RELIGIUSITAS, SPIRITUALITAS, DAN KESEHATAN MENTAL: META ANALISIS
Hepi Wahyuningsih Unr/ersitas Islam Indonesia
Abstract
A meta-analysis was performed in an attempt to clarify the proposed relationship between religiosity/spirituality and mental health. definition, measurement, namely,
Specific focus was given to t he issue of
whether differences i n researchers conceptualizations of
refiglositylspirituality and mental health could account for t he various contradictory findings.
Analysis
of 20
studies
conducted during
6 past years
revealed
that
the
definitions
of
religiosity/spirituality and mental health utilized b y researchers were indeed associated with different types and strengths of the
com,/ations between religiosity/spirituality and mental
health. It is found that there are positive correlation among organizational religiosity (r= 0,345),
=
non-organizational religiosity ( r
0,445),
intrinsic religiosity ( r = 0,227),
religiosity ( r = 0,253), spirituality ( r = 0,470), and positive mental health. correlation among organizational religiosity ( r = --0,012),
muftidimensional
There are negative
non-organizational religiosity ( r = -
=-
0, 188), intrinsic religiosity ( r = -0,212), mu/Udimensional religiosity (r= --0 , 130), spirituality (r 0,046), and negative mental health.
Keywords: meta-analysis, religiosity, spirituality, mental health ..
Dewasa konsensus komitmen dapat
ini
mulai
yang
religius
tumbuh
suatu
menyatakan dan
praktek
menguntungkan
bagi
bahwa
keagamaan
kesejahteraan
perasaan
berarti
eligiusitas
dan
r
(ketergantungan
demikian,
k
dilakukan
k
hasi1-hasil untuk
penelitian
menguji
spiritualitas
Meskipun yang
pengaruh
terhadap
telah
religiusitas
kesehatan
dan
mental
bervariasi. Hasil penelitian Commerford dan Reznikoff
menunjukkan
(1996)
epercayaan
epercayaan
kunjungan berdoa, pilihan
m
aktivitas
keagamaan
harga
bersama
diri,
tetapi
orang
lain
(publik) berkcrelasi dengan depresi maupun dengan
harga
diri.
Schafer
(1997)
menemukan bahwa arti penting agama bagi individu
menunjukkan
korelasi
dengan
perasaan
tertekan
distress),
keyakinan akan eksistensi Tuhan
memiliki
hubungan
perasaan
tertekan
yang
kurvelinier
(personal
positif
(personal
dengan
distress).
PSIKOLOG4KA Vol. 13 No. 25 • Januari 2008
dan
hir
la
gama
embali
ain
l
tidak
ng
yang
lain
dari
bagi
depresi
k
oloma
P
mpir
ha
doa
yang
dengan
asil
adalah
berisl
religiusitas religiusitas
menjadi
prediktor
eligiusitas non
r
Peacock
menunjukkan
dimensi
kepuasan
mampu pulihnya
penelitian
H
(1999)
semua
yang
dimensi
mampu
tida
organisasional). n
stiani, dan
kri
cepat
(religius organisasional dan
da
neraka, ekuensi
fr
menemukan
(1998)
igiusitas
rel
sedangkan
i
dan
dah,
iba
seba
dkk
rediktor
ntrinsik,
surga
mati ,
at ini).
p
seseora
ar,
bes
sa
dimensi
enjadi
atan
esudah
gai
k
enig
depresi
dengan
yang
keku
s
tempat
Ko
bahwa
pada hidup
adanya e
k
a
bahwa
religiusitas intrinsik tidak berkorelasi dengan maupun
negatif
ariabel-variabel
spiritualitas
Eliassen
2005).
relasi
ko
V
memiliki korelasi dengan perasaan tertekan
fisik dan psikologis (Ellison dan Levin dalam dkk,
memiliki
dengan perasaan tertekan.
religiusitas
permohonan hidup.
ahwa
b
kecuali
berk.orelasi
Oimensi-dimensi
61
Hepi Wahyuningsih
religiusltas kepuasan Tuhan,
yang
hidup
berkorelasi
adalah
pengalaman
dengan
kedekatan
berdoa,
dengan
keanggotaan
analisis pada kelompok-kelompok studi yang terbentuk
berdasarkan
reltgiusitas
dan
dimensi
mental.
gereja, kunjungan ke gereja/tempat ibadah,
Hasil
doa mediatif, doa ritual, dan doa yang bersifat
sebagian
percakapan.
berkorelasi positif dengan kesehatan mental.
Variasi pengaruh
dapat
subyek
dan
terjadi
aspek
bahwa
Wells
(2003) juga
bervarlasinya pengaruh
kesehatan
mental
multidimensional menimbulkan macam
meta
religiusitas dkk,
dapat
dari
penelitian terhadap
dikarenakan
religiusitas yang
kesehatan
sifat
sehingga
bermacam
mental.
Dalam
Bergins (James &
membuktikan
variabel
adanya
hasil
dimensi
berdasarkan analisis
bahwa
religiusitas
uji
homogenitas,
menunjukkan
moderator
yang
adanya
mempengaruhi
hasil. Berdasarkan
2005).
mengatakan
hasil
meta analisis,
2003)
tetapi,
hasil
religiusitas
dampak
pada
penelitian
Akan
kesehatan karakteristik
(Eliassen
mengenai
Wells,
karena
pengukuran
berbeda-beda
James dan
dengan
menunjukkan
besar
mengenai
penelitian
religiusitas
mental
yang
hasil
penelitian
dimensi-dimensi kesehatan
meskipun
hasil
uraian
penelitian
di
atas,
mengenai
hubungan religiusitaslspiritualitas bervariasi atau
bahkan
d i a m b i l
bertentangan,
tetapi
k e s i m p u l a n
religiusitaslspiritualitas
dapat
b a h w a
berkorelasi
dengan
kesehatan mental. Oleh karena itu, hipotesis dalam
penelitian
antara
ini
adalah
ada
hubungan
religiusitas/spirituatitas
dengan
kesehatan mental.
hasil penelitian hubungan religiusitas dengan kesehatan
mental
yang
bervariasi
DASARTEDRI
bahkan
saling bertentangan. Hasil penelitian Bergins (James & Wells, 2003) 23%
dari
studi
hubungan
menunjukkan bahwa
menunjukkan
yang
negatif,
eflnisl
47%
studi
eligiusitas
D
adanya
R
eligiusitas
digunakan hanna,
an Splritualltas
d
dan
R
secara
2006)
spiritualitas
bergantian.
menyatakan
sering Becker
bahwa
kata
menunjukkan adanya hubungan yang positif,
(S
dan 30% menunjukkan tidak ada hubungan.
spiritualitas, keyakinan, dan sifat ketuhanan
Hasil
sering
review
di1akukan
secara
oleh
Wong
sistematik
dkk
(2006)
yang
terhadap
digunakan
penelilian-penelitian yang meneliti pengaruh
adanya tumpang
religiusitas
reli
dan
spiritualitas
terhadap
dalam
membahas religiusitas. Hal
giusitas
ndih
ti
dengan
(2003)
menyatakan
bahwa
tindih
definisi
dari
20
studi
yang
dilemukan,
18
positif dan 2 studi (10%) menunjukkan ticlak
dikemukakan oleh
ada hubungan.
yang
Hasil-hasil
penelitian
mengenai
hubungan
religiusitas/spiritualitas
kesehatan
mental
bervariasi
telah
yang
dengan
bertentangan
mendorong
Hackney
dan
menjadi
avis
tumpang
hwa
menjadi
adalah
merupakan
dan
sama
j
ng dan Boyatzis
ba
dua
dkk
D
religiusitas
yang
spiritual
tetapi
ada
uga
2004)
Ki
nyatakan
berbeda,
wa
bah
Ha l
me
dan
ngertian mengenai
antara
spiritualitas.
ang
y
pe
spiritualitas.
kesehalan menial pada remaja menunjukkan
(90%) studi menunjukkan adanya hubungan
literatur
ni terjadi karena
i
(
religius
hal
yang
hal
ang
y
ubungan.
berh
dan
Hasil anyi
review
2002)
yang
terhadap
dilakukan
teratur
oleh
mengenai
Sanders (2003) untuk melakukan studi meta
T
analisis mengenai hubungan kedua variabel
spiritualitas yang telah dipublikasikan selama
tersebut.
30
berasumsi
Hackney bahwa
bermacam-macam
dan hasil
Sanders
(2003)
penelitian
tersebut
(
tahun
terakhir,
yang
splritualitas
kemungkinan
hiclup yang
dalah
a
agama maupun
konsep
dkk
kesehatan
multidimensional. me1akukan
Olah
meta
mental
karena
itu,
analisis
yang mereka
dengan
keseluruhan studi maupun melakukan meta
62
menyimpulkan
bahwa
ncarian arti dan tujuan
pe
dilakukan
dapat teriadl karena konsep religiusitas dan
li
ndividu
i
baik
melalui
dak melalui agama.
ti
avis
D
2003) menyatakan bahwa spiritualitas
(
berhubungan merujuk
angkan
sed
dengan
pada
eligiusitas
r
nsendensi
tra
ajaran
agama
tanpa
tertentu,
berkonotasi
dengan
PSJKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2008
RELtGIUSlTAS, SPlRITUAUTAS, DAN KESEHATAN MENTAL: METAANAUSIS
kedekatan tertentu.
pada
menjelaskan Can
sistem
Lebih
keyakinan
lanjut
bahwa
::;pirituatitas
Davis
meskipun
dapat
pada
kenyataannya
tersebut
lebih
banyak
untuk
secara
kedua
isUlah
tindihnya
Dalam
banyak
menyediakan
struktur
mendapatkan
kasus yang lain
retigiusitas
tumpang
perbedaannya.
religiusitas
lcasus
(2003)
dikonsep
berbeda,
daripada
agama
dkk
spiritualitas,
dalam
spirituatitas tumbuh dalam
konteks
kerangka
karena
adanya
kerja
religiusitas.
tumpang
tindih
Oleh
antara
dikemukakan enig
eligiusitas
tempat-tempat eagamaan.
ng
i
kedua
konsep tersebut. Benson
igunakan
eagamaan
ngkat
menyatakan
bahwa
dan
Barnett
(1996)
dkk
religiusitas
pengukuran
religiusitas.
menyatakan
biasanya
bahwa
didefinisikan
dalam
eyakinan
dan
hampir yaitu
sama
emosional tentang agama; (3) perilaku, yaitu
non-organisasional).
dilakukan
tempat
ibadah,
berdoa.
Lebih
individu
misatnya membaca
lanjut
berkaitan
kunjungan kitab
Barnett
suci,
dkk
menjelaskan bahwa operasionalisasi retigiusitas mlsalnya
juga
yang
ekolotan
k
agama
d i kemukakan
r
,
Allport
dikemukakan
onsep
k
oleh
yang
i religiusitas
tipolog
l
dan
G ock
Hu
tark,
S
oxy)
yang
nsberger,
dan
(religious
oleh
eligius
orlod
fundamentalisme agama yang oleh
dan
(1996)
kemukakan
di
dari
keyakinan
dkk
(1995)
mendefinisikan
onsep religiusitas
k
dalam keterlibatan agama yang terdiri dari yaitu
organisasionat
3
misalnya:
(
ackney dan
lain),
non - organ i sas i ona t
memba
c
a
mendengarkan penerimaan
itab
k
su
eramah di
c
lV )
berdoa, dan subjektif agama Definisi
perasionalisasi
O
konsep
agama
(institusional),
aspek
nternalisasi
i
personal).
(
Berdasarkan disimpulkan encarian
maupun
uraian
bahwa
arti
p
dilakukan
tidak
di
atas,
spiritualitas
dan
ndividu
tujuan baik
i
melatui
dapat
adalah
hidup
melalui
agama,
yang
agama
sedangkan
religlusltas adatah keterlibatan agama yang terdiri
dari
i
3
partisipasi bersama
nsi,
misalnya:
yaitu
d me
dalan
orang
k
mendengarkan penerimaan
organisasional
e tempat ibadah dan
k
egiatan
lain),
keagamaan
non-organisaslonal
membaca
(
religiusitas
esehatan
K
kitab
mah di
cera
nilal-nilai
suci,
lV)
agama
dan
erdoa,
b
ubjektif
s
dan
agama
ehidupan).
k
be r ma c am - ma c am berbeda-beda. meliputi
kemampuan
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25-Januari 2008
yang
dari
onsep
K
budaya esehatan
k
kesejahteraan
definisi
perasionalisasi
ental
M
esehatan mental telah didefinisikan
K
efficacy,
o
eligiusitas
r
idiologi), dan aspek
yang hampirsama dengan Levine dkk adalah dan
dan
anders
S
misalnya:
dan
dan
agama
(
dijadikan acuan dalam kehidupan).
(
nilai-nilai
c i ,
definisi
(
(
bersama orang
dan
pada aspek sosial dan
dijadikan acuan dalam
eagamaan
agama)
H
kunjungan ke tempat ibadah dan partisipasi k
ubjektif
s
mengenai
organisasional
dalan
kegiatan
yang
religiusitas,
(
(
dan mengoperasionalkan
dimensi,
memfokuskan
perilaku
dirl
penerimaan
obyektif
misalnya: kunjungan
and.
McFarl
Levine
dan
menggunakan
(2003)
yang
b e r ma c am - ma c am,
orientasi
dikemukakan oleh
ke
nilai-nilai
pengukuran
pelaporan
pengukuran
agama,
ntegrasi
i
mengukur
berdasarkan
keagamaan
yang
eligiusitas
R
menggambarkan
operasfonalisasi
untuk
yaitu
perilaku
aktu
w
aktivitas
ori dkk (2006) dalam penelitiannya
kedekatan secara emosional atau perasaan
dengan
afektif,
pribadi.
untuk
menggunakan
dan
(2)
melakukan
Fi
juga
(sebuah
religius;
ecara
s
k
istilah: (1) kognitif, yaitu pengetahuan religius keyakinan
ke
pelayanan
agama datam kehidupan.
banyak terjadi perdebatan dalam melakukan pendefinisian
atau
menggambarkan
untuk
digunakan
ti
(2004)
njung
berku
R
untuk
d
ntrinsik
unakan untuk
dig
ekwensi
badah
non
ntrinsik.
i
eligiusitas non-organisasional
k
digunakan
eligiusitas
eligius,tas
fr
i
r
r
or
menggambarkan
ya
yaitu
dan
dan
religiusitas
religiusitas
ganisasional
R
k
menggunakan
konsep
d i men si ,
organisasional,
(1998).
mendefinisikan
organisasional,
religiusitas dengan spiritualitas, maka dalam penellti
3
menjadi
dkk
K
(1998)
mengoperasionalkan
penelitian
ini
oenig
oteh
dkk
Kc
k
subjektif,
emadirian ompetence),
(c
yang mental se/f
(autonomy),
aktualisasi
diri,
63
Hepi Wahyuningsih
dan
lain-lam.
kesehatan berbagai
Sulit
untuk
mental
mendefinisikan
secara
budaya,
tetapi
umum
secara
dari
umum
yaitu:
EBSCO,
ProQuest,
Questia,
dan
Sagepub. Kata kunci yang digunakan adalah religiosity,
spirituality,
mental
health,
disepakati bahwa konsep kesehatan mental
religiosity and mental health dan spirit.ua/ity
lebih luas daripada tidak adanya gangguan
and mental health. Semua studi primer yang
mental
diperoleh
(WHO,
2001).
Meskipun
demikian,
kemudian
dipertimbangkan
menurut Wong dkk (2006) beberapa peneliti
menurut kriteria inklusi sebagai syarat untuk
di
dapat dilakukan meta analisis.
lapangan
psikologi
mengkonsepkan ketidakhadiran
sakit
sebagian
yang
kesehatan
mental
kondisi Wong
dan
kesehatan
mental,
lain
(2006)
sedangkan
mengkonsepkan
lebih
pada
psikologis individu. dkk
psikiatri
mental dengan
1.
Tahunpublikasi
berfungsi
Oleh karena
kemudian
Kriteria lnklusi
Artikel
itu
studi
menggunakan
ini
yang
dipublikasikan
mulai
kategori kesehatan mental negatrf (misalnya:
2006.
ini
depresi,
membandingkan
kecemasan,
permusuhan, kesehatan
neurotik,
mental
kesejahteraan
ketakutan, psikotik)
positif
psikologis,
dan
hasil
(misalnya
penerimaan
digunakan
dalam
artikel
yang
adalah
Kriteria
studi
dari
tahun
hasil
meta
studi
analisis
ini
diri,
dilakukan
oleh
Hackney
dan
positif
dipublikasikan dari tahun 1990
lain,
perasaan
positif)
dalam penelitiannya. lindakan
2.
yang
hampir
sama
,2003),
Mereka
analisis
mereka.
mengoperasionalisasikan
konsep
kesehatan
mental
penyesuaian
dalam
3
psikologis
konsep,
yang
yang
tinggi.
Keputusan
Sanders
ini
konsep
kesehatan
dalam
didasarkan
yaitu
penelitian
religiusitas dengan juga
mental
mengenai
untuk
dari
yang
2000.
dan
ukuran
dan
meta
ini,
hubungan
dipakai
hubungan
studi·studi
studi
dilakukan
Sanders
efek
yang
yang
analisis
peneliti
sama.
yang
ingin
akan
mengetahui
religiusitas/spiritualitas
dengan
kesehatan
statistik
ukuran
mental,
efek
yang
sehingga dlgunakan
adalah korelasi (r). Jika nanti dalam studi
kesehatan mental yang
memungkinkan
(Hackney
statistlk
Dalam
bervariasinya yang
Wilson's
berasal
rendah,
Hacney
pada
Sanders
artikel
digunakan dalam meta analisis haruslah
kepuasan hidup yang tinggi, dan aktualisasi diri
terhadap
Sesuai dengan pendapat Lipsey
(2003)
meta
tetah
Statistik
dan
studi
dilakukan
juga
telah dilakukan oleh Hackney dan Sanders dalam
dengan
dilakukan sebelumnya. Misal studi yang
(2003)
orang
untuk
yang
hubungan yang baikdengan orang lain, sikap pada
2000
dimaksudkan
diperoleh
menghasilkan
nilai
ikonversi
d
atau
F
e nilai
k
t,
ka
ma
harus
r ,
hasil penelitian yang bervariasi. Berdasarkan
uraian
di
atas
etode Analisis
M
disimpulkan bahwa kesehatan mental dapat didefinisikan
dengan
ketidakhadiran
sakit
urut
Men
has i l
mental, akan tetapi juga dapat dikonsepkan
mengenai
pada
b
berfungsinya
kondisi
psikologis
unter dan
H
penel i tian
ahwa
hat
y
ang
yang
berbagai
mempunyai kesalahan.
kesehatan
dan Schmidt
mental
dapat
dikategorikan
menjadi dua, yaitu kesehatan mental positif
1
dan kesehatan mental negatif.
pe
1
(1)
Pencarian Llteratur Pencarian
kesalahan Jiteratur
dilakukan
menggunakan database online yang tersedia
64
ntuk
yang
alam
analisis,
tersebut
anjut Hunter
l
ngambilan
pe
ngukuran
pe
l
ni
i
da
a
dalam
hanya
3
ang akan dikoreksi, yaitu :
pengukuran
pene iti
ada
y
memudahkan
U
lazim
penelitian
O
kesalahan
kesalahan
Lebih
) menjelaskan bahwa
kesalahan saja METODE
menunjukkan
primer
(1990
kesalahan nelitian.
sama
studi
individu. Oleh karena itu dalam penelitian ini
midt (1990),
Sch
berbeda-beda
sampel,
ariabel
v
bebas,
(2) (3)
ariabel tergantung.
v
dalam
melakukan
melakukan analisis dengan
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2008
RELIGIUSITAS, SPIRITUALITAS, DAN KESEHATAN MENTAL: METAANALJSIS
dibantu oleh program meta analisis versi 5.3 yang
dibuat
berdasarkan
oleh
Schwarzer
langkah-langkah
HASIL ANALISIS
(1989)
teknik
meta
1.
Karakteristik Sampel Penelitian
analisis yang dikemukakan oleh Hunter dan
Ada
Schimdt.
dikumpulkan.
Test
homogenitas
dalam
penelitian
square,
karena
ini
yang
dipakai
menggunakan
menurut
chi
101
studi
primer
yang
berhasil
Berdasarkan pada kriteria
inklusi, ada 20 studi mengenai hubungan rel i giu sit a s/sp i ritu a l i t a s
Hunter & Schimdt
(1990) chi-square lnl yang sekarang banyak
kesehatan
dipakai untuk tes homogenitas.
dalam studi meta analisis ini. artikel
mental
yang
yang
dengan
dapat
diperoleh
dipakai
Dua putuh
memiliki
93
koefisien ukuran efek. Gambaran sampel penelitian
secara
ringkas
dapat
dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Ringkasan Karakteristik Sampel Penelitian No
,. 2. 3.
,_
N
'
"" "" 71
-0.14" --0.11
""' ,_ Lansia
0341··
Llnsia
oaes-
4,
71
5.
180
6,
180
7.
180
8.
180
Lensta
9.
180
10.
160
"'= =
11.
160
lansla
12.
160
13.
160
14.
160
15.
48
,.
"
17.
48
18.
48
20.
"
48
21.
105
"
o.ee
o..
No
'
o.ee 0.92
....
........
0.39""
0,81
o.ec
0.4'1"""
0,81
Lans,a
0.32 .. 0.31""
........ ""' ""'
... ... ""' ""'
ec. er.
0.95
o.ss
....
62.
007 0.01
0.,S
0.87
026
0.95
o.ee
es.
0 .26
css
on
66.
o.ar
0,95
0.82
c.ee
0,02
....
o.ro
-0,06
o.ee
28.
105
29.
105
30.
85
31.
85
32.
BS
33.
85
3<
BS
35.
85
36.
337
37.
337
38,
337
39.
100(A)
A"'
""' .... ""'
""' .... ""'
-
°""""
..
-0,09
'·"
-·
-0 , 18" -0,08"
0,6<3
0."'5
-0.07
0.675
0.81
rss
0.W•A
006
tss
0.W.A
-0.1r
'9.
'" "' "' "' "' "' "' "' "'
ro.
"'°
83.
...
"· ee.
"· '2.
-0,0<
o.ro
'3.
-0,10
c.ee
R
-O,>
....
-0,0<
o,ro
ze.
rs.
-0.14
....
82.
"
-0.0<
o.ao
83.
-0.19"
o.ee
-006
c.ec
....
°"""" 0-A
0.90
-0.11s-
0.89
0.89
-o.oee
0.8'
0.,,
0.25-
0,89
0,89
0.26""
0.83
0.89
0.81
0.21•·
0,89
0.13
0.89
-0,01
0.89
0,82
-0,'8
0.83
0,82 0,82
-00• -0,03
0.82
0.11-
0.82
0.60
-0.53""
0.90
0,0>
0.77
�
0.89
0.'6
......
0.256-
....
o.n
Wanita
0.311 ..
0.89
0.'6
-0.0
0.89
0.88
"" '"' 30S
.,...., °""""' o.w,,.
,.,,-
0014
0.97
0.88
-0.194""
0.83
o.ee
-0331'''
0.74
o.ee
c.oes
0.89
o.ee
c.ee
0.W.A
0.144'
0.97
305
-o.w,u
-0.233' ••
0.83
c.ee
30S
o.wau
-0.332 •••
0.74
•.ee
30S
0-.,g
0.105
o es
o sa
305
0.W.A
o roa
0.97
o.ee
0.83
c.ee
0.74
o.ee
"" 305 30S
"· es.
....... ........
0.89
Hl'6
30S
0 89
..
...., ........
-0.123··
O.BS
30S
0"
Lansia
0.89
0.89
ra rs.
........ ""'"' .......
0.90
-0.14'1-
0.334 ..
-n
eo.
'"'"
0.70
r.ese
o.so
c.ec
""''
0,743
0.90
0.89
nes
-·
0., 5'
,,..,
0.282••
m '"
o cr
0.2T
"""
0.013
.,...., ,........,
-0.23"
-0 31"
c.eo
Dewasa
5'0
o sa
0.80
0.W.A
ss. 0.00
0.'6
iss
sc ' "
0.80
0.96
"'
0.41"""
"'
'8.
'"'
' -0.45"
ess
"·
0,81
-0,02
-· -
"· ss.
0,81
105
A"'
'3.
-0.43""
105
105
.,..,,,.
0,81
24,
rr.
st.
0.39""
23.
tos
P.Hiv
se.
0.10
-0,10
105
m
,oo
o.rr
0,745
0 •
""' ....
26
p ""
so.
0,745
0,745
0.29°
105
25.
•••
usz-'
o.ss·•·
•
m
0,745
Lln11
s
Remaja
sa
0.745
• 20
o.n o.n o.n o.n
031°
"""
22.
...
°'""" o.w...
0.137
ee.
30S
-0 226•••
40.
100{A)
-0,05
sr.
°"""" 0-A
-0.330'''
100(A)
°""""
see
41.
-.se
0,35'
88.
305
0.Wau
0.042
42,
100 (A)
oo., ..
,-0,207
es.
30S
0-.,y
o.ose
43.
100 (8)
Dewasa
0,097
90.
30S
00....
-0,199''
"' "'
0.83
0.81
4'1
100 (8)
-0,03
st.
30S
-0.202 ••
0.74
0.81
45
100{8)
°""""
0.390
92.
46
100 (8)
°'"'" O.W,A
47.
20
-·
-0,174 -0.58 ••
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 - Januari 2008
...
"'
.,...,. P . HIV
0.18
P.HIV
0.31 ••
o er 0.81
"'
65
Hepi Wahyuningsih
1.
lainnya.
Pengkategorian dan Pengkodean Seperti telah diuraikan
pengantar
bahwa
hasil-hasil
01eh
penelitian
Berdasarkan
dengan
variabel
d i d u g a
mental
k a r e n a
yang
bervariasi
k o n s e p
itu
dalam
studi
meta
mengelompokkan studi-studi yang diperoleh.
mengenai hubungan religiusitas/spiritualitas kesehatan
karena
analisis ini dilakukan pengkategorian untuk
pada bagian
dan
studi
primer
bebas
yang
dalam
diperoleh,
penelitian
dikategorisasikan menjadi 5 kategori, yaitu religiusitas
kesehatan
religiusitas non-organisasionat (kode 2), dan
menial
Kategorisasl dengan
yang
dalam
penelllian
multidimensional.
penelitian yang
ini
berbeda
dilakukan
oleh
religiusitas
organisasional
intrinsik
multidimensional
Hackney
dan
Sand ers
(2003)
karena
(kode
Hackney
dan
Sanders
(2003)
sendiri
dikategorisasikan
5}.
(kode
(kode 4),
Variabel
3),
religiusitas spiritua1itas mental
2 kategori,
kelemahan
kesehatan
penelitiannya adatah adanya tumpang tindih
kesehatan
antara
pengkodean dapat dilihat pada label 2.
mengatakan
bahwa
kategori
salah
yang
satu
satu
dengan
yang
mental
positif
negatif
1 ),
dan
kesehatan
menjadi
mental
(kode
:
operasionalisasi/pengukuran religiusitas dan
(kode (kode
yaitu dan
1) 2}.
Hasil
Tabel 2. Hasil Pengkodean dan Daftar Studi Primer Yang digunakan Oalam Meta Analisis
._... Jumlah
No
t.
Young dkk (2000)
a.
Meisenhelder & ChandlM
3.
Fry (2000)
4.
Lewis (2001)
5.
SIO«:h dkk (2002)
e.
Harris. dkk (2002)
....
N
2
303
Ukuran
Penuli1
(:.'000)
Kodi1111 Subyek
............ ,_
9
5
......
·y
(XI
2
" '
Ref,giueita,
•
2
a.a
180 & 160
"
Lans11:1
1,2,3,5
1
48
Mahasiswa
3
2
H IS
Allet Wanita
1,2.3
2
85
............
,.2.3
1.2
1.
Nooney & Woodrum (2002)
' 3
33 7
Oewau
1,2,3
2
8.
T sua ng dkk (2002)
8
100 (A) &100 {BJ
o-u
3,5
1,2
20
Remaja
3,5
2
P . HiY
3,5
t
3
2
,.
"
1'.
Davis dkk (2003)
2
Co!ftman (2003)
2
Francis & J8CSCW'I (2003)
1
"'
2
559
'°"
12.
Jang & JQhn$00 (2004)
13.
W ll'II(
1',
Al·S.bwah & Abde14
4
"'
15.
Ardell & Koenig (2006)
8
""
& $oott (2005)
16.
F" IOO dkk (2006)
17.
Craig dkk (2006)
'8.
Abdel Khalek (2006)
19.
Looezak dkk {2006)
20.
Philips dkk (2006)
66
3
""""""" Oewau
°"""' ..........
4
2
4
,.2
4
122
Ler1$ie,
1,2.3
3480
O.W,y
4
m
Oowau
5
1.056 & 1154
Laki-laki &
4
16
305
O.W. u
1,2,3,5
2
107
P . HIV
3.5
' 2
'
_..
2
,,
,.2
2
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 - Januati 2008
REUGIUSITAS, SPIRITUALITAS, DAN KESEHATAN MENTAL: METAANALISIS
3.
Hasi1 ana1isis setelah dilakukan koreksi tertiadap kesalahan pengambilan sampel dan kesalahan pengukuran. Berdasarkan pengkategorian yang telah dilakukan, diperoleh 10 kek>mpok studi yang di ana1isis. Hasil anatisis secara lengkap dapat dllihat pad a tabel 3.
Tabel 3. Matriks Hasil Analisis Yariabel Tergantung Variabel bebas Kesehatan Mental Posrtt Kesehatan Mental Nega bf
Ul«nn efek : 4, N
Religiusitas
=
Ukuran efek: 10, N = 2079
547
Korelasi sesunggUMya : 0,345
Organisasional
Cl :0,116
Korelasi sesungguhnya: -0,012
Ct : -0 , 1 58
0,573
(:ti.square : 9,752, p < 0,05(1 ieleiogen)
Uku'an efek : 5, N "'618
Ukuran efek: 10, N " 2079 Korelasl sesungguhnya : - 0, 188
Korelasi - : 0,445 c1 :0.112
o.m
C l : -0,316
cti-5quare : 20,417 p < O.OS(Hetel ..
,)
-0,060
Chi-square :16,416, p > 0,05 (Homogen)
llklKan efek: 21, N • 3109
Ukuran eMlc: 12, N "' 1504
Korfriasl sesungguhnya: -0,212
Korelasl - : 0.227 Cl :-0,137 0,591
c1:-o,sn
Chi-square : 50,048 p < 0,05(Het.etogen)
0,153
Cht-square : 98, 149, p < 0,05 (Heterogen)
Ukuran efek : 6, N "' 8055
Ukuran efek : 8. N • 3908
Ko
0,134
Qi-square : 18,507, p < 0,05 (Heterogen)
Kor friasl sesungguhnya :
0,501
..0, 130
Cl : - 0,218 • .Q,042
Chi-square : 101,440 p < 0,05(Heterogen)
0wquare : 13,4n, p > o,05 (Homogen)
U1wran efck : 7, N :: 875
Ukuran efek : 10, N • 2157
Korelasl sesunggutv,ya : 0,470
Korelasi sesungguhnya : -0,046
Spiritualitas
Cl : 0,449
OW-SQU81!:
1:i•1
0,490
Cl : - 0,385
p > o,0501omowenl
0,294
Cf1i...sguare : 61,992, p < o,os (Hetemgen)
tc.tenngan : Cl • Confidence Interval = interval kepefcayaan
Berdasarkan tabel 3 di atas terlihat bahwa
antara
setelah
pada
dengan kesehatan mental positif adalah
variabel bebas maupun variabel tergantung,
0,445 dengan interval kepercayaan 95%
dilakukan
hubungan sebagai
antara
variabel
kategorisasi
baik
retigiusitas/spiritualitas
bebas
dengan
religiusitas
: 0,112
kesehatan
0,778. Nilai chi-square 20,417
dengan
p
<
mental sebagai variabel tergantung menjadi
heterogenitas.
lebih jelas. Adapun penjelasan hasil analisis
terjadi
secara rind adalah sebagai berikut: a.
Korelasi
populasi
yang
b.
mental
positif adalah
0,345
c.
Korelasi
populasi
antara
kesehatan
0,573. Ni1ai chi-square 9,752 dengan p <
0,137
0,05
dengan
heterogenitas.
mental
interval
0,591. p
<
Heterogenitas yang terjadi menunjukkan
heterogenitas.
adanya variabel moderator.
terjadi
Korelasi
moderator.
yang
sesungguhnya
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25 - Januari 2008
adanya
yang
religiusitas
dengan
populasi
menunjukkan
Heterogenitas
menunjukkan
dengan interval kepercayaan 95%: 0, 116
menunjukkan
0,05
yang
variabel
moderator.
sesungguhnya
antara religiusitas organisasional dengan kesehatan
non-organisasiona1
sesungguhnya
intrinsik
positif
kepercayaan Nilai
dengan
adalah
•
menunjukkan
Heterogenitas
menunjukkan
:
50,048
chi-square
0,05
0,227
95%
adanya
yang
variabel
67
REL1GIUSITAS, SPIRrTUALITAS, CAN KESEHATAN MENTAL: METAANALISIS
Hasit dalam
penelitian
penelitian
beberapa Misalnya
hasil
yang
dapat
penelitian
(2002).
Hasil
dan dari
dari
pendapat.
Rowatt
penelitian
dan
mereka
menunjukkan adanya hubungan yang positif antara
orientasi
kelekatan
religius
aman
intrinsik
(secure
Tuhan.
Sebaliknya,
antara
orientasi
dengan pada
attachment)
ada
hubungan
religius
Pargament (James dan Wells, 2003)
diperoleh
dije\askan
penelitian
hasil
Kirkpatrick
ini
negatif
intrinsik
dengan
menjelaskan kesehatan
religiusitas level.
mempunyai
Level
yang
pengatasan
aktivitas
berdoa),
memlliki
orientasi
kelekatan
religius
aman
intrinsik
dengan
Tuhan.
Tuhan).
Kelekatan aman dengan Tuhan ini kemudian
agama
membawa
misalnya
kepada
perasaan
yang
positif.
dari
peristiwa
dapat
melalui
kedua,
membentuk
agama
yang
(misalnya respon
kepasrahan
yang
untuk
melalui
individu
perilaku
(misalnya
Level
dapat
(misalnya
melalui
dan
kolaboratif
tiga
sebagai
Agama sebagai elemen
hikmah
Tuhan.
Hal ini menunjukkan bahwa orang
dengan
dalam
agama
masalah,
kognitif
mengambil
peran
pertama,
bagian dari coping. dari
dialaminya),
memiliki
religiusitas
masalah (coping). Berkaitan dengan coping,
kelekatan cemas (anxiety attachment) pada
yang
hubungan
mental melalui teori pengatasan
pada
kemampuan
proses
mempengaruhi
coping,
peristiwa
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
dalam hidup seperti pemikahan. Level yang
orang yang memiliki orientasi religius intrinsik
ketiga,
(salah
misalnya
satu
memiliki
dimensi
perasaan
perasaan
manifestasi
seseorang
kesehatan yang
rendah,
cemas
membawa
akan
satu
positif. religius
memiliki
dan
kesehatan
hal
lnl
mental
Mattis kualitatifnya
(2002)
spiritualitas dan
hidup atau
menjembatani
antara
dirinya
Oengan merasa
penelitian
bahwa
temyata
religiusitas digunakan oleh
penelitiannya
kenyataan
dalam
dalam
menemukan
untuk
lebih
tenang
tepatnya
keinginan
dengan
demikian
menerima
realita
individu
karena
pada
untuk
yang yang
akan
ada ada.
dia
hasil
sakit
dari
coping,
kemudian
orang
kembali lagi ke ajaran agamanya. James menjelaskan dengan kerja
dan
Wells
korelasi
kesehatan
kognitif.
(2003),
antara
mental
enurut
religiusitas
dari
mereka,
M
kerangka setidaknya
ada dua mekanisme yang dapat digunakan untuk
menjelaskan
dengan
kesehatan
hubungan mental.
agama
religiusitas
ang
ma,
Y
skema)
perta
menyediakan
(
el mental yang dapat digunakan individu
mod
untuk pada
mbimbingnya melakukan penilaian
me
stiwa
dalam
peri
kedua,
kehidupannya.
keyakinan
menyediakan digunakan
model
indivJdu
agama mental
untuk
ang
Y
(skema)
yang
dapat
mengatur proses
berpikimya. Has i l
selatu
akhimya
sebagai
karena
keyakinan
yang negatif.
subjek
agama
adalah
mental
Tuhan,
pada
satu
salah
orientasi
dia
pada
akan
Salah
merupakan
orang
intrinsiknya
akan
yang
dari
Sebaliknya,
kelekatan
positif.
positif
kebahagiaan
religiusitas)
digunakan
meta
oleh
anal i s i s
ni
dapat
i
terapis/konselor
sebagai
bisa menerima kenyataan yang ada. Dengan
referensi dalam menangani atau berhadapan
demikian
dengan
mental juga
individu akan
yang
baik.
ditemukan
untuk
Dalam
kesehatan
penelitian
penggunaan
memaknai
mendapatkan
memitiki
spiritualitas
kehidupan,
tujuan
hidup,
Mattis
untuk
transenden,
menjawab
perte nya a n - p e r t a n y a a n
eksistensial,
berdialog,
prinsip
hidup,
bertindak
dan
untuk
sesuai meraih
pertumbuhan yang optimal. Hal-hal tersebut merupakan mental,
kunci
sehingga
untuk
meraih
orang
yang
kesehatan memiliki
en,
terutama
kli
atau beragama.
ntuk di
U
en
ni lebih tepat digunakan oleh besar
be r a g ama. nelitian
pe
ena
kar
bahwa
M
harus
lnl
hasil
uji
erapis karena
t
penduduk
eskipun
I
ndonesia
dem i k i an
digunakan
mogenitas
ho
retigius
ndonesia, temuan
I
i
sebag i an
yang
kli
has i l
berhati·hati
menunjukkan
enitas hanya ditemukan
homog
da:
pa
( 1 ) hubungan spiritualitas dengan kesehatan mental
sitif, (2) hubungan religiusitas non
po
anisasional
org
dengan
kesehatan
mental
spiritualitas akan memiliki kesehatan mental
negatif, dan (3) hubungan antara religiusitas
yang baik/positif.
mult.dimensional dengan
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25· Januari 2008
kesehatan
mental
69
Hepi WahyuningSih
• negatif.
Sedangkan
tes
homogenitas
Craig, C. Weinert, C., and Walton, J. 2006.
hubungan dimensi retigiusitas yang lain baik
Spirituality,
dengan
maupun
life.
negatif
Vof.24, 1, 27-35
kesehatan
dengan
mental
kesehatan
menunjukkan
positit
mental
adanya
Cronic
Journal
Illness,
of
and
Holistic
Rural
Nursing,
heterogenitas. Davis, T.L.,
Kerr,BA.,
and
Kurpius S.E.R.
Heterogenitas ini menunjukkan adanya bias 2003. yang
sistematis,
atau
adanya
Meaning,
Misanya
dalam
And
variabel Religiosity
moderator.
Purpose,
penelitian
In
At-Risk
Youth:
The
Anxiety
And
Fiori Relationship
Between
dkk (2006) ditemukan bahwa jenis kelamin, Spirituality. Joumal of Psychology and suku,
dan
umur
berpengaruh
pada Theology: Vol.31, 4, p. 356
religiusitas. Elliasen, A.H., Taylor, J. and Lloyd, 0. 2005. Subjective Religiosity and Depression
DAFTAR PUSTAKA
in the Transition to Adulthood. Journal For The Scientific Study of Religion, Abdel-Khalek,A.M. 2006. Happiness, Health, Vol.44,2, 187-199 and Religiosity:
Significant Relations.
Mental
Religion,
Health,
&
Culture,
Fiori,
K.L,
as Al-Sabwah,
M.N.
Brown,
E.F.,
Cortina,
K.S.,
and
Antonucci, T.C. 2006. Locus of Control
Vol.9, 1, 85-97
and
Abdel-Khalek
a
Mediator
of
The
Relationship
AM. Between
Religiosity
and
Life
2006. Religiosity and Death Distress in Arabic
Satisfaction: Age.
ccuece
Students.
Race, and Gender
Death
Differences. Mental Health, Religion & Studies, Vol. 30, 365-375 Culture, Vol.9,3, 239
263
Ardell, M and Koenig, C.S. 2006. The Role of Francis, Religion
for
Hospice
Patients
L.J.
dan
Eysenck's Relatively
Healthy
Older
Jackson,
Dimensional
Vol.
2003.
Model
of
Adults. Personality
Research on Aging,
C.J.
and
28,
2,
and
Religion:
Are
184Religious
People
More
Neurotic?
215 Mental
Barrnet,
T,
Ken,
B,
Religiosity,
and
B.
Gene,
Ethical
1996.
to
Ideology,
Report
&
Religion
Culture.
Vol.6, 1, 87-100
and Fry,
ltentions
Health,
P.S.
Religious
2000.
lnvotvement,
Peer's
A
Spirituality And Personal Meaning For Wrongdoing.
Joumal
of
Bussiness
Life:Existential
Predictors
Of
Psychological
Wellbeing
In
Ethics, Vol. 15, 11, 1161-1175.
in
Community-Residing And Institutional
Research on Adolescent Spiritual and
Care Elders. Aging And Mental Health,
Religious
4, 4, 375-387
Benson,
P.L
Emerging
2004.
Themes
Development.
Developmental Science,
Applied
8, 1,
Vol.
47 Hackney,
50
C.H.,
and
Religiosity and
Coleman, C.L. 2003. Spirituality and Sexual Orientation:
Relationship
Well-Being
and
Sanders, Mental
G.S.,
2003.
Health:
Meta
Analysis of Recent Studies. Journal for
to
mental
The
Functional
Health
42, 1,43 55
Scientific Study of Religion,
V ol
Status. Journal of Advanced Nursing, Harris,
J.I.,
Schoneman
S.W.•
and
Carrera
Vol. 43, 5, 457-464
S.R. 2002. Approaches T o Religiosity Commerford, M.C, and Reznikoff, M. Relationship Percieved Esteem
of
Social
and
Religion Support
depression
to
in
1996. and Self
related
Residents.
The
Anxiety
Mental
College
Among
Health,
Religion
&
Culture, Vol 5, 3, 253-265
Nursing Hunter.
Home
T o
Students.
Journal
J.E.,
and
Schmidt,
F.L.,
1990.
of Methods
of Meta-Analysis.
Newbury
Psychology, Vol. 130, 1, 35-51
Park, California: Sage Publications.
70
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25- Januari 2008
RELIGIUSITAS, SPIRITUAUTAS, DAN KESEHATAN MENTAL: METAANAI.ISIS
James, A., and Wells, A,. 2003. Religion an Mental
Health:
Towards a Cognitive
Meisenhelder, J.B. and Chandler, EN. 2000. Faith, Prayer, and Health Outcomes in
Behavioral Framework. British Journal
Elderly
of Health Pychology, Vol. 8, 359-376.
Nursing Research,
Native
Americans.
Clinical
9 No.2,
Vol.
191·
203 Jang,
S.J.
and
Johnson,
Explaining Distress
B.R.
Religious
Among
2004.
Effects
African
on
Americans.
Nooney, J. and Woodrum, E. 2002. Religious Coping
And
Journal for Scientific Study of Religion.
Support
Vol. 43, 2, 239-260
Health
Church·Based Predictors
As
Outcomes:
Conceptual
Model.
Social
Of
Mental
Testing Journal
A
For
Hayes, M.A. and Cowie, H. 2005. Psychology Scientif,c
and
Religion:
Maping
The
Study of Religion.
Vo.
The 141, 2, 359-368
Relationship. Mental Health, Religion, & Culture. Vol 8, 1, 27 33.
Peacock,
J.
R.,
and
Poloma,
M.M.
1999.
Religiosity and Life Satisfaction Across King, P.E., and Boyatzis, C.J. 2004. Exploring The Adolescent
Spiritual
and
Life
Course.
Social
Indicators
Religious Research, Vol.48,3,p321
Development:
Current
Theoretical
and
and
Future
Empirical
Phillips,
K.O.,
Mock,
Perspectives. Applied Developmental
Dudgeon,
Science. Vol. 8, 1, 2 6.
Spiritual
K.S.,
W.A.,
Bopp,
C.M.,
G.A.
2006.
Hand,
Well·Being,
Sleep
Disturbance, And Mental And Physical Koenig,
H.G., George,
B.l. of
1998.
Depression
Patients.
L.K., and Petterson,
Religiosity and Remission in
Medically
Ill Older
Health
Status
Individuals.
in
Issues
HIV-Infected
i n
Mental
Health
Nursing, Vol.27, 125-139 The
American
Psychiatry, Vol 155, 4, 536
Journal
of
543.
Rowatt, W.C, and Kirkpatrick, LA, 2002. Two
Lewis, CA 2001. Cultural Stereotype Of The Effects Of Religion On Mental Health.
Oimentions of Attachment T o God and Their and
Relation
to
Personality
Affect,
Religiosity,
Constructs.
Journal
British Journal Of Medical Psychology, for The Scientific Study of Religion, Vol
Vol. 74, 359-367 41,4, 637-651. Lonczak, H.S., Cfifasefi, S.l., Marlatt, G.A., Blume AW., and Donovan, D.M. 2006. Religious
Coping
Functioning
and
in
a
Psychological Correctional
Population. Mental Health, Religion, & Culture, Vol. 9,2, 171-192
Maltby,
J,
Lewis,
C.A,
Religious
and
L.
1999.
Orietation
and
Frequency
of
W.E.
day,
Personal
Prayer.
1997.
Religiosity,
Spirituality,
and Personal Distress Among College Students. Journal of College Student Development, Vol. 38, 6, 633·645
Schwarzer,
Psychological Well-Being. The Role of The
Schafer,
R.
1989.
Programs.
Manual
From.
Meta-Analysis
http;/Jweb.fu
bedio.de/gesundlgesu
engllmeta
e.
h!m.... 26/1212006 Sharma, M. 2006. Religiosity and Substance
British Journal of Health psychology, 4,
Abuse:
363-378
Research. Journal ofAlcohol and Drug
Need
for
Systematic
Education, Vol. 50, 1, 1·5
Mattis, J.S. 2002. Religion and Spirituality in The
Meaning
Experiences Women:
A
Making of
and
Coping
African
American
Qualitative
Analysis.
Psychology of Women
Quarterly,
26,309-321
PSIKOLOGU(A VOi. 13 No. 25- Januari 2008
Vol
Storch,
E.A,
Okun,
Storch A.
J.B.,
2002.
Welsh,
E.,
Religiosity
and and
Depression in Intercollegiate Athletes. College Student Journal,
Vol. 36, 4, p.
526
71
Hepi Wahyuningsih
Tanyi,
RA.
2006.
Nursing:
Spirituality
Spiritual
and
Family
assessment
and
Interventions for Families. Journal of Advanced
Nursing,
Vol.
53,
3,
The Joumafs of Gerontology: Series B: Psychological
Sciences
and
Social
Sciences Vol. 608, 4, 207 215
287 Wong, Y.J., Rew, L, and Slaikeu, K.D. 2006.A
294. Systematic "Tsuang,
M.T.,
Williams,
W.M.,
Simpson,
Review
R e s e a r c h
on
of
J.C., and Lyons, M.J. 2002. Pilot Study
Religiosity/Spirituality
of
in
Health.
3,
Nursing, Vo/27, 161·183
Spirituality
Twins.
Am
and
Mental
J psychiatry,
Health
Vol.
159,
Issue
Recent
Adolescent
in
and
Mental
Mental
Health
2002 Young, WHO.
2001.
Chapter
approach
to
1:
A
public
mental
health
health
J.S.,
Cashwell,
Shcherbakova,
J.
C.S.,
and
2000.
The
Moderating Relationship of Spirituality
http;//www.whq.inUwhr/2001/chaoter1
on
/en/print.html-04/0112007
Psychological Adjustment. Counseling
Negative
Life
Events
and
and Value, Vo/45, 1, p. 49 Wink,
P.
and
Scott,
J.
2005.
Does
Religiousness Buffer Against the Fear of Death and Dying in Late Adulthood? Findings
72
from
A
Longitudinal
Study.
PSIKOLOGIKA Vol. 13 No. 25. Januari 2008