MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
ANALISIS FUNGSI DAN PERAN HUMAS DALAM UPAYA IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE (Studi pada Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin) Sri Astuty, Yuanita Setyastuti, Novaria Maulina, Lalita Hanief. Prodi Ilmu Komunikasi Fisip, Universitas Lambung Mangkurat
[email protected] Abstract This study aims to determine, describe and analyze the role, duties, and functions of the Secretariat of Public Relations Banjarmasin City Government in the implementation of good governance. The method used mainly in this study is a qualitative evaluative, with the technique of data collection through interviews and documentation. The research location is at the Regional Secretariat of Public Relations of Banjarmasin.The results showed that in the implementation of good governance Public Relations Regional Secretariat Banjarmasin still limited to running role as a facilitator of communication and communication technicians, it is due to lack of human resources education background Public Relations, budget constraints given by the leadership. keyword: The Role of Public Relations, good governance, government public relations. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis peran, tugas, dan fungsi Public Relations Sekretariat Pemerintah Kota Banjarmasin dalam implementasi good governance. Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah kualitatif evaluatif, dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan dokumentasi. lokasi penelitian ini adalah pada pada Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin. Hasil penelitian menujukkan bahwa dalam implementasi good governance Humas Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin masih terbatas pada menjalankan peran sebagai fasilitator komunikasi dan teknisi komunikasi, hal ini berkaitan dengan kurangnya sumber daya manusia yang berlatar pendidikan Public Relations, Keterbatasan anggaran peran yang diberikan oleh pimpinan. kata kunci : Peran Humas, good governance, humas pemerintah.
1.1
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Public relations
pemerintah
sebagainya. Padahal untuk menjadi seorang public relations officer seseorang harus atau
memenuhi
lebih dikenal dengan nama Humas bukanlah
networking, kemampuan untuk berorganisasi
saat ini masih banyak persepsi bahwa PR sebagai
dan kemampuan untuk berimiginasi karena
pusat
dalam tugas
informasi, tukang kliping, penyelenggara kegiatan,
penyambung
media
yaitu
tulisan, kemampuan untuk menciptakan
secara teoritis. Namun pada kenyataannya
(Humas)
kualifikasi
kemampuan berkomunikasi secara verbal dan
sebuah jabatan yang biasa jika kita melihat
pemerintah
beberapa
sehari- hari
PR selalu
berkomunikasi dengan berbagai pihak dan
dan
harus memahami secara menyeluruh kultur, 100
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
kebijakan, praktik serta konstituen organisasi.
ataupun humas memilki peranan penting,
Peran PR
mulai dari pusat informasi publik, menjalin
yang dianggap tidak urgensi
didalam organisasi oleh banyak orang, tetapi
internal
ternyata memiliki peran yang sangat penting.
berhubungan
Tujuan dari keberadaan seorang humas
sebagainya. Dalam proses penciptaan good
terlepas dari level dan tipe pemerintahan
governance kerjasama yang solid antar
adalah:
konstituen
karyawan sangat berpengaruh besar, karena
pemerintah,
dalam suatu organisasi jika tubuh didalamnya
memastikan kerjasama aktif dalam program
kuat dan menjalani tugas sesuai dengan
pemerintah, mendorong warga mendukung
aturan pasti akan berjalan dengan baik dan
kebijakan
tumbuhnya
memberi
tentang
informasi
aktivitas
dan
agen
program
yang
sudah
relations baik
antar
karyawan,
dengan
organisasai
media
yang
dan
sehat.
ditetapkan, melayani sebagai advokat publik
Kebanyakan Masyarakat belum mengetahui
untuk administrator pemerintahmenyampaik
bagaimana Good Governance diterapkan,
an opini publik kepada pembuat keputusan,
bahkan masyarakat tidak mengetahui bahwa
mengelola isu publik didalam organisasi),
mereka merupakan salah satu unsur penting
mengelola informasi internal (newsletter,
dalam berjalannya Good Governance. Maka
elektronik dan isu dari situs internet
berdasarkan latar belakang masalah yang
organisasi), memfasilitasi hubungan media
telah dikemukakan peneliti tertarik untuk
(menjaga hubungan dengan pers) serta
melakukan penelitian dengan judul “ Analisis
membangun komunitas dan bangsa.
Peran Humas dalam Upaya Implementasi
Fungsi humas telah lama dibentuk di pemerintahan,
tetapi
fungsi
ini
Good Governance ( Studi Kualitatif pada
belum
Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota
sepenuhnya efektif. Sudah jelas terlihat dari
Banjarmasin)
beberapa kendala yang dialami oleh seorang
1.2 Rumusan masalah
humas seperti persepsi sebagian besar warga
Dari latar belakang masalah di atas
menganggap pemerintah sebagai sistem yang
maka rumusan masalah penelitian ini adalah
ruwet, dipenuhi kepentingan pribadi dan
Bagaimana peran, tugas, dan fungsi Humas
korupsi. Namun tidak
Pemerintah Kota Banjarmasin dalam upaya
dapat dipungkiri
bagaimana peran PR dalam menciptakan
implementasi good governance?
good governance yang akhir-akhir ini mulai
2. Tujuan Penelitian
diterapkan oleh pemerintah. Seorang PR 101
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
Berdasarkan latar belakang masalah
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
kepentingan bersama sehingga dapat tercipta
dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
suatu
persesuaian
yang harmonis
penelitian ini adalah untuk mengetahui,
lembaga itu dengan masyarakatnya.
dari
mendeskripsikan, dan menganalisis peran,
Dari kedua definisi di atas, jika
tugas, dan fungsi public relations Sekretariat
ditelaah maka terdapat kesamaan, semua
Pemerintah
bertujuan
Kota
Banjarmasin
dalam
untuk
menanamkan
implementasi good governance.
memperoleh
KAJIAN PUSTAKA
kepercayaan dan penghargaan kepada dan
2.1
Public Relations
dari publik. Usaha Public Relations bertujuan
2.1.1
Definisi Public Relations
untuk terwujudnya hubungan yang harmonis
W. Emerson Reck dalam Kusandang
antara perusahaan dengan publiknya, selain
(2004)
yaitu
Public
jasa
baik,
adalah
itu juga untuk memperoleh opini publik yang
penetapan
menyenangkan, positif dan menguntungkan
kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang
bagi kelangsungan hidup organisasi tersebut.
disesuaikan dengan kepentingan orang atau
Menurut Rumanti OSF ( 2004)
golongan agar orang atau lembaga itu
Konsep dasar Public Relations adalah sebagai
memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari
berikut:
mereka, sedangkan pelaksanaan kebijaksaan,
1.
kelanjutan
dari
Relations
pengertian,
dan
proses
Kegiatan yang bertujuan memperoleh
pelayanan dan sikap itu adalah untuk
goodwill, kepercayaan, saling adanya
menjamin
pengertian dan citra yang baik dari
adanya
pengertian
dan
penghargaan yang sebaik-baiknya. Selain itu
publik atau masyarakat pada umumnya.
juga dikemukakan definisi lain dari Cultip
2.
Memiliki sasaran untuk menciptakan
dan Center dalam Kusandang (2004) yaitu
opini publik yang bisa diterima dan
Public Relations adalah suatu kegiatan
menguntungkan semua pihak.
komunikasi
dan
penafsiran,
komunikasi-komunikasi gagasan publiknya,
dari
suatu
dan
serta
3.
gagasan-
lembaga
pengkomunikasian
gagasan-gagasan,
serta
mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
kepada
harapan
informasi,
pendapat
Unsur penting dalam manajemen guna
publik,
tetapi
merupakan
kekhasan organisasi/perusahaan. Sangat
dari
penting bagaimana organisasi memiliki
publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam
warna, budaya, citra, suasana yang
usaha yang jujur untuk menumbuhkan
kondusif dan menyenangkan, kinerja 102
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
meningkat,
dan
produktivitas
bisa
Dari dua kategori di atas, peran PR
dicapai secara optimal. 4.
Usaha
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
dan dibedakan lagi menjadi tiga jenis peran
mencapai
hubungan
yang
antara
organisasi
atau
1. Penyusun yang ahli ( the expert
perusahaan dengan publiknya, internal
presciber ). Mereka melakukan riset
atau eksternal melalui proses timbal
dan menjabarkan permasalahan PR,
balik,
Menyusun
harmonis
sekaligus
menciptakan
yang utama yaitu :
opini
publik sebagai efeknya, yang sangat berguna
sebagai
input
organisasi/perusahaan
Public
serta
mengimplementasikannya.
bagi
2. Fasilitator
yang
komunikasi
(
The
communication Facilitator) mereka
bersangkutan. 2.1.2 Peran
Program
bertindak sebagai perantara, menjaga Relations
terciptanya komunikasi dua arah
Dalam
antara organisasi dengan publiknya
Organisasi. James Grunig dan Todd Hunt ( dalam
dia adalah penghubung, penerjemah
Gregory 2001) mengidentifikasi dua peran
serta mediator.
pokok Public Relations yaitu sebagai teknisi
3. Fasilitator proses pemecahan masalah
komunikasi dan manajer komunikasi, dalam
(
peran sebagai teknisi komunikasi PR officer
facilitator)
tidak terlibat dalam proses pengambilan
anggota organisasi yang lain untuk
keputusan menangani
dalam
The
problem solving process mereka
masalah
membantu
organisasi
namun
memecahkan
program-program
Public
mereka hadapi. Orang ini bertindak
yang
Relations seperti menulis pers release,
sebagai
mengedit majalah internal dan mendesain
penasihat
halaman web, para officer hanya berfokus
implementasi program-program.
kepada implementasi. Sedangkan dalam
seorang
PR
atar
2.1.3 Peranan
peran manajer komunikasi, Para PR officer
konsultan
atau
perencanaan
dan
Humas
Dalam
Pemerintahan
berperan dalam merencanakan program-
Menurut Moore ( 2005) dasar
program PR, memberikan saran untuk
pemikiran humas dalam pemerintahan
manajemen, membuat keputusan tentang
berdasarkan pada dua fakta dasar yaitu
kebijakan komunikasi dan lain-lain.
pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui karena itu para pejabat 103
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
pemerintah mempunyai tanggung jawab
pengertian
dan
guna
pembuatan
kebijakan
memberi
penjelasan
kepada
memahami
dalam
serta
dalam
masyarakat. Kedua,ada kebutuhan bagi
memberi dan menerima pelayanan publik
para pejabat untuk menerima masukan
akan dapat mewujudkan suatu bentuk
dari masyarakat tentang persoalan baru
pemerintahan demokratis yang efektif.
dan tekanan sosial, untuk memperoleh
Dozier & Broom (1995) dalamRosady
partisipasi dan dukungan masyarakat.
Ruslan (2006) membagi peranan PR atau
Hanya
humas kedalam empat kategori yaitu :
dengan
pemerintah
dan
proses
komunikasi
masyarakat
dapat
1) Penasehat ahli (expert prescriber)
mencapai suatu pengertian kesatuan yang
Seorang
positif. Dalam banyak hal, meskipun
berpengalaman
tidak selalu,
kemampuan tinggi dapat membantu
program public relations
praktisi dan
pemerintah hanya berurusan dengan
mencarikan
komunikasi satu arah yang ditujukan
penyelesaian
kepada publik/ masyarakat. Padahal
dengan publiknya.
sejatinya
public
relations
harus
PR
yang memiliki
solusi
dalam
masalah
hubungan
2) Fasilitator
komunikasi
mempunyai dua aspek hakiki yang
(communication fasilitator)
mutlak harus ada, apabila kedua aspek
Dalam hal ini praktisi PR bertindak
tersebut tidak dipraktekkan maka istilah
sebagai komunikator atau mediator
PR menjadi tidak tepat, menurut Uchana
untuk membantu pihak manajemen
( 2002 ) , dua aspek hakiki tersebut adalah
dalam hal untuk mendengar apa yang
pertama, sasaran PR adalah internal
diharapkan
public dan eksternal public. Kedua,
publiknya. Dipihak lain, dia juga
kegiatan PR adalah komunikasi dua arah
dituntut mampu menjelaskan kembali
timbal balik (reciprocal two way traffic
keinginan, kebijakan dan harapan
communications).
sebuah
organisasi kepada pihak publiknya.
program dirancang oleh pemerintahan,
Sehingga dengan komunikasi timbale
tetapi tetap saja dalam pengelolaannya
balik tersebut dapat tercipta saling
memerlukan
pengertian,
Walaupun
dukungan
masyarakat.
Dengan demikian, komunikasi yang
menghargai,
dapat menghantar kepada derajat saling 104
dan
diinginkan
oleh
mempercayai, mendukung
dan
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
toleransi yang baik dari kedua belah
kewajiban dan menjembatani perbedaan-
pihak.
perbedaan diantara mereka. Ada tiga pilar
3) Fasilitator proses pemecahan masalah
utama yang mendukung kemampuan suatu
(Problem solving process fasilitator)
bangsa
Peranan praktisi PR dalam proses
governance, yaitu Negara/pemerintah (the
pemecahan masalah ini bagian dari
state), masyarakat adab, masyarakat madani,
tim manajemen. Hal ini dimaksudkan
masyarakat sipil (civil society), dan pasar atau
untuk membantu pimpinan organisasi
dunia usaha. Penyelenggaraan pemerintahan
baik
hingga
yang baik dan bertanggung jawab baru
dalam
tercapai bila dalam penerapan otoritas politik,
mengatasi persoalan atau krisis yang
ekonomi dan administrasi ketiga unsur
tengah dihadapi secara rasional dan
tersebut memiliki jaringan dan interaksi yang
profesional.
setara dan sinerjik. Interaksi dan kemitraan
sebagai
mengambil
penasihat keputusan
4) Teknisi komunikasi (Communication
dalam
melaksanakan
good
seperti itu biasanya baru dapat berkembang
technician)
subur
Peranan ini menjadikan praktisi PR
transparansi, partisipasi, serta tata aturan
sebagai journalist in resident yang
yang jelas dan pasti, Good governance yang
hanya menyediakan layanan teknis
sehat juga akan berkembang sehat dibawah
komunikasi.
kepemimpinan yang berwibawa dan memiliki
ada
kepercayaan
(trust),
visi yang jelas. Terdapat 14 prinsip good
2.2 Good Governance United
bila
National
Development
governance, menyangkut banyak unsur dan
Program ( dalam Suprayitno et.all 2004)
prinsip
mendefinisikan
Governance
governance
sebagai
“penggunaan wewenang ekonomi, politik
dalam
menjalankan
dengan
Good
masing-masing
penjelasan yaitu:
dan administrasi guna mengelola urusan-
1. Tata pemerintahan yang berwawasan
urusan negara pada semua tingkat. Tata
ke depan (visi strategis), Semua
pemerintahan mencakup seluruh mekanisme,
kegiatan pemerintah di
proses dan lembaga-lembaga dimana warga
bidang dan tingkatan seharusnya
dan
masyarakat
didasarkan pada visi dan misi yang
mereka,
jelas dan jangka waktu pencapaiannya
mematuhi
serta dilengkapi strategi implementasi
kelompok-kelompok
mengutarakan menggunakan
kepentingan hak
hukum,
105
berbagai
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
yang tepat sasaran, manfaat dan
dengan kebijakan, program, dan
berkesinambungan.
kegiatan yang dilakukannya dapat
2. Tata pemerintahan yang bersifat terbuka (transparan),
dipertanggungjawabkan.
Wujud nyata
5. Tata pemerintahan yang menjunjung
prinsip tersebut antara lain dapat
supremasi
dilihat
prinsip
apabila
mempunyai
masyarakat
kemudahan
ini
Wujud
nyata
mencakup
upaya
penuntasan
kasus
KKN
mengetahui serta memperoleh data
pelanggaran
HAM,
peningkatan
dan informasi tentang kebijakan,
kesadaran
program,
kesadaran
dan
kegiatan
untuk
hukum,
aparatur
HAM,
dan
peningkatan
hukum,
pemerintah, baik yang dilaksanakan
pengembangan
di tingkat pusat maupun daerah.
Upaya-upaya
serta
budaya tersebut
hukum. dilakukan
3. Tata pemerintahan yang mendorong
dengan menggunakan aturan dan
partisipasi masyarakat, Masyarakat
prosedur yang terbuka dan jelas, serta
yang berkepentingan ikut serta dalam
tidak tunduk pada manipulasi politik.
proses
perumusan
pengambilan
dan/atau
keputusan
6. Tata pemerintahan yang demokratis
atas
dan
berorientasi
pada
kebijakan publik yang diperuntukkan
konsensus,
bagi
sehingga
pembangunan baik di pusat maupun
sangat
daerah dilakukan melalui mekanisme
diperlukan pada setiap pengambilan
demokrasi, dan tidak ditentukan
kebijakan
sendiri oleh eksekutif. Keputusan-
masyarakat,
keterlibatan
masyarakat
yang
menyangkut
masyarakat luas.
keputusan
4. Tata pemerintahan yang bertanggung jawab/
bertanggung
Perumusan kebijakan
yang
diambil
antara
lembaga eksekutif dan legislatif harus
gugat
didasarkan
pada
konsensus
agar
(akuntabel), Instansi pemerintah dan
setiap kebijakan publik yang diambil
para
benar-benar merupakan keputusan
aparaturnya
harus
dapat
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
kewenangan
bersama. yang
7. Tata pemerintahan yang berdasarkan
diberikan sesuai dengan tugas pokok
profesionalitas
dan fungsinya. Demikian halnya
Wujud 106
nyata
dan
kompetensi,
dari
prinsip
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
profesionalisme
dan
kompetensi
lainnya yang tersedia secara efisien
dapat dilihat dari upaya penilaian kebutuhan
dan
dilakukan
evaluasi
terhadap
kemampuan
dan
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
dan efektif.
yang
10. Tata
pemerintahan
yang
tingkat
terdesentralisasi, Pendelegasian tugas
profesionalisme
dan kewenangan pusat kepada semua
sumber daya manusia yang ada, dan
tingkatan
dari
mempercepat
proses pengambilan
peningkatan kualitas sumber daya
keputusan,
serta
manusia.
keleluasaan
8. Tata
upaya
perbaikan
pemerintahan
tanggap
yang
(responsif),
atau
aparat
sehingga
yang
dapat
memberikan cukup
untuk
cepat
mengelola pelayanan publik dan
Aparat
menyukseskan pembangunan di pusat
pemerintahan harus cepat tanggap
maupun di daerah.
terhadap perubahan situasi/kondisi
11. Tata pemerintahan yang mendorong
mengakomodasi aspirasi masyarakat,
kemitraan dengan dunia usaha swasta
serta
dan
mengambil
prakarsa
untuk
masyarakat,
Pembangunan
mengatasi berbagai masalah yang
masyarakat
dihadapi masyarakat.
peningkatan peran serta masyarakat
9. Tata
pemerintahan
madani
melalui
yang
dan sektor swasta harus diberdayakan
menggunakan struktur & sumber daya
melalui pembentukan kerjasama atau
secara efisien & efektif, Pemerintah
kemitraan antara pemerintah, swasta,
baik pusat maupun daerah dari waktu
dan masyarakat. Hambatan birokrasi
ke
menilai
yang menjadi rintangan terbentuknya
ada,
kemitraan yang setara harus segera
waktu
dukungan melakukan
harus
selalu
struktur perbaikan
yang
struktural
diatasi
dengan
perbaikan
sistem
sesuai dengan tuntutan perubahan
pelayanan kepada masyarakat dan
seperti menyusun kembali struktur
sektor swasta serta penyelenggaraan
kelembagaan
pelayanan terpadu.
secara
keseluruhan,
menyusun jabatan dan fungsi yang
12. Tata pemerintahan yang memiliki
lebih tepat, serta selalu berupaya
komitmen
mencapai hasil yang optimal dengan
kesenjangan,
memanfaatkan dana dan sumber daya
kesenjangan dalam berbagai bidang 107
pada
pengurangan Pengurangan
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
baik antara pusat dan daerah maupun
sehingga
antardaerah
dan
anggaran belanja dan bahkan merusak
proporsional merupakan wujud nyata
pasar. Upaya pengaitan kegiatan
prinsip pengurangan kesenjangan.
ekonomi masyarakat dengan pasar
Hal
upaya
baik di dalam daerah maupun antar
dalam
daerah merupakan contoh wujud
ini
secara
juga
menciptakan
adil
mencakup kesetaraan
akhirnya
membebani
hukum (equity of the law) serta
nyata komitmen pada pasar.
mereduksi
perlakuan
Dalam kaitan dengan penerapan Good
menciptakan
Governance seorang kahumas dan staf humas
kesenjangan antara laki-laki dan
juga harus mengerti prinsip-prinsip dari Good
perempuan
Governance agar dapat dikolaborasikan
berbagai
diskriminatif
yang
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
dengan fungsi dari Humas sendiri untuk
13. Tata pemerintahan yang memiliki
mencapai tujuan utama yaitu terjadinya
komitmen pada lingkungan hidup,
kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan
Daya dukung lingkungan semakin
sektor swasta sebagai pelaku utama dalam
menurun akibat pemanfaatan yang
penerapan Good Governance. Prinsip-prinsip
tidak
dari Good Governance menurut United
terkendali.
penyusunan dampak
analisis lingkungan
konsekuen,
penegakan
lingkungan
secara
pengaktifan
Kewajiban mengenai
Nation
Development
Program
dalam
secara
Sjamsiar Sjamsuddin (2005) diantaranya
hukum
adalah:
konsisten,
1) Prinsip Partisipasi (Participation),setiap
lembaga-lembaga
warga
Negara
sebagai
mempunyai
pemilik
pengendali dampak lingkungan, serta
kedaulatan
pengelolaan sumber daya alam secara
kewajiban untuk mengambil bagian
lestari merupakan contoh perwujudan
dalam
komitmen pada lingkungan hidup.
berpemerintahan
proses dan
hak
dan
bernegara, bermasyarakat.
14. Tata pemerintahan yang memiliki
Partisipati dapat dilakukan langsung
komitmen pada pasar, Pengalaman
maupun melalui lembaga seperti DPR
telah membuktikan bahwa campur
atau LSM. Partisipasi yang diberikan
tangan pemerintah dalam kegiatan
dapat berupa dana dan pikiran mulai dari
ekonomi
tahap penyusunan sampai implementasi
seringkali
berlebihan 108
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
kebijakan. Syarat utama warga Negara
kepemerintahan,perlu
memiliki
daya
dapat dikatakan berpartisipasi dalam
tanggap
keluhan
dari
kegiatan pemerintahan yaitu dilakukan
masyarakat. Selama ini penyelenggaraan
dengan suka rela (tanpa paksaan), ada
tugas
keterlibatan
mengutamakan
secara
emosional,
terhadap
kepemerintahan,
selalu
kepentingan
memperoleh manfaat langsung maupun
daripada
tidak langsung dari keterlibatannya.
golongan. Prinsip ini sangat sejalan
2) Prinsip Supermasi Hukum (Rule Of Law).
Penegakan
hukum
degan
kepentingan
umum
prinsip
kerja
pribadi
Humas
atau
untuk
sangat
memberikan pelayanan secara dua arah
diperlukan dalam pelaksaan kehidupan
timbal balik antara organisasi dengan
demokrasi, tanpa penegakan hukum
publiknya. Agar hal ini bisa terwujud
setiap individu akan merasa bebas
diperlukan perubahan perilaku melalui
melakukan apa saja untuk mencapai
pembudayaan kode etik yang didasarkan
tujuannya. Oleh karena itu langkah awal
pada
penerapan Good Governance adalah
diterjemahkan kedalam standar tingkah
membangun system hukum yang sehat.
laku yang dapat diterima umum dan
3) Prinsip Transparansi (Transparency). Tranparansi
dibangun
atas
dukungan
dijadikan
acuan
lingkungan
perilaku
yang
aparatur
dasar
pemerintah baik dipusat maupun di
kebebasan arus informasi. Proses-proses
daerah-daerah. Dalam hubungan itu para
pemerintahan, lembaga, dan informasi
aparatur Negara perlu menghayati benar
dapat diakses oleh setiap warga Negara.
bahwa
Informasi yang tersedia juga harus
penyelenggara
memadai agar dapat dipahami dan
melayani publik. Untuk mengetahui
dimonitor seperti keterbukaan informasi
tingkat kepuasan masyarakat terhadap
dalam proses pengambilan keputusan
pelayanan
sampai dengan penggunaan dana-dana
dilakukan survey untuk mengetahui
publik.
tingkat kepuasan konsumen (costumer
4) Prinsip Cepat Tanggap ( Responsive),
tugas
mereka
sebagai
pemerintahan
adalah
yang
diberikan
perlu
Satisfaction)
setiap komponen yang terlibat dalam
5) Prinsip
penerapan Good Governance khususnya
(Consensus
penyelenggara
penerapan
tugas 109
membangun Orientation) Good
konsesus di
dalam
Governance
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
pengambilan
keputusan
pemecahan
masalah
diutamakan
maupun
bersama
berdasarkan
jawab baik kepada masyarakat maupun
lebih
kepada lembaga stake holder yang
konsensus,
berkepentingan.
yaitu musyawarah untuk mufakat yang dilanjutkan
dengan
kesedian
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
9) Prinsip Visi Strategis ( Strategic Vision)
untuk
dalam era yang berubah secara dinamis
konsisten dalam menjalankan consensus
seperti sekarang ini, setiap unsur dalam
yang telah diputuskan bersama.
Good Governance perlu memiliki visi
6) Prinsip Kesetaraan (Equity) melalui
yang strategis atas kepemerintahan yang
Good Governance setiap warga Negara
baik serta kepekaan atas apa saja yang
memiliki kesempatan yang sama untuk
diperlukan
memperoleh kesejahteraan. Akan tetapi
tersebut
karena
kemampuan
warga
Negara
masing-masing
untuk
mewujudkan
visi
METODE PENELITIAN
berbeda
maka
pemerintahan
sangat
Pendekatan penelitian yang
berperan agar kesejateraan dan keadilan
digunakan dalam penelitian ini adalah
dapat berjalan seiring sejalan.
Kualitatif.
penyelenggara
7) Prinsip
Efektifitas
(Efficiency
dan
dan
pemerintah,
masyarakat
3.1 Pendekatan Penelitian
Efesiensi
3.2 Lokasi Penelitian
Effectiveness) dan
Penelitian
sektor
dengan
dilaksanakan
mengambil
lokasi
pada
swasta dituntut untuk mengutamakan
Pemerintah Kota Banjarmasin, dalam hal
efektivitas dan efesiensi dalam kegiatan
ini adalah bagian Humas Sekretariat
bernegara. Terutama para penyelenggara
Daerah Pemerintah Kota Banjarmasin
pemerintahan
karena
sektor
menjalankan
aktivitasnya
ini
3.3 Teknik pengambilan data
secara
Teknik
monopolistik.
pengambilan
data
dalam penenitian ini adalah dengan
8) Prinsip Akuntabilitas (Accountability)
teknik wawancara dan dokumentasi.
setiap aktivitas yang berkaitan dengan
wawancara semi terstruktur dilakukan
masyarakat
dengan
perlu
dipertanggung
mengajukan
pertanyaan-
jawabkan. Para pembuat keputusan
pertanyaan
berdasarkan
dalam pemerintahan, sektor swasta dan
wawancara
dengan
organisasi
permasalahan atau topik yang dibahas.
masyarakat
bertanggung 110
panduan
fokus
pada
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
3. Tata pemerintahan yang mendorong partisipasi masyarakat.
Wawancara dilakukan kepada pemko Banjarmasin tentang
pada
peran
bagian
Public
Humas
“ Berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam membuat kebijakan, melibatkan opinion leader dan juga anggota dewan. Humas turut serta dalam musyawarah tersebut namun hanya sebagai teknisi komunikasi yang membuat laporan akhir namun tidak turun andil dalam memberikan masukan pada pembuatan keputusan. Yang memfasilitasi kegiatan tersebut adalah Tata pemerintahan. Humas hanya menunggu hasil musyaawarah dan mempublikasikannya melaui media cetak, dan elektronik. Biasanya Kanbag humas diberikan kesempatan untuk memberi masukan berkaitan dengan teknis informasi”
Relations
Pemerintah Kota Banjarmasin dalam implementasi good governance. selain itu peneliti mengumpulkan data melalui teknik
dokumentasi
dengan
menumpulkan dokumen dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini seperti hasil
kliping
kegiatan
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
Humas
Sekretariat Pemko Banjarmasin. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4. Tata pemerintahan yang bertanggungjawab/ (akuntabel) “ Untuk kebijakan kebijakan yang dibuat disampaikan kepada masyarakat melalui konferensi pers, Bagian Humas melaui Kabag Humaslah yang menyampaikan hasil tersebut pada wartawan yang telah berkumpul diruang press room”
Berdasarkan hasil penelitian Peranan Humas
Sekretaris
Banjarmasin
pada
Daerah 14
Kotamadya
prinsip
good
governance,: 1. Tata pemerintahan yang berwawasan kedepan (visi strategis). ” Terdapat penyampaian visi dan misi, yang disampaikan melalui musrembang dengan seluruh skpd, kepala dinas sampaikepada Kabid, Humas biasanya berperan untuk mencatat dan mempublikasikan hasil Musrembang” 2. Tata pemerintahan yang bersifatterbuka (transparan) “ Data bisa diperoleh, namun bukan melalui humas melainkan langsung kepada skpd masing masing. Khusus untuk sekretariat daerah, bisa melalui Humas. peran dan fungsi utama dari Humas berkaitan sekretariat daerah”
5. Tata pemerintahan yang menjunjung supremasi hukum. “Berkaitan dengan urusan hukum, Kabag Hukum dan Kabag humas yang berperan. Pada sebuah kasus misalnya, Kabag Humas menerangkan tentang kronologi kejadiannya, sedangkan Kabag hukum menerangkan tentang proses hukum yg sedang dihadapi berkaitan dengan pasal dan jenis hukum kepada pers , pada kasus besar yg melibatkan pejabat eselon 2 atau 3, dan pejabat politik” 111
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
“setiap masalah dapat dipecahkan sesuai bidang masing2, humas tidak begitu turut tidak berperan disini”
6. Tata pemerintahan yang demokratis dan berorientasi pada consensus. “Masyarakat atau opinion leader tetap dimintai partisipasi, dimana keputusan akhir berada pada pejabat eksekutif”
11. Tata pemerintahan yang mendorong kemitraan dengan dunia usaha swasta dan masyarakat. “ Berkaitan dengan hal ini, lebih banyak dilakukan oleh dinas terkait yaitu Disperindag dan bagian humas pada Disperindag”
7. Tata pemerintahan yang berdasarkan profesionalitas dan kompetensi. “Setiap kedudukan berdasarkan kompetensi, dan juga loyalitas terhadap organisasi dalam hal ini Humas sama sekali tidak turut campur, yang berperan adalah badan Baperjakat” 8. Tata pemerintahan yang cepat tanggap (responsif). “ Kliping berita yg dilakukan oleh humas dibagikan kepada setiap SKPD masing masing khususnya yg berada di lingkungan Balai kota, respon berupa jawaban yang diperoleh dari SKPD yg bersangkutan, selanjutnya Humas bertugas untuk mengirimkan kembali kepada media”
12. Tata pemerintahan yang memiliki komitmen pada pengurangan kesenjangan. “Tidak ada diskriminasi disini sebagai contoh, ada Plh Camat Banjarmasin Tengah dari perempuan, tidak ada diskriminasi”
13. Tata pemerintahan yang memiliki komitmen pada lingkungan hidup. “ Berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup dilakukan melalui Bank sampah yang dipelopori oleh BLH, peranan humas disini adalah mempublikasikan kegiatan tersebut”
9. Tata pemerintahan yang menggunakan struktur &sumberdaya secara efisien &efektif. “ Terdapat laporan mengenai laporan kinerja yang dilakukan setiap hari melaui intranet online. Rarpat dilakukan sebanyak 3 bulan sekali (coffe morning) membahas seluruh permasalahan. Yang mensosialisasikan laporan online adalah ajudan walikota bidang IT bersama kepala badan perencanaan daerah. Pada coffe morning, humas hanya bertugas untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan beberapa hal pada media” 10. Tata pemerintahan terdesentralisasi.
14. Tata pemerintahan yang memilikikomitmenpadapasar. “ Hal ini dilakukan salah satunya melalui pembinaan UKM, Humas disini bertugas untuk mempublikasikan” 4.2
Kegiatan
Kehumasan
dalam
penerapan Good Governance Dalam menjalankan fungsi dan misi dari pemerintah kota banjarmasin yaitu Penciptaan
keterbukaan
mengembangkan
yang
komunikasi 112
sistem
yang
dengan
informasi
sehat.
dan
Penciptaan
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
menjadi isu dimasyarakat, kita kumpulkan dan kita buat laporan juga disampaikan pada dinas terkait” Dalam penyusunan Program kerja
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good govermance) bagian humas sekretariat Kota Banjarmasin berupaya melaksanakan kegiatan-kegiatan kehumasan sesuai dengan
PR,
tugas pokok yang tertulis dalam struktur
Banjarmasin menyesuaikan dengan kegiatan-
kerja. Berikut akan dijelaskan mengenai
kegiatan perayaan hari Jadi kota Banjarmasin
peran dari bagian Humas sekretariat daerah
dan peringatan hari-hari nasional, berikut
kota Banjarmasin berdasarkan kategori peran
kutipan wawancara dengan Kepala Bagian
Public Relation menurut James Grunig dan
Humas mengenai penyusunan program PR :
Todd Hunt ( dalam Gregory 2001) yaitu
“untuk penyusunan program ya kita selain melaksanakan program yang sudah ada sesuai tupoksi, juga ada beberapa kita susun program seperti perayaan hari jadi, itu disusun banyak program seperti lombalomba, pembuatan semaca buku profil kota banjarmasin dan kegiatankegiatan lain seperti acara untuk 17 agustus” 4.2.2 Fasilitator komunikasi ( The
sebagai Peran Penyusun yang ahli ( the expert presciber ), fasilitator komunikasi dan fasilitator penyelesaian masalah 4.2.1 Peran Penyusun yang ahli ( the expert presciber ). Dalam menjalankan peran sebagai seorang penyusun, secara teorotis seorang
Kota
PR bertindak sebagai perantara, menjaga
mengimplementasikannya. Dilihat dari hasil Humas
Sekretariat
Dalam menjalankan peran ini praktisi
permasalahan PR, Menyusun Program serta
Bagian
Humas
communication Facilitator)
praktisi PR melakukan riset dan menjabarkan
penelitian,
Bagian
terciptanya komunikasi dua arah antara
Sekretariat
organisasi dengan publiknya dia adalah
Pemerintah Kota Banjarmasin menjalankan
penghubung, penerjemah serta mediator.
fungsi ini melalui mengumpulkan berita-
Untuk menjalankan peran ini Bagian Humas
berita yang berkaitan dengan pemerintahan
Sekretariat
kota Banjarmasin melalui pemberitaan yang
menjadi
ada pada media lokal dan nasional, seperti
Kota fasilitator
Banjarmasin penghubung
berusaha antara
organisasi dan publiknya . Hal ini sesuai
yang disampaikan oleh Kepala Bagian
dengan yang disampaikan oleh informan
Humas Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin
penelitian, Novri Githa Yanti, S.I.Kom :
:
“Humas disini sifatnya memback up di dalam, melayani keatas. Komunikasi dengan masyarakat kita lakukan hanya lewat media saja, tidak
“kita kan ada program humas menyapa, nah lewat itu kita lihat berita dan permasalahan apa yang 113
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
ada komunikasi langsung ke masyarakat sebenarnya,cuman ada sisaran keliling sesekali biasanya menjelang hari jadi kota, untuk sosialisasi program pemerintah biasanya langsung oleh instansi bersangkutan, tugas humas meliput acara, buat press release, dikirim ke media-media, lewat humas menyapa kan kita tahu keluhan masyarakat biasanya dikoordinasikan dengan dinas terkait untuk ditindaklanjuti” Dapat dilihat bahwa sebagai fasilitator Komunikasi
Bagian
Humas
PR dengan tujuan utama agar didapat penyiaran secara maksimal tentang informasi PR untuk memberikan pengetahuan dan menciptakan pengertian publiknya. 4.2.3 Fasilitator proses pemecahan masalah ( The problem solving process facilitator) Praktisi PR dalam menjalankan fungsi ini adalah berusaha membantu anggota organisasi yang lain untuk memecahkan masalah PR yang mereka hadapi. Dalam hal
Sekretariat
ini peran bagian Humas sekretariat daerah
Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan hubungan
terbatas
dengan
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
kota Banjarmasin terbatas pada memberikan
masyarakat
masukan
melalui media, keluhan dan isu yang
kepada
dinas-dinas
terkait
dilingkungan pemerintah kota Banjarmasin
berkembang dimasyarakat tidak diperoleh
yang memerlukan bantuan dalam pemecahan
langsung dari publik tetapi lewat perantara
masalah.
media. Dari hari pengamatan peneliti setiap
“kalau fungsi ini jarang kami lakukan, kecuali misal dinas terkait memerlukan data yang kami punya berkaitan dengan permasalahan yang mereka hadapi, kalau kami bisa membantu tentu kami akan upayakan” Keterbatasan bagian Humas
hari para wartawan dari berbagai media lokal baik cetak maupun elektronik datang ke kantor bagian Humas Sekretariat Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mencari berita dan meliput berbagai kegiatan yang dilakukan di wilayah kantor sekretariat pemerintah kota
Sekretariat daerah kota Banjarmasin dalam
Banjarmasin. Hal ini juga ditegaskan oleh
menjalankan peran ini juga berkaitan dengan
pranata Humas Sekretariat Kota Banjarmasin
sistem
:
birokrasi
yang
ada
dalam
pemerintahan. Dilihat dari struktur kerja
“setiap hari banyak wartawan yang nongkrong disini, untuk cari berita, kita juga biasanya dapat info dari mereka,berkomunikasi terus dengan media, kita punya hubungan baik sama mereka” Menjalin hubungan baik dengan media sebagai salah satu publik ekternal organisasi memang seharusnya dilakukan oleh praktisi
pemerintahan kota Banjarmasin yang terbagi dalam banyak bagian dan satuan kerja serta posisi bagian humas tidak langsung berada dibawah struktur pimpinan, sehingga tidak memungkinkan bagian humas dapat leluasa berperan 114
dalam
memberikan
solusi
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
kebijakan dan kegiatan-kegiatan walikota dan pemko secara umum”. Dalam menjalankan prinsip Prinsip
pemecahan masalah yang dihadapi oleh pemerintah kota Banjarmasin 4.3 Peran Humas Sekteretariat Daerah
Cepat Tanggap ( Responsive ) setiap
Kota Banjarmasin dalam penerapan
komponen yang terlibat dalam penerapan
unsur good governance Beberapa Governance peran
unsur
Good Governance khususnya penyelenggara prinsip
Good
tugas kepemerintahan,perlu memiliki daya
yang berkaitan erat dengan
PR adalah
(Transparency)
tanggap terhadap keluhan dari masyarakat.
Prinsip Transparansi
dan
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
cepat
Hal ini juga dilakukan oleh bagian humas
tanggap
sekretariat daerah kota Banjarmasin, seperti
(responsive). Prinsip Tranparansi dibangun
yang diungkapkan oleh pranata Humas
atas dasar kebebasan arus informasi. Proses-
sekretariat daerah kota Banjarmasin :
proses pemerintahan, lembaga, dan informasi
menjalankan prinsip keterbukaan informasi
“Biasanya keluhan masyarakat kita bisa lihat dari surat pembaca, banyak hal tentu yang dikeluhkan dan kami juga dengan segala keterbatasan berupaya untuk mengkoordinasikan keluhan-keluhan itu ke dinas terkait, seperti masalah sampah, kerusakan jalan, ketertiban, ya banyaklah yang kami coba terus serap dari masyarakat” Prinsip cepat tanggap ini sangat
Bagian Humas Sekretariat daerah kota
sejalan degan prinsip kerja Humas untuk
Banjarmasin berusaha memberikan informasi
memberikan pelayanan secara dua arah
secara terbuka kepada publik melalui pers
timbal
release yang dikirimkan kepada berbagai
publiknya. Dengan menjalankan prinsip
media cetak dan elektronik. Informasi yang
cepat
biasanya
dengan
dimasyarakat dapat diatasi sesuai dengan
kegiatan dan kebijakan pemerintah kota
jalur birokrasi pemerintahan yang telah
Banjarmasin, seperti yang disampaikan oleh
ditentukan.
kepala bagian Humas Sekretariat daerah kota
3.4 PEMBAHASAN
dapat diakses oleh setiap warga negara. Informasi yang tersedia juga harus memadai agar dapat dipahami dan dimonitor seperti keterbukaan
informasi
dalam
proses
pengambilan
keputusan
sampai
dengan
penggunaan
dana-dana
publik.
Dalam
diberikan
berkaitan
Banjarmasin :
balik
antara
tanggap
organisasi
masalah
yang
dengan
ada
Jika dikaji lebih dalam Biro Humas
“informasi kemasyarakat kita upayakan terus lewat pers release yang di sebar ke media-media, berkaitan dengan
pada
sebuah
institusi
pemerintahan
mempunyai fungsi strategis dalam sosialisasi 115
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
penerapan
Good
Governance
kepada
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
sebuah
organisasi.
Menurut
sebuah
masyarakat namun dalam prakteknya Humas
organisasi Public Relations Internasional,
ditempatkan pada posisi yang jauh dari
The
pimpinan puncak dalam struktur kerja. Hal
Association (IPRA) defenisi kerja dari
ini dikarenakan kekuasaan dalam birokrasi
Hubungan
pemerintah dipergunakan sangat sentralis dan
berikut:
eksesif. Semakin tinggi hirarki jabatan dalam
1)
International
Public
Masyarakat
Hubungan
Relations
adalah
Masyarakat
sebagai
merupakan
birokrasi maka semakin besar kekuasaannya,
suatu panduan khas dari pengetahuan,
dan semakin rendah hirarkinya semakin kecil
keterampilan dan metode
lingkup kerjanya. Kolerasi ini menunjukkan
2)
Hubungan Masyarakat adalah fungsi
bahwa penggunaan kekuasaan pada level atas
manajemen
sangat tidak seimbang dengan kekuasaan di
masyarakat antara dua atau lebih
level bawah. Dengan kata lain pejabat pada
organisasi dengan public.
level bawah dianggap kurang mampu untuk
3)
Kegiatan
mengenai
hubungan
hubungan
masyarakat
mengatasi segala urusan, pengaruh lain yang
dilaksanakan oleh para praktek yang
ditimbulkan adalah pejabat level bawah tidak
melayani berbagai jenis organisasi
berani melakukan tindakan karena semua
beserta
keputusan bergantung pada penguasa dilevel
pemerintahan, pendidikan, organisasi-
atas. Selain itu Jabatan seoerang kahumas
organisasi ilmu pengetahuan dan lain-
kebanyakan masih dipegang oleh sarjana-
lain
sarjana yang bukan dari disiplin ilmu
4)
Melakukan
publiknya
komunikasi
seperti
dengan
komunikasi yang melingkupi pengetahuan
memberikan pelayanan secara dua arah
kehumasan, jika dilihat pada bagian humas
timbal balik antara organisasi dengan
sekretariat daerah kota Banjarmasin, dari 13
publik.
pegawai hanya satu orang pegawai yang
5)
Menasehatkan penyesuaian perilaku
berlatar pendidikan Ilmu Komunikasi dengan
organisasi untuk memenuhi tanggung
konsentrasi Public Relations, sedangkan
jawab sosial, politik dan ekonomi.
pegawai yang lain berlatar pendidikan yang
6)
berbeda-beda seperti hukum dan pendidikan. Perlu
disadari
bahwa
Membantu para pemimpin organisasi berbicara secara jelas dan jujur disaat
Humas
menyajikan
memegang fungsi penting dalam berjalannya
fakta
kepada khalayak. 116
dan
pandangan
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
Dari penjelasan mengenai defenisi kerja Humas di atas dapat dilihat kahumas
5.1 Simpulan
dan
1. Dalam
staf
humas
dalam
organisasi
implementasi
pemerintahan belum berfungsi secara penuh
governance
mengingat bahwa pandangan masyarakat
Daerah Kota Banjarmasin masih
terhadap biro Humas hanya sebagai bagian
terbatas pada
yang
dan
sebagai fasilitator komunikasi dan
dokumentasi. Sejatinya fungsi Humas tidak
teknisi komunikasi. Hal ini berkaitan
sesederhana itu. Seorang praktisi Humas
dengan Keterbatasan peran yang
dituntut
untuk
diberikan
kegiatan
komunikasi
mengurusi
organisasi
surat-menyurat
melakukan
dengan
dua
serangkaian arah
publiknya
antara
Humas
good
menjalankan peran
oleh
berpengaruh
Sekretariat
bagi
pimpinan bagian
juga humas
sehingga
Sekretariat Kota Banjarmasin untuk
tercipta saling kerja sama dan timbulnya
menjalankan fungsi public relations
kepercayaan
dengan baik.
publik terhadap
organisasi
pemerintahan.
2. Praktisi humas Sekretariat Daerah
Dalam penerapan Good governance Bagian
Kota Banjarmasin kebanyakan adalah
Humas Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin
mereka
juga belum sepenuhnya dapat menjalankan
pendidikan ilmu komunikasi. Sarjana
fungsi Membantu para pemimpin organisasi
ekonomi,
berbicara secara jelas dan jujur disaat
mengemban
menyajikan fakta dan pandangan kepada
penyelenggaraan
khalayak karena tugas bagian humas hanya
sehingga
diperlukan
penambahan
sampai dengan membuat naskah sambutan
wawasan
tentang
hubungan
dalam berbagai kegiatan yang dihadiri oleh
masyarakat
melalui
pimpinan sedangkan dalam pengaturan acara
pelatihan
kehumasan
dan kegiatan yang akan dihadiri oleh
mempelajari literatur kehumasan dan
pimpinan
tentunya harus diimplementasikan
dilaksanakan
oleh
bagian
yang
tidak
hukum,
protokoler yang merupakan bagian terpisah
secara nyata.
dari bagian humas.
5.2 Saran
tugas
berlatar
sosial
politik
humas
dalam
pemerintahan,
pelatihanserta
1. Peran, Tugas, dan Fungsi Public Relations atau Humas Pemerintah
PENUTUP 117
MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017
Daerah
khususnya
P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X
Ruslan Rosady. 1998. Manajemen PR & Media Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Pemerintah
Daerah Kota Banjarmasin lebih dioptimalkan mengingat Humas
Sjamsuddin Sjamsiar, 2005. Kepemerintahan dan Kemitraan. Agritek YPN malang. Malang.
memiliki peran, tugas, dan fungsi krusial yang dapat meningkatkan citra positif pemerintah daerah
Suprayitno
2. Humas Pemerintah daerah Kota Banjarmasin lebih mengedepankan internal dan eksternal relations yang
kuat
dalam
kerangka
mengimplementasikan
good
governance DAFTAR PUSTAKA BAPPEDA dan BPS Kota Banjarmasin.2011. Banjarmasin dalam Angka 2011. Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin. Dilla
Sumadi, 2007. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.
Effendy Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat suatu studi komunikologis. PT Remaja Rosda Karya. Bandung. Hasan, Erliana. 2005. Komunikasi pemerintahan. Refika Aditama. Bandung Moore, Frazier. 2005. Humas membangun citra dengan komunikasi. Rosda Karya. Bandung Nurjaman Asep dan Hadi Krisno.2002. Organisasi dan manajemen pemerintahan. UMM Press. Malang.
118
G., Khomsiyah, GI, dan Sedarnawati Y. 2004. Komitmen Menegakkan Good Corporate Governance. The Indonesian Institute for Corporate Governance.