ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

Download 2 Feb 2016 ... Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan. Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang be...

0 downloads 494 Views 3MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPS KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Antonius Ade Prayudi Ardiyanto 121134031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia Kedua orang tua saya Bernadus I Wayan Nyoman

Durmanto

dan

Maria

Rapini

yang

selalu

memberikan doa, semangat, kasih sayang, dan dukungan baik moril maupun materiil Adek saya Sesilia Dwi Laura yang selalu memberikan doa dan semangat Keluarga besar saya yang berada di Pulau Dewata Bali Sahabat dan teman-teman PGSD kelas A dan C maupun di luar PGSD Sahabat

dan

teman-teman

seperjuangan di tim UKM dan UKF Bola

Basket

Universitas

Dharma Yogyakarta Almamaterku tercinta

iv

Sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“ NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS “ (Kita Belajar Bukan Untuk Sekolah Melainkan Untuk Hidup) (Secena, 4 seb. M-65)

(Schopenhauer)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 02 Februari 2016 Peneliti

Antonius Ade Prayudi Ardiyanto

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama

: Antonius Ade Prayudi Ardiyanto

Nomor Mahasiswa

: 121134031

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPS KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 25 Januari 2015 Yang menyatakan

(Antonius Ade Prayudi Ardiyanto)

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Di Kecamatan Depok Oleh: Antonius Ade Prayudi Ardiyanto NIM : 121134031 Pendidikan di Indonesia masih banyak menilai pencapaian hasil belajar peserta didik dengan menggunakan ujian tertulis seperti Ulangan Akhir Semester. Saat ini UPTD Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta belum melakukan analisis butir soal untuk Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif nonexperimental. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah 49 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/KTSP, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 27 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Depok. Instrumen penelitian adalah check list. Soal dan hasil pekerjaan siswa dalam bentuk dokumen menjadi data penelitian yang diambil pada tanggal 8-13 Juni 2015. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif untuk menganalisis validitas isi, sedangkan secara kuantitatif dilakukan untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh dengan bantuan Software Item and Test Analysis (ITEMAN) for windows version 3.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas butir soal Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sebagai berikut: (1) semua butir soal UAS dinyatakan valid karena sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). (2) koefisien Alpha sebesar 0,694 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas sedang. (3) tingkat kesukaran butir soal UAS yaitu 90% mudah, 10% sedang, dan 0% sukar. (4) daya pembeda butir soal UAS yaitu 50% sangat baik, 25% cukup baik, 20% minimum, 5% jelek. (5) efektifitas pengecoh butir soal UAS belum memenuhi kriteria soal yang baik.

Kata kunci: Analisis Butir Soal, ITEMAN (Software Item and Test Analysis), IPS

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT Analysis The Choice In Term Of Multiple Choice Test For The Final Even Semester In Year Of 2014/2015 Social Science For Grade III (Three) Elementary School At Depok Subdistrict By: Antonius Ade Prayudi Ardiyanto NIM: 121134031 Education in Indonesia has many ways in scoring the achievement result of study using written test like Final Test in semester. Now, UPTD of Depok Subdistrict, Sleman Regency, Yogyakarta does not analyze the choice in term of multiple choice test for the Final Even Semester in year of 2014/2015 yet . The aim of this reasearch is to analyze the choice in term of multiple choice test for the Final Even Semester in year of 2014/2015 Social Science for Grade III (three) Elementary School at Depok Subdistrict, Sleman Regency, Yogyakarta which includes validity, reliability, prop.correct, point.biser, and prop.endorsing. The research is kind of non-experimental descriptive quantitative research. The research is using documentation technique in order to collec the data. The population in this research are 49 (forty nine) Elementary Schools of Depok Subdistrict which implemented 2006 curriculum (KTSP), whereas the sample of the research are 27 (twenty seven) Elementary Schools of Depok Subdistrict. The instrument of the research is check list. The question and the result of students’ work in a form of document which is becoming analysis data of the research taken on 8-13 of June 2015. The technique of data analysis in the research is done by qualitative to validate the content, then quantitative is done to analyze reliability, difficulty level, distinguish, and trap effectivity which helping by Software Item and Test Analysis (ITEMAN) for windows version 3.00. The result of the research shows that the quality of the choice in term of multiple choice test for the Final Even Semester in year of 2014/2015 Social Science for Grade III (three) Elementary School at Depok Subdistrict as follow: (1) all of the choices in term of multiple choice test are valid because it appropriates with standard competence and basic competence. (2) Coefficient Alpha is 0,694 shows that the reliability level is moderate. (3) Prop.correct level of the choice in term of multiple choice of the Final Even Semester are 90% easy, 10% moderate, 0% difficult. (4) Point.biser of the choice in term of multiple choice of the Final Even Semester are 50% very good, 25% good enough, 20% minimum, 5% poor. (5) Prop.endorsing the choice in term of multiple choice of the Final Even Semester is not fulfil the good criteria of the question yet.

Keywords: Analysis The Choice, Iteman (software items and test analysis), IPS

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian serta menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Di Kecamatan Depok”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada 1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian skripsi. 2. Christiyanti Aprinastuti., S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan peneliti untuk melakukan penelitian. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar. 4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar. 5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, pikiran, dan kesabaran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar. 6. Pihak sekolah yang memberikan izin untuk melakukan penelitian. 7. Keluarga peneliti tercinta, Bernadus I Wayan Durmanto, Maria Nyoman Rapini, Sesilia Dwi Laura yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada peneliti selama menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman seperjuangan Tim UKM dan UKF Bola Basket yang senantiasa mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Sahabat-sahabatku Sinta, Titis, Erlin, Moay, Stefi, Yosi, Tina, Intan, Arum, Lia, Riza, Wawan, Boni, Yayan, Nanda, Stefani, Gek Indah, Kelvin, Vincen, Ardi, Deo, Veny, Teteh Rita, Nyimas Intan, Abel, Clara, Indah Jrs, Ruth, Purwati semua terima kasih buat dukungan, ejekan, dan semangat kalian skripsi ini dapat selesai. 10. Teman-teman PGSD’12 Kelas A dan E atas kebersamaan dan keceriannya. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan rendah hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 25 Januari 2016 Peneliti

Antonius Ade Prayudi Ardiyanto

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 B. Batasan Masalah...........................................................................................5 C. Rumusan Masalah ........................................................................................5 D. Tujuan Penelitian .........................................................................................6 E. Manfaat Penelitian ......................................................................................7 F. Definisi Operasional ....................................................................................8 BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................11 A. Kajian Pustaka ...........................................................................................11 1. Evaluasi ................................................................................................11 2. Penilaian ...............................................................................................12 3. Pengukuran ...........................................................................................13 4. Instrumen Penelitian ............................................................................13 5. Ulangan Akhir Semester (UAS) .........................................................21 6. Tes Pilihan Ganda ...............................................................................21

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Analisis Butir Soal ..............................................................................23 8. Validitas ..............................................................................................25 9. Reliabilitas ...........................................................................................30 10. Tingkat Kesukaran ..............................................................................34 11. Daya Pembeda .....................................................................................35 12. Efektifitas Pengecoh ............................................................................37 13. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ............................................................37 14. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ................................42 15. Iteman ...................................................................................................43 B. Penelitian Yang Relevan ...........................................................................43 C. Kerangka Berpikir .....................................................................................47 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................50 A. Jenis Penelitian ..........................................................................................50 B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................51 C. Populasi dan Sampel .................................................................................51 D. Variabel Penelitian ....................................................................................54 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................54 F. Instrumen Penelitian ..................................................................................56 G. Teknik Analisis Data .................................................................................58 H. Langkah Penelitian ....................................................................................61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................62 A. Deskripsi Penelitian ..................................................................................62 B. Hasil Penelitian .........................................................................................63 1. Hasil Analisis Validitas Isi ..................................................................64 2. Hasil Analisis Reliabilitas ...................................................................71 3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran .......................................................73 4. Hasil Analisis Daya Pembeda .............................................................77 5. Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh ....................................................82 C. Pembahasan ...............................................................................................99 1. Validitas Isi .......................................................................................100 2. Reliabilitas .........................................................................................102

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Tingkat Kesukaran ............................................................................103 4. Daya Pembeda ...................................................................................105 5. Efektifitas Pengecoh ..........................................................................107 6. Keterkaitan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas Pengecoh ...........................................................................................112 BAB V PENUTUP .............................................................................................114 A. Kesimpulan ........................................................................................114 B. Keterbatasan Penelitian .....................................................................115 C. Saran ...................................................................................................116 DAFTAR REFERENSI ....................................................................................117 LAMPIRAN SKRIPSI ......................................................................................119

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Kesukaran .................................................................35 Tabel 2.2 Kriteria Tingkat Daya Pembeda ..........................................................36 Tabel 2.3 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD .........................................................42 Tabel 3.1 Populasi Penelitian ..............................................................................52 Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................53 Tabel 3.3 Daftar Nama Sekolah Dasar yang telah menyerahkan Soal, Kunci Jawaban, dan Lembar Jawaban ................................................56 Tabel 3.4 Pedoman Pertanyaan Wawancara ........................................................57 Tabrl 3.5 Langkah-Langkah Menjalankan ITEMAN .........................................60 Tabel 3.6 Hasil analisis statistik tes/skala dengan program ITEMAN ..............60 Tabel 4.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD ..........................................................65 Tabel 4.2 Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/15 Mata Pelajaran IPS Kelas III ........................................................................66 Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/15 Mata Pelajaran IPS Kelas III ........................................................................70 Tabel 4.4 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal ..............................71 Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181) .....................................................72 Tabel 4.6 Hasil Analisis Reliabilitas Soal ...........................................................72 Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal ...............................................73 Tabel 4.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal .....................................74 Tabel 4.9 Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ...................76 Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal ......................................................78 Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Beda (Point Biser) ..............................................79 Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kualitas Daya Pembeda Butir Soal .............................................................................80

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh ...................................................82 Tabel 4.14 Persentase Hasil Analisis Tingkat Efektifitas Pengecoh Butir Soal ......................................................................................................96 Tabel 4.15 Rekapan Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III Tahun Pelajaran 2014/2015.............................................................................................97 Tabel 4.16 Contoh Hasil Tingkat Kesukaran Butir Soal .....................................104 Tabel 4.17 Contoh Hasil Tingkat Daya Pembeda Butir Soal...............................106 Tabel 4.18 Contoh Efektifitas Pengecoh Butir Soal ...........................................108 Tabel 4.19 Contoh Butir Soal ..............................................................................112

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian Yang Relevan ................................47 Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal ...........................77 Gambar 4.2 Diagram Persentase Kualitas Paya Pembeda Butir Soal ...................81

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1a. Surat Perijinan................................................................................119 Lampiran 1b. Daftar Nama Mahasiswa ...............................................................120 Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian ..........................................................121 Lampiran 3. Soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok .................122 Lampiran 4. Kunci Jawaban Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok .............................................................................................124 Lampiran 5. Contoh Jawaban Siswa Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok ..........................................................................125 Lampiran 6. Daftar Nama SD yang menyerahkan Soal, Kunci, dan Lembar Jawaban Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok .............................................................................................126 Lampiran 7. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD .............................................................127 Lampiran 8. Pedoman Wawancara ....................................................................128 Lampiran 9. Output Iteman ................................................................................129 Lampiran 10. Rekapan Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas Pengecoh Butir Soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok ..........................................................................133

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Bab I akan membahas enam bagian pendahuluan dari penelitian ini. Enam bagian tersebut yaitu latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah tempat dimana anak-anak dapat memperluas ilmu pengetahuannya dan mempelajari hal-hal yang baru di sekitarnya dengan fasilitas yang telah disediakan agar siswa mengenyam pendidikan yang berkualitas dan berguna bagi masa depan. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun

1945

mengamanatkan

Pemerintah

mengusahakan

dan

menyelenggarakan satu sistem Pendidikan Nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-Undang. Pendidikan wajib ditempuh setiap orang selama 9 tahun. Pendidikan merupakan suatu hak yang didapatkan oleh seseorang untuk menjadi pribadi yang baik di lingkungannya. Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas selalu diawali dengan merancang rencana pembelajaran. Salah satu aspek yang harus ada dalam perencanaan tersebut adalah tujuan/kompetensi sebagai target yang

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diharapkan dari proses belajar mengajar dan cara bagaimana tujuan proses belajar mengajar tersebut dapat dicapai dengan efektif, maka diperlukan evaluasi pembelajaran (Majid, 2014 : 31). Menurut Arikunto (2013 : 3) evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai, dengan langkah mengukur terlebih dahulu baru menilai. Evaluasi menurut Susilo (2007 : 162) dibedakan menjadi dua, yaitu evaluasi oleh pihak dalam seperti guru dan pengelola sekolah yang selanjutnya disebut dengan evaluasi diri dan evaluasi oleh pihak luar seperti badan independen atau badan akreditasi sekolah. Sasaran evaluasi secara garis besar mencakup program, proses, dan hasil. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Dalam penilaian ini proses dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek-aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat penilaian, penyusunan soal, pengolahan dan interpretasi data hasil penilaian, analisis butir soal untuk memperoleh kualitas soal yang memadai, serta pemanfaatan data hasil penilaian sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan. Oleh sebab itu, penilaian penting sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana, 2009 : 3). Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Seorang siswa yang pandai, tidak dapat dengan mudah dibedakan dari siswa lain hanya dengan

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melihat siswa itu sendiri dan kepandaian itu tidak dapat disaksikan dari luar (Arikunto, 2013 : 20). Untuk dapat menentukan peserta didik mana yang lebih pandai dari yang lain, maka dapat diukur dengan soal-soal tes yang diberikan oleh guru di sekolah yang dapat berupa soal pilihan ganda ulangan akhir semester. Sebuah tes dikatakan baik sebagai alat pengukur yaitu valid, reliabel, objektif, praktis, dan ekonomis (Arikunto, 2013 : 72). Valid jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan dan tes tersebut menghasilkan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan objektifitas apabila dalam melaksanakan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi dan berpegang pada ketetapan sistem skor. Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas tinggi apabila tes tersebut mudah dilaksanakan, mudah diperiksa, dan lengkap. Sebuah tes dikatakan ekonomis

bahwa

pelaksanaan

tes

tersebut

tidak

membutuhkan

ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama (Arikunto, 2013 : 72-77). Agar mendapat tes yang berkualitas harus melakukan teknik analisis butir soal yang terdiri dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh (Endrayanto & Harumurti, 2014 : 259). Pendidikan di Indonesia masih banyak menilai pencapaian hasil belajar peserta didik dengan menggunakan ujian-ujian tertulis, misalnya ulangan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

akhir semester (UAS). Permendiknas nomor 20 tahun 2007 mengatakan Ulangan Akhir Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di setiap akhir semester. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) menjadi acuan sehingga sesuai dengan penelitian hasil belajar. Pilihan ganda merupakan salah satu tipe tes objektif yang digunakan dalam memecahkan masalah (Azwar, 2015 : 19). Pilihan ganda juga dirancang dengan seksama dengan memperhatikan batasan isi tes serta ditulis sesuai dengan tujuan ukur menurut tingkat kompetensi yang tinggi tidaklah dapat dijawab oleh peserta didik yang mempunyai kompetensi taraf rendah. Oleh karena itu, dipilih tipe tes objektif berupa soal pilihan ganda yang mempunyai variasi tingkat penguasaan paling luas, mulai dari yang sederhana sampai yang paling tinggi. Soal pilihan ganda yang digunakan adalah soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) yang mencakup seluruh SD di Kecamatan Depok. Mengembangkan peserta didik untuk terus mampu berpikir, harus dijadikan landasan pelaksanaan pengajaran dan pendidikan, termasuk pada pengajaran IPS (Sumaatmadja, 1984 : 3). Peneliti melihat realita saat ini bahwa gejala dan masalah sosial yang dialami peserta didik sehari-hari dapat dijadikan bahan perangsang bagi mereka untuk berpikir. Peneliti akhirnya tertarik melakukan “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Di Kecamatan Depok” untuk mengetahui

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kualitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap dilihat dari kesesuaian validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. Peneliti melihat bahwa saat ini UPTD Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta belum ada yang melakukan analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD. B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka batasan masalah penelitian ini adalah, sebagai berikut: Penelitian ini dibatasi pada analisis butir soal yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. Penelitian ini dilakukan di SD Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada mata pelajaran IPS kelas III SD Tahun Pelajaran 2014/2015. C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana tingkat validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok ? 2. Bagaimana tingkat reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok ?

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bagaimana tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok ? 4. Bagaimana tingkat daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok ? 5. Bagaimana tingkat efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok ? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini untuk: 1. Mengetahui tingkat validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. 2. Mengetahui tingkat reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. 3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Mengetahui tingkat daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. 5. Mengetahui tingkat efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya. b. Sebagai gambaran dan bahan pengembangan untuk menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menganalisis butir soal. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Dapat membuka wawasan baru mengenai analisis butir soal. Dapat menjadi pengalaman baru yang dapat peneliti terapkan untuk membuat soal yang baik dan berkualitas. b. Bagi Kepala Sekolah Sekolah mendapatkan sumbangan yang baik dalam perbaikan proses pembelajaran pada gurunya.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sekolah dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah. c. Bagi UPTD Memberikan bagaimana pentingnya membuat soal yang baik dan berkualitas yang ditinjau dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. d. Bagi Guru Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru-guru untuk mengetahui pentingnya melakukan analisis butir soal pilihan ganda khususnya di SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok. e. Bagi Siswa Penelitian ini dapat memberikan siswa alat evaluasi soal yang berkualitas

sesuai

dengan

tujuan

pembelajaran,

materi

pembelajaran, dan tingkat perkembangan siswa. F. Definisi Operasional Sub bab ini memaparkan batasan pengertian yang digunakan dalam penelitian ini. Dua belas batasan pengertian tersebut adalah: 1. Analisis butir soal adalah suatu proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi yang berasal dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. 2. Evaluasi adalah suatu proses mengukur dan menilai keefektifitasan dalam pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur penguasaan keterampilan dan penguasaan pengetahuan dengan diperolehnya datadata dengan tepat dan cepat. 4. Pilihan ganda adalah salah satu tipe tes objektif yang digunakan untuk mengukur hasil belajar secara langsung. 5. Ulangan akhir semester adalah alat ukur berupa soal-soal objektif dan subjektif yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di setiap akhir semester. 6. Validitas isi adalah cara untuk mengukur dan menilai sebuah soal-soal tes dengan materi yang sesuai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tanpa menggunakan panel ahli. 7. Reliabilitas adalah indeks yang telah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan apabila pengukuran tersebut diulangi dua kali atau lebih. 8. Tingkat kesukaran adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui mudah dan sukarnya suatu soal. 9. Daya pembeda adalah pengukuran terhadap sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang pandai (kelompok atas) dengan peserta didik yang bodoh (kelompok bawah). 10. Efektifitas pengecoh adalah alternatif jawaban yang tersedia selain kunci jawaban didalam setiap butir soal.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. ITEMAN adalah suatu program komputer yang digunakan untuk menganalisis data yang meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. 12. Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang berada di sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang tergabung dalam pelajaran ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ilmu politik, dan sebagainya.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian landasan teori ini dibahas beberapa kajian teori terkait dengan penelitian. Kajian ini dibagi menjadi empat bagian yaitu: kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. A. Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi sejumlah pemikiran dari para ahli yang mendasari tindakan pemecahan masalah yang akan dilakukan dan dideskripsikan. 1. Evaluasi Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui

keefektifan

pembelajaran.

Arikunto,

(2013

:

3)

berpendapat bahwa evaluasi merupakan mengukur dan menilai, dengan langkah mengukur terlebih dahulu baru menilai. Menurut Susilo, (2007 : 162) juga mengatakan bahwa evaluasi merupakan bagian dari proses peningkatan mutu kinerja sekolah atau pencapaian kompetensi siswa secara keseluruhan. Evaluasi menurut Tyler (dalam Arikunto, 2013 : 3) adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Sedangkan Cronbach & Stufflebeam (dalam Arikunto, 2013 : 3) mengatakan bahwa evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

membuat keputusan. Pendapat lain dari Arifin, (dalam Majid, 2014 : 33) menyebutkan evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk), hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas daripada sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai maupun arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai atau arti itu adalah evaluasi. Evaluasi dapat didefinisikan sebagai usaha untuk mengklasifikasikan objek, situasi siswa, kondisi, dan lain-lain sesuai dengan kriteria kualitas tertentu (Basuki & Hariyanto, 2014 : 222). Pelaksanaan evaluasi akan memberi informasi apakah situasi atau kondisi yang dievaluasi tersebut berharga, cocok, baik, valid, legal, dan lain sebagainya. Jadi, dari beberapa ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses mengukur dan menilai keefektifitasan dalam pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan peserta didik. 2. Penilaian Penilaian adalah proses pengumpulan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pendidikan, mutu program pendidikan, mutu kurikulum, mutu pengajaran, atau sejauh mana pengetahuan yang telah diperoleh seorang siswa tentang bahan ajar yang telah diajarkan kepadanya (Basuki & Hariyanto, 2014 : 153). Pendapat dari Russel (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 289) mengatakan bahwa penilaian berarti proses penentuan kualitas prestasi atau hasil belajar siswa berdasarkan penilaian tunggal dan berbagai

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

teknik serta instrumen penilaian selama periode tertentu yaitu selama satu semester baik formal maupun informal. Jadi, berdasarkan dari pendapat dua ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa penilaian merupakan sebuah cara untuk mengukur dan menilai keberhasilan suatu proses dalam pembelajaran. 3. Pengukuran Guilford (dalam Majid, 2014 : 36) mengatakan bahwa pengukuran merupakan proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu. Cangelosi (dalam Majid, 2014 : 36) juga berpendapat bahwa pengukuran

adalah proses pengumpulan data melalui

pengamatan empiris. Pendapat lain dari (Suprananto, 2012 : 16) mengatakan bahwa pengukuran merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan untuk membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliabel. Jadi, berdasarkan pada pendapat tiga ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa pengukuran merupakan salah satu cara untuk membandingkan sesuatu dengan dasar ukuran tertentu. 4. Instrumen Penelitian a. Pengertian Tes Overton (dalam Basuki & Hariyanto, 2014 : 21) menyatakan bahwa tes merupakan suatu metode untuk menentukan kecakapan siswa dalam menyelesaikan sesuatu tugas atau mempertunjukkan

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penguasaan keterampilan atau penguasaan pengetahuan sesuatu bahan ajar. Nurkencana (dalam Basuki & Hariyanto, 2014 : 21) juga berpendapat bahwa tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan. Menurut Indrakusuma (dalam Basuki & Hariyanto, 2014 : 22) tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Arikunto (2013, 216) juga berpendapat bahwa tes merupakan suatu alat untuk mengukur sesuatu sehingga memberikan gambaran hasil seperti yang diharapkan. Jadi, dari empat pendapat ahli tersebut peneliti merumuskan bahwa tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur penguasaan keterampilan dan penguasaan pengetahuan dengan diperolehnya data-data dengan tepat dan cepat. b. Ciri-ciri Tes Suatu tes yang baik diketahui memiliki ciri-ciri pokok antara lain, dapat dipercaya (reliable), sah atau valid, objektif, serta praktis (Basuki & Hariyanto, 2014 : 22-25).

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Reliabilitas Tes. Suatu tes dikatakan reliable jika dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan dapat dipercaya apabila hasil yang dicapai oleh tes itu konstan atau tetap. 2. Validitas Tes. Valid artinya sah atau cocok, atau benar. Tes yang valid artinya benar-benar mengukur apa yang harus diukur. Tes tersebut benar-benar dapat memberikan gambaran tentang apa yang diinginkan untuk diukur. 3. Objektifitas. Suatu tes dikatakan objektif jika pendapat atau pertimbangan

dari

pemeriksa

(scorer)

tes

tidak

ikut

berpengaruh dalam proses penentuan angka (grading) atau proses pemberian skor (scoring). Maksudnya, tidak ada unsurunsur subjektif dari pemeriksa di dalam menentukan skor jawaban tes. Dengan kata lain, jika hasil tes tersebut diperiksa oleh pemeriksa lain, hasil skornya akan tetap sama. 4. Praktikabilitas. Apabila sebuah tes bersifat praktis dan mudah pengadministrasiannya maka dikatakan bahwa tes tersebut memiliki praktikabilitas tinggi. Sebaliknya, tes yang rumit dan sukar pengadministrasiannya dikatakan sebagai tes yang praktikabilitasnya rendah. Tes yang baik harus bersifat praktis. c. Tujuan Tes Basuki & Hariyanto (2014 : 27) mengatakan bahwa ada tujuh tujuan dari tes terdiri yaitu:

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Memperoleh umpan balik terhadap hasil pembelajaran. Hasil pengukuran dari suatu tes dapat digunakan sebagai umpan balik, baik bagi guru maupun siswa peserta tes, ataupun pihak sekolah. Bagi guru, hasil tes memberikan indikasi efektivitas pembelajarannya, sehingga berdasarkan hasil tes guru dapat memperbaiki proses pembelajaran serta memahami sampai sejauh mana kemampuan siswa menafsirkan dan menguasai bahan ajar. Bagi siswa, hasil tes memberi indikasi sejauh mana tingkat pembelajarannya. Bagi sekolah, hasil tes dari sejumlah bidang

studi

memberikan

indikasi

seberapa

efektif

pembelajaran yang berlangsung di sekolah tersebut. 2. Memperbaiki kurikulum dan program pendidikan. Pihak sekolah tahu tentang seberapa efektif pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sehingga sekolah melakukan refleksi diri yang menyangkut tentang perbaikan kurikulum. 3. Meningkatkan motivasi peserta didik. siswa yang kompeten dan sadar tugasnya sebagai pelajar, sehingga hasil tes akan meningkatkan motivasi siswa untuk terus belajar. Jika siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa akan mencoba bangkit agar mencapai atau bahkan melebihi KKM. Bagi siswa yang sudah mencapai KKM juga akan memberikan motivasi untuk minimal mempertahankannya, bahkan jika bisa melebihi prestasi yang sudah dicapainya.

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Melaksanakan diagnosis dan remedial. Hasil tes dapat dipergunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan siswa dalam bidang studi tertentu, sehingga siswa dapat memperbaiki penguasaan atau kemampuan siswa. Sementara itu, guru memperbaiki

program

pembelajarannya.

Misalnya

yaitu

memperbaiki metode mengajarnya dengan metode pengajaran yang variatif, atau menambah wawasan pengetahuannya tentang aspek bidang pengetahuan tertentu. 5. Melakukan penempatan. Tes penempatan dilakukan di kursuskursus. Misalnya yaitu kursus bahasa Inggris. Siswa yang sudah cakap ditempatkan di kelas yang advanced, yang ratarata ditempatkan di kelas intermediate, sedangkan yang kurang cakap ditempatkan di kelas yang elementary. 6. Melakukan seleksi. Jenis tes ini dilaksanakan jika jumlah kursi yang tersedia di suatu lembaga hanya terbatas, sementara peminatnya melebihi kapasitas yang telah ditetapkan. Misalnya yaitu seleksi masuk ke SMPN, SMAN, atau perguruan tinggi ternama. 7. Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan. Ilmu-ilmu tertentu, utamanya yang terkait dengan pendidikan dan psikologi berkembang, di antaranya dengan cara memanfaatkan hasil tes. Psikometri adalah cabang dari psikologi yang memanfaatkan

hasil

17

tes.

Dalam

pendidikan,

evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pendidikan berkembang karena hasil-hasil pengukuran, tes, dan penilaian yang berkesinambungan. d. Macam-macam Tes Secara umum, bermacam-macam tes dapat diklasifikasikan menurut enam macam aspek (Basuki & Hariyanto, 2014 : 29-34) yaitu: 1. Menurut Sifat Tes a. Tes Verbal (verbal test), yaitu tes yang menggunakan bahasa sebagai alat medianya, baik secara lisan maupun tertulis. b. Tes Non-Verbal (non-verbal test), yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa, atau jika menggunakan bahasa amat terbatas dan tidak berperan penting. c. Tes Kinerja (performance test), yaitu tes yang terdiri dari tugas-tugas untuk melakukan sesuatu. d. Tes Kertas dan Pena (paper and pencil test), yaitu tes yang menggunakan kertas dan pensil atau pulpen sebagai alat media. e. Tes Individu (individual test), yaitu tes yang pada pelaksanaannya seorang penguji dalam waktu yang sama hanya menguji seorang testee saja.

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

f. Tes Kelompok (group test), tes yang pada pelaksanaannya dalam waktu yang sama seorang penguji menguji kelompok testee. 2. Menurut Tujuan Penggunaannya a. Tes Bakat (aptitude test), yaitu suatu jenis tes baku yang bertujuan untuk mengukur kecakapan seseorang dalam mengembangkan

keterampilan

atau

memperoleh

pengetahuan. b. Tes Prestasi (achievement test), yaitu suatu jenis tes baku yang dirancang untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang dalam bidang studi tertentu. c. Tes Diagnostik (diagnostic test), yaitu tes yang diujikan secara individual dan dirancang untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran. d. Tes Penempatan (placement test), yaitu tes yang bertujuan untuk menempatkan siswa peserta tes sesuai dengan kelompok hasil tes. 3. Menurut Pembuatannya a. Tes Baku (standardized test), yaitu tes yang pembuatannya telah melalui proses standarisasi, baik mengenai reliabilitas maupun validitasnya.

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Tes Buatan Guru (teacher-made test), yaitu tes yang dibuat guru seperti ulangan-ulangan, baik formatif maupun sumatif. 4. Menurut Pelaksanaannya a. Pra-tes (pre-test), yaitu suatu tes pendahuluan yang dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan dasar siswa serta kesiapan siswa menghadapi suatu pengalaman belajar. b. Pos tes (post-test), yaitu suatu tes yang diberikan kepada siswa setelah selesainya suatu program pembelajaran. 5. Menurut Keruntutan Pelaksanaannya a. Tes Formatif yaitu kegiatan tes yang dilakukan secara periodik/runtut untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan suatu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. b. Tes atau Ulangan Sumatif yaitu suatu proses yang merupakan bagian dari evaluasi final untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran seperti yang digariskan dalam kurikulum terpenuhi. 6. Menurut Acuannya a. Tes Acuan Norma (norm referenced test), yaitu suatu tes yang menggunakan acuan perbandingan hasil kerja siswa dengan hasil kerja para siswa peserta tes yang lain.

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Tes Acuan Kriteria (criterion referenced test), yaitu suatu tes yang menggunakan acuan perbandingan hasil kerja siswa dengan kriteria yang ditetapkan atau disepakati sebelumnya. 5. Ulangan Akhir Semester (UAS) Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 menyebutkan Ulangan Akhir Semester (UAS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di setiap akhir semester.

Cakupan

ulangan

merepresentasikan

semua

standar

kompetensi dan kompetensi dasar pada semester tersebut, sehingga sesuai dengan persyaratan instrumen penelitian hasil belajar. Jadi, dari pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa ulangan akhir semester merupakan alat ukur berupa soal-soal objektif dan subjektif yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di setiap akhir semester. 6. Tes Pilihan Ganda 1. Pilihan Ganda. Pendapat dari Kunandar (2014 : 183) mengatakan bahwa soal tes tertulis bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik yang bersifat kognitif (ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi). Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Azwar (2015 : 19 & 75) mengemukakan pendapat bahwa pilihan ganda merupakan salah satu tipe tes objektif yang digunakan dalam memecahkan masalah. Pilihan ganda juga dirancang dengan seksama dengan memperhatikan batasan isi tes serta ditulis sesuai dengan tujuan ukur menurut tingkat kompetensi yang tinggi tidaklah dapat dijawab oleh peserta didik yang mempunyai kompetensi taraf rendah. Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda merupakan soal objektif yang memiliki kurang lebih lima (5) alternatif jawaban untuk mengetahui tingkat prestasi pada peserta didik. 2. Kelebihan Tes Pilihan Ganda Azwar (2015 : 75) mengatakan bahwa terdapat enam kelebihan tes pilihan ganda yaitu: a. Komprehensif, karena dalam waktu tes yang singkat dapat memuat lebih banyak item. b. Pemeriksaan jawaban dan pemberian skornya mudah dan cepat. c. Penggunaan lembar jawaban tes efesien dan hemat bahan. d. Kualitas aitem dapat dianalisis secara empirik. e. Objektifitasnya tinggi. f. Umumnya memiliki reliabilitas yang memuaskan.

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Kelemahan Tes Pilihan Ganda Azwar (2015 : 75) mengatakan bahwa ada tiga kelemahan dalam tes pilihan ganda yaitu: a. Pembuatannya sulit dan memakan banyak waktu dan tenaga. b. Tidak mudah ditulis untuk mengungkapkan tingkat kompetensi tinggi. c. Ada kemungkinan jawaban benar semata-mata karena tebakan. 7. Analisis Butir Soal a. Pengertian Analisis Butir Soal Endrayanto & Harumurti (2014 : 259) mengemukakan pendapat bahwa analisis butir soal (item analysis) merupakan informasi yang amat berguna untuk perbaikan butir soal yang terhimpun dalam tes. Basuki & Hariyanto (2014: 129) juga berpendapat bahwa analisis butir soal (item analysis) adalah cara yang berharga serta relatif mudah pengerjaannya. Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa analisis butir soal merupakan suatu proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi yang berasal dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. b. Teknik Analisis Butir Soal Kubiszyn & Borich (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 259) membagi teknik analisis butir soal dibagi menjadi dua yaitu:

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Analisis Kualitatif (qualitative items analysis). Analisis butir soal secara kualitatif disebut juga validitas logis (logical validity). Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah seluruh butir soal dalam tes sehingga tes memiliki validitas isi (content validity) baik sebelum tes maupun setelah tes digunakan. Telaah butir soal menggunakan teknik kualitatif meliputi kualitas materi, konstruksi butir soal, dan bahasa. Dari kualitas materi, telaah dilakukan dengan menganalisis apakah setiap butir soal dalam tes sesuai dengan bahan/materi pembelajaran atau kompetensi yang memang diujikan. Analisis konstruksi berkaitan teknik penulisan butir soal sesuai jenis soal yang disajikan. Setiap jenis soal memiliki teknik penulisan yang berbeda-beda, misalnya yaitu butir soal menjodohkan ditulis ringkas, di mana pokok soal ditempatkan di kiri, sedangkan pilihan jawaban ditempatkan pada bagian kanan dimana penyajiannya harus homogen. Dari segi bahasa, telaah dilakukan untuk melihat apakah penulisan butir soal sudah sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 2. Analisis Kuantitatif (quantitative items analysis). Analisis butir soal secara kuantitatif merupakan telaah butir soal berdasarkan data empiris dari setiap butir soal yang telah diujikan. Analisis butir soal menggunakan metode kuantitatif meliputi: tingkat

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kesukaran, tingkat daya beda, dan efektivitas pengecoh (distractor). Tingkat kesukaran butir soal dilakukan untuk menelaah apakah suatu butir soal berhasil dijawab dengan benar oleh mayoritas peserta didik atau berhasil dijawab oleh beberapa peserta didik saja. Analisis daya beda merupakan analisis jawaban benar dari siswa yang termasuk kelompok atas (prestasi belajar tinggi) dengan siswa yang termasuk kelompok bawah (prestasi belajar rendah). 8. Validitas a. Pengertian Validitas Ebel dan Fesbie (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 281) validitas merupakan kesahihan yang menunjukkan pada konsistensi atau keakuratan dari suatu tes. Endrayanto & Harumurti (2014: 282) juga berpendapat bahwa validitas merupakan interpretasi hasil tes, bukan tes itu sendiri atau instrumennya, dan kesimpulan berdasarkan bukti yang ada, bukan yang diukur. Pendapat dari Majid (2014 : 43) mengatakan bahwa validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dari beberapa pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa validitas merupakan cara untuk mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen tes.

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Validitas Menurut Gronlund (dalam Arifin, 2009 : 247) mengemukakan ada tiga faktor yang memengaruhi validitas hasil tes yaitu: 1. Faktor

Instrumen

Evaluasi.

Mengembangkan

instrumen

evaluasi memang tidaklah mudah, apalagi jika seorang evaluator tidak atau kurang memahami prosedur dan teknik evaluasi itu sendiri. Jika instrumen evaluasi kurang baik, maka dapat berakibat hasil evaluasi menjadi kurang baik. Untuk itu, dalam mengembangkan instrumen evaluasi, seorang evaluator harus memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi validitas instrumen

dan

berkaitan

dengan

prosedur

penyusunan

instrumen, seperti silabus, kisi-kisi soal, petunjuk mengerjakan soal

dan

pengisian

lembar

jawaban,

kunci

jawaban,

penggunaan kalimat efektif, bentuk alternatif jawaban, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan sebagainya. 2. Faktor

Administrasi

Evaluasi

dan

Penskoran.

Dalam

administrasi evaluasi dan penskoran, banyak sekali terjadi penyimpangan atau kekeliruan, seperti alokasi waktu untuk pengerjaan soal yang tidak proposional, memberikan bantuan kepada peserta didik dengan berbagai cara, peserta didik saling menyontek ketika ujian, kesalahan penskoran, termasuk kondisi fisik dan psikis peserta didik yang kurang menguntungkan.

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Faktor dari Jawaban Peserta Didik. Dalam praktiknya, faktor jawaban peserta didik justru lebih banyak berpengaruh daripada dua faktor sebelumnya. Faktor ini meliputi kecenderungan peserta didik untuk menjawab secara cepat, tetapi tidak tepat, keinginan melakukan coba-coba, dan penggunaan gaya bahasa tertentu dalam menjawab soal bentuk uraian. c. Jenis-jenis Validitas Arifin (2009 : 249) juga mengatakan bahwa jenis-jenis validitas dibagi menjadi lima yaitu: 1. Validitas Permukaan. Validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya, jika suatu tes secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan, sehingga tidak perlu lagi adanya judgment yang mendalam. 2. Validitas Isi. Validitas isi ini sering digunakan dalam penilaian hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana

peserta

didik

menguasai

materi

pelajaran

telah

disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami proses

pembelajaran

tertentu.

Jika

dilihat

dari

segi

kegunaannya dalam penilaian hasil belajar, validitas isi ini

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sering disebut juga validitas kurikuler dan validitas perumusan. Validitas kurikuler berkenaan dengan pertanyaan apakah materi tes relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan. Validitas perumusan berkenaan dengan pertanyaan apakah aspek-aspek dalam soal-soal itu betul-betul tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur. 3. Validitas Empiris. Validitas ini biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolak ukur di luar tes yang bersangkutan. Namun, kriteria itu harus relevan dengan apa yang akan diukur. 4. Validitas Konstruk. Konstruk adalah konsep yang dapat diobservasi (observable) dan dapat diukur (measurable). Validitas konstruk sering juga disebut validitas logis (logical validity). Validitas konstruk berkenaan dengan pertanyaan hingga mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut. Validitas konstruk banyak dikenal dan digunakan dalam tes-tes psikologis untuk mengukur gejala perilaku yang abstrak, seperti kesetiakawanan, kematangan emosi, sikap, motivasi, minat, dan sebagainya.

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Validitas Faktor. Dalam penilaian hasil belajar sering digunakan skala pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri atas

beberapa

faktor.

Faktor-faktor

tersebut

diperoleh

berdasarkan dimensi/indikator dari variabel yang diukur sesuai dengan apa yang terungkap dalam konstruksi teoritisnya. Meskipun variabel terdiri atas beberapa faktor, tetapi prinsip homogenitas

untuk

keseluruhan

faktor

harus

tetap

dipertahankan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara satu faktor dengan faktor yang lain. Dengan demikian, kriteria yang digunakan dalam validitas faktor ini dapat diketahui dengan menghitung homogenitas skor setiap faktor dengan total skor, dan antara skor dari faktor yang satu dengan skor dari faktor lain. Hamzah (2012 : 152) mengatakan jenis-jenis validitas terdiri dari empat yaitu: 1. Validitas Isi (content validity). Validitas isi berhubungan dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang seharusnya diukur. Dengan kata lain validitas isi menyatakan apakah tes sudah mencakup sampel yang representatif dari domain perilaku yang diukur. 2. Validitas Konstruk (construct validity). Validitas konstruk menunjuk pada sejauh mana suatu instumen mampu mengukur

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan diukur. 3. Validitas Ramalan atau Prediksi (predictive validity).validitas ramalan atau prediksi menunjuk pada sejauh mana tes dapat menentukan atau meramalkan kriteria tertentu yang diinginkan. 4. Validitas Kesamaan (concurrent validity). Validitas kesamaan menunjuk kepada sejauh mana tes memiliki kesamaan dengan tes yang sudah ada atau yang sudah dibakukan. Kesamaan yang dimaksud meliputi kemampuan yang diukur, objek yang diukur, dan waktu yang diperlukan. Jadi, dari jenis-jenis validitas tersebut peneliti lebih menggunakan jenis validitas isi. validitas isi bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan tes merepresentasikan domain yang hendak diukur dengan baik. Validitas isi menggunakan prosedur dengan membandingkan tes dengan kisi-kisi tes berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS kelas III SD. 9. Reliabilitas a. Pengertian Reliabilitas Crocker & Algina (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014: 271) mengatakan reliabilitas adalah tingkat konsistensi (keajegan) skor yang dihasilkan apabila suatu tes digunakan secara berulang pada individu atau sekelompok individu yang sama. Reliabilitas merujuk pada ketepatan/keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diinginkan yang berarti kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Hamzah, 2012 : 153). Jihad & Haris (2012 : 180) juga mengatakan bahwa reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau konsistenan suatu soal tes. Jadi dari pendapat peneliti tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa reliabilitas merupakan indeks yang telah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan apabila pengukuran tersebut diulangi dua kali atau lebih. b. Jenis-jenis Reliabilitas Menurut Pearson (dalam Arifin, 2012 : 259) ada tiga jenis reliabilitas yaitu: 1. Koefisien Stabilitas (coefficient of stability). Jenis reliabilitas yang menggunakan teknik test and retest, yaitu memberikan tes kepada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda. Cara memperoleh koefisien stabilitas adalah dengan mengorelasikan hasil tes pertama dengan hasil tes kedua dari kelompok yang sama, tes yang sama, pada waktu yang berbeda. 2. Koefisien Ekuivalen (coefficient of equivalence). Proses mengorelasikan dua buah tes yang pararel pada kelompok dan waktu yang sama. Metode yang digunakan untuk memperoleh koefisien ekuivalen adalah metode dengan menggunakan dua buah bentuk tes yang pararel (equivalen) atau equivalence

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

forms method atau disebut juga parallel or alternate-forms method. Syarat yang harus dipenuhi kedua tes adalah kriteria yang dipakai pada kedua tes sama, masing-masing tes dikontruksikan tersendiri, jumlah item, isi, dan corak sama, tingkat kesukaran sama, petunjuk waktu yang disediakan untuk mengerjekan tes, dan contoh-contoh juga sama. 3. Koefisien

Konsistensi

consistency).

Internal

Reliabilitas

yang

(coefficient didapat

of dengan

internal jalan

mengorelasikan dua buah tes dari kelompok yang sama, tetapi diambil dari butir-butir yang bernomor genap untuk tes yang pertama dan butir-butir bernomor ganjil untuk tes yang kedua. Teknik ini sering juga disebut split-half method. Split berarti membelah dan half berarti setengah atau separuh. Jadi, splithalf adalah tes yang dibagi menjadi dua bagian yang sama, kemudian mengorelasikan butir soal yang bernomor ganjil dalam belahan pertama (x) dan yang bernomor genap dalam belahan kedua (y). c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Reliabilitas Gronlund (dalam Arifin, 2009 : 258) mengemukakan ada empat faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas yaitu: 1. Panjang Tes (length of test). Panjang tes berarti banyaknya soal tes. Ada kecenderungan, semakin panjang suatu tes akan lebih tinggi tingkat reliabilitas suatu tes, karena semakin banyak soal,

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maka akan semakin banyak sampel yang diukur dan proporsi jawaban yang benar semakin banyak, sehingga faktor tebakan (guessing) akan semakin rendah. 2. Sebaran Skor (spread of scores). Besarnya sebaran skor akan membuat tingkat reliabilitas menjadi lebih tinggi, karena koefisien reliabilitas yang lebih besar diperoleh ketika peserta didik tetap pada posisi yang relatif sama dalam satu kelompok pengujian ke pengujian berikutnya. 3. Tingkat Kesukaran (difficulty indeks). Dalam penilaian yang menggunakan pendekatan penilaian acuan norma, baik untuk soal yang mudah maupun sukar, cenderung menghasilkan tingkat reliabilitas yang rendah. Hal ini disebabkan antara hasil tes yang mudah dengan hasil tes yang sukar keduanya dalam satu sebaran skor yang terbatas. Tingkat kesukaran soal yang ideal untuk meningkatkan koefisien reliabilitas adalah soal yang menghasilkan sebaran skor berbentuk genta atau kurva normal. 4. Objektifitas (obyektivity). Objektivitas di sini menunjukkan skor tes kemampuan yang sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya. Peserta didik memperoleh hasil yang sama dalam mengerjakan suatu tes. Jika peserta didik memiliki

tingkat

kemampuan

yang sama,

maka akan

memperoleh hasil tes yang sama pada saat mengerjakan tes

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang sama. Objektifitas prosedur tes yang tinggi akan memperoleh reliabilitas hasil tes yang tidak dipengaruhi oleh prosedur penskoran. 10. Tingkat Kesukaran Arikunto (2013 : 222) mengatakan bahwa tingkat kesukaran pada soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Miller (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 261) juga berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal mengindikasikan persentase siswa yang menjawab benar butir soal yang disajikan. Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa tingkat kesukaran merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui mudah dan sukarnya suatu soal. Rumus : Menghitung Tingkat Kesukaran (Arikunto 2013 : 223)

Keterangan: P

= Tingkat Kesukaran

B

= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS

= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria interpretasi tingkat kesukaran digunakan pendapat Arikunto (2013 : 225) dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Kesukaran (Arikunto, 2013 : 225) Tingkat Kesukaran (p) 0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00

Kategori Sukar Sedang Mudah

Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa kriteria tingkat kesukaran menurut (Arikunto, 2013 : 225) terdiri dari 3 kategori yaitu rentang 0,00 – 0,30 dikatakan sukar, rentang 0,31 – 0,70 dikatakan sedang, dan rentang 0,71 – 1,00 dikatakan mudah. 11. Daya Pembeda Tingkat daya pembeda menurut Endrayanto & Harumurti (2014 : 264) yaitu kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi atau kelompok atas (upper group) dan siswa yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah (lower group). Arikunto (2013 : 226) juga mengatakan bahwa daya pembeda adalah sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

(berkemampuan

tinggi)

dengan

siswa

yang

bodoh

(berkemampuan rendah). Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa daya pembeda merupakan pengukuran terhadap sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang pandai (kelompok atas) dengan peserta didik yang bodoh (kelompok bawah).

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rumus: Menghitung Daya Pembeda (Arikunto, 2013 : 228)

Keterangan J

= Jumlah Peserta Tes = Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah = Banyak kelompok atas yang menjawab soal benar = Banyak kelompok bawah yang menjawab soal benar = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Interpretasi nilai Daya Pembeda mengacu pada pendapat Ruseffendi (dalam Jihad & Haris, 2012 : 181) dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2 Kriteria Tingkat Daya Pembeda Daya Pembeda (dp) 0,40 – atau lebih 0,30 – 0,39 0,20 – 0,29 0,19 – ke bawah

Kategori Sangat Baik, Diterima Cukup Baik, Mungkin Perlu Perbaikan Minimum, Perlu Perbaikan Jelek, Dibuang / Dirombak

Dari tabel 2.2 dapat dilihat bahwa terdapat empat (4) kriteria menurut pendapat Ruseffendi (dalam Jihad & Haris, 2012 : 181) yaitu rentang 0,40 – atau lebih dikatakan sangat baik (diterima), rentang 0,30 – 0,39 dikatakan cukup baik (mungkin perlu perbaikan), 0,20 – 0,29 dikatakan minimum (perlu perbaikan), dan 0,19 – ke bawah dikatakan jelek (dibuang/dirombak).

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12. Efektifitas Pengecoh Pendapat lain dari Arifin (2009: 279) juga mengatakan bahwa distraktor adalah pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes (Arikunto, 2013 : 234). Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas pengecoh adalah alternatif jawaban yang tersedia selain kunci jawaban didalam setiap butir soal. 13. Mata Pelajaran IPS a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sapriya (2009 : 31) mengatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial yang disingkat IPS merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Social Studies”

dalam kurikulum

persekolahan di Negara lain. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya (Sapriya, 2009 : 7). Pendapat dari Mulyono (1980 : 2) ilmu pengetahuan sosial atau IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan inter disiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagainya. Nasution (dalam Mulyono, 1980 : 2-3) juga mengatakan bahwa IPS ialah suatu program pendidikan yang merupakan

suatu

keseluruhan,

yang

pada

pokoknya

mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik maupum dalam lingkungan sosialnya dan bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi. Jadi, dari ketiga pendapat para ahli peneliti menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial atau IPS merupakan mata pelajaran yang berada di sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang tergabung dalam pelajaran ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. b. Tujuan Pembelajaran IPS Susanto (2014 : 31-32) mengatakan tujuan IPS terdiri dari lima yaitu: 1. Pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya. 2. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah nasional yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. 3. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut. 5. Kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. c. Jenis-jenis Pendekatan IPS Hamalik (1992) mengatakan ada lima jenis pendekatan dalam IPS yaitu: 1. Pendekatan Monolitik. Yang meninjau IPS sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Tidak memerlukan bantuan dan dukungan dari ilmu-ilmu lainnya. 2. Pendekatan Mata Pelajaran. IPS diajarkan secara terpisahpisah, Sejarah, Ilmu Bumi, Ekonomi, dan lain-lain, masingmasing diajarkan terpisah, tidak ada hubungan satu sama lain. 3. Pendekatan Ekologi. IPS berorientasi pada lingkungan. Pengajaran IPS harus diorientasikan, diarahkan dan didasarkan pada lingkungan. Lingkungan itu sendiri bermacam-macam bentuknya seperti: biologis, kultur,ekologis, dan geo ekologis. 4. Pendekatan Interdisipliner. Berbagai disiplin ilmu yang memiliki ciri-ciri yang sama diintegrasikan menjadi satu bidang studi. Jenis pedekatan ini yang dewasa ini diterapkan dalam pengajaran IPS sesuai dengan kurikulum SD 1975. Itu

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebabnya kita tidak mengenal lagi mata pelajaran sejarah, ekonomi, ilmu bumi dan sebagainya, sebagai mata pelajaran yang terpisah-pisah, melainkan diajarkan dalam bentuk unit IPS. 5. Pendekatan

Sistem.

Suatu

sistem

merupakan

kesatuan/keseluruhan dimana didalamnya terdapat berbagai sub sistem yang disebut komponen. Komponen-komponen tersebut saling bertautan dan saling mempengaruhi satu sama lain secara integral. d. Nilai-nilai Fungsional IPS Ilmu pengetahuan sosial mempunyai nilai-nilai fungsional yang dapat digolongkan kedalam lima golongan (Hamalik, 1992) yaitu: 1. Pengalaman Sosial. Fungsi utama dari pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk memperkenalkan pengalaman sosial kepada para siswa. Sebelum masuk sekolah anak-anak telah mempunyai bermacam-macam pengalaman yang mereka peroleh dari rumah/keluarga. Di sekolah mereka mempunyai kesempatan yang baik untuk membentuk kelompok-kelompok dan hubungan satu sama lain dengan teman-temannya. Mereka diajarkan tentang keluarga, mesjid/lembaga keagamaan, Negara dan lain-lain. Berhasil atau tidak siswa belajar dalam lapangan Ilmu Pengetahuan Sosial ini tergantung pada kesanggupan anak dan keakhlian guru dalam memberikan bimbingan.

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pengalaman Sosial tentang cara belajar, tekniknya dan prosedurnya. Tentu saja erat hubungannya dengan membaca, menulis, menemukan bahan-bahan dan pelajaran. Dengan ini kelak mereka akan dapat membentuk masyarakat yang baik, sehingga mereka akan sanggup mengatasi keteganganketegangan yang terjadi didalam kelompok dan dalam masyarakat. 3. Pengetahuan Sosial. Untuk menuju kearah kematangan bermasyarakat memerlukan Ilmu Pengetahuan Sosial yang dapat

diperolehnya

dari

bacaan-bacaan,

mendengarkan

ceramah ataupun berdiskusi dengan teman-temannya di sekolah. Dalam kegiatan itulah mereka berkesempatan memperoleh banyak informasi (keterangan) dan penafsiranpenafsiran yang tepat dan benar tentang kehidupan sosial. 4. Ukuran Sosial. Ukuran sosial bagi suatu masyarakat adalah apabila para warga masyarakat itu mengetahui norma-norma, mematuhi peraturan-peraturan, mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk serta dapat bekerja dengan jujur. Anggota masyarakat demikian akan dapat dijadikan contoh yang baik dan dapat pula dijadikan sebagai cermin perbandingan. 5. Masalah-masalah sosial. Suatu fungsi yang bernilai tinggi dalam kehidupan sosial ialah bahwa masyarakat itu mampu memecahkan bermacam-macam masalah. Para siswa harus

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diajarkan tentang kemajuan-kemajuan sosial melalui kritikkritik dan penjelasan-penjelasan guru maupun dari pihak siswa sendiri. 14. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) juga memuat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006) mengatakan bahwa pada KTSP mata pelajaran IPS kelas III, terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) semester Genap yang terdiri dari satu (1) Standar Kompetensi dan lima (5) Kompetensi Dasar. Tabel 2.3 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Standar Kompetensi

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan 2.2 Memahami pentingnya semangat kerja 2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah 2.4 Mengenal sejarah uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan

Jadi, dari tabel 2.3 tersebut peneliti menggunakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) di semester Genap karena soal-soal yang digunakan pada Ulangan Akhir Semester Genap memuat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) di semester Genap.

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15. ITEMAN (Item and Test Analysis) ITEMAN (Item and Test Analysis) adalah perangkat lunak atau software yang dibuat melalui bahasa program komputer yang diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes (Suprananto & Kusaeri, 2012 : 178-179). Peneliti menggunakan bantuan Software Item and Test Analysis for windows untuk menghitung reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Jadi, dari beberapa pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa ITEMAN adalah suatu program komputer yang digunakan untuk menganalisis data yang meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. B. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan membahas tentang empat ulasan hasil penelitian sebelumnya yang dianggap berkontribusi pada pengembangan ide dalam penelitian ini. Pertama penelitian dari Yolanda (2014) melakukan penelitian mengenai Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Kelas I Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan hipotesis pada bab II, maka hipotesis dalam penelitian ini ditolak karena soal pilihan ganda pilihan ganda Ulangan Tengah Semester II mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I di SD x di Klaten cenderung

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

belum berkualitas. Hal ini dikarenakan alasan-alasan sebagai berikut: ada 5 faktor yang mempengaruhi validitas tiap butir soal dilihat dari alat tes yaitu perintah mengerjakan tidak jelas, ada 4 butir bermasalah dengan struktur kalimat, pada soal yang diteliti tidak ada soal dengan kriteria soal sulit, satu soal dengan kriteria soal sedang, dan Sembilan belas soal dengan kriteria soal mudah, ada 3 butir soal dengan hubungan antar pokok soal dengan alternatif jawaban yang sambung tidak logis, dan ada 1 butir soal pada pokok soal yang memiliki bahasa ambigu. Pada soal pilihan ganda yang diteliti tidak memenuhi syarat tes tertulis pilihan ganda seperti jumlah butir soal yang diteliti adalah 20 butir soal. Perhitungan kadar validitas dengan melihat skor korelasi poin biserial menunjukkan pada 1 soal yang valid. Skor berkorelasi poin biserial soal yang valid tersebut adalah 0,50. Kedua penelitian dari Theresia (2014) melakukan penelitian mengenai Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014. Hipotesis penelitian ditolak karena kualitas soal belum baik. Alasannya yaitu Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1 ditinjau dari validitas isi terdapat 1 soal yang tidak mengukur sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Soal tersebut mungkin merupakan soal tambahan pengetahuan yang dibuat untuk menambah pengetahuan siswa. Yang kedua, tingkat kesukaran pada setiap soal banyak menunjukkan angka mendekati 1,00 yang artinya tingkat

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kesukaran soal tersebut mengidikasikan soal yang mudah. Selanjutnya, daya pembeda dari semua soal menunjukkan bahwa kebanyakan soal tidak bisa membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang tidak pintar. Kadar validitas soal dilihat dari poin biserial, dan poin biserial dari setiap kelas menunjukkan angka di bawah 0,5. hal ini mengindikasikan bahwa soal banyak yang tidak valid. Ketiga penelitian dari Veronica (2007) melakukan penelitian mengenai Validitas dan Reliabilitas Butir Soal “Ujian Sekolah Bahasa Indonesia” Tahun Ajaran 2005/2006 Buatan Fr. Suwaryanto, Guru Bunda Hati Kudus (BHK), Jakarta Barat untuk SD Kelas VI BHK. Kesimpulan dari hasil analisis perhitungan indeks daya beda yang diolah dengan perhitungan statistik, ditemukan indeks daya beda untuk kelompok pilihan ganda berkisar antara 0,20 – 1,00 untuk kelompok soal isian singkat berkisar sekitar kurang dari 0,19 dan untuk kelompok soal esai berkisar kurang dari 0,19. hal ini menunjukkan bahwa kualifikasi dari soal yang disusun tidak baik. Secara keseluruhan ditinjau dari indeks daya beda, butir soal untuk kelompok pilihan ganda sudah cukup dapat membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Butir soal yang kiranya perlu diperbaiki terdapat pada kelompok esai dan isian singkat karena kelompok soal tersebut termasuk dalam kategori tidak baik, yaitu berkisar kurang dari 0,19. Keempat penelitian dari Sulis (2007) melakukan penelitian mengenai Analisis Tes Hasil Belajar Akhir Semester Mata Pelajaran Fisika untuk

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengetahui Kualitas Soal dan Tingkat Penguasaan Siswa terhadap materi yang diujikan Studi Kasus Tes Akhir Semester II kelas IX IPA SMU Negeri 1 Karangkobar. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan yaitu: tes hasil belajar fisika akhir semester II kelas IX IPA SMU Negeri 1 Karangkobar memiliki tingkat kesukaran yang tinggi, memiliki tingkat daya pembeda yang rendah, memiliki tingkat validitas yang rendah, dan cukup reliabel. Berdasarkan hasil analisis soal, soal-soal penyusun tes sebagian besar masih mengukur kemampuan kognitif siswa dalam tingkat rendah yaitu ingatan, pemahaman, dan penerapan. Namun sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal, hal tersebut ditunjukkan dengan rendahnya skor yang diperoleh siswa dan tingginya Indeks kesukaran masing-masing soal. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa dari empat hasil penelitian tersebut sudah relevan sesuai dengan yang akan diteliti oleh peneliti. Hubungan dari empat hasil penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Yolanda (2014)

Theresia (2014)

Veronica (2007)

Sulis (2007)

“Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Kelas I Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2013/2014”

“Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014”

“Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Ujian Sekolah Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2005/2006 Buatan Fr. Suwaryanto, Guru Bunda Hati Kudus (BHK), Jakarta Barat untuk SD Kelas VI BHK

“Analisis Tes Hasil Belajar Akhir Semester Mata Pelajaran Fisika untuk mengetahui Kualitas Soal dan Tingkat Penguasaan Siswa terhadap materi yang diujikan Studi Kasus Tes Akhir Semester II kelas IX IPA SMU Negeri 1 Karangkobar”

Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Di Kecamatan Depok

Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian Yang Relevan Dari gambar 2.1 tersebut terdapat empat jenis penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh Yolanda (2014), Theresia (2014), Veronica (2007), dan Sulis (2007) sebelumnya. Peneliti akhirnya memilih untuk menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta karena dari keempat penelitian yang sudah ada sebelumnya belum pernah ada yang melakukan analisis butir soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. C. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan rangkuman dari ide-ide dalam penelitian ini. Analisis butir soal adalah salah satu kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tiap butir soal. Tes Ulangan Akhir

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Semester Genap dapat dijadikan tolak ukur peserta didik. Dari penelitian ini akan diperoleh butir soal yang sesuai dengan kaidah penulisan soal atau soal yang tidak sesuai ditinjau berdasarkan validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. Butir soal yang memenuhi syarat kaidah yang ditentukan dapat dipakai untuk mengukur kemampuan peserta didik. Peneliti mengharapkan analisis sesuai dengan khaidah ditinjau berdasarkan validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh supaya butir soal yang digunakan dapat dipresentasikan kemampuan peserta didik. Anak yang pintar belum tentu dikatakan pintar apabila kualitas butir soal yang dibuat oleh pendidik belum memenuhi kaidah ditinjau berdasarkan validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu memiliki tingkat validitas isi yang dapat dikatakan bahwa butir soal tersebut sudah sesuai dengan SK dan KD. 2. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu tingkat reliabilitas tinggi.

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu memiliki tingkat kesulitan. 4. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu memiliki daya pembeda. 5. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu memiliki efektivitas pengecoh.

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN Bab III pada penelitian ini membahas tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitan ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif nonexperimental. (Sugiyono, 2012 : 7-8) berpendapat penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik. Sugiyono (2012 : 7-8) juga mengatakan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme berguna untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data berupa statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu objek atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti. Peneliti ini lebih terstruktur dibandingkan

penelitian

eksplorasi

50

karena

diperlukan

sampel

yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

representatif (Darmawan, 2013 : 49). Penelitian non-experimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan populasi dan sampel. Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian kuantitatif deskriptif nonexperimental ini bertujuan untuk menggambarkan hasil dari tingkat analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh soal pada butir soal Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian: Waktu untuk penelitian dimulai dari bulan April 2015 dan berakhir pada bulan Januari 2016. Peneliti melakukan proses pengumpulan data pada tanggal 8-13 Juni 2015 yang bertepatan dengan masa Ulangan Akhir Semester SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2. Tempat Penelitian: Tempat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 SD (Sekolah Dasar) yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 : 80). Populasi dalam penelitian ini adalah soal dan seluruh jawaban siswa sebanyak 49 SD (Sekolah Dasar) mata pelajaran IPS kelas III SD di

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015. Berikut ini adalah tabel 3.1 yang menunjukkan populasi penelitian berupa daftar Sekolah Dasar Se-Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tabel 3.1 Populasi Penelitian Nama Sekolah Di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 1 SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Caturtunggal 7 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Depok 1 SDN Depok 2 SDN Deresan SDN Gambiranom SDN Gejayan SDN Karangasem SDN Karangwuni 1 SDN Kentungan SDN Kledokan SDN Maguwoharjo 1 SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan

26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.

SDN Perumnas 3 SD Perumnas Condongcatur SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Nogopuro SDN Percobaan 2 SDN Kalongan SDN Timbulharjo SDK Condongcatur SDK Sengkan SD IslamAl-Islam SD Muhammadiyah Kayen SD Muhammadiyah Komplek Kolombo SD Teruna Bangsa SD Bopkri Demangan III SD Kanisius Demangan Baru 1 MI Sultan Agung MI Wahid Hasyim MI Al Huda MI Bego SD Cahaya Bangsa Utama

Berdasarkan tabel 3.1 dapat terlihat bahwa populasi penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berjumlah 49 Sekolah Dasar. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012 : 81). Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan purposive sampling

52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yaitu teknik pengambilan atau penentuan sampel dengan pertimbangan atau dengan kriteria-kriteria tertentu. Peneliti mengambil sampel siswa kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah 27 SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang menggunakan kurikulum 2006/KTSP. Peneliti memilih sampel ini dikarenakan adanya batasan masalah pada setiap mata pelajaran khusus yang diambil oleh peneliti yang jika peneliti menggunakan kurikulum lainnya akan susah untuk diketahui kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran yang telah terkhususkan tersebut. Tabel 3.2 Sampel Penelitian Nama Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Mustokorejo SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan

15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

SDN Gejayan SDN Kledokan SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SD Kanisius Demangan Baru 1 SD Teruna Bangsa SDN Kalongan SDN Timbulharjo SD Islam Al-Islam SD Bopkri Demangan III

Berdasarkan tabel 3.2 dapat terlihat bahwa sampel penelitian ini adalah 24 Sekolah Dasar Negeri dan 3 Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berjumlah 27 Sekolah Dasar yang terdiri dari 778 siswa.

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan lima (5) variabel yaitu: 1. Validitas Isi. Validitas isi merupakan cara untuk mengukur dan menilai sebuah soal-soal tes dengan materi yang sesuai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 2. Reliabilitas. Tingkat konsistensi (keajegan) skor yang dihasilkan apabila suatu tes digunakan secara berulang pada individu atau sekelompok individu yang sama. 3. Tingkat Kesukaran. Tingkat kesukaran merupakan butir soal yang mengindikasikan presentase siswa yang menjawab benar butir soal yang disajikan. 4. Daya Pembeda. Kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi atau kelompok atas (upper group) dan siswa yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah (lower group). 5. Efektifitas Pengecoh. Alternatif jawaban pada setiap soal. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam melakukan kegiatan penelitian, karena data yang telah dikumpulkan akan digunakan untuk menjawab dan memecahkan masalah dalam penelitian tersebut. Data yang dikumpulkan harus akurat, relevan, dan sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan wawancara. 1. Teknik Dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung, yaitu berupa teknik dokumentasi. Dokumentasi

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan teknik pengumpulan data secara tidak langsung kepada subjek penelitian, yaitu melalui dokumen (Mahmud, 2011 : 183). Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Dokumen tersebut berupa butir soal pilihan ganda, kunci jawaban, dan seluruh lembar jawab ujian akhir sekolah tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2. Wawancara. Penelitian ini menggunakan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber. Sanjaya (2009 : 96) mengatakan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka maupun melalui saluran media tertentu. Wawancara dibedakan menjadi tiga (3) berdasarkan cara pelaksanaannya yaitu (1) wawancara bebas yang artinya pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara dalam berdialog dengan narasumber, (2) wawancara terpimpin/terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa butir-butir pertanyaan yang akan disampaikan kepada narasumber, (3) wawancara bebas terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan dengan membawa daftar pedoman pertanyaan, namun pedoman pertanyaan tersebut tidak ditulis secara lengkap dan terperinci, tetapi hanya pedoman untuk melakukan dialog dengan narasumber. Peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin karena peneliti membuat pedoman pertanyaan untuk pihak Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kepala Sekolah, dan Guru Kelas III SD.

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Check list dan pedoman wawancara. 1. Widoyoko (2009: 107) mengemukakan bahwa check list digunakan untuk menyatakan ada atau tidak adanya suatu unsur, komponen, karakteristik, kejadian dalam suatu peristiwa, tugas atau satu kesatuan yang kompleks. Instrumen dalam penelitian ini berisi daftar Sekolah Dasar yang telah menyerahkan soal, kunci jawaban, dan lembar jawaban soal ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, serta daftar variabel penelitian yang akan dikumpulkan datanya. Daftar check list dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Daftar Nama Sekolah Dasar yang telah menyerahkan Soal, Kunci Jawaban, dan Lembar Jawaban

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Nama SD Negeri dan Swasta SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Mustokorejo SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Gejayan SDN Kledokan SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono

56

Ketersediaan Data Instrumen Kunci Lembar Soal Jawaban Jawaban Soal Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Nama SD Negeri dan Swasta

Ketersediaan Data Instrumen Kunci Lembar Soal Jawaban Jawaban Soal Siswa

SDN Sarikarya SDN Tajem SD Kanisius Demangan Baru 1 SD Teruna Bangsa SDN Kalongan SDN Timbulharjo SD IslamAl-Islam SD Bopkri Demangan III

Pada tabel 3.3 tersebut peneliti menyimpulkan bahwa seluruh 27 SD di Kecamatan Depok mempunyai keterbatasan data seperti instrumen soal, kunci jawaban, dan lembar jawaban soal ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2. Peneliti juga menggunakan pedoman pertanyaan wawancara yang diberikan kepada pihak Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kepala Sekolah, dan Guru kelas III SD. Pedoman pertanyaan wawancara tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Pedoman Pertanyaan Wawancara No. 1.

2. 3.

4. 5.

6. 7.

Pertanyaan Apa sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta? Apakah guru kelas III pernah melakukan analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta? Apakah guru kelas III pernah melakukan analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada mata pelajaran IPS semester genap? Apakah telah memahami pengertian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal? Apa mengetahui cara menganalisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) dengan berpedoaman pada validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal? Berapakah jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta? Berapakah jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan kurikulum 2006 atau KTSP di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari tabel 3.4 terdapat tujuh pertanyaan sebagai pedoman wawancara untuk Unit pihak Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kepala Sekolah, dan Guru kelas III SD. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data penelitian ini menggunakan Item and Test Analysis (ITEMAN). Item and Test Analysis (ITEMAN) adalah perangkat lunak atau software yang dibuat melalui bahasa program komputer yang diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes (Suprananto, 2012 : 178-179). Peneliti menggunakan bantuan Software Item and Test Analysis for windows untuk menghitung reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Program ini dapat digunakan untuk menganalisis data jawaban butir soal yang dihasilkan melalui manual, menskor dan menganalisis data soal pilihan ganda, menganalisis sebuah tes yang terdiri dari 10 skala (subtes) dan memberikan informasi tentang validitas setiap butir (daya pembeda, tingkat kesukaran, proporsi jawaban pada setiap pilihan). Sebelum menggunakan program Iteman adalah membuat "file data" yang berisi lima komponen utama yaitu baris pertama adalah baris pengontrol yang mendeskripsikan data, baris kedua adalah daftar kunci jawaban setiap butir soal, baris ketiga adalah daftar jumlah option untuk setiap butir soal, baris keempat adalah daftar butir soal yang hendak dianalisis jika butir yang akan dianalisis diberi tanda Y (yes), jika

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tidak diikutkan dalam analisis diberi tanda N (no), baris kelima dan seterusnya adalah data siswa dan pilihan jawaban siswa. Setiap pilihan jawaban siswa (untuk soal bentuk pilihan ganda) diketik dengan menggunakan huruf, misal ABCD atau angka 1234 untuk empat (4) pilihan jawaban atau ABCDE atau 12345 untuk lima (5) pilihan jawaban. Hasil dari analisis ITEMAN dapat berupa dua file yaitu file statistik dan file skor. Keduanya berupa file ASCII yang dapat dilihat dengan menggunakan program pengolah kata (word processor). File statistik hasil analisis ITEMAN dapat dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu statistik butir soal dan statistik tes (skala). Dapat diuraikan sebagai berikut yaitu: 1. Statistik Butir Soal. Tes/skala yang terdiri dari butir-butir soal yang bersifat dikotomi misalnya pilihan ganda, statistik berikut adalah output yang digunakan peneliti dalam menganalisis butir soal yang telah dianalisis. Hasil analisis software MicroCat Iteman versi 3.00 berupa Seq. No adalah nomor urut butir soal yang terdapat dalam file data. Scale-item adalah nomor urut butir soal dalam skala. Prop. Correct adalah proporsi siswa yang mengerjakan soal atau tes menjawab benar. Prop. Correct dimaknai sebagai tingkat kesukaran butir soal. Biser adalah indeks daya pembeda soal dengan menggunakan koefisien korelasi biserial. Point Biser adalah indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban dengan menggunakan koefisien korelasi point biser. Prop. Endorsing adalah proporsi alternatif jawaban yang dijawab oleh peserta tes yang mengharapkan harganya lebih dari 0,05 agar tiap distraktor alternatif

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jawaban mempunyai fungsi yang baik. Alpha adalah koefisien reliabilitas alpha untuk tes/skala tersebut yang merupakan indeks homogenitas tes/skala. Koefisien alpha bergerak dari 0,0 sampai 1,0. Koefisien alpha hanya cocok digunakan pada tes yang bukan mengukur kecepatan (speeded test ) dan yang hanya mengukur satu dimensi (single-trait). 2. Langkah-langkah dalam menjalankan ITEMAN (Suprananto & Kusaeri, 2012: 178-183) menggunakan program Windows yaitu dengan mengetik data di tempat Notepad. Caranya adalah klik Start-Programs-AccessoriesNotepad. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Langkah-Langkah Menjalankan ITEMAN Membuka file data. File data ditulis di notepad 020 o N 14 [jumlah soal, kode omit, kode tidak dijawab, jumlah spasi] CBDBDBDCABCDAACDABDC [kunci jawaban dapat ditulis dengan angka atau huruf] 44444444444444444444 [jumlah-pilihan] YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY [soal yang dianalisis, bila tidak dianalisis ditulis NJ] 001 CBBBABDCABCDAACDABDC [jawaban siswa] 002 CBDBDBDCACCCBACBACDC 003 CBCBBBDCABBDAACDABDC 004 CBCBDBDCABCCBNCDABDC 005 CBCBDBDCADCCBBCDABDC… dan seterusnya

Langkah kedua, data yang telah diketik disimpan, misal disimpan pada file: Tes1.txt. Selanjutnya untuk menggunakan program Iteman yaitu dengan mengklik icon Iteman. Kemudian isilah pertanyaanpertanyaan yang muncul di layar komputer seperti berikut. Enter the name of the input file: Tes1.txt Enter the name of the output file: haltes1.txt Do you want the scores written to a file? (Y/N) Y

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Langkah ketiga adalah membaca hasil, yaitu dengan mengklik icon hsltes1. Hasilnya adalah seperti pada contoh Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Hasil analisis statistik tes/skala dengan program ITEMAN MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANTON.DAT Page 1 Item Statistics Alternative Statistics ----------------------- ----------------------------------Seq. Scale Prop. Point Prop. Point No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ --1

0-1

0.591

0.647 0.511

A B C D Other

0.153 -0.449 -0.294 0.253 -0.445 -0.328 0.591 0.647 0.511 * 0.000 -9.000 -9.000 0.003 -0.366 -0.057

Keterangan: Prop. Correct = tingkat kesukaran butir. Biser dan Point Biser = korelasi Biserial dan Korelasi Point Biserial. Alt = alternative/pilihan jawaban. Prop. Endorsing = proporsi Jawaban pada setiap option.

H. Langkah Penelitian Peneliti akan melakukan langkah-langkah penelitian untuk mencapai hasil penelitian. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1. Mengumpulkan soal dan hasil pekerjaan siswa Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2. Menganalisis butir soal ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. 3. Menarik kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh.

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan mengulas mengenai analisis data penelitian. Peneliti akan menjabarkan mengenai analisis butir soal yang didalamnya termasuk validitas isi, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh. A. Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian mengenai analisis kualitas Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang meliputi analisis tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. Tingkat validitas butir soal menggunakan validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD, sedangkan analisis butir soal yang terdiri dari reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dilakukan dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Desember 2015 karena menyesuaikan tes Ulangan Akhir Semester yang diadakan di SD Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Peneliti

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengambil instrumen penelitian berupa soal, lembar jawab siswa, dan kunci jawaban siswa sebagai data dokumenter yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Peneliti juga melakukan wawancara dengan petugas Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok untuk mengetahui bagaimana kondisi Sekolah Dasar di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasil dari wawancara tersebut bertujuan untuk tambahan informasi dalam menentukan populasi dan sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jumlah siswa yang mengerjakan soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III pada 27 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini sebanyak 778 siswa. B. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini mengkaji data hasil analisis validitas dengan menggunakan jenis validitas isi, untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran serta analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda,

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00 mengenai Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 1. Hasil Analisis Validitas Isi Analisis validitas dalam penelitian ini menggunakan jenis validitas isi, bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD. Peneliti menganalisis validitas isi butir soal dengan berdasarkan pada pendapat Arifin (2009 : 249) yang mengemukakan mengenai validitas isi yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. Berikut adalah tabel mengenai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Ulangan Akhir Semester Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Standar Kompetensi

2.

Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan 2.2 Memahami pentingnya semangat kerja 2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah 2.4 Mengenal sejarah uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan

Tabel 4.1 mengenai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar terdiri dari 2 kolom. Kolom pertama adalah kolom Standar Kompetensi (SK) berisi mengenai deskripsi kemampuan yang harus dikuasai setelah peserta didik mempelajari mata pelajaran tertentu. Kolom kedua adalah kolom Kompetensi Dasar (KD) yang berisi kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator. Setiap peserta didik diharapkan mampu menguasai seluruh Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipaparkan pada tabel 4.1 tersebut. Dari Tabel 4.1 mengenai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar maka dapat dilakukan analisis terhadap butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran

IPS

kelas

III

SD

di

Kecamatan

Depok

yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan melihat kesesuaian antara materi yang ada di dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mata pelajaran IPS kelas III. Berikut akan dipaparkan mengenai hasil analisis validitas isi yaitu: Tabel 4.2 Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/15 Mata Pelajaran IPS Kelas III Butir Soal 1.

Uraian Soal Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah… a. Petani b. Pengrajin c. Perias

Standar Kompetensi 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

2.

Jenis pekerjaan yang menghasilkan barang adalah… a. Peternak b. Perawat c. Polisi

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

3.

Sopir taksi adalah jenis pekerjaan yang menghasilkan… a. Uang b. Jasa c. Barang

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

4.

Untuk memperoleh penghasilan seseorang harus… a. Belajar b. Bekerja c. Berdoa

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.2 Memahami pentingnya semangat kerja

5.

Semangat kerja yang rendah akan mendapatkan hasil yang… a. Mengecewakan b. Menyenangkan c. Memuaskan

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.2 Memahami pentingnya semangat kerja

66

Keputusan Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir Soal

Uraian Soal

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Salah satu cara untuk mengembangkan semangat kerja adalah dengan..pekerjaan. a. Melalaikan b. Mengabaikan c. Mencintai Orang yang mempunyai sikap bekerja keras akan bekerja dengan… a. Segan b. Malas c. Rajin

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.2 Memahami pentingnya semangat kerja

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.2 Memahami pentingnya semangat kerja

8.

Orang yang menjajakan barang dagangannya disebut… a. Penjual b. Pembeli c. Pengepul

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

9.

Anak-anak membeli…di kantin sekolah a. Buku b. Sepatu c. Jajanan

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

10.

Toko yang pembelinya dapat memilih dan mengambil barang dagangannya sendiri adalah… a. Warung b. Supermarket c. Pasar Ibu membeli barang kebutuhan sehari-hari di… a. Kedai b. Pasar c. Apotek

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

6.

7.

11.

67

Keputusan Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir Soal

Uraian Soal

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

12.

Tempat untuk menjual barangbarang bekas disebut pasar… a. Umum b. Nyata c. Loak

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

13.

Barter adalah kegiatan jual beli dengan sistem tukar menukar… a. Barang dengan barang b. Barang dengan uang c. Uang dengan uang Emas, perak, dan tembaga termasuk alat tukar yang disebut… a. Uang kartal b. Uang barang c. Uang giral

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.4 Mengenal sejarah uang

15.

Ketika membeli barang kita perlu mengutamakan… a. Model b. Warna c. Kualitas

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.4 Mengenal sejarah uang

16.

Dalam berbelanja sebaiknya disesuaikan dengan… a. Keinginan b. Kebutuhan c. Kesukaan

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan Kebutuhan

17.

Barang-barang yang dijual di apotek adalah… a. Pakaian b. Makanan

2. Memahami jenis pekerjaan dan

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan

14.

68

Keputusan dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir Soal

Uraian Soal c. Obat-obatan

Standar Kompetensi penggunaan uang

Kompetensi Dasar rumah dan sekolah

18.

Para siswa bisa membeli alat tulis di… a. Koperasi sekolah b. Kantin sekolah c. Perpustakaan sekolah

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

19.

Uang saku sebaiknya disisakan untuk… a. Ditabung b. Membeli mainan c. Main game

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan Kebutuhan

20.

Pasar yang menjual sayursayuran dan buahbuahan dalam jumlah yang besar disebut… a. Pasar loak b. Pasar induk c. Pasar swalayan

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

Keputusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Tabel 4.2 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom butir soal, kolom uraian soal, kolom Standar Kompetensi, kolom Kompetensi Dasar, dan kolom keputusan. Kolom pertama adalah kolom butir soal yang berisi nomor butir soal. Kolom kedua adalah kolom uraian soal berisi uraian soal pada setiap butir soal. Kolom ketiga adalah kolom Standar Kompetensi yang harus dicapai peserta didik berdasarkan materi yang ada pada uraian soal. Kolom keempat adalah kolom Kompetensi Dasar yang harus dicapai peserta didik berdasarkan materi yang ada pada uraian soal. Kolom kelima adalah kolom keputusan mengenai kesesuaian antara materi yang terdapat dalam setiap butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan.

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari tabel 4.2 mengenai analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III maka didapatkan yang akan dipaparkan ke dalam tabel 4.3 sebagai berikut: 4.3 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/15 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Butir Soal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Hasil Analisis Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa semua butir soal nomor 1 sampai 20 sudah sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPS kelas III SD. Peneliti akhirnya menyimpulkan hasil persentase analisis validitas isi didalam tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Persentase Hasil Analisis Validitas Butir Soal No.

Kategori

Nomor Butir Soal

1.

Valid

2.

Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 -

Jumlah Butir Soal 20

Presentase

-

0%

100 %

Jadi, dari tabel 4.4 tersebut peneliti menyimpulkan bahwa semua soal butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) yang berjumlah 20 soal dapat dikatakan valid yang sudah diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPS kelas III SD. 2. Hasil Analisis Reliabilitas menggunakan Software Iteman Analisis reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keajegan pada butir soal Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Peneliti menganalisis tingkat reliabilitas soal berdasarkan pendapat Crocker and Algina (dalam Endrayanto, 2014: 271) yang telah diuraikan pada Bab II.

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181) Koefisien 0 0,20 0,21 0,40 0,41 0,70 0,71 0,90 0,91 1,00

Tingkat Reliabilitas Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Berpedoman pada penentuan tingkat reliabilitas pada tabel 4.5 berdasarkan pendapat Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181) tersebut, berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil penghitungan reliabilitas soal Ulangan Akhir Semester menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. Dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Cronbach’s Alpha

Jumlah Item Soal

0, 694

20

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui hasil reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok berdasakan koefisien Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0,694. Hal ini menunjukkan bahwa soal Ulangan Akhir Semester tersebut memiliki reliabilitas sedang sesuai dengan pendapat Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181) bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha berada di antara 0,694 dapat dikategorikan sebagai soal yang memiliki tingkat reliabilitas sedang.

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran menggunakan Software Iteman Analisis

tingkat

kesukaran

butir

soal

dilakukan

dengan

menggunakan software Iteman versi 3,00 for windows. Klasifikasi kriteria tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok menggunakan pendapat Arikunto (2013 : 223) yang mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal Tingkat Kesukaran (p) 0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00

Kriteria Sukar Sedang Mudah

Keputusan Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi

Tabel 4.7 mengenai kriteria tingkat kesulitan butir soal ini terdiri dari 2 kolom dan 3 nomor urut. Kolom pertama adalah range tingkat kesulitan yang berisi ukuran/angka kisaran tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Kolom kedua adalah kategori yang berisi kategori tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang dinyatakan ke dalam tiga kategori sukar (0,00 – 0,30), sedang (0,31-0,70), mudah (0,71-1,00). Kolom ketiga adalah keputusan yang berisi keputusan mengenai hasil analisis butir soal

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang dinyatakan ke dalam tiga keputusan. Apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,7 - 1,0 maka dapat dikategorikan bahwa soal tersebut mudah dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolak/direvisi. Selanjutnya, apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,31 – 0,70 maka dapat dikategorikan bahwa soal tersebut memiliki kategori sedang dan dapat diambil keputusan bahwa soal dapat diterima. Kemudian, apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,00 – 0,30 maka dapat dikategorikan bahwa soal tersebut sulit dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolak/direvisi. Berdasarkan pedoman kriteria analisis tingkat kesukaran soal, peneliti melakukan analisis data tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Berikut adalah tabel hasil analisis tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Tabel 4.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Prop. Correct 0, 591 0, 902 0, 747 0, 857 0, 763 0, 808 0, 969 0, 796 0, 928 0, 823

Hasil Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah

Keputusan Diterima Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi

74

Butir Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Prop. Correct 0, 914 0, 847 0, 812 0, 614 0, 865 0, 933 0, 982 0, 949 0, 981 0, 460

Hasil Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang

Keputusan Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.8 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom prop. correct, kolom hasil, dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah kolom butir soal yang berisi nomor urut butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Kolom kedua adalah kolom prop. Correct (tingkat kesukaran butir soal) yang berisi angka hasil analisis tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Kolom ketiga adalah kolom hasil yang berisi kriteria tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Kolom keempat adalah kolom keputusan yang berisi keputusan mengenai tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Dari tabel 4.7 mengenai klasifikasi tingkat kesukaran butir soal dan tabel 4.8 mengenai hasil analisis tingkat kesukaran butir soal, maka didapatkan persentase hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang disajikan ke dalam tabel 4.9 sebagai berikut:

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.9 Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal No.

Kategori

Nomor Butir Soal

Jumlah Butir Soal

Persentase

1.

Mudah

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19

18

90%

2. 3.

Sedang Sukar

1, 20 -

2 -

10% 0%

Tabel 4.9 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom presentase. Kolom pertama adalah kolom nomor yang berisi nomor urut. Kolom kedua adalah kolom kategori yang berisi kriteria tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal yang berisi nomor butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal yang berisi jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal. Kolom kelima adalah kolom persentase yang berisi presentase jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal. Dari tabel 4.9 didapatkan data bahwa terdapat 18 butir soal yang dapat dikategorikan mudah dengan persentase 90% sehingga harus ditolak/direvisi. Tingkat kesukaran dengan kategori mudah terdapat pada butir 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Sedangkan ada 2 butir soal yang dikategorikan sedang dengan persentase 10% sehingga dapat diterima. Tingkat kesukaran dengan kategori sedang terdapat pada butir 1 dan 20. Dan tidak ada butir soal yang sulit.

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari tabel 4.9 maka peneliti menyajikan data menggunakan diagram lingkaran (pie chart) mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. sebagai berikut: Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal 0% 10% Mudah Sedang Sulit 90%

Gambar 4.1 Diagram persentase tingkat kesukaran butir soal Dari diagram lingkaran persentase hasil analisis tingkat kesulitan butir soal maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat 18 butir soal yang dapat dikategorikan mudah dengan persentase 90% sehingga harus ditolak/direvisi, sedangkan 2 butir soal yang dikategorikan sedang dengan presentase 10% sehingga dapat diterima dan tidak ada butir soal yang sulit. 4. Hasil Analisis Daya Pembeda menggunakan Software Iteman Hasil analisis daya pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok bertujuan untuk mengetahui

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemampuan suatu soal dalam membedakan siswa yang telah memahami materi tes dengan siswa yang belum memahami materi. Analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok dengan menggunakan software iteman versi 3,00 for windows. Klasifikasi kriteria daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok mengambil pendapat dari Ruseffendi (dalam Jihad, 2012 : 181) yang mengemukakan kriteria daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal Ruseffendi (dalam Jihad, 2012 : 181) Daya Pembeda (dp) 0,40 – atau lebih 0,30 – 0,39 0,20 – 0,29 0,19 – ke bawah

Kriteria Sangat Baik, Diterima Cukup Baik, Mungkin Perlu Perbaikan Minimum, Perlu Perbaikan Jelek, Dibuang / Dirombak

Tabel 4.10 terdiri dari dua kolom, yaitu kolom indeks diskriminasi (daya pembeda) dan kolom kriteria. Kolom pertama adalah kolom indeks diskriminasi (daya pembeda) yang berisi ukuran daya dinyatakan ke dalam angka kisaran atau range. Kolom kedua adalah kolom kriteria yang berisi kriteria daya pembeda butir soal. Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau lebih maka butir soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang sangat baik sehingga

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item soal dapat diterima. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 sampai 0,39 maka soal yang diujikan dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik sehingga item soal dapat diterima dengan perbaikan. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,20 sampai 0,29 maka soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria sedang, sehingga item soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki. Yang terakhir, apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai di bawah 0,19 maka dapat dikategorikan ke dalam kriteria buruk, sehingga item soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh item yang lain. Berikut adalah tabel hasil analisis daya pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Beda (Point Biser) Butir Soal 1 2 3 4 5 6

Point. Biser 0, 511 0, 435 0, 456 0, 441 0, 499 0, 401

Hasil

Keputusan

Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima

7 8

0, 207 0, 388

Minimum Cukup Baik

9 10

0, 248 0, 389

Minimum Cukup Baik

Perlu perbaikan Mungkin perlu perbaikan Perlu perbaikan Mungkin perlu perbaikan

Butir Soal 11 12 13 14 15 16

Point. Biser 0, 164 0, 447 0, 501 0, 444 0, 430 0, 353

Hasil

Keputusan

Jelek Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik

17 18

0, 268 0, 348

Minimum Cukup Baik

19 20

0, 202 0, 376

Minimum Cukup Baik

Dibuang/dirombak Diterima Diterima Diterima Diterima Mungkin perlu perbaikan Perlu perbaikan Mungkin perlu perbaikan Perlu perbaikan Mungkin perlu perbaikan

Berdasarkan tabel 4.11 mengenai analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok dapat diketahui bahwa dari 20 butir soal pilihan ganda terdapat 10 butir soal memiliki nilai daya pembeda dengan kualitas butir soal sangat baik

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yaitu butir soal yang memiliki nilai daya pembeda berada pada rentang lebih dari 0,40. Berdasarkan pendapat Ruseffendi (dalam Jihad, 2012 : 181) maka 10 butir soal tersebut dapat diterima. Selain itu juga terdapat 5 butir soal yang memiliki nilai daya pembeda dengan kualitas butir soal cukup baik yang berada pada rentang 0,30 – 0,39 sehingga soal tersebut mungkin perlu perbaikan. Sedangkan terdapat juga 4 butir soal yang memiliki nilai daya pembeda berada pada rentang 0,20 – 0,29 dengan kualitas butir soal minimum, sehingga butir soal tersebut perlu perbaikan. Dan terdapat 1 butir soal yang memiliki nilai daya pembeda jelek yang berada pada rentang kurang dari 0,19 yang ditolak. Butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda sangat baik, cukup baik, dan sedang dapat digunakan, namun dengan disertai pembahasan dan perbaikan pada butir soal yang memiliki kualitas cukup baik dan sedang. Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal, berikut ini akan ditampilkan tabel mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kualitas daya pembeda butir soal. Tabel 4.12 Persentase Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal No. 1. 2. 3. 4.

Kualitas Butir Soal Sangat Baik Cukup Baik Minimum Jelek

Butir Soal

Jumlah

1, 2, 3, 4, 5, 6, 12, 13, 14, 15 8, 10, 16, 18, 20 7, 9, 17, 19 11 Total

10 5 4 1 20

80

Persentase (%) 50% 25% 20% 5% 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa daya pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang memiliki kualitas butir soal sangat baik sebanyak 10 butir soal dengan persentase 50% yaitu pada butir soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12, 13, 14, dan 15. Sedangkan yang memiliki kualitas butir soal cukup baik sebanyak 5 butir soal dengan persentase 25% yaitu pada butir soal 8, 10, 16, 18, dan 20. Kemudian yang memiliki kualitas butir soal minimun sebanyak 4 butir soal dengan persentase 20% yaitu pada butir soal 7, 9, 17, 19. Dan yang memiliki kualitas butir soal jelek hanya 1 butir soal dengan persentase 5% yaitu pada butir soal 11. Dari tabel 4.12 maka peneliti menyajikan data menggunakan diagram lingkaran (pie chart) mengenai presentase jumlah butir soal berdasarkan kategori daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sebagai berikut: Persentase Kualitas Daya Pembeda Butir Soal 5% Sangat Baik 20%

50% 25%

Cukup Baik Minimum Jelek

Gambar 4.2 Diagram persentase kualitas daya pembeda butir soal

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan gambar 4.2 mengenai diagram persentase kualitas daya pembeda butir soal dapat diketahui bahwa 20 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok memiliki kualitas daya pembeda yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 50% butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda sangat baik, 25% butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda cukup baik, 20% butir soal memiliki kualitas daya pembeda minimum, dan 5% butir soal memiliki kualitas daya pembeda jelek. 5. Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh menggunakan Software Iteman Hasil analisis efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok dapat dilihat pada tabel dibawah: Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir

Prop.

Soal

Endorsing

Hasil Dalam Presentase (%)

A 0, 153

Pengecoh A dipilih oleh 15,3% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 25,3% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 59,1% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 90,2% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 6,3% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 6,3% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih oleh peserta tes

B 0, 253 1 C 0, 591 D 0, 000 A 0, 902 B 0, 063 2

C 0,063 D 0,000

82

Keputusan

Pengecoh A dan B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : C

Pengecoh B dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak Berfungsi Kunci Jawaban : A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir

Prop.

Soal

Endorsing

Hasil Dalam Presentase (%)

A 0,199

Pengecoh A dipilih oleh 19,9% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 74,7% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 5,1% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih oleh peserta tes Pengecoh A dipilih oleh 8,0% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 85,7% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 5,9% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih oleh peserta tes Pengecoh A dipilih oleh 76,3% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 14,0% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 9,3% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih oleh peserta tes Pengecoh A dipilih oleh 2,2% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 16,7% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 80,8% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih oleh peserta tes

B 0, 747 3 C 0, 051 D 0,000 A 0, 080 B 0, 857 4

C 0, 059 D 0,000 A 0, 763 B 0, 140

5

C 0, 093 D 0, 000 A 0, 022 B 0, 167

6 C 0, 808 D 0, 000 A 0, 021 B 0, 008 7 C 0, 969 D 0, 000 A 0, 796 B 0, 159 8 C 0, 037 D 0, 000

Pengecoh A dipilih oleh 2,1% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 0,8% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 96,9% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 79,6% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 15,9% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 3,7% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih

83

Keputusan

Pengecoh A dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : B

Pengecoh A dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : B

Pengecoh B dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : A

Pengecoh B berfungsi dengan baik, pengecoh A harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : C

Pengecoh A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : C

Pengecoh B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir

Prop.

Soal

Endorsing

Hasil Dalam Presentase (%)

A 0, 049

Pengecoh A dipilih oleh 4,9% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 1,9% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 92,8% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 10,2% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 82,3% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 7,5% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 7,3% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 91,4% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 0,9% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 10,0% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 4,8% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 84,7% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 81,2% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 16,8% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 1,8% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 17,0% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 61,4% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 21,0% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 10,5% peserta tes

B 0, 019 9 C 0, 928 D 0, 000 A 0, 102 B 0, 823 10 C 0, 075 D 0, 000 A 0, 073 B 0, 914 11

C 0, 009 D 0, 000 A 0, 100

12

B 0, 048 C 0, 847 D 0, 000 A 0, 812 B 0, 168

13 C 0, 018 D 0, 000 A 0, 170 B 0, 614 14 C 0, 210 D 0, 000 A 0, 105

84

Keputusan

Pengecoh A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : C Pengecoh A dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : B

Pengecoh A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : B Pengecoh A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : C

Pengecoh B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : A

Pengecoh A dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : B

Pengecoh A berfungsi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir

Prop.

Soal

Endorsing

Hasil Dalam Presentase (%)

Keputusan

B 0, 026

Pengecoh B dipilih oleh 2,6% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 86,5% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih

baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi

15 C 0, 865 D 0, 000

A 0, 050 B 0, 933 16 C 0, 017 D 0, 000 A 0, 006 B 0, 009 17 C 0, 982 D 0, 000 A 0, 949 B 0, 031 18 C 0, 019 D 0, 000 A 0, 981 B 0, 015 19 C 0, 004 D 0,000 A 0, 040 B 0, 460 20 C 0, 497 D 0, 000

Pengecoh A dipilih oleh 5,0% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 93,3% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 1,7% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 0,6% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 0,9% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 98,2% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 94,9% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 3,1% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 1,9% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 98,1% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 1,5% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 0,4% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih Pengecoh A dipilih oleh 4,0% peserta tes Pengecoh B dipilih oleh 46,0% peserta tes Pengecoh C dipilih oleh 49,7% peserta tes Pengecoh D tidak ada yang memilih

85

Kunci Jawaban : C

Pengecoh A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : B

Pengecoh A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak Berfungsi Kunci Jawaban : C

Pengecoh B dan C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : A

Pengecoh B dan C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : A

Pengecoh C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Kunci Jawaban : B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.13 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom prop. endorsing, kolom hasil dalam persentase (%), dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah kolom butir soal. Pada kolom butir soal ini berisi nomor urut butir soal. Kolom kedua adalah kolom prop. endorsing. Prop. endorsing adalah proporsi jawaban butir soal. Kolom prop. endorsing ini berisi hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal. Pada kolom ini setiap pilihan jawaban atau pengecoh disajikan secara detail dalam masing-masing butir soal. Kolom prop. endorsing ini juga disertai dengan kunci jawaban butir soal. Kolom ketiga adalah hasil dalam presentase (%). Pada kolom hasil dalam presentase (%) ini berisi presentase setiap pengecoh dan kunci jawaban dalam butir soal yang disajikan ke dalam bentuk presentase (%). Kolom keempat adalah kolom keputusan. Pada kolom keputusan ini berisi keputusan mengenai efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Pada butir soal satu, pengecoh A menunjukkan hasil 0,153 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 15,3% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,253 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 25,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,591 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 59,1% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan pengecoh B pada butir soal satu dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kedua, pengecoh B menunjukkan hasil 0,063 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,3% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,063 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 6,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,902 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 90,2% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B dan pengecoh C pada butir soal kedua dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal ketiga, pengecoh A menunjukkan hasil 0,199 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 19,9% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,051 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 5,1% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,747 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 74,7% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan pengecoh C pada butir soal ketiga dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal keempat, pengecoh A menunjukkan hasil 0,080 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 8,0% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,059 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 5,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,857 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 85,7% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan pengecoh C pada butir soal keempat dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kelima, pengecoh B menunjukkan hasil 0,140 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 14,0% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,093 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 9,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,763 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 76,3% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B dan

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengecoh C pada butir soal kelima dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal keenam, pengecoh A menunjukkan hasil 0,022 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,2% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,167 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 16,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,808 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 80,8% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B pada butir soal keenam dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal ketujuh, pengecoh A menunjukkan hasil 0,021 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,1% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,008 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 0,8% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,969 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 96,9% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada butir soal ketujuh harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kedelapan, pengecoh B menunjukkan hasil 0,159 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 15,9% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,037 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,796 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 79,6% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B pada butir soal kedelapan berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kesembilan, pengecoh A menunjukkan hasil 0,049 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 4,9% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,019 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,928 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 92,8% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada butir soal kesembilan harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kesepuluh, pengecoh A menunjukkan hasil 0,102 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 10,2% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,075 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 7,5% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,823 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 82,3% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan C pada butir soal kesepuluh berfungsi dengan baik dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kesebelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,073 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 7,3% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,914 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 91,4% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada butir soal kesebelas berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C pada

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

butir soal kesebelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal keduabelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,100 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 10,0% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,048 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,8% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,847 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 84,7% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada butir soal keduabelas berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B pada butir soal keduabelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal ketigabelas, pengecoh B menunjukkan hasil 0,168 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 16,8% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,018 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,8% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,812 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 81,2% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B pada butir soal ketigabelas berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C pada butir soal ketigabelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada butir soal keempatbelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,170 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 17,0% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,210 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 21,0% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,614 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 61,4% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan C pada butir soal keempatbelas berfungsi dengan baik dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kelimabelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,105 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 10,5% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,026 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,6% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,865 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 86,5% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada butir soal kelimabelas berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B pada butir soal kelimabelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal keenambelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,050 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 5,0% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,017 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,933 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 93,3% peserta tes.

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada butir soal keenambelas berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C pada butir soal keenambelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal ketujuhbelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,006 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 0,6% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,982 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 98,2% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B pada butir soal ketujuhbelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kedelapanbelas, pengecoh B menunjukkan hasil 0,031 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,1% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,019 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,949 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebesar 94,9% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B dan C pada butir soal kedelapanbelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal kesembilanbelas, pengecoh B menunjukkan hasil 0,015 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,5% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,004 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 0,4% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,981 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 98,1% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B dan C pada butir soal kesembilanbelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Pada butir soal keduapuluh, pengecoh A menunjukkan hasil 0,040 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 4,0% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,497 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 49,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,460 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 46,0% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh C pada butir soal keduapuluh berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A pada butir soal keduapuluh harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari tabel 4.13 mengenai hasil analisis tingkat efektifitas pengecoh, maka didapatkan persentase hasil analisis tingkat efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang disajikan ke dalam tabel 4.14 sebagai berikut: Tabel 4.14 Persentase Hasil Analisis Tingkat Efektifitas Pengecoh Butir Soal No. 1. 2.

Kategori Berfungsi Tidak Berfungsi

Jumlah Alternatif Soal 22 38

Persentase 36,7% 63,3%

Tabel 4.14 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom jumlah alternatif soal, dan kolom persentase. Kolom pertama adalah kolom nomor yang berisi nomor urut. Kolom kedua adalah kolom kategori yang berisi kriteria tingkat efektifitas pengecoh butir soal. Kolom ketiga adalah kolom jumlah alternatif soal yang berisi jumlah alternatif soal berdasarkan kategori tingkat efektifitas pengecoh butir soal. Kolom kelima adalah kolom persentase yang berisi persentase jumlah alternatif soal berdasarkan kategori tingkat efektifitas pengecoh butir soal. Dari tabel 4.14 didapatkan data bahwa terdapat 22 alternatif soal yang dapat dikategorikan berfungsi dengan persentase 36,7%. Sedangkan terdapat 38 alternatif soal yang dikategorikan tidak berfungsi dengan persentase 63,3%. Berdasarkan dari hasil data yang sudah diuraikan sebelumnya, peneliti merangkum hasil tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh pada tabel 4.15 berikut ini:

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.15 Rekapan Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Butir Soal 1.

Karakteristik Butir Tingkat Daya Efektifitas Kesukaran Beda Pengecoh (Prop. (Point. (Prop. Correct) Biser) Endorsing) 0, 591 0, 511 A 0, 153 B 0, 253 D 0, 000

2.

0, 902

0, 435

B 0, 063 C 0,063 D 0,000

3.

0, 747

0, 456

A 0,199 C 0, 051 D 0,000

4.

0, 857

0, 441

A 0, 080 C 0, 059 D 0,000

5.

0, 763

0, 499

B 0, 140 C 0, 093 D 0, 000

6.

0, 808

0, 401

A 0, 022 B 0, 167 D 0, 000

7.

0, 969

0, 207

A 0, 021 B 0, 008 D 0, 000

Deskripsi

Butir soal 1 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 0,70 yaitu sedang sehingga dapat diterima. Butir soal 1 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 1 memiliki efektifitas pengecoh A dan B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 2 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 2 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 2 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 3 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi . Butir soal 3 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 3 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 4 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 4 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 4 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 5 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 5 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 5 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 6 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 6 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 6 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B berfungsi dengan baik, pengecoh A harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 7 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 7 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 7 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak Berfungsi.

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Butir Soal

8.

Karakteristik Butir Tingkat Daya Efektifitas Kesukaran Beda Pengecoh (Prop. (Point. (Prop. Correct) Biser) Endorsing)

0, 796

0, 388

B 0, 159 C 0, 037 D 0, 000

9.

0, 928

0, 248

A 0, 049 B 0, 019 D 0, 000

10.

0, 823

0, 389

A 0, 102 C 0, 075 D 0, 000

11.

0, 914

0, 164

A 0, 073 C 0, 009 D 0, 000

12.

0, 847

0, 447

A 0, 100 B 0, 048 D 0, 000

13.

0, 812

0, 501

B 0, 168 C 0, 018 D 0, 000

14.

0, 614

0, 444

A 0, 170 C 0, 210 D 0, 000

Deskripsi

Butir soal 8 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 8 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 8 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 9 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 9 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 9 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 10 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi . Butir soal 10 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 10 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 11 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 11 memiliki daya pembeda 0,19 – ke bawah sehingga memiliki kriteria jelek, dibuang/dirombak. Butir soal 11 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 12 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 12 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 12 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 13 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 13 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 13 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 14 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 0,70 yaitu sedang sehingga dapat diterima. Butir soal 14 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 14 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi.

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Butir Soal 15.

Karakteristik Butir Tingkat Daya Efektifitas Kesukaran Beda Pengecoh (Prop. (Point. (Prop. Correct) Biser) Endorsing) 0, 865 0, 430 A 0, 105 B 0, 026 D 0, 000

16.

0, 933

0, 353

A 0, 050 C 0, 017 D 0, 000

17.

0, 982

0, 268

A 0, 006 B 0, 009 D 0, 000

18.

0, 949

0, 348

B 0, 031 C 0, 019 D 0, 000

19.

0, 981

0, 202

B 0, 015 C 0, 004 D 0,000

20.

0, 460

0, 376

A 0, 040 C 0, 497 D 0, 000

Deskripsi

Butir soal 15 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 15 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 15 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 16 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 16 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 16 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 17 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 17 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 17 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 18 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 18 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 18 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 19 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 19 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 19 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 20 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 0,70 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 20 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 20 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi

C. Pembahasan Pembahasan ini menguraikan hasil analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh yang diperoleh dengan bantuan program computer microCat iteman versi 3,00. Dengan melihat hasil iteman, akan mengetahui reliabilitas soal dari koefisien alpha

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan analisis butir soal berupa tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. 1. Validitas Isi Validitas isi menurut Hamzah (2012 : 152) yaitu berhubungan dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang seharusnya diukur. Dengan kata lain validitas isi menyatakan apakah tes sudah mencakup sampel yang representatif dari domain perilaku yang diukur. Arifin (2009 : 249) mengatakan juga bahwa validitas isi ini sering digunakan dalam penilaian hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu. Jika dilihat dari segi kegunaannya dalam penilaian hasil belajar, validitas isi ini sering disebut juga validitas kurikuler dan validitas perumusan. Validitas kurikuler berkenaan dengan pertanyaan apakah materi tes relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan. Validitas perumusan berkenaan dengan pertanyaan apakah aspek-aspek dalam soal-soal itu betul-betul tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur. Soal Ulangan Akhir Semester mata pelajaran IPS kelas III SD menggunakan kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Karena soal ini tidak ada kisi-kisi, maka peneliti memetakan antara soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPS kelas III SD semester

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Genap. Peneliti juga tidak menggunakan panel ahli untuk menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran IPS kelas III SD. Hasil yang didapatkan adalah semua butir soal Ulangan Akhir Sekolah Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sudah sesuai berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Inti (KD) mata pelajaran IPS kelas III SD. Bisa dikatakan bahwa soal Ulangan Akhir Semester mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok jika dilihat dari validitas isi sudah mengukur apa yang ingin diukur. Peneliti juga mengaitkan hasil penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Theresia (2014). Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Theresia (2014) bahwa Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014. Hipotesis penelitian ditolak karena kualitas soal belum baik. Alasannya yaitu Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1 ditinjau dari validitas isi terdapat 1 soal yang tidak mengukur sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Oleh

karena

itu,

peneliti

menyimpulkan

bahwa

analisis

menggunakan validitas isi diperkuat dengan pendapat Azwar (2015 : 175) bahwa validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu. Salah satu cara untuk melihat validitas isi telah sesuai adalah dengan

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melihat butir soal dalam tes telah ditulis sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Pengujian validitas isi ini sangat penting dalam proses penyusunan tes prestasi belajar dan harus dilakukan seksama pada waktu pelaksanaan reviu butir soal oleh suatu panel ahli. 2. Reliabilitas Crocker & Algina (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014: 271) mengatakan reliabilitas adalah tingkat konsistensi (keajegan) skor yang dihasilkan apabila suatu tes digunakan secara berulang pada individu atau sekelompok individu yang sama. Reliabilitas merujuk pada ketepatan/keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang diinginkan yang berarti kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Hamzah, 2012 : 153). Jihad & Haris (2012 : 180) juga

mengatakan bahwa reliabilitas

merupakan ukuran

yang

menyatakan tingkat keajegan atau konsistenan suatu soal tes. Jadi dari 3 pendapat peneliti tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa reliabilitas merupakan indeks yang telah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan apabila pengukuran tersebut diulangi dua kali atau lebih. Berdasarkan hasil yang sudah diperoleh dihalaman sebelumnya, dapat diketahui bahwa hasil reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok berdasakan koefisien Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0,694. Hal ini menunjukkan bahwa soal Ulangan Akhir Semester tersebut memiliki reliabilas sedang

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sesuai dengan pendapat Alpha Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181) bahwa koefisien Cronbach’s Alpha yang berada di antara 0,694 dapat dikategorikan sebagai soal yang memiliki tingkat reliabilitas sedang. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa hasil reliabilitas pada butir soal Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat reliabilitas sedang. Peneliti juga mengaitkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Sulis (2007) yang melakukan penelitian mengenai Analisis Tes Hasil Belajar Akhir Semester Mata Pelajaran Fisika untuk mengetahui Kualitas Soal dan Tingkat Penguasaan Siswa terhadap materi yang diujikan Studi Kasus Tes Akhir Semester II kelas IX IPA SMU Negeri 1 Karangkobar cukup reliabel. 3. Tingkat Kesukaran Arikunto (2013 : 222) mengatakan bahwa tingkat kesukaran pada soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Miller (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 261) juga berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal mengindikasikan persentase siswa yang menjawab benar butir soal yang disajikan. Jadi, dari 2 pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa tingkat kesukaran merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui mudah dan sukarnya suatu soal. Peneliti mengambil contoh butir soal nomor 1 sebagai butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang dan butir soal nomor 2

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagai butir soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah. Dapat dilihat pada gambar 4.16 berikut : Tabel 4.16 Contoh Hasil Tingkat Kesukaran Butir Soal

Pada tabel 4.16 tersebut, peneliti mendapatkan hasil pada butir soal 1 adalah 0, 591 yang dikatakan sedang dan pada butir soal 2 adalah 0, 902 yang dikatakan mudah. Menurut Azwar (2015 : 136) mengatakan bahwa tingkat kesukaran suatu aitem bagi setiap siswa adalah berbedabeda dan kita tidak tahu berapa sulit atau berapa mudahnya suatu aitem bagi seorang siswa. Jadi, berdasarkan pembahasan tersebut peneliti mendapatkan hasil tingkat kesukaran pada butir soal Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sebanyak 18 butir soal dikategorikan mudah dengan presentase 90%

sehingga harus ditolak/direvisi, sedangkan 2 butir soal yang dikategorikan sedang dengan presentase 10% sehingga dapat diterima

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan tidak ada butir soal yang sulit. Penelitian ini juga dikaitkan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Theresia (2014) melakukan penelitian mengenai Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014 dengan hasil tingkat kesukaran pada setiap soal banyak menunjukkan angka mendekati 1,00 yang artinya tingkat kesukaran soal tersebut mengidikasikan soal yang mudah. 4. Daya Pembeda Tingkat daya pembeda menurut Endrayanto & Harumurti (2014 : 264) yaitu kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi atau kelompok atas (upper group) dan siswa yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah (lower group). Arikunto (2013 : 226) juga mengatakan bahwa daya pembeda adalah sesuatu soal untuk membedakan anatara siswa yang pandai

(berkemampuan

tinggi)

dengan

siswa

yang

bodoh

(berkemampuan rendah). Jadi, dari 2 pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa daya pembeda merupakan pengukuran terhadap sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang pandai (kelompok atas) dengan peserta didik yang bodoh (kelompok bawah). Peneliti mengambil contoh butir soal nomer 11 sebagai butir soal yang memiliki daya pembeda jelek dan butir soal nomer 12 sebagai butir soal yang memiliki daya pembeda sangat baik. Dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.17 Contoh Hasil Tingkat Daya Pembeda Butir Soal

Pada tabel 4.17 tersebut, berpedoman pada pendapat Azwar (2015 : 151-152) bahwa aitem yang baik daya pembedanya harus memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawaban. Hasil analisis untuk butir soal nomer 11 pada gambar 4.17 menyimpulkan bahwa taraf kesukaran butir soal nomer 11 termasuk jelek dengan kategori 0,19 – ke bawah yaitu 0, 164. Sedangkan, pada butir soal nomer 12 pada gambar 4.16 menyimpulkan bahwa taraf kesukaran butir soal nomer 12 termasuk sangat baik dengan kategori 0,40 – atau lebih yaitu 0, 447. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa hasil daya pembeda butir soal dapat diketahui 20 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok memiliki kualitas daya pembeda yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada tabel gambar 4.2 sebelumnya bahwa terdapat 50% butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda sangat baik, 25% butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda cukup baik, 20% butir soal memiliki kualitas daya pembeda minimum, dan 5% butir soal memiliki kualitas daya pembeda jelek.

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Efektifitas Pengecoh Arifin (2009: 279) juga mengatakan bahwa distraktor adalah pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes (Arikunto, 2013 : 234). Jadi, dari 2 pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas pengecoh adalah alternatif jawaban yang tersedia selain kunci jawaban didalam setiap butir soal. Azwar (2015 : 151-152) berpendapat bahwa efektifitas pengecoh yang berfungsi dengan baik memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawaban. Sebaliknya, untuk alternatif jawaban yang merupakan distraktor yang baik harus memiliki koefisien korelasi yang negatif dan tinggi, karena hal itu mengindikasikan bahwa pemilihnya memang berasal dari siswa yang kurang cakap. Pada pembahasan ini peneliti mengambil tiga contoh butir soal yang memiliki efektifitas pengecoh yang berbeda-beda dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.18 Contoh Efektifitas Pengecoh Butir Soal

Pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa peneliti berpedoman pada pendapat Azwar (2015 : 151) bahwa aitem yang daya bedanya harus memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawaban sebagaimana ditunjukkan oleh alternatif C butir soal nomer 1 pada tabel 4.18 tersebut. Sebaliknya, untuk alternatif efektifitas pengecoh yang baik harus memiliki koefisien korelasi yang negatif dan tinggi. Terlihat pada kolom biser dan point biser bahwa semua alternatif kecuali kunci jawaban memiliki koefisien korelasi negatif dan tinggi. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa butir soal nomor 1 memiliki efektifitas pengecoh yang baik.

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Peneliti

juga

melihat

butir

soal

nomor

1

dilihat

dari

Prop.Endorsing (Arikunto, 2013 : 234) bahwa pengecoh A menunjukkan hasil 0,153 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 15,3% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,253 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 25,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,591 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 59,1% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan pengecoh B pada butir soal satu dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D tidak berfungsi. Contoh kedua pada tabel 4.18 peneliti melihat pada butir soal nomor 11 memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawaban sebagaimana ditunjukkan oleh alternatif B. Terlihat juga pada kolom biser dan point biser butir soal 11 bahwa semua alternatif kecuali kunci jawaban memiliki koefisien korelasi negatif dan tinggi. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa butir soal nomor 11 juga memiliki efektifitas pengecoh yang baik. Tetapi jika dilihat dari Prop.Endorsing bahwa pengecoh A menunjukkan hasil 0,073 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 7,3% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,914 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 91,4% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada butir soal kesebelas berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C pada butir soal kesebelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas pengecoh pada butir soal nomor 11 tidak berfungsi. Contoh ketiga yaitu peneliti mengambil butir soal nomor 17. Pada butir soal nomor 17 memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawaban sebagaimana ditunjukkan oleh alternatif C. Terlihat juga pada kolom biser dan point biser butir soal 17 bahwa semua alternatif kecuali kunci jawaban memiliki koefisien korelasi negatif dan tinggi. Tetapi dilihat juga dari prop.endorsing pengecoh A menunjukkan hasil 0,006 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 0,6% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,982 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 98,2% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B pada butir soal ketujuhbelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D tidak berfungsi. Butir soal nomor 17 ini memiliki tiga alternatif yang efektifitas pengecohnya tidak berfungsi. Dari ketiga contoh butir soal yang telah peneliti paparkan pada tabel 4.18 sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa hasil efektifitas pengecoh yang berada pada setiap butir soal berbeda-beda dengan diperkuat pendapat dari Azwar (2015 : 151-152) bahwa efektifitas pengecoh yang berfungsi dengan baik memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawaban. Sebaliknya, untuk alternatif jawaban yang merupakan distraktor yang baik harus memiliki koefisien korelasi yang negatif dan tinggi dilihat pada biser dan point biser, karena hal itu mengindikasikan bahwa pemilihnya memang berasal dari siswa yang kurang cakap. Arikunto (2013 : 234) juga berpendapat bahwa butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes dilihat pada prop.endorsing. Peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok memiliki 22 alternatif soal berfungi dan 38 alternatif soal tidak berfungsi.

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Keterkaitan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas Pengecoh dalam butir soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD. Peneliti mengambil contoh hasil analisis butir soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD pada nomor 11 dari tabel 4.18 sebelumnya. Dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut ini. Tabel 4.19 Contoh Butir Soal

Pada tabel 4.19 tersebut, peneliti dapat menyimpulkan jika soal nomor 11 dikaitkan dengan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh belum dapat dikatakan berkualitas karena memiliki tingkat kesukaran 0,914 dikatakan mudah, daya pembeda 0,164 dikatakan jelek, dan efektifitas pengecoh dilihat dari prop.endorsing bahwa pengecoh A menunjukkan hasil 0,073 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 7,3% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,914 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 91,4% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada butir soal kesebelas berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C pada butir soal kesebelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas pengecoh pada butir soal nomor 11 tidak berfungsi. Oleh karena itu, butir soal yang baik dan berkualitas sebaiknya memiliki tingkat kesukaran yang sedang, memiliki tingkat daya pembeda yang baik, dan memiliki efektifitas pengecoh yang berfungsi. Selain dari tiga kriteria tersebut, butir soal dikatakan baik dalam keseluruhan jika soal tersebut sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP Bab V berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah dan pembuktian hipotesis. Keterbatasan penelitian adalah hal-hal yang menjadi keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Saran adalah sumbangan peneliti untuk penelitian yang lebih baik. A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah maka jawaban atas rumusan masalah tersebut adalah : 1. Tingkat Validitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun swasta sudah valid karena sudah sesuai dengan taraf yang diukur melalui Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 2. Tingkat Reliabilitas pada

butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir

Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun swasta memperoleh hasil 0,694 yang dikategorikan sedang. 3. Tingkat Kesukaran pada

butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir

Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

swasta memperoleh hasil 90% dikategorikan mudah, 10% sedang, dan 0% sulit. 4. Daya Pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun swasta memperoleh hasil 50% sangat baik, 25% cukup baik, 20% minimum, dan 5% jelek. 5. Efektifitas Pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun swasta memiliki efektifitas pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian yang diuraikan sebagai berikut: 1. Soal yang akan diteliti sulit dalam mendapatkannya, karena ada beberapa pihak SD (negeri maupun swasta) tidak mengijinkan karena itu merupakan arsip penting bagi sekolah yang bersangkutan. 2. Waktu yang diperlukan untuk mengambil sampel berupa soal-soal di Kecamatan Depok membutuhkan waktu yang cukup lama, karena letak SD tidak saling berdekatan.

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Saran Setelah melakukan penelitian tentang Analisis Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Se-Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta saran yang diberikan peneliti sebagai berikut. 1. Seharusnya peneliti harus melakukan perjanjian terlebih dahulu terhadap pihak sekolah yang bersangkutan, sehingga data yang diambil sesuai dengan yang akan diteliti. 2. Sebelum melakukan penelitian, harus mempersiapkan waktu sebaik mungkin untuk mengumpulkan data-data.

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR REFERENSI

Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran: prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2015). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basuki, I., & Hariyanto. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Darmawan, D. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Endrayanto, H.Y.S., & Harumurti, Y.W. (2014). Penilaian belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius. Hamalik. (1992). Ilmu pengetahuan sosial. Jakarta Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Karsidi. (2007). Jurnal: Model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SD dan MI. diunduh pada tanggal 17 Januari 2016 di https://dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/2009/10/penjelasan-rinci ktsp.pdf. Kunandar. (2014). Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Majid, A. (2014). Penilaian autentik proses dan hasil belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyono, T. (1980). Pengertian dan karakteristik ilmu pengetahuan sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ____________(1980). Mengajarkan konsep ilmu pengetahuan sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sanjaya. W. (2009). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulis, W. (2007). Analisis tes hasil belajar akhir semester mata pelajaran fisika untuk mengetahui kualitas soal dan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diujikan studi kasus tes akhir semester II kelas IX IPA SMU negeri 1 karangkobar. Diunduh pada tanggal 22 April 2015. https://library.usd.ac.id/pdf. Sumaatmadja, N. (1980). Metodologi pengajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Bandung: Penerbit Alumni. Suprananto & Kusaeri. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Susanto, A. (2014). Pengembangan pembelajaran IPS di sekolah dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Susilo, M.J. (2008). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Theresia, Y.W. (2014). Analisis kualitas soal pilihan ganda ulangan tengah semester II mata pelajaran matematika kelas I tahun ajaran 2013/2014. Diunduh pada tanggal 22 April 2015. https://library.usd.ac.id/pdf. Uno, B.H., & Koni, S. (2012). Assessment pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Veronica, F.W. (2007). Validitas dan reliabilitas butir soal ujian sekolah bahasa indonesia tahun ajaran 2005/2006 buatan fr. suwaryanto, guru bunda hati kudus (BHK), jakarta barat untuk SD kelas VI BHK. Diunduh pada tanggal 22 April 2015. https://library.usd.ac.id/pdf. Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi program pembelajaran: panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yolanda, E.P. (2014). Analisis kualitas soal pilihan ganda ulangan tengah semester II kelas I mata pelajaran bahasa indonesia tahun ajaran 2013/2014. Diunduh pada tanggal 22 April 2015. https://library.usd.ac.id/pdf.

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1a

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1b

Daftar Nama Mahasiswa No

Nama Mahasiswa

NIM

1.

Mustika Ayu Kurniandari

121134022

2.

Anissa Sinta Putri

121134037

3.

Bonifatius Rudi Ardiyanto

121134087

4.

Kurniawan Haryanto

121134069

5.

Antonius Ade Prayudi Ardiyanto

121134031

6.

Laurensia Erlina Apriliawati

121134064

7.

Yosica Ronandha

121134036

8.

Felix Nola Yan Fajar

121134076

9.

Maria Stefani Mustida Nugraha

121134042

10.

Natalia Desy Cahyaningtyas

121134166

11.

Intan Utami

121134175

12.

Arum Tyas Asih

121134060

13.

Tina Yuniasari

121134130

14.

Feriza Anggraeni

121134174

15.

Adinda Titis Kumudaswara

121134161

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3 Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4 Kunci Jawaban Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5 Contoh Jawaban Pilihan Ganda Siswa Kelas III SD

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6 Daftar Nama Sekolah Dasar yang telah menyerahkan Soal, Kunci Jawaban, dan Lembar Jawaban

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Nama SD Negeri dan Swasta SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Mustokorejo SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Gejayan SDN Kledokan SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SD Kanisius Demangan Baru 1 SD Teruna Bangsa SDN Kalongan SDN Timbulharjo SD IslamAl-Islam SD Bopkri Demangan III

127

Ketersediaan Data Instrumen Kunci Lembar Soal Jawaban Jawaban Soal Siswa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan 2.2 Memahami pentingnya semangat kerja 2.3 Memahami kegiatan

2. Memahami jenis pekerjaan

rumah dan sekolah

dan penggunaan uang

2.4 Mengenal sejarah uang

jual beli di lingkungan

2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan Kebutuhan

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8 No.

1.

Pertanyaan

Apa sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?

2.

Apakah guru kelas III pernah melakukan analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?

3.

Apakah guru kelas III pernah melakukan analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada mata pelajaran IPS semester genap?

4.

Apakah telah memahami pengertian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal?

5.

Apa mengetahui cara menganalisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS)

dengan berpedoaman pada validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal?

6.

Berapakah jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?

7.

Berapakah jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan kurikulum 2006 atau KTSP di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9 MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANTON.DAT Page 1 Item Statistics

Alternative

Statistics -----------------------------Seq. Scale Point No. -Item Biser. Key ---- -------- --1 0-1 0.294

Prop.

---------------------------

Point

Prop.

Correct

Biser.

Biser.

Alt.

Endorsing

Biser.

-------

------

------

----- ---------

------

--

0.591

0.647

0.511

A

0.153

-0.449

-

B

0.253

-0.445

-

C

0.591

0.647

D

0.000

-9.000

-

Other

0.003

-0.366

-

A

0.902

0.749

B

0.063

-0.671

-

C

0.035

-0.602

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.000

-9.000

-

A

0.199

-0.592

-

B

0.747

0.620

C

0.051

-0.298

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.003

-0.185

-

0.328 0.511

*

9.000 0.057 2 0-2 0.435 *

0.902

0.749

0.435

0.342 0.252 9.000 9.000 3 0-3 0.414 0.456

0.747

0.620

0.456

*

0.142 9.000 0.029

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4 0-4 0.312 0.441

0.857

0.683

0.441

A

0.080

-0.570

-

B

0.857

0.683

C

0.059

-0.560

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.004

-0.318

-

A

0.763

0.688

B

0.140

-0.692

-

C

0.093

-0.329

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.004

-0.318

-

A

0.022

-0.735

-

B

0.167

-0.471

-

C

0.808

0.578

D

0.000

-9.000

-

Other

0.003

-0.185

-

A

0.021

-0.470

-

B

0.008

-0.524

-

C

0.969

0.515

D

0.000

-9.000

-

Other

0.003

-0.185

-

*

0.280 9.000 0.059 5 0-5 0.499 *

0.763

0.688

0.499

0.444 0.188 9.000 0.059 6 0-6 0.262

0.808

0.578

0.401

0.316 0.401

*

9.000 0.029 7 0-7 0.164

0.969

0.515

0.207

0.127 0.207

*

9.000 0.029

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANTON.DAT Page 2 Item Statistics

Alternative

Statistics -----------------------------Seq. Scale Point No. -Item Biser. Key ---- -------- --8 0-8 0.388 *

Prop.

---------------------------

Point

Prop.

Correct

Biser.

Biser.

Alt.

Endorsing

Biser.

-------

------

------

----- ---------

------

0.796

0.552

0.388

--

A

0.796

0.552

B

0.159

-0.467

-

C

0.037

-0.416

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.008

-0.434

-

A

0.049

-0.300

-

B

0.019

-0.613

-

C

0.928

0.458

D

0.000

-9.000

-

Other

0.004

-0.318

-

A

0.102

-0.557

-

B

0.823

0.572

C

0.075

-0.355

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.001

0.052

A

0.073

-0.144

0.310 0.179 9.000 0.105 9 0-9 0.141

0.928

0.458

0.243

0.209 0.243

*

9.000 0.059 10 0-10 0.327 0.389

0.823

0.572

0.389

*

0.190 9.000 0.006 11 0-11 0.077

0.914

0.293

0.164

132

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

0.164

B

0.914

0.293

C

0.009

-1.000

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.004

-0.110

-

A

0.100

-0.547

-

B

0.048

-0.613

-

C

0.847

0.681

D

0.000

-9.000

-

Other

0.005

-0.264

-

A

0.812

0.727

B

0.168

-0.629

-

C

0.018

-0.817

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.001

-0.287

-

A

0.170

-0.336

-

B

0.614

0.565

C

0.210

-0.441

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.006

-0.231

-

*

0.262 9.000 0.020 12 0-12 0.321

0.847

0.681

0.447

0.286 0.447

*

9.000 0.055 13 0-13 0.501 *

0.812

0.727

0.501

0.423 0.272 9.000 0.034 14 0-14 0.226 0.444

0.614

0.565

0.444

*

0.312 9.000 0.052

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANTON.DAT Page 3 Item Statistics

Alternative

Statistics -----------------------------Seq. Scale Point No. -Item Biser. Key ---- -------- --15 0-15 0.362

Prop.

---------------------------

Point

Prop.

Correct

Biser.

Biser.

Alt.

Endorsing

Biser.

-------

------

------

----- ---------

------

--

0.865

0.676

0.430

A

0.105

-0.610

-

B

0.026

-0.510

-

C

0.865

0.676

D

0.000

-9.000

-

Other

0.004

-0.443

-

A

0.050

-0.653

-

B

0.933

0.680

C

0.017

-0.496

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.000

-9.000

-

A

0.006

-0.733

-

B

0.009

-0.665

-

C

0.982

0.806

D

0.000

-9.000

-

Other

0.003

-0.786

-

A

0.949

0.729

0.193 0.430

*

9.000 0.082 16 0-16 0.309 0.353

0.933

0.680

0.353

*

0.161 9.000 9.000 17 0-17 0.166

0.982

0.806

0.268

0.171 0.268

*

9.000 0.124 18 0-18 0.348 *

0.949

0.729

0.348

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B

0.031

-0.639

-

C

0.019

-0.684

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.001

-0.061

-

A

0.981

0.592

B

0.015

-0.623

-

C

0.004

-0.318

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.000

-9.000

-

A

0.040

-0.422

-

B

0.460

0.472

C

0.497

-0.375

-

D

0.000

-9.000

-

Other

0.003

-0.185

-

0.257 0.233 9.000 0.007 19 0-19 0.202 *

0.981

0.592

0.202

0.196 0.059 9.000 9.000 20 0-20 0.185 0.376

0.460

0.472

0.376

*

0.299 9.000 0.029

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANTON.DAT Page 4

There were 778 examinees in the data file. Scale Statistics ---------------Scale:

0 ------N of Items 20 N of Examinees 778 Mean 16.542 Variance 7.225 Std. Dev. 2.688 Skew -1.044 Kurtosis 1.206 Minimum 4.000 Maximum 20.000 Median 17.000 Alpha 0.690 SEM 1.498 Mean P 0.827 Mean Item-Tot. 0.375 Mean Biserial 0.614

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10 Rekapan Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Butir Soal 1.

Karakteristik Butir Tingkat Daya Efektifitas Kesukaran Beda Pengecoh (Point. Biser) 0, 591 0, 511 A 0, 153 B 0, 253 D 0, 000

2.

0, 902

0, 435

B 0, 063 C 0,063 D 0,000

3.

0, 747

0, 456

A 0,199 C 0, 051 D 0,000

4.

0, 857

0, 441

A 0, 080 C 0, 059 D 0,000

5.

0, 763

0, 499

B 0, 140 C 0, 093 D 0, 000

6.

0, 808

0, 401

A 0, 022 B 0, 167 D 0, 000

7.

0, 969

0, 207

A 0, 021

Deskripsi

Butir soal 1 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 0,70 yaitu sedang sehingga dapat diterima. Butir soal 1 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 1 memiliki efektifitas pengecoh A dan B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 2 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 2 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 2 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 3 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi . Butir soal 3 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 3 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 4 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 4 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 4 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 5 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 5 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 5 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 6 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 6 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 6 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B berfungsi dengan baik, pengecoh A harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 7 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Butir Soal

Karakteristik Butir Tingkat Daya Efektifitas Kesukaran Beda Pengecoh (Point. Biser) B 0, 008 D 0, 000

8.

0, 796

0, 388

B 0, 159 C 0, 037 D 0, 000

9.

0, 928

0, 248

A 0, 049 B 0, 019 D 0, 000

10.

0, 823

0, 389

A 0, 102 C 0, 075 D 0, 000

11.

0, 914

0, 164

A 0, 073 C 0, 009 D 0, 000

12.

0, 847

0, 447

A 0, 100 B 0, 048 D 0, 000

13.

0, 812

0, 501

B 0, 168 C 0, 018 D 0, 000

14.

0, 614

0, 444

A 0, 170 C 0, 210 D 0, 000

Deskripsi

Butir soal 7 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 7 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak Berfungsi. Butir soal 8 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 8 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 8 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 9 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 9 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 9 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 10 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi . Butir soal 10 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 10 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 11 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 11 memiliki daya pembeda 0,19 – ke bawah sehingga memiliki kriteria jelek, dibuang/dirombak. Butir soal 11 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 12 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 12 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 12 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 13 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 13 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 13 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 14 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 0,70 yaitu sedang sehingga dapat diterima. Butir soal 14 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 14 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Butir Soal

Karakteristik Butir Tingkat Daya Efektifitas Kesukaran Beda Pengecoh (Point. Biser)

Deskripsi

dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi. 15.

0, 865

0, 430

A 0, 105 B 0, 026 D 0, 000

16.

0, 933

0, 353

A 0, 050 C 0, 017 D 0, 000

17.

0, 982

0, 268

A 0, 006 B 0, 009 D 0, 000

18.

0, 949

0, 348

B 0, 031 C 0, 019 D 0, 000

19.

0, 981

0, 202

B 0, 015 C 0, 004 D 0,000

20.

0, 460

0, 376

A 0, 040 C 0, 497 D 0, 000

Butir soal 15 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 15 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat baik. Butir soal 15 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 16 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 16 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 16 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Butir soal 17 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 17 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 17 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 18 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 18 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 18 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 19 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 1,00 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 19 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 19 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi Butir soal 20 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 0,70 yaitu mudah sehingga direvisi. Butir soal 20 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan. Butir soal 20 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Antonius Ade Prayudi Ardiyanto merupakan anak pertama

dari

pasangan

Bernadus

I

Wayan

Durmanto dan Maria Nyoman Rapini. Lahir di Denpasar, 25 Juni 1994. Pendidikan awal dimulai di TKK (Taman Kanak Katolik) ST. Thomas Aquino, Tuka, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali pada tahun 2000. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SDK ST. Thomas Aquino, Tuka, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali pada tahun 2001-2006. Kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMPK) ST. Thomas Aquino, Padang Tawang, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali pada tahun 20072009. Pada tahun 2010-2012 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMAK) ST. Thomas Aquino, Tangeb, Abian Base, Kuta Utara, Badung, Bali. Tahun 2012 penulis masuk ke Universitas Sanata Dharma (USD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan seperti pramuka, bola basket, renang, bulutangkis, dan kegiatan gereja. Ketika di sekolah menengah pertama penulis aktif di organisasi seperti pramuka dan ekstrakurikuler bola basket. Ketika di bangku sekolah menengah atas peneliti masih aktif di beberapa organisasi seperti osis dan pramuka. Ketika masuk perguruan tinggi peneliti aktif dalam UKM Bola Basket sebagai pemain aktif tahun 2013-2015 dan pengurus tahun 20142015. Peneliti juga aktif mengikuti seminar atau workshop yang diselenggarakan oleh Universitas.

140