ANALISIS KONSEP DIRI MAHASISWA PADA PROGRAM

Download ANALISIS KONSEP DIRI MAHASISWA. PADA PROGRAM STUDI PG-PAUD FKIP UNTAN PONTIANAK. HALIDA. PG-PAUD FKIP UNTAN. Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi,...

0 downloads 444 Views 79KB Size
ANALISIS KONSEP DIRI MAHASISWA PADA PROGRAM STUDI PG-PAUD FKIP UNTAN PONTIANAK HALIDA PG-PAUD FKIP UNTAN Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak. E-mail: [email protected]

Abstract: The general objective of this study was to obtain information about the concept of selfStudent Program Early Childhood Education FKIP UNTAN. The method used in this research is descriptive method. Datacollectiontechniquesused areindirectcommunicationtechniquesby usinga questionnaire(questionnaire). Data were analyzedusingdescriptive statisticspercentage. Based on the analysis of questionnaires on self-concept of early childhood education students be described as follows: Be Objective In Yourself, 72.50% obtained results with either category, Respect Yourself, results obtained 65.62% with either category, Not hostile Yourself, 69.37% obtained results with both categories; Rational Thinking, the results obtained 78.12% with very good category. Based on the findings it can be concluded that: most of the studentswas able to assess themselves objectively, found mostlyStudents can respect himself, almost all studentsdid not antagonize the aspects themselves well categorized. This shows that they are always optimistic when facing a failure, and not feeling sorry for themselves or even blame themselves which can result from frustration; and found almost all early childhood students has a way of rational thinking. Keywords:self concept, student, assesment

Abstrak:Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang konsep diri Mahasiswa Program Studi Pendidikan AnakUsia Dini FKIP UNTAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan menggunakan angket (kuesioner).Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis angket tentang konsep diri mahasiswa dapat di deskripsikan sebagai berikut: Bersikap Obyektif Pada Diri Sendiri, diperoleh hasil 72,50 % dengan kategori baik; Menghargai Diri Sendiri, diperoleh hasil 65,62 % dengan kategori baik; Tidak Memusuhi Diri Sendiri, diperoleh hasil 69,37% dengan kategori baik; Berfikir Rasional, diperoleh hasil 78,12% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil temuan maka dapat disimpulkan bahwa: sebagian besar mahasiswa sudah dapat menilai dirinya secara obyektif; sebagian besar Mahasiswadapat menghargai dirinya sendiri; hampir semua mahasiswa tidak memusuhi diri sendiri dikategorikan baik. Hal ini menunjukan bahwa mereka selalu optimis jika menghadapi suatu kegagalan, dan tidak menyesali diri atau bahkan menyalahkan diri sendiri yang dapat mengakibatkan dari frustasi; dan ditemukan hampir semuamahasiswa memiliki cara berfikir rasional. Kata Kunci: konsep diri, mahasiswa, penilaian

Mahasiswa Pendidikan Anak Usia

masa ini anak berada dalam masa

Dini adalah calon pendidik untuk

keemasan di sepanjang rentang usia

anak-anak usia dari 0-6 tahun. Pada

perkembangan

manusia,

karena

35

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014

Mahasiswa Pendidikan Anak Usia

dirinyasendiri,

meng-hargai

diri

Dini adalah calon pendidik untuk

sendiri serta dapat berpikir rasional. Konsep diri tidak dibawa

anak-anak usia dari 0-6 tahun. Pada masa ini anak berada dalam masa

sejak

keemasan di sepanjang rentang usia

melalui proses sedikit demi sedikit

perkembangan manusia, karena masa

bersamaan dengan berkembangnya

ini

kemampuan

persepsi

individu.

dimana anak secara khusus mene-

Konsep

manusia

terbentuk

rima stimulus-stimulus dari ling-

melalui proses belajar sejak masa

kungannya.

pertumbuhan seseorang dari usia

merupakan

Anak

periode

usia

membutuhkan

sensitif

dini

sangat

bimbingan

dari

lahir

namun

diri

terbentuknya

balita hingga dewasa. Dengan demikian

peranan

pendidikan

sangat

di-

penting untuk mengembangkan sega-

antaranya memiliki banyak sifat dan

la potensi yang ada pada diri manu-

ciri khas, seperti; memiliki ke-

sia.Melalui pendidikan peserta didik

hangatan, kepekaan, mudah ber-

dibina untuk menjadi dirinya sendiri,

adaptasi,

humoris,

melalui kurikulum pe-ngajaran yang

individu,

inovatif, peserta didik dipersiapkan

seorang pendidik yang baik,

jujur,

menerima

tulus,

perbedaan

mampu menstimulus pertumbuhan

serta

dan

manusia

perkembangan

tanpa

terlalu

diarahkan yang

untuk

menjadi

berkualitas,

yang

mempunyai

mampu menghadapi tantangan dan

emosi yang stabil, percaya diri,

perubahan zaman bahkan mampu

penuh

mengendalikannya.

banyak

melindungi,

kasih

sayang

dan

lain

sebagainya. Selain itu seorang guru

Sebagai

Pen-

Usia

yang

pendidikan anak usia dini diharapkan

didikan

mempunyai konsep diri yang positif,

nantinya

karena guru yang mempunyai konsep

usia dini selain harus menguasai

diri

bersifat

kom-petensi paedagogis, kepribadian

obyektif dalam mengenali dirinya

sosial dan profesional, juga di-

sendiri,

harapkan mempunyai konsep diri

yang

positif

tidak

akan

memusuhi

Anak

Mahasiswa Dini

akan menjadi guru anak

yang baik sehingga mereka dapat

36

Analisis Konsep Diri Mahasiswa ... Halida

menempatkan diri sesuai dengan

penelitian

profesinya.

dilakukan oleh Nandang Kosasih

Namun

kenyataannya

tidak semua calon guru pendidikan

Ananda

anak usia dini menunjukkan perilaku

Sikap

sesua

Konsep

harapan

yang

diinginkan.

yang

dengan

judul

Terhadap Diri

relevan

yang

Motivasi,

Mengajar

Mahasiswa

dan FKIP

Masih sering ditemui mahasiswa

Universitas

yang kurang berminat untuk belajar,

penelitian

kurang menyukai kegitan-kegiatan

konsep diri dan sikap terhadap

yang sifatanya dapat menambah

mengajar

wawasan keilmuannya, rendah dalam

dengan skala motivasi mahasiswa

berkompetisi dan kurangnya ke-

yang meliputi kebutuhan dasar, rasa

percayaan

aman, dan kebutuhan aktualisasi diri.

terhadap

kemampuan

Hasil

yang dimilikinya.

Lampung.Hasil menun-jukkan

berhubungan

penelitian

ini

bahwa

positif

menambah

Sebagai calon Pendidik Anak

validitas terhadap kerang-ka teori

Usia Dini tentunya harus mempunyai

yang menyatakan bahwa konsep diri

konsep diri yang positif, karena

dan

sebagai pendidik mereka berperan

berhubungan erat dengan motivasi.

sikap

terhadap

mengajar

Penelitian Erna Widyawati

sebagai model bagi anak didiknya, ke-

dengan

judul

Analisis

Pengaruh

percayaan diri yang baik, mem-

Konsep

Diri

Terhadap

Motivasi

punyai

Belajar Mahasiswa.Hasil dari pe-

jika

pendidiknya

memiliki

pandangan

yang

positif

terhadap dirinya, menghargai dirinya

nelitian

sendiri, dan dapat berpikir rasional,

hipotesis variabel konsep diri dan

maka anak didiknya tentunya akan

motivasi belajar dinyatakan signi-

meniru. Hal ini secara tidak langsung

fikan.Berdasarkan hasil penelitian

pendidik

melakukan

terjadi peningkatan pada konsep diri

pembelajaran terhadap anak didiknya

mahasiswa akan diikuti juga oleh

dalam hal pembentukan konsep diri

peningkatan pada motivasi belajar

yang baik.

dari setiap mahasiswa.

anak

usia

ini

menyatakan

bahwa

Penelitian tentang konsep diri mahasiswa didukung oleh beberapa

37

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014

berangkat

Pengertian Konsep Diri Konsep diri pada dasarnya merupakan keadaan internal individu

dari

bagaimana

suatu

pemikiran

seharusnya

individu

menjadi dirinya sendiri.

mereka

Konsep diri dapat dibedakan

berani mengatakan “saya adalah

menjadi dua yaitu konsep diri positif

saya”

dan konsep diri negatif.Konsep diri

yang

memiliki

ini

identitas

adalah

kebenaran,itu

“salah”, ini “baik”, itu hak dia”dan

positif

sebagainya.Jika seseorang memiliki

optimis,penuh percaya diri dan sealu

konsep diri baik tentunya individu

bersikap

tersebut akan terhindar dari hal-hal

sesuatu,juga

yang

dirinya

yang dialaminya. Sedangkan konsep

bermasalah,namun sebaliknya jika

diri negatif in-dividu meyakini dan

seseorang konsep dirinya rendah

memandang dirinya lemah, tidak

akan

berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa,

membuat

lebih

mudah

mereka

individu

positif

lebih

terlihat

terhadap

terhadap

segala

kegagalan

tidak kompeten, gagal, malang,tidak

bermasalah. Hal ini ditunjukan biasanya

menarik,

tidak

disukai

melalui cara berfikir dan menilai

kehilangan

dirinya kurang rasional,memandang

kehidupan.Implikasi

sesuatu

obyektif

mahasiswa yang memiliki konsep

sehingga muncul problem seperti

diri yang baik adalah:Jika akan

kurang percaya diri,suka mengkritik

mengadakan berbagai kegiatan selalu

diri

memper-siapkan diri dengan baik;

dan

yang

kurang

sebagainya.Konsep

diri

daya

tarik

dan

terhadap terhadap

dapat diartikan sebagai keyakinan,

Menye-leksi

pandangan atau penilaian individu

spesifik yang berhubungan dengan

terhadap dirinya sendiri.Konsep ini

kemampuan-nya;

dapat juga diartikan sebagai ke-

kemampuannya

pemilikan

orang-orang dalam lingkungannya

realitas

individu diri

dan

berdasarkan idealisme

yang

dapat

pekerjaan

secara

Mengukur dan

menentukan

dilibatkan

dalam

diri.Realitas diri adalah berangkat

pekerjaan tersebut; Mendapat respek

dari pengalaman atau keputusan

dan pengakuan dari ling-kungannya.

sendiri,sedangkan

38

idealisme

diri

Analisis Konsep Diri Mahasiswa ... Halida

tua dengan anak ditentukan oleh Proses Pembentukan Konsep Diri Pembentukan

konsep

diri

pada mahasiswa dapat dilihat dari sudut

karakteristik

sikap, perasaan dan keinginan orang tua terhadap anak. 2) Kegagalan. Setiap perkembang-

yang

an manusia akan melaksanakan

beragam.Keragaman ini tidak lain

tugas perkembangan yang harus

karena

dijalankan

keberadaan

sifat

dan

oleh

individu.Ada

lingkungan hidup dari mahasiswa itu

kemungkinan dalam menjalan-

sendiri.Proses pembentukan konsep

kan tugas perkembangan me-

diri dimulai sejak kecil hingga

ngalami hambatan yang dapat

dewasa.Pembentukan

mengakibatkan

konsep

diri

dipenga-ruhi oleh pola asuh orang tua,

lingkungan

pengalaman.Konsep

dan

diri

kegagalan

individu. 3) Depresi.Orang

yang

sedang

bersifat

mengalami depresi akan mem-

dinamis,maksudnya adalah konsep

punyai pemikiran yang cen-

diri tidak statis atau menetap namun

derung

dapat mengalami perubahan.

mandang dan merespon segala

negatif

sesuatunya Faktor-Faktor

yang

Mempenga-

termasuk

me-

menilai

dirinya sendiri. 4) Stress. Penyebab stress pada

ruhi Konsep Diri Beberapa

dalam

faktor

yang

mahasiswa

biasanya

berupa:

mempengaruhi konsep diri pada

Beban mata kuliah dan tugas

individu yaitu; pola asuh orang tua,

yang

kegagalan,

mampuannya;

depresi,

stress,

kritik

berlebihan

dari

ke-

Ketidakjelasan

internal, peniruan, dan hubungan

peranan dalam proses belajar

personal.

mengajar;

1) Pola Asuh Orang Tua. Orang tua

peranan; Beban yang berlebihan

sebagai pendidik utama dalam

dalam peranan/tanggung jawab;

keluarga memegang peran pen-

Tidak ada kelompok pendukung

ting dalam perkembangan kepri-

dalam

badian anak. Hubungan orang

terlalu tinggi dari keluarga; Sifat

studi;

Konflik

Harapan

dalam

yang

39

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014

pribadi

seperti:

ambisus,

pencemas, pencuriga dan kaku.

memang mudah, akan tetapi semua

poknya kurang baik akan lebih mudah mempengaruhi perkem-

5) KritikInternal.Mengkritik

tidak

baliknya jika mahasiswa kelom-

individu

bangan konsep diri negatif.

jika

dikritik dapat menerima dengan

Aspek-Aspek Konsep Diri Memasuki dunia persaingan

lapang dada. Menurut Thursan Hakim

(2002)

“kritik

terhadap

sering

mengatakan

mahasiswa perlu mempersiapkan diri

diri

sebagai sumber daya manusia yang

berfungsi

regulator

atau

sendiri sebagai

rambu-rambu

mengigat

tantangan

besaryang akan dihadapi. Mahasiswa

dalam bertindak dan berperilaku

yang

agar keberadaan kita diterima di-

memiliki konsep diri yang tinggi

masyarakat

akan mengambil keputusan berbasis

dan

dapat

mandiri,

berkualitas,

dan

dua aspek yaitu:aspek pikiran dan

beradaptasi dengan baik. 6) Peniruan. Anak biasanya suka

aspek

perasaan.Aspek

pikiran

meniru orang tua mereka, tidak

berhubungan dengan analisis dan

hanya dari tutur kata ataupun

kriteria

bahasanya

subyektif, empati dan simpati yang

tapi

perilakunya.Oleh

juga

sebab

itu

perilaku

prinsipnya

yang

adalah

bersifat

menjaga

sebagai orang tua tentunya harus

keseimbangan antara peng-gunaan

dapat menjadi cermin yang dapat

nalar dan penggunaan pe-rasaan

ditiru dan diteladani.

untuk menilai keputusan(Mukhtar, 2003).Ada

beberapa aspek

pribadi yang dilakukan oleh

perlu

diperhatikan

mahasiswa

dikembangkan

7). Hubungan Personal. Hubungan

40

berkulitas

dapat

bersifat

diri

untuk yang

yang dan

memiliki

kelompok dan individu.Apabila

konsep

positif

yaitu:

mahasiswa mempunyai kelom-

bersifat obyektif dalam mengenali

pok yang baik tentunya dapat

diri sendiri, menghargai diri sendiri,

membantu perkembangan kon-

tidak me-musuhi diri sendiri, dan

sep dirinya secara positif.Se-

berfikir rasional.

Analisis Konsep Diri Mahasiswa ... Halida

giat.Sebaliknya

anak-anak

kelompok

“learned

lesseness”,menilai

Konsep Diri Akademik

dalam help-

keberhasilan

kampus

mereka bukan sebagai hasil kerja

adalah tempat untuk mempresen-

keras,melainkan keberuntungan yang

tasikan konteks yang paling kritis

mereka miliki.

selain keluarga dalam pengembangan

mempengaruhi persepsi mahasiswa

2. Manfaat Konsep Diri Akademik Bagi Individu Underachievement. Konsep diri sangat besar

terhadap kemaampuan akademisnya,

peranannya terhadap keberhasilan

penerimaan sosial, popularitas,serta

seseorang.Tak heran jika sekolah-

ketertarikan fisik.

sekolah

1. Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Akademik Konsep diri, khususnya

integrasikan pembentukan konsep

Bagi

mahasiswa

konsep diri. Pengalaman dikampus

konsep

diri

tergantung

akademik

pada

mengartikan kegagalan

cara

sangat seorang

keberhasilannya mereka,

dan

yang disebut

dengan “achievementt atribution” (Shaffer, 2002). Dwcek (2002:67) mengemukakan dua kelompok anak mengalami situasi tersebut yaitu; “mastery

oriented

dan

learned-

helpless oriented.” Anak-anak dalam

diri

mereka

merupakan

hasil dari kemampuan yang mereka miliki,namun

cenderung

menyalahkan faktor yang di luar dirinya

ketika

kegagalan,atau

berusaha

menemui

kedalam

untuk

meng-

aktivitas

belajar

mengajar didalam kelas maupun luar kelas. Germer (2004: 67) menyatakan

bahwa

peranan

“Guru

kunci

memegang

dalam

aktivitas

kelas,dan karena kesadaran guru terhadap konsep

pentingnyapembentukan diri

akan

menentukan

seberapa jauh pembentukan konsep diri dapat diintegrasikan kedalam aktivi-tas belajar mengajar. Sumaryano

kelompok mastery oriented menilai keberhasilan

berupaya

menyatakan:

Adi

(2003:38)

program

pengem-

bangan konsep diri anak dilakukan pada

berbasis

kelompok

dan

berorientasi kepada pengembangan kemampuan afektif siswa.

lebih 41

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014

Hubungan akademik

konsep

dengan

diri

untuk

membentuk

konsep

diri

kecenderungan

mahasiswa sebagai calon guru anak

bersifat

usia dini.Variabel dalam penelitian

underachiever

resiprokal.Mahasiswa underachiever

adalah

tidak

Program Studi Pendidikan Anak

percaya

mempunyai

bahwa

mereka

kemampuan

untuk

konsep

diri

mahasiswa

UsiaDini.

berprestasi, karenanya mereka tidak

Populasi dalam penelitian ini

berusaha keras untuk belajar dan

adalah Mahasiswa Pendidikan Anak

mudah menyerah ketika menghadapi

Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

kegagalan. Kegagalan dalam bidang

dan

akademik membuat mereka tidak

Tanjungpura, dari yang berjumlah

percaya diri dalam belajar sehingga

120

akan kehilangan konsep dirinya.

mengambil

Hubungan

mahasiswa.Teknik pengumpul data

yang

negatif

antara

Keguruan

Universitas

orang.Dalam sampel

digunakan

penelitian

ini

sebanyak

40

konsep diri akademik dengan prestasi

yang

adalah

teknik

menjadi lingkaran yang membuat

komunikasi tidak langsung dengan

pola underachievement sulit diputus.

menggunakan

angket

(kuesioner).Angket ini dimaksudkan untuk mengukur tentang konsep diri

METODE PENELITIAN Metode

yang

digunakan

yang terdiridari empat aspek variabel

dalam penelitian ini adalah metode

yaitu:

deskritif.

metode

mengenali diri sendiri, menghargai

deskritif dalam penelitian ini adalah

diri sendiri, tidak memusuhi diri

untuk menggambarkan dan mem-

sendiri dan berfikir rasional.

Penggunaan

bersikap

obyektif

dalam

berikan informasi tentang konsep diri mahasiswa pendidikan anak usia

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan

dini.Jadi tujuan penelitian deskritif angket

kondisi atau keadaan secara obyektif

mahasiswa Program Studi PG-PAUD

dalam

situasi.Adapun

FKIP Untan yang terdiri dari aspek

survey dalam penelitian ini adalah

memahami diri sendiri, menghargai

42

konsep

analisis

adalah melukiskan tentang sesuatu

diskripsi

tentang

hasil

diri

Analisis Konsep Diri Mahasiswa ... Halida

diri sendiri, memusuhi diri sendiri,

hal- hal yang positif yang ada pada

dan berfikir rasional maka dapat di

dirinya.Selain itu mereka juga sudah

deskripsikan sebagai berikut:

dapat menerima suatu kegagalan

1.

Bersikap Obyektif Pada Diri

tanpa menghakimi dirinya sendiri.

Sendiri

3. Tidak Memusuhi Diri Sendiri

Dari hasil perhitungan persentasi

Dari hasil perhitungan persentase

angket atas pernyataan mahasiswa

angket atas pernyataan Mahasiswa

Program Studi PG-PAUD tentang

Program Studi PG-PAUD tentang

bersikap

obyektif

tidak

sendiri,

diperoleh

terhadap

diri

memusuhi

diri

sendiri,

diperoleh

hasil

69,37%

dengan

dengan kategori baik. Artinya bahwa

kategori

baik.

Artinya

bahwa

Mahasiswa

PG-

Mahasiswa ProgramStudi PG-PAUD

PAUD sudah dapat menilai dirinya

sudah dapat mengintropeksi diri jika

sendiri

mereka mengalami suatu kegagalan.

maupun

hasil

Program

baik

itu

72,50%

Studi

kelemahannya

kelebihannya.Selain

itu

4. Berfikir Rasional

mereka juga sudah dapat menggali

Dari hasil perhitungan persentase

potensi

mereka

angket atas pernyataan Mahasiswa

masing-masing untuk dikembangkan

Program Studi PG-PAUD tentang

dan juga dapat mengantisiapasi hal-

berfikir

hal yang mungkin akan menghambat

78,12%

proses perkembangannya.

baik.Artinya

2. Menghargai Diri Sendiri

Program Studi PG-PAUD dalam

Dari hasil perhitungan persentase

melakukan tindakan tidak hanya

angket atas pernyataan Mahasiswa

mengikuti

Program Studi PG-PAUD tentang

disertai dengan akal sehat.Selain itu

menghargai

sendiri,diperoleh

mereka tidak mudah frustasi jika

hasil 65,62 % dengan kategori

mengalami suatu kegagalan karena

baik.Artinya

Mahasiswa

mereka dapat berfikir rasional jadi

Program Studi PG-PAUD sudah

selalu berfikir positif sehingga selalu

mampu menghargai potensi yang ada

optimis mengalami kehidupan.

yang ada

diri

pada

bahwa

rasional,diperoleh dengan

hasil

kategori

bahwa

perasaan

sangat

Mahasiswa

saja

namun

pada dirinya, dengan cara melihat

43

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014

Dari analisis data diperoleh

Mengingat anak usia dini sedang

temuan yang merupakan jawaban

berada pada masa keemasan yaitu

atas masalah dan tujuan penelitian

masa dimana anak mulai peka untuk

yang telah dirumuskan.Berdasarkan

menerima

temuan penelitian tentang konsep diri

lingku-ngannya. Pada masa ini anak

yang dikelompokan menjadi empat

sudah

aspek, yaitu aspek bersikapobyektif

kegiatan

terhadap diri sendiri, menghargai diri

menguasailingkungannya.Oleh

sendiri, tidak memusuhi diri sendiri,

karenanya seorang Pendidik PAUD

dan

rasional,secara

mempunyai kewajiban menciptakan

keseluruhan tergolong baik. Hal ini

suasana pen-didikan yang bermakna,

menunjukan bahwa calon Pendidik

me-nyenangkan,

Anak

teladan, serta mempunyai komitmen

berfikir

Usia

Mahasiswa

Dini

khususnya

Program

Studi

PG-

stimulus-stimulus

siap

melakukan

untuk

berbagai

memahami

kreatif,

dari

dan

memberi

secaraprofesional.Selanjutnya

PAUD FKIP Untan dapat dikatakan

Pendidik PAUD seharusnya individu

layak menjadi seorang pendidik di

yang memiliki kepribadian hangat,

Lembaga PAUD.

peka, mudah beradaptasi, jujur, dan

Jika temuan ini diproyeksikan

memiliki ketulusan hati,bersahaja,

dengan peran Pendidik PAUDdalam

emosinya stabil serta mempunyai

membantu mengembangkan potensi

kepercayaan diri.

anak didiknya maka sudah dapat

Untuk dapat memiliki ke-

menjadi

pribadian

seorang Pendidik PAUD tidaklah

dijelaskan

mudah,

dikatakan

tepat.Karena

seperti

yang

diatas,

sudah tidak

lebih

sulit jika

mudah,namun jika individu sudah

menjadi

pendidik

memiliki konsep diri yang baik,

sekolah menengah pertama maupun

adalah merupakan salah satu modal

sekolah

atas.Menjadi

untuk penjadi guru PAUD sesuai

Pendidik PAUD sangat dibutuhkan

dengan harapan.Karena seseorang

seseorang yang memiliki kepribadian

yang memiliki konsep diri yang baik

yang baik yang dapat dijadikan

akan lebih mudah mengenal dirinya

model

sendiri baik itu kelebihannya maupun

bahkan

dibandingkan

44

menengah

bagi

peserta

didiknya.

Analisis Konsep Diri Mahasiswa ... Halida

dapat

dapat menghargai apa yang sudah

menempatkan dirinya dalam keadaan

mereka kerjakan atau dihasilkan dari

apapun, selalu menghargai apa yang

usahanya walaupun hasilnya kurang

dilakukan baik oleh dirinya maupun

sesuai dengan harapan, mahasiswa

orang lain,tidak mudah dipengaruhi

Program Studi PG-PAUD dalam

oleh sesuatu yang tidak masuk akal,

aspek tidak memusuhi diri sendiri

bahkan segala tindakannya sudah

dikategorikan

dipikirkan dampak positif maupun

nunjukan

negatifnya.

optimis

kekurangannya,

sehingga

baik.Hal

bahwa jika

ini

me-

mereka

selalu

menghadapi

suatu

kegagalan,dan tidak menyesali diri atau bahkan menyalahkan diri sendiri

SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil penelitian,dikemukakan

simpulan

yang

dapat

mengakibatkan

dari

frustasi, ditemukan hampir semua

bahwa mahasiswa prodi pendidikan

Mahasiswa

anak usia dini secara umum sudah

didikan Anak Usia Dini memiliki

memiliki konsep diri baik.Adapun

cara berfikir rasional.Hal ini me-

secara spesifik dapat dipaparkan

nunjukkan

sebagai

besar

mudah terpengaruh pada hal-hal

Pen-

yang kurang dapat dipertanggung

didikan Anak Usia Dini sudah dapat

jawab-kan. Selain itu Mahasiswa

menilai dirinya secara obyektif baik

Program Studi Pendidikan Anak Usia

itu dari sisi kelebihannya maupun

Dini sudah mempunyai kemampuan

kekurangannya,

tentunya

untuk selalu berfikir positif dalam

menunjang

me-mandang suatu permasalahan,se-

berikut:

mahasiswa

sangat

sebagian

Program

baik

Studi

hal

ini

untuk

Program

bahwa

Studi

mereka

Pen-

tidak

sebagai

guru

hingga pribadi mereka tidak selalu

Usia

Dini,

dihantui rasa khawatir atau perasaan

ditemukan sebagian besar mahasiswa

negatif,jadi kesehatan mental akan

Program Studi Pendidikan Anak Usia

selalu baik.

profesinya Pendidikan

Dini,

dapat

kelak Anak

menghargai

dirinya

sendiri, hal ini dapat dilihat dari cara mereka menilai kekurangannya,yaitu

45

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014

SARAN Berdasarkan simpulan yang telah

dikemukan

maka

untuk

mengkaji lebih lanjut dikemukakan saran sebagai berikut; mahasiswa sering melakukan kerja kelompok, baik

kelompok

besar

maupun

kelompok kecil agar konsep diri semakin

terasah

ketika

bergaul

dengan teman, mengikuti kegiatankegiatan pada acara kampus maupun diluar kampus yang sifatnya dapat memantapkan dirimengikuti kegiatan keagamaan yang membahas tentang konsep diri, melakukan bimbingan dan konseling kelompok dengan mengupas

konsep

diri,

mem-

pertajam kecerdasan interpersonal dengan merenung kelebihan dan kekurangan diri.

DAFTAR PUSTAKA Adi, Sumaryona. Percaya Diri Sepanjang Hari, Panduan Sukses Generasi Qurani. Bandung: Mujahid Press, 2003. Catton. Raising Cheldren In Adiffcult. Chicago: Science Researc Associate, 2002. Dweek.Psikologi Of Adolesence. Englewood Clifts, N.J,

46

Prentice-Hall (edisi kelima), 2003. Germer.Introduction To Counseling. New York: Mc.Graw-Hill, 2004. Hakim, Thursan.Psikologi Umum. Bandung: Alumni, 2002. Hassan, Fuhad. Pengajaran Remidial. Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Henry. Masa Remaja Dan Ilmu Jiwa Pemuda. Jenmars: Bandung, 2005. Rini, Jacinta. F. Pembentukan Konsep Diri Dalam Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. Santoso,R.S.I. Pembina Watak Tugas Utama Pendidikan. Jakarta: Universitas Indonesia, 1984. Shaffer.Fundamental Of Counseling. Boston: Houghton Miffin Company, 2002. Soemantri, Adijono. Pengembang-an Diri, Jakarta:PKBI, 2006. Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis). Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. _______________. Statistik Untuk Penelitian Cetakan Ke 8. Bandung: Cv Alfabeta, 2002. Sujarwanto.Bimbingan Bagi Anak dan Remaja Yang Bermasalah. Jakarta: Cv Rajawali, 2004. Tower, R.B. Parent’s Self-Consepts And Preschool Children’s Behavior. Journal Personality And Social Psycology, 1980. Umar, M. dan Sartono.Pengantar Metodologi Rised Sosial.Bandung: Angkasa, 2001.