Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk

Jurnal Gradien Vol.1 No.2 Juli 2005 : ... Bobot badan kelinci perlakuan kontrol relatif lebih rendah ... Jenis ekstrak yang digunakan...

9 downloads 529 Views 188KB Size
Jurnal Gradien Vol.1 No.2 Juli 2005 : 74-76

Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Bobot Badan Kelinci Yang Diberi Pakan Berlemak Yosie Andriani Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu, Indonesia

Diterima 22 Februari 2005, direvisi 15 Mei 2005, disetujui 10 Juni 2005 Abstrak - Telah diteliti pengaruh ekstrak daun Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.) terhadap bobot badan (BB) hewan coba kelinci lokal jantan yang diberi pakan berlemak. Kelinci dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan masing-masing 5 ekor : Perlakuan kontrol (80 g/kgBB/hari), perlakuan ekstrak air (1 g/kgBB/hari), perlakuan ekstrak etanol (1g/kgBB/hari), perlakuan fraksi aktif steroid (0,15 g/kgBB/hari, setara dengan dosis1g/kgBB/hari). Perlakuan dilakukan selama 7 minggu, 3 minggu pertama dengan pakan yang mengandung kolesterol 0,25% saja tanpa lemak, 4 minggu terakhir selanjutnya kelinci diberi pakan berlemak yang mengandung kolesterol 0,25% dan minyak kelapa 5%. Bobot badan kelinci perlakuan kontrol relatif lebih rendah dibandingkan dengan ketiga perlakuan ekstrak, ini berhubungan dengan jumlah konsumsi kelompok perlakuan ketiga ekstrak yang 3,9 % lebih besar dibandingkan kontrol yang hanya mengkonsumsi lemak saja. Hal ini mengindikasikan ekstrak daun Jati Belanda tidak mampu menekan pertambahan bobot badan kelinci. Kata kunci : Ekstrak daun Jati Belanda; Bobot badan kelinci. 1. Pendahuluan Guazuma ulmifolia Lamk. adalah tanaman berbentuk semak atau pohon dengan tinggi 10 sampai 20 meter, masih termasuk dalam kelas Dicotyledonae dan dari suku Sterculiaceae. Tanaman ini memiliki nama daerah Orme D’Amerique (prancis), Bartard Cedar (Inggris), Guasima (Meksiko), Jati Belanda (Indonesia), Jati Londa, Jati Landi dan Jatos Landi (Jawa). Tanaman ini memiliki pangkal daun menjorong membentuk jantung, ujung daun lancip, permukaan atas berbulu jarang, permukaan bagian bawah berbulu rapat, panjang helai daun 4 – 22,5 cm. Bunganya berwarna kuning berbintik-bintik merah. Buahnya keras, beruang lima dan berwarna hitam, berbiji banyak dan berwarna kuning kecoklatan, berlendir dan rasanya agak manis. Budidaya tanaman dapat dilakukan dengan biji atau stek tunas berakar. Tanaman ini dapat tumbuh dengan cepat dan biasa digunakan sebagai tanaman pekarangan atau peneduh di tepi jalan [1]. Di beberapa negara, bagian dalam kulitnya dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit cacing

dan kaki gajah atau bengkak kaki, astringens dan diaforetik [2]. Air masakan kulit dapat digunakan sebagai obat untuk menciutkan urat darah [3] . Rebusan biji-bijinya yang sudah di bakar seperti kopi dapat diminum sebagai obat sembelit dan apabila setelah dibakar lalu dilumatkan dengan air dan dibubuhkan setetes minyak adas maka dapat bermanfaat untuk perut kembung dan sesak [1]. Selain itu, daun atau buahnya dapat digunakan sebagai obat untuk batuk rejan [4]. Di Indonesia air masakan daun banyak dipakai untuk melangsingkan tubuh. Penggunaan ekstrak daun Jati Belanda secara tradisional sebagai obat pelangsing sudah banyak dilakukan akan tetapi masih sedikit sekali penelitian yang membahas masalah tersebut. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan pada hewan coba tikus, aktivitas pelangsing dari ekstrak daun Jati Belanda biasanya disebabkan oleh adanya tannin dan getah lender dalam ekstrak tersebut [5]. Dilaporkan juga oleh Kristiani bahwa kemungkinan steroid yang merupakan komponen utama dalam ekstrak kloroform mempunyai efek pelangsing [6]. Selain itu

Yossie Andriani / Jurnal Gradien Vol. 1 No. 2 Juli 2005 : 74-76

zat aktif apa yang berperan belum diketahui, sehingga dalam penelitian ini menggunakan fraksi aktif steroid ekstrak daun Jati Belanda secara langsung untuk melihat pengaruh zat aktif tersebut pada bobot badan kelinci. Ekstrak air daun Jati Belanda dengan komponen utama tannin dan ekstrak etanol dengan komponen utama flavonoid digunakan sebagai pembanding. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan. untuk menguji pengaruh ekstrak daun Jati Belanda terhadap bobot badan kelinci yang diberi pakan berlemak.

75

(2.2±0.3 kg ). Bobot badan kelinci tidak berbeda nyata antar kelompok perlakuan hingga akhir percobaan (p>0,05). Hal ini mungkin disebabkan oleh masa adaptasi yang diperlukan untuk mencapai kondisi bobot badan kelinci yang relatif homogen cukup lama yaitu 6 minggu, sehingga kelinci pada awal masa perlakuan sudah mencapai umur kelinci dewasa yaitu 4,5 - 5,5 bulan yang pertumbuhannya relatif lambat.

2. Metode Penelitian Hewan coba yang digunakan dalam percobaan ini adalah kelinci lokal jantan dewasa berumur 3 - 4 bulan sebanyak 20 ekor. Kelinci diperoleh dari Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor. Daun Jati Belanda dan ekstrak daun Jati Belanda yang digunakan diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor. Jenis ekstrak yang digunakan adalah ekstrak air, etanol, dan fraksi aktif steroid.

Gambar 1. Desain Penelitian

Analisis Kadar Kolesterol Tepung Kuning Telur dengan Metode Lieberman-Buchard [7]. Data yang diperoleh masing-masing kelompok dianalisis secara statistik menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL)., analisis dilanjutkan dengan uji Duncan pada alfa 5%. 2.1. Rancangan Percobaan Hewan percobaan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan (Gambar 1), yang masing-masing terdiri atas 5 ekor hewan coba. Alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Bobot Badan Bobot badan kelinci selama masa perlakuan cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia kelinci (Gambar 3), walaupun demikian tidak ada perubahan bobot badan yang nyata antara keadaan awal (1.8±0.3 kg ) dan akhir perlakuan

Gambar 2. Alokasi Waktu Penelitian

Pada penelitian ini, rerata bobot badan kelinci perlakuan kontrol cenderung lebih rendah dibandingkan dengan rerata bobot badan kelinci perlakuan ekstrak, hal ini mungkin disebabkan rerata jumlah pakan yang dikonsumsi oleh perlakuan kontrol tersebut juga lebih rendah yaitu sebesar 68,7 g atau 3,9% lebih rendah jika dibandingkan dengan

Yossie Andriani / Jurnal Gradien Vol. 1 No. 2 Juli 2005 : 74-76

76

jenuh akan menjadi prekursor pembentukan trigliserida. Trigliserida merupakan simpanan lipid utama dalam jaringan adiposa [8], sehingga makin banyak kelinci mengkonsumsi lemak maka semakin besar pula lipid dalam jaringan adiposa sehingga bobot badan kelinci tersebut akan menjadi lebih besar.

rerata jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ketiga perlakuan lainnya (71,47 g). Hal ini mengindikasikan bahwa ekstrak daun Jati Belanda tidak mampu menekan nafsu makan kelinci perlakuan ekstrak yang mengakibatkan bertambahnya bobot kelinci pada ketiga perlakuan ekstrak daun Jati Belanda tersebut. Pertambahan bobot badan kelinci dapat disebabkan oleh adanya minyak kelapa yang kaya asam lemak jenuh dalam pakan tinggi kolesterol. Asam lemak 2500

Bobot kelinci (gram)

2000 A 1500

B C

1000

D 500 0 0

1

2

3

4

5

6

7

Minggu keGambar 3. Rerata bobot badan kelinci selama masa perlakuan

4. Kesimpulan Pemberian ekstrak air, ekstrak etanol dan fraksi aktif steroid daun Jati Belanda tidak mampu menekan pertambahan bobot badan kelinci kelinci yang diberi pakan berlemak. Hal ini mengindikasikan tidak adanya khasiat pelangsing ekstrak daun Jati Belanda terhadap bobot badan kelinci.

[5].

[6].

Daftar Pustaka [7]. [1]. Heyne K., Tumbuhan Berguna Indonesia, 1987, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta, 3:1348-1349. [2]. Dewi Y.K., Y. Widiyastuti, Djumidi, Sutjipto, Ragam penggunaan jati belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.) dalam jamu berbungkus yang beredar di pasaran, 2000, Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 6(2):9-11. [3]. Dharma A.P., Indonesian Medical Plants, 1st Ed., 1987, Balai Pustaka, Jakarta. [4]. Nuratmi B., Informasi penelitian Farmakologi dan fitokimia dari tanaman Guazuma ulmifolia Lamk.,

[8].

1997, Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia, Bandung. Dzulkarnain B, L Widowati., Scientific back up of tradisional remedy for obesity. Cermin Dunia Pusat Penelitian dan Kedokteran, 1996,. Pengembangan Farmasi, Departemen Kesehatan RI, 3:49-52. Kristiani E.B.E., Ekstrak daun jati belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.) sebagai obat alternatif untuk hiperlipidemia: kajian in vivo dan in vitro, 2003, Tesis, Institut Pertanian Bogor, Program Studi Biokimia, Bogor. Kleiner K., L.B. Dotty, Laboraty instruction in biochemistry, 5th Ed. ,1958, The Mosby Company, New York. Murray R.K., D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell, Biokimia Harper, 24th Ed., 1996, penerjemah; AH Santoso, editor: Appleton & Lange, Terjemahan dari: Harper’s Biochemistry, Jakarta.