ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

Download Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelayanan, ... kusioner kepada nasabah Bank Muamalat Cabang Gorontalo. ... menabung juga da...

0 downloads 354 Views 438KB Size
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO

Mohammad Zubair Hippy, Zulkifli Bokiu, Mahdalena Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

Abstrak Permasalahan yang ada Bank Muamalat Cabang Gorontalo adalah persepsi masyarakat atas Bank Muamalat yang berimplikasi pada loyalitas dalam menabung. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelayanan, pengetahuan masyarakat, produk Syariah dan Promosi terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan dari instrumen kusioner kepada nasabah Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Penelitian ini menggunakan empat variabel yaitu variabel bebas (independen) yang terdiri dari pelayanan (X1), pengetahuan masyarakat (X2), produk Syariah (X3), Promosi (X4) dan variabel terikatnya (dependen) adalah minat menabung (Y). Data dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat menabung. Variabel pengetahuan masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Variabel produk syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Secara simultan pelayanan, pengetahuan, produk Syariah dan promosi berpengaruh signifikan terhadap minat menabung serta kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat cukup baik.

Kata kunci : Pelayanan, Pengetahuan, Produk Syariah, Promosi, Minat

PENDAHULUAN Ekonomi Syariah merupakan suatu sistem ekonomi Islam yang berlandaskan Al-Qur’an yang mengutamakan nilai-nilai agama serta etika yang baik dalam suatu kegiatan ekonomi. Salah satu kegiatan ekonomi Syariah yakni dengan didirikannya Perbankan Syariah. Perkembangan perbankan Syari’ah merupakan hal yang menarik bagi kalangan akademisi maupun praktisi dalam 20 tahun terakhir. Tak kurang IMF juga telah melakukan kajian-kajian atas praktik perbankan Islam sebagai alternatif keuangan internasional yang memberikan

1

peluang upaya penyempurnaan sistem keuangan internasional yang belakangan dirasakan banyak sekali mengalami kegoncangan akibat lebih dominannya sektor finansial dibanding sektor rill dalam hubungan perekonomian dunia. Namun Muthaher (2012: 1) mengemukakan bahwa para ekonom atau Bankir masih meragukan sistem perbankan Syariah dapat diterapkan dalam sistem perekonomian. Dengan perjalanan waktu yang cukup panjang tersebut maka tidak mengherankan bila persepsi hampir sebagian masyarakat tertanam pengertian bahwa hanya ada satu sistem perbankan yaitu sistem operasi Bank dengan bunga. Hal demikian juga terjadi di Indonesia. Pada tahun 2012 dengan adanya produk-produk yang inovatif maupun prinsip-prinsip Syariah yang menjadi komitmen Bank Muamalat membuat Bank Muamalat meraih prestasi peringkat teratas dalam program Indonesian Bank loyalty index (IBLI) tahun 2012. Namun hal ini tidak menjamin bahwa sebagian masyarakat memilih Bank Muamalat dalam menabung, hal ini terbukti dari hasil penelitian SWA-Frontier terhadap 669 responden yang hasilnya menunjukkan bahwa hanya 22% responden memilih menggunakan jasa Bank Muamalat sedangkan 78% memilih bank lainnya (SWA-Frontier dalam Arifin, 2000). Sementara fenomena yang terjadi pada Bank Muamalat Cabang Gorontalo berdasarkan wawancara ditemukan adanya keluhan-keluhan seperti Kurangnya ketersediaan ATM, biaya administrasi yang di bebankan terlalu tinggi, lamanya pengembalian dana ke rekening nasabah jika ada kesalahan pendebetan, kurangnya promo hadiah yang menggiurkan dan kurangnya pengetahuan nasabah mengenai perhitungan akuntansi untuk setiap produk. Penurunan minat untuk menabung juga dapat diidentifikasi dari laporan publikasi Bank Indonesia bahwa Bank Muamalat Cabang Gorontalo tahun 2011, kegiatan penghimpunan dana dari pihak ketiga (GDPK) mencapai 50% sedangkan pembiayaan terhadap kegiatan usaha industri (GPYD) hampir mencapai 30%.

Namun tahun 2012 sangat

menurun drastis, menjadi 20%. Bank Syariah adalah Bank yang aktivitasnya dan pengelolaannya menanggalkan sistem bunga yang merupakan suatu riba. Bank Syariah bisa juga disebut sebagai Bank Islam atau Bank muamalah adalah lembaga keuangan atau

2

perbankan dimana kegiatan utamanya memberikan kredit dan jasa-jasa perbankan pada umumnya serta peredaran uang yang pengoperasiannya

sesuai dengan

prinsip-prinsip Syariah Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist. Pelayanan merupakan suatu tindakan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering (Kotler, 2002: 31). Zeithaml et. Al dalam Umar (2005, 38) menjelaskan bahwa kualitas pelayanan dinilai ataupun dievaluasi melalui lima dimensi: (1) Berwujud (Tangible), (2) Keandalan (Reliability), (3) Ketanggapan (Responsiveness), (4) Jaminan dan Kepastian (Insurance) dan (5) Empati (emphaty) Pengetahuan berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang diketahui, atau segala segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu hal. Engel, Blackwell dan Miniard (1994: 317) membagi pengetahuan konsumen kedalam tiga hal jenis pengetahuan yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian. Robanni (2012) menjelaskan bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadap perbankan Syariah masih tergolong rendah. Persepsi mereka terhadap keSyariahan Bank Syariah, riba, bunga dan bagi hasil masih beragam, kebanyakan dari mereka masih belum paham dan belum tahu istilah-istilah tersebut. Produk adalah suatu tawaran dari sebuah perusahaan yang memuaskan atau yang memenuhi kebutuhan Mc. Carty dalam Simamora (2003: 139). Produk Syariah sebenarnya tidak ada perbedaan dengan produk pada umunya karena produk Syariah pada dasarnya sama, yang membedakan adalah pada maslahat produk tersebut dan produk Syariah sesuai dengan sistem Islam yang berlandaskan pada ajaran-ajaran Syariah (Soedarsono 2008: 57). Bank Indonesia menyebutkan bahwa karakteristik (1) Tidak Terdapat

unsur riba, (2)

Menggunakan prinsip nisbah bagi hasil, (3) Tidak menggunakan unsur ketidakpastian dalam transaksi dan (4) Tidak adanya unsur gambling. Promosi merupakan suatu usaha dari produsen menginformasikan dan mempengaruhi individu atau kelompok lain sehingga tertarik untuk melakukan

3

transaski atau pertukaran produk jasa atau produk barang yang dipasarkannya. Kegiatan promosi dilakukan dengan cara periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) dan hubungan masyarakat yang direncanakan untuk mencapai tujuan (Umar, 2003: 80). Minat merupakan suatu kesadaran yang berasal dari diri sendiri maupun karena faktor dari luar untuk tertarik terhadap sesuatu baik berupa benda maupun hal yang lain Chambali (2010: 41). Faktor yang membentuk minat meliputi (1) Faktor dari dalam diri manusia, (2) Faktor motif sosial dan (3) Faktor emosional atau perasaan Penelitian yang dilakukan Bari’ah dkk (2009) menunjukkan variabel pelayanan merupakan faktor yang mempengaruhi minat konsumen terhadap usaha jasa khususnya jasa perbankan. Untuk itu hipotesis yang dirumuskan H1: Pelayan berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Mumalat Cabang Gorontalo. Penelitian Nisak dkk (2012) yang menguji pengaruh pengetahuan masayarakat terhadap minat menabung di perbankan Syariah. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan pengetahuan masyarakat terhadap minat menabung di Bank Syariah Untuk itu hipotesis yang dirumuskan H2: Pengetahuan masyarakat berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Hasil penelitian Ernawati (2006) menunjukkan bahwa produk Syariah berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memiliki tabungan di Bank Mumalat. Untuk itu hipotesis yang dirumuskan H3: Produk Syariah berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2008) bahwa promosi dan komunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Perbankan Syariah. Hasil H4: Promosi berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Keluhan-keluhan ditemukan dapat diklasifikasikan meliputi pelayanan, pengetahuan masyarakat, produk Syariah dan Promosi. Untuk itu tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk menguji pengaruh dari pelayanan, pengetahuan masyarakat, produk Syariah dan promosi terhadap minat menabung

4

di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Selain itu manfaat dari penelitian ini untuk pengembangan ilmu Akuntansi syariah, referensi bagi penelitian selanjutnya serta bahan masukan bagi pihak manajemen Bank Muamalat Cabang Gorontalo.

METODE PENELITIAN Sasaran penelitian adalah nasabah Bank Muamalat Cabang Gorontalo melalui penilaian kusioner. Adapun desain penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi sebagai instrumen pengujian pengaruh antara variabel-variabel variabel tidak terikat (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Populasi Dalam penelitian ini adalah jumlah nasabah Bank Muamalat Cabang Gorontalo yakni sebesar 66.223 nasabah. Penarikan sampel yang peneliti gunakan adalah penarikan sample Accidental Sampling yakni suatu penarikan sample dengan cepat karena peneliti memiliki kebebasan memilih siapa saja orang yang memiliki tabungan Bank Muamalat sebagai responden penelitian. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, sehingga sampel minimal dalam penelitian ini sebesar 100 sampel. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, kusioner dengan pengukuran skala Likert, dan Dokumentasi. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian di uji dengan regresi berganda (Multiple Regretion) yang rumusnya dapat disajikan sebagai berikut ini:

Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: (1) pengujian validitas dan realibilitas pernyataan, (2) konversi data ordinal menjadi data interval, (3)pengujian asumsi klasik dan (4) pengujian regresi linear berganda. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka diperlukan pengujian hipotesis yang meliputi (1) Uji T atau uji parsial, (2) Uji F atau uji simultan dan (3) Koefisien Determinasi

5

HASIL PENELITIAN Nasabah yang menjadi responden didominasi oleh nasabah berjenis kelamin wanita, berumur 21-30 tahun, dengan pendidikan SMA dan pekerjaan sebagai mahasiswa. Adapun tanggapan responden dianalisis berdasarkan nilai hasil skor yang kemudian disimpulkan bahwa pada variabel pelayanan, pengetahuan masyarakat, produk Syariah, promosi dan minat menabung terletak pada rentang yang cukup tinggi. Pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi uji validitas. Adapun pernyataan yang tidak valid dikeluarkan dari daftar pernyataan. Sedangkan koefisien reliabilitas atas pernyataan-pernyataan pada veriabel bebas dan terikat adalah reliabel. Artinya pernyataan tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel-veriabel bebas dan terikat dengan tingkat konsistensi yang sangat baik. Data yang diperoleh berupa data dengan skala ukur ordinal. Oleh karena data dengan skala ukur ordinal dikonversi kedalam data skala ukurnya interval dengan menggunakan metode MSI (Method of Successive Interval). Pengujian normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa pengujian normalitas berdistribusi normal. Karena titik-titik yang menandakan data berada mengikuti garis diagonal. Dengan demikian maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa data variabel dependen (Minat Menabung) telah berdistribusi normal. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada dan tidaknya korelasi antara variabel bebas (Independent) dalam suatu regresi. Pada pengujian ini dikatakan tidak terdapat korelasi apabila variance inflation factor (VIF) dari uji

6

Multikolinieritas kurang dari 10. Sehingga dalam penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Uji Autokorelasi merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel penganggu dalam variabel bebas.

Dari hasil analisis diatas diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,638. Nilai ini berada pada diantara 1 dan 3 atau secara matematis nilai dw berada 1<1,638<3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam data tidak terjadi gejala autokorelasi. Uji heteroskedasitas terpenuhi jika tidak ada pola yang jelas, serta titiktitik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskesdasitas. Berikut hasil pengolahan data (Scatterplot) dari penelitian ini yang memenuhi uji heterokedastisitas:

Hasil analisis regresi dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:

7

Berdasarkan hasil analisis diatas maka diperoleh model regresi sebagai berikut:

Adapun interpretasi dari model regresi di atas adalah: (1) jika pengaruh dari variabel bebas diabaikan, maka pada minat menabung terjadi penurunan sebesar 1,774%, (2) Setiap peningkatan pelayanan yang baik setara 1% maka akan meningkatkan

Minat menabung sebesar 0,049%, (3) Setiap peningkatan

pengetahuan masyarakat yang baik setara 1% maka akan meningkatkan Minat menabung sebesar 0,199%, (4) Setiap peningkatan produk Syariah yang baik setara 1% maka akan meningkatkan Minat menabung sebesar 0,233%, (5) Setiap peningkatan promosi yang baik setara 1% maka akan meningkatkan

Minat

menabung sebesar 0,364%. Untuk mendapatkan kesimpulan apakah menerima atau menolak Ho, terlebih dahulu harus ditentukan nilai t-tabel yang akan digunakan. Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% dan nilai df seebsar n-k-1 = 101-4-1 = 96 diperoleh nilai t-tabel sebesar 1,984. Dari analisis diperoleh nilai t-hitung untuk variabel pelayanan sebesar 0,881. Jika dibandingkan dengan nilai t-tabel yang sebesar 1,984. Maka t-hitung yang diperoleh jauh lebih kecil dari nilai t-tabel kemudian terlihat pula bahwa Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,381>0,05, maka H 1 ditolak dan Ho diterima. Nilai t positif menunjukkan bahwa X 1 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat menabung. Nilai t-hitung untuk variabel pengetahuan masyarakat sebesar 2,453, sehingga t-hitung jauh lebih besar dari nilai t-tabel kemudian terlihat pula bahwa Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,016<0,05, maka H 1

8

diterima dan Ho ditolak. Nilai t positif menunjukkan bahwa X2 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan pengetahuan masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Nilai t-hitung untuk variabel produk Syariah sebesar 2,900, sehingga thitung jauh lebih besar dari nilai t-tabel kemudian terlihat pula bahwa Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,005<0,05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak. Nilai t positif menunjukkan bahwa X3 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan produk Syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Nilai t-hitung untuk variabel promosi sebesar 4,673, sehingga t-hitung jauh lebih besar dari nilai t-tabel kemudian terlihat pula bahwa Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,000<0,05, maka H1 diterima dan Ho ditolak. Nilai t positif menunjukkan bahwa X4 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersamasama terhadap variabel terikat.

Dari hasil diatas didapat nilai F-hitung sebesar 31,939. Adapun nilai Ftabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar k = 4 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar N-k-1 = 101-4-1 = 96 adalah sebesar 2,47. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar F-tabel sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan sudah sesuai dengan data.

9

Untuk mengetahui besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi untuk model regresi adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan diatas diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,571. Nilai ini berarti bahwa sebesar 57,1% minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo dipengaruhi oleh Pelayanan yang baik, pengetahuan masyarakat yang cukup, produk Syariah yang inovatif dan bersaing serta promosi yang berkesinambungan. Dari nilai yang dihasilkan dari analisis regresi di atas, maka dapat pula disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas telah mampu menjelaskan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Adapun pengaruh dari variabel lain terhadap minat menabung sebesar 42,9%.

PEMBAHASAN Pemenuhan kepuasan pelanggan pada industri jasa terutama perbankan, pelayanan yang baik merupakan hal yang sangat penting. Karena hampir semua jenis produk yang ditawarkan memerlukan pelayanan dari karyawan perusahaan. Semakin baik kualitas pelayan yang diberikan oleh Bank Muamalat Cabang Gorontalo semakin tinggi minat menabung nasabah, sebaliknya semakin buruk kualitas pelayanan, maka semakin rendah pula minat menabung nasabah. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan menunjukan bahwa pelayanan memberikan pengaruh yang positif namun tidak signifikan Analisis tanggapan responden terhadap pelayanan terletak pada rentang cukup tinggi. Kekuatan dari Bank Muamalat meliputi perlakuaan yang baik terhadap seluruh karyawan dan jaminan pelayanan yang dapat dipercaya. Namun ada beberapa yang masih perlu dievaluasi meliputi ruang tunggu yang kurang besar dan kurang nyaman penyampaian informasi yang kurang cepat dan tepat, 10

kurang sigap dan tanggap dalam mengatasi keluhan nasabah terutama jika ada keluhan terdebetnya dana di ATM. Penelitain ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bariah dkk (2009) dan penelitian Subhani dkk (2012), bahwa variabel pelayanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pelayanan hanya mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan. Hal yang sama juga ditemukan oleh Ahmad dan Haron (2006) dimana penelitiaannya menemukan bahwa pelayanan masih kurang maksimal. Pengetahuan masyarakat mengenai Bank Syariah sangat mempengaruhi sikap masyarakat tersebut tersebut terhadap produk-produk yang ditawarkan sehingga

semakin

baik

pengetahuan

masyarakat

mengenai

perbankan.

Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan menunjukan bahwa variabel pengetahuan masyarakat memberikan pengaruh yang signifikan positif terhadap minat menabung pada Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Hasil analisis tanggapan responden diketahui pengetahuan masyarakat terletak pada rentang cukup tinggi. Peluang dari Bank Muamalat meliputi pengetahuan dan kepercayaan nasabah bahwa dana yang dihimpun Bank Muamalat digunakan untuk membiayai usaha yang halal dan tata cara menjadi nasabah diketahui oleh nasabah sehingga mereka terus berminat pada Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Selain peluang tersebut adapun ancaman berupa pengetahuan masyarakat atas inovasi dan beragamnya produk Bank Muamalat Cabang Gorontalo masih kurang baik sedangkan dari wawancara, masyarakat mengeluhkan cara perhitungan nisbah bagi dari Bank Muamalat Cabang Gorontalo agar nasabah yakin dan mengetahui

bahwa nisbah bagi hasil telah sesuai dengan aturan

termasuk perhitungan sesuai prinsip akuntansi Syariah. Penelitain ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nisak dkk (2012) yang menguji pengaruh pengetahuan masayarakat terhadap minat menabung di perbankan Syariah. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan positif pengetahuan masyarakat terhadap minat menabung di Bank Syariah. Masyarakat sangat tertarik bila produk-produk syariah tersebut beragam, menarik, inovatif, sehingga menarik perhatian dari masyarakat, kemudian produk

11

tersebut dapat digunakan dengan mudah saat bertransaksi serta memiliki fitur pendukung keuntungan. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan menunjukan bahwa variabel produk Syariah memberikan pengaruh yang signifikan positif terhadap minat menabung pada Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Hasil analisis tanggapan responden terhadap produk Syariah terletak pada rentang cukup tinggi. Kekuatan dari Bank Muamalat meliputi kepercayaan nasabah atas produk syariah Bank Muamalat Cabang Gorontalo yang tidak terdapat unsur gambling, judi, dan bebas dari unsur riba. Walaupun demikian masih perlu dilakukan evaluasi meliputi nisbah bagi hasil yang nilai mamfaatnya kurang dirasakan karena tingginya biaya administrasi yang diberlakukan oleh Bank Muamalat Cabang Gorontalo, falah yang kurang dirasakan oleh nasabah serta perhitungan nisbah bagi hasil yang perlu diberitahu kepada nasabah agar nasabah yakin dengan instrumen bagi hasil tersebut. Penelitain ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2006) yang menunjukkan bahwa produk Syariah berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan nasabah dalam memiliki tabungan di Bank Mumalat. Dengan demikiann bahwa semakin baik dan inovatif produk yang sitawarkan maka akan meningkatkan minat menabung pada Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Kreatifitas dalam promosi sangat berguna sehingga perbankan syariah harus kreatif dalam menyesuaikan promosi yang dilakukan dengan jenis dan konsep produk yang ditawarkan karena promosi mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan para nasabah. Berdasarkan hasil analisis regresi variabel promosi memberikan pengaruh yang signifikan positif terhadap minat menabung pada Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Hasil analisis tanggapan responden variabel promosi terletak pada rentang cukup tinggi sehingga kekuatan dari Bank Muamalat meliputi pengenalan-pengenalan kepada masyarakat yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Gorontalo kepada masyarakat melalui media maupun sosialisasi kepada masyarakat yang berimplikasi terhadap minat nasabah menabung pada Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Walaupun pada rentang cukup tinggi, tetapi Bank Muamalt Cabang Gorontalo masih perlu melakukan inovasi terhadap promo-promo yang

12

menggiurkan yang kurang dilakukan oleh Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Penelitain ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2008) yang disimpulkan bahwa promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di Perbankan Syariah. Artinya semakin agresif, kreatif dan inovatif dalam melakukan promosi akan meningkatkan minat manabung nasabah.

SIMPULAN Pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Semakin baik kualitas pelayan yang diberikan semakin tinggi minat menabung nasabah. Pengetahuan masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. semakin baik pengetahuan yang dimiliki oleh nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, maka tinggi pula kemungkinan masyarakat untuk berhubungan dengan Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Produk Syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Semakin baik produk yang ditawarkan dan semakin tinggi kepuasan nasabah Bank Muamalat Cabang Gorontalo terhadap produk Syariah maka akan meningkatkan minat menabung nasabah. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Artinya semakin agresif, kreatif dan inovatif dalam melakukan promosi akan meningkatkan minat manabung nasabah Bank Muamalat Cabang Gorontalo terhadap produk Syariah maka akan meningkatkan minat menabung nasabah. Terakhir secara simultan dapat disimpulkan bahwa pelayanan, pengetahuan masyarakat, produk Syariah dan promosi berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, yakni 57,1% kemapuan variabel bebas untuk menjelaskan variabel terikat. Adapun pengaruh dari variabel lain terhadap Minat menabung sebesar 42,9%.

13

SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang meliputi analsis regresi dan analisis tanggapan responden diketahui bahwa variabel pelayanan,

pengetahuan

masyarakat, produk syariah dan promosi terletak pada rentang cukup baik dan variabel tersebut berpengaruh positif terhadap minat menabung. Namun walaupun demikian masih harus tetap dilakukan perbaikan, inovasi dan evaluasi yang menyangkut variabel-variabel tersebut, agar terjadi peningkatan terhadap minat menabung pada Bank Muamalat Cabang Gorontalo.

DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Norafifah; Haron, Sudin. (2000). Corporate Customers Perceptions Of Islamic Banking Product and Service. International Journal Service 3 Number 4. Harvard University. Arifin, Zainal. (2000). Memahami Bank Syariah. Jakarta: Alvabet. Bari’ah; Abidin, Zaenal; Nurtjahjanti, Harlina. (2009). Hubungan Anatar Kualitas Layanan Bank Dengan Minat Menabung Nasabah Pada BRI Cabang Unggaran. Jurnal Volume 8 Nomor 1. Fakultas psikologi Universitas Diponegoro. Bank

Indonesia. (2012). Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia. http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/. Diakses Pada Tanggal 22 April 2013.

Bank

Muamalat. (2012). Profil Tentang Bank Muamalat Indonesia. www.muamalatbank.com/home/about/profile. Diakses Pada Tanggal 22 April 2013.

Chambali, Mochamad. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk Melalui Agen Bank Syari’ah. Semarang. Skripsi Program Sarjana Fakultas Syariah. Engel, F. James; Roger, D. Blackwell; Paul W. Miniard. (1994). Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara. Ernawati. (2006). Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Memiliki Tabungan Ummat di bank Muamalat Cabang Medan. Medan: Tesis program Pasca Sarjana pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara.

14

Infobanknews. (2012). Program Bank Agar Nasabah Setia. http://www.infobanknews.com/2012/02/program-bank-agar-nasabahsetia/. Diakses pada tanggal 22 April 2013. Muthaher, Osmad. (2012). Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu Nasution, Husmah Fadillah. (2008). Analisis Pengaruh Promosi dan Komunikasi Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Bank Syariah Mandiri Cabang tebing Tinggi. Medan: Tesis Program Pasca Sarjana Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara. Nisak, Arifatun; Saryadi; Suryoko, Sri. (2013). Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Tentang perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di perbankan Syariah Semarang. Jurnal Vol. 1. Nomor 1. Universitas Diponegoro Robbani, Soffa. (2012). Analisis Pemahaman Nasabah tentang KeSyariahan Bank BNI Syariah (Study Kasus Pada Bank BNI Syariah Godean, Sleman, Yogyakarta). Yogyakarta: Tesis program Pasca Sarjana pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Simamora, Bolson. (2003). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia. Subhani, Muh. Imtiaz dkk. (2012). Consumer Criteria For The Selection Of An islamic Banking: Evidence From Pakistan. Journal International Service 1. Nomor 94. Iqra University Pakistan. Sudarsono, Heri. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta: EKONISIA. Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT GRAMEDIA Umar, Husein. (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT GRAMEDIA.

15