B10 DUNIA ISLAM

Download 19 Des 2010 ... dunia islam. Oleh Yusuf Assidiq. I ndia termasuk negara dengan penduduk. Muslim terbesar di dunia. Jumlahnya sekitar 12 per...

0 downloads 586 Views 506KB Size
dunia islam

REPUBLIKA ● AHAD, 19 DESEMBER 2010

WIKIPEDIA

WIKIPEDIA

ISLAM DI INDIA

Ketika Islam Berkembang di Negeri Hindustan ISLAM MENJADI AGAMA YANG PALING PESAT PERTUMBUHANNYA DI ANTARA AGAMA-AGAMA

ndia termasuk negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Jumlahnya sekitar 12 persen dari populasi atau mencapai lebih dari 100 juta jiwa. Angka ini hanya kalah dari jumlah umat Muslim di Indonesia dan kira-kira sama dengan di Pakistan serta Bangladesh. Sebagian besar kaum Muslim India menetap di daerah barat laut dan timur India. Di Kashmir, mereka adalah mayoritas. Adapun kawasan yang padat penduduk Muslimnya, antara lain, di dataran Gangga, tempat berkuasanya Dinasti Mughal. Di sini, kaum Muslim tercatat sebesar 15 persen dari jumlah penduduk setempat. Demikian pula di Malabar. Namun begitu, jumlah kaum Muslim India belum seberapa bila dibandingkan pemeluk Hindu di negara tersebut. Sebagai minoritas terbesar, kaum Muslim kerap dikesampingkan. Dalam Ensiklopedia Oxford: Dunia Islam Modern, John L Esposito, diungkapkan, pada umumnya kaum Muslim tidak mendapat kemajuan di bidang pelayanan pemerintah atau pendidikan. Hanya saja, mereka tidak lantas menyerah pada keadaan. Sepanjang abad ke-19 hingga awal abad ke-21, beragam perubahan terjadi di kalangan Muslim. Hal itu, lanjut Esposito, dicirikan dari kemajemukan gerakan budaya, religius, dan politik. Pada akhirnya, Islam menjadi basis komunitas horizontal atau ‘berbasis sensus’ serta fokus sentral identitas sosial. Dampak positif lainnya diungkapkan Vinod Kumar dalam tulisannya bertajuk Indian Census and Muslim Populatuion Growth. Menurut Kumar, Islam menjadi agama yang paling pesat pertumbuhannya di antara agama-agama lain di India.

I

Jumlah umat Muslim terus meningkat dari waktu ke waktu. Vinod mengutip hasil sensus tahun 2001. Dari data tersebut, diketahui bahwa laju pertambahan populasi Muslim satu setengah kali lebih besar dibanding pemeluk Hindu. Dalam istilahnya, perkembangan jumlah kaum Muslim mengikuti deret geometri, sementara kaum Hindu deret aritmatika. Secara rinci, pada awal tahun 1800-an, ratarata pertumbuhan populasi Muslim masih sekitar 13 persen. Kemudian meningkat menjadi 16 persen pada tahun 1850-an serta melonjak hingga 20 persen pada era 1900-an. “Bahkan, pada tahun 1947, peningkatannya sekitar 25 persen. Saat ini, rata-rata pertambahan di beberapa wilayah bisa mencapai 30 hingga 33 persen,” papar Kumar. Menurut dia, angka itu jauh melebihi pertambahan populasi dari pemeluk agama di luar Islam, bahkan Hindu sekalipun. Terdapat data lebih akurat terkait hal ini yang diperoleh dari sensus selama kurun 20 tahun, yakni dari 1961 hingga 1991 serta dari 1991 sampai 2001. Pada rentang waktu tahun 1961 hingga 1991, jumlah penduduk Muslim India bertambah sebanyak 133,6 persen. Bandingkan dengan pertambahan pemeluk Hindu yang sekitar 89,2 persen. Begitu pula pada 20 tahun berikutnya, dari 1991 sampai 2001,

secara angka, jumlah kaum Hindu berkembang dari 336 juta menjadi 827 juta jiwa, atau meningkat hingga 126 persen. Sementara pada periode yang sama, umat Muslim dari semula 47 juta telah menjadi 138 juta jiwa. Dari angka-angka itu menunjukkan persentase peningkatan populasi kaum Muslim selalu lebih besar mencapai 50 persen dari pemeluk agama manapun di India. Sedangkan, pertumbuhan populasi kaum Hindu cenderung stagnan bahkan berkurang. Menurut Kumar, bila persentase pertumbuhan pada awal 1900-an masih sekitar 25 persen, saat ini tinggal sebesar 20 persen.    Tidak demikian halnya dengan kaum Muslim. Kecenderungannya terus bertambah atau paling tidak konstan sebesar 30 persen. “Memang sempat ada penurunan, tapi hanya terjadi di beberapa wilayah saja,” papar Kumar. Jika dipetakan dengan lebih dalam, di kawasan selatan India merupakan yang paling kecil perkembangannya. Adalah Provinsi Tamil Nadu tercatat hanya bertambah 13,7 persen diikuti oleh Kerala (15,9 persen), Andhra Pradesh (19 persen), serta Karnatka (23 persen). Sementara itu, provinsi dengan peningkatan populasi Muslim terbesar, antara lain, Assam, Meghalaya, Bengal, Bihar, Jharkhand, dan Rajasthan. Dan secara demografi kependudukan, pertumbuhan jumlah umat Muslim berusia 0-6 tahun juga cukup besar, yakni 18 persen. Besaran ini lebih tinggi daripada kaum Hindu yang 15,6 persen, atau rata-rata nasional sebesar 15,9 persen. Di samping itu, Kumar juga melihat terdapat faktor penting berikutnya yang mendorong terus  meningkatnya jumlah populasi Muslim India, yakni arus migrasi dari

negara-negara tetangga, terutama Bangladesh. Mereka mencoba mencari penghidupan lebih baik di India yang kini sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Setidaknya, dari beberapa dekade terakhir, terdapat 30 juta umat Muslim asal Bangladesh yang menetap di beberapa provinsi di India.

Pesat Kumar berpendapat, pesatnya peningkatan jumlah populasi umat Muslim sebenarnya bukan hal yang aneh. Berdasarkan amatannya, hal serupa juga terjadi di sejumlah negara berpenduduk Muslim. Di Indonesia, misalnya, pertambahan penduduk mencapai 1,097 persen, di mana umat Muslim mencakup 86 persen dari populasi sebesar 242 juta jiwa (2010).   Tren semacam ini diperkirakan bertahan hingga beberapa dekade ke depan. Vinod menambahkan, di negara-negara Afrika Utara, fenomena serupa berlangsung. Sebagian besar lantas pindah ke benua Eropa untuk mencari pekerjaan. Adanya arus imigrasi dan penambahan jumlah pemeluk Islam telah mengisi kekosongan dari rendahnya angka kelahiran di negara-negara Eropa. Tidak berlebihan kemudian muncul perkiraan, dalam beberapa dekade, jumlah umat Muslim bisa lebih besar dari non-Muslim di Eropa. Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu mendapat perhatian serius segenap umat Muslim di India. Menurut Kumar, semakin besarnya populasi memberikan konsekuensi akan besarnya kebutuhan akan sandang, pangan, air bersih, pendidikan, kesehatan, dan banyak lagi. Dengan posisi sebagai pemeluk agama minoritas, kata dia, tidaklah ringan untuk memenuhi harapan tersebut. Saat ini, angka buta huruf di kalangan umat Muslim mencapai angka 59 persen walau masih lebih kecil dibanding non-Muslim yang sekitar 65 persen. Peningkatan secara kuantitas hendaknya dibarengi dengan perubahan kondisi dan kualitasnya. Hanya melalui upaya itulah akan terwujud sumber daya umat Muslim yang mumpuni dan mampu menghadapi aneka tantangan zaman. ■ ed: heri ruslan

WIKIPEDIA

LAIN DI INDIA.

Oleh Yusuf Assidiq

B10

Oleh Yusuf Assidiq

Di Balik Perkembangan Islam di India

anyak faktor yang menyebabkan populasi Muslim di India meningkat. Menurut Vinod Kumar, aspek sosial serta agama merupakan salah satu faktor yang membuat Islam berkembang begitu cepat. Agama Islam dilirik penduduk negeri Hindustan karena agama yang dibawa Rasulullah SAW itu tak mengenal sistem kasta dalam masyarakat. Dari pandangan Islam, tiap umat Muslim memiliki kedudukan dan posisi sejajar di hadapan Allah SWT. Baik miskin, kaya, pria, maupun wanita. Yang membedakan adalah tingkat ketakwaan mereka. Ini menyebabkan hubungan antara sesama Muslim menjadi sangat

B

erat. Selain itu, muncul pula kesadaran dalam menjalani kehidupan beragama dengan sebaik-baiknya. Adapun dalam bidang lain, kaum Muslim berhasil mencapai prestasi mengagumkan. Sejumlah politisi Muslim menduduki jabatan penting di pemerintahan. India sempat dipimpin oleh seorang Muslim, yakni Dr Zakir Husain. Dia tercatat sebagai presiden India ketiga dan memangku jabatan dari tahun 1967 hingga 1969. Dengan populasi mencapai 150 juta jiwa, suara umat Muslim cukup signifikan dalam memengaruhi perpolitikan di negara itu. Laman wikipedia juga menyebutkan alasan tingginya pertumbuhan populasi Muslim India, terutama menyangkut kondisi sosio ekonomi. Sebagian kaum

Muslim di India adalah masyarakat urban, berusia muda, namun tingkat pendapatan rendah, serta kurang pendidikan. Di samping itu, tingkat kematian bayi di kalangan Muslim hanya 12 persen atau lebih rendah dibanding rata-rata secara nasional. Menurut laman itu, tingkat kesuburan kaum perempuan Muslim lebih tinggi mengingat mereka telah menikah di usia muda. Terlebih lagi, umat Muslim India memiliki resistensi tinggi terhadap program pengendalian kelahiran, khususnya dengan menggunakan alat kontrasepsi. Hingga kini, baru sekitar 20 juta umat Muslim yang memakai kontrasepsi ini. Aspek berikutnya adalah perpindahan agama. Tidak sedikit non-Muslim yang menjadi mualaf. Etnis Mappila yang tinggal di wilayah Malabar, misalnya,

merupakan kelompok masyarakat terbesar yang beralih sebagai Muslim meski tidak diketahui angka pastinya. Konversi agama dari etnis Mapilla didorong kedekatan mereka dengan warga asal Arab. Begitu pula gencarnya peran para juru dakwah dalam menyebarkan ajaran-ajaran Islam. Ada juga sebagian yang menjadi Muslim karena pernikahan. John L Esposito menambahkan, umat Muslim India sangat berakar di tempat mereka tinggal. Mereka begitu beragam, terutama bila dipandang berdasarkan wilayah. “Sebagai minoritas besar dan tersebar luas, pun ada di segenap lapisan masyarakat, mereka akan terus menjadi unsur penting di India,” paparnya pada Ensiklopedia Oxford: Dunia Islam Modern. ■ ed: heri ruslan