ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III PADA NY S G P A

asuhan kebidanan ibu hamil trimester iii pada ny s g 1 p 0 a 0 dengan hipertensi dalam kehamilan di rsud kabupaten sukoharjo tahun 2013 karya tulis il...

27 downloads 587 Views 575KB Size
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III PADA NY S G1 P0 A0 DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disususun Oleh: ASTRI MARANTIKA MELATI B 10 125

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea Pada Kelas VIII di SMP N 1 Sambi Boyolali Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan pengarahan, masukan dan motivasi pada penulis. 3. Bapak Kepala Sekolah Marsum, S.Pd, Selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Sambi Boyolali yang telah memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data. 4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

iii

5. Siswi kelas VIII SMP N 1 Sambi Boyolali yang telah bersedia memberikan informasi tentang pengetahuan mereka untuk penelitian. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan KTI ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan dan sempurnanya penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

iv

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Astri Marantika Melati B10 125 ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER IIIPADA NY. S G1P0A0 DENGAN HIPERTENSIDI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013 (xi + 63 halaman + 1 gambar + 7 lampiran) INTISARI Latar Belakang : Kejadian hipertensi dalam kehamilan bervariasi mulai dari berbagai daerah keadaan masyarakat khususnya tentang diet dan kesehatan umumnya. Secara Internasional kejadian hipertensi dapat dipekirakan sebagai berikut primigravida sebesar 7-12%, kehamilan multigravida 5-8%. Di Indonesia perkiraan kejadian hipertensi dalam kehamilan sekitar 6-12% serta sangat bervariasi dari masing-masing daerahnya. Tujuan : Melaksanakan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan hipertensi dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney. Metode : Jenis studi kasus yang digunakan menggunakan metode diskriptif, lokasi studi kasus di RSUD kabupaten Sukoharjo, subjek studi kasus yaitu ibu hamil ny. S dengan hipertensi, waktu studi kasus yaitu pada tanggal 5-11 maret 2013, teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang meliputi pemeriksaan fisik, wawancara, dan observasi sedangkan data sekunder meliputi studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran : composmentis, TD : 130/80 mmHg, S : 36,6˚C, N : 88 x/menit, R : 22x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, obat telah diberikan dan ibu bersedian untuk minum sesuai aturan, ibu bersedia kontrol ulang 1 minggu lagi tau jika ada keluhan. Kesimpulan : Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah berupa asuhan yang harus diberikan pada ibu hamil dengan hipertensi dengan menggunkan menejemen kebidanan 7 langkah varney mulai dari pengkajian sampai evaluasi sehingga komplikasi pada ibu hamil dengan hipertensi tidak terjadi. Kata kunci : Asuhan Kebidanan, kehamilan, Hipertensi Dalam Kehamilan Kepustakaan : 18 literatur (2002 – 2012)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Ø Jangan pernah berfikir untuk kembali ke masa lalu karena senyuman masa depan sudah menanti kedatanganmu. Ø Jangan pernah takut untuk berkata jujur walaupun menyakitkan dirimu sendiri atau pun orang lain PERSEMBAHAN Ø Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

hidayah

dan

karuniaNya

kemudahan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Ø Untuk kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang serta nasehat untukku. Ø Untuk abang dan

adikku yang selalu

memberi ku dukungan selama kuliah ini.. Ø Untuk teman-teman ku Dina, Selly, Rista Windo, Yuli, Astri, Ayuk, Sri.w makasih atas pertemanan selama ini kalian adalah teman sekaligus saudara dalam hidupku. Ø Teman-teman Prodi DIII Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta, Ø Almamaterku

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii ABSTRAK ...................................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi CURRICULUM VITAE ................................................................................ vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... .. x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ .. xi BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................1 B. Perumusan Masalah..............................................................3 C. Tujuan Studi Kasus...............................................................3 D. Manfaat Studi Kasus.............................................................5 E. Keaslian Studi Kasus.............................................................5 F. Sistematika Penulisan.............................................................6

BAB II

TINJAUAN TEORI A. Teori Mdis.......... ...................................................................9 1. Konsep dasar kehamilan...................................................9 2. Hipertensi dalam kehamilan.............................................14

viii

B. Teori Manajemen...................................................................19 C. Data Perkembangan...............................................................33 D. Landasan Hukum...................................................................34 E. Informend Cousent................................................................34 F. Kerangka Konsep...................................................................38 BAB III

METODOLOGI A. Jenis studi kasus....................................................................36 B. Lokasi studi kasus... .............................................................36 C. Subjek studi kasus...... ..........................................................36. D. Waktu studi kasus................. ................................................36 E. Instrument studi kasus............................................................37 F. Teknik pengumpulan data......................................................37

BAB

IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan kasus.......................................................................42 B. Pembahasan...........................................................................58

BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan.............................................................................63 B. Saran.......................................................................................65

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep....................................................................... 34

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan ijin pengambilan data awal Lampiran 2. Surat balasan pengambilan data awal Lampiran 3. Surat balasan penggunaan lahan Lampiran 4. Lembar persetujuan menjadi pasien Lampiran 5. Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 6. Format asuhan kebidanan Lampiran 7. Lembar Observasi Lampiran 8. Lembar konsultasi

xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Pencapaian

derajat

kesehatan

masyarakat

ditandai

dengan

menurunnya angka Kematian Ibu (AKI). Di Indonesia angka kematian Ibu menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, Sedangkan pada tahun 2010 menjadi 214 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2012). Diperkirakan dari setiap ibu yang meninggal dalam kehamilan, persalinan, atau nifas 16 – 17 ibu menderita komplikasi yang mempengaruhi kesehatan mereka, umumnya menetap. Penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dalam kehamilan, partus macet dan aborsi ( Prawirohardjo, 2010). Kejadian hipertensi dalam kehamilan bervariasi mulai dari berbagai daerah keadaan masyarakat khususnya tentang diet dan kesehatan umumnya. Secara Internasional kejadian hipertensi dapat dipekirakan sebagai berikut primigravida sebesar 7-12%, kehamilan multigravida 5-8%. Di Indonesia perkiraan kejadian hipertensi dalam kehamilan sekitar 6-12% serta sangat bervariasi dari masing-masing daerahnya (Manuaba, 2007). Eklampsi secara global terjadi 0,5% kelahiran hidup dan 4,5% hipertensi dalam kehamilan.

Preeklampsia mempengaruhi banyak organ

vital. Pascakonvulsi pada eklampsia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, edema paru, perdarahan serebral, dan ablasio retina (Saifuddin, 2009).

1

2

Pada trimester pertama, tekanan darah relatif sama dengan tekanan darah sebelum kehamilan. Sementara tekanan darah kehamilan trimester kedua cenderung menurun beberapa millimeter air raksa (mmHg). Kemudian, tekanan darah meningkat lagi pada trimester ketiga. Kenaikan tekanan darah ini bisa berujung pada terjadinya preeklampsi ( Wulandari, 2009). Peran bidan dalam mengatasi hipertensi dapat dilakukan secara dini yaitu dengan melakukan pemeriksaan teratur ke tenaga kesehatan,yaitu Antenatal care secara teratur ke tenaga kesehatan agar diketahui sejak dini jika ada gangguan kesehatan pada dirinya atau janinnya.Minimal pemeriksaan yang harus dilakukan ibu hamil yaitu sebanyak 1 kali pada trimester 1 kali, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Peran bidan di RSUD dalam mengatasi hipertensi pada ibu hamil dengan cara memberikan terapi obat dan memberikan penjelasan agar ibu mengatur pola makan, istirahat dan olahraga agar dapat menurukan hipertensi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh penulis di RSUD Kabupaten Sukoharjo mulai dari bulan November 2011 sampai Oktober 2012 jumlah ibu hamil yang melakukan ANC berjumlah 1451 orang dan yang mengalami Hipertensi sebanyak 62 orang, anemia 126 orang, hiperemesis 168 orang, preeklampsi dan eklampsi sebanyak188

orang,

abortus 86 orang dan hamil normal sebanyak 614 orang. Berdasarkan studi pendahuluan di atas, maka penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu hamil Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Kabupaten Sukoharjo”.

3

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah yaitu “Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III Pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi di RSUD Kabupaten Sukoharjo tahun 2013 dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney?” C. Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan di RSUD Sukoharjo tahun 2013 menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney. 2. Tujuan Khusus a. Di harapkan penulis mampu : 1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap yang berkaitan dengan ibu hamil trimester III Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan 2) Menginterprestasikan data pada ibu Hamil trimester III pada Ny. Ny. S G1P0A0

dengan Hipertensi yang berisi masalah dan

kebutuhan ibu hamil trimester III dengan hipertensi dalam kehamilan 3) Mengidentifikasi diagnosa potensial atau masalah pada ibu hamil trimester III Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan

4

4) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan 5) Menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0

dengan Hipertensi dalam

kehamilan 6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0

dengan Hipertensi dalam

kehamilan 7) Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil trimester III

pada Ny. S G1P0A0

dengan Hipertensi dalam

kehamilan b. Penulis mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi. c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah berupa asuhan kebidanan menggunakan manajemen 7 langkah Varney sehingga komplikasi pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan hipertensi tidak terjadi.

5

D. Manfaat Studi Kasus Hasil studi diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu : 1. Bagi Diri Sendiri Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan Hipertensi. 2. Bagi Profesi Sebagai salah satu masukan bagi organisasi profesi bidan dalam upaya pelayanan masa hamil. Sehingga dapat memberikan pelayanan kebidanan secara profesional dan sesuai kode etik kebidanan. 3. Bagi Institusi a. RSUD Untuk meberikan masukan bagi bidan dalam penyusunan kebijakan program pelayanan kebidanan khususnya tentang pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan Hipertensi. b. Pendidikan Untuk menambah wacana dan informasi mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan Hipertensi.

E. Keaslian Studi Kasus Keaslian studi kasus yaitu 1. Destriana Anggraeni (2004), dengan judul “Asuahn Kebidanan pada ibu hamil dengan Hipertensi di Bidan Praktek Swasta Ny. M Boyolali.”

6

Penanganan : Memberikan bimbingan mental dan dorongan moril, memperbanyak makanan berserat,menganjurkan diet rendah garam terapi obat lasik 1x1tablet/hari selama 5 hari,Catapres 0,5 mg 1x1 tablet/hari selama 5 hari,Elvit 1x1 tablet/hari selama 10 hari. Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 2 minggu hasilnya:tekanan darah 150/90 mmHg menjadi 130/80 mmHg. 2. Siti Surtanti (2007), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada ibu Hamil Trimester III dengan Hipertensi di Puskesmas Kemantran. Penanganan : Melakukan pemeriksaan darah secara rutin,memberi penjelasan tentang istirahat cukup,terapi nifedipin 10 tablet 1x1. Hasil :Setelah dulakukan asuhan selama 2 minggu, hasilnya:Tekanan darah 150/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg. Perbedaan keaslian studi kasus yang sudah ada dan studi kasus penulis adalah lokasi studi kasus, subjek studi kasus, waktu studi kasus. Persamaan dalam studi kasus ini adalah sama – sama meneliti ibu hamil dengan hipertensi.

F. Sistematikan Penulisan Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini di bagi menjadi lima BAB yaitu : BAB I

PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan sistematika penulisan.

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tetang landasan teori yang digunakan penulis untuk mengembangkan teori medis ibu hamil dengan hipertensi dan teori manajemen kebidanan menurut varney yang berisi 7 langkah sebagai landasan pembahasan kasus (pengumpulan data dasar, interpretasi data, diagnosapotensial, antisipasi tindakan segera, rencana asuhan/intervensi, pelaksanaan asuhan, evaluasi), data pekembangan (SOAP), landasan hukum, dan informed concent. BAB III

METODOLOGI Bab ini berisi tentang jenis studi kasus,lokasi pengambilan studi kasus, subjek studi kasus, waktu studi kasus, instrument studi kasus, teknik pengumpulan data dalam pengambilan data studi kasus dan alat-alat yang dibutuhkan dalam pengambilan studi kasus.

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari tinjauan kasus dan pembahasan. Tinjauan kaus dilakukan dengan menggunakan menejemen kebidanan meurut 7 langkah Varney yang terdiri dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

serta

dilanjutkan

dengan

data

perkembangan

menggunakan metode SOAP. Sedangkan dalam pembahasan kasus ini berisi tentang pembahasan masalah yang ditemukan pada kasus dan teori, apakah ada kesenjangan antara teori dan praktek yang penulis temukan dilapangan.

8

BAB V

PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupkan inti dari pembahasan kasus ibu hamil dengan hipertensi, sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan dari kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis 1. Konsep Dasar Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung dari saat lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (Wiknjosastro, 2009). Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat (Mandriwati, 2006). b. Klasifikasi dalam kehamilan Dalam kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dari 0-12 minggu, trimester kedua minggu ke-13 hingga ke-27, dan trimester ketiga minggu ke-27 hingga ke-40 (Wiknjosastro, 2009). c. Proses kehamilan 1) Menurut Sulistyawati (2009), proses kehamilan meliputi : a) Konsepsi yaitu pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.

9

10

b) Fertilisasi yaitu kelanjutan dari proses konsepsi terjadi penyatuan sperma dan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan c) Implantasi (Nidasi) yaitu masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. 2) Tanda-tanda kemungkinan hamil menurut Salmah (2006), adalah Perkiraan hamil bisa dilihat melalui gejala subjektif dan tanda objektif. Gejala subjektif misalnya amenore, mual dan muntah (morning sickness), payudara menegang dan sensitif, sering kencing, berat badan bertambah dan perubahan perasaan. Tanda-tanda objektif bervariasi seperti perubahan fisik termasuk perubahan pada kulit yaitu striae gravidarum dan pigmentasi pada wajah dan perut (kloasma, linea nigra) perubahan pada payudara, pembesaran perut, perubahan pada uterus dan vagina. 3) Tanda-tanda pasti kehamilan Tanda-tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang mengindikasikan adanya buah kehamilan atau bayi yang diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksa (misalnya denyut jantung janin, gambaran sonogram janin, dan gerakan janin (Prawirohardjo, 2010). 4) Kunjungan dalam kehamilan Menurut Salmah (2006), ibu hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan.

11

a) Kehamilan trimester (<13 minggu) satu kali kunjungan. b) Kehamilan trimester kedua (13-27 minggu) satu kali kunjungan. c) Kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36) dua kali kunjungan. Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut : sampai kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali. Bila ada masalah atau gangguan kehamilannya, ibu segera menemui petugas kesehatan profesional (bidan atau dokter) untuk penanganan lebih lanjut. d. Asuhan pada ibu hamil Asuhan antenatal adalah upaya preventif program layanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Sesuai dengan standar 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, imunisasi TT, pemberian Zat besi, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Saifuddin, 2010).

12

Penerapan 7 langkah manajemen menurut Varney dalam memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil secara sistematis adalah sebagai berikut : 1) Mengumpulkan data dasar 2) Menginterpretasikan/menganalisis data 3) Merumuskan diagnosis/masalah potensial 4) Tindakan segera 5) Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh 6) Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan secara efisisen dan aman 7) Mengevaluasi terhadap asuhan yang telah dilaksanakan e. Tujuan asuhan kebidanan menurut Sulistyawati (2009). 1) Menentukan

tingkat

kesehatan

ibu

dengan

melakukan

pengkajian riwayat lengkap dan uji skrining yang tepat. 2) Menetapkan catatan dasar tentang tekanan darah, urinalisis, nilai darah, serta pertumbuhan dan perkembangan janin yang dapat digunakan sebagai standar pembanding sesuai kemajuan kehamilan. 3) Mengidentifikasi faktor resiko dengan mendapatkan riwayat detail kebidanan masa lalu dan sekarang. 4) Memberi

kesempatan

pada

ibu

dan

keluarga

untuk

mengekspresikan dan mendiskusikan adanya kekhawatiran

13

tentang kehamilan saat ini dan kehamilan yang lalu, proses persalinan, serta masa nifas. 5) Menganjurkan adanya pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam upaya mempertahankan kesehatan ibu dan perkembangan kesehatan bayinya 6) Membangun hubungan saling percaya karena ibu dan bidan adalah mitra dalam asuhan f. Komplikasi yang menyertai kehamilan 1) Perdarahan Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan dibawah 20 minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran. Perdarahan pada kehamilan lanjut atau diatas 20 minggu pada umumnya disebabkan oleh plasenta previa (Wiknjosastro, 2010) 2) Preeklampsia Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan peningkatan tekanan darah di atas normal sering diasosiasikan dengan preeklampsia. Data atau informasi awal yang terkait hamil

akan

sangat

dengan tekanan darah sebelum

membantu

petugas

kesehatan

untuk

membedakan hipertensi kronis (yang sudah ada sebelumnya) dengan preeklampsia. Gejala dan tanda lain dari preeklampsia adalah sebagai berikut : a) Sakit kepala yang tidak membaik dengan pengobatan umum

14

b) Gangguan penglihatan kabur c) Nyeri epigastrik d) Edema menyeluruh e) Protein urin positif (Wiknjosastro, 2010). 3) Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis gravidarum

adalah mual muntah berlebihan

sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan (Sulistyawati, 2009). 2. Hipertensi dalam kehamilan a. Pengertian Hipertensi apabila tekanan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg (Yulianti, 2010 ). b. Klasifikasi hipertensi 1) Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu. 2) Hipertensi gestasional adalah hipertensi akibat kehamilan, atau PIH (pregnancy induced hypertension) peningkatan tekanan darah selama kehamilan tanpa proteinuria atau terjadi selama 24 jam pertama pasca partum pada wanita dengan tekanan darah normal, dan tidak mempunyai riwayat hipertensi vaskuler. c. Etiologi hipertensi menurut Suheimi (2009)

15

Resiko hipertensi meningkat cukup besar pada keadaan-keadaan ketika pembentukan antibodi penghambat terhadap tempat-tempat antigenik di plasenta terganggu. d. Patofisiologi Hipertensi Selama kehamilan normal terdapat perubahan-perubahan dalam sistem kardiovaskuler, renal dan endokrin. Perubahan ini akan berbeda dengan respon pada patologi yang timbul pada HDK. Pada trimester kedua akan terjadi perubahan tekanan darah, yaitu penurunan sistolik rata-rata 5mmHg dan tekanan darah diastolik 10mmH, yang selanjutnya meningkat kembali dan mencapai tekanan darah normal pada usia kehamilan trimester ketiga. Pada keadaan istirahat, curah jantung meningkat 40% dalam kehamilan, meningkat pada usia kehamilan 20-30 minggu. Tahanan perifer menurun pada usia kehamilan trimster pertama. Keadaan ini disebabkan karenameningkatnya aktifitas sistem renin-angiotensin aldosteron dan sistem saraf simpatis. Penurunan tahanan perifer total disebabkan oleh menurunnya tonus otot polos oleh pembuluh darah. Volume darah yang beredar yang juga meningkat 40 %, peningkatan ini melebihi jumlah sel darah merah, sehingga hemoglobin dan viskositas darah menurun. Terjadi tekanan penurunan osmotik plasma darah yang menyebabkan peningkatan cairan ekstraseluler, sehingga timbul edema perifer yang biasa timbul pada kehamilan nornal e. Penatalaksanaan hipertensi

16

1) Penatalaksanaan Hipertensi secara umum Menurut Riny (2012), penatalaksanaan penanganan secara umum adalah a) Menurunkan berat badan sampai berat badan ideal. b) Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi. c) Mengurangi pemakaian garam sampai kurang 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (atau disertai dengan asupan kalium,magnesium dan kalium yang cukup ) dan mengurangi alcohol. d) Olahraga aerobic yang tidak terlalu berat. Terapi obat penderita hipertensi obat dimulai dengan salah satu obat : (1)Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg dengan dosis tunggal padapagi hari (pada hipertensi dalam kehamilan, hanya digunakan bila disertai dengan odem paru) (2)Reserpin 0,1-0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal (3)Propanolol mulai dari 10 mg 2x sehari dapat dinaikan menjadi 20mg 2x sehari(kontra indikasi untuk penderita asma) (4)Nifedipine mulai dari 2,5 mg 2x sehari dapat dinaikan 10 mg 2x sehari

17

2) Penanganan hipertensi karena kehamilan tanpa proteinuria Menurut Pudiastuti (2012) a) Jika kehamilan < 37 minggu, tangani secara rawat jalan. (1) Pantau tekanan darah meningkat, proteinuria, dan kondisi janin setiap minggu (2)

Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklamsia

(3) Jika kondisi janin memburuk, atau terjadi pertumbuhan janin terhambat, rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan. b) Jika kehamilan > 37 minggu, pertimbangkan terminasi : (1) Jika servik matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU dalam 500 ml dekstrose IV 10 tetes / menit atau dengan prostaglandin. (2) Jika servik belum matang,berikan prostaglandin, misoprostol atau kateterFoley, atau terminasi dengan seksio sesarea. f. Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil menurut manuaba (2008) 1) Berkurangnya aliran darah ke plasenta Resiko yang mungkin dialami ibu hamil dengan hipertensi adalah kurangnya aliran pasokan darah, oksigen dan nutrisi ke bayi. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan bayi terhambat dan dapat meningkatkan bayi berat lahir rendah.

18

2) Penyakit kardiovaskuler di masa depan Wanita yang mengalami preeklamsia (ditandai dengan tingginya tekanan darah dan protein dalam urin setelah 20 minggu kehamilan) berisiko

mengalami

peningkatan

penyakit

kardiovaskular

di

kemudian hari, meskipun fakta menunjukkan bahwa tekanan darah akan kembali normal setelah melahirkan. 3) Plasenta

abrupsio

(plasenta

lepas

sebelum

waktunya)

Pada beberapa kasus ibu hamil dengan hipertensi, plasenta dapat terlepas sebelum waktunya dan terpisah dari rahim. Abrupsio plasenta akan menghentikan pasokan oksigen ke bayi dan menyebabkan perdarahan yang berat pada ibu. Risikonya adalah kematian pada janin. 4) Kelahiran prematur Untuk mencegah terjadinya komplikasi berbahaya yang mungkin bisa mengancam nyawa ibu atau bayi, tidak jarang masa kehamilan dipercepat sebelum waktunya sehingga bayi berisiko lahir secara prematur. 5) Kebutaan Preeklamsia dapat memicu gangguan pada pembuluh darah di mata. Bahkan menurut Aria, pembuluh darah mata di retina bisa pecah sehingga memicu kebutaan. Tapi lanjutnya, pada kondisi yang ringan seperti misalnya pembengkakan pada otak yang mengenai saraf mata, hal ini hanya membuat pasien buta sementara.

19

B. Teori manajemen Kebidanan menurut Varney 1. Pengertian Manajemen

kebidanan

adalah

digunakan

sebagai

metode

pengorganisasian pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuanpenemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 2007). 2. Proses Asuhan Kebidnan Proses asuhan kebidanan menurut Varney (2007) terdiri dari 7 langkah yaitu : pengkajian atau pengumpuan data dasar, interpretasi data, diagnosa atau masalah potensial, antisipasi, tindakan segera, pelaksanaan dan evaluasi. Langkah I : Pengkajian data Mengumpulkan data subjektif dan data objektif, berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, dan pemeriksaan laboratorium. Jenis data yang dikumpulkan adalah : a. Data subjektif Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut tidak dapt ditentukan oleh bidan secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2009).

20

b. Data subjektif : 1) Biodata ibu dan suami : a) Nama

: Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk menghindari adanya kekeliruan pasien.

b) Umur

: untuk mengetahui faktor resiko kehamilan

c) Agama

: untuk memberikan motivasi dorongan moril sesuai dengan agama yang dianut

d) Suku bangsa

: untuk mengetahui faktor bawaan atau ras

e) Pendidikan

: untuk mengetahui tingkat pengetahuan karena tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang

f) Pekerjaan

: untuk mengetahui status ekonomi seseorang

g) Alamat

:

untuk

mengetahui

tempat

tinggal

serta

mempermudah pemantauan 2) Alasan ibu memeriksakan diri Alasan ibu hamil datang mengunjungi RB/RS dan diungkapkan dengan kata-kata sendiri (Varney, 2007).

Pada kasus ibu hamil

dengan hipertensi yang dikeluhkan meliputi sakit kepala yang menetap, bengkak pada wajah dan ekstermitas (Pudiastuti, 2012). 3) Riwayat menstruasi Untuk mengetahui tentang menarche, siklus disminorhea, lama menstruasi ( Salmah,2006).

21

4) Riwayat kehamilan sekarang Untuk mengetahui tanggal haid, umur kehamilan, perkiraan lahir, masalah

atau

kelainan

pada

kehamilan

sekarang

(Prawirohardjo, 2005). 5) Riwayat penyakit Untuk mengetahui apakah saat ini ibu sedang menderita suatu penyakit, atau pernah menderita suatu penyakit sistemik seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM dan hipertensi. 6) Riwayat perkawinan Untuk mengetahui status perkawinan, lama perkawinan, sudah berapa kali menikah, pada umur berapa menikah (Prawirihardjo, 2005). 7) Riwayat keluarga berencana Untuk mengetahui sebelum hamil ibu menggunakan alat kontrasepsi atau tidak dan berapa lama menggunakannya (Prawirihardjo, 2005). 8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Untuk mengetahui tanggal, bulan dan tahun berapa anaknya lahir, tempat persalinan, jenis persalinan, penolong persalinan dan keadaan anak (Salmah, 2006). 9) Pola kebiasaan sehari-hari a) Pola nutrisi Yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas, keluhan, makanan pantangan. Pada kasus hipertensi diberi diet tinggi protein, rendah garam (Wiknkjosastro, 2010).

22

b) Pola eliminasi Untuk mengetahui berapa kali Ibu BAB dan BAK dalam sehari selama kehamilan (Varney, 2007) c) Pola aktivitas Dikaji karena dasar dari pengobatan hipertensi adalah istirahat dan diet makanan (Pudiastuti, 2012) d) Pola istirahat / tidur Istirahat berbaring memperbaiki kelancaran sirkulasi retroplasenta (Mufdalifah, 2009).

Pada kasus ibu hamil dengan hiepertensi

harus cukup tidur. e) Pola seksual Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam seminggu (Saifuddin, 2010). f) Pola psikososial budaya Untuk mengetahui apakah adanya pantangan makanan atu tidak, kehamilan ini direncanakan atau tidak dan dukungan keluarga (Varney, 2007). g) Perokok dan pemakaian obat-obatan Kebiasaan ibu dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dan kehamilan (Manuaba, 2007).

23

c. Data objektif Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh perawat. Data inidiperoleh melalui kepekaan bidan selama melakukan fisik (Nursalam, 2009). 1) Status Generalis a) Keadaan umum

: Untuk mengetahui keadaan ibu baik atau tidak

b) Kesadaran

: Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu composmentis (kesadaran penuh) atau tidak.

c) Tekanan darah

: Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipertensi. Batas normal 120/80 mmHg. Pada kasus Ibu hamil dengan hipertensi tekanan darah 150/100

(Manuaba,

2007). d) Suhu

: Untuk mengetahui adanya peningkatan atau tidak. Pada kasus hipertensi suhu < 35 dapat merupakan gejala preeklampsi (Manuaba, 2007).

e) Nadi

: Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam menit. Batas normal 60-100 per menit (Prawirohardjo, 2010).

24

f) Respirasi

: Untuk menilai pernafasan dan bunyi nafas. Apakah kurang dari 40 kali per menit / lebih dari 60 kali permenit (Salmah, 2006).

g) Tinggi badan

: Untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil, jika kurang dari 145 cm maka termasuk resiko tinggi (Salmah, 2006).

h) Berat badan

: Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan selama kehamilan yang rata-rata 0,3-0,5 kg per minggu (Wiknjosastro, 2010). Pada kasus hipertensi berat badan naik1kg tiap minggu (Manuaba, 2007).

i) LILA

: Untuk mengetahui lingkar lengan atas ibu hamil apakah 23,5 cm atau tidak dan termasuk resiko tinggi atau tidak (Varney, 2007).

2) Pemeriksaan sistematis a) Rambut

: Untuk menilai warna, ketebalan, berketombe atau tidak (Alimul, 2008)

b) Muka

: Keadaan muka pucat atau tidak ada oedema atau tidak(Alimul, 2008). Pada kasus hipertensi ibu hamil muka sedikit pucat dan tidak ada oedema (Manuaba, 2007).

c) Mata

: Conjungtiva warna pucat atau kemerahan, skelra putih atau tidak (Alimul, 2008).

25

d) Hidung

: Untuk mengetahui apakah hidung ada benjolan atau tidak (Alimul, 2008).

e) Telinga

: Untuk mengetahui ketajaman pendengaran, bentuk,

warna

dan

adanya

benda

asing

(Varney, 2007). f) Mulut, gigi, gusi : Untuk mengetahui bersih atau tidak, ada caries atau

tidak

ada

stomatitis

atau

tidak

(Saifuddin, 2010). g)

Leher

: Untuk menilai adanya tekanan vena jugularis dan untuk menilai ada atau tidaknya masa dalam leher (Alimul, 2008).

h) Pemeriksaan dada dan axilla (1) Jantung Jantung normal, tidak berdetak cepat (Varney, 2007). (2) Paru-paru Untuk mengetahui tanda kemungkinan penyakit paru, gagl jantung, gagal ginjal (Manuaba, 2007). (3) Mammae Untuk mengetahui kebersihan puting susu, menonjol atau tidak (Wiknjosastro, 2010). (4) Axilla Untuk mengetahui adakah tumor atau benjolan, ada nyeri tekan atau tidak

26

i) Ekstremitas Untuk mengetahui oedem atu tidak, varices atau tidak, reflek patella untuk mengetahui reflek saraf kaki + / -, betis merah, lembek atu keras (Saifuddin, 2010). Pada hipertensi ibu hamil, faktor terjadinya hipertensi, bendungan vena akibat multigravida, akibat infeksi (Manuaba, 2007). 3) Pemeriksaan khusus obstetri a) Abdomen Pemeriksaan fisik ini meliputi pemeriksaan dengan metode pemriksaan (inspeksi, palpasi, auskultasi ) (1) Inspeksi Inspeksi adalah proses pengamatan dilakukan untuk menilai pembesaran perut sesuai atau tidaknya dengan usia kehamilan, bentuk perut membesar kedepan atau ke samping (Alimul, 2008). (2) Palpasi menurut Manuaba (2008) Palpasi dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim.

Pemeriksaan

secara

palpasi

dilakukan

dengan

menggunakan metode leopold. Pemeriksaan palpasi meliputi : Leopold I

: Palpasi fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri dengan dua telapak tangan dan

27

menentukan apa yang terdapat pada fundus uteri (kepala atau bokong janin ) Leopold II

: Palpasi bagian lateral uterus untuk menentukan punggung janin, punggung merupakan bagian yang keras dan rata.

Leopold III : Palpasi pelvis dengan pemeriksa mengarah ke kaki ibu, kepala akan dapat terjadi ballotement di antara dua tangan, kepala taraba bulat dan keras. Leopold IV : Bagian terendah digerakkan antara jempol dan jari tangan menentukan kepala atau bokong dan seberapa bagian telah masuk pintu atas panggul. TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin. Dihitung dengan cara mengukur TFU ,apabila

kepala

janin

sudah

masuk

panggul dikurangi 11, dan bila belum dikurangi 12 di kali 155. (3) Auskultasi Auskultasi

dilakukan

menggunakan

stetoskop

untuk

mendengarkan bunyi jantung janin, bising tali pusat, gerakan anak, gerakan anak, bising rahim serta bising usus. Dalam keadaan sehat bunyi jantung janin antara 120-160 kali per menit (Alimul, 2008)

28

b) Pemeriksaan panggul menurut Mandriwati (2008) Untuk mengertahui kesan panggul normal atau tidak. Ukuran distantia spinarum (normal 23-26 cm), distantia kristarum (normal 26-29 cm), conjugate eksterna (normal 18-20 cm), dan lingkar panggul (normal 80 cm). c) Pemeriksaan Anogenital (1)

Vulva vagina : untuk mengetahui adakah varices, luka, kemerahan, dan adanya pengeluaan pervaginam.

(2) Perinium

: untuk mengetahui ada atau tidaknya bekas luka dan lain-lain.

(3) Anus

: untuk mengetahui adanya hemoroid atau tidak

d) Pemeriksaan penunjang Mendukung diagnosis medis, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya diarahkan untuk mengkaji kadar protein urine (Salmah, 2006) Langkah II : Interpretasi Data Pada langkah langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar di atas data yang telah dikumpulkan yaitu dengan diagnosa kebidanan (Salmah, 2006).

29

a. Diagnosa kebidanan Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam ruang lingkup kebidanan dan memenuhi standar nomen klatur diagnose kebidanan (Salmah, 2006). Data dasar : 1) Data subjektif Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut tidak dapt ditentukan oleh bidan secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2009). Data subjektif pada ibu hamil dengan hipertensi menurut Saifuddin (2003) : a) HPHT (hari pertama haid terakhir) b) Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke c) Ibu mengatakan sering pusing d) Ibu mengatakan pandangan kabur 2) Data objektif Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh perawat. Data inidiperoleh melalui kepekaan bidan selama melakukan fisik (Nursalam, 2009). Data objektif pada ibu hamil dengan hipertensi meliputi : a) HPL (hari perkiraan lahir) b) Keadaan umum ibu dan vital sign

30

c) Leopold I

: Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat di fundus

Leopold II

: Palpasi bagian lateral uterus untuk menentukan punggung janin, punggung merupakan bagian yang keras dan rata.

Leopold III

: Palpasi pelvis dengan pemeriksa mengarah ke kaki ibu, kepala akan dapat terjadi ballotement di antara dua tangan, kepala taraba bulat dan keras.

Leopold IV

: Bagian terendah digerakkan antara jempol dan jari tangan menentukan kepala atau bokong dan seberapa bagian telah masuk pintu atas panggul.

TBJ

: untuk mengetahui perkiraan berat janin. Dihitung dengan cara mengukur TFU , apabila kepala janin sudah

masuk

panggul

dikurangi

11,

danbilabelumdikurangi 12 di kali 155. b. Masalah Masalah Adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa

(Salmah,

2006). Masalah yang sering terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi : pandangan mata kabur, sering sakit kepala (Saifuddin, 2003). c. Kebutuhan Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data

31

(Salmah, 2006). Kebutuhan ibu hamil dengan hipertensi : diet tinggi protein, makan rendah garam, dan banyak istirahat (Saifuddin, 2003). Langkah III : Diagnosa Potensial Merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau

masalah

potensial

dan

mengantisipasi

penanganannya

(Salmah, 2006). Diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi adalah pertumbuhan janin yang lambat, kematian janin, persalinan premature (Saifuddin, 2003). Langkah IV : Antisipasi atau tindakan segera Pada tahap ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan orang lain berdasarkan kondisi klien (Salmah, 2006). Tindakan segera untuk ibu hamil dengan hipertensi, melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn untuk mencegah komplikasi hipertensi lebih lanjut (Saifuddin, 2003). Langkah V : Perencanaan Menyusun rencana yang menyeluruh mengacu pada diagnose, masalah asuhan, serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat diberi asuhan (Salmah, 2006). Asuhan yang direncanakan pada ibu hamil dengan hipertensi tinggi menurut (Saifuddin, 2003). 1. Pantau tekanan darah ibu, protein urine dan memonitor DJJ 2. Beri informasi tentang keadaan ibu dan keadaan kehamilannya

32

3. Anjurkan ibu banyak istirahat 4. Anjurkan ibu untuk diet makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak 5. Anjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya yaitu 1 minggu sekali. Langkah VI : Implementasi atau Pelaksanaan Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisen dan aman. Rencana asuhan menyeluruh seperti apa yang telah direncanakan,

dilaksanakan

secara

efisien

dan

aman

biasanya

dilaksanakan oleh bidan, sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya (Salmah, 2006). Pelaksanaan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat (Saifuddin, 2003). 1. Memantau tekanan darah ibu, protein urine, memonitor DJJ 2. Memberi informasi tentang keadaan ibu dan keadaan kehamilannya 3. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat 4. Menganjurkan ibu untuk diet makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak 5. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya yaitu 1 minggu sekali. Langkah VII : Mengevaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi

33

dan mengatasi diagnosis dan masalah yang

telah diidentifikasi

(Salmah, 2006). Evaluasi pada ibu hamil dengan hipertensi 1. Telah dilakukan pengukuran tekanan darah ibu, protein urine dan memonitor DJJ 2. Ibu telah mengerti tentang keadaannya dan keadaan kehamilannya 3. Ibu bersedia istirahat dengan cukup 4. Ibu bersedia untuk diet makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, dan rendah lemak 5. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 minggu sekali C. Data Perkembangan ( SOAP ) Berdasarkan evaluasi, selanjutnya rencana asuhan kebidanan dituliskan dalam catatan perkembangan yang menggunakan SOAP (Varney, 2007). Menurut Mufdlilah (2009), SOAP meliputi : S

: Subjektif Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien

O

: Objektif Merupakan hasil pendokumentasian hasil observasi, hasil pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan diagnostik lain.

A

: Assesment Merupakan

pendokumentasian

hasil

analisis

(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.

dan

interpretasi

34

P

: Planning Membuat rencana asuhan yang akan datang. Dalam planning ini juga harus mencantumkan Evaluasi, yaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifit asasuhan / hasil pelaksanaan tindakan.

D. Landasan Hukum Bidan dalam menjalankan prakteknya berlandaskan pada Kepmenkes RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang asuhan dan konseling selama kehamilan, pada kompetensi ketiga yaitu Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi : Deteksi dini, pegobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu (Kepmenkes, 2007). E. Informed Concent Persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut (Febriyanti, 2010)

35

F. Kerangka Konsep INPUT Ibu hamil dengan hipertensi

PROSES Asuhan kebidanan menejemen menurut Varney : 1. Pengkajian data 2. Interprestasi data 3. Diagnose potensial 4. Antisipasi masalah 5. Perencanaan tindakan 6. Pelaksanaan tindakan 7. Evaluasi

Gambar 2.1. Kerangka Konsep

OUTPUT Hasil asuhan kebidanan : 1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital normal 2. Pasien mengetahui keadaannya dan kehamilannya 3. Ibu sudah beristirahat dengan cukup 4. Ibu bersedia diet makanan tinggi protein, rendah garam 5. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang

36

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus Jenis kasusnya adalah studi kasus. Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal (Notoadmojo, 2010). Studi kasus ini adalah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan di RSUD Kabupaten Sukoharjo tahun 2013.

B. Lokasi Studi Kasus Lokasi studi kasus adalah tempat dimana pengambilan kasus tersebut dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Lokasi studi kasus ini dilakukan di RSUD Kabupaten Sukoharjo.

C. Subjek Studi Kasus Subyek studi kasus adalah hal atau orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan kasus (Notoadmojo, 2010). Subjek dalam kasus ini adalah Ny. S G1P0A0

ibu hamil trimester III dengan hipertensi.

D. Waktu Studi Kasus Waktu pelaksanaan studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis

untuk

memperoleh

data

36

studi

kasus

yang

dilaksanakan

37

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 6-13 Maret tahun 2013.

E. Instrumen Studi Kasus Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk mendapatkan data-data kasus (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini menggunakan format asuhan kebidanan 7 langkah Varney pada ibu hamil.

F. Tekhnik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data digunakan pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. 1. Data primer Data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan penelitian (Nursalam, 2008). a. Pemeriksaan fisik 1) Inspeksi Merupakan proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik yang

dilakukan

dengan

menggunakan

indera

penglihatan,

pendengaran, penciuman sebagai alat untuk mengumpulkan data (Nursalam,

2008).

Pada

kasus

hipertensi

pemeriksaan ibu mulai dari head to toe.

yang

dilakukan

38

2) Palpasi Palpasi merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan indra peraba (Nursalam, 2008). Pada kasus hipertensi palpasi dilakukan untuk memastikan adanya tanda-tanda kehamilan (Manuaba, 2008). Pada kasus ini dilakukan palpasi Leopold a.

Leopold I

: TFU : pertengahan pusat-Px, Mc donald : 30 cm Fundus : teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)

b.

Leopold II

: kanan : Teraba keras, memanjang

seperti papan

(punggung) Kiri

:Teraba

bagian

kecil



kecil

janin

(ekstremitas) c.

Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)

d.

Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul dan didapatkan hasil oedema negatif.

3) Perkusi Pemeriksaan mengetuk-ngetukkan jari ketubuh klien yang akan dikaji untuk membandingkan bagian kanan dan kiri yang bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan (Nursalam, 2008). Pada kasus hipertensi dilakukan untuk pemeriksaan reflek patella kanan kiri negatif atau positif (Prawirohardjo, 2005). Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan perkusi pada ekstremitas didapatkan hasil reflek patella negatif kanan kiri.

39

4) Auskultasi Merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk

mendengarkan

(Nursalam,

2008).

bunyi

Pada

yang

kasus

dihasilkan

hipertensi

oleh

tubuh

dilakukan

untuk

mendengarkan denyut jantung janin yang bertujuan memastikan tanda pasti kehamilan (Manuaba, 2008). Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan Auskultasi didapatkan hasil DJJ 142x/menit pada punctum maximum kanan bawah pusat. b. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) melalui suatu pertemuan percakapan (Notoatmodjo, 2010). c. Observasi Merupakan suatu pengamatan yang berencana yang antara lain meliputi melihat, mendengar, mencatat sejumlah taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010). 2. Data sekunder Data yang diperoleh dari orang lain atau dari sumber-sumber yang telah ada sebelumnya (Notoatmodjo, 2010). Dengan cara membaca status pasien, catatan asuhan kebidanan dan studi kepustakaan.

40

Data yang didapat dengan cara : Studi kepustakaan merupakan bahan-bahan pustaka yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu penelitian(Notoatmodjo, 2010). Data sekunder pada studi kasus ini diperoleh dari rekam medis berupa data jumlah ibu hamil yang melakukan ANC berjumlah 1451 orang dan yang mengalami Hipertensi sebanyak 62 orang, anemia 126 orang, hiperemesis 168 orang, preeklampsi dan eklampsi sebanyak188 orang, abortus 86 orang dan hamil normal sebanyak 614 orang di Kabupaten Sukoharjo. Pelaksanaan : Melaksanakan asuhan kebidanan dari pengkajian sampai dengan evaluasi sesuai kasus. G. Alat-alat yang Dibutuhkan Merupakan alat-alat yang dibutuhkan selama pelaksaanaan studi kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2010). 1. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data : a. Format pengkajian pada ibu hamil b. Buku tulis Bolpoint dan penggaris 2. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaam a. Timbangan berat badan b. Spigmomanometer c. Dopler d. Metlin e. Alat untu mengukur tinggi badan

41

f. Pita untuk mengukur lila atas g. Jarum h. Spuit i. Kapas j. Alkohol k. Jam tangan

42

BAB IV TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS PASIEN

IDENTITAS SUAMI

1.

Nama

: Ny. S

Nama

: Tn. S

2.

Umur

: 26 tahun

Umur

: 30 th

3.

Agama

: Islam

Agama

: Islam

4.

Suku Bangsa : Jawa

Suku Bangsa

: Jawa

5.

Pendidikan

: SMP

Pendidikan

: SMA

6.

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

7.

Alamat

: Gunungsudo RT 3/6, Malangan, Bulu Sukoharjo

B. ANAMNESE (Data Subyektif) Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 19. 00 WIB 1. Keluhan utama pada saat pengkajian : Ibu mengatakan keluhan pusing, pandangan mata berkunang – kunang. 2. Riwayat menstruasi a. Menarche

: Ibu mengatakan haid pertama pada umur 12 tahun

b. Siklus

: Ibu mengatakan siklus haidnya hari ± 28 hari

c. Lama

: Ibu mengatakan lamanya haid 6 – 7 hari

d. Banyaknya

: Ibu mengatakan 2-3 x ganti pembalut sehari

e. Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur setiap bulan f. Sifat darah

: Ibu mengatakan sifat darahnya encer

g. Dismenorhoe

: Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri haid sampai mengganggu aktivitasnya.

42

43

3. Riwayat hamil ini a. HPHT

: 15 – 7 - 2012

b. Gerakan janin

:

Ibu

mengatakan

mulai

merasakan

gerakan janin sejak umur kehamilan 5 bulan c. Obat yang dikonsumsi : Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan d. Keluhan keluhan pada Trimester I

: Ibu mengatakan sering mual muntah

Trimester II

: Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Trimester III

: Ibu mengatakan sering pusing, dan pandangan berkunang – kunang.

e. ANC TM I

: 7 kali : Ibu mengatakan 2 kali pada UK 4 minggu dan 10 minggu

TM II

: Ibu mengatakan 3 kai pada UK 13 minggu, 18 minggu dan 24 minggu

TM III

: Ibu mengatakan 2 kali pada UK 28 minggu dan 32 minggu

f. Penyuluhan yang pernah di dapat : Ibu mengatakan pernah mendapat

penyuluhan

dari bidan tentang gizi pada ibu hamil pada usia kehamilan 4 bulan. g. Imunisasi TT

: Ibu mengatakan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2x pada saat mau menikah dan usia kehamilan 16 minggu

h. Kekhawatiran Khusus

: Ibu mengatakan merasa cemas terhadap

keadaan

kehamilannya

sekarang karena akhir – akhir ini

44

merasa pusing dan mata berkunangkunang. 4. Riwayat penyakit a. Riwayat penyakit sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang menderita sakit apa pun seperti batuk, flu, demam. b. Riwayat penyakit sistemik : 1) Jantung

: Ibu mengatakan tidak merasa berdebardebar dan tidak merasa nyeri pada dada bagian kiri dan tidak mudah lelah.

2) Ginjal

: Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri pada perut bagian bawah saat BAK.

3) Asma / TBC

: Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak nafas dan batuk dalam waktu yang lama dan tidak berkeringat dingin pada malam hari.

4) Hepatitis

: Ibu mengatakan pada mata, kuku, kulit tidak berwarna kuning.

5) DM

: Ibu mengatakan tidak mudah haus, lapar dan tidak sering BAK di malam hari.

6) Hipertensi

: Ibu mengatakan mempunyai tekanan darah 130 / 80 mmHg

7) Epilepsi

: Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai mengeluarkan busa dari mulutnya.

8) Lain-lain

: Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lain.

c.

Riwayat penyakit keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular, seperti Hepatitis, TBC dan dalam keluarga terdapat riwayat penyakit menurun yaitu Hipertensi.

d.

Riwayat keturunan kembar :

45

Ibu mengatakan tidak ada keturunan riwayat kembar baik keluarga ibu itu sendiri maupun suaminya. e. Riwayat Operasi

: Ibu mengatakan belum pernah operasi apapun.

5. Riwayat Perkawinan a. Status perklawinan : kawin : 1 kali b. Kawin I

: umur 25 tahun, dengan suami umur 29 tahun

Lamanya

: 1 tahun

6. Riwayat Keluarga Berencana

: ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun.

7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu No

Tgl/ Thn partus

Tmpt partus

Umur Khmln

Jenis Partus

Peno long

BB (gr)

Anak J PB K (cm)

Nifas

1 Hamil sekara ng

8. Pola kebiasaan sehari-hari a. Nutrisi Sebelum hamil

: 3x sehari, jenisnya : nasi, sayur, lauk porsi sedang dan tidak ada keluhan minum 5-8 gelas/hari

Selama hamil

: 2x sehari, jenisnya : nasi, sayur, lauk porsi sedang dan tidak ada keluhan. 8-12 gelas/hari

b. Eliminasi Sebelum hamil

: BAK 5x sehari, warna kuning jernih, berbau urine dan tidak ada keluhan.

Keadaan anak sekarang

46

BAB 2x sehari, konsistensi lunak, warna coklat kehitaman, bau khas feses dan tidak ada keluhan. Selama hamil

: BAK 7x sehari, warna kuning jernih, berbau urine dan tidak ada keluhan. BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna coklat kehitaman, bau khas feses dan tidak ada keluhan.

c. Aktivitas Sebelum hamil :

Ibu mengatakan beraktivitas melakukan pekerjaan rumah sendiri. Seperti: belanja, memasak, mencuci, menyapu, mengurus anak dan tidak ada keluhan.

Selama hamil

: Ibu mengatakan beraktivitas melakukan pekerjaan rumah dibantu suami dan tidak ada keluhan.

d. Istirahat Sebelum hamil

: Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam, tidur malam ± 7 jam / hari

Selama hamil

: Ibu mengatakan jarang tidur siang, tidur malam ± 5 jam / hari dan merasa kurang nyenyak

e. Seksualitas Sebelum hamil

: Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual

apabila

suami

pulang

bekerja

(merantau) dan tidak ada keluhan. Selama hamil

: Ibu mengatakan sudah melakukan hubungan seksual dan tidak ada keluhan.

f. Psikososial budaya 1) Perasaan tentang kehamilan ini Ibu mengatakan merasa senang dengan kehamilannya ini

47

2) Kehamilan ini direncanakan/tidak Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan 3) Jenis kelamin yang di harapkan Ibu mengatakan baik laki-laki maupun perempuan sama saja yang penting sehat dan selamat 4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini Ibu mengatakan ada dukungan dari suami dan keluarganya 5) Keluarga lain yang tinggal serumah Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal serumah 6) Pantangan makanan Ibu mengatakan tidak pantang terhadap makanan apapun. 7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan Ibu mengatakan tidak ada adat istidat dalam kehamilan g. Penggunaan obat-obatan / rokok Ibu mengatakan ibu dan suaminya tidak merokok C. PEMERIKSAAN FISIK (Data Obyektif) Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 19. 10 WIB 1. Status generalis a. Keadaan Umum

: baik

b. Kesadaran

: komposmentis

c. TTV

: TD : 190/110 mmHg

d. TB

N

: 82 x/menit

S

: 36,6˚ C

R

: 20 x / menit

: 162 cm

e. BB sebelum hamil : 72 kg f. BB sekarang

: 80 kg

g. LLA

: 30 cm

h. HPL

: 22 - 4 – 2013

i. UK

: 33 minggu

48

2. Pemeriksaan Sistematis a. Kepala 2) Rambut

: Bersih, hitam, tidak berketombe

3) Muka

: Tidak ada oedema, cloasma gravidarum

4) Mata a) Oedema

: Tidak ada

b) Conjungtiva : Berwarna merah muda c) Sklera

: Berwarna putih

5) Hidung

: Bersih, simetris dan tidak ada sekret

6) Telinga

: Bersih, simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen

7) Mulut/gigi/gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries dentis. b.Lehar 1.

Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok

2.

Tumor

3.

Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar

: Tidak ada benjolan

limfe c. Dada dan Axilla 1) Mamae a) Pembengkakan

: tidak ada pembengkakan

b) Tumor

: tidak ada benjolan

c) Simetris

: simetris kanan dan kiri

d) Areola

: hyperpigmentasi

e) Putting susu

: menonjol dan lemas

f)

: belum keluar

Kolostrum

2) Axilla a) Benjolan

: tidak terdapat benjolan

b) Nyeri

: tidak ada nyeri tekan

49

a. Extremitas 1) Varices

: tidak ada

2) Oedema

: negatif ( - )

3) Reflek Patella

: positif ( + ) kanan dan kiri.

3. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis) a. Abdomen 1) Inspeksi a) Pembesaran Perut

: pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan

b) Bentuk perut

: memanjang

c) Linea alba / nigra

: ada linea nigra

d) Strie Albican / Livide : ada strie albican e) Kelainan f) Pergerakan janin

: tidak ada kelainan : 1 kali gerakan janin

2) Palpasi a.Pergerakan janin b. Leopold I

: 2-3 kali gerakan janin per 1 jam : TFU : pertengahan pusat-Px, Mc donald : 30 cm

Fundus

:teraba

bulat,

lunak,

tidak

melenting (bokong) c. Leopold II

: kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan ( punggung ) Kiri : Teraba bagian kecil – kecil janin (ekstremitas)

d. Leopold III

: Teraba bulat, keras, melenting ( kepala)

e. Leopold IV

:Bagian terbawah janin belum Masuk panggul

f. TBJ

: (30-12) x 155 18 x 155 = 2790 gram

50

3) Auskultasi a) DJJ

: 142x/menit

Punctum maximum : kanan bawah pusat b) Pemeriksaan Panggul 1. Kesan Panggul

: normal

2. Distantia Spinarum

: tidak dilakukan

3. Distantia Kristarum

: tidak dilakukan

4. Conjugata ekterna (Boudelogue) : tidak dilakukan 5. Lingkar Panggul

: tidak dilakukan

g. Anogenital 1. Vulva Vagina a. Varices

: tidak ada varices

b. Luka

: tidak ada luka

c. Kemerahan

: tidak ada kemerahan

d. Nyeri

: tidak ada nyeri

e. Kelenjar Bartolini : tidak ada pembesaran kelenjar Bartolini f. Pengeluaran Pervaginam : tidak ada 2. Perinium a. Bekas Luka

: tidak ada

b. Lain-lain

: tidak ada

3. Anus a. Haemorhoid

: tidak ada

b. Lain-lain

: tidak ada

4. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium : belum dilakukan b. Pemeriksaan penunjang lain : tidak dilakukan

51

II.

INTERPRETASI DATA Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 19. 15 WIB A. DIAGNOSA KEBIDANAN Ny. S umur 26 tahun G1 P0 A0 , Umur Kehamilan 33 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan hipertensi dalam kehamilan. Data Dasar DS

:

1. Ibu mengatakan berumur 26 tahun 2. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 15 Juli 2012 3. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertamanya 4. Ibu mengatakan belum pernah keguguran 5. Ibu mengatakan sedang merasakan pusing, pandangan mata berkunang – kunang DO : 1. KU ibu

: Baik

2. Kesadaran : Composmentis 3. TTV

:

TD

: 190/110 mmHg

N

: 82 x/menit

S

: 36,6˚ C

R

: 20 x/menit

4. Pemeriksaan leopold a. Leopold I : TFU

: pertengahan pusat dan Px, Fundus, Mc donald

: 30 cm Fundus : teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong) b. Leopold II : kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan (bokong) Kiri c

Leopold III

:Teraba bagian kecil–kecil janin (ekstremitas) : Teraba bulat, keras, melenting ( kepala)

52

d. Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul 5. Auskultasi a. DJJ

: 142x/menit

b. Punctum maximum : kanan bawah pusat

B. MASALAH Ibu mengatakan khawatir dengan kehamilannya karena sering merasakan pusing dan mata berkunang.

C. KEBUTUHAN Memberi konseling tentang hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilan serta menganjurkan ibu untuk diet garam.

III. DIAGNOSA POTENSIAL Pre eklamsia ringan pada ibu. Pada janin pertumbuhan janin terhambat (IUGR)

IV. TINDAKAN SEGERA Kolaborasi dengan dr, SpOG Memasang infus D5% dan MgSO4 12 gram 12 tpm Terapi nifedipin Terapi SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1

V.

RENCANA TINDAKAN 1. Observasi KU dan vital sign tiap 4 jam sekali 2. Observasi DJJ tiap 30 menit sekali 3. Anjurkan banyak istirahat 4. Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, diet garam. 5. Beri terapi nifedipin 6. Beri terapi SF 2 x 1, Vitamin C 2 x 1 , Amoxylin 500 mg 3 x 1

53

7. Beri terapi drip infus 5% dan MgSO4 12 gram tetesan 12x/menit 8. Pemeriksaan laboratorium lengkap

VI. PELAKSANAAN Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 19.30 WIB 1. Pukul 19.30 WIB memantau KU ibu dan vital sign yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi tiap 4 jam sekali 2. Pukul 19.40 WIB melakukan observasi Djj tiap 30 menit 3. Pukul 19.40 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat 4. Pukul 19. 45 WIB menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, rendah lemak seperti tempe, tahu, telur, sayuran hijau, buah, kacang-kacangan, diet garam. 5. Pukul 19. 45 WIB memberi terapi nifedipin 6. Pukul 19.50 WIB memberi obat SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1 7. Pukul 20.00 WIB memberi terapi drip infus d 5 % dan MgSO4 12gram tetesan 12x/menit 8. Pukul 20. 15 WIB memeriksa laboratorium lengkap : protein urine, urine reduksi, HB, Hct, eritrosit, Albumin, Gol darah.

VII. EVALUASI

Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 20.30 WIB

1. Pukul 20. 30 WIB Ibu sudah diberitahu hasil pemeriksaan TD: 190/110 mmHg N : 82 x/menit S : 36,6˚ C R: 20 x/menit 2. Pukul 20. 35 WIB Ibu sudah mengetahui keadaannya 3. Pukul 20.40 WIB Ibu bersedia untuk banyak istirahat 4. Pukul 20.45 WIB Ibu sudah mengerti tentang diet untuk ibu hamil yang menderita hipertensi dan mengkonsumsi makanan sesuai petunjuk bidan

54

5. Pukul 20.50 WIB Ibu bersedia minum obat sesuai yang telah diberikan bidan 6. Pukul 20.55 WIB Ibu sudah diterapi drip infus d 5% dan MgSO4 12gram tetesan 12x/menit 7. Pukul 21.00 WIB Injeksi Lasik secara IV sudah diberikan 8. Pemeriksaan laboraturium lengkap sudah dilakukan. Hasil lab : protein urine (-), urine reduksi ( - ), darah : Hb : 10 gr%, Hct : 29, eritrosit : 3,21, Albumin : 3,4 , Gol darah : O

DATA PERKEMBANGAN I Tanggal : 08 Maret 2013, pukul 11. 30 WIB Subjektif 1. Ibu mengatakan pusing berkurang 2. Ibu mengatakan pandangan masih sedikit berkunang – kunang 3. Ibu mengatakan masih cemas dengan kehamilannya

Objektif 1. Keadaan umum : Baik Kesadaran 2. TTV

: Composmentis : TD : 170/90 mmHg N : 78 x/menit S : 36, 8˚ C R: 20 x/menit

BB

: 72 kg

Muka

: Tidak oedema

Ekstremitas

: Tidak oedema

Assesment Ny. S umur 26 tahun G1 P0 A0 , Umur Kehamilan 33 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan hipertensi dalam kehamilan.

55

Planning 1. Memantau KU dan Vital sign ibu tiap 4 jam sekali 2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya 3. Memberi dukungan mental kepada ibu agar ibu tidak cemas 4. Menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan yang bergizi , tinggi protein, karbohidrat, vitamin, dan rendah lemak, diet garam. 5. Memberi obat SF 2 x 1, Vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1 6. Memberi terapi drip infus d 5 % dan MgSO4 12gram 20 tpm 7. Memberikan Injeksi Lasik 1 ampul secara IV, observasi setelah 6 jam 8. Memasang katerisasi 9. Mengobservasi tekanan darah

EVALUASI Tanggal 08 maret 2013, pukul 14.00 WIB 1. KU : Baik 2. Kesadaran : Composmentis TD : 170/90 mmHg N : 78x/menit S

:36, 8 ºC

R : 20x/menit 3. Ibu mengerti hasil pemeriksaan kehamilannya 4. Ibu sudah tidak begitu cemas dan berusaha untuk tenang 5. Ibu bersedia untuk tetap istirahat 6. Ibu bersedia untuk makan makanan bergizi, tinggi protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan rendah lemak, diet garam 7. Obat sudah diberikan dan minum sesuai petunjuk dokter 8. Ibu sudah diberi terapi drip infus d 5 % dan MgSO4 12gram 9. Injeksi Lasik secara IV sudah dilakukan 10. Kateter sudah dipasang 11. Tekanan darah ibu 170/90 mmHg

56

DATA PERKEMBANGAN II Tanggal : 09 Maret 2013 , pukul 11. 30 WIB Subjektif 1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing 2. Ibu mengatakan pandangannya sudah tidak berkunang – kunang 3. Ibu mengatakan sudah tidak cemas

Objektif 1. Keadaan umum : Baik 2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

: TD : 130/80 mmHg N : 80 x/menit S : 36,6˚ C R: 22x/menit

BB

: 72 kg

Muka

: Tidak oedema

Ekstremitas

: Tidak oedema

Assesment Ny. S umur 26 tahun G1 P0 A0 , Umur Kehamilan 33 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan hipertensi dalam kehamilan.

Planning 1. Memantau KU dan Vital sign ibu tiap 4 jam sekali 2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya 3. Mengingatkan kepada ibu untuk tetap melakukan anjuran – anjuran bidan meskipun keadaannnya sudah membaik 4. Memberikan obat SF 2 x 1, Vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1 5. Melakukan up infus

57

6. Melepas kateter 7. Advis dokter ibu boleh pulang terapi dilanjutkan dirumah 8. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan

EVALUASI Tanggal 09 Maret 2013, pukul 11.45 1. KU : Baik Kesadaran : Composmentis TD : 130/80 mmHg N : 80x/menit S

:36, 6 ºC

R : 20x/menit 2. Ibu mengerti hasil pemeriksaan kehamilannya 3. Ibu bersedia melakukan anjuran bidan meskipun keadaannnya sudah membaik 4. Obat sudah diberikan dan ibu bersedia meminum sesuai anjuran 5. Infus sudah dilepas 6. Kateter sudah dilepas 7. Ibu diperbolehkan pulang sesuai advis dokter 8. Ibu bersedia kontrol ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan

58

ii.

PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan yang ada antara teori dengan praktek yang ada dilahan. Penulis menggunakan manajemen kebidanan dengan tujuh langkah varney maka pembahasan akan di uraikan sebagai berikut : 1.

Pengkajian Pengkajian dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan fakta baik berasal dari pasien, keluarga, maupun kesehatan lainya dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri. Pengumpulan data ini mencakup data subjektif dan data objektif (Nursalam, 2008). Pada data subjektif didapatkan keluhan yaitu sakit kepala, mata berkunang – kunang (Saifudin, 2002). Pada data objektif

seseorang dikatakan hipertensi

apabila tekanan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg (Yulianti, 2010 ). Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi Ny. S

data subjektif

didapatkan keluhan utama yaitu ibu datang ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing dan pandangan berkunang – kunang, sedangkan data objektif didapatkan tekanan darah 190/110 mmHg. Pada pengkajian ini hasil yang di dapatkan dari data subjektif dan objektif sesuai dengan diagnosa yang terjadi pada kasus hipertensi dalam kehamilan. 2.

Interpretasi Data Pada langkah ini melakukan identifikasi diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar di atas data yang telah dikumpulkan yaitu dengan diagnosa kebidanan. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam ruang lingkup kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan. Masalah adalah hal – hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa (Salmah, 2006). Masalah yang muncul pada kasus hipertensi : pandangan mata berkunang – kunang, sering sakit kepala,

59

oedema (Yulianti, 2010). Kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data. Kebutuhan ibu hamil dengan hipertensi : diet tinggi protein, makan rendah garam, cukup vitamin, rendah lemak dan banyak istirahat (Salmah, 2006). Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S G1 P0 A0 umur 26 tahun, hamil 33 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala dengan hipertensi. Masalah yang muncul ibu merasa cemas dengan kehamilannya karena

sering

merasakan

pusing,

pandangan

berkunang–kunang.

Kebutuhan yang diberikan berupa diet tinggi protein, diet rendah garam banyak istirahat, dan memberikan konseling tentang hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilan. Pada langkah ini masalah dan kebutuhan sudah ada sesuai dengan diagnosa kebidanan yang sudah ada. 3.

Diagnosa Potensial Diagnosa potensial merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya (Salamah, 2006). Diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi adalah pertumbuhan janin yang lambat, kematian janin, persalinan premature (Manuaba, 2008). Pada kasus hipertensi ibu hamil Ny. S tidak muncul diagnosa potensial karena kesigapan dan kecepatan dalam menangani kasus hipertensi yang terjadi pada Ny. S. Pada langkah penulis

tidak menemukan adanya

kesenjangan antara teori dan kasus. 4.

Antisipasi / Tindakan segera Pada tahap ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan orang lain berdasarkan kondisi klien (Salmah, 2006). Tindakan segera untuk ibu hamil dengan hipertensi kolaborasi dengan dokter obgyn untuk mencegah komplikasi berlanjut, jika kondisi janin memburuk, akan terjadi

60

pertumbuhan janin terhambat, rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan (Saifuddin, 2010). Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi antisipasi yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan SpOG kolaborasi dengan memasang infus MgSO4 12 gram 12 tpm, dan obat oral SF 2 x 1, Vitamin 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1. Pada langkah ini ada kesenjangan antara teori dan kasus, dimana pada teori tidak diberikan infus MgSO4 12 gram 12 tpm. 5.

Perencanaan Menyusun rencana yang menyeluruh mengacu pada diagnosa, masalah asuhan, serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat diberi asuhan (Salmah, 2006). Asuhan yang direncanakan pada Ibu hamil dengan hipertensi menurut (Yulianti, 2010) : Pantau tekanan darah ibu, keadaan janin, protein urine, berikan informasi tentang keadaan ibu dan keadaan janinnya, anujrkan ibu untuk banyak istirahat, anjurkan ibu untuk mengurangi makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin,

rendah

lemak,

dan

anjurkan

ibu

untuk

memeriksakan

kehamilannya 1 minggu lagi. Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi perencanaan yang dilakukan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas tentang keadaan kehamilannya, anjurkan untuk ibu tetap banyak istirahat, anjurkan ibu diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, beri obat SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1, beri terapi infus drip d 5%, MgSO4 12 gram dan nifedipin, observasi tekanan darah, periksa urin lengkap. Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, pada teori tidak diberikan obat sedangkan pada kasus diberikan MgSO4 12 gram 12 tpm dan obat SF 2 x 1 karena HB pasien 10 gr%. 6 . Pelaksanaan / implementasi Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Rencana asuhan menyeluruh seperti apa yang telah

61

direncanakan, dilaksanakan secara efisien dan aman biasanya dilaksanakan oleh bidan, sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lain (Salmah,2006). Asuhan yang dilaksanakan pada Ibu hamil dengan hipertensi menurut (Yulianti, 2010) : Memantau tekanan darah ibu, keadaan janin, protein urine, memberikan informasi tentang keadaan ibu dan keadaan janinnya, menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, menganjurkan ibu untuk mengurangi makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak, dan menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi. Pada kasus ibu hamil Ny. S pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat. Pada pelaksanaan pada kasus diberi obat MgSO4 12 gram 12 tpm dan SF 2 x 1 karena HB pasien 10 gr% 9.

Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhn yang sudah

diberikan. Hal dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosa dan masalah yang teridentifikasi (Salamh, 2006). Evaluasi pada ibu hamil dengan hipertensi : keadaan umum, kesadaran, dan tekanan darah ibu normal, ibu sudah mengetahbui tentang keadaan dan kehamilannya, ibu bersedia untuk istirahat cukup, ibu bersedia diet makanan rendah garam, cukup vitamin, tinggi protein, rendah lemak. Pada kasus ibu hamil Ny. S setelah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran : composmentis, TD : 130/80 mmHg, S : 36,6 ºC, N : 80x/menit, R : 22x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan meskipun keadaan ibu sudah membaik, ibu bersedia istirahat cukup, ibu

62

bersedia minum obat yang telah diberikan, ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

63

BAB V PENUTUP

Dalam bab terakhir dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III pada Ny. S G1 P0 A0 dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013” A. Kesimpulan 1. Dalam pengkajian didapatkan data subjektif yaitu ibu datang ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing, pandangan mata berkunang – kunang, dan ibu merasa cemas dengan kehamilannya karena ibu merasa sering pusing, sedangkan data objektif 190/110 mmHg 2. Interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S G1 P0 A0 umur tahun, hamil 33

minggu,

janin tunggal,

hidup intra uteri,

letak

memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul, dengan hipertensi. Masalah yang muncul pada kasus ini

ibu sering pusing, mata berkunang – kunang dan kebutuhan ibu

memberi konseling pada Ibu untuk diet garam. 3. Diagnosa potensial pada kasus ibu Ny. S G1 P0 A0 dengan hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi diagnosa potensial karena kecepatan dan kesigapan dalam menangani kasus yang terjadi pada Ny. S G1 P0 A0 Tindakan segera yang dilakukan untuk menangani kasus hipertensi dalam kehamilan yang diterjadi pada Ny. S G1 P0 A0 yaitu kolaborasi dengan dokter SpOG, dengan terapi Memasang infus 5% dan MgSO4 12 gram 12

63

64

tpm erapi nifedipin terapi SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1 4. pemeriksaan laboratorium, dan melakukan rawat inap di rumah sakit. 5. Perencanaan yang dilakukan dalam kasus hipertensi dalam kehamilan yang terjadi pada Ny. S G1 P0 A0 yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas tentang keadaan kehamilannya, anjurkan untuk ibu tetap banyak istirahat, anjurkan ibu diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, beri obat SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1, beri terapi infus drip d 5% dan MgSO4 12 gram, nifedipin, observasi tekanan darah, periksa urin lengkap. 6. Pelaksanaan yang diberikan pada kasus ibu hamil Ny. S G1 P0 A0 telah dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. Memantau tekanan darah ibu, keadaan janin, protein urine, memberikan informasi tentang keadaan ibu dan keadaan janinnya, menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, menganjurkan ibu untuk mengurangi makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak, beri obat SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1, memberi terapi infus drip d 5% dan MgSO4 12 gram, nifedipin, observasi tekanan darah, periksa urin lengkap 7. Pada kasus ibu hamil Ny. S G1 P0 A0 setelah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran : composmentis, TD : 130/80 mmHg, S : 36,6 ºC, N : 86x/menit, R : 24x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibuy bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan meskipun keadaan ibu sudah membaik, ibu bersedia istirahat

65

cukup, ibu bersedia minum obat yang telah diberikan, ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan 8. Pada kasus hipertensi dalam kehamilan penulis mampu mengidentifikasi adanya kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan, pada teori tidak terdapat terapi MgSO4 sedangkan di lahan diberikan terapi MgSO4 karena melihat tekanan darah pasien yang tinggi. 9. Alternatif pemecahan masalah pada kasus hipertensi dalam kehamilan dengan memberikan MgSO4 untuk menurunkan tekanan darah dengan menggunakan pendekatan 7 langkah varney. B. Saran Dari adanya kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Ibu Hamil a. Diharapkan untuk mencegah terjadinya hipertensi dalam kehamilan dengan melakukan ANC minimal 4x selama kehamilan agar dapat mendeteksi secara dini adanya faktor penyebab hipertensi. b. Ibu diharapkan untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup meskipun keadaannya sudah membaik. c. Ibu diharapkan untuk minum obat sesuai dengan anjuran yang diberikan bidan. 2. Bagi Profesi Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi, bidan tetap memperhatikan standar pelayanan kebidanan.

66

3. Rumah sakit Diharapkan tetap melaksanakan penatalaksanaan pasien dengan resiko tinggi serta melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya 4. Intitusi Diharapkan dengan memenuhi permasalahan yang timbul pada ibu hamil dengan hipertensi dan penangan yang tepat dapat dijadikan sebagai bahan referensi.

DAFTAR PUSTAKA Depkes. 2012. Angka Kematian Ibu di Indonesia. http : // www. Depkes. go.id diakses pada tanggal 8 oktober 2013

Dewi, R .2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Hidayat, A, A.2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik untuk Praktej Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Mandriawati,G, A. 2006. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Manuaba, I. B. G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC , , DKK. 2008. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & ObstetriGinekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2 Konsep dan Praktek. Jakarta : Salemba Medika

Saifuddin. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Pendidikan Bina Pustaka

Varney . 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Pendidikan Bina Pustaka

Wiknjosastro. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Pendidikan Bina Pustaka