Jelajah Teknologi .....................................................................................................................................
Sari Kulit Jeruk* Oleh Felecia, dkk**
1.
Pendahuluan eruk sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas. Buah ini merupakan salah satu buah yang umum dikonsumsi oleh masyarakat. Harganya bervariasi, tergantung kualitas dari jeruk itu sendiri. Ada jeruk impor dan ada jeruk lokal. Cara konsumsi dengan dimakan dagingnya atau dibuat minuman jus. Menurut Ir Pracaya dalam bukunya Jeruk Manis, kandungan nutrisi dan vitamin paling tinggi justru di bagian kulit jeruk dibandingkan pada dagingnya atau sari buah jeruk. Jeruk berasal dari famili Rutaceae dengan nama ilmiahnya Citrus sinesis. Tanaman jeruk berasal dari daerah Cina Selatan, India Timur Laut, Birma Utara, dan Cochin Cina (daerah sekitar Vietnam), namun dibudidayakan pertama kali oleh orang Cina Selatan. Yang cukup terkenal dengan produksi jeruk adalah Florida dan Mexico. Banyak tipe jeruk yang dikawinsilangkan sehingga terjadi hibrid. Saat ini sudah terdapat berbagai jenis dan varietas, tetapi semua jenis jeruk berasal dari daerah Asia. Jeruk memberi banyak kegunaan bagi manusia, sebagai contoh aromanya mulai digunakan dalam aroma terapi yang berguna untuk menenangkan syaraf. Rasa jeruk yang asam dapat menambah selera makan; karena dapat membantu pencernaan.
J
a.
Karbohidrat Namun sayang, umumnya orang justru membuang kulit jeruk itu setelah memakan daging dan menghisap airnya. Pemanfaatan kulit jeruk sebagai sumber makanan bergizi alternatif, dapat menunjang peningkatan gizi dan kesehatan bagi orang yang mengkonsumsinya. Sebelum Jeruk baby. dimanfaatkan sebagai alternatif makanan baru, sudah lama kulit jeruk digunakan sebagai pengharum. Pada kukit jeruk terdapat bintik-bintik, dalam bintik-bintik itulah terkandung minyak yang sering digunakan dalam pembuatan sabun wangi, pengharum minuman, kue atau *) Finalis LKIR Bidang Teknologi BPK Penabur Tahun 2000. **) Siswa SMUK 1 BPK Penabur Jakarta.
pun es krim. Karena itu, Felecia, Stefanie Vastianna dan Veronica Chandralaksana (siswa Kelas 2 SMUK 1) saat mengikuti LKIR BPK Penabur beberapa waktu yang lalu membuat eksperimen dengan menjadikan kulit
Kulit jeruk valencia (Australia), sebelum diolah. jeruk sebagai sumber makanan baru yang mereka sebut sebagai nutrisi baru. 2. Identifikasi Masalah Dalam pembuatan nutrisi ini beberapa masalah yang menjadi fokus percobaan adalah : a) Bagaimana cara mengolah kulit jeruk yang tepat sehingga diperoleh minuman yang bernutrisi tinggi? b) Mencari takaran yang tepat agar rasa jeruk tetap terasa seperti buah jeruk yang asli dan rasa pahit/ getir dapat hilang atau tidak terasa. c) Berapa lama waktu penyimpanan/ batasan kadaluwarsa nutrisi alami (dalam bentuk bubuk, sebelum dicampur dengan air) sampai pada keadaan sudah tidak dapat dikonsumsi lagi? 3. Manfaat Secara umum dapat dikatakan bahwa kegunaan zat-zat yang terkandung dalam kulit jeruk dapat mencegah kanker, mengurangi tekanan darah tinggi, mencegah kebutaan akibat lanjut usia. Sedangkan serat fibre yang terkandung di dalamnya berguna
14
6.
untuk mengurangi berat badan. 4. Kajian Teori Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa kandungan nutrisi tertinggi terdapat pada kulitnya dibandingkan daging dan sarinya. Selain itu, menurut Shi Ji Zong dan Chu Feng Zhu dalam bukunya Pengobatan Cina Tradisional, kulit jeruk keprok atau Tangerin (Citrus reticulata), sudah lama dikenal sebagai salah satu bahan obat tradisional Cina dan mendapat sebutan Qing Pi; yang berguna melancarkan energi vital; dan jika digabung dengan obat-obatan lain dapat melancarkan haid, menghancurkan batu empedu, dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan oleh National Academy of Science di Amerika Serikat merekomendasikan jeruk sebagai salah satu dari makanan antikanker. 5.
Metodologi penelitian Penelitian dilakukan dalam waktu 3 bulan, dan sampel yang dipakai adalah jeruk baby, jeruk valencia Autralia, jeruk sunkist, jeruk tankam Medan, dan jeruk mandarin. Alat dan bahan yang digunakan meliputi kompor dan panci, blender, soda + gula atau sprite, jeruk lemon/jeruk nipis, serta kulit jeruk itu sendiri. Variabel yang diamati adalah perubahan fisik bubuk kulit jeruk setelah disimpan, banyaknya soda, gula dan jeruk lemon/jeruk nipis yang digunakan.
Bubuk kulit jeruk mandarin Pengamatan secara visual dilakukan terhadap perubahan warna yang terjadi dari berbagai macam jeruk yang dicoba, dari awalnya, yaitu dari buah jeruk sampai menjadi endapan yang kering. Demikian juga diamati perubahan bentuk sampel terutama pada saat sampel dikeringkan sampai dapat diolah menjadi bubuk yang halus. Dicicipi juga rasa dari setiap sampel yang telah diolah dan dicampur dengan bahan lain seperi air, jeruk lemon/jeruk nipis. Aroma diamati dari sampel bubuk jeruk serta sampel setelah bubuk jeruk diolah.
Cara Kerja Cara kerja dari eksperimen ini adalah sebagai berikut : 1) Kulit jeruk dicuci bersih dan hati-hati supaya vitamin C tidak hilang. 2) Dijemur sampai kering kerontang seperti kerupuk (memerlukan waktu yang cukup lama) agar mudah dijadikan bubuk. Untuk menghemat waktu dapat dipanggang di atas kompor dengan menggunakan panci teflon, dan dijaga tidak sampai hangus. Suhunya rendah sampai sedang untuk mengurangi resiko rusaknya vitamin A. 3) Kulit jeruk yang sudah kering dijadikan bubuk dengan menggunakan blender. 4) Secukupnya bubuk tersebut dimasukkan ke dalam gelas lalu dicampur dengan soda dan gula. Boleh langsung dengan sprite dan ditetesi jeruk lemon/jeruk nipis sesuai dengan kadar keasaman yang diinginkan, lalu diaduk sampai merata. Tujuan penggunaan soda untuk menghilangkan rasa pahit yang mungkin masih tersisa, sedangkan penggunaan beberapa tetes jeruk lemon/jeruk nipis untuk memperkuat aroma. Sebaiknya tidak menggunakan garam untuk menghilangkan rasa pahit atau getir yang terkandung dalam kulit jeruk, karena nutrisi jeruk akan terasa asin atau bahkan tidak enak sama sekali.
Daftar Pustaka :
1. Heinerman, John, Ensiklopedia Juice Buah dan Sayur Untuk Penyembuhan, Delapratasa, Jakarta, 1999. 2. Kustara, Al. Heru dkk, Akibat Kelebihan Vitamin, Intisari Edisi Agustus 1999. 3. ------------------, Jeruk, Pisang,Sayuran, Obat Hipertensi, Intisari Edisi Agustus 1999. 4. Makanan Antikanker, Intisari Edisi Agustus 1999. 5. ------------------, Maradjo, Marah, Flora Indonesia; Buah-Buahan, PT Gita Karya, Jakarta, 1985. 6. Pracaya, Jeruk Manis, PT Penebar Swadaya, Jakarta, 1998. 7. Prawirohartono, Slamet dkk, Sains Biologi 2B Untuk SMA Kelas 2, Bumi Aksara, Jakarta, 1966. 8. Sebrell, William dkk, Makanan dan Gizi, Tira Pustaka, Jakarta, 1981. 9. Setiaoetama, Achmad Djaeni, Vitaminologi, Balai Pustaka, Jakarta, 1987. 10. Wirakusumah, Emma, Buku Buah dan Sayur Untuk Terapi, PT Penebar Swadaya, Jakarta, 1995. 11. Zong, Shi Ji & Chu Feng Zhu, Pengobatan Cina Tradisional, Periplus, Jakarta, 1997.
15