TIM PENYUSUN
Pengarah Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) Pembina dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang) Ketua dr. Yulferi (Kasubag. Penyusunan Program) Sekretaris Nola Novianti, S.Kep (Staf Penyusunan Program) Penanggungjawab Kota Tanjungpinang: Tim Editor: Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan); Rosida, SKp (Kabid. Kesehatan Keluarga); Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan); dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit) Pengumpul Data Kota Tanjungpinang: R. Leila Mutia, SKM, Robby, AMKL, Syarifah Maznah, Lilik Susiana Dewi, A.Md, Deni Hermawa, S.IP Kontributor: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang, Rumah Sakit se-Kota Tanjungpinang, Badan Pusat Statistik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
1
PENGESAHAN 1. Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) (...............................)
2. dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang)
(...............................)
3. Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan);
(...............................)
4. Rosida, SKp (Kabid. Kesehatan Keluarga);
(...............................)
5. Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan);
(...............................)
6. dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit)
(...............................) Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
2
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Profil Kesehatan ini memuat informasi penting berbagai capaian program dan kegiatan pada tahun 2014. Sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan
monitoring
dan
evaluasi
terhadap
keberhasilan
pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan di sarana kesehatan yang pada akhirnya Mewujudkan Masyarakat Kota Tanjungpinang yang Sehat dan Mandiri. Kami menyadari data dan informasi yang disajikan masih terdapat keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu. Untuk itulah kami membutuhkan saran dan kritik dari semua pihak agar Profil Kesehatan selanjutnya
lebih
baik
dan
berkualitas.
Namun
dengan
segala
keterbatasan dan kekurangan ini, kami berharap Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang tahun 2014 ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
3
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada semua pengelola program yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Puskesmas se-Kota Tanjungpinang dan semua lintas sektor yang ada, yang telah membantu dan berkontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014.
Tanjungpinang,
Juni 2015
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG
RUSTAM, SKM, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA, NIP. 19670401 199101 1 001
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
4
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................ iii DAFTAR ISI .......................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................. vii DAFTAR GRAFIK .............................................................................. viii DAFTAR TABEL LAMPIRAN ............................................................... x
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
PENDAHULUAN .......................................................... 1 1.1
Latar Belakang ..................................................... 1
1.2
Tujuan .................................................................. 4
1.3
Sistematika Penulisan .......................................... 4
GAMBARAN UMUM ...................................................... 7 2.1
Sejarah................................................................. 7
2.2
Geografis ............................................................. 8
2.3
Kependudukan ................................................... 10
2.4
Keadaan Pendidikan .......................................... 14
2.5
Sosial Ekonomi .................................................. 15
2.6
Lingkungan ........................................................ 16
SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................... 17 3.1
Mortalitas ........................................................... 17
3.2
Morbiditas .......................................................... 24
SITUASI UPAYA KESEHATAN .................................... 42 4.1
Pelayanan Kesehatan Dasar .............................. 43
4.2
Pelayanan Kesehatan Rujukan .......................... 62
4.3
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ...... 65
4.4
Perbaikan Gizi Masyarakat ................................. 74
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
5
BAB V.
BAB IV.
SITUASI DUMBER DAYA KESEHATAN ...................... 79 5.1
Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan ....... 79
5.2
Keuangan dan Penyusunan Program ................. 81
KESIMPULAN .............................................................. 84
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
6
DAFTAR TABEL Halaman Tabel
2.1
Jumlah Penduduk per Kelurahan menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2014 .................... 12
Tabel
2.2
Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ........ 13
Tabel
2.3
Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ........ 14
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
7
DAFTAR GARFIK Halaman Grafik
2.1
Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2014 .............................................................. 11
Grafik
3.1
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014 ............................. 20
Grafik
3.2
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ................. 21
Grafik
3.3
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014 ............................. 23
Grafik
3.4
Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 24
Grafik
3.5
Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 ...................................................... 25
Grafik
3.6
Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 . 28
Grafik
3.7
Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ...................................... 31
Grafik
3.8
Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmas se- Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ........................ 33
Grafik
3.9
Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual Lainnya di Kota Tanjungpinang Tahun 2010 - 2014 .................................................... 35
Grafik
3.10
Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 36
Grafik
3.11
Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 38
Grafik
3.12
Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 40
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
8
Grafik
3.13
Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008 - 2014 .................................................... 41
Grafik
4.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 ............... 45
Grafik
4.2
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 ............... 47
Grafik
4.3
Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 48
Grafik
4.4
Cakupan Neonatal Risti/Kompliksi ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 ............... 50
Grafik
4.5
Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 53
Grafik
4.6
Cakupan Pelayanan Anan Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .......................... 54
Grafik
4.7
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa dan Setingkat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014.55
Grafik
4.8
Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 55
Grafik
4.9
Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 ..................................................... 55
Grafik
5.1
Jumlah Penerima dari Jasa Pelayanan Medis dan Non Medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 ..................................................... 83
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
9
DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Tabel
1
: Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
2
: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
3
: Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi yang diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
4
: Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
5
: Jumlah Kematian Neonatal, Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
6
: Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
7
: Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus Pada TB Pada Anak, Dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
8
: Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
9
: Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
10
: Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
11
: Jumlah Kasus HIV, AIDS, Dan SYPHILIS Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
10
Tabel
12
: Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
13
: Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
14
: Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
15
: Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
16
: Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
17
: Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RF) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
18
: Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
19
: Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
20
: Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
21
: Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
22
: Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
11
Tabel
23
: Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
24
: Pengukuran Tekanan Darah ≥ 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
25
: Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
26
: Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
27
: Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
28
: Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
29
: Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
30
: Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
31
: Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
32
: Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
33
: Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
34
: Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
12
Tabel
35
: Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
36
: Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
37
: Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
38
: Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
39
: Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
40
: Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
41
: Cakupan Kelurahan UCI Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
42
: Cakupan Imunisasi Hepatitis B< 7 Hari dan BCG Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
43
: Cakupan Imunisasi DPT-HB / DPT-HB-Hbi, Polio, Campak dan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
44
: Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
45
: Jumlah Anak 0 – 23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
46
: Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
13
Tabel
47
: Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
48
: Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
49
: Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
50
: Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
51
: Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
52
: Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
53
: Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
54
: Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
55
: Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
56
: Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
57
: Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
58
: Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
59
: Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Yang Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
14
Tabel
60
: Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
61
: Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut JenisJamban, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
62
: Kelurahan Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
63
: Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
64
: Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
65
: Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
66
: Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
67
: Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
68
Tabel
69
: Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Kota Tanjungpinang Tahun 2014 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
70
Tabel
71
Tabel
72
: Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
73
: Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
: Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 : Jumlah Kelurahan Siaga Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
15
Tabel
74
: Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
75
: Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
76
: Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
77
: Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
78
: Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterafis Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
79
: Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
80
: Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel
81
: Anggaran Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan dan harus diperhitungkan secara seksama dengan berbagai dampak positif maupun negatif dari setiap kegiatan terhadap
kesehatan
masyarakat.
Pembangunan
kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, yang dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan serta kemitraan yang tinggi. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta harus diselenggarakan secara adil dan merata. Sebagaimana diamanatkan dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Jaminan
pemeliharaan
kesehatan
dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu serta dengan harga yang terkendali. Pembangunan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan dengan melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan
dan
kesehatan
terus
kesejahteraan digalakkan
masyarakat. untuk
Reformasi
meningkatkan
bidang
pelayanan
kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau masyarakat. Berbagai terobosan baru dilaksanakan pemerintah baik di pusat maupun daerah dengan mengarahkan pembangunan kesehatan yang langsung mendidik sasaran yang menjadi permasalahan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
1
kesehatan.
Pelayanan
langsung
yang
menyentuh
kebutuhan
masyarakat menjadi perhatian utama. Hal ini dapat kita lihat dengan program-program pemerintah yang memberi jaminan pelayanan kesehatan
kepada
semua
lapisan
masyarakat,
khususnya
masyarakat dengan kemampuan ekonomi kurang mampu dengan sistem asuransi kesehatan masyarakat miskin yang saat ini namanya menjadi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Begitu juga Pemerintah Kota Tanjungpinang yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang dinamakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang terintegrasi BPJS bagi masyarakat miskin yang tidak dicakup oleh PBI APBN sebagai bukti kepedulian pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Namun demikian, walaupun sudah
banyak kemajuan yang
dicapai tetapi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka kematian ibu dan anak misalnya, Indonesia berada diurutan atas diantara negara-negara anggota South East Asia Medical Information Center (SEAMIC). Indikator Masyarakat
yang
Sehat
digunakan
yang
Mandiri
dalam dan
menilai Berkadilan
pencapaian di
Kota
Tanjungpinang meliputi (1) Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri dari indikator-indikator untuk mortalitas, morbiditas dan nutrisional gizi; (2) Indikator hasil yang terdiri atas indikatorindikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3) Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
2
Evaluasi
pencapaian
pelaksanaan
untuk
mengetahui
perkembangan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan setiap tahunnya. Hal ini untuk mengetahui manfaat dan dampak dari penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain untuk evaluasi hasil, juga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat pencapaian hasil pembangunan kesehatan yang diharapkan. Peranan data dan informasi dalam bidang kesehatan semakin memegang peranan penting. Informasi yang tepat waktu akan memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi yang kurang akurat dan lambat dapat dipastikan akan memperlambat pengambilan keputusan. Akibatnya permasalahan kesehatan akan semakin menumpuk dan berbagai penyakit sudah menyebar luas di masyarakat. Pentingnya data dan informasi ini ditegaskan dalam strategi utama pembangunan kesehatan, dimana salah satunya adalah peningkatan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan. Profil kesehatan Kota Tanjungpinang sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai jendela untuk melihat pencapaian
derajat
kesehatan
Kota
Tanjungpinang
dan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dilengkapi
dengan
analisis
deskriptif.
Keterbatasan
dalam
menganalisis ini sebagian besar karena kesulitan memperoleh data yang akurat dan konsisten. Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 dan SKN yang meliputi aspek (1) demografi dan geografi; (2) derajat kesehatan meliputi angka kematian, kesakitan dan nutrisional gizi masyarakat; (3) penyelenggaraan sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan,
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
3
pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan.
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan
umum
penyusunan
Profil
Kesehatan
Kota
Tanjungpinang Tahun 2014 adalah diperolehnya gambaran derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang yang merupakan keluaran dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2014.
1.2.2 Tujuan Khusus 1. Diperolehnya
gambaran
umum
keadaan
geografis,
kependudukan, tingkat pendidikan dan lingkungan di Kota Tanjungpinang Tahun 2014. 2. Diketahuinya Visi, Misi, Kebijakan serta program-program Pembangunan Kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2014. 3. Diketahuinya pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2014. 4. Diketahuinya
situasi
sumber
daya
kesehatan
di
Kota
Tanjungpinang Tahun 2014. 5. Diketahuinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
di
Kota
Tanjungpinang Tahun 2014. 6. Terdokumentasikannya data dan informasi derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2014.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
4
1.3 Sistematika Penulisan Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ini mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun susunan penulisannya adalah sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 dan sistematika dari penyajiaannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Tanjungpinang Tahun 2014. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga membahas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Tanjungpinang Tahun 2014.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
5
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI : KESIMPULAN Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kota Tanjungpinang Tahun 2014 dan 81 tabel data yang merupakan gabungan tabel indikator Kota Tanjungpinang sehat dan indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
6
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 2.1 Sejarah Nama Tanjungpinang, diambil dari posisinya yang menjorok ke laut (tanjung) yang banyak ditumbuhi sejenis pohon, yaitu pohon pinang. Pohon yang berada di Tanjung tersebut merupakan petunjuk bagi pelayar yang akan masuk ke Sungai Bintan, dimana terdapat kerajaan Bentan yang berpusat di Bukit Batu. Dengan posisi yang strategis di Pulau Bintan dan pusat kebudayaan melayu serta lalu lintas perdagangan sehingga Tanjungpinang menjadi sangat terkenal. Sejarah Tanjungpinang juga tidak terlepas dari Kerajaan Melayu Johor-Riau. Pada masa Kerajaan Johor masa Sultan Abdul Jalil Syah yang memerintahkan Laksemana Tun Abdul Jamil membuka sebuah Bandar perdagangan yang terletak di Pulau Bintan, tepatnya di Sungai Carang, Hulu Sungai Riau. Bandar baru tersebut menjadi bandar yang ramai
dan
kemudian
dikenal
dengan
bandar
Riau.
Peranan
Tanjungpinang sangat penting sebagai kawasan penyangga dan pintu masuk Bandar Riau. Pada masa Perang Riau pada tahun 1782-1784 antara kerajaan Riau
dengan
Belanda,
Keberadaan
Tanjungpinang
semakin
diperhitungkan yaitu pada masa pemerintahan yang dipertuan Muda Raja Haji Fisabillilah. Peperangan selama 2 tahun ini mencapai puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784 dengan kemenangan pada pihak Kerajaan Melayu Riau yang ditandai dengan hancurnya kapal komando Belanda “Malaka’s Wal Faren”, dan terdesaklah Belanda untuk mundur dari perairan Riau. Peristiwa tersebut 6 Januari diabadikan sebagai hari jadi Tanjungpinang. Sejak Belanda menguasai wilayah Kerajaan Riau dan campur tangannya dalam kerajaan, membuat kerajaan Riau mengalami Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
7
kemunduran, hingga puncaknya terjadi pada saat pemecatan Sultan Riau oleh Belanda pada tahun 1912. Sultan kala itu tidak mau menandatangani Surat pemberhentian tersebut dan lebih memilih untuk pindah ke Singapura. Sejak saat itu berakhirlah Kesultanan Riau-Lingga
dari
peta
Keresidenan
Belanda.
Keberadaan
Tanjungpinang tetap menjadi daerah pusat keresidenan Belanda. Keberadaan Belanda sempat digantikan Jepang dan Tanjungpinang pada waktu itu dijadikan Pusat Pemerintahan Jepang di Wilayah Kepulauan Riau, kemudian kembali lagi dipegang oleh Belanda. Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 mengakhiri pendudukan Belanda atas wilayah Kepulauan Riau. Tahun 1950, Belanda menyerahkan wilayah Kepulauan Riau kepada Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No 19 Tahun 1957 dibentuklah Propinsi Riau dengan Tanjungpinang
sebagai
ibukota,
namun
tahun
1959
ibukota
dipindahkan ke Pekanbaru. Setelah lama menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan Riau, kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1983 tanggal 18 Oktober 1983 Tanjungpinang ditetapkan sebagai Kota Administratif. Selanjutnya pada tahun 2001 sesuai dengan UU nomor 5 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, Kota Administratif Tanjungpinang menjadi Kota Tanjungpinang. Dan saat ini Tanjungpinang menjadi Ibukota Provinsi Kepulauan Riau dengan membawahi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kecamatan Tanjungpinang Kota dan Kecamatan Tanjungpinang Barat. 2.2 Geografis Secara geografis Kota Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan, dengan posisi koordinat berada pada 0051’ sampai dengan 0059’ Lintang Utara dan 104023’ sampai dengan 104034’ Bujur Timur, dan berada pada elevasi ± 70 m di atas permukaan air laut (mean sea level). Adapun batas-batas wilayah Kota Tanjungpinang sebagai berikut: Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
8
Sebelah Utara
: berbatasan dengan Teluk Bintan Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
Sebelah Selatan
: berbatasan
dengan
Mantang Baru
Selat
Karas
Desa
Kecamatan Bintan Timur,
Kabupaten Bintan. Sebelah Barat
: berbatasan dengan Selat Karas, Kecamatan Galang Kota Batam dan Desa Pangkil Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
Sebelah Timur
: berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.
Gambar 2.1 Peta Kota Tanjungpinang
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
9
Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan diantaranya: 1. Kecamatan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu : Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kelurahan Kemboja, Kelurahan Kampung Baru, dan Kelurahan Bukit Cermin 2. Kecamatan Tanjungpinang Timur yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Melayu Kota Piring, Kelurahan Kampung Bulang, Kelurahan Air Raja, Kelurahan Batu IX, dan Kelurahan Pinang Kencana 3. Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Senggarang, dan Kelurahan Penyengat 4. Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Dompak, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kelurahan Sei Jang, dan Kelurahan Tanjung Unggat.
2.3 Kependudukan Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 mengalami peningkatan
dibandingkan
sebelumnya.
Hal
ini
dengan
disebabkan
jumlah oleh
penduduk
banyaknya
pada
tahun
pendatang
dan
meningkatnya pertumbuhan penduduk.
Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 adalah 240.953 jiwa, yang terdiri dari 122.785 jiwa penduduk laki-laki, dan 118.168 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 72.679 rumah tangga, dengan anggota KK ratarata 3 orang. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Tanjungpinang adalah 1.006 jiwa/km2.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
10
> 75
1,695
70 – 74
1,589
65 – 69
2,089 1,619
2,147
60 – 64
2,253
3,396
55 – 59
3,329
5,094
50 – 54
4,606
6,528
45 – 49
6,066
8,483
40 – 44
7,446
10,345
35 – 39
12,334
30 – 34
12,187
12,191 12,473
25 – 29
9,361
20 – 24
9,386
15 – 19
9,835
9,668 8,833
9,615
9,177
10 – 14
11,498
10,757
5–9
11,434
10,639
0–4 15,000
7,693 10,000
7,187 5,000
0
5,000
LAKI-LAKI
10,000
15,000
PEREMPUAN
Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
11
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Kelurahan Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2014 PENDUDUK NO
KECAMATAN / KELURAHAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
TANJUNGPINANG BARAT
30.553
29.585
60.138
1
TANJUNG PINANG BARAT
10.474
10.028
20.502
2
KEMBOJA
8.473
8.169
16.642
3
KAMPUNG BARU
6.381
6.069
12.450
4
BUKIT CERMIN
5.225
5.319
10.544
2
TANJUNGPINANG TIMUR
46.980
44.635
91.615
1
MELAYU KOTA PIRING
9.994
9.477
19.471
2
KAMPUNG BULANG
5.061
5.011
10.072
3
AIR RAJA
6.643
6.259
12.902
4
BATU IX
11.859
11.132
22.991
5
PINANG KENCANA
13.423
12.756
26.179
3
TANJUNGPINANG KOTA
12.399
11.445
23.844
1
TANJUNG PINANG KOTA
3.745
3.770
7.515
2
KAMPUNG BUGIS
5.029
4.333
9.362
3
SENGGARANG
2.278
2.047
4.325
4
PENYENGAT
1.347
1.295
2.642
4
BUKIT BESTARI
32.853
32.503
65.356
1
TANJUNG PINANG TIMUR
5.963
5.839
11.802
2
DOMPAK
1.683
1.540
3.223
3
TANJUNG AYUN SAKTI
6.708
6.754
13.462
4
SEI JANG
10.247
10.217
20.464
5
TANJUNG UNGGAT
8.252
8.153
16.405
122.785
118.168
240.953
TOTAL
Persentase Jumlah Penduduk per Kecamatan (%)
24,96%
38,02%
9,90%
27,12%
100%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur mempunyai jumlah penduduk paling banyak yaitu 91.615 atau sekitar 38,02%. Jika dibandingkan dengan data pada Tahun 2013, penduduk yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur adalah 37,04%, maka pada Tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena wilayah kecamatan Tanjungpinang Timur adalah wilayah yang sedang berkembang sampai dengan saat ini. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
12
Pembangunan perumahan baru, perkantoran, perdagangan dan transportasi berada di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Faktor tersebut menyebabkan penduduk Kota Tanjungpinang terutama pendatang lebih memilih untuk bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Sebaliknya wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota mempunyai jumlah penduduk paling sedikit yaitu 23.844 jiwa atau 9,90% yang pada Tahun 2013 sebesar 10,23%. Angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi pergeseran jumlah penduduk dari wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota ke wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota sebagian besar adalah wilayah pesisir pantai. Penduduk cenderung menghindari wilayah tersebut sebagai tempat untuk menetap.
Tabel 2.2 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Bayi (2,64%)
Kecamatan
Anak Balita (9,28%)
Balita
L
P
∑
L
P
∑
L
P
∑
TPI. BARAT
774
759
1.533
2.721
2.670
5.391
3.494
3.430
6.924
TPI. TIMUR
1.142
1.097
2.239
4.012
3.857
7.869
5.152
4.954
10.106
TPI. KOTA
322
295
617
1.133
1.040
2.173
1.455
1.336
2.791
BKT. BESTARI
832
822
1.654
2.925
2.888
5.813
3.755
3.709
7.464
Total
3.070
2.973
6.043
10.791
10.455
21.246
13.856
13.429
27.285
Sumber : Subbag. Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Tabel 2.3 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
13
Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Bufas
Bulin
Buteki
Bumil
(2,64%)
(2,77%)
(2,64%)
(2,9%)
L
P
∑
L
P
∑
TPI. BARAT
1.533
1.608
1.533
1.685
1.187
1.165
2.352
700
687
1.387
TPI. TIMUR
2.239
2.347
2.239
2.459
1.750
1.682
3.432
1.033
993
2.026
TPI. KOTA
618
649
618
679
495
453
948
292
268
560
BKT. BESTARI
1.653
1.735
1.653
1.815
1.275
1.261
2.536
752
743
1.495
Total
6.043
6.339
6.043
6.638
4.707
4.561
9.268
2.777
2.691
5.468
Kecamatan
Lansia
Lansia Risti
Sumber : Subbag. Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Data penduduk sasaran program sangat diperlukan bagi pengelola proram terutama untuk menyusun perencanaan tahunan serta evaluasi hasil pencapaian upaya kesehatan yang telah dilaksanakan.
Dalam
perencanaan
biasanya
diperlukan
untuk
menghitung sasaran, menyusun rencana kegiatan serta kebutuhan sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan. Sebaran penduduk di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 60.138 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Barat, 23.844 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Kota, 65.356 jiwa penduduk Kecamatan Bukit Bestari, dan 91.615 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Timur.
2.4 Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di atas usia 10 tahun di Kota Tanjungpinang menurut ijazah tertinggi yang dimiliki adalah sebagai berikut; 13,27% tidak / memiliki ijazah SD; 23,37 % SD/ MI; 15,53% berpendidikan SMP/MTs; 32,16% berpendidikan SMA/SMK/MA; 0,77% berpendidikan
Diploma
I/Diploma
II,
2,31%
berpendidikan
Akademi/Diploma III; 4,98% berpendidikan Universitas/D-IV dan 0,37 % berpendidikan S2/S3 (Master/Doktor). Prasarana pendidikan di Kota Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
14
Tanjungpinang, terdiri dari; 75 buah SD/MI, 27 SLTP/MTS, 27 SLTA/MA/SMK.
2.5 Sosial – Ekonomi Tiga
sektor
unggulan
Pembangunan
ekonomi
Kota
Tanjungpinang yaitu perdagangan, industri dan transportasi. Ketiga sektor tersebut diharapkan akan mampu dan dapat merangsang perkembangan serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. Angka Pertumbuhan penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 adalah -0,43%. Angka ini tidak jauh berbeda dengan pada tahun 2013 yaitu sebesar -0,21%. Pada tahun 2012 pertumbuhan penduduk mengalami penurunan dikarenakan adanya pengelolaaan data untuk mempersiapkan Data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) pada Pemilihan Walikota Tanjungpinang.
Pada
pengelolaan data tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang melakukan penghapusan terhadap data ganda, data penduduk yang sudah pindah keluar dari Kota Tanjungpinang, dan data orang yang telah mati yang belum dilaporan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pertumbuhan
penduduk
tahun
2013
juga
mengalami
penurunan, hal ini dikarenakan tahun 2013 Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Jakarta
melakukan
Konsolidasi
data
dengan
tujuan
untuk
meminimalisir adanya data ganda di seluruh wilayah Indonesia termasuk data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang. Berdasarkan Instruksi dari Menteri Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang menggunakan data pelayanan hasil konsolidasi tersebut tepatnya pada
bulan
Agustus
2013
yang
lalu
(Profil
Perkembangan
Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2013). Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
15
2.6 Lingkungan Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kota Batam, negara tetangga Singapura dan Malaysia. Dan merupakan kawasan Segitiga Pengembangan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau). Geografis Kota Tanjungpinang merupakan kawasan pesisir, berbukit-bukit dengan batuan bouksit, beberapa kawasan pantainya masih terdapat rawa dan hutan bakau. Saat ini Kota Tanjungpinang dijadikan sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau dan masih ada sebagian dinas-dinas Kabupaten
Bintan
yang
menempati
kantor
di
wilayah
Kota
Tanjungpinang. Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan baik Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang juga memiliki tiga buah Rumah Sakit (RSUD Kota Tanjungpinang, Rumkital Dr. Midiyanto, S, dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau) yang juga sebagai pusat rujukan dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
16
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga
dipengaruhi
faktor
ekonomi,
pendidikan,
lingkungan
sosial,
keturunan, dan faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Tanjungpinang dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Pada bab ini situasi derajat kesehatan Kota Tanjungpinang digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu(AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. 3.1 Mortalitas Mortalitas salah
satu
atau
diantara
tiga
kematian
komponen
proses
merupakan demografi
yang
berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja
pemerintah
pusat
maupun
daerah
dalam
peningkatan
kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985). Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita sebagian besar disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Faktor gizi buruk juga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
17
menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Faktor sosial ekonomi seperti
pengetahuan
tentang
kesehatan,
gizi
dan
kesehatan
lingkungan, kepercayaan dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat. Angka kematian dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam
penilaian
menggambarkan
keberhasilan perkembangan
pelayanan derajat
kesehatan
kesehatan
serta
masyarakat.
Berikut yang akan dijabarkan meliputi Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu Maternal. 3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan luar. Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat karena bayi yang baru lahir sangat sensitif dengan keadaan lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi dan sangat erat kaitannya dengan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Angka kematian bayi selain berguna untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan program di bidang kesehatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
18
ukur situasi demografi dan sebagai masukan dalam melakukan perhitungan proyeksi penduduk. Juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perencanaan program. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguhsungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Pada tahun 2014, jumlah kelahiran di Kota Tanjungpinang sebanyak 5.733 kelahiran. Dari kelahiran tersebut terjadi kelahiran mati sebanyak 29 kasus dan 5.704 Lahir Hiup. Sedangkan dari yang lahir hidup dilaporkan bahwa sebanyak 40 bayi meninggal. Jika dikonversikan secara langsung dengan perhitungan angka kematian bayi di Kota Tanjungpinang tahun 2014 sebesar 7,01 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2013 dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi secara angka absolut sama yaitu dari 40 bayi pada tahun 2013 menjadi 40 bayi pada tahun 2014, tetapi secara persentase mengalami peningkatan yaitu 6,32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi 7,01 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Penyebab utama kematian bayi di Kota Tanjungpinang yaitu BBLR sebanyak 15 kasus (37,5%) dan Asfiksia sebanyak 12 kasus (30%). Tingginya kasus BBLR disebabkan karena masih tingginya kasus ibu hamil yang mengalami KEK, Pre Eklamsia dan Eklamsia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
19
Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008 -2014
9 8
8
7 6
6.32
6.14
5.6
5
7.01
6.83
6.82
4 3
2 1 0
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penyuluhan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah 5 tahun. Kejadian kematian balita di Kota Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya pennurunan yaitu 7 kematian pada tahun 2013 menjadi 5 kematian pada tahun 2014, namun secara persentase juga terjadi penurunan yang signifikan dimana pada tahun 2013 angka kematian anak balita sebesar 1,11 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 0,88 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2014.
Sedangkan
untuk
kejadian
kematian
balita
di
Kota
Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya penurunan yaitu 47 kematian pada tahun 2013 menjadi 45 kematian pada tahun 2014 dan secara persentase mengalami penurunan. Grafik 3.2 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
20
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014 10
9
9.07
8
7.58
7
7.89
7.43
7.34
6.8
6.17
6
5 4 3 2
1 0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Pada tahun 2013 angka kematian balita sebesar 7,43 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 7,89 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan SDKI 2012 dimana secara nasional angka kematian balita sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup, maka kondisi Angka Kematian Balita di Kota Tanjungpinang sudah jauh dibawah angka nasional. Kondisi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik lagi mengingat masa balita merupakan masa pertumbuhan emas (golden age growth) karena pada masa ini pertumbuhan dan pembentukan organ-organ vital anak mengalami pertumbuhan yang pesat termasuk pertumbuhan otak. Jika kondisi kesehatan anak pada masa balita ini dapat terpelihara dengan baik maka kemungkinan besar generasi yang akan dihasilkan adalah generasi bangsa yang kuat secara fisik dan intelegensia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
21
3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) maternal adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu Maternal merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah atau negara. Hal ini didasarkan bahwa kondisi kesehatan ibu pada waktu hamil akan menjadi faktor penentu keselamatan ibu pada proses persalinan dan masa nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan ibu hamil antara lain tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu melahirkan dan masa nifas. Penghitungan AKI sulit dilakukan karena untuk menghitung AKI dibutuhkan sampel yang besar. Angka Kematian Ibu sampai saat ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas seperti penelitian dan pencatatan. Dari beberapa hasil survey dan penelitian terlihat bahwa angka
kematian
ibu
maternal
secara
nasional
menunjukkan
penurunan dari waktu ke waktu. Menurut hasil SKRT tahun 1992 angka kematian ibu sebesar 425 per 100.000 kelahiran hidup, hasil Survei
Demografi
Kesehatan
Indonesia
(SDKI)
tahun
1994
menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada hasil SKRT 1995 angka kematian ibu maternal menurun menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI pada tahun 2002 - 2003 kejadian AKI menurun lagi menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2010 turun lagi 259 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2012 naik 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
22
Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014
250 200
192.85
150 116.09
126.46
121.29
100 85.4
82.68
50
52
0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Berdasarkan Grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) tertinggi pada tahun 2014 (192,85/100.000 KH) dan Terendah pada tahun 2008 (52/100.000 KH). Pada tahun 2014 diketahui jumlah kematian ibu maternal di Kota Tanjungpinang sebanyak 11 orang dari 5.704 kelahiran hidup. Angka ini jika dikonversikan langsung dengan rumus perhitungan AKI maka diperoleh angka 192,85 per 100.000 kelahiran hidup. Secara absolut terjadi kenaikan jumlah kasus dari tahun 2013 ke tahun 2014, dan setelah dikonversi dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan yaitu 126,46 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi 192,85 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Tingginya angka kemataian Ibu di tahun 2014 disebabkan oleh tingginya jumlah penanganan komplikasi obstetri (1.435 kasus) dan penyebab utama Kematian adalah Preeklamsi/Eklamsi.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
23
3.1.4 Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Gambaran AHH di Tanjungpinang selama tahun 2006 – 2013 menunjukkan peningkatan.
Data BPS, menunjukkan bahwa AHH di Tanjungpinang pada tahun 2006 sebesar 68,5 tahun , 2007 sebesar 68,5 tahun , 2008 sebesar 69,51 tahun, tahun 2009 sebesar 69,56 tahun dan tahun 2010 sebesar 69,62 tahun. Tahun 2011, AHH Kota Tanjungpinang kembali naik menjadi 69,67 tahun. Grafik: 3.4 Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 -2013
Sumber : BPS Kota Tanjungpinang
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
24
3.2 MORBIDITAS Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insidensi maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga
berperan
dalam
penilaian
terhadap
derajat
kesehatan
masyarakat. 3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Puskesmas tahun 2014 menunjukkan bahwa kasus terbanyak merupakan penyakit ISPA dengan jumlah kasus 29.185. Rincian mengenai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Grafik 3.5 POLA 10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SE- KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
Penyakit Ginggivitis, 1165
Diare, 3187
Diabetes Melitus, 2686
Tosilitis, 242
Infeksi pada Pulpa, 3470 Infeksi pad Kulit, 3349
ISPA, 25235
Penyakit system otot dan jaringan pengikat, 2310
Gastritis, 6335
Hipertensi, 13391
Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
25
Dari tabel diatas, terlihat bahwa penyakit tertinggi yaitu ISPA diikuti oleh hipertensi, gastritis, penyakit pulpa dan jaringan periapikal, penyakit kulit infeksi, diare, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, tonsillitis, serta penyakit kulit alergi.
3.2.2. Status Gizi Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau diare atau penyakit infeksi lainnya (akut). Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Partisipasi masyarakat (D/S) pada tahun 2014 mengalami peningkatan dimana tahun 2013 62,54% sedangkan tahun 2014 75,20%, tetapi angkanya masih jauh dari target nasional yaitu 80%. Hal ini menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat masih Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
26
kurang dan dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat yang lebih senang membawa balita mereka ke pelayanan kesehatan baik itu Puskesmas, Rumah Sakit ataupun klinik swasta. Selain itu ketika usia anak lebih dari setahun dimana imunisasi dasar sudah lengkap, masyarakat cenderung malas untuk ke penimbangan. Jika balita tidak ditimbang setiap bulan, maka kenaikan berat badan tidak terpantau. Jika berat badan yang tidak terpantau tersebut tidak naik sampai beberapa kali akan menyebabkan timbulnya masalah gizi kurang. Untuk itu perlu dipelajari kenapa mereka tidak datang ke posyandu dan perlu dimotivasi. Selain itu dari kader posyandu sendiri bersama dengan PKK kelurahan juga dihimbau agar lebih memotivasi warganya untuk membawa balita ke posyandu setiap bulan dimana selama D/S belum mencapai 100% maka kasus gizi buruk masih mungkin terjadi. Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat tahun 2005, yang menargetkan balita Bawah Garis Merah (BGM) atau gizi buruk berada pada angka 5% untuk tahun 2014, maka prevalensi Gizi Buruk Kota Tanjungpinang tahun 2014 jauh dibawah target dan cukup membanggakan. Bila dibandingkan jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2013 sebanyak 25 orang dengan persentase (0.15%), maka untuk tahun 2014 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 36 orang dengan persentase (0,21%), hal ini disebabkan karena partisipasi masyarakat (D/S) lebih tinggi pada tahun 2014 yaitu 63,66% dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 62,54%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
27
Grafik 3.6 Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
4 0.26 0.76
3.5 3
2.61
2.5 0.35 1.36
2
1.5
0.15 0.3 1.62
0.2 1.09 0.41
0.21 0.55 1.78
1.07
1
Gizi Kurang
Gizi Lebih
0.75
0.5
Gizi Buruk
0.39 0.09
0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Upaya yang dilakukan selama tahun 2014 dalam rangka mengurangi jumlah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan pelayanan kesehatan, pemberian makanan tambahan bagi balita keluarga miskin, serta upaya penyuluhan gizi seimbang oleh petugas gizi puskesmas. Selain status gizi balita disini juga kami uraikan tentang status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat kita ketahui dari kegiatan pemantauan pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar Hb. Pengukuran
LILA
dimaksudkan
untuk
mengetahui
apakah
seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
28
Anemia adalah suatu kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia Gizi Besi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilan. Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ibu dengan kadar haemoglobin yang rendah. Anemia gizi besi (AGB) pada ibu hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal ini dapat dicegah melalui pemberian tablet penambah darah (Fe) kepada ibu hamil. Selama kehamilan dianjurkan seorang ibu mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 butir. Kekurangan zat besi
dapat
menimbulkan
gangguan
atau
hambatan
pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian perinatal
secara
bermakna
lebih
tinggi
dan
kemungkinan
melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar. Cakupan pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil selama tahun 2014 tercatat dari 6.638 ibu hamil sebanyak 94,17% mendapat
Fe-1
dan
90,99%
mendapat
Fe-3.
Persentase
menunjukkan adanya penurunan ibu hamil mendapat Fe-1 dan Fe3 dibandingkan dengan tahun 2013 (101,73% untuk Fe-1 dan 95,57% untuk Fe-3). Masih kurangnya cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe-3 bila dibandingkan dengan target nasional (100%). Ini disebabkan kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu hamil akan bahaya yang diakibatkan jika ibu hamil menderita anemia. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 32.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
29
3.2.3. Penyakit Menular 3.2.3.1. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadikan komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah
manusia
ditularkan
oleh
nyamuk
malaria
(Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki – laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak – anak dan dewasa. Sekitar 80% dari kabupaten/kota di Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45% penduduknya berdomisili di desa endemis. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu : i. Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk. ii. Endemis sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1.000 penduduk iii. Endemis rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk iv. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
30
Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2010 cenderung menurun dimana pada tahun 2005 sebesar 4,10 per 1.000 penduduk menjadi 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Penurunan angka ini cukup bermakna karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan darah atau konfirmasi laboratorium. Pada tahun 2011, telah dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebanyak 1.416 preparat (91,18%) dari 1.553 penderita klinis yang ditemukan. Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut merupakan
pelaksanaan
kebijakan
nasional
pengendalian
malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus dikonfirmasi laboratorium. Sejak tahun 2010, Ditjen PP dan PL telah menggunakan indikator API di seluruh provinsi di Indonesia. Pencapaian angka API 2013 di Kota Tanjungpinang masih diatas standar nasional yaitu 0,15 per 1.000 penduduk (standar nasional = 0. karena Kota
Tanjungpinang
bukan
merupakan
wilayah
endemis
malaria). Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 menerima sertifikasi Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan RI sehingga
diharapkan
Kota
Tanjungpinang
tidak
memiliki
penularan setempat lagi kedepan, adapun kasus malaria yang terjadi tahun 2014 adalah pendirita impor dari luar wilayah Kota Tanjungpinang. Informasi lebih rinci menurut puskesmas tentang malaria terdapat pada Lampiran table 24.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
31
Grafik 3.7 Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Kota Tanjungpinang
5
Sei Jang
1
Kampung Bugis
1
Mekar Baru
0
Melayu Kota Piring
1
Batu 10
1
Tanjungpinnag
1
0
1
2
3
4
5
6
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
3.2.3.2 TB Paru Tuberkulasis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet penderita
yang
telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan starategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci : 1) Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikrokopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung
pengobatan; 4) Jaminan
ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan
dan
pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
32
pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan. Pengembangan strategi DOTS sampai dengan tahun 2010 telah dilaksanakan di seluruh provinsi (33 provinsi) pada 497 kabupaten/kota yang ada. Pada sarana fasilitas kesehatan secara kuantitatif strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah
tersebut.
Dinas
Kesehatan
Kota
Tanjungpinang
menetapkan target CDR minimal pada tahun 2014 sebesar 70%. Pencapaian CDR pada tahun 2014 sebesar 48,50%. Angka ini masih dibawah target minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70%. Pada tingkat puskesmas, CDR tertinggi di Puskesmas Sei Jang dan yang terendah di Puskesmas Kampung Bugis. Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Pada Tahun
2013,
persentase
sembuh
sebesar
88,04%
dan
persentase pengobatan lengkap sebesar 4,35%. Succes Rate mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Untuk tahun 2014, Succes Rate untuk Kota Tanjungpinang sebesar 73,81%. Dari hasil tersebut Success Rate (SR) Kota Tanjungpinang belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 85%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
33
Grafik 3.8 Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmasdan RS se-Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Kota TPI
209
RSUD Prov
TPI
20
RSAL
Batu 10
10
MKP
RSUD
47
Sei Jang
MB
24
Kp. Bugis
4
MB
4
MKP
Kp. Bugis Sei Jang RSUD
7
RSAL
Batu 10
32
TPI
30
0
RSUD Prov Kota TPI
50
100
150
200
250
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
3.2.3.3. HIV & AIDS HIV
&
AIDS
merupakan
penyakit
menular
yang
disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis melalui Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi darah dan perinatal.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
34
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, dan Testing (VCT); sero survey; dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Pada tahun 2014 sebanyak 196 orang dinyatakan HIV positif, 81 diantaranya AIDS dan 91 orang dinyatakan Syphilis. Selama tahun 2014, penderita HIV/AIDS yang meninggal sebanyak 23 orang ini mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2013 (31 orang). Grafik 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV, dan AIDS di Kota Tanjungpinang Tahun 2010-2014
1800 1600
1557
1400
1200
1204 1058
1000
HIV
968
AIDS
800 600 400 200
IMS
682
143
147
166
37
42
58
0 2010
2011
2012
194 61 2013
196 81 2014
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
3.2.3.4. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan olah bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak – anak usia kurang dari 2
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
35
tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Penemuan Pneumonia pada balita pada tahun 2014 sebanyak 667 kasus (24,45%) dari target yang telah ditetapkan. Data cakupan perpuskesmas tertinggi adalah Puskesmas Batu 10 sebanyak 194 kasus secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
Grafik 3.10 Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
800
600
667
400 87
200
87
322
145
0 2009
94
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
36
3.2.3.5. Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang
buruk
menyebabkan
kusta
menjadi
progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan melalui beberapa gejala dan keluhan, seperti : a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa. b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan / kelumpuhan otot. c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif). Pada tahun 2014, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi Basiler (MB) sebanyak 1 kasus dan dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) sebesar 0.42 per 100.000 penduduk. Informasi menurut puskesmas terkait penyakit kusta terdapat pada lampiran table 14 dan 15.
3.2.4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 3.2.4.1
Tetanus Neonatorum Tetanus
Neonatrum
(TN)
disebabkan
oleh
basil
Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah. Pada tahun 2014 di Kota Tanjungpinang tidak ditemukan kasus TN.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
37
3.2.4.2. Campak Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Pada tahun 2014 ditemukan kasus campak sebanyak 10 orang. Grafik 3.11 Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
100
83
50
57 37
0 2009
2010
2011
0 2012
6 2013
10 2014
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
3.2.4.3. Difteri Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriace yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus Difteri di Kota Tanjungpinang.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
38
3.2.4.4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut) Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang
sistem
syaraf
hingga
penderita
mengalami
kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0 – 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2014 tidak ditemukan Non Polio AFP Rate per 100.000 anak < 15 tahun.
3.2.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / Wabah yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Chikungunya. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.
3.2.5.1. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Jumlah kasus DBD pada tahun 2014 sebanyak 559 kasus dan 1 kematian akibat kasus DBD. Dengan demikian, IR DBD Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
39
pada tahun 2014 adalah 232 per 100.000 penduduk dan CFR sebesar 0,18%. IR DBD mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebesar 73,39 per 100.000 penduduk. Ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk belum berjalan dengan baik Sedangkan CFR mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun 2013
sebesar 0,60%. Hal ini disebabkan karena tingginya kesadaran masyarakat untuk membawa anaknya berobat ke fasilitas kesehatan dan baiknya penanganan penderita di rumah sakit. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terkait dengan penyakit DBD dapat dilihat pada Lampiran tabel 21. Grafik 3.12 Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
600 559
500 400 300
312
331 278
200
189
168
100
0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
3.2.5.2. Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
40
buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
Grafik : 3.13 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014 3646
2657
2786
2976
3080
2505
1944
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Pada tahun 2014 jumlah perkiraan kasus Diare di Kota Tanjungpinang sebanyak 5.156 kasus, dan jumlah ditemukan dan ditangani sebanyak 3.080 kasus (59,73%).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
41
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
serta
untuk
mencegah
dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pencegahan kesehatan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan upaya yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, khususnya untuk tahun 2014.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
42
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat
diatasi.
Berbagai
pelayanan
kesehatan
dasar
yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut ini.
4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah
maupun
fasilitas
pelayanan
kesehatan
swasta.
Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja. Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya, AKI, AKB, dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 40 per 1.000 kelahiran hidup. Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu diperlukan upaya – upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
43
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.
4.1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan ditetapkan
sesuai
dalam
standar
Standar
pelayanan
Pelayanan
antenatal
Kebidanan
yang (SPK).
Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompoten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter dan bidan. Pelayanan antenatal
yamg sesuai standar
meliputi
timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
44
kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
250 200
K4
92.33
91.87
90.51
95.57
90.99
90.81 150
K1
100
103.61
96.54
97.38 101.73
95.94
94.17
50 0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K-1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K-1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Hasil pencapaian cakupan K-1 tahun 2014 sebesar 94,17% dan K-4 sebesar 90.99%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
45
maka terjadi penurunan capaian yang signifikan terhadap K-1 (101,73%) begitu juga dengan K-4 (95,57%).
4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan (Pn) Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where dan why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Pada tahun 2014 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Tanjungpinang telah mencapai 90,44%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan (99,98%). Rincian capaian target perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 29.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
46
Grafik 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
110 105.12
105 100.6
100 95
99.98
94.77
92.21
90
90.44
85 80 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
4.1.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan kesehatanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu melahirkan mulai 6 jam sampai 42 hari setelah/post partum oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan minimal 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan Nifas pertama (KF-1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) Kunjungan Nifas ke dua (KF-2) dilakukan dalam waktu hari ke – 4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan; dan 3) Kunjungan Nifas ketiga (KF-3) dilakukan dalam waktu hari ke – 29 sampai dengan hari ke – 42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung fasilitas
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
47
kesehatan (termasuk bidan di desa / polindes / poskesdes) dan kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekskusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali dan 6) pelayanan KB pasca persalinan. Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 adalah 89,71%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan yang sangat signifikan dimana capaian ibu nifas sebesar 104,96%. Rincian lebih detail tentang cakupan perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28. Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
120
110.51 100
96.86
94.77
104.96
89.71
80 60.51
60 40 20 0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
48
Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu nifas adalah pemberian vitamin A. Tahun 2014, ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 5.619 orang (88,64%). Bila
dibandingkan
dengan
tahun
2013
terjadi
penurunan
(104,96%).
4.1.1.4. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi nifas. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2014 di Kota Tanjungpinang sebesar 87,98%. Target SPM kesehatan untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2015 adalah 80%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013
terjadi
penurunan, dimana capaian tahun 2013 sebesar 90,87%. Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 33. Neonatus risti / komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti / komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
49
Pada
tahun
2014
cakupan
penanganan
neonatal
komplikasi yang dilaporkan sebesar 63,54%. Sementara target standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%. Artinya,
pada tahun
2014 cakupan penanganan neonatal
komplikasi tidak mencapai target. Rincian cakupan penanganan komplikasi neonatal per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 33. Grafik 4.4 Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
100
100
60.83
68.91
50
59.96
21.77
63.54
0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
4.1.1.5. Kunjungan Neonatal Neonatus atau bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
50
Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar (78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0 – 6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari dan umur 8 – 28 hari. Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling, perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif, injeksi Vit. K1, Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN-1) berdasarkan laporan rutin tahun 2014 yaitu sebesar 94,32%.
Sedangkan cakupan KN
Lengkap sebesar 93,7%. Rincian capaian KN-1 dan KN Lengkap per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 38.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
51
4.1.1.6 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunasasi dasar (BCG, DPT HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, dan
penyuluhan
perawatan
kesehatan
bayi.
Indikator
ini
merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 70,84%, bila dibandingkan dengan tahun 2013 maka terjadi peningkatan dimana cakupan kunjungan bayi tahun 2013 sebesar 50,26%. Rincian cakupan kunjungan bayi perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 40.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
52
Grafik 4.5 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
99.81
92.27
100
89.86 70.84
80
60
50.26
60 40 20 0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
4.1.1.7. Pelayanan Kesehatan pada Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12-59 tahun sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun (Bulan Februari dan Agustus). Pemantauan penimbangan
Berat
pertumbuhan Badan,
dilakukan
pengukuran
Tinggi
melalui Badan
di
posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik Swasta serta
sarana
/
fasilitas
kesehatan
lainnya.
Pemantauan
perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
53
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) sebesar 61,79%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 maka terjadi peningkatan, dimana cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) tahun 2013 sebesar 38,98%. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 46. Indikator lain yang cukup sensitif dalam memotret upaya pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh balita. Balita
yang
ditimbang
diasumsikan
sudah
mendapatkan
pelayanan-pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan balita ditimbang tahun 2014 adalah 63,66%, bila dibandingkan dengan tahun 2013 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana cakupan balita ditimbang tahun 2013 sebesar 62,54%. Rincian cakupan balita yang ditimbang perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 47.
Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
70 60
61.79
58.24 48.94
50
38.98
40
28.81
30
25.52
20 10
0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
54
4.1.1.8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan sederajat Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi / penurunan ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD / MI kelas I dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.
Grafik 4.7 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
97 96 95 94 93 92 91 90 89 88 87
96.14 94.17
93.88
91.47 90.14
2009
2010
2011
2012
2013
90.26
2014
Sumber: Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
55
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI kelas I tahun 2014 sebesar 90,26%. Dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan, dimana cakupan penjaringan siswa kelas I SD/MI tahun 2013 sebesar 90,14%. Rincian cakupan per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 49.
4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita / pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat / metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat / metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Persentase peserta KB Aktif tahun 2014 sebesar 73,33%. Target SPM bidang kesehatan untuk peserta KB Aktif pada tahun 2015 adalah 70%, dengan demikian target tersebut sudah dapat tercapai. Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan tahun 2014 adalah sebagai berikut : kontrasepsi suntikan (47,39%), Pil KB (33,68%), Kondom (3,92%), Implan (8,14%), IUD (4,45%),
MOW (Metode Operasi Wanita) sebesar
1,87% dan MOP (Metode Operasi Pria) yang paling rendah proporsi penggunaannya yaitu hanya sebesar 0,06%. Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan kondom (dengan
mengasumsikan
bahwa
kondom
sebagian
besar
digunakan oleh laki – laki). Sedang metode kontrasepsi yang digunakan perempuan adalah suntik, pil, IUD, implan, dan MOW. Dengan demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
56
perempuan yaitu sebesar 95,16% dan 4,84% lainnya adalah lakilaki. Terdapatnya kesenjangan yang tinggi antara laki -laki dan perempuan dalam partisipasi terhadap penggunaan metode/alat KB. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki – laki terhadap penggunaan metode/alat KB. Rincian proporsi peserta KB Aktif, KB Baru dan jumlah peserta KB aktif dan KB baru per kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 34, 35 dan 36.
4.1.3. Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak – anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru – paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut
atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan
akibat yang fatal.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
57
4.1.3.1. Imunisasi Dasar pada Bayi Program imunisasi dasar lengkap (LIL / Lima Imunisasi dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Diseluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9 -11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya. Pada tahun 2014, Kota Tanjungpinang telah mencapai cakupan imunisasi campak sebesar 97,01%. Dengan demikian Kota Tanjungpinang telah mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO. Data mengenai cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut puskesmas tahun 2014 terdapat pada Lampiran table 43
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
58
Grafik 4.8 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
350 99.81 300
89.95 89.86
88.31
250 103.09
97.01
93.28
Campak
95.36
200
93.16
93.29
92.9
150 106.95
96.31
DPT2, HB2
98.28
100
92.86
93.42
97.05
93.8 DPT1, HB1
50 0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa / kelurahan dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) menetapkan target 100% desa / kelurahan UCI pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten / kota. Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak – anak inilah yang disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya, imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
59
pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap cakupan imunisasi DPT-HB1. Imunisasi Dasar lengkap tahun 2014 adalah 88,93%.
4.1.3.2. Imunisasi pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah – daerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi
rutin
TT
yang
tinggi
dan
merata;
dan
3)
penyelenggaraan surveilans. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
60
Pada tahun 2014, cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ sebesar 173,24%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ pada tahun 2013 sebesar 167,60%. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah sosialisasi ke seluruh petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Ante Natal Care (ANC) berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT dan semua sistem pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.
4.1.4. Ketersediaan Obat Program
peningkatan
ketersediaan
obat
dan
vaksin
dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden
(Inpres)
Pembangunan kebutuhan
Nomor
yang
dasar
3
tahun
Berkeadilan.
dalam
2010
Obat
meningkatkan
tentang
adalah
Program
salah
derajat
satu
kesehatan
masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan. Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan pengadaan buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan pembekalan kesehatan sampai ke masyarakat. Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat (RKO) buffer stok diperlukan data kebutuhan dari masing – masing puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat kecukupan obat harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama waktu tunggu
proses
pengadaan
obat
di tahun
anggaran
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
61
selanjutnya. Daftar obat yang disertakan dalam perhitungan tersebut terdiri dari 144 jenis obat. Pada lampiran tabel 66 dapat dilihat tingkat ketersediaannya obat di Kota Tanjungpinang.
4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang diuraikan pada bab ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain – lain.
4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay / LOS), rata – rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata – rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI), persentase pasien keluarga yang meninggal (Gross Death Rate / GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate / NDR). Berdasarkan data dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSUD Tanjungpinang, RSAL Dr. Midiyato S. Tanjungpinang dan RSU Provinsi Kepulaun Riau pada tahun 2014 belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. BOR di ketiga rumah sakit tersebut untuk tahun 2014 adalah sebesar 50,15%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
62
LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. LOS di RSUD, RSAL Dr. Midiyato S dan RSU Provinsi Kepulauan Riau untuk tahun 2014 adalah sebesar 3,82 hari. Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah turn over interval (TOI). TOI saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun 2014 TOI di rumah sakit sebesar 3,61 hari. GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2014 angka GDR di Kota Tanjungpinang sebesar 30,18 kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah <25 per 1.000 pasien keluar. NDR tahun 2014 sebesar 12,69 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
63
4.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Nasional diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di samping terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan 6 tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional pada tahun 2014 telah terintegrasi dengan BPJS dimana PBI APBN 37.772 orang sedangkan PBI APBD 11.335, maka dari itu Kota Tanjungpinang tidak lagi mengenal masyarakat miskin yang memiliki Jamkesda atau Jamkesmas. 4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 4.3.1. Pengendalian Penyakit Polio Pada tahun 1988, sidang ke-14 WHA (World Health Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio secara global (global
polio
eradication
initiative)
yang
ditujukan
untuk
mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini diperkuat oleh sidang World Summit for Children pada tahun 1989, dimana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut. Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadi penyakit polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
64
Pengertian eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah: 1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada manusia. 2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan. 3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90% dan mudah dalam pemberian. 4. Layak dilaksanakan secara operasional. Di Indonesia, selama 10 tahun terakhir tidak ditemukan kasus AFP yang disebabkan virus polio liar. Surveilans AFP di Indonesia dilaksanakan sejak pertengahan tahun 1995. Pencapaian kinerja sampai tahun 2002 berfluktuasi, namun sejak adanya tenaga khusus (surveillance officer) ditingkat provinsi, pencapaian kinerja menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga di tindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2014, tidak ditemukan kasus AFP Non Polio.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
65
Target untuk non Polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2 per 100.000 anak umur di bawah 15 tahun. Sedangkan untuk standar spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80% spesimen tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil < 14 hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0-8”C sampai di laboratorium.
4.3.2. Pengendalian TB – Paru Tujuan utama pengendalian TB Paru pada Milllenium Development Goals (MDG’s) adalah : 1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA (+) terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai succes rate. DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek
dengan
pengawasan
secara
langsung.
Dengan
menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru. Karena menghasilkan angka kesembuhan yang tinggi yaitu mencapai 95%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
66
4.3.2.1. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Suspek yang diperiksa Upaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari
meningkatnya
jumlah
penderita
yang
ditemukan
dan
disembuhkan setiap tahun. Menurut standar, persentase BTA (+) diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi antara 5-15%. Bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan kriteria pada penjaringan suspek terlalu ketat. Banyak orang yang memenuhi kriteria suspek, tetapi tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu longgar atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Dengan demikian, sejak tahun 2006-2011 persentase BTA (+) terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir. Berarti, kriteria yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik dan petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA(+) sesuai standar dan kriteria. Pada tahun 2014 sebanyak 1.097 suspek TB Paru yang diperiksa dahaknya dan yang BTA (+) sebanyak 178 penderita.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
67
4.3.2.2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) (Case Detection Rate / CDR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate / SR) Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) memperlihatkan penemuan TB Paru BTA (+) terhadap jumlah perkiraan TB Paru. Standar CDR TB Paru sebesar 70% sedangkan persentase capaian CDR Kota Tanjungpinang untuk tahun 2014 adalah sebesar 48,63%. Ini berarti Kota Tanjungpinang untuk CDR TB paru belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu sebesar 70%. Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate) tahun 2014 sebesar 73,81% belum mencapai target keberhasilan pengobatan yang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%. Angka keberhasilan pengobatan penderita pada tahun 2014 (penderita yang diobati tahun 2013) menurut puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 9.
4.3.3. Pengendalian Penyakit ISPA ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005 di 10 provinsi, diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 22,30% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak balita yaitu 23,60%. Studi mortalitas pada Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak balita sebesar 15,5%. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
68
Program Pengendalian Penyakit ISPA mengelompokkan penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan bukan Pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit Batuk Pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan
terapi
antibiotik.
Faringitis
oleh
kuman
Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Cakupan penemuan penderita pneumonia pada tahun 2014 sebesar 24,45%. Hal ini disebabkan oleh pengendalian pneumonia balita masih berbasis Puskesmas dan pencemaran udara masih cukup tinggi di masyarakat. 4.3.4. Penanggulangan penyakit HIV / AIDS dan PMS Upaya
pelayanan
kesehatan
dalam
rangka
penanggulangan penyakit HIV / AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV / AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan)
atau melalui penelitian pada
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
69
kelompok
berisiko
rendah
seperti
ibu
rumah
tangga
dan
sebagainya. Dinkes Kota Tanjungpinang telah melakukan Program Pencegahan HIV dari ke Anak (PPIA) sejak tahun 2012. Pada program ini semua ibu hamil diharapkan telah melakukan testing HIV pada kontak pertama dengan bidan, paling telat pada usia kehamilan 14 minggu. Hal ini dilakukan apabila si ibu positif HIV akan mendapatkan terapi ARV yang akan dimulai pada usia kehamilan 14 minggu. Dengan ini diharapkan janin yang dilahirkan tidak tertukar HIV dari ibunya. Tahun 2013 telah diperiksa 1977 darah ibu hamil dimana yang reaktif/positif HIV ditemukan 9 orang (0,45%). Dan tahun 214 jumlah ibu hamil yang testing 1978 orang dan yang ditemukan positif 10 (0,50%). Jika dibandingkan dengan jumlah ibu hamil yang ditesting 1978 tahun 2014, dari total 6.638 maka hanya 30% ibu hamil yang diketahui status HIV nya. Untuk itu perlu ditingkatkan kerjasama dengan fasyankes swasta, sehingga semakin banyak anak-anak yang bisa dicegah agar tidak tertular HIV dari ibunya. 4.3.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan
kematian
dalam
waktu
singkat.
Penyakit
ini
merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu: 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
70
kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantauan jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Angka bebas jentik tahun 2014 yang dilaksanakan pemantauan di Kota
Tanjungpinang
yang
dilakukan
oleh
Kader
Jumantik
menunjukkan angka sebesar 84.95% yang artinya ABJ Kota Tanjungpinang masih dibawah standar nasional sebesar 95%.
4.3.6. Pengendalian Penyakit Malaria Di Indonesia kejadian penyakit malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk menular malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4) krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
71
masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang
malaria;
5)
Tidak
efektifnya
pengobatan
karena
Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten,
serta
6)
Menurunnya
perhatian
dan
kepedulian
masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu. Penggalakan pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas kembali Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas Malaria”. Pengendalian malaria di Indonesia yang tertuang dalam Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap sampai tahun 2030. Sasaran wilayah eliminasi dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut: a. Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali, dan Pulau Batam pada tahun 2010; b. Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015; c. Pulau Sumatera (Kecuali Provinsi NAD dan Provinsi Kepulauan Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi pada tahun 2020; dan d. Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi NTT dan Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2030.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
72
Kota Tanjungpinang pada Tahun 2014 telah menerima sertifikasi eliminasi malaria dari Menteri Kesehatan RI. Bebas malaria bukan berarti program penanggulangan malaria tidak dilaksanakan lagi, tapi pemeliharaan agar senantiasa bebas malaria perlu dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga bebas malaria di Kota Tanjungpinang dapat dipertahankan dari tahun ke tahun.
4.3.6.1. Persentase Penderita Malaria yang Diobati Persentase penderita malaria yang diobati merupakan persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana pelayanan kesehatan. Persentase penderita malaria yang diobati tahun 2014 sebesar 100%, berarti semua penderita tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati sesuai pengobatan standar.
4.3.6.2. Pencapaian
Pemeriksaan
Sediaan
Darah
(Konfirmasi
Laboratorium) Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium semua penderita klinis malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya. Pemeriksaan sediaan darah pada tahun 2014 sebesar 274 orang dimana dari yang diperiksa sediaan darah 0,36% positif malaria. Kasus positif malaria ini merupakan kasus luar wilayah Kota Tanjungpinang (impor).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
73
4.3.7. Pengendalian Penyakit Kusta Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta, digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah. Pada tahun 2014 belum ditemukan penderita baru cacat tingkat II.
4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan
gizi
yang
dihadapi
masyarakat.
Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium.
4.4.1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% (Riskesdas, 2007). Namun demikian keadaan ini menunjukkan bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
74
terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (Fe1) selama tahun 2014 sebesar 94,17% dan Fe-3 sebesar 90,99%. Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Pada tahun 2014 cakupan kunjungan K-4 pada ibu hamil sebesar 90,99% sama dengan cakupan ibu hamil yang mendapat Fe-3 sebesar 90,99%. Salah satu kriteria K-4 adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe-3. Hal ini menunjukan bahwa pencatatan dan pelaporan sudah cukup baik dikarenakan cakupan Fe-3 lebih besar atau sama dengan cakupan K-4. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil menelan tablet Fe. Walaupun dari pelaporan dihasilkan
bahwa
cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe-3 cukup baik namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang diharapkan tidak akan tercapai sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dari janin.
4.4.2. Pemberian kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat. Bukti – bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan secara bermakna angka kematian anak akibat penyakit menular, mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup, kesehatan dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
75
kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak –anak yang mendapat cukup vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lainnya, maka penyakit – penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 IU, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan pada bulan Februari atau bulan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan diluar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A.
Persentase cakupan pemberian
vitamin A tahun 2014 pada bayi sebesar 86,53%, sedangkan anak balita sebesar 85,98% dan ibu nifas sebesar 88,64%.
4.4.3. Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundang-undangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
76
kurangnya ketersediaan dan sarana / prasarana KIE ASI dan MPASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI dan MP-ASI. Persentase bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif tahun 2014 di Kota Tanjungpinang sebesar 26,24%. Berdasarkan jenis kelamin, bayi perempuan 0-6 bulan lebih sedikit yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 26,07% dibandingkan dengan bayi laki-laki 0-6 bulan yang sebesar 26,42%. Di sisi lain promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum dilakukannya rawat gabung antara ibu dan bayinya dan belum / masih rendahnya inisiasi menyusui dini (IMD) serta masih beredarnya susu formula di lingkungan RS. Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan fasilitas/ruangan pemberian ASI di tempat kerja, peningkatan pengetahuan
dan
keterampilan
ibu,
peningkatan
dukungan
keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya yang melakukan
kegiatan persalinan. Sepuluh langkah tersebut meliputi : 1) membuat kebijakan tentang menyusui; 2) melatih staf pelayanan kesehatan; 3) KIE kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui; 4) membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan; 5) membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah dari bayinya; 6) memberikan ASI saja kepada Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
77
bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis; 7) menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam); 8) menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; 9) tidak memberi dot kepada bayi; dan 10) mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan. 4.4.4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Berdasarkan laporan dari Puskesmas seKota Tanjungpinang tahun 2014 cakupan penimbangan balita di posyandu sebesar 63,66 %. Grafik 4.9 Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014
70 60
62.5
58.8
51.6
63.66
47.2
50 40
25.6
30
D/S
20
10 0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
78
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. SARANA, PRASARANA DAN TENAGA KESEHATAN Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh beberapa sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut: 5.1.1. SARANA: a. Rumah Sakit
:
3 buah
b. Puskesmas
:
7 buah
c. Puskesmas Pembantu
: 11 buah
d. Pondok bersalin desa
:
e. Rumah Bersalin
: 10 buah
f. Balai Pengobatan/Klinik
: 14 buah
g. Laboratorium
: 10 buah
h. Optikal
: 22 buah
i.
Apotik
: 42 buah
j.
Toko Obat
: 53 buah
k. Poskeskel
5 buah
: 18 buah (6 bangunan sendiri)
5.1.2. PRASARANA
Puskesmas Keliling
:
Ambulance
: 17 buah
Puskesmas Keliling Laut
:
5 buah
1 buah
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
79
5.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA Secara umum tenaga medis di Kota Tanjungpinang sebanyak 245 orang, yang terdiri-dari; 58 orang dokter spesialis (spesialis : penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah umum, bedah tulang, syaraf, jiwa, anestesi, mata, THT,
dokter gigi spesialis,
jantung, kulit kelamin, dan radiologi), 146 orang dokter umum, 41 orang dokter gigi. Paramedis perawatan sebanyak; 794 orang, yang terdiri dari 571 orang perawat, 15 perawat gigi dan 208 bidan. Tenaga Kesehatan Lainnya; yang terdiri dari tenaga kefarmasian 155 orang, tenaga Kesehatan masyarakat dan Kesehatan lingkungan 38 orang,
Tenaga gizi 26, Tenaga
keterapian fisik 15 orang, tenaga keteknisan medis 65 orang dan tenaga kesehatan lainnya 44 orang. Khusus Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung oleh 82 orang tenaga, yang terdiri dari; 2 orang S2 kesehatan masyarakat, 3 orang S2 Umum, 4 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 4 orang apoteker, 6 orang S1 kesehatan masyarakat, 11 orang bidan, 16 orang perawat, 3 orang analis kesehatan, 1 orang tenaga gizi, 5 orang sanitarian, 1 orang asisten apoteker, dan 25 orang tenaga umum.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
80
5.2.
KEUANGAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM
5.2.1. Belanja: Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pada Tahun Anggaran 2014, kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 37.428.120.395,(Tiga puluh tujuh miliyar empat ratus dua puluh delapan juta seratus dua puluh ribu tiga ratus sembilan puluh lima rupiah ) yang terdiri dari : Dinas Kesehatan : 1)
Belanja Langsung
Rp. 31.806.483.130,-
2)
Belanja Tidak Langsung
Rp. 5.621.637.265,-
3)
Belanja Kegiatan APBN
Rp.
1.777.700.000,-
4)
Belanja Anggaran PHLN
Rp.
418.910.000,-
Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut : 1) Belanja Kegiatan Langsung bersumber APBD Kota sebesar Rp. 31.806.483.130,- terdiri dari : a)
Program Pelayanan Administrasi
Rp.
1.832.098.000,-
Rp.
987.619.850,-
Perkantoran b)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Rp.
43.000.000,-
d)
Program Peningkatan Kapasitas
Rp.
40.000.000,-
Sumber Daya Aparatur
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
81
e)
Program Obat dan Pembekalan
Rp.
1.939.347.100,-
Kesehatan f)
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp.
8.689.449.000,-
g)
Program Promosi Kesehatan dan
Rp.
1.799.636.510,-
Pemberdayaan Masyarakat h)
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Rp.
647.955.650,-
i)
Program Pengembangan Lingkungan
Rp.
370.755.600,-
Rp.
1.846.419.170,-
Sehat j)
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
k)
Program Pengadaan, Peningkatan dan
Rp. 12.082.345.210,-
Perbaikan Sarana-Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu l)
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rp.
587.854.640,-
Rp.
284.280.000,-
Rp.
184.184.900,-
Rp.
181.595.000,-
Rp.
298.942.500,-
Anak Balita m)
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
n)
Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
o)
Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
p)
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
2) Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN dan Sumber Pemerintah Lainnya sebesar Rp.2.196.610.000,- terdiri dari: a) GF ATM (HIV-AIDS)
Rp.
418.910.000,-
b) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Rp.
577.700.000,-
c) Kegiatan Pembinaan Kesehatan Dasar
Rp. 1.200.000.000,-
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
82
5.2.2. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan Total penerimaan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2014 sebesar 484.013.000,- yang terdiri dari; 1) penerimaan retribusi Puskesmas
Tanjungpinang
sebesar
Rp.
109.042.000,-
2)
penerimaan retribusi Puskesmas Batu 10 sebesar Rp. 98.623.000,3) penerimaan retribusi Puskesmas Sei Jang sebesar Rp. 120.515.000,- 4) penerimaan retribusi Puskesmas Kampung Bugis sebesar Rp. 56.758.000,- 5) penerimaan retribusi Puskesmas Melayu Kota Piring sebesar Rp. 29.405.000,- 6) penerimaan retribusi Puskesmas Mekar Baru Rp. 50.040.000,- dan 7) penerimaan retribusi pelayanan kesehatan non-medik di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 19.620.000,-.
Grafik 5.1 Jumlah Penerimaan Dari Jasa Pelayanan Medis dan Non-medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 600,000
564,472
474,737.5
500,000
484,013 511,236
400,000
420,453 300,000
394,472
200,000 100,000 0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Subbag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
83
BAB VI KESIMPULAN Secara umum, pencapaian program pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 mengalami peningkatan, walaupun beberapa program/kegiatan ada penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Capaian program/kegiatan Kota Tanjungpinang merupakan kontribusi positif dan kerja keras dari 7 Puskesmas yang ada di Kota Tanjungpinang Indikator-indikator makro pencapaian program kesehatan telah/hampir mencapai target yang telah ditetapkan, secara nyata telah dibuktikan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 diseluruh Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang. Selain keberhasilan, masih terdapat hal-hal yang belum maksimal dalam pembangunan kesehatan seperti peran serta masyarakat dan peran sektor swasta yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan, peran dan fungsi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan. Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, seluruh capaian program/kegiatan difokuskan pada target dan capaian Mill enium Development Goals (MDG’s). Oleh sebab itu seluruh jajaran dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lintas sektor dan stakeholders terkait menyatukan gerak dan langkah dalam mencapai target MDG’s.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
84
LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR L
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
P
No. Lampiran
L+P
Satuan
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
0.23
1.12
240 18 240,953 3.3 1006.1 41.4 103.9 0.67
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
31,680 65,601 0 1,577 4,709 10,161 753
2,798 5 17 6 21 8 26 9
2,906 5 17 6 19 7 19 7
122,785
118,168
11 193
5,704 5 34 6 40 7 45 8
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR L
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kematian karena AIDS 24 Jumlah Kasus Syphilis 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis
P
129 72.47 105.06 274 223.15
No. Lampiran
L+P
49 27.53 41.47 146 123.55
18.22 62.77 4.38 67.15 12.22 24.03 94 48 16 35 0.06 0.00
12.60 76.71 8.22 84.93 3.39 24.87 102 33 7 56 0.00 0.00
1 0.81
0 0.00
0.08 100.00 100.00
0.00 0.00 100.00
0
0
0
0
Satuan
178 Kasus % 73.87 per 100.000 penduduk 420 Kasus 174.31 per 100.000 penduduk 2.38 % 16.23 % 67.62 % 5.71 % 73.33 % 7.89 per 100.000 penduduk 24.45 % 196 Kasus 81 Kasus 23 Jiwa 91 Kasus 0.05 % 0.00 % 1 0.42 0.00 0.00 0.00 0.04 100.00 100.00 -
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19
0 Kasus 0% 0 Kasus
NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR L
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi Persentase obesitas Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam
C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)
P 0
0
0
0
5
5
0 0 233.74 0.35 0.04 0.00 0 10.41 4.63
0 0 230.18 0.00 0.00 0.00 0 10.22 8.48 1.69 0.14
Satuan 0 0 0 0 10 0 0 0 232.00 0.18 0.02 0.00 0 10.31 6.77
-
61.89
100 2.64 91.11
No. Lampiran
L+P
94 90.99 90.44 89.71 88.64 173.24 90.99 87.98 65.25
100 2.34 97.65
63.54 7.00 73.33 100 2.49 94.32
Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % %
Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22
% % % % % % % % % % % % % %
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38
Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
NO 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
ANGKA/NILAI
INDIKATOR Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
68 69 70 71 72 73
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
L
P
90.00 26.42 71.30
96.43 26.07 70.37
99.45 90.94 86.38 85.41 74.96 0.60 61.10 63.81 0.42 100.00 90.63
94.48 86.85 86.68 86.56 75.45 0.33 62.50 63.50 0.41 100.00 89.88
93.17 26.24 70.84 100.00 97.00 88.93 86.53 85.98 75.20 0.47 61.79 63.66 0.41 100.00 90.26
32.27 40.82
32.36 39.22
0.18 82.43 100.00 32.31 40.03
40.82 89.07
39.22 94.08
44.40 92.56 7.26 38.60 16.57
44.70 111.28 7.82 23.06 9.41
No. Lampiran
L+P
Satuan % % % % % % % % % % % % % % %
sekolah sekolah % %
40.03 % 91.54 %
Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 76 77 78 79 80 81 82
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS
44.55 101.74 7.53 30.18 12.69 50.15 50.41 3.61
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari
Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56
NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR L
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS
P
No. Lampiran
L+P
Satuan 3.82 Hari
Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
49.54 %
Tabel 57
23.79 25.65 99.13 36.72 81.22 66.03 27.73 37.98
% % % % % % % % %
Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65
3.00 1.00 6.00 5.00 11.00 42.00 100.00 125.00 72.00 0.84
RS RS
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69
C.4 Keadaan Lingkungan 88 89 90 91 92 93
Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
D. D.1 94 95 96 97
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu
98 99 100 101 102 103
18.00 Poskesdes 5.00 Polindes 19.00 Posbindu
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
NO
ANGKA/NILAI
INDIKATOR L
P
104 Jumlah Desa Siaga 105 Persentase Desa Siaga D.2 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 120 121 122
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
44.00 66.00
10.00 80.00
10.00
35.00
111.00
208.00 176.02 460.00
7.00 54.00 11.00 7.00 5.00
8.00 101.00 14.00 6.00 21.00
No. Lampiran
L+P
Satuan 18.00 Desa 100.00 %
Tabel 71 Tabel 71
54.00 146.00 83.00 45.00 18.68
Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72
571.00 236.98 15.00 155.00 25.00 13.00 26.00
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
588,721,650.00 Rp % 4,441,705,790.00 Rp
Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77
Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH
LUAS NO
KECAMATAN
WILAYAH 2
DESA
KELURAHAN
(km ) 1
2
3
4
5
DESA + KELURAHAN 6
JUMLAH PENDUDUK 7
JUMLAH
RATA-RATA
KEPADATAN
RUMAH
JIWA/RUMAH
PENDUDUK
TANGGA
TANGGA
per km 2
8
9
10
1 TANJUNGPINANG BARAT
34.5
0
4
4
60,138
18,646
3.23
1743.13
2 TANJUNGPINANG TIMUR
83.5
0
5
5
91,615
27,186
3.37
1097.19
3 TANJUNGPINANG KOTA
52.5
0
4
4
23,844
7,148
3.34
454.17
4 BUKIT BESTARI
69.0
0
5
5
65,356
19,699
3.32
947.19
JUMLAH (KAB/KOTA)
239.5
0
18
18
240,953
72,679
3.32
1,006
Sumber: - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
7,693 11,434 11,498 9,615 9,386 9,361 12,187 12,334 10,345 8,483 6,528 5,094 3,396 2,147 1,589 1,695
7,187 10,639 10,757 9,177 8,833 9,668 12,473 12,191 9,835 7,446 6,066 4,606 3,329 2,253 1,619 2,089
14,880 22,073 22,255 18,792 18,219 19,029 24,660 24,525 20,180 15,929 12,594 9,700 6,725 4,400 3,208 3,784
107.04 107.47 106.89 104.77 106.26 96.82 97.71 101.17 105.19 113.93 107.62 110.59 102.01 95.30 98.15 81.14
122,785
118,168
240,953
103.91
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang
41.44
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH NO
VARIABEL
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
103,658
100,342
204,000
237
1,127
1,364
0.23
1.12
0.67
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
27,061
0.00
0.00
13.27
b. SD/MI
47,666
0.00
0.00
23.37
c. SMP/ MTs
31,680
0.00
0.00
15.53
d. SMA/ MA
65,601
0.00
0.00
32.16
0.00
0.00
0.00
1
2
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
1,577
0.00
0.00
0.77
g. AKADEMI/DIPLOMA III
4,709
0.00
0.00
2.31
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
10,161
0.00
0.00
4.98
753
0.00
0.00
0.37
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) Sumber: '- Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinnag '- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpiang
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN NO
1
KECAMATAN
LAKI-LAKI
NAMA PUSKESMAS
2
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
752
6
758
742
4
746
1,494
10
1,504
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
440
0
440
500
3
503
940
3
943
Melayu Kota Piring
357
3
360
390
3
393
747
6
753
Mekar Baru
260
2
262
283
3
286
543
5
548
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
164
0
164
163
0
163
327
0
327
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
825
3
828
828
2
830
1,653
5
1,658
2,798
14
2,812
2,906
15
2,921
5,704
29
5,733
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
4.98
5.14
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
5.06
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
LAKI - LAKI
PUSKESMAS NEONATAL
1
2
3
BAYIa
4
PEREMPUAN
ANAK BALITA
5
6
BALITA
NEONATAL
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYIa
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYIa
ANAK BALITA
BALITA
7
8
9
10
11
12
13
14
15
5
0
1
0
1
2
4
2
6
0
4
3
4
0
4
7
8
0
8
5
1
6
2
2
0
2
7
7
1
8
1
1
0
1
3
3
0
3
4
4
0
4
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
3
2
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
4
4
Melayu Kota Piring
5
Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
3
4
0
4
3
3
0
3
6
7
0
7
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
2
4
2
6
6
6
0
6
8
10
2
12
26
17
19
0
19
34
40
5
45
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
17
21
6.08
7.51
5 1.79
9.29
5.85
6.54
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
0.00
6.54
5.96
7.01
0.88
7.89
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 tahun
20-34 tahun
5
6
4
≥35 tahun JUMLAH 7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 tahun
20-34 tahun
9
10
8
≥35 tahun JUMLAH 11
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 tahun
20-34 tahun
13
14
12
≥35 tahun JUMLAH 15
JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 tahun
20-34 tahun
17
18
16
≥35 tahun JUMLAH 19
20
1,494
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
2
0
2
Batu 10
940
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
2
0
3
1
4
Melayu Kota Piring
747
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
543
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
327
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1,653
0
2
0
2
0
0
0
0
0
1
0
1
0
3
0
3
5,704
0
4
1
5
0
3
0
3
0
2
1
3
0
9
2
11
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
192.85
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
3
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L+P 16
JUMLAH
%
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
30,553
29,585
60,138
23
76.67
7
23.33
30
23
65.71
12
34.29
35
1
2.86
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
20,066
19,015
39,081
22
68.75
10
31.25
32
29
72.50
11
27.50
40
1
2.50
Melayu Kota Piring
15,055
14,488
29,543
7
100.00
0
0.00
7
8
88.89
1
11.11
9
0
0.00
Mekar Baru
11,859
11,132
22,991
2
50.00
2
50.00
4
2
50.00
2
50.00
4
0
0.00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12,399
11,445
23,844
2
50.00
2
50.00
4
5
50.00
5
50.00
10
0
0.00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
32,853
32,503
65,356
18
75.00
6
25.00
24
22
75.86
7
24.14
29
0
0.00
34
72.34
13
27.66
47
117
68.82
53
31.18
170
0
0.00
7
70.00
3
30.00
10
17
56.67
13
43.33
30
1
3.33
14
70.00
6
30.00
20
51
54.84
42
45.16
93
7
7.53
129
72.47
49
27.53
178
274
65.24
146
34.76
420
10
2.38
RSUD Kota TPI RSAL RSUD Prov. Kepri JUMLAH (KAB/KOTA)
122,785
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
118,168
240,953
105.06
41.47
73.87 223.15
123.55
174.31
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 240953
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
61
26
87
23
7
30
37.70
26.92
34.48
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
56
39
95
22
10
32
39.29
25.64
33.68
Melayu Kota Piring
33
16
49
7
0
7
21.21
0.00
14.29
Mekar Baru
17
19
36
2
2
4
11.76
10.53
11.11
17
9
26
2
2
4
11.76
22.22
15.38
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
116
61
177
18
6
24
15.52
9.84
13.56
RSUD Kota TPI
230
105
335
34
13
47
14.78
12.38
14.03
RSAL
87
64
151
7
3
10
8.05
4.69
6.62
RSUD Prov. Kepri
91
50
141
14
6
20
15.38
12.00
14.18
708
389
1,097
129
49
178
18.22
12.60
16.23
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
L
P
L+P
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
L+P 24
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
16
5
21
15
93.75
5
100.00
20
95.24
0
0.00
0
0.00
0
0.00
93.75 100.00
95.24
1
0
1
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
20
8
28
13
65.00
8
100.00
21
75.00
1
5.00
0
0.00
1
3.57
70.00 100.00
78.57
1
0
1
Melayu Kota Piring
4
5
9
4
100.00
5
100.00
9
100.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00 100.00 100.00 100.00
0
1
1
Mekar Baru
5
8
13
5
100.00
7
87.50
12
92.31
0
0.00
0
0.00
0
0.00 100.00
92.31
0
0
0
20.00 100.00 100.00 100.00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
2
3
5
2
100.00
2
66.67
4
80.00
0
0.00
1
33.33
1
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
30
14
44
20
66.67
13
92.86
33
75.00
0
0.00
0
0.00
0
RSUD Kota TPI
30
10
40
12
40.00
6
60.00
18
45.00
0
0.00
0
0.00
RSAL
15
7
22
12
80.00
6
85.71
18
81.82
2
13.33
1
14.29
RSUD Prov. Kepri
15
13
28
3
20.00
4
30.77
7
25.00
3
20.00
4
137
73
210
86
62.77
56
76.71
142
67.62
6
4.38
6
JUMLAH (KAB/KOTA)
87.50
0
0
0
0.00
66.67
92.86
75.00
4
0
4
0
0.00
40.00
60.00
45.00
7
2
9
3
13.64
93.33 100.00
95.45
0
0
0
30.77
7
25.00
40.00
61.54
50.00
2
1
3
8.22
12
5.71
67.15
84.93
73.33
15
4
19
12.22
3.39
7.89
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PNEUMONIA PADA BALITA NO
1
KECAMATAN
JUMLAH BALITA
PUSKESMAS
2
3
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
L+P JUMLAH 14
% 15
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
3,494
3,430
6,924
349
343
692
99
28.33
95
27.70
194
28.02
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
2,168
2,090
4,258
217
209
426
111
51.20
128
61.24
239
56.13
Melayu Kota Piring
1,710
1,662
3,372
171
166
337
1
0.58
2
1.20
3
0.89
Mekar Baru
1,274
1,202
2,476
127
120
248
59
46.31
57
47.42
116
46.85
3
TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis
1,455
1,336
2,791
146
134
279
17
11.68
16
11.98
33
11.82
4
BUKIT BESTARI
3,755
3,709
7,464
376
371
746
46
12.25
36
9.71
82
10.99
13,429
27,285
1,386
1,343
2,729
333
24.03
334
24.87
667
24.45
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sei Jang
13,856
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
1
≤ 4 TAHUN
2
1
3
1.53
3
0
3
3.70
0
0
0
0
0
0
0.00
2
5 - 14 TAHUN
0
2
2
1.02
0
1
1
1.23
0
0
0
0
0
0
0.00
3
15 - 19 TAHUN
0
3
3
1.53
0
1
1
1.23
0
0
0
0
0
0
0.00
4
20 - 24 TAHUN
7
13
20
10.20
5
11
16
19.75
2
3
5
6
0
6
6.59
5
25 - 49 TAHUN
76
78
154
78.57
33
15
48
59.26
11
3
14
28
55
83
91.21
6
≥ 50 TAHUN
9
5
14
7.14
7
5
12
14.81
3
1
4
1
1
2
2.20
94
102
196
48
33
81
16
7
23
35
56
91
47.96
52.04
59.26
40.74
69.57
30.43
38.46
61.54
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
1
2
PMI TANJUNGPINANG
JUMLAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P
JUMLAH PENDONOR
POSITIF HIV L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
5,100
607
5,707
5,100
100.00
607
100.00
5,707
100.00
3
0.06
0
0.00
3
0.05
5,100
607
5,707
5,100
100.00
607
100.00
5,707
100.00
3
0.06
0
-
3
0.05
Sumber: - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 DIARE NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH TARGET PENEMUAN
DIARE DITANGANI L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
30,553
29,585
60,138
654
633
1,287
333
50.93
328
51.81
661
51.36
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
20,066
19,015
39,081
429
407
836
175
40.75
212
52.10
387
46.27
Melayu Kota Piring
15,055
14,488
29,543
322
310
632
285
88.46
295
95.15
580
91.74
Mekar Baru
11,859
11,132
22,991
254
238
492
194
76.44
183
76.82
377
76.62
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12,399
11,445
23,844
265
245
510
235
88.57
249
101.66
484
94.85
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
32,853
32,503
65,356
703
696
1,399
300
42.67
291
41.84
591
42.26
122,785
118,168
240,953
2,628
2,529
5,156
1,522
57.92
1,558
61.61
3,080
59.73
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
214
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KASUS BARU NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
L
P
L+P
L
P
L+P
L
PB + MB P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
1
0
1
1
0
1
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
100.00
0.00
100.00
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
0
0
0.00
0.00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
0.81
0
0.42
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
PENDERITA KUSTA 4
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
CACAT TINGKAT 2
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0.00
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0.00
0
0
Melayu Kota Piring
1
0
0.00
0
0
Mekar Baru
0
0
0.00
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0.00
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0.00
0
0
1
0
0.00
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
0
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
1
0
1
1
0
1
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
0.08
0.00
0.04
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KUSTA (PB) NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
KUSTA (MB) RFT PB
PENDERITA PBa
L
RFT MB
P
PENDERITA MBa
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
100
0
0
1
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
1
100
1
100
2
100
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
2
0
2
2
100
0
0
2
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
100
0
0
1
100
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
100
1
100
2
0
2
2
100.0
0
0.0
2
100.0
3
2
5
3
100
2
100
5
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
3
4
5
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
Mekar Baru
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 59,208
0.00
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
DIFTERI
PUSKESMAS
JUMLAH KASUS 1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
TETANUS (NON NEONATORUM)
PERTUSIS MENINGGAL 7
JUMLAH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
TETANUS NEONATORUM
MENINGGAL 14
JUMLAH KASUS L
P
L+P
15
16
17
MENINGGAL 18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
0.00
0.00
0.00
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
CAMPAK
PUSKESMAS
POLIO
JUMLAH KASUS 1
2
3
HEPATITIS B
MENINGGAL
L
P
L+P
4
5
6
7
L
P
L+P
L
P
8
9
10
11
12
L+P 13
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
5
5
10
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
10
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
0.0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
JUMLAH KASUS
3
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
57
64
121
0
0
0
0.00
0.00
0.00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
71
98
169
1
0
1
1.41
0.00
0.59
Melayu Kota Piring
45
31
76
0
0
0
0.00
0.00
0.00
Mekar Baru
42
30
72
0
0
0
0.00
0.00
0.00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
19
10
29
0
0
0
0.00
0.00
0.00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
53
39
92
0
0
0
0.00
0.00
0.00
287
272
559
1
0
1
0.35
0.00
0.18
233.74
230.18
232.00
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 MALARIA NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
SUSPEK L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MENINGGAL
CFR
POSITIF L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
L+P 21
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
29
19
48
29
19
48
1
3.45
-
-
1.00
2.08
0
0
0
-
-
-
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
31
27
58
31
27
58
1
3.23
-
-
1.00
1.72
0
0
0
-
-
-
Melayu Kota Piring
10
5
15
10
5
15
1
10.00
-
-
1.00
6.67
0
0
0
-
-
-
Mekar Baru
13
9
22
13
9
22
0.00
-
-
-
-
0
0
0
-
-
-
-
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
31
11
42
31
11
42
1
3.23
-
-
1.00
2.38
0
0
0
-
-
-
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
55
34
89
55
34
89
1
1.82
-
-
1.00
1.12
0
0
0
-
-
-
169
105
274
169
105
274
5
2.96
-
-
5.00
1.82
0
0
0
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
122,785 0.04
118,168 0.00
240,953 0.02
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
1
KECAMATAN
LAKI-LAKI
PUSKESMAS
2
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
21,413
21,045
42,458
4,293
20.05
5,475
26.02
9,768
23.01
283
6.59
335
6.12
618
6.33
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
12,534
11,903
24,437
4,298
34.29
4,841
40.67
9,139
37.40
697
16.22
749
15.47
1446
15.82
10,050
9,800
19,850
4,370
43.48
5,540
56.53
9,910
49.92
553
12.65
664
11.99
1217
12.28
Mekar Baru
7,454
6,945
14,399
2,360
31.66
4,211
60.63
6,571
45.64
271
11.48
406
9.64
677
10.30
8,788
8,221
17,009
3,056
34.77
3,728
45.35
6,784
39.88
558
18.26
732
19.64
1290
19.02
22,175
22,389
44,564
16,928
76.34
19,660
87.81
36,588
82.10
1315
7.77
1554
7.90
2869
7.84
82,414
80,303
162,717
35,305
42.84
43,455
54.11
78,760
48.40
Melayu Kota Piring
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
3,677
10.41
4,440
10.22
8,117
10.31
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI
1
2
3
4
LAKI-LAKI + PEREMPUAN PEREMPUAN 5
6
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
4,293
5,475
9,768
4,293
100.00
5,475
100.00
9,768
100.00
71
1.65
541
9.88
612
6.27
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
4,298
4,841
9,139
4,298
100.00
4,841
100.00
9,139
100.00
194
4.51
315
6.51
509
5.57
Melayu Kota Piring
3,394
7,062
10,456
3,394
100.00
7,062
100.00
10,456
100.00
32
0.94
83
1.18
115
1.10
Mekar Baru
2,360
4,211
6,571
2,360
100.00
2,360
56.04
4,720
71.83
1
0.04
4
0.17
5
0.11
3,056
3,728
6,784
3,056
100.00
3,728
100.00
6,784
100.00
127
4.16
149
4.00
276
4.07
23,778
23,808
47,586
16,928
71.19
19,660
82.58
36,588
76.89
1163
6.87
2567
13.06
3730
10.19
41,179
49,125
90,304
34,329
83.37
43,126
87.79
77,455
85.77
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
1,588
4.63
3,659
8.48
5,247
6.77
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN
1
2
3
4
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
7318
255
3.48
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
5139
418
8.13
Melayu Kota Piring
3854
10
0.26
Mekar Baru
2941
29
12
0.16
1
0.39
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.99
0
0.00
0
0.00
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
2687
0
0.00
0
0.00
0
0.00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
8099
0
0.00
0
0.00
0
0.00
712
2
12
1.69
1
0.14
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
30,038
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 YANG TERSERANG NO
1
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
JUMLAH JUMLAH DESA/KE KEC L
2
1
3
0
4
0
0
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAH UI 5
DITANGG U-LANGI 6
0
0
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
7
8
9
10
11
0
0
0
0
0
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
KLB DI DESA/KELURAHAN NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH
DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0.00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0.00
Melayu Kota Piring
0
0
0.00
Mekar Baru
0
0
0.00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0.00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0.00
0
0
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
IBU BERSALIN/NIFAS
K1
PUSKESMAS
K4
JUMLAH
1
2
3
4
JUMLAH JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8.00
9
PERSALINAN DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1,685
1,674
99.35
1,584
94.01
1,608
1,504
93.53
1,500
93.28
1,501
93.35
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1,036
1,017
98.17
996
96.14
989
943
95.35
940
95.05
940
95.05
Melayu Kota Piring
821
820
99.88
800
97.44
783
753
96.17
723
92.34
680
86.85
Mekar Baru
602
591
98.17
573
95.18
575
548
95.30
545
94.78
545
94.78
679
369
54.34
344
50.66
649
327
50.39
326
50.23
327
50.39
1,815
1,780
98.07
1,743
96.03
1,735
1,658
95.56
1,653
95.27
1,626
93.72
6,638
6,251
94.17
6,040
90.99
6,339
5,733
90.44
5,687
89.71
5,619
88.64
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
1,685
1,191
70.68
1,083
64.27
1,036
61.48
1,167
69.26
1,167
69.26
4,453
264.27
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
1,036
1,012
97.68
983
94.88
727.00
70.17
578.00
55.79
492.00
47.49
2,780
268.34
Melayu Kota Piring
821
538
65.53
524
63.82
462.00
56.27
462.00
56.27
462.00
56.27
1,910
232.64
Mekar Baru
602
132
21.93
132
21.93
92.00
15.28
92.00
15.28
92.00
15.28
408
67.77
679
57
8.39
57
8.39
57.00
8.39
57.00
8.39
57.00
8.39
228
33.58
1,815
1,696
93.44
914
50.36
433.00
23.86
265.00
14.60
109.00
6.01
1,721
94.82
6,638
4,626
69.69
3,693
55.63
2,807
42.29
2,621
39.48
2,379
35.84
11,500
173.24
3
TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
16,063
2,914
18.14
2,762
17.19
2,704
16.83
2,795
17.40
2,795
17.40
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
10,197
1,129
11.07
1,083
10.62
737
7.23
586
5.75
500
4.90
Melayu Kota Piring
8,279
985
11.90
890
10.75
462
5.58
462
5.58
462
5.58
Mekar Baru
5,853
393
6.71
393
6.71
163
2.78
118
2.02
118
2.02
6,095
66
1.08
67
1.10
57
0.94
57
0.94
80
1.31
17,879
1,773
9.92
969
5.42
488
2.73
275
1.54
118
0.66
64,366
7,260
11.3
6,164
9.58
4,611
7.16
4,293
6.67
4,073
6.33
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
1685
1,674
99.35
1,584
94.01
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
1036
1,017
98.17
996
96.14
Melayu Kota Piring
821
820
99.88
800
97.44
Mekar Baru
602
591
98.17
573
95.18
679
369
54.34
344
50.66
1815
1,780
98.07
1,743
96.03
6638
6,251
94.17
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
6040
90.99
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
JUMLAH IBU HAMIL
3
4
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1,685
337
334
99.11
774
759
1,533
116
114
230
111
95.61
108
94.86
219
95.24
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1,036
207
188
90.7
481
463
944
72
69
142
55
76.23
66
95.03
121
85.45
Melayu Kota Piring
821
164
157
95.6
379
368
747
57
55
112
42
73.88
40
72.46
82
73.18
Mekar Baru
602
120
94
78.1
282
266
548
42
40
82
19
44.92
20
50.13
39
47.45
679
136
32
23.6
322
295
617
48
44
93
2
4.14
5
11.30
7
7.56
1,815
363
363
100.0
832
822
1,654
125
123
248
56
44.87
52
42.17
108
43.53
6,638
1,328
1168
87.98
3,070
2,973
6,043
461
446
906
285
61.89
291
65.25
576
63.54
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO
1
KECAMATAN
2
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
6
3
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLAH
11
12
%
KON DOM
%
13
14
15
SUNTIK
PIL
17
18
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
19
20
21
22
23
JUMLA H
% MKJP + NON MKJP
26
27
4
5
7
8
9
10
Tanjungpinang
213
2.63
2
0.02
153
1.89
391
4.83
759
9.38
236
2.92
4,551
56.25 2,545
31.45
0
0.0
0
0.00
7,332
90.62
8,091
100.0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
188
3.78
6
0.12
105
2.11
376
7.56
675
13.57
139
2.79
2,309
46.40 1,853
37.24
0
0.0
0
0.00
4,301
86.43
4,976
100.0
Melayu Kota Piring
105
3.88
1
0.04
81
3.00
144
5.33
331
12.24
54
2.00
1,386
51.26
933
34.50
0
0.0
0
0.00
2,373
87.76
2,704
100.0
Mekar Baru
19
0.59
0
0.00
0
0.00
20
0.62
39
1.21
210
6.54
1,560
48.60 1,401
43.64
0
0.0
0
0.00
3,171
98.79
3,210
100.0
67
4.80
3
0.22
38
2.72
198
14.19
306
21.94
51
3.66
668
47.89
370
26.52
0
0.0
0
0.00
1,089
78.06
1,395
100.0
669
8.43
5
0.06
151
1.90 1,175
14.81
2,000
25.21
419
5.28
2,941
37.07 2,432
30.65
0
0.0
142
1.79
5,934
74.79
7,934
100.0
1,261
4.45
17
0.06
528
1.87 2,304
8.14
4,110
14.52 1,109
3.92
13,415
47.39 9,534
33.68
0
0.0
142
0.50 24,200
85.48
28,310
100.0
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
25
MKJP + NON MKJP
TANJUNGPINANG BARAT
TANJUNGPINANG KOTA
24
%
1
3
16
%
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS IUD
1
2
3
NON MKJP
MKJP
4
%
MOP
5
6
%
MOW
7
8
%
IMPLAN
9
10
%
JUMLAH
11
12
%
KONDOM
%
SUNTIK
13
14
15
16
%
PIL
17
18
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
19
20
21
22
23
24
%
MKJP + NON MKJP
25
26
% MKJP + NON MKJP 27
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
31
5.32
0
0.00
2
0.34
62
10.63
95
16.30
40
6.86
264
45.28
184
31.56
0
0.0
0
0.00
488
83.70
583
100.0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
21
2.34
0
0.00
0
0.00
29
3.23
50
5.57
0
0.00
493
54.96
354
39.46
0
0.0
0
0.00
847
94.43
897
100.0
Melayu Kota Piring
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1
2.13
1
2.13
2
4.26
30
63.83
14
29.79
0
0.0
0
0.00
46
97.87
47
100.0
Mekar Baru
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
26
5.30
316
64.36
149
30.35
0
0.0
0
0.00
491
100.00
491
100.0
5
2.23
0
0.00
0
0.00
21
9.38
26
11.61
3
1.34
159
70.98
36
16.07
0
0.0
0
0.00
198
88.39
224
100.0
84
18.30
0
0.00
5
1.09
37
8.06
126
27.45
1
0.22
261
56.86
65
14.16
0
0.0
6
1.31
333
72.55
459
100.0
141
5.22
0
0.00
7
0.26
150
5.55
298
11.03
72
2.67
1,523
56.39
802
29.69
0
0.0
6
0.22
2,403
88.97
2,701
100.0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH PUS 4
PESERTA KB BARU
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
8,986
583
6.49
8,091
90.04
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
6,885
897
13.03
4,976
72.27
Melayu Kota Piring
4,895
47
0.96
2,704
55.24
Mekar Baru
4,050
491
12.12
3,210
79.26
3,474
224
6.45
1,395
40.16
10,317
459
4.45
7,934
76.90
38,607
2,701
7.00
28,310
73.33
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP L L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
P %
JUMLAH
8
9
BBLR L+P
%
JUMLAH
10
11
L %
JUMLAH
12
13
P %
JUMLAH
14
15
L+P %
JUMLAH
%
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
752
742
1,494
752
100.0
742
100.0
1,494
100.0
15
1.99
12
1.62
27
1.81
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
440
500
940
440
100.0
500
100.0
940
100.0
18
4.09
15
3.00
33
3.51
Melayu Kota Piring
357
390
747
357
100.0
390
100.0
747
100.0
11
3.08
18
4.62
29
3.88
Mekar Baru
260
283
543
260
100.0
283
100.0
543
100.0
7
2.69
3
1.06
10
1.84
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
164
163
327
164
100.0
163
100.0
327
100.0
5
3.05
5
3.07
10
3.06
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
825
828
1,653
825
100.0
828
100.0
1,653
100.0
18
2.18
15
1.81
33
2.00
2,798
2,906
5,704
2,798
100.0
2,906
100.0
5,704
100.0
74
2.64
68
2.34
142
2.49
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
774
759
1,533
753
97.29
740
97.50
1,493
97.39
753
97.29
740
97.50
1,493
97.39
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
481
463
944
439
91.27
500
107.99
939
99.47
437
90.85
498
107.56
935
99.05
Melayu Kota Piring
379
368
747
358
94.46
389
105.71
747
100.00
329
86.81
362
98.37
691
92.50
Mekar Baru
282
266
548
260
92.20
283
106.39
543
99.09
260
92.20
282
106.02
542
98.91
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
295
617
164
50.93
163
55.25
327
53.00
162
50.31
161
54.58
323
52.35
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
832
822
1,654
823
98.92
828
100.73
1,651
99.82
822
98.80
824
100.24
1,646
99.52
3,070
2,973
6,043
2,797
91.11
2,903
97.65
5,700
94.32
2,763
90.00
2,867
96.43
5,630
93.17
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
325
323
648
53
16.31
52
16.10
105
16.20
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
194
176
370
77
39.69
85
48.30
162
43.78
Melayu Kota Piring
137
156
293
55
40.15
54
34.62
109
37.20
Mekar Baru
116
112
228
16
13.79
18
16.07
34
14.91
38
41
79
9
23.68
13
31.71
22
27.85
409
427
836
112
27.38
100
23.42
212
25.36
1,219
1,235
2,454
322
26.42
322
26.07
644
26.24
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI NO 1
KECAMATAN
L
PUSKESMAS
2
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
774
759
1,533
655
84.63
580
76.42
1,235
80.56
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
481
463
944
308
64.03
366
79.05
674
71.40
Melayu Kota Piring
379
368
747
279
73.61
284
77.17
563
75.37
Mekar Baru
282
266
548
247
87.59
213
80.08
460
83.94
3
TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis
322
295
617
180
55.90
156
52.88
336
54.46
4
BUKIT BESTARI
832
822
1,654
520
62.50
493
59.98
1,013
61.25
3,070
2,973
6,043
2,189
71.30
2,092
70.37
4,281
70.84
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN UCI
% DESA/KELURAHAN UCI
1
2
3
4
5
6
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
4
4
100.0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
2
100.0
Melayu Kota Piring
2
2
100.0
Mekar Baru
1
1
100.0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
4
100.0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
5
100.0
18
18
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
752
742
1494
665
88.43
657
88.54
1322
88.49
726
96.54
698
94.07
1424
95.31
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
440
500
940
440
100.00
456
91.20
896
95.32
470
106.82
450
90.00
920
97.87
Melayu Kota Piring
357
390
747
375
105.04
387
99.23
762
102.01
353
98.88
328
84.10
681
91.16
Mekar Baru
260
283
543
241
92.69
255
90.11
496
91.34
241
92.69
244
86.22
485
89.32
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
164
163
327
310
189.02
284
174.23
594
181.65
312
190.24
282
173.01
594
181.65
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
825
828
1653
821
99.52
807
97.46
1628
98.49
821
99.52
807
97.46
1628
98.49
2798
2906
5704
2852
101.93
2846
97.94
5698
99.89
2923
104.47
2809
96.66
5732
100.49
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
POLIO 4a P
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L
P
L+P
L
CAMPAK L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
774
759
1,533
750
96.90
724
95.39
1,474
96.15
750
96.90
724
95.39
1,474
96.15
749
96.77
724
95.39
1,473
96.09
580
74.94
559
73.65
1,139
74.30
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
481
463
944
453
94.18
440
95.03
893
94.60
455
94.59
440
95.03
895
94.81
467
97.09
442
95.46
909
96.29
447
92.93
439
94.82
886
93.86
Melayu Kota Piring
379
368
747
364
96.04
348
94.57
712
95.31
364
96.04
348
94.57
712
95.31
361
95.25
338
91.85
699
93.57
347
91.56
324
88.04
671
89.83
Mekar Baru
282
266
548
227
80.50
273
102.63
500
91.24
263
93.26
280
105.26
543
99.09
274
97.16
273
102.63
547
99.82
278
98.58
246
92.48
524
95.62
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
295
617
304
94.41
274
92.88
578
93.68
304
94.41
274
92.88
578
93.68
299
92.86
277
93.90
576
93.35
298
92.55
274
92.88
572
92.71
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
832
822
1,654
884
106.25
779
94.77
1,663
100.54
884
106.25
779
94.77
1,663
100.54
903
108.53
755
91.85
1,658
100.24
842
101.20
740
90.02
1,582
95.65
3,070
2,973
6,043
2,982
97.13
2,838
95.46
5,820
96.31
3,020
98.37
2,845
95.69
5,865
97.05
3,053
99.45
2,809
94.48
5,862
97.00
2,792
90.94
2,582
86.85
5,374
88.93
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % SƷ S 7
8
9
10
JUMLAH
L+P S
%
L
P
11
12
13
14
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S 15
16
17
18
19
JUMLAH
L+P S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S 25
26
27
28
L+P S 29
% 30
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
774
759
1,533
679
87.73
672
88.54 1,351
88.13
2,721
2,670
5,391
2,471
90.81 2,422
90.71
4,893
90.76
3,495
3,429
6,924
3,150
90.13
3,094
90.23
6,244
90.18
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
481
463
944
394
81.91
367
79.27
761
80.61
1,688
1,627
3,315
1,401
83.00 1,312
80.64
2,713
81.84
2,169
2,090
4,259
1,795
82.76
1,679
80.33
3,474
81.57
Melayu Kota Piring
379
368
747
315
83.11
304
82.61
619
82.86
1,332
1,294
2,626
1,083
81.31 1,215
93.89
2,298
87.51
1,711
1,662
3,373
1,398
81.71
1,519
91.40
2,917
86.48
Mekar Baru
282
266
548
231
81.91
219
82.33
450
82.12
992
936
1,928
687
69.25
696
74.36
1,383
71.73
1,274
1,202
2,476
918
72.06
915
76.12
1,833
74.03
77.32
816
78.46
1,692
77.86
1,455
1,335
2,790
1,159
79.66
1,050
78.65
2,209
79.18
91.80
3,370
90.84
6,819
91.32
86.59 23,496
86.10
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
295
617
283
87.89
234
79.32
517
83.79
1,133
1,040
2,173
876
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
832
822
1,654
750
90.14
781
95.01 1,531
92.56
2,925
2,888
5,813
2,699
92.27 2,589
89.65
5,288
90.97
3,757
3,710
7,467
3,449
3,070
2,973
6,043
2,652
86.38 2,577
86.68 5,229
86.53
10,791
10,455
21,246
9,217
85.41 9,050
86.56
18,267
85.98
13,861
13,428
27,289
11,869
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
85.63 11,627
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
BGM
DITIMBANG
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1,454
1,427
2,881
1,254
1,245
2,499
86.24
87.25
86.74
12
0.96
4
0.32
16
0.64
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
902
870
1,772
749
689
1,438
83.04
79.20
81.15
5
0.67
4
0.58
9
0.63
Melayu Kota Piring
712
691
1,403
493
502
995
69.24
72.65
70.92
2
0.41
2
0.40
4
0.40
Mekar Baru
530
500
1,030
443
421
864
83.58
84.20
83.88
1
0.23
1
0.24
2
0.23
605
556
1,161
186
162
348
30.74
29.14
29.97
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1,563
1,544
3,107
1,197
1,197
2,394
76.58
77.53
77.05
6
0.50
3
0.25
9
0.38
5,766
5,588
11,354
4,322
4,216
8,538
74.96
75.45
75.20
26
0.60
14
0.33
40
0.47
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2,721
2,670
5,391
2,308
84.82
2,330
87.27
4,638
86.03
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1,688
1,627
3,315
1,368
81.04
1,386
85.19
2,754
83.08
Melayu Kota Piring
1,332
1,294
2,626
590
44.29
528
40.80
1,118
42.57
992
936
1,928
907
91.43
924
98.72
1,831
94.97
Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1,133
1,040
2,173
541
47.75
526
50.58
1,067
49.10
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
2,925
2,888
5,813
879
30.05
840
29.09
1,719
29.57
10,791
10,455
21,246
6,593
61.10
6,534
62.50
13,127
61.79
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 BALITA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
BGM
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
3,495
3,430
6,925
2,052
2,037
4,089
58.71
59.39
59.05
16
0.78
9
0.44
25
0.61
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2,168
2,090
4,258
1,472
1,370
2,842
67.90
65.55
66.74
6
0.41
14
1.02
20
0.70
Melayu Kota Piring
1,710
1,662
3,372
1,012
972
1,984
59.18
58.48
58.84
2
0.20
2
0.21
4
0.20
Mekar Baru
1,274
1,202
2,476
989
965
1,954
77.63
80.28
78.92
1
0.10
4
0.41
5
0.26
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1,455
1,336
2,791
360
321
681
24.74
24.03
24.40
0
0.00
0
0.00
0
0.00
4
Sei Jang
Sei Jang
3,755
3,709
7,464
2,957
2,863
5,820
78.75
77.19
77.97
12
0.41
6
0.21
18
0.31
13,857 13,429
27,286
8,842
8,528
17,370
63.81
63.50
63.66
37
0.42
35
0.41
72
0.41
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
2
4
2
100.00
2
100.00
4
100.0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
3
7
10
3
100.00
7
100.00
10
100.0
Melayu Kota Piring
1
1
2
1
100.00
1
100.00
2
100.0
Mekar Baru
0
1
1
0
0.00
1
100.00
1
100.0
2
3
5
2
100.00
3
100.00
5
100.0
11
3
14
11
100.00
3
100.00
14
100.0
19
17
36
19
100.00
17
100.00
36
100.0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT NO
KECAMATAN
JUMLAH
PUSKESMAS L
1
2
3
P
4
5
SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L
P
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
428
416
844
382
89.25
372
89.42
754
89.34
17
17
100.00
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
430
426
856
373
86.74
393
92.25
766
89.49
9
9
100.00
Melayu Kota Piring
240
276
516
232
96.67
244
88.41
476
92.25
8
8
100.00
Mekar Baru
265
253
518
240
90.57
216
85.38
456
88.03
8
8
100.00
Kampung Bugis
279
189
468
250
89.61
159
84.13
409
87.39
12
12
100.00
Sei Jang
663
613
1,276
612
92.31
569
92.82
1,181
92.55
20
20
100.00
2,305
2,173
4,478
2,089
90.63
1,953
89.88
4,042
90.26
74
74
100.00
4
BUKIT BESTARI
JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
90.63
89.88
90.26
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
TUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
4
5
6
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
286
1,033
0.28
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
112
452
0.25
Melayu Kota Piring
0
152
0.00
Mekar Baru
0
285
0.00
22
108
0.20
101
936
0.11
521
2,966
0.18
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
JUMLAH JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI MASSAL 4
5
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
17
17
100.00
17
100.0
2,518
2,406
4,924
773
30.70
750
31.17
1,523
30.93
213
158
371
204
95.77
145
91.77
349
94.07
Batu 10
9
9
100.00
9
100.0
2,061
2,009
4,070
373
18.10
393
19.56
766
18.82
336
321
657
14
4.17
16
4.98
30
4.57
Melayu Kota Piring
8
7
87.50
8
100.0
1,217
1,223
2,440
469
38.54
458
37.45
927
37.99
68
71
139
20
29.41
13
18.31
33
23.74
Mekar Baru
8
8
100.00
8
100.0
1,431
1,281
2,712
399
27.88
413
32.24
812
29.94
125
100
225
30
24.00
26
26.00
56
24.89
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12
0
0.00
12
100.0
1,448
1,245
2,693
817
56.42
645
51.81
1,462
54.29
316
393
709
276
87.34
326
82.95
602
84.91
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
20
20
100.00
20
100.0
3,718
3,731
7,449
1,168
31.41
1,190
31.89
2,358
31.66
429
395
824
63
14.69
38
9.62
101
12.26
74
61
82.43
74
100.0
12,393
11,895
24,288
3,999
32.27
3,849
32.36
7,848
32.31
1,487
1,438
2,925
607
40.82
564
39.22
1,171
40.03
JUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1,887
1,852
3,739
1,741
92.26
1,708
92.22
3,449
92.24
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1,171
1,129
2,300
965
82.41
1,097
97.17
2,062
89.65
Melayu Kota Piring
924
897
1,821
831
89.94
870
96.99
1,701
93.41
Mekar Baru
688
649
1,337
619
89.97
604
93.07
1,223
91.47
787
721
1,508
698
88.69
641
88.90
1,339
88.79
2,027
2,004
4,031
1,812
89.39
1,903
94.96
3,715
92.16
7,484
7,252
14,736
6,666
89.07
6,823
94.08
13,489
91.54
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
1
Jaminan Kesehatan Nasional
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
L
JUMLAH P
L+P
3
4
5
54518
52825
L
% P
L+P
6
7
8
107343
44.40
44.70
44.55
19,344
18,428
37,772
15.75
15.59
15.68
5,646
5,689
11,335
4.60
4.81
4.70
24,239
23,378
47,617
19.74
19.78
19.76
5,283
5,322
10,605
4.30
4.50
4.40
1.5 Bukan pekerja (BP)
6
8
14
0.00
0.01
0.01
2
Jamkesda
0
0
0
0.00
0.00
0.00
3
Asuransi Swasta
0
0
0
0.00
0.00
0.00
4
Asuransi Perusahaan
0
0
0
0.00
0.00
0.00
54,518
52,825
107,343
44.40
44.70
44.55
1.2 PBI APBD 1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
RAWAT JALAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Puskesmas Tanjungpinang
25,970
28,538
54,508
0
149
149
28
25
53
2
Puskesmas Batu 10
11,345
12,579
23,924
0
0
0
8
9
17
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
5,308
8,017
13,325
0
0
0
9
5
14
4
Puskesmas Mekar Baru
6,009
4,443
10,452
0
0
0
43
0
43
5
Puskesmas Kampung Bugis
5,015
6,569
11,584
43
132
175
20
8
28
6
Puskesmas Sei Jang
20,424
28,039
48,463
0
0
0
0
0
0
74,071
88,185
162,256
43
281
324
108
47
155
17,148
17,148
34,296
3,962
3,963
7,925
0
0
0
9,679
9,977
19,656
3,589
3,340
6,929
1,321
1,101
2,422
11,425
15,031
26,456
1,316
1,652
2,968
0
0
0
38,252
42,156
80,408
8,867
8,955
17,822
1,321
1,101
2,422
SUB JUMLAH I 1
RSUD Kota Tanjunpinang
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
3
RSUD Provinsi Kepri
SUB JUMLAH II 1
Poliklinik TNI AU
398
287
685
0
0
0
0
0
0
2
Poliklinik Polres
923
865
1,788
0
0
0
0
0
0
1,321
1,152
2,473
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
113,644
131,493
245,137
8,910
9,236
18,146
1,429
1,148
2,577
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
122,785
118,168
240,953
122,785
118,168
240,953
92.56
111.28
101.74
7.26
7.82
7.53
SUB JUMLAH III
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
RSUD Kota Tanjunpinang
155
3,780
5,041
8,821
174
132
306
69
55
124
46.03
26.19
34.69
18.25
10.91
14.06
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
165
3,589
3,340
6,929
80
62
142
37
26
63
22.29
18.56
20.49
10.31
7.78
9.09
3
RSUD Provinsi Kepri
77
1,803
2,460
4,263
100
56
156
46
21
67
55.46
22.76
36.59
25.51
8.54
15.72
397
9,172
10,841
20,013
354
250
604
152
102
254
38.60
23.06
30.18
16.57
9.41
12.69
KABUPATEN/KOTA
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKIT a
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
RSUD Kota Tanjunpinang
155
8,821
32,484
35,969
57.42
56.91
2.73
4.08
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
165
6,929
23,986
23,986
39.83
41.99
5.23
3.46
3
RSUD Provinsi Kepri
77
4,263
16,196
16,439
57.63
55.36
2.79
3.86
397
20013
72,666
76,394
50.15
50.41
3.61
3.82
KABUPATEN/KOTA
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
12,967
6,267
48.33
2,596
41.42
Batu 10
8,674
3,438
39.64
2,077
60.41
Melayu Kota Piring
6,528
3,796
58.15
2,132
56.16
Mekar Baru
5,056
5,713
112.99
3,137
54.91
5,893
4,856
82.40
2,520
51.89
14,334
5,153
35.95
2,014
39.08
53,452
29,223
54.67
14,476
49.54
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 2013
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
JUMLAH SELURUH RUMAH
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
4
2014
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
5
6
JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT 7
RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT SYARAT (RUMAH SEHAT)
RUMAH DIBINA
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
11432
2,076
18.16
824
18
2.18
1
5.56
2,077
18.17
Batu 10
6945
2,408
34.67
56
24
42.86
0
0.00
2,408
34.67
Melayu Kota Piring
5753
2,410
41.89
3342
25
0.75
25
100.00
2,435
42.33
Mekar Baru
5905
1,873
31.72
24
21
87.50
14
66.67
1,887
31.96
3791
796
21.00
567
567
100.00
38
6.70
834
22.00
13043
1,511
11.58
461
271
58.79
0
0.00
1,511
11.58
11,074
23.63
5274
926
17.56
78
8.42
11,152
23.79
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
46,869
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
28
29
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTA N TERHADAP AIR MINUM LAYAK
JUMLAH
%
32
33
34
0
0
0
0.00
1
4
1
4.00
0
0
0
0.00
294
1756
294
1756
4556
7.58
340
1360
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
358
1432
358
1432
6576
16.83
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
258
1232
258
1232
8044
27.23
0
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
650
1971
650
1971
22991
100.00
8
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
60,138
497
2796
497
2796
0
0
0
0
0
14
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
39,081
680
2720
680
980
701
2804
701
2804
340
1,360
Melayu Kota Piring
29,543
1,553
6812
1553
6812
0
0
0
0
0
Mekar Baru
22,991
5,255
21020
5255
21020
0
0
0
0
0
18
22
23
26
JUMLAH SARANA
31
0
7
1
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
25
JUMLAH SARANA
24
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
21
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
20
JUMLAH SARANA
19
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
17
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
JUMLAH SARANA
15
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA 11
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
12
9
MEMENUHI SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH SARANA
6
JUMLAH SARANA
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
MEMENUHI SYARAT
TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
3
MEMENUHI SYARAT
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
2
PENDUDUK
JUMLAH SARANA
PUSKESMAS
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
JUMLAH SARANA
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
27
30
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
23,844
2,620
10480
2620
10480
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
119
476
119
476
10956
45.95
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
65,356
1,867
6627
1796
5388
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
1097
3291
1097
3291
8679
13.28
240,953
12,472
50455
12401
47476
701
2804
701
2804
340
340
1360
0
0
1
4
1
4
0
0
0
0
2776
10158
2776
10158
61802
25.65
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
1360
0
0
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH
%
6
7
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
23
17
17
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
33
30
30
100
Melayu Kota Piring
19
19
19
100
Mekar Baru
20
20
20
100
7
7
6
85.71
22
22
22
100
124
115
114
99.13
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN
17
20
21
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
JUMLAH SARANA
18
22
% PENDUDUK PENGGUNA
16
JUMLAH SARANA
15
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
MEMENUHI SYARAT % PENDUDUK PENGGUNA
12
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
CEMPLUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
11
JUMLAH SARANA
10
% PENDUDUK PENGGUNA
9
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
JUMLAH SARANA
7
PLENGSENGAN
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
6
JUMLAH SARANA
5
% PENDUDUK PENGGUNA
4
3
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
PUSKESMAS
LEHER ANGSA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
23
24
JUMLAH
25
%
26
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
60138
0
0
0
0
0
2,889
16,308
2,069
11,392
69.86
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11,392
18.94
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
39081
0
0
0
0
0
3,525
28,200
3,525
28,200
100
2
32
2
32
100
8
64
8
64
100
28,296
72.40
Melayu Kota Piring
29543
0
0
0
0
0
1,710
8,044
1,710
7,520
93.49
0
0
0
0
0
25
524
25
524
100
8,044
27.23
Mekar Baru
22991
0
0
0
0
0
5,883
22,903
5,883
22,903
100
0
0
0
0
0
23
92
0
0
0
22,903
99.62
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
23844
0
0
0
0
0
1,913
7,652
1,913
7,652
100
0
0
0
0
0
1,463
5,852
0
0
0
7,652
32.09
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
65356
0
0
0
0
0
2,989
11,352
2,718
9,924
87.42
0
0
0
0
0
271
813
91
273
33.579
10,197
15.60
0
0
0
0
0
18,909
94,459
17,818
87,591
92.73
2
32
2
32
100
1,790
7,345
124
861
11.722
88,484
36.72
JUMLAH (KAB/KOTA)
240,953
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
4
1
25
1
25
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
1
50
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
2
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
1
1
100
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
4
100
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
2
40
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
18
9
50.0
1
5.56
0
0
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM
21
22
23
24
25
26
%
20
JUMLAH
19
TEMPAT-TEMPAT UMUM
%
18
NON BINTANG
%
17
JUMLAH
16
BINTANG
%
15
JUMLAH
14
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
%
13
JUMLAH
12
PUSKESMAS
%
11
JUMLAH
10
SLTA
%
9
JUMLAH
8
SARANA KESEHATAN
SLTP JUMLAH
7
SD
%
6
JUMLAH TTU
5
NON BINTANG
4
HOTEL
BINTANG
3
PUSKESMAS
2
SLTA
PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM
1
KECAMATAN
SLTP
NO
SD
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH
YANG ADA
27
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
17
5
5
0
1
0
12
40
17
100.00
4
80.00
4
80.00
0
0.0
1
100.0
0
0
5
41.67
31
77.50
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
10
3
2
1
1
0
1
18
10
100.00
3
100.00
2
100.00
1
100.0
1
100.0
0
0
1
100.00
18
100.00
Melayu Kota Piring
8
2
3
1
0
0
4
18
8
100.00
2
100.00
3
100.00
1
100.0
0
0.0
0
0
4
100.00
18
100.00
Mekar Baru
8
4
2
1
0
2
0
17
7
87.50
4
100.00
1
50.00
1
100.0
0
0.0
2
100
0
0.00
15
88.24
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12
4
1
1
1
2
18
39
12
100.00
4
100.00
1
100.00
1
100.0
1
100.0
2
100
7
38.89
28
71.79
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
20
9
14
3
0
3
0
49
11
55.00
7
77.78
13
92.86
3
100.0
0
0.0
3
100
0
0.00
37
75.51
75
27
27
7
3
7
35
181
65
86.67
24
88.89
24
88.89
7
100.0
3
100.0
7
100
17
48.57
147
81.22
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH TPM
4
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
244
5
71
16
44
136
55.74
27
57
6
18
108
44.26
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
119
8
48
29
28
113
94.96
1
5
0
0
6
5.04
Melayu Kota Piring
96
14
17
20
16
67
69.79
2
14
0
13
29
30.21
Mekar Baru
64
5
17
20
17
59
92.19
0
0
0
5
5
7.81
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
192
2
50
6
38
96
50.00
0
52
0
44
96
50.00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
230
10
51
20
72
153
66.52
6
44
0
27
77
33.48
945
44
254
111
215
624
66.03
36
172
6
107
321
33.97
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 65
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10 Melayu Kota Piring Mekar Baru
11
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
10
TOTAL
9
MAKANAN JAJANAN
8
DEPOT AIR MINUM (DAM)
7
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
6
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
5
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
4
PERSENTASE TPM DIBINA
3
TOTAL
2
MAKANAN JAJANAN
1
DEPOT AIR MINUM (DAM)
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
12
13
14
15
16
17
108
27
2
4
0
33
30.56
136
0
25
16
12
53
38.97
6
1
0
3
0
4
66.67
113
1
5
29
9
44
38.94
29
2
0
0
0
2
6.90
67
3
7
20
10
40
59.70
5
0
2
0
0
2
40.00
59
1
5
22
10
38
64.41
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
96
1
4
1
0
6
6.25
96
0
5
7
10
22
22.92
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
77
6
35
1
0
42
54.55
153
1
10
20
9
40
26.14
321
37
43
9
0
89
27.73
624
6
57
114
60
237
37.98
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO 1
NAMA OBAT 2
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
85,000 40,000 1 216,000 800,000 40,000 50,000 900 400,000
36,400 6,100 1 59,880 404,600 12,605 14,000 180 223,200
46,600 3,400 464,160 758,700 9,000 54,200 570 416,500 -
7
8
83000 9500.00 1.00
97.65 23.75 100.00 #DIV/0! 242.61 145.41 54.01 136.40 83.33 159.93
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g
tube
-
-
12
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
supp
2,400
1,210
13
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%
-
-
-
#DIV/0!
14 15
Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet tablet
250 -
-
-
#DIV/0!
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
600 400,000 4 13,750 2,800 500,000 798 30,000 138 80,000 3,300 10,000 1,500 250 90,000 792 1,800 30,000 36,000 60,000
140 212,000 6,000 640 307,900 1,098 30,000 85 10,900 930 3,600 630 86 26,200 576 1,200 10,700 21,000 22,700
510 322,000 4 13,368 2,200 437,000 53 40,400 2,340 10,200 540 160 31,800 96 540 24,000 52,000 26,600
650.00 534000.00
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet
1,200 150,000 300,000 600 15,000 5,000 32,000 4,800 53,000
1,146 49,600 166,000 164 7,000 600 24,000 4,056 26,000
500 42,800 460 1,200 4,900 3,312 12,100
1646.00 92400.00 166000.00
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pot
524040.00 1163300.00 21605.00 68200.00 750.00 639700.00
#DIV/0! 1210.00
4.00 19368.00 2840.00 744900.00 1098.00 30000.00 138.00 51300.00 3270.00 13800.00
1170.00 246.00
58000.00
672.00 1740.00 34700.00 73000.00 49300.00
624.00
8200.00 5500.00 24000.00 7368.00 38100.00
50.42
108.33 133.50 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 140.86 101.43 148.98 #DIV/0! 137.59 100.00 100.00 64.13 #DIV/0! 99.09 138.00 #DIV/0! #DIV/0! 78.00 98.40 #DIV/0! #DIV/0! 64.44 #DIV/0! #DIV/0! 84.85 96.67 115.67 202.78 #DIV/0! 82.17 137.17 61.60 55.33 #DIV/0! 104.00 #DIV/0! #DIV/0! 54.67 #DIV/0! 110 #DIV/0! 75 153.50 71.89
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO 1
63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
NAMA OBAT 2
Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg Kuinin (kina) tablet 200 mg Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml Magnesium Sulfat serbuk 30 gram Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Mebendazol tablet 100 mg Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml Metronidazol tablet 250 mg Natrium Bikarbonat tablet 500 mg Natrium Fluoresein tetes mata 2 % Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % Nistatin tablet salut 500.000 IU/g Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Paracetamol tablet 100 mg Paracetamol tablet 500 mg Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) Pirantel tab. Score (base) 125 mg Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) Povidon Iodida larutan 10 % Povidon Iodida larutan 10 % Prednison tablet 5 mg Primakuin tablet 15 mg Propillitiourasil tablet 100 mg Propanol tablet 40 mg (HCL) Reserpin tablet 0,10 mg Reserpin tablet 0,25 mg Ringer Laktat larutan infus Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% Salisil bedak 2% Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % Tetrakain HCL tetes mata 0,5% Tetrasiklin kapsul 250 mg Tetrasiklin kapsul 500 mg Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp Triheksifenidil tablet 2 mg Vaksin Rabies Vero
SATUAN TERKECIL 3
KEBUTUHAN
7
8
200,000 8,300 225,000 180,000 225,000 750 1,344 1,000,000 -
117,200 7,400 42,000 88,600 145,800 500 48 381,900 -
99,500 17,800 132,300 209,400 1,500 -
216700.00 25200.00 42000.00 220900.00 355200.00
108.35 303.61 18.67 122.72 157.87 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 266.67 3.57 38.19 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
botol
10,000
5,049
5,850
10899.00
108.99
tablet
86,500
21,200
53,900
75100.00
86.82
tablet
-
-
-
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
5,400 120 5,500
5,550 55 5,600
2,010 65 -
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
1,080 15,000 5,000 750 6 1,400 8,500 1,250 1,080 20,000 1,100,000 2,400 368,000 320 200 200,000 24,000 11,000 3,000 1,400 1,440
600 4,500 1,000 510 1,000 4,680 830 210 12,332 756,000 1,200 118,200 215 163 116,000 5,000 3,700 9,700 696 840
215 20,500 15,000 562 8 3,674 690 18,418 754,800 11,600 110,000 215 255 196,000 30,000 1,358 120
kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial
4,500 10 150 1,500 92,000 21,700 360 192,000 1,800 -
1,190 3 87 500 46,000 1,400 150 111,900 1,100 -
5,130 43 3,300 46,000 20,300 60 284,000 300 -
tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
2000.00 48.00 381900.00
#DIV/0!
7560.00 120.00
5600.00 815.00 25000.00 16000.00 1072.00 8.00 1000.00 8354.00 830.00 900.00 30750.00 1510800.00 12800.00 228200.00 430.00 418.00 312000.00 35000.00 3700.00 9700.00
2054.00 960.00 6320.00 3.00
130.00 3800.00
92000.00 21700.00 210.00 395900.00 1400.00
#DIV/0! #DIV/0! 140.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 101.82 75.46 166.67 320.00 #DIV/0! 142.93 #DIV/0! 133.33 71.43 98.28 66.40 #DIV/0! 83.33 153.75 #DIV/0! 137.35 #DIV/0! 533.33 62.01 134.38 209.00 156.00 145.83 33.64 323.33 #DIV/0! #DIV/0! 146.71 66.67 140.44 30.00 #DIV/0! #DIV/0! 86.67 #DIV/0! 253.33 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 58.33 206.20 #DIV/0! 77.78
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
1
2
SATUAN TERKECIL
135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
3
tablet vial vial vial vial vial vial vial vial vial
KEBUTUHAN
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
4
5
400,000
358,000
344,000
6
1,542 1,324 699 1,492 2,533 2,810 4,190 -
2,310 815 1,940 3,020 4,175 4,910 -
50 185 400 3,410 283 -
7
8
702000.00
175.50
2360.00 1000.00
337.63 67.02
2340.00 6430.00 4458.00 4910.00
83.27 253.85 158.65 117.18 #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
RUMAH SAKIT 1
RUMAH SAKIT UMUM
-
1
1
1
-
-
3
2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
-
-
-
-
-
-
-
1
PUSKESMAS RAWAT INAP
-
-
1
-
-
-
1
- JUMLAH TEMPAT TIDUR
-
-
4
-
-
-
4
2
PUSKESMAS NON RAWAT INAP
-
-
6
-
-
-
6
3
PUSKESMAS KELILING
-
-
5
-
-
-
5
4
PUSKESMAS PEMBANTU
-
-
11
-
-
-
11
SARANA PELAYANAN LAIN 1
RUMAH BERSALIN
-
-
-
-
-
10
10
2
BALAI PENGOBATAN/KLINIK
-
-
-
2
-
12
14
3
PRAKTIK DOKTER BERSAMA
-
-
-
-
-
-
-
4
PRAKTIK DOKTER PERORANGAN
-
-
-
-
-
260
260
5
PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL
-
-
-
-
-
1
1
6
BANK DARAH RUMAH SAKIT
-
-
-
-
-
-
-
7
UNIT TRANSFUSI DARAH
-
-
-
-
-
1
1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1
INDUSTRI FARMASI
-
-
-
-
-
-
-
2
INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
-
-
-
-
-
-
-
3
USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL
-
-
-
-
-
-
-
4
PRODUKSI ALAT KESEHATAN
-
-
-
-
-
-
-
5
PEDAGANG BESAR FARMASI
-
-
-
-
-
2
2
6
APOTEK
-
-
-
-
5
37
42
7
TOKO OBAT
-
-
-
-
-
53
53
8
PENYALUR ALAT KESEHATAN
-
-
-
-
-
-
-
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
SARANA KESEHATAN
1
2
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH SARANA 3
JUMLAH
%
4
5
1
RUMAH SAKIT UMUM
3
3
100.00
2
RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
0.00
3
3
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 STRATA POSYANDU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
POSYANDU AKTIF
MANDIRI
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
JUMLAH 12
JUMLAH
%
13
14
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
0
0.00
8
20.51
24
61.54
7
17.95
39
31
79.49
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
0
0.00
10
62.50
4
25.00
2
12.50
16
6
37.50
Melayu Kota Piring
0
0.00
7
46.67
6
40.00
2
13.33
15
8
53.33
Mekar Baru
0
0.00
2
28.57
3
42.86
2
28.57
7
5
71.43
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0.00
2
12.50
9
56.25
5
31.25
16
14
87.50
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0.00
6
18.75
19
59.38
7
21.88
32
26
81.25
0
0.00
35
28.00
65
52.00
25
20.00
125 0.84
90
72.00
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
5
6
7
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
4
4
0
4
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
2
2
0
2
Melayu Kota Piring
2
2
0
2
Mekar Baru
1
1
1
1
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
4
4
5
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
5
0
5
18
18
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
5
19
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
4
0
4
0
0
4
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
0
2
0
0
2
100
Melayu Kota Piring
2
0
2
0
0
2
100
Mekar Baru
1
0
0
1
0
1
100
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
0
3
1
0
4
100
4
BUKIT BESTARI
Seijang
5
0
5
0
0
5
100
18
0
16
2
0
18
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI SPESIALIS
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
0
0
1
2
3
1
2
3
1
1
2
0
0
0
1
1
2
2
Puskesmas Batu 10
0
0
0
0
3
3
0
3
3
0
1
1
0
0
0
0
1
1
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
2
2
0
0
0
0
2
2
4
Puskesmas Mekar Baru
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
1
1
0
0
0
0
1
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
0
0
2
2
4
2
2
4
0
1
1
0
0
0
0
1
1
6
Puskesmas Sei Jang
0
0
0
0
3
3
0
3
3
0
2
2
0
0
0
0
2
2
7
Puskesmas Tanjung Unggat
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
15
20
5
15
20
1
8
9
0
0
0
1
8
9
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RSUD Kota Tanjunpinang
10
2
12
5
10
15
15
12
27
0
3
3
0
0
0
3
3
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
11
0
11
3
2
5
14
2
16
1
0
1
2
2
3
0
3
3
RSUD Provinsi Kepri
17
6
23
11
11
22
28
17
45
0
3
3
0
0
3
3
38
8
46
19
23
42
57
31
88
1
6
7
2
0
2
3
6
9
6
2
8
42
42
84
48
44
92
6
19
25
0
2
2
6
21
27
0
0
0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1
Apotik dan PBF Swasta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
6
2
8
40
40
80
46
42
88
6
18
24
0
2
2
6
20
26
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
2
1
3
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3 4
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang Dinkes Lantamal IV/Klinik
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
44
10
54
66
80
146
110
90
200
8
33
41
2
2
4
10
35
45
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan :
a
termasuk S3
22.41
60.59
83.00
17.02
1.66
18.68
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 a
NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
PERAWAT GIGI
L
PERAWAT P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
1
Puskesmas Tanjungpinang
21
1
5
6
0
2
2
2
Puskesmas Batu 10
14
2
15
17
0
0
0
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
13
1
8
9
0
2
2
4
Puskesmas Mekar Baru
11
1
10
11
0
0
0
5
Puskesmas Kampung Bugis
20
6
7
13
0
1
1
6
Puskesmas Sei Jang
17
2
19
21
0
1
1
7
Puskesmas Tanjung Unggat
5
1
4
5
0
0
0
101
14
68
82
0
6
6
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RSUD Kota Tanjunpinang
23
25
147
172
3
1
4
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
16
41
117
158
3
0
3
3
RSUD Provinsi Kepri
35
21
85
106
0
1
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
74
87
349
436
6
2
8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
33
10
43
53
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
32
0
36
36
0
0
0
1
Apotik dan PBF Swasta
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
3
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
0
1
4
5
0
0
0
4
Dinkes Lantamal IV/Klinik
0
7
1
8
1
0
1
5
Klinik Polres Tanjungpinang
1
2
2
4
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
208
111
460
571
7
8
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
176.02
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang a
Keterangan : termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
236.98
15 6.23
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
1
1
0
1
1
0
2
2
2
Puskesmas Batu 10
1
1
2
0
0
0
1
1
2
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
2
2
0
0
0
0
2
2
4
Puskesmas Mekar Baru
0
2
2
0
0
0
0
2
2
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
1
1
0
0
0
0
1
1
6
Puskesmas Sei Jang
0
2
2
0
1
1
0
3
3
7
Puskesmas Tanjung Unggat
0
1
1
0
0
0
0
1
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
10
11
0
2
2
1
12
13
1
RSUD Kota Tanjunpinang
1
13
14
0
1
1
1
14
15
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
3
6
9
1
1
2
4
7
11
3
RSUD Provinsi Kepri
2
5
7
0
4
4
2
9
11
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6
24
30
1
6
7
7
30
37
36
32
68
10
27
37
46
59
105
35
32
67
10
27
37
45
59
104
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1
Apotik dan PBF Swasta
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
1
0
1
0
0
0
1
0
1
4
Dinkes Lantamal IV/Klinik
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
43
66
109
11
35
46
54
101
155
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
45.24
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
19.09
64.33
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
KESEHATAN MASYARAKAT
a
KESEHATAN LINGKUNGAN
b
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
0
0
0
2
2
2
Puskesmas Batu 10
0
1
1
1
0
1
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
1
1
0
1
1
4
Puskesmas Mekar Baru
1
0
1
0
1
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
1
1
2
0
0
0
6
Puskesmas Sei Jang
0
1
1
0
1
1
7
Puskesmas Tanjung Unggat
0
0
0
0
0
0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
2
4
6
1
5
6
1
RSUD Kota Tanjunpinang
1
2
3
0
1
1
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
2
0
2
2
0
2
3
RSUD Provinsi Kepri
0
7
7
0
0
0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
3
9
12
2
1
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
6
1
7
4
0
4
1
Apotik dan PBF Swasta
0
0
0
0
0
0
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
0
0
0
0
0
0
3
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
6
1
7
3
0
3
Dinkes Lantamal IV/Klinik
4
0
0
0
1
0
1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
11
14
25
7
6
13
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
10.38
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
5.40
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
1
1
0
0
0
0
1
1
2
Puskesmas Batu 10
0
1
1
0
0
0
0
1
1
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
1
1
0
0
0
0
1
1
4
Puskesmas Mekar Baru
0
1
1
0
0
0
0
1
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
2
2
0
0
0
0
2
2
6
Puskesmas Sei Jang
1
2
3
0
0
0
1
2
3
7
Puskesmas Tanjung Unggat
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
9
10
0
0
0
1
9
10
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RSUD Kota Tanjunpinang
1
6
7
0
0
0
1
6
7
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
3
0
3
0
0
0
3
0
3
3
RSUD Provinsi Kepri
0
6
6
0
0
0
0
6
6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
4
12
16
0
0
0
4
12
16
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
Apotik dan PBF Swasta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Dinkes Lantamal IV/Klinik
0
1
1
0
0
0
0
1
1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
5
22
27
0
0
0
5
21
27
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
11.21
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA KETERAPIAN FISIK NO
UNIT KERJA
1
2
TOTAL
FISIOTERAPIS L P L+P
OKUPASI TERAPIS L P L+P
TERAPIS WICARA L P L+P
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
7
1
Puskesmas Tanjungpinang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Puskesmas Batu 10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Puskesmas Mekar Baru
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Puskesmas Kampung Bugis
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Puskesmas Sei Jang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Puskesmas Tanjung Unggat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
RSUD Kota Tanjunpinang
1
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
2
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
3
1
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
1
4
3
RSUD Provinsi Kepri
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
8
-
4
4
8
4
3
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 -
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Dinkes Lantamal IV/Klinik
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
4
8
4
4
3
3
7
7
-
7
Apotik dan PBF Swasta
4
-
7
-
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
3
-
4
8
3
7
7
15 6.23
TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA KETEKNISIAN MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
ANALISIS KESEHATAN
RADIOTERAPIS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TEKNISI INFORMASI TRANSFUSI DARAH KARDIOVASKULER KESEHATAN L+P L P L+P L P L+P L P L+P
RADIOGRAFER
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ORTETIK PROSTETIK
JUMLAH L
P
32
33
34
L+P
-
-
-
1
1
-
-
-
-
2
2
35
1
Puskesmas Tanjungpinang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
2
Puskesmas Batu 10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
4
Puskesmas Mekar Baru
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
6
Puskesmas Sei Jang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
7
Puskesmas Tanjung Unggat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
2
5
7
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
2
7
9
-
1
1
2
-
-
-
-
-
-
-
5
5
-
4
12
16
2
3
5
-
-
-
-
1
7
8
-
-
-
-
11
15
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
-
1
RSUD Kota Tanjunpinang
2
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
1
3
RSUD Provinsi Kepri
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
1
1
4
6
-
1 3
4
7
-
4
-
-
-
11
1
2
3
1 -
1 -
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
1
-
2
1 -
4
-
1
1 -
1
-
-
1
-
-
-
4 1
-
1
1
Apotik dan PBF Swasta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Dinkes Lantamal IV/Klinik
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
1
-
1 -
7 -
1
1 -
1
1 -
2
-
-
1
-
-
6
5
11
1
-
-
-
3
10
13
1
40
1
-
-
-
-
-
-
13
27
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
7
-
14
7
6
1
7 -
1
-
1
7
1 -
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
-
7 -
2
16 14 -
-
2
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
4
8
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
12
-
-
3
2
5
1
-
1
7
16
23
7
8
15
-
-
-
1
7
8
1
-
1
-
-
-
24
41
65 26.98
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA KESEHATAN LAIN TOTAL
NO
UNIT KERJA
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Puskesmas Tanjungpinang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Puskesmas Batu 10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Puskesmas Mekar Baru
-
-
-
-
5
Puskesmas Kampung Bugis
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Puskesmas Sei Jang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Puskesmas Tanjung Unggat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
-
-
1
1
-
1
1
1
RSUD Kota Tanjunpinang
-
-
-
-
1
1
-
1
1
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
-
-
-
-
2
2
-
2
3
RSUD Provinsi Kepri
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
-
3
3
-
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
1
1
-
1
1
Apotik dan PBF Swasta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
-
-
-
-
-
-
-
4
Dinkes Lantamal IV/Klinik
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
Poltekes Kemenkes Tanjungpinang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Akademi Kebidanan Anugerah Bintan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
12
27
39
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
12
27
39
-
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
1
-
1
-
1
5
1
-
1
-
5
-
-
1
2 3 1
1
1
12
27
39
12
32
44
TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN
JURU
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
2
-
-
-
4
2
6
1
Puskesmas Tanjungpinang
2
Puskesmas Batu 10
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
-
4
Puskesmas Mekar Baru
-
5
Puskesmas Kampung Bugis
6
Puskesmas Sei Jang
7
Puskesmas Tanjung Unggat
1
1
2
1
1
2
2
2
-
2
2
-
-
1
1
2
-
-
1
1
2
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
29
1
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
2
-
-
-
4
3
7
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
2
-
-
-
1
4
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
2
-
-
-
1
3
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
2
6
-
-
-
5
3
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
1
3
-
-
-
4
3
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
1 -
2 -
-
-
-
-
-
4
8
12
4
4
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
6
17
-
-
-
19
18
37
6
7
13
14
36
50
2
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40
19
59
-
-
-
62
62
124
3
3
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
39
15
54
-
-
-
40
18
58
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
113
-
-
-
102
80
3
-
-
-
14
7
1
RSUD Kota Tanjunpinang
2
RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
-
-
-
-
3
RSUD Provinsi Kepri
-
-
-
-
-
-
-
-
-
L+P
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6
7
13
14
39
53
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
4
1
5
7
5
12
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
79 1
3
-
34 -
-
182 21
1
Apotik dan PBF Swasta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Klinik, RB, Praktek Swasta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Dinkes Lantamal IV/Klinik
4
4
-
-
-
-
7
21
-
-
-
7
11
-
-
-
-
-
-
142
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
4 -
1 -
7
5 -
13
1
-
20
14
1
Poltekes Kemenkes Tanjungpinang
1
1
4
2
Akademi Kebidanan Anugerah Bintan
3
6
9
2
-
2
3
Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
3
7
10
8
-
8
8
12
20
5
7
12
29
41
70
44
62
106
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
-
7
Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
6 3
-
1 1
3
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
9
7
-
1
3
10
2
4
6
-
-
-
-
2
4
6
-
-
-
-
1 -
3
-
-
6
3
6
3
-
1 -
2
-
-
2
9 -
-
-
-
-
99
43
9
14 -
2
16
5
5
33
25
58
-
8
8
16
-
11
9
20
-
-
14
8
22
-
-
-
15
23
38
-
-
-
183
153
336
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: A
APBD KAB/KOTA
1
APBD DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG
37,428,120,395
a. Belanja Langsung
31,806,483,130
2
b. Belanja Tidak Langsung
5,621,637,265
APBD PUSKESMAS TANJUNGPINANG
3,050,125,470
a. Belanja Langsung
3
4
2,825,571,868
APBD PUSKESMAS BATU 10
4,456,594,547
a. Belanja Langsung
1,486,780,000
b. Belanja Tidak Langsung
2,969,814,547
APBD PUSKESMAS MELAYU KOTA PIRING
3,408,195,944
6
2,445,983,944
APBD PUSKESMAS MEKAR BARU
3,160,310,253
7
2,284,282,253
APBD PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS
3,712,655,897
3,188,415,897
APBD PUSKESMAS SEI JANG
4,285,234,950
b. Belanja Tidak Langsung 8
2.47
2.29
2.69
524,240,000
b. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Langsung
3.23
876,028,000
b. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Langsung
2.21
962,212,000
b. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Langsung
94.74
224,553,602
b. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Langsung
5
130,598,385,328
3.11
588,721,650 3,696,513,300
APBD RSUD Kota Tanjungpinang
71,097,147,872
a. Belanja Langsung
46,489,164,000
b. Belanja Tidak Langsung
24,607,983,872
51.58
B
DANA KAPITASI JKN
4,441,705,790
1
PUSKESMAS TANJUNGPINANG
1,393,678,290
2
PUSKESMAS BATU 10
3
PUSKESMAS MELAYU KOTA PIRING
515,800,500
4
PUSKESMAS MEKAR BARU
396,000,000
5
PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS
6
PUSKESMAS SEI JANG
1,345,542,000
C
APBN
2,386,417,000
1
DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG
1,327,700,000
0.96
- Tugas Pembantuan (TP)
1,200,000,000
0.87
127,700,000
0.09
- Dana Alokasi Khusus (DAK)BOK
3.22
68,085,000
722,600,000
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
NO
SUMBER BIAYA
1
2
2
APBN PUSKESMAS TANJUNGPINANG
6
27,783,000
0.02
- JAMPERSAL
39,760,000
0.03
100,400,000
0.07
APBN PUSKESMAS BATU 10
90,192,000
0.07
- JAMKESMAS
15,932,000
0.01
1,460,000
0.00
- BOK
72,800,000
0.05
APBN PUSKESMAS MELAYU KOTA PIRING
67,255,000
0.05
- JAMKESMAS
12,185,000
0.01
- JAMPERSAL
2,070,000
0.00
- BOK
53,000,000
0.04
APBN PUSKESMAS MEKAR BARU
47,252,000
0.03
6,052,000
0.00
- JAMPERSAL
-
- BOK
8
APBN PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS
0.03
133,874,000
0.10
31,819,000
0.02
- JAMPERSAL
34,455,000
0.02
- BOK
67,600,000
0.05
133,291,000
0.10
18,291,000
0.01
APBN PUSKESMAS SEI JANG
- JAMPERSAL
5
0.00
41,200,000
- JAMKESMAS
- JAMKESMAS
4
4
- JAMKESMAS
- JAMKESMAS
7
%
3
0.12
- JAMPERSAL
5
Rupiah 167,943,000
- BOK 3
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
-
0.00
- BOK
115,000,000
0.08
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
418,910,000
0.30
GF HIV
418,910,000
SUMBER PEMERINTAH LAIN
0.00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
137,845,418,118
TOTAL APBD KAB/KOTA
1,120,548,947,292
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
100.0
11.65
572,084.26