1 ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI

Download pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan publik di ... melakukan penelitian dengan judul skripsi: “Analisis Dampak Merger d...

0 downloads 427 Views 116KB Size
ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TARGET (Pada Perusahaan Diakuisi, periode 1997-2009)

SITI ARDIAGARINI

ERMAN DENNY ARFIANTO, SE, MM.

ABSTRACT This research aims to analyze the difference on firm performance before and after mergers and acquisitions on target firms. Corporate performance is measured by using financial ratio: Net Profit Margin (NPM), Return On investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TATO), Current Ratio (CR) and Earning Per Share (EPS). Quantitative method is used in this research, take the data of public company which had conducted mergers and acquisitions and announce its activity in the period 1997-2004, non statistic parametric is used to analyze data. Wilcoxon signed ranks test and Manova are used to answer hypothesis. The results from this research show that parcial study in 7 financial ratio, NMP, ROI, ROE, DER, CR, TATO and EPS only CR that show the significant difference before and after mergers and acquisitions. DER also show the difference in 1 years. While another financial ratio not show the significant difference before and after acquisitions.

Key words: Mergers dan acquisitions, financial performace, quantitative, wilcoxon signed ranks test, manova.

1

2 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi dan pasar bebas, persaingan usaha diantara perusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan, berdaya saing atau bahkan lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Salah satu usaha untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat adalah melalui penggabungan usaha atau yang biasa disebut merger dan akuisisi (takeover). Istilah merger, akuisisi dan pengambilalihan, semuanya merupakan idiom merger dan akuisisi. Dalam merger, perusahaan-perusahaan menggabungkan dan membagi sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bersama. Akuisisi lebih merupakan sebuah perjanjian, sebuah perusahaan membeli aset atau saham perusahaan lain, dan para pemegang saham dari perusahaan yang menjadi sasaran akuisisi (perusahaan target) berhenti menjadi pemilik perusahaan. Penggabungan usaha dilakukan atas dasar pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya. Menurut Hartono (2003) akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan didasari oleh beberapa alasan antara lain economic of scale, memperbaiki manajemen, penghematan pajak, diversifikasi, dan meningkatkan corporate growth rate. Economic of Scale maksudnya bahwa perusahaan harus berusaha mencapai skala operasi dengan biaya rata-rata terendah. Skala ekonomi bukan hanya dalam artian proses produksi saja melainkan juga dalam bidang pemasaran, personalia, keuangan serta administrasi. Penggabungan usaha ada 2 yaitu secara internal dan eksternal. Secara internal sendiri yaitu dilakukan dengan cara memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya dengan cara menambah kapasitas pabrik, menambah produk atau mencari pasar baru. Sebaliknya secara eksternal sendiri dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada atau dibeli oleh perusahaan yang lebih besar. Penelitian ini berfokus pada strategi secara eksternal. Merger dan akuisisi adalah strategi pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur yang cepat untuk mengakses pasar baru untuk produk baru tanpa harus membangun dari awal. Dalam pengertian yang luas, merger dilakukan dengan cara menggabungkan dua atau lebih perusahaan di mana salah satu nama perusahaan yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lain dihilangkan dan akuisisi

3 dilakukan dengan pembelian seluruh atau sebagian kepemilikan suatu perusahaan. Dari waktu ke waktu perusahaan lebih menyukai pertumbuhan eksternal melalui merger dan akuisisi dibandingkan pertumbuhan internal (Hitt, 2002). Dengan demikian, tujuan menggabungkan usaha melalui merger dan akusisi diharapkan dapat memperoleh sinergi, yaitu nilai keseluruhan perusahaan setelah merger dan akuisisi yang lebih besar daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Selain itu merger dan akuisisi dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan antara lain peningkatan kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial, transfer teknologi, dan efisiensi berupa penurunan biaya produksi (Hitt, 2002). Payamta dan Doddy Setiawan (2004) juga melakukan penelitian tentang analisis pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan publik di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan current ratio, quick ratio, total asset to debt, net worth to debt, total asset turnover, fixed asset turnover, ROI, ROE, NPM, dan OPM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian secara serentak terhadap semua rasio keuangan tidak berbeda secara signifikan. Jadi, kinerja perusahaan manufaktur setelah melakukan merger dan akuisisi tidak mengalami perbaikan dibandingkan dengan sebelum melaksanakan merger dan akuisisi. Sedangkan pengujian secara parsial sebagian rasio menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi pada perusahaan target atau perusahaan yang diakuisisi. Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi: “Analisis Dampak Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Target”

1.2

Rumusan Masalah Penelitian

Praktik merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), mendapat perhatian banyak publik, karena menyangkut kepentingan yang berbeda dari banyak pihak, diantaranya pemerintah, pemegang saham, calon investor, kreditor dan masyarakat umum. Manfaat merger dan akuisisi dapat dilihat baik dari segi ekonomi maupun manfaat non ekonomi. Selain itu merger dan akuisisi juga diharapkan mendatangkan sinergi bagi perusahaan yang melakukannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan sesuai ekspektasi perusahaan. Selain hal tersebut juga terdapat motivasi melakukan akuisisi yang

4 bertujuan selain meningkatkan kekuatan pasar juga memperoleh sinergi pemasaran, distribusi dan nilai bagi perusahaan (Sudarman, 1999). Temuan ini menarik untuk diteliti kembali yaitu mengenai pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan dilihat dari rasio profitabilitas, aktivitas, likuiditas dan solvabilitas. Melihat dari beberapa penelitian terdahulu yang tidak konsisten serta pandangan teori motivasi dari akuisisi tersebut yang menghasilkan perbedaan antara teori dan kenyataan pada data empiris dari rata-rata kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi, maka penelitian ini merumuskan masalah yaitu apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi pada perusahaan pengakuisisi dan yang diakuisisi (target firm) dan motif-motif apa saja yang mendorong perusahaan tersebut sehingga bersedia diakuisisi oleh perusahaan lain. maka dihasilkan pertanyaan dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akusisi pada perusahaan target ?

1.3

Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi pada

perusahaan yang diakuisisi.

1.4

Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor Memberikan informasi bagi investor pengaruh aksi perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja keuangan. 2. Bagi Emiten Sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang keuangan dan kebijakan atas publikasi merger dan akuisisi terhadap volume perdagangan saham. 3. Bagi Manajemen Perusahaan Sebagai pertimbangan dalam memutuskan merger dan akuisisi sebagai strategi perusahaan. 4. Bagi Pemegang Saham Memberikan informasi pemegang saham sebagai penilai dalam melakukan investasi pada perusahaan yang telah melakukan merger dan akuisisi.

5 5. Bagi Akademik Memberikan sumbangan informasi bagi mahasiswa sebagai bahan dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai peristiwa merger dan akuisisi.

6 TELAAH PUSTAKA

2.1

Pengertian Merger dan Akuisisi

Berbicara tentang akuisisi, berarti sedang membicarakan tentang beberapa transaksi yang berbeda. Transaksi tersebut dapat terjadi pada perusahaan yang melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lain untuk menciptakan perusahaan baru. Merger

merupakan

salah

satu

strategi

yang

diambil

perusahaan

untuk

mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata “mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama, menyatu, berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau tertelan sesuatu. Merger didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. Dalam merger, perusahaan-perusahaan menggabungkan dan membagi sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bersama. Para pemegang saham dari perusahaan-perusahaan yang bergabung tersebut seringkali tetap dalam posisi sebagai pemilik bersama entitas yang digabungkan. Sementara Akuisisi berasal dari kata “acquisitio” (Latin) dan “acquisition” (Inggris), makna harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan sesuatu/obyek untuk ditambahkan pada sesuatu/obyek yang telah dimiliki sebelumnya. Menurut PSAK No. 2 paragraf 08 tahun 1999: ”Akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham”.

2.1.1 Tujuan Merger dan Akuisisi

Tujuan langsung suatu akuisisi adalah (pembuktian diri atas) pertumbuhan dan ekspansi aset perusahaan, penjualan dan pangsa pasar pihak pengakuisisi. Akan tetapi semua itu merupakan tujuan jangka menengah. Tujuan yang lebih mendasar adalah pengembangan kekayaan para pemegang saham melalui akuisisi yang ditujukan pada pengaksesan atau pembuatan penciptaan keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan bagi perusahaan pengakuisisi. Dalam teori keuangan modern, memaksimalkan kekayaan pemegang saham

7 dianggap sebagai kriteria rasional untuk investasi dan keputusan finansial yang dibuat oleh para manajer (Sudarsanam, 1999). Tetapi memaksimalkan kekayaan para pemegang saham dapat diganti dengan mengejar kepentingan pribadi para manajer pembuat keputusan tersebut. Menurut teori utilitas manajerial, akuisisi dapat didorong oleh ego atau keinginan manajerial akan kekuasaan, atau hak istimewa yang sesuai dengan ukuran perusahaan.

2.1.2 Analisis Kinerja Keuangan dalam Merger dan Akuisisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), kinerja diartikan sebagai “sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja (tentang peralatan)”. Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini bertujuan untuk menilai implementasi strategi perusahaan dalam hal merger dan akuisisi.

2.1.2.1 Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba rugi. Jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rasio likuiditas, aktivitas, leverage dan profitabilitas (Thomson, 2006). 1. Rasio Likuiditas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Ukuran likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio. 2. Rasio Aktivitas. Rasio aktivitas dihitung dari perbandingan antara tingkat penjualan dengan berbagai elemen aktiva. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah total asset turn over.

8 3. Rasio Leverage. Rasio leverage dihitung dari perbandingan hutang dengan total aktiva dan modal sendiri perusahaan. Rasio ini menyangkut jaminan, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang bila pada suatu saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Dengan kata lain rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan menggunakan dana dari pihak luar atau kreditor. Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini yaitu debt to total equity ratio. 4. Rasio Profitabilitas. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba.

Rasio

ini

membantu

perusahaan

dalam

mengontrol

penerimaannya. Rasio-rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari net profit margin, return on investment dan return on equity. 5. Rasio Pasar. Rasio pasar mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Rasio pasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Earning Per Share (EPS). 2.2

Penelitian terdahulu Beberapa penelitian di Indonesia mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap

kinerja keuangan diantaranya adalah yang dilakukan oleh Cecilia Bintang (2005) tentang analisis kinerja operasi perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi, pengujian terhadap kinerja operasi perusahaan setelah melakukan merger atau akuisisi tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, pada penelitian ini hanya menguji kinerja operasi jangka pendek1 tahun sebelum dan 1 tahun setelah melakukan merger dan akuisisi dikarenakan keterbatasan ketersediaan laporan keuangan perusahaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ROA, ROE, PM, TATO, Operating Return dan Operating Margin.

9 Tabel 2.2

No 1

Peneliti &

Variabel yang

Tahun

digunakan

Yudyatmoko Rasio dan Na’im

Profitabilitas:

(2000)

Profit Margin

Alat Analisis Paired Sample t-test

Hasil Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata profit margin 3 tahun sebelum dan sesudah.

2

3

Tine D

Rasio

Langhe dan

Profitabilitas,

Hubert O

Solvabilitas dan

(2001)

Likuiditas

Payamta dan Rasio Likuiditas, rekan (2004) Solvabilitas, Aktivitas dan

Wilcoxon Signed Rank Test

Rasio Profitabilitas, solvabilitas, Likuiditas tidak menunjukkan perbedaan selama 5 tahun setelah akuisisi.

Wilcoxon

Merger dan akuisisi tidak

Signed Rank

menghasilkan sinergi untuk

Test, Manova

perusahaan.

Paired Sample

Kinerja operasi perusahaan

Profitabilitas 4

Cecilia

ROA, ROE,

Bintang

TATO,

(2005)

Operating

t-test

tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Return, Operating Margin 5

Widjanarko

Rasio

Paired Sample

(2006)

Profitabilitas dan

t-test dan

pada kinerja keuangan

leverage

Wilcoxon

perusahaan berdasarkan rasio

Signed Rank

Tidak ada perbedaan signifikan

profitabilitas dan leverage.

Test 6

Shinta (2008)

CR, NPM, OPM, ITO,

CR, NPM, OPM, ITO, GPM, Uji Beda

ROE dan TATO menunjukkan

GPM, NPM,

hasil yang lebih besar sebelum

ROE dan TATO

melakukan merger dan akuisisi.

10 2.3

Kerangka Pemikiran Penelitian

Merger dan akuisisi adalah tindakan strategis dari perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Keberhasilan perusahaan dalam merger dan akuisisi dapat dilihat dari kinerja perusahaan tersebut, terutama kinerja keuangan. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan finansialnya. Pasca merger dan akuisisi kondisi dan posisi keuangan perusahaan mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam laporan keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis Kinerja keuangan sebelum merger dan akuisisi

• • •

Dibandingkan

• • •

Kinerja keuangan sesudah merger dan akuisisi

2.4



Net Profit margin (NPM) Return On Investment (ROI) Return On equity (ROE) Debt to Equity Ratio (DER) Total Asset Turnover (TATO) Current Ratio (CR) Earning Per Share (EPS)

Formulasi Hipotesis

Atas dasar pertimbangan dari teori pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan dimana setelah merger dan akuisisi ukuran perusahaan dengan sendirinya bertambah besar karena aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan digabung bersama. Dengan pertimbangan tersebut penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

11 H1

:

Current ratio berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

H2

:

Total asset turn over berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

H3

:

Debt to total equity berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

H4

:

Net profit margin berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

H5

:

Return on investment berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

H6

:

Return on equity berbeda antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

H7

:

Earning per share berbeda antara sebbelum dan sesudah merger dan akuisisi

H8

:

Tingkat kinerja keuangan perusahaan target berbeda sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

12 METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Variabel

Penelitian ini menganalisis secara empiris tentang pengukuran kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akusisi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian atas hipotesis-hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis dilakukan menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti agar mendapatkan hasil yang akurat. Pada dasarnya variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Secara spesifik, kinerja keuangan disini difokuskan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi (Munawir, 2002). Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan indikator rasio keuangan, yaitu:

Tabel 3.1 Definisi Variabel No 1

Variabel Net Profit Margin (NPM)

Definisi

Pengukuran

Mengukur seberapa banyak laba bersih setelah pajak dan bunga yang dapat dihasilkan

Net Income Total Operating Revenue

dari penjualan atau pendapatan.

2

Return on Investment

Mengukur keuntungan

(ROI)

yang dihasilkan dari

Net Profit

seluruh aktiva yang

Total Asset

dimiliki perusahaan.

3

Return on Equity (ROE)

Mengukur seberapa besar keuntungan bersih

Total Income

yang tersedia bagi

Total Equity

pemegang saham.

13 4

Debt to Equity Ratio

Mengukur kemampuan

(DER)

pemilik perusahaan

Total Debt

dengan equity yang

Total Equity

dimiliki.

5

Total Asset Turnover

Mengukur seberapa

(TATO)

efektif aktiva

Total Operating

perusahaan mampu

Margin

menghasilkan

Total Asset

pendapatan operasional.

6

Current Ratio (CR)

Menunjukan seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi

Current Asset Current Liabilities

hutang lancar.

7

Earning per Share (EPS)

Menunjukan bagian

Net Income

laba yang dinikmati

Number of

oleh pemegang saham.

Outstanding Stock

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang menjadi target akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rentang waktu antara tahun 1997-2009. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel perusahaan target dipilih berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan mengalami peralihan kepemilikan berupa perpindahan kepemilikan saham lebih dari 50 persen saham (diakuisisi) oleh perusahaan lain.

14 2. Memiliki keterangan waktu yang jelas mengenai kapan perusahaan tersebut diakuisisi.

Selain kriteria diatas perusahaan sampel juga memiliki data laporan keuangan dari satu tahun sebelum diakuisisi dan 5 tahun seteah diakuisisi. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, akhirnya diperoleh 14 perusahaan target.

3.3 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam pengumpulan data sekunder diperlukan adanya pemeriksaan ketelitan. Sumber data Laporan Keuangan dan harga saham perusahaan sampel berasal dari Database Pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Sumber data lainnya berasal dari sumber bacaan seperti buku-buku, jurnal, dan data dari internet.

3.4 Metode Analisis Data

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji statistic non parametric. Berdasarkan parameternya statistik dibagi menjadi dua, yakni statistik Parametrik dan Non Parametrik, keduanya berbeda satu dengan yang lain dan memiliki kelebihan dan kekurangan. Statistik non parametrik adalah bagian dari statistik yang parameter populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu homogen. Kemudian menurut payamta (1998) didasarkan kelebihan yang ada dibandingkan dengan uji t beda dua sampel paired sampel t-test, karena alat uji statistic tersebut akan memberikan hasil yang tepat untuk dua populasi yang berditribusi kelanjutan, tidak memerlukan pengujian asumsi normalitas dan lebih konservatif untuk dua populasi yang berdistribusi diskrit. Uji non parametric yang digunakan adalah: •

Wilcoxon Signed Ranks Test Uji peringkat tanda wilcoxon digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada dua pengamatan,antara sebelum dan sesudah adanya perlakuan tertentu. Uji ini menguji hipotesis H1 sampai H9, dengan mengunakan tingkat signifikasi α=5%, maka jika prob < taraf signifikansi yang telah ditetapkan α=5%, maka variabel

15 independen tersebut berpengaruh siginifikam terhadap variabel dependen, berarti terdapat perbedaan yang secara statistik signifikan masing-masing rasio keuangan antaraa sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Dengan demikian langkah-langkah pengujiannya dilakukan sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis 2. Menentukan daerah kritis dengan α=5% 3. Menghitung dengan menggunakan software spss 4. Membandingkan antara probabilitas dan taraf siginifikansi yang telah ditetapkan (5%)

3.4.3 Manova

Manova mempunyai pengertian sebagai suatu teknik statistik yang digunakan untuk menghitung pengujian signifikansi perbedaan rata-rata secara bersamaan antara kelompok untuk dua atau lebih variabel tergantung. Teknik ini bermanfaat untuk menganalisis variabelvariabel tergantung lebih dari dua yang berskala interval atau rasio. Untuk mengetahui signifikansi perubahan kinerja perusahaan secara simultan dari semua rasio keuangan anatar sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Dengan menggunakan tingkat sig α=5%, jika prob < taraf signifikansi yang ditetapkan (α=5%) maka secara simultan variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, berarti terdapat perbedaan yang secara simultan siginifikan antara kinerja keuangan berdasarkan keseluruhan rasio keuangan sebelum dan setelah merger dan akuisisi.

16 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah akuisisi dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang diakuisisi dan sejauh mana akuisisi tersebut dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Hasil pengujian dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengujian untuk perbedaan masing-masing variabel pada satu tahun hingga 5 tahun sesudah akuisisi dengan variabel pada sesudah akuisisi dan juga menguji perbedaan kinerja keuangan pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan rata-rata kinerja selama 5 tahun sesudah akuisisi. Karena jumlah data yang sedikit (kurang dari 30) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan statistic non parametric Wilcoxon Rank Signed Test. Selain itu pengujian juga dilakukan dengan menggunakan uji Manova untuk menguji efek akusisi terhadap 7 ukuran kinerja tersebut secara bersama-sama.

4.1.1 Uji Wilcoxon Signed Rank Test 1. Perbedaan kinerja NPM sebelum dan sesudah akuisisi Hasil pengujian perbedaan NPM pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.8 Uji beda NPM sebelum – sesudah akuisisi Negatif Sebelum Sesudah Rank T-1 T+1 5 T-1 T+2 4 T-1 T+3 5 T-1 T+4 6 T-1 T+5 5 T-1 Rata-rata 5 th 6

Positif Rank 8 10 9 8 6 7

Ties 1 0 0 0 3 1

Z -0.934 -1.131 -0.723 -0.440 -0.979 -0.594

sig 0.345 0.258 0.470 0.660 0.328 0.552

Keterangan Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan NPM pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5 tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun menunjukkan bahwa tidak satupun nilai NPM pada periode sesudah akuisisi memiliki

17 perbedaan yang signifikan dengan NPM pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

2. Perbedaan kinerja ROI sebelum dan sesudah akuisisi Hasil pengujian perbedaan ROI pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.9 Uji beda ROI sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum T-1 T-1 T-1 T-1 T-1 T-1

Sesudah T+1 T+2 T+3 T+4 T+5 Rata-rata 5 th

Negatif Rank 5 5 5 5 5 7

Positif Rank 9 9 9 9 9 7

Ties 0 0 0 0 0 0

Z -0.596 -1.036 -0.973 -0.847 -1.099 -0.471

sig 0.551 0.300 0.331 0.397 0.272 0.638

Keterangan Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan ROI pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5 tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun menunjukkan bahwa tidak satupun nilai ROI pada periode sesudah akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan dengan ROI pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

18 3. Perbedaan kinerja ROE sebelum dan sesudah akuisisi Hasil pengujian perbedaan ROE pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.10 Uji beda ROE sebelum – sesudah akuisisi

Negatif Sebelum Sesudah Rank T-1 T+1 6 T-1 T+2 6 T-1 T+3 9 T-1 T+4 6 T-1 T+5 8 T-1 Rata-rata 5 th 8

Positif Rank 8 8 5 8 6 6

Ties 0 0 0 0 0 0

Z -0.220 -0.534 -0.785 -0.534 -0.031 -0.094

sig 0.826 0.594 0.433 0.594 0.975 0.925

Keterangan Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan ROE pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5 tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun menunjukkan bahwa tidak satupun nilai ROE pada periode sesudah akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan dengan ROI pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

4. Perbedaan kinerja EPS sebelum dan sesudah akuisisi Hasil pengujian perbedaan EPS pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.11 Uji beda EPS sebelum – sesudah akuisisi Negatif Sebelum Sesudah Rank T-1 T+1 5 T-1 T+2 6 T-1 T+3 6 T-1 T+4 7 T-1 T+5 5 T-1 Rata-rata 5 th 6

Positif Rank 9 8 8 7 9 8

Ties 0 0 0 0 0 0

Z -0.942 -0.973 -0.785 -0.408 -1.099 -0.785

sig 0.346 0.331 0.433 0.863 0.272 0.433

Keterangan Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda

19 Berdasarkan hasil pengujian perbedaan EPS pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5 tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun menunjukkan bahwa tidak satupun nilai EPS pada periode sesudah akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan dengan EPS pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

5. Perbedaan kinerja DER sebelum dan sesudah akuisisi Hasil pengujian perbedaan DER pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.12 Uji beda DER sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum T-1 T-1 T-1 T-1 T-1 T-1

Sesudah T+1 T+2 T+3 T+4 T+5 Rata-rata 5 th

Negatif Rank 11 9 8 8 9 8

Positif Rank 3 5 6 6 5 5

Ties 0 0 0 0 0 1

Z -1.978 -1.161 -0.847 -1.287 -1.287 -1.013

sig 0.048 0.245 0.947 0.198 0.198 0.311

Keterangan Berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan DER pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5 tahun sesudah akuisisi menunjukkan bahwa perbedaan yang signifikan hanya diperoleh pada perbandingan DER pada 1 tahun sesudah akuisisi dengan 1 tahun sebelum akuisisi (perbandingan jangka pendek) dimana diperoleh nilai Z = -1,978 dengan signifikansi sebesar 0,048 dimana rank negative lebih banyak dibanding rank positifnya. Hal ini berarti ada penurunan DER yang signifikan pada 1 tahun sesudah akuisisi.

20 6. Perbedaan kinerja TATO sebelum dan sesudah akuisisi Hasil pengujian perbedaan TATO pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.13 Uji beda TATO sebelum – sesudah akuisisi

Sebelum T-1 T-1 T-1 T-1 T-1 T-1

Sesudah T+1 T+2 T+3 T+4 T+5 Rata-rata 5 th

Negatif Rank 5 6 5 6 6 7

Positif Rank 9 8 9 8 8 7

Ties 0 0 0 0 0 0

Z -1.319 -0.628 -1.633 -0.942 -1.287 -0.659

sig 0.187 0.530 0.102 0.346 0.198 0.510

Keterangan Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda Tdk berbeda

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan TATO pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5 tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun menunjukkan bahwa tidak satupun nilai TATO pada periode sesudah akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan dengan EPS pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari semua pengujian yang berada di atas 0,05.

7. Perbedaan kinerja CR sebelum dan sesudah akuisisi Hasil pengujian perbedaan CR pada sebelum dan sesudah akuisisi selama 5 tahun maupun rata-ratanya ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.14 Uji beda CR sebelum – sesudah akuisisi Negatif Sebelum Sesudah Rank T-1 T+1 4 T-1 T+2 2 T-1 T+3 1 T-1 T+4 4 T-1 T+5 2 T-1 Rata-rata 5 th 3

Positif Rank 10 12 13 10 12 11

Ties 0 0 0 0 0 0

Z -1.601 -2.072 -2.480 -2.103 -2.417 -2.040

sig 0.109 0.028 0.013 0.035 0.016 0.041

Keterangan Tdk berbeda berbeda berbeda berbeda berbeda berbeda

21 Berdasarkan hasil pengujian perbedaan CR pada 1 tahun sebelum akuisisi dengan 5 tahun sesudah akuisisi baik untuk masing-masing periode maupun rata-rata selama 5 tahun menunjukkan bahwa pada pengujian perbandingan dengan 2 tahun hingga 5 tahun maupun rata-rata CR selama 5 tahun sesudah akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan dengan CR pada periode 1 tahun sebelum akuisisi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pengujian yang berada di bawah 0,05. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa akuisisi dapat meningkatkan CR menjadi lebih baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (2 hingga 5 tahun setelah akuisisi).

4.1.2 Uji Manova Uji manova dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan kinerja 7 rasio keuangan secara bersama-sama pada sebelum akuisisi dan sesudah akuisisi. Pengujian perbedaan kinerja 7 rasio secara bersama diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.15 Perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi Sebelum

Sesudah

F

Sig

Keterangan

T-1

T+1

0.529

0.803

Tidak berbeda

T-1

T+2

0.587

0.758

Tidak berbeda

T-1

T+3

1.231

0.232

Tidak berbeda

T-1

T+4

1.159

0.368

Tidak berbeda

T-1

T+5

0.967

0.481

Tidak berbeda

T-1

Rata-rata 5 th 0.906

0.522

Tidak berbeda

Tingkat kinerja 7 rasio keuangan pada sebelum dan sesudah akuisisi (1 – 5 tahun maupun rata-rata selama 5 tahun) menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang semuanya berada di atas 0,05. Dengan demikian secara umum menunjukkan bahwa akuisisi yang dilakukan belum dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang diakuisisi hingga 5 tahun sesudah akuisisi.

22 4.2

Pembahasan Dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan tingkat signifikansi 5%

menunjukan bahwa hampir seluruh rasio keuangan sesudah merger dan akuisisi, yang digunakan dalam penelitian ini, tidak mengalami perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum dilakukannya merger dan akuisisi. Namun pada saat pengujian periode 1 tahun sebelum dibandingkan dengan 1 tahun sesudah menunjukan adanya perbedaan yang siginifikan pada variabel DER, masing-masing Signifikansi = 0.048. dan variabel CR pada pengujian tahun 1 tahun sebelum dengan 2 tahun sampai 5 tahun sesudah menunjukan adanya perbedaan, dengan Signifikansi masing-masing sebesar, T+2 = 0.028, T+3 = 0.013, T+4 = 0.035, dan T+5 = 0.016. Hasil analisis data terhadap variabel DER diperoleh nilai Z sebesar - 1.978 dengan signifikansi sebesar 0,048, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,048 > 0,05), maka H4 diterima untuk periode 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah. Artinya terdapat perbedaan DER pada periode 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah merger dan akusisi, berarti ada pengaruh merger dan akuisisi terhadap DER. Signifikannya pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap DER menunjukkan bahwa risiko perusahaan semakin besar, karena dengan bergabungnya perusahaan membutuhkan penambahan modal dari hutang. Hasil analisis data terhadap variabel CR diperoleh nilai Z sebesar - 2.072 dengan signifikansi sebesar 0,028, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,028 > 0,05), maka H6 diterima untuk periode 1 tahun sebelum dengan 2 sampai 5 tahun sesudah. Artinya terdapat perbedaan CR pada periode 1 tahun sebelum dengan 2 sampai 5 tahun sesudah merger dan akusisi, berarti ada pengaruh merger dan akuisisi terhadap CR. Signifikannya pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap CR menunjukkan bahwa risiko perusahaan semakin kecil, karena dengan bergabungnya perusahaan maka kedua perusahaan tersebut akan semakin likuid. Hasil uji Manova penelitian menunjukan tidak ada perbedaan rasio keuangan secara serentak, H9 ditolak. Jadi, kinerja perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi ternyata tidak mengalami perbaikan dibandingkan dengan sebelum melaksanakan merger dan akuisisi.

23 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis statistik, maka selanjutnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada variabel NPM yang diuji dengan metode Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Baik dari periode antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun setelah merger dan akuisisi. 2. Pada variabel ROI yang di uji dengan metode Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Baik dari periode antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun setelah merger dan akuisisi. 3. Pada variabel ROE yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Baik dari periode antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun setelah merger dan akuisisi. 4. Pada variabel DER yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Hanya pada periode 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada variabel ini. 5. Pada variabel EPS yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Baik dari periode antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. 6. Pada variabel TATO yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Baik pada periode antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. 7. Pada variabel CR yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Yaitu pada periode

24 antara 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sampai dengan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. 8. Pada pengujian secara parsial rasio likuiditas, CR saja yang menunjukkan memiliki perbedaan yang signifikan pada perbandingan sebelum dan sesudah akuisisi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada 2 tahun hingga 5 tahun sesudah akuisisi maupun rata-rata selama 5 tahun, terjadi kenaikan rasio CR yang signifikan. Selain itu rasio DER menunjukkan berbeda pada 1 tahun. 9. Pada pengujian secara bersama-sama 7 rasio keuangan tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada sebelum dan sesudah akuisisi. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum akuisisi belum dapat menaikkan kinerja perusahaan.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah ukuran sampel yang masih relatif sedikit dan sangat terbatas.

Saran

Saran-saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian maupun keterbatasan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagi Manajemen Perusahaan Bagi perusahaan yang akan melakukan kegiatan akuisisi sebaiknya melakukan persiapan yang baik sebelum memutuskan untuk melakukan akuisisi. Seperti melihat kondisi perusahaan, baik dari manajemen perusahaan maupun financial perusahaan dan juga melihat kondisi ekonomi nasional apakah dalam keadaan baik atau buruk bagi perusahaan. Karena berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, bahwa merger dan akuisisi tidak menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sehingga pihak manajemen perusahaan harus benar-benar memperhitungkan apakah dengan melakukan merger dan akuisisi sesuai dengan tujuan perusahaan.

25 2. Bagi Investor / Pemegang Saham Bagi investor/pemegang saham sebaiknya lebih berhati-hati dalam menyikapi kegiatan akuisisi yang dilakukan perusahaan, karena tidak selalu akuisisi membawa dampak yang baik bagi perusahaan yang melakukan akuisisi. Pada penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan pada rasio NPM, ROI, ROE, TATO dan EPS. Tetapi pada rasio CR dan DER menunjukkan perbedaan yang signifikan, sehingga bagi para investor tidak perlu ragu untuk menginvestasikan sebagian hartanya pada perusahaan tersebut. Bagi investor/pemegang saham yang akan menanamkan sahamnya sebaiknya berhati-hati dalam menyikapi kegiatan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan, karena DER (Debt to total equity ratio) perusahaan yang semakin tinggi akan memperbesar ekspektasi keuntungan bagi pemegang saham. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa DER mengalami perbedaan yang signifikan pada 1 tahun saja, sehingga bagi para pemegang saham sebaiknya menanamkan sahamnya pada tahun tersebut.

3. Bagi Kreditor Bagi kreditor sebaiknya lebih teliti dalam menyikapi kegiatan akuisisi yang dilakukan perusahaan, karena DER (Debt to total equity ratio) yang rendah maka akan semakin besar peredaman dari kerugian yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Sedangkan pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan CR (Current ratio) yang signifikan pada 2-5 tahun, sehingga kemungkinan perusahaan untuk dilikuidasi sangat kecil. Oleh karena itu kreditor tidak perlu takut dengan adanya kebangkrutan yang akan dialami oleh perusahaan tersebut.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi penelitian di masa mendatang hendaknya melakukan pengukuran kinerja keuangan dengan variabel rasio keuangan yang lain atau metode lain, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian serta hendaknya melakukan pengamatan pada periode yang lebih diperpanjang, baik sesudah atau sebelum merger dan akuisisi, sehingga hasil penelitian mendekati kenyataan yang sesungguhnya.

26 REFERENSI

Aji, Muhammad, 2010. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi ( Pada Perusahaan Pengakuisisi periode 20022003). Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Bintang, Cecilia, 2005. Analisis Kinerja Operasi Perusahaan yang Melakukan Merger atau Akuisisi. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol 5. No 1, 2005.

Cassiman, Bruno and Massimo G.C. 2006. Mergers and Acquisitions, The Innovation Impact. Espen, B. 2008. Handbook of Corporate Finance, Empirical Corporate Finance, Vol 2.

Fukao, Kyoji. 2006. Cross Border Acquisitions and Target Firms Performance: Evidence From Japanese Firm-Level Data. National Bureau of Economic Research. Ghozali, Imam. 2000. Statistik Non-Parametrik dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadiningsih, Murni. 2007. Analisis Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisi dan Perusahaan Diakuisisi di BEJ, Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII. Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta : STIM YKPN.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Lindrianasari, Susi, Sianti. 2003 Analisis Pengaruh Akuisisi Internal terhadap Kinerja Operasi Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 8. No 2, 2003.

Marzuki. 2005. Metodologi Riset, Panduan tentang Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial, Edisi Kedua.

27 Payamta, dkk, 2004, Analisis Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7. No 3, 2004.

Sobirin, Achmad, 2001. Merger dan Akuisisi: Sebuah Perkawinan Paradoksal. Jurnal Siasat Bisnis, Vol 1, 2001.

Sudarsanam, P.S (terj.) (1999). The Essence of Mergers and Acquisitions. Jilid 1. Edisi 1. Yogyakarta: ANDI.