1 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN

Download pekerja banyak diantara pekerja mengabaikan penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD) selama berlangsungnya pekerjaan, walaupun ... 0,022. Terda...

0 downloads 534 Views 182KB Size
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDES WITH ACT OF THE USE OF PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT ON BUILDING CONSTRUCTION WORKERS PROJECT OF THE FACULTY OF PUBLIC HEALTH UNIVERSITY OF SAM RATULANGI MANADO Andriani Mandagi *, Paul A.T Kawatu *, Nancy S.H Malonda * *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado ABSTRAK Proses pembangunan proyek konstruksi merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya kecelakaan kerja. Data dari Internasional Labour Organization (ILO) mencatat, setiap hari terjadi sekitar 6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia. Besarnya resiko kecelakaan kerja pada proyek konstruski maka penggunaan alat pelindung diri penting untuk digunakan. Pada observasi dan wawancara disebagian besar pekerja banyak diantara pekerja mengabaikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) selama berlangsungnya pekerjaan, walaupun pihak perusahaan telah menyediakan APD. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja konstruksi pembangunan gedung FKM UNSRAT Manado. Metode pada penelitian ini menggunakan observasional analitik pendekatan cross cectional. Study penelitian ini diambil secara total sampling sebanyak 85 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner. Analisis hubungan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil pada penelitian ini ada 57,6% pekerja tidak menggunakan APD, 55,3% pekerja memiliki pengetahuan baik dan 50,6% pekerja memiliki sikap negatif. Hasil uji Chi-Square untuk pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD nilai p = 0,025 dan untuk sikap dengan tindakan penggunaan APD nilai p = 0,022. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja konstuksi dan terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja konstruksi. Kata Kunci :Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri ABSTRACT The development process of a construction project is an activity that many contain elements danger of accidents. Data from the International Labor Organization (ILO) also record, every day there are about 6,000 fatal occupationnal accidents in the world. The magnitude of the risk of accidents on contrusction made PPE are important to use. On observation and interview of many workers among othher the workers ignore the use of Personal Protective Equipment (PPE) during the work, although the company has been providing PPE. The purpose of this research is to analyze the relationship between knowledge and attitudes with the use of PPE's on building construction workers in Public Health Faculty University of Sam Ratulangi Manado. This research is an observational analytic research with cross sectional study. The sample used is the total population as much as 85 respondents. Data collection was done by using questionnaire. Relationship analysis using Chi-Square test with a significant level of α = 0.05. The results of this research there are 57.6% of workers do not use PPE, 55.3% of workers have a good knowledge and 50.6% of workers had a negative attitude. Chi-Square test results for knowledge with the Act of the use of PPE with p value = 0.025 and attitude with action for the use of the PPE with p value = 0.022. There is a relationship between knowledge with the act of the use of PPE on construction workers and there is a relationship between attitudes with the act of the use of PPE on construction workers. Keywords: Knowledge, Attitude, Act, Personal Protective Equipment

PENDAHULUAN

kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan

maupun

suatu usaha dan upaya untuk menciptakan

perusahaan,

perlindungan

(Sucipto,

dan

keamanan

dari

resiko

1

emosional masyarakat

terhadap dan

pekerja, lingkungan

2014). Kecelakaan kerja adalah

suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki

pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai – nilai

dan sering kali tidak terduga yang dapat

dan tradisi atau budaya.

menimbulkan kerugian baik waktu, harta

Berdasarkan

observasi awal

yang

benda atau property maupun korban jiwa yang

dilakukan oleh peneliti, pembangunan gedung

terjadi di dalam suatu proses kerja konstruksi

Fakultas Kesehatan Masyarakat terdiri dari 6

(Tarwaka, 2014). Proses kerja konstruksi

lantai, dimana gedung yang memiliki lebih

bangunan termasuk dalam kegiatan yang

dari 2 lantai atau gedung bertingkat sangat

sangat berisiko terhadap kecelakaan dan

beresiko tinggi atau sangat rentan terhadap

penyakit akibat kerja.

kecelakaan kerja, dalam mencegah kecelakaan

Data

Internasional

Labour

kerja

perlu

menerapkan

manajemen

Organization (ILO) mencatat, setiap hari

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Alat

terjadi sekitar 6.000 kecelakaan kerja fatal di

Pelindung Diri disediakan oleh perusahaan

dunia. Pada tahun 2013 satu pekerja di dunia

yang juga merupakan pelaksana. Kenyataan

meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan

yang ada melalui pengamatan langsung oleh

kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat

peneliti selama berlangsungnya pekerjaan,

kerja. Selanjutnya tahun 2012 angka kematian

para pekerja hanya mengabaikan mengenai

dikarenakam kecelakaan dan penyakit akibat

penggunaan alat pelindung diri salah satunya

kerja sebanyak 2 juta kasus setiap tahun.

yang ditemui yaitu para pekerja yang sedang

Pengendalian

agar

terhindar

dari

melakukan pekerjaan di gedung bertingkat

resiko kecelakaan kerja sangatlah penting

sebagian

untuk dilakukan. Ada beberapa cara yang

pelindung kepala atau safety helmet, safety

dilakukan

resiko

belt, safety shoes, masker, sarung tangan,

yaitu

safety glasses yang sesuai dengan Standard

untuk

terjadinya pengendaliaan

terhindar

kecelakaan teknis,

dari kerja

pengendalian

besar

Operasional

tidak

menggunakan

Procedure

(SOP)

alat

yang

administratif dan penggunaan Alat Pelindung

ditetapkan., sementara kegiatan konstruksi

Diri (APD). APD merupakan kelengkapan

yang dilakukan adalah struktur bangunan

yang wajib digunakan pada saat bekerja agar

bertingkat yang memiliki resiko kecelakaan

terhindar dari kecelakaan kerja. Penggunaan

kerja. Pengetahuan dan sikap berpengaruh

Alat Pelindung Diri (APD) tentunya harus

terhadap tindakan penggunaan APD, maka

diperiksa terlebih dahulu apakah kondisinya

penulis tertarik untuk melakukan penelitian

sesuai dengan Standard Operasional Prosedur

tentang Hubungan antara pengetahuan dan

(SOP) dan APD yang digunakan harus

sikap

disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis

pelindung diri pada pekerja proyek konstruksi

pekerjaan. Adapun faktor pendorong menurut

pembangunan gedung Fakultas Kesehatan

Notoatmodjo

Masyarakat (FKM) Universitas Sam Ratulangi

(2007),

yang

dapat

mempengaruhi penggunaan APD antara lain

dengan

Manado.

2

tindakan

penggunaan

alat

(Ho ditolak) dan jika p ≥ 0,05 maka

METODE PENELITIAN Jenis

penelitian

yang

digunakan

dalam

menunjukkan tidak ada hubungan antara

penelitian ini yaitu menggunakan metode

variabel bebas dan variabel terikat (Ho

survey analitik, dengan pendekatan Cross

diterima).

Sectional. Penelitian ini dilakukan di proyek konstruksi

untuk

pembangunan

HASIL DAN PEMBAHASAN

gedung

Hasil

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Masyarakat

Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini semua

pekerja

yang

Kesehatan

Masyarakat

yang

Manado,

dengan

bahwa

responden

persentase (14,1%). Berdasarkan masa kerja

data

responden sebagian besar adalah 1-5 tahun berjumlah

Analisis Univariat digunakan untuk distribusi

frekuensi

dan

orang

dengan

persentase

11-15 tahun yaitu berjumlah 8 orang dengan persentase (9,4%). Responden berdasarkan

menggambarkan

pendidikan terakhir yang paling banyak adalah

karateristik dari responden. Analisis bivariat menganalisis

49

(57,6%) dan yang paling sedikit masa kerja

dari

masing-masing variabel yaitu variabel bebas,

untuk

Ratulangi

46 – 55 tahun sebanyak 12 orang dengan

(Notoatmodjo, 2012).

Digunakan

menunjukkan

Sam

yang paling sedikit responden yang berumur

pengolahan data melalui editing, coding, data

terikat

Universitas

orang dengan persentase (40,0%) sedangkan

yang berkaitan dengan tema penelitian. Cara

variabel

proyek

kelompok umur 17 – 25 tahun berjumlah 34

profil perusahan CV. KJS dan referensi lain

menggambarkan

menyelesaikan

berdasarkan umur paling banyak ada di

data yang diperoleh peneliti dari buku, jurnal,

pembersihan

sedang

Masyarakat

menggunakan kuesioner. Data sekunder adalah

tabulasi,

Ratulangi

pembangngunan gedung Fakultas Kesehatan

primer adalah data yang diperoleh peneliti

entry,

Sam

Responden pada penelitian ini adalah pekerja

inklusi dan eksklusi adalah 85 pekerja.Data

langsung

Universitas

yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.

(FKM)

dan diambil sampel yang memenuhi kriteria

wawancara

proyek

85 pekerja dari total populasi ada 102 pekerja

Universitas Sam Ratulangi yaitu 102 pekerja

melalui

dilakukan

Manado. Subjek pada penelitian ini sebanyak

sedang

menyelesaikan proyek pembangunan gedung Fakultas

yang

pembangunan gedung Fakultas Kesehatan

Sam Ratulangi Manado pada bulan Oktober –

adalah

penelitian

tamat SMP/MTS yaitu berjumlah 52 orang

hubungan

dengan persentase (61,2 %) sedangkan yang

antara variabel dependen yaitu tindakan

paling sedikit adalah tidak tamat SD dan tamat

penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan

Perguruan Tinggi masing-masing berjumlah 1

variabel dependen yaitu pengetahuan dan

orang dengan persentase (1,2 %). Berdasarkan

sikap, dengan menggunakan uji Chi Square

lama kerja perhari, responden yang bekerja > 8

dengan tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Jika

jam perhari lebih tinggi yaitu berjumlah 58

p < 0,05 menunjukkan adanya hubungan

orang

antara variabel bebas dengan variabel terikat 3

dengan

persentase

(68,2

%)

dibandingkan dengan responden yang bekerja

responden

≤ 8 jam perhari berjumlah 27 orang dengan

berjumlah 42 orang (49,4%).

persentase (31,8 %).

Hasil

dengan

diatas

sikap

positif

menunjukkan

yaitu

bahwa

pekerja bangunan yang memiliki sikap negatif Pengetahuan

lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja

Berdasarkan hasil penelitian, responden yang

bangunan yang memiliki sikap positif . Sikap

responden yang mempunyai pengetahuan baik

merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap

dengan persentase (55,3 %) berjumlah 47

objek di lingkungan tertentu sebagai suatu

orang sedangkan responden yang mempunyai

penghayatan terhadap obyek (Fitriani S, 2011).

pengetahuan kurang dengan persentase (44,7

Salah seorang ahli psikologis social yaitu

%) yaitu berjumlah 38 orang.

Newcomb

Hasil

penelitian

ini

menyatakan

bahwa

sikap

menunjukkan

merupakan suatu bentuk kesiapan seseorang

bahwa pada penelitian ini pengetahuan yang

dalam melakukan perbuatan nyata, sikap tidak

dimiliki oleh pekerja sebagai responden

sama dengan tindakan (Notoatmodjo, 2012).

penelitian ini sudah baik. Hal ini dikarenakan banyaknya informasi yang didapat baik itu

Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri

lewat media masa dan sebelum bekerja

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

dilakukan breafing. Penginderaan dapat terjadi

mengenai tindakan penggunaan alat pelindung

lewat

pendengaran,

diri dari 85 responden penelitian, didapatkan

penciuman, rasa, dan raba. Nyatanya sebagian

hasil ada 49 orang dengan persentase (57,6%)

besar pengetahuan yang dimiliki manusia

tidak menggunakan APD sedangkan 36 orang

diperoleh melalui indera penglihatan dan

dengan persentase (42,4%) menggunakan

pendengaran

APD.

indera

penglihatan,

(Notoatmodjo,

Pengetahuan

2012).

yang didapat bisa melalui

Hasil

diatas

menunjukkan

bahwa

pendidikan formal ataupun informal misalnya

pekerja bangunan pada proyek konstruksi

diperoleh

untuk

dari

pengalaman

pelatihan,

atau

penyuluhan,

informasi

lainnya

pembangunan

Kesehatan

(Notoatmodjo, 2010).

Masyarakat

gedung

Fakultas

Universitas

Sam

Ratulangi Manado tidak menggunakan APD. Tindakan responden yang kurang baik dalam

Sikap

penggunaan APD dapat dipengaruhi oleh

Berdasarkan hasil penelitian pada pekerja

beberapa faktor dimana faktor internal yaitu

bangunan

untuk

respons dan faktor ekstenal yaitu objek

pembangunan gedung Fakultas Kesehatan

berperan besar terhadap tindakan penggunaan

Masyarakat

proyek

konstruksi

Sam

Ratulangi

APD pada pekerja (Maulana, 2009). Suatu

85

responden,

sikap yang baik belum tentu akan terwujud,

diperoleh hasil responden yang memiliki sikap

melalui suatu tindakan dalam perwujudan

negatif berjumlah 43 orang (50,6%) sedangkan

sikap menjadi suatu perbuatan nyata maka

Manado

Universitas

yang

berjumlah

4

diperlukan faktor pendukung atau kondisi

pelindung diri padahal sudah tersedia. Alasan

yang memungkinkan, antara lain fasilitas,

yang

disamping itu juga diperlukan faktor dukungan

umumnya adalah kenyamanan, bahwa alasan

dari pihak lain (Notoatmodjo, 2010). Pada

utama mengapa pekerja tidak menggunakan

penelitian

APD karena dianggap hanya mengganggu

ini

tindakan

penggunaan

alat

pelindung diri masih kurang dibandingkan dengan

mereka

yang

menggunakan

dikemukakan

oleh

para

pekerja

proses pekerjaan.

alat

Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tabel 1. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tindakan Penggunaan APD Tidak Menggunakan Menggunakan n % n % 27 71,1 11 28,9 22 46,8 25 53,2 49 57,6 36 42,4

Pengetahuan Kurang Baik Total

Total n 38 47 85

p value

% 100 100 100

0,025

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa

persentase (61,2 %), diikuti responden dengan

responden dengan

pendidikan terakhir tamat SMA/MA/SMK

tidak

pengetahuan kurang dan

menggunakan

alat

diri

berjumlah 23 orang dengan persentase (27,1

dengan persentase

%), tamat SD yaitu berjumlah 8 orang dengan

(71,1%), kemudian pengetahuan yang baik dan

persentase (9,4 %) sedangkan yang paling

tidak

diri

sedikit adalah tidak tamat SD dan tamat

sebanyak 22 responden dengan persentase

Perguruan Tinggi masing-masing berjumlah 1

(46,8%).

orang dengan persentase (1,2 %).

sebanyak 27 responden

menggunakan

alat

Selanjutnya

pelindung

pelindung

responden

dengan

pengetahuan yang kurang dan menggunakan

Hasil pengolahan data menggunakan

alat pelindung diri berjumlah 11 responden

uji

dengan persentase (28,9%) dan responden

Statistical Program for Social Sciences (SPSS)

dengan pengetahuan baik dan menggunakan

didapatkan p value sebesar 0,025 dengan nilai

alat pelindung diri sebanyak 25 responden

α = 0,05 (< 0,05) jadi nilai p value lebih kecil

dengan

Pengetahuan

dibandingkan dengan nilai α, maka terdapat

berpengaruh terhadap pendidikan sesorang,

hubungan antara pengetahuan dengan tindakan

sehingga berdasarkan hasil penelitian ini

penggunaan alat pelindung diri. Pekerja yang

pengetahuan juga dapat berpengaruh terhadap

berpengetahuan

pendidikan

berpeluang tidak menggunakan alat pelindung

persentase

karakteristik

terakhir

(53,2%).

dapat

responden

dilihat

hasil

berdasarkan

chi-square

dengan

bantuan

program

kurang 2,789 kali

lebih

diri dibandingkan yang berpengetahuan baik.

pendidikan terakhir yaitu sebagian besar tamat

Hasil penelitian ini sejalan dengan

SMP/MTS yaitu berjumlah 52 orang dengan

penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2014) 5

bahwa ada hubungan antara pengetahuan

tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan

pekerja dengan penggunaan APD pada pekerja

penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014)

kerangka bangunan diperoleh hasil dengan

bahwa pengetahuan tidak berhubungan dengan

menggunakan uji spearman yaitu 0,036 maka

kepatuhan menggunakan APD diperoleh hasil

p value < 0,05 dan kekuatan hubungan antara

dengan menggunakan uji chi square

pengetahuan

0,483 maka p value ≥ 0,05.

pekerja

dengan

kepatuhan

yaitu

penggunaan APD termasuk rendah. Akan

Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tabel 2. Hubungan Antara Sikap Dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tindakan Penggunaan APD Tidak Menggunakan Menggunakan n % n % 30 69,8 13 30,2 19 45,2 23 54,8 49 57,6 36 42,4

Sikap Negatif Positif Total

Total n 43 42 85

p value % 100 100 100

0,022

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil

menyesuaikan diri dari situasi sosial yang

penelitian

telah terkondisikan (Waluyo, 2009).

yang

dilakukan

dengan

menggunakan kuesioner terhadap 85 pekerja

Hasil penelitian diketahui bahwa ada

bangunan di gedung Fakultas Kesehatan

hubungan antara sikap dengan tindakkan

Masyarakat

penggunaan alat pelindung diri pada pekerja

Manado

Universitas

menunjukkan

Sam

Ratulangi

responden

yang

proyek

konstruksi

pembangunan

gedung

memiliki sikap negatif terhadap penggunaan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

alat pelindung diri dan tidak menggunakan alat

Sam Ratulangi Manado. Hasil ini didasarkan

pelindung diri berjumlah 30 orang (69,8%)

dari analisis statistik dengan menggunakan uji

sedangkan responden yang memiliki sikap

chi-square, diperoleh p value sebesar 0,022

negatif dan tidak menggunakan alat pelindung

dengan nilai α = 0,05 (< 0,05) jadi nilai p

diri berjumlah 19 orang (45,2%). Responden

value lebih kecil dibandingkan dengan nilai α,.

yang memiliki sikap negatif dan menggunakan

Pekerja yang memiliki sikap negatif 2,794 kali

alat pelindung diri berjumlah 13 orang

lebih berpeluang tidak menggunakan alat

(30,2%) sedangkan responden yang memiliki

pelindung diri dibandingkan yang memiliki

sikap positif dan menggunakan alat pelindung

sikap positif.

diri berjumlah 23 orang (54,8%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan

Sikap juga diartikan sebagai kesiapan

penelitian yang dilakukan oleh Setyowati

untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan

(2010), bahwa ada hubungan antara sikap

cara tertentu, apabila diperhadapkan dengan

dengan

suatu objek yang menghendaki adanya respon.

konstruksi

Pola perilaku, kesiapan antisipatif untuk

pembangunan Rumah Sakit dan diperoleh

pemakaian working

APD

pada

pekerja

at

height

proyek

6

7

hasil dengan menggunakan uji chi square yaitu

Kesehatan Masyarakat Universitas Sam

p-value < 0,005. Akan tetapi penelitian ini

Ratulangi Manado.

tidak sejalan dengan penelitian yang telah

2. Ada hubungan antara sikap dengan

dilakukan oleh Saputri (2014), bahwa tidak

tindakan penggunaan alat pelindung diri

ada hubungan antara sikap pekerja dengan

pada

penggunaan APD dikarenakan masih ada

pembangunan gedung Fakultas Kesehatan

pekerja yang tidak menggunakan APD saat

Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

bekerja karena sudah berpengalaman bekerja

Manado.

di

proyek

dan

diperoleh

hasil

pekerja

proyek

konstruksi

dengan

menggunakan uji spearman yaitu p value ≥

SARAN

0,05.

Saran yang dapat dianjurkan berkaitan dengan

Rangkuman

dari

berbagai

hasil

penelitian yang ada, sebagian menunjukkan

penelitian ini yaitu:

terdapat hubungan yang kuat antara sikap

1. Hendaknya

pekerja

bangunan

lebih

dengan tindakan penggunaan APD, namun

mentaati peraturan keselamatan kerja yaitu

sebagian

juga

penggunaan alat pelindung diri yang telah

hubungan

antara

menunjukkan sikap

lemahnya

dengan

tindakan

disiapkan

penggunaan APD (Azwar, 2013). Sikap

negatif

yang

dan

ditetapkan

dari

pihak

perusahaan. diperlihatkan

2. Hendaknya

PT.

KJS

meningkatkan

seseorang membuat pribadi orang tersebut

pengawasan bukan hanya proses kerja

berperilaku

melainkan

tidak

aman.

Sikap

adalah

lebih

mengawasi

alat

pelindung

mengenai

determinan paling penting dalam keselamatan

penggunaan

kerja dan dibuktikan bahwa sikap pekerja

memberikan peringatan atau sanksi bagi

terhadap keselamatan kerja terlihat kurang

pekerja yang tidak patuh pada aturan untuk

positif

menggunakan alat pelindung diri.

pada

perusahaan-perusahaan

yang

diri

dan

angka kecelakaan kerjanya tinggi. Bentukbentuk

sikap

yang

dapat

menyebabkan

DAFTAR PUSTAKA

kecelakaan kerja antara lain adalah tidak

Azwar, S. 2013. Sikap Manusia Teori dan

bertanggung jawab dan tidak memiliki sikap

Pengukurannya.

kerjasama (Winarsunu, 2010).

Yogyakarta.

Pustaka

Pelajar.

Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan Edisi Pertama. Graham Ilmu. Yogyakarta.

KESIMPULAN Berdasarkan

hasil

penelitian

dapat

International Labour Organization. 2013.

disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada dengan

hubungan tindakan

antara

Data pengetahuan

penggunaan

Statistik

Pekerja.

(www.ilo.org>document>wcms).

alat

Maulana, H. DJ. 2009. Promosi Kesehatan.

pelindung diri pada pekerja proyek

Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

konstruksi pembangunan gedung Fakultas 7

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan

Surabaya.

(online).

Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

(httpjournal.unair.ac.iddownload-

Cipta. Jakarta.

fullpapers-kklk4d5d3527eb2full.pdf,

Notoatmodjo S. 2010. Promosi Kesehatan

diakses tanggal 7 November 2016).

Teori dan Aplikasi. PT. Rineka Cipta.

Setyowati,

Jakarta.

Yang

Height Proyek Pembangunan Rumah

Putri, K.D.S. 2014. Analisis Faktor Yang Berhubungan

dengan

Sakit

Kepatuhan

Kesehatan

Universitas

Sucipto,

(online).

diakses

pada

Penggunnaan

APD

Kerja.

dan

Gosyen

Surakarta.

Kepatuhan

Waluyo, M. 2009. Psikologi Teknik Industri.

Pekerja

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Skripsi.

Winarsunu T. 2010. Psikologi Keselamatan

Departemen K3 Fakultas Kesehatan Universitas

Keselamatan

K3 di Tempat Kerja. Harapan Press,

pada

Bangunan.

2014.

Tarwaka. 2014. Manajemen dan Implementasi

Saputri, I.A.D. 2014. Faktor-faktor yang dengan

(online).

Publishing.Tangerang.

tanggal 19 Agustus 2016).

Berhubungan

C.D.

Kesehatan

(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/kklk 1d0764ead72full.pdf,

Jakarta.

diakses tanggal 7 November 2016).

Masyarakat

Airlangga.

X

httpeprints.undip.ac.id2883413926.pdf,

Menggunakan Alat Pelindung Diri.

Masyarakat

Faktor

Pada Pekerja Konstruksi Working At

Kesehatan .PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Kerangka

2010.

Berhubungan Dengan Pemakaian Apd

Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian

Jurnal

S.R.T.

Kerja.

Airlangga.

8

UMM

Pres.

Malang