ANALISIS IMPLEMENTASI SIX SIGMA BERDASARKAN

Download KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis. Implementasi Six Sigma Berdasarkan Fi...

0 downloads 679 Views 1MB Size
Tugas Akhir - 2012

ANALISIS IMPLEMENTASI SIX SIGMA BERDASARKAN FINANCIAL PERFORMANCE PERUSAHAAN Shinta Wardhani¹, Palti M Sitorus² ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

Fakultas Ekonomi Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian menggunakan General Electric Company sebagai objek

penelitian. Objek penelitian akan dibahas lebih lanjut untuk memberikan gambaran umum yang lebih jelas.

1.1.1

Sejarah Perusahaan General Electric (GE) Company adalah sebuah perusahaan

multinasional teknologi dan jasa yang bergerak di berbagai bidang industri seperti aircraft engines, power generation, financial services, medical imaging, dan television programming, berpusat di Amerika Serikat. Sebagai perusahaan multinasional GE memiliki anak perusahaan yang tersebar di 160 negara dengan jumlah karyawan 304.000 orang pada Desember 2009.

Gambar 1.1 Logo General Electric Company

(Sumber : www.GE.com)

1

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

1.1.2

Visi GE We bring good things to life

1.1.3

Struktur Organisasi GE memiliki organization chart yang terstruktur dengan baik.

Dimana masing-masing bidang usaha memiliki CEO yang bertanggung jawab atas operasional bidang usaha tersebut. Pada Gambar 1.2 dapat dilihat organization chart GE per tahun 2011. Gambar 1.2 GE Company Organization Chart

(Sumber : www.GE.com) 2

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

1.1.4

Lingkup Bidang Usaha Grup Bisnis GE memiliki empat divisi yaitu :

a.

GE Energy (Digital Energy, Electical Distribution, Energy, Oil & Gas, Sensing & Inspection, Water & Process Technologies)

b.

GE

Technology

Infrastructure

(Aviation,

Healthcare,

Transportation) c.

GE Capital (Commercial Lending & Leasing, Consumer Financing, Energy Financial Services, GE Capital Aviation Services, Real Estate Financing, Worldwide GE Capital Locations)

d.

GE Home & Business Solutions (Appliances, Consumer Electronics, Intelligent Platform, Lighting)

1.1.5

GE dan Six Sigma Six Sigma merupakan suatu cara untuk mengukur kemungkinan

perusahaan dapat membuat atau menghasilkan berbagai jumlah unit yang ditentukan dari suatu produk atau jasa dengan jumlah cacat nol (zero defects) dan dilakukan secara berkesinambungan. Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3.4 DPMO (defect permillion opportunity). Tingkat cacat yang rendah ini dihasilkan dari proses pendekatan masalah secara statistik serta problem solving tools yang tepat sehingga dapat mengurangi variasi dari proses. GE memutuskan untuk mengadopsi Six Sigma sebagai salah satu upaya perusahaan untuk mencapai perusahaan dengan kualitas yang sempurna (excellence). Elemen kunci kualitas GE adalah : konsumen (customer), proses (process), dan karyawan (employee) dan menerapkannya pada semua kegiatan perusahaan dalam mencapai customer solution yang lebih baik dan lebih cepat ke depannya.

3

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

1.2

Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang sangat kompetitif perusahaan harus berupaya

menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, misalnya tuntutan terhadap kualitas, ketatnya persaingan antar produk sejenis, dan selera masyarakat yang berubah secara dinamis. Perubahan-perubahan tersebut menjadikan kualitas sebagai salah satu faktor penting dalam mempertahankan kepuasan dan loyalitas konsumen. Perusahaan pun memerlukan manajemen kualitas yang lebih baik dalam mengelola dan memperbaiki proses bisnisnya agar pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi efisien (Damayanti, 2006:1). Pengelolaan sumber daya yang efisien dapat menggambarkan kinerja perusahaan secara umum dimana indikator kinerja perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangannya (financial performance). Analisis laporan keuangan kemudian dilakukan sebagai alat bantu analisis dalam mengukur financial performance perusahaan. Analisis laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan sehingga membantu manajemen dalam menetapkan kebijakan yang dianggap perlu di masa yang akan datang. Selain itu, analisis laporan keuangan juga membantu manajemen dalam mengevaluasi hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu (Praytino, 2010:8). Evaluasi hasil operasi tersebut kemudian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode manajemen kualitas yang tepat. Pengukuran

kinerja

dilakukan

perusahaan

dengan

tujuan

mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang diambil agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan (Hutabarat, 2007:214). Begitu pula dengan kebijakan manajemen kualitas, perlu dievaluasi terlebih dahulu agar metode manajemen kualitas yang dipilih sesuai dengan sasaran dan tujuan perusahaan. Metode manajemen kualitas sendiri mengalami perkembangan dari masa ke masa sehingga ada banyak pilihan metode manajemen kualitas yang dapat digunakan saat ini. Metode-metode manajemen kualitas tersebut diantaranya 4

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

ISO, QFD (Quality Function Development), Zero Defect Progress, PDCA (Plan, Do, Check, Act), Quality Circle, Taguchi Methods, Just-in-Time, Lean Manufacturing,

Toyota

Production

System,

TQM

(Total

Quality

Management), CI (Continous Improvement), Kaizen, BPR (Business Process Reengineering) dan Six Sigma (Latief & Utami, 2009:68). Kesemua metode manajemen kualitas di atas berusaha untuk meminimalkan produk gagal melalui peningkatan kualitas produk dan peningkatan kualitas proses. Saat ini metode manajemen kualitas yang banyak digunakan adalah Six Sigma. Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (proses variance) sekaligus mengurangi cacat dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif (Pepper & Spedding, 2009:142). Pada implementasinya Six Sigma mengedepankan konsumen (customerfocused) serta menggunakan fakta dan data untuk mendapatkan solusi-solusi yang lebih baik. Customer-focused ini adalah pendekatan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga memberikan solusi yang lebih baik dalam mencapai customer satisfaction. Hal ini yang menjadi perbedaan utama Six Sigma dibandingkan metode manajemen kualitas yang lain. Perbaikan proses untuk mencapai customer satisfaction dilakukan secara berkesinambungan pada Six Sigma. Proses perbaikan tersebut dikerjakan oleh tim khusus yang dikenal dengan agen Six Sigma. Agen Six Sigma menangani prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan teknik-teknik yang terintegrasi dalam suatu kerangka kerja yang senantiasa berlangsung secara terus menerus dalam perusahaan yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Hal-hal tersebut mendukung kemampuan Six Sigma dalam menyelesaikan masalah pada cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan alat manajemen kualitas lainnya, yaitu mencakup manufacturing areas, material facility, accounting area, marketing, R&D sales, purchasing, serta

5

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

transactional areas, dan juga bersifat generik, yaitu mampu diterapkan di berbagai jenis bisnis, baik itu manufaktur maupun jasa (Setyawan, 2010:8). Six Sigma sendiri yang pertama kali diimplementasikan oleh Motorola telah membantu menghemat sebesar US$15 milyar pada periode 10 tahun pertama pengimplementasian Six Sigma di Motorola. Dupont mengalami penghematan biaya lebih dari US$1.6 milyar dari implementasi Six Sigma pada empat tahun pertama (Srinivasu, 2010:15). Implementasi Six Sigma pada awalnya diperkenalkan pada perusahaan manufaktur, seperti Motorola dan General Electric, yang kemudian secara bertahap mulai diimplementasikan juga pada sektor bisnis lain seperti perbankan, hotel, rumah sakit, migas, dan sektor lainnya (Vanany, 2007:27). Contoh perusahaan lain yang telah berhasil mengimplementasikan Six Sigma antara lain IBM, Honeywell, Dupont, Nokia, LG Group, Samsung, American Express, Eastman Kodak, PT. Bakrie & Brothers, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan hampir sepertiga organisasi Fortune 500 telah memulai Six Sigma dengan tujuan pengendalian biaya dan meningkatkan kualitas (Setyawan, 2010:7). Hal ini membuktikan bahwa Six Sigma memiliki tingkat keberhasilan pengimplementasian di beragam jenis perusahaan dan memberikan manfaat cost savings bagi perusahaan yang mengimplementasikannya. Salah satu perusahaan yang telah lama mengimplementasikan Six Sigma sebagai solusi perbaikan kualitas produk maupun proses pada perusahaannya adalah General Electric Company (GE). Pada tahun 1998, GE sukses mengimplementasikan Six Sigma dan menjadi salah satu pelopor perkembangan Six Sigma sebagai solusi manajemen kualitas perusahaanperusahaan

di

seluruh

dunia.

Perusahaan

yang

telah

lama

mengimplementasikan Six Sigma berarti telah menerapkan konsep Six Sigma secara menyeluruh pada tiap aspek bisnis perusahaan. Implementasi secara menyeluruh ini akan memudahkan peneliti dalam menganalisis dampak Six Sigma terhadap kinerja perusahaan. GE menggunakan filosofi Six Sigma pada 6

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

aspek-aspek perusahaan secara menyeluruh untuk keperluan manajemen dalam memperbaiki proses bisnis perusahaan secara berkesinambungan. Perbaikan proses bisnis ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan berorientasi terhadap ekspektasi pelanggan yang merupakan salah satu pandangan perusahaan yang sejalan dengan prinsip Six Sigma (Jantika, 2009:7). GE digunakan sebagai objek penelitian dimana perusahaan ini mewakili tujuan peneliti untuk meneliti perusahaan yang telah cukup lama mengimplementasikan Six Sigma. Peneliti ingin mengetahui perbandingan financial

performance

diimplementasikan

perusahaan

dengan

pada

kondisi

saat

financial

sebelum

Six

performance

Sigma sesudah

implementasi Six Sigma. Berdasarkan uraian tersebut maka judul skripsi yang dipilih adalah “ANALISIS

IMPLEMENTASI

SIX

SIGMA

BERDASARKAN

FINANCIAL PERFORMANCE PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA ANNUAL REPORT GENERAL ELECTRIC COMPANY PERIODE 1993-2003)”.

1.3

Perumusan Masalah Berdasarkan

latar

belakang

sebelumnya

peneliti

mencoba

merumuskan beberapa masalah : 1.

Bagaimanakah cara kerja, pembagian tanggung jawab, dan jadwal dari implementasi Six Sigma pada General Electric Company?

2.

Bagaimanakah financial performance General Electric Company?

3.

Apakah terdapat perbedaan financial performance sesudah implementasi Six Sigma pada General Electric Company?

7

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

1.4

Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maksud dari penelitian ini

adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang bertujuan: 1.

Mengetahui cara kerja, pembagian tanggung jawab, dan jadwal dari implementasi Six Sigma pada General Electric Company.

2.

Mengetahui financial performance pada General Electric Company.

3.

Mengetahui apakah terdapat perbedaan financial performance sesudah implementasi Six Sigma pada General Electric Company.

1.5

Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak. a.

Aspek Teoritis 1.

Bagi para akademisi, terutama di lingkungan perguruan tinggi, peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sumber inspirasi ataupun referensi untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen kualitas terutama metode Six Sigma yang masih jarang diimplementasikan di Indonesia.

2.

Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan khususnya bidang ilmu manajemen kualitas serta melatih peneliti untuk dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan maupun studi pustaka.

b.

Aspek Praktis 1.

Bagi para pelaku Six Sigma , hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi para pelaku Six Sigma dalam mendalami dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian dalam pengembangan proyek-proyek Six Sigma.

8

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

2.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya serta menambah pengetahuan di bidang manajemen kualitas khususnya metode Six Sigma.

1.6

Sistematika Penelitian Tugas Akhir Dalam Penelitian ini digunakan sistematika penelitian sebagai

gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. BAB I : PENDAHULUAN Gambaran umum objek penelitian, latar

belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penelitian tugas akhir. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasannya yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan akhir dari analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran – saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan.

9

Fakultas Ekonomi Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis

Implementasi Six Sigma Berdasarkan Financial Performance Perusahaan (Studi Kasus pada Annual Report General Electric Company Periode 19932003), maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : a.

General Electric telah menerapkan dengan sangat baik konsepkonsep Six Sigma, baik itu tahap implementasi, cara kerja, agen Six Sigma, sampai pelatihan yang tepat bagi karyawan-karyawannya. Penerapan Six Sigma di GE telah membuat pengelolaan sumber daya yang ada menjadi efektif sehingga salah satu manfaat Six Sigma yaitu mengurangi biaya dengan mengurangi tingkat cost to poor quality (CTP) telah tercapai di GE. Pencapaian ini dibuktikan dengan penghematan biaya dan peningkatan marjin operasi GE beberapa tahun setelah implementasi Six Sigma pada seluruh aspek bisnisnya.

b.

Selisih rata-rata ROA sebelum implementasi Six Sigma selama enam tahun (1993-1998) dan rata-rata ROA sesudah implementasi Six Sigma selama lima tahun (1999-2003) bernilai positif, artinya ratarata ROA sesudah implementasi Six Sigma lebih kecil daripada sebelum implementasi Six Sigma. Jadi, dapat disimpulkan ROA tidak mengalami perbedaan sesudah implementasi Six Sigma.

c.

Selisih rata-rata Assets Turnover Ratio sebelum implementasi Six Sigma selama enam tahun (1993-1998) dan rata-rata Assets Turnover Ratio sesudah implementasi Six Sigma selama lima tahun (1999-2003 bernilai positif, artinya rata-rata Assets Turnover Ratio sesudah implementasi Six Sigma lebih kecil daripada sebelum implementasi

125

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

Six Sigma. Jadi, dapat disimpulkan Assets Turnover Ratio tidak mengalami perbedaan sesudah implementasi Six Sigma. d.

Selisih rata-rata EBITDA sebelum implementasi Six Sigma selama enam

tahun

(1993-1998)

dan

rata-rata

EBITDA

sesudah

implementasi Six Sigma selama lima tahun (1999-2003) bernilai negatif, artinya rata-rata EBITDA sesudah implementasi Six Sigma lebih besar dari sebelum implementasi Six Sigma. Jadi, dapat disimpulkan EBITDA mengalami perbedaan sesudah implementasi Six Sigma. e.

Selisih rata-rata Total Sales sebelum implementasi Six Sigma selama enam tahun (1993-1998) dan rata-rata Total Sales sesudah implementasi Six Sigma selama lima tahun (1999-2003) bernilai negatif, artinya rata-rata Total Sales sesudah implementasi Six Sigma lebih besar dari sebelum implementasi Six Sigma. Jadi, dapat disimpulkan Total Sales mengalami perbedaan sesudah implementasi Six Sigma.

f.

Selisih rata-rata Sales Growth sebelum implementasi Six Sigma selama enam tahun (1993-1998) dan rata-rata Sales Growth sesudah implementasi Six Sigma selama lima tahun (1999-2003 bernilai positif, artinya rata-rata Sales Growth sesudah implementasi Six Sigma lebih kecil daripada sebelum implementasi Six Sigma. Jadi, dapat disimpulkan Sales Growth tidak mengalami perbedaan sesudah implementasi Six Sigma.

g.

Implementasi Six Sigma selama lima tahun pada General Electric Company berhasil mencapai penghematan dalam biaya operasional perusahaan berupa peningkatan pada EBITDA dan Total Sales perusahaan yang artinya kenaikan tingkat pendapatan perusahaan. Peningkatan

pendapatan

ini

tidak

diikuti

dengan

efisiensi

pemanfaatan aset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan 126

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

berupa penurunan pada ROA dan Assets Turnover Ratio. Six Sigma juga tidak berpengaruh terhadap Sales Growth perusahaan, dimana terjadi penurunan rata-rata Sales Growth sesudah implementasi Six Sigma.

5.2

Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran yang dapat berguna untuk investor, perusahaan, maupun untuk penelitian yang akan datang. Saran-saran tersebut sebagai berikut : a.

Bagi para akademisi, peneliti menyarankan lebih memperkaya wawasan para peneliti yang akan datang dengan menambah berbagai literatur dan sumber yang relevan dalam penelitian sehingga penelitian yang akan datang lebih berkembang dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

b.

Bagi penelitian yang akan datang, penelitian dapat menggunakan periode

penelitian

yang menganalisis

financial

performance

perusahaan sesudah implementasi Six Sigma pada periode jangka panjang. c.

Bagi

para

calon

investor,

perusahaan

yang

sukses

mengimplementasikan Six Sigma dapat dijadikan pertimbangan dalam

melakukan

investasi.

Perusahaan

yang

sukses

mengimplementasikan Six Sigma memiliki kualitas produk yang sangat baik dan beusaha menjawab kebutuhan konsumen sehingga kepuasan konsumen terjamin. Hal ini menjadi salah satu faktor perusahaan tersebut akan dapat terus berkembang serta memiliki potensi yang baik ke depannya.

127

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

d.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Six Sigma terbukti mengurangi tingkat cacat sehingga meningkatkan kinerja perusahaan baik secara operasional maupun finansial. Peningkatan kinerja ini akan sangat membantu pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan adalah competitive advantage yang merupakan keharusan untuk dapat bersaing di era globalisasi yang sangat kompetitif saat ini. Oleh karena itu, Six Sigma merupakan metode manajemen kualitas yang dapat diterapkan di perusahaan-perusahaan Indonesia agar dapat berkompetisi di era globalisasi.

128

Fakultas Ekonomi Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

DAFTAR PUSTAKA

Annamalai, C. (2008). Combining Innovation With Six Sigma. Six Sigma Forum Magazine, 7(2), 36-37.

Bailey, M. (2007). The Master Black Belt: What is Needed Beyond The Basics?.Six Sigma Forum Magazine, 6(3), 32-33.

Brady, J.E. & Allen, T.T. (2006). Six Sigma Literature: A Review and Agenda for Future Research, 22, 335-367. Quality and Reliability Engineering International. Retrieved from Emerald Insight Journals database.

Brue, Greg. (2006). Six Sigma for Managers. Jakarta : Salemba Empat

Budiarto, Samsul. (2010). Perbaikan Sistem Pengendalian kualitas dengan Menggunakan Metode Six Sigma, 2 (1), 71-87. Jurnal Manajemen UNNUR Bandung.

Daley, Pamela et al. (2011). GE Company Organization Chart. [Online]. http://www.ge.com//. [5 September 2011]

Damayanti, Retno W. (2006). Analisis Faktor-Faktor Pendukung Proses Implementasi Six Sigma. Tesis Magister pada Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Bandung : tidak diterbitkan.

David, R. Fred. (2009). Manajemen Strategis Konsep (Edisi 12). Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham. (2011). Analisis Kinerja Keuangan (cetakan kesatu). Bandung: Alfabeta.

129

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

Finch, Byron J. (2008). Operations Now: Supply Chain Profitability and Performance (3rd edition). New York : McGraw-Hill Companies.Inc

Foster, S.T. (2007). Does Six Sigma Improve Performance ?, 14(4), 7-20. Quality Management Journal. Freiesleben, J. (2006). Insight from research : Communicating Six Sigma’s benefits to top management. Measuring Business Excellence, 10(2), 1927.

Galloway, Rebecca M. (2007). Six Sigma Implementation: An Empirical Analysis of Critical Success Factors and Performance Outcomes. Research at Department of Economics and Business Administration Universiteit Maastricht, The Netherlands.

Gasperz, Vincent. (2007). Organizational Excellence : Model Strategik Menuju World Class Quality Company. Jakarta : Gramedia

Gasperz, Vincent. (2007). GE Way and Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Gupta, N.S & Valamarthi, B. (2009).Total Quality Management (2nd edition). New Delhi : tata McGraw-Hill Education Private Limited.

Hairulyadi, Ruly .(2008). Pengaruh Laba Bersih Sebelum dan Sesudah Penerapan Six Sigma. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran : tidak diterbitkan.

Heizer, Jay & Render, Barry. (2006). Manajemen Operasi (edisi ketujuh). Jakarta: Salemba Empat.

Hild, C. & Sanders, D. (2007). Transactional Six Sigma: Is It Really Different? Six Sigma Forum Magazine, 7(1), 37-39. 130

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

Henderson & Evans. (2000). Successful implementation of Six Sigma: benchmarking General Electric Company, 7(4), 260-281. International Journal of Quality and Reliability Management. Retrieved from Emerald Insight Journals database.

Hutabarat, Rusmida. (2007). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Keuangan, 7 (2), 211-228. Jurnal Program Doktor Universitas Andalas.

Ingle & Roe. (2002). GE and Motorola Belt Up for Six Sigma Success, 6(3),273-280. International Journal of Quality and Reliability Management. Retrieved from Emerald Insight Journals database.

Jantika, M. Sarif. (2009). Pengaruh Penerapan Six Sigma terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran : tidakditerbitkan.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Keown, Arthur J. et al. (2008). Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan (cetakan pertama). Jakarta : PT.Indeks.

Kubiak, T.M. (2007). Implementing Six Sigma: Lessons from The Trenches. Six Sigma Forum Magazines, 6(4), 12-15.

Kumar, Maneesh et al. (2008). Common Myths of Six Sigma Demystified, 25(8), 878-895. International Journal of Quality and Reliability Management. Retrieved from Emerald Insight Journals database.

Kurniawan, Indra. (2007). Analisis Implementasi Konsep Six Sigma Motorola Sebagai Alat Pengendalian Produk (Studi Kasus Pada PT. Djuifa International Foods, Kab. Cilacap). Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Negei Sebelas Maret : tidak diterbitkan. 131

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

Latief, Yusuf & Utami, R.P. (2009). Penerapan Pendekatan Metode Six Sigma dalam Penjagaan Kualitas pada Proyek Konstruksi, 13(2), 67-72. Makara teknologi.

Masyhuri & Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : PT. Refika Aditama.

Moore, Bridget. (2008). The Role of Six Sigma in Improving Financial Performance.Tesis Master of Business Administration University of Pretoria: tidak diterbitkan.

Niviari, Naniek. (2008) Six Sigma, Balance Scorecard, dan Kaitannya Dengan Audit Manajemen, 2 (1), 1-21. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Pepper, M.P.J & Spedding, T.A. (2010). The Evolution of Lean Six Sigma, 27(2), 138-155. International Journal of Quality and Reliability Management. Retrieved from Emerald Insight Journals database.

Praytino, Ryanto H. (2010). Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan, 2 (1), 1-17. Jurnal Manajemen UNNUR.

Priyanto, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakata : Mediakom

Przekop, Penelope. (2006). Six Sigma for Business Excellence. United States : The McGraw-Hill Companies.

Quinn, Daniel. (2002). What is Six Sigma? 1(4), 1-14. Quality Management Journal.

Ravichandran, J. (2006). Setting Up a Quality Spesification. Six Sigma Forum Magazine, 5(2), 26-30. 132

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

Riduwan & Kuncoro A. E. (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : Alfabeta.

Robbins, P. Stephen. (2006). Perilaku Organisasi. Klaten : PT. INDEKS kelompok GRAMEDIA.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis (edisi keempat). Jakarta : Salemba Empat.

Setyawan, Wawan. (2010). Perbandingan Return on Investment antara Masih Digunakannya Manajemen Kualitas Konvensional (Normal – Abnormal Spoilage - Rework) dan Setelah Implementasi Six Sigma. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran : tidak diterbitkan.

Slater, Robert. (2000). The GE Way Fielbook : Strategi Jack Welch untuk Revolusi Perusahaan. Jakarta : Hikmah.

Somantri, Ating & Muhidin S. Ali. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung : CV Pustaka Setia.

Srinivasu, Rallabandi et al. (2009). The Contributions of TQM and Six Sigma in The Organizations to Achieve The Success in Terms of Quality, 8-15. International Journal of Reviews in Computing. Retrieved from IJRIC Journals database.

Subramanyam, K.R & Wild J. John. (2010). Analisis Laporan Keuangan (Edisi kesepuluh). Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyarso, G & Winarni, F. (2006). Manajemen Keuangan ; Pemahaman Laporan Keuangan, Pengelolaan Aktiva, Kewajiban, dan Modal, serta Pengukuran Kinerja Perusahaan (cetakan kedua).Yogyakarta : Media Pressindo.

133

Fakultas Ekonomi Bisnis

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Tugas Akhir - 2012

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (cetakan kedua belas). Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Jogjakarta : Andi.

Taufik, Ruhiyat. (2008). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Strategi pemasaran dan Operasi dengan Six Sigma (Kajian Teori dan Implementasinya), 9 (2), 610. Vanany, Iwan. (2007). Aplikasi Six Sigma pada Produk Clear File di Perusahaan Stationary, 9 (1), 27-36. Jurnal Teknik Industri Universitas Kristen Petra.

Ward, M. & Price, A. (2006). Turning Vision into Value: Corporate Finance for Non-Financial Executives. Pretoria: Van Schaik.

Website : General Electric Logo. http://www.ge.com// [10 Oktober 2011].

General Electric Organization Chart. http://www.ge.com//[10 Oktober 2011].

134

Fakultas Ekonomi Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)