perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SISWA KELAS X AP1 SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
ARTIKEL ILMIAH
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh MOCHAMMAD SOFWAN S 841408022
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PASCASARJANA FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
2016 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SISWA SMK
Mochammad Sofwan¹ , Andayani² , Sumarwati³ Program Magister Bahasa indonesia Pascasarjana FKIP UNS
[email protected]
Abstract: The purposes of this research are (1) to improve the students ability for X AP1 students in SMK Negeri 6 Surakarta by using problem based learning with video; (2) to describe and explain the activity level of the students in studying the writting by problem based learning methode with video.This research is a classroom action research which is based on the collaboration among the researchers, teachers and students. The subjects of this research are students of X AP1 in SMK Negeri 6 Surakarta and bahasa Indonesia teacher of this class. The data resources of this research are the informants (bahasa Indonesia teacher and students of X AP1 in SMK Negeri 6 Surakarta), the place (SMK Negeri 6 Surakarta), the event (teaching learning process which covers teks report writting) and the documents. The data gathering technique used by the researcher is observation, interview and performance test. The data analysis technique is done by using descriptif comparative analysis and interaktif analysis. Validity test is done by using data triangulation (source), method triangulation and review informant technique. This research is designed in two cycles. The procedure in each cycle covers: (1) action planning; (2) the implementation of plan; (3) observation and (4) reflection. The conclusion of this research is: (1) the use of problem based learning method with video can improve teks report writting skills for the students of X AP1 in SMK Negeri 6 Surakarta and (2) the quality procces level in learning the teks report writing by problem based learning method with video is improving. Keywords: writing skills, report teks, problem based learning
Perkembangan ilmu dan teknologi
Komunikasi dapat dilakukan dengan lisan
menuntut manusia harus mampu untuk
maupun tulisan. Komunikasi lisan lebih
berkomunikasi dengan manusia yang lain. ______________________________ ¹Mahasiswa S2 Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana FKIP UNS ²Dosen Progam Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Progam Pascasarjana FKIP UNS. ³ Dosen Progam Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Progam Pascasarjana FKIP UNS.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mudah dipahami karena dalam komnuikasi
boleh dikatakan lebih sulit dikuasai bahkan
lisan terdapat unsur –unsur gerakan tubuh
oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan
yang membantu pemahaman maksud yang
sekalipun.
ingin disampaikan. Dalam komunikasi tulis
disampaikan
tidak terdapat unsur-unsur gerakan tubuh
menyatakan bahwa dalam menghadapi tugas
sebagaimana
menulis
dalam
komunikasi
lisan,
Pendapat
yang
oleh
Akhhadiah,
banyak
sama
juga
(1996:1)
mahasiswa
yang
Komunikasi tulis menuntut adanya ketelitian
menanggapnya sebagai beban berat. Hal ini
menggunakan bahasa agar apa yang ingin
diperkuat pendapat Wiratno, (2009: 3) yang
disampaikan
mengatakan
penulis
kepada
pembaca
bahwa
orang
beranggapan
menulis itu sulit.
memiliki persamaan penapsiran. Pembelajaran bahasa Indonesia di
Tiga pendapat tersebut secara umum
SMK dan SMA khususnya kurikulum 2013
menyatakan bahwa siswa masih mengalami
harus mengakomodasi empat keterampilan
kesulitan ketika dihadapkan pada kegiatan
berbahasa. Empat keterampilan berbahasa
menulis. Tak terkecuali siswa mengalami
itu
menyimak,
kesulitan ketika diberi tugas menulis teks
keterampilan
laporan hasil observasi, karena dalam
menulis. Dari empat keterampilan berbahasa
menulis teks laporan hasil observasi siswa
tersebut, keterampilan menulis mendapat
dituntut untuk menguasai unsur kebahasaan
porsi paling tinggi, mendengarkan (10%),
dan unsur diluar kebahasaan yang harus ada
membaca (30%), berbicara (23%) menulis
dalam teks laporan hasil observasi.
meliputi
membaca,
(31%)
keterampilan
berbicara,
dan
dan
ketatabahasaan
(6%)
Pemilihan metode yang tepat belum
(Kemendikbud, 2014 : 188 ).
dilakukan oleh guru dalam mengajarkan
Pemberian porsi yang agak lebih pada
keterampilan
menulis
menulis.
daripada
Pembelajaran
menulis
lebih
mengarah pada konsep daripada praktik
keterampilan berbahasa yang lainnya dalam
menulis.
kurikulum 2013 tentu bukan tanpa alasan.
mendominasi guru dalam mengajar sehingga
Keterampilan
merupakan
peran serta siswa sebagai pelaku belajar
keterampilan yang cukup sulit bagi siswa.
terabaikan. Hal ini memunculkan sikap
Nurgiyantoro,
kurang responsif atau pasif pada siswa.
menulis
(2013:422)
mengatakan
Metode
dibandingkan tiga kompetensi berbahasa
Pemanfaatan
yang lain, kompetensi menulis secara umum
tersedia
commit to user
4
media
kurang
ceramah
yang maksimal
masih
sebenarnya karena
perpustakaan.uns.ac.id
kekurangterampilan
digilib.uns.ac.id
guru
dalam
Menulis merupakan kegiatan proses
menggunakan media.
komunikasi penyampaian idea atau pesan
Berdasarkan beberapa alasan di atas, peneliti
terdorong
menerapkan
kepada
metode
pembaca
dengan
bahasa
tulis.
Andayani, (2015:191) mengatakan menulis
problem based learning dan media video
adalah
untuk meningkatkan kemampuan menulis
lambing-lambang
teks laporan hasil observasi pada siswa kelas
menggambarkan
X AP 1 SMK Negeri 6 Surakarta.
dipahami oleh seseorang sehingga orang itu
Rumusan masalah dalam penelitian
menurunkan
atau
melukiskan
grafik suatu
yang
bahasa
yang
paham.
ini adalah 1) apakah penerapan metode
Kegiatan menulis yang baik harus
problem based learning dan media video
dilakukan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
Akhadiah,(1996:2-5)
menulis teks laporan hasil observasi siswa
tahapan yang harus dilalui dalam menulis
kelas X AP 1 SMK Negeri 6 Surakarta tahun
yaitu,1) tahap pra penulisan, 2) tahap
pelajaran 2015/2016, 2) apakah penerapan
penulisan, 3) tahap revisi.
secara
Teks
metode problem based learning dan media
bertahap.
membagi
laporan
hasil
tahapan-
observasi
kemampuan
merupakan salah satu bentuk teks yang
menulis teks laporan hasil observasi siswa
berisi laporan dari hasil mengamati. Kosasih
kelas X AP 1 SMK Negeri 6 Surakarta tahun
(2013:61) menyatakan laporan adalah cara
pelajaran 2015/2016.
penyampaian informasi kepada seseorang
video
dapat
meningkatkan
Tujuan
umum
dari
sebagai bentuk pertanggungjawaban tugas.
penelitian
tindakan kelas ini adalah meningkatkan
Pendapat
kualitas pembelajaran dan hasil menulis
(2009:41) bahwa teks laporan (report) berisi
siswa kelas X AP1 SMK Negeri 6 Surakarta
tentang
tahun pelajaran 2015/2016. Manfaat yang
berdasarkan hasil observasi.
bisa diambil dari penelitian ini adalah secara
Pembelajaran
teoritis
mampu
memperkaya
senada
penjabaran
diungkap
Wiratno
mengenai
merupakan
sesuatu
proses
interaksi antara siswa dan lingkungannya
khasanah
keilmuan, khususnya menulis teks laporan
yang
hasil observasi. Secara praktis, siswa dapat
menyebabkan terjadinya perubahan perilaku
menulis teks laporan hasil observasi dengan
ke arah yang lebih baik sehingga dapat
benar.
mencapai
commit to user
5
difasilitasi
tujuan
oleh
tertentu
guru
yang
yang
telah
perpustakaan.uns.ac.id
ditetapkan.
Untuk
digilib.uns.ac.id
memeroleh
mutu
pendapat bahwa media belajar merupakan
pendidikan yang baik, diperlukan proses
bagian
pembelajaran
2013:50).
yang
berkualitas
(Sukmadinata, 1999:7). Kualitas proses
dari
sumber
belajar
(Arsyad,
METODE PENELITIAN
belajar tergantung pada tiga unsur: (1)
Penelitian ini dilakukan di kelas X
tingkat partisipasi dan jenis kegiatan belajar
AP1
yang dihayati oleh siswa, (2) peran guru
beralamat di jalan Adisucipto 38 Surakarta,
dalam proses belajar-mengajar, dan (3)
menggunakan
suasana proses belajar. Tiga hal tersebut
kualitatif dengan strategi penelitian tindakan
tercermin pada kinerja guru dan kinerja
kelas (Classroom Action Resarch). Subjek
siswa.
penelitian ini adalah siswa kelas X AP 1 Proses
pembelajaran
SMK
Negeri
6
Surakarta
pendekatan
yang
penelitian
yang
SMK Negeri 6 Surakarta dan guru mata
berkualitas juga bergantung pada pemilihan
pelajaran bahasa Indonesia .Adapun objek
metode pembelajaran yang tepat dan media
dalam
yang mendukung. Metode yang menggiring
menulis
partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah
Sumber data penelitian ini adalah
problem based learning. Sanjaya (2008:214)
pembelajaran
mengatakan bahwa pembelajaran berbasis
bahasa Indonesia), dan dokumen. Teknik
masalah
rangkaian
pengumpulan data menggunakan observasi,
aktivitas pembelajaran yang menekankan
wawancara, dan tes unjuk kerja. Uji validitas
kepada proses penyelesaian masalah yang
menggunakan
dihadapi secara ilmiah. Pendapat senada
triangulasi metode, dan review informan.
diungkap Kosasih,(2015:88) bahwa PBL
Proses penelitian dilaksanakan dalam dua
modelpembelajaran yang berdasar pada
siklus yang masing-masing siklus terdiri
masalah-masalah yang dihadapi siswa yang
empat tahap yaitu; 1) perencanaan, 2)
sifatnya nyata.
pelaksanaan, 3) observasi, dan 4) analisis
diartikan
sebagai
Pembelajaran membutuhkan
media
Kosasih,(2015:49) belajar
yang yang
mengatakan
memudahkan
terjadinya
berhasil
penelitian teks
adalah
laporan
menulis,
triangulasi
pembelajaran
hasil
observasi.
informan
sumber
proses (guru
data,
dan refleksi. Indikator
menarik.
keberhasilan
dalam
media
penelitian ini jika terjadi peningkatan proses
proses
pembelajaran dan peningkatan kemampuan
commit to user
menulis
pembelajaran. Pendapat tersebut diperkuat
6
teks
laporan
hasil
observasi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id No
Skor
Frek
Frek Relatif
ketuntasan
kesenangan siswa dalam menulis teks
1
86-90
2
6,25%
Tuntas
laporan hasil observasi, b) keaktifan siswa
2
81-85
6
18,75%
Tuntas
selama pembelajaran, dan c) kerjasama
3
75-80
3
9,38%
Tuntas
siswa dalam belajar (mandiri maupun
4
71-74
10
31,25%
Tidak tuntas
kelompok).
d)
5
66-70
4
12,50%
Tidak tuntas
penjelasan
guru
6
61-65
7
21,88%
Tidak tuntas
mengikuti
pembelajaran.
Peningkatan kualitas
proses ditandai
siswa e)
a)
memperhatikan
keseriusan
siswa
Meningkatnya
Jumlah
32
kemampuan menulis teks laporan hasil
Rerata
73,13
observasi,
ditandai
dengan:
100%
a)Siswa
memahami struktur dan ciri kebahasaan teks
Berdasarkan tabel di atas dapat
laporan hasil observasi, b) Siswa mampu
diketahui bahwa nilai tes awal (prasiklus)
menulis teks laporan hasil observasi, dan c)
menulis
Perolehan nilai hasil pembelajaran menulis
menunjukkan dari 32 siswa hanya 11 siswa
teks laporan hasil observasi siswa meningkat
atau 34% yang mencapai ketuntasan belajar
dan mencapai rata-rata sesuai batas minimal
(KKM75). Nilai yang diperoleh siswa
ketuntasan belajar sebesar 75.
berkisar antara 63 – 86 dengan nilai rerata
teks
laporan
hasil
observasi
73,13. Perolehan nilai rerata siswa masih di HASIL PENELITIAN DAN
bawah
PEMBAHASAN
yang ditetapkan yaitu sebesar 75.
Survai awal ( prasiklus) secara teknis
ketuntasan minimal hasil belajar
Hasil
observasi
terhadap
guru
dilakukan dengan memberikan pembelajaran
bahasa Indonesia diketahui bahwa siswa
menulis teks laporan hasil observasi seperti
kurang tertarik pada materi menulis teks
biasa atau tanpa diberi tindakan. Siswa
laporan
dikenalkan struktur teks, kaidah kebahasaan,
mengajar
tujuan menulis, langkah-langkah menulis,
metode ceramah dan belum memanfaatkan
dan
media yang tersedia. Hasil wawancara
diberi
tugas
menulis
kemudian
hasil
observasi
guru
karena
dominan
menggunakan
dikumpulkan serta dikoreksi oleh guru .
dengan
Hasilnya terlihat pada tabel berikut:
memahami materi secara keseluruhan.
Tabel 1. Perolehan nilai prasiklus menulis teks laporan hasil observasi
commit to user
siswa
Hasil
terpapar
observasi
siswa
terhadap
belum menunjukkan sikap
7
dalam
belum
siswa
positif yang
perpustakaan.uns.ac.id
berupa
ketidaksiapan,
digilib.uns.ac.id
dengan menempatkan siswa sebagai pelaku
kurang perhatian, berani
kegiatan. Kemampuan guru menerjemahkan
berpendapat, dan keseriusan siswa dalam
apa yang ada dalam kurikulum sangat
mengerjakan tugas yang diberikan guru
diperlukan. Menetapkan tujuan, Kompetensi
masih rendah.
dasar, indikator pencapaian kompetensi,
ketidakaktifan,
Hasil diketahui
siswa
wawancara
bahwa
1)
belum
dengan
guru
antusias
siswa
materi, strategi/metode, media, penilaian, dan buku sumbernya.
teks
Penggunaan metode problem based
laporan hasil observasi belum maksimal, 2)
learning dengan media video bertujuan agar
guru belum mampu membangkitkan minat
siswa lebih berperan aktif dalam proses
siswa, 3) siswa masih kesulitan menerapkan
pembelajaran. Siswa secara berkelompok
kaidah-kaidah kebahasaan dalam menulis
mampu
teks laporan hasil observasi, 4) guru belum
merumuskan
masalah,
menerapkan metode yang sesuai untuk
pemecahannya,
dan
menulis teks laporan hasil observasi, 5) guru
hasil solusi kepada pihak lain secara tertulis.
belum memanfaatkan media pembelajaran
Siswa mampu menjalin komunikasi dengan
yang baik.
siswa lain (kerjasama) sehingga siswa akan
mengikuti
pembelajaran
Teks
laporan
menulis
hasil
mengidentifikasi
memperoleh
observasi
masalah, menemukan
mengkomunikasikan
masukan
yang
merupakan salah satu dari lima bentuk teks
menyempurnakan
yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa
dihasilkannya.
Indonesia kelas X kurikulum 2013. Dari
mengatakan tiga ciri utama problem based
gabungan
learning yaitu; 1) rangkaian aktivitas, 2)
KD pengetahuan dan KD
keterampilan
siswa
diharapkan
mengarah
dapat,
ke
tulisan
dapat
Sanjaya
pemecahan
yang (2008:214)
masalah,
3)
dilakukan dengan berpikir ilmiah.
1) mengidentifikasi struktur teks dan kaidah
Penggunaan
kebahasaan teks laporan hasil observasi, 2)
media
video
akan
menyusun teks laporan hasil observasi dan
membuat siswa lebih tertarik, hemat waktu,
memperbaiki sesuai struktur dan kaidah
hemat tenaga dan biaya, karena materi
yang berlaku.
amatan yang di luar kelas dapat terwakili agar
melalui gambar video. Selain itu, media
memiliki kemampuan yang memadai dalam
video mampu mengatasi kejenuhan siswa
membelajarkan
dalam belajar. Kemp dan Dayton dalam
Kurikulum
menuntut
keterampilan
guru
commit to user
menulis
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Arsyad (2013: 28) menyatakan tiga fungsi
dunia
utama media yaitu 1) memotivasi minat atau
pembelajaran, kemudian masalah diselidiki
tindakan, 2) menyajikan informasi, 3)
untuk diketahui solusi dari pemecahan
memberi instruksi. Keuntungan penggunaan
masalah tersebut. Tugas guru menyajikan
video menurut Arsyad,(2013: 49) adalah 1)
masalah,
film/video mampu memindahkan alam ke
penyelidikan
dalam kelas, 2) film/video mengandung
siswa,sehingga
nilai-nilai
mengkomunikasikan kepada orang lain baik
positif,
3)
menanamkan
nyata
yang
disajikan
bertanya, dan
di
awal
memfasilitasi
berdialog
dengan
siswa
mampu
nilaiafektif, 4) mengundang siswa untuk
secara lisan maupun tertulis.
Berikut
berdiskusi.
langkah- langkah pembelajaran problem based learning 1) memberikan orientasi
Untuk mengetahui penerapan metode problem based learning dengan media video
tentang
dapat meningkatkan kemampuan menulis
mengorganisasikan
teks laporan hasil observasi, terlebih dahulu
meneliti/belajar, 3) membantu investigasi
dipahami
(penyelidikan) mandiri dan kelompok, 4)
pengertian
problem
based
permasalahan
pada
siswa,
siswa
untuk
learning, kemampuan menulis, dan teks
mengembangkan
laporan hasil observasi. Sanjaya (2008:214)
temuan (hasil karya), dan 5) menganalisis
mengatakan bahwa pembelajaran berbasis
dan
masalah
masalah.
diartikan
sebagai
rangkaian
dan
2)
mengevaluasi
Media
aktivitas pembelajaran yang menekankan
atau
mempresentasikan
proses
mengatasi
bahan
merupakan
kepada proses penyelesaian masalah yang
perangkat lunak (software) yang
dihadapi secara ilmiah. Dasna (2001:7) juga
pesan atau informasi pendidikan yang
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis
biasanya disajikan dengan mempergunakan
masalah (problem based learning) adalah
peralatan. Media pembelajaran adalah segala
suatu
sesuatu
pendekatan
pembelajaran
dengan
yang
dapat
menyalurkan
dengan masalah- masalah praktis melalui
terjadinya proses belajar pada sipebelajar
stimulus dalam belajar. Inti dari tiga
(siswa), dan media belajar merupakan
pendapat
di
bagian dari sumber belajar (Arsyad, 2013:
berbasis
masalah
adalah
pembelajaran
dan
untuk
membuat konfrontasi kepada pembelajar
atas
pesan
digunakan
berisi
merangsang
suatu
50). Melalui media siswa dianjurkan untuk
pembelajaran yang menggunakan masalah
lebih memahami materi pelajaran dan
merupakan
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membuat siswa cenderung untuk berpikir
dapat pula berupa klasifikasi mengenai
kreatif.
jenis-jenis sesuatu berdasarkan berdasarkan Menulis pada hakikatnya merupakan
criteria tertetntu. Karena itu, teks laporan
sebuah upaya mengekspresikan apa yang
juga disebut teks klasifikasi. Kosasih (2013 :
dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan
61) menyatakan bahwa laporan adalah cara
dalam bahasa tulis. Andayani (2015:191)
penyampaian informasi kepada seseorang
menyatakan
atau suatu instansi yang disusun atas dasar
bahwa
menulis
adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-
tanggung
lambang grafik yang menggambarkan suatu
Kusumaningsih (2013) dalam jurnal asean
bahasa
menyatakan
yang dipahami oleh seseorang
sehingga
orang
lain
yang
diembannya..
“Report text is also called
membaca
observation clarification text is a text which
langsung lambang-lambang grafik tersebut
contains general elaboration on something
dan mereka memahami bahasa dan gambar
based on observations. Structure of the text
grafik itu. Pendapat yang sama disampaikan
of the report is part of a general statement /
Rukayah
kemampuan
clarification, ^ member / aspects are
menulis yaitu suatu kecakapan seseorang
reported (more than 1 paragraph). Teks
dalam
laporan merupakan teks yang berisi laporan
(2013:6)
dapat
jawab
bahwa
menyampaikan
pesan
melalui
lambing-lambang grafik baik dalam bentuk
hasil
formal maupun nonformal, sehingga pesan
mengklasifikasikan.
yang disampaikan dapat dimengerti maksud
observasi
yang
bersifat
Hasil survai awal menggambarkan
dan maknanya.
bahwa proses pembelajaran menulis teks
Proses menulis dilakukan melalui
laporan hasil observasi belum menunjukkan
beberapa tahapan . Akhadiah, (1996: 2-5)
sikap positif yang berupa 1) ketidaksiapan
membagi tahap-tahap yang harus dilalui
siswa
dalam
yaitu
pembelajaran, 2) kurangnya perhatian siswa
prapenulisan, penulisan, dan revisi. Salah
terhadap penjelasan guru, 3) ketidakaktifan
satu bentuk hasil menulis adalah teks
siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan
laporan hasil observasi. Wiratno (2009: 41)
guru, 4) siswa belum berani berpendapat
menyatakan teks laporan ( report) berisi
dalam diskusi kelompok, dan 5) keseriusan
tentang
siswa
kegiatan
menulis
penjabaran
ada
mengenai
3
sesuatu
commit to user
berdasarkan hasil observasi. Teks laporan
dalam
dalam
mengikuti
mengerjakan
diberikan guru masih rendah.
10
kegiatan
tugas
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penerapan metode problem based
problem based learning lebih memberikan
learning dengan media video dilakukan
kebermaknaan dalam berbicara dan menulis
melalui tindakan kelas dalam dua siklus.
dibandingkan metode langsung (explicit
Setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan.
instruction).
Siswa merasakan pembelajaran menjadi
mengembangkan,
lebih
mengkomunikasikan
bermakna
dan
menyenangkan.
Penerapan metode pembelajaran ini juga meningkatkan
hasil
pembelajaran
Siswa
diberi
kesempatan
mengkreasikan, kepada
dan
orang
lain
secara lisan dan tulisan.
pada
Siswa
mulai
berpartisipasi
aktif
setiap siklusnya, baik dari segi kualitas
dalam
proses maupun kualitas hasil menulis teks
tersebut.
laporan hasil observasi. Hal ini dapat dilihat
suasana
dari perolehan hasil di siklus I dan siklus II.
diakibatkan adanya interaksi antarsiswa
mengikuti Peneliti
proses
pembelajaran
berkesimpulan
pembelajaran
yang
bahwa hidup
Perolehan hasil observasi siswa pada
maupun siswa dengan guru. Pada saat
siklus I rerata 82,66 dengan predikat baik
bekerja sama mengerjakan tugas secara
dan siklus II rerata 86, 72 dengan predikat
individu kemudian diskusi, siswa menjadi
sangat baik. Hasil ini tinggi dibandingkan
lebih tertarik dan bersemangat dalam proses
dengan rerata pada prasiklus sebesar 69.06
pembelajaran. Apalagi guru menyelipkan
dengan predikat cukup. Adapun perolehan
senam jari di sela-sela kegiatan siswa
hasil kemampuan menulis teks laporan hasil
berdiskusi. Hal ini sejalan dengan penelitian
observasi (kualitas hasil) juga mengalami
terdahulu yang dilakukan Eming dalam
peningkatan, rerata prasiklus sebesar 73,13
David (2009) mengatakan bahwa “ writing
naik menjadi 81,72 pada siklus I dan naik
is an active learning process key to improve
menjadi 87,16 pada siklus II.
communication ( both written and oral ) and thinking, writing is embedded with in social
Penerapan metode problem based video
dalam
process some formal and others informal,
laporan
hasil
and writing is primarily ( although formal
observasi menjadikan pembelajaran lebih
not exclusively) in a social activity. Eming
hidup
berpendapat bahwa menulis merupakan
learning
dengan
pembelajaran
dan
sebelumnya.
media
menulis
bermakna, Hal
ini
dibandingkan sesuai
proses
dengan
pembalajaran
aktif
yang
akan
dilakukan
menjadi kunci utama berkomunikasi (secara
Mergandoller (2006) mengatakan bahwa
lisan maupun tulis) dan berpikir, menulis
penelitian
sebelumnya
yang
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merupakan proses social dalam bentuk
meningkat menjadi 77,34%, e) Keseriusan
formal maupun nonformal, dan menulis
siswa
merupakan kegiatan utama (meskipun tidak
guru,yakni saat prasiklus 57,03%, siklus I
eksklusif) dalam kegiatan social.
meningkat menjadi 71,09% dan siklus II
dalam
mengerjakan
tugas
dari
85,94%.
Berpijak dari analisis hasil penelitian
Penerapan metode problem based
tindakan kelas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode problem based learning
learning
dan
dengan media video dalam menulis teks
meningkatkan hasil menulis teks laporan
laporan hasil observasi dapat meningkatkan
hasil observasi siswa. Hal ini tampak dari
kualitas proses dan kualitas hasil menulis
adanya peningkatan rata-rata nilai yang
teks laporan hasil observasi.
diraih siswa dan telah memenuhi target
media
video
dapat
pencapaian pada setiap siklus. Kriteria ketuntatasan minimal yang telah ditentakan
SIMPULAN DAN SARAN Penerapan metode problem baesd learning
dengan
media
video
adalah 75.
dapat
Pada prasiklus jumlah siswa
yang nilainya di atas KKM 75 sebanyak 11
meningkatkan kualita pembelajaran menulis
siswa
teks laporan hasil observasi. Hal ini tampak
Siklus I jumlah siswa tuntas di atas
pada perubahan tingkah laku siswa menjadi
(75) sebanyak 25 siswa (78,12%) dengan
positif yang ditandai sebagai berikut : a)
rerata nilai 80. Peningkatan nilai juga terjadi
Kesiapan
mengikuti
pada siklus II yaitu julmah siswa tuntas
58,59%,
KKM sebanyak 30 siswa (94%) dengan
siswa
pembelajaran,yakni
prasiklus
siklus I 66,41 % , dan siklus II 81,25%. b)
(34 %) dengan rerata nilai 73,13. KKM
rerata nilai sebesar 87,16.
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru,
Berdasarkan simpulan dan implikasi
yakni prasiklus 54,68%, siklus I 63,38%,
hasil penelitian di atas, peneliti memberikan
dan siklus II 84,38%, c) Keaktifan siswa
saran sebagai berikut : 1) Guru mata
dalam kegiatan tanya jawab dengan guru,
pelajaran
yakni prasiklus 62,50%, siklus I meningkat
menggunakan
menjadi 71,88% dan siklus II 82,38%, d)
learning dengan media video
Aktivistas siswa membangun kerjasama
pembelajaran keterampilan menulis teks
dalam kelompok diskusi, yakni prasiklus
laporan hasil observasi. Metode problem
71,88%, siklus I 72,66%, dan siklus II
based learning dengan media video terbukti
commit to user
12
bahasa
Indonesia
metode
sebaiknya
problem
based dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mampu meningkatkan keterampilan siswa
video sangat penting dan bermanfaat untuk
dalam menulis teks laporan hasil observasi.
berpikir kritis, ilmiah, dan membentuk
Selain itu, metode problem based learning
karakter mandiri. 3) Guru sebaiknya mampu
juga mampu meningkatkan kualitas proses
mengembangkan
pembelajaran baik bagi guru maupun siswa.
pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
2)
bermakna, serta memanfaatkan
Siswa
perlu
menyadari
bahwa
pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi
dengan
menerapkan
strategi
atu
metode
media
pembelajaran berbasis teknologi seperti vide
metode
problem based learning dengan media
DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti.dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Ikapi. Andayani. 2009.Metode Pengajaran Menulis. Surakarta: UNS Press. ------------. 2015. Problema dan Aksioma Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: CV. Budi Utama. Arsyad, Azhar. 2013. Media pembelajaran. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Barrows. 1996. Problem Based Learning Medicine Beyond. New Direction forTeaching and Learning . https://suaidinmath.wordpress.com/2013/03/02/model-pembelajaranproblem-based-learning Borhan, Mohamad Termizi. 2012. “Problem Based Learning (PBL) in Malaysian Higher Education: A Review of Research on Learners’Experience and Issues of Implementation.” ASEAN Journal of Engineering Education, Volume 1 (1), halm 48‐53. Dasna, I Wayan dan Sutrisno. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah. [Online]. tersedia di http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/19/pembelajaran-berbasis-masalah/ David, Holliway,2009. ”Towards a Sense-making Pedagogy: Writing Activities in Pedagogy Sense and Undergraduate Learning Theories Course”. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, Washington State University.Tri Cities. Vol.20 No 3 .http://www.iselt.org/ijtlhe/pdf/IJTLHE387. Duch, Barbara J. 1995. The Power of Problem-Based Learning. London:Sage Publisher. commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik: Buku Siswa. Jakarta : Kemendikbud. Etherington,Matthew B. 2011. “ Investigative Primary Science: A Problem Based Learning Approach”. Dalam Australian Journal of Teacher Education Volume 36 No.9, 2011 hlm 53-74. Kosasih, E. 2013. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Yarma Widya. -------------- 2015. Strategi Belajar Dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya. Kusumaningsih, Dewi. 2013. “Indonesian Text Role As Draft Science In Curriculum 2013 : Assesment Introduktion Text Sctructure Strategis In An Indonesian Book”. Faculty Of Teacher An Veteran Bantara University Of Sukoharjo, Central Java, Indonesia. Asean Jurnal of Sosial Sciences & Humanities.Vol.2 (4) November 2013. Mergendoller,John R, Nan L Maxwell, dan Yolanda Belesino. 2006. “The Effectiveness of Problem-Based Instruction: A Comparative Study Of Instructional Methode and Student Characteristics”. The Interddisiplinory Journal of Problem Based Learning. Volume 1 No 2 : halm 49-69. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Rukayah. 2013. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Dengan Pendekatan Whole Language di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press. Sanjaya,Wina 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Jakarta : Kencana Prenada. Wiratno, Tri.2009. Kiat Menulis karya ilmiah dalam Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar..
commit to user
14