LAMPIRAN 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA SATUAN PENDIDIKAN

Download Waktu. Sumber. Belajar. Dalam industry farmasi, kosmetik, bahan makanan,dan lain-lain. ... KIMIA. Kelas/Semester : XI / Genap. Materi Pokok...

0 downloads 532 Views 5MB Size
Lampiran 01

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Kupang Kelas/ Semester

: XI MIA/ Genap

Tahun Pelajaran

: 2016/2017

Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

156

Lampiran 01

1.1

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Menyadari adanya

1. Sistem koloid

Mengamati (Observing)

Tugas

keteraturan dari sifat

2. Sifat koloid

1. Mencari informasi dari berbagai

 Merancang

hidrokarbon,

3. Pembuatankoloi

termokimia, laju reaksi, kesetimbangan

d 4. Peranan koloid

Pembelajaran

Penilaian

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

2 mgg x 8 jp

- Buku kimia kelas XI

sumber dengan membaca,

percobaan

mendengar, mengmati tentang

pembuatan koloid

system koloid,sifat-sifat koloid,

Observasi

kerja - Berbaga

- Lembar

kimia, larutan dan

dalam

pembuatan koloid dan peranan

Sikap ilmiah

koloid sebagai wujud

kehidupan

koloid dalam kehidupan sehari-

dalam melakukan

i

kebesaran Tuhan

sehari-hari dan

hari.

percobaan danp

sumber

resentasi,

lainnya

YME dan

industry

2. Mencari contoh-contoh koloid

pengetahuan tentang

yang terdapat dalam kehidupan

misalnya: melihat

adanya keteraturan

sehari-hari.

Skala

tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif

volume/suhu,

Menanya (Questioning)

cara

1. Mengajukan pertanyaan yang

manusia yang

Berkaitan

kebenarannya bersifat

larutan

tentatif.

suspense Sistem koloid yang

dengan sejati,

perbedaan

koloid

157

dan

menggunakan Senter (effekTyndall)

Lampiran 01

Kompetensi Dasar 2.1 Menunjukkan

Materi Pokok

Pembelajaran terdapat

dalam

Penilaian

kehidupan

Cara menggunak

perilaku ilmiah

(kosmetik,farmasi,bahan

anpipet,

(memiliki rasa ingin

makanan dan lain-lain).

menimbang,

tahu, disiplin, jujur,

2. Mengapa piring yang kotor

keaktifan,kerjasam

objektif, terbuka,

Karena minyak harus dicuci

a,

mampu membedakan

menggunakan sabun?

komunikatif,tangg

fakta dan opini, ulet,

Mengumpulkan data

ungjawab,danpedu

teliti, bertanggung

(Eksperimenting)

lilingkungan,dsb)

jawab, kritis, kreatif,

1. Mendiskusikan hasil bacaan

Portofolio

inovatif, demokratis,

tentang system koloid,sifat-

 Laporan

komunikatif) dalam

sifat koloid, pembuatan koloid

merancang dan

dan peranan koloid dalam

melakukan percobaan

kehidupan sehari-hari.

serta berdiskusi yang

2. Merancang

percobaan

diwujudkan dalam

pembuatan

koloid

sikap sehari-hari.

mempresentasikan

158

percobaan

Tes tertulis uraian

dan

Pemahamansistem

hasil

koloid,sifatkoloid,

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

Lampiran 01

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Pembelajaran rancangan

Penilaian untuk

menyamakan. 2.2 Menunjuk kanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan proaktifserta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah

koloid

Persepsi. 3. Melakukan

percobaan

pembuatan koloid. 4. Mengamati dan mencatat data hasil percobaan. 5. Mendiskusikan bahan/zatyang Berupa koloid dalam industry farmasi,

dan pembuatan

kosmetik,

bahan

makanan, dan lain-lain. Mengasosiasi (Associating) 1. Menganalisis dan menyimpulkan data Percobaan. 2. Menghubungkan

system

159

koloid

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

Lampiran 01

Kompetensi Dasar dan membuat keputusan

Materi Pokok

Pembelajaran

Penilaian

dengan sifat koloid. 3. Diskusi informasi tentang koloid liofob dan hidrofob.

3.15Menganalisis peran

Mengkomunikasikan

koloid dalam

(Communicating)

kehidupan berdasarkan

1. Mempresentasikan

sifat-sifatnya 4.15Mengajukan

hasil

rangkuman tentang system koloid,sifat-sifat

ide/gagasan untuk

koloid, pembuatan koloid dan

memodifikasi pembu

peranan koloid dalam kehidupan

atan koloid

sehari-hari.

berdasarkan

2. Membuat laporan percobaan dan

pengalaman

Mempresentasikannya dengan

membuat beberapa

Menggunakan tata bahasa yang

jenis koloid.

benar. 3. Mengkomunikasikan koloid

160

peranan

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

Lampiran 01

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Pembelajaran Dalam

industry

kosmetik,

bahan

lain-lain.

161

Penilaian farmasi,

makanan,dan

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

Lampiran 02a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 0I)

Sekolah

: SMA Negeri 6 Kupang

Mata Pelajaran

: KIMIA

Kelas/Semester

: XI / Genap

Materi Pokok

: Sistem Koloid

Alokasi Waktu

: 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

162

Lampiran 02a

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD pada KI-1

Indikator KD pada KI-1

1.1 Menyadari adanya keteraturan 1.1.1 dari

sifat

hidrokarbon,

termokimia,

laju

Mengagungkan YME

reaksi,

kebesaran

menjalankan

Tuhan proses

pembelajaran materi sistem koloid

kesetimbangan kimia, larutan 1.1.2

Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha

dan

wujud

Esa atas rahmat dan karunia-Nya

kebesaran Tuhan YME dan

dalam proses pembelajaran kimia

pengetahuan tentang adanya

materi sistem koloid.

keteraturan tersebut sebagai 1.1.3

Menyadari bahwa ketentuan yang

hasil

ditetapkan oleh Tuhan YME adalah

koloid

sebagai

pemikiran

kreatif

manusia yang kebenarannya

yang

bersifat tentatif.

pembelajaran materi sistem koloid 1.1.4

terbaik

bagi

kita

melalui

Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

1.1.5

Berdoa sesudah mengakhiri kegiatan pembelajaran.

1.1.6

Menunjukkan sikap berdoa yang baik.

1.1.7

Berdoa sesuai dengan ajaran agama yang diyakini.

KD pada KI-2

Indikator KD pada KI-2

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

2.1.1

Menunjukkan rasa ingin tahu dalam

(memiliki rasa ingin tahu,

mengelola bahan ajar dan sumber

disiplin,

informasi dari buku sumber lainnya

jujur,

objektif,

163

Lampiran 02a

terbuka, mampu membedakan

dalam kegiatan pembelajaran tentang

fakta dan opini, ulet, teliti,

materi sistem koloid

bertanggung

jawab,

kritis,

2.1.2

Menunjukkan perilaku jujur dalam

kreatif, inovatif, demokratis,

mengerjakan kuis dan menganalisis

komunikatif)

data selama diskusi dan eksperimen.

dalam

merancang

dan

melakukan

percobaan

serta

berdiskusi

2.1.3

mencari sumber pengetahuan yang

yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

Menunjukkan perilaku ulet dalam

mendukung penyelesaian masalah. 2.1.4

Menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah dan menganalisis data.

2.1.5

Menunjukkan jawab

perilaku

dalam diskusi

menjaga

keselamatan

tanggung kelompok, alat-alat

praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum. 2.2 Menunjukkan

perilaku

kerjasama, santun,

2.2.1

Menunjukkan perilaku kerja sama

toleran,

dengan cara saling membantu sesama

peduli

teman dalam melakukan praktikum,

lingkungan serta hemat dalam

diskusi untuk menyelesaikan soal-

memanfaatkan sumber daya

soal yang diberikan,dan presentasi.

cinta

alam.

damai

dan

2.2.2

Menunjukkan perilaku santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi.

2.2.3

Menunjukkan

perilaku

toleransi

dengan cara menerima masukan, kritik dan saran dari kelompok lain. 2.2.4

Menunjukkan lingkungan

perilaku dalam

peduli melakukan

praktikum dengan membuang limbah

164

Lampiran 02a

praktikum

pada

tempatnya,

menggunakan praktikum

bahan-bahan

secukupnya,

kebersihan

ruang

menjaga

kelas

dan

laboratorium. 2.3 Menunjukkan

perilaku

2.3.1

Menunjukkan

responsif, dan proaktif serta

dalam

bijaksana sebagai

menyelesaikan

kemampuan masalah

wujud

memecahkan dan

perilaku

kegiatan

proaktif

diskusi

masalah

untuk

di

awal

hingga akhir dengan langkah-langkah

membuat

yang benar.

keputusan. KD pada KI-3 3.15

Indikator KD pada KI-3

Menganalisis

peran 3.15.1 Menjelaskan sistem koloid

koloid berdasarkan sifat – 3.15.2 Mengklasifikasikan sifatnya

dalam

kehidupan

sehari – hari

suspensi

kasar,

larutan sejati, dan koloid 3.15.3 Mengelompokan jenis – jenis koloid berdasarkan

fase

terdispersi

dan

medium pendispersi 3.15.4 Mendeskripsikan peran koloid dalam kehidupan sehari – hari. KD pada KI-4 4.15 Mengajukan ide/gagasan

Indikator KD pada KI-4 4.15.1 Melakukan

untuk memodifikasi

tentang

klasifikasi larutan dengan alat dan

pembuatan koloid

bahan

berdasarkan pengalaman

sederhana

yang

mudah

ditemukan.

membuat beberapa jenis koloid

percobaan

4.15.2 Melaksanakan eksperimen sederhana

165

Lampiran 02a

dengan baik dan teliti. 4.15.3 Bekerja sama dalam kelompok dalam menemukan jawaban atas pertanyaan pada LKPD yang diberikan 4.15.4 Menyimpulkan

hasil

percobaan

tentang klasifikasi larutan. C. Materi Pembelajaran 1.

Larutan, suspensi, dan koloid

2.

Jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispesi

D. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan Pendahuluan

Sintaks CTL Kegiatan

Langkah pembelajaran 

pembelajaran pendahuluan

Waktu

Guru menyampaikan salam

Menit

pembuka 

Guru menyapa peserta didik dan

menanamkan

sikap

religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai 

Guru

mengecek

kehadiran

peserta didik sebagai wujud Kedisiplinan. Penyampaian

Asas Kontruktivisme:

materi



pelajaran

Guru

menyampaikan

dan sub topik

166

10

topik

Lampiran 02a



Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang

ingin

dicapai 

Guru memberikan pertanyaan untuk

memancing

peserta

didik, coba sebutkan contoh larutan

dalam

sehari-hari

kehidupan

yang

kalian

ketahui? Asas bertanya (Questioning) 

Guru menunjukkan beberapa larutan

untuk

memancing

peserta didik untuk bertanya : Larutan itu apa ? larutan itu terbentuk dari fase apa dan fase apa ? Inti

Memancing kinerja siswa

Asas permodelan (Modelling) : 

Guru singkat

memberi

penjelasan

tentang

pengertian

larutan, suspensi dan koloid. 

Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen.



Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. Asas Inquiry (Penemuan):



Guru

sebagai

membimbing

fasilitator

peserta

didik

berkerja dalam kelompok untuk menyelesaikan

167

permasalahan

65 Menit

Lampiran 02a

yang dianjukan guru dengan cara

melakukan

sederhana

eksperimen

dan

diskusi

kelompok . Asas

komunitas

belajar

(Learning Community) : 

Peserta didik mencatat semua

Pemberian

hasil pengamatan dan diskusi

umpan balik

kelompoknya. 

Peserta didik menyajikan hasil eksperimen

dalam

bentuk

laporan sederhana. Asas penilaian yang sebenarnya (Autentik) : 

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik yang diutus kelompok untuk mempresentasikan

hasil

eksperimen. Asas bertanya (Qustioning): 

Dengan

mengacuh

pada

peserta

didik,

kesimpulan

melalui tanya jawab guru dan peserta didik membahas cara penyelesaian

masalah

yang

tepat. Asas reflection (Refleksi): 

Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang

168

Lampiran 02a

diajarkan 

Guru

mengadakan

dengan

refleksi

menanyakan

kepada

peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama

mengikuti

pembelajaran. Penutup

Kegiatan

Asas

tindak lanjut

(Authentic Assessment) 

penilaian

sebenarnya

Menit

Guru memberikan tugas rumah terkait materi yang di telah pelajari

serta

pembuatan

laporan praktikum. 

Guru memberikan tugas baca kepada

siswa

untuk

pembelajaran berikutnya. 

Guru

menanamkan

sikap

religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

dengan

meminta

salah

seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

169

15

Lampiran 02a

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.

Teknik Penilaian :

No

Aspek

Teknik

Bentuk Instrumen -

1.

Sikap aspek

-

Observasi

spiritual

-

Angket

Lembar Observasi sikap spiritual

-

Lembar angket diri sikap spiritual

2.

Sikap aspek

-

Observasi

sosial

-

Angket

Lembar Observasi sikap sosial

-

Lembar angket diri sikap sosial

3.

Pengetahuan

-

Tes tertulis

-

Penugasan

-

Soal kuis

-

Soal tugas

-

THB

-

Lembar penilaian keterampilan

4.

Keterampilan

Observasi

Lembar penilaian presentasi

-

Lembar penilaian portofolio

-

Lembar penilaian proses

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1.

Media/alat

: Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD

2.

Bahan

: Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD

3.

Sumber Belajar : a.

LKPD

b.

Tugas

c.

Watoni, Haris. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya

170

Lampiran 02b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP PERTEMUAN 02)

Sekolah

: SMA Negeri 6 Kupang

Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok

: Sistem Koloid

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

171

Lampiran 02b

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD pada KI-1

Indikator KD pada KI-1

1.2 Menyadari

adanya 1.1.8

keteraturan

dari

sifat

Mengagungkan kebesaran Tuhan YME

menjalankan

proses

hidrokarbon, termokimia, laju

pembelajaran materi sistem koloid

reaksi, kesetimbangan kimia, 1.1.9

Bersyukur kepada Tuhan Yang

larutan dan koloid sebagai

Maha Esa atas rahmat dan karunia-

wujud kebesaran Tuhan YME

Nya dalam proses pembelajaran

dan

kimia materi sistem koloid.

pengetahuan

tentang

adanya keteraturan tersebut 1.1.10 Menyadari bahwa ketentuan yang sebagai

hasil

kreatif

manusia

kebenarannya

pemikiran

ditetapkan oleh Tuhan YME adalah

yang

yang terbaik bagi kita melalui

bersifat

tentatif.

pembelajaran materi sistem koloid 1.1.11 Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. 1.1.12 Berdoa

sesudah

mengakhiri

kegiatan pembelajaran. 1.1.13 Menunjukkan sikap berdoa yang baik. 1.1.14 Berdoa sesuai dengan ajaran agama yang diyakini. KD pada KI-2

Indikator KD pada KI-2

2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah

2.1.6

Menunjukkan

rasa

ingin

tahu

(memiliki rasa ingin tahu,

dalam mengelola bahan ajar dan

disiplin,

sumber informasi dari buku sumber

jujur,

objektif,

172

Lampiran 02b

terbuka,

mampu

lainnya

dalam

kegiatan

membedakan fakta dan opini,

pembelajaran tentang materi sistem

ulet,

koloid

teliti,

bertanggung

jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, dalam

2.1.7

komunikatif)

merancang

mengerjakan kuis dan menganalisis

dan

data

melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan

Menunjukkan perilaku jujur dalam

selama

diskusi

dan

eksperimen. 2.1.8

dalam sikap sehari-hari.

Menunjukkan perilaku ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah.

2.1.9

Menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah dan menganalisis data.

2.1.10 Menunjukkan perilaku tanggung jawab

dalam diskusi

menjaga

kelompok,

keselamatan

praktikum,

dan

alat-alat

mengerjakan

laporan praktikum. 2.5 Menunjukkan

perilaku

kerjasama, santun, cinta

damai

lingkungan

2.2.5

toleran,

Menunjukkan perilaku kerja sama dengan

cara

saling

membantu

dan

peduli

sesama teman dalam melakukan

serta

hemat

praktikum,

diskusi

dalam memanfaatkan sumber

menyelesaikan

daya alam.

diberikan,dan presentasi. 2.2.6

Menunjukkan dalam

untuk

soal-soal

yang

perilaku

santun

menanggapi

dan

memberikan saran ketika teman lain diskusi

mempresentasikan serta

santun

hasil dalam

memberikan ide selama diskusi. 2.2.7

Menunjukkan

perilaku

toleransi

dengan cara menerima masukan,

173

Lampiran 02b

kritik dan saran dari kelompok lain. 2.2.8

Menunjukkan

perilaku

peduli

lingkungan

dalam

melakukan

praktikum

dengan

membuang

limbah praktikum pada tempatnya, menggunakan

bahan-bahan

praktikum secukupnya, menjaga kebersihan

ruang

kelas

dan

laboratorium. 2.6 Menunjukkan

perilaku

2.6.1

Menunjukkan

perilaku

responsif, dan proaktif serta

dalam

bijaksana sebagai

menyelesaikan masalah di awal

kemampuan masalah

wujud

memecahkan dan

hingga

membuat

kegiatan

proaktif

akhir

diskusi

dengan

untuk

langkah-

langkah yang benar.

keputusan. KD pada KI-3 3.16

Menganalisis

Indikator KD pada KI-3 peran

3.15.1 Mendeskripsikan koloid

koloid berdasarkan sifat – sifatnya dalam kehidupan sehari – hari

(efek



sifat Tyndall,

sifat Gerak

Brown,

Adsorpsi,

Koagulasi,

Dialisis,

Koloid

Pelindung,

Elektroforesis, koloid liofob dan liofil) 3.15.2 Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan sehari – hari

KD pada KI-4 4.16 Mengajukan ide/gagasan

Indikator KD pada KI-4 4.15.5 Melakukan percobaan tentang sifat-

untuk memodifikasi

sifat koloid dengan alat dan bahan

pembuatan koloid

sederhana yang mudah ditemukan.

berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis

4.15.6 Mengamati dan mengerjakan LKS

174

Lampiran 02b

dengan baik sesuai dengan teori.

koloid

4.15.7 Menyimpulkan

hasil

percobaan

berdasarkan pengamatan tentang sifat-sifat koloid. C. Materi Pembelajaran  Sifat-sifat koloid  Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari

D. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan Pendahuluan

Sintaks CTL Kegiatan

Langkah pembelajaran 

pembelajaran pendahuluan

Guru

menyampaikan

waktu salam

pembuka 

Guru menyapa peserta didik dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai



Guru

mengecek

kehadiran

peserta didik sebagai wujud Kedisiplinan. Asas Kontruktivisme :  Penyampaian materi

Guru menyampaikan topik dan sub topik



pelajaran

Guru

menyampaikan

pembelajaran

yang

tujuan ingin

dicapai 

Guru merangsang agar peserta

175

Lampiran 02b

didik bertanya dengan cara menunjukan

cahaya

yang

masuk kedalam kelas melalui lubang ventilasi. Asas bertanya (Questioning) : Peserta didik diharapkan untuk bertanya

atau

mengajuhkan

pertanyaan : Mengapa dalam berkas cahaya yang masuk terdapat butiran-butiran debu yang bergerak?

Inti

Memancing kinerja siswa

Asas permodelan (Modelling) : 

Guru memberi penjelasan singkat tentang sifat-sifat koloid.



Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen.



Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. Asas penemuan (Inquiry):



Guru

sebagai

membimbing

fasilitator

peserta

didik

berkerja dalam kelompok untuk menyelesaikan

permasalahan

yang dianjukan guru dengan cara melakukan eksperimen sederhana dan diskusi kelompok.

176

Lampiran 02b

Asas komunitas belajar (Learning Community) : 

Peserta didik mencatat semua hasil pengamatan dan diskusi kelompoknya.



Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana.

177

Lampiran 02b

Asas penilaian yang sebenarnya Pemberian

(Autentik) :

umpan balik



Guru memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik yang diutus kelompok untuk mempresentasikan

hasil

eksperimen. Asas bertanya (Qustioning) : 

Dengan

mengacuh

pada

kesimpulan peserta didik, melalui tanya jawab guru dan peserta didik

membahas

cara

penyelesaian masalah yang tepat. Asas Refleksi (Reflection): 

Guru

bersama

dengan

siswa

menyimpulkan dari materi yang diajarkan 

Guru dengan

mengadakan menanyakan

refleksi kepada

peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. Penutup

Kegiatan

Asas

tindak lanjut

(Authentic Assessment) : 

penilaian

yang sebenarnya

Guru memberikan tugas rumah terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum.



Guru memberikan tugas baca

178

Lampiran 02b

kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. 

Guru menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 2. Teknik Penilaian : No

1.

2.

3.

Aspek

Teknik

Sikap aspek

-

Observasi

spiritual

-

Angket

Sikap aspek

-

Observasi

social

-

Angket

-

Tes tertulis

-

Penugasan

Pengetahuan

Bentuk Instrumen -

Lembar Observasi dan angket sikap spiritual

-

Lembar Observasi dan angket diri sikap sosial

-

Soal kuis

-

Soal tugas

-

THB

-

Lembar penilaian keterampilan

4.

Keterampilan

Observas

Lembar penilaian presentasi

-

Lembar penilaian portofolio

-

Lembar penilaian proses

179

Lampiran 02b

E. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat

: Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD

2. Bahan

: Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD

3. Sumber Belajar : a. LKPD b. Tugas c. Watoni, Haris. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya

180

Lampiran 02c

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP PERTEMUAN 03)

Sekolah

: SMA Negeri 6 Kupang

Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok

: Sistem Koloid

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

181

Lampiran 02c

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD pada KI-1

Indikator KD pada KI-1

1.3 Menyadari

adanya 1.1.15 Mengagungkan kebesaran Tuhan

keteraturan

dari

sifat

YME

hidrokarbon, termokimia, laju

menjalankan

proses

pembelajaran materi sistem koloid

reaksi, kesetimbangan kimia, 1.1.16 Bersyukur kepada Tuhan Yang larutan dan koloid sebagai

Maha Esa atas rahmat dan karunia-

wujud kebesaran Tuhan YME

Nya dalam proses pembelajaran

dan

kimia materi sistem koloid.

pengetahuan

tentang

adanya keteraturan tersebut 1.1.17 Menyadari bahwa ketentuan yang sebagai

hasil

kreatif

manusia

kebenarannya

pemikiran

ditetapkan oleh Tuhan YME adalah

yang

yang terbaik bagi kita melalui

bersifat

tentatif.

pembelajaran materi sistem koloid 1.1.18 Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. 1.1.19 Berdoa

sesudah

mengakhiri

kegiatan pembelajaran. 1.1.20 Menunjukkan sikap berdoa yang baik. 1.1.21 Berdoa sesuai dengan ajaran agama yang diyakini. KD pada KI-2

Indikator KD pada KI-2

2.7 Menunjukkan perilaku ilmiah

2.1.11 Menunjukkan

rasa

ingin

tahu

(memiliki rasa ingin tahu,

dalam mengelola bahan ajar dan

disiplin,

sumber informasi dari buku sumber

jujur,

objektif,

182

Lampiran 02c

terbuka,

mampu

lainnya

dalam

kegiatan

membedakan fakta dan opini,

pembelajaran tentang materi sistem

ulet,

koloid

teliti,

bertanggung

jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, dalam

2.1.12 Menunjukkan perilaku jujur dalam

komunikatif)

merancang

mengerjakan kuis dan menganalisis

dan

data

melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan

selama

diskusi

dan

eksperimen. 2.1.13 Menunjukkan perilaku ulet dalam

dalam sikap sehari-hari.

mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah. 2.1.14 Menunjukkan perilaku teliti dalam mengolah dan menganalisis data. 2.1.15 Menunjukkan perilaku tanggung jawab

dalam diskusi

menjaga

kelompok,

keselamatan

praktikum,

dan

alat-alat

mengerjakan

laporan praktikum. 2.8 Menunjukkan

perilaku

kerjasama, santun, cinta

damai

lingkungan

2.2.9

toleran,

Menunjukkan perilaku kerja sama dengan

cara

saling

membantu

dan

peduli

sesama teman dalam melakukan

serta

hemat

praktikum,

diskusi

dalam memanfaatkan sumber

menyelesaikan

daya alam.

diberikan,dan presentasi. 2.2.10 Menunjukkan dalam

untuk

soal-soal

yang

perilaku

santun

menanggapi

dan

memberikan saran ketika teman lain diskusi

mempresentasikan serta

santun

hasil dalam

memberikan ide selama diskusi. 2.2.11 Menunjukkan

perilaku

toleransi

dengan cara menerima masukan,

183

Lampiran 02c

kritik dan saran dari kelompok lain. 2.2.12 Menunjukkan

perilaku

peduli

lingkungan

dalam

melakukan

praktikum

dengan

membuang

limbah praktikum pada tempatnya, menggunakan

bahan-bahan

praktikum secukupnya, menjaga kebersihan

ruang

kelas

dan

laboratorium. 2.9 Menunjukkan

perilaku

2.9.1

Menunjukkan

perilaku

responsif, dan proaktif serta

dalam

bijaksana sebagai

menyelesaikan masalah di awal

kemampuan masalah

wujud

memecahkan dan

hingga

membuat

kegiatan

proaktif

akhir

diskusi

dengan

untuk

langkah-

langkah yang benar.

keputusan. KD pada KI-3 3.17

Menganalisis

Indikator KD pada KI-3 peran

4.15.1 Menjelaskan

cara

pembuatan

contoh

pembuatan

koloid

koloid berdasarkan sifat –

4.15.2 Menjelaskan sifatnya dalam kehidupan

koloid dala kehidupan sehari-hari

sehari – hari KD pada KI-4 4.17 Mengajukan ide/gagasan

Indikator KD pada KI-4 4.15.8 Melakukan

untuk memodifikasi

tentang

pembuatan koloid dengan alat dan

pembuatan koloid

bahan sederhana.

berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis

eksperimen

4.15.9 Mengamati dan mengerjakan LKS

koloid

dengan baik sesuai dengan teori. 4.15.10Menyimpulkan

184

hasil

percobaan

Lampiran 02c

berdasarkan pengamatan tentang cara pembuatan koloid. C. Materi Pembelajaran  Pembuatan koloid dan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

D. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan Pendahuluan

Sintaks CTL Kegiatan

Langkah pembelajaran 

pembelajaran pendahuluan

Guru

menyampaikan

Waktu salam

Menit

pembuka 

Guru menyapa peserta didik dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai



Guru

mengecek

kehadiran

peserta didik sebagai wujud Kedisiplinan. Asas Kontruktivisme :  Penyampaian materi

Guru menyampaikan topik dan sub topik



pelajaran

Guru

menyampaikan

pembelajaran

yang

tujuan ingin

dicapai Asas bertanya (Questioning) : 

Guru memotivasi peserta didik dengan bertanya: apakah kalian pernah

mengkonsumsi

agar-

agar atau jely ? apakah laian

185

10

Lampiran 02c

tahu cara membuatnya ?

Inti

Memancing kinerja siswa

65

Asas Permodelan : 

Guru memberi penjelasan singkat tentang cara pembuatan koloid



Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen.



Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. Asas Inquiry (Penemuan):



Guru

sebagai

membimbing

fasilitator

peserta

didik

berkerja dalam kelompok untuk menyelesaikan

permasalahan

yang dianjukan guru dengan cara melakukan eksperimen sederhana dan diskusi kelompok. Asas Learning Community (Komunitas Belajar) : 

Peserta didik mencatat semua hasil pengamatan dan diskusi kelompoknya.



Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana.

186

Menit

Lampiran 02c

Asas penilaian Autentik dan Pemberian umpan balik

bertanya (Qustioning): 

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik yang diutus kelompok untuk mempresentasikan

hasil

eksperimen. 

Dengan

mengacuh

pada

kesimpulan peserta didik, melalui tanya jawab guru dan peserta didik

membahas

cara

penyelesaian masalah yang tepat. Asas Reflection (Refleksi): 

Guru

bersama

dengan

siswa

menyimpulkan dari materi yang diajarkan 

Guru dengan

mengadakan menanyakan

refleksi kepada

peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. Penutup

Kegiatan



tindak lanjut

Guru memberikan tugas rumah

15

terkait materi yang di telah

Menit

pelajari serta pembuatan laporan praktikum. 

Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya.

187

Lampiran 02c



Guru menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 3. Teknik Penilaian : No

1.

2.

3.

Aspek

Teknik

Sikap aspek

-

Observasi

spiritual

-

Angket

Sikap aspek

-

Observasi

social

-

Angket

-

Tes tertulis

-

Penugasan

Pengetahuan

Bentuk Instrumen -

Lembar Observasi dan angket sikap spiritual

-

Lembar Observasi dan angket diri sikap sosial

-

Soal kuis

-

Soal tugas

-

THB

-

Lembar penilaian keterampilan

4.

Keterampilan

Observasi

Lembar penilaian presentasi

-

Lembar penilaian portofolio

-

Lembar penilaian proses

188

Lampiran 02c

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat

: Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD

2. Bahan

: Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKPD

3. Sumber Belajar : a. LKPD b. Tugas c. Watoni, Haris. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya

189

Lampiran 03a BAHAN AJAR PERTEMUAN I

A. Sistem Koloid Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid

(fase

(terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium

pendispersi).

Sistem

koloid

termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel 1. Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium pendispersi bersifat kontinu.

190

Lampiran 03a Tabel 1.1 Perbandingan sifat Larutan, Koloid dan Suspensi

Larutan (Dispersi Molekuler)

Koloid (Dispersi Koloid)

1.

Homogen tedak dapat dibedakan walaupun mengunakan mikroskop ultra

Secara mikroskopis bersifat homogen, tetapi bersifat heterogen jika diamati menggunakan mikroskop ultra

heterogen

2.

Semua partikel berdimensi (panjang, lebar atau tebal) kurang dari 1 nm

Partikel berdimensi 1 nm sampai 100 nm

Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100nm

3. 4. 5.

Satu fasa Stabil Tidak dapat disaring

Dua fasa Pada umumnya stabil Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaringan ultra Sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega dan mayones

Dua fasa Tidak stabil Dapat disaring

No

contoh Larutan gula, larutan garam, larutan cuka, air laut, udara yang bersih dan bensin

Suspensi (Dispersi Kasar)

Air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air dan campura minyak dengan air Bentuk partikel larutan, koloid dan suspensi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.1 a. Partikel larutan. b. Partikel koloid. c. Partikel suspensi Contoh larutan, koloid dan suspensi dalam kehidupan sehari-hari: Contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spiritus dan lain-lain. Contoh koloid : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan lain lain. 191

Lampiran 03a Contoh suspensi : air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan lain –lain. 1.

Jenis-jenis koloid Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada medium pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair, atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan. Koloid yang fase terdispersinya padat disebut sol, koloid yang fase terdispersinya cair disebut emulsi, sedangkan koloid yang fase terdispersinya gas di sebut buih. Tabel 1.2 Jenis-Jenis Koloid

Fase Terdispersi Padat Cair Gas Padat Cair Gas Padat Cair

a.

Fase Pendispersi Padat

Cair Gas

Nama jenis Koloid

Contoh

Sol padat Gelas berwarna, mutiara, Emulsi padat Keju, mentega Busa padat Batu apung, karet busa, kerupuk Sol, gel Cat, jeli,sol belerang, sol emas, tinta Emulsi Susu dan santan Busa Buih sabun dan krim kocok Aerosol padat Asap, debu di udara Aerosol cair Awan dan kabut. (Sumber : Sudarmo, 2006:226)

Aerosol Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat, jika zat yang terdispersinya berupa zat cair disebut aerosol cair.

192

Lampiran 03a b. Emulsi Syarat emulsi adalah kedua jenis zat cair (fase pendispersi dan terdispersi) tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan menjadi emulsi minyak dalam air atau air dalam minyak). Emulsi terbentuk karena adanya emulgator (zat pengemulsi). c.

Buih Seperti pada emulsi, untuk menstabilkan pembentukan buih, maka diperlukan zat pembuih, seperti sabun, detergen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas kedalam zat cair yang mengandung pembuih.

d.

Gel Gel merupakan koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadopsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat.

193

Lampiran 03b

BAHAN AJAR PERTEMUAN 2

B. Sifat-sifat Koloid 1.

Efek Tyndall Sifat penghamburan cahaya oleh sistem koloid ditemukan oleh seorang ahli fisika Inggris, John Tyndall (1820-1893). Oleh karena itu, sifat ini disebut efek Tyndall. Efek Tyndall merupakan salah satu hal yang membedakan antara larutan sejati dan sistem koloid. Penampilan sistem koloid pada umumnya keruh, tetapi beberapa larutan koloid tampak bening dan sukar dibedakan dari larutan sejati. Salah satu cara untuk mengenali sistem koloid adalah dengan cara menjatuhkan seberkas cahaya kepadanya. Larutan sejati meneruskan cahaya, sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati efek Tyndall ini antara lain: a.

Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut.

b. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap, berdebu. c.

Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.

194

Lampiran 03b

Gambar 1.2 Efek Tyndall (a) larutan (b) koloid 2.

Gerak Brown Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika diamati dengan mikroskop ultra, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak terus menerus dengan gerak patah-patah (zig-zag). Gerak zig-zag partikel koloid disebut gerak Brown, sesuai dengan nama penemunya Robert Brown seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris. Gerak Brown terjadi sebagai akibat adanya tumbukan dari molekul-molekul pendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain dan akibatnya partikel yang tertumbuk akan terlontar. Peristiwa ini terjadi terus menerus yang diakibatkan karena ukuran partikel yang terdispersi relatif besar dibandingkan medium pendispersinya.

Gambar 1.3 Tumbukan antara partikel

195

Lampiran 03b

3.

Muatan Koloid dan elektroforesis Partikel koloid dapat memiliki muatan karena adanya proses adsorpsi dan proses ionisasi gugus permukaan partikel koloid. Pada proses adsorpsi, partikel koloid mengadsorpsi partikel bermuatan dari medium pendispersinya. Sebagai contoh, sol Fe(OH)3 memiliki kemampuan mengadsorpsi kation dari medium pendispersinya sehingga sol Fe(OH)3 bermuatan positif. Sedangkan sol As2S3 memiliki kemampuan mengadsorpsi anion medium pendispersinya sehingga sol As2S3 bermuatan negatif.

Gambar 1.4 a. Sol Fe(OH)3 bermuatan positif. b. Sol As2S3 bermuatan negatif. Karena koloid mempunyai muatan listrik, maka partikel koloid akan bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam suatu sistem koloid dimasukkan sepasang elektrode dan diberi arus searah (DC), maka akan terlihat pergerakan partikel tersebut. Partikel koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke kutub negatif (katode) sedangkan partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke kutub positif (anode). Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis. Fenomena elektroforesis ini digunakan untuk menentukan muatan listrik dari partikel koloid.

196

Lampiran 03b

4.

Adsorpsi Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. Oleh karena itu, partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Penyerapan pada permukaan disebut adsorpsi, jika penyerapan sampai ke bawah permukaan disebut absorpsi.Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi, sehingga apabila ada partikel yang menempel akan canderung dipertahankan pada permukaannya. Bila partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif, maka koloid tersebut menjadi bermuatan positif, dan sebaliknya. Muatan koloid merupakan faktor yang menstabilkan koloid, disamping gerak Brown. Karena partikelpartikel koloid bermuatan sejenis maka akan saling tolak menolak sehingga terhindar dari pengelompokan antar sesama partikel koloid itu (jika partikel koloid itu saling bertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama kelamaan terbentuk partikel yang cukup besar dan akhirnya akan mengendap).

Gambar 1.5 Proses adsorpsi 5.

Koagulasi Partikel-partikel koloid bersifat stabil dengan adanya muatan listrik. Jika muatan hilang, maka partikel-partikel koloid dapat saling bergabung

197

Lampiran 03b

membentuk suatu gumpalan (flocculant). Dengan adanya gaya gravitasi, maka gumpalan itu akan mengendap. Proses penggumpalan dan pengendapan partikel koloid disebut koagulasi. Untuk menghilangkan muatan pertikelpartikel koloid itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanik atau kimiawi. Cara mekanik dapat dilakukan dengan pendinginan, pemanasan atau pengubahan tekanan, sedangkan cara kimiawi dapat dilakukan dengan penambahan koloid lain yang berbeda muatan atau elektrolit. Contoh proses koagulasi jika sol Fe(OH)3 yang bermuatan positif ditambah sol As2S3 yang bermuatan negatif, maka akan terjadi koagulasi.

Gambar 1.6. Penambahan koloid dengan muatan yang berbeda akan mengakibatkan terjadinya koagulasi. Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari: 1.

Pembentukan Delta Tanah liat dan pasir yang terbawa oleh aliran sungai merupakan sistem koloid yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg2+, dan Ca2+. Ketika air sungai dan air laut bertemu di muara, maka partikel-partikel air laut yang bermuatan positif akan

198

Lampiran 03b

menetralkan sistem koloid pada air sungai sehingga terjadi koagulasi yang ditandai dengan terbentuknya delta. 2.

Proses Penjernihan Air Air mengandung partikel-partikel koloid tanah liat dan pasir yang bermuatan negatif. Agar diperoleh air bersih, maka partikelpartikel pengotor harus dinetralkan. Penambahan tawas, dapat memisahkan air dengan partikel-partikel pengotornya. Tawas mengandung ion Al3+ yang akan terhidrolisis membentuk koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif. Al(OH)3 akan menggumpalkan partikel koloid lumpur sehingga terjadi koagulasi. Selain tawas, bahan lain yang juga digunakan dalam proses pengolahan air bersih adalah pasir, kapur tohor, klorin, dan karbon aktif. Pasir berfungsi sebagai penyaring, klorin berfungsi sebagai desinfektan (membasmi hama), sedangkan kapur tohor digunakan untuk menaikan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi akibat penggunaan tawas. Karbon aktif digunakan jika tingkat kekeruhan air yang diproses terlalu tinggi.

3.

Penggumpalan Darah Darah mengandung koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terdapat suatu luka kecil, untuk membantu penggumpalan darah digunakan styptic pencil atau tawas yang mengandung ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion ini akan menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein sehingga membantu penggumpalan darah. 199

Lampiran 03b

4.

Koloid Pelindung Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok. Contoh: a. Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gula. b. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung. c. Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloid pelindung.

5.

Dialisis Koagulasi dapat dipecah dengan menghilangkan muatan dari koloid tersebut. Pada

pembuatan suatu koloid, sering terdapat ion-ion yang

dapat mengganggu kestabilan koloid tersebut. Proses penghilangan muatan koloid ini dilakukan dengan proses dialisis. Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid (terbuat dari selaput semipermeabel, yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion atau molekul sederhana tetapi menahan partikel koloid), kemudian kantong ini dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantong dan terbawa aliran air.

200

Lampiran 03b

Gambar 1.7 Proses Dialisis C. Koloid Liofil dan Liofob Berdasarkan afinitas atau gaya tarik-menarik atau daya adsorpsi antara fase terdispersi terhadap medium pendispersinya, koloid dibedakan menjadi 2 yaitu koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah menarik medium pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji. Sedangkan koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya. Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH)3. Jika medium pendispersinya air, maka istilah yang digunakan adalah koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob dapat dilihat pada tabel :

201

Lampiran 03b

Tabel 2.1 Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob. SIFAT SOL LIOFIL SOL LIOFOB Pembuatan

Muatan partikel Absorbsi medium pendispersi Viskositas (kekentalan) Koagulasi (penggumpalan) Efek tyndall Contoh

Dapat dibuat langsung dengan cara mencampurkan fasa terdispersi dengan medium pendispersi Bermuatan kecil atau sama sekali bermuatan Mengadsorpsi medium pendispersi Lebih besar daripada medium pendispersi Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit Kurang jelas

Tidak dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fasa terdispersi dengan medium pendispersi Bermuatan positif atau negatif Tidak mengadsorpsi medium pendispersi Hampir sama dengan medium pendispersinya Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit Tampak jelas

Sabun, detergen dan kanji

Dispersi emas dan belerang dalam air

202

Lampiran 03c

BAHAN AJAR PERTEMUAN 3 D. Peranan Koloid Dalam Industri Makanan, Industri Bahan-Bahan Kimia, Industri Farmasi. Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti di alam (tanah, air, dan udara), industri, kedokteran, sistem hidup, dan pertanian. Di industri sendiri, aplikasi koloid untuk produksi cukup luas. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi skala besar. Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid: Jenis industri

Contoh aplikasi

Industri makanan

Keju, mentega, susu, saus salad

Industri kosmetika dan

Krim, pasta gigi, sabun

perawatan tubuh Industri cat

Cat

Industri kebutuhan rumah

Sabun, deterjen

tangga Industri pertanian

Peptisida dan insektisida

Industri farmasi

Minyak ikan, pensilin untuk suntikan

203

Lampiran 03c Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid : 1. Pemutihan Gula Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih. 2. Penggumpalan Darah Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan. 3. Penjernihan Air Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air dari mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk

204

Lampiran 03c menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al(OH)3 + 3H+Al3+ + 3H2O Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secara lengkap. 4. Pembentukan delta di muara sungai Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta. 5. Pengambilan endapan pengotor Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.

205

Lampiran 03c 6. Mengurangi polusi udara Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya. Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam). 7. Penggumpalan lateks Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal

dan

terpisah

mengkoagulasikan getah

dari

medium

pendispersinya.

Untuk

karet, biasanya digunakan asam formiat;

HCOOH atau asam asetat; CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan

206

Lampiran 03c merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-ion H+-nya akan menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal. Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang disebut sheet atau diolah menjadi karet remah (crumb rubber). Untuk keperluan lain, misalnya pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah karet dicampur dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia yang bersifat basa melindungi partikel karet di dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol tidak menggumpal. 8. Membantu pasien gagal ginjal Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien.

207

Lampiran 03c

9.

Sebagai deodoran Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan protein dalam keringat, endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.

10. Sebagai bahan makanan dan obat Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul. 11. Sebagai bahan kosmetik Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.

208

Lampiran 03c 12. Sebagai bahan pencuci Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan sabun atau detergen, sabun/ detergen

berfungsi

sebagai

emulgator.

Sabun/detergen

akan

mengemulsikan minyak dalam air sehingga kotoran-kotoran berupa lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air. 13. Penghilang Kotoran pada Proses Pembuatan Sirup Kadang-kadang gulam masih mengandung pengotor sehingga jika dilaturkan

tidak

jernih,

pada

industri

pembuatan

sirup,

untuk

menghilangkan pengotor ini biasanya digunakan putih telur. Setelah gula larut, sambil diaduk ditambahkan putih telur sehingga putih telur tersebut menggumpal dan mengadsorpsi pengotor. Selain putih telur, dapat juga digunakan zat lain, seperti tanah diatome atau arang aktif. 14. Penggunaan Arang Aktif Arang aktif merupakan contoh dari adsorben yang dibuat dengan cara memanaskan arang dalam udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk menjerap berbagai zat. Obat norit (obat sakit perut) mengandung zat arang aktif yang berfungsi menjerap berbagai zat dan racun dalam usus. Arang aktif ini juga digunakan para topeng gas, lemari es (untuk menghilangkan bau), dan rokok filter (untuk mengikat asap nikotin dan tar).

209

Lampiran 03c 15. Perebusan Telur Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa protein. Jika telur tersebut direbus akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal. 16. Pembuatan Yoghurt Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam. 17. Pembuatan Tahu Pada pembutan tahu dari kedelai, mula-mulai kedelai dihancurkan sehingga terbentuk bubur kedelai (seperti susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit, yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal dan membentuk tahu. E. Pembuatan Sistem Koloid Sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Cara yang pertama disebut cara kondensasi, sedangkan yang kedua disebut cara dispersi. 1. Cara Kondensasi Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.

210

Lampiran 03c a. Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Contoh 1: Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2. 2 H2S(g) + SO2(aq) →2 H2O(l) + 3 S (koloid) Contoh 2: Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4 dengan larutan K2CO3 dan HCHO (formaldehida). 2 HAuCl4(aq)+ 6 K2CO3(aq) + 3 HCHO(aq) →2 Au(koloid) + 5 CO2(g) + 8 KCl(aq) + KHCO3(aq) + 2 H2O(l) b. Hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Contoh: Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam airmendidih ditambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3. FeCl3(aq) + 3 H2O(l) →Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl(aq)

211

Lampiran 03c c.

Dekomposisi Rangkap Contoh 1: Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S. 2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) →As2S3(koloid) + 6 H2O(l) Contoh 2: Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encer. AgNO3(aq) + HCl(aq) →AgCl(koloid) + HNO3(aq)

d. Penggantian Pelarut Selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi dengan penggantian pelarut. Contoh: Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel. 2.

Cara Dispersi Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig). a.

Cara Mekanik Menurut cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.

212

Lampiran 03c Contoh: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air. b. Cara Peptisasi Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin. Contoh: Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh AlCl3. c.

Cara Busur Bredig Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan

gabungan

cara

213

dispersi

dan

cara

kondensasi.

Lampiran 04a

Mata Pelajaran

:……………………………..

Kelas/Semester

:……………………………..

Materi Pokok

:……………………………..

Anggota Kelompok : 1. …………………………………….. 2. …………………………………….. 3. …………………………………….. 4. …………………………………….. 5. ……………………………………..

214

Lampiran 04a

A. Judul praktikum : Klasifikasi larutan sejati, suspensi, dan sistem koloid. B. Tujuan : Untuk mengklasifikasi campuran ke dalam larutan sejati, suspensi, dan sistem koloid. C. Dasar Teori Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaanya antara larutan dan suspensi. Koloid merupakan sistem heterogen, di mana suatu zat “didispersikan” ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nano meter sampai dengan mikrometer. Untuk memahami sistem koloid, kita akan membandingkan tiga jenis campuran berikut: campuran gula dengan air, campuran kopi dengan air dan campuran susu dengan air. Apabila kita campurkan gula dengan air ternyata gula larut dan diperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fase (homogen). Ukuran zat terlarut kurang dari 1 nm. Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat di saring, jika kopi dengan air, ternyata kopi tidak larut, walaupun campuran ini diaduk, lambat kopi akan memisah (mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Selanjutnya jika kita campurkan susu dengan air ternyata susu “larut” tetapi larutan tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Secara makroskopi campuran ini tampak homogen,

215

Lampiran 04a

akan tetapi jika diamati secara mikroskopi dengan menggunakan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak susu yang tersebar di dalam air. Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1 nm-100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sitem dua fase.

D. Wacana Perhatikan bacaan berikut: Yohanes akan membuat 5 campuran yaitu susu-air, pasir-air, kopi-air, gulaair dan garam-air. Setelah dicampur, Yohanes bingung karena ia tidak dapat lagi membedakan larutan diatas. Menurut kalian kenam jenis larutan tersebut tergolong larutan sejati, koloid atau suspensi. E. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ....................................................... F. Hipotesis : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .......................................................

216

Lampiran 04a

G. Alat dan Bahan : 1.

Alat : a) Gelas kimia

c) Kertas saring

b) Batang pengaduk 2.

3.

Bahan : a) Air (H2O)

d) Pasir

b) Susu bubuk

e) Gula

c) Garam

f) Kopi

Cara Kerja a.

Siapkan lima buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air secukupnya

b.

Masukkan susu, pasir, gula, kopi dan garam ke masing-masing gelas kimia

c.

Kelima campuran diaduk sampai merata dan amati larut tidaknya zat yang dicampur. Saringlah ketiga campuran menggunakan kertas saring dan amatilah, apakah ada residu pada kertas saring.

d.

Diamkan campuran-campuran tersebut.

e.

Amati, apakah campuran tersebut bening atau keruh. catat hasil pengamatan,

4.

Data Pengamatan Jenis Campuran

Kelarutan (Larut

Kestabilan (pisah

Residu (ada

atau tidak)

atau tidak)

atau tidak)

Susu dan Air Garam dan Air Tanah dan Air Kopi dan Air

217

Lampiran 04

H. Analisis Data hasil pengamatan 1. Dari beberapa campuran di atas, manakah yang termasuk larutan sejati, koloid, dan suspensi? ........................................................ ......................................................... ......................................................... ......................................................... .........................................................

2. Jelaskan perbedaan antara larutan sejati, koloid dan suspensi! ........................................................ ......................................................... ......................................................... ......................................................... .........................................................

I. Kesimpulan

........................................................ ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... .........................................................

217

Lampiran 04

A. Tujuan Untuk mengklasifikasi larutan sejati, suspensi, dan sistem koloid. B. Dasar Teori Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaanya antara larutan dan suspensi. Koloid merupakan sistem heterogen, di mana suatu zat “didispersikan” ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nano meter sampai dengan mikrometer. Untuk memahami sistem koloid, kita akan membandingkan tiga jenis campuran berikut: campuran gula dengan air, campuran kopi dengan air dan campuran susu dengan air. Apabila kita campurkan gula dengan air ternyata gula larut dan diperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fase (homogen). Ukuran zat terlarut kurang dari 1 nm. Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat di saring, jika kopi dengan air, ternyata kopi tidak larut, walaupun campuran ini diaduk, lambat kopi akan memisah (mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Selanjutnya jika kita campurkan susu dengan air ternyata susu “larut” tetapi larutan tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa. Secara makroskopi campuran ini tampak homogen, akan tetapi jika diamati secara mikroskopi dengan menggunakan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak susu yang 218

Lampiran 04

tersebar di dalam air. Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1 nm-100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sitem dua fase.

C. Wacana Perhatikan bacaan berikut: Yohanes akan membuat 5 campuran yaitu susu-air, pasir-air, kopi-air, gulaair dan garam-air. Setelah dicampur, Yohanes bingung karena ia tidak dapat lagi membedakan larutan diatas. Menurut kalian kenam jenis larutan tersebut tergolong larutan sejati, koloid atau suspensi. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana hasil campuran yang terjadi antara, susu dengan air, garam dengan air, gula dengan air, pasir dengan air dan kopi dengan air, serta manakah yang tergolong dalam koloid, suspensi dan larutan? E. Hipotesis 1. Campuran susu dengan air, garam dengan air, gula dengan air tercampur merata sedangkan pasir dengan air, dan kopi dengan air tidak tercampur merata, yang merupakan suspensi adalah pasir dengan air, dan kopi dengan air, koloid adalah susu dengan air, larutan sejati adalah gula-air, garam-air.

219

Lampiran 04

F. Alat dan Bahan : 1. Alat : a) Gelas kimia b) Batang pengaduk c) Kertas saring 2. Bahan : a) Air (H2O) b) Susu bubuk c) Garam d) Pasir e) Gula f) Kopi 3.

Cara Kerja a. Menyiapkan lima buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air secukupnya b.

Memasukkan susu, pasir, gula, kopi dan garam ke masing-masing gelas kimia

c.

Kelima campuran diaduk sampai merata dan mengamati larut tidaknya

zat

yang

dicampur.

Menyaring

ketiga

campuran

menggunakan kertas saring dan mengamati, apakah ada residu pada kertas saring. d.

Mendiamkan campuran-campuran tersebut.

e.

Mengamati, apakah campuran tersebut bening atau keruh. Mencatat hasil pengamatan

220

Lampiran 04

4.

Hasil Data Pengamatan

Jenis Campuran

Susu dan air

Kelarutan (larut atau tidak ) Larut

Kestabilan (memisah atau tidak) Stabil

Residu (ada atau tidak ) Tidak

ada

residu Garam dan air

Larut

Stabil

Tidak

ada

residu Pasir dan air

Tidak larut

Tidak stabil

Terdapat residu

Gula dan air

Larut

Stabil

Tidak

ada

residu Kopi dan air

Larut

Tidak stabil

Terdapat residu

G. Analisis data hasil pengamatan 1.

2.

Yang termasuk dalam a.

Larutan sejati : gula dan air, garam dan air

b.

Koloid

: susu dan air

c.

Suspensi

: pasir dan air, kopi dan air

Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi a.

Larutan sejati, bersifat homogen, tidak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra dan ketika disaring tidak ada residu

b.

koloid, secara makroskopis bersifat homogen tetapi bersifat heterogen jika diamati denga mikroskop ultra.

c.

Suspensi bersifat heterogen dan ketika disaring terdapat residu.

H. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa susu dan air merupakan koloid, gula dan air, garam dan air merupakan larutan sejati, dan yang merupakan suspensi adalah pasir dan air, kopi dan air.

221

Lampiran 04b

Kelas/Semester

:……………………………..

Materi Pokok

:……………………………..

Anggota Kelompok : 6. …………………………………….. 7. …………………………………….. 8. …………………………………….. 9. ……………………………………..

222

Lampiran 04b

A. Judul praktikum : Sifat-sifat koloid (efek tyndall dan koagulasi) B. Tujuan Untuk menganalisis sifat-sifat koloid (efek tyndall dan koagulasi) C. Dasar Teori Pada umumnya koloid berwujud keruh, tetapi tidak selalu begitu. Beberapa “larutan” koloid tampak “bening” dan sukar dibedakan dari larutan sejati. Sol As2S3 akan sukar dibedakan dengan larutan K2CrO4 atau sol Fe(OH)3 akan sukar dibedakan dengan larutan I2. 1) Efek Tyndall Jika cahaya dilewatkan ke dalam sistem koloid, cahaya yang melewati sistem koloid tersebut terlihat lebih terang. Cahaya yang terlihat lebih terang ini disebabkan oleh terjadinya efek Tyndall. Efek ini pertama kali diterangkan oleh John Tyndall, seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris. Efek Tyndall adalah efek penghamburan berkas sinar atau cahaya oleh partikel koloid. Hal ini bisa diamati apabila ke dalam gelas kimia yang diisi larutan koloid kemudian dari arah samping dilewatkan berkas cahaya dari lampu senter maka tampak hamburan cahaya dalam larutan koloid. Hal ini terjadi karena partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. Jika kemudian cahaya ini ditangkap layar, cahaya pada layar tersebut tampak buram. 2) Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak tidak beraturan, gerak acak atau gerak zig-zag pertikel koloid. Gerak Brown terjadi karena benturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispersi. Benturan tersebut mengakibatkan partikel koloid bergetar dengan arah yang tidak beraturan dan jarak yang pendek.

223

Lampiran 04b

3) Adsorpsi Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Hal ini disebabkan karena gaya tarik molekul pada permukaan adsorben (zat penyerap) yang menyebabkan koloid menjadi bermuatan. Jika penyerapan hanya terjadi di permukaan saja disebut adsorpsi, sedangkan jika penyerapan terjadi seluruh bagian disebut absorpsi 4) Koagulasi Proses koagulasi banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya menggumpalnya susu yang basi, telur direbus, santan atau susu apabila dipanaskan, dan terbentuknya delta pada daerah pertemuan air sungai dan air laut. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena rusaknya stabilitas sistem koloid atau disebabkan penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang besar dan menggumpal 5) Dialisis Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid tersebut. Koloid tidaak dapat melewati membran semipermiabel, sedangkan larutan sejati dapat melewati membran semipermiabel. Prinsip ini digunakan untuk memisaahkan koloid dengan larutan sejati. Cara pemisahan ini disebut dialisis dan alat yang digunakan disebut dialisator. Tujuan dialisis adalah untuk menghindari koagulasi dari ion-ion pengganggu maka ion-ion itu harus dihilangkan. Misalnya, pada pembuatan sol Fe(OH)3 terdapat ion pengganggu Cl-.

D. Wacana Perhatikan bacaan berikut : I.

Nona melakukan sebuah perjalanan jauh pada malam hari melewati sebuah daerah berkabut dengan mengendarai sebuah mobil, ketika 224

Lampiran 04b

melintasi daerah berkabut tersebut nona medi bingung karena sorotan cahaya lampu mobil yang dikendarai terlihat semakin terang. Menurut kalian apa yang menyebabkan sorotan cahaya lampu mobil yang dikendarai nona medi semakin terang? II.

Nona membuat susu untuk adiknya tanpa sengaja nona Seli menyenggol sebotol cuka yang ada di sekitar meja sehingga beberapa tetes larutan cuka tersebut masuk ke dalam gelas yang berisi susu, beberapa detik kemudian nona Seli kaget karena susu tersebut menggumpal. Menurut kalian apa yang menyebabkan susu yang dibuat nona medi menggumpal?.

E. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(di isi oleh peserta didik). . . .. . . . . . . . . .......... .................................................... ..........

F. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Diisi Peserta Didik) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................................... ..........

G. Alat dan Bahan

225

Lampiran 04b

1.

Alat a. Lampu senter b. Gelas kimia c. Batang pengaduk d. Silinder ukur e. Pipet f. Tebung reaksi

2.

Bahan a. Susu

d. Cuka

b. Air garam

e. Susu

c. Kopi H. Prosedur Kerja a. Efek Tyndall 1) Siapkan 3 buah gelas kimia dan satu silinder ukur untuk mengisi larutan pada gelas kimia 2) Masukkan 10 mL campuran susu dan air ke dalam tabung reaksi 3) Ambil senter dan arahkan berkas sinarnya ke larutan yang terdapat dalam tabung reaksi. Kemudian beri latar kertas putih sebagai wadah pemantulan cahaya senter. Amati yang terjadi 4) Catat hasil pengamatan kalian. 5) Ulangi langkah (1 dan 2) untuk larutan lainnya dengan tabung reaksi yang berbeda. 226

Lampiran 04b

b. Koagulasi 1) Pengaruh penambahan asam a) Siapkan 1 buah gelas kimia b) Masukkan 50 ml air c) Tambahkan 1 sendok susu bubuk dan aduk hingga terlarut sempurna d) Masukkan 2 ml campuran susu ke dalam tabung reaksi e) Tambahkan 10 tetes cuka f) Amati dan catatlah hasil pengamatan anda 2) Pengaruh suhu a) Siapkan 1 buah tabung reaksi b) Masukkan 1 sendok putih telur dan panaskan c) Amati dan catatlah hasil pengamatan anda. I.

Data Pengamatan a.

Sifat efek tyndall No

Campuran

Warna larutan (bening atau keruh)

b.

1.

Susu dan air

2.

Air dan garam

3.

Air dan kopi

Menghamburkan cahaya atau tidak

Koagulasi No

Larutan

1.

Susu + cuka

Menggumpal/tidak

227

Lampiran 04b

2. J.

Putih telur yang dipanaskan

Pertanyaan 1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan bagaimana sifat koloid terhadap cahaya! ........................................................ ......................................................... ......................................................... ......................................................... . . . . . .pengamatan . . . . . . . . . . . . anda, . . . . . . .jelaskan . . . . . . . . .bagaimana . . . . . . . . . . . sifat . . . . . .koloid ... 2. Dari. . .hasil terhadap

penambahan asam dan sifat koloid terhadap suhu! ........................................................ ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... K. Kesimpulan

........................................................ ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... .........................................................

228

Lampiran 04b

A. Judul praktikum : Sifat-sifat koloid (efek tyndall dan koagulasi) B. Tujuan Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek tyndall dan koagulasi) C. Rumusan Masalah 1.

Mengapa sorotan lampu mobil ketika melewati daerah yang berkabut semakin terang?

2.

Apa yang terjadi ketika susu ditambahkan dengan larutan asam?

D. Hipotesis 1. Karena sorotan lampu mobil dipantulkan kemudian dihamburkan oleh kabut sehingga terlihat cahaya lampu lebih terang. Kabut merupakan salah satu contoh koloid. 2. Susu yang ditambahkan dengan larutan asam akan menggumpal.

229

Lampiran 04b

E. Data pengamatan a. Efek tyndall Warna larutan No

Larutan

(bening atau keruh)

1.

Larutan tepung

keruh

Menghamburkan cahaya atau tidak Menghamburkan cahaya

3.

Air gula

Bening

Tidak menghamburkan cahaya

5

Kopi

Keruh

Menghamburkan cahaya

b. Koagulasi

F.

No

Larutan

Menggumpal/tidak

1.

Susu + air jeruk

Menggumpal

2.

Putih telur yang dipanaskan

menggumpal

Jawaban Pertanyaan 1.

Sifat

koloid

terhadap

cahaya

yaitu

mampu

memantulkan

dan

menghamburkan cahaya ke segala arah. Hal ini dikarenakan partikel-partikel koloid tersebar ke segala arah sehingga dapat menghamburkan cahaya. 2. Sifat koloid terhadap penambahan asam yaitu mampu menggumpalkan suatu campuran. Hal ini terjadi karena partikel koloid yang berbeda muatan digabungkan sehingga akan membentuk partikel koloid yang lebih besar. Suhu dapat meggumpalkan koloid hal ini karena suhu mempengaruhi

230

Lampiran 04b

kestabilan koloid contohnya putih telur yang dipanaskan akan menggumpal, hal ini terjadi karena suhu mempengaruhi kestabilan dari putih telur. G. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa salah satu sifat koloid adalah dapat menghamburkan cahaya dan menggumpalkan suatu koloid. Gejala pemantulan dan penghamburan cahaya oleh partikel koloid disebut efek tyndall sedangkan gejala penggumpalan suatu partikel koloid menjadi partikel yang lebih besar disebut koagulasi.

231

Lampiran 04c

Kelas/Semester

:……………………………..

Materi Pokok

:……………………………..

Anggota Kelompok : 10. …………………………………….. 11. …………………………………….. 12. …………………………………….. 13. …………………………………….. 14. ……………………………………..

232

Lampiran 04c

A. Judul praktikum : Pembuatan koloid B. Tujuan Untuk membuat berbagai macam jenis koloid. C. Dasar Teori Partikel koloid memiliki ukuran di antara partikel larutan dan suspensi. Baik larutan maupun suspensi dapat dibuat menjadi sistem koloid dengan mengubah ukuran partikelnya. Berdasarkan pengubahan ukuran partikel, pembuatan sistem koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi dilakukan dengan memperbesar ukuran partikel. Cara ini diterapkan pada pembuatan koloid dari partikel larutan. Cara dispersi dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel dan diterapkan pada pembuatan koloid dari partikel suspensi.

D. Wacana Perhatikan bacaan berikut : Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti di bidang industri, farmasi maupun pertanian. Beberapa contoh pembuatan berbagai jenis koloid secara sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari hari adalah membuat agar-agar, pembuatan busa cair,dan pembuatan sol.

233

Lampiran 04c

E. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(di isi oleh peserta didik). . . .. . . . . . . . . . . . . .......................................................

F. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Diisi Peserta Didik) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................ G. Alat dan Bahan a) Alat dan Bahan Pembuatan agar-agar 1) Gelas kimia

5) Lampu Spritus

2) Batang Pengaduk

6) Bubuk agar-agar

3) Kaki tiga

7) Air

4) Kawat Kasa b) Alat dan Bahan Pembuatan Busa Cair 1) Sabun

3) Air

2) Tabung reaksi c) Alat dan Bahan Pembuatan Sol 1) Gelas kimia 100 mL

3) Air kotor

2) Pengaduk

4) Tawas 5) Gelas Kimia

234

Lampiran 04c

H. Langkah Kerja a. Pembuatan agar-agar 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Masukan 50 ml air kedalam gelas kimia 3. Tambahkan serbuk agar-agar secukupnya 4. Panaskan hingga mendidih. Kemudian diamkan beberapa menit. Amati dan catat perubahan yang terjadi. b. Pembuatan busa cair 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Masukan 10 ml air kedalam tabung reaksi 3. Tambahkan detergen secukupnya 4. kocoklah hingga muncul busa 5. Amati dan catat pada tabel pengamatan.

c. Penjernian air 1) Tuangkan 10 ml air kotor ke dalam gelas aqua. 2) Masukan tawas ke dalam air kotor tersebut amati perubahan yang terjadi.

235

Lampiran 04c

I. Tabel Hasil pengamatan a. Pembuatan agar-agar No Tahap pembuatan 1 50 ml air + bubuk agar- agar (dipanaskan)

Pengamatan

b. Pembuatan busa cair No

Tahap Pembuatan

Pengamatan

1.

10 ml air + detergen secukupnya

2.

Kocok hingga muncul busa c. Pembuatan Sol.

No 1.

Tahap Pembuatan

Pengamatan

Air kotor dimasukan tawas

J. Analisis Data 1. Jelaskan apa yang terjadi ketika : a. Air ditambahkan dengan detergen, kemudian diaduk b. Air di tambahkan dengan bubuk agar-agar kemudian dipanaskan. c. Air kotor yang dimasukan tawas ........................................................ ......................................................... ......................................................... ......................................................... .........................................................

236

Lampiran 04c

K. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan data pengamatan yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa : ........................................................ ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... .........................................................

237

Lampiran 04c

A. Rumusan masalah: Bagaimana prosedur pembuatan koloid dengan cara dispersi? B. Tujuan: Untuk mengetahui cara pembuatan koloid dengan dispersi C. Hipotesis: Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid D. Tabel Hasil Pengamatan a. Pembuatan busa cair No Tahap Pembuatan 1. 50 ml air + sabun secukupnya 2. Aduklah hingga muncul busa

Pengamatan Warna keruh Terbentuk buih atau busa sabun

b. Pembuatan emulsi cair No Tahap Pembuatan 1. 100 ml air + 1 sendok susu 2. Aduklah kemudian diamkan tersebut

Pengamatan Warna keruh campurkan Setelah campuran susu diaduk, dan disaring warnanya tetap keruh

c. Pembuatan aerosol padat No Tahap Pembuatan 1. Sepotong kayu api lalu dibakar

238

Pengamatan Kayu yang dibakar menghasilkan asap berwarna putih

Lampiran 04c

E. Analisis Data Berdasarkan hasil pengamatan di atas, maka dapat dianalisis sebagai berikut: a. Pembuatan busa cair Sabun setelah dicampurkan dengan air setelah diadukan terus menerus maka akan muncul busa atau buih sabun . Hal ini berarti bahwa buih merupakan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. b. Pembuatan emulsi cair Susu dicampurkan dengan air setelah diadukan lalu didiamkan serta disaring warnanya tetap keruh. Hal ini berarti bahwa campuran susu dan air merupakan sistem koloid cair dalam cair. c. Pembuatan aerosol padat Kayu api setelah dibakarkan akan menghasilkan asap berwarna putih. Hal ini berarti asap pada kayu api yang dibakara merupakan sistem koloid mengandung sol gas atau lebih dikenal aerosol padat. F. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid.

239

Lampiran 05a

KUIS Teknik penilaian

: tertulis

Bentuk instrument : uraian Indikator

:

3.17.1 Menjelaskan sistem koloid 3.17.2 Mengelompokan jenis – jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi.

SOAL 1. Jelaskan apakah yang dimaksudkan dengan sistem koloid! (5) 2. Perhatikan wacana berikut ini: a. Seorang anak sedang memakan kue keju b. Dipagi hari dikota so”e selalu mengalami Kabut dipagi hari Dari kedua wacana tersebut Kelompokan kedalam jenis – jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya. (10)

240

Lampiran 05a

KUNCI JAWABAN 1. Yang dimaksudkan dengan sistem koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak di antara campuran homogen (larutan) dan heterogen (suspensi). Dengan kata lain, campuran koloid merupakan bentuk peralihan campuran dari heterogen menjadi homogen. 2. Dari wacana tersebut dapat dikelompokan yaitu: a. Keju termasuk jenis koloid emulsi padat dengan fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya padat. b. Kabut termasuk jenis koloid aerosol cair dengan fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya gas

Nilai:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛 100

241

𝑥 100

Lampiran 05b

KUIS 02 Teknik penilaian

: tertulis

Bentuk instrument : uraian Indikator

:

3.17.3 Menganalisis sifat – sifat koloid berdasarkan peristiwa sehari – hari.

SOAL 1. Menggumpalnya susu yang basi, perebusan telur, pembentukan delta disungai, peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh sifat- sifat koloid, dimana terjadinya penggumpalan (koagulasi), mengapa terjadinya penggumpalan pada ketiga peristiwa tersebut? (100)

242

Lampiran 05b

KUNCI JAWABAN 1. Koagulasi atau penggumpalan terjadi pada ketiga peristiwa tersebut karena rusaknya stabilitas sistem koloid atau disebabkan penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang besar dan menggumpal atau menggumpalnya partikel koloid sehingga

Nilai:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛 100

243

𝑥 100

Lampiran 05c

KUIS 03 Teknik penilaian

: tertulis

Bentuk instrument : uraian Indikator

:

3.15.3 Membuat jenis koloid buih atau busa cair

SOAL 1. Perhatikan alat dan bahan berikut ini: sabun rinso, air, wadah atau gelas kimia, Jelaskan bagaimana pembuatan koloid buih atau busa cair berdasarkan alat dan bahan yang sudah ada! (10)

244

Lampiran 05c

KUNCI JAWABAN 1. Cara pembuatan buih atau busa cair adalah sebagai berikut: a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Masukan 50 ml air kedalam gelas kimia c. Tambahkan sabun secukupnya d. Aduklah hingga muncul busa e. Amati dan catat pada tabel pengamatan.

Nilai:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛 100

245

𝑥 100

Lampiran 06a

Kelas

: XI IPA

Mata Pelajaran

: KIMIA

Kompetensi Dasar : 3.15

Menganalisis peran koloid berdasarkan sifat – sifatnya dalam kehidupan sehari – hari

Indokator

:

3.17.4 Menjelaskan tentang larutan, suspensi dan koloid. 3.17.5 Mengklasifikasikan larutan, suspensi dan koloid. 3.17.6 Menjelaskan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi. 3.17.7 Menyebutkan contoh-contoh dari jenis-jenis sistem koloid. 3.17.8 Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi. 3.17.9 Menganalisis jenis-jenis koloid berdasarkan fase pendispersi dan fase terdispersi.

246

Lampiran 06a

Soal

:

1. Jelaskan pengertian dari sistem dispersi? 2. Berdasarkan ukuran partikelnya sistem dispersi dibedakan menjadi tiga, sebutkan dan jelaskan! 3. Berikan masing-masing 2 contoh dari larutan, koloid dan suspensi dalam kehidupan sehari-hari! 4. Seorang siswa membuat campuran parutan kelapa dengan air, susu dengan air, kopi dengan

air, tanah dengan air, gula dengan air, garam dengan air,

klasifikasikan manakah yang termasuk larutan, suspensi dan koloid? 5. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pendispersi diperoleh 8 jenis koloid, sebutkan dan sertakan contohnya masing-masing. 6. Berdasarkan contoh dibawah ini merupakan contoh dari koloid. Dari masingmasing contoh di bawah mengapa dikatakan jenis koloid tersebut? Jelaskan! a. Awan, kabut

: jenis koloid aerosol cair

b. Batu apung, kerupuk

: jenis koloid buih padat

c. Mutiara, kaca warna

: jenis koloid sol padat

d. Keju, mentega

: jenis koloid emulsi padat

e. Pati dalam air, cat

: jenis koloid sol

247

Lampiran 06a

Kunci Jawaban Tugas Rumah 01 1. Sistem dispersi adalah campuran suatu zat dengan zat lain dan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke zat lain 2. Berdasarkan ukuran partikelnya sistem dispersi dibedakan menjadi tiga yaitu larutan, koloid dan suspensi. a. Larutan merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi walaupun menggunakan mikroskop ultra. b. Koloid merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikelnya diantara larutan dan suspensi c. Suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relatif besar yang tersebar merata didalam medium pendispersi. 3. Contoh yang termasuk dalam larutan, koloid, dan suspensi anatar lain: a. Contoh larutan

: sirup dan air, garam dan air.

b. Contoh koloid

: susu dan air, santan kelapa

248

Lampiran 06a

c. Contoh suspensi

: kopi dan air, tanah dan air.

4. Yang termasuk : a) Larutan 1) Garam yang ditambahkan dengan air 2) Gula yang ditambahkan dengan air b) Koloid. 1) Susu yang ditambahkan air. 2) Santan kelapa c) Suspensi 1) Tanah yang ditambahkan dengan air 2) Kopi yang ditambahkan dengan air 5. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pendispersi diperoleh 8 jenis koloid yaitu: a. Sol (padat terdispersi dalam cair), contohnya cat, jelly dan sol belerang b. Sol padat (padat terdispersi dalam padat), contohnya gelas berwarna dan mutiara c. Aerosol padat (padat terdispersi dalam gas), contohnya asap dan debu di udara d. Emulsi padat atau gel (cair terdispersi dalam padat), contohnya keju dan mentega e. Emulsi (cair terdispersi dalam cair), contohnya susu dan santan f. Aerosol cair (cair terdispersi dalam gas), contohnya awan dank abut g. Busa padat (gas terdispersi dalam padat), contohnya karet busa dan kerupuk h. Busa (gas terdispersi dalam cair), contohnya buih sabun dank rim kocok.

6. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi :

249

Lampiran 06a

a) Awan dan kabut, terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersinya berupa gas dan termasuk jenis koloid aerosol cair. b) Pati dalam air dan cat, terbentuk dari fase terdispersi padat dan medium pendispersinya berupa cair dan termasuk jenis koloid sol. c) Kerupuk dan batu apung, terbentuk dari fase terdispersi gas dan medium pendispersinya berupa padat dan termasuk jenis koloid buih padat. d) Mentega dan keju, terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersinya berupa padat dan termasuk jenis koloid emulsi. e) Kaca warna dan mutiara, terbentuk dari fase terdispersi padat dan medium pendispersinya berupa padat dan termasuk jenis koloid sol padat.

250

Lampiran 06b

Nama

:

Kelas

: XI IPA

Kompetensi Dasar : 3.16 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya Indokator

:

5.15.1 Menjelaskan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, Gerak Brown, Adsorpsi, Koagulasi, Dialisis, Koloid Pelindung, Elektroforesis, Koloid liofob dan liofil) 3.16.2 Menganalisis sifat-sifat koloid berdasarkan data percobaan.

251

Lampiran 06b

Soal

:

1. Jelaskan pengertian dari effek tyndall, elektroforesis dan koagulasi! 2. Bagaimana terjadinya gerak brown pada sistem koloid! 3.

Pada siang hari, di dalam hutan tampak cukup terang meskipun cahaya atau sinar matahari tidak masuk ke dalam hutan. Hal ini berkaitan dengan sifat koloid berupa effek tyndall. Analisislah cara kerja effek tyndall yang terjadi pada peristiwa tersebut? 4. Perhatikan tabel berikut ini. No

Peristiwa/Proses

Sifat koloid

252

Lampiran 06b

1

Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut.

2

Menggunakan arang aktif untuk menghilangkan bau pada

……

lemari es

……

3

Pembentukan delta di muara sungai.

……

4

Penyembuhan sakit perut dengan menggunakan obat norit.

……

5

Asap rokok yang terkena cahaya proyektor di dalam gedung bioskop.

……

6

Menghilangkann bau badan dengan mengggunakan deodorant.

……

7

Pengolahan debu atau asap dari proses industri dengan alat ……

Cottrel. 8.

Penambahan asam asetat ke dalam getah karet pada pembuatan lateks.

……

9

Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal.

……

10

Menghilangkan kotoran pada proses pembuatan sirup.

……

Analisislah sifat koloid yang sesuai dengan peristiwa atau proses yang ada dalam tabel! 5. Perhatikan tabel hasil percobaan berikut ini. No 1.

Isi botol Air + minyak goreng

Hasil Pengamatan Kedua larutan tidak menyatu atau membentuk dua fase

2.

Air + minyak goreng +

Kedua larutan saat ditambahkan deterjen

253

Lampiran 06b

deterjen

menghasilkan larutan yang hanya terdapat satu fase saja.

Analisislah fungsi dan cara kerja koloid pelindung pada hasil percobaan di atas! 6. Sebutkan masing-masing 3 contoh dari koloid liofil dan koloid liofob! 7. Jelaskan perbedaan antara koloid liofil dan koloid liofob!

254

Lampiran 06b

Kunci jawaban Tugas 02 Jawaban tugas rumah 02 No. Jawaban soal 1. Pengertian dari. a. Effek tyndall merupakan efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. b. Elektroforesis merupakan peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda. c. Koagulasi merupakan penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. 2. Terjadinya Gerak brown pada sistem koloid karena benturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispersi. Apabila diamati dengan menggunakan mikroskop ultra, maka partikel koloid senantiasa bergerak terus-menerus dengan tidak menentu akibat dari tumbukan antara partikel yang tidak seimbang ke segala arah. 3. Cahaya matahari yang melewati pepohonan dala hutan, akan mengenai partikel udara dan debu yang ada dalam hutan tersebut, dimana debu atau partikel udara tersebut termasuk ke dalam sistem koloid, sehingga cahaya yang melewati sistem koloid (debu) tersebut terlihat lebih terang. Cahaya yang terlihat lebih terang ini disebabkan oleh terjadinya effek tyndall. Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang. 4. Berikut ini merupakan sifat-sifat koloid yang berkaitan dengan peranan dalam kehidupan. No Peristiwa/Proses Sifat koloid Sorot lampu mobil pada malam yang Effek tyndall 1 berkabut. Adsorpsi 2

255

Skor 10

10

10

20

Lampiran 06b

5.

6.

7.

Menggunakan arang aktif untuk menghilangkan bau pada lemari es Koagulasi 3 Pembentukan delta di muara sungai. Adsorpsi 4 Penyembuhan sakit perut dengan Effek tyndall 5 menggunakan obat norit. Asap rokok yang terkena cahaya Adsorpsi 6 proyektor di dalam gedung bioskop. Elektroforesis 7 Menghilangkan bau badan dengan mengggunakan deodorant. Koagulasi 8 Pengolahan debu atau asap dari proses industri dengan alat Cottrel. Dialisis 9 10 Penambahan asam asetat ke dalam getah Adsorpsi karet pada pembuatan lateks. Proses cuci darah pada penderita gagal ginjal. Menghilangkan kotoran pada proses pembuatan sirup. Fungsi dari koloid pelindung adalah sebagai pelindung muatan koloid lain agar tidak terjadi koagulasi, jadi sabun atau deterjen berperan sebagai kolod pelinding antara air dan minyak (koloid) sehingga tidak terjadi penggumpalan antara keduanya. Cara kerjanya adalah dengan cara deterjen membentuk lapisan di sekililing partikel koloid yaitu minyak sehingga antara air dan minyak tidak terbentuk endapan atau koagulasi. Contoh dari : a. Koloid liofil adalah : agar-agar, kanji dan lem. b. Koloid liofob adalah : sol AgCl, sol CaCO3, dan koloid As2S3. Perbedan antara koloid liofil dan koloid liofob adalah a. Koloid liofil adalah koloid yang partikel-pertikel terdispersinya menarik (suka) medium pendispersinya. b. Koloid liofob adalah koloid yang partikel-pertikel terdispersinya tidak menarik (tidak suka) pada medium pendispersinya.

256

10

10

10

Lampiran 06c

Nama

:

Kelas

: XI IPA

Mata Pelajaran

: KIMIA

Kompetensi Dasar : 3.15

Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

Indokator

:

3.15.1 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan sehari-hari 3.15.2 Menjelaskan cara pembuatan Koloid 3.15.3 Membuat berbagai macam jenis koloid (jenis Sol padat, emulsi padat, buih padat, sol, aerosol padat dan emulsi)

257

Lampiran 06c

Soal 1. Jelaskan perbedaan antara cara pembuatan koloid dispersi dan kondensasi! 2. Bagaimana cara pembuatan sol-sol logam melalui busur bredig! 3. Analisislah peran koloid yang terjadi pada peristiwa pencucian darah dibawah ini

4. Perhatikan tabel hasil percobaan tentang cara pembuatan koloid secara kondensasi sol Al(OH)3.

258

Lampiran 06c

No 1

Tahap pembuatan

Pengamatan

Hentikan pemanasan apabila Larutan AlCl3 saat ditambahkan dengan air larutan menjadi

mulai coklat.

berubah panas lama-kelamaan akan menjadi coklat Amati dan agak keruh .

sifatnya. Analisislah proses yang terjadi ketika AlCl3 direaksikan dengan air panas sehingga menghasilkan sol Al(OH)3! 5. Isilah teka-teki dibawah ini!

259

Lampiran 06c

6. .

7. Analisislah bagaimana cara kerja tawas dalam menjernihkan air!

260

Lampiran 06c

Kunci Jawaban Tugas 03 No.

Jawaban soal

Skor

1.

Perbedaan antara cara pembuatan koloid dispersi dan kondensasi

15

adalah. a. Cara pembuatan koloid disperse merupakan pembuatan koloid dengan cara memecah partikel-partikel besar menjadi partikel-partikel

berukuran

koloid

yang

kemudian

didispersikan dalam medium pendispersinya. b. Cara pembuatan koloid kondensasi merupakan pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel-partikel kecil larutan sejati membentuk partikel-partikel berukuran koloid. 2.

Cara pembuatan sol-sol logam melalui busur bredig adalah dengan

20

cara meloncatkan bunga api listrik ke dalam elektrolit (medium pemdispersi), dan sebagai elektroda digunakan logam yang akan dibuat sol. Pada proses ini biasanya dihubungkan dengan sumber arus listrik bertegangan tinggi. Jadi, jika loncatan bunga api yang muncul di antara kedua elektroda akan menguapkan sebagian logam. Uap logam yang terbentu di dalam medium dispersi akan menyublim dan membentu partikel halus. 3.

Proses pemcucian darah merupakan salah satu contoh peran koloid dalam kehidupan sehari-hari yang menerapkan proses dialysis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah bagi penderita gagal ginjal. Ionion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhirnya proses pada kantung hanya tersisa koloid

261

20

Lampiran 06c

saja. Senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien. 4.

Ketika AlCl3 direaksikan dengan air panas (H2O) terjadi reaksi

10

hidrolisis, dimana AlCl3 akan terhidrolisis menjadi ion Al3+ dan 3Cl-. Pada airjuga terjadi penguraian dimana H2O akan terurai menjadi H+ dan OH-. Kemudian terjadi interaksi antara ion-ion yang berbeda muatan dan membentuk senyawa Al(OH)3 dan hasil sampingnya HCl. 5.

Jawaban Teka-Teki Kimia.

20

a. Mendatar 1. Suspensi 3. Koagulasi 5. Kondensasi 8. Brown 10. Gel 11. Tawas 12. Elektroforesis 13. Tinta b. Menurun 2. Emulsi 4. Adsorpsi 6. Kasein 7. Aerosol 9. Norit 6.

Emulsi

5

7.

Cara kerja tawas dalam menjernihkan air adalah ion Al3+ yang terdapat pada tawas akan terhidrolisis atau bereaksi dengan air membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui

10

262

Lampiran 06c

reaksi berikut. Al3+ + 3H2O → Al(OH)3 + 3H+ Senyawa Al(OH)3 akan menetralkan muatan negatif dari partikel koloid dalam air (air keran) dan menggumpalkannya. Dengan demikian, partikel tersebut akan mengendap bersama tawas karena pengaruh gravitasi.

263

Lampiran 07

KISI KISI TES HASIL BELAJAR (THB) Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : XI IPA/ II Tahun Ajaran

: 2016/2017

Materi Pokok

: Koloid

Kompetensi Inti KI 1

: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2

: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3

: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

264

Lampiran 07

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4

: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar (dari KI 3) : 3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya No

Indikator

1

Mengidentifikasi sistem koloid

Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat mengidentifikasi

No soal 1

Soal Perhatikan ciri-ciri dari campuran berikut ini:

larutan, suspensi

a. Stabil/tidak terpisah

dan koloid

b. Dapat dipisahkan dengan penyaringan c. Transparan d. Sukar terpisah Dari ciri-ciri diatas manakah yang termasuk

265

Kunci jawaban Terlampir

Klasifikasi soal C4

Skor 10

Lampiran 07

ciri-ciri larutan, suspensi dan koloid?

Peserta didik dapat

2

mengklasifikasikan tentang larutan, suspensi, dan koloid. 2

Menjelaskan sistem koloid

3

4

Mengelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi

Peserta didik dapat menjelaskan sistem koloid Peserta didik dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.

5

Menjelaskan Peserta didik dapat sifat-sifat koloid mendeskripsikan (efek Tyndall, sifat-sifat koloid Gerak Brown, (efek Tyndall,

5

4

Klasifikasikan contoh-contoh campuran Terlampir berikut kedalam larutan, suspensi dan koloid! a. Garam dan air b. Kopi dan air c. Santan kelapa d. Susu Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan Terlampir larutan, suspensi dan koloid!

C2

5

C2

5

Kelompokkanlah jenis-jenis koloid berikut Terlampir berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi : a. Keju b. Susu c. Tinta d. Sabun e. Asap Dari gambar di bawah ini merupakan salah Terlampir satu contoh sifat-sifat koloid. Sifat apakah yang ditunjukkan dari gambar dibawah ini?

C2

5

C1

5

266

Lampiran 07

Elektroforesis, Adsorpsi, Koagulasi, Koloid Pelindung, Dialisis, Koloid liofob dan liofil).

Gerak Brown, Elektroforesis, Adsorpsi, Koagulasi, Koloid Pelindung, Dialisis, Koloid liofob dan liofil). Menganalisis sifatsifat koloid (efek tyndall, Koagulasi dan Koloid pelindung) dengan melakukan percobaan.

6 7

Apa yang dimaksud dengan koagulasi? Di suatu kelas guru sudah menyiapkan alat dan bahan yaitu senter, susu bubuk, gula dan air. Setelah itu guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mempraktekan alat dan bahan yang ada di depan. Pertamatama guru tersebut meminta siswa untuk mencampurkan susu bubuk dengan air dan gula dengan air kemudian diaduk. setelah diaduk guru meminta siswa tersebut untuk melakukan langkah selanjutunya yaitu menyorotkan cahaya pada kedua larutan tersebut. Manakah yang dapat dilewati cahaya senter atau yang dapat menghamburkan cahaya dan mana yang tidak. Ternyata hasilnya adalah yang dapat menghamburkan cahaya adalah campuran

267

terlampir

C1 C4

5 15

Lampiran 07

6.

Menjelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik dapat mengidentifikasi peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari

8

9

susu dengan airsedangkan campuran gula dan air tidak. Dari wacana diatas mengapa campuran susu dan air dapat menghamburkan cahaya sedangkan larutan gula tidak dapat menghamburkan cahaya? Ian menyiapkan 2 buah wadah yang berisi Terlampir air kotor. Wadah 1 Ia menambahkan tawas dan wadah yang ke 2 Ia tidak menambahkan tawas. Setelah beberapa saat Ian menyaring ke dua sampel tersebut. Hasil penyaringannya adalah air yang ditambahkan tawas lebih jernih dibandingkan dengan air yang tidak menggunakan tawas. Dari wacana diatas mengapa pada wadah 1 air yang ditambahkan tawas lebih jernih? Apa peran dari tawas? Jika air dan minyak dicampur, larutannya Terlampir tidak dapat tercampur. Tetapi jika ditambahkan sabun larutan tersebut tercampur. Apa peran dari sabun tersebut? Mengapa demikian?

268

C4

15

C4

10

Lampiran 07

7. Menjelaskan cara pembuatan koloid

Siswa dapat menjelaskan cara pembuatan koloid

10

11 8

Membuat beberapa jenis koloid dengan cara dispersi

Peserta didik dapat membuat berbagai macam jenis koloid

12

Dengan cara apakah koloid berikut ini di buat ? jelaskan. a. Sol belerang b. Sol gel agar-agar Bagaimana pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan cara dispersi? Bagaimana cara pembuatan gel agar-agar yang anda ketahui?

269

Terlampir

C2

5

Terlampir

C2

5

Terlampir

C2

5

Lampiran 07

KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR (THB) Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : XI IPA/ II Tahun Ajaran

: 2016/2017

Materi Pokok

: Sistem Koloid

No

1

Jawaban

Skor

Yang termasuk dalam ciri-ciri :

2

Total Skor 6

a. Larutan adalah transparan, stabil/tidak terpisah

2

b. Suspensi adalah dapat dipisahkan dengan penyaringan

2

c. Koloid adalah sukar terpisah

2

Yang termasuk:

2

a. Larutan: garam dan air b. Suspensi: kopi dan air

2

c. Koloid: susu dan santan kelapa

2

270

6

Lampiran 07

2

Pengertian dari:

9

a. Larutan : Campuran homogen yang mengandung partikel-partikel zat terlarut berdiameter <

3

1 nm seperti atom, ion, dan molekul. b. Koloid : Campuran heterogen dengan ukuran partikel zat terdispersi dan sifat-sifat yang

3

berada pada kisaran antara 1-1000 nm. c. Suspensi : suatu sistem yang terdiri dari partikel-partikel padatan tersuspensi dalam medium

3

cair. Partikel-partikel dalam suspensi berdiameter lebih besar dari 1000 nm 4

1. Jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi

2

8

a. Keju : fase terdispaersi cair dan medium pendispersinya padat

5

b. Susu : fase terdispaersi cair dan medium pendispersinya cair

2

c. Tinta : fase terdispaersi padat dan medium pendispersinya cair

2

d. Asap : fase terdispaersi padat dan medium pendispersinya gas

2

Deskripsi dari gambar adalah adanya peristiwa penghamburan cahaya matahari pada pagi hari. Proses

4

4

4

4

yang yang terjadi adalah proses efek tyndall 6

Koagulasi adalah peristiwa Penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena rusaknya stabilitas sistem

271

Lampiran 07

koloid sehingga membentuk partikel besar dan menggumpal. 7

Karena jika dilihat ukuran partikel dari koloid lebih besar dibandingkan dengan larutan. Sehingga

6

6

4

4

4

4

4

8

terlihat lintasan cahaya yang melewati koloid, dihamburkan oleh partikel-partikelnya, sedangkan pada larutan ukuran partikelnya tidak dilihat dengan kasat mata sehingga tidak terlihat lintasan cahaya yang melewati larutan, dihamburkan oleh partikel-partikelnya. 8

Karena dengan menggunakan tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengapsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida.

9

Sabun berperan sebagai emulgator. Karena jika minyak dan air dikocok, maka akan terpisah menjadi dua larutan, akan tetapi bila ditambahkan larutan sabun maka campuran tersebut menjadi tercampur dan bersifat stabil.

10

Cara pembuatan koloid Sol belerang dan sol agar-agar a.

Sol belerang dibuat dengan cara mekanik yaitu belerang digerus dengan lumpamg sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersinya.

272

Lampiran 07

b.

Sol agar-agar dibuat dengan cara peptisasi yaitu pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau

4

endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi ( pemecah. Zat pemeptisasi memecah butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. 11

a. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan mengubah ukuran partikel larutan

4

8

yang berupa ion, atau molekul menjadi partikel koloid melalui beberapa reaksi kimia. b. Cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar)

4

menjadi partikel koloid. 12

Cara pembuatan gel agar-agar :

8

8

a. Masukkan 50 mL air kedalam gelas kimia berukuran 100 mL b. Masukkan bubuk agar-agar, kemudian diaduk sampai merata c. Panaskan gelas kimia tersebut hingga air di dalamnya mendidih d. Kemudian diaduk secara perlahan dan pemanasan terus dilakukan hingga larutan mengental, kemudian didinginkan Skor Total

273

75

Lampiran 08

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Indikator : Peserta Didik melakukan doa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran serta selalu mengucap syukur. A. Aspek Yang Dinilai: 1. Berdoa a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran b. Berdoa setelah memulai kegiatan pembelajaran c. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianut B. Menghargai pendapat teman sebagai wujud menghargai ciptaan Tuhan YME C. SIstem Penilaian: Keterangan: 1. Nilai 1 jika teramati 2. Nilai 0 jika tidak teramati 3. Cara penyekoran: 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 × 𝟏𝟎𝟎 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎

274

Lampiran 08

LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spritual Peserta Didik. Berilah angka 1 bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri nilai 0 bila aspek yang dinilai tidak teramati. No.

NAMA SISWA Berdoa sebelum pembelajaran

INDIKATOR Berdoa sesudah Berdoa sesuai pembelajaran dengan ajaran agama yang dianutnya

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

275

SKOR Menghargai pendapat teman sebagai wujud menghargai ciptaan Tuhan YME

NILAI

Lampiran 08

14. 15. Waktu pelaksanaan

Awal pembelajaran

akhir pembelajaran

276

Awal dan akhir Pembelajaran

Awal dan akhir pembelajaran

Lampiran 08 KISI-KISI ANGKET SIKAP SPIRITUAL

No.

Aspek yang di Nilai

Sikap/Nilai Berdoa sebelum dan sesudah

1

Butir Instrumen 1

mempelajari materi sistem koloid. Mengucap syukur ketika

2

berhasil mengerjakan sesuatu. Berdoa

Menjalankan ibadah sesuai

3

dengan agama yang dianut. Berserah diri apabila gagal

4

dalam mengerjakan sesuatu. Menambah rasa keimanan akan

5

kebesaran Tuhan. Memberi salam pada saat awal

2 Menghargai

dan akhir menyampaikan

pendapat teman

pendapat/presentasi sesuai

sebagai wujud

dengan agama yang anut.

menghargai ciptaan Tuhan YME

Mensyukuri kekayaan alam sekitar tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat.

277

6

7

Lampiran 08 Nama siswa

: ………………….

Kelas

: ………………….

Materi Pokok

: ………………….

Tanggal

: ………………….

PETUNJUK PENGISIAN: 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti. 2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari. KETERANGAN : 1. SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 2. SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 3. KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 4. TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan No.

Pernyataan

1. Saya mengangungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. 2. Saya mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. 3. Saya menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut dan tepat waktu. 4. Saya menyadari bahwa pengetahuan tentang keteraturan dari sistem koloid sebagai hasil pemkiran tentantif dengan berserah diri apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu. 5. Saya mempelajari sistem koloid dengan sungguh-sungguh untuk menambah rasa keimanan akan kebesaran Tuhan. 6. Saya memberi salam pada saat awal dan akhir menyampaikan pendapat/ presentasi sesuai dengan agama yang saya anut. 7. Saya mensyukuri kekayaan alam dengan menjaga lingkungan hidup di sekitar tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat. Jumlah

278

TP

KD SR SL

Lampiran 08 PETUNJUK PENYEKORAN ANGKET SIKAP SPIRITUAL

1. Keterangan Jawaban a. 4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan b. 3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan. c. 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan d. 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan. 2. Penskoran a. Perhitungan skor menggunakan skala 1-4. b. Perhitungn skor akhir menggunakan rumus : 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 3. Interpretasi skor Siswa memperoleh nilai : a. Baik Sekali : apabila memperoleh skor 31-40 b. Baik

: apabila memperoleh skor 21-30

c. Cukup

: apabila memperoleh skor 11-20

d.

: apabila memperoleh skor 1-10

Kurang

279

Lampiran 09

Lembar Observasi Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) Materi Pokok Kelas/Semester

: Sistem Koloid : XI MIA

Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah angka sesuai dengan rubrik! Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/2 Materi Pokok

: Sistem Koloid

Aspek yang Dinilai No

Nama Siswa

Rasa ingin tahu

Peduli

Jujur Ulet Teliti Kerja Proaktif Sama Lingkungan

1. 2. 3. 4. 5.

280

Jumlah Skor

Nilai

Lampiran 09

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

281

Lampiran 09

25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

Nilai =

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎

282

𝒙 𝟏𝟎𝟎

Lampiran 09

Rubrik Penilaian Observasi Aspek Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2)

No.

Indikator

Aspek yang Dinilai

1.

Jujur

- Mencatat data hasil percobaan sesuai dengan hasil pengamatan.

2.

Rasa ingin tahu

-

3.

Ulet

4.

Proaktif

5.

Kerja sama

-

6.

Teliti

-

Saya bertanya pada guru tentang materi yang saya tidak pahami. Saya terlebih dahulu membaca literatur yang mendukung percobaan dalam praktikum sebelum melakukan praktikum. Saya mencatat data praktikum sesuai dengan hasil pengamatan. Saya membuat laporan berdasarkan data apa adanya Saya tidak mudah putus asa bila menghadapi kesulitan dalam belajar. Saya memberikan ide pada saat diskusi kelompok Saya berperan aktif dalam kelompok. Saya dan teman-teman menyelesaikan soal di dalam LKPD secara bersama-sama Saya dan teman-teman kelompok saling membantu dalam melakukan percobaan Saya dan teman-teman saling membantu dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Saya mengamati hasil percobaan dengan teliti Saya menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada dalam LKPD dengan teliti Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data percobaan.

283

Rubrik Teramati Tidak teramati

:1 :0

Teramati Tidak teramati

:1 :0

Teramati Tidak teramati

:1 :0

Teramati Tidak teramati

:1 :0

Teramati Tidak teramati

:1 :0

Teramati Tidak teramati

:1 :0

Lampiran 09

7.

Peduli lingkungan

-

Saya menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya Saya membuang limbah praktikum pada tempatnya Saya menjaga kebersihan ruang kelas dan laboratorium

284

Teramati Tidak teramati

:1 :0

Lampiran 09

Kisi – Kisi Angket Penilaian Diri Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) Materi Pokok Kelas/Semester

: Sistem Koloid : XI MIA

Butir No

Indikator Instrumen

1.

Jujur

1

2.

Rasa ingin tahu

3.

Ulet

4.

Proaktif

5.

Kerja sama

9,10,11

6.

Teliti

12,13,14

7.

Peduli lingkungan

15,16,17

2,3 4,5,6 7,8

Jujur, toleransi, tangung jawab, rasa ingin tahu gotong royong, ulet santun, teliti

285

Lampiran 09

Lembar Angket Penilaian Diri Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) Kelas/ Semester

Nama siswa : ………………….

Materi Pokok

: ………………….

Tanggal

: ………………….

: ………………….

PETUNJUK PENGISIAN: 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti. 2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari. Keterangan : SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan SR : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan KD : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Pernyataan SL Saya dan teman-teman tidak mudah putus asa dalam mencari sumber bersama-sama dari internet dan buku untuk mengerjakan tugas kelompok dan individu Saya bertanya pada guru tentang materi yang saya tidak pahami. Saya terlebih dahulu membaca literatur yang mendukung percobaan dalam praktikum sebelum melakukan praktikum. Saya mencatat data praktikum sesuai dengan hasil pengamatan. Saya membuat laporan berdasarkan data apa adanya Saya tidak mudah putus asa bila menghadapi kesulitan dalam belajar. Saya berperan aktif dalam kelompok. Saya memberikan ide pada saat diskusi kelompok Saya dan teman-teman menyelesaikan soal di dalam LKPD secara bersama-sama Saya dan teman-teman kelompok saling membantu dalam melakukan percobaan Saya dan teman-teman saling membantu dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Saya mengamati hasil percobaan dengan teliti Saya menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada dalam LKPD dengan teliti Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data 286

SR

KD

TP

Lampiran 09

15. 16. 17.

percobaan. Saya menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya Saya membuang limbah praktikum pada tempatnya Saya menjaga kebersihan ruang kelas dan laboratorium

287

Lampiran 09

Petunjuk Penskoran Angket Penilaian Diri Sikap Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) (KI 2) Keterangan Jawaban Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

=4

Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan

=3

Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai

pernyataan

Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan

Penskoran a. Perhitungan skor menggunakan skala 1 – 4 b. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉

Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎 Interpretasi skor Siswa memperoleh nilai : Baik Sekali

: apabila memperoleh skor akhir 76 – 100

Baik

: apabila memperoleh skor akhir 51 – 75

Cukup

: apabila memperoleh skor akhir 26 – 50

Kurang

: apabila memperoleh skor akhir 1 – 25

288

=2 =1

Lampiran 10 Penilaian Observasi Aspek Keterampilan (KI 4) LKPD 1

Materi Pokok

: Sistem Dispersi

Kelas/Semester

:

No

Nama

Persiapan Percobaan

Pelaksanaan percobaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nilai Akhir

=

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑋 100

289

Kegiatan Akhir Percobaan

Skor

Nilai Akhir

Lampiran 10 Kisi – Kisi Penilaian Observasi Keterampilan (KI 4)

No 1

2

3

Keterampilan yang dinilai Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat bahan)

Pelaksanaan Percobaan

Kegiatan akhir praktikum

Skor 30

20 10 40

30 20 10 40

30 20 10

Rubrik -

Alat- alat yang sudah tersedia, tertata rapi sesuai dengan keperluan - Bahan-bahan untuk percobaan sudah lengkap disiapkan di meja praktikum - Lembar kegiatan praktikum tersedia Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi - Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang tertera dalam LKPD - Melakukan prosedur kerja dengan benar - Menyaring campuran yang di buat menggunakan kertas saring dengan benar - Mengamati residu pada kertas saring Ada 3 aspek yang terpenuhi Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi - Membuang larutan atau sampah ke tempatnya - Membersihkan alat dengan baik - Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula Ada 3 aspek yang terpenuhi Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi

290

Lampiran 10 Penilaian Observasi Aspek Keterampilan (KI 4) LKPD 2

Materi Pokok

: Sistem Dispersi

Kelas/Semester

:

No

Nama

Persiapan Percobaan

Pelaksanaan percobaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nilai Akhir

=

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑋 100

291

Kegiatan Akhir Percobaan

Skor

Nilai Akhir

Lampiran 10 Kisi – Kisi Penilaian Observasi Keterampilan (KI 4)

No 1

2

3

Keterampilan yang dinilai Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat bahan)

Pelaksanaan Percobaan

Kegiatan akhir praktikum

Skor 30

20 10 40

30 20 10 40

30 20 10

Rubrik -

Alat- alat yang sudah tersedia, tertata rapi sesuai dengan keperluan - Bahan-bahan untuk percobaan sudah lengkap disiapkan di meja praktikum - Lembar kegiatan praktikum tersedia Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi - Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang tertera dalam LKPD - Melakukan prosedur kerja dengan benar - Menyorot campuran yang di buat dengan seberkas cahaya senter dengan benar - Mengamati yang terjadi Ada 3 aspek yang terpenuhi Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi - Membuang larutan atau sampah ke tempatnya - Membersihkan alat dengan baik - Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula Ada 3 aspek yang terpenuhi Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi

292

Lampiran 10 Penilaian Observasi Aspek Keterampilan (KI 4) LKPD 3

Materi Pokok

: Sistem Dispersi

Kelas/Semester

:

No

Nama

Persiapan Percobaan

Pelaksanaan percobaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nilai Akhir

=

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑋 100

293

Kegiatan Akhir Percobaan

Skor

Nilai Akhir

Lampiran 10 Kisi – Kisi Penilaian Observasi Keterampilan (KI 4)

No 1

2

3

Keterampilan yang dinilai Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat bahan)

Pelaksanaan Percobaan

Kegiatan akhir praktikum

Skor 30

20 10 30

20 10 40

30 20 10

Rubrik -

Alat- alat yang sudah tersedia, tertata rapi sesuai dengan keperluan - Bahan-bahan untuk percobaan sudah lengkap disiapkan di meja praktikum - Lembar kegiatan praktikum tersedia Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi - Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang tertera dalam LKPD - Melakukan prosedur kerja dengan benar - Mengamati yang terjadi Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi - Membuang larutan atau sampah ke tempatnya - Membersihkan alat dengan baik - Membersihkan meja praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula Ada 3 aspek yang terpenuhi Ada 2 aspek yang terpenuhi Ada 1 aspek yang terpenuhi

294

Lampiran 11

Lembar Penilaian Presentasi (KI 4) (RPP 01)

Sub topik

: Sistem Koloid

Kelas/ semester

:

Kelompok

:

Nama Anggota

:

1.

4.

2.

5.

3.

6.

Aspek yang dinilai: A. Penguasaan materi 1. Dapat

menjelaskan

dengan

baik

langkah-langkah

praktikum

pengumpulan data 2. Menguasai dengan baik teori/konsep yang relevan 3. Menguasai dengan baik teknik pengumpulan data 4. Menguasai dengan baik hasil percobaan 5. Dapat mengaitkan antara teori yang relevan dengan hasil percobaan yang disajikan B. Media presentase/ penyajian data 1. Langkah-langkah praktikum pengumpulan data disajikan dengan lengkap, yaitu: a. Memasukan air secukupnya ke dalam 5 buah gelas kimia

295

Lampiran 11

b. Memasukan satu sendok teh susu bubuk, pasir, gula, dan kopi ke dalam masing-masing gelas. Kemudian mengaduk larutan tersebut secara perlahan dan diamkan. c. Menyaringlah kelima larutan tersebut dengan kertas saring dan menampung hasil saringannya ke dalam gelas kimia yang bersih d. Mengamati apakah ada residu yang tertinggal pada kertas saring dan filtrat hasil saringan dalam gelas kimia. e. Memasukan data hasil pengamataan kalian ke dalam tabel hasil pengamatan. 2. Menyajikan data dalam bentuk tabel/grafik 3.

Mengungkapkan kesimpulan yang relevan sesuai dengan tujuan percobaan

4. Mengungkapkan teori/konsep materi yang relevan dengan tujuan percobaan 5. Suara penyaji dapat didengar oleh seluruh peserta 6.

Artikulasi penyaji jelas dan dapat dimengerti

C. Kerjasama/kekompakan kelompok 1. Seluruh anggota kelompok hadir secara bersamaan 2. Menunjukkan adanya koordinasi pembagian tugas secara baik 3. Menjawab pertanyaan secara bergantian hingga seluruh anggota

kelompok mendapat giliran menjawab

296

Lampiran 11

Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai presentase kelompok. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No

Nama

Aspek yang Dinilai

Jlh

Siswa Penguasaan

Media Presentasi/ Penyajian

Kerjasama

Materi

Data

Kelompok

1 2 3 4 5

1

2 3 4 5 6 7 1 2

3

a b c d e 1 2 3 4

Nilai Akhir =

skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal

297

X 100%

Nilai Ket

Lampiran 11

Lembar Penilaian Presentasi (KI 4) (RPP 02)

Sub Topik

: Sifat-Sifat Koloid

Kelas/ semester : XI MIA/II Kelompok

:

Nama Anggota

:

1.

4.

2.

5.

3.

6.

Aspek yang dinilai: A. Penguasaan materi 1. Dapat

menjelaskan

dengan

baik

langkah-langkah

praktikum

pengumpulan data 2. Menguasai dengan baik teori/konsep yang relevan 3. Menguasai dengan baik teknik pengumpulan data 4. Menguasai dengan baik hasil percobaan 5.

Dapat mengaitkan antara teori yang relevan dengan hasil percobaan yang disajikan

298

Lampiran 11

B. Media presentase/ penyajian data Langkah-langkah praktikum pengumpulan data disajikan dengan lengkap, yaitu: 1. Menyiapkan 5 buah gelas kimia dan satu silinder ukur untuk mengisi larutan pada gelas kimia, 2. Mengisi masing- masing gelas kimia dengan 100 mL larutan kanji pada gelas kimia pertama, 100 mL air gula pada gelas kimia kedua, 100 mL air sabun pada gelas kimia ketiga, 100 mL minuman cocacolla pada gelas kimia keempat, pada gelas kimia. 3. Menyorotkan berkas cahaya kecil lampu senter pada gelas kimia yang berisi larutan tersebut 4. Mengamati perubahan yang terjadi.. 5. Menyajikan data dalam bentuk tabel/grafik 6. Mengungkapkan kesimpulan yang relevan sesuai dengan tujuan percobaan 7. Mengungkapkan teori/konsep materi yang relevan dengan tujuan percobaan 8.

Suara penyaji dapat didengar oleh seluruh peserta

9.

Artikulasi penyaji jelas dan dapat dimengerti

299

Lampiran 11

C. Kerjasama/kekompakan kelompok 1. Seluruh anggota kelompok hadir secara bersamaan 2. Menunjukkan adanya koordinasi pembagian tugas secara baik 3. Menjawab pertanyaan secara bergantian hingga seluruh anggota kelompok mendapat giliran menjawab Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai presentase kelompok. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. Aspek yang Dinilai

Jlh Nama

Penguasaan

Media Presentasi/ Penyajian

Kerjasama

No

Nilai Ket Siswa

Materi

Data

Kelompok

1 1 2 3 4 5

2 3 4 a b c d e

6 7 1 5

1 2 3 4

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =

skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal

300

X 100%

2

3

Lampiran 11

Lembar Penilaian Presentasi (KI 4) (RPP 03)

Sub Topik

: Pembuatan Koloid

Kelas/ semester : X1 MIA/II Kelompok

:

Nama Anggota

:

1.

4.

2.

5.

3.

6.

Aspek yang dinilai: A. Penguasaan materi 1. Dapat

menjelaskan

dengan

baik

langkah-langkah

praktikum

pengumpulan data 2. Menguasai dengan baik teori/konsep yang relevan 3. Menguasai dengan baik teknik pengumpulan data 4. Menguasai dengan baik hasil percobaan 5. Dapat mengaitkan antara teori yang relevan dengan hasil percobaan yang disajikan

301

Lampiran 11

B. Media presentase/ penyajian data 1. Langkah-langkah praktikum pengumpulan data disajikan dengan lengkap, yaitu: a. Memasukkan 50 mL air kedalam gelas kimia berukuran 100 mL b. Memasukkan bubuk agar-agar, kemudian diaduk sampai merata c.

Memanaskan gelas kimia tersebut hingga air di dalamnya mendidih

d. Kemudian mengaduk secara perlahan dan pemanasan terus dilakukan hingga larutan mengental, kemudian didinginkan e. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi. 2. Menyajikan data dalam bentuk tabel/grafik 3. Mengungkapkan kesimpulan yang relevan sesuai dengan tujuan percobaan 4. Mengungkapkan teori/konsep materi yang relevan dengan tujuan percobaan 5. Suara penyaji dapat didengar oleh seluruh peserta 6. Artikulasi penyaji jelas dan dapat dimengerti C. Kerjasama/kekompakan kelompok 1. Seluruh anggota kelompok hadir secara bersamaan 2. Menunjukkan adanya koordinasi pembagian tugas secara baik

302

Lampiran 11

3. Menjawab pertanyaan secara bergantian hingga seluruh anggota kelompok mendapat giliran menjawab Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai presentase kelompok. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No

Nama

Aspek yang Dinilai

Jlh

Siswa Penguasaan

Media Presentasi/ Penyajian

Kerjasama

Materi

Data

Kelompok

1 2 3 4 5

1

2 3 4 5 6 7 1

2

3

A b c d e 1 2 3 4

Nilai Akhir =

skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal

303

X 100%

Nilai Ket

Lampiran 12

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO Mata Pelajaran Kelas/Semester

: Kimia :

Tahun Ajaran Waktu Pengamatan

: 2016/2017 :-

Berilah tanda cek (√) pada kolom-kolom sesuai pengamatan Kelompok

Kode Siswa

Kajian Teori/Dasar Teori

Prosedur Pengamatan

Hasil dan Kesimpulan Pembahasan dan Saran

Kelompok I

Kelompok II

304

Daftar Pustaka

Lampiran

Jumlah

Ket

Lampiran 12

Kelompok III

Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = SangatBaik

305

Lampiran 12

RUBRIK LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Aspek Penilaian (1) Kajian teori/dasar teori

(2) Prosedur

Skor 4 Kajian teori/ dasar teori ditulis dengan memenuhi poin berikut: 1. Terdapat teori yang relevan 2. Terdapat hasil eksperimen sebelumnya yang relevan 3. Terdapat kerangka berfikir dalam membangun argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan. Prosedur eksperimen pengumpulan data

3 Kajian teori/ dasar teori ditulis, namun terdapat satu poin dari tiga poin berikut tidak memenuhi: 1. Terdapat teori yang relevan 2. Terdapat hasil eksperimen sebelumnya yang relevan 3. Terdapat kerangka berfikir dalam membangun argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan

2 1 Kajian teori/ dasar teori Kajian teori / dasar teori ditulis, namun terdapat dua ditulis, namun tiga poin poin dari tiga poin berikut berikut tidak terpenuhi : tidak memenuhi: 1. Terdapat teori yang 1. Terdapat teori yang relevan relevan 2. Terdapat hasil 2. Terdapat hasil eksperimen sebelumnya eksperimen sebelumnya yang relevan yang relevan 3. Terdapat kerangka 3. Terdapat kerangka berfikir dalam berfikir dalam membangun membangun argumentasi teoritik argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat akan dilaksanakan menyelesaikan dapat menyelesaikan permasalahan permasalahan

Prosedur eksperimen Prosedur pengumpulan data pengumpulan

306

eksperimen Prosedur eksperimen data pengumpulan data dituliskan,

Lampiran 12

Eksperimen

dituliskan dengan memenuhi komponen berikut: 1. Alat dan bahan 2. Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkah-langkah eksperimen)

(3) Hasil yang berupa Hasil dan data, dianalisis secara pembahasan lengkap yang meliputi enam poin berikut: 1. Data dianalisis dengan teknik/ metode yang tepat 2. Data dianalisis dengan memperhitungka n taraf kesalahan/ ketelitian pengukuran

dituliskan, namun terdapat satu poin dari lima poin berikut tidak terpenuhi : 1. Rumusan masalah 2. Rumusan hipotesis 3. Alat dan bahan 4. Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkah-langkah eksperimen) Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat satu hingga dua poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1. Data dianalisis dengan teknik / metode yang tepat 2. Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan/ ketelitian pengukuran 3. Data dituliskan sesuai dengan aturan angka

307

dituliskan, namun terdapat namun terdapat tiga poin atau dua poin dari lima poin lebih dari lima poin berikut berikut tidak terpenuhi : tidak terpenuhi : 1. Rumusan masalah 1. Rumusan masalah 2. Rumusan hipotesis 2. Rumusan hipotesis 3. Alat dan bahan 3. Alat dan bahan 4. Rancangan eksperimen 4. Rancangan (gambar rancangan eksperimen (gambar eksperimen dan rancangan eksperimen langkah-langkah dan langkah-langkah eksperimen) eksperimen)

Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat tiga hingga empat poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1. Data dianalisis dengan teknik / metode yang tepat 2. Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan / ketelitian pengukuran 3. Data dituliskan sesuai dengan aturan angka

Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat tiga hingga empat poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1. Data dianalisis dengan teknik / metode yang tepat 2. Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan / ketelitian pengukuran 3. Data dituliskan sesuai dengan aturan angka penting 4. Data dituliskan

Lampiran 12

3. Data dituliskan penting sesuai dengan 4. Data dituliskan aturan angka beserta satuan yang penting digunakan 4. Data dituliskan 5. Data disajikan dalam beserta satuan bentuk grafik/table yang digunakan dan diberikan 5. Data disajikan penjelasan dalam bentuk 6. Dilakukan grafik/table dan perbandingan antara diberikan data hasil eksperimen penjelasan dengan nilai secara 6. Dilakukan teori perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori (4) Kesimpulan dan saran

Kesimpulan dan saran ditulis dengan memenuhi poin berikut: 1. Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data

Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat satu poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1. Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan

308

penting 4. Data dituliskan beserta satuan yang digunakan 5. Data disajikan dalam bentuk grafik / table dan diberikan penjelasan 6. Dilakukan perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori

beserta satuan yang digunakan 5. Data disajikan dalam bentuk grafik / table dan diberikan penjelasan 6. Dilakukan perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori

Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat dua poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1. Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan 2. Terdapat

Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat lebih dari tiga poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1. Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan 2. Terdapat perbandingan

Lampiran 12

percobaan 2. Terdapat perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature/teori 3. Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4. Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya (5) Daftar pustaka ditulis Daftarpustaka dengan memenuhi poin berikut: 1. Penulisan sesuai dengan aturan 2. Konsisten

2. Terdapat perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature /teori 3. Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4. Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya

perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature / teori 3. Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4. Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya

antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature/teori 3. Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4. Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya

Daftar pustaka ditulis namun satu poin dari tiga poin berikut tidak terpenuhi: 1. Penulisan sesuai dengan aturan

Daftar pustaka ditulis namun dua poin dari tiga poin berikut tidak terpenuhi: 1. Penulisan sesuai dengan aturan 2. Konsisten

Daftar pustaka ditulis namun tiga poin berikut tidak terpenuhi: 1. Penulisan sesuai dengan aturan 2. Konsisten

309

Lampiran 12

3. Memuat literatur- 2. Konsisten 3. Memuat literatur-literatur 3. Memuat literatur-literatur literatur yang ada 3. Memuat literaturyang ada dalam badan yang ada dalam badan dalam badan literatur yang ada laporan laporan laporan dalam badan laporan (6) Lampiran

Terdapat lampiran Terdapat lampiran yang Terdapat lampiran yang Terdapat lampiran yang yang meliputi : meliputi : meliputi : meliputi : 1. Data laporan 1. Data laporan 1. Data laporan 1.Data laporan sementara sementara asli, sementara asli, sementara asli, namun fotocopy 2. Data proses 2. Data proses analisis yang analisis namun dianggap penting tidak lengkap

310

Lampiran 13

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01

No Indikator 1. Merumuskan masalah

2.

Merumuskan tujuan

3.

Merumuskan hipotesis

4.

Merumuskan prosedur kerja

Bunyi Soal 1. Suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui perbedaan koloid, suspensi, dan larutan dengan alat dan bahan yang disediakan seperti berikut: gelas kimia, batang pengaduk, kertas saring, air (H2O), susu bubuk, gula, tanah, pasir, kopi. Tuliskanlah: a. Rumusan masalah b. Rumusan tujuan c. Hipotesis d. Prosedur kerja e. Data hasil pengamatan f. Analisis data hasil pengamatan g. Kesimpulan

311

Kunci 1.Rumusan masalah: a. Bagaimana perbedaan terhadap campuran susu dan air, garam dengan air, tanah dengan air, dan kopi dengan air ? b. Dari kelima campuran, manakah yang termasuk suspensi, larutan sejati dan koloid ? 2. Tujuan: Untuk mengklasifikasi campuran ke dalam larutan sejati, suspensi, dan sistem koloid. 3. Hipotesis: a. Campuran susu dengan air, garam dengan air tercampur merata sedangkan tanah dengan air, dan kopi dengan air tidak tercampur merata yang merupakan suspensi kasar adalah tanah dengan air, dan kopi dengan air, koloid adalah susu dengan air, larutan sejati adalah garam-air. b. Prosedur kerja: 1) Siapkan empat buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air secukupnya 2) Masukkan susu, tanah, garam dan kopi

Lampiran 13

5.

Menampilkan pengamatan

data

ke masing-masing gelas kimia. 3) Kelima campuran diaduk sampai merata dan amati larut tidaknya zat yang dicampur. 4) Diamkan campuran-campuran tersebut. 5) Amati, apakah campuran tersebut bening atau keruh. catat hasil pengamatan 6) Saringlah kelima campuran menggunakan kertas saring dan amati lah, apakah ada residu pada kertas saring. c. Data Hasil Pengamatan

hasil

Jenis Campuran

Kelarutan (Larut atau tidak) dan Larut

Susu air Tanah dan Tidak larut Air Garam dan Larut air Kopi dan larut air

312

Kestabilan (memisah atau tidak) stabil Tidak stabil Stabil Tidak stabil

Residu (ada atau tidak) Tidak ada residu Terdapat residu Tidak ada residu Terdapat residu

Lampiran 13

6.

Menganalisis pengamatan

data

7.

Merumuskan kesimpulan

hasil

d. Analisis Data Hasil Pengamatan 1) Yang termasuk dalam a) Larutan : garam dan air b) Koloid : susu dan air c) Suspensi : tanah dan air, kopi dan air 2) Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi a) larutan, bersifat homogen, tidak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra dan ketika disaring tidak ada residu b) koloid, secara makroskopis bersifat homogen tetapi bersifat heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra. c) Suspensi bersifat heterogen dan ketika disaring terdapat residu. e. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat simpulkan bahwa susu dan air merupakan koloid, garam dan air merupakan larutan, dan yang merupakan suspensi adalah tanah dan air, kopi dan air

313

Lampiran 13

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 02

No 1.

Indikator

Bunyi Soal

Kunci

Merumuskan

Suatu percobaan dilakukan

masalah

untuk

mengetahui

1. Rumusan masalah:

sifat-

Mengapa jika sinar matahari masuk melalui celah kedalam

sifat koloid dengan alat dan

ruangan, pada sinar tersebut terlihat debu-debu beterbangan atau

bahan

pada daerah tersebut terlihat lebih terang dan pada daearah yang

yang

disediakan

tidak terlewati sinar matahari tidak akan terlihat adanya debu?”

seperti berikut: gelas kimia, lampu

senter,

batang

pengaduk, campuran susu dengan air, air garam, kopi. 2.

Tuliskanlah:

2.

Tujuan: Untuk mengetahui proses terjadinya efek tyndall dan koagulasi

3. Hipotesis: a) Karena terjadinya efek penghamburan cahaya oleh partikel

Merumuskan

1) Rumusan masalah

koloid yang mengenainya akan memantulkan cahaya sehingga

tujuan

2) Rumusan tujuan

akan terlihat lebih terang. Debu merupakan salah satu contoh

3) Hipotesis

koloid.

4) Prosedur kerja

menghamburkan cahaya.

3.

Merumuskan

5) Data hasil pengamatan

hipotesis

6) Analisis

data

hasil

b) Ketika

Jadi

susu

menggumpal.

314

salah

di

satu

campurkan

sifat

koloid

dengan

adalah

asam,

susu

dapat

akan

Lampiran 13

pengamatan 7) Kesimpulan 4.

4. Prosedur kerja: 1) Siapkan 3 buah gelas kimia dan satu silinder ukur untuk

Merumuskan prosedur kerja

mengisi larutan pada gelas kimia 2) Masukkan 10 mL campuran susu dan air ke dalam tabung reaksi 3) Ambil senter dan arahkan berkas sinarnya ke larutan yang terdapat dalam tabung reaksi. Kemudian beri latar kertas putih sebagai wadah pemantulan cahaya senter. Amati yang terjadi 4) Catat hasil pengamatan kalian. 5) Ulangi langkah (1 dan 2) untuk larutan lainnya dengan tabung reaksi yang berbeda. b. Koagulasi

5.

Menampilkan data hasil pengamatan

3) Pengaruh penambahan asam g) Siapkan 1 buah gelas kimia h) Masukkan 50 ml air i) Tambahkan 1 sendok susu bubuk dan aduk hingga terlarut sempurna j) Masukkan 2 ml campuran susu ke dalam tabung reaksi

315

Lampiran 13

k) Tambahkan 10 tetes cuka l) Amati dan catatlah hasil pengamatan anda 4) Pengaruh suhu d) Siapkan 1 buah tabung reaksi e) Masukkan 1 sendok putih telur dan panaskan f) Amati dan catatlah hasil pengamatan anda. 5. Data Hasil Pengamatan c. Efek tyndall Warna larutan No

Larutan

(bening atau keruh)

6.

Menganalisis data

1.

Larutan susu

keruh

hasil pengamatan

Menghamburkan cahaya atau tidak Menghamburkan cahaya

3.

Air gula

Bening

Tidak menghamburkan cahaya

5 7.

Merumuskan

Kopi

Keruh

Menghamburkan cahaya

kesimpulan

316

Lampiran 13

d. Koagulasi No

Larutan

Menggumpal/tidak

1.

Susu + air jeruk

Menggumpal

2.

Putih telur yang

menggumpal

dipanaskan 6. Analisis Data Hasil Pengamatan a) Sifat koloid terhadap cahaya adalah mampu menghamburkan cahaya kesegala arah, meskipun partikel koloidnya tidak tampak. b) EfekTyndal adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. c) Sifat koloid terhadap penambahan asam yaitu mampu menggumpalkan suatu campuran. Hal ini terjadi karena partikel koloid yang berbeda muatan digabungkan sehingga akan membentuk partikel koloid yang lebih besar. Suhu dapat meggumpalkan koloid hal ini karena suhu mempengaruhi kestabilan koloid contohnya putih telur yang dipanaskan akan menggumpal, hal ini terjadi karena suhu mempengaruhi 317

Lampiran 13

kestabilan dari putih telur. 7. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa salah satu sifat koloid adalah dapat menghamburkan cahaya dan menggumpalkan suatu koloid. Gejala pemantulan dan penghamburan cahaya oleh partikel koloid disebut efek tyndall sedangkan gejala penggumpalan suatu partikel koloid menjadi partikel yang lebih besar disebut koagulasi.

318

Lampiran 13

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 03

No Indikator 1. Merumuskan masalah

2.

Merumuskan tujuan

3.

Merumuskan hipotesis

4.

Merumuskan prosedur kerja

Bunyi Soal Suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui cara pembuatan koloid dengan alat dan bahan yang disediakan seperti berikut: gelas kimia 100 ml, lampu spritus, kaki tiga, kawat kasa, batang pengaduk, air suling dan larutan agar-agar. Tuliskanlah: 1) Rumusan masalah 2) Rumusan tujuan 3) Hipotesis 4) Prosedur kerja 5) Data hasil pengamatan 6) Analisis data hasil pengamatan 7) Kesimpulan

319

Kunci 1. Rumusan masalah: Bagaimana pembuatan koloid dengan cara dispersi? 2. Tujuan: Untuk mengetahui cara pembuatan koloid 3. Hipotesis: Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid 4. Prosedur kerja: d. Pembuatan agar-agar 5. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 6. Masukan 50 ml air kedalam gelas kimia 7. Tambahkan serbuk agar-agar secukupnya 8. Panaskan hingga mendidih. Kemudian diamkan beberapa menit. Amati dan catat perubahan yang terjadi. e. Pembuatan busa cair 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Masukan 50 ml air kedalam gelas kimia. 3. Tambahkan sabun secukupnya. 4. Aduklah hingga muncul busa. 5. Amati dan catat pada tabel pengamatan.

Lampiran 13

f. Penjernian air 3) Tuangkan 10 ml air kotor ke dalam gelas aqua. 4) Masukan tawas ke dalam air kotor tersebut 5.

Menampilkan pengamatan

data

hasil

amati perubahan yang terjadi.

5. Data Pengamatan 6.

Menganalisis pengamatan

data

hasil

a. Pembuatan agar-agar No 1

7.

Pengamatan Ketika bubuk agar-agar dicampurkan kedalam air dan dipanaskan, larutan mulai mengental setelah mendidi. Akan memadat ketika didinginkan b. Pembuatan busa cair No Tahap Pengamatan pembuatan 1 50 ml air + Warna keruh sabun secukupnya 2. Aduklah Terbentuk buih atau busa sabun hingga muncul busa

Merumuskan kesimpulan

320

Tahap pembuatan 50 ml air + bubuk agar- agar (dipanaskan)

Lampiran 13

c. Penjernian air No

Tahap Pembuatan

1.

Air kotor dimasukan Lama kelamaan kotoran tawas

Pengamatan

akan

mengendap

menghasilkan

air

dan yang

bersih.

6. Analisis Data Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan di atas, maka dapat dianalisis sebagai berikut: d. Pembuatan agar – agar Bubuk agar-agar setelah dipanaskan, lama kelamaan larutannya mengental dan setelah didinginkan agaragar agak padat (antara padat dan cair). Hal ini berarti bahwa gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya 321

Lampiran 13

sehingga terjadi koloid yang agak padat. e. Pembuatan busa cair Sabun setelah dicampurkan dengan air setelah diadukan terus menerus maka akan muncul busa atau buih sabun . Hal ini berarti bahwa

buih

merupakan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. f. Penjernian Air Setelah menambahkan tawas ke dalam air, kotorankotoran

pada

air

menggendap

kemudian

menggumpal, lama kelamaan, air yang sebelumnya kotor akan terlihat jerni.

322

Lampiran 13

7. Kesimpulan Berdasarkan

percobaan

yang

dilakukan,

dapat

disimpulkan bahwa Pembuatan koloid dengan cara dispersi

adalah

pembuatan

koloid

dengan

cara

mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid.

323

Lampiran 13

FORMAT PENILAIAN THB PROSES (KI 4) (LKPD 01) Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai kinerja proses peserta didik. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No

Nama Siswa

Aspek yang Diamati Rumusan masalah

Rumusan tujuan

Rumusan hipotesis

a

a

A

b c

b

c

b

Prose Data dur pengam kerja atan c a b c a b C

jlh Menganalisis data hasil pengamatan a b

Kesimpulan

a b

1 2 3 4

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =

skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal

324

X 100%

c

d

Nilai

Ket

Lampiran 13

FORMAT PENILAIAN THB PROSES (KI 4) (LKPD 02) Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai kinerja proses peserta didik. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No

Nama Siswa

Aspek yang Diamati Rumusan masalah

Rumusan tujuan

Rumusan hipotesis

a

a

A

b c

b

C

B

Prose dur kerja

Data penga matan

c a b c a b c

jlh Menganalisis data hasil pengamatan A

b

Kesimpulan

a

1 2 3 4

Nilai Akhir =

skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal

325

X 100%

b

c

d

Nilai

Ket

Lampiran 13

FORMAT PENILAIAN THB PROSES (KI 4) (LKPD 03) Petunjuk: Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai kinerja proses peserta didik. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No

Nama Siswa

Aspek yang Diamati Rumusan Rumusan masalah tujuan a b

c

a

b

C

Rumusan Prose hipotesis dur kerja A b c a b c

Data penga matan a b c

jlh Menganalisis Kesimpulan data hasil pengamatan a b a b c d

1 2 3 4

Nilai Akhir =

skor yang diperoleh peserta didik skor maksimal

326

X 100%

Nilai

Ket

Lampiran 14a

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) ( RPP 01 )

:……….

Materi Pelajaran

: KIMIA

Nama Guru

Kelas/ Semester

: XI/II

Pertemuan ke :……….

Materi Pokok

: Koloid

Waktu

Hari/Tanggal

: ……………..

:……….

Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No

I

Aspek Yang Diamati

Keterlaksan aan Ya Tidak 1,001,99

Pendahuluan  Guru menyampaikan salam pembuka (menanamkan sikap saling menghormati).  Guru menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai. (mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa)  Guru mengecek kehadiran peserta didik sebagai wujud Kedisiplinan.  Asas kontruktivisme dan bertanya (Questioning)  Guru memberikan pertanyaan untuk

327

Penilaian 2,002,99

3,003,49

3,504,00

Lampiran 14a

II

memancing peserta didik, coba sebutkan contoh larutan dalam kehidupan sehari-hari yang kalian ketahui?  Guru menyampaikan topik dan sub topik.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.  Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan selama proses pembelajaran seperti menilai sikap spiritual, sosial, ketrampilan lab peserta didik, tugas dan kuis. Kegiatan inti  Asas kontruktivisme a. Guru memberi penjelasan singkat tentang pengertian larutan, suspensi dan koloid.  Asas permodelan (Modelling) dan masyarakat belajar b. Guru mengajak 3 orang peserta didik untuk melakukan demonstrasi, dimana pada gelas A garam dilarutkan di dalam air, gelas B pasir dilarutkan di dalam air, dan gelas C susu dilarutkan di dalam air. c. Guru meminta peserta didik memperhatikan demonstrasi tersebut (menanamkan sikap rasa ingin tahu). d. Guru mengajukan pertanyaan bimbingan untuk siswa mempelajari demonstrasi diatas. 1. Dari pengamatan kalian, tampak secara fisik bagaimana perbedaan & cirri-ciri dari masing-masing campuran tersebut? 2. Berdasarkan cirri-ciri larutan, jelaskan manakah yang termasuk kelompok sistem koloid manakah suspensi, larutan sejati, dan koloid ? 3. Berdasarkan pengamatan,

328

Lampiran 14a

beberapa larutan diatas terbentuk dari fase apa dan fase apa? MERUMUSKAN MASALAH  Asas bertanya (Questioning) Berdasarkan demonstrasi sederhana tersebut guru meminta siswa mengajuhkan pertanyaan sebanyak mungkin. Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan demonstrasi diatas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membedakan larutan sejati, suspensi dan koloid? 2. Berdasarkan campuran-campuran pada demonstrasi diatas manakah yang termasuk larutan sejati, suspensi dan koloid? 3. Berdasarkan demonstrasi jika salah satu larutan diatas termasuk koloid, manakah yang bertindak sebagai fase pendispersi dan manakah yang bertindak sebagai medium terdispersi?  Asas komunitas belajar (Learning Community) e. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. f. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok.  Asas penemuan (Inquiry) dan komunitas belajar (Learning Community) g. Sebelum memulai kegiatan praktikum, guru memperkenalkan alat dan bahan yang hendak digunakan serta memberitahukan beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa demi keselamatan kerja di laboratorium. h. Guru menjelaskan prosedur kerja yang

329

Lampiran 14a

akan dilakukan oleh peserta didik. i. Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik berkerja dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang dianjukan guru mulai dari merumuskan masalah, hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis hingga menyimpulkannya. (menumbuhkan sikap tanggung jawab, kerja sama, teliti, gotong-royong). MERUMUSKAN HIPOTESIS (menanamkan sikap jujur, teliti, gotong royong). j. Peserta didik diharapkan membuat jawaban sementara atas pertanyaan yang diajuhkan. Jawaban sementara yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut 1. Larutan sejati jika ukuran partikelnya 1 Ă – 10 Ă, koloid jika ukuran partikelnya 10 Ă - 2000 Ă, dan suspensi jika ukuran partikelnya lebih besar dari 2000 Ă. 2. Berdasarkan demonstrasi yang termasuk larutan sejati adalah garam yang dilarutkan didalam air, yang termasuk dalam suspense adalah pasir yang dilarutkan dalam air, dan dan larutan susu merupakan koloid. 3. Berdasarkan demonstrasi yang termasuk koloid, adalah susu yang dilarutkan di dalam air. Karena fase pendispersi (air) dan terdispersinya (susu) tercaampur hampir merata dan dapat disaring menggunakan kertas saring ultra atau fase-fasenya dapat dibedakan jika menggunakan

330

Lampiran 14a

mikroskop MENGUMPULKAN DATA k. Guru meminta perwakilan peserta didik dari tiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan awal percobaan). l. Siswa melakukan percobaan tentang sistem koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKPD. m. Guru menuntun siswa mengumpulkan data dan mencatat hasil dari percobaan. (siswa diharapkan jujur dalam mengumpulkan data percobaan) MENGANALISIS n. Siswa menganalisis data hasil percobaan yang mereka peroleh dengan menyamakan presepsi mereka dengan literatur yang ada untuk membuktikan hipotesis mereka. MENYIMPULKAN o. Siswa menyimpulkan percobaan tentang dispersi koloid dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam LKPD. p. Guru menilai sikap dan ketrampilan siswa dalam melakukan praktikum. q. Guru meminta peserta didik untuk mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan selama percobaan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan akhir percobaan). 

Asas komunitas belajar (Learning Community) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) 331

Lampiran 14a

r. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana. Guru menilai hasil eksperimen dalam bentuk laporan yang dibuat peserta didik. (menanamkan sikap keuletan)  Asas penilaian sebenarnya (Authentic Assessment), bertanya (Qustioning) s. Guru memberikan kesempatan kepada perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen mereka, presentasi dilakukan di depan kelas, kelompok lain mendengar dan memberi tanggapan. (menanamkan sikap toleransi, sikap santun dan tanggung jawab) t. Guru menilai kemampuan presentasi peserta didik. u. Guru mempertegas kembali jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang bertugas kepada semua temantemannya.  Asas bertanya (Questioning) v. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. Guru menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami peserta didik.  Asas bertanya (Questioning) w. Guru memberikan pertanyaanpertanyaan untuk mengetahui sejauh mana untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan memahami konsep sistem dispersi koloid dan jenis-jenis koloid.  Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) x. Guru memberikan kuis kepada peserta didik dengan pertanyaan: a) Jelaskan pengertian larutan, suspensi dan koloid serta berikan

332

Lampiran 14a

III

masing-masing satu contoh campuran! 1. Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm (< 1 nm ) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Contohnya, larutan gula dan larutan garam. 2. Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Padatan ini merupakan gabungan dari molekul-molekul zat terdispersi. Contohnya, campuran air dan pasir, campuran air dan kopi. 3. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan campuran kasar. Contohnya santan dan susu. Kegiatan penutup a. Guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula.  Asas Refleksi (Reflection) b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. c. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang diajarkan.  Penilaian sebenarnya (Authentic

333

Lampiran 14a

IV V

Assessment) d. Guru memberikan tugas rumah terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum. e. Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. f. Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. (menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa)  Guru memberikan salam penutup (menanamkan sikap saling menghargai). Pengelolaan Waktu Suasana Kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang Baik Nilai 3,00-3,49 : CukupBaik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang,

2017

Pengamat

(_________________________)

334

Lampiran 14b

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) ( RPP 02 )

:……….

Materi Pelajaran

: KIMIA

Nama Guru

Kelas/ Semester

: XI/II

Pertemuan ke :……….

Materi Pokok

: Sifat – sifat Koloid Waktu

Hari/Tanggal

: ……………..

:……….

Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No

I

Aspek Yang Diamati

Keterlaksanaan 1,00 Ya Tidak 1,99

Pendahuluan  Guru menyampaikan salam pembukaan. (menanamkan sikap saling menghormati).  Guru menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai. (mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa).  Guru mengecek kehadiran peserta didik (sebagai wujud kedisiplinan).  Kontruktivisme dan bertanya (Questioning)  Guru merangsang agar peserta didik bertanya dengan cara menunjukan cahaya yang masuk ke dalam kelas melalui lubang ventilasi atau menunjukkan gambar kepada peserta didik. Peserta didik diharapkan untuk bertanya atau mengajuhkan pertanyaan : Mengapa dalam 335

Penilaian 2,00 3,00 2,99 3,49

3,50 4,00

Lampiran 14b

II

berkas cahaya yang masuk terdapat butiranbutiran debu yang bergerak?  Guru menyampaikan topik dan sub topik.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.  Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan selama proses pembelajaran seperti menilai sikap spiritual, sosial, ketrampilan lab peserta didik, tugas dan kuis. Kegiatan inti  Asas kontruktivisme a. Guru memberi penjelasan singkat tentang sifatsifat koloid.  Asas permodelan (Modelling) dan masyarakat belajar b. Guru mengajak 3 peserta didik untuk melakukan demonstrasi dengan melakukan penyinaran menggunakan senter pada 3 gelas yang masing-masing berisi susu kental yang dilarutkan dalam air panas, kopi yang dilarutkan dalam air panas, dan garam yang dilarutkan dalam air panas. Lalu meminta peserta didik untuk mengamati dan memberikan pendapat mengenai ketiga larutan tersebut. Dengan tujuan merangsang kerja otak peserta didik sebelum guru menyampaikan topik materi.. c. Guru meminta peserta didik memperhatikan demonstrasi tersebut (menanamkan sikap rasa ingin tahu). MERUMUSKAN MASALAH  Asas bertanya (Questioning) Berdasarkan demonstrasi sederhana tersebut guru meminta siswa mengajuhkan pertanyaan sebanyak mungkin. Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan demonstrasi diatas adalah sebagai berikut : 1. Apa yang terjadi pada masing-masing gelas yang berisi susu yang dilarutkan di dalam air, kopi yang dilarutkan di dalam air, dan larutan garam, ketika disoroti dengan cahaya lampu senter? 2. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah

336

Lampiran 14b

diperoleh, mengapa bisa terjadi seperti itu dan apa kaitannya dengan sifat koloid? MERUMUSKAN HIPOTESIS (menanamkan sikap jujur, teliti, gotong royong).  Asas komunitas belajar (Learning Community), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) d. Peserta didik diharapkan membuat jawaban sementara atas pertanyaan yang diajuhkan. Jawaban sementara yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut a) Larutan garam ketika disinari lampu senter, menunjukkan partikel-partikel larutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan sinar. Pada gelas yang berisi kopi yang dilarutkan di dalam air, ketika disinari lampu senter, cahaya yang tembus mengakibatkan hamburan cahaya pada partikel-prtikel kopi dalam gelas tersebut. Pada gelas yang berisi susu, cahaya yang melewati cairan tersebut menghamburkan cahayanya secara teratur pada cairan tersebut karena memiliki partikel yang besar. b) Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa: 1) Susu merupakan salah satu jenis koloid karena campurannya yang tidak dapat dibedakan dengan kasat mata namun dapat dipisahkan menggunakan penyaring ultra. Selain itu juga koloid memiliki sifat kestabilannya yang sukar terpisah (relatif stabil), dimana medium pendispersinya adalah air (cair) dan fase terdispersinya adalah susu (cair) dengan ukuran partikelnya 10 Ă – 2.000 Ă. Susu yang dilarutkan di dalam air merupakan jenis koloid emulsi. 2) Kopi yang dilarutkan dalam air memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dari pada susu, sehingga pada saat penyinaran cahaya senter, terdapat hamburan berkas cahaya yang tampak pada gelas tersebut. Kopi yang dilarutkan di dalam air termasuk kedalam jenis suspensi.

337

Lampiran 14b

3) Pada gelas berisi garam yang dilarutkan dalam air, partikel-partikelnya berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya pada partikelpartikel larutan tersebut. Garam yang dilarutkan di dalam air merupakan jenis larutan sejati.  Asas komunitas belajar (Learning Community) e. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. f. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada kelompok. MENGUMPULKAN DATA  Asas penemuan (Inquiry), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), dan komunitas belajar (Learning Community) g. Guru meminta perwakilan peserta didik dari tiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan awal percobaan). h. Siswa melakukan percobaan tentang sistem koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKPD. i. Guru menuntun siswa mengumpulkan data dan mencatat hasil dari percobaan. (siswa diharapkan jujur dalam mengumpulkan data percobaan) j. Sebelum memulai kegiatan praktikum, guru memperkenalkan alat dan bahan yang hendak digunakan serta memberitahukan beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa demi keselamatan kerja di laboratorium. k. Guru menjelaskan prosedur kerja yang akan dilakukan oleh peserta didik. l. Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik melakukan praktikum dan menyelesaikan permasalahan sesuai langkah-langkah pada LKPD, serta membimbing peserta didik mencatat data pengamatan sementara. MENGANALISIS  Asas komunitas Community)

belajar

(Learning

338

Lampiran 14b

m. Siswa menganalisis data hasil percobaan yang mereka peroleh dengan menyamakan presepsi mereka dengan literatur yang ada untuk membuktikan hipotesis mereka. MENYIMPULKAN 

Asas komunitas belajar (Learning Community), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), bertanya (Qustioning) n. Siswa menyimpulkan percobaan tentang sifatsifat koloid, dispersi koloid dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam LKPD. o. Guru menilai sikap dan ketrampilan siswa dalam melakukan praktikum. p. Guru meminta peserta didik untuk mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan selama percobaan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan akhir percobaan). q. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sementara. Guru menilai hasil eksperimen dalam bentuk laporan sementara yang dibuat peserta didik. (menanamkan sikap keuletan) r. Guru memberikan kesempatan kepada perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen mereka, presentasi dilakukan di depan kelas, kelompok lain mendengar dan memberi tanggapan. (menanamkan sikap toleransi, sikap santun dan tanggung jawab) s. Guru menilai kemampuan presentasi peserta didik. t. Guru mempertegas kembali jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang bertugas kepada semua teman-temannya. u. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. Guru menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami peserta didik. v. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan memahami

339

Lampiran 14b

konsep sistem dispersi koloid dan jenis-jenis koloid. w. Guru memberikan kuis kepada peserta didik dengan pertanyaan: 1. Embun di pagi hari, perebusan telur, menggumpalnya susu yang basi, pembentukan delta di sungai. Dari data diatas merupakan contoh sifat – sifat koloid. Sifat apakah yang ditunjukan pada contoh- contoh tersebut? (Menggumpalnya susu yang basi, perebusan telur, pembentukan delta di sungai merupakan contoh sifat koagulasi.) III Kegiatan penutup  Refleksi (Reflection) a. Guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal dalam pembelajaran hari ini yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. c. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang diajarkan  Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) d. Guru memberikan tugas rumah, baik individu maupun kelompok terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum. (menanamkan sifat keuletan) e. Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. f. Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. (menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa) g. Guru memberikan salam penutup (menanamkan sikap saling menghargai). IV Pengelolaan waktu V Suasana kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias.

340

Lampiran 14b

Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : TidakBaik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : CukupBaik Nilai 3,50-4,00 : Baik

Kupang,

2017

Pengamat

(____________________)

341

Lampiran 14c

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran yang Menerapkan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) ( RPP 03 )

:……….

Materi Pelajaran

: KIMIA

Nama Guru

Kelas/ Semester

: XI/II

Pertemuan ke :……….

Materi Pokok

: Pembuatan Koloid

Waktu

Hari/Tanggal

: ……………..

:……….

Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No

I

Aspek Yang Diamati

Keterlaksanaan 1,00 Ya Tidak 1,99

Pendahuluan  Guru menyampaikan salam pembuka (menanamkan sikap saling menghormati).  Guru menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai. (mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa).  Guru mengecek kehadiran peserta didik (sebagai wujud kedisiplinan).  Kontruktivisme dan bertanya (Questioning)  Guru memotivasi peserta didik dengan menunjukkan Jely atau agar-agar dan mengajuhkan pertanyaan: apakah kalian pernah mengkonsumsi agar-agar atau jely? apakah kaian tahu cara membuatnya ?  Guru menyampaikan topik dan sub topik.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.  Guru menyampaikan penilaian yang akan

342

Penilaian 2,00 3,00 2,99 3,49

3,50 4,00

Lampiran 14c

II

dilakukan selama proses pembelajaran seperti menilai sikap spiritual, sosial, ketrampilan lab peserta didik, tugas dan kuis. Kegiatan inti  Asas Konstruktivisme a. Guru memberi penjelasan singkat tentang peran koloid dalam kehidupan sehari hari dan cara pembuatan koloid.  Asas Penemuan (Inkuiry), permodelan (Modelling) dan masyarakat belajar b. Guru mengajak 3 orang peserta didik untuk melakukan memberikan demonstrasi membuat jenis koloid emulsi (santan), aerosol padat (debu), dan busa. Diharapkan agar peserta didik mengamati dan memberi respon mengenai demonstrasi yang dilakukan guru dan beberapa peserta didik. c. Guru meminta peserta didik memperhatikan demonstrasi tersebut (menanamkan sikap rasa ingin tahu). MERUMUSKAN MASALAH  Asas bertanya (Questioning) Berdasarkan demonstrasi sederhana tersebut guru meminta siswa mengajuhkan pertanyaan sebanyak mungkin. Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan demonstrasi diatas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara membuat koloid emulsi, aerosol padat dan busa? 2. Apa yang terjadi ketika masing-masing bahan tersebut di dibuat? 3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, bagaiamana membedakan fase pendispersi dan terdispersi dari masing-masing jenis koloid? MERUMUSKAN HIPOTESIS (menanamkan sikap jujur, teliti, gotong royong). a. Peserta didik diharapkan membuat jawaban sementara atas pertanyaan yang diajuhkan. Jawaban sementara yang diharapkan muncul dari siswa berdasarkan rumusan masalah

343

Lampiran 14c

diatas adalah sebagai berikut 1. Pembuatan koloid emulsi dengan cara buah kelapa yang sudah diparut dicampur dengan air, pembuatan koloid aerosol padat dengan cara mengibas kertas yang diatasnya terdapat debu merupakan contoh koloid aerosol padat dan pembuatan koloid busa dengan cara melarutkan detergen dalam air, busa yang dihasilkan merupakan contoh koloid busa. 2. Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. Pada umumnya, koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm sampai dengan 100 nm. Beberapa koloid tampak jelas secara fisik, tetapi beberapa koloid sepintas tampak seperti larutan. Ukuran partikelnya relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamati dengan mata, tetapi dapat diamati dengan microskop tingkat pembesar yang tinggi (mikroskop ultra). 3. a) Detergen setelah dicampurkan dengan air setelah diadukan terus menerus maka akan muncul busa atau buih sabun . Hal ini berarti bahwa buih merupakan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat. cair. b) Pembuatan emulsi cair, dengan cara buah kelapa yang sudah diparut dicampur dengan air lalu didiamkan serta disaring warnanya tetap keruh. Hal ini berarti bahwa campuran perasan santan kelapa dan air merupakan sistem koloid cair dalam cair. c) Ketika kertas yang di kebas akan menghasilkan debu, debu merupakan jenis koloid aerosol padat dengan fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya gas.  Asas komunitas belajar (Learning Community) d. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok heterogen. e. Guru membagikan bahan ajar dan LKPD kepada

344

Lampiran 14c

kelompok. MENGUMPULKAN DATA  Asas penemuan (Inquiry), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), dan komunitas belajar (Learning Community) Guru meminta perwakilan peserta didik dari tiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan awal percobaan). f. Siswa melakukan percobaan tentang sistem koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKPD. g. Guru menuntun siswa mengumpulkan data dan mencatat hasil dari percobaan. (siswa diharapkan jujur dalam mengumpulkan data percobaan) h. Sebelum memulai kegiatan praktikum, guru memperkenalkan alat dan bahan yang hendak digunakan serta memberitahukan beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa demi keselamatan kerja di laboratorium. i. Guru menjelaskan prosedur kerja yang akan dilakukan oleh peserta didik. j. Guru sebagai fasilitator membimbing peserta didik melakukan praktikum dan menyelesaikan permasalahan sesuai langkah-langkah pada LKPD, serta membimbing peserta didik mencatat data pengamatan sementara.

MENGANALISIS  Asas komunitas belajar (Learning Community) Siswa menganalisis data hasil percobaan yang mereka peroleh dengan menyamakan presepsi mereka dengan literatur yang ada untuk membuktikan hipotesis mereka. MENYIMPULKAN 

Asas komunitas belajar (Learning Community), penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), bertanya (Qustioning) Siswa menyimpulkan percobaan tentang dispersi koloid dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di

345

Lampiran 14c

dalam LKPD. k. Guru menilai sikap dan ketrampilan siswa dalam melakukan praktikum. l. Guru meminta peserta didik untuk mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan selama percobaan (Guru menilai keterampilan siswa dalam kegiatan akhir percobaan). 

Asas komunitas belajar (Learning Community) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) m. Peserta didik menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan sederhana. Guru menilai hasil eksperimen dalam bentuk laporan yang dibuat peserta didik. (menanamkan sikap keuletan)  Asas penilaian sebenarnya (Authentic Assessment), bertanya (Qustioning) n. Guru memberikan kesempatan kepada perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil eksperimen mereka dengan menunjukkan produk , presentasi dilakukan di depan kelas, kelompok lain mendengar dan memberi tanggapan. (menanamkan sikap toleransi, sikap santun dan tanggung jawab) o. Guru menilai kemampuan presentasi peserta didik. p. Guru mempertegas kembali jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang bertugas kepada semua teman-temannya.  Asas bertanya (Questioning) q. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami. Guru menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami peserta didik.  Asas bertanya (Questioning) r. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan memahami konsep sistem dispersi koloid dan jenis-jenis koloid serta pembuatan koloid.  Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

346

Lampiran 14c

s. Guru memberikan kuis kepada peserta didik dengan pertanyaan:  Perhatikan alat dan bahan berikut : Kelapa, air, parut, saringan, wadah. Untuk mendapatkan koloid dari kelapa maka langkah-langkah yang dilakukan adalah…. (kelapa di parut, di isi dalam wadah yang sudah berisi air lalu disaring, santan yang dihasilkan merupakan contoh koloidnya.) III Kegiatan penutup h. Guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula.  Asas Refleksi (Reflection) i. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik, serta kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. j. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan dari materi yang diajarkan.  Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment) k. Guru memberikan tugas rumah, baik individu maupun kelompok terkait materi yang di telah pelajari serta pembuatan laporan praktikum. (menanamkan sifat keuletan) l. Guru memberikan tugas baca kepada siswa untuk pembelajaran berikutnya. m. Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran hari ini. (menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa) n. Guru memberikan salam penutup (menanamkan sikap saling menghargai). IV Pengelolaan waktu V Suasana kelas 3. Siswa antusias 4. Guru antusias.

347

Lampiran 14c

Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang Baik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik

Kupang,

2017

Pengamat

(____________________)

348

Lampiran 15

Tes Penalaran Formal Nama

:

Kelas

:

Hari, Tanggal

:

Petunjuk

: berikan tanda X pada obsen jawaban dan nomor alas an yang menurut anda benar.

Air Jeruk 1 Butir 1 Empat buah jeruk diperas menjadi enam gelas air jeruk. Berapa gelas air jeruk dapat dibuat dari enam buah jeruk? A. B. C. D. E.

7 gelas 8 gelas 9 gelas 10 gelas Pilihan A, B, C, dan D tidak ada yang benar

Alasan 1. Banyaknya gelas dibanding dengan banyaknya jeruk akan selalu sama dengan 3 banding 2 2. Dengan semakin banyaknya jeruk, selisih antara banyaknya jeruk dan banyaknya gelas air jeruk yang dapat di buat akan semakin sedikit. 3. Selisih antara banyaknya jeruk dan banyaknya gelas tersebut akan selalu sama dengan dua. 4. Dengan empat jeruk, selisih tersebut sama dengan dua dengan enam jeruk, selisih tersebut akan dua lebih banyak. 5. Tidak ada cara yang dapat di gunakan untuk memperkirakan berapa gelas air jeruk yang dapat di buat.

349

Lampiran 15

Air Jeruk 2 Butir 2 Empat buah jeruk di peras menjadi enam gelas air jeruk. Berapa buah jeruk diperlukan untuk membuat 13 gelas air jeruk? A. B. C. D. E.

6½ Jeruk 8½ Jeruk 9 Jeruk 11 Jeruk Pilihan A, B, C, dan D tidak ada yang benar

Alasan 1. Banyaknya jeruk dibandingkan dengan banyaknya gelas akan selalu sama dengan 2 banding 3 2. Apabila ditambah tujuh gelas, maka dibutuhkan lima buah jeruk lagi. 3. Selisih antara banyaknya jeruk dan banyaknya gelas sama dengan dua. 4. Banyaknya jeruk akan sama dengan setengah banyaknya gelas. 5. Tidak ada cara yang dapat di gunakan untuk memperkirakan berapa buah jeruk yang di perlukan. Panjang Pendulum Butir 3

Perhatikan gambar 5 buah pendulum di atas! Misalkan anda ingin melakukan eksperimen untuk mengetahui apakah perubahan banyaknya mata bandul pada ujung tali pendulum mengubah jumlah waktu yang diperlukan untuk berayun kedepan dan kebelakang. Pendulum yang manakah akan anda gunakan untuk eksperimen tersebut? A. 1 dan 4 B. 2 dan 4

350

Lampiran 15

C. 1 dan 3 D. 2 dan 5 E. Seluruh Pendulum Alasan 1. Pendulum terpanjang (pendulum no.2) harus di bandingkan dengan pendulum terpendek (pendulum no.5). 2. Seluruh pendulum harus saling dibandingkan satu terhadap yang lain. 3. Apabila panjang tali ditambah, maka banyaknya mata bandul harus di kurangi. 4. Pendulum – pendulum yang dibandingkan harus sama panjangnya, tetapi mata bandulnya harus berbeda. 5. Pendulum – pendulum yang di uji harus berbeda panjangnya, tetapi mata bandulnya harus sama. Berat Pendulum Butir 4

Perhatikan gambar 5 buah pendulum di atas! Misalkan anda ingin melakukan eksperimen untuk mengetahui apakah perubahan banyaknya mata bandul pada ujung tali pandulum mengubah jumlah waktu yang diperlukan untuk berayun kedepan dan kebelakang. Pandulum yang manakah akan anda gunakan untuk eksperimen tersebut? A. B. C. D. E.

1 dan 4 2 dan 4 1 dan 3 2 dan 5 Seluruh Pandulum Alasan 1. Mata bandul yang paling banyak (pandulum no.4) harus dibandingkan dengan mata bandul yang paling sedikit (Pandulum no.2). 2. Seluruh pandulum harus selalu di bandingkan satu terhadap yang lain 351

Lampiran 15

3. Pada saat banyaknya mata bandul ditambah, pandulum tersebut harus di perpendek. 4. Banyaknya mata pandulum harus berbeda, tetapi pandulum – pandulum tersebut harus sama panjangnya. 5. Banyaknya mata pandulum harus sama, tetapi pandulum – pandulum tersebut harus berbeda panjangnya. Biji sayur – sayuran Butir 5 Seorang tukang kebun membeli satu bungkus benih yang berisi 3 biji gambas dan 3 biji buncis. Apabila diambil satu biji saja dari bungkusan tersebut berapakah kemungkinanya bahwa yang diambil itu adalah biji buncis? A. B. C. D. E.

1 dari 2 1 dari 3 1 dari 4 1 dari 6 4 dari 6 Alasan

1. Diperluka empat kali pengambilan karena ketiga biji gambas tersebut dapat terambil satu persatu secara berturut – turut. 2. Telah diambil satu biji buncis dari keseluruhan enam biji. 3. Satu biji buncis telah diambil dari ketiga biji buncis. 4. Setengah dari biji tersebut adalah biji buncis. 5. Selain biji buncis, tiga biji gambas dapat diambil dari keenam biji itu. Biji bunga Butir 6 Seorang tukang kebun membeli sebungkus benih berisi 21 biji yang terdiri dari campuran beberapa jenis biji. Isi bungkusan tersebut adalah : 3 biji bunga merah pendek 4 biji bunga kuning pendek 5 biji bunga jingga pendek 4 biji bunga merah tinggi 2 biji bunga kuning tinggi 3 biji bunga jingga tinggi

352

Lampiran 15

Apabila ditanam hanya satu biji saja,berapakah kemungkinanya tanaman yang akan tumbuh memiliki bunga merah? A. B. C. D. E.

1 dari 2 1 dari 3 1 dari 7 1 dari 21 Jawaban A, B, C, dan D tidak ada yang benar. Alasan

1. Satu biji harus dipilih di antara biji – biji yang menghasilkan bunga merah, kuning, atau jingga. 2. ¼ dari biji bunga pendek dan 4/9 dari biji bunga panjang berwarna merah 3. Tidak menjadi masalah apakah yang terambil biji bunga panjang atau biji bunga pendek. Satu biji bunga merah harus diambil dari ketujuh biji bunga merah. 4. Satu biji bunga merah harus diambil dari total keseluruhan 21 biji. 5. Tujuh dari 21 biji akan menghasilkan bunga merah. Tikus Butir 7 Tikus – tikus yang ditunjukan pada gambar dibawah ini merupakan sampel atau contoh tikus yang ditangkap dari suatu bagian sawah. Apakah tikus yang gemuk lebih besar kemungkinanya memiliki ekor hitam dan tikus yang kurus lebih besar kemungkinananya memiliki ekor putih? A. Ya B. Tidak Alasan 1. 8/11 dari banyaknya tikus gemuk memiliki ekor hitam dan ¾ dari banyaknya tikus kurus memiliki ekor putih. 2. Beberapa tikus gemuk memiliki ekor putih dan beberapa tikus kurus memiliki ekor putih. 3. 18 dari 30 tikus memiliki ekor hitam dan 12 sisanya memiliki ekor putih . 4. Tidak seluruh tikus gemuk memiliki ekor hitam dan tidak seluruh tikus kurus memiliki ekor putih. 5. 6/12 dari banyaknya tikus berekor putih adalah gemuk.

353

Lampiran 15

Ikan Butir 8 Pada gambar dibawah ini ditunjukan sejumlah ikan berstrip – strip hitam lebar atau berstrip – strip hitam sempit. Apakah ikan gemuk lebih besar kemungkinanya memiliki strip – strip lebar daripada ikan kurus? A. Ya B. Tidak Alasan 1. Beberapa ikan gemuk memiliki strip – strip lebar dan beberapa memiliki strip – strip sempit. 2. 3/7 dari banyaknya ikan gemuk memiliki strip – strip besar. 3. 12/28 dari banyaknya ikan berstrip lebar dan 16/28 dari banyaknya ikan berstrip tipis. 4. 3/7 dari banyaknya ikan gemuk memiliki strip – strip lebar dan 9/21 dari banyaknya ikan kurus memiliki strip – strip lebar. 5. Beberapa ikan berstrip lebar adalah kurus dan beberapa gemuk.

354

Lampiran 15

Calon Pengurus Koperasi Butir 9 Untuk pemilihan pengurus koperasi sekolah, siswa kelas I, II, dan III SMA Negeri 1 masing – masing diperbolehkan mengirimkan tiga orang calon. Nama – nama calon tersebut tercantum dalam tabel dibawah ini. Pengurus yang terdiri dari tiga anggota harus dibentuk dengan susunan satu orang anggota dari tiap – tiap kelas. Semua kombinasi yang mungkin harus dipertimbangkan sebelum suatu keputusan dapat dibuat. Dua kombinasi yang mugkin adalah Tomo, Jarot, dan Dono (TJD), dan Susi, Ani dan Marti (SAM). Susunlah semua kombinasi lain yang mungkin pada lembar jawaban yang disediakan. Pada lembar jawaban disediakan tempat menjawab lebih banyak dari yang anda perlukan.

Kelas I Tomo (T) Susi (S) Budi (B)

Calon Pengurus Koperasi Kelas II Kelas III Jarot (J) Dono (D) Ani (A) Marti (M) Keni (K) Giman (G) Pusat Perbelanjaan

Butir 10 Pada suatu pusat perbelanjaan yang baru, 4 lokasi toko akan dibuka berjajar di lantai 1. TOKO KAIN (K), TOKO OBAT (O), TOKO BUKU (B), dan TOKO ROTI (R) ingin pindah ke tempat yang baru itu. Setiap toko tersebut dapat memilih salah satu dari keempat lokasi itu. Salah satu dapat memilih salah satu dari keempat lokasi itu. Salah satu cara bagaimana keempat toko tersebut dapat menempati keempat lokasi tersebut adalah KOBR. Susunlah seluruh kemungkinan cara yang lain untuk keempat toko tersebut dalam menempati keempat lokasi itu. Tulislah jawaban anda pada lembar jawaban. Pada lembar jawaban disediakan tempat menjawab lebih banyak dari yang anda perlukan.

355

Lampiran 15

KUNCI JAWABAN TKPF

1. C 2. B 3. C 4. A 5. A 6. B 7. B 8. B 9. TJD TAD TKD TJM TAM TKM TJG TAG TKG SID SAD SKD SJM SAM SKM SJG SAG SKG BJP BAD BKP BJM BAM BKM BJG BAG BKG (27) 10. KOBR KORB KBOR KBRO KROB KRBO OKBR OKRB OBRK ORKB ORBK OBKR BKOR BOKR BORK BRKO BROK BKRO (18)

356

Lampiran 16

Hasil Dokumentasi Proses Belajar Mengajar

357

Lampiran 16

358

Lampiran 17

359

Lampiran 17

360

Lampiran 17

361

Lampiran 17

362

Lampiran 17

363

Lampiran 17

364

Lampiran 17

365