Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
1 PENGARUH SALES PROMOTION DAN ADVERTISING TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT INDONESIA WACOAL SURABAYA Hapy Anggraeni
[email protected]
Mashariono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ABSTRACT A company as a work unit is always trying to organize all the available recourse so that in their activity it can achieve the maximum result ,which eventually is expected to increase the sales volume. One of the strategies to increase the sales volume is by doing promotion. The purpose of this research is to find out the significant influence of both sales promotion and advertising either simultaneously or partial to the sales volume at PT Indonesia Wacoal Surabaya ,and also to find out which one has the dominant influence between sales promotion and advertising to the sales volume at PT Indonesia Wacoal Surabaya. Research type applies is quantitative with method causal comparative research, with sampling technique applies judgement sampling. Based on the result of the research it can be concluded that the simultaneous test of the sales promotion and advertising has significantinfluence to the sales volume at PT Indonesia Wacoal because sig. 0,018 < α = 0,05. And the result of the partial test has the sig value for sales promotion variable of 0,021 < α = 0,05 and the sig value of advertising variable of 0,028 < α = 0,05, so that partially both variables have significant influence to the sales volume at PT Indonesia Wacoal Surabaya. Variable that has dominant influence to the sales volume at PT Indonesia Wacoal Surabaya is advertising because it has the greates partial coefficient determination which is 0,6773. Keywords: marketing, sales promotion, advertising and sales volume.
ABSTRAK Perusahaan sebagai suatu unit kerja selalu berusaha untuk mengorganisir segala sumber daya yang ada agar dalam aktifitasnya dapat tercapai hasil yang maksimal, yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan. Salah satu strategi untuk meningkatkan volume penjualan dengan melakukan promotion. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sales promotion dan padvertising secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya, serta untuk mengetahui manakah diantara sales promotion dan advertising yang berpengaruh dominan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif dengan metode kausal komparatif (causal comparative research), dengan teknik pengambilan sampel menggunakan judgement sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian secara simultan sales promotion dan advertising mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya, karena sig. 0,018 < = 0,05. Sedangkan hasil pengujian parsial nilai sig variabel sales promotion 0,021 < = 0,05 dan nilai sig variabel advertising 0,028 < = 0,05, sehingga kedua variabel tersebut secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya. Variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya adalah advertising karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar yaitu sebesar 0,6773.
Kata Kunci: pemasaran, sales promotion, advertising dan volume penjualan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
2 PENDAHULUAN Kondisi perekonomian yang kian mengglobal yang ditopang dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat menuntut dimilikinya daya saing yang semakin tinggi dari setiap pelaku di pasar global. Langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing menjadi sangat vital untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada seoptimal mungkin. Di satu pihak, semakin derasnya arus informasi yang masuk melalui media internet, televisis dan media lainnya akan berpengaruh kepada pola konsumsi masyarakat yang selanjutnya dapat mempengaruhi pola permintaan masyarakat. Di lain pihak, perusahaan multi nasional yang pada umumnya mempunyai akses yang lebih mudah terhadap teknologi yang canggih semakin berlombah-lombah untuk menciptakan produk-produk baru yang customized untuk memenuhi selera konsumen. Mereka selalu berusaha untuk menjangkau potential demand dengan menggunakan iklan melalui berbagai media. Pemberian diskon atau hadiah-hadiah yang menarik agar loyalitas konsumen dapat dipertahankan. Setiap perusahaan yang ingin maju harus mengikuti perkembangan, cepat tanggap terhadap pengaruh dan rangsangan masuk serta mengusahakan kemajuan usahanya yaitu sesuai dengan komitmen atau tujuan organisasinya. Perusahaan sebagai suatu unit kerja selalu berusaha untuk mengorganisir segala sumber daya yang ada agar dalam aktifitasnya dapat tercapai hasil yang maksimal, yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan. Salah satu strategi untuk meningkatkan volume penjualan dapat dilakukan dengan cara sistem pemasaran yang tepat, Dalam pemasaran modern, perusahaan tidak hanya mengembangkan produk yang berkualitas, penetapan harga yang tepat, dan penetapan harga yang terjangkau oleh konsumen saja, tetapi perusahaan juga harus melakukan komunikasi dengan konsumen untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Segala upaya untuk mempertahankan konsumen biasanya mutlak diperlukan. Salah satu upaya untuk meningkatkan dan menjaga pertumbuhan volume penjualan, karena penjualan memegang peranan yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan, sebab apabila barang yang dihasilkan tidak dapat dijual atau penjualan mengalami penurunan maka kelangsungan hidup perusahaan dapat terganggu. Didalam dunia pemasaran kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli melalui kegiatan promosi. Promosi terdiri dari kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakan berjangka waktu pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Sarana promosi yang dilakukan perusahaan akan menjamin adanya kelancaran dalam pengenalan dan penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Karena itu setiap perusahaan akan menentukan dan memilih elemen promosi mana yang akan digunakan untuk memasarakan produknya dengan harapan dapat meningkatkan tingkat volume penjualan untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Dengan adanya promosi maka akan diharapkan setelah konsumen mampu mengenal atau mengidentifikasi dari produk atau jasa yang dipasarakan, konsumen akan mencoba, dan apabila mereka puas, bisa dipastikan akan terjadi pembelian ulang dan akhirnya akan menjadi pelanggan. Namun setelah mendapatkan pelanggan bukan berarti promosi harus berhenti begitu saja, tetapi program ini harus terus dilaksanakan karena konsumen (kembali ke sifat asalnya) yaitu manusia yang tidak pernah merasa puas, sehingga mereka mereka ingin mencoba sesuatu yang baru, lebih menarik, dan lebih menantang. Oleh karena itu promosi harus terus dilakukan secara dinamis mengikuti selera konsumen yang selalu terus berubah. Seiring dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat, maka permintaan terhadap suatu produk maupun jasa baik secara kualitas maupun kuantitasnya akan meningkat pula. Hal ini dapat mendorong para produsen untuk bersaing dalam
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
3 menawarkan berbagai macam produk maupun jasa kepada konsumen. Dalam mengantisipasi persaingan usaha yang semakin ketat pengetahuan tentang pemasaran sangatlah penting untuk dimiliki oleh para pemilik perusahaan. PT Indonesia Wacoal Surabaya adalah sebuah perusahaan suplayer pakaian wanita yang merupakan jaringan pemasaran dan penjualan terutama di Surabaya. PT Indonesia Wacoal Surabaya memiliki berberapa macam merk dan model pakaian wanita yang masing-masing model tersebut mempunyai berbagai macam tipe, pada penelitian ini peneliti menfokuskan pada peningkatan volume penjualan yang dipengaruhi oleh strategi pemasaran perusahaan yaitu sales promotion dan advertising. Kegiatan sales promotion dan advertising yang dilakukan PT Indonesia Wacoal Surabaya Surabaya perlu adanya peningkatan, karena secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan volume penjualan. Akan tetapi, faktor-faktor diluar sales promotion dan advertising yang mempengaruhi volume penjualan seperti pertumbuhan ekonomi, saluran distribusi, kebijakan penetapan harga, dan sebagainya yang perlu perhatian khusus. Ditambah dengan adanya masalah lain, yaitu munculnya pesaingpesaing baru dengan merk lain yang spesifikasi dan harganya hampir sama, sehingga menimbulkan suatu kompetisi antar competitor yang semakin ketat dalam penjualan dan pengoperasian perusahaan, dan juga dapat disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai kelebihan dan kekurangan competitor yang dimungkinkan akan dapat mempengaruhi penurunan penjualan. Karena sangat pentingnya sales promotion dan advertising didalam pemasaran suatu produk yang berkaitan dengan volume penjualan perlu diperhatikan serius. Jadi apabila pemilik perusahaan mengharapkan perusahaannya mendapatkan tempat yang luas di pasaran dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang serta mengalami perkembangan yang pesat maka pemilik perusahaan harus dapat melaksanakan strategi dan pemasaran yang tepat dan benar. Apabila aktivitas sales promotion dan advertising yang dilakukan oleh perusahaan mengalami penurunan aktivitas dari tahun ke tahun, maka hal ini mengakibatkan pada penurunan volume penjualan. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah adalah: (1) Apakah sales promotion dan advertising secara simultan mempengaruhi volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya?; (2) Apakah sales promotion dan advertising secara parsial mempengaruhi volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya?; (3) Diantara sales promotion dan advertising manakah yang berpengaruh dominan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui dan menganalisis sales promotion dan advertising secara simultan berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya; (2). Untuk mengetahui dan menganalisis sales promotion dan advertising secara parsial berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya; (3) Untuk mengetahui dan menganalisis diantara sales promotion dan advertising yang berpengaruh dominan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya. TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak untuk mencapai suatu keberhasilan dalam perusahaan, apabila suatu perusahaan ingin berhasil dalam melaksanakan proses pemasaran, maka manajemen perusahaan harus dapat menerapkan suatu strategi pemasaran dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat terwujud sesuai dengan misi dan visi perusahaan. Menurut Stanton (dalam Dharmmesta dan Handoko, 2011:4) mendefinisikan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan menistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
4 yang ada maupun pembeli potensial. Usaha untuk lebih mengefektifkan pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam empat faktor konsep pemasaran (Kotler, 2008:22-27): (1) pasar sasaran; (2) kebutuhan pelanggan; (3) pemasaran terpadu; dan (4) kemampuan memperoleh laba
Bauran pemasaran Dalam kegiatan pemasaran dikenal suatu istilah bauran pemasaran (marketing mix), dimana bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4 unsur di dalamnya yaitu produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), promosi (promotion), dimana unsur-unsur tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi satu sama lain, jadi harus dilakukan secara terpadu dan seksama (Angipora, 2008:24). Menurut Widiana dan Sinaga (2010:6) bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Angipora (2008:10) bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target market). Konsep Marketing Mix merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya. Kotler (2008:17) mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas dan disebut 4P pemasaran barang: produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Produk (Product)
Harga (Price)
Saluran distribusi (Place)
Promosi (Promotion)
Keragaman produk, Kualitas, Design, Ciri, Nama merk, Kemasaran, Ukuran, Pelayanan, Garansi, Imbalan
Daftar harga, Rabat/diskon, Potongan harga khusus, Periode Pembayaran, Syarat kredit
Saluran pemasaran, Cakupan pemasaran, Pengelompokan, Lokasi, Persediaan, Transportasi
Promosi penjualan, Periklanan, Tenaga penjualan, Kehumasan, Pemasaran langsung
Sumber: Kotler dan Keller (dalam Widiana dan Sinaga, 2010:6) Gambar 1 Variabel Bauran Pemasaran
Sales Promotion Promosi (promotion) sangat penting bagi suatu perusahaan-perusahaan, selain sarana komunikasi dengan konsumen atau calon konsumen juga diharapkan mampu mempengaruhi perilaku dan image terhadap perusahaan, sehingga kekurangan- kekurangan dapa diperbaiki agar konsumen merasa puas terhadap produknya, setiap perusahaan mempunyai kebijakan bauran promosi yang khusus, yang mereka anggap paling sesuai dan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
5 menguntungkan bagi perusahaan. Angipora (2006:28) mengemukakan bahwa sales promotion adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009:219) sales promotion merupakan bahan inti dari kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat insentif, sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan. Molen (dalam Kotler, 2008:299), menyatakan alat-alat sales promotion sebagai berikut: Tabel 1 Alat-Alat Sales Promotion Alat Sampel
Diskon Undian Kemasan harga khusus atau paket harga Hadiah
Demonstrasi Tawaran uang kembali Promosi gabungan
Pemajangan di tempat pembelian Kupon Premi Program frekuensi
Imbalan berlangganan Promosi silang Sumber: Kotler (2008:229)
Advertising
Definisi Merupakan tawaran produk gratis atau percobaan gratis kepada konsumen dan diharapkan mereka menyukai produk tersebut sehingga melakukan pembelian ulang Pengurangan langsung dari harga barang pada pembelian selama periode waktu yang ditetapkan Mengajak konsumen untuk mengumpulkan nama mereka untuk di undi Potongan harga lebih rendah dan pada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan pada label atau bungkus Barang yang ditawarkan secara cuma-Cuma atau gratis atau dengan harga yang sangat murah sebagai insentif untuk membeli suatu produk Yaitu petunjuk yang dilakukan untuk menunjukkan atau membuktikan keefektifan atau cara menggunakan produk Pengembalian uang pada konsumen apabila, terjadi ketidaksesuaian antara produk dengan hargaatau terjadi kerusakan produk yang dibeli berdasarkan perjanjian Dua atau lebih merek perusahaan berbeda sama mengeluarkan kupon, pengembalian uang dan mengadakan kontes untuk meningkatkan daya tarik mereka Pemajangan di tempat pembelian untuk menarik pembeli Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangya atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk produk tertentu Barang yang ditawarkan dengan harga yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu Program yang memberikan imbalan yang terkait dengan frekuensi dan intensitas konsumen membeli produk atau jasa perusahaan tertentu Nilai dalam bentuk tunai atau bentuk lain yang sebanding dengan loyalitas berlangganan penjual atau sekelompok penjual tertentu Menggunakan satu merek untuk mengiklankan lain yang tidak bersaing
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
6 Advertising merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan barang-barang atau jasa yang ditujukan pada konsumen, serta meningkatkan volume penjualan dengan cara tidak langsung, dalam hal ini bisa berbentuk gambar, suara, tulisan atau kombinasi dari semuanya. Advertising merupakan salah bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya, paling tidak ini dapat dilihat dari besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan setiap perusahaan untuk merek-merek yang dihasilkan. Tabel 2 20 Pengiklan Terbesar (Dalam Milyar Rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Merek Pepsodent Sunsilk (Mobil) Suzuki Susu Bendera Biuti Sampoerna Rinso Bodrex-Bodrexin Gudang Garam Toyota Cap Kaki Tiga Vicks (Motor) Suzuki Taman Impian Jaya Ancol (Motor) Honda Dancow Bimoli ABC Bentoel Indovision
Anggaran Iklan 28.755 25.066 20.955 20.694 20.272 19.588 18.368 18.228 15.748 15.068 14.603 14.490 13.700 13.193 12.600 12.466 12.339 12.044 11.991 11.593
Sumber: Majalah Eksekutif (dalam Tjiptono, 2008:226)
Kotler (2008:360) advertising merupakan bentuk komunikasi non personal yang dilakukan lewat media dan dibayarkan oleh sponsor yang jelas. Widana dan Sinaga (2010:90) advertising adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Jefkins advertising (2008:5) menyatakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. Tjiptono (2008:226) advertising adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Volume Penjualan Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan syarat memasarkan hasil produksinya baik berupa barang maupun jasa. Tujuan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk menungkatkan volume penjualansehingga dapat diperoleh laba yang maksimal. Volume adalah merupakan sebuah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
7 kata yang berasal dari bahasa inggris yang artinya banyaknya atau besarnya. Dalam hal ini dapat diartikan secara unit atau totalnya. Sedangkan yang dimaksud penjualan menurut agris besarnya adalah satu kegiatan tukar menukar atau transaksi antara barang dengan satuan mata uang yang sah di suatu tempat tertentu dan waktu tertentu pula. Menurut Dharmmesta (2009:10) penjualan merupakan interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditunjukkan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Lebih lanjut menurut Dharmmesta (2009:141) volume penjualan merupakan penjualan bersih dari laporan laba perusahaan, penjualan bersih diperoleh melalui hasil penjualan seluruh produk (produk lini) selama jangka waktu tertentu, dan hasil penjualan yang dicapai dari market share (pangsa pasar) yang merupakan penjualan potensial, yang bisa terdiri dari kelompok teritorial dan kelompok pembeli selama jangka waktu tertentu”. Sedangkan menurut Winardi (2010:359), menjelaskan bahwa: “volume penjualan adalah hasil penjualan yang dinyatakan dalam bentuk kualitatif, fiskal, atau volume”. Penelitian Terdahulu Noerchoidah (2008) Meneliti tentang Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan Rokok Filter Universal Pada PT Bokormas–Mojokerto, hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel bauran promosi yang terdiri atas: advertising, sales promotion, personal selling dan publisitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan pada PT Bokormas–Mojokerto, sedang variabel advertising mempunyai pengaruh yang dominan terhadap volume penjualan pada PT Bokormas–Mojokerto. Pengaruh Sales Promotion dan Advertising Terhadap Volume Penjualan Dalam rangka kegiatan memperlancar arus barang aatau jasa dari produsen ke konsumen maka salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan adalah memilih media secara tepat yang akan digunakan dalam usaha memperkenalkan barang / jasa dari produsen ke konsumen. Promotion merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Promotion memiliki maksud untuk menarik perhatian konsumen yaitu calon pembeli, sehingga dapat menemukan minat beli yang nantinya akan mempengaruhi sikap dan perilaku calon pembeli dalam memutuskan pembelian produk tersebut. Sedangkan advertising bertujuan untuk memberitahu konsumen mengenai produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Advertising juga dapat mengingatkan konsumen bahwa produk tersebut ada. Terlebih, dalam mengingatkan konsumen tentang kualitas produk dan keuntungan yang ditawarkan melebihi produk pesaing. Perusahaan dapat memilih media advertising antara lain televisi, radio, surat kabar, poster dan papan reklame. Advertising yang efektif harus dapat meningkatkan permintaan atas produk dan meningkatkan hasil penjualan yang lebih tinggi. Sales promotion dan advertising merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan jalan mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan Sales promotion dan advertising perusahaan mengharapkan penjualan dapat dinaikkan, dan dengan kegiatan ini pula dapat diharapkan agar penjualan yang telah dicapai dapat dipertahankan. Sedangkan didalam penjualan sasaran umum yang akan dicapai adalah : (1) Pencapaian volume penjualan yang cukup tinggi; (2) Memberikan sumbangsih yang berarti ke arah pencapaian laba; (3) Mengupayakan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Rerangka Pemikiran
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
8 Sales Promotion (X1)
Volume Penjualan Y
Advertising (X2)
Gambar 2 Rerangka Pemikiran Berdasar gambar 2 dapat dilihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara simultan maupun parsial. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing masing variabel baik secara simultan maupun parsial akan dilakukan pembuktian empiris dengan cara melakukan pengumpulan data yang bersumber dari data skunder selanjutnya di olah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (sales promotion dan advertising) terhadap variabel terikat (volume penjualan) dalam penelitian ini.
Perumusan Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan teoritis seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian sebagai berikut: (1) Sales promotion dan advertising secara simultan berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya; (2) Sales promotion dan advertising secara parsial berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya; (3) Sales promotion berpengaruh dominan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya.
METODA PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, dalam hal ini diperlukan adanya metode penelitian yang terkandung dalam tujuan penelitian, mengingat maksud dan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian menggunakan kuantitatif dengan metode kausal komparatif (causal comparative research). Penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yaitu jenis penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:74). Objek yang diteliti oleh peneliti adalah PT Indonesia Wacoal Surabaya yang bergerak dalam bidang distribusi produk-produk pakaian dalam, perusahaan berlokasi di Perum Gunungsari Indah Blok H-15 Surabaya. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan dapat membuat kita menggeneralisasikan sifat atau karakteristik pada elemen populasi. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik judgement sampling teknik ini dipilih karena disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian, hal yang sama juga diungkapkan oleh Sekaran (2007:57) yang menyatakan bahwa: ”jugment sampling” adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu melibatkan pemilihan subyek yang berada pada tempat yang paling menguntungkan atau dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang diperlukan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
9 Data yang diteliti adalah sales promotion, advertising dan volume penjualan PT Indonesia Wacoal Surabaya pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juli 2012. Teknik Pengumpulan Data Dalam rangka mendapat data dan informasi untuk penyusunan penelitian, teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data berupa sales promotion, advertising bulan Januari 2012 sampai bulan Juli 2012 dan volume penjualan bulan Januari 2012 sampai bulan Juli 2012dari PT Indonesia Wacoal Surabaya. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel 1. Variabel independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sales promotion dan advertising. 2. Variabel dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah volume penjualan Operasional Variabel 1. Sales promotion (X1) Sales promotion adalah kegiatan yang dilakukan PT Indonesia Wacoal Surabaya untuk menawarkan barang kepada konsumen atau pelanggan. Pengukuranya: frekuensi dalam kegiatan yang dilakukan untuk sales promotion pada PT Indonesia Wacoal Surabaya dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2012. 2. Advertising (X2) Advertising adalah kegiatan yang dilakukan oleh PT Indonesia Wacoal Surabaya untuk memperkenalkan barang dengan menggunakan brosur, catalog, spanduk, plamfet, brosur dan juga media surat kabar kepada konsumen atau pelanggan dengan maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan. Pengukuranya: frekuensi dalam kegiatan yang dilakukan untuk kegiatan advertising pada PT Indonesia Wacoal Surabaya dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2012 3. Volume penjualan (Y) Volume penjualan adalah besarnya jumlah penjualan dalam periode tertentu. Pengukuranya: diukur berdasarkan keseluruhan volume penjualan dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli tahun 2012. Teknik Analisis Data
1 Uji Asumsi Klasik Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2011:105). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance (TOL) tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1 (Ghozali, 2011:106). Uji Heterokedastisitas
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
10 Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar anggota serangkaian data observasi baik data time series maupun cross section. Menurut Santoso (2009:219), secara umum untuk menentukan autokorelasi bisa diambil patokan sebagai berikut: Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal (Ghozali, 2011:69). Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji Normal Kolmogorov-Smirnov, yaitu instrumen uji statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan (nyata) antara distribusi frekuensi observasi dan distribusi teoritisnya. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut: P-value < 0.05 menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal P-value > 0.05 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011:96). Sugiyono (2007:97), analisis regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisis hubungan antara variabel satu atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) rumus multiple regresinya adalah sebagai berikut : y = a + b1 x1 + b2 x2 + e Keterangan : y = Variabel Terikat; a = Konstanta; bk = Koefisien regresi masing- masing variabel bebas; xk = variabel bebas; e = Kesalahan pengganggu. Setelah diketahui persamaan regresi maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat di tafsirkan berdasarkan atas nilai koefisien dari variabel bebas. Persamaan regresi linier berganda di atas dihitung dengan menggunakan program SPSS 17. 3. Analisis koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerngkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:97). Interpretasi: Jika R2 mendekati 1 (semakin besar nilai R2 ), menunjukkan bahwa sumbangan atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan semakin kuat; dan Jika R2 mendekati 0 (semakin kecil nilai R2), menunjukkan bahwa sumbangan atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan semakin lemah.
4. Pengujian Hipotesis
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
11 a. Uji F Menurut Ghozali (2011:84), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian: 1) Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain Ha diterima yang menyatakan bahwa semua variabel bebas secara simultan atau bersamasama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat; 2) Membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X1, X2) secara simultan terhadap variabel terikat (Y). b. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Untuk melakukan uji t (parsial) ada beberapa langkah yang diperlukan seperi berikut ini (Suharyadi dan Purwanto, 2007:525). Kriteria pengujian secara parsial dengan tingkat level of significant α = 5% yaitu sebagai berikut (Santoso, 2009:331): (1) Jika Sig > () 0,05, maka H0 diterima, berarti tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat; (2) Jika Sig < () 0,05, maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. c. Koefisien Determinasi Parsial (r2) Koefisien determinasi parsial merupakan metode yang digunakan mengetahui besarnya prosentase variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan oleh koefisien determinasi parsial (r2) yang berarti variabel mana yang berpengaruh dominan (Djarwanto, 2002:202). Semakin besar r2 berarti semakin tepat persamaan perkiraan regresi linear tersebut dipakai sebagai alat prediksi, karena variasi perubahan variabel terikat dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas. Apabila nilai r2 semakin dekat dengan satu, maka perhitungan yang dilakukan sudah dianggap cukup kuat dalam menjelaskan variabel bebas dengan variabel terikat. Perhitungan koefisien determinasi partial (r2) dengan menggunakan SPSS 17.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Obyek Penelitian Indonesia Wacoal adalah sebuah perusahaan produsen pakaian dalam yang bermarkas di Kyoto, Jepang. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Wacoal Holdings Coroporation atau yang disebut juga dengan Kabushiki-gaisha Wakōru Hōrudingusu. Berdiri pada tahun 1946 oleh sang pendiri yaitu Koichi Tsukamoto yang juga merupakan salah satu pimpinan dari perusahaan Wako Shoji. Walaupun sudah didirikan sejak tahun 1946, lini produk pakaian dalam & bra Wacoal ini sendiri baru saja diluncurkan pada tahun 2009. Didesain untuk para wanita berjiwa muda, seksi, terpelajar, berkelas, juga centil. Dalam promosi pakaian dalam, terutama bra Wacoal Indonesia mengajak kerja sama artis-artis tenama Jepang seperti Ayumi Hamasaki pada tahun 2008 dan 2009.
Tabel 3
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
12 Biaya Sales Promotion PT. Indonesia Wacoal Surabaya Tahun 2012 Jenis Promosi Pemberian discount Jasa SPG 85,000,000 20,000,000 92,000,000 0 90,000,000 0 95,000,000 25,000,000 95,000,000 0 98,000,000 0 102,000,000 0
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Jumlah (Rp) 105,000,000 92,000,000 90,000,000 120,000,000 95,000,000 98,000,000 102,000,000
Sumber: PT. Indonesia Wacoal Surabaya
Tabel 4 Biaya Advertising PT. Wacoal Indonesia Surabaya Tahun 2012 Jenis Advertising Bulan
Mencetak Brosur dan katalog 4,000,000 2,000,000 2,500,000 3,200,000 3,500,000 4,200,000 4,200,000
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Internet + Radio
Media Massa
10,000,000 8,000,000 9,600,000 9,400,000 10,300,000 9,000,000 11,800,000
12,400,000 10,200,000 8,000,000 6,400,000 6,600,000 12,100,000 14,100,000
Biaya Advertising (Rp) 26,400,000 20,200,000 20,100,000 19,000,000 20,400,000 25,300,000 30,100,000
Sumber: PT. Wacoal Indonesia Surabaya
Tabel 5 Realisasi Penjualan PT Wacoal Indonesia Surabaya Tahun 2012 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Sumber : PT. Wacoal Indonesia Surabaya
Pembahasan
Realisasi Penjualan (Rp) 3,972,073,515 3,134,265,386 3,227,912,299 4,047,175,310 3,686,724,057 3,940,073,225 4,230,547,866
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
13 1. Uji Asumsi Klasik Uji normalitas Dalam pengujian ini menggunakan pendekatan grafik, yaitu grafik Normal P-P Plot of regresion standard, dengan pengujian ini disyaratkan bahwa distribusi data penelitian harus mengikuti garis diagonal antara 0 dan pertemuan sumbu X dan Y. Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa distribusi data mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y (Expected Cum. Prob.) dengan sumbu X (Observed Cum Prob.) Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna antar variabel dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini maka digunakan korelasi matriks. Dari perhitungan estimasi korelasi matrik dengan program SPSS menunjukkan bahwa nilai tolerance dari seluruh variabel dependen lebih besar dari 0,10. Dan nilai VIF semua variabel bebas lebih kecil dari 10, sehingga tidak terjadi gejala korelasi antar variabel bebas. Uji Heterokedastisitas Uji asumsi regresi berganda heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya gejala tersebut adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot antara residual versus fit, dan hasil scatterplot dengan program SPSS tidak terjadi trend karena data titik-titik tersebar hampir secara merata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model diatas tidak terjadi gejala heterokedastisitas Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah antara anggota pengamatan dalam variabelvariabel bebas yang sama memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Jika ada, maka model kurang akurat dalam memprediksi. 2 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 6 Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -478262943.079 9E+008 Sales promotion 27.927 7.587 .672 Advertising 62.004 18.350 .617 a. Dependet Variable: Volume penjualan
t -.557 3.681 3.379
Sig .607 .021 .028
Sumber: data diolah SPSS 17
Dari data tabel 6, maka prediksi keputusan konsumen dapat dimasukkan kedalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -478262943,079 + 27,927X 1 + 62,004X2 Dari fungsi regresi linier berganda dari variabel bebas sales promotion dan advertising adalah bertanda positif, yang berarti variabel bebas yang digunakan dalam penelitian mempunyai hubungan yang searah dengan variabel terikatnya. Jika nilai dari variabel bebas tersebut
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
14 meningkat maka akan mendorong meningkatnya volume penjualan pada PT. Indonesia Wacoal Surabaya dan sebaliknya. 3. Koefisien Determinasi (R2) Tabel 7 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
.931a .867 a. Predictors: (Constant), Advertising, Sales promotion
.800
Std. Error of The Estimate 188963485
Sumber: data diolah SPSS 17
Berdasar pada tabel 7 dapat diketahui nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan oleh R Square pada tabel 10 sebesar 0.867 menunjukkan bahwa dari total variasi dependen dapat dijelaskan oleh model yang disajikan. Variabel sales promotion dan advertising mampu menjelaskan variabel volume penjualan pada PT. Indonesia Wacoal Surabaya sebesar 86,70% sedangkan sisanya 13,30% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk di dalam model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada variabel-variabel lain di luar sales promotion dan advertising yang berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT. Indonesia Wacoal Surabaya.
4. Uji Hipotesis a. Uji F Simultan Tabel 8 Hasil Perhitungan Uji F ANOVAb Sum of Model Squares df Mean Square Regression 9E+017 2 4.653E+017 Residual 1E+017 4 3.571E+016 1E+018 6 Total a. Predictors: (Constant), Advertising, Sales promotion b. Dependet Variable: Volume penjualan
F 13.032
Sig. .018a
Sumber: data diolah SPSS 17
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan SPSS 17 sebagaimana yang tersaji pada tabel 11 diperoleh nilai F hitung sebesar 13,032 dengan sig. 0,018. Karena nilai signifikansi < 0,05 (=5%), atau sebesar 0,018, hal ini menunjukkan bahwa sales promotion dan advertising secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Indonesia Wacoal Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
15 b. Uji t (Uji Parsial) Tabel 9 Uji Hipotesis (Uji T) Variabel Sales Promotion Advertising
Sig 0,021 0,028
(α) 0,05 0,05
Keterangan Berpengaruh Signifikan Berpengaruh Signifikan
Sumber: data diolah SPSS 17
1) Uji parsial pengaruh variabel sales promotion terhadap volume penjualan Dengan menggunakan tingkat signifikansi = 0,05 diperoleh nilai sig variabel sales promotion sebesar 0,021 lebih kecil dari tingkat signifikansi = 0,05. Hal ini berarti bahwa sales promotion berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Indonesia Wacoal Surabaya. 2) Uji parsial pengaruh variabel advertising terhadap volume penjualan Dengan menggunakan tingkat signifikansi = 0,05 diperoleh nilai sig variabel advertising sebesar 0,028 lebih kecil dari tingkat signifikansi = 0,05. Hal ini berarti bahwa advertising berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Indonesia Wacoal Surabaya. 5. Koefisien Determinasi Parsial Tabel 10 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel Sales Promotion Advertising
r 0,818 0,823
r2 0,6691 0,6773
Sumber: data diolah SPSS 17
Dari hasil pengujian determinasi parsial (r2) tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap volume penjualan pada PT. Indonesia Wacoal Surabaya adalah advertising karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar yaitu sebesar 0,6773.
PENUTUP Simpulan Adapun simpulan yang dapat peneliti kemukakan berkaitan dengan bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di Rumah Makan Bamara Surabaya adalah sebagai berikut: (1) Hasil pengujian secara simultan diperoleh
tingkat signifikan 0,018 (lebih kecil dari = 0,05) sehingga secara simultan sales promotion dan advertising berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya; (2) Hasil pengujian secara parsial nilai sig variabel sales prmotion sebesar 0,021 (lebih kecil dari = 0,05). Dengan demikian variabel sales promotion berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya; (3) Hasil pengujian secara parsial nilai sig variabel advertising sebesar 0,028 (lebih kecil dari = 0,05). Dengan demikian variabel advertising berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya; (4) Hasil penghitungan koefisien determinasi parsial variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap volume penjualan pada PT Indonesia
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
16 Wacoal Surabaya adalah advertising karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar yaitu sebesar 0,6773; (5) Nilai R Square sebesar 0.867 menunjukkan bahwa dari total variasi dependen dapat dijelaskan oleh model yang disajikan. Variabel sales promotion dan advertising mampu menjelaskan variabel volume penjualan pada PT Indonesia Wacoal Surabaya sebesar 86,70% sedangkan sisanya 13,30% dijelaskan oleh variabel lain. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukan diatas dapat diberikan suatu saran yang merupakan impikasi dari hasil penelitian. Adapun beberapa saran yang dapat di sampaikan, antara lain : (1) Dari hasil penelitian diketahui sales promotion dan advertising berpengaruh terhadap volume penjualan, maka disarankan bagi pihak manajemen PT Indonesia Wacoal Surabaya lebih meningkatkan lagi frekuensi sales promotion dan advertising sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan; (2) Dari hasil analisis terbukti bahwa advertising memberikan kontribusi yang paling besar (dominan) terhadap peningkatan volume penjualan. Hal ini berarti pelaksanaan advertising yang ditetapkan oleh perusahaan sudah efektif dan mengenai pada sasaran dalam meningkatkan volume penjualan; (3) Untuk lebih meningkatkan volume penjualan maka perusahaan hendaknya hendaknya lebih selektif dalam memilih kegiatan promosinya. Pemilihan kegiatan promotion hendaknya dilakukan dengan seefektif mungkin, karena setiap kegiatan promotion dapat memberikan keuntungan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA Angipora, M.P. 2008. Dasar-Dasar Pemasaran. Cetakan Ketujuh. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Dharmmesta, B.S. 2009. Azas-Azas Marketing. Edisi Ketiga. Cetakan Ketujuh. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Dharmmesta, B.S dan T.H. Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran; Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan Kelima. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Dharmmesta, B.S dan Irawan. 2008. Manajemen dan Pemasaran Modern. Cetakan Kedua Belas. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan Kelima. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Indriantoro, N dan B. Supomo. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. Penerbit BPFE-UGM. Yogyakarta. Jefkins, F. 2008. Periklanan. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kotler, P. 2008. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jilid Satu. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kotler, P. and K.L. Keller. 2009, Marketing Management. Jilid 2. Edisi ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta. Noerchoidah. 2008. Analisis Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan Rokok Filter Universal Pada PT Bokormas-Mojokerto. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Merdeka. Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 3 (2013)
17 Santoso, S. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS 17. Penerbit Elex Media Komputindo. Jakarta: Sekaran, U. 2007. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keduabelas. Penerbit Alfabeta. Bandung. ________, 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Cetakan Kedua. Penerbit Alfabeta. Bandung. Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Penerbit CV. Andi Offset. Yogyakarta. Widiana, M.E dan B. Sinaga. 2010. Dasar-Dasar Pemasaran. Cetakan Pertama. Penerbit Karya Putra Darwati. Bandung. Winardi. 2010. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi Revisi. Penerbit Prenha Hindu. Jakarta.