PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI

Download Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh, ...

0 downloads 635 Views 187KB Size
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PERUSAHAAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDA ACEH Mukhlisul Muzahid *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh, serta untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi, alat-alat (sistem komputer) dan sumber daya manusia terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel 11 perusahaan yang terdiri dari bank umum pemerintah maupun bank swasta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian ini pada akhimya akan memakai uji-F dan uji-T. Hasil analisis data penelitian berhasil mendukung hipotesis alternatif yang disusun, yang menunjukkan ada pengaruh secara signifikan antara penerapan sistem informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan, yang ditunjukkan dengan nilai R = 0,899, sementara R2 sebesar 0,778 atau 77,8%, sedangkan selebihnya 22,2% dijelaskan oleh faktorfaktor lain di luar penelitian ini. Keywords : Sistem Informasi Akuntansi.

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of the application of accounting information systems in corporate banking services in the city of Banda Aceh, as well as to determine the influence of the application of accounting information systems, tools (computer system) and human resources to the success of corporate banking services in the city of Banda Aceh. The research was conducted by taking a sample of 11 companies consisting of commercial banks and private banks the government. The data was collected using literature research and field research. This research will ultimately use F-test and t-test. Results of analysis of research data supporting the alternative hypothesis that successfully compiled, which showed no significant effect between the application of accounting information systems to the success of corporate banking services, as indicated by the value of R = 0.899, while the R2 of 0.778 or 77.8%, while the remaining 22, 2% is explained by other factors outside the study. Keywords: Accounting Information Systems.

*) : Staf pengajar Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kehidupan bisnis perbankan semakin nampak adanya suatu persaingan yang sehat, hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan mengingat banyaknya bank-bank yang kurang mampu menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari sehingga terpaksa dilakukan penyehatan, likuidasi dan sebagainya. Upaya yang dilakukan oleh sebuah lembaga bank dalam persaingan untuk memikat nasabah antara lain dengan meningkatkan suku bunga tabungan, memberi bonus kepada nasabah dalam jumlah yang besar, menawarkan produk tabungan berhadiah dan lain-lain. Kemudahan pelayanan tersebut memang cukup berhasil untuk menghimpun dana dari masyarakat, tetapi tidak semua produk hadiah menjadi incaran nasabah. Kemudahan pelayanan lain dengan menggunakan tekhnologi juga menjadi daya tarik tersendiri. Untuk itu bank-bank juga berusaha memberikan kemudahan dan pelayanan yang prima. Sebelumnya pelayanan yang diberikan oleh bank sering terbentur oleh masala h jarak, waktu dan kenyamanan, t etapi, saat ini beberapa bank telah mengantisipasi masalah ini dengan mengembangkan sistem informasinya. Untuk dapat memenangkan persaingan yang semakin kompetitif tersebut, pimpinan perusahaan harus dapat memberikan informasi yang relevan dan aktual tentang perusahannya. Salah satu informasi tersebut dapat dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi (SIA). Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem terdiri dari informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan disusun terutama untuk menghasilkan informasi bagi pihak luar (ekstem) yaitu dalam bentuk laporan keuangan, sedangkan akuntansi manajemen disusun untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan bagi manajemen (intern). Untuk dapat menghasilkan informasi cepat, akurat dan relevan, maka sistem informasi akuntansi harus dapat diterapkan dalam kegiatan operasi perusahaan. Selain dapat menghasilkan informasi, SIA dapat juga digunakan untuk pengawasan oleh pimpinan perusahaan. Implikasi dari pengawasan tersebut dapat meningkatkan efesiensi di dalam operasi yang pada akhimya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Karakteristik dari usaha perbankan adalah merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi sebagai memperlancar lalulintas pembayaran. I ndu s t r i ja sa p er ba nka n da p a t dili ha t s eb a ga i s uat u s ist em ya n g menggambarkan keterkaitan antara pihak-pihak yang kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana. Kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan kepada pihak yang memerlukan dana merupakan suatu falsafah bahwa yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan amat penting dalam menunjang perekonomian suatu negara, perbankan mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang mempunyai kelebihan dana (saver) melalui kegiatannya bank berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat bagi kelancaran usahanya, sedangkan dengan kegiatan penyimpanan dana (giro dan deposito) bank berusaha menawarkan kepada masyarakat akan keamanan dananya dengan jasa lain yang akan diperoleh. Dalam penerimaan simpanan masyarakat bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan jangka waktu tertentu, kegiatan usaha bank yang mengandalkan kepercayaan masyarakat dituntut untuk, senantiasa menjaga tingkat kesehatan bank seperti likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak (nasabah) dan dapat memperlancar lalulintas pembayaran. Tingkat kemampuan dan kesehatan bank dapat dinilai dengan memperhatikan kemampuan keuangan, personalia, peralatan dan prestasi perusahaan. Penilaian kemampuan

perusahaan tersebut dilakukan terhadap kekayaan bersih berdasarkan neraca perusahaan dan laporan keuangan lainnya. Laporan keuangan inilah yang dihasilkan oleh informasi akuntansi. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah seberapa besar pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan : a. Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh. b. Guna mengetahui besamya pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi, alat-alat (sistem komputer) dan sumber daya manusia terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dapat memberikan bukti tentang pengaruh informasi akuntansi pada perusahaan perbankan. b. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi industri jasa perbankan dalam penerapan sistem infomasi akuntansi menjadi lebih baik. c. Agar bisa digunakan sebagai salah satu masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terhadap perusahaan jasa perbankan. Batasan Penelitian Penelitian ini lebih ditekankan pada pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap usaha perusahaan jasa perbankan, batasan terhadap sistem informasi akuntansi meliputi hardware, software, dan brainware. Sedangkan keberhasilan didefinisikan sebagai usaha-usaha mencapai tujuan perusahaan. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H o : Sistem infor masi akuntansi tidak memiliki pengaruh ter hadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh. Ha : Sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi Seiring dengan adanya perubahan dan perkembangan yang terjadi pada era sekarang ini yaitu perubahan di dalam hal kebutuhan dan perkembangan dalam dunia usaha dan dalam teknologi informasi, maka ilmu akuntansi juga berkembang mengikuti dan perubahanperubahan tersebut. Perubahan dan perkembangan akuntansi tergambar di dalam Accounting Principle Board Statement Nomor 4 yang dikeluarkan oleh American Institute of Certified, yaitu : "Akuntansi adalah suatu aktivitas pemberian jasa. Fungsinya adalah untuk memberikan Informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang keputusan ekonomi, di dalam menentukan pilihan diantara berbagai alternatif tindakan" (Zaki Baridwan, 1992: 1).

Perubahan-perubahan kondisi sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi dan permintaan pemakai, maka akuntansi yang pada awalnya hanya merupakan alat pencatatan harta kekayaan dan kewajiban telah berubah fungsinya menjadi alat pertanggungjawaban dan alat informasi untuk pengambilan keputusan dan kegiatan perencanaan dan pengendalian aktifitas organisasi. Pada prinsipnya "akuntansi bukan kebenaran yang hakiki bidang akuntansi, karena ilmu akuntansi seperti ilmu sosial lain yang bersifat dinamis, senantiasa berkembang mengikuti perubahan-perubahan nilai yang terjadi di dalam masyarakat yang membutuhkan informasi" (Nafarin M, 1998: 4). Informasi merupakan hal yang sangat berguna dan berharga yang diperlukan oleh suatu organisasi di dalam mengurangi faktor ketidakpastian atau resiko yang tidak diinginkan. Informasi yang diperlukan organisasi perusahaan yang dikelola melalui suatu kerangka dasar, disebut sistem informasi. Sistem informasi merupakan suatu sistem, dari tugas, elemen dan sumbersumber yang terkoordinasi yang mengumpulkan, memproses, mengelola, dan mengontrol data agar dapat menyajikan infomasi kepada para pemakai untuk berbagai tujuan. Akuntansi sangat berkepentingan terhadap sistem informasi di dalam suatu perusahaan, dalam hubungannya yang sangat erat antara akuntansi dengan sistem informasi, maka Committee to Prepare a Statement of Basic Accounting Theory dalam Statement of Basic Accounting theory mengemukakan sebagai berikut : "Pada hakikatnya, akuntansi merupakan sistem informasi. Jelasnya akuntansi merupakan penerapan teori umum informasi terhadap masalah operasi yang ekonomik dan efisien. Akuntansi juga membentuk sebagian besar informasi umum yang dinyatakan secara kuantitatif. Dalam konteks ini, akuntansi menjadi bagian dari sistem informasi umum dari satu kesatuan operasi, sekaligus menjadi bagian dari suatu bidang dasar yang dibatasi oleh konsep informasi. (Wilkinson, 1982: 45)". Jadi dasarnya akuntansi adalah suatu sistem informasi yang berfungsi sebagai p enya mp a i i nf or ma s i eko n o mi k ep a da ma s yar a kat lu as mela lu i p r os es pengidentifikasian, pengumpulan dan pemerosesan data dengan suatu aplikasi dari teori umum informasi kepada masalah pengefisien operasional ekonomi. Akuntansi menyempurnakan sebagaian besar informasi umum dari kesatuan operasional dan suatu bagian dari daerah (field) yang dibatasi oleh konsep informasi. Hubungan yang erat antara akuntansi dengan sistern informasi disebut sistem informasi akuntansi. Chusing (Ruchyat 1992: 17) memberikan definisi sistem informasi akuntansi sebagai berikut : "Sistem informasi akuntansi adalah suatu kelompok manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi. Informasi ini kemudian disediakan untuk pemakai pada seluruh tingkat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian aktivitas dalam organisasi”. Sedangkan Mascove (Zaki Baridwan 1991: 3) menyatakan bahwa : "Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, dan mengkomunikasi informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak di luar perusahaan (seperti kantor pelayanan pajak, investor, dan kreditur) dan pihak intern (terutama manajemen)". Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan -. - Sistem infor masi akuntansi adalah suatu kumpulan sumber-sumber manusia atau modal di dalam suatu organisasi, atau merupakan suatu sistem informasi formal. - Lebih menitikberatkan pada tanggung jawab sumber daya manusianya yang tergambar pada sumber daya informasi yang dihasilkan. - Bertanggung jawab menyiapkan laporan formal yang diperlukan, berupa informasi keuangan dan lainnya yang diperoleh dari pengumpulan, pengklasifikasian dan pengolahan data.

-

Informasi tersebut siap untuk dipakai oleh semua tingkat manajemen dalam pengambilan keputusan, kegiatan perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Menurut Scott (1994: 385) ada 2 katagori sistem informasi akuntansi yaitu sebagai berikut : a. Memberikan laporan kepada kelompok diluar perusahaan, menurut persyaratan pelaporan yang ketat yang ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam akuntansi dan pemerintah. b. Untuk operasi dan penggunaan manajerial, didesain untuk memberikan informasi dalam bentuk apapun yang diperlukan oleh manajer. Kedua jenis sistem informasi tersebut memproses transaksi akuntansi dan memasukkan inf or masi u ntuk menga wasi sumb er daya p er usahaan untu k mengevaluasi status dan kemajuannya. Akuntansi memenuhi seluruh kualifikasi dari suatu sistem informasi, dan merupakan salah satu sistem informasi terpenting di dalam perusahaan. Walaupun ruang lingkup perusahaan sistem informasi akuntansi hanya terbatas pada data ekonomi yang bersifat keuangan, namun la melayani semua pemakai intern maupun ekstern suatu perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi meliputi : a. Informasi akuntansi keuangan, yaitu sistem informasi akuntansi yang berhubungan dengan pembuatan laporan keuangan terutama untuk pemakai ekstern. Laporan keuangan tersebut berupa neraca, laporan laba-rugi, arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan, yang dibuat berdasarkan prinsip akuntansi yang berterima umum. b. Informasi akuntansi manajemen, yaitu cabang sistem informasi akuntansi yang berhubungan dengan informasi intern perusahaan. Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi Sejak perkembangan teknologi komputer yang dapat mengolah data dengan cepat dan akurat, maka berkembang pula informasi yang dapat dihasilkan dari akuntansi. Dewasa ini sistem informasi bukan hanya melibatkan aspek keuangan saja tetapi juga aspek manajemen. Dengan demikian informasi intern untuk keperluan perencanaan dan pengendalian oleh manajemen tidak hanya melibatkan sistem akuntansi keuangan tetapi juga sistem akuntansi manajerial. Jadi pada dasarnya sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang mangembankan informasi secara luas kepada manajemen (intern) dan kepada publik atau ekstern (Alwan Sri Kustomo, 2000:17). Sistem informasi akuntansi akan memberikan manfaat bagi para pemakai baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, apabila memiliki karakteristik tertentu. Menurut Chusing (1992: 329), suatu sistem informasi yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Usefulness (kegunaan) 2. Economic 3. Reliabilitiy (keandalan) 4. Customer service (pelayanan konsumen) 5. Capacity (kapasitas) 6. Simplicity (sederhana) 7. Flexibility (fleksibel) Hal ini sejalan dengan standar akuntansi keuangan (IAI: 1996: 9) yang penjelasannya terdapat pada bagian kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan sebagai berikut, “Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai, terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan.”

Akuntansi Perbankan Bank menurut undang-undang pokok perbankan nomor 10 tahun 1998 mendefinisikan bahwa, “suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang.” Selanjutnya Ikatan Akuntan Indonesia (1996:31.1) menyebutkan bahwa, “bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (difisit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran”. Kedua penjelasan tersebut menjelaskan bahwa pokok-pokok usaha dari suatu lembaga keuangan sangat berperan bagi perekonomian masyarakat pada umumnya di mana lalulintas peredaran uang dapat terlaksana dengan baik berkat adanya sarana tersebut. Oleh karena itu, kegiatan usaha pokok lembaga keuangan menurut samsir Rambe (1995: 91) dapat dibagi menjadi dua yaitu: (1) memberikan atau menerima kredit, (2) memberikan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang, antara lain transfer, inkaso dan payment point. Sementara Lapoliwa (1992: 63) menyebutkan bahwa dilihat dari sumbernya, dana bank dapat dikelompokkan menjadi dua katagori yaitu: 1. Dana dari masyarakat, yang terdiri dari: - Giro - Tabungan - Deposito 2. Dana dari bank lain, yang terdiri dari: - Pinjaman antar bank - Cal money - Deposito berjangka. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Jasa Perbankan Secara umum komputer merupakan suatu sistem, karena komputer terdiri dari satu atau lebih alat masukan, CPU, alat penyimpanan dan satu atau lebih alat keluaran. Menurut Jogiyanto (1989: 4) Komponen-komponen dasar yang melekat pada sistem komputer sehingga sistem komputer dapat berjalan dengan baik meliputi: 1. Hardware (perangkat keras) adalah peralatan pada sistem komputer yang secara phisik terlihat dan dapat dijamah. 2. Software (perangkat lunak) adalah program yang berisi perintah untuk melakukan pengolahan data. 3. Brainware adalah manusia yang terlibat didalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer. Perangkat Keras (Hardwer) Menurut Jogiyanto (1989: 111-188), secara garis besar perangkat keras komputer dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu : "Alat masukan (input device), alat pemrosesan (processing device), alat keluaran (output device) dan simpanan luar". Untuk memasukkan data diperlukan perangkat masukan (input unit), untuk mempr oses masukan data diperlukan prosesor (processing unit) dan untuk menghasilkan keluaran diperlukan perangkat keluaran (output unit). Hal ini berlaku untuk berbagai jenis komputer. Selain untuk memproses data, komputer juga dapat menyimpan hasil olahannya. Untuk menyimpan data dan hasil olahannya komputer memerlukan perangkat penyimpanan (storage unit). Karena karakteristiknya yang sangat luas komputer juga dapat ditambahkan dengan peralatan lain yang gunanya untuk meningkatkan kemampuan komputer. Perangkat ini disebut dengan perangkat tambahan atau perangkat pheripheral.

Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak meliputi semua elemen berupa sistem operasi, alat bantu, bahasa program, program paket dan program aplikasi. Elemen-elemen tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Jogiyanto (1989: 420) bahwa perangkat lunak komputer dapat dikatagorikan kedalam 3 bagjan yaitu : 1. Perangkat lunak sistem operasi (operating system) yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari sistem komputer. 2. Perangkat lunak bahasa (language software) yaitu program yang digunakan u ntu k ment er jema hka n intr u ks i- intr u ks i yang ditu lis dala m bahasa pemprograman kedalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer. 3. Perangkat lunak aplikasi (aplication software) yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Unsur Manusia (Brainware) Brainware menyangkut dengan unsur manusia sebagai unsur yang merancang, menjalankan dan mengawasi pengoperasian berbagai perangkat lunak sistem komputer. Tanggung jawab pengolahan data sistem komputer adalah sebagai berikut : 1. Analisis sistem (system analist). Analis sistern bertanggung jawab atas desain umum dari sistem yang bersangkutan. Para analis menetapkan tujuan dari keseluruhan sistem dan rancangan atau desain khusus dari aplikasi tertentu. 2. Programer. Berdasarkan atas masing-masing tujuan yang ditentukan oleh analis sistem, programer mengembangkan bagan arus khusus untuk aplikasi, menyiapkan intruksi-intruksi komputer, menguji program tersebut, dan mendokumentasikan hashhaslinya. Adalah penting bahwa programer tidak memiliki akses pada data masukan atau operasi komputer, karena pengetahuan akan program bersangkutan akan dapat dengan mudah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. 3. Op er at or K o mput er ( Op erat or Co mp uter) . O p er at or komp ut er bertanggungjawab untuk mengerjakan data melalui sistem tersebut dalam hubungan dengan program komputer. Operator rnematuhi intruksi-intruksi yang disusun dalam buku pengerjaan program yang telah dikembangkan oleh programer. 4. Pustakawan (librarian). Pustakawan bertanggung jawab atas pemeliharaan program komputer, file transaksi dan catatan komputer penting lainnya. Pustakawan menyediakan wahana untuk pengendalian phisik yang penting alas catatan-catatan ini dan hanya melepaskan kepada orang yang memiliki wewenang. 5. Kelompok pengendalian data (data control group). Fungsi dari kelompok pengendalian data adalah untuk menguji efektivitas dan efesiensi segala aspek sistem yang bersangkutan. Ini meliputi kecukupan dari berbagai jenis pengendalian, mutu data masukan dan kelayakan dari keluaran. Pengukuran Keberhasilan Perbankan Salah satu alat ukur keberhasilan perusahaan yang paling banyak digunakan adalah dengan Return On Asset (ROA). Hal ini terbukti penelitian yang dilakukan oleh Reece dan Cool, bahwa dari 620 sebagai respondennya, sebanyak 65% dari pusat investasi menggunakan ROA, sebanyak 28% menggunakan ROA bersama-sama dengan Risidual Income (RI) dan sisanya 2% yang menggunakan RI. ROA adalah salah satu alai pengukur keberhasilan perusahaan dengan cara menentukan besarnya rasio laba dengan investasinya. Rumus perhitungan ROA adalah sebagai berikut : ROA ROA

= Rasio laba operasi terhadap penjualan x perputaran asset. = 100%

ROA

=

100%

Return On Asset mempunyai beberapa keunggulan dalam mengukur keberhasilan perusahaan yaitu : a. Merupakan alat pengukur keberhasilan perusahaan yang objektif karena ROA didasarkan pada data akuntansi. b. Analisa ROA menggunakan rasio, yaitu rasio laba dan perputaran investasi, sehingga alai ini merupakan pengukuran keberhasilan yang komprehensif dan sensitive yang memungkinkan manajemen tidak hanya memperhatikan pada laba yang diperolehnya tetapi juga pada investasi yang digunakan. c. Pengukuran pr estasi dengan menggunakan alat ukur ini mendor ong terciptanya keselarasan tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan devisinya. d. Sebagai alai untuk mendeteksi kemungkinan aktiva yang telalu besar. Hartarto (1991: 60) mengemukakan bahwa mformasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan karena dapat membantu manajemen dalam mengawasi masalah keuangan yaitu : a. Menghitung laba yang dicapainya, dan selanjutnya menilai sukses tidaknya perusahaan. Laporan rugi-laba diperlukan agar supaya investasi didorong pada sektor-sektor yang menguntungkan. b. Membantu mengamankan dan mengawasi aktiva yang dimiliki dengan menciptakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah penyelewengan dan pemborosan. c. Membantu menetapkan hak masing-masing pihak yang berkepentingan dalam perusahaan, termasuk hak para pemilik/ pemegang saham, karyawan, jawatan pajak dan lain-lain. d. Menetapkan patokan-patokan mengenai prestasi dan biaya serta mengukur perbedaan antara prestasi dan biaya sesungguhnya dengan patokan-patokan itu dengan tujuan untuk menilai efesiensi. e. Memberikan informasi yang berguna bagi manajemen termasuk informasi mengenai likwiditas, rentabilitas, dan solvabilitas. Dengan semakin seringnya frekwensi informasi akuntansi disajikan yang sesuai dengan kebutuhan akan semakin kecil penyimpangan dan pemborosan sehingga efesiensi meningkat yang pada gilirannya akan meningkatkan keberhasilan perusahaan.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Perusahaan Jasa Perbankan Di Kota Banda Aceh merupakan penelitian empiris. Penelitian ini menguji hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Dengan demikian menggambarkan hubungan variabel dependen dan variabel independen. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh yang berjumlah 11 perusahaan yang terdiri dari bank umum pemerintah maupun bank swasta. Dari jumlah tersebut semuanya dipilih menjadi sampel penelitian. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Data yang dikumpulkan dari penelitian kepustakaan merupakan data sekunder yaitu berupa data-data teoritis yang mendukung penelitian ini. Penelitian lapangan dilakukan untuk mengumpulkan untuk mengumpulkan data primer yang berasal dari objek penelitian dilapangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan mengunjungi secara langsung responden yang dipilih sebagai sampel.

ldentifikasi dan Pengukuran Variabel Variabel yang akan diteliti terdiri dari variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas terdiri dari penerapan sistem informasi akuntansi, sedangkan variabel terikat adalah keberhasilan perusahaan jasa perbankan. Untuk mengukur variabel-variabel tersebut diajukan beberapa pertanyaan kepada responder yang terpilih, untuk jawaban ya maka akan diberi skor 2 dan tidak skor 1. Penerapan sistem informasi akuntansi diukur dengan alat-alat dan sumber daya yang digunakan serta frekuensi informasi akuntansi yang dapat disajikan oleh perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi terdiri dari informasi untuk eksternal yaitu akuntansi keuangan dan informasi untuk internal yaitu akuntansi manajemen. Dalam operasionalnya perusahaan dalam menghasilkan (memproses) informasi menggunakan sistem manual dan sistem komputer. Bila pemisahaan dalam operasionalnya menghasilkan informasi dengan sistem komputer maka diberi skor 2 dan bila tidak diberi skor 1. Frekuensi informasi akuntansi digambarkan oleh seberapa sering informasi tersebut dapat dihasilkan atau disajikan. Dalam hal ini informasi dapat disajikan setiap minggu, setiap bulan, setiap triwulan, setiap semester dan setiap tahun. Dalam penelitian ini frekuensi informasi akuntansi dibatasi pada anggapan bahwa semakin sering informasi akuntansi disajikan semakin tinggi penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan yang bersangkutan. Setiap informasi yang dapat dihasilkan/ disajikan dari sistem informasi akuntansi oleh suatu perusahaan diberi skor 2, tetapi bila tidak dapat menghasilkan informasi diberi skor 1. Frekuensi informasi diukur dengan sering tidaknya informasi disajikan dan bermanfaat tidaknya informasi tersebut dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, pola pemberian skor pada frekuensi adalah sebagai berikut (Bank Indonesia : 2001) : a. Jika informasi dihasilkan setiap bulan, maka skornya 5. b. Jika informasi dihasilkan setiap triwulan, maka skomya 4. c- Jika. informasi dihasilkan setiap semester, maka skornya 3. d. Jika informasi dihasilkan setiap tahun, maka skomya 2. e. Jika informasi tidak pemah disajikan, maka skornya 1. Untuk informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan skor yang diberikan 2. Sedangkan yang tidak bermanfaat skor yang berikan 1. Keber hasilan perusahaan diukur dengan Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan laba bersih dengan investasi selama 3 tahun terakhir. Hal in i dimaksudkan untuk menghindari penyimpangan, jika hanya diukur satu tahun saja. Makin tinggi ROA yang dihasilkan oleh perusahaan maka skor yang diberikan semakin tinggi pula. Adapun pola pemberian skor adalah sebagai berikut (Bank Indonesia : 2001): a. Jika ROA lebih besar dari 1,50% skornya 5. b. Jika ROA 1,22% sampai dengan 1,50% skornya 4. c. Jika ROA 0,99% sampai dengan 1,21 % skornya 3. d. Jika ROA 0,77% sampai dengan 0,99% skornya 2. e. Jika ROA kurang dari 0,77 skornya 1. Pengujian Asumsi Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi, sesuai dengan model analisis yang dilakukan. Uji asumsi dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan; (1) uji F, dan (2) uji T. Metode Analisa Data Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan metode analisis regresi linear. Variabel dependen dalam penelitian ini, keberhasilan perusahaan jasa perbankan

yang dipengaruhi oleh variabel independen yaitu penerapan sistem informasi akuntansi. Untuk mengukur interaksi antar variabel digunakan logika pemikiran seperti dikembangkan oleh Supranto (1994) dengan model seperti ini : Y =a+bX+e Keterangan :

Y = Keberhasilan perusahaan jasa perbankan X = Penerapan sistem informasi akuntansi a = K o n s t a nt a b = Koefisien regresi e = Faktor kesalahan Penggunaan model ini diharapkan mampu memenuhi ekspektasi peneliti mengenai pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan. Untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat maka akan digunakan uji F. Gujarati (1998:69) berpendapat bahwa, "Untuk menyatakan apakah jumlah variabel bebas (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y) signifikan atau tidak, dapat diketahui dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel pada level of significance 5%". Kaidah keputusannya adalah jika Fhitung > Ftabel maka Ha diterima, jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari masing-masing variabel X terhadap variabel Y secara individual, juga diperlukan uji T dan serta dianalisis dengan menggunakan koefisien determinasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Ruang Lingkup Pembahasan dan Sumber Data Untuk tujuan penelitian ini telah disebarkan sebanyak 11 kuesioner kepada para manajer bank yang ada di Kota Banda Aceh dan kesemua kuesioner yang diedarkan kesemuanya dikembali dan dapat dimanfaatkan untuk pengujian, berdasarkan kuesioner tersebut dapat menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan jasa perbankan ditentukan oleh -faktor penerapan sistem informasi akuntansi. Pada tabel berikut ini menunjukkan sumber data yang diperoleh dengan jumlah responden 11 orang.

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Tabel 1. Sumber data dan jumlah responden Tempat Nama Perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia PT. Bank Mandiri PT. Bank Syariah Mandiri PT. Bank Negara Indonesia 1946 PT. Bank Tabungan Negara PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Danamon PT. Bank Central Asia PT. Bank Internasional Indonesia PT, Bank Tabungan Pensiunan Negara PT. Bank Bukopin

Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh Banda Aceh

Jumlah Responder 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I

Hasil Pengujian Instrumen Menurut Huck dan Cor mier (1996) kualitas data yang diper oleh dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reabilitas. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik, yaitu dengan menggunakan uji pearson product-moment coefficient of corelation dengan bantuan aplikasi komputer SPSS Versi 18.01, berdasarkan output komputer seluruh pertanyaan dinyatakan valid karena memiliki tingkat signifikansi di bawah 5% yaitu antara 0,000 sampai 0,033. Sedangkan jika dilakukan secara manual maka nilai korelasi yang diperoleh masingmasing pertanyaan harus dibandingkan dengan nilai kritis korelasi produk moment di mana hasilnya menunjukkan bahwa semua pertanyaan mempunyai nilai korelasi di atas 5% yaitu di atas 0,602, sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut signifikan dan memiliki validitas konstrak. Atau dalam bahasa statistik terdapat konsistensi internal (internal consistency) yang berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut mengukur aspek yang sama, ini berarti bahwa data yang diperoleh adalah valid, seperti yang ditunjukkan oleh tabel berikut ini : Tabel. 2. Hasil uji validitas Variabel

Koefisien Korelasi

Mai Kritis (Noodtoestansd = 11)

X Y

0,670 0,504

0,602

Uji Reabilitas Untuk menilai kehandalan kuesioner yang digunakan, maka dalam penelitian ini digunakan uji reabilitas berdasarkan crombach-Alpha yang lazim digunakan untuk pengujlan kuesioner dalam penelitian ilmu sosial. Analisis ini digunakan untuk menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variabel yang ada. Menurut Nunally (1967 : 45, dalam Singaribun) koefisien yang dapat diterima di alas 0,50 dan menurut Malhotra koefisien minimum yang dapat diterima di atas 0,60. Uji reabilitas hubungan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan menyatakan bahwa secara keseluruhan tingkat kehandalan telah memenuhi syarat menurut Nunally (1967 : 67) maupun menurut Malhotra (Anastasia, 1978 : 58 dalam Singaribun). Untuk lebih jelasnya besarnya nilai alpha pada masing-masing variabel diperlihatkan pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Reabilitas Variabel Penelitian (Alpha) Jumlah Nilai No. Variabel Rata-rata Variabel Alpha Penerapan Sistem 1. Informasi Akuntansi 3,0176 53 0,8509 (X) 2.

Keberhasilan Perusahaan Jasa Perbankan (Y)

3.2361

3

0,8076

Kehandalan Handal

Handal

Berdasarkan analisis reabilitas dapat diketahui bahwa alpha variabel untuk penerapan sistem informasi akuntansi adalah sebesar 0,8509 dan untuk variabel dependen yaitu keberhasilan perusahaan jasa perbankan diperoleh alpha sebesar 0,8076.

Pengukuran reabilitas terhadap variabel penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kehandalan memenuhi kredibilitas cronbach alpha sebagaimana dipersyaratkan oleh Nunally 0,50 maupun oleh Malhotra 0,60. Penilaian Responder Terhadap Keberhasilan perusahaan Jasa perbankan Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel sebagaimana disebutkan di atas. Pertanyaan yang terkandung dalam setiap, variabel digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan perusahaan jasa perbankan. Bilamana rata-rata jawaban responden di atas tiga ini berarti menunjukkan hubungan yang positif dan sebaliknya bila nilai rata-rata tiga menunjukkan pengaruhnya tidak signifikan terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan. Secara rinci tanggapan responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan jasa perbankan dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Rata-rata jawaban responden terhadap pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan No. I 2.

Uraian

Rata-rata

Penerapan sistem informasi akuntansi Keberhasilan perusahaan jasa perbankan

3,0176 3.2361

Dilihat dari persepsi responden pada pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan, dapat digambarkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi akan meningkatkan keberhasilan perusahaan pada jasa perbankan. Hal ini terlihat dari hasil jawaban dengan rata-rata seb esar 3,0176, yang ar tinya pener apan sistem infor masi aku ntansi aka n mempengaruhi keberhasilan perusahaan pada jasa perbankan. Analisis Hubungan Antar Variabel Untuk mengetahui hubungan variabel keberhasilan perusahaan jasa perbankan (Y), dengan variabel bebas, yaitu penerapan sistem informasi akuntansi (X) pada industri jasa perbankan di kota Banda Aceh, maka hubungan masing-masing variabel bebas terhadap, variabel terikat secara rinci dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat β Standar Variabel Nama Variabel Nilai t Sig Error A Konstanta 5,400 0,172 4,177 0,000 X 0,200 0,042 3,568 0,003 penerapan sistem informasi akuntansi Koefisien Korelasi (R) Koefisien Determinasi (R2) Adjusted (R2) F hitung Sig. F

= = = = =

0,899 0,778 0,775 5,956 0,000

Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS seperti terlihat pada tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut : Y = 5,4 + 0,2 X1 + e

Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui hasil penefitian sebagai berikut: Koefisien korelasi (R) = 0,899 yang menunjukkan derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 89,9%. Artinya keberhasilan perusahaan jasa perbankan sangat erat hubungannya dengan penerapan sistem informasi akuntansi. Koefisien determeninasi (R 2 ) 0,778. Artinya sebesar 77,8% perubahanperubahan dalam variabel terikat (keberhasilan perusahaan jasa perbankan) dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam faktor penerapan sistem informasi akuntansi. Sedangkan 22,2% dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain diluar penelitian ini. Koefisien Regresi Konstanta sebesar 5,4 artinya bilamana faktor penerapan sistem informasi akuntansi dianggap konstan, maka besarnya keberhasilan perusahaan jasa perbankan adalah sebesar 5,4. Koefisien regresi penerapan sistem informasi akuntansi sebesar 0,2. Artinya setiap 100% perubahan (perbaikan) dalam penerapan sistem informasi akuntansi secara relatif akan meningkatkan keberhasilan perusahaan jasa perbankan sebesar 20%.

Hasil Uji F dan Uji-t Statistik Uji F Hasil pengujian secara silmultan diperoleh F hitung sebesar 5,956 sedangkan F tabel, pada tingkat signifikan a = 5% adalah sebesar 2,98. Hal ini memperlihatkan bahwa F hitung > F tabel, dengan tingkat probabilitas 0,000. Hasil perhitungan ini dapat diambil kesimpulan bahwa menerima hipotesis alternatif dan menolak hipotesis nol, artinya bahwa penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh. Hasil Uji-t Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh, secara parsial dapat dilihat dari hasil uji-t hasil perhitungan yang diperlihatkan pada Tabel 5 di atas dapat diketahui besarnya thitung untuk masing-masing variabel dengan tingkat kepercayaan atau signifikan sebesar α = 5%. Hasil penelitian terhadap variabel penerapan sistem informasi akuntansi diperoleh t hitung = 3,568 sedangkan t tabel = 2,228, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel dengan signifikan 0,000 atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh.

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis data penelitian ini berhasil mendukung hipotesis alternatif yang disusun, yang menunjukkan ada pengaruh secara signifikan antara penerapan sistem informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan. 2. Dalam penerapan sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang positif terhadap keberhasilan perusahaan jasa perbankan yang ditunjukkan oleh signifikansi 0,000 dengan probabilitas jauh di bawah 0,05. Hasil ini membuktikan bahwa semakin baik penerapan sistem informasi akuntansi maka tingkat keberhasilan perusahaan jasa perbankan di kota Banda Aceh semakin tinggi.

3. Keberhasilan perusahaan jasa perbankan sangat erat hubungannya dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang ditunjukkan oleh nilai R = 0,899 yang berarti 89,9% derajat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Sementara R2 sebesar 0,778 menunjukkan adanya perubahan dalam keberhasilan perusahaan jasa perbankan yang dapat dijelaskan oleh variabel penerapan sistem informasi akuntansi sebesar 77,8% sedangkan selebihnya 22,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut : 1. Berhasil diterimanya hipotesis dalam penelitian ini merupakan masukan bagi jasa perbankan yang ada di kota Banda Aceh untuk menggunakan hasil penelitian ini untuk menerapkan dan meningkatkan sistem infor masi akuntansi dalam aktivitas perbankan. 2. Perlu dilakukan perluasan sampel untuk membuktikan kembali apakah keseluruhan perbankan di Kota Banda Aceh terjadi peningkatan pada keberhasilan perusahaan jasa perbankan akibat penerapan sistem informasi akuntansi. 3. H a s il p en el it ia n i ni di ha r a p ka n mem p u n ya i k o nt r ib u s i t er ha da p pengembangan wacana akuntansi, khususnya sistem informasi akuntansi, s e h i n g g a d a p a t m en j a d i a c u a n b a g i p en el i t i s el a n j u t n y a u n t u k memperbaikinya.

DAFTAR PUSTAKA Baridwan Zaki, 1992, Intermediate Accounting, Edisi ke-5, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Baridwan Zaki, 1993, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi-2, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Cushing, Berrry E, 1992. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, Edisi ke3, Terjemahan Ruchyat Kokasih, Penerbit Erlangga, Jakarta. Gujarati, Damodar, 1998, Ekonomitrika Dasar, Alih Bahasa Zaln, Sumamo, Penerbit, Erlangga, Jakarta. Hartarto, 1991. Akuntansi Untuk Usahawan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Ul. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 1996, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, 1997, Sistem Informasi Berbasis Komputer, Edisi ke-2 Buku Satu, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Jogiyanto, 1989, Pengenalan Komputer: Dasar 11mu Komputer, Pemerograman, Sistem Informasi dan Integensi Buatan, Edisi ke-1, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Kustomo, A.S, Suatu Konsep Sistem Informasi Akuntansi, Artikel Media Akuntansi, No. 5/ Th. I/ Des 1999-Jan 2000. Lapoliwa, N dan Daniel S Kuswadi, 1992, Akuntansi Perbankan, Penerbit Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, Jakarta. Navarin, M, Suatu Sistem Akuntansi Perbangkan, Artikel Media Akuntansi, No. 27/ Th. V/ Juni 1998. Rambe, Samsir Yusdi D dan Waryaningsih, 1995. Dasar-dasar Perbankan, Edisi Revisi, Penerbit Angkasa Pura, Bandung. Scott, M. George. 1994, Prinsip-prinsip Sistem Informasi Akuntansi, Terjernahan A. Nasir Budiman, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Supranto, Johannes (1994), Statistik Teori dan Aplikasi, Jilid 2, Edisi. Kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta. Wilkinson, JW, 1992, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke-3, Alih Bahasa Agus Maulana, Penerbit Bina Pura, Jakarta.