APPLICATION CALCULATOR SUBNETTING JAVA 2 MICRO EDITION

Download GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id. 1. APPLICATION CALCULATOR SUBNETTING. Java 2 Micro Edition-BASED ( J2ME)...

0 downloads 419 Views 107KB Size
GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id

1

APPLICATION CALCULATOR SUBNETTING Java 2 Micro Edition-BASED (J2ME) RIDHA ISTIQOMAH RAMADHANI (50405848) Abstract—APPLICATION CALCULATOR SUBNETTING Java 2 Micro Edition-BASED (J2ME) RIDHA ISTIQOMAH RAMADHANI Undergraduate Program, 2011 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Key Words: Calculator, Subnetting, Networking, IP Address, Mobile, J2ME, Mobile ABSTRACT : Currently very limited supply of IP addresses. Before turning to the latest technology that is still in development, it needed a way to conserve IP addresses. Subnetting is one way to conserve IP addresses. To simplify the calculation of subnetting, the authors tried to make the application by making use of cell phones as an alternative media in meeting user needs, when it had difficulty in calculating the use of IP addresses in a network and determine the IP addressing and subnetworks at the time of building a network. The device used on the stage of making the application is Java 2 Micro Edition (J2ME) programming language for applications that will run on cellphones, with the management of the database using the Record Management System (RMS) as a non-volatile storage media in a MIDlet. This application has features of which may determine the number of sub-networks, the number of hosts per sub-network and IP sub-group network through an IP address and subnet mask. And there is also a feature to determine the host address using the IP address and wildcard mask. Penamaan File: 50405848

I. Chapter 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan personal maupun organisasi tertentu akan permintaan IP Address baru, yang digunakan untuk membangun sebuah topologi network dan organisasi maupun situs-situs internet, mengakibatkan persediaan IP Address pada saat ini semakin terbatas, maka dibutuhkan sebuah cara untuk menghemat alamat IP agar dapat mengalamat semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan. Konsep subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan untuk mengefisiensikan alokasi IP address. Dimana subnetting adalah beberapa bit host ID yang dialokasikan untuk membuat network ID tambahan. Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan, dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam setiap network tersebut dan untuk mengurangi tingkat congesti dalam suatu network. Pada awal penggunaanya IP Address, masih menggunakan cara yang manual untuk menghitung subnetting. Untuk penghitungan manualnya, dapat digunakan tabel subnetting maupun rumusrumus dasar subnetting, selain dari pada itu cara yang manual memiliki kelemahan seperti banyaknya waktu yang terpakai dan hal yang paling sering terjadi adalah human error atau kesalahan pada saat melakukan perhitungan. Kemudian berkembang menjadi teknologi informasi berupa aplikasi berbasis desktop programming dan web programming, kelebihan dari deskstop programming dan web programming adalah tidak perlu lagi menggunakan perhitungan manual cukup dengan user diminta untuk

memilih menu Subnet untuk menghitung Subnetwork dengan menggunakan IP Address, Kelas Network dan Subnet Mask. Namum kedua aplikasi ini juga memilih kelemahan yaitu saat penggunaanya harus mengakses sebuah komputer yang sudah terinstall dengan aplikasi ini atau sudah terkoneksi dengan internet, maka dikembangkanlah aplikasi ini menjadi teknologi wireless. Teknologi wireless ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah menyediakan beragam fungsi tanpa membatasi mobilitas pengguna meskipun dengan jumlah memori dan 1 2 kapasitas penyimpanan yang terbatas seperti pada perangkat komunikasi bergerak yaitu telepon seluler dan PDA. Sedangkan teknologi yang mendukung perkembangan dunia wireless adalah Java 2 Micro Edition (J2ME) yang merupakan subset dari Java........ For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) II. Chapter 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Jaringan Jaringan komputer merupakan hubungan dua atau lebih sistem komputer yang terpisah, melalui media komunikasi tertentu, untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lain, berbagi data maupun berbagi pemakaian pheriperal. Berdasarkan arsitekturnya, jaringan komputer dibedakan menjadi 3 antara lain : 1. Client-Server ClientServer disebut juga jaringan berbasis server (central node). Semua workstation yang berhubungan dengan jaringan dengan tipe ini dikelola oleh pengontrol domain pada pengontrol domain inilah semua account workstation atau user dikumpulkan dan disimpan pada databasenya. 2. Peer to Peer Pada peer to peer setiap PC dapat membuat account user serta berbagi sumber (sharing) sehingga bersifat sebagai server dan juga dapat bersifat sebagai workstation. 3. Host Terminal. Dimana terdapat sebuah atau lebih server yang dihubungkan dalam satu dumb terminal. Karena dumb terminal hanyalah sebuah monitor yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232, maka pemrosesan data dilakukan di dalam server, oleh karena itu maka suatu server haruslah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan data yang sangat besar. Jaringan komputer dibangun dalam bentuk dan ukuran yang berbeda- beda, bergantung kondisi dan kebutuhan. Desain dari jaringan komputer sangat pesat perkembangannya. Desain inilah yang disebut network terminology. Pada awalnya LAN dan WAN merupakan desain orisinal jaringan komputer. Kemudian desain jaringan ini mengalami perkembangan, sehingga muncul Area Network 5 6 lain, seperti Metropolitan Area Network (MAN),

2

GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id

Storage Area Network (SAN), System Area Network (SAN), Small Area Network (SAN), Personal Area Network (PAN), Desk Area Network (DAN), Controller Area Network (CAN) dan Cluster Area Network (CAN). Dalam membangun sebuah jaringan terdapat dua komponen dasar, yaitu komponen fisik dan komponen software. Komponen fisik ini meliputi Personal Computer, NIC, Switch, Topologi Jaringan dan peralatan yang mendukung ketika membangun suatu jaringan. Sedangkan komponen software ini....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) III. Chapter 3 BAB III PEMBAHASAN Pada awal penggunaanya IP Address, masih menggunakan cara yang manual untuk menghitung subnetting. Untuk penghitungan manualnya, dapat digunakan tabel subnetting maupun rumusrumus dasar subnetting, Kemudian berkembang menjadi teknologi informasi berupa aplikasi berbasis desktop programming dan web programming, Namum kedua aplikasi ini juga memilih kelemahan yaitu saat penggunaanya harus mengakses sebuah komputer yang sudah terinstall dengan aplikasi ini atau sudah terkoneksi dengan internet, maka dikembangkanlah aplikasi ini menjadi teknologi wireless. Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membuat sebuah aplikasi Kalkulator Subnetting yang diimplementasikan pada perangkat telepon selular. Proses pembuatan aplikasi ini melalui beberapa tahapan, mulai dari tahap-tahap perancangan, prinsip kerja aplikasi, perancangan aplikasi, perancangan input output, pembuatan aplikasi hingga tahap implementasi. 3.1 Tahap Tahap Perancangan Tahap rancangan konsep aplikasi, yaitu menentukan rencana kerja aplikasi sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi. Sebelum dijelaskan mengenai rancangan konsep aplikasi, terlebih dahulu terdapat beberapa hal yang harus diketahui mengenai aplikasi yang akan dirancang, yaitu: a. Aplikasi bersifat mobile Artinya aplikasi Kalkulator Subnetting ini dapat dioperasikan dimanapun dan kapanpun sesuai dengan kebutuhan. Hal ini terkait dengan platform implementasi aplikasi, yaitu pada handphone. b. Database disimpan dalam memori handphone Menghitung Kalkulator Subnetting pada aplikasi ini tidak bergantung pada database server, melainkan tergantung memori handphone yang dimiliki. Jadi pengguna tidak perlu repot untuk melakukan sebuah perhitungan Kalkulator Subnetting dengan cara online ke internet. 25 26 c. Dasar perhitungan Kalkulator Subnetting dalam database yang digunakan oleh aplikasi dikelola oleh RMS (Record Management System) pada handphone. d. Terbatas pada handphone tertentu. Agar pengguna aplikasi tidak kesulitan memilih handphone yang dapat digunakan, dalam penulisan ilmiah ini dicantumkan kategori handphone mana saja yang dapat digunakan. Karena aplikasi hanya dapat berjalan pada handphone yang mengimplementasikan teknologi Java. Handphone tersebut minimal telah mengimplementasikan versi awal dari teknologi ini, yaitu MIDP (Mobile.......

For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id)

visit

UG

Library

IV. Chapter 4 BAB IV PENUTUPAN 4.1 Kesimpulan Pada penulisan ilmiah ini, Aplikasi Kalkulator Subnetting Berbasis J2ME yang dibuat oleh penulis adalah aplikasi yang dikembang dengan bahasa pemrograman JAVA kategori J2ME yang bisa beroperasi pada handphone dan mengimplementasi teknologi JAVA, aplikasi ini memberikan alternatif kepada pengguna dalam melakukan perhitungan IP Subnetting pada sebuah jaringan tanpa perlu menggunakan tabel subnetting ataupun rumus-rumus subnetting. Aplikasi ini memiliki fitur-fitur diantaranya dapat menentukan jumlah sub network, jumlah host per sub network dan kelompok IP sub network melalui IP address dan subnet mask. Serta terdapat pula fitur untuk menentukan kelompok host address menggunakan IP address dan wildcard mask, yang tidak perlu banyak menyita waktu dalam perhitungannya. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk tetap mobile karena diimplementasikan pada perangkat handphone , dengan data yang telah tersimpan dalam database menggunakan Record Management System (RMS) sebagai media penyimpanan non-volatile pada J2ME. 4.2 Saran Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam aplikasi Kalkulator Subnetting Berbasis J2ME ini, untuk itu melalui bagian ini penulis sarankan bagi pengembangan dan penyempurnaannya. Salah satu kekurangan dalam aplikasi yang penulis buat adalah hasil tampilan pada telepon selular pada saat pengujian menunjukan bahwa ukuran layar pada telepon selular berbeda dengan ukuran layar pada emulator. Sehingga tampilan pada telepon selular tidak sesuai dengan tampilan yang dinginkan. Dan saran penulis mudah-mudahan fitur tersebut dapat dilengkapi. Demikian saran dari penulis, semoga aplikasi ini dapat bermanfaat serta dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi pada masa yang akan datang. 55 ....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) V. Chapter 5 ....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id)

visit

UG

Library