Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 71-78, 2016
Safwan
Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan An Analgetic Activity of Leaf Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Extract on White Male Mice (Mus musculus L.) Safwan*, Wirawan Adikusuma, Dwi Rizki Ananda Program Studi D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram Email :
[email protected] ABSTRAK Daun melinjo (Gnetum gnemon L.) mengandung flavonoid yangberpotensi untuk mengurangi rasa nyeri dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun melinjo terhadap efek analgetik pada mencit.Dua puluh lima ekor mencit yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (CMC Na 0,5%), kelompok kontrol positif (asam mefenamat1,3 mg/kgBB) dan kelompok ekstrak daun melinjo (dosis 6,48 mg/kgBB, 25,92 mg/kgBB dan 51,84 mg/BB) pada mencit putih jantan. Pengujian efek analgetik dilakukan dengan cara memberikan rangsangan nyeri pada hewan uji, berupa rangsangan panas dengan suhu 55°C Pengamatan dilakukan sebelum pemberian zat uji, kemudian berturut-turut pada menit ke30, 60, 90 dan 120 setelah pemberian zat uji. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanoldaun melinjo dengan dosis 51,84 mg/kgBB memiliki efek analgetik yang tidak berbeda signifikan dengan asam mefenamat dosis 1,3 mg/kgBB (P>0,05). Kata kunci: Analgetik, Antiinflamasi, Daun melinjo
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Artikel diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016, diterbitkan: 1 Maret 2016
71
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 71-78, 2016
Safwan
ABSTRACT Leaf melinjo (Gnetum gnemon L.) contain flavonoids that has the potential to reduce pain by blocking the action of the enzyme cyclooxygenase. This research was aims to determine the effect of ethanol extract of leaf melinjo of the analgesic effect in mice. Twenty-five mice were divided into 5 groups: negative control (CMC Na 0,5%), positive control group (mefenamic acid 1.3 mg / kg) and groups melinjo leaf extract (dose of 6.48 mg / kg, 25.92 mg / kg and 51.84 mg / BB) on white male mice. Analgesic test were examined by giving pain stimulation to treated animals, such a 55°C heat stimulation. The observation, then at 30, 60, 90 and 120 minutes after administered.The results showed melinjo leaf ethanol extract with a dose of 51.84 mg / kg have analgesic effects is no different significantly with mefenamic acid dose of 1.3 mg / kg body weight (P> 0.05). Key Word : Analgesic, Anti-inflammatory, Leaf melinjo PENDAHULUAN Analgetika
obat
mengganggu dan tidak nyaman bagi
penghilang nyeri adalah zat-zat yang
penderitanya, namun nyeri dapat
mengurangi atau menghalau rasa
digunakan
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran
kerusakan jaringan, diantaranya nyeri
(perbedaan dengan anestetika umum)
kutan
(Tjay & Rahardja, 2002). Nyeri
danlambat hilang dengan pembebasan
adalah
prostaglandin
perasaan
emosional
yang
atau
sensoris tidak
dan
nyaman,
berkaitan dengan kerusakan jaringan.
membakar
sebagai
mediator
(Price & Wilson, 2006). Pengobatan
menggunakan
tanaman obat telah ada dan dikenal
menimbulkan sakit (kepala) atau
oleh masyarakat Indonesia sejak
memperhebatnya,
adapula
zaman dahulu. Banyak tanaman obat
menghindarkan sensasi ransangan
yang sudah dilaporkan mempunyai
nyeri.
suatu
efek terapi untuk beberapa penyakit,
dan
namun pengetahuan tentang khasiat
Nyeri
emosi
bersifat
adanya
dapat
perasaan
misalnya
yang
tanda
spesifik untuk nyeri yang berlangsung
Keadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri,
sebagi
tetapi
merupakan
subjektif
pribadi
ambang toleransi nyeri berbeda-beda
dan
bagi setiap orang (Tjay dkk., 2007).
kebanyakan hanya bersifat empiris
Nyeri merupakan keadaan yang
dan belum diuji secara ilmiah salah
72
keamanan
obat
alami
ini
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
Artikel diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016, diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 71-78, 2016 satunya adalah daun melinjo. Daun
Safwan Waktu dan tempat penelitian
melinjo adalah tanaman obat yang
Penelitian dilaksanakan pada
diketahui mempunyai khasiat empiris
bulan Februari 2015 yang bertempat
sebagai analgetik. Daun melinjo
di
diketahui
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
mengandung
flavonoid.
Laboratorium
Farmakologi
Flavonoid berperan sebagai analgetik
Muhammadiyah Mataram.
yang
Bahan
mekanisme
menghambat
kerjanya
kerja
enzim
Dalam penelitian ini bahan
siklooksigenase. Rasa nyeri akan
yang digunakan antara lain daun
berkurang
terhambatnya
melinjo (Gnetum Gnemon L.) yang
produksi prostaglandin oleh asam
berasal dari Lombok Barat, aquadest,
arakidonat (Gunawan dkk., 2008).
asam mefenamat 500 mg, CMC Na
dengan
Seiring dengan kecendrungan masyarakat
modern
0,5% dan etanol 70% .
dalam
Pembuatan ekstrak etanol 70%
menggunakan tanaman obat untuk
daun melinjo (Gnetum Gnemon L.)
peningkatan
kesehatan,
maka
Sampel berupa daun melinjo
keamanan dan manfaat dari obat
(Gnetum Gnemon L.) dibersihkan lalu
herbal ini menjadi pertimbangan
dirajang
penting. Dengan demikian dilakukan
dengan menggunakan oven pada suhu
pengujian
pengaruh
40°C, lalu ditimbang. Sampel yang
pemberian ekstrak etanol 70 % daun
telah kering diblender lalu diayak.
melinjo terhadap daya analgetik pada
Serbuk daun melinjo sebanyak 250
mencit putih jantan.
gram
METODE PENELITIAN
maserasi dengan menggunakan etanol
Desain penelitian
70%.
mengenai
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
eksperimental
dengan
di
kemudian
ekstraksi
Sampel
dikeringkan
dengan
dimaserasi
cara
dalam
beaker glas selama 3 x 24 jam. Filtrat 1 dan 2 di gabung kemudian diuapkan
rancangan post test only control
dengan
menggunakan
group desain.
pada suhu 60°C
sampai menjadi
endapan
terlalu
tidak
evaporator
kental.
Kemudian proses dilanjutkan dengan Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Artikel diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016, diterbitkan: 1 Maret 2016
73
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 71-78, 2016 pemekatan ekstrak sampai menjadi
Safwan Dosis asam mefenamat
ekstrak kental dengan menggunakan
Konversi dosis untuk manusia
waterbath pada suhu 50°C.
dengan berat badan 70 kg pada mencit
Pembuatan suspensi CMC Na 0,5%
20 g adalah 0,0026. Tiap tablet asam
Sebanyak 0,5 g CMC Na di
mefenamat mengandung 500 mg
taburkan dalam mortir yang berisi 10
asam mefenamat, makan dosis untuk
ml aquades panas. Diamkan CMC Na
mencit adalah :
sampai
= (500 mg x 0,0026) x 20 g mencit
mengebang
sampai
homogeny.
lalu
digerus
Selanjutnya
= (1,3 mg/ 20 g) x 20 g mencit
dimasukkan ke dalam labu ukur dan
= 1,3 mg/kgBB
ditambahkan aquadest sampai volume
Hewan Percobaan
100 ml.
Mencit putih jantan umur 2,5-
Pembuatan ekstrak daun melinjo Konversi dosis untuk manusia
3 bulan (20-30 g) berasal dari Universitas
Mataram.
dengan berat badan 70 kg pada mencit
perlakuan
20 g adalah 0,0026. Dosis empiris
terlebih
penggunaan ekstrak daun melinjo
dengan tetap minum air. mencit
adalah 2,494 g. maka dosis untuk
dibagi menjadi 5 kelompok yaitu :
mencit adalah :
Kelompok I (kontrol negatif) diberi
= (2,494 g x 0,0026) x 20 g mencit
CMC
= (0,00648 g/20g)x 20 g mencit
(kontrol) diberi Asam mefenamat (1,3
= 0,00648 g/kgBB = 6,48 mg/kgBB.
mg/kgBB p.o). Kelompok III diberi
Dalam
penelitian
ini
ekstral
mencit
Sebelum
dahulu
Na
diadaptasikan
lalu
0,5%.
etanol
dipuasakan
Kelompok
70%
II
daun
menggunakan dosis ekstrak daun
melinjo(6,48mg/kgBB
p.o).
melinjo bertingkat :
Kelompok IV diberi ekstrak etanol
Kelompok p1 = 6,48 mg/kgBB
70% daun melinjo(25,92mg/kgBB
Kelompok p2 = 4 x 6,48 mg/kgBB =
p.o). Kelompok V ekstrak etanol 70%
25,9 mg/kgBB
daun melinjo (51,84 mg/kgBB p.o).
Kelompok p3 = 8 x 6,48 mg/kgBB = 51,8 mg/kgBB.
74
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
Artikel diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016, diterbitkan: 1 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 71-78, 2016
berganda (Duncan’s Multiple Range
Pengujian efek analgesic Langkah-langkah
Safwan
pengujian
efek analgesik pada hewan uji yaitu
T-test). HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai berikut : a.
b.
c.
Penelitian ini menggunakan
Beaker glass dimasukkan ke
mencit putih jantan karena kondisi
dalam waterbath yang berisi air,
biologisnya lebih stabil dibandingkan
kemudian waterbath dipanaskan
dengan
hingga suhu 55°C. setalah suhu
dilakukan
55°C mencit dimasukkan ke
diadaptasikan terlebih dahulu dengan
dalam beaker glass tersebut.
lingkungan
Setelah mencit ada di dalam
menghindari terjadinya stress pada
beaker glass maka responnya
hewan uji. Tahap selanjutnya hewan
diamati, yaitu berupa gerakan
uji dipuasakan terlebih dahulu selama
menjilat kaki dan atau melompat.
12 jam dengan hanya diberi minum
Pengamatan dilakukan selama 1
dengan tujuan agar kondisi hewan uji
menit.
sama
Kelompok
control
negative
dan
betina.
perlakuan,
Sebelum
hewan
penelitian
mengurangi
uji
untuk
pengaruh
makanan yang dikonsumsi.
diberikan suspensi CMC Na
Penelitian ini dilakukan untuk
0,5%, kelompok control positif
mengetahui
diberikan
analgetik dari ekstrak daun melinjo
suspensi
mefenamat
dan
perlakuan
diberikan
asam kelompok suspensi
ekstrak etanol daun melinjo. d.
mencit
Pengamatan
dilakukan
dengan
ada
tidaknya
menggunakan
efek
metode
rangsangan panas (hot plate method) yang diuji pada mencit. Rangsangan
pada
yang diberikan pada hewan uji yaitu
menit ke 30, 60, 90 dan 120
berupa rangsangan panas dengan
setelah pemberian bahan uji
suhu 55°C. Pada suhu 45°C seseorang
Data hasil penelitian akan
mulai merasakan sakit dan reseptor
dianalisis secara statistic dengan
panas mempunyai respon terhadap
menggunakan
variansi
suhu 30- 45°C, suhu diatas 45°C
kemudian
mulai terjadi kerusakan jaringan
wilayah
akibat panas dan sensasinya berubah
analisis
(ANOVA)
dua
arah
dilanjutkan
dengan
uji
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Artikel diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016, diterbitkan: 1 Maret 2016
75
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 71-78, 2016
Safwan
menjadi nyeri. Jadi, rasa nyeri yang
waktu menjilat kaki belakang dan
disebabkan oleh panas sangat erat
atau melompat.
hubungannya dengan kemampuan panas
untuk
merusak
Jumlah gerakan menjilat kaki
jaringan
dan atau melompat pada mencit putih
(Guyton, 1994). Pada penelitian ini
jantan setelah diberikan perlakuan
respon mencit yang dinilai berupa
pada setiap kelompok berbeda-beda.
gerakan menjilat kaki dan atau
Hasil selengkapnya dari penelitian ini
melompat. Sebagai patokan, bahwa
tersaji pada tabel 1.
mencit mulai merasakan nyeri pada Tabel 1.Rata-rata jumlah gerakan menjilat dan atau melompat mencit pada setiap kelompok Dosis Kelompok Mean±SD (mg/kgBB) kontrol negative 33,50±11,22b kontrol positif 1,3 23,25±6,56a dosis I 6,48 39,50±8,45c dosis II 25,92 34,95±6.96b dosis III 51,84 20,50±3,53a Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan data tidak berbeda signifikan (P>0,005). Berdasarkan tabel 1 pada mencit menjilat dan atau melompat kelompok
kontrol
negatif
yang
paling rendah dibanding dengan
diberikan CMC Na (33,50±11,22)
seluruh
tidak menunjukkan perbedaan yang
(20,50±3,53),
signifikan
kelompok
mengindetifikasikan bahwa ekstrak
(39,50±8,45)
etanol 70% dosis III(51,84 mg/kgBB)
maupun II (34,95±6.96)(P>0,05). Hal
memiliki efek analgetik yang paling
ini diduga bahwa pada dosis I maupun
baik dibandingkan dengan seluruh
II belum mengandung zat aktif yang
kelompok perlakuan. Berdasarkan
diharapkan yaitu flavonoid yang
hasil uji statistik kelompok perlakuan
dapat mengurangi rasa nyeri.
dosis
perlakuan
dengan dosis
Berbeda
I
halnya
dengan
kelompok
III
kelompok
perlakuan hal
dibandingkan kontrol
positif
ini
dengan tidak
kelompok perlakuan dosis III dimana
memiliki perbedaan yang signifikan
dapat menunjukkan jumlah rata-rata
atau bisa dikatakan memiliki efek
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Artikel diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016, diterbitkan: 1 Maret 2016
77
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 71-78, 2016
Safwan
analgetika yang sama kuat (P>0,05).
yaitu
Hal
perbedaan
ini
menunjukkan
bahwa
genetik
atau
umur,
keturunan,
makanan
dan
pemberian ekstrak daun melinjo dosis
penyakit (Coleman, 2010). Melihat
51,84 mg/kgBB dan asam mefenamat
banyaknya
(kontrol positif) dapat mengurangi
mempengaruhi, dapat disimpulkan
jumlah rata-rata mencit menjilat dan
bahwa adanya spesifitas individual
atau melompat
terhadap induksi nyeri yang diberikan
yang merupakan
faktor
dan
adanya pemberian rangsangan panas.
pemberian obat dan ekstrak pun
Semakin sedikit jumlah menjilat dan
berbeda-beda, sehingga hasil data
melompat
pengamatan
menunjukkan
mencit
dapat
respon nyeri yang ditimbulkan oleh
mencit
respon
yang
terhadap
berbeda-beda
setiap
semakin baik efek analgetika pada
mencit walaupun dalam kelompok
suatu bahan uji.
perlakuan yang sama, namun pada
Hasil
pengamatan
yang
keseluruhan
rata-rata
hasil
dilakukan pada pada mencit yang
pengamatan ini menunjukkan respon
diinduksi secara termik menggunakan
sesuai dengan yang diharapkan dari
waterbath, terlihat bahwa tidak semua
masing-masing kelompok.
mencit menunjukkan respon yang
KESIMPULAN
sama. Ketidaksamaan tersebut antara
Dari
hasil
penelitian
bahwa
pemberian
lain, ada yang memberikan respon
menunjukkan
lompatan atau hanya berupa jilatan
ekstrak etanol 70% daun melinjo
atau keduanya dan jumlah respon
dengan
mencit yang berbeda-beda sebelum
memiliki efek analgetik yang tidak
perlakuan. Hal ini disebabkan oleh
berbeda signifikan dengan asam
faktor
mefenamat
yang
mempengaruhi
dosis
51,84
dosis
1,3
mg/kgBB
mg/kgBB
metabolisme obat atau ekstrak yang
(P>0,05) pada mencit putih jantan
diberikan pada mencit, antara lain
yang diinduksi secara termik.
DAFTAR PUSTAKA Coleman
M, D. 2010. Factor affectingdrug metabolism. UK: WileyBlackwell.
Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi, Elsyabeth, editor. 2008.
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Artikel diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016, diterbitkan: 1 Maret 2016
77
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 71-78, 2016 Farmakologi dan Terapi Edisi 5. FKUI, Jakarta. Guyton, A.C. 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerjemah: Tengadi, K.A. Jakarta: EGC Price, S. A., Wilson I. M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit Edisi 6. EGC, Jakarta. Suryanto, E. 2012. Fitokimia Antioksidan.CV. PUTA
78
Safwan Media Nusantara (PMN). Surabaya. Tjay, T.H., dan K. Rahardja. 2002. Obat-Obat Penting:Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Ed. 5. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Tjay,Tan Hoan dan K. Rahardja, 2007, Obat-obat Penting, PT Gramedia, Jakarta.
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
Artikel diterima: 9 Februari 2016, Diterima untuk diterbitkan: 25 Februari 2016, diterbitkan: 1 Maret 2016