ANALISIS KECENDERUNGAN PERUBAHAN SUHU UDARA PERMUKAAN KOTA MAKASSAR Muh. Altin Massinai, Nur Hasanah, Nuryati Prodi Geofisika FMIPA UNHAS ABSTRAK Suhu udara merupakan unsur cuaca dan iklim yang sangat penting. Suhu adalah unsur iklim yang sulit didefinisikan, karena unsur cuaca ini berubah sesuai dengan tempat. Suhu udara akan berfluktuasi dengan nyata selama periode 24 jam. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di daerah tropis.Bentuk peta isotermis tergantung dari keadaan suhu udara permukaan kota Makassar selama periode 11 tahun (1993-2011) dengan menggunakan program software “surfer” dan mapinfo. Dan dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi didapati bahwa kecenderungan perubahan suhu udara permukaan cukup signifikan ditinjau dari tahun ke tahun maupun dari bulan ke bulan. Hal ini dapat dikatakan bahwa kecenderungan perubahan suhu udara permukaan tergantung dari hubungannya dengan faktor-faktor cuaca.atau dipengaruhi oleh faktor-faktor cuaca. Kata kunci : Suhu udara permukaan, Faktor-faktor cuaca, Peta isotermis, Regresi dan Korelasi
ABSTRACT Temperature is important substance of weather and climate. Temperature is climate substance difficulty defined, because weather element always become different according to the place. Temperature really fluctuate for 24 hour period. This is caused Indonesia locate in tropical region. The shape of isothermic map based on surface temperature circumstance of Makassar for 11 (eleven) years (1993-2011). Use surfer and mapinfo software. By use regression and correlation analysis generate that weather change tendency significance, if observed year by year or month by month. This is called that surface temperature tendency be hanging on its relation with weather substance or influenced by weather substance. Keywords :
Surface temperature, weather substance, isothermic map, regression and correlation. meningkatnya suhu udara di permukaan bumi,
I. PENDAHULUAN Perubahan iklim global yang menjadi
dan menimbulkan gejala global warming
perhatian masyarakat dunia adalah gejala
(panas dunia). Suhu udara permukaan adalah
global warming (panas dunia) yang diketahui
salah satu unsur cuaca yang merupakan
terjadi sebagai akibat dari penipisan lapisan
besaran fisis terukur dan dapat menerangkan
ozon di lapisan stratosfer. Lapisan ozon
keadaan cuaca di suatu tempat. Hal tersebut
berfungsi menyerap radiasi surya terutama
dikarenakan suhu udara bersifat dinamis dan
sinar ultraviolet sebelum mencapai permukaan
sangat di pengaruhi oleh unsur-unsur cuaca
bumi,
sehingga
penipisannya
berakibat
lainnya seperti curah hujan, kelembaban udara,
waktu ke waktu (jam demi jam, hari demi hari,
intensitas radiasi dan tekanan udara.
bulan demi bulan, tahun demi tahun) dan
Dalam tinjauan iklim global, kota
termasuk didalamnya harga rata-rata dan
Makassar umumnya beriklim tropik monsoon
harga-harga ekstrim (yakni harga maksimum
yang berarti secara periodik
mengalami
dan minimum). Oleh karena itu, iklim
musim kemarau dan musim hujan yang
merupakan pola statistik jangka panjang
dipengaruhi oleh arah angin dan suhu udara.
tentang perilaku atmosfer yang mencirikan
Secara messo/mikroklimat (lokal), iklim kota
iklim.
Makassar dipengaruhi oleh topografi yang
menyatakan, bahwa iklim adalah keadaan rata-
merupakan
rata cuaca pada suatu periode yang cukup lama
dataran
rendah
dan
posisi
geografinya yang berbatasan dengan selat
Namun
batasan
secara
klasik
atau daerah yang cukup luas.
Makassar di sebelah baratnya, serta rupa
Ilmu yang membicarakan mengenai
permukaan daratan yang dominan dipenuhi
cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu
oleh gedung dan jalan beraspal dan sangat
yang membicarakan mengenai iklim disebut
sedikit kerapatan dan jenis vegetasinya.
klimatologi. Meskipun kedua cabang ilmu ini terlepas satu sama lain, tetapi keduanya sulit dipisahkan. Meteorologi lebih menekankan
II.TINJAUAN PUSTAKA
kepada proses terjadinya cuaca (misalnya
II.1 Peta Isotermis
kenapa terjadi hujan lebat, suhu ekstrim, awan
Peta Isotermis adalah peta dengan
dan sebagainya), sedangkan klimatologi lebih
garis-garis yang menunjukkan tempat dengan
menekankan kepada penyebaran dari hasil
suhu yang sama. Peta Isotermis termasuk
proses tersebut (misalnya penyebaran suhu
dalam peta-peta isoline/peta kontur yaitu peta
udara, curah hujan, frekuensi terjadinya banjir,
dengan
kekeringan dan sebagainya, baik tahunan,
garis
yang
menghubungkan
tempat/titik dengan nilai suatu besar yang
bulanan, maupun harian).
sama.
II.3
mengetahui
-
Mempengaruhi
II.2 Pengertian Iklim Untuk
Faktor
dan
mengerti
Faktor
Perubahan
Yang Unsur-
Unsur Cuaca Dan Iklim
mengenai iklim, maka pertama kali yang harus
Cuaca dan iklim merupakan ramuan
diketahui adalah cuaca. Cuaca adalah semua
dari berbagai komponen atau unsur-unsur yang
keadaan atau peristiwa fisik yang terjadi di
disebut
atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu.
(weather/climatic
elements).
Sedangkan iklim adalah penyebaran cuaca dari
tersebut
:
unsur-unsur
adalah
cuaca/iklim Unsur-unsur
penyinaran
/radiasi
matahari/surya, suhu udara dan tanah, tekanan
II.4
udara, arah dan kecepatan angin, kelembaban
Permukaan
Karateristik
Suhu
Udara
udara dan tanah, awan presipitasi/hujan, dan
Suhu merupakan ukuran relatifitas
penguapan (evapopotranspirasi). Kedelapan
dari kondisi termal yang dimiliki oleh suatu
unsur ini sulit dipisahkan antara satu sama
benda. Relatifitas yang dimaksud adalah
lain. Dengan berubahnya satu unsur maka satu
bahwa suatu benda dapat saja mengalami
atau lebih unsur lainnya akan berubah pula,
perubahan kondisi termal sebagai akibat
kecuali dalam ruangan terbatas atau terkontrol
perpindahan kalor dari benda yang bersuhu
yang
lebih panas ke benda yang bersuhu rendah
dapat
dimanipulasi
oleh
manusia.
Perubahan secara menyeluruh ini, itulah yang
sehingga
disebut perubahan cuaca/iklim.
kesetimbangan termal.
terciptanya
suatu
kondisi
Udara secara umum adalah atmosfer Cuaca akan berubah dari waktu ke
yang merupakan lapisan campuran gas yang
waktu dan iklim akan berbeda dari tempat ke
menyelimuti bumi dan terikat pada bumi oleh
tempat atau daerah, disebabkan karena variasi
gaya gravitasi bumi. Lapisan yang terbawah
dalam
yang bersentuhan langsung dengan permukaan
jumlah
perbagai
intensitas,
dan
penyebaran dari unsur-unsur cuaca dan iklim,
bumi
terutama suhu dan presipitasi. Variasi karena
Karakteristik lapisan ini adalah sifatnya yang
perbedaan tersebut disebabkan oleh berbagai
basa dan mengandung sekitar 80% dari masa
faktor
total atmosfer termasuk semua aerosol. Karena
yang
disebut
Pengendali-pengendali
cuaca
atau
tersebut
iklim.
adalah
dinamakan
lapisan
troposfer.
:
sifat-sifat itulah lapisan troposfer dikenal
ketinggian tempat (altitude), letak lintang
sebagai lapisan pembuat cuaca sehingga pada
(latitude), penyebaran perairan dan daratan,
lapisan ini terdapat gejala cuaca seperti hujan,
daerah-daerah tekanan tinggi dan rendah, arus-
panas, dingin, kelembaban, kecepatan dan arah
arus laut, gangguan-gangguan atmosfer, satu
angin serta tekanan udara yang variatif
atau lebih unsur cuaca dan iklim, terutama
menurut
radiasi surya.
topografi wilayah.
waktu,
ketinggian
lintang serta
Sedangkan variasi karena perubahan cuaca menurut waktu disebabkan karena
II.5 Variasi Suhu Di Wilayah Indonesia
adanya rotasi dan revolusi bumi. Rotasi bumi akan
menimbulkan
siang
dan
Fluktuasi
suhu
musiman
untuk
malam,
masing-masing lokasi di wilayah Indonesia
sedangkan revolusi bumi akan menimbulkan
sangat kecil. Hal ini disebabkan karena
musim.
Indonesia terletak di daerah tropis. Oleh sebab itu,
Indonesia
disebut
memiliki
iklim
isothermal. Variasi suhu di Indonesia lebih
III.2.3 Pengolahan data awal dilakukan dengan
pengaruhi oleh ketinggian tempat (altitude).
menggunakan
Suhu maksimun di Indonesia menurun sebesar
untuk membuat peta isotermis, dan melihat
0,6°C untuk setiap kenaikan elevasi setinggi
kecenderungan
100 meter, sedangkan suhu minimum menurun
permukaan
0,5°C perkenaikan elevasi 100 meter. Suhu
Kemudian peta isotermis yang telah diolah
maksimun tertinggi umumnya tercapai pada
dengan
sekitar bulan Oktober (pada akhir musim
“surfer” di over lay ke Peta Rupa Bumi Kota
kemarau) dan suhu minimum terendah tercapai
Makassar.
sekitar
Suhu
III.2.4 Menganalisa data yang telah diolah
maksimun rata-rata di Indonesia sebagian
berdasarkan kenampakan dari bentuk peta
besar merupakan wilayah lautan.
isotermis tersebut diuji dengan menggunakan
bulan
juli
dan
Agustus.
program
software
perubahan
dari
suhu
bentuk
menggunakan
“surfer”
peta
program
udara tersebut.
software
metode analisa regresi dan korelasi, untuk
III. METODOLOGI PENELITIAN
mengetahui seberapa kuat hubungan masing-
III.1 Tahapan Penelitian
masing variabel dan mengetahui seberapa
III.2.1 Kajian Pustaka sebagai ide dalam
besar kecenderungan perubahan suhu udara
penelitian ini adalah pembuatan peta isotermis
permukaan dari tahun ke tahun maupun dari
dan menganisis kecenderungan perubahan
bulan ke bulan.
suhu
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
udara
kota
Makassar.
III.2.2
Pengambilan data pengumpulan data cuaca
IV.1 Bentuk Peta Isotermis
diambil dari Balai Besar Badan Meteorologi Berdasarkan hasil pengolahan data
dan Geofisika Makassar stasiun Hasanuddin yang
Mandai meliputi :
dilakukan
bentuk
peta
isotermis
1.
Data suhu udara permukaan
tergantung dari keadaan suhu udara di kota
2.
Data curah hujan
Makassar. Dari hasil pembuatan peta yang
3.
Data kelembaban udara
dilakukan mulai tahun 1993 sampai 2011.
4.
Data tekanan udara
Gambar 1 terlihat perubahan suhu udara
5.
Data kecepatan angin
permukaan dari tahun ke tahun pada tempat
6.
Data radiasi matahari
tertentu
Data
tersebut
merupakan
data
rata-rata
bulanan selama 18 tahun (208 bulan ) Januari 1993 hingga Desember 2011.
isotermis.
di
kota
Makassar
dari
bentuk
IV.2.3 Kecenderungan Perubahan Suhu Udara Permukaan Dari hasil menganalis data dapat dilihat kecenderungan perubahan suhu udara permukaan dari tahun 1993 sampai 2011. Tahun
yang
paling
tinggi
tingkat
kecenderungan terjadi pada tahun 1996 dan
Gambar 1. Bentuk peta isotermis
tahun
IV.2Hubungan Faktor-Faktor Cuaca
2010
yaitu
0,8
%,
dan
tingkat
kecenderungan yang paling rendah terjadi pada tahun 2006 yaitu 0,4 %. Kecenderungan
dengan Suhu Udara Permukaan Suhu udara permukaan adalah salah satu unsur cuaca yang merupakan besaran fisis terukur dan dapat menerangkan keadaan cuaca di suatu tempat. Hal tersebut di karenakan
perubahan suhu udara dari bulan Januari sampai bulan Desember yang di tinjau dari tahun 1993 sampai tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 3..
suhu udara bersifat dinamis dan sangat di pengaruhi oleh unsur-unsur cuaca seperti curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara, kecepatan
udara,
dan
intensitas
radiasi
matahari. Dari hasil pengolahan data dapat dikatakan bahwa faktor-faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap perubahan suhu udara Gambar 3. Dari grafik dapat kecenderungan perubahan suhu permukaan dari tahun ke tahun.
permukaan seperti terlihat pada Gambar 2.. Hubungan Radiasi Matahari Dan Suhu Udara
Suhu Udara(°C )
28
Bulan yang paling tinggi tingkat
y = -0.0005x 2 + 0.0713x + 24.363 R2 = 0.2993
27.5
dilihat udara
kecenderungan terjadi pada bulan Januari dan
27
bulan September yaitu 0,9 %, karena pada
26.5 26 0
20
40
60
80
100
Radiasi Matahari (%)
Gambar 2 Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa radiasi matahari sangat berpengaruh terhadap perubahan suhu udara permukaan.
bulan Januari merupakan puncak dari musim hujan
(ekstrim)
sedangkan
pada
bulan
September merupakan akhir dari musim kemarau
dan
tingkat
kecenderungan
perubahan yang paling rendah terjadi pada bulan Juli yaitu 0,35 %. Hal ini disebabkan bahwa kecenderungan perubahan suhu udara
permukaan dipengaruhi oleh faktor-faktor
tingkat
cuaca seperti curah hujan, tekanan udara,
yang paling rendah terjadi pada bulan
kelembaban udara, kecepatan angin, dan
Juli sekitar 0,35 %. 4.
Kecenderungan
perubahan
perubahan
suhu
udara permukaan dipengaruhi oleh
1,000 0,900 0,800 0,700 0,600 0,500 0,400 0,300 0,200 0,100 0,000
faktor-faktor
cuaca
seperti
curah
hujan, radiasi matahari, kelembaban
udara.
S
Ju Ag li us tu s ep te m be r O kt o N ber ov em b D es er em be r
ei M
Ju ni
udara, kecepatan angin, dan tekanan
Ja nu a Fe ri br ua ri M ar et A pr il
Kecenderungan
intesitas radiasi matahari (Gambar 4).
kecenderungan
Bulan
Gambar
4.
Dari
kecenderungan
grafik
dapat
dilihat
perubahan
suhu
udara
permukaan dari bulan ke bulan
V. KESIMPULAN Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Bentuk peta isotermis tergantung dari keadaan suhu udara permukaan di
DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1991, Kapita Selekta Dalam Agrometeorologi, Penerbit ITB, Bogor. Jonas M.K. Dake, 1985, Hidrologi Tehnik, Penerbit Erlangga, Jakarta. Seemam Y.I Chirkov, J. Lomes B. Primaut, 1979, Agrometeorology, SpingerVerlag Berlin Heidelberg, New York.
kota Makassar selama periode 19932011. 2.
Handoko, 1995, Klimatologi Dasar, Penerbit PT Dunia Pustaka jaya, Jakarta.
Tahun yang tingkat kecenderungan perubahan suhu udara permukaan yang paling tinggi di wilayah kota Makassar yakni pada tahun 1996 dan 2010 yaitu sekitar 0,8 %. Dan tingkat
Massinai,
Muh. Altin, 2002, Perpetaan, Program Studi Geofisika, Universitas Hasanuddin Makassar.
Prawirowardoyo, Susilo, 1996, Meteorologi, Penerbit ITB, Bandung.
kecenderungan yang paling rendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sekitar 0,4 %. 3.
Bulan yang tingkat kecenderungan perubahan suhu udara permukaan
Purwono Dkk. Program Pasca Sarjana IPB, 2003, Perubahan Iklim Global , diperoleh dari http: http://www.tanahlaut.go.id/gambaran_umum.htm diakses tanggal 5 April 2010.
yang paling tinggi di wilayah kota Makassar yakni pada bulan Januari dan Desember yaitu sekitar 0,9%.Dan
Soekardi Wisnubroto dkk. 1983, Asas-asas Meteorologi Pertanian, Penerbit
Ghalia Indonesia, Universitas Gajah Mada. …………, 2000, Iklim, diperoleh dari http://www.asiamaya.com/panduasia/ philipina/e-01land/ep-lan11.htm diakses pada tanggal 5 April 2010 Siagian Sugiarto, Dergibson, 2002, Metode Statiska, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono, 1998, Stastika Untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.