1 MENGENDALIKAN KADAR KOLESTEROL PADA

Download Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2,Juli 2015 | 1. MENGENDALIKAN KADAR KOLESTEROL PADA HIPERKOLESTEROLEMIA. Muhammad Yani. Prodi...

0 downloads 342 Views 727KB Size
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2,Juli 2015 |1 MENGENDALIKAN KADAR KOLESTEROL PADA HIPERKOLESTEROLEMIA

Muhammad Yani Prodi Ilmu Keolahragaan PPS Unversitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK Hiperkolesterol ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi keadaan normal Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal (Indratni, 2009). Faktor penyebab hiperkolesterol diantaranya, faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi lemak, kurang olahraga dan kebiasaan merokok. Penanganan diperlukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai upaya mencegah terjadinya dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol. Therapeutic Lifestyle Changes (TLC) mencakup penurunan asupan lemak jenuh dan kolesterol, pemilihan bahan makanan yang dapat menurunkan kadar LDL, penurunan berat badan, dan peningkatan aktivitas fisik yang teratur. Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi oleh motivasi diri dan lingkungan yang memerlukan konseling gizi yang baik dan berkelanjutan. Terapi bekam menurunkan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterol umur 45 tahun ke atas dan Pemberian jus buah naga merah pada kelompok perlakuan dengan dosis 2,86gr/kgBB setiap hari selama 21 hari berpengaruh secara bermakna terhadap penurunan kadar kolesterol total pria hiperkolesterolemia. Kata Kunci: kadar kolesterol dan hiperkolesterolemia

PENDAHULUAN

kematian di dunia, dan diperkirakan pada

Saat ini masalah kesehatan telah

tahun 2015 angka kematian penyakit

bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit

jantung dan pembuluh darah meningkat

degeneratif. Penyebabnya diduga akibat

menjadi

20

perubahan gaya hidup, pola makan, faktor

Health

Orgnization

lingkungan, kurangnya aktivitas fisik dan

kematian di Indonesia yang diakibatkan

faktor stres. Gaya hidup kurang aktivitas,

oleh penyakit jantung dan pembuluh

terlalu banyak mengonsumsi makanan

darah yaitu pada tahun 2002 sebesar 28%

mengandung lemak dan kolesterol serta

dan mengalami peningkatan pada tahun

kurangnya asupan serat dapat memicu

2008 sebesar 30%. Berdasarkan Profil

penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif

Kesehatan

yang cukup banyak memengaruhi angka

penyakit jantung dan pembuluh darah

kesakitan dan kematian adalah penyakit

merupakan kasus tertinggi yaitu sebesar

kardiovaskular.

880.193 (62,43%) dari total 1.409.857

Penyakit jantung dan pembuluh darah

merupakan

penyebab

utama

juta.

Berdasarkan World

Provinsi

(WHO),

Jawa

angka

Tengah

kasus penyakit tidak menular. Kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah

Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2,Juli 2015 |2 dipengaruhi oleh banyak faktor, salah

Thailand pada tahun 2006 menunjukkan

satunya

oleh

bahwa penderita hiperkolesterolemia pada

hiperkolesterolemia, yaitu kondisi dimana

pria didominasi pada usia 30-39 tahun

kadar kolesterol dalam darah meningkat di

sebesar 22,8%, 40-49 tahun sebesar

atas batas normal. Hal ini ditunjukan pada

25,6%, dan 50-59 tahun sebesar 20,9%.

disebabkan

penelitian yang dilakukan di Semarang

Kadar

kolesterol

total

dapat

pada tahun 2007-2008, kadar kolesterol

dipengaruhi oleh asupan zat gizi, yaitu

dalam darah >200mg/dl meningkatkan

dari makanan yang merupakan sumber

risiko terjadinya penyakit jantung dan

lemak.

pembuluh darah sebesar 1,8 kali lebih

sebanyak

besar dibandingkan dengan kolesterol

meningkatkan kolesterol total sebanyak 2-

darah <200 mg/dl.

3mg/dl. Keadaan ini dapat berpengaruh

Kematian di usia muda. Laporan

Peningkatan

pada

100

proses

konsumsi

lemak

mg/hari

dapat

biosintesis

Badan Kesehatan Dunia pada tahun

Sintesis

2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian

beberapa faktor, salah satunya penurunan

akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9%

aktivitas HMG KoA reduktase yang dapat

dari jumlah total kematian di usia muda.

menurunkan sintesis kolesterol. Untuk

Hiperkolesterol ialah keadaan dimana

menurunkan

kadar kolesterol dalam tubuh melebihi

dengan mengkonsumsi serat serta vitamin

keadaan

yang

normal

(Oetoro,

2007).

Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko

kolesterol

kolesterol.

dipengaruhi

sintesis

tinggi

kolesterol

sehingga

oleh

yaitu

kadarkolesterol

dalam darah menurun.

terkena aterosklerosis, penyakit jantung

Penanganan

diperlukan

untuk

koroner, pankreatitis (peradangan pada

mengendalikan kadar kolesterol darah

organ

sebagai

pankreas),

gangguan

tiroid,

diabetes penyakit

melitus, hepar

&

upaya

Therapeutic

penyebab

mencakup

faktor

keturunan,

tinggi

lemak,

diantaranya,

konsumsi

kurang

makanan

olahraga

dan

kebiasaan merokok (Setiati, 2009). Pada

terjadinya

dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol.

penyakit ginjal (Indratni, 2009). Faktor hiperkolesterol

mencegah

Lifestyle

Changes

(TLC)

penurunan

asupan

lemak

jenuh dan kolesterol, pemilihan bahan makanan yang dapat menurunkan kadar LDL,

penurunan

berat

badan,

dan

penderita

peningkatan aktivitas fisik yang teratur.

dijumpai

Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi

laki-laki

oleh motivasi diri dan lingkungan yang

kolesterol meningkat dari umur 35 sampai

memerlukan konseling gizi yang baik dan

umur 50 tahun. Sebuah penelitian di

berkelanjutan.

hiperkolesterolemia pada

usia

umumnya

dewasa.

Pada

Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2,Juli 2015 |3 PEMBAHASAN Adult

Treatment

Panel

III

merekomendasikan multifaktor

untuk

(ATP

III)

terbaru telah membuktikan efikasi

pendekatan

diet rendah lemak jenuh dalam

risiko

menurunkan kadar LDL. Sebagai

terjadinya CHD. Pendekatan ini disebut

contoh, penelitian DELTA yang

sebagai TLC5 yang meliputi:

meneliti pengaruh pengurangan

1. Mengurangi

menurunkan

asupan

lemak

jenuh

diet lemak jenuh dari 15% hingga

(saturated fat) dan kolesterol

6,1%

a. Lemak Jenuh

Pada diet rendah lemak jenuh,

Lemak jenuh merupakan

kebutuhan

energi

total.

kolesterol LDL dapat dikurangi

komponen utama makanan yang

hingga

menentukan kadar LDL serum.

epidemiologi menunjukkan bahwa

Pengaruh lemak jenuh terhadap

populasi

kolesterol total dalam serum telah

makanan tinggi lemak jenuh dan

banyak

kolesterol

diteliti.

Analisis

dari

11%.

yang

Penelitian

mengkonsumsi

berisiko

beberapa penelitian menunjukkan

mengalami

bahwa setiap peningkatan 1%

yang

kalori dari lemak jenuh akan

menunjukkan bahwa penurunan

disertai peningkatan LDL serum

asupan

sebesar

2%.

mengurangi

penurunan

1%

Sebaliknya, asupan

lemak

CHD.

tinggi

dilakukan

LDL

sebesar 24%.

2%.

Uji

b. Kolesterol

Gordon,

jenuh

dapat

kolesterol

serum

sehingga risiko terjadinya CHD menurun

sebesar

oleh

lemak

jenuh dapat menurunkan kadar serum

Metaanalisis

secara

bermakna

2. Memilih sumber makanan yang dapat

Metaanalisis

terbaru

menurunkan kolesterol (stanol/sterol,

menunjukkan diet tinggi kolesterol

serat larut air, serta soy protein)

dapat meningkatkan kadar LDL.

a. Stanol/Sterol Tumbuhan

Bahan

makanan

yang

Sterol dapat dijumpai pada

yaitu

kacang kedelai dan dari minyak

produk-produk hewani, susu sapi,

pohon pinus. Sterol dari tumbuhan

daging, serta telur. Beberapa data

minyak

epidemiologi,

diesterifikasi dengan lemak tidak

mengandung

Western

kolesterol

antara Electric

lain

The

Study,

jenuh

cemara

(unsaturated

fatty

acid)

sterol

yang

menunjukkan bahwa diet tinggi

membentuk

kolesterol

dapat

meningkatkan

kelarutan

risiko terkena penyakit jantung

lemak.

Sebuah

penelitian

melalui pengaruh diet terhadap

menunjukkan bahwa asupan yang

LDL serum.

berasal dari tumbhan stanol/sterol

dapat

meningkatkan

ester

dapat

Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2,Juli 2015 |4 ester sebesar 2-3 gram perhari

Obesitas peningkatan

sebesar 6- 15% tanpa mengubah

hiperlipidemia,

kadar

metabolik, hipertensi, stroke, diabetes

HDL

dan lain

trigliserida. menunjukkan

melitus,

risiko

dengan

mampu menurunkan kadar LDL

Penelitian

terjadinya

CHD,

osteoartritis,

sindrom

gout,

serta

konsumsi susu fermentasi yang

keganasan. Panduan dari ATP III

diperkaya

rutin

menekankan penurunan berat badan

setiap hari mampu menurunkan

pada pasien overweight dan obesitas

kadar LDL serum sebesar 10,6%.

sebagai

sterol

secara

b. Peningkatan asupan serat larut

10

gram

perhari

dapat

bagian

dari

intervensi

penurunan LDL serum.

Peningkatan serat larut 5-

c.

berkaitan

Pada

12

minggu

pertama,

pasien menjalani pengaturan makan

mengakibatkan penurunan LDL

untuk

menurunkan

LDL

sekitar 5%.

sebelum

Protein Soya

penurunan berat badan. Tujuan awal

diperkenalkan

serum

intervensi

Soy protein tergolong diet

intervensi penurunan berat badan

rendah lemak jenuh dan rendah

yaitu menurunkan berat sekitar 10%

kolesterol. Salah satu penelitian

selama 6 bulan.

melaporkan

bahwa

konsumsi

protein soya 25 gram/hari disertai

4. Meningkatkan Aktivitas Fisik yang Teratur

diet rendah lemak jenuh dan kolesterol,

dapat

menurunkan

Berdasarkan panduan ATP III, aktivitas

fisik

yang

teratur

amat

kadar LDL sekitar 5%. Protein

ditekankan karena berperan penting

soya

dalam

mengandung

isoflavon,

penanganan

sindrom

serat, dan saponin. Terdapat bukti

metabolik. Peningkatan aktivitas fisik

penelitian

dapat menurunkan kadar LDL, very

yang

menunjukkan

penurunan LDL serum bergantung

low-density

pada kandungan isoflavon dalam

dan trigliserida, serta meningkatkan

protein soya, meskipun data yang

HDL. Tujuan peningkatan aktivitas

digunakan untuk

fisik pada pasien hiperkolesterolemia

menyimpulkan

lipoprotein

masih kurang adekuat. Asupan

yaitu

tinggi

keseimbangan

protein

soya

dapat

untuk

cholesterol,

menciptakan

energi,

mengurangi

menghasilkan penurunan ringan

risiko terjadinya sindrom metabolik,

kadar

serta menurunkan risiko terjadinya

LDL,

digunakan

terutama untuk

produk hewani. 3. Penurunan Berat Badan

bila

mengganti

CHD. Aktivitas

fisik

yang

direkomendasikan yaitu aktivitas fisik dengan intensitas moderat selama 30

Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2,Juli 2015 |5 menit setiap harinya dan dilakukan

penurunan

minimal 3-4 kali dalam seminggu.12

reduktase yang dapat menurunkan

Pasien hiperkolesterolemia dengan

sintesis kolesterol. Proses biosintesis

gaya

kolesterol

hidup

sedentary,

dianjurkan

aktivitas

dapat

HMG

dihambat

KoA

oleh

untuk memulai aktivitas fisik yang

tokotrienol yang terdapat pada buah

kemudian

naga merah, yaitu zat gizi esensial

ditingkatkan

secara

bertahap.

anggota

vitamin

menghambat

E

yang

enzim

Ada terdapat dua hasil penelitian yang

reduktase

yang

merekomendasikan

biosintesis

kolesterol

guna

menurunkan

kadar kolesterol tetap stabil: 1. Pengaruh pemberian jus buah naga merah

(hylrocereus

polyrhizus)

HMG-KoA

mengontrol dalam

jalur hati,

menghambat

pembentukan

mevalonat

pembentukan

sehingga

kolesterol akan menurun.

terhadap kadar kolesterol total pria hiperkolesterolemia

dapat

Selain itu kandungan serat pada buah naga dapat berperan

Hasil diperoleh Pemberian jus

menurunkan kadar kolesterol. Serat

buah naga merah dengan dosis

dapat menunda pengosogan lambung

2,86gr/kgBB selama 21 hari dapat

sehingga rasa kenyang menjadi lebih

berpengaruh

kadar

lama akibatnya asupan kalori menjadi

kolesterol total. Hasil uji statistik

berkurang. Pada saat seperti ini

menunjukkan

sekresi insulin akan berkurang dan

terhadap

perubahan

ada

total

diikuti dengan penghambatan kerja

intervensi

enzim HMG-KoA reduktase sehingga

(p<0.05),

sintesis kolesterol menurun. Kerja

hasil cek darah sesudah pelaksanaan

enzim ini distimulasi oleh adanya

intervensi

kadar

insulin dan tiroksin tetapi dihambat oleh adanya glucagon. Serat juga

sebelum antara

kadar

perbedaan

dan

kolesterol

sesudah

kedua kelompok

menunjukan

kolesterol

total

pada

kelompok

perlakuan

lebih

rendah

daripada

diketahui

dapat

mengikat

kelompok kontrol. Buah Naga Merah

empedu

mengandung berbagai zat yang dapat

pengeluarannya melalui feses. Garam

menurunkan kadar kolesterol darah,

empedu yang telah terikat pada serat

diantaranya tokotrienol, serat, niasin,

tidak

PUFA

Untuk

melalui siklus enterohepatik dan akan

menurunkan kadar kolesterol dalam

disekresi melalui feses, akibatnya

darah,

terjadi

dan

yaitu

vitamin

dengan

C.

menurunkan

proses sintesis kolesterol.

dan

asam

dapat

empedu

meningkatkan

direabsorpsi

penurunan yang

kembali

jumlah

menuju

ke

garam hati.

Sintesis kolesterol dipengaruhi

Penurunan ini akan meningkatkan

oleh beberapa faktor, salah satunya

pengambilan kolesterol dari darah

Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2,Juli 2015 |6 untuk

disintesis

kembali

menjadi

bekam

dilakukan

pada

garam empedu yang baru, sehingga

meridian

terjadi penurunan kadar kolesterol

hiperkolesterol yaitu titik KHL1, UN2,

dalam darah. Pengikatan empedu

UN3, AK1 dan AK2. Pemberian terapi

juga dapat merubah senyawa cholic

bekam pada titik-titik meridian yang

acid menjadi chenodeoxycholic acid

tepat maka akan terjadi proses pada

yang dapat menghambat kerja enzim

kapiler dan arteriola, peningkatan

HMG-KoA reduktase Penghambatan

jumlah leukosit, limfosit dan sistem

enzim

menghambat

retikulo-endothelial, pelepasan ACTH,

pembentukan mevalonat, isoprene,

kortison, endorphin, enkefalin dan

squalen

faktor

ini

akan

dan

pembentukan

kolesterol. kolesterol

Jika

untuk

titik-titik

humoral

menurunkan

lain

yang

juga

terhambat

menimbulkan efek anti peradangan,

maka VLDL tidak akan dihidrolis dan

penurunan serum lemak trigliserida,

akan menekan LDL dalam darah.

fosfolipida, kolesterol total khususnya

2. Penurunan Kadar Kolesterol Dengan

kolesterol LDL, merangsang lipolisis

Terapi Bekam Hasil

jaringan lemak dan menormalkan pemeriksaan

kadar

kolesterol terhadap 9 responden pada

kadar glukosa dalam darah (Umar, 2010).

kelompok perlakuan setelah diberikan terapi bekam menunjukkan bahwa mayoritas kadar

mengalami

kolesterol.

KESIMPULAN

penurunan

Rerata

sebesar

Penanganan

diperlukan

untuk

mengendalikan kadar kolesterol darah

207,9 mg/dl dan standar deviasi

sebagai

39,232 sedangkan delta sebesar -

dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol.

30,78.

Therapeutic

Rerata

penurunan

kadar

upaya

mencegah

terjadinya

Lifestyle

Changes

(TLC)

penurunan

asupan

lemak

kolesterol pada kelompok perlakuan

mencakup

30,78 mg/dl. Mayoritas responden

jenuh dan kolesterol, pemilihan bahan

mengalami penurunan akibat efek

makanan yang dapat menurunkan kadar

terapi

LDL,

bekam.

Terapi

bekam

penurunan

berat

badan,

dan

mengeluarkan zat toksik termasuk

peningkatan aktivitas fisik yang teratur.

kolesterol yang tidak terekskresikan

Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi

oleh tubuh melalui permukaan kulit

oleh motivasi diri dan lingkungan yang

dengan

melukai

penghisapan.

Terapi

memberikan

efek

kulit

dan

memerlukan konseling gizi yang baik dan

bekam

juga

berkelanjutan.

relaksasi

dan

Terapi

bekam

menurunkan

kadar

vasodilatasi pada pembuluh darah

kolesterol pada pasien hiperkolesterol

sehingga

umur 45 tahun ke atas dan Pemberian jus

bisa

melancarkan

peredaran darah. Pemberian terapi

buah

naga

merah

pada

kelompok

Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2,Juli 2015 |7 perlakuan

dengan

dosis

2,86gr/kgBB

Yogyakarta : Dokter Books, hlm. 31-32, 36.

setiap hari selama 21 hari berpengaruh secara bermakna terhadap penurunan kadar

kolesterol

total

pria

Umar, AW. 2010. Sembuh dengan Satu Titik. Solo : Al-Qowam, hlm. 64. Zahid

Fikri. 2012. Penurunan Kadar Kolesterol Dengan Terapi Bekam. Surabaya: Universitas Airlangga.

Ruth

Grace Aurora. 2012. Peran Konseling Berkelanjutan pada Penanganan Pasien Hiperkolesterolemia. J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 5, Mei 2012.

Argan

Nadimin. Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pegawai Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. Media Gizi Pangan, Vol. XI, Edisi 1, Januari – Juni. 2011. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.

Caesar Budiatmaja. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylrocereus Polyrhizus) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pria Hiperkolesterolemia. Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 655-664

Kreisberg RA, Oberman A. Medical Management of hyperlipidemia/dyslipedemia. The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism 2003; 88(6):2445-61.

Tunggul Waloya. 2013. Hubungan Antara Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Kolesterol Darah Pria Dan Wanita Dewasa Di Bogor. JGP, Volume 8, Nomor 1, Maret 2013.

Pareira,

Asmariani.W.G dan E.Probosari. 2012. Pengaruh Pemberian Buah Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Kadar Kolesterol LDL dan Kolesterol HDL pada tikus Sprague Dawley dengan hiperkolesterolemia. Journal of Nutrition College 1(1): 256-268

hiperkolesterolemia.

DAFTAR PUSTAKA Kyun, Park Sung .Fruit, vegetable, and fish consumption and heart rate variability: the Veterans Administration Normative Aging Study1–3. Am J Clin Nutr 2009;89:778–86.

F. M. M.2010. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Putih(Hylocereus undatus H.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus norvegicus). Other Thesis, Universitas Sebelas Maret

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 [serial online] [cited 2014 April 15]. Available from: URL: http://jateng.bps.go.id/index.php Oetoro, S. 2007. Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol. (Online), (http://www.medicastore.com/kole sterol/, diakses tanggal 17 Juni 2015 jam 10.45 WIB). Setiati,

E. 2009. Bahaya Kolesterol, Mengenal, Mencegah dan Menanggulangi Kolesterol.

Andri Sukeksi. 2010. Kadar Kolesterol Darah Pada Penderita Obesitas Di Kelurahan Korpri Sambiroto Semarang. http//jurnal.unimus.ac.id