ANALISI PDB SEKTOR PERTANIAN

Download Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugrah dan rahmatNya telah selesai disusun Buku Analisis PDB Sektor...

0 downloads 539 Views 2MB Size
Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2013 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5) Jumlah Halaman : 100 halaman Penanggung Jawab : Ir. M. Tassim Billah, MSc Penyunting : Ir. Dewa N Cakrabawa, MM Ir. Sabarella, MSi Naskah : Metha Herwulan Ningrum Ir. Rumonang Gultom Megawaty Manurung Pengolah Data: Tim BPS Metha Herwulan Ningrum Heri Dwi Martono Heruwati

Design dan Layout : Rinawati Diterbitkan oleh : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian, 2013

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugrah dan rahmatNya telah selesai disusun Buku Analisis PDB Sektor Pertanian tahun 2013 yang merupakan salah satu output dari sub kegiatan Laporan Penyusunan Data PDB dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian. Buku ini berisi data PDB sektor pertanian, PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB sektor perdagangan berbasis pertanian serta analisis kinerja masingmasing sektor. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Badan Pusat Statistik, Eselon I terkait lingkup Kementerian Pertanian dan seluruh anggota tim, yang telah bekerja sama dengan sangat baik dalam penyusunan Buku ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan hasil analisis PDB sektor pertanian pada kegiatan selanjutnya. Semoga Buku Analisis PDB sektor pertanian ini dapat memberikan manfaat bagi para pengambil kebijakan di sektor pertanian dan pengguna data lainnya. Jakarta, Desember 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,

Ir. M. Tassim Billah, MSc. NIP. 19570725.198203.1.002

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

i

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013 DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................ ii BAB I.

PENDAHULUAN .................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................... 1 1.2. Tujuan ........................................................................... 2 1.3. Cakupan Data ................................................................. 3

BAB II.

SUMBER DATA DAN METODOLOGI ................................... 6 2.1. Sumber Data .................................................................. 6 2.2. Metodologi ..................................................................... 6

BAB III. ANALISIS PDB SEKTOR PERTANIAN .............................. 19 3.1. PDB Sektor Pertanian .................................................... 20 3.2. PDB Sektor Pertanian dari Hulu hingga Hilir .................... 23 3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm/hulu) ............................. 29 3.4. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian ........ 39 3.5. PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian .................. 49 BAB IV. KESIMPULAN.................................................................... 55 LAMPIRAN

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

ii

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1

PDB atas dasar harga berlaku dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012 ..................... 21

Tabel 3.2

PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan dan laju pertumbuhan, tahun 2010 - 2012 ............................. 22

Tabel 3.3

PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 – 2012 .......................................................... 24

Tabel 3.4

Peranan PDB atas dasar harga berlaku, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010 - 2012 ........... 25

Tabel 3.5

PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 - 2012 ......................................................... 27

Tabel 3.6

Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%), tahun 2010 – 2012 ......................................................... 28

Tabel 3.7

PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2012 .......................... 40

Tabel 3.8

Kontribusi PDB industri berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012 .................... 41

Tabel 3.9

PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012........................... 47

Tabel 3.10

Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan berbasis pertanian, tahun 2010 - 2012 .............................. 47

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

iii

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Tabel 3.11

PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2012 ................................... 49

Tabel 3.12

PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012........................... 52

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

iv

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1

Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012 ............ 26

Gambar 3.2

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir, tahun 2010 - 2012 ..................................... 29

Gambar 3.3

Kontribusi sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 – 2012 ............................... 30

Gambar 3.4

Kontribusi PDB sub sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 – 2012 ...................................... 31

Gambar 3.5

Kontribusi PDB kelompok komoditas dalam tanaman bahan makanan terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012 ...................................... 32

Gambar 3.6

Kontribusi PDB kelompok komoditas terhadap PDB sub sektor tanaman bahan makanan, tahun 2010 - 2012 ................................................................ 33

Gambar 3.7

Kontribusi PDB masing-masing komoditas perkebunan terhadap PDB sub sektor perkebunan, tahun 2012 ................................................................ 34

Gambar 3.8

Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan terhadap PDB sub sektor peternakan, tahun 2012 ......... 35

Gambar 3.9

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012 ....................... 36

Gambar 3.10 Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman bahan makanan/komoditas atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012 ....................................................... 37

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

v

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Gambar 3.11 Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012 ............... 38 Gambar 3.12 Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas perternakan atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012 ....................................................... 39 Gambar 3.13 Kontribusi sektor industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 2012 ........................................................................... 42 Gambar 3.14 Kontribusi kelompok sektor industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012 ....................................................... 43 Gambar 3.15 Kontribusi PDB tiga industri pengolahan terbesar terhadap kelompok industri makanan, minuman dan tembakau, tahun 2012 .......................................... 44 Gambar 3.16 Kontribusi PDB dua industri karung goni dan kapuk terhadap kelompok industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki, tahun 2010 -2012 ..................... 45 Gambar 3.17 Kontribusi PDB tiga industri terbesar terhadap kelompok industri kimia, tahun 2012 ............................ 46 Gambar 3.18 Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2000, tahun 2010 -2012 ........................................................ 48 Gambar 3.19 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) berbasis pertanian, atas dasar harga berlaku terhadap PDB pertanian perdagangan besar dan eceran, tahun 2010 -2012 ............................ 50 Gambar 3.20 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), masing-masing kelompok terhadap PDB sektor PBE berbasis pertanian, tahun 2012 ............ 51

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

vi

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Gambar 3.21 Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), atas dasar harga konstan, tahun 2010 -2012 ........................................................ 53 Gambar 3.22 Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) terbesar di ke empat sub sektor perdagangan, tahun 2012 ............................................ 55

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

vii

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013 BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi

pusat

khususnya

yang

perhatian

dalam

berhubungan

pembangunan

dengan

nasional,

pengelolaan

dan

pemanfaatan hasil-hasil strategis terutama yang menyangkut komoditas pangan. Pengelolaan dan pemanfaatan hasil-hasil produk pertanian ini diharapkan dapat dilakukan secara lebih terencana dengan pemanfaatan yang optimum serta dapat dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia. Di lain pihak, luas lahan pertanian yang semakin sempit digilas oleh lahan perumahan dan lahan industri serta jumlah penduduk yang semakin tinggi berdampak terhadap sulitnya pemenuhan komoditas pangan khususnya dan kehidupan generasi yang akan datang pada umumnya. Oleh karena itu, masalah pertanian menjadi sangat kompleks karena berkaitan dengan hajat hidup masyarakat sekarang dan yang akan datang. Jika ditinjau dari sudut pandang ekonomi makro, peran sektor pertanian secara konvensional ditunjukkan oleh besarnya persentase Nilai Tambah Bruto (NTB) yang diciptakan sektor pertanian terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB). PDB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang beroperasi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Dalam penyajian angka PDB Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

1

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian (kecuali kehutanan dan perikanan) hanya mencakup

komoditas-komoditas

pertanian

seperti

tanaman

perkebunan,

Sementara

itu

padi,

cakupan

palawija,

primer

hasil

sayuran,

peternakan komoditas

dan

budidaya

buah-buahan, hasil-hasilnya.

binaan

Kementerian

Pertanian meliputi hasil produk primer pertanian hingga industri berbahan baku produk pertanian serta pendistribusian barangbarang hasil pertanian. NTB industri seperti yang disebutkan sebelumnya

selama

ini

penyajiannya

dalam

PDB

masih

tergabung dalam PDB sektor industri pengolahan, demikian juga dengan pendistribusiannya masih tergabung dalam PDB sektor perdagangan. Keadaan yang demikian menyebabkan peranan sektor pertanian didalam penciptaan Produk Domestik Bruto belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya, bahkan cenderung under estimate dalam konteks pertanian secara luas. Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan indikator makro ekonomi yang lazim digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian menurut lapangan usaha (industri) selama satu periode tertentu (tahunan/triwulan). PDB

menurut harga

berlaku menggambarkan tingkat (level) nilai tambah yang diciptakan oleh seluruh faktor produksi dalam perekonomian. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan menggambarkan tingkat pertumbuhan riil (nyata) perekonomian baik secara total maupun menurut lapangan usaha.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

2

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Berdasarkan uraian di atas, Pusat data dan sistem informasi pertanian (pusdatin) telah bekerjasama dengan BPS dalam penyusunan PDB sektor pertanian yang lebih rinci, berdasarkan

komoditas/kelompok

komoditas

termasuk

di

dalamnya PDB indistri berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian, sehingga diharapkan persentase penciptaan nilai

tambah

bruto

pertanian

terhadap

PDB

Indonesia

mendekati realitas.

1.2.

Tujuan Penyusunan Buku Analisis Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian bertujuan untuk menganalisis kinerja pembangunan sektor pertanian dari hulu sampai hilir berdasarkan data PDB.

1.3.

Cakupan Data Cakupan dalam penyusunan PDB sektor pertanian, industri pengolahan berbasis pertanian dan perdagangan berbasis pertanian berdasarkan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 5 digit tahun 2005 terdiri dari 122 kelompok komoditi yang sektornya meliputi :

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

3

Analisis PDB Sektor Pertanian

Sektor

2013

Sub sektor

Jumlah Kelompok 4 9 3

Pertanian (16 kelompok)

1. Tanaman bahan makanan 2. Tanaman perkebunan 3. Peternakan

Industri Pengolahan ( 71 kelompok)

1. Industri makanan, minuman dan tembakau 2. Industri tekstil, barang kulit dan alas kaki 3. Industri pupuk, kimia dan barang dari karet

59

1. Perdagangan besar dan eceran tanaman bahan makanan 2. Perdagangan besar dan eceran tanaman Perkebunan 3. Perdagangan besar dan eceran peternakan dan hasil-hasilnya 4. Perdagangan besar dan eceran industri pengolahan berbasis komoditi pertanian

4

Perdagangan Besar dan Eceran (35 kelompok)

2 10

8 3 20

Klasifikasi dan diskripsi kelompok komoditi di atas secara rinci dapat di lihat pada Lampiran 1a.

Hasil penyusunan PDB

pertanian, PDB industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian menurut kelompok tersebut periode tahun 2010 – 2012. Sementara dengan adanya rencana perubahan PDB atas dasar harga konstan dari tahun 2000

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

4

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

menjadi tahun dasar 2010 di tahun 2014, maka kementerian pertanian melalui Pusdatin telah mengusulkan klasifikasi dan diskripsi kelompok komoditas berdasarkan KBLI tahun 2010 sebagai dasar pada penyajian data PDB sektor pertanian tahun 2014 (Lampiran 1b).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

5

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

BAB II SUMBER DATA DAN METODOLOGI

2.1.

Sumber Data Data yang digunakan untuk penyusunan PDB sektor pertanian, PDB industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian menurut kelompok dibagi menjadi:

1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan  Data produksi padi dan palawija diperoleh dari Sub Direktorat Statistik Tanaman Pangan BPS. Data tahun 2010 sd 2011 yang digunakan adalah data angka tetap padi dan palawija, sedangkan tahun 2012 menggunakan angka ramalan III karena PDB yang dirilis oleh BPS menggunakan

angka

tersebut.

Cakupan

kelompok

palawija meliputi komoditas jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedele dan kacang hijau.  Data produksi sayur-sayuran dan buah-buahan diperoleh dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura BPS. tahun

2010

sedangkan

sd 2011 data

menggunakan

tahun

2012

Data

angka tetap,

menggunakan

angka

sementara. Cakupan kelompok hortikultura sayuran meliputi

bawang

daun,

bawang

merah,

kubis,

petsai/sawi, wortel, kacang panjang, cabe, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

6

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

lobak, petai, melinjo, kacang merah dan kentang. Sedangkan cakupan kelompok hortikultura buah-buahan meliputi komoditas alpukat, belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk, mangga, manggis, nangka, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, melon dan semangka. 

Data harga padi menggunakan harga produsen padi dari Sub Direktorat Statistik Harga Produsen BPS. Data harga palawija,

sayuran

dan

buah-buahan

menggunakan

indikator harga berdasarkan Indeks Harga Perdagangan Besar

(IHPB)

dari

Sub

Direktorat

Statistik

Harga

Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2012. 

Data struktur ongkos untuk palawija, sayuran dan buahbuahan menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2003 tahun 2004 dan struktur ongkos padi tahun 2008 dari Sub Direktorat Statistik Tanaman Pangan, BPS.

2. Sub Sektor Tanaman Perkebunan 

Data produksi tanaman perkebunan diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Komoditas

yang

tersedia

produksinya

meliputi:

tembakau, karet, kelapa sawit, tebu, kelapa, kakao, kopi dan teh, cengkeh serta perkebunan lainnya. Data yang digunakan untuk tahun 2010 sd 2011 merupakan angka

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

7

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

tetap, sementara tahun 2012 menggunakan angka sementara. 

Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2012.



Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2003 tahun 2004 dari Sub Direktorat Statistik Perkebunan, BPS.

3. Sub Sektor Peternakan 

Data peternakan diperoleh dari Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian. Jenis data yang tersedia

meliputi:

populasi

ternak,

produksi

telur,

produksi susu dan pemotongan daging. Data yang digunakan tahun 2010 sd 2011 merupakan angka tetap, sedangkan

data

tahun

2012

menggunakan

angka

sementara. 

Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data sudah tersedia sampai tahun 2012.



Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Peternakan Nasional (SPN) tahun 2006, 2003 tahun 2004 dari Sub Direktorat Statistik Peternakan BPS.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

8

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

4. Sektor Industri Berbasis Pertanian 

Data industri besar dan sedang diperoleh dari hasil survei industri besar dan sedang dari Sub Direktorat Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS. Data yang digunakan mencakup produksi yang dihasilkan, bahan baku dan penolong serta biaya-biaya lain yang dirinci menurut komoditas. Data ini tersedia untuk tahun 2010 dan 2011, serta Indeks Produksi Besar dan Sedang, BPS tahun 2012.



Data industri kecil dan kerajinan rumah tangga (IKKRT) diperoleh dari hasil pengolahan Sensus Ekonomi 2006 dan indikator tenaga kerja, BPS.



Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2012.



Data struktur ongkos menggunakan struktur ongkos hasil survei industri besar dan sedang dari Sub Direktorat Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

5. Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Output

sektoral

barang-barang

yang

diperdagangkan

diperoleh dari output masing-masing sektor PDB yaitu barang-barang pertanian dan industri berbasis pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

9

Analisis PDB Sektor Pertanian

2.2.

2013

Metodologi

Metode penghitungan yang digunakan untuk menyusun PDB setiap sektor berbeda-beda, sehingga metodologi yang akan disajikan dibagi menjadi beberapa sektor maupun subsektor. Metodologi ini digunakan untuk memperoleh PDB atas dasar harga berlaku maupun PDB atas dasar harga konstan tahun 2000.

1. PDB Sektor Pertanian PDB

yang

disusun

dalam

analisis

ini

meliputi

Subsektor Tanaman Bahan Makanan, Subsektor Tanaman Perkebunan, dan Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya yang dirinci menurut klasifikasi yang sudah dijelaskan sebelumnya. PDB atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu nilai tambah diperoleh dari pengurangan total nilai produksi (output) dengan biaya antaranya untuk masing-masing kelompok komoditas. Atau dengan rumus dapat dijelaskan : Outputb,t NTBb,t

= Produksit x Hargat = Outputb,t – Biaya antara b,t

dimana: Outputb,t

= Output/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

10

Analisis PDB Sektor Pertanian

NTBb,T Produksit Hargat

2013

= Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun t = Kuantum produksi tahun t = Harga produksi tahun t

PDB atas dasar harga konstan dihitung menggunakan metode revaluasi, yaitu output diperoleh dari perkalian antara produksi dengan harga tahun dasar. Sedangkan nilai tambah dihasilkan dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan rasio nilai tambah tahun dasar. Atau dengan rumus dapat dijelaskan : Outputk,t NTBk,t

= =

Produksit x Harga0 Outputk,t x Rasio NTB0

dimana: Outputk,t =

Output/nilai produksi bruto atas dasar

harga konstan tahun t NTBk,t Harga0 Rasio NTB0

= Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun t = Harga produksi tahun dasar = Rasio nilai tambah bruto terhadap output tahun dasar.

Khusus Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya, penghitungan produksinya adalah selisih populasi ditambah dengan pemotongan, dengan rumus sebagai berikut: Produksit = (Populasit – Populasit-1) + Pemotongant

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

11

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

2. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 

Output Industri Besar dan Sedang, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil pengolahan transfer in transfer out (TITO) survei industri besar dan sedang.



Data Industri besar dan sedang dihasilkan dari survei tahunan industri yang dilakukan secara sensus. Survei ini dilakukan tabulasi

dengan akhirnya

pendekatan disajikan

establishment,

secara

rinci

dan

menurut

kelompok komoditi berdasarkan KBLI 5 digit. Penentuan suatu establishment masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu didasarkan kepada produk utamanya (main

characteristic product). 

Produk utama adalah produk yang nilai outputnya paling besar dibandingkan dengan nilai produk-produk lainnya yang

dihasilkan

oleh

suatu

establishment.

Pada

kenyataannya terlihat bahwa dalam satu establishment ternyata dapat menghasilkan beberapa jenis produk disamping produk utama. Dengan kata lain digunakannya pendekatan

establishment

tersebut

mengakibatkan

bahwa seluruh jenis komoditi yang dihasilkan oleh suatu

establishment akan masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu mengikuti produk utamannya. Oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan bahwa produk lainnya di luar produk utama tersebut mempunyai ciri produk yang tidak

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

12

Analisis PDB Sektor Pertanian

sesuai

lagi

2013 dengan

ciri

produk

utamanya.

Ada

kemungkinan bahwa produk lainnya tersebut memiliki Kode KBLI 5 digit yang berbeda dengan produk utamanya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diperoleh suatu gambaran bahwa penyajian hasil survei tahunan industri besar dan sedang yang dirinci menurut KBLI 5 digit belum secara murni memperlihatkan identitas dari KBLI 5 digit tertentu, karena di dalamnya masih terdapat produkproduk di luar produk utama. Agar data hasil survei tahunan Industri besar dan sedang (IBS) ini dapat digunakan untuk kebutuhan penyusunan PDB Industri Pertanian perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut. Proses pengolahan data tersebut, dilakukan

melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Melakukan identifikasi establishment IBS yang sebagian atau seluruh barang-barang yang dihasilkan adalah barang-barang berbahan baku tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan serta peternakan . b. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari barang-barang

yang

dihasilkan

untuk

seluruh

establishment yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5 digit meskipun hasil penyandian berbeda dari KBLI yang akan disusun PDB-nya.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

13

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

c. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari bahan baku dan penolong untuk seluruh establishment yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5 digit. d. Menjumlahkan nilai dari barang-barang yang dihasilkan dengan kode KBLI yang sama pada setiap establishment. e. Melakukan destinasi terhadap bahan baku dan penolong setiap komoditi sesuai dengan industri pemakai (hasil point 4). f. Melakukan proses Transfer In Transfer Out (TITO) terhadap bahan baku maupun biaya lainnya sesuai dengan output yang sesuai. Output ini terdiri dari barang-barang yang dihasilkan, listrik yang dijual, jasa industri, selisih nilai stok barang setengah jadi, dan penerimaan lainnya. g. Setelah proses TITO selesai, maka dilakukan agregasi barang-barang yang dihasilkan serta bahan baku dan biaya

produksi

lainnya

(termasuk

komponen

nilai

tambah) sesuai dengan KBLI 5 digit Industri yang telah ditentukan. h. Memeriksa kelayakan rasio nilai tambah menurut KBLI yang telah disepakati. i. Membuat neraca produksi IBS menurut KBLI 5 digit.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

14

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Setelah neraca produksi Industri Besar dan Sedang diperoleh, artinya nilai tambah untuk industri Besar dan Sedang atas dasar harga berlaku diperoleh pula. Kemudian untuk menghitung nilai tambah industri Besar dan Sedang atas dasar harga konstan 2000 diperlukan suatu deflator yaitu indeks harga perdagangan besar (IHPB). Dari Output industri besar dan sedang atas dasar harga berlaku di-

deflate dengan indeks harga perdagangan besar maka diperoleh output industri besar dan sedang atas dasar harga konstan. Kemudian output atas dasar harga konstan tersebut dikalikan rasio nilai tambah terhadap output tahun dasar diperoleh NTB industri besar dan sedang atas dasar harga konstan. Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga, dasar penghitungannya adalah output hasil pengolahan Sensus Ekonomi (SE) 2006. Output hasil SE 2006 di-deflate dengan IHPB tahun yang sama diperoleh output atas dasar harga konstan.

Kemudian

untuk

tahun

2010

sampai

2012

digerakkan menggunakan indeks produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK). Setelah output atas dasar harga konstan masing-masing tahun diperoleh maka di-inflate dengan IHPB dihasilkan output atas dasar harga berlaku masing-masing tahun. NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar berlaku kali rasio NTB tahun berjalan. Demikian juga NTB atas dasar harga konstan dihitung dari output atas dasar harga konstan kali rasio NTB tahun dasar.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

15

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Nilai Tambah Bruto Sektor Industri atas dasar harga berlaku dan konstan dihasilhan dari penjumlahan nilai tambah industri besar dan sedang dan nilai tambah industri kecil dan kerajinan rumah tangga untuk masing-masing harga berlaku dan harga konstan.

3. PDB Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian 

Penghitungan PDB sektor ini didasarkan pada metode

commodity flow (arus barang), artinya output subsektor perdagangan didasarkan pada output sektoral atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Output sektoral dalam laporan ini adalah output tanaman bahan makanan,

output

tanaman

perkebunan,

output

peternakan dan hasil-hasilnya, serta output industri pengolahan berbasis pertanian. 

Output sektor perdagangan adalah margin perdagangan yang dihasilkan dari selisih penjualan dan pembelian barang-barang yang didagangkan. Output subsektor perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan dihitung dengan mengalikan output sektoral dengan rasio margin perdagangan dan rasio barang

yang

didagangkan

untuk

masing-masing

kelompok komoditi. Rasio margin perdagangan dan rasio barang yang didagangkan diturunkan dari tabel InputOutput tahun 2005.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

16

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Output sektor perdagangan = Margin Perdagangan Besar + Margin Perdagangan Eceran Margin Perdagangan Besar (PB) = RMS Produsen x RMS PB x RMH PB x Output Produsen Dimana : RMS Produsen

= Rasio Marketed Surplus di tingkat produsen RMS PB = Rasio Marketed Surplus di tingkat perdagangan besar RMH PB = Rasio Marjin Harga di tingkat Perdaganan Besar Output Produsen = Output dari produsen sektoral

Margin Perdagangan Eceran (PE) = RMS Produsen x RMS PB x RMS PB ke PE x RMS PE x RMH PE x Output Produsen Dimana : RMS Produsen

= Rasio Marketed Surplus di tingkat produsen RMS PB = Rasio Marketed Surplus di tingkat perdagangan besar RMS PB ke PE = Rasio Marketed Surplus di tingkat Perdaganan Besar yang dijual ke Pedagang Eceran RMS PE = Rasio Marketed Surplus di tingkat Perdaganan Eceran RMH PE = Rasio Marjin Harga di tingkat Perdaganan Eceran Output Produsen = Output dari produsen sektoral

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

17

Analisis PDB Sektor Pertanian



2013

Nilai tambah bruto (NTB) atau PDB subsektor perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan dihitung dari perkalian antara output perdagangan dengan rasio nilai tambah terhadap output masing-masing kelompok komoditi.



Output dan NTB perdagangan yang dihitung di sini hanya mencakup perdagangan besar dan eceran dalam negeri, tidak termasuk penjualan barangbarang impor, pajak penjualan, dan bea masuk barang impor.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

18

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

BAB III Analisis PDB Sektor Pertanian PDB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara pada jangka waktu tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi (BPS, 2001). PDB berdasarkan penghasil barang

dan

jasa

dikelompokan

menurut

9

(sembilan)

sektor

ekonomi/lapangan usaha, salah satunya adalah sektor pertanian. Sesuai

dengan

4

(empat)

sukses

pembangunan

pertanian,

diantaranya meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor yang dapat dilihat salah satunya melalui PDB pertanian. Pusdatin telah bekerjasama dengan BPS dalam menyusun data PDB sektor pertanian yang lebih rinci berdasarkan komoditas/ kelompok komoditas termasuk didalamnya PDB industri berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian, sehingga diharapkan persentase penciptaan nilai tambah bruto pertanian terhadap PDB Indonesia lebih mendekati realitas. Dalam penyajian data PDB menurut lapangan usaha yang secara rutin dirilis oleh BPS, salah satunya adalah PDB pertanian secara luas yang mencakup tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Namum mengingat Kementerian Pertanian tidak termasuk kehutanan dan perikanan sehingga dalam penyusunan PDB sektor Pertanian hanya mencakup PDB menurut sub sektor Tanaman Bahan Makanan, sub sektor Tanaman Perkebunan dan sub sektor Peternakan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

yang

19

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

dalam penyajiannya lebih diperinci per kelompok komoditas atau komoditas pertanian. Selain itu juga PDB dihitung dengan 2 pendekatan yaitu harga

berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.

Harga konstan merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar (tahun 2000). 3.1.

PDB Sektor Pertanian Selama tahun 2010 sampai tahun 2012 terlihat terjadi

peningkatan PDB Indonesia, yang diikuti pula peningkatan PDB sektor pertanian.

PDB sektor pertanian luas (termasuk kehutanan dan

perikanan) atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar 985,5 triliun rupiah meningkat menjadi 1.190,4 triliun rupiah pada tahun 2012. Kondisi demikian juga terjadi di sektor pertanian sempit, yaitu tahun 2010 sebesar 737,8 triliun rupiah menjadi 880,2 triliun rupiah di tahun 2012.

Sementara di sektor industri pengolahan yaitu tahun 2010

sebesar 1.599,1 triliun rupiah menjadi 1.972,8 triliun rupiah di tahun 2012, begitu juga di sektor perdagangan tahun 2010 sebesar 882,5 triliun rupiah menjadi 1.145,6 triliun rupiah pada tahun 2012. Kontribusi terbesar pada tahun 2012 terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 23,94%, peringkat kedua diduduki oleh sektor pertanian secara luas mencapai 14,44%, sedangkan peringkat ketiga diduduki oleh sektor perdagangan sebesar 13,90%. Hal ini dapat dilihat lebih rinci pada Tabel 3.1.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

20

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Tabel 3.1. PDB sektor pertanian atas harga berlaku dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012 PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rupiah) 2010 2011*) 2012**)

Uraian

Kontribusi thd PDB Indonesia (%) 2010 2011*) 2012**)

Pertanian Tanaman Bahan Makanan

482,4

530,0

574,3

7,48

7,14

6,97

Pertanian Tanaman Perkebunan

136,0

153,7

159,8

2,11

2,07

1,94

Peternakan dan Hasil-hasilnya

119,4

129,6

146,1

1,85

1,75

1,77

Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

737,8

813,3

880,2

11,44

10,96

10,68

Sektor Pertanian (Secara Luas)

985,5

1.091,4

1.190,4

15,29

14,70

14,44

1.599,1

1.806,1

1.972,8

24,80

24,33

23,94

882,5

1.024,0

1.145,6

13,69

13,80

13,90

Sektor Lainnya

2.979,8

3.501,2

3.933,0

46,22

47,17

47,72

PDB Indonesia

6.446,9

7.422,8

8.241,9

100,00

100,00

100,00

Sektor Industri Pengolahan Sektor Perdagangan

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pertumbuhan

ekonomi

nasional

tahun

2012

meningkat

dibandingkan tahun 2011, hal ini dapat dilihat berdasarkan PDB atas harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 sebesar 6,22%, sementara tahun 2011 meningkat sebesar 6,49%. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi meningkat lambat sebesar 6,23%. Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor pertanian secara luas tahun 2010 meningkat sebesar 3,01%, kembali meningkat pada tahun 2011 sebesar 3,37%, begitu juga di tahun 2012 meningkat sebesar 3,97% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pertanian secara sempit memiliki pertumbuhan yang fluktuatif, yaitu tahun 2010 meningkat

sebesar 2,40%, kemudian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

21

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

tahun 2011 meningkat sebesar 2,31% dan tahun 2012 meningkat sebesar 4,18%. Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2010 mencapai 4,74%, kemudian meningkat menjadi 6,14% pada tahun 2011 dan tumbuh melambat menjadi 5,73% pada tahun 2012, demikian juga di sektor perdagangan tahun 2010 mencapai 8,69%, kemudian pada tahun 2011 meningkat sebesar 9,17% dan tumbuh melambat menjadi 8,11% pada tahun 2012. Jika dilihat dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2000, PDB sektor

pertanian

sempit

(tanaman

bahan

makanan,

tanaman

perkebunan dan peternakan) tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 masing-masing sebesar 236,8 triliun rupiah tahun 2010, pada tahun 2011 sebesar 242,3 triliun rupiah dan tahun 2012 meningkat hingga mampu menyumbangkan

PDB

Indonesia sebesar 252,4 triliun

rupiah. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2.

PDB sektor pertanian atas harga konstan dan laju pertumbuhan, tahun 2010 - 2012

Uraian Pertanian Tanaman Bahan Makanan

PDB Atas harga konstan (triliun rupiah) 2010 2011*) 2012**)

Laju Pertumbuhan (%) 2010 2011*) 2012**)

151,5

154,2

158,7

1,64

1,75

2,95

Pertanian Tanaman Perkebunan

47,2

49,3

51,8

3,49

4,47

5,08

Peternakan dan Hasil-hasilnya

38,2

40,0

42,0

4,27

4,78

4,82

Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

236,8

242,3

252,4

2,40

2,31

4,18

Sektor Pertanian (Secara Luas)

304,8

315,0

327,5

3,01

3,37

3,97

Sektor Industri Pengolahan

597,1

633,8

670,1

4,74

6,14

5,73

Sektor Perdagangan

400,5

437,2

472,6

8,69

9,17

8,11

2.009,1

2.149,5

2.290,6

6,70

6,99

6,56

2.314,5

2.464,7

2.618,1

6,22

6,49

6,23

Sektor Lainnya PDB Indonesia Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

22

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

3.2. PDB Sektor Pertanian Dari Hulu Hingga Hilir 3.2.1. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Berlaku Penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian terlihat bahwa rilis sebelumnya oleh BPS, PDB sektor pertanian sempit atas dasar harga berlaku yang hanya mencakup tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan dan peternakan dan hasil-hasilnya hanya mencakup produk primer tahun 2010, 2011 dan 2012 masing-masing 737,80 triliun rupiah, 813,26 triliun rupiah dan 880,17 triliun rupiah. Setelah dilakukan penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian per komoditas, pada tahun 2012 PDB sektor pertanian bertambah 624,92 triliun rupiah dari sektor industri pengolahan non migas (berbasis pertanian) dan 357,86 triliun rupiah dari sektor perdagangan berbasis pertanian. Sehingga PDB menurut cakupan Kementan menjadi 1.481,30 triliun rupiah pada tahun 2010, sementara tahun 2011 dan tahun 2012 masing-masing menjadi 1.678,49 triliun rupiah dan 1.862,95 triliun rupiah. Hasil penghitungan secara rinci dapat di lihat pada tabel 3.3 di bawah ini.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

23

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Tabel 3.3. PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 - 2012 NO. I

II

PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rupiah) 2010 2011*) 2012 **)

Uraian Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

737,80

813,26

880,17

Pertanian Tanaman Bahan Makanan

482,38

529,97

574,33

Pertanian Tanaman Perkebunan

136,05

153,71

159,75

Peternakan dan Hasil-hasilnya

119,37

129,58

146,09

467,32

548,28

624,92

447,55

527,59

601,88

Sektor Industri Pengolahan Non Migas (Kementan) Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau

III

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

0,120

0,138

0,134

Ind. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet

19,66

20,56

22,91

276,18

316,96

357,86

PDB Menurut Cakupan Kementan

1.481,30

1.678,49

1.862,95

PDB Indonesia

6.446,85

7.422,78

8.241,86

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan diatas, pada tahun 2010 PDB sektor pertanian menurut cakupan Kementerian Pertanian mampu menyumbang PDB Indonesia sebesar 22,98% yang terdiri dari sektor pertanian (on farm) sebesar 11,44%, dari sektor industri pengolahan sebesar 7,25% serta dari sektor perdagangan

sebesar

4,28%.

Sementara

pada

tahun

2011

sumbangan yang tercipta untuk PDB Indonesia masing-masing sektor di lingkup Kementerian Pertanian adalah sektor pertanian sebesar 10,96%,

sektor industri sebesar 7,39% dan sektor perdagangan

besar dan eceran sebesar 4,27%, sehingga total PDB menurut cakupan Kementerian Pertanian mencapai 22,61%. Pada tahun 2012 sumbangan yang dihasilkan oleh Kementerian Pertanian dalam

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

24

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

penciptaan PDB Indonesia meningkat melambat sebesar 22,60% (Tabel 3.4). Jika di perhatikan selama kurun waktu tiga tahun, peranan komoditi-komoditi menurut binaan Kementerian Pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia menunjukan persentase yang bergerak cukup baik.

Tabel 3.4. Peranan PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010 - 2012 NO. I

II

Uraian

2010

Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

2012**)

11,44

10,96

10,68

Pertanian Tanaman Bahan Makanan

7,48

7,14

6,97

Pertanian Tanaman Perkebunan

2,11

2,07

1,94

Peternakan dan Hasil-hasilnya

1,85

1,75

1,77

7,25

7,39

7,58

Sektor Industri Pengolahan Non Migas (Kementan) Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet

III

2011*)

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)

7,11

7,30

0,002

0,002

0,30

0,28

0,28

4,28

4,27

4,34

22,98

22,61

22,60

100,00

100,00

100,00

PDB Menurut Cakupan Kementan PDB Indonesia

6,94 0,002

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Gambar 3.1. berikut ini menunjukkan bahwa PDB Pertanian secara menyeluruh (dari hulu hingga hilir), menduduki peringkat kedua

setelah

sektor

Industri

pengolahan

berbasis

pertanian

memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDB Indonesia, peringkat ke tiga diduduki oleh sektor perdagangan berbasis pertanian.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

25

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

(%) 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 2010 11,44

2011 10,96

2012 10,68

Industri Pengolahan berbasis pertanian

7,25

7,39

7,58

Perdagangan berbasis pertanian

4,28

4,27

4,34

Pertanian Sempit

Gambar 3.1. Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012

3.2.2. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Konstan PDB sektor pertanian sempit meliputi

tanaman bahan

makanan, tanaman perkebunan dan peternakan atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2010 sebesar 236,87 triliun rupiah, meningkat di tahun 2011 mencapai 243,45 triliun rupiah, begitu juga di tahun 2012 meningkat sebesar 252,43 triliun rupiah. Setelah dihitung untuk sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan sesuai dengan cakupan Kementerian Pertanian, PDB atas dasar harga konstan yang tercipta bertambah menjadi 484,08 triliun rupiah pada tahun 2010, meningkat pada tahun 2011 sebesar

511,61 triliun

rupiah dan kembali meningkat pada tahun 2012 sebesar 539,04 triliun rupiah. Secara rinci dapat di lihat pada Tabel 3.5.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

26

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Tabel 3.5. PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 - 2012 NO. I

PDB Atas Harga Konstan (Triliun Rupiah) 2010 2011*) 2012**)

Uraian Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

236,87

243,45

252,43

151,50

154,15

158,69

Pertanian Tanaman Perkebunan

47,15

49,26

51,76

Peternakan dan Hasil-hasilnya

38,21

40,04

41,97

157,31

171,49

185,30

150,64

164,90

177,96

0,020

0,022

0,021

6,65

6,58

7,32

89,90

96,67

101,30

484,08

511,61

539,04

2.314,46

2.464,68

2.618,14

Pertanian Tanaman Bahan Makanan

II

Sektor Industri Pengolahan Non Migas (Kementan) Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet

III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) PDB Menurut Cakupan Kementan PDB Indonesia

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor pertanian secara sempit pada tahun 2010 mencapai 2,41%, meningkat pada tahun 2011 sebesar 2,78%, dan tahun 2012 kembali meningkat sebesar 3,69%.

Laju pertumbuhan

sub sektor tanaman bahan

makanan tahun 2012 sebesar 2,95%,

sub sektor tanaman

perkebunan mencapai 5,08% dan sub sektor peternakan mencapai 4,82% (Tabel 3.6).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

27

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Tabel 3.6. Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%), tahun 2010 - 2012 NO. I

II

Laju Pertumbuhan (%) 2010 2011*) 2012**)

Uraian Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)

2,41

2,78

3,69

Pertanian Tanaman Bahan Makanan

1,64

1,75

2,95

Pertanian Tanaman Perkebunan

3,46

4,47

5,08

Peternakan dan Hasil-hasilnya

4,27

4,78

4,82

2,77

9,02

8,05

2,80

9,46

7,92

Sektor Industri Pengolahan Non Migas (Kementan) Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

-2,99

7,93

2,22

-1,09

11,31

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)

1,52

7,53

4,80

PDB Menurut Cakupan Kementan

2,36

5,69

5,36

PDB Indonesia

6,22

6,49

6,23

Ind. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet III

-3,16

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Jika dlilihat dari tabel di atas, laju pertumbuhan masing-masing sektor dan sub sektor yang dihasilkan

oleh Kementerian Pertanian

menunjukkan pertumbuhan positif kecuali sektor industri tekstil mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar 2,99% dan tahun 2012 sebesar 3,16%, begitu juga dengan sektor industri pupuk, kimia dan barang-barang dari karet sebesar 1,09% pada tahun 2011. Hal ini disebabkan karena masuknya barang-barang impor dari Cina yang menawarkan harga murah.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

28

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

(%) 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 2010 2,41

2011 2,78

2012 3,69

Industri Pengolahan berbasis pertanian

2,77

9,02

8,05

Perdagangan berbasis pertanian

1,52

7,53

4,8

Pertanian sempit

Gambar 3.2. Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir tahun 2010 - 2012

PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir pada tahun 2012 menunjukan peningkatan hingga mencapai 3,69%, sementara industri pengolahan

berbasis

pertanian

mencapai

8,05%

dan

sektor

perdagangan berbasis pertanian mencapai 4,8%. Perkembangan laju pertumbuhan sektor pertanian dari hulu hingga hilir dapat dilihat pada Gambar 3.2. 3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm/hulu) 3.3.1. Kontribusi PDB Sektor Pertanian on Farm Sementara bila dilihat kontribusi sektor pertanian (on farm) secara luas terhadap sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010 2012 menunjukkan penurunan, yaitu tahun 2010 berkontribusi sebesar 15,29% kemudian turun menjadi 14,70% tahun 2011, dan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

29

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

kembali turun menjadi 14,44% pada tahun 2012, sehingga kontribusi PDB sektor lainnya meningkat (Gambar 3.3).

11,44

15,29

2010

10,96

14,70

2011 Pertanian Sempit

85,56

85,30

84,71

Pertanian Luas

10,68

14,44

2012 Sektor Lainnya

Gambar 3.3. Kontribusi sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012

Demikian pula bila dilihat kontribusi PDB sektor pertanian sempit terhadap PDB Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 masing-masing berkontribusi sebesar 11,44% pada tahun 2010, pada tahun 2011 menjadi 10,96%, kembali menurun pada tahun 2012 menjadi 10,68%. Secara rinci dapat di lihat pada Lampiran 2 & 3.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

30

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

(%)

16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00

Tanaman Perkebunan

Peternakan

Pertanian Sempit

Pertanian Luas

2010

Tanaman Bahan Makanan 7.48

2.11

1.85

11.44

15.29

2011

7.14

2.07

1.75

10.96

14.70

2012

6.97

1.94

1.77

10.68

14.44

Gambar 3.4. Kontribusi PDB sub sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia tahun 2010 - 2012

Bila dilihat pada Gambar 3.4. menunjukkan sub sektor pertanian yang memiliki kontribusi tertinggi adalah tanaman bahan makanan (tabama) mencapai 7,48% tahun 2010 menurun menjadi 7,14% pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 menurun mencapai 6,97% terhadap PDB Indonesia.

Selanjutnya

disusul sub sektor

perkebunan dan peternakan tahun 2012 masing-masing berkontribusi sebesar 1,94% dan 1,77% terhadap PDB Indonesia. Jika diperhatikan selama tiga tahun tersebut, peranan komoditas pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia menunjukkan persentase yang bergerak melambat (Gambar 3.4). Selanjutnya dari sub sektor tabama terlihat pada tahun 2012, padi memiliki

kontribusi terbesar yaitu 2,81% terhadap PDB

Indonesia, disusul buah-buahan sebesar 1,86%, palawija sebesar 1,40% dan sayuran sebesar 0,90% (Gambar 3.5).

Produksi padi

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

31

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

memberikan andil terbesar di sub sektor tabama, sehingga bila terjadi perubahan produksi atau harga akan berpengaruh besar terhadap sub sektor tabama dan pada akhirnya terhadap PDB Sektor Pertanian. Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan dapat dilihat pada Lampiran 3.

(%) 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 Tabama

Padi

Palawija

Horti Sayur

2012

6,97

2,81

1,40

0,90

Horti Buahbuahan 1,86

2011

7,14

2,70

1,47

0,97

2,00

2010

7,48

2,77

1,63

1,13

1,95

Gambar 3.5. Kontribusi PDB kelompok komoditas dalam tanaman bahan makanan terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012

Sejalan dengan kontribusi tersebut di atas, peranan masingmasing komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor tanaman bahan makanan tahun 2012, komoditas padi mampu berkontribusi sebesar 40%, disusul PDB kelompok buah-buahan sebesar 27%, kelompok palawija sebesar 20% dan sayuran sebesar 13 % terhadap sub sektor tanaman bahan makanan (Gambar 3.6).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

32

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

27%

40%

13% 20%

Padi

Palawija

Horti sayur

Horti buah

Gambar 3.6. Kontribusi PDB kelompok komoditas terhadap PDB sub sektor tanaman bahan makanan tahun 2012

Selanjutnya perananan masing-masing komoditas pada sub sektor perkebunan tahun 2012 yang mampu menyumbangkan PDB Indonesia

terbesar

adalah

komoditas

kelapa

sawit

mampu

menyumbangkan sebesar 56% terhadap PDB sub sektor perkebunan, disusul karet dan penghasil getah lainnya sebesar 15%, kelapa sebesar 9%, teh dan kopi sebesar 5% dan komoditas perkebunan lainnya masing-masing kurang dari 4% (Gambar 3.7). Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam Lampiran 3.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

33

Analisis PDB Sektor Pertanian

1%

2013

5% 3%

4%

4% 15%

9% 3%

56%

Tembakau Kelapa Sawit Kelapa Tanaman Teh dan kopi Tanaman obat-obatan/biofarmaka dan tanaman hias

Karet & Penghasil Getah Lainnya Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Tanaman Kakao Cengkeh

Gambar 3.7 Kontribusi PDB masing-masing komoditas perkebunan terhadap PDB sub sektor perkebunan, tahun 2012

Perananan masing-masing kelompok komoditas pada sub sektor peternakan tahun 2012 yang mampu menyumbangkan PDB Indonesia terbesar adalah kelompok komoditas ternak besar dan kecil menyumbangkan sebesar 54% terhadap PDB sub sektor peternakan, disusul kelompok ternak unggas sebesar 43% dan susu segar hanya 3% (Gambar 3.8). kontribusi

PDB

sub

Secara lebih rinci masing-masing nilai dan sektor

peternakan

dapat

dilihat

dalam

Lampiran 2 & 3.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

34

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013 3%

43% 54%

Ternak Besar dan Kecil

Ternak Unggas

Susu Segar

Gambar 3.8. Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan terhadap PDB sub sektor peternakan, tahun 2012

3.3.2. Laju Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian on Farm Pada PDB sektor pertanian on farm, bila dilihat selama 2010 sampai 2012, laju pertumbuhan PDB sub sektor

pertanian secara

sempit atas dasar harga konstan menunjukkan pertumbuhan yang positif, dimana laju pertumbuhan yang cukup tajam terjadi pada tahun 2012 untuk tanaman perkebunan sebesar 5,08% dibandingkan tahun sebelumnya, dan laju pertumbuhan tanaman bahan makanan terlihat meningkat dari 1,64% pada tahun 2010 menjadi 2,95% pada tahun 2012, sementara sub sektor peternakan laju pertumbuhan cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun, pada tahun 2012 sebesar 4,82% (Gambar 3.9).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

35

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

7.00

6.22

6.00 5.08 5.00

4.47

4.00

2.00

6.49 4.82 4.27 4.78

4.18

3.97

3.38 2.95

3.00

6.23

2.38

1.64 1.75

2.99 3.37

2.31

1.00 0.00

Tanaman Bahan Makanan

Tanaman Perkebunan

Peternakan

2010

2011 *)

Pertanian Sempit

Pertanian Luas

PDB Indonesia

2012**)

Gambar 3.9 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012

Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masingmasing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor tanaman bahan makanan menunjukkan fluktuatif, dimana laju pertumbuhan kelompok horti buah pada tahun 2010 turun sebesar 10,80% kemudian meningkat 15,16% pada tahun 2011 (Gambar 3.10). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok komoditas pada sub sektor tanaman bahan makanan dapat dilihat dalam Lampiran 4 & 5.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

36

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

20.00 15.16 15.00

11.75

10.00 5.00

7.23

3.22

4.87

2.90

2.41

0.37

Padi

(5.00)

Palawija

(1.07)

(5.51)

Horti Sayur

Horti Buah

(1.35)

(10.00)

(10.80)

(15.00) 2010 Gambar

3.10.

2011

2012

Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman bahan makanan/komoditas atas harga konstan, tahun 2010 - 2012

Sementara itu laju pertumbuhan masing-masing komoditas pada sub sektor perkebunan tahun 2010 sampai 2011 berfluktuatif, sedangkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan, dengan peningkatan terbesar terjadi pada tanaman obat-obatan/biofarmaka dan tanaman hias sebesar 21,99%, sementara peningkatan terbesar pada tahun 2011 terjadi pada tanaman tembakau mencapai 58,11%. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada komoditas cengkeh pada tahun 2011 mencapai 26,61% (Gambar 3.11). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing komoditas sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam Lampiran 2.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

37

Analisis PDB Sektor Pertanian

60.00

2013

58.11

50.00 40.00 30.00

21.99

20.00 5.91

10.00

9.34 2.57 9.04

16.01

10.49 5.18

8.43

1.82 4.67 0.56 0.24

4.92

3.17

4.69

8.24

Tembakau

(10.00) (20.00)

(24.98)

Karet & Getah Lainnya

Kelapa Sawit

Tebu(0.99) dan Tan. Pemanis

Kelapa

Kakao (2.08)

(5.51)

Teh dan kopi (2.31) (6.63)

Cengkeh

tan. hias

(11.42)

(30.00)

Tan. obat-

(3.47) obatan dan

(26.61)

2010

2011

2012

Gambar 3.11. Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan atas harga konstan, Tahun 2010 - 2012

Laju pertumbuhan masing-masing PDB kelompok komoditas pada sub sektor peternakan menunjukan peningkatan. Sementara laju pertumbuhan terbesar juga terjadi pada ternak besar dan kecil tahun 2010 sebesar 8,53%. Sementara laju pertumbuhan sub sektor peternakan pada tahun 2012 ternak besar dan kecil memiliki laju pertumbuhan sebesar 2,35%, laju pertumbuhan ternak unggas mencapai 7,18% dan laju pertumbuhan susu segar mencapai 4,45% (Gambar 3.12). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok komoditas pada sub sektor peternakan dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

38

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

8,53

9,00

7,66

8,00

7,30

7,18

7,23

7,00 6,00

4,45

5,00 4,00 3,00

2,35

2,08

2,00

0,19

1,00 -

2010 Ternak Besar dan Kecil

2011

2012

Ternak Unggas

Susu Segar

Gambar 3.12. Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas peternakan atas harga konstan, tahun 2010 – 2012

3.4 3.4.1.

PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Atas Harga Berlaku PDB

sektor

Industri

pengolahan

cakupan

Kementeriaan

Pertanian yang selanjutnya disebut PDB industri pengolahan berbasis pertanian termasuk di dalam industri pengolahan non migas. Industri tersebut terbagi lagi menjadi sub industri pengolahan dengan rincian seperti berikut ini : 1.

Industri makanan, minuman dan tembakau

2.

Industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki

3.

Industri pupuk, kimia dan barang dari karet

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

39

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Selama tahun 2010 - 2012 terjadi kenaikan PDB Industri pengolahan non migas yang diikuti pula oleh industri pengolahan berbasis pertanian. Nominal PDB industri pengolahan non migas atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 sebesar 1.384,64 triliun rupiah meningkat menjadi 1.1718,44 triliun rupiah pada tahun 2012. Hal ini juga terjadi pada industri pengolahan berbasis pertanian dari 765,78 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi 997,25 triliun rupiah pada tahun 2012 (Tabel 3.7). Tabel 3.7. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2012 Uraian

Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau Industri Makanan dan Minuman Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Tekstil Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet Industri Kimia PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB Industri Non Migas

PDB INDONESIA

PDB atas harga Berlaku (Milyar Rp.)

2010

2011 *)

2012 **)

465.368

547.005

624,37

447.346

527.827

601,88

124.204

143.385

156,49

120

138

0,13

176.212

189.700

216,38

19.657

20.558

22,91

765.785 1.384.640

880.091 1.554.049

997,25 1.718,44

6.436.271

7.427.086

8.241,86

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa perkembangan sektor industri pengolahan berbasis pertanian pada kelompok industri makanan dan minuman menduduki peringkat terbesar yaitu tahun 2010 sebesar 465,37 triliun rupiah meningkat menjadi 624,37 triliun rupiah pada tahun 2012. Demikian juga kelompok industri tekstil, barang dari kulit

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

40

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

dan alas kaki serta industri pupuk, kimia dan barang dari karet juga mengalami peningkatan, pada kelompok industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki meningkat dari 124,20 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi 156,49 triliun rupiah pada tahun 2012, begitu juga industri pupuk, kimia dan barang dari karet meningkat dari 176,21 triliun rupiah pada tahun 2010 meningkat menjadi 216,38 triliun rupiah di tahun 2012. Tabel 3.8. Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 -2012 Kontribusi thd PDB Indonesia (%)

Uraian

2010

Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman berbasis pertanian thd totalnya 1)

7,23 6,95

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Tekstil Industri Tekstil berbasis pertanian thd totalnya 1) Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet Industri Kimia Industri Kimia berbasis pertanian thd totalnya 1) PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB Industri Non Migas

2011 *) 2012 **) 7,37 7,58 7,11 7,30

96,13 1,93 0,002

96,49 1,93 0,002

96,40 1,90 0,002

0,10 2,74 0,31

0,10 2,55 0,28

0,09 2,63 0,28

11,16 11,90 21,51 100,00

10,84 11,85 20,92 100,00

10,59 12,10 20,85 100,00

PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara 1 ) Terhadap total masing-masing kelompok

Perkembangan kontribusi sektor industri pengolahan berbasis pertanian

terhadap

sumbangan

PDB

2010 – 2012 mengalami peningkatan.

Indonesia

selama

tahun

Kontribusi

sektor industri

pengolahan berbasis pertanian pada tahun 2010 sebesar 10,87% meningkat menjadi 11,90% pada tahun 2011 kemudian meningkat menjadi 12,10% tahun 2012 (Gambar 3.13).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

41

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Kontribusi PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian yang relatif landai diharapkan dapat memacu sektor industri pertanian ini lebih giat lagi sehingga kontribusinya menjadi lebih meningkat dan pada akhirnya dapat berperan semakin kuat dalam perekonomian Indonesia.

Gambar 3.13 Kontribusi sektor industri pengolahan berbasis petanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012

Dari sisi kontribusi menurut kelompok industrinya, terlihat pada Gambar 3.14. sektor industri pengolahan berbasis pertanian yang memiliki kontribusi tertinggi adalah kelompok industri makanan, minuman dan tembakau dengan kontribusi cenderung meningkat yaitu dari 7,23% pada tahun 2010 meningkat menjadi 7,37% pada tahun 2011 dan meningkat lagi menjadi 7,58% pada tahun 2012 terhadap PDB Indonesia. Kelompok industri terbesar dari makanan dan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

42

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

minuman yang dapat dilihat dari porposinya terhadap total industri kelompoknya yaitu diatas 96%. Sementara pada kelompok industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki menunjukkan kontribusi stabil pada besaran 1,93% pada tahun 2010 menurun menjadi 1,90% pada tahun 2012.

Sebaliknya pada kelompok industri pupuk, kimia dan

barang dari karet menunjukkan kecenderungan menurun dari 2,74% pada tahun 2010 menjadi 2,63% pada tahun 2012.

8,00

7,58

7,37

7,23

7,00 6,00

5,00 4,00 3,00

2,74

2,63

2,55 1,93

1,93

1,90

2,00 1,00 2010

2011

Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau

2012

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet

Gambar 3.14 Kontribusi kelompok industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2012

Jika dilihat dari kelompok industri pada tahun 2012, pada sub kelompok industri makanan, minuman dan tembakau menunjukkan industri rokok kretek memberikan kontribusi tertinggi yaitu sebesar 17,81% terhadap total PDB kelompok industri makanan, minuman dan tembakau. Diikuti kemudian pada urutan kedua adalah industri penggilingan padi dan penyosohan beras yang memberikan kontribusi

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

43

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

sebesar 13,50% serta urutan ketiga adalah industri pemotongan hewan yang berkontribusi sebesar 11,37% serta industri lainnya kelompok industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 57,32% (Gambar 3.15.).

17,81

13,50 57,32

11,37

Ind. Rokok Kretek

Ind. Penggilingan Padi Dan Penyosohan Beras

Ind. Pemotongan Hewan

Industri lainnya

Gambar 3.15. Kontribusi PDB tiga industri Pengolahan terbesar terhadap kelompok industri makanan, minuman dan tembakau, Tahun 2012

Dari sub kelompok industri tekstil, yang masuk dalam industri pengolahan berbasis pertanian adalah industri karung goni dan industri kapuk.

Industri karung goni memberikan kontribusi yang

sama dari tahun 2010 sampai dengan tahun sebesar 0,020%,

2011 masing-masing

turun sebesar 0,018% pada tahun 2012.

Sementara Industri kapuk memberikan kontribusi yang sama juga tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 sebesar 0,076%, namun pada tahun 2012 turun menjadi 0,068%.

Terlihat bahwa industri kapuk

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

44

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

memberikan kontribusi lebih tinggi dibanding industri karung goni (Gambar 3.16.).

0,100 0,090

0,080 0,070 0,060

0,076

0,076

0,020

0,020

0,068

0,050 0,040 0,030 0,020 0,010

0,018

2010

2011 Ind. Karung goni

2012 Ind. Kapuk

Gambar 3.16. Kontribusi PDB industri karung goni dan kapuk terhadap kelompok industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki tahun 2010 - 2012

Sementara pada sub kelompok industri kimia, industri

kimia

dasar organik memberikan kontribusi cukup tinggi, diikuti kemudian industri karet remah dan industri pengasapan karet. Kontribusi ketiga industri tersebut pada tahun 2012 masing-masing sebesar 4,34% (industri kimia organik), 4,08% (industri karet remah) dan 0,94% (pengasapan karet) terhadap PDB sub kelompok industri pupuk, kimia dan barang dari karet. Secara Rinci dapat di lihat pada Lampiran 6 & 7.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

45

Analisis PDB Sektor Pertanian

10,00

2013

1,12

1,02

0,94

4,87

4,41

4,08

3,90

4,14

4,34

9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00

2010

2011

2012

Ind. Kimia Dasar Organik Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Karet Remah (Crumb Rubber) Ind. Pengasapan Karet

Gambar 3.17. Kontribusi PDB tiga industri pengolahan terbesar terhadap kelompok industri kimia, tahun 2012

3.4.2.

PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Atas Harga Konstan Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010 - 2012 terjadi

kenaikan,

hal

ini

ditunjukkan

adanya

kenaikan

PDB

Industri

pengolahan non migas yang diikuti pula oleh industri pengolahan berbasis pertanian. Nilai PDB industri pengolahan non migas atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar 549,94 triliun rupiah meningkat menjadi 624,62 triliun rupiah pada tahun 2012.

Hal ini

juga terjadi pula pada industri pengolahan berbasis pertanian berdasarkan atas dasar harga konstan dari 284,94 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi 329,98 triliun rupiah pada tahun 2012 (Tabel 3.9).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

46

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Tabel 3.9. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012 PDB atas Harga Konstan (Triliun Rp.) 2010 2011 *) 2012 **)

Uraian Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau

159.95

174.57

188.08

Ind. Makanan dan Minuman

150.64

164.90

177.96

52.21

56.13

58.48

0.02

0.02

0.02

72.78

75.66

83.41

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Tekstil Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet Industri Kimia

6.65

6.58

7.32

PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian

284.94

306.36

329.98

PDB Industri Non Migas

549.94

587.02

624.62

2,314.46

2,464.68

2,618.14

PDB INDONESIA

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Berdasarkan harga konstan 2000 laju pertumbuhan pada sektor industri pengolahan berbasis pertanian cenderung meningkat, pada tahun 2010 mencapai 3,08%, kembali meningkat pada tahun 2011 sebesar 7,52%, begitu juga pada tahun 2012 meningkat menjadi 7,71% (Tabel 3.10). Tabel 3.10. Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan berbasis pertanian, tahun 2010 -2012 Uraian

Ind. Makanan, Minuman dan T embakau Ind. Makanan dan Minuman Ind. T ekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri T ekstil Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet Industri Kimia PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB Industri Non Migas

PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara

2010 2,78 2,80 1,77 -3,14 4,70 2,22 3,08 5,12 6,28

2011 *) 2012 **) 9,14 7,74 9,46 7,92 7,52 4,19 7,93 -3,16 3,95 10,25 -1,09 11,31 7,52 7,71 6,74 6,40 6,49 6,23

**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

47

Analisis PDB Sektor Pertanian

Dilihat

dari

kelompok

2013 industri

makanan,

minuman

dan

tembakau berbasis pertanian tahun 2010 - 2011 pertumbuhannya meningkat dari 2,78% pada tahun 2010 menjadi 9,14% pada tahun 2011,

namun pada tahun 2012

pertumbuhan melambat

menjadi

7,74%. Pada kelompok industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki berbasis pertanian, laju pertumbuhan tahun 2010 - 2011 juga meningkat dari 1,77% pada tahun 2010 naik menjadi 7,52% pada tahun 2011. Sementara pada tahun 2012 melambat menjadi 4,19%. Demikian juga kelompok industri pupuk, kimia dan barang dari karet berbasis pertanian, laju pertumbuhannya tahun 2010 sebesar 4,70% kemudian melambat sebesar 3,95% pada tahun 2011, sementara pada tahun 2012 meningkat menjadi 10,25%. (Gambar 3.18). Secara rinci dapat di lihat pada Lampiran 9.

12,00

10,25 9,14

10,00

7,74

7,52

8,00 6,00

4,70 3,95

4,00

4,19

2,78 1,77

2,00 2010

2011 *)

Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau

2012 **)

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet

Gambar 3.18. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2000, tahun 2010 - 2012

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

48

Analisis PDB Sektor Pertanian

3.5

2013

PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian

3.5.1 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga berlaku Pada periode tahun 2010 - 2012 PDB sektor perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian secara nominal (berdasarkan harga berlaku) berturut-turut sebesar 276 triliun rupiah pada tahun 2010, meningkat menjadi 358 triliun rupiah pada tahun 2012. Sektor tersebut mencakup perdagangan besar dan eceran komoditas pertanian (berbasis pertanian), yaitu komoditas tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, serta perdagangan komoditas hasil industri pengolahan berbasis komoditi pertanian yang masing-masing mengalami peningkatan PDB selama tahun 2010-2012 (Tabel 3.11). Tabel 3.11. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010-2012 Uraian Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian Tanaman Bahan Makanan Tanaman Perkebunan Peternakan dan Hasil-hasilnya Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian PDB Perdagangan Besar dan Eceran PDB INDONESIA

PDB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rp.) 2010

2011 *)

2012 **)

276,18

316,96

357,86

76,11

83,45

92,41

7,17

8,12

9,21

32,35

36,10

40,01

160,55

189,28

216,23

703,57

827,92

927,06

6.446,85

7.422,78

8.241,86

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

49

Analisis PDB Sektor Pertanian

Perkembangan

2013

perdagangan

besar

dan

eceran

berbasis

pertanian menunjukkan bahwa sub sektor perdagangan industri pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai PDB terbesar, diikuti kemudian perdagangan sub sektor tanaman bahan makanan (Tabama), sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya serta sub sektor tanaman perkebunan. Pada tahun 2010 – 2012 PDB Perdagangan besar dan eceran memberikan nilai sebesar 704 triliun rupiah pada tahun 2010 meningkat menjadi 927 triliun rupiah pada tahun 2012.

(%) 25.00 20.00 15.00

10.00 5.00 PBE Tabama

2010 10.82

2011 10.08

2012 9.97

PBE Perkebunan

1.02

0.98

0.99

PBE Peternakan

4.60

4.36

4.32

PBE Inds. Pengolahan

22.82

22.86

23.32

Gambar 3.19. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) berbasis pertanian atas dasar harga berlaku terhadap PDB pertanian perdagangan besar dan eceran, tahun 2010 - 2012

Jika dilihat kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan eceran, sub

sektor perdagangan industri pengolahan berbasis

pertanian tersebut pada periode 2010 sd 2012 memberikan kontribusi

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

50

Analisis PDB Sektor Pertanian

masing-masing

2013

22,82%,

22,86%

dan

23,32%.

Sub

sektor

perdagangan tanaman bahan makanan memberikan kontribusi pada tahun 2010 sebesar 10,82%, turun pada tahun 2011 sebesar 10,08% dan pada tahun 2012 berkontribusi sebesar 9,97%. Sementara sub sektor perdagangan tanaman perkebunan memberikan kontribusi pada tahun 2010 sd 2012 masing-masing sebesar 1,02% pada tahun 2010, melambat pada tahun 2011 dengan kontribusi sebesar 0,98% dan sedikit meningkat menjadi 0,99% pada tahun 2012, demikian juga kontribusi sub sektor perdagangan peternakan dan hasil-hasilnya masing-masing berkontribusi sebesar 4,60%, 4,36% dan 4,32% (Gambar 3.19).

25.82%

2.57%

60.42%

PBE Tabama

11.18%

PBE Perkebunan

PBE Peternakan

PBE Inds. Pengolahan

Gambar 3.20. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) masing-maing kelompok terhadap PDB sektor PBE berbasis pertanian, tahun 2012

Pada tahun 2012 kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) terbesar pada kontribusi sektor perdagangan industri Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

51

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

pengolahan mencapai 60,42%, peringkat kedua diduduki oleh sektor perdagangan tanaman bahan makanan mencapai 25,82%, selanjutnya peringkat ketiga diduduki oleh sektor perdagangan peternakan dan hasil-hasilnya mencapai 11,18% dan kontribusi terkecil di sektor perdagangan tanaman perkebunan sebesar 2,57%, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 3.20 dan Lampiran 10 & 11. 3.5.2 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga Konstan Kinerja riil untuk sektor perdagangan besar dan eceran diketahui dari nilai PDB atas dasar konstan 2000.

Secara umum

kinerja sektor perdagangan besar dan ecran komoditas pertanian semakin membaik, yang diindikasikan dengan peningkatan nilai PDB dari 90 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi 101 triliun rupiah pada tahun 2012 (Tabel 3.12). Tabel 3.12. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga Konstan, tahun 2010 - 2012 PDB Atas Dasar Harga Konstan (Triliun Rp.) 2010 2011 *) 2012 **)

Uraian Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian

89,90

96,67

101,30

20,95

21,77

22,16

Tanaman Perkebunan

3,13

3,17

3,19

Peternakan dan Hasil-hasilnya

9,57

10,07

10,46

56,25

61,57

65,50

331,31

364,32

395,89

2.313,84

2.463,24

2.618,14

Tanaman Bahan Makanan

Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian PDB Perdagangan Besar dan Eceran PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

52

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Perkembangan kinerja riil sektor perdagangan besar dan kecil berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2000 yang secara umum menunjukkan semakin membaik dari sisi peningkatan nilai PDB secara jelas dapat dilihat pada Gambar 3.21.

(%)

10.00 8.00 6.00

4.00 2.00 0.00 -2.00

PBE Tabama PBE Perkebunan PBE Peternakan PBE Inds. Pengolahan

2010 -1.07 -1.65 2.42 2.56

2011 3.90 1.22 5.19 9.47

2012 1.80 0.57 3.86 6.38

Gambar 3.21. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2012

Dukungan untuk perbaikan kinerja sektor perdagangan besar dan eceran berasal dari 4 sub sektor, yaitu perdagangan besar dan eceran komoditas tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan dan

hasil-hasilnya,

pertanian.

serta

hasil

industri

pengolahan

komoditas

Dari keempat sub sektor tersebut, pertumbuhan positif

tertinggi tahun 2011 dan 2012 dicapai oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran hasil industri pengolahan komoditas pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

53

Analisis PDB Sektor Pertanian

masing-masing sebelumnya.

sebesar

2013 9,47%

dan

638%

terhadap

tahun

Secara rinci dapat di lihat pada Gambar 3.21 dan

Lampiran 12 dan 13.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

54

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : 1)

Kegiatan penyusunan data PDB tahun 2013 telah dilaksanakan dengan baik dan memperoleh data PDB sektor pertanian yang lebih rinci tahun 2010 – 2012 serta memperoleh respon positif dari Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian karena dinilai mampu memberikan informasi terkait penilaian kinerja masingmasing sektor pertanian. Selama tiga tahun tersebut, peranan komoditas

pertanian

dalam

penciptaan

PDB

Indonesia

menunjukkan persentase yang bergerak makin meningkat. 2)

Penyempurnaan penyusunan PDB sektor pertanian (termasuk industri pengolahan dan perdagangan berbasis pertanian) dari hulu sampai hilir memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 22,98 persen pada tahun 2010 dan menjadi 22,60 persen pada tahun 2012. Kontribusi tertinggi tahun 2012 adalah kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on farm) sebesar 10,68 persen terhadap PDB Indonesia, disusul sektor industri pengolahan berbasis pertanian sebesar 7,58 persen dan sektor perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian sebesar 4,34 persen.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

55

Analisis PDB Sektor Pertanian

3)

2013

Sementara itu rincian kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on

farm) yang terbesar adalah tanaman bahan makanan (tabama) termasuk didalamnya sub sektor hortikultura mencapai 6,97 persen, disusul sektor perkebunan sebesar 1,94 persen dan sektor peternakan sebesar 1,77 persen terhadap PDB Indonesia. 4)

Secara Umum laju pertumbuhan yang dihasilkan oleh masingmasing kelompok komoditi dalam lingkup Kementerian Pertanian menghasilkan pertumbuhan positif selama tahun 2010 sampai tahun 2012 kecuali industri tekstil,barang dari kulit dan alas kaki berbasis pertanian pada tahun 2010 dan 2012 serta

industri

pupuk, kimia dan barang dari karet pada tahun 2010 dan 2011 mengalami penurunan. 5)

Secara umum PDB industri pengolahan berbasis pertanian pada tahun 2012 memberikan kontribusi sebesar 12,10 persen terhadap PDB Indonesia, sementara PDB industri pengolahan berbasis pertanian memberikan kontribusi sebesar 58,12 persen terhadap PDB industri non migas.

6)

Secara umum PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian pada tahun 2012 memberikan kontribusi sebesar 4,34

persen

terhadap

PDB

Indonesia,

sementara

PDB

perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian memberikan kontribusi sebesar 38,60 persen terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran Indonesia.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

56

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 1a. Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 KATEGORI/ KODE 01111 01112 01121,01122,0125 01131, 01132

01114 01115 01134 01113 01133 01135 01138 -

DESKRIPSI PERTANIAN TANAMAN BAHAN MAKANAN Pertanian Padi Pertanian Palawija Pertanian Hortikultura Sayuran Pertanian Hortikultura Buah-buahan PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN Perkebunan Tembakau Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perkebunan Kelapa Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perkebunan Cengkeh Perkebunan Lainnya (termasuk tanaman obat-obatan/biofarmaka dan tanaman hias) PETERNAKAN Peternakan Ternak Besar dan Kecil Peternakan Ternak Unggas Susu Segar

D 15 151 1511 15111 15112 1513 15131 15132 15133 15134 15139 1514 15141 15142 15143 15144 15145 15149

INDUTRI PENGOLAHAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging Industri Pemotongan Hewan Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pengalengan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pengolahn dan Pengawetan Lainnya untuk Buah-buahan dan Sayuran Industri Minyak Makanan dan Lemak dari Nabati dan Hewani Industri Minyak Kasar (minyak makan) dari Nabati dan Hewani Industri Margarin Industri Minyak Goreng dari Minyak Kelapa Industri Minyak Goreng dari Minyak Kelapa Sawit Industri Minyak Goreng Lainnya dari Nabati dan Hewani Industri Minyak Makanan dan Lemak Lainnya dari Nabati dan Hewani

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

57

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1a. KATEGORI/ KODE 152 1520 15201 15202 15203 153 1531

DESKRIPSI Industri Susu dan Makanan dari Susu Industri Susu dan Makanan dari Susu Industri Susu Industri Makanan dari Susu Industri Es Krim Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung, dan Makanan Ternak Industri Penggilingan, Pengupasan dan Pembersihan Padi-padian, Biji-bijian, dan Kacang-kacangan, termasuk Pembutan Kopra

15311 15312 15313 15314 15315 15316 15317 15318 1532 15321

Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras Industri Penggilingan dan Pembersihan Padi-padi Lainnya Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Sortasi Kopi Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Pengeringan Kakao Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Selain Kopi dan Kakao Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-Kacangan Industri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian (termasuk Rizoma) Industri Kopra Industri Tepung dan Pati Industri Tepung Terigu

15322

Industri Berbagai macam Tepung dari padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian dan sejenisnya

15323 15324 15329 1533 15331 15332 154 1541 15410 1542 15421 15422 15423 15424 15429 1543 15431 15432 1544 15440 1549 15491 15492 15493 15494 15495 15496 15497 15498 15499 155 1551 15510 1552 15520 1553 15530 1554 15541 15542

Industri Pati Ubi Kayu Industri berbagai macam Pati Palma Industri Pati Lainnya Industri Makanan Ternak Industri Ransum Pakan Ternak/ikan Industri Konsentrat Pakan Ternak Industri Makanan Lainnya Industri Roti dan Sejenisnya Industri Roti dan Sejenisnya Industri Gula dan Pengolahan Gula Industri Gula Pasir Industri Gula Merah Industri Gula Lainnya Industri Sirop Industri Pengolahan Gula Lainnya selain Sirop Industri Coklat dan Kembang Gula Industri Bubuk Coklat Industri Makanan dari Coklat dan Kembang Gula Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan sejenisnya Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan sejenisnya Industri Makanan Lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat yang lain Industri Pengolahan The dan Kopi Industri Es Industri Kecap Industri Tempe dan Tahu Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya selain Kecap, Tempe, dan Tahu Industri Kerupuk, Kripik, Peyek, dan sejenisnya Industri Bumbu Masak dan Penyedap Masakan Industrii Kue-Kue Basah Industri Makanan yang tidak diklasifikasikan di tempat lain Industri Minuman Industri Minuman Keras Industri Minuman Keras Industri Anggur Industri Anggur (wine) dan sejenisnya Industri Malt dan Minuman yang mengandung Malt Industri Malt dan Minuman yang mengandung Malt Industri Minuman Ringan (soft drink), air minum dalam kemasan Industri Minuman Ringan (soft drink) Industri Air Minum dalam Kemasan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

58

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1a. KATEGORI/ KODE 16 160 1600 16001 16002 16003 16004 16009 17 172 1721 17214 174 17400 24 241 2411 24115 24119 2412 24121 242 2423 24233 24234 24235 2429 24294 25 251 2512 25121 25122 25123

DESKRIPSI INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU Industri Pengolahan Tembakau Industri Pengolahan Tembakau Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau Industri Rokok Kretek Industri Rokok Putih Industri Rokok Lainnya Industri Bumbu Rokok serta Kelengkapan Rokok Lainnya INDUSTRI TEKSTIL Industri Barang jadi Tekstil dan Permadani Industri Barang jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi Industri Karung Goni Industri Kapuk Industri Kapuk INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA Industri Bahan Kimia Industri Industri Bahan Kimia Dasar, Kecuali Pupuk Industri Bahan Kimia Dasar Organik, yang Bersumber dari Hasil Pertanian Industri Bahan Kimia Dasar Organik Lainnya Industri Pupuk Industri Pupuk alam/non sintesis hara makro promer Industri Barang-barang Kimia Lainnya Industri Farmasi dan Jamu Industri Simplisia (bahan Jamu) Industri Jamu Industri Minuman Penyegar Industri Bahan Kimia dan Barang yang tidak diklasifikasika di tempat Lain Industri Minyak Atsiri INDUSTRI KARET. BARANG DARI KARET, DAN BARANG DARI PLASTIK Industri Karet dan Barang dari Karet Industri Karet Industri Pengasapan Karet Industri Remilling Karet Industri Karet Remah (Crumb Rubber)

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

59

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1a. KATEGORI/ KODE G

DESKRIPSI PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Bahan Makanan: - Perdagangan Besar & Eceran Pertanian Padi - Perdagangan Besar & Eceran Pertanian Palawija - Perdagangan Besar & Eceran Pertanian Pertanian Hortikultura Sayuran - Perdagangan Besar & Eceran Pertanian Pertanian Hortikultura Buah-buahan 2) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan: - Perdagangan Besar & Eceran Perkebunan Tembakau - Perdagangan Besar & Eceran Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya - Perdagangan Besar & Eceran Perkebunan Kelapa Sawit - Perdagangan Besar & Eceran Perkebunan Tebu & Tanaman Pemanis Lainnya - Perdagangan Besar & Eceran Perkebunan Kelapa - Perdagangan Besar & Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman - Perdagangan Besar & Eceran Perkebunan Cengkeh - Perdagangan Besar & Eceran Perkebunan Lainnya 3) Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan & Hasil-hasilnya: - Perdagangan Besar & Eceran Ternak Besar & Kecil - Perdagangan Besar & Eceran Ternak Unggas - Perdagangan Besar & Eceran Susu Segar 4) Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian: - Perdagangan Besar & Eceran Industri Pemotongan Hewan & Pengawetan Daging - Perdagangan Besar & Eceran Industri Pengolahan & Pengawetan Sayuran & Buah-buahan - Perdagangan Besar & Eceran Industri Minyak Makanan & Minyak Lemak dari Nabati & Hewani - Perdagangan Besar & Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu - Perdagangan Besar & Eceran Industri Penggilingan Padi-padian & Tepung - Perdagangan Besar & Eceran Industri Makanan Ternak - Perdagangan Besar & Eceran Industri Roti dan Sejenisnya - Perdagangan Besar & Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula - Perdagangan Besar & Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula - Perdagangan Besar & Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya - Perdagangan Besar & Eceran Industri Makanan Lainnya - Perdagangan Besar & Eceran Industri Minuman - Perdagangan Besar & Eceran Industri Pengolahan Tembakau - Perdagangan Besar & Eceran Industri Barang Jadi tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi - Perdagangan Besar & Eceran Industri Kapuk - Perdagangan Besar & Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk - Perdagangan Besar & Eceran Industri Pupuk - Perdagangan Besar & Eceran Industri Farmasi dan Jamu - Perdagangan Besar & Eceran Industri Bahan Kimia & Barang Kimia Lainnya - Perdagangan Besar & Eceran Industri Karet

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

60

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 1b. Usulan penyusunan PDB sektor pertanian berdasarkan Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 KATEGORI/ KODE

DESKRIPSI

01120 01111 01112 01113 01114 01115 01119 01135

PERTANIAN TANAMAN PANGAN Pertanian Padi Pertanian Tanaman Jagung Pertanian Tanaman Gandum Pertanian Tanaman Kedele Pertanian Tanaman Kacang Tanah Pertanian Tanaman Kacang Hijau Pertanian Tanaman Serealiannya, Kacang-kacangan dan biji-bijain penghasil minyak lainnya Pertanian Tanaman Umbi-umbian palawija

01116 01131 01133 01134 01136 01253 01283 01139 01132 01210 01220 01230 01240 01251 01284 01285 01286 01193 01194 01301 01302

PERTANIAN TANAMAN HORTIKULTURA Pertanian Tanaman Kacang-kacangan hortikultura Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Daun Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Buah Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Umbi Pertanian Tanaman Jamur Perkebunan Tanaman Sayuran Tahunan Perkebunan Cabe Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Lainnya Pertanian Tanaman Hortikultura Buah Perkebunan buah anggur Perkebunan buah-buahan tropis Perkebunan buah jeruk Perkebunan buah apel dan buah batu (pome and stone fruits) Perkebunan Buah Beri Perkebunan Tanaman Aromatik/Penyegar Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Rimpang Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Non Rimpang Pertanian Tanaman Bunga Pembibitan Tanaman Bunga Pertanian Tanaman Hias Bukan Tanaman Bunga Pengembangbiakkan Tanaman Hias

01118 01140 01150 01160 01261 01262 01270 01281 01282 01289 01291

PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Bukan Minyak Makan Perkebunan Tebu Perkebunan Tembakau Pertanian Tanaman Berserat Perkebunan Buah Kelapa Perkebunan Buah Kelapa Sawit Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman Perkebunan Lada Perkebunan Cengkeh Perkebunan Tanaman Rempah-rempah, aromatik/penyegar , narkotik dan obat lainnya Perkebunan Karet dan Tanaman Penghasil Getah Lainnya

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

61

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1b KATEGORI/ KODE

DESKRIPSI

01411 01412 01413 01414 01420 01441 01442 01443 01450 01461 01462 01463 01464 01465 01466 01467 01469 01491 01492 01493 01494 01499

PETERNAKAN Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong Pembibitan dan Budidaya Sapi Perah Pembibitan dan Budidaya Kerbau Potong Pembibitan dan Budidaya Kerbau Perah Peternakan Kuda dan Sejenisnya Pembibitan dan Budidaya Domba Pembibitan dan Budidaya Kambing Potong Pembibitan dan Budidaya Kambing Perah Peternakan Babi Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Pedaging Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Petelur Pembibitan dan Budidaya Ayam Buras Pembibitan dan Budidaya Itik Pembibitan dan Budidaya Itik Manila Pembibitan dan Budidaya Burung Puyuh Pembibitan dan Budidaya Burung Merpati Pembibitan dan Budidaya Ternak Unggas Lainnya Pembibitan dan Budidaya Burung Unta Pengusahaan Kokon/Kepompomg Ulat Sutera Pembibitan dan Budidaya Lebah Pembibitan dan Budidaya Rusa Pembibitan dan Budidaya Aneka Ternak Lainnya

01611 01612 01613 01614 01619 01621 01622 01623 01629 01630 01640

Jasa Pengolahan Lahan Jasa Pemupukan, Penamanan Bibit/Benih dan Pengendalian Jasad Pengganggu Jasa Pemanenan Jasa penyemprotan dan Penyerbukan melalui udara Jasa Penunjang Pertanian lainnya Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak Jasa Pemacekan Ternak Jasa Penetasan Telur Jasa Penunjang Peternakan Lainnya Jasa Pasca Panen Pemilihan Bibit Tanaman untuk Pengembangbiakkan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

62

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1b KATEGORI/ KODE

DESKRIPSI

C 10 101 10110 10120 10130

INDUSTRI PENGOLAHAN INDUSTRI MAKANAN Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas

103 1031

Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran denganm cara diasinkan, dilumatkan , dikeringkan dan dibekukan

10311 10312 10313 10314

Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pembekuan Buah-buahan dan Sayuran

10320 10330 10391 10392 10399

Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran dalam Kaleng Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran Idustri Tempe Kedelai Industri Tahu kedelai Industri Pengolahan dan pengawetan lainnya Buah-buahan dan Sayuran

104 10411 10412 10413 10421 10422 10423 10424 10431 10432 10490

Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Industri Margarin Industri Minyak Goreng Bukan Minyak Kelapa dan Kelapa Sawit Industri Kopra Industri Minyak Makan Kelapa Industri Minyak Goreng Kelapa Industri Tepung dan Pelet Kelapa Industri Minyak Makan Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya

105 10510 10520 10531 10590

Industri Pengolahan Susu, Produk dari Susu dan Es Krim Industri Pengolahan Susu dan Krim Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental Industri Pengolahan Es Krim Industri Pengolahan Produk dari Susu Lainnya

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

63

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1b KATEGORI/ KODE

DESKRIPSI

106

Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung dan Pati

1061

Industri Penggilingan, Pengupasan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian (Bukan beras dan jagung)

10611 10612 10613 10614 10615 10616 10617

Industri Penggilingan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Sortasi Kopi Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Pengeringan Kakao Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Bukan Kopi dan Kakao Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-Kacangan Industri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian (termasuk Rizoma) Industri Tepung Terigu

10618

Industri Berbagai macam Tepung dari padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian dan sejenisnya

10621 10622 10623 10629

Industri Pati Ubi Kayu Industri berbagai macam Pati Palma Industri Glukosa dan Sejenisnya Industri Pati Lainnya

10631 10632 10633 10634

Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras Industri Penggilingan dan Pembersihan Jagung Industri Tepung Beras dan Tepung Jagung Industri Pati Beras dan Jagung

107 10710 10721 10722 10723 10729 10731 10732 10733

Industri Makanan Lainnya Industri Produk Roti dan Kue Industri Gula Pasir Industri Gula Merah Industri Sirop Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop Industri kakao Industri Makanan dari Coklat dan Kembang Gula Industri Manisan Buah-buahan dan sayuran Kering

10740 10750 10761 10762 10771 10772 10773 10792 10793 10794 10799

Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya Industri Makanan dan Masakan Olahan Industri Pengolahan Kopi dan The Industri Pengolahan Herbal (Herb Infusion) Industi Kecap Industri Bumbu Masak dan Penyedap Makanan Industri Produk masak dari Kelapa Industri Kue Basah Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe, dan Tahu Industri Kerupuk, Kripik, Peyek, dan sejenisnya Industri Produk Makanan lainnya

108 10801 10802

Industri Makanan Hewan Industri Ransum makanan Hewan Industri Konsentrat Makanan Hewan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

64

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1b KATEGORI/ KODE

DESKRIPSI

110 11010 11020 11030 11040

Industri Minuman Industri Minuman Keras Industri Anggur (wine) Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt Industri Minuman ringan

120 12011 12012 12019 12091 12099

INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU Industri Rokok Kretek Industri Rokok Putih Industri Rokok dan Cerutu Lainnya Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau Industri Bumbu Rokok serta Kelengkapan Rokok Lainnya

13 13111 13995 13997

INDUSTRI TEKSTIL Industri Persiapan Serat tekstil Industri Karung Goni Industri Kapuk

15111 15112

Industri Pengawetan Kulit Industri Penyamakan Kulit

20 201 20115 20119 20121 202 20294

INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA Industri Bahan Kimia Industri Bahan Kimia Dasar Organik, yang Bersumber dari Hasil Pertanian Industri Bahan Kimia Dasar Organik Lainnya Industri Pupuk alam/non sintesis hara makro primer Industri Barang Kimia Lainnya Industri Minyak Atsiri

21021 21022

Industri Simplisia (Bahan Obat Tradisional0 Industri produk Obat Tradisional

22 221 22121 22122 22123

INDUSTRI KARET. BARANG DARI KARET, DAN PLASTIK Industri Karet dan Barang dari Karet Industri Pengasapan Karet Industri Remilling Karet Industri Karet Remah (Crumb Rubber)

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

65

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1b KATEGORI/ KODE

DESKRIPSI

G 46 462 46201 46202 46203 46204 46205 46209 463 4631 46311 46312 46313 46314 46315 46319

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN. REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR Perdagangan Besar Bukan Mobil dan Sepeda Motor Perdaganagn Besar Hasil Pertanian dan Hewan Hidup - Perdagangan Besar Padi dan Palawija - Perdagangan Besar Buah yang Mengandung Minyak - Perdagangan Besar Bunga dan Tumbuhan - Perdagangan Besar tembakau Rajangan - Perdagangan Besar Binatang Hidup - Perdagangan Besar hasil pertanian dan Hewan Hidup Lainnya Perdagangan Besar Makanan, Minuman dan Tembakau Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman Hasil pertanian - Perdagangan Besar Beras - Perdagangan Besar Buah-buahan - Perdagangan Besar Sayuran - Perdagangan Besar Kopi, The dan Kakao - Perdagangan Besar Minyak dan Lemak Nabati - Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman hasil Pertanian Lainnya

4632 46321 46322 46323 46325 46326 46327

Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Makanan hasil Peternakan dan Perikanan - Perdagangan Besar Daging Sapi dan Daging Sapi Olahan - Perdagangan Besar Daging Ayam dan Daging Ayam Olahan - Perdagangan Besar Daging dan Daging Olahan Lainnya - Perdagangan Besar Telur dan Hasil Olahan Telur - Perdagangan Besar Susu dan Produk Susu - Perdagangan Besar Minyak dan lemak Hewani

4633 46331 46332 46335 46339

Perdagangan Besar Makanan dan Minuman lainnya dan Tembakau - Perdagangan Besar Gula, Coklat dan Kembang Gula - Perdagangan Besar Produk Roti - Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau - Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya

47 4721 47211 47212 47213 47214 47219

PERDAGANGAN ECERAN BUKAN MOBIL DAN MOTOR Perdagangan Eceran Khusus Komoditi Makanan dari Hasil Pertanain di Toko - Perdagangan Eceran Padi dan Palawija - Perdagangan Eceran Buah-buahan - Perdagangan Eceran Sayuran - Perdagangan Eceran Hasil Peternakan - Perdagangan Eceran Hasil Pertanian Lainnya

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

66

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 1b KATEGORI/ KODE

DESKRIPSI

4722 47221 47222 47223 47224 47225 47229

Perdagangan Eceran Khusus Makanan Hasil Industri di Toko - Perdagangan Eceran Beras - Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya - Perdagangan Eceran Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah - Perdagangan Eceran Tahu, Tempe , Tauco dan Oncom - Perdagangan Eceran Daging dan Biota Air Olahan - Perdagangan Eceran Makanan Lainnya

47240 47724 47727 47752 47753 47761 47762 47763 47764 47791 47796

- Perdagangan Eceran Khusus Rokok dan Tembakau - Perdagangan Eceran obat Tradisional - Perdagangan Eceran Aromatik/Penyegar (minayk Atsiri) - Perdagangan Eceran Hewan Ternak - Perdagangan Eceran Pakan ternak/Unggas/Ikan Dan hewan Piaraan - Perdagangan Eceran Bunga Potong/Florist - Perdagangan Eceran Tanaman Hias, Bibit buah-buahan dan Tanaman Obat - Perdagangan Eceran Pupuk dan Pemberantas Hama - Perdagangan Eceran Perlengkapan dan Media Tanaman Hias - Perdagangan Eceran Mesin Pertanian dan Perlengkapannya - Perdagangan Eceran Alat-alat Pertanian

4781 47811 47812 47813 47814 47819

Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Padi dan Palawija - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Buah-buahan - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Sayur-sayuran - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Peternakan - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian Lainnya

4782

Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Makanan, Minuman dan Produk Tembakau Hasil Industri Pengolahan

47821 47822 47823 47824 47825 47827 47828 47829

- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Beras - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah dan Sejenisnya - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Tahu, Tempe , Tauco dan Oncom - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Daging Olahan dan Biota Air Olahan - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Rokok dan Tembakau - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Pakan Ternak, Pakan Unggas dan Pakan Ikan - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Makanan Yang Tidak Dapat Diklasifikasi di Tempat Lain

47843 47845 47846 47991 47992

- Perdagangan Eceran - Perdagangan Eceran - Perdagangan Eceran - Perdagangan Eceran - Perdagangan Eceran

Kaki Lima dan :Los Pasar Obat Tradisonal Kaki Lima dan :Los Pasar Pupuk dan Pemberantas Hama Kaki Lima dan :Los Pasar Aromatik/Penyegar (Minyak Atsiri) Keliling Komoditi Makan dari Hasil Pertanian Keliling Komoditi Makanan, Minuman atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

67

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 2. PDB sektor pertanian atas dasar harga berlaku, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2012

Uraian PERTANIAN TANAMAN BAHAN MAKANAN Pertanian Padi Pertanian Palawija Pertanian Hortikultura Sayuran Pertanian Hortikultura Buah-buahan

PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rp) 2010 2011 *) 2012 **) 482.38 529.97 574.33 178.56 200.17 231.82 105.30 109.01 115.04 73.04 72.34 73.78 125.48 148.44 153.69

PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN Perkebunan Tembakau Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perkebunan Kelapa Perkebunan Tanaman Kakao Perkebunan Tanaman Teh dan kopi Perkebunan Cengkeh Perkebunan Lainnya (termasuk tanaman obat-obatan/biofarmaka dan tanaman hias)

136.05 3.32 23.58 75.43 3.20 12.54 1.78 7.84 4.37 3.99

153.71 5.92 27.56 83.76 3.44 13.77 1.78 8.22 3.92 5.36

159.75 6.65 23.69 89.97 4.03 13.65 1.74 8.78 4.44 6.79

PETERNAKAN & HASIL-HASILNYA Peternakan Ternak Besar dan Kecil Peternakan Ternak Unggas Susu Segar

119.37 67.21 48.82 3.34

129.58 71.17 54.73 3.68

146.09 79.07 63.11 3.90

737.80 985.47 5,461.38 6,446.85

813.26 1,091.45 6,331.33 7,422.78

880.17 1,190.41 7,051.45 8,241.86

SEKTOR PERTANIAN (SECARA SEMPIT/KEMENTAN) SEKTOR PERTANIAN (SECARA LUAS) SEKTOR LAINNYA PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

68

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 3. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2012

Uraian PERTANIAN TANAMAN BAHAN MAKANAN Pertanian Padi Pertanian Palawija Pertanian Hortikultura Sayuran Pertanian Hortikultura Buah-buahan

Kontribusi Thd PDB Indonesia (%) 2010 2011 *) 2012 **) 7.48 7.14 6.97 2.77 2.70 2.81 1.63 1.47 1.40 1.13 0.97 0.90 1.95 2.00 1.86

PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN Perkebunan Tembakau Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perkebunan Kelapa Perkebunan Tanaman Kakao Perkebunan Tanaman Teh dan kopi Perkebunan Cengkeh Perkebunan Lainnya (termasuk tanaman obat-obatan/biofarmaka dan tanaman hias)

2.11 0.05 0.37 1.17 0.05 0.19 0.03 0.12 0.07 0.06

2.07 0.08 0.37 1.13 0.05 0.19 0.02 0.11 0.05 0.07

1.94 0.08 0.29 1.09 0.05 0.17 0.02 0.11 0.05 0.08

PETERNAKAN & HASIL-HASILNYA Peternakan Ternak Besar dan Kecil Peternakan Ternak Unggas Susu Segar

1.85 1.04 0.76 0.05

1.75 0.96 0.74 0.05

1.77 0.96 0.77 0.05

11.44 15.29 84.71 100.00

10.96 14.70 84.71 100.00

10.68 14.44 98.21 100.00

SEKTOR PERTANIAN (SECARA SEMPIT/KEMENTAN) SEKTOR PERTANIAN (SECARA LUAS) SEKTOR LAINNYA PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

69

Analisis PDB Sektor Pertanian

Lampiran

4.

PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 - 2012

No. I.

2013

Uraian PERTANIAN TANAMAN BAHAN MAKANAN

PDB Atas Harga Konstan (Triliun Rp) 2010 2011 *) 2012 **) 151.50

154.15

158.69

Padi

63.66

62.98

66.04

Palawija

30.95

29.24

29.95

Hortikultura Sayuran

21.71

21.42

22.04

Hortikultura Buah-buahan

35.18

40.51

40.67

II. PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN Tembakau

47.15

49.26

51.76

1.38

2.18

2.31

Karet & Penghasil Getah Lainnya

10.36

11.33

11.62

Kelapa Sawit

17.75

18.67

19.59

Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya

2.25

2.23

2.42

Kelapa

5.68

5.69

5.80

Tanaman Kakao

1.24

1.21

1.27

Tanaman Teh dan kopi

3.93

3.67

3.79

Cengkeh

1.89

1.39

1.45

Lainnya (termasuk tanaman obat-obatan/biofarmaka dan tanaman hias)

2.67

2.89

3.53

III PETERNAKAN & HASIL-HASILNYA

38.21

40.04

41.97

Ternak Besar dan Kecil

18.47

18.85

19.29

Ternak Unggas

18.62

19.98

21.42

1.12

1.21

1.26

Susu Segar

SEKTOR PERTANIAN (SECARA SEMPIT/KEMENTAN)

236.83

242.30

252.43

SEKTOR PERTANIAN (SECARA LUAS)

304.78

315.04

327.55

2,009.10

2,149.51

2,290.59

2,314.46

2,464.68

2,618.14

SEKTOR LAINNYA PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

70

Analisis PDB Sektor Pertanian

Lampiran

5.

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 - 2012

No. I.

2013

Uraian

Laju pertumbuhan (%) 2010 2011 *) 2012 **)

PERTANIAN TANAMAN BAHAN MAKANAN

1.64

1.75

2.95

Padi

3.22

-1.07

4.87

Palawija

11.75

-5.51

2.41

Hortikultura Sayuran

7.23

-1.35

2.90

-10.80

15.16

0.37

3.38

4.47

5.08

Hortikultura Buah-buahan

II. PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN Tembakau

-24.98

58.11

5.91

Karet & Penghasil Getah Lainnya

9.04

9.34

2.57

Kelapa Sawit

10.49

5.18

4.92

Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya

-11.42

-0.99

8.43

Kelapa

-5.51

0.24

1.82

Tanaman Kakao

0.56

-2.08

4.67

Tanaman Teh dan kopi

-2.31

-6.63

3.17

Cengkeh

16.01

-26.61

4.69

Lainnya (termasuk tanaman obat-obatan/biofarmaka dan tanaman hias)

-3.47

8.24

21.99

4.27

4.78

4.82

Ternak Besar dan Kecil

8.53

2.08

2.35

Ternak Unggas

0.19

7.30

7.18

Susu Segar

7.66

7.23

4.45

SEKTOR PERTANIAN (SECARA SEMPIT/KEMENTAN)

2.38

2.31

4.18

SEKTOR PERTANIAN (SECARA LUAS)

3.01

3.37

3.97

SEKTOR LAINNYA

6.70

6.99

6.56

PDB INDONESIA

6.22

6.49

6.23

III PETERNAKAN & HASIL-HASILNYA

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

71

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 6. PDB sektor industri pengolahan atas harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2012 (Juta Rp) No

KBLI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

15111 15112 15131 15132 15133 15134 15139 15141 15142 15143 15144 15145 15149 15201 15202 15203 15311 15312 15313 15314 15315 15316 15317 15318 15321 15322 15323 15324 15329 15331

Des-KBLI

2010

51,013,606 Ind. Pengolahan Dan Pengawetan Daging 2,529,893 Ind. Pengalengan Buah-Buahan Dan Sayuran 1,218,951 Ind. Pengasinan/Pemanisan Buah-Buahan Dan Sayuran 1,065,782 Ind. Pelumatan Buah-Buahan Dan Sayuran 2,139,557 Ind. Pengeringan Buah-Buahan Dan Sayuran 144,526 Ind. Pengolahan Dan Pengawetan Lainnya Untuk Buah-Buahan Dan Sayuran 1,104,756 Ind. Minyak Kasar (Minyak Makan) Dari Nabati Dan Hewani 33,000,312 Ind. Margarine 501,084 Ind. Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa 15,522,877 Ind. Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa Sawit 31,273,371 Ind. Minyak Goreng Lainnya Dari Nabati Dan Hewani 418,227 Ind. Minyak Makan Dan Lemak Lainnya Dari Nabati Dan Hewani 2,058,754 Ind. Susu 8,066,142 Ind. Makanan Dari Susu 1,013,293 Ind. Es Krim 404,660 Ind. Penggilingan Padi Dan Penyosohan Beras 59,193,667 Ind. Penggilingan Dan Pembersihan Padi-Padian Lainnya 2,462,162 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Kopi 2,063,351 Ind. Pengupasan, Pembersihan Dan Pengeringan Cokelat (Cacao) 1,675,972 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Biji-bijian Selain Kopi Dan Cokelat (Cacao) 1,122,744 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Kacang-Kacangan 126,606 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Umbi-Umbian (Termasuk Rizoma) 83,388 Ind. Kopra 2,863,419 Ind. Tepung Terigu 14,351,380 Ind. Berbagai Macam Tepung Dari Padi-Padian, Biji-Bijian, Kacang-Kacangan, Umbi-Umbian, Dan Sejenisnya 2,592,713 Ind. Pati Ubi Kayu 2,131,291 Ind. Berbagai Macam Pati Palma 293,401 Ind. Pati Lainnya 59,184 Ind. Ransum Pakan Ternak/Ikan 8,456,729 Ind. Pemotongan Hewan

2011 *) 60,464,063 2,999,103 1,444,759 1,263,257 2,535,914 171,334 1,309,428 39,113,560 593,909 18,398,509 37,066,672 495,705 2,440,135 9,560,385 1,201,009 479,640 72,323,927 2,918,401 2,445,727 1,986,453 1,330,854 150,095 98,851 3,394,221 17,009,991 3,073,327 2,281,483 314,077 63,355 9,052,677

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

2012 **) 71,000,096 3,519,370 1,696,544 1,483,231 2,977,824 201,042 1,537,548 45,929,988 697,413 21,604,663 43,526,536 582,085 2,865,380 11,226,480 1,410,286 563,149 84,288,060 3,426,443 2,871,326 2,332,594 1,562,250 176,099 116,008 3,984,186 19,974,179 3,607,540 2,628,648 361,869 72,995 10,430,191

72

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 6. No

KBLI

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

15332 15410 15421 15422 15423 15424 15429 15431 15432 15440 15491 15492 15493 15494 15495 15496 15497 15498 15499 15510 15520 15530 15541 15542 16001 16002 16003 16004 16009

Des-KBLI Ind. Konsentrat Pakan Ternak Ind. Roti Dan Sejenisnya Ind. Gula Pasir Ind. Gula Merah Ind. Gula Lainnya Ind. Sirop Ind. Pengolahan Gula Lainnya Selain Sirop Ind. Bubuk Coklat Ind. Makanan Dari Coklat Dan Kembang Gula Ind. Makaroni, Mie, Spagheti, Bihun, So'un Dan Sejenisnya Ind. Pengolahan Teh Dan Kopi Ind. Es Ind. Kecap Ind. Tempe Ind. Makanan Dari Kedele Dan Kacang-Kacangan Lainnya Selain Kecap Dan Tempe Ind. Kerupuk Dan Sejenisnya Ind. Bumbu Masak Dan Penyedap Masakan Ind. Kue-Kue Basah Ind. Makanan Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Minuman Keras Ind. Anggur Dan Sejenisnya Ind. Malt Dan Minuman Yang Mengandung Malt Ind. Minuman Ringan (Soft Drink) Ind. Air Minum Dalam Kemasan Ind. Pengeringan Dan Pengolahan Tembakau Ind. Rokok Kretek Ind. Rokok Putih Ind. Rokok Lainnya Ind. Hasil Lainnya Dari Tembakau, Bumbu Rokok Dan Klobot/Kawung Subtotal

31

Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau

2010

2011 *)

2012 **)

9,309,589 10,566,853 5,566,034 2,557,315 58,347 3,323,980 67,197 583,473 6,495,191 11,243,839 14,161,279 883,627 11,168,335 6,394,763 978,032 4,410,802 5,191,459 2,787,733 2,940,496 111,512 265,874 196,703 717,252 1,006,367 2,704,222 87,271,260 6,781,665 597,385 253,182 447,545,563

9,965,639 12,525,574 6,597,128 3,032,349 69,157 3,939,745 79,647 691,559 7,644,222 13,326,878 15,159,229 945,897 11,955,371 6,845,404 1,046,955 4,721,632 5,557,303 2,984,185 3,147,714 128,462 306,286 226,601 826,273 1,159,333 3,289,266 106,151,916 8,248,840 726,626 307,957 527,587,970

11,482,075 14,703,100 7,746,845 3,555,181 81,205 4,626,320 93,518 812,082 8,976,375 15,648,791 17,465,955 1,089,830 13,774,578 7,887,045 1,206,266 5,440,106 6,402,938 3,438,278 3,626,691 136,591 325,667 240,940 878,557 1,232,692 3,445,259 111,186,170 8,640,042 761,086 322,562 601,880,767

465,367,900

546,752,000

624,371,000

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

73

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 6.

No

KBLI

Des-KBLI

60 61

17214 Ind. Karung Goni 17400 Ind. Kapuk

27,953 105,662 133,615

124,204,200

143,385,200

156,492,600

286,126 6,869,796 49,315 47,664 791,942 135 408,345 1,979,697 646,884 8,576,921 19,656,824

327,028 7,851,858 56,365 53,511 889,087 151 458,434 1,929,824 630,584 8,360,859 20,557,702

391,010 9,388,027 67,392 58,412 970,521 165 500,423 2,037,419 665,749 8,826,992 22,906,109

176,212,400

189,700,000

216,382,500

PDB Ind Non Migas

1,384,640,400

1,553,061,900

1,718,438,800

PDB INDONESIA

6,446,851,900

7,422,781,200

8,241,864,300

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kimia Dasar Organik, Yang Bersumber Dari Hasil Pertanian Ind. Kimia Dasar Organik Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Pupuk Alam/Non Sintetis Hara Makro Primer Ind. Simplisia (Bahan Jamu) Ind. Jamu Ind. Minuman Penyegar Ind. Minyak Atsiri Ind. Pengasapan Karet Ind. Remil ing Karet Ind. Karet Remah (Crumb Rubber) Subtotal

35

2012 **)

28,770 108,751 137,522

32 24115 24119 24121 24233 24234 24235 24294 25121 25122 25123

2011 *) 25,081 94,805 119,886

Subtotal

62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

2010

Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

74

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 7. Kontribusi PDB sektor industri pengolahan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 - 2012 (%) No

KBLI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

15111 15112 15131 15132 15133 15134 15139 15141 15142 15143 15144 15145 15149 15201 15202 15203 15311 15312 15313 15314 15315 15316 15317 15318 15321 15322 15323 15324 15329 15331

Des-KBLI

2010 *)

2011 **)

10.96 0.54 Ind. Pengalengan Buah-Buahan Dan Sayuran 0.26 Ind. Pengasinan/Pemanisan Buah-Buahan Dan Sayuran 0.23 Ind. Pelumatan Buah-Buahan Dan Sayuran 0.46 Ind. Pengeringan Buah-Buahan Dan Sayuran 0.03 Ind. Pengolahan Dan Pengawetan Lainnya Untuk Buah-Buahan Dan Sayuran 0.24 Ind. Minyak Kasar (Minyak Makan) Dari Nabati Dan Hewani 7.09 Ind. Margarine 0.11 Ind. Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa 3.34 Ind. Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa Sawit 6.72 Ind. Minyak Goreng Lainnya Dari Nabati Dan Hewani 0.09 Ind. Minyak Makan Dan Lemak Lainnya Dari Nabati Dan Hewani 0.44 Ind. Susu 1.73 Ind. Makanan Dari Susu 0.22 Ind. Es Krim 0.09 Ind. Penggilingan Padi Dan Penyosohan Beras 12.72 Ind. Penggilingan Dan Pembersihan Padi-Padian Lainnya 0.53 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Kopi 0.44 Ind. Pengupasan, Pembersihan Dan Pengeringan Cokelat (Cacao) 0.36 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Biji-bijian Selain Kopi Dan Cokelat (Cacao) 0.24 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Kacang-Kacangan 0.03 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Umbi-Umbian (Termasuk Rizoma) 0.02 Ind. Kopra 0.62 Ind. Tepung Terigu 3.08 Ind. Berbagai Macam Tepung Dari Padi-Padian, Biji-Bijian, Kacang-Kacangan, Umbi-Umbian, Dan Sejenisnya 0.56 Ind. Pati Ubi Kayu 0.46 Ind. Berbagai Macam Pati Palma 0.06 Ind. Pati Lainnya 0.01 Ind. Ransum Pakan Ternak/Ikan 1.82 Ind. Pemotongan Hewan

Ind. Pengolahan Dan Pengawetan Daging

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

2012 **) 11.06 0.55 0.26 0.23 0.46 0.03 0.24 7.15 0.11 3.37 6.78 0.09 0.45 1.75 0.22 0.09 13.23 0.53 0.45 0.36 0.24 0.03 0.02 0.62 3.11 0.56 0.42 0.06 0.01 1.66

11.37 0.56 0.27 0.24 0.48 0.03 0.25 7.36 0.11 3.46 6.97 0.09 0.46 1.80 0.23 0.09 13.50 0.55 0.46 0.37 0.25 0.03 0.02 0.64 3.20 0.58 0.42 0.06 0.01 1.67

75

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 7. No

KBLI

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

15332 15410 15421 15422 15423 15424 15429 15431 15432 15440 15491 15492 15493 15494 15495 15496 15497 15498 15499 15510 15520 15530 15541 15542 16001 16002 16003 16004 16009

Des-KBLI Ind. Konsentrat Pakan Ternak Ind. Roti Dan Sejenisnya Ind. Gula Pasir Ind. Gula Merah Ind. Gula Lainnya Ind. Sirop Ind. Pengolahan Gula Lainnya Selain Sirop Ind. Bubuk Coklat Ind. Makanan Dari Coklat Dan Kembang Gula Ind. Makaroni, Mie, Spagheti, Bihun, So'un Dan Sejenisnya Ind. Pengolahan Teh Dan Kopi Ind. Es Ind. Kecap Ind. Tempe Ind. Makanan Dari Kedele Dan Kacang-Kacangan Lainnya Selain Kecap Dan Tempe Ind. Kerupuk Dan Sejenisnya Ind. Bumbu Masak Dan Penyedap Masakan Ind. Kue-Kue Basah Ind. Makanan Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Minuman Keras Ind. Anggur Dan Sejenisnya Ind. Malt Dan Minuman Yang Mengandung Malt Ind. Minuman Ringan (Soft Drink) Ind. Air Minum Dalam Kemasan Ind. Pengeringan Dan Pengolahan Tembakau Ind. Rokok Kretek Ind. Rokok Putih Ind. Rokok Lainnya Ind. Hasil Lainnya Dari Tembakau, Bumbu Rokok Dan Klobot/Kawung Subtotal

31

Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau

2010 *)

2011 **)

2012 **)

2.00 2.27 1.20 0.55 0.01 0.71 0.01 0.13 1.40 2.42 3.04 0.19 2.40 1.37 0.21 0.95 1.12 0.60 0.63 0.02 0.06 0.04 0.15 0.22 0.58 18.75 1.46 0.13 0.05 96.17

1.82 2.29 1.21 0.55 0.01 0.72 0.01 0.13 1.40 2.44 2.77 0.17 2.19 1.25 0.19 0.86 1.02 0.55 0.58 0.02 0.06 0.04 0.15 0.21 0.60 19.42 1.51 0.13 0.06 96.49

1.84 2.35 1.24 0.57 0.01 0.74 0.01 0.13 1.44 2.51 2.80 0.17 2.21 1.26 0.19 0.87 1.03 0.55 0.58 0.02 0.05 0.04 0.14 0.20 0.55 17.81 1.38 0.12 0.05 96.40

100.00

100.00

100.00

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

76

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 7.

No

KBLI

Des-KBLI

60 61

17214 Ind. Karung Goni 17400 Ind. Kapuk Subtotal

32 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

24115 24119 24121 24233 24234 24235 24294 25121 25122 25123

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kimia Dasar Organik, Yang Bersumber Dari Hasil Pertanian Ind. Kimia Dasar Organik Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Pupuk Alam/Non Sintetis Hara Makro Primer Ind. Simplisia (Bahan Jamu) Ind. Jamu Ind. Minuman Penyegar Ind. Minyak Atsiri Ind. Pengasapan Karet Ind. Remil ing Karet Ind. Karet Remah (Crumb Rubber) Subtotal

35

Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet

2010 *)

2011 **)

2012 **)

0.02 0.08 0.10

0.02 0.08 0.10

0.02 0.07 0.09

100.00

100.00

100.00

0.16 3.90 0.03 0.03 0.45 0.00 0.23 1.12 0.37 4.87 11.16

0.17 4.14 0.03 0.03 0.47 0.00 0.24 1.02 0.33 4.41 10.84

0.18 4.34 0.03 0.03 0.45 0.00 0.23 0.94 0.31 4.08 10.59

100.00

100.00

100.00

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

77

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 8. PDB sektor industri pengolahan atas harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010-2012 (Juta Rp) No

KBLI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

15111 15112 15131 15132 15133 15134 15139 15141 15142 15143 15144 15145 15149 15201 15202 15203 15311 15312 15313 15314 15315 15316 15317 15318 15321 15322 15323 15324 15329 15331

Des-KBLI

2010

2011 *)

11,840,334 863,573 Ind. Pengalengan Buah-Buahan Dan Sayuran 407,887 Ind. Pengasinan/Pemanisan Buah-Buahan Dan Sayuran 354,512 Ind. Pelumatan Buah-Buahan Dan Sayuran 734,433 Ind. Pengeringan Buah-Buahan Dan Sayuran 74,449 Ind. Pengolahan Dan Pengawetan Lainnya Untuk Buah-Buahan Dan Sayuran 387,518 Ind. Minyak Kasar (Minyak Makan) Dari Nabati Dan Hewani 10,654,069 Ind. Margarine 161,317 Ind. Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa 5,068,077 Ind. Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa Sawit 10,433,122 Ind. Minyak Goreng Lainnya Dari Nabati Dan Hewani 139,798 Ind. Minyak Makan Dan Lemak Lainnya Dari Nabati Dan Hewani 693,133 Ind. Susu 2,852,865 Ind. Makanan Dari Susu 369,230 Ind. Es Krim 164,825 Ind. Penggilingan Padi Dan Penyosohan Beras 20,584,245 Ind. Penggilingan Dan Pembersihan Padi-Padian Lainnya 761,486 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Kopi 714,827 Ind. Pengupasan, Pembersihan Dan Pengeringan Cokelat (Cacao) 547,794 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Biji-bijian Selain Kopi Dan Cokelat (Cacao) 394,070 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Kacang-Kacangan 59,555 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Umbi-Umbian (Termasuk Rizoma) 34,491 Ind. Kopra 1,044,460 Ind. Tepung Terigu 4,146,043 Ind. Berbagai Macam Tepung Dari Padi-Padian, Biji-Bijian, Kacang-Kacangan, Umbi-Umbian, Dan Sejenisnya 1,147,482 Ind. Pati Ubi Kayu 860,400 Ind. Berbagai Macam Pati Palma 50,521 Ind. Pati Lainnya 23,540 Ind. Ransum Pakan Ternak/Ikan 4,710,484 Ind. Pemotongan Hewan

Ind. Pengolahan Dan Pengawetan Daging

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

13,367,496 983,739 455,724 397,060 820,760 84,002 433,406 11,705,171 179,297 5,502,987 11,616,982 153,631 761,534 3,239,951 419,621 190,863 22,885,093 808,738 759,669 580,011 419,755 63,799 36,854 1,113,295 4,985,251 1,306,791 918,543 53,972 25,131 4,763,872

2012 **) 14,879,338 994,827 519,784 441,572 933,894 86,230 489,209 13,777,868 206,759 6,405,336 13,849,780 180,342 896,152 3,692,067 476,868 218,229 24,437,748 859,456 801,856 636,268 432,266 61,660 36,663 1,137,986 5,870,294 1,362,050 1,032,163 56,733 28,218 5,237,124

78

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 8. No

KBLI

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

15332 15410 15421 15422 15423 15424 15429 15431 15432 15440 15491 15492 15493 15494 15495 15496 15497 15498 15499 15510 15520 15530 15541 15542 16001 16002 16003 16004 16009

Des-KBLI Ind. Konsentrat Pakan Ternak Ind. Roti Dan Sejenisnya Ind. Gula Pasir Ind. Gula Merah Ind. Gula Lainnya Ind. Sirop Ind. Pengolahan Gula Lainnya Selain Sirop Ind. Bubuk Coklat Ind. Makanan Dari Coklat Dan Kembang Gula Ind. Makaroni, Mie, Spagheti, Bihun, So'un Dan Sejenisnya Ind. Pengolahan Teh Dan Kopi Ind. Es Ind. Kecap Ind. Tempe Ind. Makanan Dari Kedele Dan Kacang-Kacangan Lainnya Selain Kecap Dan Tempe Ind. Kerupuk Dan Sejenisnya Ind. Bumbu Masak Dan Penyedap Masakan Ind. Kue-Kue Basah Ind. Makanan Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Minuman Keras Ind. Anggur Dan Sejenisnya Ind. Malt Dan Minuman Yang Mengandung Malt Ind. Minuman Ringan (Soft Drink) Ind. Air Minum Dalam Kemasan Ind. Pengeringan Dan Pengolahan Tembakau Ind. Rokok Kretek Ind. Rokok Putih Ind. Rokok Lainnya Ind. Hasil Lainnya Dari Tembakau, Bumbu Rokok Dan Klobot/Kawung Subtotal

31

Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau

2010

2011 *)

2012 **)

5,009,544 3,599,393 1,686,102 1,919,708 18,033 992,598 21,984 174,956 1,952,211 3,498,719 7,864,516 140,528 4,976,038 794,026 296,033 488,343 3,351,110 351,560 1,306,337 11,916 88,401 48,710 199,485 469,867 698,371 27,893,179 2,261,894 180,000 69,133 150,641,233

5,066,291 4,103,257 1,966,898 2,209,487 20,987 1,097,333 25,607 197,656 2,205,792 3,824,619 7,948,479 143,140 5,089,976 806,074 301,310 483,153 3,431,030 358,194 1,336,405 13,060 96,874 53,380 218,608 513,926 771,224 30,867,337 2,437,061 198,757 76,338 164,895,253

5,572,863 4,414,331 2,093,054 1,915,668 22,196 1,255,983 26,834 218,355 2,433,508 4,324,898 8,792,773 147,200 5,661,996 826,815 322,047 457,975 3,688,383 344,693 1,440,426 13,464 100,826 55,509 227,434 523,714 740,385 29,727,635 2,310,269 191,124 73,405 177,962,504

159,947,200

174,566,700

188,081,700

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

79

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 8.

No

KBLI

Des-KBLI

60 61

17214 Ind. Karung Goni 17400 Ind. Kapuk Subtotal

32 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

24115 24119 24121 24233 24234 24235 24294 25121 25122 25123

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kimia Dasar Organik, Yang Bersumber Dari Hasil Pertanian Ind. Kimia Dasar Organik Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Pupuk Alam/Non Sintetis Hara Makro Primer Ind. Simplisia (Bahan Jamu) Ind. Jamu Ind. Minuman Penyegar Ind. Minyak Atsiri Ind. Pengasapan Karet Ind. Remil ing Karet Ind. Karet Remah (Crumb Rubber) Subtotal

35

Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet PDB Ind Non Migas PDB Indonesia

2010

2011 *)

2012 **)

10,804 9,276 20,080

11,638 10,036 21,673

11,163 9,825 20,989

52,206,200

56,131,100

58,483,600

109,016 2,510,971 33,656 16,211 271,962 5 176,950 429,880 191,924 2,908,676 6,649,251

123,334 2,840,766 36,377 17,354 291,150 6 197,791 378,187 166,983 2,524,792 6,576,738

144,427 3,326,627 41,103 18,174 304,720 5 208,202 404,028 178,174 2,695,194 7,320,655

72,782,000

75,657,500

83,412,400

549,935,600

587,024,100

624,616,700

2,314,458,800

2,464,676,500

2,618,139,200

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

80

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 9. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 - 2012 (%) No

KBLI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

15111 15112 15131 15132 15133 15134 15139 15141 15142 15143 15144 15145 15149 15201 15202 15203 15311 15312 15313 15314 15315 15316 15317 15318 15321 15322 15323 15324 15329 15331

Des-KBLI

2010 *)

2011 **)

2.21 5.16 Ind. Pengalengan Buah-Buahan Dan Sayuran 4.41 Ind. Pengasinan/Pemanisan Buah-Buahan Dan Sayuran 4.91 Ind. Pelumatan Buah-Buahan Dan Sayuran 4.45 Ind. Pengeringan Buah-Buahan Dan Sayuran 6.47 Ind. Pengolahan Dan Pengawetan Lainnya Untuk Buah-Buahan Dan Sayuran 4.62 Ind. Minyak Kasar (Minyak Makan) Dari Nabati Dan Hewani 2.89 Ind. Margarine 6.30 Ind. Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa 4.96 Ind. Minyak Goreng Dari Minyak Kelapa Sawit 1.27 Ind. Minyak Goreng Lainnya Dari Nabati Dan Hewani 4.87 Ind. Minyak Makan Dan Lemak Lainnya Dari Nabati Dan Hewani 4.82 Ind. Susu 4.57 Ind. Makanan Dari Susu 4.66 Ind. Es Krim 5.77 Ind. Penggilingan Padi Dan Penyosohan Beras 0.41 Ind. Penggilingan Dan Pembersihan Padi-Padian Lainnya -2.23 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Kopi -0.54 Ind. Pengupasan, Pembersihan Dan Pengeringan Cokelat (Cacao) -0.19 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Biji-bijian Selain Kopi Dan Cokelat (Cacao) -3.61 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Kacang-Kacangan -2.50 Ind. Pengupasan Dan Pembersihan Umbi-Umbian (Termasuk Rizoma) -3.00 Ind. Kopra -1.07 Ind. Tepung Terigu 2.23 Ind. Berbagai Macam Tepung Dari Padi-Padian, Biji-Bijian, Kacang-Kacangan, Umbi-Umbian, Dan Sejenisnya -5.36 Ind. Pati Ubi Kayu 7.38 Ind. Berbagai Macam Pati Palma 7.47 Ind. Pati Lainnya 7.38 Ind. Ransum Pakan Ternak/Ikan 5.31 Ind. Pemotongan Hewan

Ind. Pengolahan Dan Pengawetan Daging

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

2012 **) 12.90 13.91 11.73 12.00 11.75 12.83 11.84 9.87 11.15 8.58 11.35 9.90 9.87 13.57 13.65 15.80 11.18 6.21 6.27 5.88 6.52 7.12 6.85 6.59 20.24 13.88 6.76 6.83 6.76 1.13

11.31 1.13 14.06 11.21 13.78 2.65 12.88 17.71 15.32 16.40 19.22 17.39 17.68 13.95 13.64 14.34 6.78 6.27 5.55 9.70 2.98 -3.35 -0.52 2.22 17.75 4.23 12.37 5.12 12.29 9.93

81

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 9. No

KBLI

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

15332 15410 15421 15422 15423 15424 15429 15431 15432 15440 15491 15492 15493 15494 15495 15496 15497 15498 15499 15510 15520 15530 15541 15542 16001 16002 16003 16004 16009

Des-KBLI Ind. Konsentrat Pakan Ternak Ind. Roti Dan Sejenisnya Ind. Gula Pasir Ind. Gula Merah Ind. Gula Lainnya Ind. Sirop Ind. Pengolahan Gula Lainnya Selain Sirop Ind. Bubuk Coklat Ind. Makanan Dari Coklat Dan Kembang Gula Ind. Makaroni, Mie, Spagheti, Bihun, So'un Dan Sejenisnya Ind. Pengolahan Teh Dan Kopi Ind. Es Ind. Kecap Ind. Tempe Ind. Makanan Dari Kedele Dan Kacang-Kacangan Lainnya Selain Kecap Dan Tempe Ind. Kerupuk Dan Sejenisnya Ind. Bumbu Masak Dan Penyedap Masakan Ind. Kue-Kue Basah Ind. Makanan Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Minuman Keras Ind. Anggur Dan Sejenisnya Ind. Malt Dan Minuman Yang Mengandung Malt Ind. Minuman Ringan (Soft Drink) Ind. Air Minum Dalam Kemasan Ind. Pengeringan Dan Pengolahan Tembakau Ind. Rokok Kretek Ind. Rokok Putih Ind. Rokok Lainnya Ind. Hasil Lainnya Dari Tembakau, Bumbu Rokok Dan Klobot/Kawung Subtotal

31

Ind. Makanan, Minuman dan Tembakau

2010 *)

2011 **)

2012 **)

5.31 3.36 -2.30 -0.85 -6.47 -1.06 -5.02 3.81 3.84 2.98 5.27 4.24 2.91 7.15 5.13 2.60 7.94 5.27 4.98 2.16 1.89 1.91 1.90 7.17 3.42 3.45 2.88 3.40 3.40 2.80

1.13 14.00 16.65 15.09 16.38 10.55 16.48 12.97 12.99 9.31 1.07 1.86 2.29 1.52 1.78 -1.06 2.38 1.89 2.30 9.61 9.59 9.59 9.59 9.38 10.43 10.66 7.74 10.42 10.42 9.46

10.00 7.58 6.41 -13.30 5.76 14.46 4.79 10.47 10.32 13.08 10.62 2.84 11.24 2.57 6.88 -5.21 7.50 -3.77 7.78 3.09 4.08 3.99 4.04 1.90 -4.00 -3.69 -5.20 -3.84 -3.84 7.92

2.78

9.14

7.74

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

82

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 9.

No

KBLI

Des-KBLI

60 61

17214 Ind. Karung Goni 17400 Ind. Kapuk

-4.07 -2.10 -3.16

1.77

7.52

4.19

11.17 11.12 3.15 -2.60 -2.87 -1.39 10.73 -3.08 -4.36 -3.48 2.22

13.13 13.13 8.08 7.05 7.06 8.04 11.78 -12.03 -13.00 -13.20 -1.09

17.10 17.10 12.99 4.73 4.66 -3.93 5.26 6.83 6.70 6.75 11.31

4.70

3.95

10.25

PDB Ind Non Migas

5.12

6.74

6.40

PDB Indonesia

6.22

6.49

6.23

Ind. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kimia Dasar Organik, Yang Bersumber Dari Hasil Pertanian Ind. Kimia Dasar Organik Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Ind. Pupuk Alam/Non Sintetis Hara Makro Primer Ind. Simplisia (Bahan Jamu) Ind. Jamu Ind. Minuman Penyegar Ind. Minyak Atsiri Ind. Pengasapan Karet Ind. Remil ing Karet Ind. Karet Remah (Crumb Rubber) Subtotal

35

2012 **) 7.71 8.19 7.93

32 24115 24119 24121 24233 24234 24235 24294 25121 25122 25123

2011 **) -3.43 -2.79 -3.14

Subtotal

62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

2010 *)

Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

83

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 10. PDB sektor perdagangan atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2012 (Juta Rp)

No

Des-KBLI

G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Bahan Makanan Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 2) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 3) Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar

PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 *) 2012 **) 76,110,131 83,453,728 92,412,161 6,890,569 7,680,818 8,992,035 16,950,719 18,353,282 21,275,921 18,622,603 17,950,063 20,170,157 33,646,239 39,469,565 41,974,049 7,173,535 8,115,169 9,206,275 178,773 200,245 193,247 1,089,477 1,355,375 1,838,040 1,531,356 1,703,283 2,108,753 268,634 293,687 297,042 1,560,192 1,797,768 1,882,194 1,401,297 1,469,752 1,437,279 304,768 298,135 329,575 839,037 996,926 1,120,144 32,346,469 36,102,275 40,010,547 8,992,650 9,588,900 10,650,664 22,892,449 25,995,380 28,779,522 461,370 517,995 580,361

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

84

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 10.

No

4) Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet TOTAL NTB BERLAKU

PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 *) 2012 **) 160,546,223 189,284,189 216,227,508 34,876,272 41,371,428 47,326,652 2,093,777 2,483,719 2,839,360 25,040,415 29,703,597 33,939,112 6,772,246 8,033,551 9,182,459 36,025,274 43,854,329 50,775,631 7,953,632 8,514,127 9,235,255 5,312,647 6,302,551 7,205,017 4,716,756 5,595,647 6,575,517 2,028,044 2,384,635 2,725,089 4,351,829 5,162,362 5,900,883 11,872,126 12,708,759 13,791,130 830,390 956,608 1,097,630 15,378,876 18,706,010 21,945,369 6,905 7,920 8,657 4,193 4,810 5,257 1,341,991 1,533,833 1,680,122 6,601 7,545 8,289 282,890 317,595 347,466 172,197 193,322 213,102 1,479,163 1,441,840 1,425,507 276,176,358 316,955,362 357,856,491

PDB Perdagangan Besar dan Eceran

703,565,800 827,924,400 927,056,700

Des-KBLI

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

85

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 11. Kontribusi PDB sektor perdagangan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 - 2012 (%)

No

Des-KBLI

G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Bahan Makanan Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 2) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 3) Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar

Kontribus PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 2012 10.82 0.98 2.41 2.65 4.78 1.02 0.03 0.15 0.22 0.04 0.22 0.20 0.04 0.12 4.60 1.28 3.25 0.07

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

10.08 0.93 2.22 2.17 4.77 0.98 0.02 0.16 0.21 0.04 0.22 0.18 0.04 0.12 4.36 1.16 3.14 0.06

9.97 0.97 2.29 2.18 4.53 0.99 0.02 0.20 0.23 0.03 0.20 0.16 0.04 0.12 4.32 1.15 3.10 0.06

86

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 11.

No

Des-KBLI 4) Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet TOTAL NTB BERLAKU PDB Perdagangan Besar dan Eceran

Kontribus PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 2012 22.82 22.86 23.32 4.96 5.00 5.11 0.30 0.30 0.31 3.56 3.59 3.66 0.96 0.97 0.99 5.12 5.30 5.48 1.13 1.03 1.00 0.76 0.76 0.78 0.67 0.68 0.71 0.29 0.29 0.29 0.62 0.62 0.64 1.69 1.54 1.49 0.12 0.12 0.12 2.19 2.26 2.37 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.19 0.19 0.18 0.00 0.04 0.02 0.21 39.25

0.00 0.04 0.02 0.17 38.28

0.00 0.04 0.02 0.15 38.60

100.00

100.00

100.00

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

87

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 12. PDB sektor perdagangan atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2012 (Juta Rp)

No

Des-KBLI

G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Bahan Makanan Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 2) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 3) Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar

PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2010 2011 2012 20,950,117.1 2,096,156.3 4,590,336.4 4,860,900.0 9,402,724.4 3,132,100.5 108,843.9 475,076.0 297,440.0 194,318.3 805,570.0 738,114.8 127,242.7 385,494.7 9,570,734.5 2,603,514.5 6,839,111.8 128,108.2

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

21,766,692.5 2,061,965.0 4,543,515.9 4,717,820.3 10,443,391.3 3,170,253.2 106,751.4 549,064.1 311,498.7 193,118.1 832,121.8 686,192.6 100,803.2 390,703.3 10,067,343.3 2,669,867.7 7,257,362.8 140,112.9

22,157,767.8 2,078,295.6 4,787,424.9 4,819,972.9 10,472,074.4 3,188,451.1 92,393.1 616,351.1 335,198.2 181,492.5 822,912.7 655,556.6 98,401.9 386,145.0 10,455,807.9 2,817,694.7 7,486,066.2 152,046.9

88

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 12.

No

PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2010 2011 2012 4) Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 56,245,878.8 61,662,211.5 65,500,201.5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 8,713,812.1 9,879,543.3 10,718,624.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 777,138.6 872,219.1 948,997.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani 8,567,348.7 9,484,175.6 10,141,630.8 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 2,529,930.4 2,884,269.0 3,164,503.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 13,841,547.5 15,218,931.9 15,917,624.7 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 3,957,424.3 3,999,341.4 4,123,424.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 1,876,958.1 2,145,276.4 2,341,616.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 2,034,272.9 2,343,940.7 2,509,314.3 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 634,966.6 719,506.8 783,706.5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 1,428,763.4 1,566,931.8 1,672,059.8 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 4,701,655.1 4,777,570.4 4,942,703.4 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 310,512.2 339,928.8 363,986.8 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 5,543,931.6 6,122,914.9 6,546,829.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 3,094.3 3,337.5 3,411.8 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 483.6 523.1 536.8 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 392,139.1 442,671.1 494,770.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 3,514.4 3,789.7 3,988.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 126,897.3 136,061.1 139,116.5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 101,038.1 113,121.9 126,038.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 700,450.5 608,157.0 557,318.2 TOTAL NTB BERLAKU 89,898,830.8 96,666,500.5 101,302,228.3 Des-KBLI

PDB Perdagangan Besar dan Eceran

331,312,900.0 364,321,800.0 395,890,000.0

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

89

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lampiran 13. Laju pertumbuhan PDB ssektor perdagangan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 - 2012 (%)

No

Des-KBLI

G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Bahan Makanan Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 2) Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 3) Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar

PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2010 2011 2012 -1.1 3.2 11.8 7.3 -10.5 -1.6 -25.0 8.9 10.5 -11.4 -5.5 -1.9 16.0 -3.7 2.4 8.5 0.2 7.7

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

3.9 -1.6 -1.0 -2.9 11.1 1.2 -1.9 15.6 4.7 -0.6 3.3 -7.0 -20.8 1.4 5.2 2.5 6.1 9.4

1.8 0.8 5.4 2.2 0.3 0.6 -13.5 12.3 7.6 -6.0 -1.1 -4.5 -2.4 -1.2 3.9 5.5 3.2 8.5

90

Analisis PDB Sektor Pertanian

2013

Lanjutan Lampiran 13.

No

Des-KBLI 4) Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet TOTAL NTB BERLAKU PDB Perdagangan Besar dan Eceran

PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2010 2011 2012 2.6 9.6 3.6 13.4 5.4 12.2 3.2 10.7 5.4 14.0 -0.8 10.0 5.1 1.1 4.0 14.3 -1.1 15.2 4.5 13.3 3.7 9.7 5.3 1.6 4.7 9.5 3.4 10.4 -3.4 7.9 -2.9 8.2 10.7 12.9 2.7 7.8 -2.7 7.2 10.9 12.0 -3.5 -13.2 1.5 7.5 9.7

10.0

6.2 8.5 8.8 6.9 9.7 4.6 3.1 9.2 7.1 8.9 6.7 3.5 7.1 6.9 2.2 2.6 11.8 5.3 2.2 11.4 -8.4 4.8 8.7

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

91