AKRUAL: JURNAL AKUNTANSI VOL 8, NO 2, (APRIL) 2017 1 CREATIVE

Download 20 Jul 2017 ... berita media tentang creative accounting pada perusahaan-perusahaan besar di beberapa negara mulai berkurang. Namun, dalam ...

0 downloads 418 Views 182KB Size
AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

CREATIVE ACCOUNTING SEBAGAI INFORMASI YANG BAIK ATAU MENYESATKAN? Alit Triani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNESA [email protected]

Received: 18-01-17

Reviewed: 30-01-17

Accepted: 11-04-17

Published: 20-07-17

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk melihat creative accounting sebagai informasi yang baik atau menyesatkan bagi investor. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan creative accounting yang dilakukan oleh manajemen untuk menaikkan nilai perusahaan dan memberikan kepuasaan pada investor. Fenomena creative accounting lebih banyak terjadi di antara periode 2002 sampai 2008. Upaya creative accounting meskipun dapat dibenarkan dalam tataran teori, namun tidak dapat diterima dari sisi etika. Pelaporan kegiatan perusahaan dengan upaya creative accounting secara norma salah, dikarenakan hal ini memberikan informasi yang menyesatkan bagi pengguna informasi tersebut, seperti calon investor. Secara empiris, sejak diberlakukannya IFRS (International Financial Reporting Standards) , berita media tentang creative accounting pada perusahaan-perusahaan besar di beberapa negara mulai berkurang. Namun, dalam meta analisis studi dari Dechow (2011), menemukan cara baru untuk mendeteksi upaya creative accounting dengan model reverse. Kata kunci: asimetri informasi, laporan tahunan, laporan tahunan, tata kelola perusahaan

PENDAHULUAN

menjadi leading firm atau leader di pasar modal

Tingginya aktivitas ekonomi dan perkembangan

(Kellog dan Kellog, 1991).

dunia bisnis, akan menuntut perusahaan untuk

Creative accounting yang dilakukan oleh

hidupnya.

manajemen mepunyai tujuan menaikkan nilai

Persaingan yang tinggi menuntut manajemen

perusahaan, dan memberikan kepuasan bagi

me-lakukan

untuk

investor dan pemilik. Secara teoritis, upaya

menghasilkan produk yang mempunyai daya

creative accounting lebih berkaitan dengan

saing di pasar, baik pasar barang maupun pasar

upaya memanfaatkan celah yang di ada dalam

modal. Upaya manajemen dalam menaikkan

standar penyusunan laporan informasi keuangan,

nilai perusahaan (laba) secara umum dilakukan

tanpa harus melakukan pelanggaran atas standar

melalui

akuntansi.

mempertahankan

kelangsungan

kreativitas

metode

manajemen

pencatataan

aktivitas

dan

perhitungan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan menaikkan peluang perusahaan

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

103

AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

Kerangka Teoritis

Reporting Standards (IFRS), standar akuntansi

Metodologi Penelitian

mengijinkan

Perkembangan akuntansi dalam konteks sosial

metode pen-catatan cash basis dan accrual

dan praktik budaya yang kian beragam semakin

basis. Dalam penerapan metode pencatatan ini

mengukuhkan eksistensi paradigma kualitatif.

hanya salah satu dari metode ini yang boleh

Kemampuannya menghasilkan produk analisis

diaplikasikan oleh manajemen dalam menyusun

yang mendalam selaras dengan settingnya.

laporan keuangan. Pada umumnya manajemen

Beberapa metode penelitian berbasis kualitatif

lebih

ini seperti; analisis wacana, studi kasus, semiotik

pencatatan akuntansi berorientasi cash basis,

dan etnografi kini mulai dilirik para ilmuwan

karena metode cash basis ini yang mendasari

dan

manajemen

peneliti

akuntansi.

Menyadari

akan

perusahaan untuk menerapkan

cendrung

untuk

dalam

memilih

melakukan

metode

kecurangan

pentingnya manfaat multiparadigma dalam riset

pencatatan akuntansi. Hal ini terjadi karena pada

akuntansi maka peneliti mencoba menyelami

metode

metode

mencatat dan mengakui transaksi pada saat

pendekatan

yang

pendekatan-pendekatan

berbeda

dengan

antropologi

yaitu

gambaran

khusus

instisari

kebudayaan yang diteliti.

ini,

perusahaan

akan

diterima atau dikeluarkanya kas.

pendekatan enterpretive dengan tujuan untuk mendapatkan

pencatatan

Penerapan metode cash basis, merupakan salah satu metode yang memberikan dorongan bagi perilaku manajemen untuk melakukan ke-

Studi ini menggunakan pendekatan kuali-

curangan penyajian laporan keuangan. Perilaku

tatif atau non-positivistik dengan pendekatan

opportunis yang dilakukan manajemen ini

deskriptif. Adapun cara yang dilakukan penulis

umumnya

dalam pembahasan ini menggunakan perubahan

keuntungan, baik keuntungan secara pribadi,

standar yang berlaku, yang dari US GAAP ke

maupun keuntungan bagi perusahaan. Di saat

penerapan IFRS ,dengan berlakunya IFRS ini

manajemen menerapkan metode cash basis,

metode pencatatan yang berlaku juga berubah

maka manajemen akan menggunakan celah

dari metode cash basis di ijinkan, berubah

untuk melakukan kecurangan tanpa melakukan

menjadi hanya metode

pelanggaran

accrual basis yang

diterapkan.

digunakan

pada

standar

mendapatkan

akuntansi

yang

berlaku umum. Fenomena

Analisis Dan Pembahasan

pada manajemen untuk me-lakukan kecurangan dalam penyusunan laporan keuangan. Sebelum Internarnational

dari

penerapan

cash basis

tercermin dalam kasus-kasus yang terjadi selama

Metode pencatatan cash basis memberikan celah

berlakunya

untuk

ini

yang

dilakukan

dengan

cara

meng-

gelembungkan pendapatan. Penggelembungan pendapatan ini dilakukan dengan mengatur

Financial

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

104

AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

pengakuan pendapatan yang diterima dari

accounting'

(Jameson,

1988:7-8).

Dalam

taransaksi penjualan yang terjadi, salah satu cara

perspektif analis investasi, Smith (1992:4)

yang digunakan adalah mengatur cut off

menyatakan bahwa pertumbuhan keuntungan

transaksi yang terjadi, sehingga dapat menaikkan

yang telah terjadi pada tahun 1980 adalah hasil

pendapatan.

dari upaya “kecurangan” dalam pencatatan

Creative accounting yang dilakukan selama

akuntansi, daripada per-tumbuhan ekonomi.

ini bisa dilihat dari berbagai perspektif, baik dari

Pihak analis berorientasi untuk mengekspos

perspektif

teknik utama dalam pencatatan akuntansi, serta

perusahaan,

perspektif

akuntan,

perspektif analis investasi, serta perspektif

cenderung

informasi. Semua perspektif ini menggunakan

perusahaan yang menggunakan teknik mereka.

laporan keuangan perusahaan sebagai sumber

Sedangkan dari perspektif informasi, penyajian

informasi

informasi

tentang

perusahaan.

Creative

memberikan

keuangan

contoh

perusahaan

riel

dari

merupakan

accounting dilihat dari perspektif perusahaan

unsur utama yang mendasari studi fenomena

dilakukan dengan berbagai tujuan. Tujuan yang

creative accounting. Konflik diciptakan oleh

paling umum dilakukan oleh perusahaan adalah

asimetri informasi dalam struktur perusahaan

mengatasi terjadinya masalah dalam keuangan

yang

perusahaan. Creative accounting membantu

stakeholder. Manajer dapat memanfaatkan posisi

dalam mempertahankan atau meningkatkan

mereka untuk keuntungan pribadi, dengan

harga

tingkat

mengelola pengungkapan pelaporan keuangan

risiko

yang menguntungkan mereka sendiri. Perspektif

perusahaan, atau dengan menciptakan tren laba

informasi mengasumsikan bahwa pengungkapan

yang selalu meningkat. Hal ini membantu

akuntansi memiliki kandungan informasi yang

perusahaan untuk meningkatkan modal dengan

memiliki nilai bagi para pemangku kepentingan

cara penerbitan saham baru, dan meminimalkan

dalam memberikan sinyal atau informasi yang

pengambil alihan oleh perusahaan lain (Amat

berguna (Schipper, 1989).

saham,

pinjaman,

agar

dengan dapat

mengurangi menurunkan

dan Gowthorpe, 1999)

kompleks

antara

manajemen

dan

Creative accounting yang dilakukan oleh

Dalam perspektif akuntan, upaya creative

manajemen dapat berfungsi sebagai informasi

accounting dalam proses akuntansi, banyak

kepada pihak pemilik perusahaan, dan pada

membutuhkan adjustment dalam penyelesaian

pemegang saham. Informasi yang diberikan oleh

konflik. Fleksibilitas dalam transaksi keuangan

manajemen digunakan oleh semua pihak sebagai

memberikan peluang untuk melakukan mani-

referensi untuk mengambil keputusan. Informasi

pulasi, penipuan dan melakukan kecurangan.

tersebut

Hal inilah yang dikenal sebagai 'creative

keuangan. Informasi yang paling relevan untuk

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

umumnya

berasal

dari

laporan

105

AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

dikaji

adalah

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

laporan

secara

creative accounting umumnya dianggap sebagai

komprehensif, karena laporan laba rugi yang

tindakan yang tidak etis. Kantor Akuntan Publik

paling rawan dengan kecurangan. Hal ini

Price Waterhouse; mengamati hal-hal yang

disebabkan karena laporan ini akan men-

terjadi dan menyimpulkan sebagai berikut.

cerminkan

perusahaan.

Upaya penipuan laporan, umumnya dilakukan

Semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan,

pada tingkat manajemen. Manajemen meng-

maka semakin tinggi bonus yang akan diperoleh

gunakan laporan keuangan untuk menciptakan

manajemen.

ilusi bahwa entitas lebih sehat dan lebih

kinerja

laba

operasional

rugi

Creative accounting sering terjadi pada

sejahtera dari kondisi yang sebenarnya. Ilusi ini

perusahaan yang sudah go public dan umumnya

kadang-kadang

dilakukan

untuk

menutupi

dilakukan oleh perusahaan yang memiliki

realitas ekonomi melalui penyimpangan dari

ukuran perusahaan di atas rata-rata ukuran

prinsip akuntansi.

industri. Creative accounting cenderung di-

Creative accounting merupakan tindakan

lakukan, dalam dua dekade terakhir, dan menjadi

yang tidak etis, hal ini juga menjadi perdebatan

suatu tren dari tahun ketahun. Beberapa kasus

dalam literatur akuntansi selama dua dekade

creative accounting yang banyak terjadi, seperti

terakhir seperti Schiper (1989) menyatakan

kasus Enron di tahun 2001, dan skandal Satyam

bahwa creative accounting yang dilakukan

computer pada tahun 2008. Creative accounting

semata-mata untuk meningkatkan tujuan pribadi.

digunakan sebagai salah satu inovasi dalam

Evaluasi

perusahaan untuk tetap bertahan dalam per-

ningkatkan gaji dan bonus. Hal ini dipandang

saingan pasar (Gherai dan Balaciu, 2011);

sebagai tindakan yang tidak etis. Para pemimpin

(Wokukwu, 2015); (Mamo d Aliaj, 2014);

dunia pun bergabung dalam perdebatan ini,

(Balaciu, Bogdan, Feleag, dan Adela-Laura,

menyatakan manajemen perusahaan memiliki

2014).

tanggung jawab baik secara hukum dan moral,

kinerja

yang

positif,

akan

me-

Creative accounting jika dilihat dari sisi

ketika memproduksi informasi yang relevan bagi

etika, memang tidak benar. Hal ini dikarenakan

pihak-pihak yang berkepentingan. Meskipun,

laporan keuangan tersebut mengandung salah

ketidakpastian

saji yang material. Pada saat laporan keuangan

akuntansi

mengandung salah saji, maka laporan ini tidak

implementasikan aspek mengenai apa yang

bisa digunakan sebagai informasi yang di-

mereka dapat dan yang harus lakukan untuk

gunakan sebagai pengambilan keputusan. Hal ini

memenuhi tanggung jawab mereka kepada pihak

juga didukung oleh Conner (1986: 78), yang me-

yang berkepentingan. Pada prinsipnya, orang

nekankan dari perspektif akuntan professional,

percaya pada angka akuntansi, namun dengan

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

dan

telah

daerah

abu-abu

dalam

membuat

manajer

meng-

106

AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

adanya kecurangan penyajian menyebabkan

besar. Kajian studi tentang creative accounting

terdistorsi informasi yang disajikan, sehingga

jika dilihat dari etika dalam mengelola laba

menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat

untuk tujuan perusahaan atau bisnis (misal untuk

terhadap laporan keuangan.

memenuhi sasaran anggaran) masih inkonklusif.

Perspektif etika deontology menunjukkan

Hasil penelitian Elias (2002) dan Kaplan (2001)

tindakan creative accounting menekankan pada

menyimpulkan bahwa creative accounting yang

moralitas berbasis aturan (rule-based morality)

bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan,

juga menunjukkan hal yang salah. Pendekatan

sebagai sebuah perilaku yang tergolong etis.

deontology mempertimbangkan suatu tindakan

Fenomena creative accounting jika dikait-

adalah benar jika tindakan tersebut secara moral

kan dengan teori Filsafat, berkaitan dengan

benar, atau jika sesuai dengan moral yang tepat.

konsep filosofi Materialisme-Dialektika dari

Sebuah tindakan yang melanggar ketentuan

Karl Mark (1818-1883). Konsep Filosofi dari

moral, meskipun untuk tujuan menghasilkan

Karl Mark menganggap materi atau kenyataan

suatu hal yang menguntungkan; tetap saja

objektif (benda dan sosial) berwujud pimer.

dianggap salah. Sumber-sumber aturan tersebut

Wujud primer bermakna adanya saling keterkait-

dapat berupa teologis yang mengandung arti

an, konflik, berubah dan berkembang yang

bahwa tindakan-tindakan tersebut ditentukan

ditentukan oleh faktor internal materi itu sendiri.

sebagai sesuatu yang bermoral oleh suatu

Ide inilah yang kemudian berwujud sekunder.

agama. (Belkaui, 2006: 92).

Konsep itu juga dapat diterapkan dalam teori

Pada saat manajemen melakukan tindakan

Akuntansi.

Materi

Akuntansi

dan

praktik

creative accounting seperti dua mata pisau yang

Akuntansi saling berhubungan. Ada konflik,

dipandang dari dua sisi yang berbeda, di satu sisi

perubahan peraturan, dan perkembangan pola

tindakan creative acacounting tidak menyalahi

usaha. Hal-hal ini ditentukan oleh faktor internal

standar yang ada namun di sisi lain creative

perusahaan sendiri. Faktor-faktor internal ini

accounting merupakan tindakan yang tidak etis

kemudian

menghasilkan

karena

Akuntansi.

Jika seseorang ingin me-ngetahui

mengandung

Manajemen

dalam

tindakan melakukan

kecurangan.

berbagai

konsep

creative

dan memahami konsep, teori, dan ilmu akuntansi

accounting dengan berbagai tujuan diantaranya

mereka harus berperan serta dalam praktik

untuk mendapatkan bonus. Pada saat manajemen

Akuntansi. Dalam proses perkembangan-nya,

menerapkan skema bonus purpose mereka akan

ilmu Akuntansi memiliki kemampuan me-

berusaha untuk menerbitkan laporan keuangan

rekayasa (berpikir proaktif) terhadap transaksi

yang baik. Dengan laba usaha yang besar

sosial dan bisnis. Muncul pula hubungan secara

sehingga mereka akan mendapatkan bonus yang

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

107

AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

timbal balik atau reciprocal atau dialektika

transaksi

dengan

tujuan

untuk menaikkan

(Triyuwono, dkk. 2016:149-150).

pendapatan dalam periode tersebut.

Praktik creative accounting lebih condong

Vyas, Ambadkar, dan Bhargava (2015)

pada praktik akuntansi secara keseluruhan yang

mengungkapkan tujuan manajer perusahaan me-

berasal dari pengetahuan akuntan tersebut, baik

nerapkan teknik creative accounting salah

dari pengetahuan dari akuntan individu, ataupun

satunya adalah menunjukkan laba yang lebih

asosiasi akuntan. Akuntan dalam melakukan

besar, dengan cara melaporkan pembelian yang

praktik rekayasa Akuntansi dengan cara melaku-

lebih besar yang ditunjukkan dengan pesanan

kan transaksi yang bersifat accrual dalam upaya

pembelian

memperbaiki laporan keuangan. Akuntan dalam

persedian fiktif sehingga menaikkan jumlah

memilih transaksi akrual berdasarkan pada

persedian, dan menunjukkan penjualan yang

proses praktik dan pengalaman yang mereka

lebih besar.

yang

palsu

yang

menunjukkan

laksanakan, sehingga mereka mampu memilih

Teknik creative accounting yang dilakukan

standar yang ada dan bisa memanfaatkan celah

oleh manajemen semakin berkembang dengan

yang di berikan oleh standar dalam melakukan

adanya

kreativitas akuntansi, tanpa melanggar standar

Perubahan satandar akuntansi yang berlaku

tersebut. Dalam pemilihan transaksi accrual,

umum yang dimulai dengan adanya harmonisasi

akuntan

IFRS di seluruh dunia menyebabkan perubahan

akan

menggunakan

praktik

dan

perkembangan

pengalaman mereka dalam menyusun laporan

pendekatan

keuangan.

manajemen

Sukanya

P

(2005)

menemukan

yang

yang dalam

standar

sudah

akuntansi.

dilakukan

melakukan

oleh

earning

management. Perkembangan metode pendekatan

mendasari perusahaan menggunakan standar

creative

akuntansi

GAAP

semakin berkembang. Pendekatan metode yang

merupakan teknik creative accounting untuk

digunakan pada umumnya dengan menggunakan

mengatur praktik creative accounting. Pada saat

metode accrual, (Jones, 1991), di tahun 1995

berlakunya standar GAAP, disini manajemen

Dechow et. al

akan menereapkan metode pencatata cash basis.

earning management dengan menggunakan

Dalam satandar cash basis, transaksi akan diakui

metode accrual, yang dikenal dengan metode

dan dicatat pada saat terjadinya penerimaan kas

Jones modified (Dechow, Sloan, & Sweeney,

dari suatu transaksi. Celah dari standar ini akan

1995).

dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan

accrual basis pendeteksian earning management

kecurangan

keuangan.

juga semakin bergeser. Pergeseran pendekatan

Manajemen akan mengatur cut off dari suatu

ini menunjukkan exploitasi dalam karakteristik

yang

berterima

penyajian

umum

laporan

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

accounting

Dengan

(earning

management)

juga melakukan pendeteksian

adanya

penerapan

metode

108

AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

inherent dari abnormal accrual based earning

discretionary

dan

nondiscretionary

management telah berganti dan diabaikan dalam

penyediaan kredit macet.

dari

penelitian terdahulu. Khususnya, Dechow et al.,

2. Transaksi juga diberi batas waktu atau cut off

2011 mengungkapkan beberapa accrual-based

sehingga memberikan kesan yang diinginkan

earning management dalam suatu periode akan

dalam rekening. Sebagai contoh, bisnis

di

memiliki investasi pada history cost yang

balik

dalam

periode

berikutnya

(Dechow, Hutton, Kim, dan Sloan, 2011).

dapat dengan mudah dijual dengan harga jual

Potensi creative accounting ditemukan

yang lebih tinggi, menjadi nilai saat ini.

dalam enam bidang utama: fleksibilitas per-

Manajer bisnis bebas memilih di mana tahun

aturan, kelangkaan peraturan, lingkup untuk

mereka menjual investasi dan meningkatkan

judgment manajerial sehubungan asumsi tentang

keuntungan.

masa depan, waktu transaksi, penggunaan

3. Transaksi

buatan

dimasukkan

untuk

transaksi buatan dan reklasifikasi dan presentasi

memanipulasi jumlah neraca dan menaikkan

angka keuangan. Berikut teknik yang digunakan

keuntungan pada periode akuntansi. Hal ini

sebagai berikut (Rajput, 2014).

dicapai dengan memasukkan ke dalam dua

Fleksibilitas regulasi. kebijakan akuntansi

atau lebih transaksi yang terkait dengan pihak

yang sering memungkinkan pilihan kebijakan,

ketiga, biasanya bank. Harga jual yang

misalnya, dalam hal penilaian aset (Standar

rendah seperti 'penjualan dan penyewaan

Akuntansi Internasional memungkinkan pilihan

kembali' dapat berada di bawah nilai aset saat

antara memasukkan aset tidak pada nilai

ini, karena perbedaan dapat dikompensasikan

revaluasi atau biaya historis disusutkan). Entitas

dengan

bisnis mungkin, cukup sah, mengubah kebijakan

penyewaan.

akuntansi mereka. Sebagai Schipper (1989)

angka keuangan relatif kurang dieksplorasi

menunjukkan,

dalam literatur.

perubahan

tersebut

mungkin

peningkatan

atau

Reklasifikasi

dan

penurunan penyajian

relatif mudah untuk mengidentifikasi pada tahun

Selain teknik creative accounting yang

perubahan, tapi jauh lebih mudah dilihat

umumnya dilakukan oleh manajemen, juga

setelahnya, sebagai berikut:

terdapat motivasi manajemen terhadap prilaku

1. Kelangkaan regulasi. Beberapa daerah tidak

creative accounting. Berbagai penelitian telah

sepenuhnya diatur, persyaratan wajib dalam

meneliti masalah motivasi manajemen terhadap

hal akuntansi untuk opsi saham. Manajemen

perilaku akuntansi kreatif. Hepworth (1953)

memiliki ruang yang cukup untuk melakukan

mengidentifikasi beberapa motivasi termasuk

estimasi pada diskresioner. McNichols dan

keberadaan

Wilson

penghasilan, kepercayaan oleh pemegang saham

(1988),

meneliti

unsur-unsur

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

pungutan

pajak

berdasarkan

109

AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

dan pekerja dalam manajemen yang mampu

memuaskan investor dan untuk menjaga

melaporkan pendapatan yang stabil dan harapan

harga

psikologis yang berkaitan dengan mengantisipasi

pendekatan ini mendukung ukuran 'short-

kenaikan atau penurunan pendapatan. Secara

termism' untuk mengevaluasi investasi atas

umum dari beberapa decade terkahir motiv

dasar hasil

utama

manajemen

stabil.

Para

pendukung

creative

4. Window dressing untuk IPO atau Pinjaman:

accounting adalah motif konvensasi, remunerasi,

Window dressing dapat dilakukan sebelum

dan bonus.

perusahaan melakukan IPO, akuisisi atau

Manajer

melakukan

saham

dalam

melakukan

earning

sebelum mengambil pinjaman. Sweeney

management akan memberikan berbagai manfaat

(1992)

baik bagi investor, pemilik dan bagi manajemen

pelanggaran perusahaan ketika mendekati

sendiri. Menurut Rajput (2014), Manajer ter-

perjanjian utang untuk membuat perubahan

motivasi untuk memperbaiki laporan keuangan

kebijakan untuk meningkatkan pendapatan

baik untuk mengelola posisi atau keuntungan.

perusahaan.

Adapun

manfaat

manajemen

yang

dalam

diberikan

melakukan

oleh

creative

5. Perpajakan

menunjukkan

kecenderungan

:

Creative

accounting

juga

menghasilkan

beberapa

manfaat

pajak

accounting antara lain:

terutama ketika penghasilan kena pajak

1. Memenuhi target internal: Manajer ingin

diukur melalui angka akuntansi

memenuhi target internal yang ditetapkan oleh

manajemen

yang

lebih

tinggi

6. Perubahan manajemen : Ada kecenderungan dari

manajer

baru

menunjukkan

sehubungan dengan penjualan, profitabilitas

kerugian

dan harga saham.

manajemen lama dengan beberapa ketentuan.

2. Memenuhi harapan exsternal: Perusahaan akan memenuhi harapan para pemangku

akibat

untuk

buruknya

pengelolaan

Dahi (1996) menemukan kecenderungan manajer bank di AS.

kepentingan, karyawan dan pelanggan supaya terjaga

kelangsungan

hidup

perusahaan

dalam jangka panjang untuk kepentingan mereka. Pemasok ingin jaminan pembayaran jangka pendek dan jangka panjang dari perusahaan. Perusahaan juga ingin perkiraan pola analis dividend payout. 3. Income

Smoothing:

Perusahaan

Amat, O., & Gowthorpe, C. 1999. Creative Accounting: Ethical

Nature

Issues.

,

Jurnal

Incidence Of

And

Economic

Literaure Classification. Balaciu, D. E., Bogdan, V., Feleag, L., & Adela-

ingin

menunjukkan aliran penghasilan tetap untuk

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

Laura, P. 2014. “ Colorful ” Approach Regarding Creative Accounting . An 110

AKRUAL: Jurnal Akuntansi

Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643 e-ISSN: 2502-6380

http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

Introspective

Study

Based

On

The

Rajput, M. S. 2014. Creative Accounting: Some

Association Technique. Accounting And

Aspects

Management Information Systems, 13(4),

International Journal Of Businness And

643–664.

Administration Research Review, 2(4),

Belkaui,

Ahmed

Riahi.

2006.

Accounting

Theory. Buku Satu. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat Dechow, P. M., Hutton, A. P., Kim, J. H., &

Dr.

Mahesh

Singh

Rajput.

193–199. Schiper, K. 2003. Principle-Based Accounting Standard. Accounting Horizon, 17(1), 6172.

Sloan, R. G. 2011. Detecting Earnings

Sukanya, Praveen. 2005. Creative Accounting In

Management : A New Approach *. In

Small Advancing Countries-The Greek

Workshop Journal Of Accounting Research

Case.

Conference (Pp. 1–69).

June.Pp.70-72.

The

Accounting

World.

May-

Dechow, P. M., Sloan, R. G., & Sweeney, A. P.

Triyuwono, Iwan, Djamhuri, Ali, Mulawarman,

1995. Detection Earnings Management.

Aji Dedi. Prawironegoro, Darsono. 2016.

The Accounting Review, 70(2), 193–225.

Filsafat

Gherai, D. S., & Balaciu, D. E. 2011. From

Ilmu

Akuntansi:

Berpikir

Ontenplatif, Holistik, Intuitif, Imajinatif,

Creative Accounting Practices And Enron

Kreatif, Rasional

Phenomenon To The Current Financial

Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Crisis. Annales Universitatis Apulensis Series Oeconomica, 13(1), 34–41. Jones, J. J. 1991. Earnings Management During

Vyas, A. H., Ambadkar, R., & Bhargava, J. 2015. True And Fair View- A Fact Or Illusion

In The

Import Relief Investigations. Journal Of

Accounting.

Accounting Research, 29(2), 193–228.

Multiisplinary

Kellog, I. & Kellog L.B. 1991. Fraud, Window Dressing And Negligence In Financial Statements. New York: Mcgraw-Hill.

Dan Radikal Dalam

World Of

International

Creative

Journal

And Current

Of

Research,

3(June), 572–575. Wokukwu, K. 2015. Creative Accounting : Unethical

Accounting

And

Financial

Mamo, J., & Aliaj, A. 2014. Accounting

Practices Designed To Boot Earnings And

Manipulation And Its Effects In The

To Meet Financial Market Expectations

Financial Statements Of Albanian Entities.

Stillman College. Journal Of Business &

Interdisiplinary Journal Of Research And

Economic Policy, 2(1), 39–48.

Development, 1(2), 55–60.

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi

111