1. Pengertian Kecelakaan Kerja Penyebab Kecelakaan Kerja

Penanggulangan Kecelakaan Kerja Dalam Keadaan Darurat Dengan Menggunakan Teknik Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3k) 1. Pengertian Kecelakaan Ker...

37 downloads 635 Views 171KB Size
Penanggulangan Kecelakaan Kerja Dalam Keadaan Darurat Dengan Menggunakan Teknik Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3k) 1. Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan menurut M. Sulaksmono (1997) adalah suatu kejadian yang tak terduga dan yang tidak dikehendaki yang mengacaukan suatu proses aktivitas yang telah diatur.Kecelakaan terjadi tanpa disangka –sangka dalam sekejab mata , dan sdetiap kejadian tersebut terdapat empat faktor bergerak dalam satu kesatuan berantai yakni ; lingkungan ,bahaya, peralatan, dan manusia. Kecelakaan ialah suatu kejadian yang tak terduga dan yang tidak diharapkan ,karena dalam peristiwa tesebut tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih- lebih dalam bentuk perencanaan. 2. Penyebab Kecelakaan Kerja. Beberapa pemikiran ahli mengenai penyebab kecelakaan kerja: A. Teori Heinrich Teori Heinrich dikenal dengan teori domino. Menurut M.Sulakmono (1997) sebagai berikut : (Lihat gambar 1) Keterangan : I. Heriditas (keturunan) Misalnya : a. Keras kepala b. Pengetahuan lingkungan jelek Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati- hati akibatnya akan terjadi kecelakaan. II. Kesalahan manusia Kelemahan sifat perseorangan yang mrenunjang tejadinya kecelakaan Misalnya : a. kurang pendidikan b. Angkuh c. Cacat fisik atau mental Karena sifat diatas ,timbul kecendrungan kesalahan dal;am kerja yang akhirnya mengakibatkan kecelakaan. III. Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) Misalnya : a. Scara fisik mekanik meninggalkan alat pengaman b. Pencahayaan tidak memadai c. Mesin sudah tua d. Mesin tak ada pelindungnya IV. Kesalahan (Accident) Misalnya : a. Akan menimpa pekerja b. Mengakibatkan kecelakaan orang lain (termasuk keluarganya) V. Dampak kerugian Misalnya: a. Pekerja : luka, cacat, tidak mampu bekerja atau meninggal dunia b. Supervisor :Kerugian biaya langsung dan tak langsung

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

c. Konsumen : Pesanan tertunda dan barang akan menjadi langka Apabila satu jatuh maka akan mengenai semuanya , akhirnya sama – sama jatuh (sesuai arah panah, lihat gambar 2)

Untuk mengatasi agar yang lainnya tidak berjatuhan ,salah satu domino misalnya no.2 harus diambil. (lihat gambar 3).Dengan demikian kecelakaan yang lain dapat dihindari., hal tersebut juga merupakan pencegahan kecelakaan.

Teori Domino Heinrich ini membawa perubahan besar dalam cara berfikir orang yang berkecimpung dalam usaha pencegahan kecelakaan yang dianut di berbagai negara.Dengan melaksanakan teori ini, terjadi penurunan kecelakaan kerja di USA.menurut dan Petersen (1971) penurunan itu dari tahun 1931 jumlah accident frequency (FR) 15,12 accident million worker – hours menjadi 5,99 pada tahun 1961.Saverity rate (SR) pada tahun 1931= 1.590 kerugian waktu per manusia –jam, turun menjadi 611 pada tahun1971 dan menjadi 752 pada tahun1973. Dari tahun 1971 ke 1973 ada tanda – tanda kenaikan angka kecelakaan bahkan terjadi sampai tahun 1975 , tetapi yang lebih nampak pada kenaikan angka kecelakaan yakni dari tahun 1961 sampai tahun 1975. Kenaikan angka kecelakaan itu terjadi karna adanya faktor lain yang belum masuk dalam teori Domino Heinrich.hal ini yang memicu untuk meneliti kembali mengenai teori Heinrich ini. B. Teori Frank E.Bird Petersen Beliau merupakan salah satu orang Amerika yang mengatakan bahwa dalam penerapan teori heinrich terdapat kesalahan prinsipil.Orang terpaku pada pengambilan salah satu domino yang seolah –olah menanggulangi penyebab utama kecelakaan ,yakni kondisi atau perbuatan tak aman..Tetapi meraka lupa untuk menelusuri sumber yang mengakibatkan kecelakaan.FEB Peterson mengadakan modifikasi dengan teori domino Heinrich dengan menggunakan teori manajemen ,yang intinya sebagi berikut (M.Sulaksmono, 1997) : I.Manajemen Kurang kontrol

II. Sumber

Penyebab utama

III. Gejala

Penyebab langsung (praktek dibawah standar)

IV. Kontak

Peristiwa (kondisi dibawah standar)

V. Kerugian

Gangguan (tubuh maupun harta benda)

Usaha Pencegahan pencegahankecelakaan kerja hanya berhasil apabila dimulai dari memperbaiki manajemen tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Kemudian ,praktek dan kondisi dibawah stndar merupakan penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama akibat kesalahan manajemen. Disebutkan pula ,bahwa setiap 1 kecelakaan berat akan disertai 10 kecelakaan ringan , 30 kecelakaan harta benda ,dan 600 kejadian lainnya yang hampir celaka.

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

Penyebab tejadinya kecelakaan kerja pada dasarny disebabkan oleh 2 hal : ‰ Unsafe action yaitu suatu tindakan yang salah dalam bekerja tidak menurut SOP yang telah ditentukan ( human error) misal nya dalam mengoperasikan mesin, peralatan, dll ‰ Unsafe condition yaitu lingkungan kerja yang tidak baik, misalnya lingkungan fisik, biologik,kimia,psikososial 3. Kecelakaan Kerja Karena Faktor Manusia Hasil penilitian bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia . Unsurunsur tersebut menurut buku “Management Losses” Bab II tentang “ The causes and Effects of Loss’ antara lain: A. Ketidak seimbangan fisik /kemampuan fisik tenaga kerja,antara lain: ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾

Tidak sesuai berat badan , kekuatan dan jangkauan Posisi tubuh yang menyebabkan lebih lemah Kepekaan tubuh Kepekaan panca indra terhadap bunyi Cacat fisik Cacat sementara

B.Ketidak seimbangan kemampuan psikologis pekerja,antara lain: ¾ Rasa takut / phobia ¾ Gangguan emosional ¾ Sakit jiwa ¾ Tingkat kecakapan ¾ Tidak mampu memahami ¾ Sedikit ide (pendapat) ¾ Gerakannya lamban ¾ Keterampilan kurang C.Kurang pengetahuan ,antara lain: ¾ Kurang pengalaaman ¾ Kurang orientasi ¾ Kurang latihan memahami tombol – tombol (petunjuk lain) ¾ Kurang latihan emahami data ¾ Salah pengertian terhadap suatu perintah D. Kurang trampil , antara lain : ¾ Kurang mengadakan latihan praktik ¾ Penampilan kurang ¾ Kurang kreatif ¾ Salah pengertian E. Stres mental, antara lain : ¾ Emosi berlebihan ¾ Beban mental berlebihan ¾ Pendiam dan tertutup ¾ Problem dengan suatu yang tidak dipahami ¾ Frustasi ¾ Sakit mental F. Stres fisik, antara lain : ¾ Badan sakit (tidak sehat badan)

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾

Beban tugas berlebihan Kurang istirahat Kelelahan sensori Terpapar bahan berbahaya Terpapar panas yang tinggi Kekurangan oksigen Gerakan terganggu Gula darah menurun

G. motivasi menurun (kurang termotivasi )antara lain: ¾ Mau bekerja bila ada penguatan /hadiah (reeward) ¾ Frustasi berlebihan ¾ Tidak ada umpan balik(feed back) ¾ Tidak mendapat intensif produksi ¾ Tidak mendapat pujian dari hasil kerjanya ¾ Terlalu tertekan

4. Akibat / dampak kecelakaan kerja A. kerugian bagi instansi ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ

biaya pengangkutan korban kerumah sakit biaya pengobatan ,penguburan jika sampai korban meninggal dunia hilangnya waktu kerja si korban dan rekan- rekan yang menolong sehingga menghambat kelancaran program mencari pengganti atau melatih tenaga baru mengganti/memperbaikimesin yang rusak kemunduran mental para pekerja

B. kerugian bagi korban Kerugiaqn paling fatal bagi korban adalah jika kecelakaan itu sampai mengakibatkan ia sampai cacat atau meninggal dunia ,ini berarti hilangnya pencari nafkah bagi keluarga dan hilangnya kasih sayanga orang tua terhadap putra – putrinya. C. Kerugian bagi masyarakat dan negara Aakibat kecelakaan maka beban biaya akan dibebankan sebagaibiaya produksi yang mengakibatkan dinaikkannya harga produksi perusahaan tersebut dan merupakan pengaruh bagi harga di pasaran. 5. Pencegahan Kecelakaan Kerja Untuk mencegah kecelakaan kerja sangatlah penting diperhatikannya “Keselamatan Kerja” .Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan ,tempat kerja, lingkungan kerja,serta tata cara dalam melakukan pekerjaan yang bertujuan untuk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan,baik jasmaniah maupun rohaniah manusia,serta hasil karya budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan pekerja pada khususnya.Jadi dapat disimpulkan ,bahwa keselamatan kerja pada hakekatnya adalah usaha manusia dalam melindungi hidupnya dan yang berhubungan dengan itu,dengan melakukan tindakan preventif dan pengamanan terhadap terjadinya kecelakaan kerja ketika kita sedang bekerja. Mengapa kita harus melaksanakan keselamatan kerja ?

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

Kita harus melaksanakan keselamatan kerja ,karena dimana saja,kapan saja, dan siapa saja manusia normal ,tidak menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap dirinya yang dapat berakibat fatal. Bagaimanakah kita melaksanakan keselamatan kerja ? ƒ Bersikap mawas diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan ƒ Bekerjalah dengan serius,cepat dan teliti,dan tekun tanpa melupakan keselamatan kerja. ƒ Hindarkanlah melamun dan sikap tidakpeduli dalam bekerja. ƒ Janganlah berbuat suatu kebodohan yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan. ƒ Istirahatlah jika anda sudah mulai bosan atau lelah ƒ Hindarkanlah bercanda pada aktu bekerja ƒ Janganlah mencoba- coba pada waktu bekerja ƒ Jangan menganggap bahwa alat atau mesin yang sudah biasa kit apergunakan itu tidak mencelakakan kita ƒ Tindakan lain yang kita anggap perlu dalm menghindari terjadinya kecelakaan dengan penggunaan alat pengaman,mengingatkan teman dsb. Kecelakaan kerja pada prinsipnya dapat dicegah dan pencegahan ini menurut Bennet NBS (1995) merupakan tanggung jawab para manajer lini, penyelia, mandor kepala dan juga kepala urusan.etapi menurut M. Sulaksmono (1997) dan yang tersirat dalam UU No.1 tahun 1970 pasal 10 ,bahwa tanggung jawab pencegahan kecelakaan kerja,selain pihak perusahaan juga karyawan (naker) dan pemerintah. Pencegahan kecelakaan kerja menurut para pakar , antara lain: Bennet NB Silalahi, Julian B.Olishifki dan Sumamur. A. Menurut Bennet NB Silalahi (1995) bahwa teknik pencegahan kecelakaan harus didekati dua aspek, yakni : ƒ Aspek perangkat keras (peralatan , perlengkapan,mesin, letak dsb) ƒ Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan) B. menurut Julian B.Olishifki (1985) bahawa aktivitas pencegahan yang profesional adalah : ƒ memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin,cara kerja,material dan struktur perencanaan ƒ memberikan alat pengaman agar tyidak membahayakan sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut ƒ memberikan pendidikan (training) kepada karyawan tentang kecelakaan dan keselamatan kerja ƒ memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerjayang berada pada area yang membahayakan. C. Menurut Sumamur (1996), kecelakaan –kecelakaan akibat kerja dapat dicegah denan 12 hal berikut: ƒ

ƒ ƒ ƒ

Peraturan perundangan, yaitu ketentuan- ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi kerja pada umumnya,perencanaan, konstruksi,perawatan dan pemiliharaan ,pengawasan,pengujian dan cara kerjaperalatan industri,tugas- tugas pengusaha danburuh, latihan,supervisi medis, P3K dan pen\meriksaan kesehatan. Standarisasi yang ditetapkan secara resmi, setengah resmi atau tidak resmi mengenai misalnya syarat- syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan industri dan alat pelindung diri (APD) Pengawasan ,agar ketentuan UU wajib dipatuhi Penelitian bersifat teknik ,misalnya tentang bahan- bahanyang berbahaya,pagar pengaman,pengujian APD , pencegahan ledakan peralatan lainnya

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ

Riset medis, terutama meliputi efek fisiologis dan patologis, faktor lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan Penelitian psikoogis, meliputi penelitian tentang pola – pola kewajiban yang mengakibatkan kecelakaan Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi Pendidikan Latihan-latihan Penggairahan,pendekatan lain agar bersikap yangt selamat ? Asuransi, yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

FAKTOR PENCEGAHAN KECELAKAAN Dari uraian beberapa pakar diatas bahwa kecelakaan kerja dapat dicegah,pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yakni : ƒ Lingkungan ƒ Manusia ƒ Peralatan ƒ Bahaya (hal – hal yang membahayakan)

Bahaya

Peralatan

KECELAKAAN

Manusia

Lingkungan

Macam Dan Jenis Kecelakaan Kerja SertaPencegahannya I.

Bahaya Api

Jika api berkobar, segera periksa kejadian yang memberi kesempatan yang terbaik dari jalan keluarnya yang cepat, mengurangi bahaya hidup,dan menjaga kerusakan seminimum mungkin.Jika terjadi kebakaran,ingatlah beberapa langkah penyelamatan. 1. Umumkan tanda bahaya kebakaran segera 2. Beritahukan pasukan pemadam kebakaran 3. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia 4. Ungsikan peralatan jika perlu 5. Beritahukan setiap orang untuk mendapatkan penjelasan ii. Pembagian/penggolongan api a. Api kelas A Api kelas A terjadi dari bahan- bahan yang mudah terbakar seperti: kayu, pakaian, kertas, dan bahan – bahan yang dipak. Cara menanggulangi

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

Memadamkan api kelas A ini paling efektif dengan menggunakan air atau pasir jika tidak berdekatan dengan aliran listrik.

b. Api kelas B Api kelas ini berasl dari cairan yang nudah terbakar seperti :petrol, minyak tanah, minyak pelumas, gemuk, lilin,cat,tioner,pernis, dan gas oline

Cara menanggulangi Memadamkan api kelas ini paling baik dan efektif dengan cara menggunakan pemadam kebakaran berisi CO2 atau dengan penekanan api untuk mengeluarkan oksigen. Perhatian Jangan sekali –kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B, karena akan menyebarkan cairan yang terbakar. c. Api kelas C Api kelas ini berasqal dari kebakaran yang disebabkan oleh peralatan listrik, seperti motor listrik,generator, kabel – kabel, saklar, dan peralatan elektronik

Cara menanggulangi ƒ Pada waktu nyala api kecl harus segera ditutup sumbernya ƒ Penyelimutan dan penekanan api untuk mengeluarkan oksigen adalah cara yang paling efektif . ƒ Gunakan alat pemadam kebakaran jenis BCF (Bromochlorodifluoromethane), bahan kimia yang berbentuk tepung dan carbon dioksida. ƒ Bila tidak berhsil , maka hanya petugas kebakaran khusus yang boleh menangani. ƒ Perhatian Petugas pemadam kebakaran harus menggunakan sebuah non konduktor dari elektrik untuk menghindari nshock (kejutan listrik) dan lebih lanjut merusakkan peralatan.Jangan sekali- kali menggunakan air alat pemadam dari busa.

d). Bagaimana menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran Kita harus sadar akan adanya api dan berusaha mengetahui bagaimana cara menguasainya dengan mempelajari lokasi, petunjuk- petunjuk api, tanda bahaya kebakaran, telepon dan pintu keluar dimana kebakaran sedang terjadi.Jika api sedang berkobar, putuskanlah apakah anda harus membantuuntuk memadamkannya dan jika tidak segeralah dengan cepat keluar dan jagalah pintu keluar dari lokasi kebakaran sehingga nudah untukmenyelamatkan

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

diri.Sebaiknya segera meninggalkan area tempat kebakaran secepat mungkin jika : Api muncul di luar kontrol Api mengancam tempat penyelamatan Asap yang mengepul mengancam tempat pemadaman Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : ¾ Setelah ditinggalkan, bukalah pintu dengan hati- hati untuk mencegah asap yang mengepul atau nyala api. ¾ Hati- hatilah akan asap dan gas yang dibangkitkan oleh api ¾ Pada area yang berasap,lakukanlah posisi merendah untuk menjaga mulut dan hidung sedekat mungkin ke lantai ¾ Jangan sekali –kali kembali dan berhenti untuk segala sesuatu jika diancam api ¾ Ketika meninggalkan gedung tutuplah pintu di belakang anda ¾ Jangan sekali-kali memasuki kembali gedung yang terbakar

II.Keselamatan Kerja pada bengkel Mesin Sebelum bekerja pada suatu bengkel mesin, kita harus mempertimbangkan dan mengingat akan keamanan kerja sehingga program kerja akan berjalan lancar.Untuk itu kita harus mengingat ,di mesin mana dan jenis mesin tempat kita bekerja disamping lingkungan dan suasana tempat bekerja, juga harus dilihat alat pengaman atau perintang bagian yang berbahaya dan berputar serta landasan injakan operator dan kebersihan mesin.

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

Perlengkapan Operator Pada waktu bekerja, sebagai operator harus memenuhi hal berikut: ƒ Memakai pakaian kerja yang rapid an terkancing ƒ Rambut harus teratur dan dipotong pendek ƒ Jangan menyimpan benda tajam dalam saku ƒ Lepaskan semua cincin ƒ Gunakan kaca mata khusus yang tersedia ƒ Gunakan sarung tangan jika perlu ƒ Jangan memakai dasi a) kebersihan Sebelum dan sesudah bekerja, tangan harus dibersihkan dan sedapat mungkin pakaian kerja juga dalam keadaan bersih sebelum memulai bekerja.Setelah selesai bekerja, mesin dan semua peralatan yang telah dipakai juga harus dibersihkan sebelum disimpan dalam lemari. b) Menjalankan dan Menggunakan Mesin Sebelum mengetahui keadaan mesin atau menguasainya dengan baik, janganlah mencoba-coba menggunakannyakarena sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan atau kerusakan. Maka sebagai pedoman, bekerja pada sebuah mesin adalah sbb: ¾ Mintalah keterangan kepada orang yang lebih berpengalaman ¾ Pelejari dulu buku petunjuk untuk menggunakannya ¾ Perhatikan begian –bagian mana yang paling berbahaya ¾ Perhatikan pula pengaman – pengamannya ¾ Cobalah berulang kali menghidupkan dan membiasakan mesin ¾ Sebelum mulai mengerjakan benda kerja, teliti sekali lagi dengan cerm,at bagian – baian yang berputar, baut- baut pengikat pahat, dan benda kerja. ¾ Sediakan minyak pendingin atau pelumas untuk menjaga keausan alat potong. III. Keselamatan Kerja Pada Bengkel Listrik Arus listrik selalu dapat dialirkan kesegala arah melalui benda – benda yang konduktif, misalnya logam dan zat cair.Aliran tersebut tidak dapat kita lihat seperti halnya air yang mengalir sehingga hal ini sangat berbahaya dan bisa mematikan. Setiap peralatan yang menggunakan aliran listrik sangat perlu dilengkapi dengan arde yang berguna jika terjadi kebocoran arus listrik tidak mengalir ke orang melainkan langsung ke bumi. Tempat yang beraliran listrik harus kering dan tidak menghantarkan listrik, tangan yang basah dan berkeringat dapat dengan mudah terkena aliran listrik bila menggunakan jenis peralatan yang bocor. a) Pencegahan ƒ Berilah tanda bahaya pada aliran listrik yang berbahaya,missal di beri pagar atau tanda peringatan ƒ Gunakan bahan- bahan yang tidak menghantarkan aliran listrik seperti sarung karet, sepatu karet, landasan atau peralatan ƒ Keringkan tangan sebelum menggunakan peralatan yang beraliran listrik

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

b) Tindakan Penyelamatan ƒ Matiakn tombol utama atau pisahkan si penderita dengan bantuan sebatang kayu panjang yang kering ,jika sipenderita pingsan lakukan tindakan penyelamatan berikutnya. ƒ Seandainya pernafasan berhenti,maka bersihkan sesuatu yang merintangi mulut.

ƒ

Pegang tekuk , kemudian tekan bagian belakang kepala kedepan perlahan-lahan.

ƒ

Tekan perlahan –lahan rahang bagian atas ,kemudian urut kebawah agar lidah terjulur bebas dan mendapatkan udara yang segar untuk dihisap

ƒ

Berilah pernafasan buatan dengan menekan dada.

ƒ

Bila korban mengalami luka pada tempat tempat yang membahayakan maka baringkanlah korban tersebut, bagian luka dinaikkan bila mungkin.

ƒ

Tekan pinggiran luka sehingga kelihatan lebih bersih kemudian balutlah.

ƒ

Untuk luka- luka yang lebih besar balutlah dengan menggunakan perantara ntuk mengisap peredaran.

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) Letak ruang Pertolongan Pertama (P3K) harus pada tempat yang strategis, di dekat bengkel atau laboratorium.Ruang ini harus diberi tanda yang jelas dan setiap pengawas, instruktur, dan pekerja harus mengetahui jalan tercepat menuju ketempat tersebut. Kotak P3K harus berisi segala peralatan yang penting seperti : kain pembalut dan obat – obatan, supaya tindakan pertolongan pertama berjalan efektif. Persediaan obat harus selalu diperbaharui secara teratur dan di cek tanggal berlakunya obat apakah masih aktif dan efektif.Obat yang kadaluwarsa segera diganti yang baru.

Kain penbalut harus mudah dibuka dan siap pakai. Plester dalam berbagai bentk dan ukuran dapat dipakai dengan cepat untuk mengatasi luka ringan.

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

Pembalut luka Harus dijelaskan pada para petugas, bahawa setiap petugas di ruang Pertolongan Pertama harus benar – benar dilatih dalam menangani kasus preventif atau menangani kejadian /luka secara benar.Setiap luka baik yang ringan maupun yang serius memerlukan penanganan yang tepat dan dengan penunudaan atau penanganan yang salah dapat mengakibatkan hal yang fatal. Penggunaan kain pembalut menuntut keterampilan khusus .buku petunjuk/manual mengenai berbagai cara melakukan pertolongan pertama harus tersedia di ruang P3K. Sering kali luka yang ditimbulkan di bengkel dapat berakibat fatal karena adanya benda- benda berbahaya seperti debu atau beram ke dalam badan atau lka tersebut.Luka besar atau lka terbuka harus ditangani secara khusus sebelum di balut.Luka terbuka terlebih dahulu harus dibasuh dengan air dingin yang dikucurkan dan setelah itu diambil spons dan celupkan kedalam air bersih dan tekankan kedalan luka selama kira- kira seperempat jam. Bila mata kemasukan beram atau partikel,harus segera di tamggulangi didalam runag P3K yang bersih dan jangan di bengkel. Langkah Pertama dalam P3K Tiga hal penting yang harus diingat bila menolong seseorang yang mengalami kecelakaan. a. Membebaskan jalan nafas (air way) b. Memberikan nafas buatan (breathing) c. Menjalankan peredaran darah dengan pijat jantung luar (sirkulasi) Bertindaklah segera pada pendarahan , menelan racun, jantung/nafas berhenti.Hati – hati memindahkan penderita dengan dugaan trauma tulang belakang.Bersihkan/bebaskan kotoran Lumpur,darah,lender, dan makanan.Periksa :jari-jari, kku, gerakan dada, dan perut.Penyebab terjadinya:berhentinya jantung,penyumbatan jalan nafas(tenggelam,tersedak),kecelakaan terkena aliran listrik,penyakit ayan/kejang-kejang.Pemeriksaan:raba denyut jantung,dengarkan jantung.Penyebab berhentinya jantung :penyakit jantung,napas berhenti,kena aliran listrik. Ada tiga hal yang terpenting bila hendak menolong seorang yang mengalami kecelakaan berat, yakni berikut ini: a. jalan pernapasan, periksalah apakah jalan pernapasan tersumbat lidah atau benda- benda asing lainnya. b. Pernapasan,periksalah apakah orang itu bernafas, bila tidak usahakanlah pertolongan napas buatan. c. Peredaran darah, periksalah apakah terdapat denyut jantung pada penderita, bila tidak, berilah pertolongan peredaran darah buatan, selama melakukan halini periksalah apakah ada pendarahan. Bertindak segara pada penderita yang mengalami pendarahan berat atau dia telah menelan racun atau jantung atau pernapasannya berhenti,setiap detik sangat berarti.Walaupun pada umumnya orang yang mengalami kecelakaan dapat dipindahkan dengan aman, patut diingat bahwa sangat penting untuk tidak memindahkan seseorang yang mengalami kecelakaan berat pada leher atau tulang belakang bila hal tersebut tidak eterpaksa sekali berhubung adanya ancaman bahaya lebih lanjut.karena jarang terjadi keadaan darurat yang bersifat hidup atau mati,biasanya Anda dapat memulai P3K dengan urutan sbb :

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

a. baringkan penderita dengan tenang, bila dia telah muntah dan bila tidak ada bahaya pada lehernya patah palingkan kepalanya kesamping untuk mencegah tersedak b. hangatkan tubuhnya dengan selimut atau mantel tetapi jangan sampai terlalu panas Suruhlah seorang untuk memanggil ambulans dan dokter sementara anda memberikan P3K.Periksalah dengan lembut,bila perlu gunting pakaiannya untuk menghindari gerakan yang kasar atau nyeri tambahan.Jangan melepas pakaian dari bagian tubuhnya yang mengalami luka bakar. Periksalah kembali luka baker ,usahakan agar tenang .Ketenangan anda dapat membantunya menghilangkan rasa takut dan panic serta yakinkan si korban bahwa segalanya beres.Jangan memaksa memasukkan cairan lewat mulut seseorang yang pingsan atau setengah sadar.Cairan itu dapat memasuki jalan pernapasan dan menyebabkan tercekik.Jangan mencoba membangunkan orang yang pingsan dengan cara menamparnya atau mengguncang- guncang tubuhnya. SKEMA PERTOLONGAN DASAR Tidak Sadar

Sadar

Pertahankan Posisi yang Baik

Napas Buatan

Ke Rumah Sakit

Unit Pertolongan Lanjut Bersihkanlah / bebaskanlah penderita dari : a) kotoran Lumpur b) darah c) lendir d) makanan Lakukan pemeriksaan pada : a) jari b) kuku c) gerakan dada/perut penyebab pingsannya seseorang a) berhentinya jantung b) penyumbatan jalan napas c) kecelakaan kena aliran listrik

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

d) penyakit ayan /kejang- kejang Pemeriksaa pada orang pingsan : a) raba denyut jantung b) dengarkan jantung c) kena aliran listrik Penyebab berhentinya napas adalah sebagai berikut: a) berhentinya jantung b) penyumbatan jalan napas c) tenggelam d) keracunan gas CO2 e) Sawan f) Tersengat aliran listrik Lakukan pemeriksaan pada : Napas : Dengan jari - kehidung Dengan kaca - buram Dengan telinga - didengar Pertolongan pada napas berhenti yakni : ƒ Panggil dokter (oleh orang lain) ƒ Bersihkan saluran napas (dengan cara palingkan kepalanya) ƒ Penyumbatan dapat oleh :lidah-gigi palsu-darah-benda asing-muntah ƒ Longgarkan pakaian yang menjepit leher (dada,perut) ƒ Lakukanlah napas buatan, dengan pedoman: segera, dan usahakanlah sampai selesai, lakukan pernapasan dengan benar. Cara memberikan napas buatan: ƒ Pernapasan buatan dilakukan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung ƒ Lakukanlah sesudah jalan nafas dibersihkan ƒ Kemudian dengan satu tangan kepala didorong kebelakang ƒ Tangan lain menekan rahang keatas,pada saat bersamaan ibu jari menutup mulut dengan menekan rahang bawah kearah rahang atas ƒ Penolong bernapas normal embuskan napas melalui hidung sampai dada penderita terangkat,ulangi sampai beberapa kali ƒ Angkat mulut ,keluarkan napas dari penderita secara pasif Bila denyut jantung berhenti,lakukan Resusitasi Kardiopulmoner(CPR),artinya massage jantung dan pernapasan buatan. Cara pemeriksaan pada penderita: ƒ Mengubah denyut nadi ƒ Periksa pergelangan ƒ Leher ƒ Lipat paha ƒ Daun telinga ƒ Dada kiri Pengaruh berhentinya kerja jantung adalah sbb: ƒ 9- 20 “ otak lumpuh ƒ 4-6” sel otak mati ƒ disusul lumpuhnya organ- organ lain Usaha Cpr (Cardio Pulmonary Resusitation) harus secepat mungkin. Pnyebab berhentinya kerja jantung :

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

ƒ ƒ ƒ

penyakit jantung kurangnya O2 akut kecelakaan (terkena aliran listrik,tenggelam)

Tindakan : massage jantung dan pernapasan buatan ƒ Satu penolong :15 x kompresi jantung 2x1 napas ƒ Dua penolong : 5 x kompresi jantng 1x napas Kemungkinan Cardio Pulmonary Resusitation ƒ Resusitasi berhasil : nadimulai berdenyut,napas mulai spontan ƒ Kalau denyut jantung sudah teratur :hentikan kompresi jantung, ƒ Teruskan pertolongan napas buatan sampai terjadi pernapasan spontan ƒ Bila pupil dapat melebar,kulit tetap pucat kelabu,dan CPR sudah 30-60” hentikan tindakan CPR ƒ Bila pupil mengecil, warna kulit merah tetapi denyaut belum terasa teruskan tidakan CPR Teknik penyembuhan berhentinya jantung ƒ Pukulan pada dada Cara massage jantung dan pernapasan buatan : ƒ Letakkan penderita: Di papan di lantai ƒ

Cari tulang dada

ƒ

Masage dengan tumit tangan yang saling bertindih jari- jari, jangan menyentuh dada

ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ

Sumbu memegang tumit,sumbu tulang dada Lengan mengencang lurus, pemeranan dengan berat badan penolong Tekan 4 – 6 cm Frekuensi 80- 100kali permenit Diselingi napas buatan

BEBERAPA KASUS KECELAKAAN DARURAT DAN PENANGGULANGANNYA

1. Pertolongan pada luka Luka dalah terputusnya hubungan jaringan oleh sesuatu sebab Penyebab luka sbb: ƒ Persentuhan dengan benda tumpul (lecet,memar,robek) ƒ Persentuhan denganbenda tajam(tusuk iris, bacok) ƒ Luka baker yang disebabkan oleh api,uap panas,cairan panas,zat kimia,sinar,arus listrik/petir. Cara menolongnya : Supaya luka dapat sembuh dengan sempurna maka harus dijaga jangan sampai luka itu menjadi kotor dan anggota badan yang terluka jangan digerakkan. ƒ Si akait harus direbahkan atau didudukkan karena mungkin ia akan pingsan ƒ Jika luka berdarah banyak ,harus dihentikan menurut petunjuk yang diterangkan pada pendarahan ƒ Luka tidak boleh dipegang ,jamgan dituangi dengan cairan, ikatkan perban kilat yang steril,luka- luka yang tidak diobati dengan yodium tintur walaupun begitu disekitar

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

luka itu, jika tidak ada perban kilat steril,luka harus ditutup dengan kain kasa yang steril (bukan kapas) tetapi jangan sampai terpegang bagian kasa yang akan menyinggung luka itu ƒ Waktu memasang pembalut harus dijaga supaya pinggiran luka sedapat – dapatnya dirapatkan, jika luka sangat kotor, pembalut dipasang longgar-longgar saja,jika ada luka pada lengan atau tangan, maka cincin harus dilepas dulu,pengobatan luka selanjutnya harus diserahkan kepada dokter 2. Pertolongan pada luka bakar Ada 4 macam tingkat parahnya yakni : ƒ Kulit merah,panas dan bengkak sedikit ƒ Kulit melepuh (melentung) dan berisi air ƒ Kulit dan lapisan dibawahnya termakan sama sekali ƒ Kulit terbakar hangus dan kelihatan hitam Cara menolongnya : ƒ Jika kulit hanya merah dan belum melepuh maka bagian badan yang kena itu dituangi air yang dingin ƒ Kulit yang keriput tidak boleh digunting ƒ Kalau ada luka ,maka ini harus dibalut longgar- longgar saja ƒ Jika badan kena luka angus maka sisakit harus dibawa kerumah sakit secepatnya ƒ Selimuti dia dengan selimut tebal dan beri minum sebanyak – banyaknya 3. Pertolongan pada patah tulang Gejala yang banyak ditemukan adalah ƒ Bagian badan yang patah tidak dapat digerakkan lagi ƒ Di tempat yang patah terjadi suatu benjol karena darah berkumpul disitu ƒ Karena sakit (nyeri ) yang sangat pada tempat patah itu ƒ Kadang – kadang letak tulang abnormal atau tulang dapat digerakkan secara luar biasa ƒ Kadang – kadang ujung tulang patah menembus kulit sehingga terjadi luka ,yang sering berdarah banyak ,hal demikian ini dinamakan patah dengan komplikasi

Cara menolongnya : ƒ Jika perlu luka itu di balut dengan perban steril ƒ Jangan mencoba meluruskan tulang patah itu, tidurkan sisakit sedemikian rupa sehingga ia tidak merasa sangat sakit atau nyeri,jika kelihatan ujung tulang akan menembus kulit maka boleh dicoba dengan sangat hati- hati meluruskan sedikit bagian badan yang patah tulangnya ƒ Pasanglah palt kayu atau plat Bantu dengan pembalut supaya ujung – ujung tulang yang patah itu jangan bergerak Beberapa petunjuk unruk berbagai macam bagian badan yang patah yang patah: ƒ Patah lengan atas,pasang dua buah plat pendek sepanjang lengan atas dan kain penggendong ƒ Patah lengan bawah; bengkokkan lengan pada sendi siku, berikan alat dari siku sampai lewat pergelangan dan pasang kain penggendong ƒ Patah paha ; plat dari ketiak sampai ke tapak kaki ƒ Patah ruas tulang belakang ; dengan sangat hati –hati disorongkan sebuah papan panjang ,dibawah bafan itu, ada kemungkinan bahwa sumsum belakang bisa rusak

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

4. Pertolongan pada penyakit pitam Penyakit pitam biasanya terjadi pada orang yang berumur lebih dari 50 tahun,si sakit tahu- tahu pingsan, warna mukanya menjadi biru, napasnya mendengkur,pitam biasanya mengakibatkan lumpuh pada anggota badan dan muka Cara menolongnya : ƒ Lepaskan segala pakaian yang menekan ƒ Erebahkan sisak,it dan tinggikan letak kepalanya sedikit ƒ Tidak boleh dilakukan pernafasan buatan 5. Pertolongan pada orang yang pingsan ƒ

Rebahkan si sakit dan tinggikan kakinya sedikit , miringkan kepalanya sedikit , karena mungkin ia akan muntah lalu selimuti dia .Jika ia telah sadar lagi (ingat kembali, biarkan ia terbaring / tidur selama ½ jam dan barulah ia minum kopi panas 6. Pertolongan pada orang yang keseleo dan urat sendi Terpeleset/keseleo kebanyakan terjadi pada urat sendi bulu kaki dan sendi pergelangan dan disebabkan oleh gerakan- gerakan yang luar biasa ,karena ini ikat- ikat sendi robek, ini menyebabkan pendarahan dibawah kulit, sehingga di dalam dan keliling sendi timbul benjaol yang terasa sakit Cara menolongnya : ƒ Letakkan anggota luka yang lebih tinggi dari badan ,pasanglah pembalut tekan,urat sendi dalam hal ini kepala rongga sendi telah terpisah ƒ Si sakit tidak dapat lagi mempergunakan lagi anggota yang terkena, sendi telah berubah bentuknya, kebanyakan terjadi pada siku, bahu dan pangkal paha ƒ Suruh sisakit berbaring (tidur) sehingga ia tidak sangat merasa sakit, biasanya seorang yang tidak ahli tidak dapat menentukan adanya patah tulang atau urat sendi 7. Beberapa peraturan pembalut yang perlu di perhatikan ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ

Membalut itu hendaklah kuat supaya tidak mudah terlepas Membalut hendaklah dari bawah keatas Kalau membalut dengan tangan atau kaki, sedapat mungkin biarkanlah jari terulur kaluar, supaya dapat dilihat perjalanan darah terganggu atau jari menjadi bengkak Jangan membuat pembalut diatas buku tulang atau diatas tulang Di tempat pertemuan kulit bertemu satu sama lain seperti pada ketiak hendaklah meletakkan lapisan kapas diantara kulit dan pembalut Ujung pembalut harus disemat , diikat atau direkat dengan plester

8. Cara pelaksanaan dalam membalut ƒ Buka gulungan pembalut itu dan letakkan ujungnya pada luka yang akan dibalut, kemudian lilitkan ƒ Pada lilitan pertama hendaklah pembalut itu bertindihan supaya teguh,kemudian balikkan pembalutkemudian lilitkan kembali menuju tempat yang semula dan bertindihan pula ƒ Kalau membalut betis atau anggota yang lain yang tidak sama besarnya hendaklah pada setiap lilitan pembalut itu ditekan supaya lebih teguh dan tidak mudah lepas ƒ Sudah itu balikkan pula pembalut itu dan lakukan sekali lagi seperti yang sudah diterangkan diatas

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

9. Pertolongan pada kecelakaan yaitu otot atau urat terpuntir ƒ Anggota yang sakit itu tidak digerakkan ƒ Balutkan es disekeliling tempat yang sakit itu ƒ Ikatlah dengan kain pembalut ƒ Kira-kira 4 jam setelah itudilakukan demah hangat dan demah sejuk berganti ganti ƒ Pada hari yang kedua mulailah mengurutnya, dilakukan lambat – lambat dan anggota yang sakit itu di gerakkan sedikit – sedikit ƒ Jika sakitnya tidak berangsur baik dalam beberapa hari mungkin ada tulang yang patah 10. 5 buah macam keracunan yang banyak terjadi dan cara menolongnya ƒ keracunan asap batu bara (CO-karbonmonoksida) dan keracunan gas asap batu bara : gas dapat menghalangi daya arah untuk menyerap oksigen, gejala- gejala ini adalah sakit kepala, kelemahan otot,kejang muka merah dan akhirnya jatuh pingsan Cara menolongnya : Angkut sisakit dari lingkungan yang beracun itudan rebahkan ia didekat jendela yang terbuka supaya mendapat udara yang segar, jika ia pingsan dan kelihatan tidak bernafas lagiharus dilakukan pernafasan buatan ƒ keracunan obat bius dan obat tidur; Panggil dokter secepatnya, harus di ikhtiarkan supaya si sakit memuntahkan racun itu dengan memasukkan jari kedalam kerongkongannya (tenggorokan) si akit diberi obat norit dan minum susu sebanyak banyaknya.Berikan juga minum kopi panas atau brendi.Jika si sakit telah pingsan jangan dicoba memakssa ia muntah tunggu saja sampai dokter datang ƒ keracunan salah satu zat asam; misalnya asam garam.Keracunan ini menyebabkan luka-luka didalam mulut, tenggorokan dan lambung perut

Cara menolongnya: Jika racun belum sampai setengah jam berselang terminum, harus dicoba supaya si sakit muntah, lalu di beri ia minum ½ liter susu yang di campur kapur. ƒ Keracunan biasa Gejala- gejalanya sama dengan keracunan asam tsb diatas, si sakit suruhlah minum air jeruk atau air yang di campur dengan cuka ƒ Keracunan warangan (arsenikum) Usahakan si sakit muntah dan bawa secepatnya ke rumah sakit. 11. Daftar alat-alat dan obat – obatan P3K dan kegunaannya: ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ

Pembalut perekat Kain pembalut segitiga Kasa pembalut gulung ,pembalut,penekan penggendong atau pembungkus Kain kasa steril,penutup luka Pembalut cepat, pembalut yang sudah steril dan sudah mengandung obat yang tertutup rapi dan rapat Gunting Pipet mata, alat untuk penetes obat cairan pada mata Pincet, alat penjepit Karet penasat pendarahan, penyetop pendarahan Badai, alat yang tipis sebagai penunjang pemberi istirahat pada tulang yang patah

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ ƒ

Mercurochrome, untuk pengobatan luka- luka baru yang dianggap cukup berbahaya dan besar, yang diakibatkan benda- benda berkarat juga binatang serangga Licuida burawi, cairan sebagai pendemah (pengompres) yang bengkak Boor water, cairan pencuci mata atau pencuci luka Sulfazinci, cairan untuk pengobat mata yang sakit (1%) Minyak gandafura ; cairan panas, penghangat, obat gosok Sulfalimanide; tepung penabur luka sebagai desinfectana Tablet norit; untuk keracunan atau obat sakit perut (mencret) Tablet bicarbonas natricus ; untuk keracunan atau perut perut mules Tablet acepheco atau acae tozal; obat sakit kepala, pusing demam dan sebagainya Tanize zalf; salap obat atau pengulas luka bakar Kapas; banyak sekali penggunaannya Pisau silet, untuk alat pemotong

Catatan : ƒ Obat- obatan atau alat-alat P3K harus disimpat di suatu tempat yang terkunci dan tertutup rapat ƒ Jauhkan peti atau tas P3k dari jangkauananak – anak ƒ Berilah tanda pengenal dengan huruf; P3K dengan palang merah atau palang hijau ƒ Setiap tempat obat dibubuhi etiket obat yang jelas menunjukkan nama obat ƒ Kegunaannya dan tanggal penerimaannya ƒ Kode warna: Biru : untuk obat luar , tidak boleh di minum Putih : untuk obat yang dapat diminum atau dimakan Merah : untuk obat yang mengandung racun dan berba haya misalnya obat- obatan desinfectans, racun binatang dan lain – lainnya

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007

DAFTAR PUSTAKA Santoso Gempur, Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,Prestasi Pusaka Publisher 2004, Jakarta Daryanto,Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel,Bina Adiaksara 2002, Jakarta Daryanto,Tanya Jawab Kesehatan Kerja,Tarsito 1985,Bandung

Buchari : Penanggulangan Kecelakaan, 2007

USU Repository © 2007