ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PENGOLAHAN COKLAT DENGAN CONTOH

tapi dari 440 ribu ton biji kakao yang diproduksi dalam negeri hanya 30 ribu ton ... pengembangan industri pengolahan coklat baik menjadi produk antar...

22 downloads 958 Views 1MB Size
i

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PENGOLAHAN COKLAT DENGAN CONTOH KASUS ALANIA CHOCOLAVA

MUHAMAD ZULKYFLI LUTHAN

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

ii

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan coklat Dengan Contoh Kasus Alania Chocolava adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014 Muhammad Zulkyfli Luthan NIM H34100073

ii

iii

ABSTRAK MUHAMAD ZULKYFLI. Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan coklat Dengan Contoh Kasus Alania Chocolava. Dibimbing oleh RATNA WINANDI. Indonesia merupakan negara penghasil biji coklat ke tiga terbesar didunia, tapi dari 440 ribu ton biji kakao yang diproduksi dalam negeri hanya 30 ribu ton yang diolah menjadi coklat olahan jadi. Alania chocolava merupakan salah satu industri pengolahan coklat yang mengolah coklat dasar (kakao bubuk, kakao liquor, dan lemak kakao) menjadi berbagai makanan dari coklat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan bisnis dari industri pengolahan coklat di Indonesia untuk melihat bagaimana tingkat kelayakan industri coklat yang ada di dalam negeri dengan contoh kasus usaha pengolahan coklat Alania Chocolava. Hasil penelitian dari aspek keuangan, Alania Chocolava layak dijalankan, karena hasilnya menunjukkan NPV positif sebesar Rp 1 274 140 425, net b / c senilai 2, lebih dari 1. IRR adalah 33 persen lebih besar dari tingkat diskonto yang 7%., payback period 3 tahun 4 bulan, dan analisis switching value menunjukan penurunan penjualan sampai 15,6 persen. Analisis aspek non-finansial, yang meliputi aspek hukum, manajemen, teknis, pasar layak untuk dijalankan Kata kunci: Alania Chocolava, analisis kelayakan, aspek keuangan, aspek nonkeuangan ABSTRACT MUHAMAD ZULKYFLI. Feasibility Analysis Business chocolate processing with case Alania Chocolava Company. Supervised by RATNA WINANDI. Indonesia is the 3rd largest cocoa bean producer in the world, but of 440 thousand tons of cocoa beans in the country is only 30 thousand tons were processed into chocolate foods. Chocolava Alania is one of the companies that process the chocolate base (cocoa powder, cocoa liquor and cocoa butter) into a variety of foods from chocolate. . The purpose of this study was to analyze the feasibility of the business of cocoa processing industry in Indonesia to see how the level of the existing feasibility chocolate industry in the country with cocoa processing business case Chocolava Alania. The results of the study of the financial aspects, Alania Chocolava decent run, because the results show a positive NPV of Rp 1 274 140 425greater than zero, the net b / c worth 2 feasible because more than 1. IRR is 33 percent greater of the discount rate was set at 7 percent. payback period of 4 years and 3 months, analitical switching value showed maximum decrease of sales until 15,6 persen. Analysis of the nonfinancial aspects, which include legal aspects, management, technical, market feasible Keywords : Alania Chocolava, Feasibility analysis, Financial aspects, nonfinancial aspects

iv

v

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PENGOLAHAN COKLAT DENGAN CONTOH KASUS ALANIA CHOCOLAVA

MUHAMAD ZULKYFLI LUTHAN Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

vi

vii

Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan Coklat dengan Contoh Kasus Alania Chocolava Nama : Muhamad Zulkyfli Luthan NIM : H34100073

Disetujui oleh

Dr Ir Ratna Winandi, MS Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Dwi Rachmina, MSi Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

viii

ix

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan maret 2014 ini ialah usahatani, dengan judul Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan Coklat dengan Contoh Kasus Alania Chocolava. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis usaha kelayakan perusahaan pengolahan coklat dengan mengambil contoh kasus Alania Chocolava cabang Jl Pangrango kota Bogor. Metode yang dilakukan adalah analisis secara kuaitatif dan kuantitatif dengan bantuan software Microsoft Excel 2010 dan interpretasi data secara deskriptif. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Ratna Winandi, MS atas bimbingannya selama penulisan skripsi dan kepada Ibu Yanti Nuraeni M, SP, MAgribuss serta Ibu Siti Jahroh, Ph.D atas koreksinya selaku dosen penguji. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Riza selaku supervisor Alania Chocoalava atas pemberian izin untuk melakukan penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, dan teman-teman Agribisnis 47 atas doa dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi, namun demikian penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Juli 2014 Muhamad Zulkyflli Luthan

x

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

ix

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

6

Manfaat Penelitian

6

Ruang Lingkup Penelitian

6

TINJAUAN PUSTAKA

7

Analisis Kelayakan Bisnis

7

Definisi Coklat

8

KERANGKA PEMIKIRAN

10

Kerangka Pemikiran Teoritis

10

Kerangka Operasional

14

METODE

17

Lokasi dan Waktu Penelitian

17

Jenis dan Sumber Data

17

Metode Pengumpulan Data

17

Metode Pengolahan dan Analisis Data

17

Analisis Switching Value

19

Asumsi Dasar

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

20

Profil perusahaan

20

Analisis Non Finansial

20

Analisis Finansial

33

SIMPULAN DAN SARAN

39

SIMPULAN

39

SARAN

40

DAFTAR PUSTAKA

40

xi

LAMPIRAN

42

RIWAYAT HIDUP

64

xii

DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5

Penghasil kakao terbesar dunia tahun 2010-2013a Negara tujuan ekspor biji kakao Indonesiaa Negara pengkonsumsi coklat terbanyak dunia tahun 2013 Produsen coklat di dunia tahun 2013a hasil analisis kriteria investasi Alania Chocolava

1 2 2 3 38

DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4

Diagram Alir analisis kelayakan bisnis Permintaan produk chocolava tahun 2011-2014 Struktur organisasi Alania Chocolava Layout bangunan Alania Chocolava

16 24 26 32

DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7

Cash flow Alania Chocolava 2011-2016 Laporan Laba rugi Chocolava 2011-2015 Biaya Investasi chocolava Jl Pangrango Penjualan chocolava tahun 2012 dan 2013 Cashflow penurunan penjualan 20% Cashflow penurunan penjualan 30% Perhitungan switching value Alania Chocolava

42 46 48 50 52 56 60

1

PENDAHULUAN Latar Belakang Komoditi perkebunan merupakan salah satu komoditi yang memiliki prospek positif untuk dikembangkan karena banyak sekali industri saat ini yang menggunakan komoditi perkebunan sebagai bahan bakunya untuk diolah menjadi berbagai macam produk turunan. Banyaknya permintaan akan komoditi perkebunan Indonesia, menjadikan komoditi perkebunan sangat berpengaruh besar terhadap PDB negara. Berdasarkan data yang disampaikan kementrian pertanian tahun 2013 kontribusi PDB subsektor perkebunan terhadap sektor pertanian (diluar kehutanan dan perikanan) atas dasar harga berlaku meningkat 8,14 persen dari 19,9 persen pada Tahun 2011 menjadi 21,52 persen di Tahun 2012, untuk PDB atas dasar harga konstan 2000 meningkat 30,98 persen dari 18,6 persen pada Tahun 2011 menjadi 24,36 persen di Tahun 2012. Kakao merupakan salah satu komoditi unggulan perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Indonesia saat ini adalah produsen biji kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Produksi rata-rata biji kakao nasional dari tahun 2010-2013 secara umum terjadi sedikit penurunan pada tahun 2012 tetapi rata-rata produksi nasional berada pada angka 400 ribu ton/tahun (Tabel 1). Tabel 1 Penghasil kakao terbesar dunia tahun 2010-2013a Negara/tahun 2010/2011 2011/2012 2012/2013 ( dalam 000 Ton) Pantai Gading 1 511 1 486 1 480 Ghana 1 025 879 850 Indonesia 440 450 430 a

Sumber: ICCO 2013

Berdasarkan data International Trade Center 2011 dalam Outlook Industri 2012, ekspor biji kakao Indonesia hingga tahun 2009 yang ditampilkan dalam Tabel 2, menunjukkan bahwa sebagian besar produksi biji kakao Indonesia diekspor ke negara tetangga malaysia dengan proporsi hampir sepertiga dari total produksi kakao nasional. Malaysia ternyata lebih mempriorotaskan pengembangan industri pengolahan coklat baik menjadi produk antara dan coklat jadi, dibandingkan budidaya biji kakao seperti Indonesia

2

Tabel 2 Negara tujuan ekspor biji kakao Indonesiaa No

Negara Tujuan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Malaysia United States Brazil Singapore China Lainnya

a

2009 (Ton) 183 081 120 302 41 645 55 887 7 122 31 268

Sumber: International Trade Center 2011 dalam Outlook Industri 2012

Data BPS menunjukkan volume ekspor coklat olahan Indonesia pada tahun 2009 hanya mencapai 115.170 ton yang terdiri dari produk antara (cocoa liquor, cocoa cake, cocoa butter, cocoa powder) sebanyak 83.642 ton dan produk akhir sebanyak 31.528 ton. Konsumsi coklat negara asia khususnya Indonesia sangatlah kecil. Menurut laporan perusahaan analisis pasar Euromonitor International, saat ini orang India mengkonsumsi sekitar 169 gram coklat per tahunnya, Cina hanya sekitar 99 gram per tahun per kapita dan di Indonesia sendiri konsumsi coklat perkapita pertahun kurang dari satu kilogram yaitu sebesar 0.02 kg/kapita/tahun. Sedangkan di Jepang baru mencapai 1 kg/kapita/tahun. Berdasarkan penelitian dari Leatherhead Food Research tahun 2013 telah didapatkan negara pengkonsumsi coklat terbanyak yang didominasi negara-negara Eropa Tabel 3 Negara pengkonsumsi coklat terbanyak dunia tahun 2013 Konsumsi coklat Populasi GDP tahun 2011 Negara perkapita (Kg) (Juta) (US $ Miliar) Switzerland 11.9 7.9 659.3 Ireland 9.9 4.6 217.3 UK 9.5 62.7 2445 Austria 8.8 8.4 417.7 Belgium 8.3 11 513.7 Germany 8.2 81.8 3601 Norway 8.0 4.9 485.8 Denmark 7.5 5.6 333.6 Canada 6.4 34.5 1736 France 6.3 65.4 2773 Poland 6.1 38.5 514.5 Russia 5.9 143 1858 Australia 5.9 22.32 1379 US 5.5 313.9 14990 Sumber : Leatherhead Food Research (2013)

3

Sebaran negara-negara pengkonsumsi coklat terbanyak di dunia rata-rata berada di benua eropa sedangkan negara penghasil biji kakao tidak termasuk di dalamnya. Kenyataan ini menjadi pertanyaan besar, kenapa negara yang sudah nyata memiliki keunggulan absolut dalam hal memproduksi biji kakao, tetapi rakyatnya mengkonsumsi coklat lebih sedikit dibanding negara yang sama sekali tidak memproduksi biji kakao. Masalah yang mungkin terjadi adalah pada industri coklat yang kurang berkembang, khususnya di Indonesia. Sebagai contoh, menurut laporan market survey produk kakao dipasar Jerman tahun 2010 dari kementrian perdagangan, menyebutkan bahwa hasil dari industri coklat di Jerman telah meningkatkan pendapatan perkapita hingga 46 euro pertahun. Negara-negara Eropa seperti Jerman membeli coklat dasar (kakao bubuk, kakao liquor, kakao butter) dari negara lain dan juga indonesia kemudian mengubahnya menjadi berbagai macam coklat olahan, coklat olahan itu yang kemudian dipasarkan di negara lain khususnya indonesia, salah satu coklat Jerman yang terkenal adalah Toblerone Indonesia yang merupakan tiga besar penghasil biji kakao dunia, selama ini belum memfokuskan pada industri hilir biji kakao khususnya coklat. Industri hilir kakao justru berkembang di negara-negara yang relatif tidak memiliki sumber bahan baku biji kakao, seperti negara-negara Eropa, Amerika Serikat, China, Malaysia dan Singapura. Berdasarkan data dari ICCO (2013), menunjukan industri pengolahan coklat saat ini masih dikuasai oleh negara-negara di Eropa yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Produsen coklat di dunia tahun 2013a Penjualan bersih 2012 (US$ 000000)

Perusahaan Mars Inc (USA) Mondelez International Inc (USA) Barcel SA, Division of Group Bimbo (Mexico) Nestle SA, (Switzerland ) Meiji Co Ltd (Japan) Hershey Foods Corp (USA) Ferrero Group (Italy) Chocoladenfabriken Lindt & sprungli (Switzerland) August Storck KG (Germany) Yildiz Holding (Turkey) a

16 800 15 480 14 095 12 808 12 428 6 460 5 627 AG

2 791 2 272 2 200

Sumber: ICCO (2013)

Berdasarkan data tersebut, perusahaan pengolah coklat terbesar di dunia berasal dari negara-negara lain yang tidak termasuk penghasil biji kakao. Indonesia sebagai negara penghasil biji kakao seharusnya memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan industri hilir pengolahan coklat, tetapi

4

kenyataanya sampai saat ini tidak banyak perusahaan pengolahan coklat Indonesia yang dapat menjual produk dengan merek sendiri secara besar baik di domestik atau ekspor. Indonesia sebagai penghasil biji kakao terbesar ke tiga di dunia perlu mengembangkan ke arah subsistem lainya khususnya industri pengolahan. Pemerintah saat ini telah menetapkan kebijakan berupa bea keluar untuk ekspor biji kakao. Hal ini bisa menjadi dorongan pengusaha biji kakao untuk lebih memilih mengekspor coklat dasar atau olahan dibanding mengekspor biji kakao. Perusahaan makanan yang menggunakan coklat sebagai bahan dasarnya yang terdaftar di Kementrian Perindustrian saat ini mencapai 105 perusahaan dan Industri pengolahan biji kakao dan coklat di Indonesia yang terdaftar di Kementrian Perdagangan saat ini berjumlah 28 perusahaan. Perusahaan yang pengolahan biji kakao dan coklat yang ada di Indonesia, menurut ketua Askindo dalam diskusi tentang kakao ternyata 7 perusahaan dikuasai negara asing dengan kapasitas produksi hingga 75persen dari total biji kakao indonesia yang diolah di domestik. Hal ini sangat disayangkan karena pengusaha pengolahan dalam negeri masih kalah bersaing dengan perusahaan yang dikelola negara asing. Daftar perusahaan tersebut antara lain PT Papandayan Cocoa Industry atau Barry Calebaut kapasitas giling 120.000 ton/tahun. PT Asia Cocoa Indonesia-Batam dengan kapasitas 120.000 ton/tahun. Cargill kapasitas giling 60.000 ton/tahun. PT Mars Indonesia kapasitas giling 30.000 ton/tahun. JB Cocoa kapasitas giling 30.000 ton/tahun. Barry Comextra kapasitas giling 30.000 ton/tahun. PT Cocoa Ventures Indonesia kapasitas giling 14.000 ton/tahun. Rendahnya minat pengusaha dalam negeri untuk mengembangkan industri pengolahan coklat di Indonesia diduga karena kurang tertariknya investor dalam negeri, dan lebih tertarik hanya menjual biji kakao, karena selain pasar penjualan biji kakao dari Indonesia sangat luas, permintaan biji kakao dunia setiap tahunya selalu meningkat. Investor domestik ragu berinvestasi pada industri pengolahan coklat diduga karena besarnya teknologi yang harus dikuasai dan diinvestasikan akan tidak sebading dengan penerimaan jika mengembangkan industri pengolahan coklat di Indonesia, tetapi dari sisi ekonomi perlu dilakukan analisis kelayakan usaha pengolahan coklat, untuk melihat seberapa besar tingkat keuntungan jika membuat pengolahan coklat. Layak atau tidaknya pembuatan pengolahan coklat di Indonesia, aspek mana yang kira-kira yang mempengaruhi kelayakan usaha, dan nantinya akan menjadi masukan bagi para pengusaha dan investor dalam negeri untuk mengembangkan industri pengolahan coklat Perumusan Masalah Alania Chocolava merupakan salah satu perusahaan yang mengolah coklat dasar ( kakao bubuk, kakao liquor, kakao lemak) menjadi makanan-makanan coklat yang berada di Kota Bogor. Kota Bogor sendiri untuk saat ini sudah ada beberapa individu atau perusahaan yang mengolah coklat dasar (cocoa butter, cocoa powder, cocoa liquor) menjadi makanan coklat kemudian menjualnya langsung dengan konsep kafe, antara lain Alania Chocolava, Chocomorry yang masih satu manajemen dengan Cimory, Death by Chocolate yang menggabungkan

5

konsep coklat dengan makanan berat, D Chocolate Fountain yang mengolah coklat dengan campuran buah, dan Waroeng Coklat yang fokus membuat coklat bar dengan macam rasa. Lokasi penelitian usaha pengolahan coklat adalah Alania Alania Chocolava, merupakan salah satu perusahaan pengolahan coklat yang didirikan sejak Juli 2009 di Bogor. Alania Chocolava memfokuskan pada pengolahan coklat dasar asli Indonesia menjadi beberapa produk seperti coklat bar, minuman coklat, coklat blok, dan aneka cake coklat. Pada tanggal 1 Mei 2011 perusahaan Alania Alania Chocolava mendirikan sebuah kafe yang juga sebagai store penjualan sekaligus lokasi produksi untuk berbagai macam makanan olahan dari coklat. Sampai saat ini Alania Chocolava sudah memiliki 5 cabang perusahaan 3 di Kota Bogor dan 2 di Jakarta, tetapi lokasi pertama adalah di Jalan Pangrango yang menjadi lokasi penelitian, dan baru di tahun 2013-2014 Alania Chocolava membuka cabang perusahaan lain di beberapa daerah Bogor dan Jakarta. Semua cabang masih diatur oleh satu manajemen, hanya saja kegiatan produksi dilakukan masingmasing tempat. Pemilihan Alania Chocolava diakarenakan kondisi usaha pengolahan dan penjualan produk olahan coklat Alania Chocolava sangat cepat berkembang dibanding pesaing lainya, hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun sudah mempunyai 5 cabang. Pemilihan lokasi Alania Chocolava yang berada di Jalan Pangrango karena merupakan lokasi strore dan tempat produksi pertama yang dibuat Alania Alania Chocolava. Atas pertimbangan itu kondisi kelayakan investasi bisnis Alania Chocolava yang pertama, bisa dijadikan salah satu faktor pemilik untuk membuka cabang-cabang yang lain. Kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan Alania Alania Chocolava saat ini adalah dengan mengolah bahan intermediate seperti cocoa powder, cocoa butter, cocoa liquor untuk menjadi berbagai macam makanan berbahan dasar coklat, seperti cake, coklat bar, minuman coklat. Industri coklat Alania Chocolava tidak mengolah biji kakao menjadi coklat tetapi di mulai dari produk intermediet, sehingga tidak dibutukan pabrik khusus untuk lokasi produksi. Tempat produksi dan tempat penjualan berada disatu tempat yang sama untuk memudahkan penjualan dan mengurangi biaya produksi. Usaha pengolahan coklat seperti Alania Chocolava lakukan, penentuan lokasi usaha yang strategis sangat penting diperhatikan karena produk yang dihasilkan akan langsung dijual kepada konsumen ditempat dimana produk dihasilkan. Sehingga investasi bangunan merupakan investasi yang sangat penting, dan penentuan jenis produk olahan juga harus disesuaikan dengan kondisi pasar dimana lokasi usaha berada Analisis kelayakan investasi bisnis perusahaan Alania Alania Chocolava dilakukan untuk melihat bagaimana kelayakan suatu usaha pengolahan coklat, yang nantinya diharapkan akan meningkatkan minat investor dalam negri untuk mengembangkan industri coklat nasional dalam rangka menaikan nilai tambah kakao indonesia. Analisis ini nantinya juga akan membantu pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik dari aspek finansial dan non finansial sehingga akan meningkatkan pendapatan dari perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang terkait dengan analisis kelayakan usaha dari Alania Alania Chocolava adalah sebagai berikut:

6

1.

2.

Bagaimana kelayakan bisnis pengolahan coklat Alania Chocolava dilihat dari aspek finansial, aspek pasar, aspek manajemen dan hukum, aspek teknis, aspek sosial? Berapa penurunan penjualan maksimal dengan analisis switching value Tujuan Penelitian

1.

2. 3.

Penelitian ini bertujuan untuk: Menganalisis kelayakan dari perusahaan pengolahan coklat Alania Chocolava dari aspek pasar, aspek manajemen dan hukum, aspek teknis, aspek sosial Menganalisis kelayakan dari Perusahaan pengolahan coklat Alania Chocolava dari aspek finansial Melakukan analisis switching value terhadap batas penurunan maksimum dari penjualan sampai usaha masih layak dijalankan Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat dari dilakukannya penelitian ini diantaranya sebagai berikut : 1. Bagi pelaku bisnis atau investor, penelitian ini berguna untuk memberikan solusi terhadap pengambilan keputusan investasi khususnya industri coklat Indonesia Bagi peneliti sendiri, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan 2. dalam bidang studi yang diminati 3. Bagi akademisi, penelitian ini berguna sebagai bahan acuan terhadap penelitian selanjutnya dan sebagai bahan pendukung pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu kegiatan investasi.

Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Alania Chocolava daerah Bogor di Jalan Pangrango karena merupakan pusat dan kafe pertama dari Alania Alania Chocolava. Analisis kelayakan investasi bisnis Alania Chocolava yang akan dilakukan meliputi : 1. Analisis dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek manajemen dan hukum, aspek teknis dan aspek sosial 2. Analisis aspek finansial yaitu dengan menganalisis berdasarkan kriteria investasi seperti Net Present value (NPV), Net B/C, internal rate of return (IRR). Dan Payback Period.(PP) 3. Analisis switching value dengan mempertimbangkan terjadinya perubahan biaya pada variabel bahan baku.

7

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Kelayakan Bisnis Analisis kelayakan bisnis merupakan cara analisis untuk mengetahui apakah suatu kegiatan bisnis atau investasi yang akan dilakukan dapat memberikan profit yang direncanakan saat dilakukan. Setelah melakukan analisis kelayakan terhadap suatu bisnis barulah diputuskan untuk menolak untuk menjalankan suatu rencana bisnis yang akan dibuat, atau memberhentikan suatu bisnis yang sedang berjalan karena secara analisis tidak akan memberi manfaat yang sesuai selama umur bisnis atau melakukan perbaikan diaspek-aspek yang membuat bisnis tersebut tidak layak. Penilaian dari melihat kelayakan suatu bisnis antara lain meliputi aspek finansial, dan aspek non-finansial yang terdiri dari, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen-hukum, aspek sosial. Nurmalina et al(2010) Penelitian Terdahulu terdahulu terkait analisis kelayakan usaha antara lain penelitian dari Hamdani 2009 tentang analisis pembuatan industri pengolahan kakao skala kecil di kabupaten Tanggamus Lampung. Analisis ini mengkaji pembuatan pengolahan kakao skala 50ton biji kakao, dengan kapisatas produksi 20 ton lemak kakao, 22 ton bubuk kakao, dengan biaya investasi sebesar 1,2 milyar, dengan perbanding 750 juta aset, dan 450 juta modal kerja. Ruang lingkup penelitian yang dilakukan terkait kelayakan dari aspek finansial, aspek pasar dan pemasaran, teknis, manajemen dan hukum. Hasil penelitian menujukan dari aspek pasar dipilih produk lemak kakao, bubuk kakao, dan olahan minuman kakao sebagai produk. Analisis aspek finansial menunjukan dari umur ekonomis 10 tahun yang didasarkan pada investasi peralatan yang dikeluarkan, menunjukan bahwa NPV yang dihasilkan sebesar Rp. 482 juta, dengan IRR sebesar 24,5persen dan B/C rasio 1,5 serta PP selama 3 tahun 9 bulan yang mana menunjukan usaha ini layak dijalankan. Analisis sensitifitas terhadap kenaikan bahan baku serta penurunan harga jual menunjukan batas maksimal harga mencapai 21.500 dan rasio penurunan harga jual sebesar 2 kali lipat harga awal. Analisis kelayakan pembuatan suatu industri seperti pabrik perlu menganalisis masalah perizinan dan masalah kelayakan lingkunga, penelitian ini sudah memperhitungkan terkait legalitas, perizinan apa saja yang harus diurus sebelum memulai usaha, dan sudah memperhitungkan masalah penanganan limbah terkait aspek lingkungan. Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor Jawa Barat oleh Heidyaningsih (2009) dengan ruang lingkup penelitian yang mencangkup aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial layak dijalankan. Analisis kelayakan secara finansial dilakukan dengan diskonto 7 persen, diperoleh NPV sebesar Rp 632.62 juta selama umur bisnis atau lebih besar dari nol. Kemudian Net B/C yang dihasilkan sebesar 3. Pada penghitungan IRR diperoleh hasil sebesar 27 persen yang mana lebih besar dari tingkat diksontonya 7persen. Melalui penghitungan Payback Period menunjukkan hasil bahwa nilai investasi akan kembali dalam kurun waktu 6 tahun 7 bulan. Dalam analisis sensitivitas yang dilakukan, dapat diketahui bahwa perusahaan tidak sensitif terhadap penurunan jumlah ouput hingga tujuh persen.

8

Kelayakan usaha ini pun tidak sensitif terhadap perubahan yang ada pada penurunan harga output 5 persen, karena nilai IRR sebesar 20 persen sementara nilai Net B/C sebesar 2.33 dan Payback Period 8 tahun 5 bulan. Aspek finansial yang dilakukan, khususnya analisis sensitivitas sudah dilakukan dengan sangat mendalam, dengan melihat trend kenaikan harga dan jumlah output yang pernah terjadi dalam usaha. Analisis kelayakan bisnis kedai kopi mobile di kota Bogor oleh Alhusna (2011) menganalisis kelayakan dari aspek finansial, aspek pasar, aspek manajemen, aspek teknis, dan aspek sosial. Berdasarkan hasil penelitian aspek finansial menunjukan usaha layak dijalankan karena mendapat NPV sebesar Rp 215.185.000 . Nilai IRR sebesar 38persen, Net B/C 2,221 dengan PP selama 3 tahun 8 bulan dibanding umur analisis usaha selama 10 tahun. Analisis sensitivitas dari penelitian ini menunjukan bahwa saat terjadinya kenaikan bahan baku sebesar 14persen, bisnis masih dapat dijalankan, dan dari analisis switching value didapat, batas maksimal kenaikan harga bahan baku sampai perusahaan mendapat NPV sama dengan nol adalah 16,9 persen. Penunjukan ini merupakan analisis perencanaan untuk membuat usaha kedai kopi, dalam analisis ini semua penggunaan barang sudah dijabarkan secara sempurna, kekurangan hanya terjadi pada perkiraan analisis sensitivitas, tidak dijelasan bahan baku apa saja yang berpotensi mengalami kenaikan. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu melihat dari jenis usaha yang dilakukan berkaitan dengan usaha pengolahan coklat dan makanan. Metode analisis kelayakan usaha yang dilakukan penelitian terdahulu juga memiliki kesamaan karena menganalisis aspek finansial, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial. Perbedaan yang ada dibandingkan dari penelitian terdahulu adalah lokasi dan waktu penelitian ini dilakukan dan beberapa perbedaan metode yang dipilih peneliti terdahulu Definisi Coklat Coklat merupakan olahan dari tanaman kakao yang menurut sejarah pada awalnya banyak tumbuh disepanjang sungai amazon sampai ke daerah meksiko. Penduduk amerika latin kemudian memanfaatkan biji kakao untuk membuat coklat, hal ini diketaui setelah tangki-tangki dari Suku Maya dan Aztec yang ditemukan disekitar Puerto Rico ternyata mengandung residu coklat. Coklat masuk kedaratan Eropa dan mulai menjadi sangat terkenal pada sekitar abad 16-17 dimana perwakilan Bangsa Guatemala membawa minuman coklat untuk Raja Spanyol. Kemudian coklat menyebar di eropa sebagai sebuah minuman di kalangan elit, karena sangat berharganya coklat saat itu tahun 1657 di London dibuka gudang penyimpanan coklat dengan nama “House of Chocolate” untuk menyimpan cadangan coklat. Sampai abad 17, di daratan Eropa coklat terkenal sebagai minuman elit yang menyegarkan. Sehingga bentuk coklat sampai saat itu masih berupa liquid. Coklat padat baru ditemukan di Eropa pada abad 18. Pembuatan coklat yang dilakukan oleh Bangsa Eropa masih mempertahankan resep dari Suku Maya dan Aztec yaitu dengan terlebih dahulu memfermentasikan biji baru kemudian

9

dikeringkan lalu dipanggang dan terakhir digiling. Seiring berkembangnya teknologi, teknik pengolahan coklat juga berkembang, salah satunya metode emulsifikasi yaitu mencampurkan coklat dengan karbonasi kalium dan natrium untuk memudahkan gilingan coklat bercampur dengan air, atau mencampur coklat dengan susu. Walaupun coklat pertama kali ditemukan diamerika latin, tetapi sampai saat ini tekhnologi dan industri pengolahan coklat terbesar dan terbanyak ada pada daratan eropa. Cocoa Powder (Bubuk Kakao) Bubuk kakao merupakan bentuk bubuk dari kakao padat. Kakao padat sendiri merupakan zat sisa setelah prosess mengekstrak coklat butter dari biji kakao. Bubuk coklat alami memiliki warna coklat muda dan tingkat pH 5.1-5.4. Olahan cocoa powder warnanya lebih gelap , mulai dari merah kecoklatan hampir hitam, dengan pH 6.8-8.1. Proses alkalisasi mengurangi kepahitan dan meningkatkan kelarutan, yang penting untuk aplikasi produk minuman. Semua nilai-nilai pH ini dianggap aman untuk penggunaan makanan. Dalam padatan kakao ini mengandung banyak antioksidan flavanoid. Jumlah flavonoid tergantung pada jumlah pengolahan dan manufaktur bubuk kakao. Kakao bubuk dapat mengandung sampai 10persen flavonoid dari masa biji kakao. Buah dan biji kakao mengandung kadar flavonoid tinggi, tetapi ketika kakao diproses dengan alkali, flavanoidnya secara substansial berkurang. Flavanoid juga ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Manfaat kesehatan tertentu dari flavanoid ini adalah membantu penyemuhan penyakit jantung koroner dan stroke. Manfaat mekanisme ini dapat memperbaiki fungsi endotel, tingkat lipid, tekanan darah, dan resistensi insulin. Cocoa Liquor Cocoa liquor merupakan hasil dari pengolahan biji kakao yang masih murni danberbentuk cair . dalam cocoa liquor,mengandung jumlah kakao padat dan cocoa butter dalam proporsi yang kurang lebih sama. Proses menghasilkan cocoa liquor yaitu biji kakao yang telah difermentasi, kemudian dikeringkan dan dipanggang terakhir dipisahkan dari kulit bijinya, kakao yang sudah mengalami proses tersebut kemudian diolah menjadi pasta kakao. Pasta kemudian dilebur menjadi cocoa liquor, kemudian didinginkan dan dicetak menjadi blok-blok tanpa diberi pemanis. Coklat blok ini lah yang kemudian diolah dengan berbagai macam campuran untuk dijadikan produk olahan coklat. Cocoa liquor mengandung sekitar 53persen cocoa butter, sekitar 17persen karbohidrat , protein 11persen (Stevans,2011) Cocoa Butter Cocoa butter diperoleh dari biji kakao yang difermentasi, kemudian dipanggang, dan kemudian dipisahkan dari kulitnya. sekitar 54-58persen dari residu kakao adalah cocoa butter. Coklat liquor ditekan untuk memisahkan lemak kakao dari padatan kakao. Proses broma digunakan untuk mengekstrak cocoa butter dari bibi kakao. Cocoa butter biasanya dilakukan proses deodorizing untuk menghilangkan rasa yang kuat dan tidak diinginkan. Cocoa butter digunakan

10

sebagai campuran atau untuk pengencer dalam adonan coklat. Pada beberapa perusahaan makanan yang membuat coklat, cocoa butter biasanya diganti dengan minyak nabati lain seperti minyak sawit yang harganya lebih murah, tetapi tentu saja tidak bisa menggantikan tekstur dan aroma asli dari cocoa butter. Cocoa butter merupakan salah satu lemak yang diketahui paling stabil ditambah dengan kandungan antioksidan alami. Aroma yang sedap dari cacao dan sifat emolien dari cocoa butter telah menjadikan cocoa butter banyak digunakan dalam produk perawatan kulit, seperti sabun dan lotion .

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Investasi dan Bisnis Kegiatan investasi dilakukan suatu perusahaan dalam rangka mendapatkan pendapatan lebih besar. Cara yang dilakukan perusahaan dengan memutarkan sejumlah dana dimasa sekarang dalam suatu kegiatan usaha dengan maksud mendapatkan pendapatan lebih besar dimasa depan dari sejumlah biaya yang dikeluarkan dimasa sekarang. Investasi meruapakan suatu pilihan keputusan untuk mengembangkan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih panjang, selain melakukan perbaikan pada manajemen (Herbowo et al 2013). Menurut Nurmalinaet al, investasi merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dengan memanfaatkan berbagai macam sumber untuk mendapatkan suatu benefit. Invetasi bisa diartikan sebagai menanamkan sejumlah dana yang digunakan saat bisnis belum dijalankan dalam arti di masa persiapan dan di waktu usaha berjalan, dengan tujuan menginginkan pengembalian ditambah keuntungan yang diinginkan dalam waktu tertentu di masa depan.(William et al 1995) Kashmir dan jakfar (2010) menjelaskan ada dua jenis investasi yaitu invetasi nyata dan investasi finansial. Investasi nyata merupakan investasi yang dikeluarkan dalam barang tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, mesin-mesin. Invetasi finansial adalah investasi yang dikeluarkan bentuk pembelian saham, obligasi dan surat-surat berharga. Semua jenis dari kegiatan investasi ini bertujuan sama yaitu mengeluarkan sejumlah dana di awal dengan tujuan mendapat keuntungan di masa depan. Bisnis adalah kegiatan usaha yang diakukan dengan tujuan mendapat keuntungan sesuai dengan rencana bisnis yang telah dilakukan saat usaha itu dilakukan. Keuntungan dari bisnis ini bisa dirasakan di masa depan lebih dari 1-5 tahun jika investasi yang dikeluarkan besar dan berumur ekonomis lama, atau bisa langsung bisa didapatkan saat bisnis selesai dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun. Keuntungan merupakan tarrget utama dalam kegiatan bisnis, terutama dalam jangka panjang dan jangka pendek.

11

Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan dalam bisnis merupakan suatu studi dan analisis berdasarkan data dan informasi untuk mendapatkan kepastian apakah suatu investasi atau bisnis tersebut layak untuk dapat dilajankan berdasarkan apakah bisnis itu dapat memberi benefit lebih banyak dibandingkan cost investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Kelayakan bisnis dibagi dua, yaitu perhitungan dengan diskonto dan tanpa diskonto. Perhitungan dengan diskonto jika investasi yang dilakukan membutuhkan waktu panjang hingga 5-25 tahun tergantung dari lama umur investasi yang dilakukan dan berapa lama usaha masih dapat dijalankan sesuai umur ekonomis peralatan investasi, yang harus dipertimbangkan adalah adanya perbedaan waktu antara biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima selama umur bisnis yang panjang tersebut sehingga perlu diperhitungkan time value of money dengan mengalikan tingkat diskonto tertentu (Nurmalina et al 2010). Menurut herbst (1986) investasi yang membutuhkan beberapa tahun sampai jumlah yang dinvestasikan kembali, perlu memperhatikan interest rate dalam perhitungan, karena pada waktu yang sama jika uang diinvestasikan pada lembaga keuangan lain, bisa menghasilkan bunga beberapa persen, sehingga diperlukan tingkat diskonto tertentu jika investasi yang dikeluarkan membutuhkan beberapa tahun sampai tingkat pengembalian usaha dapat menutupinya.Sedangkan kelayakan bisnis tanpa diskonto, untuk bisnis yang kurang dari satu tahun. Hasil dari analisis data informasi dapat diputuskan tentang apakah proyek tersebut akan sukses saat dijalankan, dan bagaimana keberlanjutan dari proyek tersebut apakah akan dilanjutkan pada jangka waktu tertentu atau akan dihentikan. Analisis kelayakan bisnis bertujuan untuk menguji apakah bisnis yang akan dilakukan layak dikerjakan dan dilanjutkan dimasa yang akan datang. Untuk menguji kelayakan bisa dengan melihat dari beberapa aspek sebagai tolak ukur kelayakan yaitu, aspek finansial, aspek pasar, aspek manajemen, aspek tekhnis, dan aspek sosial- ekonomi . Aspek Finansial Aspek finansial melihat kelayakan suatu usaha dari kinerja keuangan perusahaan. Penilaian terhadap aspek keuangan meliputi sumber dana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi yang dibutuhkan selama umur bisnis, proyeksi aliran kas (cashflow) dan laporan laba/rugi, dan kriteria penilaian investasi (Kasmir dan Jakfar 2010). Sumber dana yang digunakan untuk investasi sangat penting diperhitungkan. Dana yang berasal dari pinjaman maka kewajiban untuk membayar pinjaman beserta beban bunga yang dikenakan akan mempengaruhi aliran uang keluar dari perusahaan. Investasi besar dengan jangka waktu yang panjang akan mempengaruhi lamanya umur bisnis. Dengan melihat estimasi pendapatan suatu usaha selama umur bisnis yang sudah diperkirakan, akan dapat di analisis apakah usaha tersebut layak untuk dijalankan. Perhitungan kelayakan investasi dengan jangka panjang tentu harus mempertimabangkan nilai uang di masa depan (time value of money), sehingga dalam penghitungannya digunakan discount factor agar dapat

12

dibandingkan antara sejumlah uang pada masa sekarang dengan sejumlah uang yang sama pada masa yang akan datang (Nurmalina et al 2010). Beberapa kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan adalah Net Present Value (NPV), Net Benefit Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (Kasmir dan Jakfar 2010). Cashflow (arus kas) merupakan aliran kas yang ada pada suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan hingga berakhirnya investasi tersebut (Kasmir dan Jakfar 2010). Aspek Non Finansial 1.

Aspek Pasar Aspek pasar dilakukan dengan pertimbangan sangat jarang usaha yang memerlukan bahan baku coklat sebagai bahan utama. Memproyeksi tentang permintaan dan penawaran akan suatu produk, terkait jumlah yang ditawarkan pesaing, bagaimana perkembangan dimasa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Aspek pasar menjadi penting untuk diperhatikan karena jika pasar yang ingin dituju oleh perusahaan tidak jelas maka akan menimbulkan risiko kegagalan bisnis yang besar (Kasmir dan Jakfar 2010). Analisis aspek pasar yang perlu diperhatikan adalah analisis tentang permintaan dan penawaran. Permintaan dirinci baik perhitungan total atau dirinci berdasar daerah, konsumen, perusahaan pemakai produk, dalam analisis permintaan perlu diperhitungakan berapa proyeksi permintaan di masa depan. Penawaran, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, seperti ada tidak barang pesaing atau barang subsitusi, kebijakan pemerintah dan lainya yang kira-kira berdampak terhadap penawaran (Nurmalina et al 2010) . Analisis segmentasi, terget, dan posisi pasar dalam analisis pasar juga perlu diperhatikan. Menurut kotler (2002) segmentasi pasar konsumen dibagi menjadi segmentasi demografis, menurut demografis membagi pasar kedalam kelompok usia, jenis kelamin, penghasilan, pendidikan, pekerjaan, agama, ras, kelas sosial, kewarganegaraan, ukuran keluarga. Segmentasi geografis, yaitu membagi segmen pasar berdasarkan lokasi atau wilayah seperti berdasar negara bagian, daerah propinsi, kota, atau lingkungan. Segmentasi psikografis, pasar dibagi kedalam segmen berdasar gaya hidup, kepribadian, nilai-nilai yang dianut, kelas sosial. Segmentasi prilaku, membagi pasar berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaan, tenggapan terhadap suatu produk. Setelah segmentasi pasar, selanjutnya menetapkan pasar sasaran yang layak untuk dimasuki dari segmen yang ada. Dalam memilih pasar sasaran, dilakukan evaluasi terhadap setiap segemen, kemudian memilih satu atau beberapa segmen untuk dimasuki. Setelah menetapkan pasar sasaran, kemudian ditentukan posisi pasar dari produk yang dihasilkan. Strategi penentuan posisi pasar antara lain dengan melakukan identifikasi keunggulan kompetitif dari produk (diferensiasi produk, personil,citra), kemudian memilih keunggulan kompetitif yang tepat, selanjutnya menjalankan posisi pasar yang dipilih (Kasmir dan Jakfar 2010).

13

Aspek pasar yang perlu dianalisis selanjutnya adalah penentuan bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang dipilih menggunakan 7P. Penentuan 7P dipilih, jika perusahaan tidak hanya menjual produk dalam kegiatan usahanya, tetapi ketersediaan jasa seperti pelayanan, keramahan, penentuan lokasi juga berperan penting terhadap terjualnya produk. Bauran pemasaran yang dianalisis antara lain product, price, place, promotion, process, people, phisical evidence . 2. Aspek Teknis Aspek teknis berkaitan dengan pembangunan bisnis yang dijalankan dan kegiatan operasional dari bisnis yang dijalankan. Berdasarkan analisis aspek teknis, dapat diketaui rancangan awal dari usaha yang akan dijalankan sehingga bisa diperhitungakan perkiraan biaya investasinya. Analsisi aspek teknis berhubungan dengan input dan output yang berupa barang nyata dan jasa. Aspekaspek lain dari suatu usaha/proyek akan dapat berjalan jika analisa dari aspek teknis sudah layak dilakukan. Analisis teknis akan dapat mengidentifikasi perbedaan yang terdapat dalam informasi yang harus dipenuhi baik dalam tahap suatu perencanaan suatu proyek dan setelah tahap pelaksanaan proyek (Gitinger 1986). Pertanyaan utama yang harus dijawab dalam menganalisis aspek teknis antara lain, Lokasi bisnis yang terkait dengan dimana bisnis akan dijalankan, seberapa besar skala produksi bisnis tersebut, tekhnologi dan eqiuipment apa saja yang perlu untuk digunakan, bagaimana proses produksi dilakukan dan bagaimana layout pabrik, apakah tata letak ruangan pabrik mendukung proses produksi (Nurmalina et al 2010). 3.

Aspek Manajemen Menurut Nurmalina et al (2010). aspek manajemen mempelajari tentang manajemen dalam masa pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa operasi. Manajemen dalam masa pembangunan bisnis, terkait dengan siapa pelaksana bisnis, bagaimana jadwal penyelesaian bisnis, dan siapa yang melakukan studi masing-masing aspek kelayakan bisnis. Manajemen dalam masa operasi, terkait bagaiman bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih, bagaiman struktur organisasi, bagaimana deskripsi masing-masing jabatan, berapa banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan dan menentukan siapa-siapa anggota direksi dan tenaga-tenaga inti. Terkait keperluan studi kelayakan bisnis menurut Kashmir dan Jakfar, yang perlu dianalisis dalam aspek manajemen adalah bagaiamana fungis manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dapat terlaksana dengan benar. 1. Perencanaan: Adalah proses menentukana arah dalam kegiatan yang akan ditempuh dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pada proses perencanaan akan ditentukan apa yang harus dikerjakan, bagaimana melaksanakanya, dan cara apa yang paling tepat untuk dilakukan. Pengorganisasian: Proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau 2. pekerjaan dalam unit tertentu agar tertata dengan jelas setiap tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap divisi sehingga kinerja akan lebih optimal.

14

3. Pelaksanaan: Menjalankan kegiatan dalam suatu organisasi, dimana atasan bertugas untuk menggerakan bawahanya untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memberi arahan, perintahm dan petunjuk pelaksanaan. 4. Pengawasan: proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan yang direncanakan, kemudian melakukan evaluasi jika dalam prosesnya terjadi kesalahan dan memberi masukan penetuan proses yang benar. 4.

Aspek Sosial dan Ekonomi Aspek sosial, ekonomi, berkaitan dengan akibat yang akan ditimbulkan dari aktivitas bisnis yang dilaksanakan, baik dilihat dari sisi sosial, ekonomi, maupun lingkungan bagi masyarakat luas dan bagi pemerintah. Bagi masyarakat, dampak sosial dari adanya suatu bisnis akan dinilai dari manfaat yang dapat diterima masyarakat dengan tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti listrik, pembangunan jalan, jembatan, dan sarana lainnya, sedangkan dampak ekonomi akan dinilai dari apakah bisnis yang dijalankan memberikan peluang peningkatan pendapatan, khususnya bagi masyarakat di sekitar lokasi bisnis, serta peningkatan aktivitas ekonomi yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Bagi pemerintah, dampak sosial dari adanya suatu bisnis dapat dilihat dari kontribusi bisnis tersebut dalam pembukaan lapangan kerja atau pengurangan pengangguran, sedangkan dampak ekonomi dari adanya suatu bisnis dapat dilihat dari peranan bisnis tersebut dalam memberikan peluang peningkatan pendapatan asli daerah maupun peningkatan perekonomian secara nasional (Kasmir dan Jakfar 2010). 5.

Aspek Hukum Untuk memulai studi kelayakan bisnis, urutan terawal menurut Kashmir dan Jakfar lebih baik diawali dari aspek hukum. Tujuan dari analisis aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumendokumen perizinan usaha. Dokumen yang penting untuk diuji keabsahanya antara lain badan hukum, sertifikat tanah, bangunan, pajak, dan setifikat khusus lainya yang disesuaikan dengan usaha yang dilakukan (Kasmir dan Jakfar 2010). Pentingnya meniliti keabsahan dan legalisasi dari usaha yang dijalankan, bertujuan agar dikemudia hari bisnis tidak menimbulkan masalah baik dari segi hukum dan lingkungan. Jika badan hukum ternyata belum terdaftar, dan hanya fiktif akan menimbulkan masalah kepada pemerintah dikemudian hari. Perusahaan makanan, penting untuk memiliki perizinan dari BPPOM dan MUI agar makanan yang dijual tidak merugikan konsumen.

Kerangka Operasional Kakao merupakan komoditi perkebunan yang memiiki banyak produk turunan baik produk jadi maupun produk semi jadi, sehingga peluang pasar pada setiap rantai dari mulai budidaya hingga menjadi produk olahan sangat terbuka lebar baik didalam negeri maupun di luar negeri. Tetapi sayangnya kegiatan pasar

15

dalam negeri untuk komoditi kakao hanya berupa membudidayakan kakao oleh kebanyakan petani kecil dengan luas lahan kecil pula, serta kegiatan ekspor pun hanya berupa biji kakao, dan sedikit sekali berupa produk jadi mapun semi jadi. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan dalam pembukaan dan pengembangan industri pengolahan coklat dalam negeri. Apakah industri pengolahan coklat layak untuk dikembangkan bila ditinjau dari beberapa aspek kelayakan. Alania Alania Chocolava sebagai salah satu perusahaan pengolahan coklat, melakukan usaha pengolahan coklat dasar (cocoa butter, cocoa powder, cocoa liquor) sampai dengan produk coklat yang siap konsumsi. Studi kelayakan digunakan apakah pembukaan dan pengembangan industri cokalt di dalam negeri khususnya Alania Alania Chocolava sebagai subjek penelitian layak dalam pendekatan finansial maupun non finansial sehingga kedepanya perusahaan akan dapat terus beroperasi sesuai dengan rencana yang diinginkan perusahan. Diagram alir analisis kelayakan bisnis PT Alania Alania Chocolava ditampilkan pada Gambar 2.

16

PT Alania chocolava

-Indonesia penghasil kakao ketiga terbesar dunia -Permintaan coklat dunia naik 2,2 juta ton pertahun - Masih sedikit coklat olahan dari perusahaan domestik

Analisis Kelayakan Bisnis

Aspek Non-Finansial - Aspek Pasar - Aspek Teknis - Aspek Manajemen dan Hukum - Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Aspek Finansial - NPV - Net B/C - IRR - Payback Period

Switching Value

Hasil Kelayakan Bisnis

Layak (Dilanjutkan)

Tidak Layak (Perbaikan)

Gambar 1 Diagram Alir analisis kelayakan bisnis

17

METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Alania Chocolava bertempat di kota Bogor, sebagai salah satu perusahaan pengolah coklat yang ada di Indonesia. Waktu penelitian dilakukan antara bulan februari hingga april 2014 Jenis dan Sumber Data Sumber dan jenis data yang digunakan untuk penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak perusahaan, yaitu kepada pemilik perusahaan dan kepada karyawan perusahaan khususnya karyawan produksi. Untuk data sekunder didapat dari laporan perusahaan, laporan keuangan keungan perusahaan, literatur jurnal, data dari Badan Pusat Statistik, data dari Kementrian Pertanian Dirjen Perkebunan, data dari Kementrian Perdagangan. Metode Pengumpulan Data Data yang akan digunakan adalah data sekunder yang berupa data time series. Data sekunder yang akan digunakan ini bersumber dari BPS, Departemen Pertanian, Kementrian Perdagangan. Dan data primer yang dikumpulkan dari hasil penelitian di lapang Pengumpulan data primer dengan melakukan wawancara atau diskusi langsung kepada responden yaitu dengan bagian produksi, bagian administrasi dan bagian keuangan, selain itu juga melalui pengamatan langsung di tempat penelitian. Pengumpulan data sekunder dengan mencari data-data dari BPS, Deptan, penelitian sebelumnya, dan juga dari pembukuan perusahaan.

Metode Pengolahan dan Analisis Data Dalam penelian ini menggunakan konsep analisis kelayakan dari usaha atau investasi dalam pendirian industri pengolahan. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk menganalisis kelayakan dari aspek non finansial, yaitu aspek hukum, aspek pasar, aspek manajemen, aspek teknis. Analisis finansial secara kuantitatif dianalisis dengan memperhitungkan kriteria investasi yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP), dan Switching Value. NPV (Net Present Value) NPV mengukur nilai sekarang dari kas penerimaan lalu dikurangi dengan pengeluaran, kemudian dikalikan tingkat diskonto tertentu. Setelah nilai NPV diperoleh, kemudian kita bisa melihat kelayakanya, jika NPV>0 maka invesatasi

18

layak dijalankan. NPV<0 maka investasi tersebut merugikan dan jika NPV=0 maka tidak ada untung yang diperoleh. n t t ∑ t i it t

Keterangan : Bt = Manfaat pada tahun-t Ct = Biaya pada tahun-t t = Tahun/umur bisnis i = Tingkat discount rate (persen) IRR (Internal Rate of Return) Adalah nilai discount rate yang membuat NPV sama dengan nol. IRR merupakam tingkat rata-rata keuntungan internal tahunan perusahaan. Jika IRR> dari discount rate maka investasi layak dijalankan dan bila kurang dari discount rate maka tidak layak dijalankan

x i

i

i)

Keterangan : Bt = Manfaat pada tahun t = Biaya pada tahun t Ct T = Tahun kegiatan bisnis = Tingkat discount rate (persen) i Ratio Net B/C Merupakan perbandingan antara nilai manfaat sekarang dengan nilai biaya sekarang. Jika Net B/C lebih besar atau sama dengan satu, maka investasi layak dan beitu sebaliknya jika kurang sama dengan satu maka tidak layak dijalankan.

∑nt ∑nt

t- t it t- t it

......

untu

t- t

untu

t- t

Keterangan : NPV1 = NPV positif NPV2 = NPV negatif i1 = discount rate yang menghasilkan NPV positif i1 = discount rate yang menghasilkan NPV negatif

Pay Back Period Merupakan metode untuk menghitung berapa lama biaya yang dikeluarkan untuk investasi akan kembali, didasarkan pada jumlah penerimaan setelah

19

didiskontokan. Hasil dari ini berupa satuan waktu, jika nilainya lebih kecil dari maximum discounted payback period, maka layak untuk dijalankan.

a a

i

t

Keterangan I = Biaya investasi yang dikeluarkan Ab = Manfaat bersih yang diperoleh setiap tahunnya Analisis Switching Value Analisis switching value dilakukan untuk mengetahui berapa kira-kira batasan peningkatan biaya maksimum yang dapat terjadi sampai Net Present Value perusahaan mencapai titik negatif. Sumber biaya yang diasumsikan berubah dan mempengaruhi NPV dipilih biaya apa saja yang kira-kira memiliki sifat lebih fluktuatif dan sangat mempengaruhi penerimaan. Seperti biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya energi.

Asumsi Dasar 1.

2.

3. 4.

5.

6. 7.

Perhitungan umur usaha didasarkan pada investasi peralatan produksi dengan umur terlama yaitu selama 5 tahun, didasarkan pada investasi Bangunan yang merupakan biaya sewa dengan lama 5 tahun, tetapai dibayar seluruhnya ditahun awal, dan beberapa peralatan terlama yaitu 5 tahun. Penerimaan (inflow) semua didapatkan dari penjualan produk coklat olahan dari Alania Chocolava, tidak ada penerimaan dari penjualan lain, dan nilai sisa Pengeluaran (outflow) yaitu biaya investasi, biaya operasional, dan pajak. Harga yang ditetapkan untuk memperhitungkan penerimaan mulai dari tahun pertama usaha berjalan sampai saat ini belum ada kenaikan, dan pengeluaran variabel untuk tenaga kerja juga tidak mengalami kenaikan. Untuk beberapa bahan baku seperti telur, terigu hanya mengalami kenaikan disaat tertentu jika harga dipasar sangat tinggi, tetapi diasumsikan tidak mengalami kenaikan karena adanya perjanjian tidak tertulis dengan supplier. Sumber pendanaan berasal dari uang pemilik sendiri, tidak ada dari modal pinjaman sehingga tidak ada perhitungan bunga yang dikeluarkan pada laporan laba rugi Harga input dan output yang digunakan dianggap konstan, yaitu saat waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2014. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus yaitu: Penyusutan = Nilai beli – nilai sisa Umur ekonomis

20

8.

9.

Besarnya diskonto yang digunakan yaitu tujuh (7) persen, hal ini ditetapkan berdasarkan tingkat suku bunga deposito Bank BCA periode Desember 2013, dan nilai tersebut disetarakan selama setahun. Pemilik menggunakan modal sendiri, sehingga besarnya diskonto yang ditetapkan mengacu pada tingkat suku bunga bank dari dana yang didepositokan Pajak pendapatan yang digunakan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008, pasal 17 ayat 2a yaitu dengan tarif pajak sebesar 25persen dari penghasilan usaha.

HASIL DAN PEMBAHASAN Profil perusahaan Alania Alania Chocolava didirikan pada tanggal 01 Mei 2011 di Kota Bogor untuk mengembangkan berbagai produk olahan kakao Indonesia, seperti minuman coklat, coklat bar (milk chocolate & dark chocolate), coklat blok, coklat chip, permen coklat, wafer, biskuit dan produk coklat lainnya. Pengembangan produkproduk ini selanjutnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan penyerapan produk oleh pasar. Pembuatan Alania Chocolava yang menjadikan coklat sebagai dasar dari produk utamanya didasarkan niat pendirinya Prof. Dr. Ir Erliza Hambali yang merupakan guru besar Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB untuk meningkatkan nilai tambah kakao dalam negeri, sehingga muncul niatan untuk mengembangkan macam-macam produk makanan dari bahan dasar coklat Formulasi dari produk Alania Chocolava ini dikembangkan oleh ahli teknologi proses agroindustri dari Institut Pertanian Bogor. Produk ini telah melalui serangkaian analisis laboratorium dan panel tes yang dilaksanakan oleh para ahli dari Institut Pertanian Bogor. Visi dari Alania Alania Chocolava adalah menjadi produsen produk makanan coklat olahan nomor satu di Indonesia dengan menggunakan kakao asli Indonesia. Misi Alania Chocolava adalah untuk ikut berperan dalam meningkatkan nilai tambah kakao Indonesia melalui pengembangan berbagai macam produk olahan berbasiskan coklat yang merupakan hasil salah satu produk turun dari kakao yang dapat diterima oleh pasar.

Analisis Non Finansial Analisis Pasar Analisis aspek pasar menempati urutan pertama dalam analisis kelayakan bisnis. Dalam analisis pasar dan pemasaran dilihat bagaimana kondisi market potensial dari produk kita untuk mengkaji bagaimana permintaan terhadap jenis produk yang akan diusahakan. Market share melihat perkiraan penjualan yang

21

dapat diserap perusahaan dari keseluruhan market potensial yang ada. Strategi pemasaran yang akan dilakukan perusahaan melalui bauran pemasaran (price, produk, promotion, place) dan menetapkan segmentasi pasar, target pasar, posisi produk dalam pasar. Segmentasi, Target Pasar, Posisi Pasar a. Segmentation Segmentasi secara geografi, karena terletak di kota Bogor, maka segmentasi berdasar letak geografis adalam masyarakat kota bogor dan masyarakat sekitar bogor yang berkunjung ke Kota bogor. Segmentasi demografis berdasarkan usia, coklat Alania Chocolava diperuntukan untuk kalangan remaja dan dewasa dengan rentang usia 17-40 tahun. Segmentasi psikografis didasarkan pada masyarakat yang suka berpergian dan penyuka coklat. b. Targeting Target pasar sasaran dari Alania Chocolava adalah masyarakat penyuka coklat dengan range usia antara 17-40 tahun karena pada usia tersebut sudah memiliki penghasilan sendiri yang berdomisili di kota Bogor dan sekitar Bogor. c. Positioning Alania Chocolava menentukan posisi pasar dari produknya adalah pengolah cake, roti, dan minuman dari coklat olahan yang menggunakan kakao powder, kakao liquor, kakao lemak dari biji kakao asli indonesia yang mengedankan inovasi dan variasi terhadap semua produknya. Bauran Pemasaran a. Product Produk yang dibuat dan dijual oleh Alania Chocolava adalah cake dan minuman dengan bahan dasar coklat. Coklat dasar utama yang digunakan adalah kakao liquor, kakao butter, kakao powder. Untuk produk yang dijual Alania Chocolava secara umum antara lain birthday cake, cake and cup cake, pastries, cookies, chocobars, breads, puddings, chocodrink. Untuk produk unggulan dari Alania Chocolava adalah beberapa cup cake dari sub cake dan cup cake dan yang paling terkenal adalah cup cake Alania Chocolava classic dan original yang. Inovasi yang dilakukan pada cupcake Alania Chocolava tergolong sukses karena menjadi brand image dari Alania Alania Chocolava. Produk lain yang merupakan hasil inovasi besar dari Alania Chocolava adalah chocodrinks. Pada awal pembentukan Alania Chocolava, perusahaan melakukan riset untuk menghasilkan resep dan campuran khusus untuk chocodrink, dan diawal berdirinya sebelum kafe coklat Alania Chocolava didirikan chocodrink diusung sebagai produk andalan untuk dijual secara masal. Produk-produk bread, pudding, cookies merupakan produk tambahan yang dibuat Alania Chocolava dengan tetap memberikan ciri khas dari perusahaan yaitu sebagai pengolah coklat, sehingga menambahkan macam-macam campuran coklat pada produk tersebut.

22

b.

Price Harga yang ditawarkan untuk setiap produk Alania Chocolava berbedabeda sesuai dengan jenis dan ukuran produk, untuk harga setiap produk dapat dilihat dilampiran. Penentuan harga produk juga didasarkan terhadap inovasi produk tersebut untuk produk baru yang merupakan hasil riset dari perusahaan tentu memiliki harga lebih tinggi. Untuk penentuan harga yang ditawarkan untuk setiap produk menggunakan metode cost plus pricing dengan mark up yang rata-rata mark up adalah 2 kali lipat dari harga pokok dan price by value. Price by value ditetapkan untuk beberapa produk dengan inovasi khusus dan tergolong berhasil deterima pasar seperti Alania Chocolava cupcake dan chocodrinks. Penetapan harga yang tinggi tidak mempengaruhi terhadap permintaan produk dari Alania Chocolava. Dapat dilihat pada Gambar 3 penjualan produk Alania Chocolava untuk tahun awal dan tahun 2013 terus mengalami kenaikan. Hal ini bisa dikarenakan konsumen tidak membandingkan harga dari produk Alania Chocolava dengan produk coklat olahan dari kafe lain karena walaupun sama-sama makanan olahan coklat, setiap perusahaan memiliki ciri berbeda dan produk andalan tersendiri. Untuk Alania Chocolava adalah Alania Chocolava cup cake dan chocodrink. c. Place Lokasi kafe dan tempat memproduksi berada pada tempat yang sama. Tempat penelitian berada dilokasi Jalan Pangrango Kota Bogor. Alasan pemilik memilih lokasi tersebut di daerah Pangrango karena merupakan pusat wisata kuliner yang berada di kota Bogor, sehingga memudahkan bagi pengunjung baik dari Bogor atau daerah sekitar Bogor Alania Chocolava melakukan riset oleh para ahli teknologi proses agroindustri dari Institut Pertanian Bogor untuk mengembangkan formula dan resep yang tepat untuk produknya. Pemilihan Kota Bogor bisa untuk memudahkan dalam melakukan kontrol serta riset dan pengembangan untuk produk dari Alania Chocolava sendiri dan menargetkan penduduk Kota Bogor khususnya sebagai pangsa pasar dari produk Alania Chocolava. d.

Promotion Kegiatan promosi Alania Chocolava dengan menyebarkan info-info tentang produk mereka sampai saat ini lebih banyak di media-media sosial. Alania Chocolava memiliki website resmi yang menjelaskan berbagai macam informasi tentang Alania Chocolava mulai dari struktur organisasi, sejarah perusahaan dan berbagai macam menu-menu yang ditawarkan Alania Chocolava. Kegiatan promosi juga dilakukan dengan memberikan diskon dan promosi pada event-event tertentu dan untuk menyebarkan informasi tersebut, Alania Chocolava memberitahunya melalui media sosial khususnya website. Untuk promosi melalui pamlet dirasa pihak manajemen kurang efektif, maka hanya dilakukan jika Alania Chocolava mengikuti acara pameran-pameran tertentu sambil menyebarkan pamflet atau kupon diskon. Promosi yang paling aktif dilakukan Alania Chocolava adalah melalui website dan media sosial, pada salah satu fitur website terdapat diskon khusus

23

dan promo langsung jika pengunjung website telah mendaftarkan dirinya melalui sign up diwebsite tersebut. Selain itu, Alania Chocolava juga memiliki karyawan khusus yaitu executive marketing and media social untuk mengelola secara langsung promosi di media sosial. e.

Physical Evidence Keadaan kafe Alania Chocolava di jalan pangrango untuk ruangan etalase terletak ditengah kafe dimana terdapat beberapa etalase dan cold storage yang di dalamnya terdapat berbagai macam produk Alania Chocolava. Kemudian untuk meja makan in door terdapat disamping dan out door terdapat di ruangan meja makan dan ruangan etalase. Desain ruangan yang diterapkan oleh pengelola meniru kepada kenyamanan ruangan rumah. Sehingga untuk pemilihan beberapa interior seperti meja dan kursi menggunakan sofa dan meja khusus yang biasanya terdapat di ruangan keluarga. Semua ruangan juga terdapat akses internet melalui Wi-Fii yang dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung. Semua ruangan juga dilengkapi pendingin udara. Desain wastafel dan toilet juga dibuat seperti keadaan dirumah

f.

People Pengunjung Alania Chocolava selain membeli produk yang dijual juga mengharapkan adanya pelayanan yang baik dari Alania Chocolava. Untuk memenuhi ekspektasi dari konsumen tersebut, pihak Alania Chocolava juga sangat memperhatikan pelayanan kepada pengunjung. Pada meja kasir selalu ada orang yang siap melayani pengunjung. Tiga orang tersebut memiliki job desk berbeda agar tidak terjadi antrian yang membuat pengunjung tidak nyaman. Dua orang akan melayani dan menanyakan apa yang ingin dibeli pengunjung dan satu orang di meja kasir. Jika dimeja kasir kekurangan orang karena sedang melayani pembeli, supervisor Alania Chocolava selalu turun langsung untuk melayani pengunjung. Selain menyediakan banyak pelayan dan kasir, Alania Chocolava juga sangat selektif untuk memilih karyawan dibagian pelayan dan kasir. Setiap karyawan diberi pakaian seragam khusus dan bisa dilihat secara objektif penampilan setiap kasir juga terlihat menarik. Process Proses dalam membuat produk makanan olahan coklat alania chocolava secara umum mudah. Pertama, 2 orang karyawan mencampurkan semua bahanbahan pembuatan coklat menjadi satu adonan yang telah diperhitungkan takaranya. Kedua, adonan tersebut kemudian di masak di oven dan di kompor langsung setelah selesai diolah. Ketiga, setelah matang 2, 2 orang karyawan produksi kemudia melakukan finishing dengan memberi hiasan dan tambahan coklat di cake yang sudah matang. Terakhir, cake yang sudah jadi di beri kemasan seperti kertas alumunium, dan plastik khusus untuk menjaga daya tahanya, baru diletakan di lemari etalase khusus diruang utama. Untuk menyikapi prosess yang cepat untuk menyajikan produk yang diminta oleh konsumen, semua produk yang dijual sudah disediakan sebelumnya

g.

24

oleh pihak manajemen. Untuk produk yang dapat bertahan lama di pajang dibeberapa rak etalase Alania Chocolava. Dan untuk produk dengan umur sekitar satu hari maka disiapkan beberapa jam sebelum kafe dibuka dan disimpan di kulkas yang diletakan juga di ruang utama untuk dapat dilihat langsung oleh pengunjung. Pengunjung yang datang kemudian akan langsung memesan kepada kasir tentang produk yang diiginkan, setelah itu barulah pramusaji akan memasukan makanan itu kedalam microwave beberapa menit agar makanan tetap hangat. Dengan sistem seperti ini Alania Chocolava dapat melayani penjualan dengan cepat dan produknya juga tetap terjaga kualitasnya.

Permintaan dan Penawaran Permintaan produk Alania Chocolava mulai dari tahun awal (2011) sampai tahun ketiga (2013) yang diproyeksikan berdasarkan total penjualan sampai tahun ke tiga

Penjualan Chocolava tahun 2011-2013 1.600.000.000 1.400.000.000 1.200.000.000 1.000.000.000 Penjualan Chocolava tahun 2011-2013

800.000.000 600.000.000 400.000.000 200.000.000 0 Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Gambar 2 Permintaan produk chocolava tahun 2011-2014 Regulasi perusahaan yang ketat sehingga perusahaan tidak dapat memberikan data permintaan dari semua produk setiap bulanya selama usaha berjalan sampai saat ini. (gambar 2) dilihat dari data penerimaan peningkatan pada tahun awal pernjualan memang dibatasi dan penjualan baru dimulai pada bulan juli. permintaan tahun ke dua dan ketiga mengalami peningkatan sebesar 9,34 persen. Permintaan pada tahun ke empat dan ke lima diasumsikan tetap, sama dengan penjualan tahun ke tiga. Hal ini dikarenakan produk chocolava bukan makanan pokok, sehingga peningkatan permintaan produk didasarkan keadaan ekonomi konsumen sehingga peningkatan penjualan tiap tahun tidak dapat

25

dipastikan. Berdasarkan wawancara dengan pihak perusahaan, permintaan perbulanya selalu mengalami fluktuasi, tetapi permintaan tertinggi selalu terjadi pada bulan juni-juli, dikarenakan pada dua tahun belakangan merupakan bulan ramadhan dan libur lebaran sehingga permintaan meningkat untuk makanan buka puasa dan bingkisan lebaran, kemudian pada bulan desember-januari merupakan hari libur awal tahun dan pada bulan feberuari yang merupakan hari valentine. Penjualan bada bulan lain cendrung fluktuatif namun tetap stabil pada stiap bulanya, dan kenaikan penjualan 2012 ke tahun 2013 sebesar. Penawaran untuk Alania Chocolava didasarkan pada target penjualan yang diberikan oleh Alania Chocolava. Hasil wawancara dengan supervisor, menjelaskan perbandingan target penjualan dengan permintaan produk rata-rata setiap bulan mayoritas target penjualan lebih besar 10 persen kecuali hari libur dan hari raya nasional permintaan bisa melebihi 20-30 persen dari target penjualan sehingga untuk hari libur dan hari raya nasional Alania Chocolava sudah mempersiapkan produk tambahan. Karena peningkatan pendapatan dari penjualan produk yang selalu meningkat tiap tahun, dapat diasumsikan bahwa permintaan produk selalu bertambah. Hasil Analisis Aspek Pasar Dari Analisis aspek pasar Alania Chocolava, bisnis Alania Chocolava layak untuk dijalankan. Alania Chocolava sudah menetapkan strategi pemasaran dengan bauran pemasaran 7P (price, product, promotion, place, people, phisical evidence, process) penetapan 7P karena Alania Chocolava bukan hanya menjual produk saja tetapi juga menjual jasa dan pelayanan. Penentuan lokasi yang strategis, pelayanan dan jasa dalam melayani pembeli sangat penting bagi usaha pengolahan coklat seperti Alania Chocolava, karena produk coklat langsung dijual di toko/cafe Chocolava, sehingga srategi promosi untuk menarik konsumen datang sangat penting untuk diperhatikan. Penetapan segmentasi produk, Alania Chocolava juga sudah mengetahui dengan pasti posisi pasar yang bisa dimasuki Alania Chocolava dengan jenis produk yang dihasilkan. Alania Chocolava juga sudah dapet memutuskan target pasar potensial untuk diusahakan perusahaan dan telah menyesuaikan produknya sesuai target pasar yang dipilih perusahaan. Berdasarkan permintaan dan penawaran juga sudah dinyatakan layak, walaupun perbulan penjualan fluktuatif, hal ini dapat ditolerir karena produk coklat Alania Chocolava bukanlah makanan pokok, sehingga penjualan terbesar hanya terjadi di event tertentu saja. Hanya saja, strategi diversifikasi produk lama-kelamaan lebih kearah bakery, yang mana penggunaan coklat lebih sedikit dibanding bahan baku lain yaitu tepung, dan dikhwatirkan melenceng dari visi misi perusahaan untuk mengembangkan industri coklat Analisis Hukum dan Manajemen Secara hukum, perusahaan sudah mendaftarkan perusahaannya secara hukum melalui notaris yang ditunjuk untuk mendaftarkanya sebagai perseroan terbatas dan dalam bentuk perseroan tertutup. Sebagai perusahaan makanan Alania Chocolava juga sudah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI yang

26

dikeluarkan di Bandung 13 September 2011 untuk produknya dan terdaftar atas nama Erliza chocolate factory dengan nomor daftar 01121043200909. Alania Chocolava juga sudah lulus tes terhadap produknya di LP-POM. Karena telah terdaftar sebagai badan usaha, Alania Chocolava juga sudah memiliki nomor pokok wajib pajak, sehingga dapat menuntaskan kewajibanya kepada negara dengan membayar pajak Alania Chocolava sudah memiliki struktur organisasi yang baik sehingga setiap kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Alania Chocolava merupakan Perseroan terbatas tertutup yang hanya dimiliki oleh keluarga, sehingga dalam struktur organisasi semuanya adalah satu keluarga. struktur organisasi Alania Chocolava dapat dilihat sebagai berikut

Gambar 3 Struktur organisasi Alania Chocolava

27

Dari bagan organisasi di atas, kenyataanya untuk kegiatan dan pengontrolan produksi dan kegiatan yang berlangsung di kafe diawasi oleh supervisor dan supervisor baru memberikan laporan mingguan kepada chief operating dan Manajer. a. Manajer Manajer dari Alania Chocolava merupakan salah satu dari pendiri awal Alania Alania Chocolava. Tugas dari manajer adalah menentukan dasar dari perusahaan dan memastikan visi dan misi dari Alania Alania Chocolava dapat berjalan dengan semestinya. Selain itu Manajer disini berperan dalam menentukan strategi bisnis Alania Alania Chocolava kedepan setelah melihat kinerja perusahaan dan mengkonsultasikanya kepada business advisor. b. Business advisor Business advisor untuk Alania Alania Chocolava saat ini diduduki oleh beberapa orang yang juga pendiri dari Alania Alania Chocolava. Fungsi dari business advisor adalah untuk memberi masukan kepada Manajer mengenai strategi bisnis kedepan. Business advisor sendiri dibagi menjadi advisor untuk marketing dan untuk divisi operasi. Tetapi untuk setiap chief tetap bertanggung jawab kepada Manajer atas segala keputusan yang diambilnya. c. Chief operating Bertanggung jawab dalam menjalankan dan memastikan kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan seefisien mungkin. Chief operating merumuskan strategi dan sistem operasi dari Alania Chocolava berdasarkan saran dari operasing advisor. d. Chief marketing Bertanggung jawab dalam kegiatan penjualan dan pemasaran serta promosi dari Alania Chocolava. Salah satu tugas utama yang dijalankan chief marketing saat ini adalah melakukan promosi lewat website resmi alania Alania Chocolava dan media sosial lainya. e. Marketing dan social media executive Tugasnya adalah membantu chief marketing dalam merumuskan perencanaan penjualan dan pemasaran serta pengelolaan website secara teratur. f. Supervisor Supervisor di Alania Alania Chocolava bertugas untuk mengontrol jalannya operasional dan kegiatan jual beli serta produksi Alania Chocolava setiap harinya berdasar arahan dan perintah dari chief marketing dan chief operasional. Sehariharinya supervisor lah yang bertugas mengambil keputusan saat para kepala tidak berada di tempat. Hasil Analisis Aspek Hukum dan Manajemen Penilaian aspek hukum dan manajemen Alania Chocolava sudah layak dijalankan. secara hukum sebagai badan usaha, Alania Chocolava sudah memiliki persyaratan yang dibutuhkan. Alania Chocolava sudah mendaftarkan badan usaha miliknya dalam bentuk perseroan terbatas bentuk tertutup. Alania Chocolava sudah memiliki NPWP. Sebagai usaha yang bergerak dalam melakukan produksi

28

makanan, Alania Chocolava juga lulus uji tes di LP-POM dan mereka juga sudah mendapat label halal dari MUI untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung bergama Islam. Penilaian aspek manajeman dari Alania Chocolava juga sudah layak untuk dijalankan. Secara struktur organisasi, Alania Chocolava sudah memiliki divisidivisi khusus untuk bagian marketing, dan produksi, manajer juga sudah tidak merangkap jabatan lain sehingga memudahkan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Alania Chocolava juga memiliki busines advisor untuk setiap divisi yang bertanggung jawab terhadap manajer untuk membantu memberikan masukan dalam pengembangan usaha. Analisis Teknis Analisis aspek teknis berkaitan dengan proses jalanya bisnis dan operasi/ produksi setelah bisnis berjalan. Dengan menganalisis aspek teknis, dapat diperkirakan perkiraan dari biaya-biaya yang dibutuhkan baik investasi dan operasional (Nurmalina et al 2010). Dengan melihat kelayakan aspek tekKnis dapat diperhitungkan kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan pemilihan lokasi, luas produksi, ketepatan layout bangunan, serta pemilihan mesin dan tekhnologi yang digunakan (Kashmir dan Jakfar 2003). Lokasi Bisnis 1. Ketersediaan bahan baku Bahan baku utama yang digunakan Alania Chocolava untuk membuat semua produk coklat olahanya antara lain cocoa liquor, cocoa butter, cocoa powder, telur, terigu, tepung, gula, dan bahan tambahan seperti pewarna dan lainya. Untuk semua bahan dasar coklat yang digunakan Alania Chocolava semuanya merupakan kualitas terbaik. Alania Chocolava menggunakan coklat butter walaupun harganya tergolong mahal dibanding menggunakan minyak nabati biasa, hal ini untuk memuaskan ekspektasi dari penikmat coklat yang tinggi. Pembelian semua bahan dasar coklat seperti cocoa butter, liquor, powder, semuanya merupakan kakao asli Indonesia yang dibeli dari salah satu perusahaan pengolahan kakao Indonesia yang cukup besar di daerah tanggerang, karena ketatnya peraturan dari Alania Chocolava, pihak Alania Chocolava tidak memberi tahu siapa mitra perusahaan kakao tersebut dan bagaimana Alania Chocolava bisa memiliki akses untuk bermitra dengan perusahaan tersebut. Pembelian bahan dasar lain seperti telur, dibeli langsung dari peternak ayam didaerah parung. Alania Chocolava juga bermitra dengan peternak ayam dalam suatu perjanjian tidak tertulis karena setiap minggunya Alania Chocolava selalu rutin membeli telur dengan jumlah yang relatif sama. Dengan cara bermitra ini, pihak Alania Chocolava akhirnya dapat terhindar fluktuasi harga telur yang terjadi, biasanya jika harga dipasar sudah terlalu tinggi, baru pihak supplier telur akan mengkomunikasikan terkait perubahan harga yang terjadi, tetapi sampai sejauh ini selama usaha berjalan, kenaikan harga telur tidak pernah terlalu signifikan. Pembelian bahan lain seperti terigu dan gula, dibeli langsung di pasar sekitar Bogor selama 1 minggu sekali.

29

2.

Letak Pasar yang Dituju Letak lokasi Alania Alania Chocolava yang dianalisis berada di Jalan Pangrango Kota Bogor. Pemilihan Kota Bogor lebih disebabkan karena kemudahan pengelolaan dari pemilik Alania Chocolava. Pasar yang akhirnya dituju adalah masyarakat dari dan yang berkunjung kekota Bogor. Lokasi Jalan Pangrango dipilih karena di daerah tersebut merupakan salah satu pusat restoran dan kafe terkenal di Kota Bogor. Pemilihan lokasi di Jalan Pangrango dirasa sudah strategis karena merupakan wilayah wisata kuliner di kota Bogor, sehingga memudahkan para pembeli untuk mencari lokasi Alania Chocolava yang merupakan cafe makanan. Selain itu untuk konsumen baru, lokasi yang strategis juga memudahkan akses dalam melakukan promosi terhadap produk Alania Chocolava disaat konsumen ini berkunjung ke Jalan Pangrango. 3.

Tenaga Listrik dan air. Akses terhadapa air didapat dari supply air pam. Pemilihan lokasi di dekat pusat Kota Bogor sangat menguntungkan, karena akan mendapatkan prioritas lebih dari pam sehingga risiko supply air yang tersendat dapat diabaikan. Untuk pasokan listrik dari PLN dengan mimilih area dekat pusat kota juga sangat menguntungkan. Dalam suatu industri, kebutuhan listrik akan sangat krusial begitu juga dengan Alania Chocolava karena hampir semua alat produksi dan alat penunjang usaha menggunakan listrik. Pemilihan pusat kota akan sangat menguntungkan karena selama ini di daerah sekitar Alania Chocolava hampir jarang terkena pemadaman bergilir. Pemadaman listrik yang terjadi hanya sesekali dan tidak lama, hal ini juga jika keadaan cuaca sudah sangat buruk. 4.

Supply tenaga kerja Ketersedian tenaga kerja yang terlatih dan terdidik didaerah lokasi bisnis dijalankan akan sangat berpengaruh terhadap biaya, karena standar upah untuk tenaga kerja dengan kemampuan tertentu akan sangat berbeda (Nurmalina et all). Untuk tenaga kerja yang ada di Alania Chocolava Manajer, business advisor, chief marketing, chief operasional, marketing sosial media, mereka semua adalah pemegang saham dari Alania Chocolava. Fee yang diperoleh didapat dari bagi hasil usaha. Tidak ada gaji tetap yang dibayarkan pihak Alania Chocolava

30

No

1 2 3 4 6 7 8 9 10 11

Tabel 5 Karyawan Alania Chocolava Jabatan Manager Business advisor Chief operating Chief marketing Marketing executive Supervisor Karyawan Produksi kasir Waitress keamana

Jumlah orang 1 2 1 1 1 1 4 1 2 2

Sumber: Data perusahaan Chocolava (diolah)

Untuk tenaga kerja yang di pekerjakan khusus adalah supervisor, tenaga kerja produksi dan kasir, keamanan dan waitress. Untuk supervisor dipilih dengan syarat dan seleksi tertentu, tetapi untuk tenaga kerja lain, tidak ada persyaratan khusus karena nantinya sebelum berkerja akan diberikan beberapa pelatihan standar sesuai posisi masing-masing pegawai. Sehingga sampai saat ini setiap pekerja tidak mengalami kendala atau kesulitan dalam menjalankan job desk masing-masing. Untuk supply tenaga kerja, pemilihan lokasi di Jalan Pangrango Kota Bogor sampai saat ini sama sekali tidak mengalami kesulitan dan kendala. Fasilitas Transportasi Untuk fasilitas transportasi yang dimiliki Alania Chocolava Pangrango sampai saat ini adalah 2 buah motor dan satu mobil. Untuk kegiatan membeli bahan baku dan mengantar pesanan ketiga alat tranportasi ini memudahkan Alania Chocolava, dan untuk saat ini jumlahnya masih cukup tidak perlu ditambah. Karena hanya dengan kuantitas besar dan acara-acara besar yang memesan dalam jumlah banyak saja yang harus diantar, dan untuk pembelian bahan baku beberapa bahan baku seperti telur, pihak supplier mengantar langsung ke Alania Chocolava. Pemilihan lokasi di dekat pusat kota sangat menguntungkan bagi Alania Chocolava karena akses transportasi sangat mudah, keadaan jalan raya yang memadai dan dekat dengan jalan utama.

5.

Proses Produksi Proses produksi Alania Chocolava dilakukan berdasarkan jenis produk. Jenis produk yang diproduksi Alania Chocolava secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu produk tahan lama dengan usia simpan antara 1 minggu atau lebih dan produk tidak tahan lama dengan masa simpan antara 1-2 hari saja. Selain itu, Alania Chocolava juga membuat produk yang hanya dihasilkan saat ada pesanan yaitu birthday cake. Berdasarkan jenis produk tersebut juga proses produksi Alania Chocolava dapat dibagi antara produksi harian, produksi mingguan dan produksi berdasarkan

31

pesanan.Untuk produksi harian dan mingguan, perusahaan memperhitungkan kondisi safety stock dari produk yang ada. Dengan mempertimbangkan safety stock, pihak produksi juga mempertimbangkan kapan waktu harus berproduksi lagi dan kapan pembelian kembali bahan baku. Bahan baku dibeli dengan penentuan waktu yang berbeda. Pembelian butter cacao dan cacao liquor dibeli per 3 bulan, cacao powder dibeli per 1 bulan, telur, terigu, gula, cacao compound, dan bahan pelengkap lain dibeli dengan waktu mingguan. Untuk produk masa simpan tidak tahan lama, diproduksi setiap hari sebanyak kapasitas stock yang ditetapkan Alania Chocolava. Tetapi untuk berumur lebih dari 1 minggu, diproduksi perminggu atau jika stock sudah sepertiga dari maksimal stock yang sudah ditetapkan. Karena prosess produksi tahan lama dilakukan perminggu, maka mayoritas pembelian bahan baku juga dilakukan perminggu untuk mempermudah penyimpanan dan juga akan memperkecil biaya penggudangan. Layout Bangunan Layout menentukan lokasi dan penempatan dari fasilitas-fasilitas yang mendekung produksi. Kesesuaian antara tata letak bangunan, dengan pemilihan teknologi akan membuat proses dan jalanya kegiatan usaha lebih efisien. Dalam pengevaluasian layout bangunan, ada beberapa kriteria yang dapat dianalisis, yaitu kesesuaian dengan penggunaan teknologi, arus proses produksi dari satu proses ke proses yang lain berlangsung lancar, penggunaan ruangan optimal, terdapat kemungkinan dan space untuk adanya pengembangan di masa depan, adanya jaminan bagi keselamatan kerja (Nurmalina et al 2003).

Gambar 4 Layout bangunan Alania Chocolava Pada layout terlihat parking area terletak di bagian depan, karena luas bangunan yang tidak terlalu luas, tetapi hal ini juga memudahkan pengunjung

32

untuk memarkirakan kendaraan, ruang utama terletak di ruangan paling depan di tengah-tengah bangunan dengan luas sekitar 6m x 7 m. Pada ruangan utama terdapat etalase tempat meletakan produk-produk yang akan dijual Alania Chocolava, pada ruang utama juga terdapat kasir untuk memudahkan pembayaran. Karyawan yang berjaga di ruang utama sebanyak 3 orang yaitu kasir 1 orang, dan waitress 2 orang. Samping kiri dan masih menyatu dengan ruang utama ada ruang packing , tidak terlalu luas hanya 1,5m x 2,m,. Dalam ruang packing, pesanan sebelumnya akan dihangatkan kembali di microwave, karena suhu dalam rak etalase dibuat dingin untuk menjaga kualitas produk. Pengunjung bisa melihat sendiri bagaimana proses menghatkan dan membungkus pesanan. Ruang makan ada disebelah kanan ruangan utama, dengan luas hampir sama dengan ruang utama yaitu sekitar 6m x 7m, kemudian ada beberapa meja outdoor ada di teras depan untuk mendukung konsumen yang ingin makan diruangan lebih terbuka. Meja dan bangku memang tidak terlalu banyak, serta ruang makan tidak begitu luas tapi dibuat nyaman. Hal ini karena karakteristik pembeli Alania Chocolava mayoritas membawa makanan pulang. Sebelah kiri ruang utama ada ruang produksi yang berbatasan di bagian depan dengan ruangan sementara bahan baku. Karyawan pada ruang produksi berjumlah 3-4 orang, karena ruang produksi memliki luas lebih besar dari yang lainya sehingga kondisi sangat kondusif bagi pekerja produksi. Ruangan produksi 1 luas mencapai 5m x 6m, luas ruangan produksi 2 ukuranya hampir sama dengan ruang produksi 1. Pintu untuk masuknya bahan baku terpisah, sehingga tidak mengganggu pengunjung. Ruangan pelengkap juga tersedia dan dijaga kebersihannya. Ruangan pelengkap bangunan Alania Chocolava untuk memudahkan pengunjung antara lain ruang wastafel, dua toilet, dan satu ruangan mushola, semua ruangan terletak dibagian kanan gedung yang berbatasan langsung dengan ruang makan untuk memudahkan mobilitas pengunjung. Hasil Analisis Aspek Teknis Berdasarkan analisis aspek teknis dari Alania Chocolava Jalan Pangrango, dapat dinyatakan aspek teknis Alania Chocolava layak dijalankan. Pemilihan lokasi bisnis sudah tepat dilihat dari kemudahan aspek mendapat bahan baku, karena semua bahan baku didapat di sekitar Jabodetabek, dari sisi sumber daya tenaga kerja juga tidak ada kesulitan mendapatkan tenaga kerja, akses energi listrik dan air juga tidak ada masalah, pemilihan lokasi disekitar pusat kota juga sangat menguntungkan karena terhindar dari ketidakstabilan supply air dan listrik. Dari sisi pasar yang dituju juga sangat tepat, karena Jalan Pangrango memang sudah terkenal menjadi sentral restoran dan kafe berstandar bagus di Kota Bogor. Dari aspek prosess produksi, kegiatan produksi Alania Chocolava juga sudah memenuhi standar layak, karena sudah membagi proses produksi berdasarkan jenis dan waktu simpan produk, sehingga kualitas produk dapat terjaga. Dari aspek layout, tata letak setiap ruangan juga sudah layak berdasarkan kriteria kesesuaian dengan penggunaan tekhnologi, arus proses produksi dari satu proses ke proses yang lain berlangsung lancar, penggunaan ruangan optimal,

33

terdapat kemungkinan dan space untuk adanya pengembangan di masa depan, adanya jaminan bagi keselamatan kerja Aspek Sosial Alania Chocolava sebagai perusahaan pengolahan coklat telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar kota Bogor. Kebijakan perusahaan yang memberi pelatihan sebelum pekerja mulai bekerja, akan memberikan soft skill baru bagi masyarakat sekitar. Produk dari Alania Chocolava juga berguna bagi masyarakat khususnya daerah Jabodetabek yang menyukai coklat, dan bagi masyarakat yang masih minim dalam mengkonsumsi coklat, akhirnya dapat tertarik untuk mulai mengkonsumsi coklat dalam jumlah banyak. Pembayaran pajak dari pihak perusahaan juga memberikan kontribusi bagi pemerintah. Semakin banyaknya pendapatan perusahaan juga akan semakin besarnya pajak yang dibayarkan, pajak yang semakin besar akan memberikan dampak yang besar juga bagi pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah Tingginya permintaan coklat bagi masyarakat, diharapkan akan memberi motivasi para pengusaha untuk mulai membuat industri coklat. Efek jangka panjangnya akan mengembangkan industri hilir pengolahan kakao Indonesia khususnya industri cokalat, yang nantinya akan meningkatkan niai tambah kakao nasional. Hasil Analisis Aspek Sosial Perusahaan cokla Alania Chocolava telah membuka sejumlah lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan ketrampilan tertentu di kota Bogor, selain itu kegiatan pelatihan bagi para pekerja juga telah membantu memberikan ketrampilan dan soft skill baru. Pajak yang dibayarkan juga telah berkontribusi bagi pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah. Pembuatan industri coklat dalam negeri juga telah berperan dalam perkembangan industri coklat nasional dalam rangka untuk meningkatkan nilai tambah kakao nasional. Secara sosial, usaha Alania Chocolava telah berkontribusi banyak dalam kehidupan sosial sehingga layak dijalankan. Analisis Finansial Dalam analisis finansial dilakukan penilaian antara biaya yang dibutuhkan untuk membuat dan menjalankan kegiatan produksi pengolahan coklat dengan pendapatan yang didapat dari kegiatan produksi apakah usaha akan layak dijalankan berdasar tingkat waktu dan skala usaha yang dilakukan perusahaan. Kashmir dan Jakfar (2003) menjelaskan beberapa tahapan yang penting dilakukan dalam melakukan analisis finansial antara lain, melihat sumber pendanaan, memperhitungkan biaya investasi, memperhitungkan arus kas, memperhitungkan kriteria penilaian investasi (NPV, IRR, B/C ratio, Payback period, analisis switching value), proyeksi laba rugi.

34

Sumber Pendanaan Sumber pendanaan untuk membiayai pendirian Alania Chocolava berasal dari pendanaan perusahaan sendiri dikarenakan biaya yang tidak begitu banyak, informasi ini merupakan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan . untuk itu perusahaan tidak melakukan kredit ke bank. Arus Tunai Arus tunai pada perusahaan Alania chocolava menggambarkan aliran manfaat dan biaya yang tangible dalam periode tertentu.. Untuk arus penerimaan berupa pendapatan dari penjualan semua produk Alania Chocolava, tidak ada penerimaan lain diluar penjualan produk dan juga tidak ada penerimaan dari pinjaman bank. Arus keluar berupa biaya invetasi dan biaya operasional. Berdasarkan komponen biaya investasi didapatkan umur ekonomis terlama adalah 5 tahun dan dijadikan dasar perhitungan lama usaha. Perhitungan arus tunai dimulai dari tahun 2011 sebagai tahun pertama usaha berjalan sampai tahun 2015 Arus Pengeluaran Arus kas keluar dari usaha Alania Chocolava antara lain terkait biaya investasi, biaya reinvestasi, dan biaya operasional. Biaya investasi yang dikeluarkan antara lain investasi untuk membeli mesin-mesin untuk memproduksi produk dan beberapa mesin perlengkapan usaha, investasi lainya adalah bangunan. Bangunan adalah sewa, bukan dibeli perusahaan tetapi biaya sewa selama 5 tahun, semuanya dibayar ditahun awal. Biaya Investasi Investasi yang dikeluarkan untuk membuat usaha pengolahan coklat di Alania Chocolava merupakan biaya apa saja yang dikeluarkan diawal tetapi bernilai untuk selama masa usaha berlangsung. Biaya investasi yang dibutuhkan diawal antara lain adalah investasi bangunan yang merupakan sewa, tetapi dibayarkan selama 5 tahun ditahun awal, biaya mesin dan peralatan produksi, biaya perlengkapan dapur, biaya perlengakapan dan peralatan usaha lainya yang dikeluarkan di tahun awal yaitu tahun 2011, rincian biaya investasi terlampir dilampiran 3. Biaya investasi bangungan, mesin ,dan peralatan yang dikeluarkan untuk produksi antara lain oven, mesim pencampur kakao, blender, mikser, mesin pembuat minuman kakao, loyang, dan perlatan lainya yang dibutuhkan untuk memproduksi makanan serta minuman Chocolava dengan nilai investasi sebesar 1 041 681 miliar rupiah. Komponen mesin dan peralatan khusus untuk produksi anatara lain oven, sound system, mesin pencampur kakao, mesin packing, kulkas, cold storage, blender, mixer, merupakan komponen biaya investasi untuk produksi terlama dengan umur ekonomis 5 tahun sehingga dijadikan lama perhitungan dalam analisis. Komponen peralatan usaha lain yang memiliki umur ekonomis 5 tahun antara lain rak etalase, sofa, sound system, genset, AC. Bangunan dibayar sewa, selama 5 tahun dengan nilai sewa sebesar 360 000 000 rupiah yang dibayar ditahun pertama. Komponen mesin dan peralatan usaha lain seperti blender, rak piring, komputer, router, meja besar, meja dan kursi kayu,

35

memiliki umur ekonomis 2-3 tahun sehingga harus dilakukan reinvestasi setelah umur ekonomis tersebut habis, jika setelah 5 tahun sesuai lamanya analisis usaha masih terdapat nilai sisa dari barang tersebut, maka akan dimasukan kedalam komponen penerimaan nilai sisa. Komponen perlatan seperti loyang, printer, kompor, panci besar, panci kecil, mesin minuman memiliki umur ekonomis satu tahun sehingga setiap tahun harus dilakukan reinvestasi kembali. Tahun ke dua, biaya yang dikeluarkan untuk reinvestasi sejumlah perlengkapan dan perlatan usaha nilainya sebesar 10 300 000 rupiah. Biaya tersebut dikeluarkan untuk peralatan dan perlengkapan usaha yang memiliki umur ekonomis satu tahun. Tahun ke tiga, jumlah biaya reinvestasi yang dikeluarkan sebesar 39 481 000 rupiah. Biaya tersebut dikeluarkan untuk sejumlah peralatan dan perlengakapan usaha yang memiliki umur ekonomis dua tahun dan satu tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk reinvestasi pada tahun ke empat jumlahnya sebesar 29 300 000 rupiah. Biaya tersebut dikeluarkan untuk melakukan investasi ulang perlengkapan dan peralatan berumur tiga tahun dan satu tahun. Tahun ke lima, biaya reinvestasi yang dikeluarkan sebesar 39 481 000. Investasi ulang yang dikeluarkan untuk pembelian kembali peralatan dan perlengkapan dengan umur ekonomis dua tahun dan satu tahun. Biaya Operasional Perhitungan biaya operasional dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya operasional yang dibutuhkan: Tabel 6 Biaya operasional Alania Chocolava pertahun Biaya Operasional Harga - Listrik 60 000 000 - Air 6 000 000 - Gaji karyawan 126 000 000 - Keamanan 43 200 000 - Kebersihan 36 000 000 - Promosi 2 000 000 - Bahan baku 379 959 680 - Transportasi 18 000 000 - Telepon 12 000 000 - Gas 2 160 000 - LAIN (kotak makan, cup alumunium,gelas plastik,sendok garpu) 5 712 000 Total Biaya Operasional 700 791 680 Sumber: Data perusahaan Chocolava (diolah)

Tabel diatas menunjukan komponen biaya operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan pertahunnya. Biaya variabel yang dibutuhkan antara lain bahan baku dan gaji karyawan yang akan berubah sesuai berubahnya aktivitas produksi

36

perusahaan, dan sisanya merupakan biaya tetap yang setiap tahunnya agar perusahaan tetap beroperasi walaupun tidak berproduksi. Sewa gedung dijadikan biaya tetap, karena dibayarkan per tahun selama umur usaha. Arus penerimaan Arus penerimaan Alania Chocolava didapat dari penjualan semua produk usaha mereka. Produksi tahun pertama (2011) dimulai pada bulan juli, sehingga penerimaan pada tahun tersebut tidak maksimal selama 1 tahun. Penerimaan pada selanjutnya (2012-2015) didapat dari penjualan selama 12 bulan. Penerimaan pada tahun awal yaitu tahun 2011 diasumsikan setiap bulanya selalu sama yaitu 45 000 000 rupiah, karena pada tahun awal perusahaan belum melakukan produksi dan penjualan secara maksimal sehingga data penjualan belum tercatat secara optimal. Nilai Produksi total Nilai produksi total dari produk Alania Chocoalava didapat dari akumulasi selama satu tahun dari produksi rata-rata Alania Chocolava setiap bulannya. Penjualan setiap pada tahun awal diasumsikan sama setiap bulan dengan total penerimaan selama setahun sebanyak 270 000 000 rupiah. Penjualan pada tahun 2012 dan tahun 2013 terjadi peningkatan. Penjualan pada tahun 2014-2015 diasumsikan sama dengan tahun 2013. Walaupun terjadi peningkatan penjualan pada tahun 2011-2013 tetapi penjualan pada tahun 2014-2015 diasumsikan sama, karena produk dari Alania Chocolava bukan makanan pokok sehingga peningkatan permintaan dari produk tersebut sangat bergantung dengan keadaan ekonomi dari setiap konsumen, sehingga kemungkinan terjadi peningkatan penjualan tidak pasti. Nilai produksi total terdapat pada lampiran 4. Produksi pada tahun 2012 yang dihasilkan chocolava terdiri dari 14 menu dengan total produksi sebanyak 76 315 produk dengan penjualan terbanyak adalah chocolava cupcake sebanyak 12 480 produk, dan penjualan terkecil adalah cookies dari setiap tipe yaitu 78 produk. Tahun 2013, dari 14 menu terjual sebanyak 84 142 dengan penjualan terbanyak adalah chocolava cupcake sebanyak 13 760 buah dan yang terkecil adalah cookies sebanyak 86 buah. Nilai Penjualan Total Penjualan total yang diperoleh bisnis Alania Chocolava didapat dari hasil produksi total yang dihasilkan Chocolava setiap tahunnya dikalikan harga setiap satu satuan produknya. Nilai rincian penjualan total terdapat di lampiran 4. Untuk penjualan pada tahun 2011 diasumsikan nilainya sama perbulan, dan hanya menjual selama 6 bulan dengan total penjualan total sebesar 45 000 000 rupiah. Penjualan tahun ke dua (2012) sebesar 1 380 912 000 dan pada tahun ke tiga (2013) sebesar 1 522 544 000. Penerimaan terbesar berasal dari cake ulang tahun karena harga rata-rata persatuan yang tinggi yaitu sebesar 172 500 rupiah. Nilai Sisa Komponen biaya investasi yang dikeluarkan selama umur bisnis dan tidak habis dipakai sampai umur bisnis selesai, diasumsikan masih memiliki nilai

37

ekonomis di akhir tahun umur usaha. Nilai ekonomis tersebut pada akhir tahun dimasukan sebagai komponen penerimaan sebagai nilai sisa. Total biaya investasi yang dikeluarkan Alania chocolava sebesar 1 043 681 000 rupiah. Peralatan dan perlengakapan bisnis dengan umur ekonomis satu tahun, dua tahun, tiga tahun harus dilakukan reinvestasi ulang. Investasi dengan umur dua tahun dan tiga tahun pada akhir umur bisnis memiliki nilai sisa selama satu tahun. Nilai sisa tersebut akan dimasukan sebagai komponen penerimaan di akhir umur bisnis. Hasil perhitungan nilai sisa yang akan dimasukan kedalam komponen penerimaan sebesar 96 123 833 rupiah. Analisis Laba rugi Analisis laba rugi merupakan analisis untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan pada waktu tertentu, dalam analisis laba rugi dapat diperhitungkan bagaimana kondisi pendapatan perusahaan tiap tahunnya, berapa untung yang didapat dan berapa rugi yang diderita. Dalam menganalisis laba rugi, diperhitungkan berapa penerimaan perusahaan dari aktivitas penjualan lalu dibandingkan dengan biaya operasional variabel dan operasional tetap yang menambahkan penyusutan dari biaya investasi. Tabel 7 Laporan laba Rugi selama umur Bisnis (2011-2015) Tahun

Penerimaan

1 2 3 4 5

270 000 000 1 380 912 000 1 522 544 000 1 522 544 000 1 522 544 000

Total Biaya 573 555 673 826 535 433 861 666 267 861 666 267 861 666 267

Laba sebelum pajak (303 555 673) 554 376 567 660 877 733 660 877 733 660 877 733

Pajak 25% 0 138 594 142 165 219 433 165 219 433 165 219 433

Laba bersih (303 555 673) 415 782 425 495 658 300 495 658 300 495 658 300

Sumber: Data perusahaan Chocolava (diolah)

Dari hasil perhitungan laba rugi pada tahun pertama (2011) perusahaan mengalami penerimaan lebih sedikit dan laba bersih bernilai minus 303 555 673 karena pada tahun tersebut kegiatan produksi dan penjualan perusahaan dimulai di bulan juli dan juga penerimaan perbulan ditahun awal sedikit dikarenakan perusahaan sedang melakukan tes pasar untuk mengetahui respon pasar terhadap produk mereka sehingga penjualan juga masih terbatas, data perusahaan untuk tahun pertama tidak akurat, tetapi hasil wawancara kepada pihak manajer menjelaskan pada tahun pertama penerimaan rata-rata perbulan mencapai Rp 45 000 000, lebih kecil dibanding tahun setelah nya. Laba bersih pada tahun ke dua (2012) sudah positif, total penerimaan sebesar 1 380 912 000 sehingga laba bersih pada tahun ke dua sebesar 415 782 425 dan pada tahun ke tiga (2013) penerimaan sebesar 1 522 544 000 sehingga laba bersih pada tahun ke tiga sebesar 495 658 000 . Data tersebut didapat dari data keuangan perusahaan hasil penjualan perbulan selama tahun 2012 dan 2013, karena keterbatasan akses terhadap data perusahaan, rincian penjualan dan produk yang terjual setiap bulan dan setiap tahun tidak dapat diberikan perusahaan. Data

38

penerimaan diatas menunjukan trend penjualan selalu mengalami kenaikan, pada tahun ke 4-5 penerimaan diasumsikan sama dengan tahun ke-3 karena makanan coklat di Indonesia bukan lah makanan pokok sehingga kemungkinan permintaanya untuk meningkat sangat bergantung pada kondisi keuangan konsumen. Pajak Merupakan biaya yang harus dikeluarkan dalam perhitungan cash flow. Biaya pajak adalah 25 persen persen sesuai dengan peraturan pemerintah tentang pajak penghasilan, dan pajak ini diambil dari pajak dalam laporan laba rugi . Pajak yang dibayarkan chocolava pada tahun pertama adalah nol (0) karena pada tahun awal EBT perusahaan masih negatif, pengeluaran yang dibayarkan lebih besar dibandingkan pendapatan saat itu, hal ini dikarenakan perusahaan hanya berproduksi 6 bulan saja. Pada tahun ke-2 yaitu tahun 2012 pajak yang dibayarkan senilai 138 594 142. Pajak pada tahun 3 dan seterusnya selama umur bisnis sebanyak 165 219 433. Pajak tahun 3-5 bernilai sama hal ini dikarenakan pada tahun ke3-5 diasumsikan produksi dan penerimaan sama karena tidak ada penambahan kapasitas produksi. Analisis Kriteria Penilaian Investasi Kriteria investasi digunakan untuk melihat bagaimana kelayakan secara finansial dari sebuah bisnis. Kriteria yang digunakan untuk melihat kelayakan investasi bisnis adalah NPV, perhitungan NPV merupakan perbandingan antara PV kas bersih dikurangi PV investasi (Kashmir dan Jakfar 2003). Net b/c merupakan perbandingan antara manfaat bersih positif dengan manfaat bersih negatif ( Nurmalina et al 2010). IRR membandingan antara pendapatan bisnis dengan investasi yang dilakukan, perbandingan dengan melihat nilai IRR dengan tingkat diskon rate. Payback period untuk melihat seberapa lama investasi yang dilakukan akan terbayarkan kembali

No. 1 2 3 4

Tabel 5 hasil analisis kriteria investasi Alania Chocolava Kriteria Hasil NPV Rp 1 274 140 425 Net B/C 2 IRR 33 persen Payback period 4 tahun, 3 bulan Sumber: Data perusahaan chocolava (diolah)

Dari analisis kriteria investasi diatas dapat dilihat bahwa NPV senilai Rp 1 274 140 425 sehingga selama umur bisnis 5 tahun yang dijadikan lama analisis bisnis Alania Chocolava akan mendapat manfaat sekarang sebesar Rp 1 274 140 425 . Jumlah NPV lebih besar dari nol sehingga dari kriteria investasi melalui NPV usaha dinyatakan layak untuk dilakukan Net B/C 2,12 bernilai, ini berarti setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan, akan menghasilkan manfaat sebanyak 2. Berdasarkan kriteria investasi Net B/C layak

39

untuk dijalankan karena lebih dari 1. Nilai kriteria investasi menunjukan hasil IRR 33 persen, lebih besar dari tingkat diskonto yang ditetapkan sebesar 7 persen. Payback period selama 4 tahun 3 bulan, ini menunjukan bahwa perusahaan membutuhkan waktu 4 tahun 3 bulan sampai seluruh investasi yang dikeluarkan kembali, dan ini layak dijalankan karena lebih cepat dari umur bisnis yang direncanakan. Analisis Switching Value Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat perubahan maksimum dari komponen-komponen yang dapat mengalami perubahan. Dalam penelitian ini, penurunan penjualan. Penurunan penjualan merupakan komponen yang paling mempengaruhi tingkat penerimaan chocolava, dan setiap bulanya kondisi penjualan selalu berfluktuasi ini dikarenakan coklat bukan lah makanan pokok atau cemilan wajib bagi masyarakat Indonesia . Penurunan penjualan hingga 15,6 persen sampai nilai NPV menunjukan nilai nol, yang berarti tingkat perubahan penurunan maksimum Penjualan yang masih membuat bisnis ini layak adalah 15,6 persen

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1.

2.

Dari hasil analisis aspek finansial Chocolava dapat dijalankan, karena menunjukan hasil positif untuk semua kriteria investasi. Dari hasil perhintungan didapatkan NPV Rp 1 274 140 425 lebih besar dari nol sehingga layak untuk dilakukan, Net b/c bernilai 2 sehingga layak untuk dijalan kan karena lebih dari 1. IRR 33 persen lebih besar dari tingkat diskonto yang ditetapkan sebesar 7 persen. Dan payback period selama 4 tahun 3 bulan lebih cepat dari umur bisnis yang direncanakan. Analisis apek non finansial, dari aspek pasar sudah layak dijalankan karena sudah menetapkan strategi bauran pemasaran 7P. Perusahaan juga sudah mengetahui segmentasi dari produk mereka. Perusahaan sudah menentukan target pasar yang akan dituju dan sudah menyesuaikan produk nya dengan pasar. Aspek manajemen perusahaaan telah layak dijalankan karena sudah memiliki divisi khusus dan pembagian pekerjaan yang sesuai dengan divisinya. Aspek hukum, perusahaan telah memiliki perizinan pendirian usaha khususnya usaha kuliner yang dibutuhkan sehingga sudah layak dijalan kan. Aspek teknis dan aspek sosial, Alania Chocolava juga sudah layak dijalankan. Keseluruhan penilaian dari aspek nonfinansial menunjukan Alania Chocolava layak dijalankan. Analisis switching value untuk penurunan penjualan menunujuka hingga 15,6 persen. Artinya batas maksimal penurunan penjualan sampai perusahaan masih layak dijalankan hingga menunjukan NPV sama dengan nol adalah 15,6 persen.

40

SARAN Didasarkan analisis aspek finansial, usaha yang dijalankan Alania Chocolava untuk umur bisnis yang sudah ditentukan layak untuk dijalankan jika dilihat dari semua kriteria invetasi, sehingga disarankan agar usaha terus dijalankan selama umur bisnis. Pembuatan industri pengolahan coklat Alania Chocolava ditujukan untuk mengembangkan industri coklat nasional, disarankan komposisi penggunaan coklat dalam produknya harus lebih banyak, sehingga serapan coklat ke dalam negeri akan lebih banyak nantinya.

DAFTAR PUSTAKA Alhusna,Galuh. 2011. Analisis Kelayakan Bisnis Usaha Kedai Kopi Mobile di Kota Bogor. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor Anonim, 2000. Budidaya Tanaman Kakao, Proyek P3SDM SP2. Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan [BPS] Badan Pusat Statistik. Statistik Industri Besar dan Sedang. Berbagai Edisi 2009-2012. Jakarta (ID) : BPS. [BPS] Badan pusat statistik kota Bogor.2014. Statistik kota bogor hingga tahun 2013 Cocoa butter – Britannica Online Encyclopedia. Britannica Encyclopedia article. July 1998. Retrieved 2014-04-18 Composition of the Cocoa Bean". Hershey Center for Health & Nutrition. Retrieved 20 april 2014. Gittinger, JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Penerjemah Slamet Sutomo dan Komel Mangiri. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta Hamdani, Nur.2009. Studi Kelayakan Pendirian Industri Pengolahan Kakao Skala Kecil.[skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Heidyningsuh.2009. Analisis kelayakan Usaha Death By Chocolate Restaurant Kota Bogor Jawa Barat. [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor Herbst, J. H. 1986. Farm Management. Illinois. University of Illinois. [ICCO] International Cocoa Organization. 2008. Annual Report 2007. [ICCO Online]. http://www.icco.org [12 Januari 2014]. [ICCO] International Cocoa Organization (2013). Production of Cocoa Beans. http://www.icco.or [12 Januari 2014]. Kasmir, Jakfar. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Kedua. Jakarta (ID): Kencana Nurhayat,wiji.2014.75persen perusahaan coklat dikuasai asing.www.detikfinance.com.[diakses 10 juni 2014] Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Departeman Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementrian Pertanian. 2011. Statistik Pertanian 2011. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementerian Pertanian

41

Pusat Data dan Informasi Kementrian Perindustrian. Laporan Ekspor Hasil Industri Pengolahan. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Saragih, F.A. 2002.[skripsi] Kajian pengembangan agroindustri kakao rakyat di Kabupaten Asahan. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Stevens, Molly. "Sorting Out Chocolate - Fine Cooking Recipes, Techniques and Tips". Taunton.com. diakses 2014-4-13. Wahyudi, T dan P.Rahardjo. 2008. Sejarah dan Prospek Kakao (Manajemen Agribisnis Hulu Hingga Hilir).Panduan Lengkap Kakao. William, Gordon dan Jeffry.1995. Investment. Prentice Hall Inc

42

LAMPIRAN Lampiran 1 Cash flow Alania Chocolava 2011-2016

Uraian INFLOW PENERIMAAN PENJUALAN PENERIMAAN PINJAMAN NILAI SISA TOTAL INFLOW OUTFLOW BIAYA INVESTASI A. GEDUNG B.PERALATAN - OVEN LISTRIK - MEJA KAYU - KURSI KAYU - PRINTER - SOUND SYSTEM - MEJA BESAR - KURSI

Tahun 1

2

3

4

5

270.000.000

1.380.912.000

1.522.544.000

1.522.544.000

1.522.544.000

1.522.544.000

96.123.833 1.618.667.833

1.500.000

3.000.000 6.000.000 1.500.000

270.000.000

1.380.912.000

1.522.544.000

1.500.000

3.000.000 6.000.000 1.500.000

360.000.000 200.000.000 3.000.000 6.000.000 1.500.000 1.500.000 6.000.000 4.800.000

6.000.000 4.800.000

6.000.000 4.800.000

43

- Sofa - RAK ETALASE - KOMPOR - MICROWAVE - LOYANG - cool storage - KULKAS - AC - KOMPUTER - BLENDER - MOBIL - MOTOR -MIXER - RAK PIRING - PANCI BESAR - Panci pengukus khusus - Mesin packing - Mesin pencampur kakao - PANCI KECIL - router wifi - modem - kalkulator - tempat sampah - mesin minuman coklat - Genset - TELEPON

5.000.000 75.000.000 800.000 15.000.000 2.000.000 25.000.000 24.000.000 3.000.000 4.000.000 1.200.000 150.000.000 28.000.000 6.000.000 3.000.000 800.000 600.000 50.000.000 55.000.000 600.000 1.000.000 500.000 381.000 1.000.000 3.500.000 5.000.000 500.000

800.000

800.000

2.000.000

2.000.000

800.000 15.000.000 2.000.000

800.000 2.000.000

4.000.000

800.000 600.000

600.000 500.000

3.500.000

3.000.000 800.000 600.000

800.000 600.000

600.000 1.000.000 500.000 381.000

600.000

3.500.000 5.000.000

3.500.000

500.000

500.000

3.000.000 800.000 600.000

600.000 1.000.000 500.000 381.000 3.500.000 5.000.000

44

TOTAL BIAYA INVESTASI BIAYA OPERASIONAL - LISTRIK - AIR - GAJI KARYAWAN - KEAMANAN - KEBERSIHAN - PROMOSI - GAS - BAHAN BAKU - Telepon/WIFI - transportasi - Lain2 (kotak makan, cup alumunium,gelas plastik,sendok garpu) TOTAL BIAYA OPERASIONAL TOTAL OUTFLOW EBT (benefit before tax) pajak 25% EAT (net benefit)

1.043.681.000

10.300.000

39.481.000

29.300.000

39.481.000

60.000.000 6.000.000 63.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000 765.000 189.979.840 18.000.000 12.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000 1.620.000 379.959.600 18.000.000 12.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

5.712.000 436.656.840 1.480.337.840 -1.210.337.840 0 -1.210.337.840

5.712.000 690.491.600 700.791.600 680.120.400 138.594.142 541.526.258

5.712.000 726.162.434 765.643.434 756.900.566 165.219.433 591.681.133

5.712.000 726.162.434 755.462.434 767.081.566 165.219.433 601.862.133

5.712.000 726.162.434 765.643.434 853.024.400 165.219.433 687.804.967

DF (7%)

0,935

0,873

0,816

0,763

0,713

PV

(1.131.156.860)

594.043.497

617.856.325

585.202.854

608.194.608

NPV

1.274.140.425

Net B/C

2

-2,126404719

45

Average Net Benefit

242.507.330

payback period

4,30 4 tahun 3 bulan

pv positif

2.405.297.285

pv negatif guess

(1.131.156.860)

irr

7% 33%

(537.113.363) 80.742.963

46

Lampiran 2 Laporan Laba rugi Chocolava 2011-2015 Uraian penerimaan PENERIMAAN PENJUALAN PENERIMAAN PINJAMAN total penerimaan pengeluaran BIAYA TETAP PENYUSUTAN - LISTRIK - AIR - GAJI KARYAWAN - KEAMANAN - KEBERSIHAN - PROMOSI BIAYA VARIABEL - BAHAN BAKU - Biaya transportasi - Telepon - Lain2 (kotak makan, cup alumunium,gelas plastik,sendok garpu) TOTAL BIAYA EBIT

TAHUN 1

2

3

4

5

270.000.000

1.380.912.000

1.522.544.000

1.522.544.000

1.522.544.000

270.000.000

1.380.912.000

1.522.544.000

1.522.544.000

1.522.544.000

141.263.833 60.000.000 6.000.000 63.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000

141.263.833 60.000.000 6.000.000 126.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000

141.263.833 60.000.000 6.000.000 126.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000

141.263.833 60.000.000 6.000.000 126.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000

141.263.833 60.000.000 6.000.000 126.000.000 43.200.000 36.000.000 2.000.000

189.979.840 12.000.000 14.400.000

379.959.600 12.000.000 14.400.000

415.090.434 12.000.000 14.400.000

415.090.434 12.000.000 14.400.000

415.090.434 12.000.000 14.400.000

5.712.000

5.712.000

5.712.000

5.712.000

5.712.000

573.555.673 -303.555.673

826.535.433 554.376.567

861.666.267 660.877.733

861.666.267 660.877.733

861.666.267 660.877.733

47

BUNGA EBT PAJAK NET BENEFIT

0 -303.555.673

138.594.142 415.782.425

165.219.433 495.658.300

165.219.433 495.658.300

165.219.433 495.658.300

48

Lampiran 3 Biaya Investasi chocolava Jl Pangrango

Investasi - Bangunan - Oven Listrik - Meja kayu - Kursi kayu - Printer - Sound system - Meja besar - Kursi besar - Sofa - Rak etalase - Kompor - Micro wave - Loyanh - cool storage - Kukas - AC - Komputer - Blender - Mobil - Motor -Mixer - Rak piring - Panci besar - Mesin Packing - Mesin Pencampur Kakao - Panci pengukus khusus - Panci kecil - Router wifi - Modem - Kalkulator - Tempat sampah - Mesin minuman coklat - Genset

Harga 360 000 000 200 000 000 3 000 000 6 000 000 1 500 000 1 500 000 6 000 000 4 800 000 5 000 000 75 000 000 800 000 15 000 000 2 000 000 25 000 000 24 000 000 3 000 000 4 000 000 1 200 000 150 000 000 28 000 000 6 000 000 3 000 000 800 000 50 000 000 55 000 000 600.000 600 000 1 000 000 500 000 381 000 1 000 000 3 500 000 5 000 000

umur 5 5 2 2 1 5 2 2 5 5 1 3 1 5 5 5 3 5 10 5 5 2 1 5 5 1 1 2 1 2 5 1 2

49

- Telepon TOTAl

500 000 938 681 000

Sumber: Data perusahaan Chocolava (diolah)

5

50

Lampiran 4 Penjualan chocolava tahun 2012 dan 2013 Produk

harga

penjuaan th 2012

pnrimaan/tahun 2012

penjualan th 2013

pnrimaan/th 2013

Birthday cake

172.500

2.184

376.740.000

2.408

415.380.000

chocoroll

40.000

1.872

74.880.000

2.064

82.560.000

chocolayer

50.000

7.519

375.960.000

8.290

414.520.000

cake coklat

50.000

1.404

70.200.000

1.548

77.400.000

cup cake chocolva

12.000

12.480

149.760.000

13.760

165.120.000

cookies tipe1

10.000

78

780.000

86

860.000

cookies tipe2

10.000

78

780.000

86

860.000

cookies tipe3

10.000

78

780.000

86

860.000

cookies tipe4

10.000

78

780.000

86

860.000

chocobar

10.000

9.672

96.720.000

10.664

106.640.000

bread choco

12.000

2.340

28.080.000

2.580

30.960.000

bread chocolava

5.000

7.020

35.100.000

7.740

38.700.000

pudding

12.000

8.424

101.088.000

9.288

111.456.000

alania coklat drink

3.000

23.088

69.264.000

25.456

76.368.000

51

Total

76.315

1.380.912.000

84.142

1.522.544.000

52

Lampiran 5 Cashflow penurunan penjualan 20%

Uraian INFLOW PENERIMAAN PENJUALAN PENERIMAAN PINJAMAN NILAI SISA TOTAL INFLOW OUTFLOW BIAYA INVESTASI A. GEDUNG B.PERALATAN - OVEN LISTRIK - MEJA KAYU - KURSI KAYU - PRINTER - SOUND SYSTEM - MEJA BESAR - KURSI - Sofa - RAK ETALASE - KOMPOR - MICROWAVE - LOYANG

Tahun 1

2

3

4

5

216.000.000

1.104.729.600

1.218.035.200

1.218.035.200

1.218.035.200

1.218.035.200

96.123.833 1.314.159.033

1.500.000

3.000.000 6.000.000 1.500.000

216.000.000

1.104.729.600

1.218.035.200

1.500.000

3.000.000 6.000.000 1.500.000

360.000.000 200.000.000 3.000.000 6.000.000 1.500.000 1.500.000 6.000.000 4.800.000 5.000.000 75.000.000 800.000 15.000.000 2.000.000

6.000.000 4.800.000

800.000

800.000

2.000.000

2.000.000

6.000.000 4.800.000

800.000 15.000.000 2.000.000

800.000 2.000.000

53

- cool storage - KULKAS - AC - KOMPUTER - BLENDER - MOBIL - MOTOR -MIXER - RAK PIRING - PANCI BESAR - Panci pengukus khusus - Mesin Packing - mesin pencampur kakao - PANCI KECIL - router wifi - modem - kalkulator - tempat sampah - mesin minuman coklat - Genset - TELEPON TOTAL BIAYA INVESTASI BIAYA OPERASIONAL - LISTRIK - AIR - GAJI KARYAWAN

25.000.000 24.000.000 3.000.000 4.000.000 1.200.000 150.000.000 28.000.000 6.000.000 3.000.000 800.000 600.000 50.000.000 55.000.000 600.000 1.000.000 500.000 381.000 1.000.000 3.500.000 5.000.000 500.000 1.043.681.000

10.300.000

60.000.000 6.000.000 63.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

4.000.000

800.000 600.000

600.000 500.000

3.500.000

3.000.000 800.000 600.000

800.000 600.000

600.000 1.000.000 500.000 381.000

600.000

3.500.000 5.000.000

3.500.000

500.000

3.000.000 800.000 600.000

600.000 1.000.000 500.000 381.000 3.500.000 5.000.000

39.481.000

500.000 29.300.000

39.481.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

54

- KEAMANAN - KEBERSIHAN - PROMOSI - GAS - BAHAN BAKU - Telepon/WIFI - transportasi - Lain2 (kotak makan, cup alumunium,gelas plastik,sendok garpu) TOTAL BIAYA OPERASIONAL TOTAL OUTFLOW EBT (benefit before tax) pajak 25% EAT (net benefit)

43.200.000 36.000.000 2.000.000 765.000 189.979.840 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 1.620.000 379.959.600 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

5.712.000 436.656.840 1.480.337.840 -1.264.337.840 0 -1.264.337.840

5.712.000 690.491.600 700.791.600 403.938.000 138.594.142 265.343.858

5.712.000 726.162.434 765.643.434 452.391.766 165.219.433 287.172.333

5.712.000 726.162.434 755.462.434 462.572.766 165.219.433 297.353.333

5.712.000 726.162.434 765.643.434 548.515.600 165.219.433 383.296.167

DF (7%)

0,935

PV

(1.181.624.150) 352.815.093

NPV

284.455.973

Net B/C Average Net Benefit

1

payback period pv positif

0,873

-1,240733039 -6.234.430 (167,41) 3 tahun 10 bulan

1.466.080.122

0,816

0,763

0,713

369.286.438

352.894.549

391.084.042

55

pv negatif guess cari irr

(1.181.624.150) 7% -1%

56

Lampiran 6 Cashflow penurunan penjualan 30% Uraian INFLOW PENERIMAAN PENJUALAN PENERIMAAN PINJAMAN NILAI SISA TOTAL INFLOW OUTFLOW BIAYA INVESTASI A. GEDUNG B.PERALATAN - OVEN LISTRIK - MEJA KAYU - KURSI KAYU - PRINTER - SOUND SYSTEM - MEJA BESAR - KURSI - Sofa - RAK ETALASE - KOMPOR - MICROWAVE - LOYANG

Tahun 1

2

3

4

5

189.000.000

966.638.400

1.065.780.800

1.065.780.800

1.065.780.800

1.065.780.800

96.123.833 1.161.904.633

1.500.000

3.000.000 6.000.000 1.500.000

189.000.000

966.638.400

1.065.780.800

1.500.000

3.000.000 6.000.000 1.500.000

360.000.000 200.000.000 3.000.000 6.000.000 1.500.000 1.500.000 6.000.000 4.800.000 5.000.000 75.000.000 800.000 15.000.000 2.000.000

6.000.000 4.800.000

800.000

800.000

2.000.000

2.000.000

6.000.000 4.800.000

800.000 15.000.000 2.000.000

800.000 2.000.000

57

- cool storage - KULKAS - AC - KOMPUTER - BLENDER - MOBIL - MOTOR -MIXER - RAK PIRING - PANCI BESAR - Mesin packing - Mesin pencampur kakao - Panci pengukus khusus - PANCI KECIL - router wifi - modem - kalkulator - tempat sampah - mesin minuman coklat - Genset - TELEPON TOTAL BIAYA INVESTASI BIAYA OPERASIONAL - LISTRIK - AIR - GAJI KARYAWAN

25.000.000 24.000.000 3.000.000 4.000.000 1.200.000 150.000.000 28.000.000 6.000.000 3.000.000 800.000 50.000.000 55.000.000 600.000 600.000 1.000.000 500.000 381.000 1.000.000 3.500.000 5.000.000 500.000 1.043.681.000

10.300.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

4.000.000

800.000

600.000 600.000 500.000

3.500.000

3.000.000 800.000

800.000

600.000 600.000 1.000.000 500.000 381.000

600.000 600.000

3.500.000 5.000.000

3.500.000

500.000

3.000.000 800.000

600.000 600.000 1.000.000 500.000 381.000 3.500.000 5.000.000

39.481.000

500.000 29.300.000

39.481.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

58

- KEAMANAN - KEBERSIHAN - PROMOSI - GAS - BAHAN BAKU - Telepon/WIFI - transportasi - Lain2 (kotak makan, cup alumunium,gelas plastik,sendok garpu) TOTAL BIAYA OPERASIONAL TOTAL OUTFLOW EBT (benefit before tax) pajak 25% EAT (net benefit)

43.200.000 36.000.000 2.000.000 765.000 189.979.840 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 1.620.000 379.959.600 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

5.712.000 499.656.840 1.543.337.840 -1.354.337.840 0 -1.354.337.840

5.712.000 690.491.600 700.791.600 265.846.800 138.594.142 127.252.658

5.712.000 726.162.434 765.643.434 300.137.366 165.219.433 134.917.933

5.712.000 726.162.434 755.462.434 310.318.366 165.219.433 145.098.933

5.712.000 726.162.434 765.643.434 396.261.200 165.219.433 231.041.767

DF (7%)

0,935

PV

(1.265.736.299) 232.200.891

NPV

(269.264.758)

Net B/C Average Net Benefit

1

payback period pv positif

0,873

-0,787266306 -143.205.310 (7,29) 3 tahun 10 bulan

996.471.541

0,816

0,763

0,713

245.001.495

236.740.396

282.528.759

59

pv negatif guess cari irr

(1.265.736.299) 7% -23%

60

Lampiran 7 Perhitungan switching value Alania Chocolava Uraian INFLOW PENERIMAAN PENJUALAN PENERIMAAN PINJAMAN NILAI SISA TOTAL INFLOW OUTFLOW BIAYA INVESTASI A. GEDUNG B.PERALATAN - OVEN LISTRIK - MEJA KAYU - KURSI KAYU - PRINTER - SOUND SYSTEM - MEJA BESAR - KURSI - Sofa - RAK ETALASE - KOMPOR - MICROWAVE - LOYANG

Tahun 1

2

3

4

5

270.000.000

1.380.912.000

1.522.544.000

1.522.544.000

1.522.544.000

1.522.544.000

96.123.833 1.618.667.833

1.500.000

3.000.000 6.000.000 1.500.000

270.000.000

1.380.912.000

1.522.544.000

1.500.000

3.000.000 6.000.000 1.500.000

360.000.000 200.000.000 3.000.000 6.000.000 1.500.000 1.500.000 6.000.000 4.800.000 5.000.000 75.000.000 800.000 15.000.000 2.000.000

6.000.000 4.800.000

800.000

800.000

2.000.000

2.000.000

6.000.000 4.800.000

800.000 15.000.000 2.000.000

800.000 2.000.000

61

- cool storage - KULKAS - AC - KOMPUTER - BLENDER - MOBIL - MOTOR -MIXER - RAK PIRING - PANCI BESAR - Panci pengukus khusus - Mesin packing - Mesin pencampur kakao - PANCI KECIL - router wifi - modem - kalkulator - tempat sampah - mesin minuman coklat - Genset - TELEPON TOTAL BIAYA INVESTASI BIAYA OPERASIONAL - LISTRIK - AIR - GAJI KARYAWAN

25.000.000 24.000.000 3.000.000 4.000.000 1.200.000 150.000.000 28.000.000 6.000.000 3.000.000 800.000 600.000 50.000.000 55.000.000 600.000 1.000.000 500.000 381.000 1.000.000 3.500.000 5.000.000 500.000 1.043.681.000

10.300.000

60.000.000 6.000.000 63.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

4.000.000

800.000 600.000

600.000 500.000

3.500.000

3.000.000 800.000 600.000

800.000 600.000

600.000 1.000.000 500.000 381.000

600.000

3.500.000 5.000.000

3.500.000

500.000

3.000.000 800.000 600.000

600.000 1.000.000 500.000 381.000 3.500.000 5.000.000

39.481.000

500.000 29.300.000

39.481.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

60.000.000 6.000.000 126.000.000

62

- KEAMANAN - KEBERSIHAN - PROMOSI - GAS - BAHAN BAKU - Telepon/WIFI - transportasi - Lain2 (kotak makan, cup alumunium,gelas plastik,sendok garpu) TOTAL BIAYA OPERASIONAL TOTAL OUTFLOW EBT (benefit before tax) pajak 25% EAT (net benefit)

43.200.000 36.000.000 2.000.000 765.000 189.979.840 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 1.620.000 379.959.600 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

43.200.000 36.000.000 2.000.000 2.160.000 415.090.434 18.000.000 12.000.000

5.712.000 436.656.840 1.480.337.840 -1.210.337.840 0 -1.210.337.840

5.712.000 690.491.600 700.791.600 680.120.400 138.594.142 541.526.258

5.712.000 726.162.434 765.643.434 756.900.566 165.219.433 591.681.133

5.712.000 726.162.434 755.462.434 767.081.566 165.219.433 601.862.133

5.712.000 726.162.434 765.643.434 853.024.400 165.219.433 687.804.967

DF (7%)

0,935

0,873

0,816

0,763

0,713

PV

(1.131.156.860)

594.043.497

617.856.325

585.202.854

608.194.608

NPV

1.274.140.425

Net B/C Average Net Benefit

2

-2,126404719 242.507.330 3 tahun 7 4,30 bulan

payback period pv positif

2.405.297.285

63

pv negatif guess irr

(1.131.156.860) 7% 33%

64

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Muhamad Zulkyfli Luthan dilahirkan di Jakarta pada tanggal 18 maret 1992 Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang berasal dari pasangan ayahanda Satria Luthan dan Syamsul Huda Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDI Darunnajah pada tahun 2004, pendidikan menengah pertama di SMPN 177 jakarta pada tahun 2007, dan pendidikan menengah atas di SMAN 86 Jakarta. Kemudian pada tahun 2010 penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui USMI dengan Program Mayor Agribisnis di Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Selama menjadi mahasiswa di IPB penulis pernah mengikuti organisasi Himpunan mahasiswa peminat gri isnis di divisi ewirausahaan” tahun , Wakil Himpunan mahasiwa peminat agribisnis 2013-2014. Selama perkuliahan penulis juga sering mengikuti kepanitiaan pada acara tingkat departemen ataupun tingkat fakultas.