Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… ANALISIS PIRANTI KOHESI DALAM WACANA TULIS ILMIAH
Abdullah Hasibuan1
Abstrak Mengarang merupakan pengungkapan buah pikiran atau informasi melaluiuu tulisan. Akan tetapi, mengarang bukan asal menulis. Pada saat penulis menyampaikan informasi kepada pihak lain mekanisme penggunaan anafor sebagai pembentuk teks yang kohesif dalam wacana tulis ilmiah bahasa Indoensia Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk-bentuk anafora dalam wacana tulis ilmiah bahsa Indonesia tujuan berikutnya adalah wacana tulis ilmiah bahasa Indoensia. Tujuan berikutnya adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk pirantikohesi yang meliputi (1) pengacuan kata kunci dan frasa, (2) struktur gramatikal yang parallel, (3) pemarkah transisional, (4) urutan informasi lama informai baru, dalam wacana tulis ilmiah bahasa Indoensia. Kata Kunci : Piranti Kohesi Dalam Wacana Tulis Ilmiah
1
Abdullah Hasibuan, Mahasiswa Pascasarjana Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Univesitas Muslim Nusantara
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 58
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… pikiran seperti tetapi, dan, sedangkan. Kajian
PENDAHULUAN Analisis wacana (discourse analysis),
yang lengkap dengan penjelasan yang lengkap
kohesi merupakan salah satu unsure pembentuk
mengenai hal itu hars dilakukan agar dapat
wacana yang sangat penting. Bahkan, kohesi
dipreoleh gambaran mekanisme penggunaan
merupakan unsur wacana yang menentukan
berbagai pirantikohesi
wacana yang baik dan yang menentukan wacana
analisis kohesi yang tidak hanya sekedar
yang baik dan yang menentukan apakah teks
mengklasifikasi jenis pirantikohesi etapi juga
yang dibacanya merupakan teks yang utuh atau
berusaha menjelaskan bagaimana hubungan
hanya
antarpirantikohesi
merupakan
kalimat-kalimat
lepas.
Penelitan kohesi ini memang bukan merupakan
yang tepat. Selain
tersebut
juga
belum
dilakukan.
hal baru. Dalam literature asing, Halliday dan
Berdasarkan penjelasan tersebut, masih
Hasan (1976) telah melakukan penelitian kohesi
dipandang perlu untuk melakukan penelitan
dalam bahasa Inggris/ mereka mengemukakan
kohesi terutama penggunaan kohesi dalam karya
bahwa secara garis besar kohesi dibagi menjadi
ilmiah, seperti disertasi, dan hubungan antar
dua, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi lekskal.
pirantikohesi itu dalam membentuk teks yang
Hasil penelitian merak merupakan tonggak bagi
kohesif.
kajian
PEMBAHASAN
kohesi
selanjutnya,
seperti
yang
dilakukan oleh Gutwinski (1976) dan Renkema (1993).
1. Pengertian Kohesi Fokker (1950) dalam bukunya yang
Penelitain
kohesi
dalam
bahasa
berjudul inleiding tot
de studie van de
Indoensia juga telah dilakkan oleh beberapa ahli,
Indonesische syntaxis yang diterjemahkan oleh
seperti Kridalaksana (1978), Soejono (1986),
Djonhar tahun 1972 dengan judul Pengantar
Suseno (1992) Ramlan (1993) dan Alwi et.al.
Sintaksis Indoensia
(1998). Meskipun kajian kohesi telah banyak
dalam kaitannya dengan hubungan kalimat. Ia
dilakukan, kajian mereka masih bersifat umum.
menyatakan
Penjelaan kohesi masih seputra klasifikasi
antarkalimat, yaitu (1) hubungan sesamanya
pirantikohesi. Kajian
antara serentetan kalimat yang dinyatakan oleh
kohesi dalam objek
khusus, misalnya disertasi belum dilakukan.
ada
membicarakan kohesi
dua
jenis
hubungan
cara bagaimanapun ; yang hanya terbukti dari
Sebagaimana telah diketahui, penulis
keseluruhan keadaan, situasi ketika kalimat-
disertasi adalah orang yang dianggap telah
kalimat yang bersangkutan diucapkan dan (2)
memiliki
menggunakan
hubungan yang dinyatakan dengan pertolongan
berbagai peratni bahasa. Hal itu akan tercermin
alat pembantu yang formal. Ada tiga alat
dari
dari
pembantu yang formal yaitu (a) pengacuan, (b)
penggunaan berbagai kata-kata penghubung
elips dan (c) kata penghubung. Dengan kata lain,
kepiawaian
logiak
ISSN 2086 – 1397
berpikir
dalam
yang
terlihat
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 59
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… kohesi
antarkalimat
dapat
yaitu
Dalam kepustakaan bahasa Inggiris,
dibentuk dengan perolongan alat pembantu yang
Halliday dan Hasan (1976) adalah dua linguis
formal, dan dapat implicit, yaitu dengan cara
yang sangat dalam mengkaji kohesi dalam
bagaimanapun ; yang hanya terbukti dari
bahasa
keseluruhan
mengemukakan
keadaan,
eksplisit,
situasi
ketika
Inggrisi.
Kedua bahwa
merupakan
konsep
Sayangnya dalam karangannya itu Fokker hanay
hubungan makna yang ada dalam teks, dan yang
memaparkan alat bantu gramatikal, sedangkan
menentukannya sebagai sebuah teks. Hubungan
alat bantu leksikal tidak dibicarakan.
kohesi akan terbentuk jika interpretasi unsur-
mencontohkan
hubungan
unsur
dalam
yang
kohesi
tersebut
kalimat0kalimat yang bersangkutan diucapkan
Fokker
semantic,
pakar
wacana
menunjuk
bergantung
kepada
pada
kalimat yang dinyatakan dengan alat pembantu
interpretasi unsur-unsur yang lain. Mereka
formal elips dan pengacuan sebagai berikut :
member contoh sebagai berikut :
(a) Tenaga sematjam itu tidak perlu bagi rakjat.
(a) Wash and core six cooking apples. Put them
Merusakkan djiwa rakjat
int a fireproof dish (Halliday dan Hasan,
(b) Hari sudah larut malam, enak berdjalan
1976:2)
waktu itu. (Fokker, 1950:52)
Interpretasi them paa kalimat kedua
Pada contoh (a) terdapat bentuk yang
contoh di atas hanya dapat dilakukan dengan
dilesapkan. Konstituen tenaga sematjam itu pada
mengaitkan kalimat kedua dengan kalimat
kalimat pertama tidak disebutkan lagi pada
pertama. Berdasarkan hubungan kedua klaimat
kalimat kedua. Pada contoh (b) hubungan kedua
tersebut diketahui bhawa konstituen them pada
kalimat
kalimat kedua mengacu kembali pada konstituen
itu
ditunjukkan
dengan
hadirnya
konstituen itu yang mengikuti kata waktu pada kalimat kedua yang mengacu pada konstituen
six cooking apples pada kalimat pertama. Halliday dan Hasan (1976) menyatakan
larut malam pada kalimat pertama.
bahwa secara garis besar kohesi dibagi menjadi
Dalam kaitannya
dengan pemarkah
dua, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.
hubungan kalimat, konsep hubungan kalimat
Piranti kohesi gramatikal terdiri atas (1)
yang dikemukakan oelh Fokker
berkaitan
referensi, yang meliputi referensi personal,
asyndeton.
referensi demosntratif, dan referensi komparatif
Sindenton adalah hubungan antarklausa yang
(2) substitusi, yang meliputi substitusi nominal,
dimarkahi oleh konjungsi, seperti dan, tetapi,
verbal, dan klausal, (3) ellipsis, yang teridiri atas
sebaliknya
ellipsis nominal verbal, dan ellipsis klausal, (4)
dengan
konsep
antarklausa
sindenton
asidenton yang
konjungsi.
dan
merupakan
tidak
hubungan
dimarkahi
oleh
konjungsi, yang meliputi aditif, pertentangan, sebab, waktu, dan bentuk lain. Piranti kohesi leksikal mencakup (1) reiterasi, yang terdiri atas
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 60
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… repetisi, sinonim, superordinat, dan kata umum;
kedua kalimat dalam teks itu berkaitan dan
dan (2) kolokasi. Buku mereka merupakan karya
merupakan teks yang kohesif.
yang mendeskripsikan piranti kohesi dalam
Kridalaksana
(1978:38),
menyatakan
Bahasa Inggris dengan lengkap. Oleh karena itu,
bahwa aspek semantic terdiri atas dua jenis,
buku
dalam
yatiu hubungan sematnis antara bagian-bagian
pembicaraan kohesi. Namun, bukan berarti
wacana dan kesatuan latar belakang semantic.
pendapatnya sempurna, setidaknya tidak bersifat
Hubungan semantic antara
universal. Selain itu, Halliday dan Hasan belum
wacana terdiriatas (a) hubungan sebab akibat,
sampai menyentuh sifat teks yagn dilihat dari
(b) hubungan alas an – akibat, (c) hubungan
pengguanan piranti kohesi. Walaupun teori yang
sarana-hasil, (d) hubungan sarana tujuan, (e)
dikemukakan oleh kedua pakar itu khusus dalam
hubungan
Bahasa
kelonggaran-hasil, (g) hubungan syarat hasil, (h)
tiu
sering
Inggris,
dijadikan
ada
acuan
gejala
kohesi
yang
latar
kesimpulan,
(f)
hubungan
bahasa Indonesia.
parafrasis, (j) hubungan aplikatif, (k) hubungan
Contoh :
aditif yang berhubungan dengan waktu, (l) hubungan
(i)
hubungan
dikemukakan mereka juga terdapat dalam
(a) Penyanyi Elton John mengaku pernah
perbandingan,
bagian-bagian
indikasi, (m) hubungan
hubungan
generic-
mempertimbangkan untuk mengadopsi
spesifik, dan (n) hubungan
anak yatim piatu dari Afrika Selatan.
latar belakang semantic yang menjadi tanda
Namun,
keutuhan wacana meliputi (a) kesatuan tpik (b)
keinginan
itu
akhirnya
ibarat. Kesatuan
dibatalkan karena dia merasa tidak adil
hubungan
memaksakan gaya hidupnya yang sudah
medium penyampaian yang dipakai, contoh :
terlanjut
tinggi
kepada
anak
itu.
(Kps:17-11-2000).
soial para pembicara, (c) jenis
(b) Adalah kesalahan system pendidikan kita, kalau dimana-mana kita temukan sarjana
yang
kemampuan
dan
Bentuk dia, pada contoh diatas ,hanya
keterampilannya jauh dari harapan kita.
diinterpretasikan
bila
Memang mereka itu seperti durian yang
dikaitkan dengan kalimat sebelumnya. Hal itu
matang karena dikarbit (Kridalaksana
berarti bahwa interpretasi bentuk dia bergantung
1978:65)
dapat
kepada
bentuk
lain
dengan
yang
tepat
sebelumnya.
Berdasarkan hubungan kalimat dalam teks
Contoh (a) memperlihatkan adanya
tersebut, bentuk dia mengacu secara anaforis
hubungan ibarat antara kalimat pertama dengan
pada nana diri Elton John. Adanya perpautan
kalimat kedua. hubungan ibarat itu ditunjukkan
bentuk antara dia dan Elton John menjadikan
dengan konstituen seperti durain yagn matang karena dikarbti yang ada pada kalimat kedua.
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 61
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… Contoh lain adalah sebagai berikut ;
anaforik dan kataforik. Kridalaksana (1978:67)
(c) Krisis nilai tukar yang telah berkembang
memberi contoh sebagai berikut :
menjadi krisis ekonomi hingga saat ini belum menunjukkan
anda-tanda
akan
(d) A : Kalau Saudara sudah mulai mengkritik
berakhir
angkatan muda, itu berarti saudara–
sehingga krisis itu telah mempengaruhi
tanpa disadari saudara sudah tergolong
kinera perekonomian. Laju pertumbuhan
tua.
ekonomi mengalami pelambatan dan bahkan
B : Memang, (Kridalaksana, 1978 : 68)
telah memasuki masa resesi yang cukup
Pada contoh d, bagian (A) menurutnya
dalam, inflasi meningkat pesat, baik karena
terdapat ellipsis pada (B). konstituen yang
gangguan produksi mapun karena imported
dilesapkan itu dapat ditemukan kembali dengan
inflation, tingkat pengangguran semakin
melihat kalimat sebelumnya.
meningkat dan penduduk yang hidup di
Pada contoh (d) bagian yang dilesapkan
bawah garis kemiskinan semakin banyak. (IB
aalah sudah tergolong tua. Contoh lain yang
3/1999:117).
dapat memperjelas pendapat Kridaklaana di atas
Contoh (c) di atas menunjukkan dua hubungan semantic, pertama hubungan sebab
adalah sebagai berikut : (e)Pengembangan bahasa Indonesia diarahakan
akibat yang dimarkahi dengan kata sehingga.
kepaa
Klausa sebelum kata tersebut merupakan sebab,
Pemoderan bahasa dapat diartikan sebagai
sedangkan klausa setelah kata tu merupakan
upaya
akibat. hubungan
bahasa Indoensia
sematnis kedua adalah
upaya
pemoderanan
pemutakhiran
bahasa
atau
itu.
pematntapan
sehingga serasi dengan
hubungan parafrasa. Kalimat kedua contoh di
tunttuan dan keperluan komunikasi dewasa
atas merupakan parafrasa dari frasa kinerja
ini dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
perekonomian.
industri,
Aspek leksikal yang memperlihatkan
perniagaan,
teknologi,
dan
pendidikan lanjutan. (MRS:164).
keutuhan wacana dinyatakan dengan pertalian antara unsurunsur leksikal dalam bagian-bagian
Pada contoh (e) terdapat pengulangan
wacana tersebut (Kridalaksana : 1978:67).
dan
Unsure leksikal yang dimaksud meliputi (a)
Indonesia pada kalimat kedua yang telah
ekuivalensi leksikal, (b) antonimi, (c) hiponimi,
disebutkan
pada
(d) kolokasi, (e) kosokbali, (f) pengulangan, dan
menjaedikan
kedua
(g) penutup dan pembuka wacana. Adapun jenis
Adapun ellipsis terdapat pada kalimat kedua.
alat gramatikal yang memarkahi keutuhan
Bentuk
wacana meliputi (a) konjungsi, (b) ellipsis, (c)
Indonesia pada klausa kedua. Apabila kalimat
paralisme dan (d) bentuk pemilih dengan fugnsi
itu ditulis lengkap akan menjadi “pemoderanan
ISSN 2086 – 1397
ellipsis.
yang
Pengulangan
bentuk
kalimat kaliamt
dilesapkan
bahasa
sebelumnya itu
adalah
berkaitan.
bahasa
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 62
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… upaya
“jendela” menunjukkan bhawa window yang
pemutakhiran atau pemantapan bahsa Indoensia
dimaksud adalah window yang tidak mengacu
sehingga bahasa Indoensia serasi dengan
pada window tertentu. Sebaliknya, pada kalimat
tuntutan dan keperluan komunikasi dewasa ini
(f) artikel the yang menyertai nomina window
dalam berbagai kehidupan, seperti industry,
mengacu pada window yang khusus, yaitu
perniagaan,
window yang berada di kamar 303, bukan di
bahasa
dapat
diaritkan
teknologi
sebagai
dan
pendidikan
lanjutan”.
kamar lain.
Urutan frasa nominal untuk membentuk
Sebagaimana saya jelaskan di atas
teks yang kohesif dengna cara (1) meletakkan
Huckin dan Olsen membicarakan pemarkah
informasi lama sebelum informasi baru; (2)
kohesi
menekankan ide utama, (3) menggunakan
demikiam
konjungsi,
dikemukakaknnya juga terdapat dalam bahasa
(4)
menggunakan
artikel
yang
dalam
bahasa
Inggris.
pemarkah
Walaupun
kohesi
yang
meliputi artikel definit dan artikel tak defenit.
Indonesia.
Dan (5) pengulangan frasa nominal yang
Contoh :
merupakan pengulangan frasa nominal yang
(g) Fungsi utama bahasa ialah sebagai alat
mengacu pada sesuatu atau konsep. Pengulangan
komunikasi dan alat berpikir. Bahasa sebagai
frasa nominal ini dapat berupa pengulang penuh
alat komunikasi memungkinkan manusai data
dan
saling berhubungan dengan sesamanya bai
pengungalan
sebagian
dengan
sebagian,
pengulangan
menggunakan pronomina,
ksecara
lisan,
artikel dan demonstrative serta pengulangan
sebagai
alat
dengan menggunakan sinonim. Kelima cara
seseorang dapat mengembangkan berbagai
tersebut memang tidak secara eksplisti dinytakan
macam
sebagai
kehidupan yang dihadapinya. (MRS:159).
pemarkah
kohesi,
tetapi
data
maupun tertulis.
gagasan
berpikir
tentang
Bahasa
memungkinkan
bidang-bidang
digolongkan sebagai pemarkah kohesi karena
Contoh diatas memperlihatkan adanya uraian
fungsinya sama dengan pemarkah kohesi; yaitu
informasi lama ke informasi baru. Kalimat
member tanda adanya hubungan antar kalimat.
pertama berisi informasi lama mengenai fungsi
Contoh :
bahasa dan informasi baru mengacu ke bahasa
(f) Since natural carbon contains approximately
sebagai alat komunikasi dan alat berpikir.
1 percent C along with 98.9 percent C, the
Kalimat kedua berisi informasi lama tentang
average atomic weight of carbon is about
bahasa sebagai alat komunikasi dan informasi
12.011 amu. (Huckin dna Olsen 1983:346)
baru tentang bahasa sebagai alat berpikir.
Contoh (e) dan (f) memperlihatkan adanya
Contoh lainnya adalah sebagai berikut :
artikel sebagai pemarkah kohesi. Pada contoh (e)
(h) Nasib guru secara keseluruhan masih
artikel a yang diikuti oelh nomina window
memprihatinkan, apalagi yang berada di
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 63
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… daerah konflik. Selama ini belum aa usaha
yang
konkret untuk melindungi guru, meskipun
information introducting newa information).
nasib guru sudah sejak lama menjadi wacana
Contoh :
di kalangan atas yang mempunyai kekuasaan
(i) Life has often been described as a gameand
(Kps.11/2000:10). Tampak
mengawali
informasi
baru
(old
if one is to play any game successfully, he
pada
bahwa
must know hout to balancae his skills and
konjungsi meskipun digunakan untuk merangkai
blend them into the combination most
dua klausa yang secara utuh mendukung ide
effective for transferring potential into
pokok yang ingin ditonjolkan, yaitu ide nasib
actual performance. Regardless of how
guru.
many times a guard has held his man Dardjowidjodo
contoh
(1986
(h)
:
94-107)
scoreless, if he himself has not scored for
menyatakan ada enam pengikat dalam wacana
his
bahasa
penyebuatan
Regardless of how many points a forward
sebelumnya, (b) sifat verba (c) pernan verba
or center averages per game, if he heas not
bantu, (d) proporsi positif, (e) praanggapan, dan
guarded the lane at every attempt of
(f) konjugnsi. Piranti pengikat wacana yagn
penetration by the opposition, he is
dipaparkannya memang ringkas. Akan tetapi,
inefficient. (Legget et al.396).
Indoensia,
yaitu
(a0
kita telah diberi arah untuk mengkaji lebih dalam piranti pengikat dalam sebuah wacana.
eam,
his
effort
is
incomplede.
Teks di atas memperlihatkan adanya pemarkah kohesi struktur gramatikal yang
Legget et al dalam buku handbook for
parallel. Pemarkah kohesi tersebut ditunjukkan
writers (1988) mendeskripsikan kohesi dalam
oleh konstruksi regardless of how many times
kaitannya dengan koherensi paragraph dalam
dan if he himself has not scored pada kalimat
bahasa
kohesi
kedua yang diulang pada kalimat ketiga dengan
merupakan cara yang digunakan oelh penulis
konstruksi yang sama, yaitu regardless of how
untuk membentuk hubungan yang logis dalam
many points dan if he has not guarded tha lane.
paragraph sehingga memudahkan embaca untuk
Contoh lain dalam bahaa Indonesia adalah
memahami informasi di dalamnya.
sebagai berikut :
Inggris.
Menurut
mereka
Untuk
mencapai hal itu, penulis dapat menggunakan
(j) Dengan peraturan yang jelas dan sederhana,
empat alat kohesi, yaitu (1) frasa dan kata kunci
disediakannya seluruh informasi peraturan
yang diulang (repeated key word and harases),
perpajakan secara transparan dan dapat
(2) struktur gramatikal yang parallel, (pararel
diakses
grammatical structure) (3) pemarkah tansisional
pelaksanaan pembayaran pajak dengan
(transitional markers), dan (4) informasi lama
biaya yang minimum. Misalnya untuk
oleh
public,
memungkinkan
wajib pajak perseorang, pengusaha kecil
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 64
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… dan koperasi, di seluruh Dati II di Indoensia
dengan menjauhi subsidi terhadap golongan
telah tersedia loket pelayanan terpadu,
bawah. Mereka bekerja dengan teknologi,
pelayanan satu tempat di seluruh unit
jam kerja
kantor Ditjen Pajak. (IB 3/1995:51).
berinteraksi
Contoh (j) di atas memperlihatkan adanya
konjungsi
pemarkah
koordinatif
kohesi
dan upah yang jelas, secara
kontinyu
dan
dengan
lembaga-lembaga resmi (IB 5/1999:70).
dan sebagai
yang
menyatakan
Contoh
(k)
memperlihatkan
adanya
pernambahan dan pemarkah transisional antar
beberapa pemarkah kohesi, yaitu pengacuan,
kalimat misalnya yang menyatakan contoh.
ellipsis dan konjungsi. Pronomina mereka pada
Ramlan (1993) membahas pemarkah
kalimat kedua secara anafrois mengacu frasa
hubungan antarkalimat dan pertalian makna
nomina
antarkaliamt dalam
Bahasa Indonesia. Dia
pengacuan itu kedua kalimat menjadi berkaitan,
pemarkah hubungan
sedangkan ellipsis dan konjungsi terdapat pada
menyatakan ada lima antarkalimat,
yaitu
(a)
pengacuan,
(b)
para
kalimat
kedua
pengusaha
yang
besar.
merupakan
Dengan
kalimat
penggantian (c) pelesapan (d) penrangkaian dan
majemuk. Ellipsis terjadi pada klausa kedua
(e) piranti leksikal. Lebih lanjut, perani leksikal
kalimat tersebut dengan unsur yang dilesapkan
dibedakannya
(a)
berupa pronomina mereka, sehingga klausa
pengulangan, (b) sinonimi, dan (c) hiponimi.
lengkanya menjadi mereka berinteraksi secara
Pertalian
kontinyu dengan lembaga-lembaga resmi. Kedua
menjadi
makan
penjumlahan,
tiga,
antarkaliamt
perurutan,
yaitu
meliputi
peralwanan
datau
klausa pada kalimat kedua itu dihubungkan
pertentangan, sebab-akibat, waktu, syarat, cara,
dengan
keguanan
penambahan. Dengan ellipsis dan konjungsi itu
dan
penjelasan.
Ada
perbedaan
pandangan antara Ramlan dengan Hallidaya dan
konjungsi
dan
yang
menyatakan
kedua klausa kalimat tersebut berkaitan.
Hasan (1976 dalam hal substitusi. Menurut
Alwi et. Al (1998:427) menyatakan
Ramlah (1993) dalam substitusi, yang menjadi
bahwa kohesi merupakan hubungan perkaitan
unsur pengganti bukan kategori nomina, verba
antarproposisi yang dinyatakan secara eksplisit
atau klausa seperti dikemukakan oleh Halliday
oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam
dan Hasan, tetapi pronomina persona aau
kalimat-kalimat
demonstrative, yang oleh kedau linguis itu
Mereka menjelaskan hal itu dengan contoh
digolongkan ke dalam referensi.
sebagai berikut :
yang
membentuk
wacana.
A : “Apa yang dilakukan si Ali” ? Contoh : (k) Kultur kapitalis yang didukung oleh para
B : “Dia memukili istrinya.”(Alwi et al. 1998:427)
engusaha besar menuntut akumulasi capital
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 65
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… Dialog di atas merupakan wacana. Hal
bagian
dari
mobil.
Sebuah
mobil
tentu
itu dapat diketahui dengan adanya piranti kohesi
mempunyai warna, mesin, pintu, harga dan
yang menjadikan kedua kalimat itu berkaitan.
sebagainya. Pada contoh (b) pemarkah kohesi
Perkaitan itu diwujudkan dengan pronomina dia
yang ada adalah elipsisi. Pelesapan itu terjadi
yang secara anaforis mengacu pada nominal si
pada kalimat kedua dan bagian kalimat yang
Ali.
dilesapkan adalah datang ke pesta. Lebih lanjut disebutkan oleh si Alwi et
al. (1998:429) ada delapan piranti kohesi yaitu, (1)
konjungtor
yang
meliputi
Contoh lain adalah sebagai berikut : (l) Selanjutnya ada factor ketiga yang juga
konjungtor
cenderung mengguankan bentuk-bentuk itu.
pengungkap
pertentangan,
pengutamaan,
Factor ini ialah dorongan wacana modern,
perkecualian,
konsesi
tujuan,
(2)
terutama yang disampaikan oleh beberapa
pengulangan secara utuh atau sebagian, (3)
cendikiawan melalui media masa seperti
penggantian bentuk leksikal yang maknanya
televise, radio, majalah dan Koran. Wacana
berbeda dengan makna kata yang diacunya, (4)
modern sebetulnya menggunakan prinsip
penggantian bentuk yang tidak mengacu ke
yang sama dengan prinsip kalimat, yaitu
acuan yang sama, melainkan ke “kumpulan yang
jelas tetapi ringkat (MRS:73).
dan
sama”, (5) pengacuan yang meliputi hubungan
Contoh
memperlihatkan
kohesi
dengan metafora (7) elispsis , (8) hubungan
Hubungan kohesi itu dimarkahi oleh pemarkah
lekskal yang teridiri atas hubungan hiponim,
kohesi
hubungan bagian keseluruhan.
Pengulangan
Contoh :
nomina factor pada kalimat pertama dan kedua,
(a) Pak Hamid baru saja membeli mobil Mercy.
dan pengulangan nomina wacana modern pada
ditanya.(Alwi et al. 1998:429)
sempurna
pengulangan tersebut
antar
adanya
anforis, hubungan kataforis, (6) penggantian
Warnanya merah dan harganya jangan
yang
(l)
kalimatnya.
bentuk adalah
nomina. pengulangan
kalimat kedua dan ketiga. Rincian pirantikohesi yang dikemukakan
(b) Ayahnya dating ke pesta itu, tetapi ibunya
oleh Alwi et al. (1998) tidak jauh berbeda
tidak (dating ke pesta itu(. (Alwi et.al
dengan apa yang pernah dilakukan oleh Halliday
1998:415).
dan Hasan (1976). Alwi at al (1998) memang tidak eksplisit membagi kohesi atas kohesi
Pada contoh (a) pemarkah kohesi yang
gramatikal
dan
leksikal
seperti
yagn
digunakan adalah hubungan bagian-keseluruhan.
dikemukakan oleh Halliday dan Hasan. Akan
Pemarkah hubungan tersebut ditunjukkah oleh
tetapi, rincian kohesi yang dikemukakan oleh
mobil di satu piha, warna dan harga di pihak
Alwi et al. merupakan jabaran pendapat Halliday
lain. Dalam hal ini warna dan harga merupakan
dan Hasan dalam Bahasa Indonesia. Selainitu
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 66
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… ada
pendapat
Alwi
et.al
yang
sama
memainkan
peranan
yang
penting
denganpendapat Halliday dan Hasan yang perlu
mengidentifikasi
diperhatikan. Pendapat itu adalah bahwa kohesi
penggunaannya,
dalam wacana tidak hanya menyatakan pertalian
karakteristik piranti yang dimiliki oleh setiap
bentuk lahir belaka, melainkan yang penting
bahasa.
ialah bahwa kohesi menyiratkan koherensi, yaitu
anaphora
hubungan semantic yang mendasari wacana.
bergantung
Dengan kata lain kohesi bukan koherensi, kohesi
dimilikinya.
hanyalah salah satu aspek pembentuk koherensi.
partisipan.
dalam
anaphora
Dalam
ditentukan
oleh
Dengan kata lain pengembangan berbeda
untuk
pada
peranti
Anafora
erat
setiap
bahasa
bahasa
kaitannya
yang
dengan
Berdasarkan beberapa kajian kohesi di
interpretasi acuannya. Dalam hubungan ini,
dapat
kohesi
interpretasi acuan suatu konstituen bahasa dapat
merupakan pemarkah hubungan yang nyata,
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
yang berperan menghubungkan kalimat-kalimat
mengaitkan suatu konstituen dengan konstituen
atau klausa-klausa dalam suatu teks sehingga
lain yang ada di luar teks, yang kemudian
kalimat-kalimat
yang
disebut eksofora, dan dengan menghubungkan
selanjutnya akan membentuk teks yang utuh.
suatu konstituen dengan konstituen lain yang
Dalam
ada di dalam teks, yang selanjutnya disebtu
atas,
disimpulkan
itu
penelitian
bahwa
menjadi
ini
,
padu
peneliti
akan
menggunakan konsep kohesi yang dikemukkan oleh Urquhart (1999). Pemilihan ini didasarkan pada
pemikiran bahwa
Lebih lanjut pengacuan endofora dibagi
yang
menjadi dua kategori, yaitu anaphora dan
menyatakan bahwa kohesi merupakan pemarkah
katafora. Suatu konstituen mengacu secara
hubungan antarkalimat atau antarklausa yang
anaforis, apabila anafo tersebut mengacu secara
menjadiakan kalimat-kalimat itu berkaitan dan
anaforis, apabila anafor tersebtu mengacu pada
padu, dapat mewakili konsep kohesi
yang
nomina lain yang telah disebutkan sebelumnya
dikemukakan
yang
dalam teks (Brown dan Miller. 1998:18).
oleh
pendapatnya
endefora (Brown dan Yule 1986:192).
beberapa
tokoh
disebutkan di atas.
Sebaliknya, suatu konstituen mengacu secara
2. PengertianAnafora
kataforis apabila anafor tersebut
Anafor merupakan piranti kohesi yang cukup
penting
peranannya
dalam
mengacu
nomina yang disebtu kemudian. Dalam hal ini, nomina yang diacu disebut anteseden.
menghubungkan klausa dengan klausa atau
Contoh :
antarkaliamt,
menggunakan
(a). Seorang warga Mayangsari, Tanjung Priok,
pirantipronomina, substitus maupun ellipsis,
Jakarta Utara, Danu hanya pasrah saat
sehingga menjadi satu kesatuan yang kohesif.
melihat motor RXZ nya lenyap dari teras
Bahkan,
rumah pagi hari. Ia tidak melapor polisi.
baik
dalambahasa
ISSN 2086 – 1397
yang
inggris
anaphora
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 67
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… Bahkan, kakak iparnya meminta bantuan
Bentuk : the wheel dikatakannya
orang pintar untuk mencari motornya. (Kps
mengacu secara anaforis pada a bicyle. Hal itu
20/11/2000).
disebabkan karena dua hal, yaitu (1) a bicyle
Pronomina persona ketiga-nya pada
telah disebutkan sebelumnya dalam teks itu dan
contoh di atas pengacu secara anaforis kepada
(2)
bicycle
nama diri Danu. Demikian juga dengan bentuk
merupakan umum.
pronomina person ketiga ia. Acuan pronomina
mempunyai
Berdasarkan
wheels
dan
perwujudan
ini
anaphora,
itu juga pada nama diri Danu. Pemilihan
Guswinski (1976) membagi dua wujud anafor,
anteseden Danu bagi kedua pronomina tersebtu
yaitu anafor pronomina, dan anafor zero.
didasarkan
kedua
Pembaigan wujud anaphora menjadi dua secara
pronomina tersebut dengan dnama diri Danu
implisti juga dilakukan Quirk et al.(1985).
dalam teks di atas.
Anafor pronomina adalah pronomina yang
atas
interprets
fungsi
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa
digunakan untuk mengacu nomina yang telah
anafor digunakan untuk mengacu frasa nomina
disebutkan
sebelumnya.
Pronomina
tertentu yang telah disebutkan sebelumnya dan
dimaksud
meliputi
teks. Dalam hubungan ini, Quirk et al.
khususnya pronomina ketiga, demonstrative, dan
(1985:267) membagi anaphora menjadi ua
pronomina relative.
pronomina
yang
persona,
berdasarkan langsung tidaknya arah acuan, yaitu
Pronomina persona ketiga, seperti
anaphora langsung dan anaphora tak langsung.
she,he, it, they,his, their dalam bahasa Inggrisi,
Anaphora langsugn adalah pengacuan secara
dan dia, ia, mereka, nya dalam Bahasa Indoensia
langsung
pada umumnya men.gacu secara anaforis pada
padan
antasedennya,
nomina yang
tertentu telah
sebagai
disebutkan
antesedennya.
sebelumnya, yang keduanya sama-sama sebagai
Contoh :
inti nomina dan keduanya berkoreferensi atau
(c) Kato menjawab langsung Nonaka dengan
memiliki acuan yang sama, seperti pada contoh
mengatakan
(2.22)
tak
tanggal kapan Mori apemarkah pemarkah
langsung munul ketika acuannya menjadi bagian
pemarkah pemarkah pemarkah pemarkah
dari pengetahuan pembicara secara langsung,
pemarkahkan
tidak dengan sebutan langsung seperti pada
berunding dengan anggota faksinyadan
contoh (b), tetapi dengan membuat suatu
Faksi
inferensi dari apa yang telah disebutkan.
menentang Mori. Mereka bisa mengubah
Contoh :
sikap atas mosi tidak percaya yang akan
(b). John bough a bicyle but when he rode it one
digelar Senen ini. (Kps. 22/11/1999).
di
atas.
Sebaliknya,
anaphora
jika
adkepastian
mundur,
Yamazaki
maka
yang
tentang
ia
akan
sama-sama
of the wheels came of.(Quirk et al. 1985: 267)
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 68
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… Pronomina
persona ia, nya dan
mengacu
pada
dua
orang yang berbeda.
mereka mengacu secara anaforis. Pronomina ia
Pronominashe akan dapat mengacu pada nomina
dan nya mengacu kepada Kato, sedangkan
my mother bila antesedennya, yaitu my mother
Pronomina mereka mengacu ke anteseden yang
berada pada klausa pertama my mother said
lebih dari satu, yaitu pada Faksi Kato dan Faksi
nothing, but she felt ill. Contoh lain dalam bahsa
Tamazaki
Indoensia adalah sebagai berikut :
dan
ketiga
pronomina
persona
tersebut adalah koreferensial, artinya memiliki
(e) Namanya boleh terkenal di seluruh dunia,
acuan yang sama. Dalam hubungan ini Quirk t
tetapi tubuh tambun dan jenggot hitamnya
al. (1985:351) menyatakan ada dua sarat suatu
yang terkenal itu tidak cukup untuk
pronomina berkoreferensi dengan anteseden.
membuat Luciano Pavaroti bias melali
Pertama, anteseden harus berada atau disebtukan
repsionis sebuah hotel di Padua, Italia ( Kps
sebelum pronomina : kedua anteseden harus
28/11/2000).
memiliki posisi atasan (superordinat) di dalam
Pronomina persona nya pada contoh di
struktur kalimat dari pada pronomina. Syarat
atas tidak dapat dikatakan mengacu secara
kedua khususnya terjadi dalam konstruksi
kataforis pada nama diri Luciano Pavarotti.
kelimat yang mengandung klausa subordinatif.
Seperti halnya contoh
Pada contoh (c) antesedennya telah disebutkan
(f) Anteseden yang diinginkan ada pada klausa
sebelum
ketiga
pronomina
tersebut.
Pada
kedua setelah pemarkah koordinatif tetai.
kaliamt pertama contoh tersebut berkedudukan
Oleh karena itu, nya dan Lucinao
Kato sebagai anteseden atasan dari ia.
Pavarotti harus dipahami mengacu pada dua orang yang berbeda.
Pada dua klausa koordinatif yang dihubungka
contoh
tersebut
menjadi tidak kohesif karena tidak ada
seperti dan, tetapi, pronomina pada klausa
hubungan yagn jelas di antara kalimat-
pertama secar normal tidka dapta mengacu
kalimatnya. Apabila dalam klausa koordinatif
secara kataforis pada frasa nomina yang ada
pronomina pada klausa pertama tidak dapat
pada klausa kedau. Contoh :
mengacu secara kataforis, sebaliknya pada
She
felt
ill,
pemarkah
demikian,
koordinatif
(d)
ndengan
Dengan
but
my
mother
said
nothing(Quirk et al. 1985:922).
klausa subordinatif suatu pronomina dapat mengacu secara anaforis bila dia berada di
Pronomina persona ketiga she tidak
depan sebagai klausa subordinatif.
dapat dikatakan mengacu pada nomina my
Contoh :
mother,. Hal ini diseabkan keduanya idak
(f) Although she felt ill, my mother said nothing
koreferensial
(Quik et al. 1985:922)
disebutkan
karena sebelum
ISSN 2086 – 1397
my
mother
pronomina.
tidak Keduanya
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 69
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… Pada kalimat di atas , pronomina ketiga she mengacu secar aanaforis pada frasa
Contoh : h (a)
Pidato
Emeritus
Satjtpto
nomina my mother. Hal itu terjadi karena she
dibicarakandalam
berada pada kaluasa subordinatif yang didahului
memperingati
oleh pemarkah subordinatif. Namun, posisi yang
Rahardjo. Pada acara itu, dia didampingi
paling umum adalah klausa subordinatif berada
istri
di akhir sehingga pronomina
20/11/2000).
akan mengacu
dan
rangkaian
70
tahun
Satjipto
anak-anaknya.
(Kps.
secara anaforis, misalnya menjadi my mother
(b) Pemerintah kabupaten dan kota dapat
said nothing although she felt ill. Dalam bahasa
mendapatkan kurikulum baru calon
Indoensia pada konstruksi klausa subordinatif
pengganti
kurikulum
berada di depan, pronomina pada klausa dapat
sekarang
sedang
dilesapkan, bhakan mungkin hal itu menjadi
dimaksudkan agar kurikulum tersebut
suatu kecendrungan.
tidak
Contoh : g
pendidikan formal di daerah, sehingga
(a) Setelah O diperiksa oleh penyidik di Markas
daerah
Besar
Polri,
Ardhia
Pramesti
Regita
menjalani pemeriksaan sebagai saksi di
(b)
mengekang
pendidikan
mampu yang
1994
yang
dipakai.
Ini
pelaksanaan
menghasilkan sesuai
dengan
lingkungan. (Kps.22/11/2000).
Polda Metro Jaya. Ia diperiksa berkaitan
Pada contoh h bagian (a) demonstrative itu
dengan disitanya sebuh Mercy Viano dari
yang mengikuti konstuksi pada acara mengacu
rumah aya Tata. (Kps 28/11/2000).
secara anaforis pada frasa memperingati 70
Ketika
O
mengajar,
menggunakan
model
guru
bias
saja
tahun Satjipto Rahardjo, sedangkan pada contoh
pendampingan
(b) ini tidak mengacu pada entitas tertentu tetapi
pembelajaran. (Kps.20/11/2000).
mengacu pada isi pernyataan pada kalimat sebelumnya.
Dalam contoh g bagian (a) dan (b) terdapat
Anaphora zero terjadi apabila konstituen
konstituen yang dilesapkan (O). namun, acuan
yang mengacu pada anteseden berupa bentuk
konstituen itu dapat diektahui, yaitu mengacu
kosong atau zero. Namun, bentuk tersebut dapat
secara kataforis pada nama diri Ardiha Pramesti
dihadirkan kembali.
Regita (a) dan pada guru (b).
Contoh : i
Pronomina demosntratif seperti itu, ini juga
(i) Tim pengacara Nazar menyatakan protes
digunakan untuk mengacu secara anaforis ke
atas tindakan polisi menangkap Nazar.
nomina yang telah disebutkan sebelumnya.
Alasannya, klien mereka tidak akan lari dari Banda Aceh dan O tetap bias
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 70
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… dihadirkan kapan O diperlukan untuk
Contoh :
pemeriksaan. (Kps.22/11/2000).
(a) Kasus diperlukan, karena keperluan kejalsan
Dalam contoh (i) terdapat hubungan
sintaktik. Seandainya kasus itu tidak ada,
kohesif yang dimarkahi dengan bentuk kosong
tata kalimat bahasa Jerman tak akan jelas.
(O) atau zero. Bentuk tersebut secara anaforis
Sukarlah untuk menemukan mana frasa
mengacu pada nama diri Nazar. Simpulan itu
benda yang berfungsi sebagai subjek, objek
diperoleh atas dasar interpretasi hubungan
datif dan objek akusatif. Tanpa pertolongan
antarkalimat pada teks tersebut dan interpretasi
pemarkah
bentuk kosong tersebut dengan antesedennya.
ditentukan karena di dalam bahasa Jerman
Berdasarkan itu pula dapat diketahui
ketiga
kasus
frasa
fungsi
benda
benda
sering
sukar
berjajar
bahwa bentuk kosong itu dapat diisi dengan
berdekatan tanpa ada penyela frasa kerja.
Pronomina persona ketiga dia atau ia.
(MRS:61)
3. Pemarkah Kohesi (b) Ukuran kemantapan itu tidak mungkin
1. Pengacuan Kata Kunci dan Frasa Legget
et
al
(1988)
menyatakan
bersifat statis karena ia harus mampu
pengulangan frasa dan kata kunci diguankan
menyesuaikan diri dengan tuntutan setiap
oleh penulis untuk membentuk konstruksi
bidang kehidupan yang senantiasa berubah
paragraph yang baik. Pengacuan frasa dan kata
dan berkembang dari waktu ke waktu.
dapat dilakukan dengan mengulang secara penuh
Perubahan dan perkembangan itu secara
baik kata atau frasa, dengan modifikasi, dan
jelas memberikan pengaruh yang langsung
dengan pengacuan pronomina.
terhdapa bahsa yang digunakan dan hal itu terutama terlihat pada makin meningkatnya
2. Pengulangan Pengulangan merupakan salah satu bentuk
berupa
Pada contoh (a) terdapat pengulangan
penyebutan kembali suatu bentuk leksikal yang
penuh. Kata kasus pada kalimat pertama diulang
telah disebutkan sebelumnya. Pengulangan dapat
kembli pada
berupa pengulangan penuh apabila konstituen
menjadikan keempat kalimat tersebut bertalian.
pengulang
sama
konstituen
Berbeda dengan contoh (b), dalam contoh itu
terulang.
Apabilan
pengulang
terdapat pengulangan dengan perubahan. Kata
berbeda
pemarkah
dengan
kohesi
benar
yang
jumlah kata dan istilah. (MRS :161).
dengan
konstituen
konstituen
terulang
kalimat
berikutnya.
Hal itu
dan
berubah dan berkembang yang berkategori
perbedaan itu disebabkan oleh keterikatan tata
verbal diulang pada kalimat kedua dengan
bahasa, misalnya konstituen pengulang berupa
perubahan
nomina dan konstituen terulang berupa verba,
perubahan dan perkembangan.
disebut perulangan dengan perubahan.
ISSN 2086 – 1397
bentuk
menjadi
nomina,
yaitu
3. Pelesapan
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 71
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… Sebuah kalimat dapat mengandung satu
bentuk alternant itu sebagai
klausa atau lebih. Kalimat yang mengandung
olomorf morfem yang sama
lebih dari satu klausa pada umumnya akan
yang sederajat
dimarkahi hadirnya konjungsi yang menghubu
berdasarkan
ngkan klausa – klausa tersebut. Hubungan antarklausa
itu
dapat
koordinatif
dan terjadi
kondisi
yang
berbeda-beda. (MRS : 98).
dan
Contoh (a) di atas memperlihatkan adanya
subordinatif. Dalam perwujudanya, kalimat yang
pelesapan nomina pada klausa kedua. Unsur
mengandung lebih dari satu klausa tidak
yang dilesapkan adalah nomina alteran-alteran
selamanya unsur-unsur dalam klausanya akan
itu, dengan demikian bila klausa itu ditullis
disebut lengkap. Sering kali unsur dalam klausa
lengkap menjadi alternant-alternan itu terjadi
yang dilesapkan. Bahkan menurut Alwi et.al
berdasarkan kondisi yang berbeda-beda.
(1998) dalam penulisan formal, khususnya yang
Kedua contoh di atas memperlihatkan bahwa
bersifat ilmiah, yang memerlukan kehematan
pelesapan dimungkinkan apabila unsure yang
kata, pelesapan sering dimanfaatkan. Contoh :
dilesapkan koreferensi dengan antesedennya.
(a) Joan brought some carnations, and Catherine
Persamaannya itu tidak hanya dari segi bentuk,
some sweet peas. (Halliday dan Hasan 1976:
tetapi juga dari segi fungsi. Artinya, bila
143)
antesedennya berfungsi subjek, unsru yang
Contoh:
dilesapkan juga harus dapat dipulihkan kembali
(a) Memperlihatkan yang
adanya
dilesapkan,
yaitu
bentuk verba
dengan fugnsi subjek. Seperti brought pada (a) berkategori
verba
dan
berfungsi
predikat.
brought. Bentuk verba ini muncul
Unsure yang dilesapkan pada klausa kedua juga
pada klausa pertama, tetapi pada
kata brought berkategori verba dan berfungsi
klausa
predikat. Hal itu dapat dibuktikan dengan
kedua
verba
tersebut
dilesapkan. Apabila ditulis lengkap
menulis
kalimat
tersebut
dengan lengkap.
klausa kedua akan tertulis Catherine
Dengan adanya system semacam itu pembaca
brought some sweet peas.
akan dengan mudah memahami kalimat di atas, meskipun ada yang dilesapkan pembaca akan
Contoh pelesapan lain adalah sebagai berikut :
dengan mudah mengembalikan unsure yang lesep itu berdasarkan konteksnya.
(b) Usaha untuk mendeskripsikan alternantif-alternatif
suatu
bahwa sifat acuan dari unsure yang dilesapkan
dilakukan
adalah anaforis. Hal itu dpertegas oleh Halliday
dengan dua cara. Pertama,
dan Hasan (1967:144), Shopen (1985:67) yang
dengan menganggap bentuk-
menyatakan
morfem
ISSN 2086 – 1397
Kedua contoh di atas juga memperlihatkan
dapat
bahwa
acuan
elispsis
adalah
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 72
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… anaforis. Oleh karena itu,
Brown dan Miller
(1999:23) memasukkan ellipsis sebagai salah satu jenis anaphora. Dengan dasar itu pelesapan akan
dianggap
mengandung
keliru unsure
mendahului
klausa
bila
klausa
yang
lengkapnya
tipe suubstitusi, yaitu substitusi nomina, verba, klausa. Substitusi nominal merupakan penggantian
yang
suatu konstituen dalam teks yang berkategori
dilesapkan
nominal dengan kontituen lain yang berkategori
(Alwi
nominal. Penafsiran atas unsure pengganti hanya
et
al.1998:334)
dapat
Contoh :
antesedennya. Contoh :
(a)
Setelah dibahas seharian, mereka mengesahkan
rancangan
itu.
(Alwi et al.1998:334). Pada
kalimat
(2.38)
dilakukan
dengan
memperlihatkan
(a) My axe is too blunt. I must get a sharper one.(Halliday dan Hasan 1976:89). Dalam contoh (a) itu bentuk one merupakan
terdapat
substitusi dari bentk axe. Penafsiran atas bentuk
ketidaksamaan acuan antara konstituen yang
one tidak dapat terlepas dari bentuk nomina axe
dilesapkan dengan antesedennya. Pada contoh
yang telah disebut sebelumnya. Hal ini diperkuat
itu konstituen yang dilesapkan tidak dapat
dengan fungsi struktur kedua nomina tersebut
dikatakan mangacu pada frasa rancangan ini.
yang merupakan inti dari frasa nomina my axe
Bila yang dimaksudkan acuan dari konstituen
dan a sharper one.
yang dilesapkan adalah frasa rancangan ini,
Contoh lain adalah sebagai berikut :
pelesapan itu keliru. Acuan unsure yagn
(b) Di depan masyarakat Indonesia di
dilesapkan pada contoh tersebut dapat saja
Singapura, Presiden Abudrrahman
ditafsirkan lain, misalnya mengacu pada sesuatu
Wahid menyatakan kekecewaannya
yang lain yang ada di luar teks tersebut.
terhdap
Singapura.
Substitusi adalah penyulihan suatu bentuk
sendiri,
tidak
dalam teks dengan bentuk lain (Halliday dan
Negara
tetangganya
1976:88)
Bentuk
–
bentuk
yang
digantikannya harus sudah disebut dahulu dalam teks. Dalam hal ini, bentuk yang menggantikan bermakna
berbeda
ini
dikatakannya, mau cari untung
4. Substitusi
Hasan,
Negeri
dengan
makna
peduli
terhadap di
Pasifik
Barat, melecehkan Indonesia dan bangsa Melayu. (Kps. 27/11/2000). Dalam contoh (a), frasa nomina negeri
yang
ini secara anaforis mengacu pada nomina
diacunya. Akan tetapi, yang penting adalah
Singapura. Makna frasa nomina negeri ini dan
bahwa bentuk yang digantikan dan bentuk
nomina Singapura brebeda, tetapi keduanya
pengganti menunjuk ke acuan yang sama. Lebih
memiliki acuan yang sama atau koreferen. Oleh
lanjut Halliday (1988) mengemukakan ada tiga
karena itu, frasa nomina negeri ini merupakan substitusi dari nomina Singapura. Substitusi
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 73
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… verbal merupakan penggantian suatu konstituen
Substitusi klausa adalah penyulihan suatu
berkategori verbal dengan konstituen lain yang
konstituen
juga berkategori verbal.
konstituen lain yang tidak berupa klausa.
Contoh :
Contoh
(a) Have they removed their furniture? – They
yang
berupa
klausa
dengan
(b) Everyone seems to think he’s guilty. If
have done the desks, but that’s all so far.
so,
no
doubt
he’ll
offer
to
(Halliday dan Hasan, 1976:114).
resign.(Halliday dan Hasan, 1976:134).
Dalam contoh (a) bentuk verba have done
Contoh (b) memperlihatkan bahwa bentk so
merupakan substitusi dari verba removed. Hal
merupakan substitusi dari he is gulty. Hal itu
itu dapat diketahui dari acuan verba have done,
dapat diketahui dari acuannya, secara anaforis
yang dalam contoh (a) memperlihatkan bhawa
bentuk so mengacu pada klausa he is guilty.
verba have done mengacu pada verba removed. 5. Frekuensi Pemarkah Kohesi Dalam Wacana Eksposisi Dan Argumentasi Pemarkah Kohesi Sinonim Antonomi Hiponim Meronium
Variasi Leksikal
Pengacuan Frasa dan Kata Kunci ( Variasai Gramatikal) Pemarkah Transisional
Substitusi Pronomina Elipsis Pengulangan Pertentangan Perlawanan Sebab Akibat Penambahan Pemilihan Ciri atau Contoh Simpulan Waktu
Jumlah
Eksposisi 1
Argumentasi
1 9 3 17 10 1
1 8 2 21 1 2
6 4 4
7 3
56
45
SIMPULAN Dengan memperlihatkan rumusan masalah dan hasil analisis serta pembahasan,penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Dalam wacana tulis ilmiah, wacana yang kohesif merupakan tuntutan yang tidak bias diabaikan. Dalam hal ini anaphora memiliki peranan yang sangat penting untuk
mewujudkan hal itu. Berkaitan dengan hal itu, bentuk-bentuk anafor yang ditemukan dalam penelitian ini ada dua, yaitu anafor pronominal dan anafor zero. Dari kedua anfor tersebut , anafor pronominal yaitu – nya dan itu lebih dominan penggunaannya, khususnya anafor pronominal penunjuk itu, dibandingkan dengan anafor zero. Hal itu terjadi karena dalam wacana tulis ilmiah bahasa Indonesia
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 74
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… kejelasan informasi yang ingin disampaikan merupakan hal yang sangat penting sehingga diperlukan keeksplisan bentuk bahasa. Dalam penggunaannya, anafor pronominal pesona nya dan anafor pronominal penuntuk itu mengacu pada nomina atau ide yang disebutkan sebelumnya. Akan tetapi tidak serta merta bahwa munculsnya kedua bentuk anafor tersebut dapat dikatakan sebagai pemarkah hubunan antarkonsituten yang mengarah pada terbentuknya teks yang kohesif. Hal itu dikareakan kedua anafor tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pemarkah hubungan antarklausa atau antarkalimat, tetapi juga berfugnsi lain, yaitu yaitu pronominal persona –nya sebagai pemarkah topikalisasi dan pronominal penunuka itu sebagai pewatas fungsi subjek. Demikian juga dengan anafor zero, anafor itu digunakan untuk mengacu nomina yang telah disebutkan sebelumnya. Sebagai pembentuk teks yang kohesfi, bentuk anafor zero itu selalu muncul dalam konstruksi subordinatif atau koordinatif, sehingga interpretasi acuan anafor tersebut bergantung pada konjungsi yang digunakan.
ISSN 2086 – 1397
Peranti kohesi yang ditemukan dalam penelitian ini, meliputi pengacuan frasa dan kata kunci, pemarkah transisional, struktur gramatikal yang parallel, dan urutan informasi baru informasi lama. Pengulangan frasa dan kata kunci terdiri atas, substitusi nominal, ellipsis, pronominal, pengulangan penuh, dan pengulangan sebagian. Fungsi dari pengulangan itu adalah untuk menekankan ide dan menjaga konstinuitas topic. Dalam penelitian ini ditemukan tujuh bentuk pemarkah transisional, yaitu (1) sedangkan untuk menyatakan hubungan pertentangan ; (2) tetapi untuk menyatakan hubungan perlawanan; (3) maka, karena untuk menyatakan hubungan sebab akibat; (4) dan untuk menyatakan hubungan penambahan; (5) atau untuk menyatakan hubungan pemilihan ; (6) pemarkah untuk menyatakan hubungan cirri dan contoh; (7) variasi leksikal yang berupa antonym. Di antara ketujuh pemarkah transisonal itu, pemarkah transisional sedangkan yang digunakan untuk menyatakan hubunan pertentangan lebih menonjol dibandingkan dengan pemarkah transisional lain. Hal itu terkait dengan metode penulisan yang dipilih.
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 75
Abdullah Hasibuan, Analisis Piranti Kohesi… DAFTAR PUSTAKA Alwi, H. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Cahyono, B.Y. (1995). Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press. Chaer, A. (2007). Kajian Bahasa, Struktural Internal, Pemakaian, dan Pemelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mardalis. (2010). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara. Moleong, L.J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Purba, T.T., Paidi, Y. dan Kainakainu, B. (1997). Morfologi Bahasa Ormu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rani, A., Arifin, B. and Martutik. (2006). Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing. Sobur, A. (2002). Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya. Stubbs, M. (1983). Discourse Analysis. Chicago: The University at Chicago Press. Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Belanda: Duta Wacana University Press.
ISSN 2086 – 1397
Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 76