ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN (Studi Pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan) Ivan Setyo Bahari Dwiatmanto Maria Goretti Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the appliation of accounting system sales and cas receipts in the PT sumber Purnama Sakti Motor in an effort to support improved internal control. The type of research used is descriptive research and qualitative research. The data source used in this research is primary data source and secondary data source. Based on the results of the analysis, there are still weakness in the system of sales and cash receipts. Among them are the concurrent functions of cash and accounting, on sales and credit, inefficient documents, and cash deposits to banks not directly deposited on the same day. Judging from the results of the analysis, the researcher suggests that the separation of functions between cash and accounting functions by increasing the employee or accounting function is done by administration and finance coordinator, separation of sales and credit function by assigning coordinator after sales service, more efficient use documents, Money received on the same day. This needs to be done so that the accounting system sales and cash receipts can improve internal control and minimize the risk of fraud and embezzlement. Keywords: Accounting System Sales and Cash Receipts, Internal Control ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada PT Sumber Puranam Sakti Motor dalam upaya mendukung peningkatan pengendalian intern yang baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan Penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dimana sumber data primer diperoleh dari wawancara dengan karyawan sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari data atau dokumen perusahaan. Berdasarkan dari hasil analisis, masih terdapat kelemahan pada sistem penjualan dan penerimaan kas. Diantaranya adalah perangkapan fungsi pada kas dan akuntansi, pada penjualan dan kredit, dokumen yang tidak efisien, serta penyetoran ke kas bank tidak langsung disetorkan pada hari yang sama. Dilihat dari hasil analisis, peneliti membrikan saran yaitu pemisahan fungsi antara fungsi kas dan akuntansi dilakukan administration and finace coordinator, pemisahan fungsi penjualan dan kredit dengan menugaskan koordinator after sales service, lebih efisien dokumen yang digunakan, dan langsuanag menyetorkan uang yang diterima pada hari yang sama. Hal ini dilakukan supaya sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas dapat menigkatkan pengendalian intern dan meminimalisir resiko penyelewengan maupun penggelapan. Kata Kunci : Sistem Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas, Pengendalian intern
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
75
PENDAHULUAN1 Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kebutuhan manusia yang semakin tak terbatas menjadi salah satu alasan didirikannya suatu perusahaan selain untuk mencari laba yang maksimal. Perusahaan harus mempunyai suatu sistem yang baik agar dapat bertahan dan mencapai tujuan di tengah ketatnya persaingan. Baridwan (2012:3), menjelaskan bahwa sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Jika dalam pelaksanaan prosedur ada yang tidak berjalan dengan semestinya, maka akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Setiap perusahaan sangat bergantung pada sistem informasi manajemennya agar dapat bertahan di tengah persaingan. Informasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan, salah satu informasi yang sangat dibutuhkan oleh manajemen perusahaan adalah informasi akuntansi. Perusahaan harus memperhatikan kecocokan dan kesesuaian data keuangan yang ada pada sistem informasi akuntansi dan pada aktivitas perusahaan di lapangan. Penjualan dan penerimaan kas merupakan kegiatan operasional yang sangat penting dan vital yang berkaitan langsung dengan aset perusahaan. “Penjualan merupakan suatu transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan dan merupakan jantung dari suatu perusahaan” (Himyati, 2008:123). Kas merupakan aktiva yang paling likuid sehingga rawan disalahgunakan kegunaanya dan keberadaannya mudah dipindah tangankan. Sistem akuntansi penjualan dapat digunakan dalam transaksi penjualan tunai maupun penjualan kredit dengan tujuan agar penjualan dapat dicatat dan diawasi dengan baik, sedangkan sistem penerimaan kas digunakan untuk meminimalisir segala bentuk kecurangan yang kemungkinan akan terjadi. Mulyadi (2008:202) menyatakan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas sendiri ada dua macam yaitu terdiri dari sistem akuntansi kas dari penjualan tunai maupun sistem akuntansi kas dari piutang. Kedua sistem akuntasi tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila didukung dengan sistem pengendalian intern yang baik pula bidang penjualan dan jasa, yaitu melayani penjualan unit sepeda motor dan pemeliharaan serta penyediaan suku cadang asli sepeda motor merk Honda.
oleh perusahaan. Penerapan sistem akuntansi penjualan dan sistem akuntansi penerimaan kas tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan produksi saja, perusahaan distributor pun bisa menggunakan sistem akuntansi tersebut misalnya perusahaan distributor atau perusahaan agen sepeda motor. “Sistem pengendalian intern merupakan proses kontrol yang dilakukan dewan direksi, manajemen, dan beberapa pihak terkait dalam perusahaan yang menjadikan tercapainya target perusahaan, yaitu realibilitas laporan keuangan, pelaksanaan kegiatan operasional yang sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan” (Bodnar and Hopwood, 2006:129). Bagi penjualan, sistem pengendalian intern yang baik diharapkan mampu untuk mengolah data penjualan yang ada menjadi data penjualan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang menjadi salah satu alternatif solusi di tengah kondisi lalulintas yang padat di beberapa wilayah di Indonesia. Harga yang cukup terjangkau dan banyaknya merk serta tipe yang tersedia menjadikan sepeda motor sebagai daya tarik tersendiri bagi konsumen. Berdasarkan data dari Asosiasi IndustriSepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan bahwa pada bulan Juli 2016 saja Honda masih menguasai pasar motor domestik dengan total penjualan sebanyak 203.659 unit atau sekitar 72,28% dari total penjualan anggota AISI. Tabel 1 Data Penjualan Sepeda Motor Bulan
Januari 2016 - Juli 2016 (dalam unit) Urutan Merk Penjualan (Unit) 1 Honda 2.362.047 2 Yamaha 810.317 3 Kawasaki 59.635 4 Suzuki 34.915 5 TVS 1.127 Total 3.268.041
presentase 72,28% 24,80% 1,82% 1,07% 0,03% 100%
Sumber : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)
PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan merupakan salah satu dealer resmi merk sepeda motor Honda yang mempunyai 13 cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Dibukanya cabang-cabang tersebut untuk memenuhi permintaan pasar akan kebutuhan sepeda motor yang cukup tinggi. Dealer ini bergerak di PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan tidak hanya melayani penjualan sepeda motor secara tunai, tetapi juga penjualan secara kredit. Terdapat beberapa permasalahan yang sering terjadi terkait sistem penjualan dan penerimaan kas Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
76
pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan. Permasalahan tersebut menjadi suatu kelemahan yang harus ditanggulangi, seperti perangkapan tugas dan fungsional dalam struktur organisasi, uang yang diterima bagian kasir tidak langsung disetorkan ke bank, dan dokumen yang digunakan kurang efisien. Kelemahan tersebut dapat berakibat melemahkan sistem pengendalian intern yang berpengaruh terhadap kekayaan perusahaan. Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka dipilihlah PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan sebagai obyek penelitian dengan judul “ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN”. KAJIAN1PUSTAKA1 A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Daranatha (2009:14) menjelaskan “sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama 2. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi juga dikemukakan oleh Reeve (2009:223), yaitu : “sistem akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan”. 3. Tujuan Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2008:19) menyatakan bahwa tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut : a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
4. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi Terdapat 5 (lima) unsur sistem akuntansi pokok, diantaranya sebagai berikut(Mulyadi, 2008:3): a. Formulir b. Jurnal c. Buku Besar d. Buku Pembantu e. Laporan Keuangan 5. Prinsip-Prinsip Sistem Akuntansi Prinsip-prinsip dasar sistem akuntansi menurut Weygant (2007:396) adalah sebagai berikut: a. Keefektifan Biaya b. Tingkat Kegunaanya c. Fleksibilitas 6. Langkah-Langkah dalam Penyusunan Sistem Akuntansi Penyusunan sistem akuntansi harus memperhatikan langkah-langkah yang ada dalam sistem akuntansi. Baridwan (2012:10-11) menjelaskan, langkahlangkah dalam penyusuan sistem akuntansi adalah sebagai berikut: a. Menganalisis sistem yang ada b. Merencanakan sistem akuntansi c. Penerapan sistem akuntansi d. Pengawasan sistem baru (follow up) 7. Hubungan Sistem Akuntansi dengan Pengendalian Intern Sistem akuntansi dan pengendalian intern memiliki hubungan yang sangat erat, karena keduanya memiliki keterkaitan dalam pelaksanaannya yaitu untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dengan memberikan informasi yang akurat sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan perusahaan dan meminimalisir segala bentuk kecurangan, pemborosan, dan penyelewengan yang mungkin dilakukan oleh pihak atau fungsi tertentu yang berpotensi merugikan perusahaan. B. Sistem Akuntansi Penjualan 1. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Baridwan (2012:109) menjelaskan bahwa “prosedur penjualan merupakan urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan), dan pencatatan penjualan”. 2. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penjualan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
77
Setiap sistem pastinya mempunyai fungsi-fungsi yang saling terkait agar dapat berjalan dengan semestinya. Baridwan (2009:109) mengkategorikan,“bagianbagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan adalah bagian pesanan penjualan, bagian kredit, bagian gudang, bagian pengiriman, dan bagian billing”. 3. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan menurut Mulyadi (2008:221) adalah sebagai berikut: a. Jurnal Penjualan atau Jurnal Umum b. Kartu Piutang c. Kartu Persediaan d. Kartu Gudang e. Jurnal Umum C. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas 1. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Baridwan (2012:157) mengemukakan bahwa “penerimaan kas melibatkan beberapa bagian yang terdapat dalam perusahaan agar transaksi penerimaan kas tidak terpusat pada satu bagian saja, hal ini diperlukan agar dapat memenuhi prinsipprinsip internal control”. 2. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2008:462): a. Fungsi Penjualan b. Fungsi Kas c. Fungsi Gudang d. Fungsi Pengiriman e. Fungsi Akuntansi 3. Catatan yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas menurut Mulyadi (2008:468) adalah sebagai berikut: a. Jurnal Penjualan b. Jurnal Penerimaan Kas c. Jurnal Umum d. Kartu Persediaan e. Kartu Gudang D. Sistem Pengendalian Intern 1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Romney dan Steinbart (2004:229) berpendapat bahwa “pengendalian intern
adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang digunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan”. 2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian internal yang baik mempunyai beberapa tujuan yang akan dicapai, diantaranya : a. Menjaga keamanan harta milik organisasi. b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi. c. Memajukan efisiensi dalam operasi. d. Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu (Baridwan, 2012:13). 3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern Unsur pokok pengendalian intern yang baik menurut Bastian dan Soepriyanto (2003:204) adalah sebagai berikut : a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab-tanggung jawab fungsional secara tegas. b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. c. Praktek yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. d. Karyawan yang berkualitas sesuai dengan tanggung jawabnya.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian kualitatif. Berdasakan judul yang telah diambil, fokus penelitian adalah Sistem Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas, Pengendalian Intern pada Sistem Penjualan dan Penerimaan Kas. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan yang beralamat di Jalan Panglima Sudirman Kabupaten Lamongan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu Sumber Data Primer dan Sumber Data Sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wawancara dan Dokumentasi. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah Panduan wawancara dan Panduan Dokumentasi. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
78
Analisis Data Tahap analisis data pada penelitian ini adalah: 1. Menganalisis sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan, meliputi: a. Fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas. b. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas. c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas. d. Informasi yang diperlukan dalam sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas. e. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas. 2. Menganalisis upaya peningkatan pengendalian intern terhadap sistem penjualan dan penerimaan kas, meliputi : a. Struktur organisasi yang memisahkan setiap fungsi sesuai dengan Job Description yang diterapkan oleh perusahaan. b. Sistem otorisasi yang dijalankan perusahaan. c. Praktek yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. d. Pegawai yang cakap. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Struktur Organisasi PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan Struktur organisasi yang ada pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan sudah baik karena terdapat uraian tugas masing masing bagian dan setiap bagian terdapat pemisahan pembagian tugas dan tanggungjawab pada masing-masing bagian. Tugas masing-masing bagian dari kegiatan penjualan dan penerimaan kas yang ada pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan ini, sudah cukup baik dan sesuai dengan sistem pengendalian intern yang baik, hanya saja pada uraian tugas dan fungsi kas masih belum terpisah dari bagian pembukuan. Peneliti menyarankan agar pembukuan dilakukan oleh karyawan lain, bisa dengan menambah karyawan khusus dibagian pembukuan dan diletakkan pada bagian keuangan dengan kasir. Jika perusahaan ingin mengurangi pengeluaran gaji karyawan maka bisa juga dilakukan oleh bagian Administrasi and Finance Coordinator, sehingga fungsi kas terpisah dari fungsi pembukuan atau pencatatan. Hal ini agar tidak terjadi
manipulasi pencatatan dalam penerimaan kas dan untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan. 2. Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Dokumen atau formulir-formulir yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern yang memadai. Dokumen yang digunakan meliputi Vehicle Sales Order (VSO), yaitu dokumen yang memperjelas data customer, data unit yang dipesan serta data pembayaran. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan sudah baik. Pencatatan pada jurnal yang dilakukan oleh perusahaan secara terkomputerisasi. Namun untuk jurnal penjualan masih belum sesuai dengan teori pencatatannya yang dilakukan oleh fungsi kas, yang seharusnya dilakukan oleh fungsi akuntansi. Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem akuntansi penjualan sudah baik. Semua informasi yang diperlukan dari transaksi yang terjadi baik itu secara tunai maupun kredit telah dicatat. Tapi ada beberapa informasi yang belum dicantumkan oleh PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan yaitu kas yang harus disetor ke bank setiap harinya karena berfungsi sebagai pengawasan terhadap jumlah kas dan tidak ada nama wiraniaga yang melakukan penjualan. 3. Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan oleh perusahaan masih belum dilakukan dengan baik. Kasir sebagai fungsi kas yang seharusnya bertanggung jawab hanya sebagai penerima kas dari pembeli dan penyetoran kas ke bank, namun di perusahaan ini kasir juga melakukan pembukuan. Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem akuntansi penerimaan kas sudah baik. Hanya ada satu informasi yang belum dicantumkan oleh PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan yaitu tidak terdapat informasi kuantitas produk yang dijual. 4. Analisis Terhadap Unsur-Unsur Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas a. Analisis pengendalian intern pada sistem akuntansi penjualan 1) Struktur organisasi yang memisahkan fungsi tanggung jawab fungsional 2) Fungsi penjualan belum terpisah dari fungsi kredit karena dalam transaksi Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
79
penjualan kredit masih diurus oleh fungsi penjualan. 3) Fungsi akuntansi dalam hal ini dilakukan oleh koordinator After sales service sudah terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit. 4) Fungsi kas belum terpisah dari fungsi akuntansi. Fungsi kas yang seharusnya hanya menerima kas dari pembeli juga melakukan pencatatan. 5) Transaksi yang terjadi di PT Sumber Purnama Sakti Motor baik yang dilakukan secara tunai maupun kredit sudah dilakukan oleh lebih dari satu fungsi sehingga potensi penyelewengan maupun penggelapan dapat diminimalisir. b. Analisis pengendalian intern pada sistem akuntansi penerimaan kas 1) Struktur organisasi yang memisahkan fungsi tanggung jawab fungsional 2) Terjadi perangkapan fungsi antara fungsi penyimpanan kas dengan fungsi akuntansi. 3) Transaksi penerimaan kas di PT Sumber Purnama Sakti Motor dalam pelaksaannya masih dilaksanakan sendiri oleh bagian kasir. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Penerapan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang dilakukan oleh PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan secara keseluruhan sudah baik. hal ini dikarenakan fungsi-fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan yang digunakan, informasi yang diperlukan, dan prosedur dari sistem penjualan dan penerimaan kas yang sudah berjalan dengan baik dan memadai. 2. Upaya peningkatan pengendalian intern yang dilakukan oleh PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan sudah membaik. Pengendalian internnya sudah memenuhi empat unsur pengendalian intern yaitu struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat, dan karyawan yang cakap. Saran 1. Pemisahan fungsi kas dengan fungsi akunansi. Sehingga fungsi kas hanya menerima pembayaran dari customer dan menyetorkan ke bank. Sedangkan untuk pencatatan
sebaiknya dilakukan oleh karyawan lain, bisa dengan menambah karyawan baru khusus bagi pencatatan dan pembukuan atau diserahkan ke bagian administration and finance coordinator. 2. Dalam penerbitan kuitansi tercetak rangkap 4, sebaiknya cukup menerbitkan rangkap 3. Rangkap 1 untuk customer, rangkap 2 untuk bagian kasir dan rangkap 3 untuk bagian pencatatan atau pembukuan dalam sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas. 3. Dalam prosedur penjualan yang diterapkan, bagian sales menuju kasir terlebih dahulu sebelum dibuatnya nomor ID customer oleh bagian koordinator after sales service, seharusnya bagian sales menuju ke bagian koordinator after sales service dulu untuk pembuatan ID customer baru menuju sales karena no. ID berguna sebagai delivery order dan customer. 4. Kas atau uang yang diterima dari cutomer, seharusnya disetorkan pada hari yang samasaat kas diterima atau selambat-lambatnya pagi pada hari kerja berikutnya, agar tidak terjadi penumpukan kas dan penyalahgunaan kas yang dapat merugikan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Z. 2009. Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur & Metode. Yogyakarta: BPFE _______________. 2012. Sistem Akuntansi : Penyusunan Prosedur & Metode, Edisi 5. Yogyakarta : BPFE Bastian, Indra., Soepriyanto, Gatot. 2003. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat Bodnar, G. H., and Hopwood, W. S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi.Alih Bahasa: JuliantoAgungSaputra. Yogyakarta: ANDI Daranatha, S. 2009. Sistem Informasi Akuntansi 1. Jakarta: Salemba Empat Himyati. 2008. Eksplorasi Accounting. Jakarta: Salemba Empat
Zahir
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Reeve, J. M., Warren, C. S., Duchac, J. E., Eahyuni, E. T., Soepriyanto, G., Jusuf, A. A., et al. 2009. Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
80
Weygant, Kesio. 2007. Accounting Principles.Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
81