CENDEKIA

Download Pancasila Sebagai Filter Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai ... ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan .... budaya asing di ten...

0 downloads 339 Views 124KB Size
ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

Pancasila Sebagai Filter Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme Oleh : H. Firman Yudhanegara

Abstrak Beberapa pengaruh yang muncul sebagai akibat dari globalisasi memang tidak secara langsung akan berpengaruh terhadap nasionalisme suatu bangsa. Akan tetapi, secara keseluruhan pengaruh globalisasi tersebut dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara menjadi berkurang atau hilang. Sebab, globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang terjadi atau terdapat di luar negeri yang dianggap bagus, maka akan mampu memberi inspirasi dan aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Namun jika hal tersebut terjadi, maka akan menimbulkan suatu persoalan yang dilematis. Karena apa yang dinilai baik tersebut, belum tentu sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Tetapi bila tidak dipenuhi, akan dianggap tidak aspiratif, atau ketinggalan zaman, yang pada akhirnya akan mampu mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional, bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karenanya, peranan Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia menjadi sentral. Peran Pancasila dalam upaya memfiltrasi dampak-dampak negatif yang muncul dari globalisasi harus mulai diterapkan oleh masyarakat Indonesia melalui penerapan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dalam upaya menjaga keutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia. Kata Kunci : Globalisasi dan Pancasila A. Jamli dkk. Kewarganegaraan.

PENDAHULUAN 



Globalisasi adalah suatu proses

2005)

tatanan

Menurut

masyarakat

yang

mendunia dan tidak mengenal

(Pengaruh

batas wilayah.

Pluralisme

Globalisasi

pada

hakikatnya

Negara

pendapat

Globalisasi Kebudayaan

Krisna Terhadap

Manusia

di

Berkembang.internet.public

adalah suatu proses dari gagasan

jurnal.september 2005). Sebagai proses,

yang

globalisasi

dimunculkan,

kemudian

berlangsung

melalui

dua

ditawarkan untuk diikuti oleh

dimensi dalam interaksi antar bangsa,

bangsa lain yang akhirnya sampai

yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang

pada

makin dipersempit dan waktu makin

suatu

titik

kesepakatan

bersama dan menjadi pedoman

dipersingkat

dalam

interaksi

dan

bersama bagi bangsa- bangsa di

komunikasi pada skala dunia. Globalisasi

seluruh dunia. (Menurut Edison

berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi,

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

165

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

sosial budaya, pertahanan keamanan dan

Tanggapan positif tersebut berupa

lain-

rasa nasionalisme terhadap negara

lain.

komunikasi

Teknologi adalah

informasi

faktor

dan

pendukung

menjadi meningkat.

utama dalam globalisasi. Dewasa ini,

2. Dari aspek globalisasi ekonomi,

perkembangan teknologi begitu cepat

terbukanya pasar internasional,

sehingga

dengan

meningkatkan kesempatan kerja

berbagai bentuk dan kepentingan dapat

dan meningkatkan devisa negara.

tersebar

luas ke seluruh dunia.Oleh

Dengan adanya hal tersebut akan

karena itu globalisasi tidak dapat kita

meningkatkan kehidupan ekonomi

hindari kehadirannya.

bangsa

segala

informasi

Kehadiran globalisasi tentunya

yang

menunjang

kehidupan nasional bangsa.

membawa pengaruh bagi kehidupan suatu

3. Dari globalisasi sosial budaya kita

negara termasuk Indonesia. Pengaruh

dapat meniru pola berpikir yang

tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh

baik seperti etos kerja yang tinggi

positif dan pengaruh negatif. Pengaruh

dan disiplin dan Iptek dari bangsa

globalisasi di berbagai bidang kehidupan

lain yang sudah maju untuk

seperti

ekonomi,

meningkatkan kemajuan bangsa

ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan

yang pada akhirnya memajukan

mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme

bangsa dan akan mempertebal

terhadap bangsa.

rasa nasionalisme kita terhadap

kehidupan

politik,

Supratman (2013) memaparkan bahwa terdapat pengaruh baik positif

bangsa. 

maupun negatif dari globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme sebagai berikut: 

Pengaruh

Negatif

Globalisasi

terhadap Nilai- nilai Nasionalisme 1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat

Indonesia

terhadap Nilai- nilai Nasionalisme

liberalisme

dapat

1. Dilihat dari globalisasi politik,

kemajuan

pemerintahan dijalankan secara

Sehingga

terbuka dan demokratis. Karena

kemungkinan berubah arah dari

pemerintahan adalah bagian dari

ideologi Pancasila ke ideologi

suatu negara, jika pemerintahan

liberalisme.

dijalankan secara jujur, bersih dan

terjadi maka akan mengakibatkan

dinamis tentunya akan mendapat

rasa nasionalisme bangsa akan

tanggapan positif dari rakyat.

hilang

Pengaruh

Positif

Globalisasi

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

dan

membawa kemakmuran.

tidak

Jika

bahwa

menutup

hal

tesebut

166

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

2. Dari globalisasi aspek ekonomi,

sesama warga. Dengan adanya

hilangnya rasa cinta terhadap

individualisme maka orang tidak

produk

akan peduli dengan kehidupan

dalam

negeri

karena

banyaknya produk luar negeri

bangsa.

(seperti Mc Donald, Coca Cola,

Pengaruh-

pengaruh

memang

Indonesia. Hal ini berdampak

berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan

kepada

tetapi

rasa

cinta

secara

atas

Pizza Hut,dll.) membanjiri di

hilangnya

tidak

di

secara

langsung

keseluruhan

dapat

terhadap produk dalam negeri,

menimbulkan rasa nasionalisme terhadap

dengan

bangsa menjadi berkurang atau hilang.

hilangnya

rasa

cinta

terhadap produk dalam negeri

Sebab

globalisasi

mampu

membuka

menunjukan gejala berkurangnya

cakrawala masyarakat secara global. Apa

rasa nasionalisme masyarakat kita

yang di luar negeri dianggap baik

terhadap bangsa Indonesia.

memberi aspirasi kepada masyarakat kita

3. Mayarakat kita khususnya anak

untuk diterapkan di negara kita. Jika

muda banyak yang lupa akan

terjadi maka akan menimbulkan dilematis.

identitas

bangsa

Bila dipenuhi belum tentu sesuai bagi

Indonesia, karena gaya hidupnya

Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan

cenderung meniru budaya barat

dianggap

yang

bertindak anarkis sehingga mengganggu

diri

oleh

sebagai

masyarakat

dunia

dianggap sebagai kiblat. 4. Mengakibatkan

tidak

aspiratif

dan

dapat

stabilitas nasional, ketahanan nasional adanya

bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

kesenjangan sosial yang tajam

Menurut

Maria

(2012),

arus

antara yang kaya dan miskin,

globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam

karena adanya persaingan bebas

masyarakat terutama di kalangan muda.

dalam globalisasi ekonomi. Hal

Pengaruh globalisasi terhadap anak muda

tersebut

menimbulkan

juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi

pertentangan antara yang kaya

tersebut telah membuat banyak anak muda

dan

kita kehilangan kepribadian dan jati diri

dapat

miskin

yang

dapat

mengganggu kehidupan nasional

sebagai

bangsa.

ditunjukkan dengan gejala- gejala yang

5. Munculnya sikap individualisme yang ketidakpedulian

menimbulkan antar

bangsa

Indonesia.

Hal

ini

muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

perilaku

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

167

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

Dari

cara

berpakaian

banyak

Dilihat dari sikap, banyak anak

remaja- remaja kita yang berdandan

muda yang tingkah lakunya tidak kenal

seperti selebritis yang cenderung pada

sopan santun dan cenderung cuek tidak

budaya

Barat.

Mereka

menggunakan

ada rasa peduli terhadap lingkungan.

pakaian

yang

minim

bahan

yang

Karena globalisasi menganut kebebasan

memperlihatkan

bagian

tubuh

yang

dan

keterbukaan

sehingga

mereka

seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara

bertindak sesuka hati mereka. Contoh

berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai

riilnya adanya geng motor anak muda

dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan

yang melakukan tindakan kekerasan yang

gaya rambut mereka dicat beraneka

menganggu ketentraman dan kenyamanan

warna. Pendek kata orang lebih suka jika

masyarakat.

menjadi orang lain dengan cara menutupi

Jika pengaruh-pengaruh di atas

identitasnya. Tidak banyak remaja yang

dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda

mau melestarikan budaya bangsa dengan

tersebut? Moral generasi bangsa menjadi

mengenakan pakaian yang sopan sesuai

rusak, timbul tindakan anarkis antara

dengan kepribadian bangsa. Teknologi

golongan muda. Hubungannya dengan

internet

yang

nilai nasionalisme akan berkurang karena

memberikan informasi tanpa batas dan

tidak ada rasa cinta terhadap budaya

dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi

bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap

bagi anak muda internet sudah menjadi

masyarakat. Padahal generasi muda adalah

santapan

penerus

merupakan

mereka

teknologi

sehari-

hari.

Jika

masa

depan

bangsa.

Apa

digunakan secara semestinya tentu kita

akibatnya jika penerus bangsa tidak

memperoleh

memiliki rasa nasionalisme?

manfaat

yang

berguna.

Tetapi jika tidak, kita akan mendapat

Berdasarkan analisa dan uraian di

kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar

atas maka dapat diambil kesimpulan

dan mahasiswa yang menggunakan tidak

bahwa pengaruh negatif globalisasi lebih

semestinya. Misal untuk membuka situs-

banyak dibandingkan pengaruh positifnya

situs porno. Bukan hanya internet saja,

apabila masyarakat Indonesia tidak mau

ada lagi pegangan wajib mereka yaitu

dan

handphone.

terhadap

memilahnya. Oleh karena itu diperlukan

masyarakat menjadi tidak ada karena

langkah untuk mengantisipasi pengaruh

mereka lebih memilih sibuk dengan

negatif

menggunakan handphone.

nasionalisme.

Rasa

sosial

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

mampu

untuk

globalisasi

memilih

terhadap

dan

nilai

168

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015



Antisipasi

Pengaruh

Globalisasi

Negatif

Terhadap

Nilai

Nasionalisme

Pancasila Sebagai Filter Nilai-Nilai

Langkah-

langkah

mengantisipasi globalisasi

PEMBAHASAN

untuk

dampak

terhadap

Asing Di Era Globalisasi

negatif

nilai-

nilai

Presiden Soekarno pada saat berpidato

dalam

sidang

Badan

nasionalisme antara lain yaitu :

Penyelidik

1. Menumbuhkan

semangat

Kemerdekaaan Indonesia (BPUPKI)

tangguh,

tanggal

nasionalisme seperti

yang

semangat

mencintai

produk dalam negeri.

nilai

kehidupan

Pancasila sehari-hari

pada dengan

sebaik- baiknya.

agama

dengan

sebaik-

baiknya. 4. Mewujudkan supremasi hukum,

hukum

mengatakan

dan

dalam

menegakkan arti

globalisasi

terhadap di

mengenai

pernah

pentingnya

dasar yang memuat pandangan tentang dunia

dan

kehidupan

negara dan ideologi nasional tersebut, merupakan suatu hal yang abadi yang

bidang

pengaruh

tetap

berdirinya

dipertahankan negara

selama

(Kementrian

komunikasi dan informatika RI 2011)

sebenar-

benarnya dan seadil- adilnya. 5. Selektif

1945,

“philosofische gronslaag” atau filosofi

harus

menerapkan

Juni

(weltanschauung). Menurutnya dasar

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran

1

Persiapan

bangsa Indonesia memiliki sebuah

2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-

Usaha

Ungkapan pertama

dari

sekaligus

Republik

Indonesia

presiden Proklamator

tersebut,

jelas

politik,

memperlihatkan mengenai pentingnya

ideologi, ekonomi, sosial budaya

dasar negara dan ideologi nasional

bangsa.

sebagai landasan berdiri dan tegaknya

Dengan adanya langkah- langkah

sebuah

negara.

Oleh

sebab

itu,

antisipasi tersebut diharapkan mampu

perumusan dasar negara Indonesia

menangkis pengaruh globalisasi yang

dilakukan melalui penggalian yang

dapat mengubah nilai nasionalisme

mendalam terhadap pandangan hidup

terhadap bangsa. Sehingga kita tidak

dan falsafah hidup bangsa Indonesia

akan kehilangan kepribadian bangsa.

yang

mencerminankan

nilai-nilai

peradaban, kebudayaan, dan keluhuran budi yang mengakar dan teranyam

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

169

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

dalam kehidupan bangsa Indonesia.

bernegara yang memiliki kedudukan

Hal itu pulalah yang kemudian menjadi

sebagai sumber dari segala sumber

landasan

Pancasila

hukum tertinggi, menjadi pandangan

sebagai dasar negara dan ideologi

hidup bagi bangsa Indonesia, dan jiwa

bangsa Indonesia.

yang

dari

lahirnya

Pancasila lahir dari sebuah perjanjian luhur musyawarah

berdasarkan hasil

para

founding

father

mencerminkan

kepribadian

Indonesia

(Kementrian

bangsa

komunikasi dan informatika RI 2011). Sebagai

dasar

negara,

(pendiri bangsa dan negara) Indonesia

Pancasila menjadi norma dasar dalam

dalam

yang

penyelenggaraan bernegara, sekaligus

dilaksanakan selama dua kali masa

menjadi sumber dari segala sumber

persidangan, yaitu pada tanggal 29

hukum yang menjadi cita-cita hukum

Mei-1 Juni 1945 dan 10-16 Juni 1945.

(recht-idee) dan cita – cita bersama

Sejak pertama kali ditetapkan sebagai

(staats-idee) bangsa Indonesia. Sebagai

dasar negara oleh Panitia Persiapan

Ideologi atau pandangan hidup, nilai-

kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada

nilai Pancasila merupakan pedoman

tanggal 18 Agustus 1945, tepat satu

dan pegangan dalam pembangunan

hari

Indonesia

bangsa dan negara, agar tetap berdiri

menyatakan kemerdekannya, Pancasila

kokoh dan mengetahui arah dalam

dianggap

dari

memecahkan berbagai masalah seperti

pandangan hidup dan nilai-nilai budaya

ideologi, politik, hukum, ekonomi,

yang

bangsa

sosial-budaya dan lain sebagainya.

Indonesia dengan keberagaman suku,

Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa

ras, bahasa, dan agama, sehingga

Indonesia,

keberadaannya

mencerminkan

sidang

setelah

BPUPKI

bangsa

sebagai

mampu

sublimasi

menyatukan

dapat

dipertanggungjawabkan

baik

secara

Indonesia,

nilai-nilai kepribadian

sebab

nilai

Pancasila bangsa dasarnya

moral maupun sosio-kultural. Moral

merupakan hasil kristalisasi dari nilai-

dalam arti tidak bertentangan dengan

nilai budaya bangsa Indonesia asli

nilai-nilai agama yang berlaku di

bukan diambil dari bangsa lain, yang

Indonesia,

berarti

mencerminkan garis pertumbuhan dan

budaya

perkembangan

sosio-kultural

mencerminankan

nilai-nilai

bangsa Indonesia. Oleh sebab itu,

bangsa

Indonesia

sepanjang masa.

Pancasila kemudian menjadi norma dasar

dalam

penyelenggaraan

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

170

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

Akan

tetapi

pertanyaan

bangsa Indonesia, dapat kita lihat pada

kemudian muncul, ketika Pancasila

beberapa

yang telah ditetapkan sebagai dasar

masyarakat Indonesia saat ini. Hal

negara dan pandangan hidup bangsa

tersebut terlihat dari perubahan gaya

Indonesia

hidup

didihadapkan

pada

aktivitas

masyarakat

kehidupan

yang

semakin

banyaknya persoalan yang mendera

modern dan konsumtif, pudarnya nilai-

bangsa Indonesia, terlebih dengan

nilai gotong royong, munculnya sikap

semakin

individualisme, dan terbentuknya sikap

cepatnya

perkembangan

zaman yang diimbangi oleh derasnya

materialistis serta sekularisme.

arus globalisasi. Pengaruh masuknya

Globalisasi

budaya asing di tengah kehidupan

mampu

masyarakat

interpersonal

Indonesia

yang

dikuti

menciptakan

menjadi

merupakan

penyebab

mementingkan

nilai-nilai

pragmatis.

semakin

satu

terkikisnya

lebih

telah

hubungan

masyarakat

tanpa adanya penyaringan kaidah, salah

seakan

Indonesia

individualistik,

diri

sendiri,

Masyarakat

kita

dan kini

Pancasila dan rasa nasionalisme bangsa

cenderung pragmatis sebagai akibat

Indonesia. Pancasila seakan terlupakan

dari pengaruh persoalan gaya hidup

sebagai sebuah dasar negara dan

global yang sudah merasuk ke dalam

ideologi nasional yang seharusnya

kesadaran pola hidup mereka. Selain

dijunjung

itu, pemahaman nasionalisme bangsa

tinggi

oleh

semua

masyarakat Indonesia.

mulai

Permasalahan

di

saat

negara

paling

membutuhkan soliditas dan persatuan

Pancasila

hingga sikap gotong royong, sebagian

masalah

kecil masyarakat terutama yang ada di

penghayatan dan pengamalannya. Hal

perkotaan justru lebih mengutamakan

ini

utama

dihadapi

terutama

yang

berkurang,

oleh

mengenai

dapat

banyaknya

dilihat

dari

semakin

kelompoknya,

tindakan

dan

perilaku

negara lain dibandingkan kepentingan

masyarakat Indonesia yang jauh dari nilai-nilai

yang

mencerminkan

golonganya,

bahkan

negaranya. Globalisasi

ibarat

sebuah

Pancasila sebagai dasar negara dan

keniscayaan waktu yang mau tidak

ideologi nasional bangsa Indonesia.

mau harus dihadapi oleh setiap negara

Dari

yang

manapun dibelahan bumi ini, tidak

ditimbulkan oleh globalisasi yang tidak

terkecuali oleh bangsa Indonesia. Ia

mencerminkan

mampu memberikan paksaan kepada

beberapa

dampak

nilai-nilai

budaya

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

171

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

setiap negara untuk membuka diri

globalisasi

mampu

dalam segala bidang kehidupan, seperti

nilai-nilai

yang

ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan,

masyarakat, seperti nilai sosial-budaya,

dan teknologi. Pada era globalisasi

ideologi, agama, politik, dan ekonomi.

seperti sekarang ini, setiap negara dituntut

untuk

selalu

lebih

menghancurkan telah

Beberapa

ada

pengaruh

di

yang

maju

muncul sebagai akibat dari globalisasi

mengikuti setiap perkembangan demi

memang tidak secara langsung akan

perkembangan, yang terkadang jauh

berpengaruh

dari sebuah keteraturan. Pihak yang

suatu bangsa. Akan tetapi, secara

diuntungkan dalam situasi tersebut,

keseluruhan

tentunya adalah negara-negara maju

tersebut

yang memiliki tingkat kemapanan dan

nasionalisme terhadap bangsa dan

kemampuan yang jauh lebih tinggi jika

negara menjadi berkurang atau hilang.

dibandingkan dengan negara-negara

Sebab, globalisasi mampu membuka

berkembang.

cakrawala masyarakat secara global.

terhadap

pengaruh

dapat

nasionalisme

globalisasi

menimbulkan

rasa

Di era globalisasi, dunia ibarat

Apa yang terjadi atau terdapat di luar

menjadi sebuah komunitas global yang

negeri yang dianggap bagus, maka

hidup dan saling berinteraksi satu

akan mampu memberi inspirasi dan

dengan

tidak

aspirasi kepada masyarakat kita untuk

memandang apakah negara tersebut

diterapkan di negara kita. Namun jika

maju atau berkembang, desa atau pun

hal

kota,

saling

menimbulkan suatu persoalan yang

berinteraksi. Selain itu, globalisasi

dilematis. Karena apa yang dinilai baik

mampu

peningkatan

tersebut, belum tentu sesuai dengan

keterkaitan dan ketergantungan antar

nilai-nilai yang ada di Indonesia.

bangsa dan antar manusia di seluruh

Tetapi

dunia. Akibatnya, tidak jarang banyak

dianggap

pengaruh yang masuk dari luar baik

ketinggalan

yang memiliki nilai positif maupun

akhirnya akan mampu mengganggu

negatif.

globalisasi,

stabilitas nasional, ketahanan nasional,

mampu memberikan pengaruh yang

bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

besar terhadap nilai-nilai yang telah

Ada tiga unsur utama yang

yang

lainnya,

semuanya

akan

menciptakan

Perkembangan

tersebut

bila

terjadi,

tidak tidak

maka

akan

dipenuhi,

akan

aspiratif,

atau

zaman,

senantiasa

dalam

globalisasi seperti sekarang ini, yaitu

yang

lebih

luas,

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

dalam

pada

berkembang di masyarakat. Bahkan konteks

bergerak

yang

era

172

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

unsur manusia, unsur barang dan

tentunya akan sangat mempengaruhi

modal, serta informasi. Melalui ketiga

perkembangan budaya di Indonesia,

gerak tersebut, apa yang terjadi pada

karena akan terjadi proses interaksi

dunia luar akan dapat kita ketahui.

antara

Rumah-rumah

terbuka

budaya asing yang masuk. Proses

terhadap dunia luar secara keseluruhan

interaksi yang terjadi tersebut pada

melalui media-media seperti televisi,

hakekatnya merupakan sesuatu hal

surat kabar, telepon, internet dan lain

yang wajar dalam era globalisasi

sebagainya. Akibatnya, kita tidak bisa

seperti sekarang ini, karena melalui

tertutup lagi terhadap pengaruh yang

interaksi dengan dunia luar kemajuan

datang dari luar. Sehingga mau tidak

akan dapat diperoleh tergantung dari

mau, mereka harus siap menerima

bagaimana

kita

akan

segala hal baru yang masuk ke negaranya, termasuk bangsa Indonesia. Berdasarkan

beberapa

budaya

Indonesia

kita

dengan

menyikapinya.

Bangsa Indonesia seperti kita ketahui

memiliki

keanekaragaman

budaya dengan keunikan serta ciri khas

fenomena tersebut, kita dapat melihat

yang

bahwa Pancasila seakan rapuh dalam

dengan budaya dari negara-negara lain.

kedudukannya ideologi

sebagai

negara.

Oleh

berbeda

jika

dasar

dan

Kebudayaan lokal

sebab

itu,

sangat

dibandingkan

Indonesia

beranekaragam

yang

tersebut,

memahami peran Pancasila sebagai

seharusnya dapat dijadikan sebagai

dasar negara dan ideologi nasional di

suatu kebanggaan sekaligus tantangan

era globalisasi yang ditandai dengan

untuk dapat kita pertahankan serta kita

semakin

berkembangnya

warisi kepada generasi selanjutnya.

teknologi

informasi,

arus

merupakan

Akan

tetapi,

seiring

dengan

tuntutan yang “hakiki” dari setiap

perkembangan zaman yang ditandai

warga negara Indonesia agar memiliki

dengan

pemahaman, persepsi, dan sikap yang

globalisasi,

sama terhadap kedudukan, peran, serta

Indonesia mulai terlupakan. Akibatnya,

fungsi Pancasila dalam kehidupan

tidak jarang masyarakat kita khususnya

bermasyarakat,

kaum muda lebih memilih kebudayaan

berbangsa,

dan

bernegara. Masuknya pengaruh budaya asing ke Indonesia melalui berbagai

semakin

derasnya

perlahan

budaya

arus asli

baru yang mungkin dinilainya lebih moderen

(kekinian)

dibandingkan

dengan budaya lokal.

media seperti yang disebutkan di atas,

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

173

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

Banyak

faktor

yang

globalisasi, Pancasila juga seharusnya

menyebabkan budaya lokal dilupakan

benar-benar

pada masa sekarang ini, salah satu

masyarakat

penyebabnya adalah karena masuknya

pandangan hidup yang harus tetap

budaya asing. Masuknya budaya asing

menjadi pijakan dalam bersikap.

ke Indonesia sebenarnya merupakan hal

yang

wajar,

asalkan

dipegang

teguh

Indonesia

Talcott

oleh

sebagai

Parsons

(2007),

budaya

seorang Sosiolog asal Amerika dalam

tersebut sesuai dengan kepribadian

bukunya yang berjudul Social System

bangsa

Indonesia.

Namun

pada

(sistem sosial) mengatakan bahwa jika

asing

mulai

suatu masyarakat ingin tetap eksis dan

mendominasi sehingga budaya lokal

lestari, ada empat paradigma fungsi

perlahan mulai terlupakan. Faktor lain

(function paradigm) yang harus terus

yang

dilaksanakan

kenyataannya

budaya

menjadi

masalah

adalah

kurangnya pengajaran dan kesadaran dari

masyarakat

akan

pentingnya

oleh

masyarakat

bersangkutan. Antara lain: 1. Pattern

Maintenance

peranan budaya lokal sebagai identitas

pemeliharaan),

budaya bangsa Indonesia.

kemampuan

Dalam kondisi seperti inilah

sistem

(pola yaitu

memelihara

nilai

budaya

yang

Pancasila sebagai pandangan hidup dan

dianut dan berlaku di dalam

dasar

masyarakat,

negara

bangsa

Indonesia,

karena

budaya

memegang peranan penting untuk

pada hakikatnya merupakan

dapat menjadi filter (penyaring) nilai-

endapan dari perilaku manusia.

nilai

Budaya masyarakat itu akan

baru,

sehingga

mampu

mempertahankan nilai budaya asli

berubah

Indonesia di era globalisasi seperti

transformasi

nilai

sekarang ini. Pancasila akan memilah-

masyarakat

terdahulu

milah nilai-nilai

masyarakat

seyogyanya disesuaikan

bisa

mana

saja

diserap

dengan

yang untuk

nilai-nilai

karena

tetap

nilai baru yang berkembang nantinya

yang

akan

budaya

berada

di

bawah

kepribadian bangsa Indonesia. Selain

baru

terjadi

atau

masuknya

dari ke pun

pengaruh

budaya dari luar, tetapi dengan

Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-

tetap

karena

memelihara

bertahan

nilai-nilai

dianggapnya lama

akan

meskipun

luhur, tetap akan

itu untuk mengatasi dampak dari

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

174

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

terbentuk

masyarakat

baru

negara kebangsaan Indonesia

yang lain.

terbentuk

2. Kemampuan

oleh

kesamaan

masyarakat

sejarah masa lalu, maka ke

beradaptasi dengan dunia yang

depan perlu lebih dimantapkan

berubah dengan cepat. Sejarah

lagi oleh kesamaan cita-cita,

membuktikan

pandangan hidup, harapan, dan

banyak

peradaban masyarakat

yang

tujuan tentang masa depannya.

telah

tidak

Dalam

hilang

mampu

karena

beradaptasi

perubahan

dunia.

perspektif

negara-

dengan

bangsa, empat paradigm fungsi yang

Padahal

dikemukakan oleh Parson tersebut

menurut Parsons, masyarakat

setidaknya

perlu

diterapkan

yang mampu menyesuaikan

masyarakat Indonesia, terutama untuk

diri dengan perubahan serta

menjaga

mampu memanfaatkan peluang

dapat tetap hidup dan berkembang

yang timbul, maka dialah yang

dalam kedudukannya sebagai dasar

akan unggul.

negara dan ideologi nasional bangsa

nilai-nilai

oleh

Pancasila

3. Adanya fungsi integrasi dari

Indonesia.

unsur-unsur masyarakat yang

dijelaskan

beragam secara terus-menerus,

Pancasila seakan terlupakan sebagai

sehingga terbentuk kekuatan

sebuah dasar negara dan ideologi

sentripetal yang akan kian

nasional yang seharusnya dijunjung

menyatukan masyarakat itu.

tinggi

Artinya, sebuah sistem yang

Indonesia, terlebih dengan semakin

ada di dalam masyarakat, harus

cepatnya perkembangan zaman yang

mampu mengatur dan menjaga

diimbangi

antar hubungan bagian-bagian

globalisasi

yang menjadi komponennya.

asing. Oleh sebab itu, agar Pancasila

4. Keempat,

yang

sebelumnya,

oleh

semua

oleh dan

telah

nilai-nilai

masyarakat

derasnya masuknya

arus budaya

perlu

sebagai dasar negara dan ideologi

memiliki goal attainment atau

bangsa tetap mempunyai semangat

tujuan bersama yang dari masa

untuk

ke

bertransformasi

menerima kenyataan jika Pancasila

karena terus diperbaiki oleh

belum dapat dijadikan sebagai pijakan

dinamika masyarakatnya dan

dalam bersikap oleh semua pihak.

oleh para pemimpinnya. Jika

Pancasila perlu disosialisasikan agar

masa

masyarakat

Seperti

agar

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

diperjuangkan,

kita

perlu

175

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

benar-benar dipahami oleh masyarakat

tertanam sejak bangsa dan negara

Indonesia

Indonesia lahir.

sebagai

khususnya landasan

Indonesia

kaum

muda

filosofis

dalam

bangsa

mempertahankan

Tantangan pada era globalisasi yang

bisa

mengancam

eksistensi dan mengembangkan dirinya

budaya

menjadi bangsa yang sejahtera dan

Indonesia seperti sekarang ini, harus

modern.

ditangkal

Sebagai

dasar

dan

eksistensi

kepribadian

melalui

bangsa

nilai-nilai

yang

negara,

terkandung di dalam Pancasila sebagai

Pancasila harus benar-benar dijadikan

sebuah dasar negara dan ideologi

sebagai acuan dasar hukum dan dasar

nasional bangsa Indonesia. Meskipun

moral

perkembangan

dalam

bernegara.

penyelenggaraan

Sebagai

berkembang

atau

dengan sangat cepat, tetapi perlu

pandangan hidup bangsa Indonesia,

diingat bahwa bangsa dan negara

Pancasila perlu benar-benar dihayati

Indonesia tidak harus kehilangan jati

sebagai suatu sistem nilai yang dipilih

dirinya sebagai bangsa yang memiliki

dan didianut oleh bangsa Indonesia

nilai-nilai peradaban, kebudayaan, dan

karena kebaikan, kebenaran, keindahan

keluhuran budi yang sebenarnya sudah

dan manfaatnya bagi bangsa Indonesia,

jelas tergambar dari nilai-nilai luhur

sehingga

Pancasila.

dapat

ideologi

zaman

dijadikan

sebagai

Oleh

karena

pedoman dalam kehidupan sehari-hari

tantangannya

yang pengamalannya bersifat subjektif,

dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam

artinya tergantung kepada individu

era globalisasi ini adalah menyiapkan

yang bersangkutan. Karena berbagai

secara matang generasi muda penerus

tantangan

dalam

bangsa agar arah dari pembangunan

Pancasila,

Indonesia dapat berjalan dengan baik.

sejatinya tidak akan mampu untuk

Salah satu caranya adalah melalui

menggantikankan Pancasila sebagai

pendidikan yang lebih menekankan

ideologi bangsa Indonesia. Oleh sebab

pada nilai-nilai yang tertuang dalam

itu,

Pancasila.

menjalankan

yang

dihadapi

ideologi

Pancasila

harus

terus

dipertahankan oleh segenap bangsa

Seperti

yang

itu,

kita

sebenarnya

ketahui,

Indonesia sebagai dasar negara dan

pendidikan merupakan faktor utama

ideologi bangsa Indonesia, karena

dalam pembentukan karakter manusia

Pancasila merupakan nyawa yang telah

dan faktor terpenting dalam menjaga keberlangsungan hidup bangsa dan

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

176

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

negara. Melalui pendidikan yang lebih

dipersiapkan

menekankan pada nilai-nilai Pancasila,

generasi yang sadar dan terdidik

diharapkan hal tersebut akan dapat

berdasarkan nilai-nilai moral yang ada

menjadi solusi yang mampu mengerem

pada Pancasila. Sadar dalam arti

dan mengurangi dampak negatif dari

generasi yang hati nuraninya selalu

globalisasi.

merasa terpanggil untuk melestarikan

Sehingga

kedepannya

lahirnya

generasi-

diharapkan akan tertanam ideologi dan

dan

identitas

mampu

Pancasila, terdidik dalam arti generasi

menghasilkan manusia dengan sikap

yang mempunyai kemampuan dan

dan

kemandirian dalam mengembangkan

bangsa

perilaku

bertakwa

yang

yang

kepada

beriman Tuhan

dan YME,

ilmu

mengembangkan

pengetahuan

nilai-nilai

sebagai

sarana

berkemanusiaan yang adil dan beradab,

pengabdian kepada bangsa dan negara.

mendukung

Dengan

Indonesia, yang

persatuan mendukung

mengutamakan

bersama

di

atas

bangsa kerakyatan

demikian

generasi-generasi

akan

yang

muncul

mempunyai

kepentingan

ide-ide segar dalam mengembangkan

kepentingan

Pancasila. Sehingga dari sini lah

individu/golongan, serta mendukung

diharapkan

upaya

suatu

penerus bangsa yang akan mampu

keadilan sosial di dalam masyarakat,

membangun bangsa Indonesia menuju

sehingga Indonesia ke depannya dapat

kesejahteraan.

untuk

menjadi

mewujudkan

negara

yang

akan

tercipta

generasi

memiliki

Oleh karena itu, kita harus

kepribadian yang baik dan berkarakter.

sadar akan pentingnya menanam dan

Salah satu bentuk pendidikan yang

dapat

nilai-nilai

Pancasila.

adalah

Sehingga pada akhirnya, masyarakat

Pendidikan

dan bangsa Indonesia dapat menjaga

Pancasila dapat dijadikan sebagai dasar

keharmonisan dan kelangsungan hidup

dan arahan dalam upaya mengatasi

bangsa

Indonesia

krisis dan disintegrasi yang dihadapi

bersatu

dan

oleh

era

berdasarkan Pancasila, serta penuh

globalisasi sekarang ini. Hal tersebut

spirit Pancasila untuk mewujudkan

dilakukan sebagai upaya menjaga nilai-

bangsa

nilai luhur yang terkandung di dalam

makmur di masa mendatang. Melalui

Pancasila sebagai dasar negara dan

pemahaman makna Pancasila yang

ideologi nasional. Oleh sebab itu, perlu

dikembangkan dengan penuh semangat

pendidikan

bangsa

diterapkan

mengamalkan

Pancasila.

Indonesia

pada

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

yang

yang

merdeka,

berkedaulatan

sejahtera,

adil

rakyat

dan

177

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

dan keyakinan, maka bangsa Indonesia

bangsa

akan

ini

dibentuk.

Untuk

itu

mampu

menjaga

dan

Pancasila harus bisa kita telaah secara

mengembangkan

nilai-nilai

sesuai

analitis dengan kekayaan nilainya yang

dengan kebutuhan masyarakatnya yang

selayaknya digali, diperdalam, lalu

serba pluralistik pada era globalisasi

dikontekstualisasikan

seperti

Tetap

perkembangan situasi yang kita hadapi.

mengembangkan

Karena Pancasila tidak akan memiliki

sekarang

melestarikan nilai-nilai

dan

makna tanpa pengamalan. Pancasila

nasional,

bukan sekedar simbol persatuan dan

sebagaimana yang telah dirintis oleh

kebanggaan bangsa. Tetapi, Pancasila

para pendahulu kita dan merupakan

adalah

suatu kawajiban etis dan moral yang

bermasyarakat,

harus tetap dilestarikan oleh generasi-

bernegara bagi bangsa Indonesia.

dan

sebagai

pada

dasar

negara

Pancasila

ini.

lagi

ideologi

acuan

kehidupan

berbangsa,

dan

generasi berikutnya, sehingga apa pun

Dalam pergaulan dunia yang

tantangan yang akan dihadapi, bangsa

kian global, tidak ada alasan untuk

Indonesia

pernah

bangsa Indonesia menutup diri rapat-

kehilangan jatidirinya sebagai bangsa

rapat dari dunia luar, karena jika hal itu

yang memiliki nilai-nilai peradaban,

terjadi

kebudayaan,

Indonesia

tidak

dan

akan

keluhuran

budi

pekerti.

bisa

dipastikan

akan

tertinggal

bangsa oleh

kemajuan zaman dan kemajuan dari Pancasila merupakan sebuah

bangsa-bangsa lain. Maka dari itu,

kekuatan ide yang berakar dari bumi

yang terpenting adalah bagaimana

Indonesia untuk menghadapi nilai-nilai

bangsa dan rakyat Indonesia mampu

dari luar, sebagai sistem syaraf atau

menyaring agar nilai-nilai kebudayaan

filter terhadap berbagai pengaruh yang

yang

datang dari luar. Nilai-nilai yang

kepribadian bangsa Indonesia saja

terkandung di dalam Pancasila akan

yang terserap, dengan tetap menjaga

dapat

dalam

dan melestarikan nilai-nilai budaya

masyarakat kita, untuk menghadapi

sendiri. Sebaliknya, nilai-nilai budaya

ancaman kekuatan yang datang dari

yang

luar sekaligus menyeleksi hal-hal baik

merusak tata nilai budaya nasional

untuk

diserap.

bangsa Indonesia harus ditolak dengan

moral

sosial,

membangun

sistem

Melalui

Pancasila,

toleransi,

dan

baik

tidak

dan

sesuai

sesuai

apalagi

dengan

dapat

tegas.

kemanusiaan, bahkan juga demokrasi

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

178

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

Berdasarkan

penjelasan

sebagai pandangan hidup dan dasar

tersebut, maka dapat ditarik suatu

negara harus tetap menjadi pijakan

kesimpulan bahwa globalisasi bukan

dalam bersikap. Karena Pancasila yang

menjadi alasan hancurnya nilai-nilai

dijadikan sebagai dasar negara dan

luhur

yang

ideologi nasional bangsa Indonesia,

terkandung di dalam Pancasila. Bahkan

memiliki posisi yang abadi di dalam

sebaliknya, jika di era globalisasi

jiwa bangsa Indonesia.

bangsa

Indonesia

bangsa kita mampu menyelaraskan pengaruh yang datang dari luar dengan tetap mendasarkan pada nilai-nilai

PENUTUP

luhur Pancasila, maka hal tersebut akan mampu memperkuat jati diri bangsa

Pancasila akan mampu menyaring

Indonesia di era yang serba moderen

segala pengaruh yang datang dari luar

ini. Globalisasi bukan semata-mata

sebagai akibat dari globalisasi, untuk

menelan budaya Barat secara mentah-

kemudian dipilih mana yang baik dan

mentah.

sebaliknya,

mana yang buruk yang sesuai dengan

hilangnya

nilai-nilai Pancasila. Sehingga apa pun

Akan

globalisasi batas-batas dijadikan budaya

tetapi

yang

berarti

antar

negara

sebagai luhur

ajang

dapat

tantangan yang akan dihadapi, bangsa

promosi

Indonesia tidak akan pernah kehilangan

yang dimiliki

oleh

bangsa Indonesia.

jatidirinya sebagai bangsa yang memiliki nilai-nilai peradaban, kebudayaan, dan

Globalisasi telah memberikan

keluhuran budi. Oleh sebab itu, dengan

tantangan baru yang mau tidak mau

memaknai dan mengamalkan Pancasila

harus di hadapi dan di sikapi oleh

sebagai dasar negara dan ideologi nasional

semua

Era

bangsa Indonesia, diharapkan hal tersebut

keterbukaan sudah mulai mengakar

akan dapat membuat generasi muda dan

kuat di era globalisasi seperti sekarang

generasi-generasi

ini, sehingga identitas nasional adalah

lebih memiliki dan mencintai budaya dan

salah satu bagian mutlak yang harus

nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Karena

dipegang agar tidak hilang dan terbawa

para generasi mudalah yang kelak akan

arus

elemen

masyarakat.

globalisasi.

mangatasi ditimbulkan

selanjutnya

menjadi

Untuk

dapat

menjadi pemegang kendali kemana arah

dampak-dampak

yang

tujuan bangsa Indonesia kedepannya,

dari

sehingga bangsa Indonesia bisa terus

sebagai

akibat

globalisasi tersebut, maka Pancasila

berkembang

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

dan

dipandang

sebagai

179

ISSN 1907-6711

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara Volume VIII No 2 Juli - Desember 2015

sebuah negara maju yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Karena pada dasarnya Pancasila merupakan sumber

kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara . Sidoarjo : Drs.Supratman , MM .

nilai, azas, kerangka berpikir, orientasi dasar,

arah

dan

tujuan

dari

suatu

perubahan masyarakat Indonesia menuju kemajuan dan kehidupan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Jamli Edison A. dkk.Kewarganegaraan.2005 Krisna. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september. 2005. Kementrian komunikasi dan informatika RI (2011) . Pancasila, Negara Kesejahteraan , dan Ketahanan masyarakat . Jakarta : Direktorat jenderal informasi dan komunikasi Publik. Talcott Parsons, Social System. 2007 Tim MGMP Kewarganegaraan (2012) . Perilaku yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila . Sidoarjo : Dra.Hj.Umu Maria U.,M.Pd Tim MGMP Kewarganegaraan (2013) . Memahami dampak globalisasi dalam

Pusat Studi Sosial dan Kebijakan (PUSAKA) FISIP – Universitas Majalengka

180