41 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KESIAPAN DALAM

Download penelitian 46 mahasiswa (86,8%) mengalami stres sedang, 5 mahasiswa (9,4%) mengalami stres ... dung arti bahwa semua individu yang menge- n...

0 downloads 314 Views 245KB Size
PROFESI, Volume 12, Nomor 2, Maret 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KESIAPAN DALAM MENGHADAPI KARYA TULIS ILMIAH (THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS LEVEL AND READINESS IN FACING SCIENTIFIC PAPER) Vita Fatmawati, Tria Puspita Sari Prodi D3 Kebidanan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta [email protected]

Abstrak Masalah yang sering kali dialami mahasiswa yaitu menyeimbangkan berbagai peranan dan tugas yang harus diselesaikan dan harus mampu menyesuaikan diri.Mahasiswa dapat disebut mengalami stres, ketika mahasiswa merasakan ketidakmampuan dalam menghadapi sumber stres yang ada dan menyebabkan tekanan dalam diri.Dari studi pendahuluan yang dilakukan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Prodi DIII Kebidanan, terhadap 10 mahasiswa kebidanan tingkat III yang akan menghadapi karya tulis ilmiah didapat hasil 8 orang mengatakan merasa sulit dalam pencarian buku 10 tahun terakhir, dan juga merasa kurang memahami dalam metode penelitian. 2 orang suka meredam kemarahan, sulit untuk berkonsentrasi dan kurang siap dalam menghadapi dosen pembimbing, sehingga dari hasil wawancara tersebut mahasiswa kurang siap dalam menghadapi karya tulis ilmiah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kesiapan menghadapi karya tulis ilmiah. Penelitian ini menggunakan studi penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta sebanyak 53 orang dan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner dengan menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan dari 53 populasi didapat hasil penelitian 46 mahasiswa (86,8%) mengalami stres sedang, 5 mahasiswa (9,4%) mengalami stres ringan dan 2 mahasiswa (3,8%) mengalami stres berat. Uji chi square menghasilkan nilai statistik (X2) sebesar 7,040 dengan signifikansi (p) sebesar 0,030. Nilai p < 0,05 berarti bahwa pengujian signifikan pada taraf ketelitian 5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan signifikan antara tingkat stress dengan kesiapan menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Kata Kunci: Tingkat Stress, Kesiapan Mengadapi Karya Tulis Ilmiah Abstract The problem that is often experienced by college students that balances a variety of roles and tasks that must be completed and must be able to adjust. Students can be referred to experience stress, when students feel inadequacy in facing of some sources of stress and causes pressure inside. A preliminary study was conducted at STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Prodi DIII of Midwifery on third years students which would dial with scientific paper. It was founded that 8 from 10 students (respondance) said that it was hard / difficult to get the last ten years books, and also they said that they had not understood the research method well. Two students liked to dampen the anger, it was hard to concentrate and poorly prepared when they met the counselor. So from the result of those interview it should that the students were not ready in preparing all facing the scientific papers. The aim of this research is to know the relationship between stress level and readiness to face the scientific paper. This research is a descriptive quantitative research study by using the method of correlation with cross sectional design research. The population in this research is to study Midwifery in DIII STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta with many samples of 53 people and using total sampling. Instruments used in questionnaires by using statistical test of chi square. Results show that from 52 populations obtained research results (86,8%) 46 students experience stress are, 5 students (9.4%) experienced a mild stress and 2 students (3.8%)

41

PROFESI, Volume 12, Nomor 2, Maret 2015 experienced severe stress. Test chi square statistical value (X 2) of 7,040 with significance (p) of 0, 030. The p value of 0.05 means that testing < significant at 5% level of accuracy. Conclusion of this research is there is a significant relationship between stress level and readiness to face the scientific Paper. Keywords: Stress, readiness, level, facing scientific Paper

merasa kurang memahami dalam metode penelitian. 2 orang suka meredam kemarahan, sulit untuk berkonsentrasi dan kurang siap dalam menghadapi dosen pembimbing, sehingga dari hasil wawancara tersebut mahasiswa kurang siap dalam menghadapi karya tulis ilmiah. Penelitian yang dilakukan Primadhita (2011) pada mahasiswa PSIK (Program Studi Ilmu Keperawatan) Universitas Diponegoro Semarang, mendapatkan data 48% mahasiswa mengalami stress ketika menghadapi tugas akhir.Tugas akhir dalam bentuk karya tulis ilmiah adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis di perguruan tinggi.Pengertian tersebut mengandung arti bahwa semua individu yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi wajib menyusun karya tulis ilmiah. Mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah melakukan proses belajar secara individual. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi ketika mahasiswa mengikuti mata kuliah lain karena mata kuliah lain umumnya dilakukan secara klasikal. Proses belajar individual tersebut menuntun untuk mahasiswa untuk dapat mandiri dalam mencari pemecahan masalah-masalah yang dihadapi. Adapun peran dosen pembimbing adalah membantu mahasiswa mengatasi kesulitan yang ditemui ketika menyusun karya tulis ilmiah. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kesiapan menghadapi karya tulis ilmiah pada mahasiswa prodi DIII kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.

PENDAHULUAN Masalah (problem) sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap manusia, tidak seorangpun di dunia ini yang tidak pernah mendapatkan masalah ataupun melakukan kesalahan. Begitu juga dengan seorang mahasiswa, dalam menempuh studi akan sangat mungkin dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan. Hal inidisebabkan Universitas merupakan tempat, dimana mahasiswa menuntut ilmudan berinteraksi seharihari, yang seringkali menuntut mahasiswa untuk dapat menyeimbangkan berbagai peranan dan tugas yang harus mereka selesaikan.Mahasiswa yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan berbagai peranan dan tugas tersebut akan mudah mengalami stress (Mahfar, dkk., 2007: 62). Penelitian Guthrie, dkk. dalam Zuharman (2007) melaporkan bahwa lebih dari 50 % mahasiswa mengaku pernah mengalami stres yang berhubungan dengan tugas-tugas perkuliahan. Tekanan dan masalah yang mereka hadapi meliputi masalah akademik maupun masalah non akademik.Masalah akademik seperti tekanan menghadapi ujian, nilai IPK rendah, terancam drop out dan masalah akademik lainnya. Sedangkan masalah non akademik seperti masalah keuangan, masalah keluarga, masalah akomodasi, masalah interpersonal maupun intrapersonal.Banyak dari masalah-masalah tersebut menyebabkan stres dan gangguan kesehatan mental ringan maupun berat (Zulharman, 2007). Sejalan dengan pendapat tersebut, Nowak dan Marie dalam penelitiannya menyebutkan bahwa beban tugas perkuliahan yang melebihi kemampuan diri dan mendekati masa ujian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stres di kalangan pelajar (Mahfar, dkk., 2007: 64). Dari studi pendahuluan yang dilakukan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Prodi DIII Kebidanan, berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 mahasiswa kebidanan tingkat III yang akan menghadapi karya tulis ilmiah didapat hasil 8 orang mengatakan merasa sulit dalam pencarian buku 10 tahun terakhir, dan juga

METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan studi penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta pada bulan maret 2013 sebanyak 53 orang dengan sampel sebanyak 53 orang. Teknik sampling yang digunakan

42

PROFESI, Volume 12, Nomor 2, Maret 2015 dalam penelitian ini adalah sampling jenuh/ total sampling.Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan pearson product moment. Instrumen ini dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel dengan r tabel 0,276 maka nilai r hitung tertinggi sebesar 0,478 dan nilai r hitung terendah sebesar 0,277 dan uji reliabilitas menggunakanCronbach’s Alpha di dapat hasil kuesioner kesiapan 0, 732 dan kuesioner stres 0, 649 dengan koefisien alpha > 0,6.Analisa korelasi menggunakan chi square pada taraf ketelitian 5% dengan nilai p< 0,05. Teknik analisis yang digunakan adalah uji chi squaredengan hasil X2 = 7,040. Analisa ini dilakukan bermakna bila hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (signifikan) secara statistik antara variabel, yaitu dengan nilai p< 0,05 dan hasil p-value = 0,030.

3. Hasil Perhitungan Analisis Bivariat Tabel 3. Hasil Perhitungan Analisis Bivariat Tingkat Stress Ringan Sedang Berat Total

Diketahui bahwa dari 5 mahasiswa yang mengalami stress ringan, semuanya dikategorikan siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Dari 46 mahasiswa yang mengalami stress sedang, 33 mahasiswa (62,3%) dikategorikan siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah dan 13 mahasiswa (24,5%) dikategorikan tidak siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Dari 2 mahasiswa yang mengalami stress berat, semuanya dikategorikan tidak siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Uji chi square menghasilkan nilai statistik (X2) sebesar 7,040 dengan signifikan (p) sebesar 0,030. Nilai p < 0,05 berarti bahwa pengujian signifikan pada taraf ketelitian 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat stress dengan kesiapan menghadapi Karya Tulis Ilmiah pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Tingkat stress yang semakin berat akan menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa menghadapi Karya Tulis Ilmiah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Tingkatan Stres Tabel 1. Distribusi Tingkat Stress Tingkat Stress Ringan Sedang Berat Total

Frekuensi 5 46 2 53

Prosentase 9,4% 86,8% 3,8% 100,0%

Diketahui bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 46 mahasiswa (86,8%) mengalami stress sedang. Selebihnya yaitu sebanyak 5 mahasiswa (9,4%) mengalami stress ringan dan 2 mahasiswa (3,8%) mengalami stress berat.

Pembahasan 1. Tingkat Stress pada Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa (86,8%) mengalami stress sedang, sedangkan selebihnya mengalami stress ringan (9,4%) dan stress berat (3,8%). Stress sedang terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari contohnya kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang berlebih, mengharapkan pekerjaan baru, anggota keluarga pergi dalam waktu yang lama, situasi seperti ini dapat bermakna bagi individu yang memiliki faktor predisposisi suatu penyakit koroner (Rasmun, 2004: 25, 26). Hal ini menunjukkan

2. Kesiapan Menghadapi Karya Tulis Ilmiah Tabel 2. Distribusi Kesiapan Menghadapi Karya Tulis Ilmiah Kesiapan Siap Tidak siap Total

Frekuensi 38 15 53

Kesiapan Nilai Tidak Total (%) Siap X2 p siap 5 0 5 (9,4) (0,0) (9,4) 33 13 46 (62,3) (24,5) (86,8) 7,040 0,030 0 2 2 (0,0) (3,8) (3,8) 38 15 53 (71,7) (28,3) (100,0)

Prosentase 71,7% 28,3% 100,0%

Diketahui bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 38 mahasiswa (71,7%) dikategorikan siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Selebihnya yaitu sebanyak 15 mahasiswa (28,3%) dikategorikan tidak siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah.

43

PROFESI, Volume 12, Nomor 2, Maret 2015 bahwa tingkat stress yang dialami para mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta pada tingkatan menengah. Pada saat penelitian menggambarkan respon mereka dalam menjalani salah satu periode menentukan selama pembelajaran di bangku perkuliahan. Stress yang dialami meski masih dikategorikan sedang, namun apabila disbandingkan stress yang dialami sebelum periode akhir tersebut relatif lebih berat. Beban-beban yang diterima mahasiswa selama perkuliahan biasanya tidak terlalu menyebabkan stress karena masalah keterbiasaan. Adapun beban tuntutan penyusunan Karya Tulis Ilmiah jelas sekali berbeda dan secara signifikan lebih berat dibandingkan dengan beban-beban lain diantaranya tugas dan praktek.Fakta bahwa Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk mini riset yang relatif berbeda dengan tugas-tugas yang pernah dikerjakan sebelumnya membuat penyusunannya menjadi tugas tersulit selama kuliah.Minimnya dasar-dasar riset yang diketahui serta anggapan umum bahwa riset merupakan hal yang sulit jelas semakin menambah derajat beban yang diterima mahasiswa. Ringkasnya dapat dikatakan bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah merupakan stressor utama yang menyebabkan tingginya tingkat stress para mahasiswa tersebut (Rasmun, 2004).

Secara deskriptif meskipun secara keseluruhan para mahasiswa mengalami stress yang sedang (tidak terlalu ringan atau berat) namun ternyata mereka memiliki tingkat kesiapan yang baik dalam menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktorlain yang turut berkontribusi mendorong kesiapan mahasiswa di antaranya kecerdasan, motivasi, dan faktor lingkungan sekolah. Kecerdasan dan motivasi untuk dapat menyelesaikan kuliah akan mendorong mahasiswa untuk siap menghadapi tugas terakhirnya. Faktor lingkungan sekolah yaitu fakta bahwa kakak tingkat (senior) mereka yang pada akhirnya bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah pada tahun sebelumnya memang tidak mengurangi status tugas terakhir tersebut sebagai tugas tersulit namun umumnya dapat menjadi contoh sehingga mendorong kesiapan para mahasiswa tersebut (Nono, 2005: 13). 3. Hubungan antara Tingkat Stress dengan Kesiapan Menghadapi Karya Tulis Ilmiah pada Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan kesiapan menghadapi Karya Tulis Ilmiah pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta (p = 0,030 < 0,05). Tingkat stress yang semakin berat akan menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Dalam penelitian ini banyak menemukan mahasiswa mengalami stress yang berlangsung dalam waktu yang lama disini ada yang dapat disebabkan karena mahasiswa sulit menemui dosen pembimbing, karena mahasiswa belum mendapatkan acc dari dosen pembimbing dalam waktu yang lama,adapun mahasiswa yang kurang memahami tentang metodelogi yang mengakibatkan terhambatnya mahasiswa dalam mengolah data hasil penelitian. Dengan stress semacam itu mengakibatkan mahasiswa rasa percaya dirinya menurun dalam menghadapi karya tulis ilmiah. Ada pula mahasiswa yang kondisi fisik menurun karena kurangnya istirahat, melakukan kegiatan dalam waktu yang bersamaan, mempersiapkan karya tulis ilmiah dengan terlalu serius sampai lupa untuk mengkonsumsi makanan dan menambah cairan tubuh serta mengkonsumsi makanan yang kurang diperhatikan tentang kesehatannya, sehingga mahasiswa kurang siap dalam menghadapi karya tulis ilmiah.Tingkat stress yang

2. Kesiapan Menghadapi Karya Tulis Ilmiah pada Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa (71,7%) dikategorikan siap dan hanya sedikit mahasiswa (28,3%) yang dikategorikan tidak siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Secara umum tingkat kesiapan para mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta dalam menghadapi Karya Tulis Ilmiah dapat dikatakan cukup baik. Banyak mahasiswa yang cenderung belajar metodologi, membeli buku metodologi, aktif dalam berkonsul pada pembimbing serta saling bertukar pikiran atau saling membantu dalam menyelesaikan secara bersama-sama.Kesehatan jasmani dan rohani tidak kalah pentingnya untuk mempersiapkan menghadapi karya tulis ilmiah karena dengan jasmani yang buruk tidak menutup kemungkinan terhambatnya penyelesaian karya tulis ilmiah.

44

PROFESI, Volume 12, Nomor 2, Maret 2015 ringan salah satunya dipengaruhi oleh dukungan keluarga, dengan dukungan keluarga yang tinggi dapat membuat mahasiswa berkurang tingkat stressnya dan lebih siap dalam menghadapi karya tulis ilmiah. Dapat disimpulkan bahwa hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan kesiapan bukan secara mutlak berarti bahwa mahasiswa yang mengalami stress berat maka tidak akan siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah. Interpretasi tepat dari hubungan tersebut adalah bahwa mahasiswa yang mengalami stress berat cenderung lebih tidak siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah dibandingkan mahasiswa yang mengalami stress sedang (semestinya juga berlaku bahwa mahasiswa yang mengalami stress sedang cenderung lebih tidak siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah dibandingkan mahasiswa yang mengalami stress ringan). Jadi apabila ada dua mahasiswa dengan tingkat stress berbeda sama-sama dikategorikan siap menghadapi Karya Tulis Ilmiah maka mahasiswa dengan tingkat stress yang lebih ringan akan memiliki kesiapan lebih baik.

Hidayat.2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika. Halaman:180. ______. 2011. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika. Halaman: 103; 180. Mahfar, M., Zaini, F., Nordin, N. A. 2007.Analisis Faktor Penyebab Stres di Kalangan Pelajar.Jurnal Kemanusiaan.bil. 9, Jun 2007. hal 62-72. http://www.fppsm. utm.my/journal-list/cat_view/13-jurnal-kema nusiaan/24-bil-09-jun-2007.html. di akses tanggal 14/02/2013 jam 08.00 WIB. Nono, C., 2005. Pendidikan Psikologi Stres Tanpa Distres, Seni Mengolah Stres. Yogyakarta: NuhaMedika. Halaman: 13. Primadita. 2011. Hubungan antara Pengetahuan dengan Tingkat Stress dalam Menghadapi Ujian Akhir pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan di Universitas Diponegoro. Skripsi. Semarang: UNDIP. Halaman 42; 45. Rasmun. 2004. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi denganKeluarga. Edisi I. CV. Jakarta: Sagung Seto.Halaman: 10 – 29. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Halaman: 147. _______. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Halaman: 61; 62; 64. Zulharman. 2007. Program Bimbingan dan Konseling Fakultas Kedokteran Universitas Riau Sebagai Bentuk Student Support Laporan Penelitian. http://www.zulharman 79.wordpress.com/2007/12/01/program-bim bingan-dan-konseling-fakultas-kedokteran universitas-riau-sebagai-bentuk-student-sup port diakses tanggal 14/02/2013 jam 10.00 WIB.

SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada para mahasiswa Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Tingkat stress yang dialami sebagian besar mahasiswa (86,8%) dikategorikan sedang. 2. Tingkat kesiapan menghadapi Karya Tulis Ilmiah pada sebagian besar mahasiswa (71,7%) dikategorikan siap. 3. Ada hubungan signifikan antara tingkat stress dengan kesiapan menghadapi Karya Tulis Ilmiah. REFERENSI Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VII. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman: 191. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gunawati, Rindang, Sri Hartati, Anita Listiara. 2006. Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi Mahasiswa-Dosen Pembimbing Utama Skripsi dengan Stress Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Vol.3. No.2. Semarang.

45