JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected]
Abstrak−PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang berada di Wonosari. PTPN XII telah menerapkan K3 dengan baik. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja pekerja. Obyek penelitian ini dilakukan pada pabrik teh Wonosari PTPN XII. Data yang digunakan berasal dari data kuisioner karyawan pada bagian pemetikan daun sampai dengan pengolahan menjadi produk teh sejumlah 185 karyawan. Kemudian dilakukan pengujian keterkaitan antara produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, manajemen, lingkungan kerja, perilaku perkerja dan stress kerja. Data diolah dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM berfungsi untuk meneliti adanya hubungan antar faktor dimana faktor-faktor tersebut tidak terukur secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja adalah lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikasi sebesar 1.986 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.013. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja adalah lingkungan kerja segi fisik dengan nilai signifikansi sebesar 5.104, lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikansi sebesar 3.808 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi sebesar 1.973. Dan kesehatan kerja mempengaruhi stress kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.169 Kata Kunci− Produktivitas Kerja, Keselamaan dan Kesehatan Kerja dan Structural Equation Modelling (SEM)
I. PENDAHULUAN Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun lingkungan kerja. Pemerinta mencatat sepanjang 2009 telah terjadi sebanyak 54.398 kassus kecelakaan kerja di Indonesia [1] dan mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebanyak 98.000 kasus [2]. Riset yang dilakukan oleh badan dunia International Labour Organization (2003) menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Masalah K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi
tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 ‘’Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan K3’’. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan. PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan K3. PTPN XII mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang terletak di Wonosari Kabupaten Malang. Perlindungan dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan oleh tenaga kerja agar merasa aman, nyaman, dan tidak terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam membangun dan membesarkan usahanya. Kebun teh Wonosari mempunyai komitmen paling tinggi terhadap implementasi penerapan K3. Sesuai hasil monitoring penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang dilakukan oleh Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh Wonosari tahun 2007 sampai 2011 dan produktivitas kerja per orang hari kerja (OHK) per tahun dapat dilihat dalam gambar 1 berikut 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00
11.7 12.5 8
7
12.6 7
11.3
9
12.3
8
0.030.03 0.04 0.050.02
jumlah kecelakaan jumlah penyakit Produktivitas kerja
Tahun Gambar 1 Grafik Produktivitas kerja per OHK per tahun
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Dalam gambar 1 menunjukkan adanya hubungan antara produktivitas kerja dengan kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan analisa faktor yang berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan kerja dalam peningkatan produktivitas kerja dengan menggabungkan beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Adapun faktor tersebut adalah manajemen, lingkungan kerja, perilaku pekerja dan stres kerja. Pengambilan data dilakukan pada karyawan pabrik teh Wonosari, sedangkan pengolahan data dalam penelitian ini dengan pendekatan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap suatu model sebabakibat dengan menggunakan kombinasi dari teori yang ada dan data yang telah dikumpulkan. SEM memiliki kemampuan memodelkan faktor-faktor yang tidak dapat diukur secara langsung melalui data yang ada atau melalui kuisioner. Maka, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hubungan antar faktor dan indikator dengan metode SEM melalui bantuan perangkat lunak. II. METODOLOGI PENELITIAN
Pada tahap identifikasi awal terdapat beberapa langkah yang dimulai dari identifikasi permasalahan dan perumusan masalah, penentuan tujuan dan manfaat penelitian, studi lapangan, studi literatur, identifikasi indikator variabel penelitian, serta penentuan hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan pengembangan model penelitian, model struktural dapat dilihat pada gambar 2 sedangkan sumber dan indikator yang digunakan untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 1 H1
H2
H3
H4
F1 F2 F3
LK Segi Fisik
H3
F4
Keselamatan Kerja
F5
H9
H4 H5 H11 PS1 PS2
LK Segi Psi dan Sos
PS3 H6 P1 H13
Stres Kerja
H1
Produktivitas Kerja
P2 P3
M1 M2
Manajamen M3 H12 H2
M4
Kesehatan Kerja H10
C1
H7 H8
SK1
SK2
SK3
SK4
SK5
SK6
SK7
SK8
C2
Selanjutnya dilakukan penarikan hipotesis penelitian yang dapat dilihat pada tabel 2
C3 C4
Tabel 1 Variabel dan Indikator Penelitian Variabel Indikator Saya mengikuti pelatihan K3 (S1) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diawasi ketika berada di lapangan (S2) Keselamatan Prosedur keselamatan kerja di perusahaan saya Kerja sudah lengkap dan menyeluruh (S3) Aturan atau prosedur keselamatan kerja selalu dilaksanakan di perusahaan saya (S4) Gizi dan nutrisi yang cukup, akan berpengaruh terhadap kondisi kerja saya (H1) Stres akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan saya (H2) Kesehatan Kerja Merokok akan mempengaruhi kondisi kerja saya (H3) Kualitas tidur sya, akan berpengaruh terhadap kondisi kerja saya (H4) Perusahaan saya memperhatikan masalah K3 (M1) Perusahaan saya memberhentikan pekerjaan yang membahayakan (M2) Manajemen Perusahaan saya memberikan pelatihan K3 (M3) Perusahaan saya memberikan sanksi terhadap pelanggaran prosedur K3 (M4) Di tempat kerja tidak terasa panas yang berlebihan (F1) Lingkungan Kualitas udara di tempat kerja baik (F2) Kerja Segi Tempat kerja tidak bising (F3) Fisik Tempat kerja luas (F4) Pencahayaan pada tempat kerja baik (F5) Saya merasa puas dengan jumlah keterlibatan yang saya lakukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi pekerjaan saya (PS1) Lingkungan Saya merasa benar-benar dihargai untuk nilai Kerja Segi usaha yang saya lakukan pada pekerjaan saya Psikologi dan (PS2) Sosial Saya mempunyai kontribusi dan keahlian yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan saya (PS3) Saya melaporkan kecelakaan yang terjadi (C1) Saya mengingatkan pekerja lain tentang bahaya dan keselamatan kerja (C2) Saya menggunakan perlengkapan keselamatan kerja (C3) Perilaku Kerja Saya meletakkan material dan peralatan pada tempat yang ditentukan (C4) Saya bekerja mengikuti semua prosedur keselamatan kerja (C5) Saya mengikuti semua instruksi dari atasan (C6) Akhir-akhir ini tidur saya teratur (SK1) Nafsu makan saya tidak berkurang jika beban kerja banyak (SK2) Saya tidak mudah kaget (SK3) Saya tidak susah percaya sama orang lain (SK4) Stres kerja Saya tidak mudah tersinggung (SK5) Saya tidak susah berkonsentrasi (SK6) Saya sabaran (SK7) Sayatidak menarik diri dari pergaulan sosial (SK8) Saya selalu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sebelum waktu yang ditargetkan (P1) Saya selalu aktif memberikan masukan dan ideProduktivitas ide untuk kemajuan perusahaan (P2) Kerja Saya ingin menunjukkan kepada perusahaan potensi yang saya miliki (P3) Sumber: [3], [4], [5], dan [6]
Perilaku Pekerja
C5 C6
Tabel 2 Hipotesis Penelitian S1
S2
S3
S4
Hipotesis
Gambar 2 Path Diagram
Berikut merupakan indikator digunakan dalam penelitian:
variabel
laten
yang
Hipotesis 1 Hipotesis 2
Keterangan Manajemen berpengaruh terhadap keselamatan kerja Manajemen berpengaruh terhadap kesehatan kerja
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3.3 Uji Multikolinearitas
Hipotesis
Keterangan
Hipotesis 3 Hipotesis 4 Hipotesis 5 Hipotesis 6 Hipotesis 7 Hipotesis 8 Hipotesis 9 Hipotesis 10 Hipotesis 11 Hipotesis 12 Hipotesis 13
Lingkungan kerja segi fisik berpengaruh terhadap keselamatan kerja Lingkungan kerja segi fisik berpengaruh terhadap kesehatan kerja Lingkungan kerja segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap keselamatan kerja Lingkungan kerja segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap kesehatan kerja Perilaku kerja berpengaruh terhadap keselamatan kerja Perilaku kerja berpengaruh terhadap kesehatan kerja Keselamatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja Kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja Keselamatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja
Apabila terdeteksi adanya kasus multikolinearitas adalah terdapatnya korelasi yang sempurna antar faktor laten di dalam model. Nilai korelasi yang diperbolehkan antara –0,7 dan 0,7. Adapun hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihata pada tabel 3 Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
Kesehatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja Stres Kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel penelitian dan dilakukan penyebaran kuesioner sebanyak jumlah sampel yang dibutuhkan. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data berupa analisis statistik deskriptif, uji outlier, uji normalitas, uji multikolinearitas, pengolahan SEM dan pengujian hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan saran
Dapat dilihat bahwa tidak ada nilai yang melebihi -0,7 atau 0,7. Semua nilai hasil multikolinearitas berada pada rentang ± 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya kasus multikolinearitas antara konstruk laten tersebut. 3.4 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Eksogen
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Outlier Dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan perangkat lunak data hasil penelitian tidak menunjukkan adanya outlier yang terjadi dapat dibuktikan bila nilai z residu atau ZRE tidak melebihi rentang ± 3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak terdapat outlier. 3.2 Uji Multinormalitas Pengujian data hasil penelitian dapat dilihat dalam gambar scatterplot sebagai berikut: Plot Pengujian Normal Multivariate 100 90 80 70
dj
60 50 40 30 20
Gambar 4 CFA Konstruk Eksogen
10 20
30
40
50
60
70
q
Gambar 3 Grafik Uji Normalitas
Pengujian distribusi telah dilakukan dan diperoleh hasil bahwa 57,2973 % data dalam penelitian di bawah kurva χ2 serta plot pada gambar 4.38 cenderung membentuk garis lurus diagonal dari kiri bawah ke kanan atas, maka dapat disimpulkan data dalam penelitian telah memenuhi distribusi multinormal.
Untuk melihat model CFA konstruk eksogen sudah baik,akan dilihat dari tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Eksogen
Goodnessof fit Indices Chi Square df RMSEA AGFI GFI CFI
Cut off diharapkan lebih kecil positif ≤ 0,08 ≥ 0,8 ≥ 0,8 ≥ 0,9
Hasil Estimasi
Keputusan
170,327
Good Fit
95 0,066 0,851 0,896 0,952
Good Fit Good Fit Good Fit Good Fit Good Fit
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of fit telah memenuhi cut off value nya sehingga disimpulkan model sudah baik. Error variance dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5 CFA konstruk eksogen
Indikator F1 F2 F3 F4 F5 PS2 PS3 M1 M2 M3 M4 C2 C3 C4 C5 C6 Total
Std Loading 0.803 0.884 0.694 0.941 0.931 0.627 0.992 0.681 0.75 0.786 0.663 0.54 0.537 0.682 0.899 0.712 12.122
(Std Loading)2 0.644809 0.781456 0.481636 0.885481 0.866761 0.393129 0.984064 0.463761 0.5625 0.617796 0.439569 0.2916 0.288369 0.465124 0.808201 0.506944
Error Variance 0.355191 0.218544 0.518364 0.114519 0.133239 0.606871 0.015936 0.536239 0.4375 0.382204 0.560431 0.7084 0.711631 0.534876 0.191799 0.493056 6.5188
C.R 15.6 19.7 11.7 23.4 Reference 10.7 Reference 7.1 8.3 7.8 Reference 5.5 7 9.1 8.9 Reference
Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk eksogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat dipastikan semua indikator yang membentuk konstruk eksogen telah memenuhi validitas konvergen. Reliabilitas konstruk eksogen dihitung sebagai berikut:
Gambar 5 CFA Konstruk Endogen
Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of fit telah memenuhi cut off value nya sehingga disimpulkan model sudah baik. Error variance dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 CFA konstruk endogen
Indikator
Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan variabel eksogen telah memenuhi construct reliability 3.5 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Endogen Model CFA konstruk endogen sudah baik,akan dilihat dari tabel 6 berikut ini: Tabel 6 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Endogen
Goodnessof fit Chi Square df RMSEA AGFI GFI CFI
Cut off diharapkan lebih kecil positif ≤ 0,08 ≥ 0,8 ≥ 0,8 ≥ 0,9
Hasil Estimasi
Keputusan
152,4
Good Fit
71 0,079 0,833 0,877 0,898
Good Fit Good Fit Good Fit Good Fit Moderate
Model CFA konstruk endogen dapat dilihat dalam gambar berikut:
S2 S4 H2 H4 SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 SK6 SK7 SK8 P1 P3 Total
Std Loading 0.523 0.994 0.997 0.597 0.533 0.636 0.586 0.83 0.767 0.579 0.684 0.598 0.834 0.477 9.635
(Std Loading)2 0.273529 0.988036 0.994009 0.356409 0.284089 0.404496 0.343396 0.6889 0.588289 0.335241 0.467856 0.357604 0.695556 0.227529
Error Variance 0.726471 0.011964 0.005991 0.643591 0.715911 0.595504 0.656604 0.3111 0.411711 0.664759 0.532144 0.642396 0.304444 0.772471 6.995061
C.R 8.2 Reference 10.06 Reference 6.4 7.3 6.87 8.4 7.9 6.86 7.05 Reference Reference 4.4
Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk endogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat dipastikan semua indikator yang membentuk konstruk endogen telah memenuhi validitas konvergen. Reliabilitas konstruk endogen dihitung sebagai berikut:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan variabel endogen telah memenuhi construct reliability
3.7 Modifikasi Full Model SEM
3.6 Persamaan Model Struktural
Gambar 7 Modifikasi Full Model SEM
Evaluasi dan interpretasi terhadap goodness of fit untuk mengevaluasi nilai hasil setiap kriteria sebagai berikut:
Gambar 6 Full Model SEM
Goodness of fit untuk mengevaluasi overall model fit dari full model SEM dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8 Evaluasi Overall Model Fit Full Model SEM
Goodnessof fit Indices
Cut off
Hasil Estimasi
Keputusan
606.08
Good Fit
95
Good Fit
df
diharapkan lebih kecil positif
RMSEA
≤ 0,08
0,114
Marginal
AGFI
≥ 0,8
0,588
Marginal
GFI
≥ 0,8
0,652
Marginal
CFI
≥ 0,9
0,681
Marginal
Chi Square
Dari hasil Goodness of fit, data yang digunakan terlihat dari cut off value masih berada di luar rentang. Sehingga diperlukan modifikasi model agar model menjadi fit. Modifikasi full model SEM dengan menggabungkan nilai error yang terdapat modification indivades pada hasil output pendekatan SEM.
Tabel 9 Evaluasi Overall Model Fit Modifikasi Full SEM
Goodnessof fit Indices Chi Square df RMSEA AGFI GFI CFI
Cut off diharapkan lebih kecil positif ≤ 0,08 ≥ 0,8 ≥ 0,8 ≥ 0,9
Hasil Estimasi
Keputusan
606.08
Good Fit
95 0,066 0,751 0,819 0,909
Good Fit Good Fit Moderate Good Fit Good Fit
Uji terhadap model menunjukkan bahwa modifikasi model ini fit terhadap data yang digunakan dalam penelitian seperti terlihat dari cut off value yang berada pada rentang nilai yang diharapkan meskipun AGFI diterima secara moderate. Hal ini menunjukkan modifikasi model full SEM dalam penelitian telah fit dengan data. 3.8 Uji Hipotesis Selanjutnya dilakukan uji hubungan kausal yaitu menilai apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak, penelitian didasarkan kepada nilai CR dan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 loading factor sebagaimana ditunjukkan pada tabel 10 berikut: Tabel 10 Uji Hipotesis No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Hubungan Terdapat hubungan positif antara manajemen dengan keselamatan kerja Terdapat hubungan positif antara manajemen dengan kesehatan kerja Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari segi fisik dengan keselamatan kerja Terdapat hubungan positif lingkungan kerja segi fisik dengan kesehatan kerja Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan keselamatan kerja Terdapat hubungan positif antara lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan kesehatan kerja Terdapat hubungan positif antara perilaku kerja dengan keselamatan kerja Terdapat hubungan positif antara perilaku kerja dengan kesehatan kerja Terdapat hubungan positif antara keselamatan kerja dengan produktivitas kerja Terdapat hubungan positif antara kesehatan kerja dengan produktivitas kerja Terdapat hubungan positif antara keselamatan kerja dengan stres kerja Terdapat hubungan positif antara kesehatan kerja dengan stres kerja Terdapat hubungan positif antara stres kerja dengan produktivitas kerja
CR
Loading Factor
Hipotesis
0.989
0.550
H1 Ditolak
1.05
0.690
H2 Ditolak
0.31
0.046
H3 Ditolak
5.10
0.440
H4 Diterima
1.986
0.371
H5 Diterima
3.808
0.542
H6 Diterima
2.013
0.616
H7 Diterima
1.973
0.154
H8 Diterima
0.176
-0.022
H9 Ditolak
1.150
-0.140
H10 Ditolak
1.524
-0.324
H11 Ditolak
2.169
0.762
H12 Diterima
1.491
0.175
H13 Ditolak
IV. SIMPULAN
Hasil akhir dari Structural Equation Modelling yang telah dilakukan dengan menggabungkan antara variabel laten sehingga dapat menunjukkan variabel laten yang saling berhubungan sebagai berikut: a. Lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja
b. Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keselamatan kerja c. Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja d. Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keselamatan kerja e. Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja f. Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja DAFTAR PUSTAKA [1] Aryono, A.M. 2010. 54.398 Kasus Kecelakaan Kerja http:// Terjadi di Indonesia. Solo Pos. www.solopos.com/2010/channel/nasional/200954398kasus-kecelakaan-kerja-terjadi-di-indonesia-11664. di akses tanggal 16 Februari 2012. [2] Djumena, E. 2011. Kecelakaan Kerja di Indonesia Tergolong Tinggi. Kompas. http://bisniskeuangan.kompas.com/ read/2011/10/13/15032222/Kecelakaan.Kerja.di.Indonesia.T ergolong.Tinggi. di akses tanggal 16 Februari 2012. [3] Andi; Alifen R.S; dan Chandra. A. 2005. ‘Model Persamaan Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja pada Perilaku Pekerja di proyek Konstruksi’. Jurnal Teknik Sipil vol 12 No. 3. [4] Mukhlisani. N; Wignjoesoebroto. S; dan Sudarso. I. 2008. Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di PT. Barata Indonesia (Persero)-Gresik. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi. Surabaya. [5] Romadiaty R, F. 2005. Analisis Hubungan Persepsi Karyawan Atas Penerapan Sistem Keselmatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Stres kerja Dengan Pendekatan Structural equation Modelling. Skipsi. Sarjana. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. [6] Anggoro, S. 2011. Pengembangan Model Pengaruh FaktorFaktor Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan, Dan Insentif Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Structural Equation Modeling. Tesis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.