[IJDS 2017; Vol. 4 No. 1, May 2017, pp. 1-8 ISSN: 2355 – 2158
1
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 8.
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMA 5 ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1*
Fariz Riza Arfani, 2Abdul Salim, 3Mohammad Anwar
1, 2, 3
NPendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57127, Indonesia
Abstract: The aim of this research is to determine the effect of the use of adobe flash based multimedia towards the increase of thematic learning achievement of five 5th graders with light intellectual disability in SLB Negeri Surakarta, academic year 2016/2017.This research using quantitative approach with Onegroup pretest-posttest design pre-experimental design. The subjects involved in this research were five 5th graders with light intellectual disability in SLB Negeri Surakarta. Data is colleted using a multiple choice objective tests. Data analyzed using non-parametric statistics through Wilcoxon Sign Rank test with the help of a software namely SPSS 23. Based on the analysis of descriptive data obtained the average score as much as 52.00 in the pretest and 82.00 in the posttest.The non-parametric statistics results of Wilcoxon Sign Rank Test note that the value of Z values = -2.041 with Asymp Sig (2-tailed) = 0,041 is smaller than a predetermined significance level or 0.041 < 0.05, so the alternative hypothesis is accepted and the null hypothesis is accepted. Based on the analysis result of this research we can conclude that the use of adobe flash based interactive multimedia affect the achievement of thematic learning towards five 5th graders with light intellectual disability in SLB Negeri Surakarta academic year 2016/2017. Keywords: influence, interactive multimedia, adobe flash, academic intellectual disability
1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan * Corresponding author: Fariz Riza Arfani
[email protected] Published online at http://IJDS.ub.ac.id/ Copyright © 2017PSLD UB Publishing. All Rights Reserved
Received, November, 2017
achievement, children with light
Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa: “pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial”. Selanjutnya PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 129 ayat (3) menetapkan bahwa peserta didik berkelainan terdiri atas peserta didik yang: tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, lamban belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang dan zat adiktif lain serta memiliki kelainan lain.
Revised, Aprl, 2017
Accepted, May, 2017
IJDS 2017; Vol. 4 No. 1, May 2017, pp1-8 ISSN: 2355 – 2158
ABK memiliki hambatan dan kendala dalam pendidikan di sekolah maupun kehidupan sehari-hari di masyarakat. Ada beberapa jenis ABK, salah satunya adalah anak tunagrahita. Kemis & Ati (2013:1) tunagrahita adalah individu yang secara signifikan memiliki inteligensi di bawah 70 berdasarkan skala Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC). Intelegensi anak tunagrahita yang berada di bawah 70 skala WISC berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah masalah belajar. Alimin, Zaenal dan Rochyadi, (2007:28) menyatakan bahwa, akibat dari rendahnya kognitif anak tunagrahita menyebabkan masalah dalam belajar, mereka mengalami kesulitan untuk dapat berfikir secara abstrak, belajar apapun harus terkait dengan obyek yang bersifat konkrit, kondisi seperti itu ada hubungannya dengan kelemahan ingatan jangka pendek, kelemahan dalam bernalar, dansukar sekali dalam mengem-bangkan ide. Keterbatasan dalam hal kognitif sangat mempengaruhi kemampuan anak tunagrahita terutama pada aspek kemampuan berhitung. Berhitung merupakan hal yang sangat diperlukan untuk anak tunagrahita menopang pemecahan masalah dalam sektor kehidupan. Pada saat melakukan kegiatan berhitung anak tunagrahita sering tidak fokus, mudah lupa, tidak bisa memahami makna simbol-simbol angka dari berhitung sediri dan lebih suka bermalas-malasan. Untuk itu anak tunagrahita sangat perlu diberikan pembelajaran berhitung agar mereka mampu menggunakan dalam kehidupan sehari-hari serta perlunya media yang menarik sehingga anak lebih tertarik dan lebih mudah dalam memahami. Berdasarkan studi pendahuluan pembelajaran matematika, ditemukan mayoritas anak tunagrahita ringan dalam kelas tersebut mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika karena belum mampu memahami materi yang bersifat abstak dan nalar. Terutama dalam materi “waktu”, dimana dalam materi terdapat beberapa indikator yang harus dikuasai oleh anak tunagrahita ringan. Dalam pembelajaran guru memberikan proses pemahaman dengan memutar jarum jam sambil menjelaskan angka pada jarum jam tersebut. Dilihat dari hal
tersebut terlihat jelas anak tunagrahita ringan belum mampu memahami materi yang bersifat nalar dan abstrak. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika anak tunagrahita ringan diberikan soal yang sama mengenai materi yang telah disampaikan namun anak belum mampu menjawab dengan benar. Pembelajaran tersebut berdampak pada rendahnya minat dan pemahaman anak tunagrahita ringan dalam mengikuti pembelajaran sehingga tidak dapat tercapainya tujuan pembelajaran dan prestasi belajar anak tunagrahita rendah. Menurut Meimulyani & Caryoto (2013:80) berpendapat bahwa tunagrahita sangatlah lambat daya tangkapnya, penggunaan media pembelajaran dalam bentuk konkrit sangat menarik karena anak tunaghrahita cepat bosan dan mudah beralih perhatianya. Sehingga perlu adanya media yang menarik, konkrit dan mudah dipahami oleh anak tunagrahita. Salah satunya adalah multimedia interaktif berbasis Adobe Flash. Daryanto (2013:51) mengemukakan “Multimedia Interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya”. “Penggunaan multimedia interaktif dapat membuat proses belajar lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurang, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan” (Daryanto,2013: 52). Penggunaan multimedia interaktif sangatlah beraneka ragam salah satunya menggunakan software/ aplikasi Adobe Flash. “Adobe Flash merupakan program animasi yang juga mendukung pemrograman dengan Action Script, program ini tepat digunakan untuk mengembangkan MPI (Multimedia Pembelajaran Interaktif) karena mendukung animasi, gambar, image, teks & pemrograman” (Nurtantio dan Syarif, 2013:2). Sehingga media tersebut diharapkan sesuai dengan karakter anak tunagrahita, materi yang mudah dipahami dan bersifat konkrit. Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka menjadi sangat penting untuk dilaksanakan 2
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 - 9.
IJDS 2017; Vol. 4 No. 1, May 2017, pp1-8 ISSN: 2355 – 2158
suatu penelitian dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tuna grahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan “apakah penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tuna grahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017 ?”. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah ”untuk mengetahui pengaruh penggunaaan multimedia berbasis Adobe Flash terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017”.
diperintahkan kepada peserta didik untuk mempelajarinya, tes objektif lebih memungkinkan bagi pengoreksi untuk bertindak lebih objektif, baik dalam mengoreksi lembar-lembar soal, menentukan bobot skor maupun dalam menentukan hasil nilai tesnya, tes objektif lebih ringkas, singkat, langsung, tidak bertele-tele dan hemat waktu. Validitas yang digunakan dalam penelitian, menggunakan validitas isi. digunakan validitas isi karena untuk membandingkan bagaimana soal dengan kurikulum yang diterapkan untuk kelas VC di SLB Negeri Surakata. Pengujian validasi isi dapat dilakukan dengan dengan meminta pertimbangan ahli (expert judgement) orang yang memiliki kompetensi suatu bidang tertentu dapat dimintakan pendapatnya untuk menilai ketepatan isi butir tes. Selain itu multimedia berbasis Adobe Flash yang dibuat oleh peneliti juga dilakukan validitas yang dilakukan oleh ahli teknologi pembelajaran pendidikan khusus. Penelitian yang sedang dilaksanakan, peneliti menggunakan statistik nonparametric. Dalam statistik nonparametric tidak memiliki syarat seluruh subjek penelitian harus memiliki kemampuan jika diukur akan menunjukkan kurva normal atau berdistribusi normal. Penentuan teknik analisis ini berdasarkan atas pertimbangan: (1) sampel penelitian tidak diambil secara acak yang berasal dari suatu populasi, (2) sampel penelitian relatif kecil, sehingga dengan menggunakan uji Wilcoxon (Wilcoxon Sign Rank Test) diharapkan dapat diketahui dampak dari treatment terhadap prestasi belajar tema 5 siswa tunagrahita ringan. Dalam memudahkan perhitungan peneliti yaitu menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test yang bertanda Z maka akan digunakan software yaitu SPSS 23.
2. Metode Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan desain pre-eksperimental desain dengan One-Group Pretest-Posttest Design . Alasan peneliti menggunakan preeksperimental desain dengan One-Group Pretest-Posttest Design karena berhubungan dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh dari treatment/perlakuan yaitu multimedia interaktif berbasis Adobe Flash terhadap prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta. Selain itu, pemilihan desain preeksperimental desain dengan One-Group Pretest-Posttest Design dapat diketahui hasil treatment/perlakuan lebih akurat atau tidak, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017 di SLB Negeri Surakarta. Pada penelitian tersebut, peneliti tidak menggunakan populasi tetapi peneliti menggunakan subjek penelitian yaitu siswa siswi tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta yang berjumlah 5 anak. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda. Pemilihan tes objektif pilihan ganda karena tes objetif sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup dan mewakili materi yang telah diajarkan kepada peserta didik atau telah
2. Hasil dan Pembahasan Penelitian dilaksanakan sebanyak 8 kali di SLB Negeri Surakarta. Selama proses penelitian, telah dilakukan pengambilan data penelitian. Berikut Merupakan hasil analisis data pretest dan posttest.
3
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 - 9.
IJDS 2017; Vol. 4 No. 1, May 2017, pp1-8 ISSN: 2355 – 2158
Tabel 1. Data Statistik nilai pretest Statistics
pretest N
Valid Missing
Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
Berdasarkan data statistic nilai posttest tersebut dapat diketahui rata-rata (mean) adalah 82,00, nilai tengah (median) adalah 80,00, nilai yang sering muncul (mode) adalah 80, dan simpangan baku (standar diviasi) adalah 6,701, nilai tertinggi pretest adalah 90 sedangkan nilai terendah pretest adalah 75. Dari data tersebut diperoleh data histogram nilai posttest adalah sebagai berikut.
5 0 52.00 55.00 60 10.368 35 60
Berdasarkan data statistic nilai pretest tersebut dapat diketahui rata-rata (mean) adalah 52,00, nilai tengah (median) adalah 55,00, nilai yang sering muncul (mode) adalah 60, dan simpangan baku (standar diviasi) adalah 10,368, nilai tertinggi pretest adalah 60 sedangkan nilai terendah pretest adalah 35. Dari data tersebut diperoleh data histogram nilai pretest adalah sebagai berikut.
Gambar 2. Histogram Nilai Posttest
Berdasarkan gambar histogram nilai postest tersebut menunjukan batang tertinggi terdapat pada nilai 80 yang berfrekuensi dua anak, batang terendah terdapat pada nilai 75, 85 dan 90 yang masing-masing berfrekuensi satu anak. Perbandingan data nilai sebelum diberikan treatment (pretest) dan data nilai sesudah diberikan treatment (posttest) dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash terhadap prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Berikut merupakan tabel data deskriptif statistik nilai pretest dan nilai posttest.
Gambar 1 Histogram Nilai Pretest
Berdasarkan gambar histogram nilai pretest tersebut menunjukan batang tertinggi terdapat pada nilai 60 yang berfrekuensi dua anak, batang terendah terdapat pada nilai 35, 50 dan 55 yang masing-masing berfrekuensi. Setelah dilakukan treatment diperoleh hasil analisis data. Berikut merupakan hasil analisis data posttest.
Tabel 3. Data Deskriptif Statistik Nilai Pretest dan Posttest
posttest N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
Tabel 2. Data Statistik Nilai Posttest Statistic
N Pre post
5 5
Descriptive Statistics Std. Mean Min Max Deviation 52.00 10.368 35 60 82.00 5.701 75 90
5 0 82.00 80.00 80 5.701 75 90
4
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 - 9.
IJDS 2017; Vol. 4 No. 1, May 2017, pp1-8 ISSN: 2355 – 2158
Berdasarkan data deskriptif Statistik tersebut diketahui bahwa terjadi perbedaan antara nilai pretest dengan nilai posttest, hal tersebut dapat dibuktikan dari data deskriptif statistik yang menyebutkan rata-rata nilai pretest adalah 52,00 menjadi rata-rata nilai posttest adalah 82,00. Dari data tersebut membuktikan bahwa terjadi peningkatan sebesar 57,69% dan terdapat perbedaan yang signifikan Berikut gambar diagram garis dari peningkatan sebelum treatment (pretest) dan sesudah treatment (posttest).
Wilcoxon Sign Rank Test software SPSS 23.
Tabel 4. Analisis Data Wilcoxon Sign Rank Test
Ranks N posttest pretest
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total a. posttest < pretest c. posttest = pretest b. posttest > pretest
Diagram Garis Nilai Pretest dan Posttest 100 80
85
60
60
40
90 75 60
80
80
55
50
20 0 CP Pretest
Mean Sum of Rank Ranks
0a
.00
.00
5b
3.00
15.00
c
0 5
Berdasarkan hasil analisisi data statistik Non Parametric dengan teknik Wilcoxon Sign Rank Test dan bantuan software SPSS 23 dapat diketahui bahwa tidak ada subjek yang memperoleh nilai negatif (Negative Ranks) yaitu nilai posttest lebih rendah dari nilai pretest. Selain itu tidak ada subjek yang memperoleh nilai sama (Ties) antara pretest dan posttest. Semua subjek memperoleh nilai ranking positif (positif Ranks) yaitu nilai posttest lebih tinggi dari nilai pretest. Sehingga dinyatakan bahwa semua subjek mengalami peningkatan nilai saat posttest dengan rangking rata-rata (Mean Rank) 3 dan Sum Of Rank 15. Berikutnya adalah data hasil tes statistik dari Analisis Wilcoxon Sign Rank Test Test menggunakan software SPSS 23.
35
SH
menggunakan
PWKS RRK TEEW Posttest
Gambar 3. Diagram Garis Pretest dan Postest
Dari perbandingan tersebut membuktikan bahwa multimedia interaktif berpengaruh terhadap prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Pembuktian pengaruh penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 dapat diketahui dengan melakukan cara uji hipotesis.Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang berbunyi “penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun Pelajaran 2016/2017” dapat diterima atau tidak. Untuk membuktikan hipotesis tersebut dilakukan analisis, dengan menggunakan analisis statistic non parametric dengan teknik Wilcoxon Sign Rank Test. Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan software SPSS 23 didapatkan hasil beserta hasil Asymp. Sign. (2tailed). Berikut data tabel hasil dari analisis
Tabel 5. Data Tes Statistik
Test Statisticsa Z Asymp. Sig. (2tailed)
posttest - pretest -2.041b .041
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. Berdasarakan data hasil tes statistik pretest-posttest tersebut diperoleh nilai = -2,041b dengan Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,041. Untuk mengetahui diterima atau tidak hipotesis maka dibandingkan antara Asymp. 5
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 - 9.
IJDS 2017; Vol. 4 No. 1, May 2017, pp1-8 ISSN: 2355 – 2158
Sig. (2-tailed) dengan taraf signifikasi yang telah ditetapkan yaitu α = 0,05. Diketahui bahwa nilai Asymp Sig. (2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditentukan atau 0,041 < 0,05 maka hipotesis kerja ( ) diterima dan hipotesis nol ( ) ditolak. Selain itu berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukan peningkatan rata-rata sebesar 57,69% dari rata-rata nilai pretest sebesar 52,00 menjadi sebesar 82,00 untuk posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis berbunyi “penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun Pelajaran 2016/2017” dapat diterima. Pengaruh dari penggunaan multimedia interaktif tersebut terjadi karena anak tunagrahita lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan lewat multimedia interaktif berbasis Adobe Flash. “Lewat multimedia interaktif berbasis Adobe Flash motivasi, minat, perhatian anak tunagrahita yang rendah dapat meningkat. Multimedia interaktif dapat menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa dalam proses belajar dan bersifat saling berkaitan dalam melakukan suatu aksi/aktifitas belajar” (Wijaya, 2013:135). Hal tersebut sesuai dengan yang ditunjukan oleh anak tunagrahita selama penelitian menggunakan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash, dimana terjadi peningkatan motivasi,perhatian minat dari anak tunagrahita. Multimedia interaktif berbasis Adobe Flash memiliki karateristik yang telah memenuhi syarat sebagai media yang layak digunakan untuk pembelajaran. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual, bersifat interaktif, memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna, bersifat mandiri, memberi kemudahan dan kelengkapan isi (Munir, 2012:135). Karakteristik yang telah terpenuhi sebagai pembelajaran tersebut memberi dampak positif untuk anak tunagrahita, salah satunya kemandirianya. Anak tunagrahita yang sebelumnya belum mengenal dan menjalankan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash
lama kelamaan mampu menjalankannya dengan mandiri. Hal tersebut ditunjukan dari treatment pertama dimana anak tunagrahita kebingungan dan belum memahami penggunaanya tetapi secara perlahan mampu menjalankannya secara mandiri. Penggunaan tombol navigasi secara mandiri pada saat treatment dapat menciptakan interaktifitas antara anak tunagrahita dengan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada saat treatment, lewat interaktifitas anak tunagrahita mampu meningkatkan keterampilan dalam menggunakan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash. Selain itu dengan kemandirian dalam mengoperasikan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash secara tidak langsung akan menambah daya ingat dan kemampuan otak untuk mengolah informasi yang diterima oleh indera penglihatan dan pendengaran. Sehingga dengan kemandirian tersebut anak mampu menggunakanya pada pertemuanpertemuan selanjutnya. Menurut Meimulyani & Caryoto (2013:78-80) berpendapat bahwa tunagrahita sangatlah lambat daya tangkapnya, penggunaan media pembelajaran dalam bentuk konkrit sangat menarik karena anak tunaghrahita cepat bosan dan mudah beralih perhatianya. Sehingga perlu adanya media yang menarik, konkrit dan mudah dipahami oleh anak tunagrahita. Pendapat tersebut sesuai dengan salah satu karakteristik multimedia interaktif berbasis Adobe Flash, yaitu mengandung bentuk visual, audio dan audiovisual menjadikan media tersebut bersifat konkrit dan menarik. Konkrit tersebut dapat dibuktikan dari gambar animasi yang disesuaikan dengan benda nyata dipadukan dengan audio menjadikan media tersebut lebih menarik. Hasil dari penelitian yang dilaksanakan, membuktikan bahwa karakteristik multimedia interaktif berbasis Adobe Flash tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar tema 5 mata pelajaran matematika materi waktu. Sehingga karakteristik didalam multimedia interaktif berbasis Adobe Flash tersebut sesuai dengan media yang dibutuhkan anak tunagrahita dalam pembelajaran. 6
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 - 9.
IJDS 2017; Vol. 4 No. 1, May 2017, pp1-8 ISSN: 2355 – 2158
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Diantaranya dilakukan oleh Yuliana, Suprapto & Suharni (2016) dengan judul Multimedia Interaktif Menyimak Cerita Tentang Peristiwa Di Sekitar Untuk Siswa Tunarungu. Hasil dari penelitian ini yaitu multimedia interaktif layak digunakan sebagai media pendukung dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tunarungu pada kompetensi dasar menyimak cerita tentang peristiwa di sekitar. Penelitian serupa dilakukan oleh Nurdianti (2013) yang berjudul Pengaruh Multimedia Interaktif Model Permainan Terhadap Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Sampai 10 Pada Anak Tunagrahita Ringan Di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. Hasil penelitian membuktikan bahwa multimedia interaktif model permainan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan operasi hitung penjumlahan sampai 10 pada anak tunagrahita ringan (MI). Peneltian lain dilakukan oleh Sidiq dan Fauziah (2012) yang berjudul Penggunaan Multimedia Interaktif Cerdas Belajar Baca Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan. Hasil penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, subjek mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca permulaan setelah diberikan intervensi dengan menggunakan multimedia interaktif cerdas belajar baca. Berdasarkan penelitian yang relevan tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis Adobe Flash dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, memotivasi, meningkatkan antusias anak dalam belajar, serta meningkatkan daya ingat anak. Selain itu, dari analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun Pelajaran 2016/2017. Berpengaruh secara signifikan dapat dibuktikan berdasarkan hasil analisis Descriptive Statistics menunjukan peningkatan sebesar 57,69 % dari rata-rata nilai pretest adalah 52 menjadi rata-rata nilai posttest adalah 82. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis Adobe Flash
tersebut dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran materi waktu untuk anak tunagrahita ringan di SLB.
3. Penutup Penutup Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 anak tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Saran dibuat untuk pemecahan masalah dan menindak lanjuti dari Hasil peneilitian. Saran tersebut adalah sebagai berikut. 1. Bagi Kepala Sekolah Hendaknya kepala sekolah mengadakan sosialisasi dan pelatihan menggunakan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash kepada guru dengan mengundang narasumber. Selain dapat meningkatkan kemampuan guru juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena multimedia interaktif berbasis Adobe Flash sudah terbukti berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar tema 5 mata pelajaran matematika materi waktu. 2. Bagi Guru Hendaknya bagi guru menerapkan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash. kedalam pembelajaran tema 5 mata pelajaran matematika materi waktu. 3. Bagi Anak Tunagrahita Ringan Hendaknya anak dalam belajar tema 5 mata pelajaran matematika materi waktu dapat mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif berbasis Adobe Flash dengan bantuan dan bimbingan guru. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Mengingat masih adanya kelemahan dalam multimedia interaktif berbasis Adobe Flash, maka perlu adanya perbaikan dalam penelitian selanjutnya.
7
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 - 9.
IJDS 2017; Vol. 4 No. 1, May 2017, pp1-8 ISSN: 2355 – 2158
pada 16 Desember 2016, dari http://repository.upi.edu/id/eprt/1737
Daftar Pustaka Alimin, Zaenal., dan Rochyadi, E (2007). Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak Unit I Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan Gangguan Kognitif atau Kecerdasan. Modul tidak diterbitkan. Diperoleh pada 14 Desember 2016, dari http://file.upi.edu/ Direktori/ FIP/JUR._PEND._ LUAR_BIASA/ 19560818198503 1ENDANG _ROCHYADI /MODUL/MODUL _3_UNIT_1.pdf
Nurtantio, P & Syarif, M.A. (2013). Kreasikan Animasimu dengan Adobe Flash. Yogyakarta: CV Andi. Sidiq, Z & Fauziah P. (2012). Penggunaan Multimedia Interaktif Cerdas Belajar Baca dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan pada Anak Tunagrahita Ringan. JASSI Anakku, Volume 11. Diperoleh pada 16 Desembr 2016, dari ejournal.upi.edu/index.php/jassi/article/ download /3993/2864.
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Sistem Informasi Pendidikan dan Dunia Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2016). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Diperoleh pada 16 Desember 2016, dari http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU202003-Sisdiknas.pdf
Kemis & Rosnawati, A. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media. Luknanto D (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta. Diperoleh pada 16 Desember 2016. Dari http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/PP172010Lengkap.pdf.
Wijaya, Adhi. (2013). Teknik Mengajar Siswa Tunagrahita (Disabilitas Inteligensi Gangguan Intelektual. Yogyakarta: Imperium.
Meimulyani, Y & Caryoto. (2013). Media Pembelajaran Adaptif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.
Yuliana, D.W., Suprapto & Suharni. (2016). Multimedia Interaktif Menyimak Cerita Tentang Peristiwa di Sekitar Untuk Siswa Tunarungu. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Jurusan Teknik Elektro, Vol. 17, No. 1, Januari 2016. Diperoleh pada 16 Desember 2016 dari irpp.com/index.php/ didaktikum/article/download/ Terhadap prestasi Belajar Fisika Ditinjau Dari Motivasi Belajar.
Munir. (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nurdianti, S .(2013). Pengaruh Multimedia Interaktif Model Permainan Terhadap Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Sampai 10 Pada Anak Tunagrahita Ringan Di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. Skripsi. Diperoleh
8
Cite this as: Arfani, Fariz Reza, Salim, Abdul, Anwar Mohammad. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Tema 5 Anak Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of Disability Studies (IJDS). 2017: Vol. 4(1): PP 1 - 9.