Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SINJAI SELATAN Srianti Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru sosiologi di SMA Negeri 1 Sinjai Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 101 orang dan sampel penelitian sebanyak 101 orang. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan analisis persentase. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh persentase pencapaian skor sebesar 82,21 % berada dalam rentang 75% -100% yang menunjukkan bahwa tingkat persepsi siswa teradap kompetensi pedagogik guru sosiologi di SMA Negeri 1 Sinjai Selatan berada pada kategori sangat baik dengnan indikator kemampuan mendidik, kemampuan mengajar dan kemampuan melatih siswa. Kata kunci: Persepsi siswa,kompetensi pedagogic guru
ABSTRACT This research is descriptive quantitative research. The study population as many as 101 people and a sample of 1010 people.Data collection techniques used were questionnaires and documentation. Technical analysis of the data using the percentage analysis. Based on the analysis of data, obtained percentage achived a score of 82,21% is in the range 76% - 100%, which indicates that the level of studens’ perceptions of pedagogical competence for sociology teacher at SMAN 1 South Sinjai are in very good category with indicator of the ability to educate, ability teaching and the ability to train students in which all three of these indicator are three important elements in education. The first to educate it self is, students are taught to follow the rules and teachers give to students in the form of motivation in order to become a better student teaching is next, giving teaching science to students who then practicedin the form of skills. And the last train is the process of activities to help others prepare as well as possible in achieving certain goals. Keywords: perception of students, teacher competence pedagogicsociolol
PENDAHULUAN Sejalan dengan semangat mencerdaskan dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, kreatif, mandiri serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab, bagi bangsa yang sedang berkembang, yang giat membangun negaranya, pendidikan merupakan salah satu investasi yang paling utama.Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan untuk itu melalui pendidikan. Pemerintah mengganggarkan biaya yang sangat besar utuk pendidikan atas dasar keyakinan bahwa pembangunan bangsa harus disertai pembangunan manusianya. Dalam pencapaian tujuan, baik pemerintah maupun masyarakat, serta orang tua peserta didik bertanggung jawab dan berperan aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain adalah: kualitas tenaga akademis, sarana prasarana, manajemen sekolah, dan dari siswa itu sendiri. Mutu pendidikan dapat diartikan “kemampuan sekolah sebagai lembaga untuk menyediakan dan mendayagunakan sumber-sumber daya pendidikan guna meningkatkan kemampuan belajar”.
Srianti |
111
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Di samping itu kedudukan guru sebagai tenaga professional berfungsi untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa, dan peran guru sebagai agen pembelajaran, juga berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pendidikan banyak bergantung pada mutu guru dalam membimbing proses belajar mengajar. Kata “Pedagogik” tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengarahkan peserta didik mencapai tujuannya. Kompetensi pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasai guru.Kompetensi pendagogik diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan. Guru yang memiliki kompetensi pendagogik yang baik akan mampu memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Ia mengetahui seluas dan sedalam apa materi yang akan diberikan pada peserta didiknya sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Mereka memiliki pengetahuan, tetapi mengetahui juga bagaimana cara menyampaikan kepada peserta didiknya. Selai itu, ia memiliki banyak variasi mengajar dan menghargai masukan dari peserta didik. Majid (2005:6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Diyakini Robotham (1996:27), kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman. Kompetensi Pedagogik merupakan suatu teori dan kajian yang secara teliti, kritis, dan objektif mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakikat manusia, hakikat anak, hakikat tujuan pendidikan serta hakikat proses pendidikan. Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (belanda) kompetensi pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah bimbingan anak kearah tujuan tertentu yaitu supaya ia kelak “mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya” Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengololah pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknnya. Kompetensi ini tidak diperbolehkan secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan. Sadulloh (2010:7) Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar dan kemampuan melakukan penilaian dan pada hakikatnya kompetensi pedagogik memiliki tiga unsur penting yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Menurut Darmodiharjo dan Sadulloh (2010:7). pendidikan merupakan usaha yang lebih menunjukkan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat, kecintaan, rasa susila, ketakwaan dan lain-lainnya contohnya memberikan pedidikan tentang tata krama.Warisan sosisal merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi menusia untuk pengembangan manusia yang terbaik intelegen, untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Marimbah dalam Hasbullah (2009:8) menguraikan arti mendidik sebagai proses bimbingan dan pimpinan secara sadar oleh si pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Srianti |
112
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Lain halnya dengan Hamalik (2011:51), mendidik hanya dibatasi sebagai pemberian bimbingan belajar kepada murid.Menurut Wijanarko (2005:3), mendidik menyampaikan pengajaran , norma-norma, nilai-nilai hidup, aturan dan hukum. Pandanagan ini di perkuat oleh Waini Rasyidin (2007:34), mendidik merupakan sebagai kegiatan membimbing pertumbuhan anak, jasmani dan rohaninya dengan sengaja bukan saja dengan kepentingan pengajaran sekarang melainkan utamanya untuk kehidupan seterusnya di masa depan. Berdasarkan pengertian di atas, mendidik dapat disimpulkan sebagai proses bimbingan dan pengajaran dalam rangka mengalihkan nilai-nilai, bukan bukan sekedar pengetahuan saja. Mendidik merupakan suatu pekerjaan yang di pikul oleh guru untuk mengarahkan anak-anak didik dalm belajar dan dalam berprilaku yang baik, baik itu di kelas atau di masyarakat. Jokowinarto (2013), bahwa mengajar adalah suatu hal yang sangat penting karena semakin baik kemampuan mengajar guru maka akan semakin tinggi prestasi yang akan dicapainya. Mengajar berarti memberi pelajaran tentang berbagai ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan kemampuan berfikirnya. Disebut juga pendidikan intelektual. Intelek anak adalah kemampuan anak berfirkir dalam berbagai bidang kehidupan. Jelas bahwa pengajaran atau pendidikan intelektual bagian dari seluruh proses pandidikan, atau pengajaran mempunyai arti lebih sempit dari pendidikan.Menurut Usman (1994:3), mengajar adalah membimbng siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar adapun contoh mengajar yaitu dengan mempraktekkan keterampilannya seperti guru mengajarkan siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan mengajarkan siswa berenang bagi guru olah raga dan lain-lain. Sarief (2008), melatih pada hakikatnya adalah suatu proses kegiatan untuk mambantu orang lain mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknnya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu contohnya melatih siswa berperan pementasan drama guna mencapai hasil yang maksimal. Sadulloh (2013:8), latihan ialah usaha untuk memperoleh keterapilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga terjadi mekanisasi atau pembiasaan.Adapun tujuan latihan ialah untuk memperoleh keterampilan tentang sesuatu. Keterampilan adalah suatu perbuatan yang berlangsung secara mekanis, yang mempermudah kehidupan seharihari dan dapat pula membantu proses belajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan mempersentasekan jawaban setiap pertanyaan dari masing-masing indikator dalam angket untuk mengungkap rumusan masalah. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Sinjai Selatan, Jl. Persatuan Raya No. B 50 Kabupaten Sinjai. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik total Sampel yang terhimpun dalam penelitian ini berjumlah 101 orang siswa. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan Angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti mengikuti model Likert berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan dalam teori. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pendidikan disekolah merupakan sebuah proses yang akan mengarahkan para tunas bangsa untuk menciptakan sebuah perubahan guru merupakan sebuah proses yang mengembangkan tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.salah satunya perubahan yang harus diterapkan oleh seorang guru yaitu dengan menerapkanya kompetensi pedagogik ke pada seluruh siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru sosiologi di SMA Negeri 1 Srianti |
113
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Sinjai Selatan tergolong dalam kategori sangat baik. Hal ini ditinjau dari indikator kemampuan mendidik, Guru sebagai seorang pendidik memiliki tugas membantu siswa aktif berfikir agar menjadi manusia yang memiliki pengetahuan. Kemampuan mendidik yang dimiliki oleh seorang guru akan mengasah nalar siswa memikirkan apa yang seharusnya mereka ketahui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kopetensi pedagogik guru sosiologi di SMA Negeri 1 Sinjai Selatan dilihat dari indikator kemampuan mendidik berada pada kategori sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 86,38 pesen yang beada pada rentang 75 persen-100 pesen.kemudian kemampuan mengajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru sosiologi di SMS Negeri 1 Sinjai Selatan dilihat dari Indikator kemampuan mengajar berada pada kategori sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 83,66 persen berada pada rentang 75 persen100 persen. Hasil tersebut memberikan informasi bahwa sebagian besar siswa menilai guru sosiologi selalu menjelaskan meteri pembelajaran, menggunakan variasi metode pembelajaran, menggunakan variasi media pembelajaran, selalu menggunakan variasi gaya pembelajaran dalam setiap pertemuan dan memberikan kesimpulan materi di akhir pembelajaran. Dengan demikian harus dipahami bahwa siswa adalah individu yang unik, heterogen dan memiliki interes yang berbeda-beda. Karena itulah guru harus mampu mengadakan penjelasan dalam setiap pembelajaran. Guru juga harus mampu menciptakan variasi dalam metode mengajar, media mengajar,gaya mengajar dan menyimpulkan materi pembelajaran agar dapat memudahkan pemahaman siswa dalam memahami konsep yang di sampaikan.dan yang terakhir kemampuan melatih siswa Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru sosiologi dilihat dari indikator kemampuan melatih siswa berada pada kategori 72,85 persen yang berada pada rentang 75 persen-100 persen. Indikator ini dilihat dari aspek pemberian tugas, penbentukan kelompok diskusi dan pemerian pertanyaan secara menyeluruh kepada para siswa.Secara umum, siswa menilai guru sosiologi di SMA Negeri 1 Sinjai Selatan selalu melatih kemampuan siswa dengan beberapa kegiatan antara lain ialah dengan pemberian tugas kepada siswa, kemudian pembentukan kelompok diskusi dan memberikan kesempatan kepada seruh siswa untuk bertanya dan apabila tidak ada yang bertanya maka guru akan melemparkan berbagai pertanyaan yang sesuai dengan topik diskusi atau yang berkaitan dengan materi yang di ajarkan secara menyeluruh agar semua siswa mendapat kesempatan untuk mengeluarkan pendapat mereka dan sekaligus melatih siswa agar mampu berdialektika dan memahami materi pelajaran dengan baik. PENUTUP Penelitian ini berusaha mengkaji sebuah permasalahan pokok tentang bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru sosiologi di SMA Negeri 1 Sinjai Selatan. Bedasarkan hasil analisis data yang dilakaukan, maka diperoleh nilai sebesar 82,21 persen. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru sosiologi di SMA Negeri 1 Sinjai Selatan, dibedakan dalam 4 kategori yaitu sangat baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Setelah di konsultasikan pada interval rentang pengkategorian yang telah ditetapkan sebelumnya, maka nilai yang diperoleh tersebut berada pada interval 75 persen-100 pesen yang termasuk dalam kategori sangat baik.
Srianti |
114
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Hamalik, 2011. Menebar teladan melalui karya nyata. Jakarta:Departemen Winato. Joko. 2013. Buku cerdas mengajar.Surabaya:Kompasiana Majid. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada Hasbullah,Marimbah. 2011 Landasan Pendidikan. Bandung:Renika Cipta. Robatham. (1996). Pengantar filsafat ilmu pendidikan IKIP Bandung Sadulloh. (2010). Dasar-dasar pendidikan,Bandung:Fakultas Ilmu Pendidikan Bandung. Sarief. (2008). Apa latihan itu?. Jakarta: Rajawali Pers Usman.(1994). Menjadi guru professional. Bandung: PT.Remaja
Srianti |
115