HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN DIET TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

Download Hubungan Tingkat Kepatuhan Diet terhadap Kadar Glukosa Darah pada. Penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Bulusulur. Yohanes Wahyu Nugroh...

0 downloads 641 Views 256KB Size
Hubungan Tingkat Kepatuhan Diet terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Bulusulur Yohanes Wahyu Nugroho Nugroho Priyo Handono Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri [email protected]

Abstrak Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang kronik yang disebabkan oleh kegagalan pankreas untuk memproduksi insulin sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan tubuh dalam menggunakan makanan secara efisien. Prevalensi penyakit DM di Jawa Tengan menempati urutan kedua dari atas dari seluruh penyakit tidak menular sebesar 18,3%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien DM. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien DM di kelurahan Bulusulur sebanyak 65 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji Chi Square didapatkan 43, 384 dengan p-value sebesar 0,000 sehingga dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien DM di Kelurahan Bulusulur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara tingkat kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien DM. Kata Kunci: Tingkat kepatuhan, kadar glukosa darah, Diabetes Mellitus memproduksi

Pendahuluan Diabetes

mellitus

(DM)

adalah

insulin

(D’adamo,

2008).

penyakit metabolik yang berlangsung

Berdasarkan penelitian dari Whiting

kronik

2015).

et al (2011) menyatakan bahwa pada

yang

tahun 2011 terdapat 366 juta orang

DM

progresif (Raharjo, merupakan

mengakibatkan

penyakit

ketidakseimbangan

menderita

diabetes

ini

di

tubuh untuk menggunakan makanan

ekspektasi

secara efisien,

peningkatan sebesar 552 juta orang

kegagalan

hal ini disebabkan pankreas

untuk

akan

dan

mengalami

di tahun 2030. Prevalensi DM di

Indonesia

berdasarkan

hasil Riset

Diabetes-A randomised Open-label

(RISKESDAS)

Cross-over trial” yang menyatakan

tahun 2013 adalah sebesar 2,1%

bahwa diet rendah karbohidrat dapat

(Litbangkes,

Berdasarkan

membuat kadar gula darah menjadi

hasil rekapitulasi data penyakit tidak

rendah. Kepatuhan diet adalah faktor

menular

penting

Kesehatan

Dasar

2013).

dinas

kesehatan

Jawa

dalam

menjalankan

diet

Tengah tahun 2015, DM menempati

sehingga kadar glukosa dalam darah

urutan kedua terbanyak yaitu sebesar

dapat terkontrol.

18,33% dari 603.840 kasus (Dinkes

Berdasarkan hal di atas maka penulis

Jateng,

ingin menganalisis hubungan tingkat

2015). Prevalensi DM di

kelurahan Ngadirojo Lor berdasarkan

kepatuhan

hasil musyawarah masyarakat desa

glukosa darah pada pasien diabetes.

bulan Mei tahun 2016 adalah sebesar

Metode Penelitian

65 penderita atau sebesar 3,7% dari

Desain

seluruh

desain deskriptif dengan pendekatan

penyakit

di

kelurahan

diet

dengan

kadar

penelitian ini menggunakan

Bulusulur.

Cross

The American Diabetes Association

penelitian

(ADA)

responden. Sampel dalam penelitian

merekomendasikan

untuk

Sectional. ini

dalam

sebanyak

65

mencapai kadar glukosa dara yang

ini

terkontrol melalui monitoring asupan

Total

karbohidrat

populasi

menjadi

merupakan salah satu cara dalam

penelitian

ini.

pengontrolan

dilakukan pada bulan September –

pasien sejalan

(ADA,

2008).

glukosa

dengan

darah

diabetes,

dengan

hal

pada ini

menggunakan

Sampling,

teknik

sehingga

semua

sampel

dalam

Penelitian

ini

Desember 2016.

yang

Data tingkat kepatuhan diet diambil

dilakukan oleh Ranjan et al (2017)

menggunakan kuesioner yang sudah

pada

dilakukan

penelitiannya

“Short-term

penelitian

Diet

diambil

Populasi

yang

Effects

berjudul of

uji

validitas

dan

Low

reliabilitas. Sedangkan kadar glukosa

Carbohydrate Diet on Glycaemic

darah menggunakan kadar glukosa

Parameters and Cardiovascular Risk

darah sewaktu diambil menggunakan

Markers in Patients with Type 1

alat pengukuran glukosa digital.

Isian kuesioner berupa karakteristik (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan tingkat

pendidikan)

dan kuesioner

kepatuhan diet dengan menggunakan skala likert (sangat sering, sering, jarang dan tidak pernah). Data yang didapat diubah menjadi data kategorik.

Tingkat kepatuhan

dibagi

patuh

menjadi

dan

tidak

patuh, sedangkan kadar glukosa dara dikategorikan menjadi tinggi, normal dan rendah. Data dianalisis menggunakan analisis univariat

menggunakan

tabel

distribusi frekuensi (%), diagram pie dan

analisis

bivariat

menggunakan

Tabel 1 Berdasarkan Responden

Distribusi

Frekuensi Karakteristik

Variabel 30-40 tahun 41-50 tahun 51-65 tahun Jenis Laki-laki Kelamin Perempuan Pendidikan SD SLTP SLTA PT Pekerjaan Tidak bekerja Pensiunan PNS Petani Swasta Wirasawasta IRT Sumber: Data Primer, 2016

f 15 15 35 27 38 5 15 20 25 5

% 23,07 23,07 53,86 41,54 58,46 7,69 23,08 30,77 38,46 7,69

8 30 3 10 4 5

12,31 46,15 4,62 15,38 6,15 7,69

Berdasarkan

menyatakan

Umur

tabel

1

bahwa umur responden terbanyak

uji Chi Square.

adalah pada rentang umur 51-65

Hasil dan Pembahasan

tahun

dara umur, pendidikan

responden

meliputi

jenis kelamin, tingkat dan

35

responden

(53,85%). Hasil ini sejalan dengan

Analisis Univariat Karakteristik

sebanyak

pekerjaan

dalam

penelitian dari Trisnawati dkk (2013) dengan

judul

“Faktor

Risiko

Diabetes Mellitus tipe 2 Pasien

bentuk tabel distribusi frekuensi (%).

Rawat Jalan di Puskesmas Wilayah

Tingkat kepatuhan diet dan kadar

Kecamatan Denpasar Selatan” yang

glukosa

darah

yang

sudah

dikategorikan disajikan dalam bentuk

menyatakan bahwa risiko DM Tipe 2 meningkat pada responden dengan umur ≥ 50 tahun, hal ini disebabkan

diagram pie. Karakteristik Responden

adanya penurunan sensitivitas insulin

Masing-masing data diuraikan dalam

dan menurunnya fungsi tubuh untuk

hasil berikut:

analisa

univariat

sebagai

metabolisme

glukosa.

Hasil

ini

sejalan dengan penelitian dari Tran et

al (2004) yang menyatakan bahwa

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan

sindrom

metabolik

teridentifikasi

pada

secara

akurat

bahwa tingkat kepatuhan responden

orang

vietnam

terbanyak adalah patuh sebanyak 37

dewasa.

responden

Responden

berdasarkan

jenis

kelamin terbanyak adalah perempuan

(57%),

responden yag tidak patuh sebayak 28 responden (43%)

sebanyak 38 responden (58,46%). Responden tingkat

terbanyak

pendidikan tinggi

responden

(38,46%).

berdasarkan

lulusan

sebanyak

Tinggi; 24; 37%

Responden

pekerjaan

Tinggi

terbanyak

sebanyak 30 responden (46,15%), hal ini karena kelurahan Bulusulur merupakan daerah perkotaan yang besar

Rendah ; 3; 5%

25

sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)

sebagian

Kadar Glukosa Darah

berdasarkan

adalah

perguruan

sedangkan

penduduknya

bermatapencaharian sebagai pegawai kantor.

Normal

Normal ; 38; 58%

Rendah

Gambar 2 Diagram Kadar Glukosa Darah Sumber: Data Primer, 2016

Gambar 2 menunjukkan bahwa kadar glukosa

terbanyak

adalah

kadar

glukosa dengan nilai normal yaitu

Tingkat

Kepatuhan

dan Kadar

Glukosa Darah

Responden

Tingkat Kepatuhan

38

responden

(58%).

dengan kadar glukosa

tinggi sebanyak tinggi sebanyak 24 Patuh; 37; 57% Patuh

Tidak Patuh; 28; 43%

sebanyak

Tidak Patuh

Gambar 1 Diagram Tingkat Kepatuhan Sumber: Data Primer, 2016

responden responden

(37%), untuk

kadar

sedangkan glukosa

rendah sebanyak 3 responden (5%). Analisis Bivariat Tabel 2 Crosstab Tingat Pengetahuan dan Kadar Glukosa Darah Responden Kadar Glukosa Darah Ting Norm Ren gi al dah

Tot al

Tingkat Patuh Kepatuh Tidak an Patuh Total Sumber: Data Primer,

Tabel

2

1

33

3

37

hipoglikemia

23

5

0

28

responden

38

3

65

insulin, 45% akibat penggunaan obat

24 2016

tingkat

ketidakadekuatan diet (Cefalu, 2005;

mempunyai

Sutawardana, 2016) Hal ini sangat

yang

memiliki

kepatuhan

patuh

dan

kadar glukosa tinggi sebanyak

adanya

ini

faktor

lain

mempengaruhi

1

dimungkinkan

dan

penggunaan

sufonilurea

responden

hal

akibat

dialami

bahwa

menunjukkan

responden

yang

berbahaya

3

%

karena

karena

dapat

menyebabkan iskemia pada sel otak

yang

dapat

karena suplai oksigen dan glukosa

peningkatan

kadar

yang berkurang, hal ini seperti yang

glukosa responden.

dikemukakan oleh Liang et al (2009)

Responden dengan tingkat kepatuhan

yang menyatakan bahwa penurunan

patuh sebagian besar memiliki kadar

suplai oksigen dan glukosa sela,a 4-6

glukosa darah normal yaitu sebanyak

menit dapat menyebabkan iskemia

33 responden. Responden yang patuh

pada

dan memiliki kadar glukosa rendah

menyebabkan kerusakan otak secara

sebanyak 3 responden, berdasarkan

irreversibel jika kekurangan suplai

wawancara dengan responden hal ini

oksigen dan glukosa lebih dari 10

terjadi karena responde sangat ketat

menit.

dalam melakukan diet akan tetapi

Responden yang tidak patuh terhadap

belum

dietnya dan kadar glukosa darahnya

mengetahui

secara

jelas

jumlah dan manajemen waktu dalam pengaturan diet sehingga responden melakukan

diet

meniadakan

konsumsi

glukosa.

Pernyataan

sel

tinggi

sebanyak

sedangkan patuh

otak,

serta

23

responden

akan

responden yang

tidak

akan tetapi kadar glukosa

darahnya

normal

sebanyak

5

responden ini sejalan dengan survei

responden, hal ini terjadi karena ada

yang dilakukan oleh United Kingdom

faktor

Prospective

mempengaruhi kadar glukosa darah

Diabetes

Study

(UKPDS) yang menelitii pasie DM semua

tipe

menunjukkan

selama hasil

6

tahun, 76%

selain diet.

lain

yang

mungkin

Tabel 3 Hasil Uji Chi Square Tingkat Kepatuhan Diet dengan Kadar Glukosa Darah Value

Pearson ChiSquare Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

df

Asym p. Sig. (2sided)

43,384a

2

,000

50,952

2

,000

38,676

1

,000

diabetes mellitus tipe 2 di Klinik Pratama Gracia Ungaran Semarang dengan nilai p sebesar 0,000. Simpulan dan Saran Simpulan Terdapat

hubungan

signifikan/bermakna

yang

antara

tingkat

kepatuhan diet dengan kadar glukosa

65

Sumber: Data Primer, 2016

darah

Hasil uji Chi-Square menunjukkan

sebesar 43,

bahwa nilai uji sebesar 43, 384

sebesar 0,000.

dengan nilai p-value sebesar 0,000

Saran

(p<0,05). Hasil ini memiliki makna

pasien

1. Pada

diabetes

mellitus

384 dengan nilai p

penelitian

ini

masih

responden

yang

bahwa ada hubungan yang bermakna

banyak

antara tingkat kepatuhan diet dengan

belum

kadar glukosa darah pada pasien

pelaksanaan

dengan diabetes mellitus. Hasil ini

sebagian

sama dengan hasil penelitian yang

jumlah dan manajemen waktu

dilakukan oleh Febriana dkk (2014)

untuk diet, maka sebaiknya

yang

perlu

menyatakan

ada

hubungan

patuh

dalam

diet

belum

dilakukan

dan

memahami

pendidikan

antara kepatuhan diet dengan kadar

kesehatan

glukosa darah pada pasien Diabetes

bekerjasama

Mellitus Tipe 2 di Rawat Inap RSUD

penyuluh

Dukoharjo dengan nilai p sebesar

kader kesehatan di wilayah

0,015.

kelurahan Bulusulur.

Hasil

penelitian

dengan

ini

penelitian

juga

yang

sejalan dilakukan

2. Memberikan

pengecekan

menyatakan

darah

hubungan

antara

terdapat

kepatuhan

diet

dengan kadar glukosa darah pasien

konseling

dengan kesehatan

anjuran

tenaga dan

pada

pasien untuk rutin melakukan

oleh Ayu, dkk (2016) yang juga bahwa

dan

di

kesehatan

kadar pusat agar

glukosa pelayanan tidak

mengalami komplikasi akibat

D’adamo, Peter J, 2008, Diet Sehat

diabetes mellitus

Diabetes Sesuai Golongan Darah.

3. Pada

penelitian

selanjutnya

Yogyakarta:Delapratasa.

sebaiknya diharapkan dapat melakukan

penelitian

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2015.

mengenai kepatuhan diet dan

Profil Kesehatan

Provinsi Jawa

faktor lain ditinjau dari kadar

Tengah

HbA1c pada pasien diabetes

Kesehatan Jawa Tengah.

2015.

Semarang:Dinas

Mellitus. Daftar Pustaka American Bantle,

Diabetes J.P.;

Albright,

Febriana, R, Widyatmoko, S, Lestari, Association;

Wylie-Rosett,

A.L.;

Apovian,

N. 2014. Hubungan Kepatuhan Diit

J.;

dengan Kadar Glukosa Sewaktu

C.M.;

Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di

Clark, N.G.;Franz, M.J.; Hoogwerf,

Rawat

B.J.;

[Naskah

Lichtenstein,

A.H.;

Mayer-

Inap

Davis, E.; et al. 2008, Nutrition

Universitas

recommendations and interventions

Surakarta.

RSUD

Sukoharjo

Publikasi].

Surakarta:

Muhammadiyah

for diabetes: A position statement of the American Diabetes Association.

Liang, Y, Jiang, J, Mao, Q, Zhang, S,

Diabetes Care, 31 (Suppl. S1), S61–

& Xu, W. 2009. Therapeutic window

S78. [PubMed]

of

selective

hypothermia

profound

cerebral

for resuscitation of

Ayu, MDK, Priyanto, Wakhid, A.

sever cerebral ischemia in primates.

2016. Hubungan Kepatuhan Diit

Litbangkes Kemenkes. 2013. Riset

dengan

Kadar

Kesehatan

Sewaktu

pada

Glukosa Pasien

Darah Diabetes

Dasar

(RISKESDAS

2013). Jakarta:Badan Penelitian dan

Mellitus Tipe 2 di Klinik Pratama

Pengembangan

Kesehatan

Gracia Ungaran Semarang [Naskah

Kementrian Kesehatan RI.

Publikasi]. Semarang:STIKES Ngudi Waluyo Semarang.

Raharjo,

AS.,

Setyawati

W.,

Sudaryanto 2015,

A.,

Hubungan

Tingkat

Pengetahuan dan Sikap

Trisnawati S, Widarsa T, Suastika K.

dengan Kepatuhan Diet Diabetes

2013.

Mellitus Pada Penderita Diabetes

Mellitus tipe 2 Pasien Rawat Jalan di

Mellitus di Desa Gonilan. Skripsi.

Puskesmas

Surakarta:

Denpasar Selatan. Public Health and

Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Faktor

Risiko

Wilayah

Diabetes

Kecamatan

Preventive Medicine Archive Vol 1 (1)

Ranjan, A., Schmidt, S., DammFrydenberg, C., Holst, J., Madsbad,

Whiting DR, Guariguata L, Weil C,

S. and Nørgaard, K., 2017, Short-

Shaw

term Effects of Low Carbohydrate

Atlas:Global

Diet on Glycaemic Parameters and

Prevalence of Diabetes for 2011 and

Cardiovascular Risk

2030. Diabetes Research and Clinical

Markers in

J,

2011,

IDF

Estimates

Diabetes of

Patients with Type 1 Diabetes – A

Practice.

Randomised Open-label Cross-over

doi:10.1016/j.diabres.2011.10.029

Trial.[Abstract]

dilihat

Diabetes

Obes

Metab. doi:10.1111/dom.12953

Sutawardana JH, Yulia, Waluyo A. 2016.

Studi

Fenomenologi

Pengalaman Penyandang Diabetes Mellitus yang Pernah Mengalami Episode

Hipoglikemia.

Nurseline

Journal Vol 1 (1):159-175 Tran HV, Truong MT, Nguyen T. 2004.

Prevalence

of

Metabolic

Syndrome in Adults in Khanh Hoa Vietnam.

Journal

of

Cardiology Vol 1 (2):95-100

Geriatric

The

94:311-321

pada

/locate/diabres

www.elsevier.com