BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Peta Kerja Peta kerja ( Peta Proses – process chart ) merupaka alat komunikasi yang
sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir (Sritomo, 2008). Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja. Contoh informasi-informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahanbahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya (http://elearning.gunadarma.ac.id). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Melalui peta kerja ini, maka dapat dilihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (dalam bentuk bahan baku), kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan, dan perakitan, sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau bagian dari suatu produk lengkap (Sutalaksana, 2006).
2.2
Lambang-Lambang Yang Digunakan Peta-peta kerja yang digunakan pada saat ini ialah peta-peta kerja
dikembangkan oleh Gilberth. Untuk membuat peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang dapat digunakan, yang kemudian disederhanakan menjadi 4 buah lambang. Pada tahun 1947, American Siciety of Mechanical engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambang yang digunakan adalah sebagai berikut:
AII-1
AII-2
a. Operasi Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Contoh pekerjaannya menyerut, memotong, memahat, merakit dan lain sebagainya. Lambang ini juga digunakan untuk menyatakan aktivitas administrasi, misalnya aktivitas perencanaan dan perhitungan. b. Pemeriksaan Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contoh pekerjaannya mengukur dimensi benda, memeriksa warna benda, membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin dan sebagainya. c. Transportasi Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Contoh pekerjaannya yaitu memindahkan bahan, memindahkan benda kerja dari satu mesin ke mesin lainnya, dan lain-lain. d. Menunggu Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu. Contoh pekerjaannya yaitu benda kerja menunggu untuk diproses, bahan menunggu untuk diangkut, dan sebagainya. e. Penyimpanan Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Contoh pekerjaannya yaitu bahan baku disimpan dalam gudang, barang jadi disimpan di gudang, dan sebagainya (Sutalaksana, 1979).
AII-3
2.3
Macam-Macam Peta Kerja Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dibagi dalam dua bagian. Adapun
bagian-bagian peta kerja berdasarkan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan 2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Contoh peta-peta kerja yang termasuk kedalabm dua kelompok besar diatas, antara lain: 1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan a. Peta Proses Operasi b. Peta Aliran Proses c. Peta Proses Kelompok Kerja d. Diagram Aliran 2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat a. Peta Pekerja dan Mesin b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Keenam macam peta kerja diatas merupakan peta-peta yng paling banyak digunakan dalam perancangan kerja dan ergonomi (Suryadi MT, 1996).
2.4.
Peta Proses Operasi Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram atau suatu peta yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami oleh bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasiinformasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut. Jadi, dalam suatu peta proses operasi yang dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan saja (Sutalaksana, 1979).
AII-4
2.4.1
Kegunaan Peta Proses Operasi Adanya informasi-informasi yang dicatat melalui peta proses operasi
dapat diperoleh beberapa manfaat diantaranya dapat mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya, dapat memperkirakan kebutuhan akan bahan baku, sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik, sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang dipakai, sebagai alat untuk latihan kerja, dan lain-lain (Sutalaksana, 1979).
2.4.2
Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi Sebelum membuat peta proses operasi terdapat prinsip-prinsip yang harus
diketahui terlebih dahulu. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: beberapa prinsip yang harus diikuti adalah sebagai berikut: 1. Membuat kepala judul “Peta Proses Operasi” yang diikuti oleh identifikasi serta lainnya seperti nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, dan nomor peta. 2. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses. 3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses. 4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan sesuai dengan
urutan
operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau secara berurutan sesuai dengan proses yang terjadi. 5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi (Sutalaksana, 1979). Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik, gambar peta padabagian produk yang paling banyak memerlukan operasi sebaiknya dipetakan terlebih dahulu, dan ini dilakukan pada bgaian peta sebelah kanan. Secara sketsa, prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi ini dapat dilihat pada gambar 2.1 (Sutalaksana, 1979).
AII-5
Arah material yang masuk proses
Gambar 2.1 Prinsip pembuatan Peta Proses Operasi
Keterangan: W
= Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau pemeriksaan.
O – N = Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut. I–N
= Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut.
M
= Menunjukkan mesin atau tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.
2.5
Peta Aliran Proses Peta Aliran Proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan-
urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses berlangsung, serta di dalamnya memuat pula informasiinformasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.
AII-6
2.5.1
Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses operasi Ada dua hal utama yang membedakan antara peta proses operasi dengan
peta aliran proses, yaitu: 1. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar, termasuk transportasi, menunggu dan menyimpan. Sedangkan pada Peta Proses Operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan. 2. Pada Peta Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibanding Peta Proses Operasi, dan memungkinkan untuk digunakan untuk setiap proses (Sutalaksana, 1979).
2.5.2
Macam-macam Peta Aliran Proses Peta proses operasi memiliki macam-macamnya, dibawah ini adalah
macam dari peta aliran proses sebagai berikut: 1. Peta Aliran Proses tipe bahan Peta Aliran Proses tipe bahan adalah suatu peta yang meggambarkan kejadian yang dialami bahan dalam suatu proses operasi. 2. Peta Aliran Proses tipe orang Peta Aliran Proses tipe orang adalah suatu peta yang menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktivitas-aktivitas manusia atau operator. Peta Aliran Proses tipe orang dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu; peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang operator, peta aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran sekelompok manusia, atau sering disebut peta proses kelompok kerja. Kegunaan peta aliran proses yaitu digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal suatu proses sampai aktivitas terakhir. Dapat memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu produk. Digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau yang dilakukan oleh orang selama proses berlangsung. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja (Sritomo, 2008).
AII-7
2.6
Peta Proses Kelompok Kerja Peta Proses Kelompok Kerja merupakan Peta Aliran Proses pekerja yang
menggambarkan aliran sekelompok manusia dalam melakukan proses operasi kegunaannya yaitu: mengurangi ongkos produksi atau proses, mempercepat waktu penyelsaian produksi atau proses. Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok kerja. Jenis pekerjaan atau tempatkerja yang mungkin memerlukan analisis melalui peta proses kelompok kerja ialah misalnya pekerjaan-pekerjaan pergudangan, pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan pengangkutan material dan lain sebagainya. Peta ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis aktivitas kelompok kerja (Sutalaksana, 1979).
2.7
Diagram Aliran Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan
lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses. Kegunaannya yaitu lebih memperjelas suatu Peta Aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting dan menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja. Beberapa prinsip dalam pembuatan Diagram Aliran, sebagai berikut : 1. Membuat kepala judul “DIAGRAM ALIRAN” yang diikuti oleh identifikasi lainnya seperti nama pekerjaan yang dipetakan, tanggal dipetakan, nomor peta, cara sekarang atau usulan dan nama pembuat peta. 2. Mengidentifikasi setiap aktivitas dengan lambang dan nomor yang sesuai dengan Peta Aliran proses. 3. Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara periodik sepanjang garis aliran (Sutalaksana, 1979).
AII-8
2.8
Peta Pekerja dan Mesin Peta Pekerja dan mesin merupakan suatu grafik yang menggambarkan
koordinasi antar waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi anatara pekerja dan mesin. Peta ini juga merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi waktu menganggur. Kegunaannya yaitu: mengetahui hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang digunakan, dapat meningkatkan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja (Sutalaksana, 1979).
2.9
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan merupakan suatu alat dari studi
gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Kegunaannya yaitu: menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja, sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru dengan cara kerja yang ideal (Sutalaksana, 1979).