As Sweet as Medusa - Biopharmaca BiofarmakaHome

membuat jamu sendiri dengan resep sendiri. Ibuk membuat jamu dari jahe, ... ada kafe yang khusus menyediakan jamu dan kopi rempah sebagai beverages me...

2 downloads 575 Views 2MB Size
0

Lainnya

Blog Berikut»

Buat Blog

As Sweet as Medusa Home

About

Contact

Achievements

Friday, September 5, 2014

about owner

repaprie

Jamu: Betah Isin Demi Budaya!

4 dimensional lady and a fictionwhore View my complete profile

Search This Blog

Search

Total Pageviews

36955 tags

daily (76) rants (49) review (35) favorite (25) kuliner (20)

Gambar diambil dari sini

Gue mengenal jamu karena dulu ada ibu-ibu jamu gendong yang berkeliling memanggul berbotol-botol jamu di punggungnya. Karena ada bapak-bapak dengan sepeda kayuhnya berkeliling menjual jamu dari rumah ke rumah. Sejak kecil, Yangti (eyang uti) gue sering menganjurkan gue untuk minum jamu. Terutama ketika gue sudah beranjak menjadi gadis dengan ditandai datangnya masa menstruasi. Berhubung jamu sirih yang gue minum selalu pahit, gue nggak begitu suka meski sering mendapat segelas kecil minuman gula yang manis untuk menghilangkan pahit yang menempel di tenggorokan. Pahitnya masih terasa menempel meski gue udah minum air putih bergelas-gelas setelahnya! Dua jenis jamu tradisional yang gue suka adalah sinom dan beras kencur. Jamu sinom rasanya asam, manis, segar. Sedangkan jamu beras kencur rasanya hanya manis dan sedap. Mungkin karena Ibuk senang melihat putra-putrinya doyan minum jamu, akhirnya beliau berinisiatif membuat jamu sendiri dengan resep sendiri. Ibuk membuat jamu dari jahe, kunir atau kunyit, kunci (gue nggak tahu apa nama officialnya, biasanya sih kunci ini dipakai untuk membuat sayur bening), kencur, temulawak, cinnamon atau kayu manis (Ibuk gue menyebutnya keningar) yang dicuci bersih, dicampur, dan ditumbuk halus. Bahan-bahan itu direbus bersama gula, asam jawa, sedikit garam, dan gula merah. Setelah mendidih, disaring sehingga jamu bersih dari bahanbahan tadi. Ibuk gue biasanya merebus bahan-bahan itu lagi dengan proses yang sama sampai air jamu yang dihasilkan menjadi agak bening. Masukkan dalam kulkas atau diberi es batu, atau bahkan diminum hangat begitu saja apalagi di musim hujan yang dingin? Maknyuuuus! Khasiat jamu resep Ibuk biasanya langsung terasa. Badan jadi lebih hangat karena kandungan tanaman obat dan rempah pada jamu itu, serta mengurangi resiko terkena hepatitis berkat temulawak alias curcuma yang ada dalam jamu bikinan Ibuk. Berfungsi juga mengurangi bau

▼ 2014 (42) ▼ September (1) Jamu: Betah Isin Demi Budaya!

bacaan (15)

► August (5)

kontes (10)

► July (4)

probolinggo (6)

► June (5)

traveling (6)

► May (5)

movie (3) tips (2)

Ada banyak jenis jamu-jamuan di dunia ini, terutama di Indonesia yang dikenal sebagai surganya rempah dan tanaman obat.

archive

giveaway (1)

► April (10) ► March (3) ► February (4)

most read

Review Movie: You Are The Apple of My Eyes Dimsum Choie Surabaya: Dimsum dan Suki yang Merakyat Ngakan Lekoh: Leko Spesialis Iga Sapi Penyet Surabaya Hanashobu Noodle: Nge-ramen Enak di Surabaya Malang Kuliner: Roti Enak ya di Topping Review Fanfiction: A Wonderful Caricature of Intimacy Bebek Sagu: Spesialis Bebek dan Sambal Pencit di

► January (5) ► 2013 (61) ► 2012 (7) ► 2011 (14) ► 2010 (8) ► 2009 (1)

Masuk

badan yang nggak sedap dan mengurangi rasa pegal-pegal di badan. Jamu buatan Ibuk juga membantu melancarkan buang air besar dan mengurangi masuk angin karena biasanya setelah minum jamu bikinan Ibuk ini, buang angin juga jadi lancar banget. Hahaha! Makanya setiap Ibuk bikin jamu, penghuni rumah kayak lagi bikin konser tanpa alat musik. Hehehe.

Jombang

SSC Surabaya

Satu lagi yang biasanya gue rasakan setelah minum jamu bikinan Ibuk (entah ini karena emang sugesti pikiran gue atau bukan), gue yang punya sesak napas merasakan rongga dada gue jadi lebih lega. Bukan diminum ketika gue sedang sesak napas, diminum di hari biasa aja rasanya bikin rongga dada jadi terasa lebih 'lapang' untuk bernapas. Yang lucu dari jamu Ibuk gue ini, rekan-rekan Ibuk gue menamakannya 'jamu betah isin' alias jamu 'tahan malu'. Alasannya, setiap Ibuk bikin jamu, pasti banyak yang mengantri untuk membungkus dan dibawa pulang ke rumah. Bahkan ada yang sengaja bawa botol lebih supaya dapat jatah lebih. Hence, dinamakanlah betah isin karena kalau udah minta jamu rasanya nggak punya maluuuuu. Hihihi. Selain jamu, Ibuk juga membuat kopi yang berbeda dari kopi kebanyakan. Gue nggak lagi membicarakan kopi-kopi instan atau kopi-kopi dengan tambahan krim dan susu yang biasanya disajikan di kafe-kafe, ya. Gue membicarakan plain coffee atau yang biasa disebut espresso. Kopi kebanyakan hanya terasa pahit saja. Buatan Ibuk gue rasanya pahit, pedas, wangi, dan hangat. Tebak kenapa? Yup, Ibuk menambahkan jahe, kayu manis, sedikit merica, dan cengkeh. Kopi mentah disangrai bersama bahan-bahan tersebut, kemudian dihaluskan menjadi bubuk. Jadilah kopi hitam yang bikin nagih!

Save Street Child Surabaya

Biofarmaka IPB

Gue yang nggak doyan kopi, hanya mau minum kopi bikinan Ibuk. Hahaha! Entah karena kebiasaan atau memang soal selera, gue nggak pernah bisa minum kopi sejenis cappuccino atau moccacino sedikit demi sedikit. Rasanya yang seperti susu malah membuat gue sering menghabiskan kopi sejenis ini dalam sekali teguk. Fail banget, kan? Hehehe. Lagipula, kopi jahe juga baik untuk pengidap sesak napas macam gue ini. Kopi buatan Ibuk ini banyak digemari oleh bapak-bapak. Tamu Bapak gue aja ada yang ketagihan kopi bikinan Ibuk ini, sampai-sampai ada yang dulu terlalu sering main ke rumah hanya untuk minum kopi. Hihihi. Bapak pernah membawa kopi bubuk buatan Ibuk ke kantor beliau dan nggak butuh waktu lama untuk menghabiskannya karena karyawan lainnya pun banyak yang doyan. Another 'betah isin' product from the house, I guess. Hehe.

What I Recently Read

Pernah Ibuk gue membawa jamu dan kopi di suatu acara festival atau pesta rakyat, dan benar saja, semua itu langsung ludes tanpa harus menunggu acara selesai! Sampai-sampai ada pula yang nggak kebagian dan memesan khusus pada Ibuk gue. Kece banget kan, Ibuk gue? Gue menulis ini bukan bermaksud untuk menyombongkan Ibuk gue. Heck, I am very proud of her, gue bangga dilahirkan oleh beliau sehingga gue bisa merasakan semua hal-hal amazing yang dihasilkan beliau. Gue juga bangga karena di tengah hiruk pikuk generasi muda yang berlombalomba menjadi masyarakat urban dengan segala tetek bengek atribut hedonis yang mau nggak mau harus disadari bahwa budaya yang diangkat berbau kebarat-baratan, masih ada yang peduli dengan jamu. Biofarmaka IPB, contohnya. Mungkin dalam studi mereka dijelaskan bahwa jamu, yang juga bagian dari budaya Indonesia, mempunyai banyak khasiat. Contohnya seperti yang gue sebutkan di atas. Rasanya sedih banget ketika banyak teman seusia gue yang masih suka menaikkan satu alis setiap gue minum jamu atau minum kopi rempah bikinan Ibuk. Well, menu seperti ini nggak bakalan cocok disandingkan dengan milkshake atau smoothie yang biasa mereka minum di kafe tempat mereka nongkrong. Jamu atau kopi rempah bukan hal yang ndeso, kok. Gue berani bertaruh kalau jamu yang gue minum punya manfaat lebih banyak daripada milkshake atau segala blahblah-ccino yang kalian minum. Hal ini membuat gue berpikir bahwa... kenapa nggak ada kafe yang khusus menyediakan jamu dan kopi rempah sebagai beverages menu mereka? Hey, this could be a very good idea, you know. Selain unik, membuka lapangan kerja, di saat yang bersamaan juga bisa membantu melestarikan jamu Indonesia. Harganya pun jauh lebih affordable. Lagipula ya, jamu dan kopi rempah terasa lebih 'nyambung' dimakan bersama segala gorengan krispi yang disediakan kafe.

Reading Challenge

2014 Reading Challenge Retno has read 145 books toward her goal of 150 books. 145 of 150 (96%) view books

Katanya jamu itu budaya Indonesia, tapi sama sekali nggak terasa budayanya karena nggak dibudayakan di mana-mana. Masa harus nunggu tetangga sebelah mengklaim bahwa jamu adalah milik mereka, baru kita mulai mengapresiasinya? Masa nunggu kita 'betah isin' untuk menarik kembali jamu menjadi milik kita? Dibudayakan dari sekarang, diapresiasi dari sekarang! Kalau perlu, jadikan jamu sebagai minuman tradisional rasa internasional. Kita buat orang-orang asing penasaran dengan minuman kita ini!

I heart these;

INIJIE Masgun Arief Baskoro Satriawan Muhajirin Anshor

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog Lestarilah Jamu Indonesia yang diadakan oleh Biofarmaka IPB.

A Small Room ::ONDO ZONE::

fahdisme.com

Posted by repaprie at 3:38:00 AM

Recommend this on Google

Greytory

Labels: kontes, rants

young and dangerous TUZKI .FREYJA. romeogadungan

No comments: Post a Comment Enter your comment...

Comment as:

Publish

Google Account

Preview

Mengecilkan Perut Buncit simpelet.net

Kecilkan perut buncit dengan cepat. Simpelet3, produk terdaftar di BPOM

Home

Older Post

Subscribe to: Post Comments (Atom)

repaprie. Template images by GelatoPlus. Powered by Blogger.