ANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI TOMAT DI KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO ( ANALYSIS OF TOMATO FARMING ADVANTAGES IN THE DISTRICT TILONGKABILA REGENCY BONE BOLANGO)1) Volan Zulfikar Nento2), Amir Halid3), Ria Indriani4)
ABSTRACT Knowing the purpose of this study is the cost of production of tomato farm in the district of Bone Bolango Tilongkabila. Knowing the rate of profit in District Tilongkabila tomato farm. This study was conducted from February to April. The method used was a survey method. Data collected included primary data and secondary data. Determination of sample farmers using census method, so that the sample was 30 farmers. The analysis used is descriptive analysis, analysis of farm income and the R / C ratio. The results showed (1). Farming costs consist of, fixed costs (USD 30433.33 land tax, depreciation tool Rp 136,386, Rp family labor in 16,877,783, variable costs (Rp 1,330,000.00 seed, fertilizer Rp 438,933.33, drugs Rp 349,333.33, harvest wage of Rp. 4,150,000.00, labor outside the family Rp. 212 750, marker Rp. 1,173,333.33 for a total cost of farming is USD 17,044,602.33 fixed costs and variable costs Rp 7,441. 599.99 (2). farm income is USD 18,367,714.35 and is based on the value of R / C Ratio = 1.74 so that tomato farming profitable and feasible to be developed. Keywords: Revenues, Costs, Farm, Tomato, R / C ratio.
1. 2. 3. 4.
Penelitian skripsi dalam menyelesaikan studi pada program studi Agribisnis Peneliti utama Ketua komisi pembimbing Anggota komisi pembimbing
1
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui besarnya biaya produksi usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Mengetahui tingkat keuntungan usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April. Metode yang digunakan adalah metode survey. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penentuan sampel petani menggunakan metode sensus, sehingga sampel adalah 30 orang petani. Analisis yang digunakan adalah análisis deskriptif, analisis pendapatan usahatani dan R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukan (1). Biaya usahatani terdiri dari, biaya tetap (pajak lahan Rp 30.433,33, penyusutan alat Rp 136.386, tenaga kerja dalam keluarga Rp 16.877.783, biaya variabel (benih Rp 1.330.000,00, pupuk Rp 438.933,33, obat-obatan Rp 349.333,33, upah panen Rp. 4.150.000,00, tenaga kerja luar keluarga Rp. 212 750, ajir Rp. 1.173.333,33 sehingga total biaya usahatani adalah biaya tetap Rp 17.044.602,33 dan biaya variabel Rp 7.441.599,99 (2). Pendapatan usahatani adalah Rp 18.367.714,35 dan berdasarkan nilai R/C Ratio = 1,74 sehingga usahatani tomat menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Kata kunci : Pendapatan, Biaya , Usahatani , Tomat, R/C ratio.
2
PENDAHULUAN Pertanian merupakan kegiatan dalam usaha produksi dan reproduksi tumbuhan dan hewan dengan maksud supaya tumbuh lebih baik dan memenuhi kebutuhan manusia. Pertanian juga sebagai jenis usaha atau kegiatan ekonomi berupa penanaman atau usahatani (pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan, peternakan dan perikanan). Subsektor tanaman hortikultura merupakan cabang ilmu pertanian yang membicarakan masalah budidaya tanaman yang menghasilkan buah, sayuran, tanaman hias, dan bahan baku obat tradisional serta rempah-rempah (Soenoeadji, 2001 : 44). Provinsi Gorontalo mempunyai sumberdaya lahan dan ditunjang letak yang strategis, sehingga membuat wilayah ini memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan sektor pertanian. Disamping itu juga, dilihat dari jumlah pertumbuhan penduduk Provinsi Gorontalo sebagian besar masyarakat bermata pencaharian petani. Pemerintah tidak hanya menitikberatkan pada tanaman pangan saja, tetapi juga pada komoditi lain yaitu komoditi hortikultura. Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango adalah salah satu penghasil produksi komoditi hortikultura di Provinsi Gorontalo. Tanaman tomat menjadi salah satu tanaman hortikultura yang secara rutin diusahakan oleh petani sebagai usaha agribisnis. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Keuntungan Usahatani Tomat di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango’’. Berdasarkan uraian di atas yang menjadi permasalahan yaitu Bagaimanakah struktur biaya usahatani tomatdi Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango danBagaimana tingkat keuntungan usahatani di Kecamatan Tilongkabila Kabupanten Bone Bolango.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, sejak bulan Februari sampai bulan April 2013 dengan lokasi penelitian di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango. Adapun metode yang digunakan adalah metode survey yang merupakan pengumpulan data dari suatu empiris berdasarkan wawancara, observasi yang dilakukan pada responden. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari petani responden melalui hasil observasi, wawancara dan studi pustaka, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) dan kantor desa. Populasi penelitian ini meliputi keseluruhan karakteristik yang berkaitan dengan, struktur biaya, dan keuntungan usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, sedangkan anggota populasinya adalah seluruh petani tomat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, berjumlah 30 orang . Untuk menentukan besarnya sampel pada petani tomat yang dijadikan responden penelitian, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Sensus. Menurut Subana dan Sudrajad (2001:45), sensus adalah 3
pengambilan data dari populasi dengan cara mengambil seluruh anggota populasi untuk diambil datanya, sehingga sampel adalah 30 orang petani tomat. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada awal penelitian untuk memastikan lokasi penelitian yang dituju yaitu di usaha tani tomat Desa Butu dan Desa Mootilango Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Teknik wawancara merupakan teknik yang digunakan untuk mewawancarai seorang patani dalam rangka membangun data yang lebih akurat yang berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango. Wawancara ini dilakukan secara perorangan dalam setiap petani. Tehnik ini dilakukan dengan cara penelitian melalui instrument berupa angket. Angket ini merupakan teknik utama yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data tentang biaya yang dikeluarkan dan keuntungan usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango. Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu 1. Analisis Pendapatan Usahatani i. Penerimaan Menurut Sukirno (2002), untuk mengetahui jumlah penerimaan yang diperoleh dapat diketahui dengan menggunakan rumus : TR = P x Q
Keterangan: TR=Total, Produk/Price, Q = Jumlah Produk/Quantity.
Penerimaan/Total,
P =
Harga
ii. Pendapatan Menurut Mubyarto (1995), pendapatan dihitung dengan cara mengurangkan total penerimaan dengan total biaya, dengan rumus sebagai berikut: = TR – TC Keterangan: = Pendapatan/Income,TR=Total, penerimaan/Total revenue, TC = Biaya Total/Total cost.
iii. Total Biaya Menurut Sudarsono (1992), total biaya dihitung dengan rumus sebagai berikut: TC = TFC + TVC
Keterangan : TC = Biaya total, TFC =Total Biaya Tetap, TVC = Total Biaya Variabel
iv. Biaya tenaga kerja Keluarga. HKSP = ∑ Orang x ∑ Hari x ∑ Jam x JenisTenagaKerja 7
4
Biaya tenaga kerja = HKSP x upah minimum Provinsi (UMP) Keterangan : ∑ = Jumlah HKSP = Pria : 1 HKSP = Wanita : 0,8 HKSP = Anak- anak : 0,5 HKSP = Ternak : 1,2 HKSP = Traktor : 2 HKSP v. Biaya penyusutan alat
x Jumlah Alat Keterangan : NB= Nilai Baru,NS = Nilai Sekarang, LP = Lama Pakai vi. Anlisis R/C rasio Analisis ini digunakan apakah usahatani tanaman tomat menguntungkan atau tidak, R/C Rasio adalah merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Sehingga R/C rasio dapat dirumuskan sebagai berikut : R/C RATIO = TR / TC Keterangan : TR = Total Revenue, TC = Total Cost (Total Biaya),Q = Quantity (jumlah produksi) R/C rasio <1, Usahatani tomat tidak menguntumkan R/C rasio =1, Usahatani tomat impas R/C rasio >1, Usahatani tomat menguntumkan.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Biaya dan Pendapatan
Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh hasil produksi. Biaya ini meliputi: biaya benih, pupuk, tenaga kerja luar keluarga, obat-obatan . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Table 1. Total Biaya Variabel Usahatani Tomat di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013. No 1. 2. 3. 4. 5. 5.
Jenis Biaya Benih Pupuk Upah Panen Obat-Obatan TK luar keluarga Ajir Total Biaya Variabel
Nilai (Rp) 1.330.000,00 438.933,33 4.150.000,00 349.333,33 212.750 1.173.333,33 7.654.349,99
Sumber: Data diolah 2013
Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa biaya benih sebesar Rp. 1.330.000,00 Biaya pupuk sebesar Rp. 438.933,33, upah panen Rp. 4.150.000,00 biaya obat-obatan sebesar Rp. 349.333,33, tenaga kerja luar keluaraga Rp. 212.750, dan biaya ajir sebesar Rp.1.173.333,33. Biaya tetap adalah biaya yang dipergunakan tidak habis dalam satu proses produksi dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit, besar biaya tidak tergantung pada besar kecilnya biaya produksi yang diperoleh. Biaya tetap meliputi: pajak lahan, penyusutan alat, tenaga kerja dalam keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel No 1. 2. 3.
2.
Biaya Tetap Petani Responden Pada Usahatani Tomat di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013.
Jenis Biaya Pajak Lahan Penyusutan Alat TK dalam Keluarga Total Biaya Tetap
Nilai (Rp) 30.433,33 136.386 16.877.783 17.044.602,33
Sumber: Data diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 2 menunjukan bahwa pajak lahan sebesar Rp. 30.433,33 Penyusutan alat sebesar Rp. 136.368 dan tenaga kerja dalam keluarga sebesar Rp. 16.877.783. Biaya total merupakan keseluruhan biaya yang digunakan dalam proses usahatani tomat yaitu meliputi: penjumlahan antara total biaya, biaya tetap, dan 6
biaya variabel yang digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Total Biaya Pada Usahatani Tomat di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013. No
Jenis Biaya
Nilai (Rp)
1. 2.
Total Biaya Variabel Total Biaya Tetap
7.654.349,99 17.044.602,33
3.
Total Biaya(1+2)
24.698.952,32
Sumber: Data diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa biaya variabel sebesar Rp. 7.654.349,99 total biaya tetap sebesar Rp. 17.044.602 sehingga jumlah total biaya Rp. 24.698.952,32. Penerimaan merupakan hasil kali jumlah produksi tomat. Dimana rata-rata produksi petani responden adalah 10.766,67 kg atau 29.099,18 kg/ha dengan harga jual tomat Rp 4.000/kg dalam sekali produksi. Sehingga penerimaan usahatani tomat yaitu sebesar Rp. 43.066.666,67 atau Rp. 116.396.396,4 /Ha Pendapatan merupakan hasil bersih dari kegiatan usahatani yang diperoleh dari hasil bruto (kotor) dikurangi biaya yang digunakan dalam proses produksi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Analisis Pendapatan Usahatani Tomat di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013. No 1. 2. 3.
Uraian Total Penerimaan Total Biaya Pendapatan(1-2)
Nilai (Rp) 43.066.666,67 24.698.952,32 18.367.714,35
Sumbe: Data Diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4 menunjukan bahwa total penerimaan sebesar Rp. 43.066.666,67, total biaya sebesar Rp. 24.698.952,32 Jadi jumlah total penerimaan dikurangi total biaya yaitu Rp. 18.367.714,35.
Analisis R/C Ratio R/C Ratio merupakan analisis kelayakan sederhana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.
7
Table 5. Analisis R/C Ratio Usahatani Tomat di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013. No
Jenis Biaya
Nilai (Rp)
1. 2.
Total Penerimaan Total Biaya
43.066.666,67 24.698.952,32
3.
R/C Ratio (1/2)
1,74
Sumber:Data diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 5 menunjukan bahwa perhitungan R/C Ratio pada usahatani tomat di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango yaitu menguntungkan . Nilai R/C Ratio sebesar 1,74 karena nilai yang didapat lebih dari 1 atau setiap pengeluaran 1 rupiah memberikan penerimaan sebesar Rp.1,74. Maka usahatani Tomat yang ada di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango layak untuk diusahakan.
KESIMPULAN Biaya usahatani tomat terdiri dari biaya tetap: pajak lahan Rp. 30.433,33, penyusutan alat Rp. 136.386 dan tenaga kerja dalam keluarga Rp. 16.877.783. sedangkan biaya variabel: benih Rp. 1.330.000,00, pupuk Rp. 438.933,33, upah panen Rp. 4.150.000,00, obat-obatan Rp. 349.333,33, tenaga kerja luar keluarga Rp. 212.750, Ajir Rp.1.173.333,33 Keuntungan usahatani tomat sebesar Rp. 18.367.714,35 dengan R/C Ratio 1,74.
DAFTAR PUSTAKA Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Edisi 3. LP3ES, Jakarta. Soedarsono. 1992. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Perisi. LP3ES, Jakarta. Soekirno, S. 2002. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3 Cetakan 17. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soenoeadji. 2001. Pengantar ilmu pertanian holtikultura. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Subana M dan Sudrajat. 2001. Dasar- Dasar Penelitian ilmiah. Pustaka Setia, Bandung.
8