2014

Download Tabel 16 : Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta ... Tabel 26 : Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan .... dicapai teta...

0 downloads 768 Views 55MB Size
TIM PENYUSUN

Pengarah Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) Pembina dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang) Ketua dr. Yulferi (Kasubag. Penyusunan Program) Sekretaris Nola Novianti, S.Kep (Staf Penyusunan Program) Penanggungjawab Kota Tanjungpinang: Tim Editor: Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan); Rosida, SKp (Kabid. Kesehatan Keluarga); Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan); dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit) Pengumpul Data Kota Tanjungpinang: R. Leila Mutia, SKM, Robby, AMKL, Syarifah Maznah, Lilik Susiana Dewi, A.Md, Deni Hermawa, S.IP Kontributor: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang, Rumah Sakit se-Kota Tanjungpinang, Badan Pusat Statistik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

1

PENGESAHAN 1. Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) (...............................)

2. dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang)

(...............................)

3. Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan);

(...............................)

4. Rosida, SKp (Kabid. Kesehatan Keluarga);

(...............................)

5. Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan);

(...............................)

6. dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit)

(...............................) Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

2

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Profil Kesehatan ini memuat informasi penting berbagai capaian program dan kegiatan pada tahun 2014. Sehingga dapat dijadikan sebagai

bahan

monitoring

dan

evaluasi

terhadap

keberhasilan

pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan di sarana kesehatan yang pada akhirnya Mewujudkan Masyarakat Kota Tanjungpinang yang Sehat dan Mandiri. Kami menyadari data dan informasi yang disajikan masih terdapat keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu. Untuk itulah kami membutuhkan saran dan kritik dari semua pihak agar Profil Kesehatan selanjutnya

lebih

baik

dan

berkualitas.

Namun

dengan

segala

keterbatasan dan kekurangan ini, kami berharap Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang tahun 2014 ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

3

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada semua pengelola program yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Puskesmas se-Kota Tanjungpinang dan semua lintas sektor yang ada, yang telah membantu dan berkontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014.

Tanjungpinang,

Juni 2015

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG

RUSTAM, SKM, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA, NIP. 19670401 199101 1 001

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

4

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................ iii DAFTAR ISI .......................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................. vii DAFTAR GRAFIK .............................................................................. viii DAFTAR TABEL LAMPIRAN ............................................................... x

BAB I.

BAB II.

BAB III.

BAB IV.

PENDAHULUAN .......................................................... 1 1.1

Latar Belakang ..................................................... 1

1.2

Tujuan .................................................................. 4

1.3

Sistematika Penulisan .......................................... 4

GAMBARAN UMUM ...................................................... 7 2.1

Sejarah................................................................. 7

2.2

Geografis ............................................................. 8

2.3

Kependudukan ................................................... 10

2.4

Keadaan Pendidikan .......................................... 14

2.5

Sosial Ekonomi .................................................. 15

2.6

Lingkungan ........................................................ 16

SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................... 17 3.1

Mortalitas ........................................................... 17

3.2

Morbiditas .......................................................... 24

SITUASI UPAYA KESEHATAN .................................... 42 4.1

Pelayanan Kesehatan Dasar .............................. 43

4.2

Pelayanan Kesehatan Rujukan .......................... 62

4.3

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ...... 65

4.4

Perbaikan Gizi Masyarakat ................................. 74

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

5

BAB V.

BAB IV.

SITUASI DUMBER DAYA KESEHATAN ...................... 79 5.1

Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan ....... 79

5.2

Keuangan dan Penyusunan Program ................. 81

KESIMPULAN .............................................................. 84

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

6

DAFTAR TABEL Halaman Tabel

2.1

Jumlah Penduduk per Kelurahan menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2014 .................... 12

Tabel

2.2

Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ........ 13

Tabel

2.3

Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ........ 14

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

7

DAFTAR GARFIK Halaman Grafik

2.1

Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2014 .............................................................. 11

Grafik

3.1

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014 ............................. 20

Grafik

3.2

Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ................. 21

Grafik

3.3

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014 ............................. 23

Grafik

3.4

Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 24

Grafik

3.5

Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 ...................................................... 25

Grafik

3.6

Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 . 28

Grafik

3.7

Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ...................................... 31

Grafik

3.8

Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmas se- Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ........................ 33

Grafik

3.9

Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual Lainnya di Kota Tanjungpinang Tahun 2010 - 2014 .................................................... 35

Grafik

3.10

Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 36

Grafik

3.11

Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 38

Grafik

3.12

Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 40

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

8

Grafik

3.13

Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008 - 2014 .................................................... 41

Grafik

4.1

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 ............... 45

Grafik

4.2

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 ............... 47

Grafik

4.3

Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 48

Grafik

4.4

Cakupan Neonatal Risti/Kompliksi ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 ............... 50

Grafik

4.5

Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .................................................... 53

Grafik

4.6

Cakupan Pelayanan Anan Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2014 .......................... 54

Grafik

4.7

Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa dan Setingkat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014.55

Grafik

4.8

Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 55

Grafik

4.9

Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 ..................................................... 55

Grafik

5.1

Jumlah Penerima dari Jasa Pelayanan Medis dan Non Medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 ..................................................... 83

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

9

DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Tabel

1

: Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

2

: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

3

: Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi yang diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

4

: Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

5

: Jumlah Kematian Neonatal, Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

6

: Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

7

: Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus Pada TB Pada Anak, Dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

8

: Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

9

: Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

10

: Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

11

: Jumlah Kasus HIV, AIDS, Dan SYPHILIS Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

10

Tabel

12

: Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

13

: Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

14

: Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

15

: Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

16

: Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

17

: Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RF) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

18

: Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

19

: Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

20

: Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

21

: Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

22

: Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

11

Tabel

23

: Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

24

: Pengukuran Tekanan Darah ≥ 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

25

: Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

26

: Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

27

: Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

28

: Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

29

: Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

30

: Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

31

: Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

32

: Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

33

: Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

34

: Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

12

Tabel

35

: Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

36

: Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

37

: Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

38

: Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

39

: Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

40

: Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

41

: Cakupan Kelurahan UCI Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

42

: Cakupan Imunisasi Hepatitis B< 7 Hari dan BCG Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

43

: Cakupan Imunisasi DPT-HB / DPT-HB-Hbi, Polio, Campak dan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

44

: Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

45

: Jumlah Anak 0 – 23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

46

: Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

13

Tabel

47

: Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

48

: Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

49

: Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

50

: Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

51

: Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

52

: Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

53

: Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

54

: Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

55

: Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

56

: Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

57

: Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

58

: Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

59

: Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Yang Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

14

Tabel

60

: Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

61

: Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut JenisJamban, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

62

: Kelurahan Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

63

: Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

64

: Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

65

: Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

66

: Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

67

: Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

68

Tabel

69

: Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Kota Tanjungpinang Tahun 2014 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

70

Tabel

71

Tabel

72

: Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

73

: Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

: Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 : Jumlah Kelurahan Siaga Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

15

Tabel

74

: Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

75

: Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

76

: Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

77

: Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

78

: Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterafis Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

79

: Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

80

: Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel

81

: Anggaran Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan dan harus diperhitungkan secara seksama dengan berbagai dampak positif maupun negatif dari setiap kegiatan terhadap

kesehatan

masyarakat.

Pembangunan

kesehatan

diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, yang dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan serta kemitraan yang tinggi. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta harus diselenggarakan secara adil dan merata. Sebagaimana diamanatkan dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan.

Jaminan

pemeliharaan

kesehatan

dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu serta dengan harga yang terkendali. Pembangunan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan dengan melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan

dan

kesehatan

terus

kesejahteraan digalakkan

masyarakat. untuk

Reformasi

meningkatkan

bidang

pelayanan

kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau masyarakat. Berbagai terobosan baru dilaksanakan pemerintah baik di pusat maupun daerah dengan mengarahkan pembangunan kesehatan yang langsung mendidik sasaran yang menjadi permasalahan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

1

kesehatan.

Pelayanan

langsung

yang

menyentuh

kebutuhan

masyarakat menjadi perhatian utama. Hal ini dapat kita lihat dengan program-program pemerintah yang memberi jaminan pelayanan kesehatan

kepada

semua

lapisan

masyarakat,

khususnya

masyarakat dengan kemampuan ekonomi kurang mampu dengan sistem asuransi kesehatan masyarakat miskin yang saat ini namanya menjadi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Begitu juga Pemerintah Kota Tanjungpinang yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang dinamakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang terintegrasi BPJS bagi masyarakat miskin yang tidak dicakup oleh PBI APBN sebagai bukti kepedulian pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Namun demikian, walaupun sudah

banyak kemajuan yang

dicapai tetapi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka kematian ibu dan anak misalnya, Indonesia berada diurutan atas diantara negara-negara anggota South East Asia Medical Information Center (SEAMIC). Indikator Masyarakat

yang

Sehat

digunakan

yang

Mandiri

dalam dan

menilai Berkadilan

pencapaian di

Kota

Tanjungpinang meliputi (1) Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri dari indikator-indikator untuk mortalitas, morbiditas dan nutrisional gizi; (2) Indikator hasil yang terdiri atas indikatorindikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3) Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

2

Evaluasi

pencapaian

pelaksanaan

untuk

mengetahui

perkembangan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan setiap tahunnya. Hal ini untuk mengetahui manfaat dan dampak dari penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain untuk evaluasi hasil, juga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat pencapaian hasil pembangunan kesehatan yang diharapkan. Peranan data dan informasi dalam bidang kesehatan semakin memegang peranan penting. Informasi yang tepat waktu akan memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi yang kurang akurat dan lambat dapat dipastikan akan memperlambat pengambilan keputusan. Akibatnya permasalahan kesehatan akan semakin menumpuk dan berbagai penyakit sudah menyebar luas di masyarakat. Pentingnya data dan informasi ini ditegaskan dalam strategi utama pembangunan kesehatan, dimana salah satunya adalah peningkatan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan. Profil kesehatan Kota Tanjungpinang sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai jendela untuk melihat pencapaian

derajat

kesehatan

Kota

Tanjungpinang

dan

penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dilengkapi

dengan

analisis

deskriptif.

Keterbatasan

dalam

menganalisis ini sebagian besar karena kesulitan memperoleh data yang akurat dan konsisten. Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 dan SKN yang meliputi aspek (1) demografi dan geografi; (2) derajat kesehatan meliputi angka kematian, kesakitan dan nutrisional gizi masyarakat; (3) penyelenggaraan sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan,

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

3

pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan.

1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan

umum

penyusunan

Profil

Kesehatan

Kota

Tanjungpinang Tahun 2014 adalah diperolehnya gambaran derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang yang merupakan keluaran dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2014.

1.2.2 Tujuan Khusus 1. Diperolehnya

gambaran

umum

keadaan

geografis,

kependudukan, tingkat pendidikan dan lingkungan di Kota Tanjungpinang Tahun 2014. 2. Diketahuinya Visi, Misi, Kebijakan serta program-program Pembangunan Kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2014. 3. Diketahuinya pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2014. 4. Diketahuinya

situasi

sumber

daya

kesehatan

di

Kota

Tanjungpinang Tahun 2014. 5. Diketahuinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan

pembangunan

kesehatan

di

Kota

Tanjungpinang Tahun 2014. 6. Terdokumentasikannya data dan informasi derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2014.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

4

1.3 Sistematika Penulisan Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 ini mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun susunan penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I

: PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 dan sistematika dari penyajiaannya.

BAB II : GAMBARAN UMUM Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Tanjungpinang Tahun 2014. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga membahas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Tanjungpinang Tahun 2014.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

5

BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

BAB VI : KESIMPULAN Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

LAMPIRAN Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kota Tanjungpinang Tahun 2014 dan 81 tabel data yang merupakan gabungan tabel indikator Kota Tanjungpinang sehat dan indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

6

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 2.1 Sejarah Nama Tanjungpinang, diambil dari posisinya yang menjorok ke laut (tanjung) yang banyak ditumbuhi sejenis pohon, yaitu pohon pinang. Pohon yang berada di Tanjung tersebut merupakan petunjuk bagi pelayar yang akan masuk ke Sungai Bintan, dimana terdapat kerajaan Bentan yang berpusat di Bukit Batu. Dengan posisi yang strategis di Pulau Bintan dan pusat kebudayaan melayu serta lalu lintas perdagangan sehingga Tanjungpinang menjadi sangat terkenal. Sejarah Tanjungpinang juga tidak terlepas dari Kerajaan Melayu Johor-Riau. Pada masa Kerajaan Johor masa Sultan Abdul Jalil Syah yang memerintahkan Laksemana Tun Abdul Jamil membuka sebuah Bandar perdagangan yang terletak di Pulau Bintan, tepatnya di Sungai Carang, Hulu Sungai Riau. Bandar baru tersebut menjadi bandar yang ramai

dan

kemudian

dikenal

dengan

bandar

Riau.

Peranan

Tanjungpinang sangat penting sebagai kawasan penyangga dan pintu masuk Bandar Riau. Pada masa Perang Riau pada tahun 1782-1784 antara kerajaan Riau

dengan

Belanda,

Keberadaan

Tanjungpinang

semakin

diperhitungkan yaitu pada masa pemerintahan yang dipertuan Muda Raja Haji Fisabillilah. Peperangan selama 2 tahun ini mencapai puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784 dengan kemenangan pada pihak Kerajaan Melayu Riau yang ditandai dengan hancurnya kapal komando Belanda “Malaka’s Wal Faren”, dan terdesaklah Belanda untuk mundur dari perairan Riau. Peristiwa tersebut 6 Januari diabadikan sebagai hari jadi Tanjungpinang. Sejak Belanda menguasai wilayah Kerajaan Riau dan campur tangannya dalam kerajaan, membuat kerajaan Riau mengalami Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

7

kemunduran, hingga puncaknya terjadi pada saat pemecatan Sultan Riau oleh Belanda pada tahun 1912. Sultan kala itu tidak mau menandatangani Surat pemberhentian tersebut dan lebih memilih untuk pindah ke Singapura. Sejak saat itu berakhirlah Kesultanan Riau-Lingga

dari

peta

Keresidenan

Belanda.

Keberadaan

Tanjungpinang tetap menjadi daerah pusat keresidenan Belanda. Keberadaan Belanda sempat digantikan Jepang dan Tanjungpinang pada waktu itu dijadikan Pusat Pemerintahan Jepang di Wilayah Kepulauan Riau, kemudian kembali lagi dipegang oleh Belanda. Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 mengakhiri pendudukan Belanda atas wilayah Kepulauan Riau. Tahun 1950, Belanda menyerahkan wilayah Kepulauan Riau kepada Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No 19 Tahun 1957 dibentuklah Propinsi Riau dengan Tanjungpinang

sebagai

ibukota,

namun

tahun

1959

ibukota

dipindahkan ke Pekanbaru. Setelah lama menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan Riau, kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1983 tanggal 18 Oktober 1983 Tanjungpinang ditetapkan sebagai Kota Administratif. Selanjutnya pada tahun 2001 sesuai dengan UU nomor 5 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, Kota Administratif Tanjungpinang menjadi Kota Tanjungpinang. Dan saat ini Tanjungpinang menjadi Ibukota Provinsi Kepulauan Riau dengan membawahi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kecamatan Tanjungpinang Kota dan Kecamatan Tanjungpinang Barat. 2.2 Geografis Secara geografis Kota Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan, dengan posisi koordinat berada pada 0051’ sampai dengan 0059’ Lintang Utara dan 104023’ sampai dengan 104034’ Bujur Timur, dan berada pada elevasi ± 70 m di atas permukaan air laut (mean sea level). Adapun batas-batas wilayah Kota Tanjungpinang sebagai berikut: Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

8

 Sebelah Utara

: berbatasan dengan Teluk Bintan Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.

 Sebelah Selatan

: berbatasan

dengan

Mantang Baru

Selat

Karas

Desa

Kecamatan Bintan Timur,

Kabupaten Bintan.  Sebelah Barat

: berbatasan dengan Selat Karas, Kecamatan Galang Kota Batam dan Desa Pangkil Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.

 Sebelah Timur

: berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.

Gambar 2.1 Peta Kota Tanjungpinang

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

9

Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan diantaranya: 1. Kecamatan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu : Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kelurahan Kemboja, Kelurahan Kampung Baru, dan Kelurahan Bukit Cermin 2. Kecamatan Tanjungpinang Timur yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Melayu Kota Piring, Kelurahan Kampung Bulang, Kelurahan Air Raja, Kelurahan Batu IX, dan Kelurahan Pinang Kencana 3. Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Senggarang, dan Kelurahan Penyengat 4. Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Dompak, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kelurahan Sei Jang, dan Kelurahan Tanjung Unggat.

2.3 Kependudukan Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 mengalami peningkatan

dibandingkan

sebelumnya.

Hal

ini

dengan

disebabkan

jumlah oleh

penduduk

banyaknya

pada

tahun

pendatang

dan

meningkatnya pertumbuhan penduduk.

Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 adalah 240.953 jiwa, yang terdiri dari 122.785 jiwa penduduk laki-laki, dan 118.168 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 72.679 rumah tangga, dengan anggota KK ratarata 3 orang. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Tanjungpinang adalah 1.006 jiwa/km2.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

10

> 75

1,695

70 – 74

1,589

65 – 69

2,089 1,619

2,147

60 – 64

2,253

3,396

55 – 59

3,329

5,094

50 – 54

4,606

6,528

45 – 49

6,066

8,483

40 – 44

7,446

10,345

35 – 39

12,334

30 – 34

12,187

12,191 12,473

25 – 29

9,361

20 – 24

9,386

15 – 19

9,835

9,668 8,833

9,615

9,177

10 – 14

11,498

10,757

5–9

11,434

10,639

0–4 15,000

7,693 10,000

7,187 5,000

0

5,000

LAKI-LAKI

10,000

15,000

PEREMPUAN

Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

11

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Kelurahan Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2014 PENDUDUK NO

KECAMATAN / KELURAHAN LAKI-LAKI

PEREMPUAN

JUMLAH

1

TANJUNGPINANG BARAT

30.553

29.585

60.138

1

TANJUNG PINANG BARAT

10.474

10.028

20.502

2

KEMBOJA

8.473

8.169

16.642

3

KAMPUNG BARU

6.381

6.069

12.450

4

BUKIT CERMIN

5.225

5.319

10.544

2

TANJUNGPINANG TIMUR

46.980

44.635

91.615

1

MELAYU KOTA PIRING

9.994

9.477

19.471

2

KAMPUNG BULANG

5.061

5.011

10.072

3

AIR RAJA

6.643

6.259

12.902

4

BATU IX

11.859

11.132

22.991

5

PINANG KENCANA

13.423

12.756

26.179

3

TANJUNGPINANG KOTA

12.399

11.445

23.844

1

TANJUNG PINANG KOTA

3.745

3.770

7.515

2

KAMPUNG BUGIS

5.029

4.333

9.362

3

SENGGARANG

2.278

2.047

4.325

4

PENYENGAT

1.347

1.295

2.642

4

BUKIT BESTARI

32.853

32.503

65.356

1

TANJUNG PINANG TIMUR

5.963

5.839

11.802

2

DOMPAK

1.683

1.540

3.223

3

TANJUNG AYUN SAKTI

6.708

6.754

13.462

4

SEI JANG

10.247

10.217

20.464

5

TANJUNG UNGGAT

8.252

8.153

16.405

122.785

118.168

240.953

TOTAL

Persentase Jumlah Penduduk per Kecamatan (%)

24,96%

38,02%

9,90%

27,12%

100%

Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur mempunyai jumlah penduduk paling banyak yaitu 91.615 atau sekitar 38,02%. Jika dibandingkan dengan data pada Tahun 2013, penduduk yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur adalah 37,04%, maka pada Tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena wilayah kecamatan Tanjungpinang Timur adalah wilayah yang sedang berkembang sampai dengan saat ini. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

12

Pembangunan perumahan baru, perkantoran, perdagangan dan transportasi berada di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Faktor tersebut menyebabkan penduduk Kota Tanjungpinang terutama pendatang lebih memilih untuk bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Sebaliknya wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota mempunyai jumlah penduduk paling sedikit yaitu 23.844 jiwa atau 9,90% yang pada Tahun 2013 sebesar 10,23%. Angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi pergeseran jumlah penduduk dari wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota ke wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota sebagian besar adalah wilayah pesisir pantai. Penduduk cenderung menghindari wilayah tersebut sebagai tempat untuk menetap.

Tabel 2.2 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Bayi (2,64%)

Kecamatan

Anak Balita (9,28%)

Balita

L

P



L

P



L

P



TPI. BARAT

774

759

1.533

2.721

2.670

5.391

3.494

3.430

6.924

TPI. TIMUR

1.142

1.097

2.239

4.012

3.857

7.869

5.152

4.954

10.106

TPI. KOTA

322

295

617

1.133

1.040

2.173

1.455

1.336

2.791

BKT. BESTARI

832

822

1.654

2.925

2.888

5.813

3.755

3.709

7.464

Total

3.070

2.973

6.043

10.791

10.455

21.246

13.856

13.429

27.285

Sumber : Subbag. Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Tabel 2.3 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

13

Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Bufas

Bulin

Buteki

Bumil

(2,64%)

(2,77%)

(2,64%)

(2,9%)

L

P



L

P



TPI. BARAT

1.533

1.608

1.533

1.685

1.187

1.165

2.352

700

687

1.387

TPI. TIMUR

2.239

2.347

2.239

2.459

1.750

1.682

3.432

1.033

993

2.026

TPI. KOTA

618

649

618

679

495

453

948

292

268

560

BKT. BESTARI

1.653

1.735

1.653

1.815

1.275

1.261

2.536

752

743

1.495

Total

6.043

6.339

6.043

6.638

4.707

4.561

9.268

2.777

2.691

5.468

Kecamatan

Lansia

Lansia Risti

Sumber : Subbag. Penyusunan Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Data penduduk sasaran program sangat diperlukan bagi pengelola proram terutama untuk menyusun perencanaan tahunan serta evaluasi hasil pencapaian upaya kesehatan yang telah dilaksanakan.

Dalam

perencanaan

biasanya

diperlukan

untuk

menghitung sasaran, menyusun rencana kegiatan serta kebutuhan sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan. Sebaran penduduk di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 60.138 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Barat, 23.844 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Kota, 65.356 jiwa penduduk Kecamatan Bukit Bestari, dan 91.615 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Timur.

2.4 Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di atas usia 10 tahun di Kota Tanjungpinang menurut ijazah tertinggi yang dimiliki adalah sebagai berikut; 13,27% tidak / memiliki ijazah SD; 23,37 % SD/ MI; 15,53% berpendidikan SMP/MTs; 32,16% berpendidikan SMA/SMK/MA; 0,77% berpendidikan

Diploma

I/Diploma

II,

2,31%

berpendidikan

Akademi/Diploma III; 4,98% berpendidikan Universitas/D-IV dan 0,37 % berpendidikan S2/S3 (Master/Doktor). Prasarana pendidikan di Kota Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

14

Tanjungpinang, terdiri dari; 75 buah SD/MI, 27 SLTP/MTS, 27 SLTA/MA/SMK.

2.5 Sosial – Ekonomi Tiga

sektor

unggulan

Pembangunan

ekonomi

Kota

Tanjungpinang yaitu perdagangan, industri dan transportasi. Ketiga sektor tersebut diharapkan akan mampu dan dapat merangsang perkembangan serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. Angka Pertumbuhan penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 adalah -0,43%. Angka ini tidak jauh berbeda dengan pada tahun 2013 yaitu sebesar -0,21%. Pada tahun 2012 pertumbuhan penduduk mengalami penurunan dikarenakan adanya pengelolaaan data untuk mempersiapkan Data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) pada Pemilihan Walikota Tanjungpinang.

Pada

pengelolaan data tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang melakukan penghapusan terhadap data ganda, data penduduk yang sudah pindah keluar dari Kota Tanjungpinang, dan data orang yang telah mati yang belum dilaporan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pertumbuhan

penduduk

tahun

2013

juga

mengalami

penurunan, hal ini dikarenakan tahun 2013 Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Jakarta

melakukan

Konsolidasi

data

dengan

tujuan

untuk

meminimalisir adanya data ganda di seluruh wilayah Indonesia termasuk data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang. Berdasarkan Instruksi dari Menteri Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang menggunakan data pelayanan hasil konsolidasi tersebut tepatnya pada

bulan

Agustus

2013

yang

lalu

(Profil

Perkembangan

Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2013). Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

15

2.6 Lingkungan Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kota Batam, negara tetangga Singapura dan Malaysia. Dan merupakan kawasan Segitiga Pengembangan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau). Geografis Kota Tanjungpinang merupakan kawasan pesisir, berbukit-bukit dengan batuan bouksit, beberapa kawasan pantainya masih terdapat rawa dan hutan bakau. Saat ini Kota Tanjungpinang dijadikan sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau dan masih ada sebagian dinas-dinas Kabupaten

Bintan

yang

menempati

kantor

di

wilayah

Kota

Tanjungpinang. Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan baik Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang juga memiliki tiga buah Rumah Sakit (RSUD Kota Tanjungpinang, Rumkital Dr. Midiyanto, S, dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau) yang juga sebagai pusat rujukan dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

16

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga

dipengaruhi

faktor

ekonomi,

pendidikan,

lingkungan

sosial,

keturunan, dan faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Tanjungpinang dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Pada bab ini situasi derajat kesehatan Kota Tanjungpinang digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu(AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. 3.1 Mortalitas Mortalitas salah

satu

atau

diantara

tiga

kematian

komponen

proses

merupakan demografi

yang

berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja

pemerintah

pusat

maupun

daerah

dalam

peningkatan

kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985). Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita sebagian besar disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Faktor gizi buruk juga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

17

menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Faktor sosial ekonomi seperti

pengetahuan

tentang

kesehatan,

gizi

dan

kesehatan

lingkungan, kepercayaan dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat. Angka kematian dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam

penilaian

menggambarkan

keberhasilan perkembangan

pelayanan derajat

kesehatan

kesehatan

serta

masyarakat.

Berikut yang akan dijabarkan meliputi Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu Maternal. 3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan luar. Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat karena bayi yang baru lahir sangat sensitif dengan keadaan lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi dan sangat erat kaitannya dengan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Angka kematian bayi selain berguna untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan program di bidang kesehatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

18

ukur situasi demografi dan sebagai masukan dalam melakukan perhitungan proyeksi penduduk. Juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perencanaan program. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguhsungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Pada tahun 2014, jumlah kelahiran di Kota Tanjungpinang sebanyak 5.733 kelahiran. Dari kelahiran tersebut terjadi kelahiran mati sebanyak 29 kasus dan 5.704 Lahir Hiup. Sedangkan dari yang lahir hidup dilaporkan bahwa sebanyak 40 bayi meninggal. Jika dikonversikan secara langsung dengan perhitungan angka kematian bayi di Kota Tanjungpinang tahun 2014 sebesar 7,01 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2013 dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi secara angka absolut sama yaitu dari 40 bayi pada tahun 2013 menjadi 40 bayi pada tahun 2014, tetapi secara persentase mengalami peningkatan yaitu 6,32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi 7,01 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Penyebab utama kematian bayi di Kota Tanjungpinang yaitu BBLR sebanyak 15 kasus (37,5%) dan Asfiksia sebanyak 12 kasus (30%). Tingginya kasus BBLR disebabkan karena masih tingginya kasus ibu hamil yang mengalami KEK, Pre Eklamsia dan Eklamsia.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

19

Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008 -2014

9 8

8

7 6

6.32

6.14

5.6

5

7.01

6.83

6.82

4 3

2 1 0

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penyuluhan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah 5 tahun. Kejadian kematian balita di Kota Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya pennurunan yaitu 7 kematian pada tahun 2013 menjadi 5 kematian pada tahun 2014, namun secara persentase juga terjadi penurunan yang signifikan dimana pada tahun 2013 angka kematian anak balita sebesar 1,11 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 0,88 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2014.

Sedangkan

untuk

kejadian

kematian

balita

di

Kota

Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya penurunan yaitu 47 kematian pada tahun 2013 menjadi 45 kematian pada tahun 2014 dan secara persentase mengalami penurunan. Grafik 3.2 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

20

Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014 10

9

9.07

8

7.58

7

7.89

7.43

7.34

6.8

6.17

6

5 4 3 2

1 0 2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Pada tahun 2013 angka kematian balita sebesar 7,43 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 7,89 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan SDKI 2012 dimana secara nasional angka kematian balita sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup, maka kondisi Angka Kematian Balita di Kota Tanjungpinang sudah jauh dibawah angka nasional. Kondisi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik lagi mengingat masa balita merupakan masa pertumbuhan emas (golden age growth) karena pada masa ini pertumbuhan dan pembentukan organ-organ vital anak mengalami pertumbuhan yang pesat termasuk pertumbuhan otak. Jika kondisi kesehatan anak pada masa balita ini dapat terpelihara dengan baik maka kemungkinan besar generasi yang akan dihasilkan adalah generasi bangsa yang kuat secara fisik dan intelegensia.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

21

3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) maternal adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu Maternal merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah atau negara. Hal ini didasarkan bahwa kondisi kesehatan ibu pada waktu hamil akan menjadi faktor penentu keselamatan ibu pada proses persalinan dan masa nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan ibu hamil antara lain tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu melahirkan dan masa nifas. Penghitungan AKI sulit dilakukan karena untuk menghitung AKI dibutuhkan sampel yang besar. Angka Kematian Ibu sampai saat ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas seperti penelitian dan pencatatan. Dari beberapa hasil survey dan penelitian terlihat bahwa angka

kematian

ibu

maternal

secara

nasional

menunjukkan

penurunan dari waktu ke waktu. Menurut hasil SKRT tahun 1992 angka kematian ibu sebesar 425 per 100.000 kelahiran hidup, hasil Survei

Demografi

Kesehatan

Indonesia

(SDKI)

tahun

1994

menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada hasil SKRT 1995 angka kematian ibu maternal menurun menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI pada tahun 2002 - 2003 kejadian AKI menurun lagi menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2010 turun lagi 259 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2012 naik 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

22

Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014

250 200

192.85

150 116.09

126.46

121.29

100 85.4

82.68

50

52

0 2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Berdasarkan Grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) tertinggi pada tahun 2014 (192,85/100.000 KH) dan Terendah pada tahun 2008 (52/100.000 KH). Pada tahun 2014 diketahui jumlah kematian ibu maternal di Kota Tanjungpinang sebanyak 11 orang dari 5.704 kelahiran hidup. Angka ini jika dikonversikan langsung dengan rumus perhitungan AKI maka diperoleh angka 192,85 per 100.000 kelahiran hidup. Secara absolut terjadi kenaikan jumlah kasus dari tahun 2013 ke tahun 2014, dan setelah dikonversi dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan yaitu 126,46 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi 192,85 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Tingginya angka kemataian Ibu di tahun 2014 disebabkan oleh tingginya jumlah penanganan komplikasi obstetri (1.435 kasus) dan penyebab utama Kematian adalah Preeklamsi/Eklamsi.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

23

3.1.4 Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Gambaran AHH di Tanjungpinang selama tahun 2006 – 2013 menunjukkan peningkatan.

Data BPS, menunjukkan bahwa AHH di Tanjungpinang pada tahun 2006 sebesar 68,5 tahun , 2007 sebesar 68,5 tahun , 2008 sebesar 69,51 tahun, tahun 2009 sebesar 69,56 tahun dan tahun 2010 sebesar 69,62 tahun. Tahun 2011, AHH Kota Tanjungpinang kembali naik menjadi 69,67 tahun. Grafik: 3.4 Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 -2013

Sumber : BPS Kota Tanjungpinang

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

24

3.2 MORBIDITAS Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insidensi maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga

berperan

dalam

penilaian

terhadap

derajat

kesehatan

masyarakat. 3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Puskesmas tahun 2014 menunjukkan bahwa kasus terbanyak merupakan penyakit ISPA dengan jumlah kasus 29.185. Rincian mengenai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Grafik 3.5 POLA 10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SE- KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

Penyakit Ginggivitis, 1165

Diare, 3187

Diabetes Melitus, 2686

Tosilitis, 242

Infeksi pada Pulpa, 3470 Infeksi pad Kulit, 3349

ISPA, 25235

Penyakit system otot dan jaringan pengikat, 2310

Gastritis, 6335

Hipertensi, 13391

Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

25

Dari tabel diatas, terlihat bahwa penyakit tertinggi yaitu ISPA diikuti oleh hipertensi, gastritis, penyakit pulpa dan jaringan periapikal, penyakit kulit infeksi, diare, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, tonsillitis, serta penyakit kulit alergi.

3.2.2. Status Gizi Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau diare atau penyakit infeksi lainnya (akut). Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Partisipasi masyarakat (D/S) pada tahun 2014 mengalami peningkatan dimana tahun 2013 62,54% sedangkan tahun 2014 75,20%, tetapi angkanya masih jauh dari target nasional yaitu 80%. Hal ini menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat masih Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

26

kurang dan dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat yang lebih senang membawa balita mereka ke pelayanan kesehatan baik itu Puskesmas, Rumah Sakit ataupun klinik swasta. Selain itu ketika usia anak lebih dari setahun dimana imunisasi dasar sudah lengkap, masyarakat cenderung malas untuk ke penimbangan. Jika balita tidak ditimbang setiap bulan, maka kenaikan berat badan tidak terpantau. Jika berat badan yang tidak terpantau tersebut tidak naik sampai beberapa kali akan menyebabkan timbulnya masalah gizi kurang. Untuk itu perlu dipelajari kenapa mereka tidak datang ke posyandu dan perlu dimotivasi. Selain itu dari kader posyandu sendiri bersama dengan PKK kelurahan juga dihimbau agar lebih memotivasi warganya untuk membawa balita ke posyandu setiap bulan dimana selama D/S belum mencapai 100% maka kasus gizi buruk masih mungkin terjadi. Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat tahun 2005, yang menargetkan balita Bawah Garis Merah (BGM) atau gizi buruk berada pada angka 5% untuk tahun 2014, maka prevalensi Gizi Buruk Kota Tanjungpinang tahun 2014 jauh dibawah target dan cukup membanggakan. Bila dibandingkan jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2013 sebanyak 25 orang dengan persentase (0.15%), maka untuk tahun 2014 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 36 orang dengan persentase (0,21%), hal ini disebabkan karena partisipasi masyarakat (D/S) lebih tinggi pada tahun 2014 yaitu 63,66% dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 62,54%.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

27

Grafik 3.6 Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

4 0.26 0.76

3.5 3

2.61

2.5 0.35 1.36

2

1.5

0.15 0.3 1.62

0.2 1.09 0.41

0.21 0.55 1.78

1.07

1

Gizi Kurang

Gizi Lebih

0.75

0.5

Gizi Buruk

0.39 0.09

0 2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Upaya yang dilakukan selama tahun 2014 dalam rangka mengurangi jumlah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan pelayanan kesehatan, pemberian makanan tambahan bagi balita keluarga miskin, serta upaya penyuluhan gizi seimbang oleh petugas gizi puskesmas. Selain status gizi balita disini juga kami uraikan tentang status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat kita ketahui dari kegiatan pemantauan pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar Hb. Pengukuran

LILA

dimaksudkan

untuk

mengetahui

apakah

seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

28

Anemia adalah suatu kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia Gizi Besi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilan. Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ibu dengan kadar haemoglobin yang rendah. Anemia gizi besi (AGB) pada ibu hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal ini dapat dicegah melalui pemberian tablet penambah darah (Fe) kepada ibu hamil. Selama kehamilan dianjurkan seorang ibu mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 butir. Kekurangan zat besi

dapat

menimbulkan

gangguan

atau

hambatan

pada

pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian perinatal

secara

bermakna

lebih

tinggi

dan

kemungkinan

melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar. Cakupan pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil selama tahun 2014 tercatat dari 6.638 ibu hamil sebanyak 94,17% mendapat

Fe-1

dan

90,99%

mendapat

Fe-3.

Persentase

menunjukkan adanya penurunan ibu hamil mendapat Fe-1 dan Fe3 dibandingkan dengan tahun 2013 (101,73% untuk Fe-1 dan 95,57% untuk Fe-3). Masih kurangnya cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe-3 bila dibandingkan dengan target nasional (100%). Ini disebabkan kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu hamil akan bahaya yang diakibatkan jika ibu hamil menderita anemia. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 32.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

29

3.2.3. Penyakit Menular 3.2.3.1. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadikan komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah

merah

manusia

ditularkan

oleh

nyamuk

malaria

(Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki – laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak – anak dan dewasa. Sekitar 80% dari kabupaten/kota di Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45% penduduknya berdomisili di desa endemis. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu : i. Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk. ii. Endemis sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1.000 penduduk iii. Endemis rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk iv. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

30

Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2010 cenderung menurun dimana pada tahun 2005 sebesar 4,10 per 1.000 penduduk menjadi 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Penurunan angka ini cukup bermakna karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan darah atau konfirmasi laboratorium. Pada tahun 2011, telah dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebanyak 1.416 preparat (91,18%) dari 1.553 penderita klinis yang ditemukan. Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut merupakan

pelaksanaan

kebijakan

nasional

pengendalian

malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus dikonfirmasi laboratorium. Sejak tahun 2010, Ditjen PP dan PL telah menggunakan indikator API di seluruh provinsi di Indonesia. Pencapaian angka API 2013 di Kota Tanjungpinang masih diatas standar nasional yaitu 0,15 per 1.000 penduduk (standar nasional = 0. karena Kota

Tanjungpinang

bukan

merupakan

wilayah

endemis

malaria). Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 menerima sertifikasi Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan RI sehingga

diharapkan

Kota

Tanjungpinang

tidak

memiliki

penularan setempat lagi kedepan, adapun kasus malaria yang terjadi tahun 2014 adalah pendirita impor dari luar wilayah Kota Tanjungpinang. Informasi lebih rinci menurut puskesmas tentang malaria terdapat pada Lampiran table 24.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

31

Grafik 3.7 Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Kota Tanjungpinang

5

Sei Jang

1

Kampung Bugis

1

Mekar Baru

0

Melayu Kota Piring

1

Batu 10

1

Tanjungpinnag

1

0

1

2

3

4

5

6

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

3.2.3.2 TB Paru Tuberkulasis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet penderita

yang

telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan starategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci : 1) Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikrokopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung

pengobatan; 4) Jaminan

ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan

dan

pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

32

pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan. Pengembangan strategi DOTS sampai dengan tahun 2010 telah dilaksanakan di seluruh provinsi (33 provinsi) pada 497 kabupaten/kota yang ada. Pada sarana fasilitas kesehatan secara kuantitatif strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah

tersebut.

Dinas

Kesehatan

Kota

Tanjungpinang

menetapkan target CDR minimal pada tahun 2014 sebesar 70%. Pencapaian CDR pada tahun 2014 sebesar 48,50%. Angka ini masih dibawah target minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70%. Pada tingkat puskesmas, CDR tertinggi di Puskesmas Sei Jang dan yang terendah di Puskesmas Kampung Bugis. Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Pada Tahun

2013,

persentase

sembuh

sebesar

88,04%

dan

persentase pengobatan lengkap sebesar 4,35%. Succes Rate mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Untuk tahun 2014, Succes Rate untuk Kota Tanjungpinang sebesar 73,81%. Dari hasil tersebut Success Rate (SR) Kota Tanjungpinang belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 85%.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

33

Grafik 3.8 Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmasdan RS se-Kota Tanjungpinang Tahun 2014 Kota TPI

209

RSUD Prov

TPI

20

RSAL

Batu 10

10

MKP

RSUD

47

Sei Jang

MB

24

Kp. Bugis

4

MB

4

MKP

Kp. Bugis Sei Jang RSUD

7

RSAL

Batu 10

32

TPI

30

0

RSUD Prov Kota TPI

50

100

150

200

250

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

3.2.3.3. HIV & AIDS HIV

&

AIDS

merupakan

penyakit

menular

yang

disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis melalui Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi darah dan perinatal.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

34

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, dan Testing (VCT); sero survey; dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Pada tahun 2014 sebanyak 196 orang dinyatakan HIV positif, 81 diantaranya AIDS dan 91 orang dinyatakan Syphilis. Selama tahun 2014, penderita HIV/AIDS yang meninggal sebanyak 23 orang ini mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2013 (31 orang). Grafik 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV, dan AIDS di Kota Tanjungpinang Tahun 2010-2014

1800 1600

1557

1400

1200

1204 1058

1000

HIV

968

AIDS

800 600 400 200

IMS

682

143

147

166

37

42

58

0 2010

2011

2012

194 61 2013

196 81 2014

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

3.2.3.4. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan olah bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak – anak usia kurang dari 2

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

35

tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Penemuan Pneumonia pada balita pada tahun 2014 sebanyak 667 kasus (24,45%) dari target yang telah ditetapkan. Data cakupan perpuskesmas tertinggi adalah Puskesmas Batu 10 sebanyak 194 kasus secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 10.

Grafik 3.10 Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

800

600

667

400 87

200

87

322

145

0 2009

94

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

36

3.2.3.5. Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang

buruk

menyebabkan

kusta

menjadi

progresif,

menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan melalui beberapa gejala dan keluhan, seperti : a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa. b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan / kelumpuhan otot. c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif). Pada tahun 2014, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi Basiler (MB) sebanyak 1 kasus dan dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) sebesar 0.42 per 100.000 penduduk. Informasi menurut puskesmas terkait penyakit kusta terdapat pada lampiran table 14 dan 15.

3.2.4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 3.2.4.1

Tetanus Neonatorum Tetanus

Neonatrum

(TN)

disebabkan

oleh

basil

Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah. Pada tahun 2014 di Kota Tanjungpinang tidak ditemukan kasus TN.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

37

3.2.4.2. Campak Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Pada tahun 2014 ditemukan kasus campak sebanyak 10 orang. Grafik 3.11 Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

100

83

50

57 37

0 2009

2010

2011

0 2012

6 2013

10 2014

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

3.2.4.3. Difteri Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriace yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus Difteri di Kota Tanjungpinang.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

38

3.2.4.4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut) Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang

sistem

syaraf

hingga

penderita

mengalami

kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0 – 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2014 tidak ditemukan Non Polio AFP Rate per 100.000 anak < 15 tahun.

3.2.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / Wabah yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Chikungunya. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.

3.2.5.1. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Jumlah kasus DBD pada tahun 2014 sebanyak 559 kasus dan 1 kematian akibat kasus DBD. Dengan demikian, IR DBD Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

39

pada tahun 2014 adalah 232 per 100.000 penduduk dan CFR sebesar 0,18%. IR DBD mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebesar 73,39 per 100.000 penduduk. Ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk belum berjalan dengan baik Sedangkan CFR mengalami penurunan dibandingkan dengan

tahun 2013

sebesar 0,60%. Hal ini disebabkan karena tingginya kesadaran masyarakat untuk membawa anaknya berobat ke fasilitas kesehatan dan baiknya penanganan penderita di rumah sakit. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terkait dengan penyakit DBD dapat dilihat pada Lampiran tabel 21. Grafik 3.12 Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

600 559

500 400 300

312

331 278

200

189

168

100

0 2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

3.2.5.2. Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

40

buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.

4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0

Grafik : 3.13 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2014 3646

2657

2786

2976

3080

2505

1944

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Pada tahun 2014 jumlah perkiraan kasus Diare di Kota Tanjungpinang sebanyak 5.156 kasus, dan jumlah ditemukan dan ditangani sebanyak 3.080 kasus (59,73%).

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

41

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta memelihara

dan

meningkatkan

kesehatan

serta

untuk

mencegah

dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pencegahan kesehatan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan upaya yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, khususnya untuk tahun 2014.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

42

4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat

diatasi.

Berbagai

pelayanan

kesehatan

dasar

yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut ini.

4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah

maupun

fasilitas

pelayanan

kesehatan

swasta.

Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja. Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya, AKI, AKB, dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 40 per 1.000 kelahiran hidup. Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu diperlukan upaya – upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

43

Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.

4.1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan ditetapkan

sesuai

dalam

standar

Standar

pelayanan

Pelayanan

antenatal

Kebidanan

yang (SPK).

Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompoten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter dan bidan. Pelayanan antenatal

yamg sesuai standar

meliputi

timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

44

kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

250 200

K4

92.33

91.87

90.51

95.57

90.99

90.81 150

K1

100

103.61

96.54

97.38 101.73

95.94

94.17

50 0

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K-1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K-1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Hasil pencapaian cakupan K-1 tahun 2014 sebesar 94,17% dan K-4 sebesar 90.99%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

45

maka terjadi penurunan capaian yang signifikan terhadap K-1 (101,73%) begitu juga dengan K-4 (95,57%).

4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan (Pn) Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where dan why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Pada tahun 2014 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Tanjungpinang telah mencapai 90,44%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan (99,98%). Rincian capaian target perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 29.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

46

Grafik 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

110 105.12

105 100.6

100 95

99.98

94.77

92.21

90

90.44

85 80 2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

4.1.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan kesehatanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu melahirkan mulai 6 jam sampai 42 hari setelah/post partum oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan minimal 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan Nifas pertama (KF-1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) Kunjungan Nifas ke dua (KF-2) dilakukan dalam waktu hari ke – 4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan; dan 3) Kunjungan Nifas ketiga (KF-3) dilakukan dalam waktu hari ke – 29 sampai dengan hari ke – 42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung fasilitas

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

47

kesehatan (termasuk bidan di desa / polindes / poskesdes) dan kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekskusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali dan 6) pelayanan KB pasca persalinan. Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 adalah 89,71%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan yang sangat signifikan dimana capaian ibu nifas sebesar 104,96%. Rincian lebih detail tentang cakupan perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28. Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

120

110.51 100

96.86

94.77

104.96

89.71

80 60.51

60 40 20 0 2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

48

Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu nifas adalah pemberian vitamin A. Tahun 2014, ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 5.619 orang (88,64%). Bila

dibandingkan

dengan

tahun

2013

terjadi

penurunan

(104,96%).

4.1.1.4. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi nifas. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2014 di Kota Tanjungpinang sebesar 87,98%. Target SPM kesehatan untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2015 adalah 80%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013

terjadi

penurunan, dimana capaian tahun 2013 sebesar 90,87%. Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 33. Neonatus risti / komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti / komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

49

Pada

tahun

2014

cakupan

penanganan

neonatal

komplikasi yang dilaporkan sebesar 63,54%. Sementara target standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%. Artinya,

pada tahun

2014 cakupan penanganan neonatal

komplikasi tidak mencapai target. Rincian cakupan penanganan komplikasi neonatal per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 33. Grafik 4.4 Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

100

100

60.83

68.91

50

59.96

21.77

63.54

0

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

4.1.1.5. Kunjungan Neonatal Neonatus atau bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

50

Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar (78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0 – 6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari dan umur 8 – 28 hari. Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling, perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif, injeksi Vit. K1, Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN-1) berdasarkan laporan rutin tahun 2014 yaitu sebesar 94,32%.

Sedangkan cakupan KN

Lengkap sebesar 93,7%. Rincian capaian KN-1 dan KN Lengkap per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 38.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

51

4.1.1.6 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunasasi dasar (BCG, DPT HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, dan

penyuluhan

perawatan

kesehatan

bayi.

Indikator

ini

merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 70,84%, bila dibandingkan dengan tahun 2013 maka terjadi peningkatan dimana cakupan kunjungan bayi tahun 2013 sebesar 50,26%. Rincian cakupan kunjungan bayi perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 40.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

52

Grafik 4.5 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

99.81

92.27

100

89.86 70.84

80

60

50.26

60 40 20 0 2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

4.1.1.7. Pelayanan Kesehatan pada Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12-59 tahun sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun (Bulan Februari dan Agustus). Pemantauan penimbangan

Berat

pertumbuhan Badan,

dilakukan

pengukuran

Tinggi

melalui Badan

di

posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik Swasta serta

sarana

/

fasilitas

kesehatan

lainnya.

Pemantauan

perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

53

Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) sebesar 61,79%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 maka terjadi peningkatan, dimana cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) tahun 2013 sebesar 38,98%. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 46. Indikator lain yang cukup sensitif dalam memotret upaya pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh balita. Balita

yang

ditimbang

diasumsikan

sudah

mendapatkan

pelayanan-pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan balita ditimbang tahun 2014 adalah 63,66%, bila dibandingkan dengan tahun 2013 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana cakupan balita ditimbang tahun 2013 sebesar 62,54%. Rincian cakupan balita yang ditimbang perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 47.

Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

70 60

61.79

58.24 48.94

50

38.98

40

28.81

30

25.52

20 10

0 2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

54

4.1.1.8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan sederajat Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi / penurunan ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD / MI kelas I dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.

Grafik 4.7 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

97 96 95 94 93 92 91 90 89 88 87

96.14 94.17

93.88

91.47 90.14

2009

2010

2011

2012

2013

90.26

2014

Sumber: Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

55

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI kelas I tahun 2014 sebesar 90,26%. Dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan, dimana cakupan penjaringan siswa kelas I SD/MI tahun 2013 sebesar 90,14%. Rincian cakupan per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 49.

4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita / pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat / metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat / metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Persentase peserta KB Aktif tahun 2014 sebesar 73,33%. Target SPM bidang kesehatan untuk peserta KB Aktif pada tahun 2015 adalah 70%, dengan demikian target tersebut sudah dapat tercapai. Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan tahun 2014 adalah sebagai berikut : kontrasepsi suntikan (47,39%), Pil KB (33,68%), Kondom (3,92%), Implan (8,14%), IUD (4,45%),

MOW (Metode Operasi Wanita) sebesar

1,87% dan MOP (Metode Operasi Pria) yang paling rendah proporsi penggunaannya yaitu hanya sebesar 0,06%. Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan kondom (dengan

mengasumsikan

bahwa

kondom

sebagian

besar

digunakan oleh laki – laki). Sedang metode kontrasepsi yang digunakan perempuan adalah suntik, pil, IUD, implan, dan MOW. Dengan demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

56

perempuan yaitu sebesar 95,16% dan 4,84% lainnya adalah lakilaki. Terdapatnya kesenjangan yang tinggi antara laki -laki dan perempuan dalam partisipasi terhadap penggunaan metode/alat KB. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki – laki terhadap penggunaan metode/alat KB. Rincian proporsi peserta KB Aktif, KB Baru dan jumlah peserta KB aktif dan KB baru per kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 34, 35 dan 36.

4.1.3. Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak – anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru – paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.

Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut

atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan

akibat yang fatal.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

57

4.1.3.1. Imunisasi Dasar pada Bayi Program imunisasi dasar lengkap (LIL / Lima Imunisasi dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Diseluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9 -11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya. Pada tahun 2014, Kota Tanjungpinang telah mencapai cakupan imunisasi campak sebesar 97,01%. Dengan demikian Kota Tanjungpinang telah mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO. Data mengenai cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut puskesmas tahun 2014 terdapat pada Lampiran table 43

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

58

Grafik 4.8 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

350 99.81 300

89.95 89.86

88.31

250 103.09

97.01

93.28

Campak

95.36

200

93.16

93.29

92.9

150 106.95

96.31

DPT2, HB2

98.28

100

92.86

93.42

97.05

93.8 DPT1, HB1

50 0 2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa / kelurahan dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) menetapkan target 100% desa / kelurahan UCI pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten / kota. Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak – anak inilah yang disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya, imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

59

pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap cakupan imunisasi DPT-HB1. Imunisasi Dasar lengkap tahun 2014 adalah 88,93%.

4.1.3.2. Imunisasi pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah – daerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi

rutin

TT

yang

tinggi

dan

merata;

dan

3)

penyelenggaraan surveilans. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

60

Pada tahun 2014, cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ sebesar 173,24%. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ pada tahun 2013 sebesar 167,60%. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah sosialisasi ke seluruh petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Ante Natal Care (ANC) berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT dan semua sistem pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.

4.1.4. Ketersediaan Obat Program

peningkatan

ketersediaan

obat

dan

vaksin

dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden

(Inpres)

Pembangunan kebutuhan

Nomor

yang

dasar

3

tahun

Berkeadilan.

dalam

2010

Obat

meningkatkan

tentang

adalah

Program

salah

derajat

satu

kesehatan

masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan. Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan pengadaan buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan pembekalan kesehatan sampai ke masyarakat. Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat (RKO) buffer stok diperlukan data kebutuhan dari masing – masing puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat kecukupan obat harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama waktu tunggu

proses

pengadaan

obat

di tahun

anggaran

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

61

selanjutnya. Daftar obat yang disertakan dalam perhitungan tersebut terdiri dari 144 jenis obat. Pada lampiran tabel 66 dapat dilihat tingkat ketersediaannya obat di Kota Tanjungpinang.

4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang diuraikan pada bab ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain – lain.

4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay / LOS), rata – rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata – rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI), persentase pasien keluarga yang meninggal (Gross Death Rate / GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate / NDR). Berdasarkan data dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSUD Tanjungpinang, RSAL Dr. Midiyato S. Tanjungpinang dan RSU Provinsi Kepulaun Riau pada tahun 2014 belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. BOR di ketiga rumah sakit tersebut untuk tahun 2014 adalah sebesar 50,15%.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

62

LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. LOS di RSUD, RSAL Dr. Midiyato S dan RSU Provinsi Kepulauan Riau untuk tahun 2014 adalah sebesar 3,82 hari. Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah turn over interval (TOI). TOI saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun 2014 TOI di rumah sakit sebesar 3,61 hari. GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2014 angka GDR di Kota Tanjungpinang sebesar 30,18 kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah <25 per 1.000 pasien keluar. NDR tahun 2014 sebesar 12,69 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

63

4.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Nasional diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di samping terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan 6 tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional pada tahun 2014 telah terintegrasi dengan BPJS dimana PBI APBN 37.772 orang sedangkan PBI APBD 11.335, maka dari itu Kota Tanjungpinang tidak lagi mengenal masyarakat miskin yang memiliki Jamkesda atau Jamkesmas. 4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 4.3.1. Pengendalian Penyakit Polio Pada tahun 1988, sidang ke-14 WHA (World Health Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio secara global (global

polio

eradication

initiative)

yang

ditujukan

untuk

mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini diperkuat oleh sidang World Summit for Children pada tahun 1989, dimana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut. Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadi penyakit polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

64

Pengertian eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah: 1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada manusia. 2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan. 3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90% dan mudah dalam pemberian. 4. Layak dilaksanakan secara operasional. Di Indonesia, selama 10 tahun terakhir tidak ditemukan kasus AFP yang disebabkan virus polio liar. Surveilans AFP di Indonesia dilaksanakan sejak pertengahan tahun 1995. Pencapaian kinerja sampai tahun 2002 berfluktuasi, namun sejak adanya tenaga khusus (surveillance officer) ditingkat provinsi, pencapaian kinerja menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga di tindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2014, tidak ditemukan kasus AFP Non Polio.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

65

Target untuk non Polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2 per 100.000 anak umur di bawah 15 tahun. Sedangkan untuk standar spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80% spesimen tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil < 14 hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0-8”C sampai di laboratorium.

4.3.2. Pengendalian TB – Paru Tujuan utama pengendalian TB Paru pada Milllenium Development Goals (MDG’s) adalah : 1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA (+) terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai succes rate. DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek

dengan

pengawasan

secara

langsung.

Dengan

menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru. Karena menghasilkan angka kesembuhan yang tinggi yaitu mencapai 95%.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

66

4.3.2.1. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Suspek yang diperiksa Upaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari

meningkatnya

jumlah

penderita

yang

ditemukan

dan

disembuhkan setiap tahun. Menurut standar, persentase BTA (+) diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi antara 5-15%. Bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan kriteria pada penjaringan suspek terlalu ketat. Banyak orang yang memenuhi kriteria suspek, tetapi tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu longgar atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Dengan demikian, sejak tahun 2006-2011 persentase BTA (+) terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir. Berarti, kriteria yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik dan petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA(+) sesuai standar dan kriteria. Pada tahun 2014 sebanyak 1.097 suspek TB Paru yang diperiksa dahaknya dan yang BTA (+) sebanyak 178 penderita.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

67

4.3.2.2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) (Case Detection Rate / CDR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate / SR) Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) memperlihatkan penemuan TB Paru BTA (+) terhadap jumlah perkiraan TB Paru. Standar CDR TB Paru sebesar 70% sedangkan persentase capaian CDR Kota Tanjungpinang untuk tahun 2014 adalah sebesar 48,63%. Ini berarti Kota Tanjungpinang untuk CDR TB paru belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu sebesar 70%. Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate) tahun 2014 sebesar 73,81% belum mencapai target keberhasilan pengobatan yang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%. Angka keberhasilan pengobatan penderita pada tahun 2014 (penderita yang diobati tahun 2013) menurut puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 9.

4.3.3. Pengendalian Penyakit ISPA ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005 di 10 provinsi, diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 22,30% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak balita yaitu 23,60%. Studi mortalitas pada Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak balita sebesar 15,5%. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

68

Program Pengendalian Penyakit ISPA mengelompokkan penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan bukan Pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit Batuk Pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak

dibutuhkan

terapi

antibiotik.

Faringitis

oleh

kuman

Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Cakupan penemuan penderita pneumonia pada tahun 2014 sebesar 24,45%. Hal ini disebabkan oleh pengendalian pneumonia balita masih berbasis Puskesmas dan pencemaran udara masih cukup tinggi di masyarakat. 4.3.4. Penanggulangan penyakit HIV / AIDS dan PMS Upaya

pelayanan

kesehatan

dalam

rangka

penanggulangan penyakit HIV / AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV / AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan)

atau melalui penelitian pada

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

69

kelompok

berisiko

rendah

seperti

ibu

rumah

tangga

dan

sebagainya. Dinkes Kota Tanjungpinang telah melakukan Program Pencegahan HIV dari ke Anak (PPIA) sejak tahun 2012. Pada program ini semua ibu hamil diharapkan telah melakukan testing HIV pada kontak pertama dengan bidan, paling telat pada usia kehamilan 14 minggu. Hal ini dilakukan apabila si ibu positif HIV akan mendapatkan terapi ARV yang akan dimulai pada usia kehamilan 14 minggu. Dengan ini diharapkan janin yang dilahirkan tidak tertukar HIV dari ibunya. Tahun 2013 telah diperiksa 1977 darah ibu hamil dimana yang reaktif/positif HIV ditemukan 9 orang (0,45%). Dan tahun 214 jumlah ibu hamil yang testing 1978 orang dan yang ditemukan positif 10 (0,50%). Jika dibandingkan dengan jumlah ibu hamil yang ditesting 1978 tahun 2014, dari total 6.638 maka hanya 30% ibu hamil yang diketahui status HIV nya. Untuk itu perlu ditingkatkan kerjasama dengan fasyankes swasta, sehingga semakin banyak anak-anak yang bisa dicegah agar tidak tertular HIV dari ibunya. 4.3.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan

kematian

dalam

waktu

singkat.

Penyakit

ini

merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu: 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

70

kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantauan jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Angka bebas jentik tahun 2014 yang dilaksanakan pemantauan di Kota

Tanjungpinang

yang

dilakukan

oleh

Kader

Jumantik

menunjukkan angka sebesar 84.95% yang artinya ABJ Kota Tanjungpinang masih dibawah standar nasional sebesar 95%.

4.3.6. Pengendalian Penyakit Malaria Di Indonesia kejadian penyakit malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk menular malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4) krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

71

masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang

malaria;

5)

Tidak

efektifnya

pengobatan

karena

Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten,

serta

6)

Menurunnya

perhatian

dan

kepedulian

masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu. Penggalakan pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas kembali Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas Malaria”. Pengendalian malaria di Indonesia yang tertuang dalam Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap sampai tahun 2030. Sasaran wilayah eliminasi dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut: a. Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali, dan Pulau Batam pada tahun 2010; b. Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015; c. Pulau Sumatera (Kecuali Provinsi NAD dan Provinsi Kepulauan Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi pada tahun 2020; dan d. Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi NTT dan Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2030.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

72

Kota Tanjungpinang pada Tahun 2014 telah menerima sertifikasi eliminasi malaria dari Menteri Kesehatan RI. Bebas malaria bukan berarti program penanggulangan malaria tidak dilaksanakan lagi, tapi pemeliharaan agar senantiasa bebas malaria perlu dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga bebas malaria di Kota Tanjungpinang dapat dipertahankan dari tahun ke tahun.

4.3.6.1. Persentase Penderita Malaria yang Diobati Persentase penderita malaria yang diobati merupakan persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana pelayanan kesehatan. Persentase penderita malaria yang diobati tahun 2014 sebesar 100%, berarti semua penderita tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati sesuai pengobatan standar.

4.3.6.2. Pencapaian

Pemeriksaan

Sediaan

Darah

(Konfirmasi

Laboratorium) Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium semua penderita klinis malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya. Pemeriksaan sediaan darah pada tahun 2014 sebesar 274 orang dimana dari yang diperiksa sediaan darah 0,36% positif malaria. Kasus positif malaria ini merupakan kasus luar wilayah Kota Tanjungpinang (impor).

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

73

4.3.7. Pengendalian Penyakit Kusta Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta, digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah. Pada tahun 2014 belum ditemukan penderita baru cacat tingkat II.

4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani

permasalahan

gizi

yang

dihadapi

masyarakat.

Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium.

4.4.1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% (Riskesdas, 2007). Namun demikian keadaan ini menunjukkan bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

74

terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (Fe1) selama tahun 2014 sebesar 94,17% dan Fe-3 sebesar 90,99%. Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Pada tahun 2014 cakupan kunjungan K-4 pada ibu hamil sebesar 90,99% sama dengan cakupan ibu hamil yang mendapat Fe-3 sebesar 90,99%. Salah satu kriteria K-4 adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe-3. Hal ini menunjukan bahwa pencatatan dan pelaporan sudah cukup baik dikarenakan cakupan Fe-3 lebih besar atau sama dengan cakupan K-4. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil menelan tablet Fe. Walaupun dari pelaporan dihasilkan

bahwa

cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe-3 cukup baik namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang diharapkan tidak akan tercapai sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dari janin.

4.4.2. Pemberian kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat. Bukti – bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan secara bermakna angka kematian anak akibat penyakit menular, mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup, kesehatan dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

75

kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak –anak yang mendapat cukup vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lainnya, maka penyakit – penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 IU, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan pada bulan Februari atau bulan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan diluar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A.

Persentase cakupan pemberian

vitamin A tahun 2014 pada bayi sebesar 86,53%, sedangkan anak balita sebesar 85,98% dan ibu nifas sebesar 88,64%.

4.4.3. Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundang-undangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

76

kurangnya ketersediaan dan sarana / prasarana KIE ASI dan MPASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI dan MP-ASI. Persentase bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif tahun 2014 di Kota Tanjungpinang sebesar 26,24%. Berdasarkan jenis kelamin, bayi perempuan 0-6 bulan lebih sedikit yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 26,07% dibandingkan dengan bayi laki-laki 0-6 bulan yang sebesar 26,42%. Di sisi lain promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum dilakukannya rawat gabung antara ibu dan bayinya dan belum / masih rendahnya inisiasi menyusui dini (IMD) serta masih beredarnya susu formula di lingkungan RS. Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan fasilitas/ruangan pemberian ASI di tempat kerja, peningkatan pengetahuan

dan

keterampilan

ibu,

peningkatan

dukungan

keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan

lainnya yang melakukan

kegiatan persalinan. Sepuluh langkah tersebut meliputi : 1) membuat kebijakan tentang menyusui; 2) melatih staf pelayanan kesehatan; 3) KIE kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui; 4) membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan; 5) membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah dari bayinya; 6) memberikan ASI saja kepada Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

77

bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis; 7) menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam); 8) menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; 9) tidak memberi dot kepada bayi; dan 10) mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan. 4.4.4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Berdasarkan laporan dari Puskesmas seKota Tanjungpinang tahun 2014 cakupan penimbangan balita di posyandu sebesar 63,66 %. Grafik 4.9 Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014

70 60

62.5

58.8

51.6

63.66

47.2

50 40

25.6

30

D/S

20

10 0

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

78

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. SARANA, PRASARANA DAN TENAGA KESEHATAN Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh beberapa sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut: 5.1.1. SARANA: a. Rumah Sakit

:

3 buah

b. Puskesmas

:

7 buah

c. Puskesmas Pembantu

: 11 buah

d. Pondok bersalin desa

:

e. Rumah Bersalin

: 10 buah

f. Balai Pengobatan/Klinik

: 14 buah

g. Laboratorium

: 10 buah

h. Optikal

: 22 buah

i.

Apotik

: 42 buah

j.

Toko Obat

: 53 buah

k. Poskeskel

5 buah

: 18 buah (6 bangunan sendiri)

5.1.2. PRASARANA 

Puskesmas Keliling

:



Ambulance

: 17 buah



Puskesmas Keliling Laut

:

5 buah

1 buah

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

79

5.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA Secara umum tenaga medis di Kota Tanjungpinang sebanyak 245 orang, yang terdiri-dari; 58 orang dokter spesialis (spesialis : penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah umum, bedah tulang, syaraf, jiwa, anestesi, mata, THT,

dokter gigi spesialis,

jantung, kulit kelamin, dan radiologi), 146 orang dokter umum, 41 orang dokter gigi. Paramedis perawatan sebanyak; 794 orang, yang terdiri dari 571 orang perawat, 15 perawat gigi dan 208 bidan. Tenaga Kesehatan Lainnya; yang terdiri dari tenaga kefarmasian 155 orang, tenaga Kesehatan masyarakat dan Kesehatan lingkungan 38 orang,

Tenaga gizi 26, Tenaga

keterapian fisik 15 orang, tenaga keteknisan medis 65 orang dan tenaga kesehatan lainnya 44 orang. Khusus Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung oleh 82 orang tenaga, yang terdiri dari; 2 orang S2 kesehatan masyarakat, 3 orang S2 Umum, 4 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 4 orang apoteker, 6 orang S1 kesehatan masyarakat, 11 orang bidan, 16 orang perawat, 3 orang analis kesehatan, 1 orang tenaga gizi, 5 orang sanitarian, 1 orang asisten apoteker, dan 25 orang tenaga umum.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

80

5.2.

KEUANGAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM

5.2.1. Belanja: Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pada Tahun Anggaran 2014, kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 37.428.120.395,(Tiga puluh tujuh miliyar empat ratus dua puluh delapan juta seratus dua puluh ribu tiga ratus sembilan puluh lima rupiah ) yang terdiri dari : Dinas Kesehatan : 1)

Belanja Langsung

Rp. 31.806.483.130,-

2)

Belanja Tidak Langsung

Rp. 5.621.637.265,-

3)

Belanja Kegiatan APBN

Rp.

1.777.700.000,-

4)

Belanja Anggaran PHLN

Rp.

418.910.000,-

Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut : 1) Belanja Kegiatan Langsung bersumber APBD Kota sebesar Rp. 31.806.483.130,- terdiri dari : a)

Program Pelayanan Administrasi

Rp.

1.832.098.000,-

Rp.

987.619.850,-

Perkantoran b)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

c)

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Rp.

43.000.000,-

d)

Program Peningkatan Kapasitas

Rp.

40.000.000,-

Sumber Daya Aparatur

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

81

e)

Program Obat dan Pembekalan

Rp.

1.939.347.100,-

Kesehatan f)

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Rp.

8.689.449.000,-

g)

Program Promosi Kesehatan dan

Rp.

1.799.636.510,-

Pemberdayaan Masyarakat h)

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Rp.

647.955.650,-

i)

Program Pengembangan Lingkungan

Rp.

370.755.600,-

Rp.

1.846.419.170,-

Sehat j)

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

k)

Program Pengadaan, Peningkatan dan

Rp. 12.082.345.210,-

Perbaikan Sarana-Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu l)

Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Rp.

587.854.640,-

Rp.

284.280.000,-

Rp.

184.184.900,-

Rp.

181.595.000,-

Rp.

298.942.500,-

Anak Balita m)

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

n)

Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

o)

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

p)

Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

2) Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN dan Sumber Pemerintah Lainnya sebesar Rp.2.196.610.000,- terdiri dari: a) GF ATM (HIV-AIDS)

Rp.

418.910.000,-

b) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Rp.

577.700.000,-

c) Kegiatan Pembinaan Kesehatan Dasar

Rp. 1.200.000.000,-

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

82

5.2.2. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan Total penerimaan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2014 sebesar 484.013.000,- yang terdiri dari; 1) penerimaan retribusi Puskesmas

Tanjungpinang

sebesar

Rp.

109.042.000,-

2)

penerimaan retribusi Puskesmas Batu 10 sebesar Rp. 98.623.000,3) penerimaan retribusi Puskesmas Sei Jang sebesar Rp. 120.515.000,- 4) penerimaan retribusi Puskesmas Kampung Bugis sebesar Rp. 56.758.000,- 5) penerimaan retribusi Puskesmas Melayu Kota Piring sebesar Rp. 29.405.000,- 6) penerimaan retribusi Puskesmas Mekar Baru Rp. 50.040.000,- dan 7) penerimaan retribusi pelayanan kesehatan non-medik di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 19.620.000,-.

Grafik 5.1 Jumlah Penerimaan Dari Jasa Pelayanan Medis dan Non-medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014 600,000

564,472

474,737.5

500,000

484,013 511,236

400,000

420,453 300,000

394,472

200,000 100,000 0 2009

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: Subbag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

83

BAB VI KESIMPULAN Secara umum, pencapaian program pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang pada tahun 2014 mengalami peningkatan, walaupun beberapa program/kegiatan ada penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Capaian program/kegiatan Kota Tanjungpinang merupakan kontribusi positif dan kerja keras dari 7 Puskesmas yang ada di Kota Tanjungpinang Indikator-indikator makro pencapaian program kesehatan telah/hampir mencapai target yang telah ditetapkan, secara nyata telah dibuktikan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 diseluruh Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang. Selain keberhasilan, masih terdapat hal-hal yang belum maksimal dalam pembangunan kesehatan seperti peran serta masyarakat dan peran sektor swasta yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan, peran dan fungsi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan. Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, seluruh capaian program/kegiatan difokuskan pada target dan capaian Mill enium Development Goals (MDG’s). Oleh sebab itu seluruh jajaran dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lintas sektor dan stakeholders terkait menyatukan gerak dan langkah dalam mencapai target MDG’s.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

84

LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR L

A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18

P

No. Lampiran

L+P

Satuan

GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)

0.23

1.12

240 18 240,953 3.3 1006.1 41.4 103.9 0.67

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

31,680 65,601 0 1,577 4,709 10,161 753

2,798 5 17 6 21 8 26 9

2,906 5 17 6 19 7 19 7

122,785

118,168

11 193

5,704 5 34 6 40 7 45 8

Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif

Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1

%

Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3

% % % % % % %

Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3

per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup

Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5

Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup

Tabel 6 Tabel 6

NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR L

B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kematian karena AIDS 24 Jumlah Kasus Syphilis 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis

P

129 72.47 105.06 274 223.15

No. Lampiran

L+P

49 27.53 41.47 146 123.55

18.22 62.77 4.38 67.15 12.22 24.03 94 48 16 35 0.06 0.00

12.60 76.71 8.22 84.93 3.39 24.87 102 33 7 56 0.00 0.00

1 0.81

0 0.00

0.08 100.00 100.00

0.00 0.00 100.00

0

0

0

0

Satuan

178 Kasus % 73.87 per 100.000 penduduk 420 Kasus 174.31 per 100.000 penduduk 2.38 % 16.23 % 67.62 % 5.71 % 73.33 % 7.89 per 100.000 penduduk 24.45 % 196 Kasus 81 Kasus 23 Jiwa 91 Kasus 0.05 % 0.00 % 1 0.42 0.00 0.00 0.00 0.04 100.00 100.00 -

Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13

Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %

Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17

per 100.000 penduduk <15 tahun

Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19

0 Kasus 0% 0 Kasus

NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR L

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi Persentase obesitas Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam

C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)

P 0

0

0

0

5

5

0 0 233.74 0.35 0.04 0.00 0 10.41 4.63

0 0 230.18 0.00 0.00 0.00 0 10.22 8.48 1.69 0.14

Satuan 0 0 0 0 10 0 0 0 232.00 0.18 0.02 0.00 0 10.31 6.77

-

61.89

100 2.64 91.11

No. Lampiran

L+P

94 90.99 90.44 89.71 88.64 173.24 90.99 87.98 65.25

100 2.34 97.65

63.54 7.00 73.33 100 2.49 94.32

Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % %

Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22

% % % % % % % % % % % % % %

Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38

Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28

NO 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67

ANGKA/NILAI

INDIKATOR Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

68 69 70 71 72 73

Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)

L

P

90.00 26.42 71.30

96.43 26.07 70.37

99.45 90.94 86.38 85.41 74.96 0.60 61.10 63.81 0.42 100.00 90.63

94.48 86.85 86.68 86.56 75.45 0.33 62.50 63.50 0.41 100.00 89.88

93.17 26.24 70.84 100.00 97.00 88.93 86.53 85.98 75.20 0.47 61.79 63.66 0.41 100.00 90.26

32.27 40.82

32.36 39.22

0.18 82.43 100.00 32.31 40.03

40.82 89.07

39.22 94.08

44.40 92.56 7.26 38.60 16.57

44.70 111.28 7.82 23.06 9.41

No. Lampiran

L+P

Satuan % % % % % % % % % % % % % % %

sekolah sekolah % %

40.03 % 91.54 %

Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 76 77 78 79 80 81 82

Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS

44.55 101.74 7.53 30.18 12.69 50.15 50.41 3.61

% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari

Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56

NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR L

83 Average Length of Stay (ALOS) di RS

P

No. Lampiran

L+P

Satuan 3.82 Hari

Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS

49.54 %

Tabel 57

23.79 25.65 99.13 36.72 81.22 66.03 27.73 37.98

% % % % % % % % %

Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65

3.00 1.00 6.00 5.00 11.00 42.00 100.00 125.00 72.00 0.84

RS RS

Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67

% Posyandu % per 100 balita

Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69

C.4 Keadaan Lingkungan 88 89 90 91 92 93

Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik

D. D.1 94 95 96 97

SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu

98 99 100 101 102 103

18.00 Poskesdes 5.00 Polindes 19.00 Posbindu

Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70

NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR L

P

104 Jumlah Desa Siaga 105 Persentase Desa Siaga D.2 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119

Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi

D.3 120 121 122

Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita

44.00 66.00

10.00 80.00

10.00

35.00

111.00

208.00 176.02 460.00

7.00 54.00 11.00 7.00 5.00

8.00 101.00 14.00 6.00 21.00

No. Lampiran

L+P

Satuan 18.00 Desa 100.00 %

Tabel 71 Tabel 71

54.00 146.00 83.00 45.00 18.68

Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72

571.00 236.98 15.00 155.00 25.00 13.00 26.00

Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang

588,721,650.00 Rp % 4,441,705,790.00 Rp

Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77

Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81

TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH

LUAS NO

KECAMATAN

WILAYAH 2

DESA

KELURAHAN

(km ) 1

2

3

4

5

DESA + KELURAHAN 6

JUMLAH PENDUDUK 7

JUMLAH

RATA-RATA

KEPADATAN

RUMAH

JIWA/RUMAH

PENDUDUK

TANGGA

TANGGA

per km 2

8

9

10

1 TANJUNGPINANG BARAT

34.5

0

4

4

60,138

18,646

3.23

1743.13

2 TANJUNGPINANG TIMUR

83.5

0

5

5

91,615

27,186

3.37

1097.19

3 TANJUNGPINANG KOTA

52.5

0

4

4

23,844

7,148

3.34

454.17

4 BUKIT BESTARI

69.0

0

5

5

65,356

19,699

3.32

947.19

JUMLAH (KAB/KOTA)

239.5

0

18

18

240,953

72,679

3.32

1,006

Sumber: - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+

JUMLAH

JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI+PEREMPUAN

RASIO JENIS KELAMIN

3

4

5

6

7,693 11,434 11,498 9,615 9,386 9,361 12,187 12,334 10,345 8,483 6,528 5,094 3,396 2,147 1,589 1,695

7,187 10,639 10,757 9,177 8,833 9,668 12,473 12,191 9,835 7,446 6,066 4,606 3,329 2,253 1,619 2,089

14,880 22,073 22,255 18,792 18,219 19,029 24,660 24,525 20,180 15,929 12,594 9,700 6,725 4,400 3,208 3,784

107.04 107.47 106.89 104.77 106.26 96.82 97.71 101.17 105.19 113.93 107.62 110.59 102.01 95.30 98.15 81.14

122,785

118,168

240,953

103.91

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang

41.44

TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH NO

VARIABEL

PERSENTASE

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI+ PEREMPUAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI+ PEREMPUAN

3

4

5

6

7

8

103,658

100,342

204,000

237

1,127

1,364

0.23

1.12

0.67

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD

27,061

0.00

0.00

13.27

b. SD/MI

47,666

0.00

0.00

23.37

c. SMP/ MTs

31,680

0.00

0.00

15.53

d. SMA/ MA

65,601

0.00

0.00

32.16

0.00

0.00

0.00

1

2

1

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS

2

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

3

PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN f. DIPLOMA I/DIPLOMA II

1,577

0.00

0.00

0.77

g. AKADEMI/DIPLOMA III

4,709

0.00

0.00

2.31

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV

10,161

0.00

0.00

4.98

753

0.00

0.00

0.37

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) Sumber: '- Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinnag '- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpiang

TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN NO

1

KECAMATAN

LAKI-LAKI

NAMA PUSKESMAS

2

PEREMPUAN

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP

MATI

HIDUP + MATI

HIDUP

MATI

HIDUP + MATI

HIDUP

MATI

HIDUP + MATI

4

5

6

7

8

9

10

11

12

3

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

752

6

758

742

4

746

1,494

10

1,504

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

440

0

440

500

3

503

940

3

943

Melayu Kota Piring

357

3

360

390

3

393

747

6

753

Mekar Baru

260

2

262

283

3

286

543

5

548

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

164

0

164

163

0

163

327

0

327

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

825

3

828

828

2

830

1,653

5

1,658

2,798

14

2,812

2,906

15

2,921

5,704

29

5,733

JUMLAH (KAB/KOTA)

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

4.98

5.14

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

5.06

TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN NO

KECAMATAN

LAKI - LAKI

PUSKESMAS NEONATAL

1

2

3

BAYIa

4

PEREMPUAN

ANAK BALITA

5

6

BALITA

NEONATAL

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYIa

ANAK BALITA

BALITA

NEONATAL

BAYIa

ANAK BALITA

BALITA

7

8

9

10

11

12

13

14

15

5

0

1

0

1

2

4

2

6

0

4

3

4

0

4

7

8

0

8

5

1

6

2

2

0

2

7

7

1

8

1

1

0

1

3

3

0

3

4

4

0

4

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2

3

2

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

4

4

Melayu Kota Piring

5

Mekar Baru 3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

3

4

0

4

3

3

0

3

6

7

0

7

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

2

4

2

6

6

6

0

6

8

10

2

12

26

17

19

0

19

34

40

5

45

JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

17

21

6.08

7.51

5 1.79

9.29

5.85

6.54

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

0.00

6.54

5.96

7.01

0.88

7.89

TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

JUMLAH LAHIR HIDUP

3

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2

TANJUNGPINANG TIMUR

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 tahun

20-34 tahun

5

6

4

≥35 tahun JUMLAH 7

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 tahun

20-34 tahun

9

10

8

≥35 tahun JUMLAH 11

JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 tahun

20-34 tahun

13

14

12

≥35 tahun JUMLAH 15

JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 tahun

20-34 tahun

17

18

16

≥35 tahun JUMLAH 19

20

1,494

0

1

0

1

0

1

0

1

0

0

0

0

0

2

0

2

Batu 10

940

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

1

2

0

3

1

4

Melayu Kota Piring

747

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Mekar Baru

543

0

0

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

327

0

0

0

0

0

1

0

1

0

0

0

0

0

1

0

1

1,653

0

2

0

2

0

0

0

0

0

1

0

1

0

3

0

3

5,704

0

4

1

5

0

3

0

3

0

2

1

3

0

9

2

11

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

192.85

TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

JUMLAH KASUS BARU TB BTA+

JUMLAH PENDUDUK

L

3

P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

L

L+P 11

JUMLAH SELURUH KASUS TB P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

12

13

14

15

KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L+P 16

JUMLAH

%

17

18

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

30,553

29,585

60,138

23

76.67

7

23.33

30

23

65.71

12

34.29

35

1

2.86

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

20,066

19,015

39,081

22

68.75

10

31.25

32

29

72.50

11

27.50

40

1

2.50

Melayu Kota Piring

15,055

14,488

29,543

7

100.00

0

0.00

7

8

88.89

1

11.11

9

0

0.00

Mekar Baru

11,859

11,132

22,991

2

50.00

2

50.00

4

2

50.00

2

50.00

4

0

0.00

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

12,399

11,445

23,844

2

50.00

2

50.00

4

5

50.00

5

50.00

10

0

0.00

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

32,853

32,503

65,356

18

75.00

6

25.00

24

22

75.86

7

24.14

29

0

0.00

34

72.34

13

27.66

47

117

68.82

53

31.18

170

0

0.00

7

70.00

3

30.00

10

17

56.67

13

43.33

30

1

3.33

14

70.00

6

30.00

20

51

54.84

42

45.16

93

7

7.53

129

72.47

49

27.53

178

274

65.24

146

34.76

420

10

2.38

RSUD Kota TPI RSAL RSUD Prov. Kepri JUMLAH (KAB/KOTA)

122,785

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK

118,168

240,953

105.06

41.47

73.87 223.15

123.55

174.31

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 240953

TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TB PARU NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1

2

3

SUSPEK L

P

L+P

L

P

L+P

L

% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P

4

5

6

7

8

9

10

11

BTA (+)

L+P 12

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

61

26

87

23

7

30

37.70

26.92

34.48

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

56

39

95

22

10

32

39.29

25.64

33.68

Melayu Kota Piring

33

16

49

7

0

7

21.21

0.00

14.29

Mekar Baru

17

19

36

2

2

4

11.76

10.53

11.11

17

9

26

2

2

4

11.76

22.22

15.38

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

116

61

177

18

6

24

15.52

9.84

13.56

RSUD Kota TPI

230

105

335

34

13

47

14.78

12.38

14.03

RSAL

87

64

151

7

3

10

8.05

4.69

6.62

RSUD Prov. Kepri

91

50

141

14

6

20

15.38

12.00

14.18

708

389

1,097

129

49

178

18.22

12.60

16.23

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

L

P

L+P

L

P

ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)

L+P

L

P

L+P

JUMLA H

%

JUMLA H

%

JUMLA H

%

JUMLA H

%

JUMLA H

%

JUMLA H

%

L

P

L+P

L

P

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

L+P 24

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

16

5

21

15

93.75

5

100.00

20

95.24

0

0.00

0

0.00

0

0.00

93.75 100.00

95.24

1

0

1

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

20

8

28

13

65.00

8

100.00

21

75.00

1

5.00

0

0.00

1

3.57

70.00 100.00

78.57

1

0

1

Melayu Kota Piring

4

5

9

4

100.00

5

100.00

9

100.00

0

0.00

0

0.00

0

0.00 100.00 100.00 100.00

0

1

1

Mekar Baru

5

8

13

5

100.00

7

87.50

12

92.31

0

0.00

0

0.00

0

0.00 100.00

92.31

0

0

0

20.00 100.00 100.00 100.00

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

2

3

5

2

100.00

2

66.67

4

80.00

0

0.00

1

33.33

1

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

30

14

44

20

66.67

13

92.86

33

75.00

0

0.00

0

0.00

0

RSUD Kota TPI

30

10

40

12

40.00

6

60.00

18

45.00

0

0.00

0

0.00

RSAL

15

7

22

12

80.00

6

85.71

18

81.82

2

13.33

1

14.29

RSUD Prov. Kepri

15

13

28

3

20.00

4

30.77

7

25.00

3

20.00

4

137

73

210

86

62.77

56

76.71

142

67.62

6

4.38

6

JUMLAH (KAB/KOTA)

87.50

0

0

0

0.00

66.67

92.86

75.00

4

0

4

0

0.00

40.00

60.00

45.00

7

2

9

3

13.64

93.33 100.00

95.45

0

0

0

30.77

7

25.00

40.00

61.54

50.00

2

1

3

8.22

12

5.71

67.15

84.93

73.33

15

4

19

12.22

3.39

7.89

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PNEUMONIA PADA BALITA NO

1

KECAMATAN

JUMLAH BALITA

PUSKESMAS

2

3

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA

L

P

L

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

L+P JUMLAH 14

% 15

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

3,494

3,430

6,924

349

343

692

99

28.33

95

27.70

194

28.02

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

2,168

2,090

4,258

217

209

426

111

51.20

128

61.24

239

56.13

Melayu Kota Piring

1,710

1,662

3,372

171

166

337

1

0.58

2

1.20

3

0.89

Mekar Baru

1,274

1,202

2,476

127

120

248

59

46.31

57

47.42

116

46.85

3

TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis

1,455

1,336

2,791

146

134

279

17

11.68

16

11.98

33

11.82

4

BUKIT BESTARI

3,755

3,709

7,464

376

371

746

46

12.25

36

9.71

82

10.99

13,429

27,285

1,386

1,343

2,729

333

24.03

334

24.87

667

24.45

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sei Jang

13,856

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

HIV NO

AIDS

KELOMPOK UMUR

SYPHILIS

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

L

P

L+P

PROPORSI KELOMPOK UMUR

L

P

L+P

PROPORSI KELOMPOK UMUR

L

P

L+P

L

P

L+P

PROPORSI KELOMPOK UMUR

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

1

2

1

≤ 4 TAHUN

2

1

3

1.53

3

0

3

3.70

0

0

0

0

0

0

0.00

2

5 - 14 TAHUN

0

2

2

1.02

0

1

1

1.23

0

0

0

0

0

0

0.00

3

15 - 19 TAHUN

0

3

3

1.53

0

1

1

1.23

0

0

0

0

0

0

0.00

4

20 - 24 TAHUN

7

13

20

10.20

5

11

16

19.75

2

3

5

6

0

6

6.59

5

25 - 49 TAHUN

76

78

154

78.57

33

15

48

59.26

11

3

14

28

55

83

91.21

6

≥ 50 TAHUN

9

5

14

7.14

7

5

12

14.81

3

1

4

1

1

2

2.20

94

102

196

48

33

81

16

7

23

35

56

91

47.96

52.04

59.26

40.74

69.57

30.43

38.46

61.54

JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 DONOR DARAH NO

UNIT TRANSFUSI DARAH

1

1

2

PMI TANJUNGPINANG

JUMLAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P

JUMLAH PENDONOR

POSITIF HIV L

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

5,100

607

5,707

5,100

100.00

607

100.00

5,707

100.00

3

0.06

0

0.00

3

0.05

5,100

607

5,707

5,100

100.00

607

100.00

5,707

100.00

3

0.06

0

-

3

0.05

Sumber: - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 DIARE NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH TARGET PENEMUAN

DIARE DITANGANI L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

30,553

29,585

60,138

654

633

1,287

333

50.93

328

51.81

661

51.36

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

20,066

19,015

39,081

429

407

836

175

40.75

212

52.10

387

46.27

Melayu Kota Piring

15,055

14,488

29,543

322

310

632

285

88.46

295

95.15

580

91.74

Mekar Baru

11,859

11,132

22,991

254

238

492

194

76.44

183

76.82

377

76.62

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

12,399

11,445

23,844

265

245

510

235

88.57

249

101.66

484

94.85

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

32,853

32,503

65,356

703

696

1,399

300

42.67

291

41.84

591

42.26

122,785

118,168

240,953

2,628

2,529

5,156

1,522

57.92

1,558

61.61

3,080

59.73

JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK

214

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KASUS BARU NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering

Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah

L

P

L+P

L

P

L+P

L

PB + MB P

L+P

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Melayu Kota Piring

0

0

0

1

0

1

1

0

1

Mekar Baru

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

0

0

0

0

0

0

0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

0

1

1

0

1

100.00

0.00

100.00

0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN

0

0

0.00

0.00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

0.81

0

0.42

TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

PENDERITA KUSTA 4

KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

CACAT TINGKAT 2

JUMLAH

%

JUMLAH

%

5

6

7

8

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

0

0

0.00

0

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

0

0

0.00

0

0

Melayu Kota Piring

1

0

0.00

0

0

Mekar Baru

0

0

0.00

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

0.00

0

0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0.00

0

0

1

0

0.00

0

0

JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

0

TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

Pausi Basiler/Kusta kering

Multi Basiler/Kusta Basah

JUMLAH

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Melayu Kota Piring

0

0

0

1

0

1

1

0

1

Mekar Baru

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

0

0

0

0

0

0

0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

0

1

1

0

1

JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

0.08

0.00

0.04

TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KUSTA (PB) NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

KUSTA (MB) RFT PB

PENDERITA PBa

L

RFT MB

P

PENDERITA MBa

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

0

1

1

100

0

0

1

100

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

2

1

100

1

100

2

100

Melayu Kota Piring

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Mekar Baru

2

0

2

2

100

0

0

2

100

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

0

1

1

100

0

0

1

100

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

0

0

1

100

1

100

2

0

2

2

100.0

0

0.0

2

100.0

3

2

5

3

100

2

100

5

100

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)

1

2

3

4

5

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

0

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

0

0

Melayu Kota Piring

0

0

Mekar Baru

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0

0

JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 59,208

0.00

TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO

KECAMATAN

DIFTERI

PUSKESMAS

JUMLAH KASUS 1

2

3

L

P

L+P

4

5

6

TETANUS (NON NEONATORUM)

PERTUSIS MENINGGAL 7

JUMLAH KASUS

L

P

L+P

L

P

L+P

8

9

10

11

12

13

TETANUS NEONATORUM

MENINGGAL 14

JUMLAH KASUS L

P

L+P

15

16

17

MENINGGAL 18

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Melayu Kota Piring

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Mekar Baru

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

0.00

0.00

0.00

TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO

KECAMATAN

CAMPAK

PUSKESMAS

POLIO

JUMLAH KASUS 1

2

3

HEPATITIS B

MENINGGAL

L

P

L+P

4

5

6

7

L

P

L+P

L

P

8

9

10

11

12

L+P 13

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

5

5

10

0

0

0

0

0

0

0

Melayu Kota Piring

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Mekar Baru

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

5

5

10

0

0

0

0

0

0

0

JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

0.0

TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

JUMLAH KASUS

3

MENINGGAL

CFR (%)

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

57

64

121

0

0

0

0.00

0.00

0.00

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

71

98

169

1

0

1

1.41

0.00

0.59

Melayu Kota Piring

45

31

76

0

0

0

0.00

0.00

0.00

Mekar Baru

42

30

72

0

0

0

0.00

0.00

0.00

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

19

10

29

0

0

0

0.00

0.00

0.00

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

53

39

92

0

0

0

0.00

0.00

0.00

287

272

559

1

0

1

0.35

0.00

0.18

233.74

230.18

232.00

JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 MALARIA NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

SUSPEK L

P

L+P

4

5

6

L

P

L+P

7

8

9

MENINGGAL

CFR

POSITIF L

%

P

%

L+P

%

L

P

L+P

L

P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

L+P 21

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

29

19

48

29

19

48

1

3.45

-

-

1.00

2.08

0

0

0

-

-

-

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

31

27

58

31

27

58

1

3.23

-

-

1.00

1.72

0

0

0

-

-

-

Melayu Kota Piring

10

5

15

10

5

15

1

10.00

-

-

1.00

6.67

0

0

0

-

-

-

Mekar Baru

13

9

22

13

9

22

0.00

-

-

-

-

0

0

0

-

-

-

-

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

31

11

42

31

11

42

1

3.23

-

-

1.00

2.38

0

0

0

-

-

-

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

55

34

89

55

34

89

1

1.82

-

-

1.00

1.12

0

0

0

-

-

-

169

105

274

169

105

274

5

2.96

-

-

5.00

1.82

0

0

0

-

-

-

JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

122,785 0.04

118,168 0.00

240,953 0.02

TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1

2

3

KASUS BARU DITEMUKAN

JUMLAH SELURUH KASUS

L

P

L+P

L

P

L+P

4

5

6

7

8

9

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

0

0

0

0

0

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

0

0

0

0

0

0

Melayu Kota Piring

0

0

0

0

0

0

Mekar Baru

0

0

0

0

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

0

0

0

0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO

1

KECAMATAN

LAKI-LAKI

PUSKESMAS

2

PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI-LAKI

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

PEREMPUAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

3

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

21,413

21,045

42,458

4,293

20.05

5,475

26.02

9,768

23.01

283

6.59

335

6.12

618

6.33

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

12,534

11,903

24,437

4,298

34.29

4,841

40.67

9,139

37.40

697

16.22

749

15.47

1446

15.82

10,050

9,800

19,850

4,370

43.48

5,540

56.53

9,910

49.92

553

12.65

664

11.99

1217

12.28

Mekar Baru

7,454

6,945

14,399

2,360

31.66

4,211

60.63

6,571

45.64

271

11.48

406

9.64

677

10.30

8,788

8,221

17,009

3,056

34.77

3,728

45.35

6,784

39.88

558

18.26

732

19.64

1290

19.02

22,175

22,389

44,564

16,928

76.34

19,660

87.81

36,588

82.10

1315

7.77

1554

7.90

2869

7.84

82,414

80,303

162,717

35,305

42.84

43,455

54.11

78,760

48.40

Melayu Kota Piring

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

3,677

10.41

4,440

10.22

8,117

10.31

TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI

1

2

3

4

LAKI-LAKI + PEREMPUAN PEREMPUAN 5

6

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI

PEREMPUAN

OBESITAS

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

4,293

5,475

9,768

4,293

100.00

5,475

100.00

9,768

100.00

71

1.65

541

9.88

612

6.27

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

4,298

4,841

9,139

4,298

100.00

4,841

100.00

9,139

100.00

194

4.51

315

6.51

509

5.57

Melayu Kota Piring

3,394

7,062

10,456

3,394

100.00

7,062

100.00

10,456

100.00

32

0.94

83

1.18

115

1.10

Mekar Baru

2,360

4,211

6,571

2,360

100.00

2,360

56.04

4,720

71.83

1

0.04

4

0.17

5

0.11

3,056

3,728

6,784

3,056

100.00

3,728

100.00

6,784

100.00

127

4.16

149

4.00

276

4.07

23,778

23,808

47,586

16,928

71.19

19,660

82.58

36,588

76.89

1163

6.87

2567

13.06

3730

10.19

41,179

49,125

90,304

34,329

83.37

43,126

87.79

77,455

85.77

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

1,588

4.63

3,659

8.48

5,247

6.77

TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN

1

2

3

4

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA

IVA POSITIF

TUMOR/BENJOLAN

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

5

6

7

8

9

10

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

7318

255

3.48

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

5139

418

8.13

Melayu Kota Piring

3854

10

0.26

Mekar Baru

2941

29

12

0.16

1

0.39

0.00

0

0.00

0

0.00

0

0.00

0.99

0

0.00

0

0.00

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

2687

0

0.00

0

0.00

0

0.00

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

8099

0

0.00

0

0.00

0

0.00

712

2

12

1.69

1

0.14

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination

30,038

TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 YANG TERSERANG NO

1

JENIS KEJADIAN LUAR BIASA

JUMLAH JUMLAH DESA/KE KEC L

2

1

3

0

4

0

0

WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAH UI 5

DITANGG U-LANGI 6

0

0

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

JUMLAH PENDERITA

KELOMPOK UMUR PENDERITA

AKHIR

L

P

L+P

0-7 HARI

7

8

9

10

11

0

0

0

0

0

JUMLAH KEMATIAN

JUMLAH PENDUDUK TERANCAM

ATTACK RATE (%)

CFR (%)

8-28 HARI

1-11 BLN

1-4 THN

5-9 THN

10-14 THN

15-19 THN

20-44 THN

45-54 THN

55-59 THN

60-69 THN

70+ THN

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

-

-

-

-

-

-

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

KLB DI DESA/KELURAHAN NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

JUMLAH

DITANGANI <24 JAM

%

4

5

6

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

0

0

0.00

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

0

0

0.00

Melayu Kota Piring

0

0

0.00

Mekar Baru

0

0

0.00

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0

0.00

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0

0.00

0

0

0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 IBU HAMIL NO

KECAMATAN

IBU BERSALIN/NIFAS

K1

PUSKESMAS

K4

JUMLAH

1

2

3

4

JUMLAH JUMLAH

%

JUMLAH

%

5

6

7

8.00

9

PERSALINAN DITOLONG NAKES

MENDAPAT YANKES NIFAS

IBU NIFAS MENDAPAT VIT A

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

10

11

12

13

14

15

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

1,685

1,674

99.35

1,584

94.01

1,608

1,504

93.53

1,500

93.28

1,501

93.35

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

1,036

1,017

98.17

996

96.14

989

943

95.35

940

95.05

940

95.05

Melayu Kota Piring

821

820

99.88

800

97.44

783

753

96.17

723

92.34

680

86.85

Mekar Baru

602

591

98.17

573

95.18

575

548

95.30

545

94.78

545

94.78

679

369

54.34

344

50.66

649

327

50.39

326

50.23

327

50.39

1,815

1,780

98.07

1,743

96.03

1,735

1,658

95.56

1,653

95.27

1,626

93.72

6,638

6,251

94.17

6,040

90.99

6,339

5,733

90.44

5,687

89.71

5,619

88.64

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

JUMLAH IBU HAMIL

3

4

TT-1

TT-2

TT-3

TT-4

TT-5

TT2+

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

1,685

1,191

70.68

1,083

64.27

1,036

61.48

1,167

69.26

1,167

69.26

4,453

264.27

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

1,036

1,012

97.68

983

94.88

727.00

70.17

578.00

55.79

492.00

47.49

2,780

268.34

Melayu Kota Piring

821

538

65.53

524

63.82

462.00

56.27

462.00

56.27

462.00

56.27

1,910

232.64

Mekar Baru

602

132

21.93

132

21.93

92.00

15.28

92.00

15.28

92.00

15.28

408

67.77

679

57

8.39

57

8.39

57.00

8.39

57.00

8.39

57.00

8.39

228

33.58

1,815

1,696

93.44

914

50.36

433.00

23.86

265.00

14.60

109.00

6.01

1,721

94.82

6,638

4,626

69.69

3,693

55.63

2,807

42.29

2,621

39.48

2,379

35.84

11,500

173.24

3

TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)

3

4

TT-1

TT-2

TT-3

TT-4

TT-5

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

16,063

2,914

18.14

2,762

17.19

2,704

16.83

2,795

17.40

2,795

17.40

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

10,197

1,129

11.07

1,083

10.62

737

7.23

586

5.75

500

4.90

Melayu Kota Piring

8,279

985

11.90

890

10.75

462

5.58

462

5.58

462

5.58

Mekar Baru

5,853

393

6.71

393

6.71

163

2.78

118

2.02

118

2.02

6,095

66

1.08

67

1.10

57

0.94

57

0.94

80

1.31

17,879

1,773

9.92

969

5.42

488

2.73

275

1.54

118

0.66

64,366

7,260

11.3

6,164

9.58

4,611

7.16

4,293

6.67

4,073

6.33

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 FE1 (30 TABLET)

FE3 (90 TABLET)

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH IBU HAMIL

JUMLAH

%

JUMLAH

%

1

2

3

4

5

6

7

8

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

1685

1,674

99.35

1,584

94.01

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

1036

1,017

98.17

996

96.14

Melayu Kota Piring

821

820

99.88

800

97.44

Mekar Baru

602

591

98.17

573

95.18

679

369

54.34

344

50.66

1815

1,780

98.07

1,743

96.03

6638

6,251

94.17

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

6040

90.99

TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

JUMLAH IBU HAMIL

3

4

PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5

PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI

JUMLAH BAYI

L

P

L+P

S

%

L

P

L+P

L

P

L+P

S

%

S

%

S

%

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

1,685

337

334

99.11

774

759

1,533

116

114

230

111

95.61

108

94.86

219

95.24

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

1,036

207

188

90.7

481

463

944

72

69

142

55

76.23

66

95.03

121

85.45

Melayu Kota Piring

821

164

157

95.6

379

368

747

57

55

112

42

73.88

40

72.46

82

73.18

Mekar Baru

602

120

94

78.1

282

266

548

42

40

82

19

44.92

20

50.13

39

47.45

679

136

32

23.6

322

295

617

48

44

93

2

4.14

5

11.30

7

7.56

1,815

363

363

100.0

832

822

1,654

125

123

248

56

44.87

52

42.17

108

43.53

6,638

1,328

1168

87.98

3,070

2,973

6,043

461

446

906

285

61.89

291

65.25

576

63.54

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO

1

KECAMATAN

2

NON MKJP

MKJP

PUSKESMAS IUD

%

MOP

%

6

3

MOW

%

IM PLAN

%

JUMLAH

11

12

%

KON DOM

%

13

14

15

SUNTIK

PIL

17

18

%

OBAT VAGINA

%

LAIN NYA

%

19

20

21

22

23

JUMLA H

% MKJP + NON MKJP

26

27

4

5

7

8

9

10

Tanjungpinang

213

2.63

2

0.02

153

1.89

391

4.83

759

9.38

236

2.92

4,551

56.25 2,545

31.45

0

0.0

0

0.00

7,332

90.62

8,091

100.0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

188

3.78

6

0.12

105

2.11

376

7.56

675

13.57

139

2.79

2,309

46.40 1,853

37.24

0

0.0

0

0.00

4,301

86.43

4,976

100.0

Melayu Kota Piring

105

3.88

1

0.04

81

3.00

144

5.33

331

12.24

54

2.00

1,386

51.26

933

34.50

0

0.0

0

0.00

2,373

87.76

2,704

100.0

Mekar Baru

19

0.59

0

0.00

0

0.00

20

0.62

39

1.21

210

6.54

1,560

48.60 1,401

43.64

0

0.0

0

0.00

3,171

98.79

3,210

100.0

67

4.80

3

0.22

38

2.72

198

14.19

306

21.94

51

3.66

668

47.89

370

26.52

0

0.0

0

0.00

1,089

78.06

1,395

100.0

669

8.43

5

0.06

151

1.90 1,175

14.81

2,000

25.21

419

5.28

2,941

37.07 2,432

30.65

0

0.0

142

1.79

5,934

74.79

7,934

100.0

1,261

4.45

17

0.06

528

1.87 2,304

8.14

4,110

14.52 1,109

3.92

13,415

47.39 9,534

33.68

0

0.0

142

0.50 24,200

85.48

28,310

100.0

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

25

MKJP + NON MKJP

TANJUNGPINANG BARAT

TANJUNGPINANG KOTA

24

%

1

3

16

%

TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PESERTA KB BARU NO

KECAMATAN

PUSKESMAS IUD

1

2

3

NON MKJP

MKJP

4

%

MOP

5

6

%

MOW

7

8

%

IMPLAN

9

10

%

JUMLAH

11

12

%

KONDOM

%

SUNTIK

13

14

15

16

%

PIL

17

18

%

OBAT VAGINA

%

LAIN NYA

%

JUMLAH

19

20

21

22

23

24

%

MKJP + NON MKJP

25

26

% MKJP + NON MKJP 27

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

31

5.32

0

0.00

2

0.34

62

10.63

95

16.30

40

6.86

264

45.28

184

31.56

0

0.0

0

0.00

488

83.70

583

100.0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

21

2.34

0

0.00

0

0.00

29

3.23

50

5.57

0

0.00

493

54.96

354

39.46

0

0.0

0

0.00

847

94.43

897

100.0

Melayu Kota Piring

0

0.00

0

0.00

0

0.00

1

2.13

1

2.13

2

4.26

30

63.83

14

29.79

0

0.0

0

0.00

46

97.87

47

100.0

Mekar Baru

0

0.00

0

0.00

0

0.00

0

0.00

0

0.00

26

5.30

316

64.36

149

30.35

0

0.0

0

0.00

491

100.00

491

100.0

5

2.23

0

0.00

0

0.00

21

9.38

26

11.61

3

1.34

159

70.98

36

16.07

0

0.0

0

0.00

198

88.39

224

100.0

84

18.30

0

0.00

5

1.09

37

8.06

126

27.45

1

0.22

261

56.86

65

14.16

0

0.0

6

1.31

333

72.55

459

100.0

141

5.22

0

0.00

7

0.26

150

5.55

298

11.03

72

2.67

1,523

56.39

802

29.69

0

0.0

6

0.22

2,403

88.97

2,701

100.0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

JUMLAH PUS 4

PESERTA KB BARU

PESERTA KB AKTIF

JUMLAH

%

JUMLAH

%

5

6

7

8

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

8,986

583

6.49

8,091

90.04

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

6,885

897

13.03

4,976

72.27

Melayu Kota Piring

4,895

47

0.96

2,704

55.24

Mekar Baru

4,050

491

12.12

3,210

79.26

3,474

224

6.45

1,395

40.16

10,317

459

4.45

7,934

76.90

38,607

2,701

7.00

28,310

73.33

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

JUMLAH LAHIR HIDUP L L

P

L+P

JUMLAH

4

5

6

7

P %

JUMLAH

8

9

BBLR L+P

%

JUMLAH

10

11

L %

JUMLAH

12

13

P %

JUMLAH

14

15

L+P %

JUMLAH

%

16

17

18

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

752

742

1,494

752

100.0

742

100.0

1,494

100.0

15

1.99

12

1.62

27

1.81

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

440

500

940

440

100.0

500

100.0

940

100.0

18

4.09

15

3.00

33

3.51

Melayu Kota Piring

357

390

747

357

100.0

390

100.0

747

100.0

11

3.08

18

4.62

29

3.88

Mekar Baru

260

283

543

260

100.0

283

100.0

543

100.0

7

2.69

3

1.06

10

1.84

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

164

163

327

164

100.0

163

100.0

327

100.0

5

3.05

5

3.07

10

3.06

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

825

828

1,653

825

100.0

828

100.0

1,653

100.0

18

2.18

15

1.81

33

2.00

2,798

2,906

5,704

2,798

100.0

2,906

100.0

5,704

100.0

74

2.64

68

2.34

142

2.49

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P

JUMLAH BAYI NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1

2

3

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P

L

P

L +P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

774

759

1,533

753

97.29

740

97.50

1,493

97.39

753

97.29

740

97.50

1,493

97.39

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

481

463

944

439

91.27

500

107.99

939

99.47

437

90.85

498

107.56

935

99.05

Melayu Kota Piring

379

368

747

358

94.46

389

105.71

747

100.00

329

86.81

362

98.37

691

92.50

Mekar Baru

282

266

548

260

92.20

283

106.39

543

99.09

260

92.20

282

106.02

542

98.91

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

322

295

617

164

50.93

163

55.25

327

53.00

162

50.31

161

54.58

323

52.35

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

832

822

1,654

823

98.92

828

100.73

1,651

99.82

822

98.80

824

100.24

1,646

99.52

3,070

2,973

6,043

2,797

91.11

2,903

97.65

5,700

94.32

2,763

90.00

2,867

96.43

5,630

93.17

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1

2

3

JUMLAH BAYI L

P

L+P

4

5

6

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

325

323

648

53

16.31

52

16.10

105

16.20

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

194

176

370

77

39.69

85

48.30

162

43.78

Melayu Kota Piring

137

156

293

55

40.15

54

34.62

109

37.20

Mekar Baru

116

112

228

16

13.79

18

16.07

34

14.91

38

41

79

9

23.68

13

31.71

22

27.85

409

427

836

112

27.38

100

23.42

212

25.36

1,219

1,235

2,454

322

26.42

322

26.07

644

26.24

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PELAYANAN KESEHATAN BAYI

JUMLAH BAYI NO 1

KECAMATAN

L

PUSKESMAS

2

3

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

774

759

1,533

655

84.63

580

76.42

1,235

80.56

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

481

463

944

308

64.03

366

79.05

674

71.40

Melayu Kota Piring

379

368

747

279

73.61

284

77.17

563

75.37

Mekar Baru

282

266

548

247

87.59

213

80.08

460

83.94

3

TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis

322

295

617

180

55.90

156

52.88

336

54.46

4

BUKIT BESTARI

832

822

1,654

520

62.50

493

59.98

1,013

61.25

3,070

2,973

6,043

2,189

71.30

2,092

70.37

4,281

70.84

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH DESA/KELURAHAN

DESA/KELURAHAN UCI

% DESA/KELURAHAN UCI

1

2

3

4

5

6

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

4

4

100.0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

2

2

100.0

Melayu Kota Piring

2

2

100.0

Mekar Baru

1

1

100.0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

4

100.0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

5

5

100.0

18

18

100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

JUMLAH LAHIR HIDUP

Hb < 7 hari P

L

L+P

BCG P

L

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

752

742

1494

665

88.43

657

88.54

1322

88.49

726

96.54

698

94.07

1424

95.31

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

440

500

940

440

100.00

456

91.20

896

95.32

470

106.82

450

90.00

920

97.87

Melayu Kota Piring

357

390

747

375

105.04

387

99.23

762

102.01

353

98.88

328

84.10

681

91.16

Mekar Baru

260

283

543

241

92.69

255

90.11

496

91.34

241

92.69

244

86.22

485

89.32

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

164

163

327

310

189.02

284

174.23

594

181.65

312

190.24

282

173.01

594

181.65

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

825

828

1653

821

99.52

807

97.46

1628

98.49

821

99.52

807

97.46

1628

98.49

2798

2906

5704

2852

101.93

2846

97.94

5698

99.89

2923

104.47

2809

96.66

5732

100.49

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)

POLIO 4a P

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L

P

L+P

L

CAMPAK L+P

L

IMUNISASI DASAR LENGKAP

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

774

759

1,533

750

96.90

724

95.39

1,474

96.15

750

96.90

724

95.39

1,474

96.15

749

96.77

724

95.39

1,473

96.09

580

74.94

559

73.65

1,139

74.30

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

481

463

944

453

94.18

440

95.03

893

94.60

455

94.59

440

95.03

895

94.81

467

97.09

442

95.46

909

96.29

447

92.93

439

94.82

886

93.86

Melayu Kota Piring

379

368

747

364

96.04

348

94.57

712

95.31

364

96.04

348

94.57

712

95.31

361

95.25

338

91.85

699

93.57

347

91.56

324

88.04

671

89.83

Mekar Baru

282

266

548

227

80.50

273

102.63

500

91.24

263

93.26

280

105.26

543

99.09

274

97.16

273

102.63

547

99.82

278

98.58

246

92.48

524

95.62

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

322

295

617

304

94.41

274

92.88

578

93.68

304

94.41

274

92.88

578

93.68

299

92.86

277

93.90

576

93.35

298

92.55

274

92.88

572

92.71

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

832

822

1,654

884

106.25

779

94.77

1,663

100.54

884

106.25

779

94.77

1,663

100.54

903

108.53

755

91.85

1,658

100.24

842

101.20

740

90.02

1,582

95.65

3,070

2,973

6,043

2,982

97.13

2,838

95.46

5,820

96.31

3,020

98.37

2,845

95.69

5,865

97.05

3,053

99.45

2,809

94.48

5,862

97.00

2,792

90.94

2,582

86.85

5,374

88.93

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1

2

3

JUMLAH BAYI L

P

L+P

4

5

6

BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % SƷ S 7

8

9

10

JUMLAH

L+P S

%

L

P

11

12

13

14

ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S 15

16

17

18

19

JUMLAH

L+P S

%

L

P

L+P

20

21

22

23

24

BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S 25

26

27

28

L+P S 29

% 30

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

774

759

1,533

679

87.73

672

88.54 1,351

88.13

2,721

2,670

5,391

2,471

90.81 2,422

90.71

4,893

90.76

3,495

3,429

6,924

3,150

90.13

3,094

90.23

6,244

90.18

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

481

463

944

394

81.91

367

79.27

761

80.61

1,688

1,627

3,315

1,401

83.00 1,312

80.64

2,713

81.84

2,169

2,090

4,259

1,795

82.76

1,679

80.33

3,474

81.57

Melayu Kota Piring

379

368

747

315

83.11

304

82.61

619

82.86

1,332

1,294

2,626

1,083

81.31 1,215

93.89

2,298

87.51

1,711

1,662

3,373

1,398

81.71

1,519

91.40

2,917

86.48

Mekar Baru

282

266

548

231

81.91

219

82.33

450

82.12

992

936

1,928

687

69.25

696

74.36

1,383

71.73

1,274

1,202

2,476

918

72.06

915

76.12

1,833

74.03

77.32

816

78.46

1,692

77.86

1,455

1,335

2,790

1,159

79.66

1,050

78.65

2,209

79.18

91.80

3,370

90.84

6,819

91.32

86.59 23,496

86.10

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

322

295

617

283

87.89

234

79.32

517

83.79

1,133

1,040

2,173

876

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

832

822

1,654

750

90.14

781

95.01 1,531

92.56

2,925

2,888

5,813

2,699

92.27 2,589

89.65

5,288

90.97

3,757

3,710

7,467

3,449

3,070

2,973

6,043

2,652

86.38 2,577

86.68 5,229

86.53

10,791

10,455

21,246

9,217

85.41 9,050

86.56

18,267

85.98

13,861

13,428

27,289

11,869

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

85.63 11,627

TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

BGM

DITIMBANG

JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)

JUMLAH (D)

% (D/S)

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1,454

1,427

2,881

1,254

1,245

2,499

86.24

87.25

86.74

12

0.96

4

0.32

16

0.64

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

902

870

1,772

749

689

1,438

83.04

79.20

81.15

5

0.67

4

0.58

9

0.63

Melayu Kota Piring

712

691

1,403

493

502

995

69.24

72.65

70.92

2

0.41

2

0.40

4

0.40

Mekar Baru

530

500

1,030

443

421

864

83.58

84.20

83.88

1

0.23

1

0.24

2

0.23

605

556

1,161

186

162

348

30.74

29.14

29.97

0

0.00

0

0.00

0

0.00

1,563

1,544

3,107

1,197

1,197

2,394

76.58

77.53

77.05

6

0.50

3

0.25

9

0.38

5,766

5,588

11,354

4,322

4,216

8,538

74.96

75.45

75.20

26

0.60

14

0.33

40

0.47

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

JUMLAH

L

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2,721

2,670

5,391

2,308

84.82

2,330

87.27

4,638

86.03

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

1,688

1,627

3,315

1,368

81.04

1,386

85.19

2,754

83.08

Melayu Kota Piring

1,332

1,294

2,626

590

44.29

528

40.80

1,118

42.57

992

936

1,928

907

91.43

924

98.72

1,831

94.97

Mekar Baru 3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

1,133

1,040

2,173

541

47.75

526

50.58

1,067

49.10

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

2,925

2,888

5,813

879

30.05

840

29.09

1,719

29.57

10,791

10,455

21,246

6,593

61.10

6,534

62.50

13,127

61.79

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 BALITA NO

KECAMATAN

1

PUSKESMAS

2

3

BGM

DITIMBANG

JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)

JUMLAH (D)

% (D/S)

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

3,495

3,430

6,925

2,052

2,037

4,089

58.71

59.39

59.05

16

0.78

9

0.44

25

0.61

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

2,168

2,090

4,258

1,472

1,370

2,842

67.90

65.55

66.74

6

0.41

14

1.02

20

0.70

Melayu Kota Piring

1,710

1,662

3,372

1,012

972

1,984

59.18

58.48

58.84

2

0.20

2

0.21

4

0.20

Mekar Baru

1,274

1,202

2,476

989

965

1,954

77.63

80.28

78.92

1

0.10

4

0.41

5

0.26

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

1,455

1,336

2,791

360

321

681

24.74

24.03

24.40

0

0.00

0

0.00

0

0.00

4

Sei Jang

Sei Jang

3,755

3,709

7,464

2,957

2,863

5,820

78.75

77.19

77.97

12

0.41

6

0.21

18

0.31

13,857 13,429

27,286

8,842

8,528

17,370

63.81

63.50

63.66

37

0.42

35

0.41

72

0.41

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P

JUMLAH DITEMUKAN

L+P

L

P

L+P

S

%

S

%

S

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2

2

4

2

100.00

2

100.00

4

100.0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

3

7

10

3

100.00

7

100.00

10

100.0

Melayu Kota Piring

1

1

2

1

100.00

1

100.00

2

100.0

Mekar Baru

0

1

1

0

0.00

1

100.00

1

100.0

2

3

5

2

100.00

3

100.00

5

100.0

11

3

14

11

100.00

3

100.00

14

100.0

19

17

36

19

100.00

17

100.00

36

100.0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT NO

KECAMATAN

JUMLAH

PUSKESMAS L

1

2

3

P

4

5

SD DAN SETINGKAT

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L

P

JUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

%

13

14

15

L+P

L+P

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

6

7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

428

416

844

382

89.25

372

89.42

754

89.34

17

17

100.00

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

430

426

856

373

86.74

393

92.25

766

89.49

9

9

100.00

Melayu Kota Piring

240

276

516

232

96.67

244

88.41

476

92.25

8

8

100.00

Mekar Baru

265

253

518

240

90.57

216

85.38

456

88.03

8

8

100.00

Kampung Bugis

279

189

468

250

89.61

159

84.13

409

87.39

12

12

100.00

Sei Jang

663

613

1,276

612

92.31

569

92.82

1,181

92.55

20

20

100.00

2,305

2,173

4,478

2,089

90.63

1,953

89.88

4,042

90.26

74

74

100.00

4

BUKIT BESTARI

JUMLAH (KAB/KOTA)

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

90.63

89.88

90.26

TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

TUMPATAN GIGI TETAP

PENCABUTAN GIGI TETAP

RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN

4

5

6

3

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

286

1,033

0.28

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

112

452

0.25

Melayu Kota Piring

0

152

0.00

Mekar Baru

0

285

0.00

22

108

0.20

101

936

0.11

521

2,966

0.18

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1

2

3

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2

TANJUNGPINANG TIMUR

JUMLAH JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI MASSAL 4

5

%

JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI

%

6

7

8

MURID SD/MI DIPERIKSA

JUMLAH MURID SD/MI

PERLU PERAWATAN

MENDAPAT PERAWATAN

L

P

L+P

L

%

P

%

L+P

%

L

P

L+P

L

%

P

%

L+P

%

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

17

17

100.00

17

100.0

2,518

2,406

4,924

773

30.70

750

31.17

1,523

30.93

213

158

371

204

95.77

145

91.77

349

94.07

Batu 10

9

9

100.00

9

100.0

2,061

2,009

4,070

373

18.10

393

19.56

766

18.82

336

321

657

14

4.17

16

4.98

30

4.57

Melayu Kota Piring

8

7

87.50

8

100.0

1,217

1,223

2,440

469

38.54

458

37.45

927

37.99

68

71

139

20

29.41

13

18.31

33

23.74

Mekar Baru

8

8

100.00

8

100.0

1,431

1,281

2,712

399

27.88

413

32.24

812

29.94

125

100

225

30

24.00

26

26.00

56

24.89

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

12

0

0.00

12

100.0

1,448

1,245

2,693

817

56.42

645

51.81

1,462

54.29

316

393

709

276

87.34

326

82.95

602

84.91

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

20

20

100.00

20

100.0

3,718

3,731

7,449

1,168

31.41

1,190

31.89

2,358

31.66

429

395

824

63

14.69

38

9.62

101

12.26

74

61

82.43

74

100.0

12,393

11,895

24,288

3,999

32.27

3,849

32.36

7,848

32.31

1,487

1,438

2,925

607

40.82

564

39.22

1,171

40.03

JUMLAH (KAB/ KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 USILA (60TAHUN+) NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1

2

3

JUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L

P

L+P

L

%

P

%

L+P

%

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

1,887

1,852

3,739

1,741

92.26

1,708

92.22

3,449

92.24

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

1,171

1,129

2,300

965

82.41

1,097

97.17

2,062

89.65

Melayu Kota Piring

924

897

1,821

831

89.94

870

96.99

1,701

93.41

Mekar Baru

688

649

1,337

619

89.97

604

93.07

1,223

91.47

787

721

1,508

698

88.69

641

88.90

1,339

88.79

2,027

2,004

4,031

1,812

89.39

1,903

94.96

3,715

92.16

7,484

7,252

14,736

6,666

89.07

6,823

94.08

13,489

91.54

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang KESGA Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO

JENIS JAMINAN KESEHATAN

1

2

1

Jaminan Kesehatan Nasional

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN

L

JUMLAH P

L+P

3

4

5

54518

52825

L

% P

L+P

6

7

8

107343

44.40

44.70

44.55

19,344

18,428

37,772

15.75

15.59

15.68

5,646

5,689

11,335

4.60

4.81

4.70

24,239

23,378

47,617

19.74

19.78

19.76

5,283

5,322

10,605

4.30

4.50

4.40

1.5 Bukan pekerja (BP)

6

8

14

0.00

0.01

0.01

2

Jamkesda

0

0

0

0.00

0.00

0.00

3

Asuransi Swasta

0

0

0

0.00

0.00

0.00

4

Asuransi Perusahaan

0

0

0

0.00

0.00

0.00

54,518

52,825

107,343

44.40

44.70

44.55

1.2 PBI APBD 1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JUMLAH KUNJUNGAN NO

SARANA PELAYANAN KESEHATAN

1

2

RAWAT JALAN

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

RAWAT INAP

JUMLAH

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

3

4

5

6

7

8

9

10

11

1

Puskesmas Tanjungpinang

25,970

28,538

54,508

0

149

149

28

25

53

2

Puskesmas Batu 10

11,345

12,579

23,924

0

0

0

8

9

17

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

5,308

8,017

13,325

0

0

0

9

5

14

4

Puskesmas Mekar Baru

6,009

4,443

10,452

0

0

0

43

0

43

5

Puskesmas Kampung Bugis

5,015

6,569

11,584

43

132

175

20

8

28

6

Puskesmas Sei Jang

20,424

28,039

48,463

0

0

0

0

0

0

74,071

88,185

162,256

43

281

324

108

47

155

17,148

17,148

34,296

3,962

3,963

7,925

0

0

0

9,679

9,977

19,656

3,589

3,340

6,929

1,321

1,101

2,422

11,425

15,031

26,456

1,316

1,652

2,968

0

0

0

38,252

42,156

80,408

8,867

8,955

17,822

1,321

1,101

2,422

SUB JUMLAH I 1

RSUD Kota Tanjunpinang

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

3

RSUD Provinsi Kepri

SUB JUMLAH II 1

Poliklinik TNI AU

398

287

685

0

0

0

0

0

0

2

Poliklinik Polres

923

865

1,788

0

0

0

0

0

0

1,321

1,152

2,473

0

0

0

0

0

0

JUMLAH (KAB/KOTA)

113,644

131,493

245,137

8,910

9,236

18,146

1,429

1,148

2,577

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

122,785

118,168

240,953

122,785

118,168

240,953

92.56

111.28

101.74

7.26

7.82

7.53

SUB JUMLAH III

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

NAMA RUMAH SAKITa

JUMLAH TEMPAT TIDUR

1

2

3

PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT

GDR

NDR

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RSUD Kota Tanjunpinang

155

3,780

5,041

8,821

174

132

306

69

55

124

46.03

26.19

34.69

18.25

10.91

14.06

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

165

3,589

3,340

6,929

80

62

142

37

26

63

22.29

18.56

20.49

10.31

7.78

9.09

3

RSUD Provinsi Kepri

77

1,803

2,460

4,263

100

56

156

46

21

67

55.46

22.76

36.59

25.51

8.54

15.72

397

9,172

10,841

20,013

354

250

604

152

102

254

38.60

23.06

30.18

16.57

9.41

12.69

KABUPATEN/KOTA

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

NAMA RUMAH SAKIT a

JUMLAH TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI PERAWATAN

JUMLAH LAMA DIRAWAT

BOR (%)

BTO (KALI)

TOI (HARI)

ALOS (HARI)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

RSUD Kota Tanjunpinang

155

8,821

32,484

35,969

57.42

56.91

2.73

4.08

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

165

6,929

23,986

23,986

39.83

41.99

5.23

3.46

3

RSUD Provinsi Kepri

77

4,263

16,196

16,439

57.63

55.36

2.79

3.86

397

20013

72,666

76,394

50.15

50.41

3.61

3.82

KABUPATEN/KOTA

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO 1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2

TANJUNGPINANG TIMUR

JUMLAH

JUMLAH DIPANTAU

% DIPANTAU

JUMLAH BER- PHBS

% BER- PHBS

4

5

6

7

8

12,967

6,267

48.33

2,596

41.42

Batu 10

8,674

3,438

39.64

2,077

60.41

Melayu Kota Piring

6,528

3,796

58.15

2,132

56.16

Mekar Baru

5,056

5,713

112.99

3,137

54.91

5,893

4,856

82.40

2,520

51.89

14,334

5,153

35.95

2,014

39.08

53,452

29,223

54.67

14,476

49.54

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 2013

NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

JUMLAH SELURUH RUMAH

3

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2

TANJUNGPINANG TIMUR

4

2014

RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)

JUMLAH

%

5

6

JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT 7

RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT SYARAT (RUMAH SEHAT)

RUMAH DIBINA

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

8

9

10

11

12

13

11432

2,076

18.16

824

18

2.18

1

5.56

2,077

18.17

Batu 10

6945

2,408

34.67

56

24

42.86

0

0.00

2,408

34.67

Melayu Kota Piring

5753

2,410

41.89

3342

25

0.75

25

100.00

2,435

42.33

Mekar Baru

5905

1,873

31.72

24

21

87.50

14

66.67

1,887

31.96

3791

796

21.00

567

567

100.00

38

6.70

834

22.00

13043

1,511

11.58

461

271

58.79

0

0.00

1,511

11.58

11,074

23.63

5274

926

17.56

78

8.42

11,152

23.79

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

46,869

TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

28

29

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTA N TERHADAP AIR MINUM LAYAK

JUMLAH

%

32

33

34

0

0

0

0.00

1

4

1

4.00

0

0

0

0.00

294

1756

294

1756

4556

7.58

340

1360

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

358

1432

358

1432

6576

16.83

0

0

0

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

258

1232

258

1232

8044

27.23

0

0

0

0

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

650

1971

650

1971

22991

100.00

8

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

60,138

497

2796

497

2796

0

0

0

0

0

14

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

39,081

680

2720

680

980

701

2804

701

2804

340

1,360

Melayu Kota Piring

29,543

1,553

6812

1553

6812

0

0

0

0

0

Mekar Baru

22,991

5,255

21020

5255

21020

0

0

0

0

0

18

22

23

26

JUMLAH SARANA

31

0

7

1

JUMLAH SARANA

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA

MEMENUHI SYARAT

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

25

JUMLAH SARANA

24

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

21

MEMENUHI SYARAT

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

20

JUMLAH SARANA

19

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

17

MEMENUHI SYARAT

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

16

JUMLAH SARANA

15

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

JUMLAH SARANA 11

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

10

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

13

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

12

9

MEMENUHI SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JUMLAH SARANA

6

JUMLAH SARANA

5

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

4

MEMENUHI SYARAT

TERMINAL AIR

JUMLAH SARANA

3

MEMENUHI SYARAT

SUMUR BOR DENGAN POMPA

JUMLAH SARANA

2

PENDUDUK

JUMLAH SARANA

PUSKESMAS

SUMUR GALI DENGAN POMPA

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

1

KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

NO

JUMLAH SARANA

SUMUR GALI TERLINDUNG

JUMLAH SARANA

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

27

30

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

23,844

2,620

10480

2620

10480

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

119

476

119

476

10956

45.95

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

65,356

1,867

6627

1796

5388

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

0

0

0

0.00

1097

3291

1097

3291

8679

13.28

240,953

12,472

50455

12401

47476

701

2804

701

2804

340

340

1360

0

0

1

4

1

4

0

0

0

0

2776

10158

2776

10158

61802

25.65

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

1360

0

0

TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM

1

2

3

4

JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5

MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH

%

6

7

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

23

17

17

100

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

33

30

30

100

Melayu Kota Piring

19

19

19

100

Mekar Baru

20

20

20

100

7

7

6

85.71

22

22

22

100

124

115

114

99.13

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN

17

20

21

JUMLAH SARANA

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

19

JUMLAH SARANA

18

22

% PENDUDUK PENGGUNA

16

JUMLAH SARANA

15

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

14

MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

13

MEMENUHI SYARAT % PENDUDUK PENGGUNA

12

PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)

CEMPLUNG

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

11

JUMLAH SARANA

10

% PENDUDUK PENGGUNA

9

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

8

JUMLAH SARANA

7

PLENGSENGAN

MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

6

JUMLAH SARANA

5

% PENDUDUK PENGGUNA

4

3

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

2

MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

PUSKESMAS

LEHER ANGSA

JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA

1

KECAMATAN

JUMLAH SARANA

NO

JUMLAH PENDUDUK

KOMUNAL

23

24

JUMLAH

25

%

26

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

60138

0

0

0

0

0

2,889

16,308

2,069

11,392

69.86

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

11,392

18.94

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

39081

0

0

0

0

0

3,525

28,200

3,525

28,200

100

2

32

2

32

100

8

64

8

64

100

28,296

72.40

Melayu Kota Piring

29543

0

0

0

0

0

1,710

8,044

1,710

7,520

93.49

0

0

0

0

0

25

524

25

524

100

8,044

27.23

Mekar Baru

22991

0

0

0

0

0

5,883

22,903

5,883

22,903

100

0

0

0

0

0

23

92

0

0

0

22,903

99.62

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

23844

0

0

0

0

0

1,913

7,652

1,913

7,652

100

0

0

0

0

0

1,463

5,852

0

0

0

7,652

32.09

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

65356

0

0

0

0

0

2,989

11,352

2,718

9,924

87.42

0

0

0

0

0

271

813

91

273

33.579

10,197

15.60

0

0

0

0

0

18,909

94,459

17,818

87,591

92.73

2

32

2

32

100

1,790

7,345

124

861

11.722

88,484

36.72

JUMLAH (KAB/KOTA)

240,953

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH DESA/ KELURAHAN

1

2

3

4

DESA MELAKSANAKAN STBM

DESA STOP BABS (SBS)

DESA STBM

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

5

6

7

8

9

10

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

4

1

25

1

25

0

0

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

2

1

50

0

0

0

0

Melayu Kota Piring

2

0

0

0

0

0

0

Mekar Baru

1

1

100

0

0

0

0

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

4

100

0

0

0

0

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

5

2

40

0

0

0

0

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

18

9

50.0

1

5.56

0

0

TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM

21

22

23

24

25

26

%

20

JUMLAH

19

TEMPAT-TEMPAT UMUM

%

18

NON BINTANG

%

17

JUMLAH

16

BINTANG

%

15

JUMLAH

14

HOTEL

RUMAH SAKIT UMUM

%

13

JUMLAH

12

PUSKESMAS

%

11

JUMLAH

10

SLTA

%

9

JUMLAH

8

SARANA KESEHATAN

SLTP JUMLAH

7

SD

%

6

JUMLAH TTU

5

NON BINTANG

4

HOTEL

BINTANG

3

PUSKESMAS

2

SLTA

PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN

SARANA KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM

1

KECAMATAN

SLTP

NO

SD

SARANA PENDIDIKAN

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH

YANG ADA

27

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

17

5

5

0

1

0

12

40

17

100.00

4

80.00

4

80.00

0

0.0

1

100.0

0

0

5

41.67

31

77.50

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

10

3

2

1

1

0

1

18

10

100.00

3

100.00

2

100.00

1

100.0

1

100.0

0

0

1

100.00

18

100.00

Melayu Kota Piring

8

2

3

1

0

0

4

18

8

100.00

2

100.00

3

100.00

1

100.0

0

0.0

0

0

4

100.00

18

100.00

Mekar Baru

8

4

2

1

0

2

0

17

7

87.50

4

100.00

1

50.00

1

100.0

0

0.0

2

100

0

0.00

15

88.24

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

12

4

1

1

1

2

18

39

12

100.00

4

100.00

1

100.00

1

100.0

1

100.0

2

100

7

38.89

28

71.79

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

20

9

14

3

0

3

0

49

11

55.00

7

77.78

13

92.86

3

100.0

0

0.0

3

100

0

0.00

37

75.51

75

27

27

7

3

7

35

181

65

86.67

24

88.89

24

88.89

7

100.0

3

100.0

7

100

17

48.57

147

81.22

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO

1

KECAMATAN

PUSKESMAS

2

3

JUMLAH TPM

4

TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

JASA BOGA

RUMAH MAKAN/ RESTORAN

DEPOT AIR MINUM (DAM)

MAKANAN JAJANAN

TOTAL

%

JASA BOGA

RUMAH MAKAN/ RESTORAN

DEPOT AIR MINUM (DAM)

MAKANAN JAJANAN

TOTAL

%

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

244

5

71

16

44

136

55.74

27

57

6

18

108

44.26

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

119

8

48

29

28

113

94.96

1

5

0

0

6

5.04

Melayu Kota Piring

96

14

17

20

16

67

69.79

2

14

0

13

29

30.21

Mekar Baru

64

5

17

20

17

59

92.19

0

0

0

5

5

7.81

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

192

2

50

6

38

96

50.00

0

52

0

44

96

50.00

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

230

10

51

20

72

153

66.52

6

44

0

27

77

33.48

945

44

254

111

215

624

66.03

36

172

6

107

321

33.97

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 65

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10 Melayu Kota Piring Mekar Baru

11

PERSENTASE TPM DIUJI PETIK

10

TOTAL

9

MAKANAN JAJANAN

8

DEPOT AIR MINUM (DAM)

7

RUMAH MAKAN/ RESTORAN

6

JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA

5

JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

4

PERSENTASE TPM DIBINA

3

TOTAL

2

MAKANAN JAJANAN

1

DEPOT AIR MINUM (DAM)

PUSKESMAS

RUMAH MAKAN/ RESTORAN

KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA

NO

JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

12

13

14

15

16

17

108

27

2

4

0

33

30.56

136

0

25

16

12

53

38.97

6

1

0

3

0

4

66.67

113

1

5

29

9

44

38.94

29

2

0

0

0

2

6.90

67

3

7

20

10

40

59.70

5

0

2

0

0

2

40.00

59

1

5

22

10

38

64.41

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

96

1

4

1

0

6

6.25

96

0

5

7

10

22

22.92

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

77

6

35

1

0

42

54.55

153

1

10

20

9

40

26.14

321

37

43

9

0

89

27.73

624

6

57

114

60

237

37.98

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO 1

NAMA OBAT 2

PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN

SATUAN TERKECIL

KEBUTUHAN

3

4

5

85,000 40,000 1 216,000 800,000 40,000 50,000 900 400,000

36,400 6,100 1 59,880 404,600 12,605 14,000 180 223,200

46,600 3,400 464,160 758,700 9,000 54,200 570 416,500 -

7

8

83000 9500.00 1.00

97.65 23.75 100.00 #DIV/0! 242.61 145.41 54.01 136.40 83.33 159.93

Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

11

Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g

tube

-

-

12

Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg

supp

2,400

1,210

13

Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%

-

-

-

#DIV/0!

14 15

Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg

tablet tablet

250 -

-

-

#DIV/0!

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg

vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach

600 400,000 4 13,750 2,800 500,000 798 30,000 138 80,000 3,300 10,000 1,500 250 90,000 792 1,800 30,000 36,000 60,000

140 212,000 6,000 640 307,900 1,098 30,000 85 10,900 930 3,600 630 86 26,200 576 1,200 10,700 21,000 22,700

510 322,000 4 13,368 2,200 437,000 53 40,400 2,340 10,200 540 160 31,800 96 540 24,000 52,000 26,600

650.00 534000.00

botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet

1,200 150,000 300,000 600 15,000 5,000 32,000 4,800 53,000

1,146 49,600 166,000 164 7,000 600 24,000 4,056 26,000

500 42,800 460 1,200 4,900 3,312 12,100

1646.00 92400.00 166000.00

49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62

tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet

6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pot

524040.00 1163300.00 21605.00 68200.00 750.00 639700.00

#DIV/0! 1210.00

4.00 19368.00 2840.00 744900.00 1098.00 30000.00 138.00 51300.00 3270.00 13800.00

1170.00 246.00

58000.00

672.00 1740.00 34700.00 73000.00 49300.00

624.00

8200.00 5500.00 24000.00 7368.00 38100.00

50.42

108.33 133.50 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 140.86 101.43 148.98 #DIV/0! 137.59 100.00 100.00 64.13 #DIV/0! 99.09 138.00 #DIV/0! #DIV/0! 78.00 98.40 #DIV/0! #DIV/0! 64.44 #DIV/0! #DIV/0! 84.85 96.67 115.67 202.78 #DIV/0! 82.17 137.17 61.60 55.33 #DIV/0! 104.00 #DIV/0! #DIV/0! 54.67 #DIV/0! 110 #DIV/0! 75 153.50 71.89

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO 1

63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134

NAMA OBAT 2

Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg Kuinin (kina) tablet 200 mg Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml Magnesium Sulfat serbuk 30 gram Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Mebendazol tablet 100 mg Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml Metronidazol tablet 250 mg Natrium Bikarbonat tablet 500 mg Natrium Fluoresein tetes mata 2 % Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % Nistatin tablet salut 500.000 IU/g Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Paracetamol tablet 100 mg Paracetamol tablet 500 mg Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) Pirantel tab. Score (base) 125 mg Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) Povidon Iodida larutan 10 % Povidon Iodida larutan 10 % Prednison tablet 5 mg Primakuin tablet 15 mg Propillitiourasil tablet 100 mg Propanol tablet 40 mg (HCL) Reserpin tablet 0,10 mg Reserpin tablet 0,25 mg Ringer Laktat larutan infus Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% Salisil bedak 2% Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % Tetrakain HCL tetes mata 0,5% Tetrasiklin kapsul 250 mg Tetrasiklin kapsul 500 mg Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp Triheksifenidil tablet 2 mg Vaksin Rabies Vero

SATUAN TERKECIL 3

KEBUTUHAN

7

8

200,000 8,300 225,000 180,000 225,000 750 1,344 1,000,000 -

117,200 7,400 42,000 88,600 145,800 500 48 381,900 -

99,500 17,800 132,300 209,400 1,500 -

216700.00 25200.00 42000.00 220900.00 355200.00

108.35 303.61 18.67 122.72 157.87 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 266.67 3.57 38.19 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

botol

10,000

5,049

5,850

10899.00

108.99

tablet

86,500

21,200

53,900

75100.00

86.82

tablet

-

-

-

tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet

5,400 120 5,500

5,550 55 5,600

2,010 65 -

ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube

1,080 15,000 5,000 750 6 1,400 8,500 1,250 1,080 20,000 1,100,000 2,400 368,000 320 200 200,000 24,000 11,000 3,000 1,400 1,440

600 4,500 1,000 510 1,000 4,680 830 210 12,332 756,000 1,200 118,200 215 163 116,000 5,000 3,700 9,700 696 840

215 20,500 15,000 562 8 3,674 690 18,418 754,800 11,600 110,000 215 255 196,000 30,000 1,358 120

kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial

4,500 10 150 1,500 92,000 21,700 360 192,000 1,800 -

1,190 3 87 500 46,000 1,400 150 111,900 1,100 -

5,130 43 3,300 46,000 20,300 60 284,000 300 -

tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet

4

PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5

6

2000.00 48.00 381900.00

#DIV/0!

7560.00 120.00

5600.00 815.00 25000.00 16000.00 1072.00 8.00 1000.00 8354.00 830.00 900.00 30750.00 1510800.00 12800.00 228200.00 430.00 418.00 312000.00 35000.00 3700.00 9700.00

2054.00 960.00 6320.00 3.00

130.00 3800.00

92000.00 21700.00 210.00 395900.00 1400.00

#DIV/0! #DIV/0! 140.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 101.82 75.46 166.67 320.00 #DIV/0! 142.93 #DIV/0! 133.33 71.43 98.28 66.40 #DIV/0! 83.33 153.75 #DIV/0! 137.35 #DIV/0! 533.33 62.01 134.38 209.00 156.00 145.83 33.64 323.33 #DIV/0! #DIV/0! 146.71 66.67 140.44 30.00 #DIV/0! #DIV/0! 86.67 #DIV/0! 253.33 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 58.33 206.20 #DIV/0! 77.78

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

NAMA OBAT

1

2

SATUAN TERKECIL

135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

3

tablet vial vial vial vial vial vial vial vial vial

KEBUTUHAN

PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN

4

5

400,000

358,000

344,000

6

1,542 1,324 699 1,492 2,533 2,810 4,190 -

2,310 815 1,940 3,020 4,175 4,910 -

50 185 400 3,410 283 -

7

8

702000.00

175.50

2360.00 1000.00

337.63 67.02

2340.00 6430.00 4458.00 4910.00

83.27 253.85 158.65 117.18 #DIV/0! #DIV/0!

TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO

FASILITAS KESEHATAN

1

2

KEMENKES

PEM.PROV

PEM.KAB/KOTA

TNI/POLRI

BUMN

SWASTA

JUMLAH

3

4

5

6

7

8

9

RUMAH SAKIT 1

RUMAH SAKIT UMUM

-

1

1

1

-

-

3

2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

-

-

-

-

-

-

-

1

PUSKESMAS RAWAT INAP

-

-

1

-

-

-

1

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

-

-

4

-

-

-

4

2

PUSKESMAS NON RAWAT INAP

-

-

6

-

-

-

6

3

PUSKESMAS KELILING

-

-

5

-

-

-

5

4

PUSKESMAS PEMBANTU

-

-

11

-

-

-

11

SARANA PELAYANAN LAIN 1

RUMAH BERSALIN

-

-

-

-

-

10

10

2

BALAI PENGOBATAN/KLINIK

-

-

-

2

-

12

14

3

PRAKTIK DOKTER BERSAMA

-

-

-

-

-

-

-

4

PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

-

-

-

-

-

260

260

5

PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL

-

-

-

-

-

1

1

6

BANK DARAH RUMAH SAKIT

-

-

-

-

-

-

-

7

UNIT TRANSFUSI DARAH

-

-

-

-

-

1

1

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1

INDUSTRI FARMASI

-

-

-

-

-

-

-

2

INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

-

-

-

-

-

-

-

3

USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL

-

-

-

-

-

-

-

4

PRODUKSI ALAT KESEHATAN

-

-

-

-

-

-

-

5

PEDAGANG BESAR FARMASI

-

-

-

-

-

2

2

6

APOTEK

-

-

-

-

5

37

42

7

TOKO OBAT

-

-

-

-

-

53

53

8

PENYALUR ALAT KESEHATAN

-

-

-

-

-

-

-

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

SARANA KESEHATAN

1

2

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH SARANA 3

JUMLAH

%

4

5

1

RUMAH SAKIT UMUM

3

3

100.00

2

RUMAH SAKIT KHUSUS

0

0

0.00

3

3

100.00

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 STRATA POSYANDU NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

1

2

3

PRATAMA

MADYA

PURNAMA

POSYANDU AKTIF

MANDIRI

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

JUMLAH

%

4

5

6

7

8

9

10

11

JUMLAH 12

JUMLAH

%

13

14

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

0

0.00

8

20.51

24

61.54

7

17.95

39

31

79.49

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

0

0.00

10

62.50

4

25.00

2

12.50

16

6

37.50

Melayu Kota Piring

0

0.00

7

46.67

6

40.00

2

13.33

15

8

53.33

Mekar Baru

0

0.00

2

28.57

3

42.86

2

28.57

7

5

71.43

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

0

0.00

2

12.50

9

56.25

5

31.25

16

14

87.50

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

0

0.00

6

18.75

19

59.38

7

21.88

32

26

81.25

0

0.00

35

28.00

65

52.00

25

20.00

125 0.84

90

72.00

JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DESA/ KELURAHAN

1

2

3

4

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES

POLINDES

POSBINDU

5

6

7

1

TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang

4

4

0

4

2

TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10

2

2

0

2

Melayu Kota Piring

2

2

0

2

Mekar Baru

1

1

1

1

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

4

4

5

4

BUKIT BESTARI

Sei Jang

5

5

0

5

18

18

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

5

19

TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH DESA/ KELURAHAN

1

2

3

4

DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA

MADYA

PURNAMA

MANDIRI

JUMLAH

%

5

6

7

8

9

10

1

TANJUNGPINANG BARAT

Tanjungpinang

4

0

4

0

0

4

100

2

TANJUNGPINANG TIMUR

Batu 10

2

0

2

0

0

2

100

Melayu Kota Piring

2

0

2

0

0

2

100

Mekar Baru

1

0

0

1

0

1

100

3

TANJUNGPINANG KOTA

Kampung Bugis

4

0

3

1

0

4

100

4

BUKIT BESTARI

Seijang

5

0

5

0

0

5

100

18

0

16

2

0

18

100

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Bidang PROMKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

UNIT KERJA

1

2

DR SPESIALIS a

TOTAL

DOKTER UMUM

DOKTER GIGI SPESIALIS

DOKTER GIGI

TOTAL

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

1

Puskesmas Tanjungpinang

0

0

0

1

2

3

1

2

3

1

1

2

0

0

0

1

1

2

2

Puskesmas Batu 10

0

0

0

0

3

3

0

3

3

0

1

1

0

0

0

0

1

1

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

0

0

0

1

2

3

1

2

3

0

2

2

0

0

0

0

2

2

4

Puskesmas Mekar Baru

0

0

0

1

2

3

1

2

3

0

1

1

0

0

0

0

1

1

5

Puskesmas Kampung Bugis

0

0

0

2

2

4

2

2

4

0

1

1

0

0

0

0

1

1

6

Puskesmas Sei Jang

0

0

0

0

3

3

0

3

3

0

2

2

0

0

0

0

2

2

7

Puskesmas Tanjung Unggat

0

0

0

0

1

1

0

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

5

15

20

5

15

20

1

8

9

0

0

0

1

8

9

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1

RSUD Kota Tanjunpinang

10

2

12

5

10

15

15

12

27

0

3

3

0

0

0

3

3

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

11

0

11

3

2

5

14

2

16

1

0

1

2

2

3

0

3

3

RSUD Provinsi Kepri

17

6

23

11

11

22

28

17

45

0

3

3

0

0

3

3

38

8

46

19

23

42

57

31

88

1

6

7

2

0

2

3

6

9

6

2

8

42

42

84

48

44

92

6

19

25

0

2

2

6

21

27

0

0

0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1

Apotik dan PBF Swasta

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

6

2

8

40

40

80

46

42

88

6

18

24

0

2

2

6

20

26

0

0

0

0

1

1

0

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

2

1

3

2

1

3

0

1

1

0

0

0

0

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3 4

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang Dinkes Lantamal IV/Klinik

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

44

10

54

66

80

146

110

90

200

8

33

41

2

2

4

10

35

45

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan :

a

termasuk S3

22.41

60.59

83.00

17.02

1.66

18.68

TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 a

NO

UNIT KERJA

BIDAN

1

2

3

PERAWAT GIGI

L

PERAWAT P

L+P

L

P

4

5

6

7

8

L+P 9

1

Puskesmas Tanjungpinang

21

1

5

6

0

2

2

2

Puskesmas Batu 10

14

2

15

17

0

0

0

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

13

1

8

9

0

2

2

4

Puskesmas Mekar Baru

11

1

10

11

0

0

0

5

Puskesmas Kampung Bugis

20

6

7

13

0

1

1

6

Puskesmas Sei Jang

17

2

19

21

0

1

1

7

Puskesmas Tanjung Unggat

5

1

4

5

0

0

0

101

14

68

82

0

6

6

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1

RSUD Kota Tanjunpinang

23

25

147

172

3

1

4

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

16

41

117

158

3

0

3

3

RSUD Provinsi Kepri

35

21

85

106

0

1

1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

74

87

349

436

6

2

8

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

33

10

43

53

1

0

1

0

0

0

0

0

0

0

32

0

36

36

0

0

0

1

Apotik dan PBF Swasta

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

3

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang

0

1

4

5

0

0

0

4

Dinkes Lantamal IV/Klinik

0

7

1

8

1

0

1

5

Klinik Polres Tanjungpinang

1

2

2

4

0

0

0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

0

0

0

0

0

0

0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

0

0

0

0

0

0

0

208

111

460

571

7

8

JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

176.02

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang a

Keterangan : termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

236.98

15 6.23

TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO

UNIT KERJA

1

2

TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa

TOTAL

APOTEKER

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

3

4

5

6

7

8

9

10

L+P 11

1

Puskesmas Tanjungpinang

0

1

1

0

1

1

0

2

2

2

Puskesmas Batu 10

1

1

2

0

0

0

1

1

2

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

0

2

2

0

0

0

0

2

2

4

Puskesmas Mekar Baru

0

2

2

0

0

0

0

2

2

5

Puskesmas Kampung Bugis

0

1

1

0

0

0

0

1

1

6

Puskesmas Sei Jang

0

2

2

0

1

1

0

3

3

7

Puskesmas Tanjung Unggat

0

1

1

0

0

0

0

1

1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

1

10

11

0

2

2

1

12

13

1

RSUD Kota Tanjunpinang

1

13

14

0

1

1

1

14

15

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

3

6

9

1

1

2

4

7

11

3

RSUD Provinsi Kepri

2

5

7

0

4

4

2

9

11

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

6

24

30

1

6

7

7

30

37

36

32

68

10

27

37

46

59

105

35

32

67

10

27

37

45

59

104

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1

Apotik dan PBF Swasta

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang

1

0

1

0

0

0

1

0

1

4

Dinkes Lantamal IV/Klinik

0

0

0

0

0

0

0

0

0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

0

0

0

0

0

0

0

0

0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

0

0

0

0

0

0

0

0

0

43

66

109

11

35

46

54

101

155

JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

45.24

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

19.09

64.33

TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

UNIT KERJA

1

2

KESEHATAN MASYARAKAT

a

KESEHATAN LINGKUNGAN

b

L

P

L+P

L

P

L+P

3

4

5

6

7

8

1

Puskesmas Tanjungpinang

0

0

0

0

2

2

2

Puskesmas Batu 10

0

1

1

1

0

1

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

0

1

1

0

1

1

4

Puskesmas Mekar Baru

1

0

1

0

1

1

5

Puskesmas Kampung Bugis

1

1

2

0

0

0

6

Puskesmas Sei Jang

0

1

1

0

1

1

7

Puskesmas Tanjung Unggat

0

0

0

0

0

0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

2

4

6

1

5

6

1

RSUD Kota Tanjunpinang

1

2

3

0

1

1

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

2

0

2

2

0

2

3

RSUD Provinsi Kepri

0

7

7

0

0

0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

3

9

12

2

1

3

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

6

1

7

4

0

4

1

Apotik dan PBF Swasta

0

0

0

0

0

0

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

0

0

0

0

0

0

3

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang

6

1

7

3

0

3

Dinkes Lantamal IV/Klinik

4

0

0

0

1

0

1

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

0

0

0

0

0

0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

0

0

0

0

0

0

11

14

25

7

6

13

JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

10.38

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Keterangan : a

termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

5.40

TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

UNIT KERJA

1

2

NUTRISIONIS

TOTAL

DIETISIEN

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

3

4

5

6

7

8

9

10

L+P 11

1

Puskesmas Tanjungpinang

0

1

1

0

0

0

0

1

1

2

Puskesmas Batu 10

0

1

1

0

0

0

0

1

1

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

0

1

1

0

0

0

0

1

1

4

Puskesmas Mekar Baru

0

1

1

0

0

0

0

1

1

5

Puskesmas Kampung Bugis

0

2

2

0

0

0

0

2

2

6

Puskesmas Sei Jang

1

2

3

0

0

0

1

2

3

7

Puskesmas Tanjung Unggat

0

1

1

0

0

0

0

1

1

1

9

10

0

0

0

1

9

10

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1

RSUD Kota Tanjunpinang

1

6

7

0

0

0

1

6

7

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

3

0

3

0

0

0

3

0

3

3

RSUD Provinsi Kepri

0

6

6

0

0

0

0

6

6

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

4

12

16

0

0

0

4

12

16

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

0

1

1

0

0

0

0

1

1

1

Apotik dan PBF Swasta

0

0

0

0

0

0

0

0

0

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

0

0

0

0

0

0

0

0

0

3

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang

0

0

0

0

0

0

0

0

0

4

Dinkes Lantamal IV/Klinik

0

1

1

0

0

0

0

1

1

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

0

0

0

0

0

0

0

0

0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

0

0

0

0

0

0

0

0

0

JUMLAH (KAB/KOTA)

5

22

27

0

0

0

5

21

27

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

11.21

TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA KETERAPIAN FISIK NO

UNIT KERJA

1

2

TOTAL

FISIOTERAPIS L P L+P

OKUPASI TERAPIS L P L+P

TERAPIS WICARA L P L+P

AKUPUNKTUR L P L+P

L

P

L+P

3

4

5

6

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

7

1

Puskesmas Tanjungpinang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

Puskesmas Batu 10

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

Puskesmas Mekar Baru

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5

Puskesmas Kampung Bugis

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

6

Puskesmas Sei Jang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7

Puskesmas Tanjung Unggat

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

RSUD Kota Tanjunpinang

1

1

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

2

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

3

1

4

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

1

4

3

RSUD Provinsi Kepri

2

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

2

8

-

4

4

8

4

3

-

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

-

4

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4 -

-

-

-

-

-

-

4

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

Dinkes Lantamal IV/Klinik

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

4

8

4

4

3

3

7

7

-

7

Apotik dan PBF Swasta

4

-

7

-

1

JUMLAH (KAB/KOTA)

-

-

3

-

4

8

3

7

7

15 6.23

TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA KETEKNISIAN MEDIS NO

UNIT KERJA

1

2

ANALISIS KESEHATAN

RADIOTERAPIS

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

-

-

-

-

-

-

-

-

-

TEKNISI GIGI

REFRAKSIONIS OPTISIEN

REKAM MEDIS DAN TEKNISI TEKNISI INFORMASI TRANSFUSI DARAH KARDIOVASKULER KESEHATAN L+P L P L+P L P L+P L P L+P

RADIOGRAFER

TEKNISI ELEKTROMEDIS

ORTETIK PROSTETIK

JUMLAH L

P

32

33

34

L+P

-

-

-

1

1

-

-

-

-

2

2

35

1

Puskesmas Tanjungpinang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

2

Puskesmas Batu 10

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

4

Puskesmas Mekar Baru

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

5

Puskesmas Kampung Bugis

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

2

6

Puskesmas Sei Jang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

7

Puskesmas Tanjung Unggat

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

2

5

7

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

2

7

9

-

1

1

2

-

-

-

-

-

-

-

5

5

-

4

12

16

2

3

5

-

-

-

-

1

7

8

-

-

-

-

11

15

-

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

1

-

1

RSUD Kota Tanjunpinang

2

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

1

3

RSUD Provinsi Kepri

1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

1

1

1

4

6

-

1 3

4

7

-

4

-

-

-

11

1

2

3

1 -

1 -

-

-

-

2

-

-

-

-

-

-

1

-

2

1 -

4

-

1

1 -

1

-

-

1

-

-

-

4 1

-

1

1

Apotik dan PBF Swasta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

Dinkes Lantamal IV/Klinik

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

1

-

1 -

7 -

1

1 -

1

1 -

2

-

-

1

-

-

6

5

11

1

-

-

-

3

10

13

1

40

1

-

-

-

-

-

-

13

27

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

9

7

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

14

7

-

14

7

6

1

7 -

1

-

1

7

1 -

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7

-

7 -

2

16 14 -

-

2

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

JUMLAH (KAB/KOTA)

4

8

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

12

-

-

3

2

5

1

-

1

7

16

23

7

8

15

-

-

-

1

7

8

1

-

1

-

-

-

24

41

65 26.98

TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA KESEHATAN LAIN TOTAL

NO

UNIT KERJA

PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

1

Puskesmas Tanjungpinang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

Puskesmas Batu 10

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

Puskesmas Mekar Baru

-

-

-

-

5

Puskesmas Kampung Bugis

-

-

-

-

-

-

-

-

-

6

Puskesmas Sei Jang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7

Puskesmas Tanjung Unggat

-

-

-

-

-

-

-

-

-

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

-

-

-

-

1

1

-

1

1

1

RSUD Kota Tanjunpinang

-

-

-

-

1

1

-

1

1

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

-

-

-

-

2

2

-

2

3

RSUD Provinsi Kepri

-

-

-

-

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

-

-

-

-

3

3

-

3

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

-

-

-

-

1

1

-

1

1

Apotik dan PBF Swasta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang

-

-

-

-

-

-

-

4

Dinkes Lantamal IV/Klinik

-

-

-

-

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

Akademi Kebidanan Anugerah Bintan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

12

27

39

-

JUMLAH (KAB/KOTA)

12

27

39

-

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

1

-

1

-

1

5

1

-

1

-

5

-

-

1

2 3 1

1

1

12

27

39

12

32

44

TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO

UNIT KERJA

1

2

PEJABAT STRUKTURAL

STAF PENUNJANG ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG PERENCANAAN

TENAGA PENDIDIK

TENAGA KEPENDIDIKAN

TENAGA PENUNJANG KESEHATAN

JURU

TOTAL

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

2

-

-

-

4

2

6

1

Puskesmas Tanjungpinang

2

Puskesmas Batu 10

3

Puskesmas Melayu Kota Piring

-

4

Puskesmas Mekar Baru

-

5

Puskesmas Kampung Bugis

6

Puskesmas Sei Jang

7

Puskesmas Tanjung Unggat

1

1

2

1

1

2

2

2

-

2

2

-

-

1

1

2

-

-

1

1

2

-

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

-

-

29

1

1

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

2

1

3

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

2

-

-

-

4

3

7

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

2

-

-

-

1

4

5

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

2

-

-

-

1

3

4

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

2

6

-

-

-

5

3

8

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

1

3

-

-

-

4

3

7

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1 -

1 -

2 -

-

-

-

-

-

4

8

12

4

4

8

-

-

-

-

-

-

-

-

-

11

6

17

-

-

-

19

18

37

6

7

13

14

36

50

2

-

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

40

19

59

-

-

-

62

62

124

3

3

1

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

39

15

54

-

-

-

40

18

58

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

113

-

-

-

102

80

3

-

-

-

14

7

1

RSUD Kota Tanjunpinang

2

RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani

-

-

-

-

3

RSUD Provinsi Kepri

-

-

-

-

-

-

-

-

-

L+P

-

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

6

7

13

14

39

53

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

4

1

5

7

5

12

3

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

79 1

3

-

34 -

-

182 21

1

Apotik dan PBF Swasta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

Klinik, RB, Praktek Swasta

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang

8

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

Dinkes Lantamal IV/Klinik

4

4

-

-

-

-

7

21

-

-

-

7

11

-

-

-

-

-

-

142

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

4 -

1 -

7

5 -

13

1

-

20

14

1

Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

1

1

4

2

Akademi Kebidanan Anugerah Bintan

3

6

9

2

-

2

3

Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

3

7

10

8

-

8

8

12

20

5

7

12

29

41

70

44

62

106

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)

-

7

Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

6 3

-

1 1

3

-

-

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

1

1

4

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

9

7

-

1

3

10

2

4

6

-

-

-

-

2

4

6

-

-

-

-

1 -

3

-

-

6

3

6

3

-

1 -

2

-

-

2

9 -

-

-

-

-

99

43

9

14 -

2

16

5

5

33

25

58

-

8

8

16

-

11

9

20

-

-

14

8

22

-

-

-

15

23

38

-

-

-

183

153

336

TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

SUMBER BIAYA

1

2

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah

%

3

4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: A

APBD KAB/KOTA

1

APBD DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG

37,428,120,395

a. Belanja Langsung

31,806,483,130

2

b. Belanja Tidak Langsung

5,621,637,265

APBD PUSKESMAS TANJUNGPINANG

3,050,125,470

a. Belanja Langsung

3

4

2,825,571,868

APBD PUSKESMAS BATU 10

4,456,594,547

a. Belanja Langsung

1,486,780,000

b. Belanja Tidak Langsung

2,969,814,547

APBD PUSKESMAS MELAYU KOTA PIRING

3,408,195,944

6

2,445,983,944

APBD PUSKESMAS MEKAR BARU

3,160,310,253

7

2,284,282,253

APBD PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS

3,712,655,897

3,188,415,897

APBD PUSKESMAS SEI JANG

4,285,234,950

b. Belanja Tidak Langsung 8

2.47

2.29

2.69

524,240,000

b. Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Langsung

3.23

876,028,000

b. Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Langsung

2.21

962,212,000

b. Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Langsung

94.74

224,553,602

b. Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Langsung

5

130,598,385,328

3.11

588,721,650 3,696,513,300

APBD RSUD Kota Tanjungpinang

71,097,147,872

a. Belanja Langsung

46,489,164,000

b. Belanja Tidak Langsung

24,607,983,872

51.58

B

DANA KAPITASI JKN

4,441,705,790

1

PUSKESMAS TANJUNGPINANG

1,393,678,290

2

PUSKESMAS BATU 10

3

PUSKESMAS MELAYU KOTA PIRING

515,800,500

4

PUSKESMAS MEKAR BARU

396,000,000

5

PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS

6

PUSKESMAS SEI JANG

1,345,542,000

C

APBN

2,386,417,000

1

DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG

1,327,700,000

0.96

- Tugas Pembantuan (TP)

1,200,000,000

0.87

127,700,000

0.09

- Dana Alokasi Khusus (DAK)BOK

3.22

68,085,000

722,600,000

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014

NO

SUMBER BIAYA

1

2

2

APBN PUSKESMAS TANJUNGPINANG

6

27,783,000

0.02

- JAMPERSAL

39,760,000

0.03

100,400,000

0.07

APBN PUSKESMAS BATU 10

90,192,000

0.07

- JAMKESMAS

15,932,000

0.01

1,460,000

0.00

- BOK

72,800,000

0.05

APBN PUSKESMAS MELAYU KOTA PIRING

67,255,000

0.05

- JAMKESMAS

12,185,000

0.01

- JAMPERSAL

2,070,000

0.00

- BOK

53,000,000

0.04

APBN PUSKESMAS MEKAR BARU

47,252,000

0.03

6,052,000

0.00

- JAMPERSAL

-

- BOK

8

APBN PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS

0.03

133,874,000

0.10

31,819,000

0.02

- JAMPERSAL

34,455,000

0.02

- BOK

67,600,000

0.05

133,291,000

0.10

18,291,000

0.01

APBN PUSKESMAS SEI JANG

- JAMPERSAL

5

0.00

41,200,000

- JAMKESMAS

- JAMKESMAS

4

4

- JAMKESMAS

- JAMKESMAS

7

%

3

0.12

- JAMPERSAL

5

Rupiah 167,943,000

- BOK 3

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

-

0.00

- BOK

115,000,000

0.08

PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

418,910,000

0.30

GF HIV

418,910,000

SUMBER PEMERINTAH LAIN

0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

137,845,418,118

TOTAL APBD KAB/KOTA

1,120,548,947,292

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: - Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang - Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

100.0

11.65

572,084.26