e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS TONGKAINA KECAMATAN BUNAKEN KOTA MADYA MANADO Meyvi Stefriany Senewe Sefti Rompas Jill Lolong
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Email :
[email protected]
Abstract : Immunization is an effective primary prevention efforts to prevent the occurrence of infectious diseases can be prevented by immunization. Purpose to analyze the relationship of maternal education, family support, motivation mother, mother's attitude, knowledge, action mother, maternal health services with compliance in the provision of basic immunization in Puskesmas Tongkaina Bunaken Subdistrict Municipality of Manado. Design research The research is descriptive analytic cross sectional study. Technique sampling that is total sampling with 48 samples. Processing data using computer programs with chi-square test with a significance level of 95% (α = 0.05) value ρ = 0,000. Research result showed no relationship with the mother's education in the mother compliance provision of basic immunization, and there is a relationship of family support, motivation mother, mother's attitude, knowledge, action mother, maternal health services with compliance in the provision of basic immunization. Suggestion for respondents who have noticed the baby is expected to remain and complete immunization schedule. Keyword : Obedience, Primary Immunization Abstrak : Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang efektif untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Tujuan untuk menganalisa hubungan pendidikan ibu, dukungan keluarga, motivasi ibu, sikap ibu, tingkat pengetahuan, tindakan ibu, pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik Pengambilan Sampel yaitu total sampling dengan jumlah 48 sampel. Pengolahan data menggunakan program komputer dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05) value ρ=0,000. Hasil Penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, dan terdapat hubungan dukungan keluarga, motivasi ibu, sikap ibu, tingkat pengetahuan, tindakan ibu, pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar. Saran bagi responden yang memiliki bayi diharapkan tetap memperhatikan jadwal pemberian imunisasi dan melengkapinya. Kata Kunci : Kepatuhan, Imunisasi Dasar
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
PENDAHULUAN Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang efektif untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Program pengembangan imunisasi (PPI) telah dicanangkan oleh World Health Organization (WHO) dengan tujuh penyakit target, yaitu Difteri, Tetanus, Pertusis, Polio, campak, Tuberkulosis, dan Hepatitis B. Menurut hasil survei kesehatan nasional pada tahun 2003, cakupan imunisasi lengkap hanya mencapai 51% pada laki-laki 52% pada perempuan. Sehingga program pengembangan imunisasi (PPI) harus lebih ditingkatkan agar program pengembangan imunisasi lebih meningkat bukan menurun (Albertina M, 2009). Salah satu cara menghindari penyakit pada anak yang efektif adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan memberikan obat khusus yang disebut vaksin melalui imunisasi. Imunisasi dapat menghindari berbagai penyakit seperti, Hepatitis, Campak, Polio, Tetanus, Difteria, Meningitis, Influenza, Demam Tifoid, Varisela, dan Tuberculosis (TBC) (Irianto & Waluyo, 2004). Imunisasi merupakan salah satu andalan program kesehatan di Negara Indonesia (Achmadi, 2006). Upaya imunisasi dapat dikatakan telah mencapai tingkat yang memuaskan, namun dari survei diketahui bahwa pada tahun 20052006 cakupan imunisasi dan kualitas vaksinasi tampak menurun. Penurunan cakupan imunisasi sangat dirasakan dengan ditemukannya kembali kasus Polio dan Difteria (IDAI, 2011). Berdasarkan data program imunisasi dasar di Provinsi Sulawesi Utara telah diberikan pada laki-laki (42,7%), perempuan (42,1%), data jumlah imunisasi dasar di Provinsi Sulawesi Utara (42,4%), dan data dari Kota Manado laki-laki (54,8%), perempuan (50,5%), jumlah pemberian imunisasi di Kota Manado
2
(52,6%) (Profil Provinsi Sulawesi Utara, 2016). Puskesmas Tongkaina merupakan salah satu Puskesmas di Kota Manado yang melayani 2 kelurahan, yaitu kelurahan Meras dan kelurahan Tongkaina di Kecamatan Bunaken. Dari data 3 bulan terakhir, yaitu bulan Juli hingga September, terdapat 48 bayi yang telah di imunisasi. Pada bulan Juli terdapat 30 bayi (62,5%) yang di imunisasi, dan yang tidak di imunisasi 18 bayi (37,5%), dengan rincian sebagai berikut, di bulan Juli Hepatitis B (HB 0) (2,1%), Bacillus Calmette Guerin (BCG) (10,4%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT1) (8,3%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT2) (4,2%), polio1 (10,4%), polio2 (8,3%), polio3 (4,2%) polio4 (2,1%), campak (12,5%), pada bulan Agustus terdapat 28,9 bayi (60,26%) yang di imunisasi, dan yang tidak di imunisasi 19,1 bayi (39,74%), dengan rincian sebagai berikut, di bulan Agustus Hepatitis B (HB 0) (4,16%), polio2 (10,4%), polio3 (18,7%), polio4 (14,5%), campak (12,5%), pada bulan September terdapat 42,2 bayi (87,9%) yang di imunisasi, dan yang tidak di imunisasi 5,8 bayi (12,1%), dengan rincian sebagai berikut, di bulan September Hepatitis B (HB 0) (4,2%), Bacillus Calmette Guerin (BCG) (6,3%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT1) (4,2%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT2) (4,2%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT3) (18,8%), polio1 (6,3%), polio2 (4,2%), polio3 (6,3%), polio4 (18,8%), campak (14,6%). Diketahui program imunisasi merupakan program pemerintah sehingga masyarakat tidak membayar biaya imunisasi dasar. Dari data survei pengambilan data awal yang dilakukan di Puskesmas Tongkaina, ibu-ibu yang mempunyai anak dari 48 anak sudah melengkapi imunisasi dasar (Profil Puskesmas Tongkaina, 2016) Kejadian Ikatan Paska Imunisasi (KIPI) yang dialami anak setelah imunisasi dapat berupa kesakitan sampai dengan
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
kematian meskipun untuk hal yang disebutkan terakhir sangat jarang terjadi. KIPI yang sering ditemukan setelah pemberian imunisasi meliputi bengkak dan abses pada daerah suntikan karena jarum suntik yang tidak steril, nyeri dan pembengkakan serta demam. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan pada sebagian besar ibu, sehingga menunda pemberian imunisasi (Achmadi, 2006). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado”.
2. Ibu yang berada di tempat saat penelitian. b. Kriteria Eksklusi 1. Ibu yang tidak kooperatif saat penelitian. Instrument yang digunakan pada penelitian ini, yaitu lembar observasi kuesioner dan KMS (kartu menuju sehat)
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang), dimana semua data yang menyangkut variabel penelitian dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Setiadi, 2013). Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2016- Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini, yaitu 48 ibu yang memiliki bayi di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. Sampel pada penelitian ini diambil dari populasi 3 bulan terakhir, dari bulan Juli September imunisasi dasar pada anak di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado, jumlah sampel yang akan digunakan yaitu sebanyak 48 ibu yang memiliki anak, dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi 1. Ibu yang mempunyai anak dan bersedia menjadi responden pada saat penelitian.
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016)
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu Pendidikan ibu Rendah Tinggi Total
n
%
29
60,4
48
100.0
19
39,6
Hasil analisis pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan rendah dengan jumlah 29 (60,4%). Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Dukungan keluarga Dukungan keluarga Tidak baik Baik
Total
n
%
7
14,6
48
100.0
41
85,4
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016) Hasil analisis pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga baik dengan jumlah 41 (85,4%).
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan motivasi ibu Motivasi ibu Tidak baik Baik
Total
n
%
Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan tindakan ibu Tindakan ibu n %
81,3
Baik
9
18,8
48
100.0
39
Tidak baik
Tidak baik Baik
Total
Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan pelayanan kesehatan
%
5
10,4
48
100.0
43
Pelayanan kesehatan Baik
Baik
Total
4
44
48
48
100.0
85,4
Hasil analisis pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pelayanan kesehatan baik dengan jumlah 41 (85,4%). Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan umur
%
8,3
Umur
91,7
100.0
n
%
20-30
46
86,37
Total
48
100.0
30-40
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016) Hasil analisis pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik dengan jumlah 44 (91,7%).
14,6
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016)
Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan Tidak baik
%
7
41
Total
Hasil analisis pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap baik dengan jumlah 43 (89,6%).
n
n
Tidak baik
89,6
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016)
Tingkat pengetahuan
100.0
Hasil analisis pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tindakan ibu baik dengan jumlah 41 (85,4%).
Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan sikap ibu n
48
85,4
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016)
Hasil analisis pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi baik dengan jumlah 39 (81,3%).
Sikap ibu
14,6
41
Total
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016)
7
2
4,2
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016)
4
Hasil analisis pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
20-30 tahun dengan jumlah 46 responden (86,37%).
Hasil analisis pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan imunisasi tergolong patuh dengan jumlah 40 (83,3%).
Tabel 9. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin anak Laki-laki
perempuan Total
n
21
27
48
Sumber : data primer (diolah 2016)
%
Tabel 12. Hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan ibu
43,8
56,3
Pendidikan
100.0
Ibu
Hasil analisis pada tabel 5.9 bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 27 responden (56,3%).
n
Lengkap
41
Tidak lengkap Total
14,6
48
100.0
Sumber : data primer (diolah 2016)
85,4
Tidak patuh Patuh Total
8
40
48
n
n
n
%
%
6 12,5 % 23 4 7,9% 29 60,4%
Tinggi
2 4,2% 8
17 35,4% 19 39,6%
16,7% 40
Dukungan
83,3% 48
0,451
100
keluarga
Kepatuhan Imunisasi Dasar
Tidak patuh n
Tidak Baik 7
%
16,7
83,3
% 14,6 % 0
Baik
1 2,1%
Total
8
40
16,7% 40
Patuh
Total
n
n
%
ρ %
0,0% 7 14,6% 83,3% 41 85,4% 0,000 83,3% 48
100
Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2016)
100.0
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2016)
%
ρ
Tabel 13. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu
Tabel 11. Distribusi responden berdasarkan kepatuhan imunisasi n
Total
Berdasarkan tabel 5.12 diatas dengan hasil analisis hubungan pendidikan dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chisquare diperoleh ρ-Value 0,451. Hal ini berarti ρ-Value lebih besar dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ho ditolak atau tidak terdapat hubungan pendidikan dengan kepatuhan ibu.
Hasil analisis pada tabel 5.10 bahwa sebagian besar responden yang melengkapi imunisasi dasar dengan jumlah 41 responden (85,4%).
Kepatuhan imunisasi
Patuh
Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2016)
%
7
Tidak patuh
Rendah
Total
Tabel 10. Distribusi responden berdasarkan jenis imunisasi anak Jenis imunisasi anak
Kepatuhan Imunisasi Dasar
5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
Berdasarkan tabel 5.13 diatas dengan hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chi-square diperoleh ρ-Value 0,000. Hal ini berarti ρ-Value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu.
Berdasarkan tabel 5.15 diatas dengan hasil analisis hubungan sikap dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chi-square diperoleh ρ-Value 0,002. Hal ini berarti ρ-Value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan ibu.
Tabel 14. Hubungan motivasi ibu dengan kepatuhan ibu Motivasi
Kepatuhan Imunisasi Dasar
ibu
Tidak patuh
Patuh
Total
n
n
n
%
%
Tingkat
ρ
10,4 % 4 8,3% 9 18,8%
Baik
3
6,3%
Total
8
16,7% 40
n Tidak Baik 3
75,0% 39 81,3% 0,003 83,3% 48
100
Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2016)
Ibu
Tidak patuh n
Patuh
%
n
Tidak Baik 4
8,3 % 1
Baik
4
8,3%
Total
8
16,7% 40
39
Total %
n
%
n
%
n
%
6,3 %
1
2,1%
4
8,3%
Baik
5
10,4%
Total
8
16,7% 40
Tindakan
ρ
Ibu
%
39
81,3% 44 91,7% 0,012 83,3% 48
100
Kepatuhan Imunisasi Dasar
Tidak patuh
Patuh
Total
n
n
n
Tidak Baik 6
81,3% 43 89,6% 0,002 100
Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2016)
ρ
Tabel 17. Hubungan tindakan ibu dengan kepatuhan ibu
2,1% 5 10,4%
83,3% 48
Total
Berdasarkan tabel 5.16 diatas dengan hasil analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chi-square diperoleh ρ-Value 0,012. Hal ini berarti ρ-Value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu.
Tabel 15. Hubungan sikap ibu dengan kepatuhan ibu Kepatuhan Imunisasi Dasar
Patuh
Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2016)
Berdasarkan tabel 5.14 diatas dengan hasil analisis hubungan motivasi dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chisquare diperoleh ρ-Value 0,003. Hal ini berarti ρ-Value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan motivasi dengan kepatuhan ibu.
Sikap
Kepatuhan Imunisasi Dasar
Pengetahuan Tidak patuh
%
Tidak Baik 5
36
Tabel 16. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu
6
% 12,5 % 1
Baik
2 4,2%
Total
8
39
16,7% 40
% 2,1%
ρ %
7 14,6%
81,3% 41 85,4% 0,000 83,3% 48
100
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2016)
yang diberikan oleh professional kesehatan. Kepatuhan mempunyai arti suatu perilaku seseorang untuk mengikuti saran medis ataupun kesehatan sesuai dengan ketentuan yang diberikan. Pemahaman yang baik dan mendalam tentang faktor tersebut sangat bermanfaat bagi para orang tua dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan dalam melakukan imunisasi dasar, sehingga efektivitas terapi dapat terpantau (Febriastuti, 2013).
Berdasarkan tabel 5.17 diatas dengan hasil analisis hubungan tindakan dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chisquare diperoleh ρ-Value 0,000. Hal ini berarti ρ-Value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan tindakan dengan kepatuhan ibu. Tabel 18. Hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu Pelayanan
Kepatuhan Imunisasi Dasar
Kesehatan
Tidak patuh
Patuh
Total
n
%
n
%
n
12,5 %
1
2,1%
7
Tidak Baik 6
ρ %
14,6%
Baik
2
4,2% 39 81,3% 41 85,4% 0,000
Total
8
16,7% 40
83,3% 48
100
Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2016) Berdasarkan tabel 5.18 diatas dengan hasil analisis hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chi-square diperoleh ρ-Value 0,000. Hal ini berarti ρ-Value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu. Kepatuhan Ibu Hasil penelitian yang dilakukan sebagian besar responden patuh dalam pemberian imunisasi dasar, sehingga anak-anak yang berada di wilayah Puskesmas Tongkaina pemberian imunisasi dasar sebagian besar lengkap, karena responden patuh dalam jadwal pemberian imunisasi dasar. Menurut (Niven, 2012) mendefinisikan kepatuhan pasien sebagai sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan
7
Imunisasi Dasar Hasil penelitian yang dilakukan sebagian besar responden mengetahui tentang imunisasi dasar kepada anak-anak dan mengerti akan pentingnya pemberian imunisasi dasar kepada anak-anak sejak lahir sampai usia 12 bulan. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpejan pada antigen yang berupa tidak akan terjadi penyakit (Hardinegoro, 2011). Peran orang tua dalam upaya kesehatan promotif anak sangat penting terutama dalam memenuhi kelengkapan imunisasi dasar, sehingga anak tersebut dapat terbebas dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian. Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga, terutama yang berhubungan dengan anak. Anak merupakan prioritas pertama yang harus dijaga kesehatannya. Salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah penyakit pada anak adalah melalui pemberian imunisasi. Imunisasi adalah pemberian imunitas (kekebalan) tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi manusia. Imunisasi adalah usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu, sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti, vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin polio (Maryunani, 2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar 1. Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik, dari uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α<0,05) menunjukkan nilai ρ-Value 0,451, didapatkan hasil nilai ρ-Value lebih besar dari nilai α<0,05 yang berarti Ho ditolak. Menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pendidikan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, pendidikan responden sebagian besar SD dan SMP. Pendidikan formal, non formal, dan informal dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dan berperilaku, dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual, sehingga dapat membuat keputusan dalam bertindak. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini. Dan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab (Mulyana, 2006). Pendidikan adalah dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa yang akan datang (Notoatmodjo, 2012), teori yang
mengatakan semakin tinggi pendidikan semakin banyak pengetahuan yang didapatkan. Teori dan hasil penelitian yang didapatkan tidak sama, karena pendidikan yang tinggi tidak menjamin pengetahuan yang didapatkan banyak, sesuai hasil penelitian yang didapatkan pendidikan dari responden rendah tetapi responden patuh dalam pemberian imunisasi disebabkan oleh petugas kesehatan yang selalu memberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dasar kepada anakanak.
8
2. Dukungan keluarga Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik, dari uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α<0,05) menunjukkan nilai ρ-Value 0,000, didapatkan hasil nilai ρ-Value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, dukungan keluarga responden sebagian besar baik. Respon positif keluarga responden terhadap pelaksanaan kegiatan imunisasi dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang baik yang dimiliki oleh keluarga responden tentang pentingnya imunisasi dasar pada anak yang tidak lain pengetahuan tersebut diperoleh dari informasi atau penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Petugas kesehatan menyadari bahwa dukungan keluarga sangat berperan penting terhadap keaktifan ibu dalam program imunisasi, sehingga sasaran penyuluhan tentang imunisasi pun selain ibu-ibu yang mempunyai anak juga keluarga bahkan ditujukan kepada seluruh masyarakat (Ismet, 2013). Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor penting untuk terwujudnya perilaku sehat. Keluarga yang percaya akan keuntungan pemberian imunisasi bagi bayi dan institusi kesehatan akan mendorong anggota keluarga memanfaatkan fasilitas
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
kesehatan yang ada di lingkungan tempat tinggal seoptimal mungkin. Keluarga yang menyetujui dan mendukung keputusan untuk menghindari anak dari penyakit akan mendorong lengkapnya imunisasi dasar yang diterima bayi. Salah satu kunci keberhasilan imunisasi dasar pada anak adalah adanya dukungan dari keluarga, dukungan ini berupa pemberian informasi kepada ibu tentang imunisasi dasar pada anak, menemani ibu saat pergi ke puskesmas untuk diimunisasi serta membantu ibu merawat bayi selama ibu bekerja (Yeni, R, 2006).
kemaknaan 95% (α<0,05) menunjukkan nilai ρ-Value 0,002, didapatkan hasil nilai ρ-Value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, sikap responden sebagian besar baik. Menurut (Sunaryo, 2004) sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi dari sikap itu sendiri tidak dapat dilihat langsung. Sikap menuntun perilaku manusia akan bertindak sesuai sikap. Sikap merupakan faktor penentu perilaku karena berhubungan dengan persepsi. Kepribadian dan motivasi, demikian sikap merupakan faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku. Sikap merupakan faktor penentu perilaku karena berhubungan dengan persepsi. Kepribadian dan motivasi, demikian sikap merupakan faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku.
3. Motivasi ibu Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik, dari uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α<0,05) menunjukkan nilai ρ-Value 0,003, didapatkan hasil nilai ρ-Value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan motivasi dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, motivasi responden sebagian besar baik. Menurut (Mawar R, 2006) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu. Seorang ibu akan bersedia datang ke puskesmas membawa anaknya untuk diimunisasi karena mempunyai motivasi tinggi yang didasari oleh berbagai faktor seperti keyakinan. Ibu yang memiliki motivasi tinggi merasa senang dengan pemberian imunisasi karena mengetahui bahwa tindakan yang diberikan tersebut akan mampu melindungi dari penyakitpenyakit berbahaya yang sering dialami bayi. Perasaan senang dan aman bila anak telah mendapat imunisasi mendorong ibu melengkapi lima imunisasi dasar yang wajib diterima bayi. 4. Sikap ibu Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik, dari uji chi-square pada tingkat
9
5. Tingkat pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik, dari uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α<0,05) menunjukkan nilai ρ-Value 0,012, didapatkan hasil nilai ρ-Value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, tingkat pengetahuan responden sebagian besar baik. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan semakin baik tingkat pendidikan, maka semakin baik pula tingkat pengetahuan, selain pendidikan faktor-faktor yang mempengaruhi pada peningkatan pengetahuan seseorang adalah keikutsertaan dalam pelatihan atau penyuluhan, pengetahuan seseorang dapat bertambah pula dengan cara memperkaya khasanah pengetahuan melalui membaca
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
baik melalui media massa dan media elektrik (internet), sehingga walaupun tanpa melalui pendidikan formal. Pengetahuan seseorang dapat meningkat dengan demikian harapan tentang keberhasilan program imunisasi dapat dicapai melalui kesadaran masyarakat akan dampak imunisasi dapat imunisasi bagi kesejahteraan masyarakat secara umum dan kesejahteraan anak secara khususnya (Astinah, 2013). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kepatuhan imunisasi sesuai teori yang dinyatakan bahwa seserang melakukan tindakan dengan didasarkan oleh suatu pengetahuan. Hal ini disebabkan karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo S, 2003) Pengetahuan ibu adalah sebagai salah satu faktor yang mempermudah terhadap terjadinya perubahan perilaku khususnya mengimunisasikan anak. Hal ini sesuai dengan pendapatan L.Green dalam buku Soekidjo Notoatmodjo yang menyatakan bahwa salah satu faktor penentu terjadinya perubahan perilaku adalah adanya faktor pemudah yang didalamnya termasuk tingkat pengetahuan. 6. Tindakan ibu Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik, dari uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α<0,05) menunjukkan nilai ρ-Value 0,000, didapatkan hasil nilai ρ-Value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan tindakan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, tindakan responden sebagian besar baik. Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku manusia dalam hal kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku. Green menganalisis bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu : faktor predisposisi, yaitu faktor-
faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya, kemudian faktor-faktor pemungkin, yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitas perilaku atau tindakan. 7. Pelayanan kesehatan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik, dari uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α<0,05) menunjukkan nilai ρ-Value 0,000, didapatkan hasil nilai ρ-Value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, pelayanan kesehatan responden sebagian besar baik. Pelayanan petugas kesehatan yang baik terhadap pasien dipengaruhi oleh kesabaran petugas kesehatan akan profesionalisme kerja sangat mempengaruhi kepuasan pasien. Pelayanan petugas kesehatan dapat mempengaruhi imunisasi dasar pada anak, karena ibu dan anak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan (Ismet, 2013). SIMPULAN 1. Tidak terdapat hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar 2. Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 3. Terdapat hubungan motivasi ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 4. Terdapat hubungan sikap ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 5. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 10
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
6. Terdapat hubungan tindakan ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 7. Terdapat hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar
11 Bulan. Surabaya : Program Studi S1 Pendidikan Ners Fakultas Kedokteran. Universitas Airlangga. IDAI,
DAFTAR PUSTAKA
Aminullah, A. 2002. Hot Topics In Pediatric II. Jakarta : Buku Kedokteran.
IDAI, 2014. Panduan Imunisasi Anak. Jakarta : Buku Kedokteran. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Achmadi, 2006. Imunisasi Mengapa Perlu. Jakarta : Kompas Media Nusantara
Irianto & Waluyo, 2004. Gizi Dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama Widdya.
Albertina, M. 2009. Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita Dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Di Poliklinik Anak Beberapa Rumah Sakit Di Jakarta Dan Sekitarnya. (online) vol. 11. No 1.(http://saripediatric.idai.or.id/pdf le/11-11.pdf) Diakses pada tanggal 1 Oktober 2016.
Ismet, 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone. Jurnal Keperawatan. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan.Universitas Negeri Gorontalo.
Astinah, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Pada Pemberian Imunisasi Dasar Di Posyandu Teratai Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamamaung Makasar. E-library STIKES Nani Hasanuddin Makasar Vol. 2, No. 6
Maryunani, 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Trans Info Media. Marimbi H, 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika Mawar R, 2006. Analisis Faktor Penyebab Pencapaian Imunisasi Bayi Yang Rendah Di Puskesmas Kabuh Jombang.(online) http://adln.lib.unair.ac.id/. Diakses pada tanggal 4 oktober 2016.
Hardinegoro, 2011. Panduan Imunisasi Anak Mencegah Lebih Baik dari pada mengobati, Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta Fida dan Maya, 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jogjakarta : D Medika. Febriastuti, 2013. Kepatuhan Orang Tua Dalam Pemberian Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 4
2011. Pedoman Imunisasi Diindonesia. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Mulyana, 2006. Faktor-Faktor Ibu Dan Balita Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan. Jurnal promosi kesehatan Indonesia. Vol. 1, No 2. Mila 11
S, 2006. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
campak dengan perilaku pemberian imunisasi campak pada bayi di desa lipursari leksono wonosobo. Yogyakarta.
Profil Provinsi Sulawesi Utara, 2016. Profil Puskesmas Tongkaina, 2016. Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran. EGC
Notoatmodjo S, 2003. Ilmu Kesehata Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
Setiadi, 2012. Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2. Graha Ilmu. Surabaya.
Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Setiadi, 2013. Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Notoatmodjo, 2011. Kesehatan Masyarakat : Rineke Cipta . Jakarta.
Yeni, R. 2006. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik ibu dalam pemberian imunisasi dasar di wilayah puskesmas candilama kota semarang (online) http://www.mikmundip.or.id/. Diakses pada tanggal 7 oktober 2016.
Notoatmodjo, 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Niven,
2012. Psikologi Kesehatan : Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional Kesehatan Lain. Jakarta : EGC
PSIK FK UNSRAT, 2013. Panduan Penulisan Tugas Akhir Proposal Dan Skripsi.
12