(1.19) Ikan Bawal Hitam, Black Pomfret – Carangidae Karakteristik: Badan sangat pipih (vertikal), sirip perut dan punggung memanjang sampai ke ekor. Sirip dada panjang, meruncing seperti sabit. Di depan sirip ekor (caudal peduncle) terdapat scute. Moncong pendek dan mulut kecil. Warna badan bagian atas coklat abu kebiruan, bagian bawah keperakan. Sepintas ikan ini kirip dengan Bawal Putih, namun keduanya terpisah , berbeda pada tingkat famili. Bawal Hitam terdiri dari hanya satu spesies: Parastromateus niger. Nama lokal: Gebel, Manriwasa Leleng, Bawal Tambak, Bawar, Dueh Hitam. Habitat: Bawal Hitam lebih banyak menghuni Perairan Pantai dengan dasar lumpur. Pada siang hari dia berada dekat dengan dasar, sedangkan pada malam hari naik ke permukaan. Sering kali ikan ini memasuki wilayah Estuari, terutama dekat dengan sungai-sungai besar dengan membentuk gerombolan besar (schooling). Makanan utamanya adalah Plankton. Perikanan: Alat tangkap utama ikan ini termasuk Lampara Dasar, Payang, Dogol dan Trawl. Daerah operasi penangkapan paling besar dari ikan Bawal Hitam saat ini adalah Perairan Kalimantan. Ukuran ikan yang tertangkap mencapai panjang 30 – 40 cm.
Gambar 4.32
Morfologi dari ikan Bawal Hitam (Carangidae) – ciri paling utama: badan lebar dan kompres, mulut kecil di bawah mata dan tidak mempunyai sirip dada (Sumber: Carpenter & Niem, 2001. The Living Marine Resources of the Western Pacific)
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia: No 1
Nama Latin
Nama lokal
Parastromateus niger (Bloch, 1795)
Black pomfret, Gebel, Manriwasa leleng, Bawal Hitam
146
Keterangan Komersial tinggi; ukuran umum 35cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: di area perairan dengan subtrat lumpur, juga masuk dalam Estuari; normalnya bergerombol besar; Makanan: Zooplankton; Ditemukan di: Selatan Sumatera dan Laut Timur Indonesia.
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
(1.20) Ikan Bawal Putih, Silver Pomfret - Stromatidae Karakteristik: Badan sangat pipih lateral (punggung bongkok), moncong sangat pendek, sirip dada tidak runcing sperti Bawal Hitam dan tidak mempunyai sirip perut. Sirip ekor bercagak (forked) dalam, bagian bawah lebih panjang. Warna badan bagian atas abu-abu, bagian bawah putih keperakan. Terdapat bintik-bintik hitam (sangat kecil) pada hampir seluruh tubuh. Sirip punggung ujungnya gelap. Jenis yang ditemukan di Indonesia terdiri dari dua spesies, yaitu: Pampus argenteus dan pampus chinensis. Nama lokal: Bawal Tambak, Kilat, Dawah, Lawang, Manriwasa kebo, Dueh Putih, Duweh Bujang, Bawal Cermin. Habitat: Bawal Putih lebih banyak menghuni perairan pantai dengan dasar lumpur, seperti Bawal Hitam. Pada siang hari dia berada dekat dengan dasar, sedangkan pada malam hari naik ke permukaan. Sering kali ikan ini memasuki wilayah Estuari, terutama dekat dengan sungai-sungai besar dengan membentuk gerombolan besar (schooling). Makanan utamanya adalah Plankton. Perikanan: Alat tangkap utama ikan ini termasuk Lampara dasar, Payang, Dogol dan Trawl. Daerah operasi penangkapan paling besar dari ikan Bawal Hitam saat ini adalah Perairan Kalimantan. Ukuran ikan yang tertangkap mencapai panjang 30 – 40 cm dengan panjang maksimum 60 cm.
Gambar 4.33
Morfologi dari ikan Bawal Putih (Stromatidae) – ciri paling utama: badan sangat lebar dan pipih, mulut sangat kecil, caudal peduncle pendek dan kecil, tidak mempunyai sirip dada, dan tidak mempunyai keel/scute (Photo oleh: Ahmad Risal – mahasiswa PS – PSP, 2007).
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia: No 1
Nama Latin Pampus argenteus (Euphrasen, 1788)
147
Nama lokal
Keterangan
Silver pomfret, highly komersial, ukuran umum 30 cm; tertangkap Bawal putih dengan alat tangkap Gill Net dan Trawl; habitat: di Perairan Pantai, biasanya bergerombol di lumpur; makanan: Ctenophores, Salps, Medusae, dan other Zooplankton Groups. Ditemukan di: Selatan Barat
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Sumatera sampai selat Bali. 2
Pampus chinensis (Euphrasen, 1788)
Chinese silver pomfret
Tidak komersial, ukuran umum 20 cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net,Perangkap dan Trawls; habitat: Estuari. Makanan: Ctenophores, Salps, Medusae, dan Other Zooplankton Groups tetapi juga akan memangsa Small Benthic Animals; ditemukan di: Selatan Barat Sumatera sampai Selat Bali.
(1.21) Ikan Alu-Alu, Barracuda - Sphyraenidae Karakteristik: badan memanjang seperti cerutu, mulut lebar dengan gigi taring (canine) yang kuat, rahang bawah lebih menonjol ke dapan (superior). Sirip ekor berbentuk emarginate dan, kedua ujung sirip ekor berwarna pucat. Pada tubuh bagian bawah terdapat noda-noda (blotch) berwarna hitam. Kepala diantara kedua mata datar atau sedikit cekung. Famili Sphyraenida hanya mempunyai satu genus dan 25 spesies. Jenis yang tertangkap di Indonesia diduga terdiri dari 7 spesies: Sphyraena barracuda, S. forsteri, S. helleri, S. jello, S. obtusata, S. putnamae dan S. qenie. Nama lokal: Kucul, Titil, Kacang-Kacang, Pengaluan, Tenak, Tenok, Kadalan, Leres, Tunel, Pengalasang, Senuk, Kacang Merah, Langsar, Tancak, Curut, Kacang Lopek. Habitat: termasuk jenis ikan pelagis. Ikan muda berada di daerah Bakau, Estuari dan Terumbu Karang bagian dalam; ikan dewasa tersebar luas dari Pantai sampai Laut lepas; bersifat Soliter namun bisa juga ditemukan dalam gerombolan kecil. Termasuk ikan carnivor, jenis makanannya dari ikan, Cephalopoda dan Udang. Perikanan: Alat tangkap utama Pancing. Ikan ini bisa ditangkap pada seluruh perairan Indonesia dengan Terumbu Karang yang masih baik. Panjangnya dapat mencapai 160 cm, namun ditangkap umumnya pada ukuran 40 cm.
Gambar 4.34
148
Morfologi dari ikan Alu-Alu/Barracuda (Sphyraenidae) – ciri paling utama: badan memanjang, mulut runcing dan superior, gigi tajam (Foto: Wakatobi oleh Purwanto dan Sorong oleh Andreas Muljadi).
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia: No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1
Sphyraena barracuda (Walbaum, 1792)
Great Minor komersial, ukuran umum 140cm; tertangkap barracuda, Alu- dengan alat tangkap,Seines, Gill Net, Catnets dan alu Trawls; habitat: sebagian besar dekat permukaan (Ref. 6949); makanan: ikan, Cephalopods dan kadangkadang makan Udang; ditemukan di Selat Bali sampai Laut Timor, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Manado, Togean, Kepulauan Banggai dan Pulau Weh.
2
Sphyraena forsteri (Cuvier, 1829)
Bigeye Komersial, ukuran umum 50cm; tertangkap dengan barracuda, Alu- alat angkap Trawls; habitat: aktif pada malam hari, alu, Kucul tetapi bergerombol pada siang hari di bagian Terumbu Karang di sekitar Laguna pada siang hari; Makanan: makanan utama ikan, tetapi biasanya memangsa Udang, dan Cumi-cumi; ditemukan di: Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
3
Sphyraena helleri (Jenkins, 1901)
Heller's barracuda
4
Sphyraena jello (Cuvier, 1829) Pickhdanle barracuda, Alualu, Kadal, Kadalan, Kucul, Leres, Tunel, Pangalasang, Senuk
Komersial, ukuran umum 120cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: Laguna (seaward reefs); juga di teluk, Estuari, dan Estuaries dan daerah Laguna yang keruh (Terumbu Karang dan perairan dangkal); makanan: makanan utama ialah ikan tetapi juga memangsa Cumi-cumi; ditemukan Kepulauan Raja Ampat, Togean, Kepulauan Banggai dan Pulau Weh.
5
Sphyraena obtusata (Cuvier, 1829)
Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines; habitat: Teluk dan Estuari (Ref. 9768). ditemukan juga di dasar Padang Lamun dan di karang keras; makanan: makanan utama ialah ikan.
6
Sphyraena putnamae (Jordan Sawtooth & Seale, 1905) barracuda, Pengaluan, titil, alu-alu
Komersial, ukuran umum 60cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Nets dan Trawls; habitat: Laguna (seaward reefs), daerah Laguna yang keruh; ditemukan di: Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
7
Sphyraena qenie (Klunzinger, Blackfin 1870) barracuda
Komersial, ukuran umum 80cm; habitat: dekat arus masuk Laguna dan seaward reefs; ditemukan di Kepulauan Raja Ampat, Teluk Maumere dan Pulau Bintan.
149
Obtuse barracuda, Kucul, Langsar, Tancak
Ukuran umum 40cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net; habitat: di Terumbu Karang dan di Teluk; makanan: makanan utama ialah ikan, tetapi juga memangsa Udang dan Cumi-cumi; ditemukan di Indonesian penyebarannya dari Papua sampai Sumatera.
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
(1.22) Ikan Layang, Scads - Carangidae Karakteristik: Badan bulat memanjang, antara sirip dubur dan sirip punggung dengan sirip ekor terdapat finlet. Di bagian depan sirip dubur terdapat dua duri keras, pada ekor terdapat scute pada kedua sisi lateral dan pada tutup insang terdapat noda berwarna hitam. Tubuh bagian atas berwarna biru kehijauan sedangkan bagian perut berwarna keperakan. Sirip berwarna kuning kemerahan. Ikan Layang termasuk genus Decapterus dalam famili Carangidae. Nama lokal: Malalugis, Basung, Sardin Merah, Selayang Ekor, Benggol Deles, Luncu, Curut, Layang Lidi, Korok, lajeng Lakek, Julung-Julung, Tengkerong, Gelama. Habitat: termasuk jenis ikan pelagis, membentuk gerombolan dan lebih sering berada di lepas Pantai. Ikan Layang ditemukan pada hampir seluruh Perairan Indonesia. Wilayah migrasi yang paling utama termasuk Selat Malaka, Utara Jawa, Laut Flores dan Sulawesi. Kadang ditemukan dalam rombongan kecil di bagian luar Terumbu Karang. Makanan utama adalah Plankton. Perikanan: Alat tangkap paling efektif untuk menangkap ikan Layang adalah Purse Seine (Laut Jawa dan Selat Makasar). Layang juga sering tertangkap dengan menggunakan alat Payang. Ukuran ikan bervariasi, tergantung jenisnya. Untuk jenis Decapterus macrosoma (yang umum ditemukan di Indonesia), panjang maksimum bisa mencapai 35 cm, namun lebih sering tertangkap pada ukuran 25 cm.
Gambar 4.35
Morfologi dari ikan Layang (Carangidae) – ciri paling utama: badan memanjang seperti cerutu, badan gilik seperti ikan lemuru (Sumber: Carpenter & Niem, 1999. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific).
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia: No
Nama Latin
1
Decapterus kurroides (Bleeker, 1855)
2
Decapterus lajang (Bleeker
150
Nama lokal Redtail scad, Malalugis
Keterangan Komersial, ukuran umum 30 cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: di perairan dalam; makanan: Small Planktonic Invertebrates; ditemukan di Ambon. Ukuran umum 30.5cm; ditemukan di Ternate, Maluku.
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
1855) 3
Decapterus macarellus (Cuvier, 1833)
Mackerel scad
Komersial, ukuran umum 25cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Perangkap, Trawls dan Liftnet; habitat: Perairan Laut yang bersih, kebanyakan di sekitar Kepulauan, kadang-kadang kepermukaan, tetapi umumnya pada kedalaman antara 40-200 m; Manakan: makanan utamanya Zooplankton, makan pada waktu siang dan malam; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
4
Decapterus macrosoma (Bleeker, 1851)
Shortfin scad, Bengol deles, Deles
Komersial, ukuran umum 25 cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines dan Trawls; habitat: karang dan perairan dalam; makanan utamanya ialah Small Invertebrates; ditemukan di Jawa. dari Selatan Barat Sumatera sampai Selat Bali.
5
Decapterus russelli (Rüppell, 1830)
Russell's mackerel scad, Indian scad, Bengol, Korok, Lajeng lakek, Layang, Julungjulung
Komersial tinggi, ukuran umum 30cm; tertangkap: seines, Trawls dan Gill Net; habitat: menghuni dari Middle sampai Benthic, bergerombolan besar di kedalaman perairan; makanan: utamanya Smaller Planktonic Invertebrates; pada ikan kecil makannya Planktonic Crustaceans; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai Selat Bali.
6
Decapterus tabl (Berry, 1968) Roughear scad Minor komersial, ukuran umum 25cm, tertangkap: Trawls, Seines dan Liftnets; habitat: bisa di tengah, bawah dan permukaan perairan; makanan: Smaller Planktonic Invertebrates, terutama Copepods; ditemukan di Utara Sumatera dan Laut Timur Indonesia.
(1.23) Ikan Selar, Yellow Strip Scads - Carangidae Karakteristik: badan agak pipih (vertikal) dan memanjang. Mata besar (dibanding pada ikan Layang), sirip dada panjang dan meruncing seperti bulan sabit dan pada sisi badan terdapat garis berwarna kuning dari belakakng kepala sampai ekor. Pada tutup insang terdapat noda berwarna hitam, gurat sisi menjadi scute pada ekor dan terdapat dua duri keras di depan sirip dubur. Punggung berwarna biru kehijauan, sedangkan bagian perut berwarna putih keperakan. Spesies yang paling umum ditemukan di perairan Indonesia adalah: Selaroides Leptolepis, Selar boops dan Selar Crumenophthalmus. Nama lokal: Pelata Kuning, Pelata Sanui, Selar Kuning, Angora, Jalu-Jalu, Lolong Jalur. Habitat: menyebar dari Laut lepas (dekat pulau) sampai perairan pantai. Genus Selar bersifat pelagic dan membentuk gerombolan sampai ratusan ribu. Sedangkan genus Selaroides lebih sering mendekati demersal pada dasar lunak (kedalaman < 50 m). Jenis makanan bervariasi dari Plankton, Benthos dan juga larva ikan. Ikan ini ditemukan pada hampir di seluruh wilayah perairan Indonesia. Perikanan: Alat tangkap paling efektif untuk menangkap ikan Selar adalah Purse Seine (Laut Jawa dan Selat Makasar). Namun juga sering tertangkap dengan menggunakan alat Payang. Ukuran ikan bervariasi, tergantung jenisnya. Untuk jenis Selar crumenopthalmus bisa mencapai ukuran maksimum 70 cm (banyak tertangkap ukuran 30 cm). Jenis Selar boops lebih banyak ditangkap pada ukuran sekitar 22 cm. Sedangkan Selaroides leptolepis bisa mencapai ukuran 22 cm (banyak tertangkap pada ukuran 15 cm).
151
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Gambar 4.36
Morfologi dari ikan Selar (Carangidae) – ciri paling utama: badan agak melebar dibandingkan ikan Layang, (Foto: oleh Peter J. Mous)
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia: No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1
Selar boops (Cuvier, 1833)
Oxeye scad, Angora
Komersial, ukuran umum 25 cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls, Perangkap; habitat: Perairan Pantai; makanan: Planktonic dan Benthic Invertebrates; ditemukan di Ambon.
2
Selar crumenophthalmus (Bloch, 1793)
Bigeye scad, Bensampaing
Komersial tinggi, ukuran umum 30 cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Net dan Perangkap; habitat: Perairan Laut yang bersih mengelilingi kepulauan sampai perairan Neritic, adakalanya di perairan keruh, sebagian besar nocturnal; makanan: Udang kecil, Benthic Invertebrates, dan Zooplankton ketika di Pantai dan larvae ketika diluar Pantai; ditemukan dari Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
3
Selaroides leptolepis (Cuvier, 1833)
Yellowstripe scad, Selar kuning
Komersial, ukuran umum 25 cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Perangkap, Gill Net dan Trawls; habitat: di perairan Pantai pada paparan karang; makanan: Ostracods, Gastropods dan Euphausiids; ditemukan di Kepulauan Raja Ampat, Bali, Pulau Bintan, Togean dan kepulauan Banggai.
(1.24) Ikan Kuwe, Trevallies/Jacks - Carangidae Karakteristik: Badan pipih, punggung lebih cembung dibanding perut (khas untuk genus Caranx), terdapat scute pada ekor sebagai perpanjangan dari gurat sisi, sirip punggung kedua dan sirip dubur memanjang sampai ekor, dua duri keras didepan sirip dubur (umum untuk famili Carangidae) dan noda hitam pada tutup insang (khusus untuk spesies Caranx papuensis, noda tersebut berwarna putih). Sirip dada panjang dan membentuk bulan sabit (falcate). Warna badan 152
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
sangat bervariasi, tergantung spesies. Spesies Caranx ignobilis berwarna hitam sampai keperakan. Jenis Gnathanodon speciosus berwarna kuning dengan garis-garis vertikal berwarna hitam. Sedangkan Caranx melampygus berwarna abu kebiruan dengan totol-totol hitam pada punggungnya. Famili Carangidae terdiri dari 33 genus, tujuh genus termasuk dalam kategori ikan Kuwe, yaitu: Alectis, Alepes, Atropus, Atule, Carangoides, Caranx, Gnathanodon, Trachinotus dan Uraspis. Nama lokal: Languan, Putihan, Pulas Keladi, Cupak, Jamah, Repoh, Tai Ayam. Habitat: tergantung dari spesiesnya, habitat dari ikan Kuwe sangat beragam, dari Pantai sampai Laut lepas (Oseanik) dan dari yang bersifat pelagis sampai mendekati dasar (Demersal). Caranx dan Gnathanodon sangat khas sebagai penghuni Terumbu Karang (Reef Associated). Hampir semua ikan Kuwe mempunyai sifat bergerombol (schooling) dan bersifat carnivor. Makanan utamanya adalah ikan dan Makrofauna lainnya. Perikanan: perikanan komersial dari ikan Kuwe sebagian besar ditujukan bagi jenis ikan yang bergerombol dan berada di luar habitat karang (Laut lepas). Alat tangkap yang paling dominan adalah Purse Seine dan Gill Net (sebagian kecil). Untuk jenis ikan Kuwe yang terdapat di Terumbu Karang, alat tangkap paling dominan adalah Pancing dan jaring Muro Ami. Di Indonesia, produksi ikan Kuwe terutama dijual segar dan untuk pindang. Ukuran yang tertangkap sangat beragam, tergantung dari spesiesnya. Jenis perikanan ini sangat penting bagi nelayan untuk pasar lokal dan domestik.
Gambar 4.37
Morfologi dari ikan Selar (Carangidae) – ciri paling utama: terdapat scute pada sirip ekor sebagai perpanjangan dari gurat sisi, noda hitam pada tutup insang dan sirip dada panjang membentuk bulan sabit (Foto: oleh Peter J. Mous).
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia: No 1
Nama Latin Alectis ciliaris (Bloch, 1787)
153
Nama lokal
Keterangan
African pompano, Threadfin trevally, Jebris, Jebus, Lowang, Ikan Rambut, Kwee Rambut, Kwee Rombeh
Minor komersial, ukuran umum 100 cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Gill Net, Perangkap, spears dan Trawls; habitat: Pelagis pada perairan neritic dan perairan oceanic, kadang-kadang di dasar perairan; makanan: Crustaceans dan biasanya makan Kepiting kecil dan ikan-ikan kecil; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
2
Alectis indicus (Rüppell, 1830) Indian threadfish, Komersial, ukuran umum 100cm; tertangkap dengan Jebris, Jebus alat tangkap Hooks&Lines, Seines, Gill Net dan Trawls; habitat: Terumbu Karang di perairan Pantai (Ref. 9710); makanan: ikan, Cumi-cumi dan Crustaceans; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
3
Atropus atropos (Bloch & Schneider, 1801)
Cleftbelly trevally, Cipa-cipa, Damong, Jamong, Gayaman, Putihan
Minor komersial, ukuran umum < 25cm; tertangkap: Perangkap&Trawls; habitat: biasanya di perairan dangkal pantai dimana sering berenang di dekat permukaan; makanan: utamanya Udang, Copepods, Decapod Crustaceans dan ikan-ikan kecil; ditemukan di Sumatera Selatan dan Laut Timur Indonesia.
4
Carangoides armatus (Rüppell, 1830)
Longfin trevally, Kwee, Round trevally, Putihan
Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap: hooks&lines,spears; habitat: perairan pantai dekat Terumbu Karang dan karang, juga ditemukan di Laguna dangkal; ditemukan di Sumatera Selatan.
5
Carangoides bajad (Forsskål, 1775)
Orangespotted trevally, Kwee tutul
Komersial, ukuran umum 42 cm; tertangkapdengan alat tangkap Gill Net; habitat: bergerombol di tebing karang; ditemukan di: Selat Bali sampai Laut Timor, Kepulauan Raja Ampat, Togean dan kepulauan Banggai.
6
Carangoides chrysophrys (Cuvier, 1833)
Longnose trevally, Komersial, ukuran umum 65cm; tertangkap dengan alat Kwee tangkap Gill Net, Perangkap, spears dan Trawls; habitat: di perairan Pantai terbuka pada Terumbu Karang; ditemukan Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
7
Carangoides coeruleopinnatus (Rüppell, 1830)
Coastal trevally, Blue-spined trevally, Onion trevally
8
Carangoides dinema (Bleeker, Shadow trevally, 1851) Aldabra trevally
Minor komersial, ukuran umum 35cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines, Gill Net dan Perangkap); habitat: di perairan Pantai; ditemukan di: Jawa , Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
9
Carangoides ferdau (Forsskål, Blue trevally, 1775) Bdaned trevally
Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: ditemukan di perairan Pantai berbatasan dengan Pantai berpasir; juga ditemukan pada kedalaman 60 m, dan juga di dekat Terumbu Karang; makanan utamanya Crustaceans, Mollusks dan ikan kecil yang berkumpul di Laguna; ditemukan di Selat Bali sampai Laut Timor, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Manado, Kepulauan Sangalakki, Togean dan Kepulauan Banggai.
10
Carangoides fulvoguttatus (Forsskål, 1775)
Komersial, ukuran umum 90cm; tertangkap dengan dan Trawls; habitat: lebih suka di area karang dan Terumbu Karang; makanan: Small Invertebrates dan ikan; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor, Kepulauan Raja Ampat, Kepulauan Togean dan Kepulauan Banggai.
154
Yellowspotted trevally, Kwee macan
Minor komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: di perairan dalam Terumbu Karang dan Laut lepas; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai selat Bali, juga terekam di Teluk Maumere, teluk Togean dan Kepulauan Banggai.
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
11
Carangoides gymnostethus (Cuvier, 1833)
Bludger trevally, Kwee lilin
12
Carangoides hedldanensis (Whitley, 1934)
Bumpnose trevally Komersial, ukuran umum 32cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: di perairan Pantai pada paparan karang; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
13
Carangoides humerosus (McCulloch, 1915)
Duskyshoulder trevally
Perikanan subsisten, ukuran umum < 25cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: di perairan Pantai pada hamparan karang; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
14
Carangoides malabaricus (Bloch & Schneider, 1801)
Malabar trevally, Kuweh, Kwee
Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap gillnet, Perangkap, spears&Trawls); habitat: paparan, juga ditemukan di dekat karang dan Terumbu Karang, pada juveniles di Teluk berpasir; makanan: Crustaceans, Cumi-cumi kecil, dan ikan; ditemukan di di Laut Selatan Barat Sumatera dan Laut Timor.
15
Carangoides oblongus (Cuvier, 1833)
Coachwhip trevally, Coachwhip trevally, Kwee
Komersial, ukuran umum < 46cm; tertangkap dengan alat tangkap Perangkap dan Trawls; habitat di perairan Pantai; ditemukan di Teluk Maumere, penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
16
Carangoides orthogrammus (Jordan & Gilbert, 1882)
Isldan trevally, Thick-lip trevally
Komersial, ukuran umum 40cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines, Trawls; habitat: berkumpul mengekelilingi Pulau-pulau lepas Pantai tetapi tidak ditemukan di area Neritic; makanan: Crustaceans kecil di pasir; ditemukan di Bali.
17
Carangoides plagiotaenia (Bleeker, 1857)
Barcheek trevally, Minor komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap Bar-cheek trevally dengan alta tangkap Trawls; habitat: ditemukan di perairan dangkal sepanjang pinggir Terumbu Karang luar yang curam dan tebing Laguna; ditemukan di Ambon, Kepulauan Raja Ampat, Bali, Teluk Maumere , Komodo, Manado dan sekitarnya, kepulauan Sangalakki, Kepulauan Togean dan kepulauan Banggai.
18
Carangoides praeustus (Anonymous, 1830)
Brownback trevally, Selar malam
Komersial, ukuran umum 16cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: di perairan Pantai; ditemukan di:Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut.
19
Carangoides talamparoides (Bleeker, 1852)
Imposter trevally
Komersial, ukuran umum 50cm; tertangkap: Trawls; habitat: di perairan Pantai pada paparan karang; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
20
Caranx bucculentus (Alleyne & Macleay, 1877)
Bluespotted trevally
Minor komersial, ukuran umum < 66cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: Umum ditemukan di daerah operasi Trawls untuk menangkap Udang dan ditemukan di daerah dekat Pantai; makanan: sebagian besar manannya Benthic, dan makanannya utamanya Crustaceans dan Teleosts; ditemukan di: Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
21
Caranx heberi (Bennett,
Blacktip trevally,
Minor komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net dan Spears; habitat:
155
Komersial, ukuran umum 90cm; tertangkapdengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Spears dan Trawls); habitat: di perairan Terumbu Karang dalam; makanan: Udang dan ikan; ditemukan di Manado dan sekitarnya.
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
1830)
Black-tip trevally
perairan pantai, di Terumbu Karang yang melimpah dan jarang ditemukan di perairan Estuari; makanan: ikan dan Crustaceans; ditemukan di Bali
22
Caranx ignobilis (Forsskål, 1775)
Giant trevally
Komersial, ukuran umum 100cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Gill Net, Castnets, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: berenang sendiri di Laguna dan Terumbu Karang; makanan: Crustaceans (suka Kepiting dan Lobster) dan ikan pada malam hari; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumtra dan Laut Timor, juga terekam di Kepulauan Raja Ampat, Kepulauan Sangalakki, dan penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
23
Caranx lugubris (Poey, 1860)
Black jack,
Minor komersial, ukuran umum 70cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Gill Net, Castnets, Perangkap dan Trawls; habitat: perairan Laut; makanan: ikan pada malam hari; ditemukan di Bali.
25
Caranx melampygus (Cuvier, 1833)
Bluefin trevally, BPuka putih
Komersial, ukuran umum 60cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Castnets, Perangkap dan Spears; habitat di perairan Pantai dan Terumbu Karang, dan Sungai Laut; makanan: makanan utamanya ialah ikan; ditemukan di Waigeo, dari Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor, Kepulauan Mentawai, juga terekam dari Kepulauan Raja Ampat, Manado, Kepulauan Sangalakki, Togean dan Kepulauan Banggai.
26
Caranx papuensis (Alleyne & MacLeay, 1877)
Brassy trevally
Minor komersial, ukuran umum 55cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines, Gill Net dan Spears; habitat: Laguna dan Terumbu Karang yang mengarah ke Laut, adakalnya masuk di Sungai; makanan: utamanya ialah ikan; ditemukan di Kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Teluk Maumere, Manado, Pulau Seribu, Togean dan Kepulauan Banggai.
27
Caranx sexfasciatus (Quoy & Gaimard, 1825)
Bigeye trevally, Putihan
Komersial, ukuran umum 60cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Seines, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: di perairan Pantai dan perairan Laut yang berhubungan dengan Terumbu Karang; makanan: ikan dan Crustaceans; ditemukan di Waigeo, dari Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor, Kepulauan Raja Ampat, Togean dan Kepulauan Banggai.
28
Caranx tille (Cuvier, 1833)
Tille trevally
Minor komersial, ukuran umum 55cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines ,Seines, Gill Net dan Trawls; habitat: perairan Pantai, dekat Terumbu Karang dan karang; makanan: ikan dan Crustaceans; ditemukan di: penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
29
Gnathanodon speciosus (Forsskål, 1775)
Golden trevally, Badong, Betonan, Pidana, Kwee Macan
Minor komersial, ukuran umum 75cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: di Laguna dalam dan Terumbu Karang; makanan: ikan kecil, Crustaceans dan Invertebrates; ditemukan dari Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor, Kepulauan Raja Ampat, Manado, Togean dan Kepulauan Banggai.
156
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
30
Gnathodentex aureolineatus (Lacepède, 1802)
Striped large-eye bream, Gold-spot emperor
Komersial, ukuran umum 20cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Spears; habitat: Terumbu Karang dan Laguna; makanan: pada malam hari Benthic Invertebrates, Kepiting dan Gastropods, dan biasanya makan ikan-ikan kecil; ditemukan di kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Bali, Teluk Maumere, Komodo, Manado, Togean, Kepulauan Banggai dan Pulau Weh, dengan penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
31
Trachinotus africanus (Smith, Southern 1967) pompano
Minor komersial, ukuran umum < 92cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: di area perairan Pantai dengan Terumbu Karang dan karang; makanan: Mollusks (mussels) dan Kepiting; ditemukan di Bali.
32
Trachinotus baillonii (Lacepède, 1801)
Smallspot
Minor komersial, ukuran umum 35cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: di perairan permukaan Laguna dan Terumbu Karang yang mengarah ke Laut; makanan: ikan-ikan kecil; ditemukan di: Bali.
33
Trachinotus blochii (Lacepède, 1801)
Snubnose pompano, Borung, Snubnose dart, Lowang
Minor komersial, ukuran umum 40cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Trawls; habitat: Terumbu Karang dan karang; makanan: Mollusks dan other Hard-Shelled Invertebrates, ditemukan di: kepulauan Raja Ampat, Bali, Manado dan Pulau Seribu, dengan penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
34
Trachinotus botla (Shaw, 1803)
Largespotted dart Minor komersial, ukuran umum 60 cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Gill Net, Perangkap dan Trawls); perairan Pantai; makanan: Kepiting, Mussels, dan Cacing; ditemukan di: penyebaran di Indonesia di Jawa.
35
Trachinotus mookalee (Cuvier, 1832)
Indian pompano
36
Uraspis uraspis (Günther, 1860)
Whitetongue jack Minor komersial, ukuran umum < 28cm; tertangkap: Trawls dan Perangkap; habitat: di paparan karang; makanan: Epibenthic Crustaceans dan Cephalopods; ditemukan di: Laut Selatan Barat Sumatera sampai Selat Bali.
Minor komersial, ukuran umum < 90cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: di perairan dangkal perairan Pantai; ditemukan di Laut Timur Indonesia.
(1.25) Ikan Tetengkek, Hardtail Scad, Torpedo Scad - Carangidae Karakteristik: badan bulat memanjang, bagian belakang agak pipih. Di belakang sirip punggung kedua dan di belakang sirip dubur terdapat 7 – 10 finlet yang terpisah satu sama lain. Gurat sisi membentuk kurva di bagian depan badan dan berbelok pada duri keras ke-lima dari sirip punggung pertama. Setelah itu gurat sisi membentuk scute. Kepala dan punggung berwarna abu kebiruan sampai hijau, bagian perut keperakan. Pada operculum terdapat noda berwarna hitam yang berukuran cukup besar dan jelas. Ujung sirip ekor berwarna gelap. Spesies yang paling umum 157
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
ditemukan dari hasil tangkapan di Indonesia adalah Megalaspis cordyla. Nama lokal: Cengkurungan, Kacangan, Panga, Sarisi, Selar Tengkek, Kerongan, Cencaru, Keras Ekor. Habitat: Ikan ini tersebar pada hampir seluruh wilayah perairan Indonesia, termasuk jenis ikan pelagis dan bergerombol (schooling). Jenis makanannya adalah ikan-ikan kecil. tergantung dari spesiesnya, habitat dari ikan Kuwe sangat beragam, dari pantai sampai Laut lepas (Oseanik) dan dari yang bersifat pelagis sampai mendekati dasar (demersal). Alat tangkap yang paling sering digunakan adalah Purse Seine, Payang dan Pancing Tonda. Ikan ini sebenarnya bisa mencapai panjang 70 cm. Namun lebih sering tertangkap pada ukuran 25 – 35 cm. Sayangnya ikan ini sudah mulai jarang didapat oleh nelayan di Indonesia.
Gambar 4.38
Morfologi dari ikan Tetengkek – ciri utama: sirip punggung pertama lebih pendek dibanding sirip punggung kedua, scute sangat besar (sebagai perluasan dari gurat sisi) dan caudal peduncle sangat kecil (Sumber: Carpenter & Niem, 1999. The Living Marine Resources of the Western Pacific)
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia: No 1
Nama Latin Megalaspis cordyla (Linnaeus, 1758)
Nama lokal Torpedo scad, Cengkurungan, Finny scad, Kacangan, Panga, Sarisi, Selar tengkek
Keterangan Komersial tinggi, ukuran umum 45 cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Perangkap dan Trawls; habitat: perairan Laut, tinggal dipermukaan dekat perairan Pantai; makanan: ikan; ditemukan di: dari Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
(1.26) Ikan Daun Bambu, Queen Fishes – Carangidae Karakteristik: badan memanjang dan tipis/pipih (vertikal). Sirip punggung pertama terpisahpisah dengan 6 – 7 duri keras. Pada ikan dewasa terdapat noda hitam berbentuk bulat atau seperti jari yang memotong/berimpit dengan gurat sisi (ciri khas). Di belakang sirip punggung kedua dan sirip dubur terdapat sirip tambahan (finlet) yang hampir bersatu. Kepala dan punggung berwarna hijau keabu-abuan, bagian perut keperakan. Jenis yang terdapat di Indonesia termasuk Scomberoides tala, S. lysan, S. tol, S. commersonnianus dan Acanthocybium soldanri. Nama lokal: badong, Lima Jari, Tok Pekang, Bekalang, Seliat, Iyot, Talang Padi
158
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Habitat: Kecuali spesies Acanthocybium soldanri, semua jenis Daun Bambu hidup pada perairan Pantai. Ikan-ikan ini tersebar pada hampir seluruh wilayah perairan Indonesia. Makanannya bervariasi seperti Makrofauna, namun makanan utama adalah ikan. Umumnya ikan ini bersifat Soliter, tapi terkadang membentuk gerombolan yang tidak permanen. Perikanan: alat tangkap yang paling sering digunakan adalah Pancing Tonda, namun bisa juga tertangkap dengan Gill Net hanyut dan Purse Seine. Dia bisa mencapai ukuran 100 cm dan sering tertangkap pada panjang sekitar 60 cm. Sayangnya ikan ini sudah mulai jarang didapat oleh nelayan di Indonesia.
Gambar 4.39
Morfologi umum dari ikan Daun Bambu (Carangidae) – ciri utama: sirip punggung pertama terpisah-pisah dan terdiri atas 6 – 7 duri keras (Photo oleh: Ahmad Risal – mahasiswa PS – PSP, 2007)
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia: No
Nama Latin
Nama lokal
1
Acanthocybium soldanri (Cuvier, 1832)
2
Scomberoides lysan (Forsskål, Doublespotted 1775) queenfish, Badong, Lima jari, Talangtalang
Minor komersial, ukuran umum 60cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Net dan Trawls; habitat: relative hidup pada berairan bersih; makanan: ikan-ikan kecil dan Crustaceans; ditemukan di Bali. juga ditemukan di Kepulauan Raja Ampat, Manado, Togean, Kepulauan Banggai dan Pulau Weh.
3
Scomberoides tala (Cuvier, 1832)
Minor komersial, ukuran umum < 70cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines dan Gill Net; habitat: di perairan Pantai; makanan utama: ikan; ditemukan di
159
Wahoo
Keterangan
Barred queenfish, Bimbring,
Komersial, ukuran umum 170cm; tertangkap: seines; habitat di Laut, jenis ikan pelagis; makanan: ikan dan Cumi-cumi; ditemukan di: Selatan Barat Sumatera, Selatan Jawa dan Laut Timur Indonesia.
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
4
Scomberoides tol (Cuvier, 1832)
Talang-talang
wilayah Papua, Timor dan Sumatera
Needlescaled queenfish, Talang-talang,
Minor komersial, ukuran umum < 40cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat dekat permukaan perairan Pantai; makanan: ikan; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
(1.27) Ikan Sunglir, Rainbow Runner – Carangidae Karakteristik: badan memanjang hampir seperti cerutu. Kepala runcing, mulut kecil dan rahang atas berakhir dekat mata. Rahang bergigi bentuk villiform, gigi juga terdapat pada mulut dan lidah. Di belakang sirip punggung dan sirip dubur masing-masing terdapat 2 sirip tambahan (finlet). Sirip ekor bercagak dalam (forked). Warna punggung biru kehijauan dan perut berwarna keputihan. Terdapat dua garis membujur pada sisi badan berwarna biru muda, diantaranya juga terdapat strip berwarna kekuningan. Diduga jenis ikan Sunglir terdiri dari hanya satu spesies, yaitu: Elagatis bipinnulata. Nama lokal: Bandeng Laut, Sinrili Batang, Pisang-Pisang, Sulir. Habitat: Ikan Sunglir termasuk jenis pelagis, biasanya berada dekat permukaan. Dia lebih banyak berada pada habitat Terumbu Karang, namun bisa jiga ditemukan di Laut lepas. Secara temporer bisa membentuk gerombolan, namun umumnya soliter. Jenis makanannya adalah Avertebrata air dan ikan-ikan kecil. Perikanan: ikan Sunglir tersebar hampir pada seluruh wilayah perairan Indonesia, terutama Padang, Jawa, Sulawesi, Ambon. Ukuran maksimum bisa mencapai 110 kg (berat maksimum 10 kg), namun sering tertangkap pada ukuran 80 cm (fork length). Sunglir sering tertangkap dengan Pancing Tonda, bisa juga tertangkap dengan Muro Ami dan Payang.
Gambar 4.40
160
Morfologi umum ikan Sunglir (Carangidae). Karakteristik utama ikan ini ialah badan memanjang seperti cerutu, sirip ekor berbentuk fork dengan cagak sangat runcing, terdapat dua finlet di belakag sirip punggung dan sirip anal (Sumber: Carpenter & Niem, 1999. The Living Marine Resources of the Western Pacific)
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan