ANALISIS PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM PERSPEKTIF GREEN ECONOMIC

Download reviewed to see how the green economy concept is applied in Malang. ... menyebutkan bahwa bagi Indonesia ekonomi hijau (green economy) adal...

0 downloads 417 Views 229KB Size
ANALISIS PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM PERSPEKTIF GREEN ECONOMIC DEVELOPMENT (Studi Pada Pemanfaatan dan Pengendalian Kawasan Budidaya Kota Malang)

SKRIPSI Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

DINDA FAHLILLA AJI NIM. 125030101111003

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK MALANG 2016

Abstract: Analysis of Urban Development Within Green Economic Development’s Perspectives (A Study of Utilization and Management in Cultivation Areas of Malang City). Urban Development in Malang city nowadays increasingly complex and dynamic that makes Malang can not be separated from environmental problems. Especially for the provision of green open space in Malang that do not even currently reaches 12%. To overcome this development problem, Djajadiningrat (2011: 10) states that for Indonesia the green economy is a very sensible choice to apply. Judging from the data the GDP, the cultivation area of Malang has a major contribution in promoting economic growth Malang. Therefore, utilization and control cultivation areas may be aspects that can be reviewed to see how the green economy concept is applied in Malang. The purpose of research is to analyze the extent to which the concept of Green Economic Development has been applied in the construction in the city of Malang. The research use descriptive research and qualitative approaches. Keywords : Green Economy, Urban Development, Cultivation Area

Abstrak: Analisis Pembangunan Perkotaan Dalam Perspektif Green Economic Development (Studi Pada Pemanfaatan Dan Pengendalian Kawasan Budidaya Kota Malang). Pembangunan di Kota Malang yang semakin kompleks dan dinamis membuat Kota Malang tidak lepas dari permasalahan lingkungan. Salah satunya adalah untuk penyediaan ruang terbuka hijau di Kota Malang yang saat ini belum mencapai 12%. Untuk menanggulangi permasalahan pembangunan ini, Djajadiningrat (2011 : 10) menyebutkan bahwa bagi Indonesia ekonomi hijau (green economy) adalah satu pilihan yang sangat masuk akal untuk diterapkan. Dilihat dari data PDRB, kawasan budidaya Kota Malang memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Maka dari itu, pemanfaatan dan pengendalian kawasan budidaya dapat menjadi aspek yang dapat ditinjau untuk melihat bagaimana konsep ekonomi hijau diterapkan di Kota Malang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis sejauh mana konsep Green Economic Development telah diterapkan dalam pembangunan di Kota Malang. Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Kata Kunci: Green Economy, Pembangunan Perkotaan, Kawasan Budidaya

PENDAHULUAN Dalam

mewujudkan

masyarakat

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

yang adil dan makmur yang merata dalam

Wilayah Kota Malang disyaratkan adanya

suatu negara diperlukan suatu proses

penyediaan lahan sebesar minimal 30%

pembangunan secara menyeluruh. Dalam

untuk ruang terbuka hijau, yang mana

rangka pemerataan pembangunan dalam

20% dari itu merupakan ruang terbuka

suatu negara, maka diperlukan sinergitas

hijau publik. Namun, untuk penyediaan

atau

ruang terbuka hijau di Kota Malang

hubungan

yang

serasi

antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah

sendiri saat ini belum mencapai 12%.

untuk mencapai pembangunan nasional

Untuk menanggulangi permasalahan

dan pembangunan daerah atas dasar

pembangunan ini, Djajadiningrat (2011 :

keutuhan

Dengan

10) menyebutkan bahwa bagi Indonesia

Pemerintah

ekonomi hijau adalah satu pilihan yang

adanya

negara otonomi

Daerah

kesatuan. daerah,

tertantang

melaksanakan

untuk

pembangunan

dapat

sangat masuk akal untuk diterapkan.

di

Ekonomi hijau secara konseptual adalah

daerahnya dengan baik.

paradigma

ekonomi

yang

Pembangunan di Kota Malang yang

menginternalisasi persoalan lingkungan

semakin kompleks dan dinamis membuat

dalam bangunan atau arsitektur sistem

Kota

dari

perekonomian. Dilihat dari data PDRB,

permasalahan lingkungan. Pembangunan

kawasan budidaya Kota Malang memiliki

pada aspek ekonomi maupun sosial

kontribusi besar dalam meningkatkan

ditandai dengan banyaknya bangunan-

pertumbuhan

bangunan untuk menunjang kegiatan

Maka dari itu, salah satu aspek yang dapat

ekonomi

mall,

ditinjau untuk melihat bagaimana konsep

lain-lain

ekonomi hijau diterapkan di Kota Malang

tentunya akan sangat “memakan” lahan-

adalah pada pembangunan perkotaan,

lahan produktif di Kota Malang. Dalam

khususnya

Peraturan Daerah Kota Malang No. 4

pengendalian

Malang

dan

perumahan,

tidak

sosial

industri

lepas

seperti dan

ekonomi

pada

Kota

Malang.

pemanfaatan

kawasan

dan

budidaya.

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Economy)

Ekonomi

Hijau

(Green

Ekonomi hijau secara konseptual adalah paradigma

ekonomi

yang

menginternalisasi persoalan lingkungan

d.

dalam

bakar fosil ke energi terbarukan dan

bangunan / arsitektur sistem

perekonomian.

Dalam

konteks

Mengalihkan penggunaan bahan

rendah emisi;

pembangunan ekonomi maka bukan

e.

hanya kemajuan fisik dan sosial saja

melestarikan sumber daya alam;

Bertumbuh lebih cepat sembari

yang dipertimbangkan tetapi juga aspek f.

Mengurangi kemiskinan;

adalah sebuah rezim ekonomi yang

g.

Meningkatkan

mampu

pekerjaan dan kesetaraan sosial.

keberlanjutan ekologis. Ekonomi hijau

meningkatkan

kesejahteraan

lapangan

manusia dan kesetaraan sosial, yang sekaligus mengurangi risiko lingkungan

Kawasan Budidaya

secara signifikan. Ekonomi hijau juga rendah

Kawasan budidaya adalah wilayah yang

karbon atau tidak menghasilkan emisi

ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dan polusi lingkungan, hemat sumber

dibudidayakan atas dasar kondisi dan

daya

potensi sumber daya alam, sumber daya

berarti

perekonomian

alam

dan

yang

berkeadilan

sosial

manusia, dan sumber daya buatan;

(Budimanta, 2011 : 1).

daerah yang tersentuh tangan manusia dengan maksud agar lebih bermanfaat Prinsip

Ekonomi

Hijau

(Green

dan memberikan hasil untuk kebutuhan

Economy)

manusia.

Prinsip - prinsip Green Economic

berupa

Development menurut UNEP (2010 : 6-

kawasan

7) yang meliputi:

permukiman,

a.

Mengakui

nilai

dari

dan

investasi pada sumber daya alam;

Kawasan kawasan

budidaya hutan

pertanian, kawasan

dapat

produksi, kawasan industri,

kawasan bereikat, kawasan pariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan, kawasan pertahanan dan

b.

Meningkatkan

efisiensi

penggunaan sumber daya dan energi; c.

Mendorong pola hidup yang

rendah emisi dan berkelanjutan;

keamanan dan sebagainya (Adisasmita, 2013:60).

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah

d. Bertumbuh

lebih

cepat

penelitian kualitatif dengan pendekatan

sembari melestarikan sumber

deskriptif. Alat analisis yang digunakan

daya alam;

adalah anlisis kualitatif model Miles

e. Mengurangi kemiskinan;

dan

f. Meningkatkan

Huberman.

Adapun

fokus

penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan khususnya dan

pekerjaan

perkotaan

pada

pemanfaatan

pengendalian

kawasan

lapangan

dan

kesetaraan

sosial. 2. Kesesuaian

antara

indikator

pembangunan perkotaan (dalam

budidaya di Kota Malang dilihat

aspek

dari perspektif Green Economic

berkelanjutan)

Development, yang meliputi:

pemanfaatan dan pengendalian

a. Mengakui

nilai

dari

dan

investasi pada sumber daya alam; efisiensi

penggunaan sumber daya dan energi;

emisi

dan

berkelanjutan;

di

Kota

Malang, meliputi: ruang

berlangsungnya

untuk fungsi

ekonomi; b. Tersedianya

c. Mendorong pola hidup yang

ruang dengan

budidaya

a. Tersedianya

b. Meningkatkan

rendah

kawasan

penataan

ruang

untuk

berlangsungnya fungsi sosial budaya; c. Tersedianya

ruang

berlangsungnya

untuk fungsi

ekologis.

PEMBAHASAN 1. Pembangunan

Perkotaan

Perspektif

Khususnya Pada Pemanfaatan dan

Development

Pengendalian Kawasan Budidaya

a. Mengakui

Di Kota Malang Dilihat Dari

Green

Nilai

Economic

Dari

dan

Investasi Pada Sumber Daya Alam

Pemerintah

Kota

Malang

Malang. Selain itu implementasi

melakukan analisis fisik alam atau

penerangan jalan umum di sejumlah

analisis daya dukung lingkungan

jalan protokol dan taman di Kota

sebagai

Malang menggunakan tenaga surya.

dasar

untuk

menyusun

Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Adanya

menetapkan kawasan budidaya Kota

merupakan suatu upaya pencapaian

Malang, yang mana dari analisis fisik

prinsip ini. Namun, untuk kawasan

alam dapat diketahui keadaan fisik

budidaya berupa kawasan industri

wilayah

dan

dan

sehingga

juga

potensinya,

ketenentuan

penggunaan

dalam

lahan

telah

mempertimbangkan

prinsip

sekolah

bisnis,

hijau

serta

juga

permukiman,

penggunaan tenaga surya atau energi alternatif

lain

masih

belum

dijalankan.

kesesuaian (suitability). Pembayaran

c. Mendorong Pola Hidup Yang

Jasa Lingkungan telah diterapkan di

Rendah Emisi dan Berkelanjutan

Kota

satunya

Strategi yang diterapkan di Kota

contohnya adalah Perusahaan Jasa

Malang untuk mengurangi tingkat

Tirta

Malang.

I

(PJT

melakukan Lingkungan

Salah

I)

Malang

yang

emisi dan pecemaran udara salah

Pembayaran

Jasa

satunya

pada

dilakukan

dalam

aspek

penggunaan

penataan ruang. Pemerintah Kota

sumber daya air sebagai bentuk

Malang saat ini sedang berusaha

pengakuan nilai dari sumber daya air

mengenalkan konsep kota kompak

di Kota Malang.

(compact

b. Meningkatkan Efisiensi

mengurangi

city)

untuk

berusaha

mobilitas masyarakat

Penggunaan Sumber Daya dan

Kota Malang sehingga emisi yang

Energi

dihasilkan dari transportasi pun dapat

Bentuk

dan

upaya

untuk

berkurang.

Selain itu juga adanya

meningkatkan efisiensi penggunaan

pelaksanaan kegiatan AMDAL pada

sumber daya dan energi di Kota

beberapa jenis kegiatan atau usaha

Malang salah satunya dilakukan

yang dilakukan sebanyak satu kali

melalui pemanfaatan gas metan.

dalam satu tahun. Upaya lain yang

Salah satunya adalah yang dilakukan

tengah dilakukan untuk mengurangi

di

emisi

Kelurahan

Mulyorejo

Kota

di

Kota

Malang

adalah

mendorong pola hidup masyarakat

oksigen sehingga suasana kota terasa

Kota Malang untuk tidak selalu

lebih

bergantung

kendaraan

community (komunitas hijau) juga

bermotor. Menetapkan hari minggu

mulai diterapkan melalui berbagai

sebagai

kendaraan

program. Program-program tersebut

bermotor (car free day) di sepanjang

antara lain program “1 mahasiswa =

Jl. Besar Ijen.

1

pada

hari

bebas

d. Bertumbuh

Lebih

Cepat

Sembari Melestarikan Sumber Daya Alam

sejuk.

Adanya

pohon”,

lomba

green

“kampung

bersinar”, dan sebagainya. e. Mengurangi Kemiskinan Di Kota Malang, sektor yang

Upaya untuk tumbuh lebih cepat

berkontribusi terhadap nilai PDRB

sembari melestarikan sumber daya

yang tinggi berturut-turut adalah

alam dilakukan di Kota Malang

sektor Tersier (Perdagangan, Hotel

dengan

berusaha

dan Restoran), Sekunder (Industri

menyeimbangkan antara kebutuhan

Pengolahan), dan Tersier lagi (Jasa-

kawasan budidaya dengan kawasan

Jasa),

lindung.

(pertanian)

kurang

kontribusi

yang

cara

dengan

Salah

satunya

pengembangan

vertikal

untuk

adalah bangunan

menghemat

sementara

pertumbuhan

sektor

primer

memberikan cukup

ekonomi

untuk Kota

penggunaan lahan dan meminimalisir

Malang. Tingkat kemiskinan di

adanya alih fungsi kawasan lindung

Kota

menjadi kawasan budidaya. Hal ini

peningkatan

merupakan salah satu tindakan yang

pada

mencerminkan

Dengan demikian, untuk semakin

proteksi

pada

prinsip

fungsi

kawasan

lindung.

Malang

periode

mengalami

ataupun

penurunan

tahun

2009-2013.

meningkatkan

kesejahteraan

Fungsi proteksi terhadap kawasan

masyarakat

lindung maupun sumber daya alam

kemiskinan,

lain

melalui

ekonomi yang dapat dilakukan dan

peningkatan kualitas dan kuantitas

perlu untuk terus dikembangkan

taman kota sebagai kawasan hijau

adalah

untuk meredam polusi, dan hutan

perhatian yang tinggi terhadap jenis-

kota

jenis usaha di tiga bidang tersebut,

juga

yang

dilakukan

dapat

memproduksi

dan

mengurangi

upaya-upaya

dengan

bidang

memberikan

dimana

ketiga

bidang

tersebut

termasuk dalam kawasan budidaya,

merupakan bagian dari kawasan

sehingga dapat dikatakan bahwa

budidaya Kota Malang, sehingga

kawasan

dapat dikatakan kawasan budidaya

dalam

berkontribusi

pekerjaan. Namun, jika melihat

besar

dalam

mengurangi kemiskinan. Lapangan

Pekerjaan

Kesetaraan

berkontribusi

meningkakan

tentang

f. Meningkatkan Dan

budidaya

lapangan

ketimpangan

sosial

berdasarkan indeks gini 2009-2013, ketimpangan

sosial

sedang

dan

termasuk

Sosial

kategori

Pada tahun 2009-2013, lapangan

meningkat tiap tahunnya, sehingga

usaha utama yang paling banyak

belum

menyerap

secara

sosial yang baik. Melihat nilai

sektor

ketimpangan sosial maka kesetaraan

Perdagangan, Keuangan dan Jasa-

sosial masyarakat Kota Malang

Jasa, serta Industri Pengolahan.

masih kurang baik.

tenaga

berturut-turut

Banyaknya terserap

kerja

adalah

tenaga

dalam

kerja

sektor

yang

tersebut,

menunjukkan

cenderung

2. Kesesuaian

Antara

Aspek

tingkat PDRB terbesar yang diraih

Berkelanjutan)

oleh Kota Malang. Dapat dilihat

Pemanfaatan

juga lapangan usaha yang paling

Kawasan

banyak

Malang

Fungsi Ruang Ekonomi

Sosial Budaya

tenaga

kerja

Indikator

Pembangunan Perkotaan (Dalam

memiliki korelasi positif dengan

menyerap

kesetaraan

Penataan

Ruang Dengan

dan

Pengendalian

Budidaya

Di

Kota

Kualitas

Kuantitas

Persebaran

Kualitas kawasan perdagangan dan jasa serta kawasan industri di Kota Malang dapat dikatakan sudah cukup baik.

Kuantitas kawasan perdagangan dan jasa serta kawasan industri di Kota Malang sudah cukup memadai.

Kawasan perdagangan dan jasa di Kota Malang tersebar secara merata sementara kawasan industri sebagian besar pada wilayah Kota Malang bagian luar.

Kualitas kawasan olah raga dan budaya

Kuantitas kawasan permukiman sudah

Kawasan permukiman merupakan kawasan

sudah cukup baik, namun pada kawasan permukiman masih terdapat permukiman tidak teratur dan juga permukiman kumuh. Maka dari itu, kualitas kawasan sosial budaya masih belum cukup baik.

cukup memadai, akan tetapi kawasan olah raga dan kawasan budaya masih belum cukup memadai.

terbesar di Kota Malang dan tersebar secara merata, namun untuk kawasan olah raga dan budaya belum cukup tersebar secara merata.

Kualitas ruang terbuka hijau berupa taman kota dan hutan kota dapat dikatakan sudah cukup baik.

Kuantitas ruang untuk fungsi ekologis masih sangat kurang dari yang disyaratkan dalam Peraturan Daerah, yakni 30% dari luas Kota Malang.

Ruang untuk fungsi ekologis di Kota Malang masih belum tersebar secara merata.

Ekologis

KESIMPULAN Pembangunan khususnya

pada

perkotaan pemanfaatan

efisiensi penggunaan sumber daya dan

dan

energi, mendorong pola hidup yang

pengendalian kawasan budidaya di Kota

rendah emisi dan berkelanjutan, dan

Malang dilihat dari perspektif Green

meningkatkan kesetaraan sosial masih

Economic

Development

dapat

belum diterapkan secara maksimal.

disimpulkan

sebagian

telah

besar

Sementara itu, Kesesuaian antara

diterapkan dengan baik. Meskipun baik

indikator

aparatur

(dalam

masyarakat

pemerintah

aspek

perkotaan

penataan

ruang

sepenuhnya

berkelanjutan) dengan pemanfaatan dan

Economic

pengendalian kawasan budidaya di Kota

Development, namun sebagian besar

Malang secara umum dapat dikatakan

prinsipnya

telah

digunakan

dan

belum cukup baik. Penataan ruang

diterapkan

dalam

pemanfaatan

dan

berkelanjutan

pengendalian kawasan budidaya Kota

keseimbangan

Malang. Namun, prinsip meningkatkan

fungsi, ekonomi, sosial budaya, dan

mengenal

belum

maupun

pembangunan

konsep

Green

memperhatikan antara

ruang

untuk

ekologis. Namun, ruang untuk fungsi

baik dan ruang untuk fungsi sosial

ekologis di Kota Malang belum cukup

budaya

belum

cukup

merata.