BAB I PENDAHULUAN I.1. UMUM - repository.usu.ac.id

rataan jalan yang dikenal pada umumnya antara lain metode NAASRA (SNI 03-3426-1994), Rolling Straight Edge, Slope Profilometer (AASHO Road Test),...

46 downloads 825 Views 263KB Size
BAB I PENDAHULUAN

I.1. UMUM Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalulintas berulang yang berlebihan (overloaded), panas/suhu udara, air dan hujan serta perencanaan awal yang salah. Oleh sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan harus dipelihara dengan baik agar dapat melayani pertumbuhan lalulintas selama umur rencana. Pemeliharaan jalan rutin maupun berkala perlu dilakukan untuk mempertahankan keamanan dan kenyamanan jalan bagi pengguna dan menjaga daya tahan/keawetan sampai umur rencana. Survei kondisi perkerasan perlu dilakukan secara periodik baik struktural maupun non-struktural untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan yang ada (Suwardo & Sugiharto, 2004). Salah satu tujuan pemeriksaan kondisi perkerasan antara lain untuk mengetahui ketidakrataan permukaan jalan ( road roughness).

Ketidakrataan jalan (Road Roughness) adalah penyimpangan dari permukaan jalan yang mempengaruhi dinamika bergerak kendaraan, keselamatan, kenyamanan, kecepatan perjalanan serta dampak pada biaya operasi kendaraan (Paterson, 1987). Untuk mengetahui tingkat ketidakrataan jalan ini, dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara yang telah direkomendasikan oleh Bina Marga maupun AASHTO. Metode pengukuran ketidak rataan jalan yang dikenal pada umumnya antara lain metode NAASRA (SNI 03-3426-1994), Rolling Straight Edge, Slope Profilometer (AASHO Road Test), CHLOE Profilometer, dan Roughometer (Yoder and Witczak, 1975). Dari data pengukuran yang ada kemudian dilakukan perhitungan dan analisis, sehingga diperoleh nilai kondisi pelayanan jalan berdasarkan tingkat ketidakrataan jalannya.

Universitas Sumatera Utara

I.2. LATAR BELAKANG

Perkembangan ketidakrataan jalan adalah hal yang sangat kompleks yang disebabkan oleh deformasi oleh beban lalu lintas, variasi kedalaman alur , cacat permukaan serta kombinasi dari penuaan dan efek lingkungan ( Paterson, 1987). Banyak lembagalembaga penelitian di bidang jalan yang meneliti perkembangan dari ketidakrataan ini. Antara lain adalah British Transport and Road Research Laboratory (TRRL) dengan RTIM2 Roughness Progression pada tahun 1982 dan Australian Road Research Board (ARRB) pada tahun 1994 serta The World Bank dengan HDM-4 pada tahun 1995. Dalam menentukan perkembangan ketidakrataan, masing- masing penelitian mengunakan parameter- parameter yang berbeda satu sama lainnya. Parameter- parameter ini akan dibahas dan dipaparkan sehingga diketahui perbedaan mendasar dari penelitianpenelitian ini. Berdasarkan hal inilah tulisan ini diangkat dalam tugas akhir ( TA) dengan judul ” Prediksi Perkembangan Ketidakrataan Jalan ”.

I.3. TUJUAN Tujuan dari studi ini adalah : 1. Mengetahui Parameter- parameter yang mempengaruhi dalam penentuan perkembangan ketidakrataan jalan dari berbagai lembaga penelitian. 2. Mengetahui perbedaan serta persamaan dalam pengunaan parameter ketidakrataan jalan pada berbagai penelitian. 3. Membandingkan nilai perkembangan ketidakrataan jalan dari RTIM2, ARRB dan HDM-4 berdasarkan parameter yang digunakan.

Universitas Sumatera Utara

IV. PEMBATASAN MASALAH Agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada : 1.

Lembaga penelitian yang dikaji adalah TRRL dengan perkembangan ketidakrataan jalan RTIM2, ARRB dengan perkembangan ketidakrataan jalan ARRB,dan The World Bank dengan perkembangan ketidakrataan jalan HDM-4.

2. Parameter- parameter yang digunakan dalam penentuan perkembangan ketidakrataan ini dikaji dari kondisi negara asal penelitian. 3. Perkembangan ketidakrataan yang digunakan adalah pada perkerasan lentur.

V. METODOLOGI Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur yaitu mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan tugas akhir ini yang bersumberkan bukubuku serta referensi jurnal sebagai pendekatan teori maupun sebagai perbandingan untuk mengkaji penelitian ini. Sehingga tingkat hasil akhir yang diperoleh tergantung dari kelengkapan literatur yang ada. Alur pengerjaan, dapat di lihat pada gambar (1.1), sedangkan untuk detail parameter – parameter yang digunakan dapat dilihat pada gambar dua (1.2) di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara

Mulai

Roughness Progression dari Berbagai Penelitian

Pengkajian Parameter yang Digunakan

Analisis Parameter Yang Digunakan

Input : RTIM2, ARRB, HDM-4

Input : • • • • • • • • •

Ketidakrataan awal Usia Perkerasan Koefidien Kalibrasi Komulatif Beban Lalu Lintas Thornthwaite Index Structural Number Koefisien Lingkungan Biaya Pemeliharaan Konstanta

Persamaan dan Perbedaan Antar Penelitian

Selesai

Gambar 1.1 : Flowchart Pengerjan

Universitas Sumatera Utara

RTIM2

ARRB

HDM-4

Ketidakrataan Awal (Rt0)

Umur Pererasan (t)

Koefisien Kalibrasi

Kom Beban Lalun

Thornthwaite Index (I)

Structural Number ( SNC )

Koefisien Lingkungan

Biaya Pemeliharaan

Konstanta

Gambar 1.2 : Parameter yang digunakan pada tiap penelitian

Universitas Sumatera Utara

VII SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan digunakan untuk memperjelas alur pengerjaan penulisan. Sistematika penulisan tugas ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang, tujuan, pembatasan masalah, metodologi, serta sistematika penulisan. Bab II Ketidakrataan Jalan Bab ini menjelaskan tentang pengertian dasar ketidakrataan jalan, penyebab ketidakrataan jalan, cara dan metode mendapatkan nilai ketidakrataan serta tingkat dan konsep pelayanan. Bab III Perkembangan Ketidakrataan Jalan Bab ini menjelaskan tentang pengertian dan kegunaan perkembangan ketidakrataan jalan,

pengkajian

persamaan

persamaan

berdasarkan

parameter

parameter

dari

perkembangan ketidakrataan jalan yang dikeluarkan oleh lembaga lembaga penelitian jalan, seperti: TRRL, ARRB, dan The World Bank, evaluasi pemodelan. Bab IV Aplikasi dan Analisa Parameter Pemodelan Perkembangan Ketidakrataan Jalan Bab ini menjelaskan tentang pengunaan pemodelan perkembangan ketidakrataan jalan, analisa masing masing parameter, serta hubungan antar pemodelan. laporan laporan pemakaian persamaan perkembangan ketidakrataan jalan oleh beberapa negara baik dengan mengunakan TRRL, ARRB, maupun The World Bank.

Universitas Sumatera Utara

Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya dan saran mengenai temuan-temuan penting untuk dijadikan pertimbangan serta saran tindak lanjut terhadap hasil yang diperoleh dari penulisan ini.

Universitas Sumatera Utara