AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, KADAR FENOLAT DAN FLAVONOID

Download Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ... hubungan antara aktivitas antioksidan dengan kadar fenolat dan flavonoid da...

0 downloads 595 Views 238KB Size
perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA Adijaya, H.P., Fahruddin., Elis, T. 2014. Pengaruh Bioaktivator Kotoran Sapi pada Laju Dekomposisi Berbagai Jenis Sampah Daun di Sekitar Kampus Universitas Hasanuddin. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 1 (1) : 1-10. Afiana. 2013. Potensi Karbon Pekarangan di Kampung Cabang Dua Distrik Manokwari Utara Kabupaten Manokwari. Skripsi. Universitas Negeri Papua Manokwari. Aminah, S., Soedarsono, G.B., Satro Y. 2006. Teknologi Pengomposan. Jakarta: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Asniah., Widodo., Suryo, W. 2013. Potensi Cendawan Asal Tanah Perakaran Bambu Sebagai Endofit dan Agen Biokontrol Penyakit Akar Gada pada Tanaman Brokoli. Jurnal. HPT Tropika. 13 (1) : 61 – 68. ISSN 1411-7525. Bachtiar, E. 2006. Ilmu Tanah Medan. Fakultas Pertanian USU Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2010. Pupuk NPK Padat. SNI 2803-2010. Bhosale P.R., Chonde S.G., Nakade D.B., Raut P.D. 2012. Study on Physico – Chemical Characteristics of Waxed and Dewaxed Pressmud and its effect on Water Holding Capacity of Soil. Kolhapur. India. ISCA Journal of Biological Sciences 1(1): 35 – 41. Citawaty, Annica. 2011. Pengomposan Limbah Isi Rumen Sapi dengan Penambahan Sekam Alas pada Variasi yang Berbeda. Skripsi. Teknik Lingkungan UNDIP : Semarang. De Mello, R.P., Gustavo, C., Cid, N.S.C. 2013. Filter Cake and Vinasse as Fertilizers Contributing to Conservation Agriculture. Applied And Environmental Soil Science. ID 581984 : 1-8. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Dephutbun RI. Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. 2006. Pedoman Teknis Pemanfaatan Limbah Perkebunan Menjadi Pupuk Organik. Jakarta: Departemen Pertanian.

commit to user

45

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Fanny, Rr., Munawar, A., Mirwan, M. 2013. Pemanfaatan Blotong sebagai Aktivator Pupuk Organik. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 5 (2) : 25- 32. Fansuri, M., Irsal., Nini, R. 2013. Tanggap Pertumbuhan Stomata Tidur Karet Terhadap Komposisi Mrdia Tanam dan Pemupukan NPK Organik. Jurnal Online Agroteknologi. 1 (4) : 1195-1202.

Gaur, A.C., 1986. A Manual of rural Composting. FAO/UNDP Regional Project Divition of Microbiology. New Delhi. Indian : Agriculture Institute. Habinsaran, D.P., Muhammad, Y., Novisha, K.U. 2012. Dampak Bokashi Kotoran Ternak dalam Pengurangan Pemakaian Pupuk Anorganik pada Budidaya Tanaman Tomat. Jurnal Agronomi Indonesia. 40 (3) : 204-210. Hapsari, A.Y. 2013. Kualitas dan Kuantitas Kandungan Pupuk Organik Limbah Serasah dengan Inokulum Kotoran Sapi Secara Semianaerob. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta. Harianto, B. 2007. Cara Praktis Membuat Kompos. Jakarta: Agro Media Pustaka. Havlin, J.L., J.D. Beaton, S.l. Tidale., W.L. Nelson. 1999. Soil Fertility and Fertilizers. 6th Edition. Prentice Hall. Upper saddle River : NJ. Hidayati, YA., Ellin H., Eulis T.M. 2008. Upaya Pengolahan Feses Domba Dan Limbah Usar (Vitiveria zizanioides) Melalui Barbagai Metode Pengompos. Jurnal Ilmu Ternak. 8 (1) : 1-5. Herman, H.S. 2014. Peranan Penting Pengelolaan Penyerapan Karbon dalam Tanah. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 1 (2) : 175-1924. Ismayana, A., Nastiti, S,I., Suprihatin., Akhiruddin, M., Aris, F. 2012. Faktor Rasio C/N Awal dan Laju Aerasi pada Proses Co-Composting Bagasse dan Blotong. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 22 (3) : 173-179. Isroi. 2008. Kompos. Materi Study Research Siswa SMU Negeri 81 Jakarta. Bogor. 1-2 February 2008. Isroi., Yuliarti. 2009. Kompos Cara Mudah, Murah Dan Cepat Menghasilkan Kompos. Lily Publisher : Yogyakarta. commit to user

46

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Kurnia, U.D., Setyorini, T., Prihatini, S., Rochayati, Sutono., Suganda, H. 2001. Perkembangan dan Penggunaan Pupuk Organik di Indonesia. Direktorat Pupuk dan Pestisida. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Sarana Pertanian. Lopez, C., Shanley, P. 2004. Kekayaan Hutan Asia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Anggota IKAPI. Jakarta. Maftuh, A., Setiawan, O. 2007. Teknik Pembibitan Panili pada Tiga Media Tanam Pupuk Organik di Persemaian. Buletin Teknik Pertanian. 12 (2) : 68-70. Maradhy, E., 2009. Aplikasi Campuran Kotoran Ternak dan Sedimen Mangrove Sebagai Aktivator pada Proses Dekomposisi Limbah Domestik. Tesis. Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Makassar. Marwahyudi. 2013. Mengurangi Bahan Baku Tanah Sawah Dengan menambah Limbah Blotong Pada Pembuatan Batu Bata Ramah Lingkungan. Jurnal Eco Rekayasa. 9 (2) : 109-115. Maulida, A.H., Nengah, D.K. 2014. Laju Dekomposisi Serasah Daun Trembesi (Samanea saman) dengan Penambahan Inokulum Kapang. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 3 (1) : 2337-3520. Mey, D. 2013. Uji Efektivitas Mikroorganisme Terhadap Laju Dekomposisi Limbah Jambu Mete Sebagai Pupuk Organik di Sulawesi Tenggara. Jurnal Agriplus. 23 (2) : 85-91. Mirwan, Mohamad. 2012. Optimasi Pengomposan Sampah Kebun dengan Variasi Aerasi dan Penambahan Kotoran Sapi sebagai Bioaktivator. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 4 (1) : 61-66. Muhsin, A. 2011. Pemanfaatan Limbah Hasil Pengolahan Pabrik Tebu Blotong Menjadi Pupuk Organik. Journal Industrial Engineering Conference. 1 (1) : 1-9. Musnamar, E.I. 2003. Pupuk Organik: cair dan padat, pembuatan dan aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya. Noverita, 2009. Tingkat Degradasi Bambu Kuning (Bambusa Vulgaris Schard Var. Vitata) dan Bambu Hijau (Bambusa Vulgaris Schard Var.Vulgaris) Oleh Jamur. Jurnal VIS VITALIS. ISSN 1978-9513. 2 (1) : 17-24. commit to user

47

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta Purwaningsih, E. 2011. Pengaruh pemberian kompos blotong, legin, dan mikoriza terhadap serapan hara N dan P tanaman kacang tanah. Widya Warta No 02 Tahun XXXV.

Purwono dan Heni Purnamawat. 2007. Budidaya 8 JenisTtanaman Pangan Unggul. Penebar swadaya. Jakarta. Purwono, D., Sopandie1, S., Harjadi1., Mulyanto. 2011. Application of filter cake on growth of upland sugarcanes. Journal of Agronomy Indonesia 39 : 79-84. Rahman, A,.K. 2008. Analisis Kadar Unsur Hara Kalium (K) dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau Secara Spektrofotometer Serapan Atom. Skripsi. Fakultas Mipa USU : Medan. Ratri., Anggraini., Membilong, M. 2011. Pemanfaatan Agensi Hayati Aspergiluus sp. yang Terdapat pada Limbah Daun Bambu menjadi Effective Microorganism Bamboo (EMB) debagai Decairer Pupuk Organik Alternatif. Skripsi. Universitas Papua. Papua. Ravikanna, S.P., Manjula, G., Meenambal, T. 2013. Assessment of Maturity for Vermicompost Using Germination Index. Life Science Journal. 10 (2) : 2698-2700. Ruhnayat, 2007. Penentuan kebutuhan pokok unsur hara N, P, K untuk pertumbuhan tanaman panili (Vanilla planifolia). Buletin Penel Tanaman Rempah dan Obat. 18 (1) : 49-59. Simamora, S., Salundik. 2006. Meningkatkan Kualitas Kompos. Jakarta: Agro Media Pustaka. Stafford David A., D. L. Hawkes., Rex Horton. 1979. Methane Production From Waste Organic Matter. CRC Press. Bosca raton: Florida. Subali, B., Ellianawati. 2010. Pengaruh Waktu Pengomposan Terhadap Rasio Unsur C/N dan Jumlah Kadar Air dalam Kompos. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY. Semarang : 49-53. Sugiharti, H. 2011. Pengaruh Pemberian Kompos Batang Pisang Terhadap Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.). Skripsi. commit to user Bogor: Institut Pertanian Bogor.

48

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Suprihatno, B., Hamidy, R., Amin, B. 2012. Analisis Biomassa dan Cadangan Karbon Tanaman Bambu Belangke (Gigantochloa pururiens). Jurnal of Environmental S cience. ISSN 1978-5283. 6 (1) : 1-11. Surtinah, 2013. Pengujian Kandungan Unsur Hara Dalam Kompos Yang Berasal Dari Serasah Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata). Jurnal Ilmiah Pertanian. 11 (1) : 16-25. Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Sutoyo. 2003. Daun Bambu pun Pindah ke Sawah. Salam. Edisi 3 halaman 13 – 15. Tanti, R.H., Sabrina, T., Posma, M. 2015. Penggunaan Beberapa Sumber dan Dosis Aktivator Organik untuk Meningkatkan Laju Dekomposisi Kompos Tandan Kelapa Sawit. Jurnal Online Agroteknologi. 3 (2): 581-589. Wahyu, P.P., Teguh, P. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Pasuruhan. Widarti, B.N., Wardah, K.W., Edhi, S. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang. Jurnal Intergasi Proses. 5 (2) : 75-80. Widawati, S. 2005. Daya Pacu Aktivator Fungi Asal Kebun Biologi Wamena Terhadap Kematangan Hara Kompos, Serta Jumlah Mikroba Pelarut Fosfat Dan Penambat Nitrogen. Biodiversitas. 6 (4) : 240-243. Wiyana. 2008. Studi Pengaruh Penambahan Lindi dalam Pembuatan Pupuk Organik Granuler terhadap Ketercucian N, P,dan K. MST UGM. Yogyakarta. Yani, M., Purwaningsih, I., Munandar, N. 2012. Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) Gula pada Pabrik Gula Tebu. E- Jurnal Agroindustri Indonesia. ISSN : 2252-3324. 1 (1) : 60-67. Yelianti, U., Kasli., M. Kasim., Husin, E.F. 2009. Kualitas Pupuk Organik Hasil Dekomposisi Beberapa Bahan Organik dengan Dekomposernya. Jurnal Akta Agrosia. 12 (1) : 1-7commit to user

49