ANALYSIS OF SIZE AND OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE INFLUENCE IN STOCK PRICES (CGPI STUDY IN THE PERIOD 2006-2009) RAHMAT SALEH SIREGAR Faculty of Economics – Gunadarma University Keywords : size, GCG, stock prices ABSTRACT This study aims to determine whether the size of the company and good corporate goveernance (GCG) or no effect on the price of the shares owned by the companies included in the Corporate Governance Perception Index (CGPI) from 2006-2009. The author uses secondary quantitative data obtained from various sources, the financial statements are consistent 11 companies included in the CGPI are listed in Indonesia Stock Exchange and of many articles are summarized according to the needs of this research. The analysis method used is multiple linear regression analysis. Writing this using SPSS version 17 in processing the data and analyze the results. Having done the research and data processing can then be concluded that large companies with total assets greater, effect on the company's stock price, corporate governance (GCG) has no effect on stock prices. Together size companies and corporate governance (GCG) effect on stock prices
1
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM CGPI PERIODE 2006-2009) RAHMAT SALEH SIREGAR Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan dan good corporate governance (GCG) berpengaruh atau tidak pada harga saham yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang masuk dalam corporate governance perception index (CGPI) dari tahun 2006-2009. Penulis menggunakan data skunder kuantitatif yang didapatkan dari berbagai sumber, laporan keuangan 11 perusahaan yang konsisten masuk dalam CGPI yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan dari banyak artikel yang dirangkum sesuai kebutuhan penelitian ini. Analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda. Penulisan ini menggunakan program SPSS Versi 17 dalam mengolah data dan menganalisis hasilnya. Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data maka dapat di simpulkan bahwa perusahaan besar dengan total asset yang besar, berpengaruh pada harga saham perusahaan tersebut, good corporate governance (GCG) tidak berpengaruh pada harga saham. Secara bersama-sama ukuran perusahaan dan good corporate governance (GCG) berpengaruh pada harga saham Kata kunci : Ukuran Perusahaan, GCG, Harga Saham.
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan harga saham suatu perusahaan, mencerminkan nilai saham perusahaan tersebut, kemakmuran dari pemegang saham dapat dicerminkan dari harga pasar sahamnya. Saham sebagai surat berharga yang diperjual belikan di pasar modal, harganya selalu mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi dari harga saham ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal perusahaan. Disamping itu total asset memiliki peran untuk dinilai sebagai alat analisis untuk para investor seperti analisis fundamental dan analisis teknikal dalam membeli saham suatu perusahaan. terdapat beberapa indikator dalam menganalisis kinjerja keuangan perusahaan seperti solvabilitas, profibilitas dan likuiditas serta Price per Book Value dan masih banyak hal yang melibatkan total asset yang akan menjadi salah satu pertimbangan para investor. Ada beberepa faktor yang mempengaruhi harga saham, (1) Laba per Lembar Saham, (2) Tingkat Bunga, (3) Jumlah Laba yang Didapat Perusahaan, (4) Jumlah Kas Deviden yang Diberikan, dan (5) Tingkat Resiko dan pengembalian. (Riyani Kusumawati, 2010). Pada poin ke (3) Riyani menmbahkan, pada umumnya investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan. hal ini sejalan dengan pendapat Ferry dan Jones (1997) yang mengatakan semakin besar total asset maka semakin besar peluang perusahaan dalam meningkatkan total penjualan atau rata-rata penjualan, tentu nantinya akan mendapatkan laba bagi perusahaan. Hal ini sependapat dengan Angrawit Kusumawardani (2010) dalam jurnalnya, Return On Asset berpengaruh signifikan pada harga saham sebesar 81, 2%. ROA digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Perusahaan cenderung bergantung pada modal dari pihak eksternal untuk membiayai kegiatan operasinya. Perusahaan harus meyakinkan para investor bahwa investasi mereka digunakan secara tepat dan efisien. Manajemen juga memastikan bahwa
3
manajemen bertindak terbaik untuk perusahaan. Kepastian itu diberikan oleh sistem tata kelola perusahaan (corporate governance). Sistem corporate governance yang baik memberikan pelindungan efektif kepada pemegang saham dan kreditor. Dari penjelasan di atas, maka rumusan masalahnya adalah (1) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh pada harga saham, (2) Apakah good corporate governance berpengaruh pada harga saham, (3) Apakah ukuran perusahaan dan good corporate governance secara bersama-sama berpengaruh pada harga saham. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat, para investor juga harus lebih memilih untuk menanamkan modalnya agar memperoleh keuntungan yang diharapkan dan terhindar dari resiko. Dengan adanya lembaga Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) para investor akan lebih mudah untuk memilih perusahaan yang telah disurvei untuk dimasukkan dalam daftar CGPI. Perusahaan yang terdaftar di BEI tidak semuanya masuk dalam rangking CGPI, beberapa perusahaan besar belum tentu masuk dalam CGPI dan sebaliknya beberapa perusahaan kecil juga belum tentu tidak masuk CGPI. Suatu perusahaan yang besar ataupun kecil pasti akan menerbitkan saham dan menentukan harga sahamnya sendiri dan tentunya akan berbeda antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Dimana perusahaan besar yang memiliki total aktiva yang besar belum tentu menerbitkan saham dengan harga yang tinggi. Penentuan harga saham didasari oleh beberapa indikator yang menjadi pertimbangan penilaian suatu saham, salah satunya total aktiva perusahaan (Parahita Irawan, 2008), dan ini juga belum tentu tergantung pada total aktiva. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh pada harga saham, H2 : Good corporate governance berpengaruh pada harga saham. H3 : Ukuran perusahaan dan Good corporate governance secara bersama-sama berpengaruh pada harga saham.
4
LANDASAN TEORI Ukuran Perusahaan Pengelompokan perusahaan atas dasar skala operasi (besar atau kecil) dapat dipakai oleh investor sebgai salah satu variabel dalam menentukuan keputusan investasi. Tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah total penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan total asset (Ferry dan Jones, 1979 dalam Panjaitan ,2004). Perusahaan besar umumnya memiliki total asset yang besar pula sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total asset, log size, nilai pasar saham dan lain-lain. Berdasarkan total asset, ukuran perusahaan terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah, dan perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki total asset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang relatif kecil (Indriani, 2005 dalam Daniati dan Suhairi, 2006). Good Corporate Governance Good corporate governance (GCG) menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. Corporate governance berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha disuatu negara. Prinsip-prinsip utama dari good corporate governance yang menjadi indikator, sebagaimana ditawarkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) adalah : 1.Fairness (Keadilan) Prinsip keadilan ( fairness ) merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham. Keadilan yang diartikan sebagai perlakuan yang sama terhadap para
5
pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari kecurangan, dan kesalahan perilaku insider. 2. Disclosure/Transparency (Keterbukaan/Transparansi) Transparansi adalah adanya pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta pemegang kepentingan. Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. 3. Accountability (Akuntabilitas) Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan system pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara komisaris, direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. 4. Responsibility (Responsibilitas) Responsibility (responsibilitas) adalah adanya tanggung jawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen serta pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham. 5. Independency (Independen) Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Independen diperlukan untuk menghindari adanya potensi konflik kepentingan yang mungkin timbul oleh para pemegang saham mayoritas. Harga Saham Harga saham merupakan salah satu indikator pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan, yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan bagi manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan.
6
Saham merupakan suatu hak kepemilikan dari prusahaan yang diperjual belikan. Saham dibagi menjadi dua yaitu saham biasa dan saham preferen. a. Saham biasa Kelebihan investasi saham biasa adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tak terhingga, dalam arti keuntungan tergantung dari perusahaan penerbitnya. Apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar, maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar juga demikian pun sebaliknya. Penentuan besarnya dana yang dialokasikan untuk pembayaran deviden ini tidak ada yang membatasi, namun ini tergantung pada RUPS. b. Saham Preferen Saham preferen merupakan gabungan obligasi dan saham biasa. Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya, saham preferen bisa mendatangkan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Karena biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian deviden. Ada investor yang menghendaki penerimaan deviden yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki pendahuluan pembagian deviden sebelum investor lain dan lain sebagainya. Memiliki karakteristik saham biasa, sebab tidak selamanya saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki investornya. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran deviden yang sudah ditetepkan sebelumnya. METODE PENELITIAN Perusahaan yang diambil untuk menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan yang mengikuti survey CGPI, yaitu program riset dan pemeringkatan penerapan GCG selama 4 tahun dimulai dari 2006-2009 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki laporan keuangan dan harga saham lengkap. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aktiva yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan dan good corporate governance yang diproksikan dengan menggunakan rangking CGPI.
7
Variabel dependen dalan penelitian ini adalah harga saham. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan pada akhir tahun. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Sebelum penggunaan teknik ini perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang sah. Nilai tersebut akan terpenuhi jika hasil uji asumsi klasiknya memenuhi asumsi normalitas, serta tidak terjadi heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas. Persamaan regresi linier berganda : Y = a + β1X1 + β2X2 Keterangan: Y a β1, β2, X1 X2
= harga saham yang diprediksi = konstanta = koefisien regresi = ukuran perusahaan = GCG
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pengujian Hipotesis Uji Signifikasi Parsial (t-test) Pengujian statistik terhadap parameter-parameter regresi secara parsial atau individual. Hal ini bertujuan untuk membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel, dengan tingkat signifikansi 5%, df = 41. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : •
Jika ttabel > thitung, maka tidak berpengaruh signifikan
•
Jika ttabel < thitung, maka berpengaruh signifikan
1. Menguji Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Harga Saham Dari hasil pengujian maka diperoleh hasil : t- tabel = (α = 0,05 : df = 41 ) = 2,02 t-hitung = 2,827 Karena t
hitung
> t
tabel ,
maka Ho ditolak. Berarti secara individu variabel kuran
perusahaan berpengaruh terhadap variabel harga saham.
8
2. Menguji Pengaruh GCG pada Harga Saham Dari hasil pengujian maka diperoleh hasil : t- tabel = (α = 0,05 : df = 41 ) = 2,02 t-hitung = 1,490 Karena t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Berarti secara individu variabel GCG tidak berpengaruh terhadap variabel harga saham. Uji Signifikan Serentak (F-test) Pengujian statistik terhadap parameter-parameter regresi secara bersama-sama. Hal ini untuk membandingkan antara f-hitung dengan f-tabel, dengan tingkat signifikansi 5%, df1 = 2, df2 =41. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : •
Jika Ftabel > Fhitung, maka tidak berpengaruh signifikan
•
Jika Ftabel < Fhitung, maka berpengaruh signifikan
Yang diperoleh adalah diketahui bahwa nilai dari Fhitung adalah sebesar 3,908 sedangkan nilai Ftabel dengan df1 = 2 dan df2 = 41 pada α = 5% adalah 3,23 yang berarti Ftabel < Fhitung dan nilai signifikan yang dihasilkan sebesar 0,028 yang berarti probabilitas ≤ sig. 0,05, maka dengan demikian menolak hipotesis nol. Bahwa secara keseluruhan variabel ukuran perusahaan dan GCG berpengaruh terhadap variabel harga saham. Pembahasan Dari penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa secara keseluruhan pengaruh antara ukuran perusahaan, dan GCG terhadap harga saham memiliki nilai yang signifikan. 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Harga Saham Dalam penelitian ini ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada harga saham. Ini mengindikasikan bahwa besar atau kecilnya suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga saham perusahaan terdebut. Hasil penilitian ini mendukung penelitian Wengku Ragil (2008) yang mengungkapkan resiko perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
9
2. Pengaruh GCG pada Harga Saham Dalam uji T menunjukkan bahwa variabel GCG secara individu atau parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fitra Ramadhani (2009) yang mengungkapkan bahwa CGPI tidak mempengaruhi harga saham yang disebabkan oleh pengaruh corporate governance tidak dapat dirasakan secara langsung oleh perusahaan, melainkan dalam jangka panjang baru dapat terlihat.
KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. 2.
Ukuran perusahaan berpengaruh pada harga saham.
GCG tidak berpengaruh pada harga saham. 3. Ukuran perusahaan dan GCG secara bersama-sama berpengaruh pada harga saham.
DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, Andy Porman. 2007 Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation). Jakarta: Elex Media Komputindo. Nafik, Muhammad HR. 2009. Bursa Efek & Investasi Syariah. Jakarta: Serambi. Widoatmodjo, Sawidji. 2007. Cara Benar Mencapai Puncak Kemakmuran Finansial. Jakarta: Elex Media Komputindo. www.iicg.co.id www.duniainvestasi.com
10
www.idx.co.id Priyanto, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Sulistyo, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Jakarta: Cakrawala. www.leilystroby.blogspot.com
11