ANALISA PENDAPATAN NASIONAL Keadaan ekonomi yang diharapkan oleh suatu negara: 1. Tingkat kesempatan kerja (KK) yang tinggi 2. Peningkatan kapasitas produksi nasional yang tinggi 3. Tingkat pendapatan nasional yang tinggi 4. Keadaan perekonomian yang stabil 5. Neraca Pembayaran LN yang seimbang (NPI tidak defisit). 6. Distribusi pendapatan yang lebih merata. Dalam Analisa Pendapatan Nasional (APN), pembahasannya dibagi menjadi beberapa tahap, yakni: 1. APN untuk perekonomian tertutup sederhana (tanpa kebijakan fiskal): (Perekonomian 2 sektor) . Asumsi: Y = C + I 2. APN untuk perekonomian tertutup dengan Kebijakan Fiskal (Perekonomian 3 sektor) a) Sistem Pajak sederhana (besarnya pajak sudah tertentu) b) Sistem pajak yang ”built in flexible” Asumsi: Y = C + I + G 3. APN untuk perekonomian terbuka.(Perekonoian 4 sektor) a) Tanpa Kebijakan Fiskal ; Asumsi: Y = C + I + (X-M) b) Dengan Kebijakan Fiskal: i) Sistem pajak sederhana; ii) Sistem pajak yang ”built in flexible” Asumsi: Y = C + I + G + (X – M) Dalam pembahasan tentang APN, asumsi untuk keadaan perekonomian yang dibahas (misalnya untuk perekonomian tertutup, dengan kebijakan fiskal atau tidak, atau perekonomian terbuka), mempengaruhi besarnya angka pengganda yang dihasilkan. Berikut bahasan tentang APN.
Pendapatan Nasional Untuk mengukur keberhasilan sebuah perekonomian antara lain dengan melihat pendapatan nasional, produk nasional, tingkat Kesempatan Kerja (KK), tingkat harga dan posisi Neraca Pembayaran Internasional (NPI). Dari berbagai tolok ukur tsb., yang menjadi pusat perhatian ekonomi makro adalah pendapatan nasional (national income), yang dalam artian tertentu nilainya tidak berbeda dengan produk nasional (national product). Perkiraan pendapatan dan produk nasional merupakan rekening atau perkiraan (disebut juga account), yang memuat di satu sisi komponen-komponen pendapatan nasional dan di sisi lain komponen-komponen produk nasional.
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
1
PERKIRAAN PENDAPATAN DAN PRODUK NASIONAL Pendapatan Upah dan gaji Sewa Bunga Laba
Rp Rp Rp Rp
Pendapatan Nasional Atas dasar biaya faktor produksi + Transfer perusahaan + Pajak tak langsung - Subsidi + Penyusutan
Rp …………. Rp …………. Rp ………….. Rp …………. Rp ………….
Pendapatan Nasional atas Dasar harga pasar
………. .. ………… ………… …………
Rp …………..
Produk Pengeluaran konsumsi Rp ……… Pengeluaran investasi Rp ……… Pengeluaran pemerintah Rp ……… Ekspor netto Rp ………
Produk Nasional atas dasar harga pasar Rp ………..
1. Analisa Pendapatan Nasional untuk Perekonomian Tertutup Sederhana (Perekonoian 2 Sektor) Dalam ilmu ekonomi, ada 2 macam pendekatan: 1. Analisa statik: static equilibrium analysis, menggunakan asumsi bahwa perekonomian yang dianalisa merupakan perekonomian stasioner, yakni perekonomian yang tidak mengalami perubahan-perubahan kecuali apabila terjadi adanya perubahan pada salah satu atau beberapa variabel eksogennya (variabel eksogen = yang berasal dari luar model yang dipakai). Analisa ini lebih banyak dibahas di sini. 2. Analisa Dinamik: menuntut kita mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam perekonomian dari waktu ke waktu. Variabel-variabel ekonomi agregatif dalam perekonomian tertutup sederhana Perekonomian tertutup sederhana: tidak mengenal hubungan ekonomi dengan negara lain (tertutup); dan tidak mengenal transaksi ekonomi oleh pemerintah (sederhana). Y=C+I Y = Pendapatan nas./th. C = Konsumsi RT./th. I = Investasi/th. 1.1 Keadaan Ekuilibrium Dari segi sumber atau asalnya, pendapatan nasional (= Y) terdiri dari konsumsi dan investasi. Jadi Y = C + I; sedangkan dari sisi penggunaannya, pendapatan nasional sebagian digunakan
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
2
untuk pengeluaran konsumsi dan selebihnya adalah saving, atau Y = C + S. Bila Y pada periode 0 digunakan pada periode 1, Y periode 1 digunakan pada periode 2, kemudian Y periode 2 digunakan pada periode 3 dan seterusnya, maka hubungan konsumsi, investasi, saving dan pendapatan nasional dapat digambarkan sbb.: C0 + I0 = Y0 Y0 = C1 + S 1 C1 + I 1 = Y1 Y1 = C2 + S 2 C2 + I 2 = Y2 Y2 = C3 + S 3 C3 + I 3 = Y3 dan seterusnya. Pendapatan nasional ekuilibrium: tingkat pendapatan nasional, dimana tidak ada kekuatan ekonomi yang mempunyai tendensi untuk mengubahnya, apabila dipenuhi syarat Y0 = Y1 = Y2 = Y3 = Y4 dst. Karena C = f (Y), jika Y ekuilibrium, maka C juga ekuilibrium, atau C0 = C1 = C2 = C3 = C4 dst. Dengan demikian bila Y0 = Y1 = Y2 = Y3 = Y4 dan seterusnya, maka S0 = S1 = S2 = S3 = S4 dst. sehingga dapat disimpulkan bahwa kalau : S1 = I1 maka Y0 = Y1; kalau S2 = I2 maka Y1 = Y2, demikian seterusnya. Jadi pendapatan nasional akan mencapai ekuilibrium jika: S = I Cara untuk menghitung Y nas. Ekuilibrium : Y=C+I C = a + cY atau C = C0 + cY ; C0 = a = automous Consumption Maka : Y = C0 + cY + I Y – cY = C0 + I (1 – c ) Y = C0 + I Y= 1 (C0 + I) Pendapatan nasional ekuilibrium (1 – c) Catatan : C = konsumsi RT / th. ; dan I = Investasi / th. merupakan variabel eksogen, yaitu variabel yang tidak diuraikan oleh model-model variabel eksogen dianggap datum., Misal : = Rp 40 milyar / th. dengan tanda bar. Contoh: Diketahui: Fungsi C = 0,75 Y + 20 tr; dan Investasi/ th = 40 tr. Hitunglah: Y, C, S ekuilibrium. Jawab: Y ek. = 1 (20 + 40) = 4 (60) = 240 (1-0,75) C ek = 0,75 Y + 20 = 0,75 (240) + 20 = 200 S ek = Y – C = 240 – 200 = 40
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
3
Fungsi Konsumsi, APC dan MPC C = a + cY c = MPC = dC/dY ; besarnya: 0,5 c 1 APCn = Cn/Yn APCn = average propensity to consume pada tingkat pendapatan nasional sebesar “n” C = (APCn - MPC) Yn + MPC . Y a = (APCn - MPC ) Yn
Contoh : Diketahui : Y nasional = Rp 100m/th C = 95 m Y nasional = Rp 120m/th C = 110 m Ditanyakan : a. Fungsi konsumsi b. BEP (Break Even Point) tercapai pada tingkat pendapatan nasional berapa ? Jawab : APC100 = C100 / Y100 = 95/100 = 0,95 APC120 = C120 / Y120 = 110/120 MPC = dC / dY = (C120 – C100) : (Y120 – Y100) = (110 – 95) / (120 –100) = 15/20 = 0,75 a.
C C
b.
= (APCn –MPC) Yn + MPC . Y = (0,95 – 0,75) . 100 + 0,75 Y atau = 20 + 0,75 Y
C= (110/120 – 0,75) 120 + 0,75 Y
BEP C = Y Y- C =0 Y –(20 + 0,75 Y) = 0 0,25 Y = 20 Y = 80
Fungsi Saving Saving/tabungan adalah bagian daripada pendapatan nasional/th yang tidak dikonsumsi atau dibelanjakan. S = Y-C S = Y – a – cY S =(1-c)Y –a Jika C = 20 + 0,75 Y S = - 20 + 0,25Y S = MPS = dS / dY APSn = Sn/Yn MPC + MPS =1 APCn + APSn = 1 MPC = 1 – MPS APCn = 1 - APSn MPS = 1 – MPC APSn = 1 – APCn Y = C + S Yn = Cn + Sn
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
4
Yn/ Yn = Cn/Yn + Sn/Yn 1 = APCn + APSn Angka Pengganda (multiplier) o k = besarnya multiplier o δ Y = k δI δY/δI = multiplier investasi o Macam-macam multiplier : multiplier pajak, C pemerintah, Tr, dsb. o Angka pengganda investasi : o kI = = 1/1-c atau 1/1-MPC = 1/MPS Contoh : Diketahui : C = 0,75 Y + 20 I periode 1 = 40 m ; I periode 2 = 80 m Hitung : Y nas. Ekuilibrium pada periode 2 Jawab : kI = 1/MPS = 1/0,25 = 4 dI = I2- I1 = 80 – 40 = 40 Y nas. Periode 1 : Y = 1/MPS (a+I) + 4 (20+40) = 240 Y nas. Periode 2 : Y2 = Y1 + dY = Y1 + dI kI =240 + 4 (40) = 400 *** Jadi perubahan pendapatan nasional ekuilibrium adalah sebesar angka pengganda x besarnya perubahan Investasi; berarti perubahan I harus terus menerus. Perubahan jumlah Konsumsi dan Perubahan jumlah Saving C1 = C0 + dC dC = MPC . dY C1 = C0 + MPC . dY S1 = S0 + dS dS = MPS . dY S1 = S0 + MPS . dY ; karena MPC + MPS = 1, maka : S1 = S0 + (1 – MPC ). dY
Contoh : Diketahui fungsi Konsumsi : C = 0,75 + 20 m Pada periode sebelum 1971 (periode 0), I/th = 40 m
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
5
Pada periode sesudah 1971 (periode 1), I/th = 60 m Ditanyakan : Dengan menggunakan angka pengganda, hitung Y nasional, C dan S ekuilibrium yang baru. Jawab : a. Angka pengganda investasi : kI = 1 / 1 – c = 1/ 0,25 =4 ∆I = I1 – I0 = 60 –40 = 20 m b. Y nas. Ekuilibrium Periode 0 = Y0 = 1/ 1-c (a +I) = 4(20 + 40) = 240 Y nas. Ekuilibrium Periode 1 = Y1 = Y0 + kI . ∆I = 240 + 4. 20 = 320 c. Consumsi ekuilibrium yang baru : C0 = 0,75 Y + 20 = 0,75 . 240 + 20 =200 C1 = C0 + MPC .dY = 200 + 0,75 (320-240) =260 atau C1 = 0,75Y1 + 20 = 240+20 d. Saving ekuilibrium yang baru : S0 = 0,25 Y – 20 = 0,25 . 240 =40 S1 = S0 + MPS . dY = 40 + 0,25 (320 –240) = 60 atau S1 = 0,25 Y1 -20 = 60 Kapasitas Produksi Nasional o Faktor produksi terdiri dari Sumber Daya (SD): SD Alam, SD Manusia, dan SD Modal. o Komposisi, kualitas serta kuantitas SD atau faktor produksi (f.p) mempengaruhi besar kecilnya kapasitas produksi nasional, sehingga mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh suatu perekonomian. o Natural resources (SDA) yang masih bersifat potensial tak dapat disebut sebagai f.p tetapi harus dibuat riil dulu. o Pembangunan ekonomi pada dasarnya untuk menaikkan kapasitas nasional, sehingga tingkat hidup masyarakat naik. Tingkat Kesempatan Kerja dan Kapasitas Produksi Nasional o Perekonomian keadaan Full Employment adalah perekonomian dimana semua kapasitasnya ada dalam penggunaan penuh. o Perekonomian underemployment adalah perekonomian dimana ada sebagian kapasitas produksinya menganggur. o Perekonomian over employment adalah perekonomian dimana kapasitas produksi sudah digunakan penuh, tetapi permintaan terhadap barang atau jasa terus bertambah, jumlah produk nasional tak dapat bertambah. Yang dapat diubah adalah pengalokasian kembali faktor-faktor produksi (reallocation of resources), disini perekonomian dalam keadaan inflasi. o Tingkat Full employment : tingginya kapasitas produksi nasional yang dipergunakan = tingkat kesempatan kerja. Inflationary Gap (IG) dan Deflationary Gap (DG) Inflationary Gap terjadi jika Investasi nyata lebih besar daripada Full Employment (FE) Saving, atau merupakan besarnya perbedaan antara jumlah Investasi yang terjadi dengan besarnya Saving pada tingkat FE. (Jika IG naik, maka overemployment juga naik).
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
6
Deflationary Gap (DG) terjadi jika I nyata lebih kecil daripada Saving pada keadaan FE. (Jika DG semakin besar, maka semakin jauh tingkat employment berada di bawah tingkat FE). Contoh : Diketahui : Fungsi C = 0,75 Y + 20 milyar I per tahun = 40 m. Soal : a. Hitung IG atau DG kalau kapasitas produksi nasional sebesar 200 m/tahun. b. Hitung IG atau DG kalau kapasitas produksi nasional sebesar 280 m/tahun. Jawab : a. S = Y – C = 200 – (0,75 x 200 +20) = 30 m/th. I = 40 m IG = Investasi – S (FE) IG = 40 – 30 = 10 m b. S = Y- C = 280 – (0,75 x 280 + 20) = 50 m /th. I= 40 m DG = S (FE) – Investasi DG = 50 –40 = 10 m 3. Analisa Pendapatan Nasional untuk Perekonomian 3 Sektor (APN dg K.Fiskal) Perekonomian tertutup perekonomian tanpa hubungan dengan luar negeri dan ada transaksi ekonomi pemerintah, ada kebijakan fiskal. Pelaku perekonomian : Konsumen (C), produsen (I) dan pemerintah (G). Kebijakan pemerintah : Tax (pajak = Tx) dan pemberian subsidi kepada masyarakat (Tr) Pengeluaran konsumsi pemerintah = government expenditure (G) = government purchase : pengeluaran pemerintah dimana pemerintah menerima balas jasanya secara langsung. Jika dalam perekonomian 2 sektor : C = a +cY 3 sektor : C = a + cYd S = Yd – C S = Yd – (a + cYd) S = (1-c) Yd –a Persamaan fungsi konsumsi masyarakat: C = Co + b Yd ; catatan: c = b = MPC Yd = disposable Income
Disposable income = take home income : Yd = Y + Tr – Tx a). Persamaan beban pajak : Tx = Txo besarnya tertentu sistem pajak sederhana b). Pers. beban pajak (Tx) = Txo + t Y = t + h Y untuk sistem pajak built in flexible
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
7
Persamaan subsidi ( Tr ) = Tr o sehingga, Yd = Y - Tx + Tr = Y - ( Txo + t Y ) + Tr Fungsi investasi ( I ) = I o Pengeluaran pemerintah ( G ) = G o maka keseimbangan perekonomian 3 sektor adalah: Y= C+I+G Tx + S = I + G + Tr C = a + cYd C = a + c (Y + Tr – Tx) C = a + cY + cTR – cTx S = (1-c) (Y + Tr –Tx) – a = sY + sTr – sTx –a Contoh : untuk APN 3 sektor, dengan sistem pajak sederhana Diketahui : C = 0,75Yd + 20 M S = (1- 0,75) Yd – 20 = 0,25 Yd - 20 Tr= 40 M Tx = 20 M ( besarnya sdh ditentukan) Ditanyakan : a. Fungsi konsumsi sebelum ada Tx dan Tr b. Fungsi konsumsi setelah ada Tx dan Tr Jawab : a) C = 0,75Yd + 20 = 0,75 (Y + Tr –Tx) +20 = 0,75 (Y + 0 –0) +20 C = 0,75Y + 20 b) C = 0,75 (Y +40-20) + 20 = 0,75Y + 15 + 20 C = 0,75Y + 35 M S = (1-c) (Y + 40 –20) - 20 = 0,25Y + 5 - 20 = 0,25 Y - 15 Pendapatan Nasional Ekuilibrium. Y =C+I+G Yd = Y + Tr – Tx Y = Yd – Tr + Tx Yd = C + S Dari rumus diatas maka : C + I + G = Yd – Tr + Tx
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
8
C + I + G = C + S – Tr + Tx I + G + Tr = S + Tx Y=C+I+G = a + cYd + I + G = a + c (Y +Tr – Tx) + I + G = a + cY + cTr – cTx + I + G Y – cY = a + cTr – cTx + I + G. (1 – c)Y = a + cTr – cTx + I + G a + cTr – cTx + I + G Y= 1 –c Contoh : Diketahui : C = 0,75Yd + 20 I = 40 M, Tr = 40, Tx = 20 M, G = 60 M Ditanyakan : Y, C, dan S ekuilibrium. Jawab : 1 a. y (a cTx cTr I G) 1 c 1 20 0,75(20) 0,75(40) 40 60 1 0,75 Y = 4 (20-15+30+40+60) = 540. b. C = 0,75Yd +20 = 0,75 (Y-Tx+Tr) +20 = 0,75 (540-20+40) + 20 = 0,75 (560) + 20 = 440 S = Yd –C = (540 + 40 –20)-440 = 120. Pencocokan : S + Tx = I + G +Tr 120 + 20 = 40 +60 +40 140 = 140. Angka pengganda : 1. Angka pengganda investasi = kI = Y/ I =
1
1 c 1 2. Angka pengganda konsumsi = kC = Y/ a = 1 c
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
9
3. Angka pengganda G
= kG = Y/ G =
1
1 c c 4. Angka pengganda Transfer = kTr = Y/ Tr = 1 c c 5. Angka pengganda pajak = kTx = Y/ Tx = 1 c 6. Angka pengganda anggaran belanja yang seimbang = kB =
G
Tx
=1
Catatan : dalam buku yang lain : c = MPC = b h = t. Analisis Kebijakan fiskal dengan sistem perpajakan yang built in flexible Pajak yang “built in flexible = pajak yang besar kecilnya ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasional. Pajak pendapatan = income tax merupakan pajak jenis ini ( untuk : lebih meratanya distribusi pendapatan & lebih stabilnya perekonomian.) Tx = t + hY Tx = besarnya pajak t = besarnya pajak pada pendapatan sebesar nol. h = marginal rate of taxation = perbandingan antara perubahan jumlah pajak dengan perubahan jumlah pendapatan. Y = pendapatan nasional. h nilainya positif, semakin besar Y, semakin besar Tx. Fungsi C C = a + cYd Yd = Y + Tr –Tx Tx = t + hY C = a + cY + cTr – cTx = a + cY + cTr – ct – chY S = Yd – c = Y + Tr – (t + hY) – (a+cY + cTr –ct –chY) = (1-h-c+ch)Y + (1-c) (Tr-t) –a Pendapatan nasional ekulibrium dalam perekonomian yang built in flexible. Y=C+I+G C = a + cYd Yd= Y + Tr-Tx Tx = t + hY
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
10
a I
Y=
G cTr ct 1 c ch
Angka pengganda : Y 1 kI = = I 1 c ch
kC =
Y a
kTr =
c Y = Tr 1 c ch
=
atau kI =
1 (catatan: notasi untuk MPC = c = b) 1 b bt
1 1 c ch
kTx=
Y c = t 1 c ch
kG =
1 Y = 1 c ch G
Menghitung pendapatan nasional equilibrium (Y eq) Y = C + I + G = ( Co + b Yd ) + I + G Y
= Co + b ( Y - Tx + Tr ) + I + G
Y
= Co + b ( Y - ( Txo + t Y ) + Tr ) + I + G
Y
= Co + b Y - bTxo + bt Y + b Tr + I + G
Y - bY + bt Y = Co - bTxo + b Tr + I + G ( 1 - b + bt ) Y = Co - bTxo + b Tr + I + G Co - bTxo + b Tr + I G a - cTxo + c Tr + I G Y = ----------------------------- = --------------------------( 1 - b + bt ) (1 – c + ch )
Angka pengganda konsumsi ( kC ) = Y/ Co = 1 / (1- b + bt ) = 1/(1-c+ch) Angka pengganda investasi ( kI ) = Y/ I = 1 / (1- b + bt )= 1/(1-c+ch) Angka pengganda pengeluaran pem. (kG) = Y/ G = 1/(1- b + bt )= 1/(1-c+ch) Angka pengganda pajak (kTx) = Y/ Tx = - b / (1- b + bt )= -c /1/(1-c+ch)
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
11
Angka pengganda subsidi (kTr) = Y/ Tr = b / (1- b + bt )= c/1/(1-c+ch) 3. Perekonomian terbuka (Perekonomian 4 sektor) Y = C + I + G + (X –M) perekonomian negara yang sudah ada hubungan dengan luar negeri pelaku perekonomian konsumen ( C ), produsen ( I ) dan pemerintah ( G ) dan luar negeri ( Ekspor - Impor) adanya kebijakan fiskal pemerintah, yaitu dengan pembebanan pajak (Tx) dan pemberian subsidi (Tr) kepada masyarakat Persamaan fungsi konsumsi masyarakat: C = Co + b Yd Yd = disposible Income Yd = Y - Tx + Tr persamaan beban pajak (Tx) = Txo + t Y persamaan subsidi ( Tr ) = Tr o sehingga, Yd = Y - Tx + Tr = Y - ( Txo + t Y ) + Tr Fungsi investasi ( I ) = I o Pengeluaran pemerintah ( G ) = G o Fungsi Ekspor ( X ) = Xo Fungsi Impor ( M ) = Mo + m Y maka keseimbangan perekonomian 4 sektor adalah: Y= C+I+G+X-M Tx + S + X = I + G + Tr + M Menghitung pendapatan nasional equilibrium (Y eq) Y
=C+I +G
= ( Co + b Yd ) + I + G + X - M
Y
= Co + b ( Y - Tx + Tr ) + I + G + X - ( M - mY)
Y
= Co + b ( Y - ( Txo + t Y ) + Tr ) + I + G + X-( M + mY )
Y
= Co + b Y - bTxo + bt Y + b Tr + I + G + X - M + mY
Y - bY + bt Y +mY = Co - bTxo + b Tr + I + G + X - M ( 1 - b + bt +m ) Y = Co - bTxo + b Tr + I + G + X - M Co - bTxo + b Tr + I+ G + X – M
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
a - cTxo + c Tr + I + G + X - M
12
Y = ----------------------------------------- = ---------------------------------------( 1 - b + bt + m ) (1 – c + ch +m) Catatan: b = c ; C0 = a Angka pengganda ( k) Konsumsi ( kC ) = Y/ Co = 1 / (1- b + bt + m ) Investasi ( kI ) = Y/ I = 1 / (1- b + bt + m ) Pengeluaran pemerintah (kG) = Y/ G = 1/(1- b + bt + m) Pajak (kTx) = Y/ Tx = - b / (1- b + bt + m ) Subsidi (kTr) = Y/ Tr = b / (1- b + bt+ m ) Ekspor ( kX ) = Y/ X = 1 / (1- b + bt + m ) Impor ( kM ) = Y/ M = -1 / (1- b + bt - m )= 1/ (1-c+ch+m)
SOAL LATIHAN: ANALISA PENDAPATAN NASIONAL (APN) A. SOAL APN: 2 SEKTOR Diketahui : Pada tingkat pendapatan nasional/tahun sebesar Rp 110 milyar, besarnya konsumsi Rp 100 milyar. Pada tingkat pendapatan nasional/tahun sebesar Rp 130 milyar, besarnya konsumsi Rp 115 milyar. Ditanyakan : a. Fungsi konsumsi b. Tingkat pendapatan nasional BEP Diketahui : Apabila besarnya investasi per tahun adalah sebesar 40 milyar dan besarnya kapasitas produksi nasional adalah 250 milyar, maka dengan data yang ada pada soal nomor sebelumnya tersebut, ditanyakan : a. Pendapatan nasional ekuilibrium b. Besarnya Inflationary/Deflationary Gap (IG/DG)
3. Dalam perekonomian suatu negara diketahui: C = f (Y) = 180 + 0,75 Y I = I o = 100
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
13
Hitunglah: a) Pendapatan Nasional Ekuilibrium b) Angka pengganda konsumsi c) Jika ada tambahan investasi sebesar 50, berapa Y yang baru? d) Jika kapasitas produksi nasional sebesar 950, apa yang terjadi inflationary gap atau deflationary gap dan berapa besarnya? e) Gambarkan grafiknya! 4. Dalam perekonomian suatu negara diketahui: C = 200 + 0,6 Y I = 100 Hitunglah: a. Pendapatan nasional ekuilibrium b. Angka pengganda konsumsi c. Jika ada tambahan investasi sebesar 30, berapa Y yang baru? d. Jika kapasitas produksi nasional sebesar 1300, apa yang terjadi inflationary gap atau deflationary gap dan berapa besarnya? e. Gambarkan grafiknya!
B. Soal: APN 3 sektor = perekonomian tertutup dengan kebijakan fiskal 1. Dalam perekonomian 3 sektor diketahui: C = f (Yd) = 4000 + 0, 8 Yd I = 3000 G = 3600 Tx = 800 + 0,15 Y Tr = 500 Hitunglah: a) Pendapatan nasional ekuilibrium b) Pendapatan disposible (Yd) , Konsumsi ( C ) Tabungan ( S ) dan Pajak (Tx) pada saat Y eq. c) Jika pemerintah menargetkan pertumbuhan pendapatan nasional 20 %, berapa I harus ditambah? d) Jika pemerintah menambah pengeluarannya sebesar 1000 yang harus dibiayai dengan pajak, menurut saudara pendapatan nasional akan naik atau turun, berikan jawaban saudara lengkap dengan hitungannya. 2. Diketahui: Dalam perekonomian makro diketahui: C = 4500 + 0,8 Yd Tx = 800 + 0,15 Y I = 3200 Tr = 500 G = 3600 X = 2800 dan M = 1700 + 0,15 Y Hitunglah: a) Pendapatan Nasional Equilibrium (Yeq)
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
14
b) Konsumsi ( C ) , Tabungan (S) , Disposible Income (Yd), dan Impor (M) pada saat Y eg. c) Jika Pemerintah berusaha meningkatkan pendapatan nasional sebesar 15.000, berapa G harus ditambah? d) Jika pada perekonomian tersebut terjadi kenaikan C sebesar 1000, I sebesar 800, G sebesar 1200, ekspor sebesar 500, impor sebesar 700 dan sekaligus pemerintah menaikkan beban pajak sebesar 400, berapa Y eg yang baru dengan adanya perubahan-perubahan tersebut. 3. Dalam suatu perekonomian 3 sektor diketahui: C = f (Yd) = 1500 + 0,75 Yd I = 1000 ; G = 900 ; Tx = 250 + 0,15 Y ; Tr = 300 Hitunglah: a. Pendapatan nasional ekuilibrium b. Pendapatan disposable (Yd) pada saat Y eq. c. Angka pengganda pengeluaran pemerintah d. Jika pemerintah menghendaki adanya kenaikan pendapatan nasional sebesar 1500, berapa pengeluaran pemerintah harus ditambah? e. Jika pemerintah menambah subsidi sebesar 50, apa yang akan terjadi? 4. Diketahui data makro dalam suatu perekonomian sebagai berikut: C = 750 + 0,75 Yd I = 250 Tr = 40 G = 500 Tx = 80 + 0,25 Y Berdasarkan informasi di atas, tentukan: a) pendapatan nasional equilibrium ( Y eq) b) apabila pemerintah melipatduakan pengeluarannya, berapa Y eq baru? c) Jika pemerintah menambah beban pajak sebesar 50 dan pada saat yang bersamaan menambah subsidi sebesar 60 berapa Y eq baru? C. Soal: APN : 4 sektor = perekonomian terbuka 1. Dalam suatu perekonomian makro diketahui: C = 1000 + 0,8 Yd Tx = 200 + 0,15 Y I = 800 Tr = 150 G = 600 X = 400 dan M = 200 + 0,1 Y Hitunglah: a) Pendapatan nasional equilibrium ( Yeq) b) Konsumsi, tabungan dan pajak pada saat Y eq c) Jika investasi bertambah sebesar 200 dan pada saat yang sama impor naik sebesar 100, berapa Y eq baru? d) Jika beban pajak naik sebesar 200, dan digunakan menambah G sebesar 150 serta subsidi sebesar 50, berapa Y eq baru. 2. Diketahui data makro dalam suatu perekonomian sebagai berikut: C = 2750 + 0,7 Yd I = 1250 Tr = 200
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
15
G = 1500 Tx = 600 + 0,25 Y X = 1000 M = 800 + 0,05 Y Berdasarkan informasi di atas, tentukan: a) pendapatan nasional equilibrium ( Y eq) b) apabila pemerintah melipatduakan pengeluarannya, berapa Y eq baru? 3. Dalam suatu perekonomian makro diketahui: C = 4000 + 0,8 Yd Tx = 800 + 0,15 Y I = 3000 Tr = 500 G = 3600 X = 2800 dan M = 1700 + 0,2 Y Hitunglah: a) Pendapatan nasional equilibrium ( Yeq) b) Konsumsi, tabungan dan pajak pada saat Y eq c) Jika pemerintah berusaha meningkatkan pendapatan nasional sebesar 10000, berapa G harus ditambah? d) Jika perekonomian itu berhasil meningkatkan ekspor sebesar 400, tetapi impornya juga mengalami kenaikan sebesar 300, berapa Y eq yang baru. ***
Makroekonomika Pengantar, NAY-2010
16