171 penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

belajar siswa kelas XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru pada konsep sistem pernapasan manusia. Penelitian ini dilaksanakan ... siswa pada konsep sistem p...

15 downloads 583 Views 341KB Size
Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI KELAS XI SMA NURUL FALAH *Raudhah Awal **Titi Trianti *Dosen Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan- Universitas Lancang Kuning **Alumni Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan- Universitas Lancang Kuning ABSTRACT : The purpose of this research is to know effect of implementation of model cooperative learning of Teams Games Tournament (TGT) to improvethe student achievement of gradaIX IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru on the concept human respiration. This research conducted of even semester on March 2012. The method of this research used was experiment quasi of Pretest-Posttest Control Group Design. The sample of this research were student of XI IPA 1 and XI IPA 2 with amount of each class were 43 students, who whice was taken with simple random sampling technique. The data was analyzed in the from of t-test if data is normal and homogeneous, and U Mann-Whitney if the data distribution is not normal or not homogeneous. The data were collected by pretest, posttest, and student and teacher activity. The mean of N-Gain at experiment class was 0,71 categorized high at level while at control classwas 0,49 categorized at medium level. Thereby can be concluded that the implementation of cooperative learning type TGT on the concept of human respiration can improve the achievement of student class XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru academic year 2011/2012. Keyword: Study of cooperative learning type of TGT, result of learning, and human respiration ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru pada konsep sistem pernapasan manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012. Desain penelitian PretestPosttest Control Group Design. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 DAN XI IPA 2 dengan jumlah siswa masing-masing adalah 43 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik analisa data penelitian ini berupa t-test dan U MannWhitney. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest, dan lembar aktivitas guru dan siswa. Rerata N-Gain pada kelas eksperimen adalah 0,71 termasuk kategori tinggi sedangkan pada kelas kontrol adalah 0,49 termasuk kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sistem pernapasan manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012. Kata kunci : TGT, hasil belajar, sistem pernapasan manusia

171

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

berpartisispasi dalam proses pembelajaran

PENDAHULUAN Guru dalam konteks pendidikan

tersebut. Ini dapat dilihat dari rendahnya

mempunyai peranan yang besar dan

hasil belajar yang telah mereka capai,

strategis. Hal ini disebabkan karena

yaitu 60% siswa yang nilainya masih

gurulah yang berada di barisan terdepan

belum tuntas dengan kriteria ketuntasan

dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah

minimum (KKM) yaitu 73.

yang langsung berhadapan dengan peserta

Berdasarkan

didik

untuk

menstransfer

ilmu

latar

belakang

tersebut peneliti melaksanakan penelitian

pengetahuan dan teknologi sekaligus

dengan

mendidik

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

melalui

dengan bimbingan

nilai-nilai dan

positif

keteladanan

(Kunandar, 2007).

SMA

Nurul

Falah

Pekanbaru,

menunjukkan bahwa kurangnya minat siswa

terhadap

“Penerapan

Tournament

(TGT)

Model

untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada

Berdasarkan hasil observasi awal di

Games

judul

pelajaran

Konsep Sistem Pernapasan Manusia”. METODE PENELITIAN Desain Penelitian

sistem

Penelitian

ini

merupakan

pernapasan, hal ini dapat dilihat dari

penelitian kuasi eksperimen. Perolehan

rendahnya motivasi pada diri siswa, siswa

data dianalisis dengan menggunakan

kurang serius dalam belajar, kurang

Pretest-Posttest Control Group Design

berpartisispasi saat mengikuti proses

(Fraenkel & Wallen, 1993). Penelitian ini

pembelajaran dan dalam menyelesaikan

dilaksanakan pada bulan Maret 2012

soal-soal yang diberikan, serta kurang

tahun ajaran 2011/2012 di kelas XI IPA

aktif dalam mengajukan pertanyaan dan

SMA Nurul Falah Pekanbaru. Populasi

menjawab pertanyaan yang diajukan.

adalah seluruh siswa kelas XI yang terdiri

Pada umumnya proses pembelajaran yang

dari 3 kelas. Sampel diambil 2 kelas

sering digunakan adalah metode ceramah

dengan teknik simple random sampling.

dan tanya jawab, pada penerapan metode

Parameter yang diamati pada penelitian

pembelajaran seperti ini hanya terpusat

ini yaitu: hasil belajar, aktivitas siswa,

pada guru saja sehingga hanya guru yang

dan

berperan aktif dalam proses belajar

pengumpulan data digunakan 4 jenis

mengajar sedangkan peserta didik kurang

instrument,

aktivitas

guru.

yakni

Untuk

silabus,

metode

rencana 171

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

b. Uji Homogenitas

kerja siswa, dan lembar tes yang terdiri

Pengujian Homogenitas dilakukan

dari soal pilihan ganda yang terdiri dari

untuk

30

pelaksanaan

penelitian. Rumus uji Leven (Levene

penelitian ini, ada beberapa tahapan yakni

Test) (Sugiyono, 2007) adalah sebagai

a) tahap persiapan, b) pelaksanaan dan

berikut :

butir

soal.

Dalam

mengetahui

keseragaman

data

tahap penyusunan laporan. Teknik Analisis Data Keterangan : W : Nilai Levene hitung X : Nilai data residual : Rata-rata data Residual ∑ : Sigma (jumlah) N : Jumlah sampel K : Jumlah kelompok Dari hasil pretest dan posttest jika

Untuk melihat peningkatan hasil belajar dihitung dengan rumus N-Gain (Meltzer,

2002).

Rumusnya

sebagai

berikut : S post – S pre N-Gain = S maks– S pre

terdistribusi normal dan homogen maka

Keterangan : S post : Skor posttest S pre : Skor prettest S maks : Skor maksimal ideal a. Uji Normalitas

dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t dan U Mann-Whitney untuk non parametrik jika data tidak berdistribusi

Uji normalitas diperlukan untuk

normal atau homogen.

mengetahui distribusi data.Kenormalan

1. Uji T

data diketahui melalui sebaran regresi

Uji-t digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen.

yang merata disetiap nilai. Rumus uji Kolmogorov

Smirnov

menurut

Steel

dalamWulandari (2010):

t

KS = | Fn(Yi-1) – Fo(Yi) |



Keterangan : KS

: Nilai KS hitung

Fn(Yi-1)

:Frekuensi persentase

komulatif pada waktu sebelum i Fo(Yi)

:Frekuensi

sebaran normal pada saat i

data

Keterangan: X1 : Rata-rata posttest eksperimen X2 : Rata-rata posttest kontrol : Varian posttest eksperimen

kelompok kelompok kelompok

172

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

: Varian posttest kelompok kontrol 2. U Mann-Whitney U Mann-Whitney digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

n1 n2 U1 U2 R1 R2

: Jumlah sampel 1 : Jumlah sampel 2 : Jumlah perngkat 1 : Jumlah peringkat 2 : Jumlah rangking pada sampel n1 : Jumlah rangking pada sampel n2

independen. HASIL DAN PEMBAHASAN Pretest dan Posttest Berdasarkan

hasil

penelitian

diperoleh data pretest dan posttest sebagai Keterangan:

berikut:

Tabel 1 Hasil Nilai Pretest dan Posttest Nilai Kelas n Tes Hasil Belajar Ideal Nilai Nilai Minimum Maksimum Eksperimen 43 100 23.33 43.33 Pretest Kontrol 43 100 16.67 43,33 Eksperimen 43 100 53.33 96,67 Posttest Kontrol 43 100 40,00 86,67 Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Jenis Data Kelas Uji Normalitas

Pretest

Eksperimen

Asymp. Sig. (2-tailed) 0, 232

Posttest

Kontrol Eksperimen

0,117 0,070

Kontrol 0,484 Pada Tabel 1 dapat dilihat hasil perbandingan hasil pretest dan posttest

Rerata

35.58 34.42 81.63 66.43

α

Keputusan

Keterangan

0,05

Terima Hο

Normal

0,05 0,05

Terima Hο Terima Hο

Normal Normal

0,05 Terima Hο Normal eksperimen sebesar 81,63 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 66,43.

kelas eksperimen dan kelas kontrol rerata

Dari hasil pretest dan posttest

pretest kelas eksperimen sebesar 35,58

yang

sedangkan pada kelas kontrol sebesar

eksperimen maupun kelas kontrol maka

34,42.

selanjutnya

Pada

hasil

posttest

kelas

eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

telah

diperoleh

dilakukan

baik

analisis

kelas

data,

dimana dalam analisis data dilakukan uji

kontrol, dimana rerata posttest kelas 173

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

normalitas, uji homogenitas dan uji

normal.

lanjut.

homogenitas.

pada

Selanjutnya

dilakukan

Berdasarkan

Uji normalitas pretest dan Posttest

homogenitas

kelas

diperoleh hasil sebagai berikut:

diperoleh

eksperimen semua

data

dan

kontrol

yang

telah

uji uji

dilakukan

berdistribusi

Tabel 3 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Jenis Data Based On Trimmed α Keputusan Keterangan Mean 0,355 0,05 Terima Hο Homogen Pretest 0,576 0,05 Terima Hο Homogen Postest Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat maka dilakukan uji lanjut uji-t, dimana uji bahwa pada pretest dan posttest kelas

komparatif ini berguna untuk mengetahui

eksperimen dan kelas kontrol berasal dari

apakah data berbeda signifikan atau tidak

varian yang homogen. Berdasarkan hasil

berbeda signifikan.

analisis data pretest dan posttest diketahui

Hasil uji-t pretest yang telah diperoleh

data berdistribusi normal dan homogen,

dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini:

Jenis Data Pretest

Nilai t -0,898

Jenis Data

Nilai t

Posttest

-7,153

Tabel 4 Hasil Uji-t Pretest Sig. (2-tailed) α 0,372 0,05

Keputusan Terima Hο

Keterangan Tidak berbeda signifikan

Tabel 5 Hasil Uji-t Posttest Sig. (2-tailed) α

Keputusan

Keterangan

0,000

Dari tabel di atas berdasarkan uji-t independen

Berbeda signifikan 5 di atas nilai posttest diperoleh hasil keputusan tolak H0 karena Sig. (2-tailed)

diperoleh

0,000 < 0,05 artinya data berbeda

adalah terima H0 yang artinya tidak

signifikan atau pada kelas kontrol dan

berbeda

eksperimen memiliki hasil belajar yang

keputusan

signifikan

pada

Tolak Hο

pretest

diperoleh

2-sampel

0,05

yang

atau

pada

kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki

berbeda setelah diberikan perlakuan.

pengetahuan awal yang sama. Dari Tabel 174

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

kelas kontrol diperoleh N-Gain sebagai

N-Gain Berdasarkan penelitian yang telah

berikut;

dilakukan pada kelas eksperimen dan Tabel 6 Hasil N-Gain Kelas n N-Gain Rerata NGain Nilai Ideal Nilai Nilai Minimum Maksimum 43 1,00 0,22 0,95 0,71 Eksperimen 43 1,00 0,10 0,78 0,49 kontrol Berdasarkan tabel di atas nilai kontrol adalah 0,49 termasuk kategori minimum, nilai maksimun, dan rerata N-

sedang.

Gain kelas eksperimen lebih tinggi dari

Berikut ini merupakan data N-

pada kelas kontrol. Rerata N-Gain kelas

Gain per siswa pada kelas eksperimen

eksperimen adalah 0,71 termasuk kategori

dan kelas kontrol yang digambarkan

tinggi sedangkan rerata N-Gain kelas

dengan diagram garis di bawah ini:

1

Rerata

0,8 0,6 0,4 0,2

0,95 0,94 0,91 0,9 0,88 0,84 0,82 0,84 0,83 0,82 0,81 0,8 0,80,8 0,79 0,760,77 0,76 0,78 0,770,74 0,77 0,78 0,78 0,76 0,71 0,71 0,710,74 0,71 0,7 0,68 0,68 0,68 0,68 0,650,640,61 0,65 0,64 0,63 0,60,6 0,6 0,59 0,59 0,59 0,58 0,55 0,560,560,56 0,55 0,52 0,56 0,480,56 Kontrol 0,5 0,48 0,50,47 0,5 0,5 0,48 0,44 0,44 0,44 0,44 0,43 0,42 0,42 0,4 0,38 0,350,33 0,35 0,35 Eksperimen 0,29 0,32 0,29 0,26 0,22 0,220,21 0,1

0 1 3 5 7 9 1113151719212325272931333537394143 Gambar 1. perbandingan N-Gain per siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. N-Gain kelas eksperimen dan apabila data tidak berdistribusi normal kelas

kontrol

yang

telah

didapat

dan tidak homogen maka digunakan

kemudian dianalisis dengan melakukan

statistik

uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

menggunakan U Mann-Whitney.

lanjut. Jika data berdistribusi normal dan

non

parametrik

yaitu

Untuk menguji normalitas, pada

homogen maka uji menggunakan statistik

penelitian

ini

menggunakan

rumus

parametrik yaitu dengan uji-t, tetapi

Kolmogorov Smirnov. Berikut ini adalah 175

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

tabel hasil uji normalitas data N-Gain

Jenis Data

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas N-Gain Uji Normalitas

Kelas

Eksperimen

N-Gain

Asymp. Sig. (2tailed) 0,128

kontrol 0,917 Berdasarkan tabel di atas hasil uji normalitas

Keputusan

Keterangan

0,05

Terima Hο

Normal

0,05 Terima Hο berdistribusi normal.

Normal Selanjutnya

dilakukan uji homogenitas. Hasil uji

signifikan (α) 0,05 pada kelas eksperimen

homogenitas kelas eksperimen dan kelas

dan kontrol diperoleh keputusan terima

kontrol dapat dilihat pada Tabel

H0 karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

8 di bawah ini:

besar

dari

Jenis Data N-Gain

Jenis Data N-Gain

dengan

α

taraf

lebih

N-Gain

kelas eksperimen dan kelas kontrol:

0,05

artinya

data

Tabel 8 Hasil Uji Homogenitas N-Gain Based on Trimmed α Keputusan Keterangan Mean 0,986 0,05 Terima Hο Homogen Tabel 9 Hasil Uji-t Nilai t Sig. (2-tailed) α Keputusan Keterangan -6,612 0,000 0,05 Tolak Hο Berbeda signifikan

Berdasarkan tabel di atas dapat

terima Hο karena nilai Based on Trimmed

dilihat hasil uji homogenitas data N-Gain

Mean 0,986 > 0,05 artinya data N-Gain

dengan taraf signifikan (α) 0,05 diperoleh

kelas eksperimen dan kelas kontrol

nilai Based on Trimmed Mean sebesar

berasal dari variasi yang homogen.

0,986. Keputusan yang diperoleh adalah Setelah

data

N-Gain

diketahui

artinya terdapat perbedaan signifikan

berdistribusi normal dan homogen, maka

antara

kelas

eksperimen

diambil keputusan untuk melakukan uji

Kontrol.

lanjut dengan menggunakan uji-t. Hasil

PEMBAHASAN

dan

kelas

Uji-t yang diperoleh dapat dilihat pada

Berdasarkan hasil yang telah diuji

Tabel 9 diperoleh keputusan tolak H0

dengan menggunakan uji normalitas, uji

karena nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 176

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

homogenitas,

dan

uji-t,

pretest

halaman 171 s/ d 179

dan

posttest setelah diberi perlakuan pada

kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran

kooperatif

tipe

Untuk anggota

memastikan

kelompok

telah

materi

menggunakan metode konvensional pada

manusia,

kelas kontrol diperoleh hasil bahwa

diberikan permainan akademik. Dalam

terdapat

signifikan.

permainan akademik siswa dibagi dalam

Sedangkan N-Gain hasil yang diperoleh

meja-meja turnamen, dimana setiap meja

pada kelas eksperimen memperoleh nilai

turnamen terdiri dari 4 sampai 6 orang

N-Gain lebih tinggi dibandingkan dengan

yang merupakan wakil dari kelompoknya

kelas kontrol. Ishaq (2002) menyebutkan

masing-masing. Siswa dikelompokkan

hasil belajar adalah suatu interaksi tindak

dalam

belajar siswa. Dari sisi guru tindak belajar

homogen dari segi kemampuan akademik,

diakhiri dengan proses evaluasi hasil

yang artinya dalam satu meja turnamen

belajar. Dari sisi siswa hasil belajar

kemampuan setiap peserta diusahakan

merupakan barakhirnya proses belajar.

agar setara.

yang

Keberhasilan belajar mengajar merupakan

sistem

maka

seluruh

menguasai

Teams Games Tournament (TGT) dan

perbedaan

tentang

seluruh

satu

meja

pernapasan siswa

turnamen

akan

secara

Selain dilihat dari nilai yang

taraf pencapaian oleh siswa di dalam

diperoleh

proses belajar dan penguasaan materi

observasi dapat dilihat bahwa siswa pada

yang disampaikan oleh guru dalam proses

kelas

mengajar. Peningkatan hasil pada kelas

dibandingkan dengan siswa pada kelas

eksperimen terjadi karena menggunakan

kontrol. Pada kelas eksperimen siswa

model

lebih

pembelajaran

kooperatif

tipe

oleh

siswa,

dari

eksperimen

sering

lembar

lebih

bertanya

aktif

dan

lebih

Teams Games Tournament (TGT) yang

bersemangat dalam melaksanakan proses

merupakan

pembelajaran.

suatu

pembelajaran

yang

Dilihat

dari

lembaran

melibatkan aktivitas dan peran seluruh

aktitivitas guru pada kelas eksperimen

siswa yang terdiri dari kelompok kecil

guru melaksanakan semua kegiatan mulai

dimana setiap siswa dalam memastikan

dari pendahuluan seperti memotivasi

bahwa

semua

menguasai

anggota

pelajaran

menyampaikan pelajaran.

tim

telah

siswa

dan

setelah

guru

melaksanakan menyampaikan

menyampaikan kegiatan

inti

informasi

tujuan, seperti materi, 177

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

mengorganisasi siswa pada kelompok,

model

menjelaskan tata cara mengerjakan LKS,

Teams Games Tournament (TGT) dapat

dan

pembelajaran

meningkatkan hasil belajar siswa pada

kooperatif Teams Games Tournament,

materi sistem pernapasan manusia di

sampai memberikan penghargaan kepada

kelas

siswa. Pada kelas kontrol guru hanya

Pekanbaru tahun ajaran 2011/2012.

menjelaskan

Saran

melaksanakan

dan

menyampaikan

informasi materi dan memberikan LKS kepada

siswa,

pembelajaran

sedangkan

kooperatif

proses

TGT

tidak

dilaksanakan pada kelas kontrol. Secara

keseluruhan

pembelajaran

dengan

pembelajaran

XI

IPA

menggunakan

SMA

Berdasarkan

Nurul

hasil

tipe

Falah

penelitian

disarankan sebagai berikut: Kepada guru, model pembelajaran kooperatif

penerapan

kooperatif

tipe

Teams

Games

Tournament (TGT) dapat dijadikan alternatif

pembelajaran

model pembelajaran TGT pada materi

menambah

sistem pernapasan manusia berpengaruh

meningkatkan hasil belajar siswa,

positif terhadap hasil belajar siswa dan

meningkatkan

meningkatkan aktivitas siswa . Menurut

menumbuhkan rasa tanggung jawab

Fristiawan

(2010),

serta kerjasama terhadap teman dalam

Kooperatif

tipe

pembelajaran

TGT

mempunyai

variasi

dalam

keaktifan

untuk

siswa,

proses belajar mengajar.

beberapa keunggulan yaitu dapat melatih siswa untuk bekerjasama dan melatih siswa untuk memiliki tanggung jawab dalam kelompok diskusi, menciptakan suasana yang menyenagkan dan kondusif, serta

dapat

menciptakan

suasana

kompetisi antara kelompok diskusi kecil.

penelitian

Arends, R. 2008. Learning To Teach : Belajar untuk Mengajar Edisi VII. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Dmiyanti & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka. Cipta. Jakarta.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan

DAFTAR PUSTAKA

dapat

diambil kesimpulan bahwa penggunaan

Fraenkel & Wallen. 1993. How To Desaig And Evaluate Research In Education. MC Ggaw- Hill. Singapore. 178

Lectura Vol. 03 No. 02, Agustus 2012.

halaman 171 s/ d 179

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Ishaq. 2002. Mengajar Efektif. UNRI Press. Pekanbaru. Kunandar. 2008. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lie, A. 2008. Cooperative Learning : Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Usman, U. 2003. Upaya Optimalisasi Kegiatan Mengajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung. Winataputra, U. S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta. Winkel. 1998. Psikologi Pendidikan. Grasindo. Jakarta.

Meltzer, D.E. 2002. The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains In Physic : A Possible Hidden Variable In Diagnostic Pretest Scores. American Journal Of Physic. . 70 79. Pratiwi, D.A., Maryati, Srikini, Suharno, & S. Bambang. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran. Kencana. Jakarta. Sardiman, A, M (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Surapranata Cipta. Jakarta. Slavin, E,R. 2005. Cooperative Learning. Theory Research and Practice. Allymand Bacon. London. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alphabeta. Jakarta. 179