PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 20151 Diah Ayu Legowati Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Ari Prasetyo Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: The purpose of this research was to analyze the impact of working capital financing, investment financing and consumption financing on Non Performing Financing of Islamic Banking Industry in Indonesia from January 2009 until December 2015. This research using a quantitative methods. The data used are the secondary data from Financial Services Authority official website. The analytical methods used in this research is the method of multiple linear regression with a significance level of 0,05. Based on the analysis, working capital financing and investment financing partially provide a significant impact on the ratio of non performing financing. Only consumption did not significantly affect the ratio of non performing financing. However, working capital financing, investment financing and consumption financing are simultaneously provide a significant impact on the ratio of non performing financing. Keywords: Non Performing Financing, Working Capital Financing, Investmen Financing, Consumption Financing I. PENDAHULUAN Islam merupakan agama yang
Indonesia
sebagai
negara
bersifat paripurna dan universal. Juga
mayoritas berpenduduk muslim terbesar di
merupakan agama yang lengkap dalam
dunia disertai dengan perkembangan
memberikan tuntunan dan panduan bagi
masyarakat yang semakin sadar akan
kehidupan umat manusia (Huda, 2010:1).
Islam sebagai agama yang mengatur
Kesejahteraan hidup umat di muka bumi
semua sisi kehidupan manusia, termasuk
ini dapat diwujudkan dengan melakukan
sektor ekonomi maka muncul pemikiran
kegiatan
ekonomi.
tentang perlunya umat Islam Indonesia
(2001:15)
sistem
Menurut ekonomi
Antonio yang
memiliki
perbankan
sendiri.
dikembangkan oleh Islam memiliki tujuan
Muhammad
untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan
keberadaan perbankan Islam di Indonesia
ekonomi umat manusia dalam jangka
mendapat pijakan kokoh setelah lahirnya
panjang
tingkat
UU Perbankan No. 7 tahun 1992 yang
manusia.
direvisi melalui UU No. 10 tahun 1998, yang
Kesejahteraan dalam pandangan Islam
dengan tegas mengakui keberadaan dan
bukan
berfungsinya bank bagi hasil atau bank
dan
memaksimalkan
kesejahteraan hanya
umat dinilai
dengan
ukuran
material saja, tetapi juga dinilai dengan
(2002:15),
Islam
menjelaskan
syariah.
ukuran non material. 1]
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Diah Ayu Legowati; NIM: 041211431030 diuji pada 3 Juni 2016
1006
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
Data
dari
Statistik
Perbankan
(2010:718)
pembiayaan
berdasarkan
Syariah yang dicatat oleh Otoritas Jasa
tujuan penggunaanya dibagi menjadi
Keuangan
tiga
setiap
tahun
menunjukan
yaitu
pembiayaan
modal
kerja,
bahwa aset milik bank syariah mengalami
pembiayaan investasi dan pembiayaan
kenaikan
konsumsi. Ismail (2011:113) menjelaskan
diiringi
dengan
peningkatan
jumlah bank dan kantor yang tersebar di
perbedaan
Indonesia.
pembiayaan disebabkan karena adanya
Seiring
dengan
semakin
masing-masing
meningkatnya jumlah bank syariah di
perbedaan
tujuan
Indonesia,
Sedangkan
menurut
menunjukkan
meningkatnya
jenis
penggunaanya. Zulkifli
kepercayaan masyarakat terhadap sistem
menjelaskan
perbankan syariah
perlakuan antara pembiayaan konsumtif
Sebagaimana
halnya
sama
bahwa
(2007:63) perbedaan
dan pembiayaan produktif terletak pada
dengan bank konvensional, bank syariah
metode
pendekatan
analisisnya.
juga mempunyai peran sebagai lembaga
Pembiayaan
perbankan
perantara (intermediary) antara satuan-
Indonesia
berdasarkan
satuan kelompok masyarakat atau unit-
penggunaan periode tahun 2009 sampai
unit ekonomi yang mengalami kelebihan
dengan tahun 2015 ditunjukkan pada
dana (surplus unit) dan kekurangan dana
Gambar 1.1 berikut ini :
syariah
di
tujuan
(deficit unit) (Arifin, 2002:49). Menjalankan perananya selaku lembaga perantara keuangan artinya menjalankan dua fungsi utama bank yaitu menghimpun dana masyarakat
dan
memberikan
kredit
/pembiayaan (Muhammad, 2005:42). Pemberian
pembiayaan
Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2009-
merupakan salah satu kegiatan bank dalam
usahanya
keuangan
sebagai
yang
2015, ojk.go.id (data telah diolah)
lembaga
dipercaya
Gambar 1. Grafik Perkembangan Jenis Pembiayaan Berdasarkan Penggunaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Tahun 2009-2015
untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat dengan
berperan
mengembangkan meningkatkan
aktif dunia
kesempatan
dalam
Dilihat dari grafik diatas, dari tahun
usaha, kerja,
ke tahun pembiayaan berdasarkan tujuan
dan
kesejahteraan ekonomi sesuai dengan
penggunaan
nilai-nilai Islam.
Meningkatnya
dapat dikelompokkan dalam beberapa
terus
aspek.
masyarakat
Rivai
dan
meningkat.
pembiayaan
ini
disebabkan kebutuhan masyarakat yang
Jenis pembiayaan pada dasarnya Menurut
terus
Arviyan
1007
bertambah untuk
dan
kesadaran
menggunakan
jasa
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
perbankan
syariah
dalam
memenuhi
Peningkatan
NPF
yang
sangat
tajam
kebutuhanya. Pada tahun 2011 sampai
terjadi pada tahun 2013
tahun 2015 pembiayaan yang tertinggi
sebesar 2,62% kemudian pada tahun 2014
yaitu pembiayaan konsumsi kemudian
meningkat
diikuti
kerja
demikian nilai NPF masih tergolong normal
paling
karena masih dibawah persentase NPF
oleh
sedangkan rendah
pembiayaan
modal
pembiayaan
yang
adalah
Rismayanti
pembiayaan
(2009)
investasi.
menjelaskan
menjadi
yang awalnya
4,33%.
Namun
5%.
bahwa
Pembiayaan
jenis
tidak
dari
kredit konsumtif dominan karena kredit
penggunaan
konsumtif menciptkan kenyamanan bagi
terjadinya pembiayaan non lancar. Tabel
pihak perbankan karena kerjanya relatif
1.1 menunjukan pembiayaan non lancar
ringan, mudah dalam proses penagihan
Bank
angsuran dan proses analisis kreditnya
Syariah berdasarkan jenis penggunaan
lebih mudah dibandingkan dengan kredit
tahun 2009 sampai tahun 2015 sebagai
produktif (kredit modal kerja dan kredit
berikut:
investasi). Padahal pembiayaan konsumsi ideal karena peran perbankan syariah pertumbuhan
ekonomi
jadi
berkurang. Penyaluran bank
syariah
pembiayaan
tentunya
oleh
dihadapkan
dengan banyak risiko. Salah satu yang menjadi perhatian utama atas penyaluran
disebut dengan Non Performing Financing Performing
pembiayaan
Non 2015
cenderung
2014
2015
Modal Kerja
899
1.070
1.610 1.671
2.253
4.742
4.918
Investasi
534
521
428
710
1.021
1.854
2.325
Konsumsi
450
470
551
888
1554
2.035
2.005
1.882
2.061
2.588 3.269
4.828
8.632
9248
tersebut
memperlihatkan
pembiayaan
non
lancar
tahunya
seiring
dengan
meningkatnya pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi dan pembiayaan
selektif
konsumsi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Financing
meningkatnya
pembiayaan
berpengaruh terhadap pembiayaan non
perbankan syariah dari tahun 2009 sampai tahun
2013
setiap
kepada
benar-benar
Performing
2012
berdasarkan jenis penggunaan meningkat
dan menerapakan prinsip kehati-hatian. tingkat
2011
bahwa
karena itu pihak perbankan syariah dalam harus
2010
Tabel
untuk menunjukkan kesehatan bank. Oleh
masyarakat
2009
Financing
merupakan salah satu indikator utama
menyalurkan
Unit Usaha
Sumber: Statistik Perbankan Syariah (SPS) 2009-2015, ojk.go.id (data telah diolah).
adanya risiko gagal bayar atau biasa
Non
dan
Jenis Penggunan
Total
pembiayaan adalah kemungkinan akan
(NPF).
Syariah
lepas
Tabel 1. Pembiayaan Non Lancar Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Berdasarkan Jenis Penggunaan Tahun 2009–2015 (dalam satuan milyar)
yang lebih besar dari produktif tentu tidak
terhadap
Umum
juga
berdasarkan
lancar yang berimbas pada tingkat NPF
berfluktuatif.
1008
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
perbankan dengan
syariah.
Hal
penelitian
ini
diperkuat
terdahulu
terhadap
yang
Non
Performing
Financing
industri bank syariah di Indonesia?
dilakukan oleh Arifin (2008) yang hasil
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
penelitianya menunjukkan pembiayaan
mengetahui pengaruh secara parsial dan
konsumtif
dan
simultan pembiayaan berdasarkan jenis
terhadap
NPF.
produktif Hasil
berpengaruh
penelitian
oleh
penggunaan terhadap Non Performing
Namun penelitian lainya yang dilakukan
Financing
oleh Qadriyah (2002), menunjukan hasil
Indonesia.
pembiayaan produktif dan konsumtif tidak
II. LANDASAN TEORI
berpengaruh terhadap NPF. Dari
kedua
industri
bank
syariah
di
Muhammad (2004:1) menjelaskan tersebut
bahwa bank syariah adalah bank yang
memiliki hasil penelitian yang berbeda,
beroperasi dengan tidak mengandalkan
sehingga
pada bunga, serta bank Islam adalah
masih
penelitian
menyisakan
peluang
untuk melakukan penelitian lebih lanjut
lembaga
untuk
operasional
membuktikan
parsial
dan
pengaruh
simultan
secara
pembiayaan
keuangan/perbankan dan
yang
produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-
berdasarkan jenis penggunaan terhadap
Quran dan Hadits Nabi SAW.
NPF. Di sisi lain jika dilihat kembali pada
Pembiayaan
merupakan
salah
Gambar 1.1 peyaluran pembiayaan yang
satu tugas pokok bank, yaitu pemberian
paling
fasilitas penyedian dana untuk memenuhi
tinggi
konsumsi
adalah
namun
menunjukan
pembiayaan
pada
pembiayaan
Tabel non
1.1
kebutuhan pihak-pihak yang merupakan
lancar
defisit
unit
(Antonio,
2001:160).
tertinggi adalah pembiayaan modal kerja
Pembiayaan menurut keperluanya, dibagi
dan pembiayaan investasi. Hal ini menarik
menjadi
untuk
pembiayaan
diteliti,
oleh
karena
itu
perlu
pembiayaan
produktif
konsumtif.
Pembiayaan
dilakukan penelitian tentang pengaruh
konsumtif
pembiayaan modal kerja, pembiayaan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
investasi
konsumsi
konsumsi, yang akan habis digunakan
terhadap Non Performing Financing pada
untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan
industri bank syariah di Indonesia periode
pembiayaan
produktif
Januari 2009 sampai dengan Desember
pembiayaan
modal
2015.
pembiayaan
investasi.
dan
Rumusan
pembiayaan
pembiayaan
dibagi kerja
yang
menjadi dan
Pembiayaan
dalam
modal kerja adalah pembiayaan yang
apakah
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan modal kerja, pembiayaan
modal kerja yang biasanya habis dalam
investasi
satu siklus usaha. Pembiayaan investasi
penelitian
ini dan
masalah
adalah
dan
adalah, pembiayaan
konsumsi
berpengaruh secara parsial dan simultan
adalah
1009
pembiayaan
(berjangka
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
menengah atau panjang) yang diberikan
3.
Pembiayaan konsumsi berpengaruh
kepada usaha-usaha guna merehabilitasi,
signifikan terhadap Non Performing
modernisasi, perluasan ataupun pendirian
Financing
proyek baru (Rivai dan Arviyan, 2010:720).
Indonesia secara parsial
Dalam penyaluran pembiayaan,
syariah
di
Pembiayaan
modal
bank syariah harus benar-benar selektif
pembiayaan
investasi
dan menjalankan prinsip kehati-hatian.
pembiayaan konsumsi berpengaruh
Hal
signifikan terhadap Non Performing
ini
dilakukan
agar
bank
4.
perbankan
dapat
kerja,
menekan atau meminimalkan resiko yang
Financing
akan dihadapi, yaitu resiko pembiayaan
Indonesia secara simultan.
bermasalah
atau
Non
perbankan
dan
syariah
di
III. METODE PENELITIAN
Performing
Financing. Menurut Djamil (2012:66) Non
Pendekatan
penelitian
yang
Performing Financing adalah pembiayaan
digunakan dalam penelitian ini adalah
non lancar mulai dari kurang lancar
pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan
sampai dengan macet yang dialami oleh
menggunakan
nasabah.
adalah penelitian yang menitikberatkan
Model penelitian yang digunakan
digunakan
gambar berikut:
menghasilkan
terukur
kesimpulan
menggunakan
dan
akan
yang
dapat
Pendekatan
metode
(alat
ini
analisis)
statistik inferensial (Anshori dan Iswati,
Non Performin g
Pembiayaa n Konsumsi
2009:155). Dalam
penelitian
ini
variabel-
variabel yang digunakan sebagai berikut: Gambar 2.
1. Variabel
Model Analisis
tiga
penelitian ini adalah: Pembiayaan
kerja
Financing
(variabel
yaitu:
Pembiayaan
(X1),
Pembiayaan
Kerja
Investasi (X2), Pembiayaan Konsumsi
berpengaruh signifikan terhadap Non Performing
variabel,
Modal modal
bebas
independen) yang dibagi menjadi
Hipotesis yang digunakan dalam
2.
harus
digeneralisasikan.
Pembiayaan Modal Kerja (X1)
Pembiayaa n Investasi
kuantitatif
pada pengujian hipotesis, data yang
dalam penelitian ini ditunjukkan pada
1.
pendekatan
(X3).
perbankan
2. Variabel terikat (variabel dependen)
syariah di Indonesia secara parsial
yaitu: Non Performing Financing pada
Pembiayaan investasi berpengaruh
BUS dan UUS. Definisi Operasional
signifikan terhadap Non Performing Financing
perbankan
syariah
di
1. Non
Indonesia secara parsial
Performing
adalah
1010
Financing
perbandingan
(NPF) jumlah
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
pembiayaan
bermasalah
menggunakan data nominal dalam
(pembiayaan dalam kualitas kurang lancar,
diragukan
dan
milyar rupiah berskala rasio.
macet)
4. Pembiayaan
Konsumsi
adalah
dengan total pembiayaan yang telah
pembiayaan yang ditawarkan oleh
disalurkan. Data NPF dalam penelitian
bank umum syariah untuk membeli
ini diperoleh dari laporan statistik
barang-barang
perbankan
website
pribadi dan tidak untuk keperluan
resmi Otoritas Jasa Keuangan periode
usaha. Data pembiayaan konsumsi
Januari 2009 hingga Desember 2015
diperoleh
dari
dan diukur dengan menggunakan
perbankan
syariah
data nominal dalam milyar rupiah
resmi Otoritas Jasa Keuangan dengan
berskala rasio.
periode
syariah
2. Pembiayaan pembiayaan bank
Modal yang
kepada
pada
Kerja
adalah
diberikan
nasabah
keperluan
laporan
2015
statistik
pada
Januari
Desember
oleh
untuk
website
2009 dan
hingga
data
diukur
dengan menggunakan data nominal
untuk
dalam milyar rupiah berskala rasio.
memenuhi kebutuhan modal kerja
Populasi
dalam
penelitian
ini
dalam jangka waktu pembiayaan
adalah industri bank syariah di Indonesia,
maksimal
proses
1
pembiayaan
(satu) modal
tahun. kerja
Data dalam
pemilihan
dengan
sampel
purposive
dilakukan
sampling.
Sampel
penelitian ini diperoleh dari laporan
dalam penelitian ini adalah industri bank
statistik
syariah yang diambil 84 bulan terakhir
perbankan
syariah
pada
website resmi Otoritas Jasa Keuangan
yaitu
periode
Januari
2009
dengan periode Januari 2009 hingga
dengan periode Desember 2015.
sampai
Desember 2015 dan diukur dengan
Jenis data yang digunakan dalam
menggunakan data nominal dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang
milyar rupiah berskala rasio.
diperoleh dari laporan statistik perbankan
3. Pembiayaan
Investasi
adalah
syariah yang dipublikasikan oleh Otoritas
pembiayaan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan
Jasa Keuangan.
barang-
Prosedur
pengumpulan
data
barang modal (asset tetap) yang
dilakukan melalui studi pustaka dengan
mempunyai nilai ekonomis lebih dari
mengkaji
buku-buku
satu
makalah,
dan
tahun.
investasi statistik
Data
diperoleh perbankan
pembiayaan dari syariah
laporan
literatur,
jurnal,
sumber-sumber
lainnya
yang berkaitan dengan penelitian. Hal itu,
pada
dengan
tujuan
untuk
memperoleh
website resmi Otoritas Jasa Keuangan
landasan
teoritis
secara
komprehensif
dengan periode Januari 2009 hingga
(mudah diterima atau dipahami) terkait
Desember 2015 dan diukur dengan
industri perbankan syariah.
1011
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
Teknik
analisis
data
yang
sebelumnya
(t-1).
Berikut
digunakan dalam penelitian ini adalah
multikolinearitas
analisis regresi linier berganda. Dalam
metode first difference:
melakukan analisis regresi linier berganda, metode
ini
melakukan
mensyaratkan
uji
asumsi
agar
Variabel Bebas Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Investasi Pembiayaan Konsumsi
mendapatkan hasil regresi yang baik. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Setelah uji asumsi klasik terpenuhi yang
signifikansi
diajukan
variabel
dengan
independen
melakukan
Nilai VIF 1,394
Nilai Tolerance 0,717
1,714
0,583
1,487
0,673
Keterangan Tidak Terjadi Multikolinearitas TidakTerjadi Multikolinearitas TidakTerjadi Multikolinearitas
Berdasarkan Tabel 3 nilai VIF yang
kemudian melakukan pengujian terhadap hipotesis
setelah
uji
Tabel 3. Uji Multikolinearitas Setelah Penyembuhan dengan Metode First Difference
untuk
klasik
hasil
dibwah 10 dan nilai Tolerance dibawah
uji
satu
(X)
menunjukkan
bahwa
variabel
terhadap variabel dependen (Y) baik
independen dalam penelitian ini sudah
secara parsial dengan uji statistic t (t-test)
terbebas
maupun
multikolinearitas.
secara
simultan
dengan
dan
(α=0,05).
Nilai Durbin Watson 0,769
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Uji Multikolinearitas Nilai VIF 83,427
Nilai Tolerance 0,012
34,244
0,029
27,571
0,036
Keterangan
Nilai dU dan Nilai dL dU = 1,5723 dL = 1,7199
hasil
Terjadi Multikolinearitas Terjadi Multikolinearitas Terjadi Multikolinearitas
tersebut
10
sehingga
nilai
cara
dapat
untuk
autokorelasi.
menunjukkan
dikatakan
terjadi
menyembuhkan
masalah
Salah
dengan
menggunakan (Ghozali, difference
menggunakan metode first difference.
satunya
metode
2013:122). yang
first
difference
Metode
first
digunakan
untuk
penyembuhan autokorelasi sama halnya
Metode first difference dilakukan dengan
dengan penyembuhan multikolinearitas
membuat delta untuk setiap periode artinya
Terjadi Autokorelasi
masalah autokorelasi. Terdapat beberapa
perlu dilakukan penyembuhan dengan
yang
4 - 1,5723 = 2,4277
terdapat dalam rentang dU sampai 4-dU
gejala multikolinearitas. Oleh karena itu
variabel
Keterangan
menunjukkan bahwa nilai tersebut tidak
nilainya kurang dari 0,10 dan nilai VIF nya dari
4- dU
Nilai Durbin-Watson sebesar 0,769
tolerance dari masing-masing variabel lebih
gejala
Sumber: Hasil Pengolahan Data
sehingga Berdasarkan
dari
Tabel 4. Uji Autokorelasi
menggunakan uji F (F-test) pada level 5%
Variabel Bebas Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Investasi Pembiayaan Konsumsi
sembuh
yaitu dengan cara membuat delta untuk
mengurangkan
setiap
antara variabel periode t dengan variabel
1012
periode
variabel
yang
artinya
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
mengurangkan antara variabel periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Tabel 5. Uji Autokorelasi Setelah Penyembuhan dengan Metode Firs Difference Nilai DurbinWatson 2,145
Nilai dU dan Nilai dL dU = 1,7187 dL = 1,5693
4- dU
Keterangan
4 - 1,7187 = 2,2813
Tidak Terjadi Autokorelasi
Gambar 4. Uji Normalitas Output menunjukkan mengikuti
(titik)
garis
diagonal.
regresi
memenuhi
asumsi
normalitas.
nilai Durbin-Watson sebesar 2,145 berada
Tabel 6. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Multipel
dalam rentang dU sampai 4-dU sehingga ini
data
bahwa arah
model
taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa
penelitian
P-Plot
Menunjukkan pola distribusi normal maka
Berdasarkan Tabel 5 diatas, pada
dikatakan
Normal
menyebar di sekitar garis diagonal dan
Sumber: Hasil Pengolahan Data
dapat
grafik
sudah
Model Summaryb
terbebas dari masalah autokorelasi. R
Model
R
Adjusted
Std. Error
Durbin-
Square
R Square
of the
Watson
Estimate 1
.348a
.121
.087
3.457E11
2.145
a. Predictors: (Constant), PK, PMK, PI b. Dependent Variable: NPF
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,121
memberi
pengertian
bahwa
variabel independen yg diteliti memiliki
Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas
pengaruh
kontribusi
sebesar
12,1%
Dapat dilihat pada gambar 3 titik-
terhadap variabel NPF, sedangkan 87,9%
titik menyebar secara acak, serta tersebar
lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
baik di atas maupun di bawah angka 0
diluar variabel yg diteliti. Tabel 7. Analisis Regresi Linier Berganda
pada sumbu Y. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala
Variabel
heteroskedastisitas pada model regresi
Konstanta
yang digunakan.
Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Investasi Pembiayaan Konsumsi
1013
Koefisien Regresi 2,171E11
Keterangan
-0,0636
Merupakan Intersep Bernilai Negatif
-0,1518
Bernilai Negatif
-0,0004
Bernilai Negatif
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
Dari Tabel 7 dapat dirumuskan
0,1518
persamaan model penelitian ini adalah: 4.
-0,0004 (PK) dari
tersebut
2.
Konstanta
regresi
pembiayaan
sebesar
-0,0004
berarti
satuan dari pembiayaan konsumsi
sebesar
2,171E11
maka
Performing Financing sebesar 0,0004
menunjukkan
apabilai
variabel
Pembiayaan
Modal
Kerja,
Pembiayaan
Investasi
dan
akan
meningkatkan
sebaliknya
setiap
Non
penurunan
dan
sebesar satu satuan dari pembiayaan
Pembiayaan Konsumsi besarnya nol
konsumsi menyebabkan penurunan
atau
Non Performing Financing sebesar
konstan,
maka
nilai
Non
Performing Financing (NPF) adalah
0,0004
sebesar 2,171E11.
variabel yang lain adalah konstan.
dengan
Fhitung 3,620
setiap kenaikan sebesar satu satuan
FTabel 2,72
Signifikansi 0,017
dari pembiayaan modal kerja maka akan menurunkan Non Performing Financing
sebesar
0,0636
dan
sebaliknya setiap penurunan sebesar satu satuan dari pembiayaan modal kerja
menyebabkan
asumsi
bahwa
Tabel 8. Hasil Uji F
Koefisien regresi pembiayaan modal kerja sebesar -0,0636 berarti apabila
3.
bahwa
apabila setiap kenaikan sebesar satu
adalah sebagai berikut: 1.
Koefisien konsumsi
persamaan
asumsi
variabel yang lain adalah konstan.
NPF = 2,171E11 - 0,0636 (PMK) - 0,1518 (PI) Penjelasan
dengan
Interpretasi Fhitung > FTabel = H0 ditolak 3,620 > 2,72 Signifikan < 0,05 = H0 ditolak 0,017 < 0,05
Berdasarkan
peningkatan
hasil
Keterangan H0 ditolak sehingga variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
uji
secara
Non Performing Financing sebesar
simultan di atas, didapatkan sig adalah <
0,0636
0,05 yaitu sebesar 0,017 maka H0 ditolak
dengan
asumsi
bahwa
variabel yang lain adalah konstan.
dan dapat disimpulkan bahwa secara
Koefisien regresi pembiayaan investasi
bersama-sama
sebesar -0,1518 berarti apabila setiap
modal kerja, pembiayaan investasi dan
kenaikan sebesar satu satuan dari
pembiayaan
pembiayaan
signifikan terhadap NPF.
investasi
menurunkan Financing
Non sebesar
maka
akan
satuan
dari
konsumsi
0,1518
pembiayaan berpengaruh
Tabel 9. Hasil Uji t
Performing dan
Variabel Independen Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Investasi Pembiayaan Konsumsi
sebaliknya setiap penurunan sebesar satu
(simultan)
pembiayaan
investasi menyebabkan peningkatan Non Performing Financing sebesar
1014
thitung
tTabel
Signifikansi
-2,373
-1,66
0,020
-2,827
-1,66
0,006
-0,010
-1,66
0,992
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
Setelah membandingkan tTabel dan
dituntut untuk memanfaatkan likuiditas.
thitung serta melihat nilai signifikansinya
Namun, tidak demikian dengan Bank
dapat
variabel
Syariah hubungan berlawanan antara
dan
pembiayaan modal kerja dengan Non
berpengaruh
Performing Financing justru menunjukan
disimpulkan
bahwa
pembiayaan
modal
pembiayaan
investasi
kerja
secara parsial dan signifikan terhadap
bank
NPF. Sedangkan variabel pembiayaan
pembiayaan
modal
kerja
dan
konsumsi
pembiayaan
investasi
sangat
selektif
berpengaruh
tidak
signifkan
syariah
dalam
menyalurkan
terhadap NPF.
memilih nasabah sesuai segmen dan
PEMBAHASAN
target.
Dari secara
hasil
statistic
regresi
analisis
dalam
data
penelitian
Sehingga,
memastikan
ini
membayar
perbankan
nasabah sesuai
tersebut
dengan
bisa bisa
ketentuan.
menunjukkaan bahwa secara simultan
Bank Syariah juga sangat berhati-hati
pembiayaan modal kerja, pembiayaan
dalam menentukan besarnya porsi skim
investasi
pembiayaan maupun dalam melakukan
dan
pembiayaan
konsumsi
memiliki pengaruh signifikan terhadap NPF
analisa
perbankan syariah di Indonesia. Hal ini
berusaha
dibuktikan dengan nilai yang lebih kecil
kebijakan yang sesuai dengan prinsip-
dari alfa 5% (sig 0,017 < α 0,05)
prinsip
Secara modal
parsial,
kerja
pembiayaan
berpengaruh
signifikan
kecil
dari
syariat
Islam
selalu
kebijakan-
dalam
operasionalnya
segala sehingga
terjadinya pembiayaan macet sangat kecil.
signifikansi sebesar 0,020 dimana nilai lebih
serta
menerapkan
kegiatan
terhadap NPF. Hal ini dibuktikan dengan
signifikansinya
pembiayaan,
Hubungan
0,05.
berlawanan
antara
pembiayaan modal kerja dengan Non
Selanjutnya jika dilihat dari nilai negatif
Performing
pada pada koefisien pembiayaan modal
disebabkan
kerja
menyalurkan pembiayaan modal kerja
memiliki
pembiayaan dengan
arti
modal
NPF.
bahwa kerja
Artinya
pengaruh berlawanan
semakin
karena
tinggi
Financing bank
juga
syariah
pembiayaan
lebih
modal
bisa suka
kerja
merupakan pembiayaan jangka pendek
tingkat pembiayaan modal kerja yang
dan
disalurkan dari tahun ke tahun maka
kebutuhan modal kerja usaha seperti
tingkat Non Performing Financing semakin
pembelian bahan baku, biaya upah,
menurun.
pembelian
Menurut
Antonio
digunakan
untuk
memenuhi
barang-barang
dagangan
(2001:179)
dan kebutuhan dana lain yang sifatnya
penyebab utama timbulnya NPF adalah
hanya digunakan selama satu tahun.
mudahnya bank memberikan pinjaman
Sehingga
atau melakukan investasi karena terlalu
keuntungan lebih besar dalam jangka
1015
bank
bisa
mendapatkan
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
waktu yang pendek. Walaupun dalam
dan dalam nominal besar maka risiko
beberapa bulan terakhir ini pembiayaan
yang
modal kerja dalam penyaluranya menjadi
investasi
urutan
didasarkan pada hasil yang diperoleh dari
kedua
setelah
pembiayaan
konsumsi.
penelitian
yang
yang
Produk,
pun
dalam lebih
pembiayaan tinggi
karena
proses produksi yang dilakukan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
(2008)
dihadapi
dilakukan
berjudul
Pembiayaan
Pada
periode
penelitian
ini
oleh
Arifin
pengaruh negatif pembiayaan investasi
Pengaruh
Jenis
terhadap
dan
Segmentasi
NPF
manajemen
menunjukkan
perbankan
bahwa
syariah
yang
Pembiayaan Terhadap Non Performing
berjalan dengan baik berasaskan prinsip
Financing
syariah
Pada
Bank
Syariah. Dalam
dan
prinsip
kehati-hatian.
penelitian tersebut menjelaskan bahwa
Berdasarkan penjelasan pasal 2 Undang-
variabel
Undang
pembiayaan
modal
kerja
berpengaruh terhadap NPF.
Perbankan
Syariah
yang
dimaksud dengan prinsip kehati-hatian
Hasil analisis uji t menunjukkan
adalah
pedoman
pengelolaan
bank
bahwa pembiayaan investasi dengan t-
yang wajib dianut guna mewujudkan
stat -2,827 dan tingkat signifikan sebesar
perbankan yang sehat, kuat dan efisien.
0,006 memiliki pengaruh negatif yang
Untuk
signifikan terhadap NPF. Pembiayaan
menghindari
pembiayaan
di
dalam
bank
biasanya
syariah terdapat kegiatan pembinaan
diberikan dalam jangka waktu panjang
dan regular monitoring yaitu dengan
yaitu lebih dari satu tahun dan digunakan
monitoring aktif dan monitoring pasif.
untuk pembelian barang-barang modal
Sehingga
(aset tetap), misalnya untuk pendirian
macetnya kecil. Monitoring aktif adalah
perusahaan baru, modernisasi mesin dan
mengunjungi
peralatan, pembelian alat angkutan yang
memantau
digunakan untuk kelancaran usaha serta
rutin dan memberikan laporan kunjungan
perluasan
nasabah/call
usaha.
penyaluranya merupakan
investasi
macet,
terjadinya
Walaupun
pembiayaan penyaluran
dalam investasi
munculnya
pembiayaan
nasabah laporan
secara
keuangan
report
kepada
pembiayaan/supervisor.
pembiayaan
monitoring
pasif
regular, secara
komite
Sedangkan
yaitu
memonitoring
terendah menurut Qadriyah (2002) dan
pembayaran kewajiban nasabah kepada
Meitasari
bank
(2014)
pembiayaan
investasi
syariah
setiap
akhir
bulan.
memiliki risiko yang paling besar jika
Bersamaan pula diberikan pembinaan
dibandingkan kredit modal kerja dan
dengan
kredit konsumsi karena kredit investasi
maupun
digunakan
bertujuan untuk menghindari pembiayaan
untuk
tujuan
pembelian
barang-barang produksi jangka panjang
1016
memberikan pembinaan
saran, teknis
informasi yang
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
bermasalah.
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan bahwa setiap terjadi
mendukung penelitian Arifin (2008).
kenaikan sebesar satu satuan pada
Hasil analisis uji t menunjukkan
pembiayaan modal kerja maka akan
bahwa pembiayaan konsumsi dengan t-
meurunkan tingkat Non Performing
stat -0,010 dan tingkat signifikan sebesar
Financing sebesar 0,0636 satuan.
0,992 memiliki pengaruh negatif dan tidak
2. Pembiayaan Investasi secara parsial
signifikan terhadap NPF. Hasil penelitian ini
memiliki
sesuai dengan penelitian Qadriyah (2002).
terhadap Non Performing Financing
Tidak adanya pengaruh signifikan
dengan koefisien regresi sebesar -
pembiayaan
konsumsi
terhadap
NPF
0,1518.
pengaruh
Hal
yang
tersebut
signifikan
menunjukkan
disebabkan pembiayaan konsumsi yang
bahwa setiap terjadi kenaikan sebesar
diberikan kepada nasabah adalah untuk
satu
kepentingan
investasi
pribadi
memenuhi sehingga
biasanya
kebutuhan permintaanya
Pembiayaan
konsumsi
digunakan
oleh
untuk
sehari-hari cukup
juga
tingkat
stabil.
pada
maka Non
pembiayaan
akan
meurunkan
Performing
Financing
sebesar 0,1518 satuan.
biasanya
masyarakat
satuan
3. Pembiayaan
untuk
pengaruh
konsumsi yang
tidak
memiliki signifikan
pemilikan rumah, rata-rata orang yang
terhadap Non Performing Financing
akan membeli rumah merupakan orang
industri bank syariah di Indonesia.
yang memiliki pendapatan tetap yang
4. Pembiayaan
tidak terpengaruh pada naik turunya
pembiayaan
kondisi perekonomian. Hal inilah yang
pembiayaan konsumsi secara simultan
menyebabkan
memiliki
pembiayaan
konsumsi
modal investasi
pengaruh
terhadap
kerja, dan
Non
berpengaruh tidak signifikan terhadap
Performing Financing pada industri
Non Performing Financing. Hasil ini dapat
bank syariah di Indonesia dengan
diartikan bahwa tinggi atau rendahnya
tingkat sig 0,017 pada taraf nyata 0,05.
penyaluran pembiayaan konsumsi tidak
DAFTAR PUSTAKA
terlalu
Algifari. 1997. Analisis Statistik Untuk Bisnis dengan Regresi, Korelasi, dan Nonparametrik. Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA
berpengaruh
pada
NPF
bank
syariah. V. SIMPULAN Simpulan yang dapat diambil dari
Al-Qur’an dan Terjemahannya.
hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pembiayaan parsial
Modal
memiliki
Kerja
pengaruh
Anshori, Muslich & Sri Iswati. 2009. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Airlangga University Press
secara yang
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press
signifikan terhadap Non Performing Financing
dengan
sebesar
-0,0636.
koefisien Hal
regresi tersebut
1017
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
Arifin, Andy (2008) dalam skripsinya yang berjudul“Pengaruh Jenis Produk, Pembiayaan Dan Segmentasi Pembiayaan Terhadap Non Performing Financing Pada Bank Syariah”. Skripsi dipublikasikan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Karim, Adiwarman A. 2013. Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Arifin, Zainul. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Perbankan. Jakarta : AlvaBet
Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
-----------------. Manajemen AlvaBet
2005. Dasar-Dasar Bank Syariah. Jakarta:
-----------------. Manajemen AlvaBet
2009. Dasar-Dasar Bank Syariah. Jakarta:
Maharanie, Mega Ayu (2014). dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kecukupan Modal, Fungsi Intermediasi, Pembiayaan Bermasalah dan Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas Industri Bank Syariah periode Januari 2010-Desember 2012”. Skripsi dipublikasikan. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Karim, Adiwarman A. 2007. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ascarya. 2007. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: RajaGrafindo Persada Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Meitasari, Dinda Ayu. 2014. Analisis Pengaruh Kredit Konsumtif dan Produktif Terhadap Laba Bank Berdasarkan Kelompok Bank. Universitas Brawijaya Malang
Djamil, Faturrahman. 2012. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah. Jakarta: Sinar Grafika
Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta : PP AMP YKPN
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
---------------. 2004. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta : Ekonisia
-------------------. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
---------------. 2005. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta : Ekonisia Otoritas Jasa Keuangan. 2009. Statistik Perbankan Syariah. 2016. Dalam www.ojk.go.id
Huda, Nurul dan Mohammad Heykal. 2010. Lembaga Keuangan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Irfansyah, Mochammad (2007). dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan Terhadap Tingkar Rasio Non Performing Financing Pada Bank DKI Syariah”. Skripsi dipublikasikan. Jakarta : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
1018
--------------------------------. 2010. Perbankan Syariah. 2016. www.ojk.go.id
Statistik Dalam
--------------------------------. 2011. Perbankan Syariah. 2016. www.ojk.go.id
Statistik Dalam
--------------------------------. 2012. Perbankan Syariah. 2016. www.ojk.go.id
Statistik Dalam
--------------------------------. 2013. Perbankan Syariah. 2016. www.ojk.go.id
Statistik Dalam
Legowati, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 1006-1019; PENGARUH PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2015
--------------------------------. 2014. Perbankan Syariah. 2016. www.ojk.go.id
Statistik Dalam
Solimun. 2002. Structural Equation Modelling, Lisrel dan Amos. Malang: Universitas Brawijaya
--------------------------------. 2015. Perbankan Syariah. 2016. www.ojk.go.id
Statistik Dalam
Sudarsono, Heri. 2004 Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta : Ekonosia Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
PBI. 2011. Peraturan Bank Indonesia No. : 13/13/PBI/2011. Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Bank Indonesia
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
PBI. 2006. Peraturan Bank Indonesia No.8/21/PBI/2006. Tentang Kualitas Penilaian Aktiva Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasar prinsip syariah. Bank Indonesia
Sumitro, Warkum. 2002. Asas-Asas Perbankan Islam dan LembagaLembaga Terkait BMI dan Takaful di Indonesia. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Qadriyah, Nur Anisa. 2002. Pengaruh Jenis Produk Pembiayaan, Jenis Pembiayaan dan Jenis Sektor Ekonomi Pembiayaan Terhadap Non Performing Financing Pada Perbankan Syariah. Bandung : Jurnal Ekonomi UNPAD
Sunyoto, Danang. 2010. Uji KHI Kuadrat dan Regresi Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Imu Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Ramli, Seruni Ramadhanty dkk. 2012. Pengaruh Pemberian Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Non Sektor Ekonomi Terhadap Return On Asset dan Non Performing Loan. Bandung: Universitas Islam Bandung
Zulkilfi, Sunarto. 2007. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim
Rismayanti, Diah. 2009. Analisis Portofolio Kredit (Konsumtif dan Produktif) dan Pengaruhnya terhadap Laba. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta : PT Bumi Aksana Rukmana, Linda Hardiani (2015).dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Investasi dan Pembiayaan Konsumsi Terhadap Profitabilitas Industri Perbankan Syariah di Indonesia”. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS Pada Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
1019