Citra Diri Ditinjau dari ..... (Iandesi Andarwati) 1
CITRA DIRI DITINJAU DARI INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA JEJARING SOSIAL INSTAGRAM PADA SISWA KELAS XI SMA N 9 YOGYAKARTA SELF IMAGE BASED ON INTENSITY OF THE USE SOCIAL NETWORKING INSTAGRAM IN CLASS XI SMA N 9 YOGYAKARTA Oleh
: Iandesi Andarwati, Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil citra diri, profil intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram, dan hubungan antara intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian survei dan korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Instrumen yang digunakan adalah skala intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dan skala citra diri. Validitas instrumen dilakukan dengan validitas konstruk melalui uji ahli atau expert judgement, sedangkan reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan teknik prosentase dan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra diri siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta sebanyak 62 siswa (62%) memiliki citra diri pada kategori tinggi, dalam hal intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram sebanyak 76 siswa (76%) memiliki intensitas penggunaan instagram pada kategori tinggi serta terdapat hubungan positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta dengan koefisien korelasi sebesar 0,298 dan taraf signifikansi sebesar 0,03, artinya semakin tinggi intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram maka semakin tinggi citra diri dan sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram maka semakin rendah citra diri. Kata kunci: citra diri, intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram Abstract This study aims to determine the self-image in terms of the intensity of the use of social networking media instagram in class XI student of SMA 9 Yogyakarta. The approach used in this research is quantitative descriptive and correlational survey research type. Determination of the study subjects with proportional random sampling technique. Data collection techniques used were a questionnaire. The instrument used was a scale of intensity of the use of social networking media instagram and scale self-image. The validity of the instruments carried by the construct validity through expert testing or expert judgment, while the reliability of the instrument using Cronbach Alpha formula. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis by using percentage and product moment correlation technique. The results showed that the self-image of a class XI student of SMA 9 Yogyakarta as many as 62 students (62%) have a self-image in the high category, in terms of the intensity of the use of social networking media instagram many as 76 students (76%) had the intensity of use instagram at high category as well there is a positive and significant correlation between the intensity of use of social networking media instagram with self-image in a class XI student of SMA 9 Yogyakarta with a correlation coefficient of 0.298 and a significance level of 0.03, meaning that the higher the intensity of the use of social networking media instagram, the higher the self-image and conversely the lower the intensity of the use of social networking media instagram, the lower the self-image. Keywords: self image, intensity of using social networking instagram
2
E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun Ke-5 2016
daerah perkotaan 87% anak dan remaja
PENDAHULUAN Manusia
sebagai
sosial
menggunakan internet sedangkan di daerah
memerlukan sebuah komunikasi agar dapat
pedesaan hanya 13% anak dan remaja yang
memenuhi kebutuhannya untuk berinteraksi
menggunakan internet. Fasilitas Wi-Fi yang
dengan orang lain. Devito (Komang Sri dan
diberikan sekolah secara terbuka dan dapat
Yohanes Kartika, 2013: 1) membagi sifat
diakses
komunikasi dalam 2 jenis yaitu komunikasi
smarthphone yang tinggi menjadikan siswa
secara
selalu
langsung
Komunikasi
makhluk
dan
tidak
langsung
langsung.
merupakan
suatu
kapan
saja
bermain
instagram
serta
media
yang
sedang
penggunaan
sosial
terutama
populer
tanpa
aktivitas komunikasi yang dilakukan dengan
menyaring hal-hal yang baik dan buruk
saling bertatap muka tanpa menggunakan
sebagai
perantara
komunikasi
penggunaan media sosial yang baik untuk
secara tidak langsung merupakan suatu
membangun citra diri bagi siswa sangat perlu
aktivitas komunikasi yang dilakukan tanpa
untuk diketahui. Seperti yang diungkapkan
bertatap muka dan menggunakan perantara
oleh Keke Mahardika (2015: 2) bahwa
media seperti email, handphone, jejaring
penggunaan media sosial instagram tentu
sosial, dan yahoo messenger. Salah satu
membawa kemudahan bagi siswa untuk
komunikasi tidak langsung yang sedang
membangun komunikasi dan menampilkan
populer di kalangan remaja adalah adalah
dirinya kepada orang lain, akan tetapi
jejaring sosial instagram. Siswa kelas XI
instagram juga membawa dampak negatif
SMA
seperti
media,
Negeri
menggunakan
sedangkan
9
Yogyakarta
instagram
sebagai
juga media
komunikasi, narsisitik, dan mengembangkan citra diri.
akibatnya.
krisis
Pengetahuan
percaya
diri,
tentang
persaingan
kehidupan mewah, dan tidak mau menatap realita dan kenyataan. Berdasarkan
uraian
latar
belakang
Citra diri dapat dibangun oleh remaja
tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui
melaui internet atau media sosial. Remaja
citra diri siswa SMA N 9 Yogyakarta kelas XI
sudah tidak asing lagi dalam penggunaan
ditinjau dari intensitas penggunaan media
internet untuk bermain media sosial, terutama
sosial instagram. Penelitian ini juga berusaha
remaja di daerah perkotaan. Infrastruktur
untuk mengetahui bagaimana citra diri siswa
jaringan internet yang memadai serta fasilitas
apakah
yang dimiliki memudahkan remaja kota
sedang, rendah atau sangat rendah dan
dalam mengakses internet. Hal ini didukung
seberapa besar intensitas penggunaan media
oleh sebuah survey (Aditya, 2014: 2) yang
sosial instagram di kalangan siswa. Citra diri
menyebutkan bahwa ada kesenjangan digital
merupakan komponen dari bimbingan dan
antara anak perkotaan dan pedesaan. Di
tergolong
sangat
tinggi,
tinggi,
Citra Diri Ditinjau .... (Iandesi Andarwati)
3
konseling pribadi. Siswa diharapkan memiliki
Target/subjek penelitian ini adalah
citra diri yang positif sehingga kepribadian,
siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta kelas XI
kesehatan
SMA N 9 Yogyakarta. Sampel ditentukan
mental,
dan
komunikasi
interpersonal dapat terbentuk secara optimal. Pada penelitian ini peneliti membatasi
dengan teknik proportional random sampling hingga didapatkan sampel berjumlah 100
pada belum diketahuinya citra diri ditinjau
orang siswa.
dari intensitas penggunaan media jejaring
Prosedur Penelitian
sosial instagram pada siswa kelas XI SMA N
Peneliti
melaksanakan
penelitian
9 Yogyakarta. Pembatasan tersebut bertujuan
yang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi
untuk mengetahui profil citra diri dan profil
observasi
intensitas
serta
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
hubungan intensitas penggunaan instagram
proposal dan instrumen. Instrumen yang
dengan citra diri. Definisi operasional dari
digunakan berupa skala citra diri dan skala
citra diri adalah konsepsi atau penilaian
intensitas penggunaan media jejaring sosial
seseorang mengenai orang macam apakah
instagram. Instrumen digunakan setelah diuji
dirinya. Citra diri merupakan bagian dari
validitasnya oleh expert judgement dan
konsep
reliabilitasnya.
penggunaan
diri
yang
instagram
berkaitan
dengan
dan
wawancara
pra-penelitian.
Selanjutnya,
peneliti
penerimaan terhadap dirinya baik secara fisik,
melakukan pengambilan data pada sampel
psikologis, ataupun sosial. Citra diri terbentuk
yang
karena pengalaman masa lalu, lingkungan,
dianalisis menggunakan program SPSS for
baik keluarga, masyarakat atau pergaulan.
windows versi 16.0.
METODE PENELITIAN
Data, Instrumen dan Metode Pengumpulan
Jenis Penelitian
Data
telah
ditentukan.
Data
kemudian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
Pengumpulan data dilakukan dengan
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
menggunakan skala psikologi yaitu skala citra
survei dan korelasional.
diri
Waktu dan Tempat Penelitian
instagram
Penelitian ini dilakukan pada kelas XI
dan
skala yang
intensitas disusun
penggunaan oleh
peneliti
berdasarkan teori yang digunakan. Skala citra
di SMA N 9 Yogyakarta yang terletak di
diri
Jalan
Kota
instagram telah diuji oleh expert judgement
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
dan telah diujicobakan untuk mengetahui skor
Penelitian
validitas
Sagan,
ini
Gondokusuman,
dilaksanakan
Oktober 2015.
Target/Subjek Penelitian
pada
bulan
dan
skala
intensitas
dan
penggunaan
reliabilitasnya.
4
E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun Ke-5 2016
62% siswa dengan rentang skor berada pada
Teknik Analisis Data Penelitian
ini
dianalisis
dengan
skor 80-99. Siswa yang memiliki citra diri
menggunakan teknik prosentase dan teknik
dengan kategori sangat tinggi sebanyak 35%
korelasi product moment. Teknik prosentase
siswa dengan rentang skor
digunakan untuk mengetahui profil citra diri
sebanyak 3% siswa yang memiliki kategori
dan profil intensitas penggunaan instagram,
sedang dengan rentang skor 60-79, selain itu
sedangkan teknik korelasi product moment
tidak terdapat siswa yang memiliki citra diri
digunakan untuk mengetahui hubungan antara
dengan kategori rendah atau sangat rendah.
intensitas penggunaan instagram dengan citra
b. Intensitas Penggunaan Media Jejaring
diri.
100-136, dan
Sosial Instagram Berikut ini adalah hasil data dari intensitas
HASIL
PENELITIAN
DAN
penggunaan media jejaring sosial instagram.
PEMBAHASAN
Data
a. Citra Diri
pengkategorisasian dengan teknik prosentase.
Berikut ini adalah hasil data dari citra diri. Data
selanjutnya
dilakukan
Berikut
selanjutnya
hasil
dari
dilakukan
pengkategorisasian
intensitas penggunaan media jejaring sosial
pengkategorisasian dengan teknik prosentase.
instagram:
Berikut hasil dari pengkategorisasian data
Tabel 2. Kriteria Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media Jejaring Sosial Instagram Siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta Kelas XI Kriteria Variab Kateg Juml Presen Kategor el ori ah tase isasi Intensit 110 – Sanga 6 6% as 148 t Penggu Tingg naan i Media 88 – 109 Tingg 76 76% Jejaring i Sosial 66 – 87 Sedan 17 17% Instagra g m 44 – 65 Renda 1 1% h 22 – 43 Sanga 0 0% t Renda h Total 100 100%
citra diri: Tabel 1. Kriteria Kategorisasi Citra Diri Siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta kelas XI Kriteria Varia Kateg Juml Present Kategori bel ori ah ase sasi Citra 100 – Sangat 35 35% Diri 136 Tinggi 80 – 99 Tinggi 62 62% 60 – 79 Sedan 3 3% g 40 – 59 Renda 0 0% h 20 – 39 Sangat 0 0 Renda h Total 100 100% Berdasarkan data pada Tabel 1 maka dapat disimpulkan bahwa citra diri siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta secara umum berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak
Berdasarkan data pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan
Citra Diri Ditinjau .... (Iandesi Andarwati)
5
media jejaring sosial instagram pada siswa
yang artinya signifikan. Koefisien korelasi
kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta secara
(rxy) antara intensitas penggunaan media
umum berada pada kategori tinggi yaitu
jejaring sosial instagram dengan citra diri
sebanyak 76% siswa dengan rentang skor
sebesar 0,298 dengan taraf signifikansi 0,03
berada pada skor 88-109. Siswa yang
yang berarti hipotesis alternatif (Ha) berbunyi
memiliki intensitas sangat tinggi sebanyak 6%
terdapat
siswa dengan rentang skor 110-148, siswa
penggunaan media jejaring sosial instagram
yang memiliki intensitas sedang sebanyak
dengan citra diri pada siswa kelas XI SMA
17% dengan rentang skor 66-87, siswa
Negeri 9 Yogyakarta diterima.
dengan intensitas rendah sebanyak 1% dengan
hubungan
Besarnya
koefisien
antara
intensitas
korelasi
tersebut
rentang skor 44-65, dan tidak terdapat siswa
bersifat positif sehingga dapat diartikan
yang memiliki intensitas sangat rendah. Data
bahwa hubungan kedua variabel searah,
citra diri dan intensitas penggunaan media
searah artinya jika variabel X nilainya tinggi,
jejaring sosial tersebut diperoleh berdasarkan
maka variabel Y akan tinggi pula, dan
langkah-langkah pengkategorisasian dengan
sebaliknya jika variabel X bernilai rendah
bantuan program SPSS For Windows Seri
maka variabel Y juga akan bernilai rendah.
16.0.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
c. Hubungan
antara
Penggunaan
Media
Intensitas
Jejaring
Sosial
3. Koefisien Korelasi Intensitas Penggunaan Media Jejaring Sosial Instagram dan Citra Diri
Intensit
XI
SMA
Negeri
9
Yogyakarta.
Berdasarkan hal tersebut, semakin tinggi
Citr
instagram maka semakin tinggi pula citra diri
a
siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta,
as Insta Diri
as Insta
kelas
intensitas penggunaan media jejaring sosial
Correlations
Intensit Pearson Correlation
antara intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri pada siswa
Instagram dengan Citra Diri Tabel
terdapat hubungan yang positif dan signifikan
1
.298
demikian juga sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan media jejaring sosial
**
instagram maka semakin rendah pula citra diri Sig. (2-tailed) N
.003 100 100 .298
**
Citra
Pearson Correlation
1
Diri
Sig. (2-tailed)
.003
N
100 100
siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta. Besarnya sumbangan efektif dari variabel bebas (intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram) untuk variabel terikat (citra diri)
dapat
diketahui
dari
koefisien
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 3 di atas didapatkan tingkat signifikansi sebesar p (0,003) < 0,05
sumbangan efektif. Besarnya sumbangan
6 E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun Ke-5 2016
efektif setiap variabel bebas dapat dilihat pada
yang menunjukkan Koefisien korelasi (rxy)
tabel berikut ini.
antara intensitas penggunaan media jejaring
Tabel 4. Sumbangan Efektif Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat Measures of Association
R
Citra Diri * Intensitas Insta
0,298 dengan taraf signifikansi 0,03. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
Eta
R
sosial instagram dengan citra diri sebesar
Square
Squared Eta
d
maka dapat disimpulkan bahwa meningkatnya atau tingginya intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram diikuti dengan
.298
.089 .711
.505
meningkatnya citra diri atau dapat juga dikatakan
bahwa
tingginya
intensitas
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui
penggunaan media jejaring sosial instagram
bahwa koefisien determinasi (R2) intensitas
mempengaruhi citra diri siswa. Hubungan
penggunaan media jejaring sosial instagram
yang positif dan signifikan menujukkan
yaitu sebesar 0,089. Hasil tersebut dapat
bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan
dimaknai bahwa sumbangan efektif dari
media jejaring sosial instagram maka semakin
variabel intensitas penggunaan media jejaring
tinggi pula citra diri siswa kelas XI SMA
sosial instagram terhadap citra diri akademik
Negeri
sebesar 8,9% dengan demikian masih terdapat
sebaliknya
91,1% faktor lain yang mempengaruhi citra
penggunaan media jejaring sosial instagram
diri pada siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta.
maka semakin rendah pula citra diri siswa
Faktor-faktor
kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta.
lain
yang
kemungkinan
mempengaruhi citra diri akan dibahas lebih
9
Yogyakarta, semakin
demikian
rendah
juga
intensitas
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ilkido
lanjut dalam pembahasan hasil penelitian.
KOPACZ (2011: 304) yang berjudul “Say
d. Pembahasan
Lovely Things about Me so I Know I am Like
Pada bagian ini akan dibahas mengenai
That”. The Role of Positive Photo Comments
hasil penelitian yang telah diperoleh secara
Posted on Social Networking Websites in the
empirik. Hasil penelitian yang diperoleh
Development of The Self Image menunjukkan
menunjukkan
terdapat
hubungan
bahwa komentar yang positif terhadap foto
antara
intensitas
yang ditampilkan di jejaring sosial dapat
penggunaan media jejaring sosial instagram
meningkatkan dan mengembangkan citra diri
dengan citra diri pada siswa kelas XI SMA
dan harga diri pengguna jejaring sosial
Negeri 9 Yogyakarta, sehingga dapat ditarik
tersebut. Komentar positif merupakan salah
kesimpulan bahwa hipotesis alternatif (Ha)
satu hal yang dapat juga diukur untuk
dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan
mengetahui peningkatan citra diri pengguna
dengan hasil perhitungan analisis uji korelasi
jejaring sosial instagram, oleh karena itu
positif
dan
bahwa signifikan
Citra Diri Ditinjau .... (Iandesi Andarwati)
7
komentar positif dapat dijadikan variabel
diri dipengaruhi oleh faktor lain. Terdapat
dalam mengukur citra diri pengguna jejaring
beberapa faktor yang mempengaruhi citra diri
sosial instagram selain mengukur intensitas
seperti faktor komentar positif, persepsi,
penggunaannya. Pada penelitian ini komentar
keyakinan, komunikasi, teman-teman sebaya,
tidak dijadikan variabel tersendiri, tetapi ada
keadaan keluarga, sikap mendidik orang tua,
item-item yang mengukur pendapat atau
dan perkembangan sosial. Menurut Holden
komentar orang lain. Item tersebut merupakan
(2005: 91-95) citra diri merupakan jalinan
penjabaran dari aspek sosial untuk variabel
yang berupa hubungan atau pengaruh satu
citra diri.
sama lain terhadap persepsi, keyakinan, isi
Menurut Yanica (2014: 82) intensitas suatu
pikiran, komunikasi, perilaku dan keputusan.
kegiatan seseorang mempunyai hubungan
Selain dari pendapat Holden, faktor-faktor
yang erat dengan perasaan. Perasaan senang
lain yang dapat mempengaruhi citra diri
terhadap kegiatan yang akan dilakukan dapat
menurut Andi Mappiare (dalam Norma
mendorong
bersangkutan
Lulusiana, 2008: 10) adalah penampakan
melakukan kegiatan tersebut secara berulang-
menyeluruh seperti keadaan fisik, nama atau
ulang. Kesenangan siswa dalam bermain
panggilan, pakaian dan perhiasan, teman-
media sosial instagram yang tengah populer
teman sebaya, keadaan keluarga, situasi
memungkinkan
rumah tangga, sikap mendidik orang tua,
orang
yang
siswa
untuk
terus
memposting atau menampilkan foto-foto, saling bertukar, berkomentar, dan menyukai foto
yang
peneliti yang dominan adalah pergaulan dan
mendapatkan follower yang banyak, dan lain
perkembangan sosial karena siswa kelas XI
sebagainya.
tersebut
SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki skor
dan
tinggi pada aspek sosial dan terlihat menonjol
kepada
dari ketiga variabel citra diri (fisik, psikis,
pengguna instagram yang lain. Beberapa
sosial). Dalam aspek sosial terdapat indikator
pernyataan tersebut merupakan salah satu
siswa mampu menggambarkan, memahami,
alasan
menghubungkan
dan menerima pikiran serta perasaan orang
variabel berupa intensitas penggunaan media
lain, dan juga siswa mampu menggambarkan,
jejaring sosial instagram dengan citra diri.
memahami, dan menerima pengenalan, status,
Semua untuk
menampilkan
kegiatan membangun
citra
peneliti
bersaing
Hal tersebut dapat diperkirakan oleh
untuk
bertujuan
diunggah,
pergaulan, dan perkembangan sosial.
diri
untuk
siswa
Kontribusi intensitas penggunaan media
dan tanggapan yang didapatkan dari orang
jejaring sosial instagram terhadap citra diri
lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jersild
pada siswa kelas
XI SMA Negeri 9
(dalam Fristy, 2012:5) salah satu aspek citra
Yogyakarta yakni sebesar 8,9%, artinya
diri adalah social self yaitu pengenalan atau
persentase sisanya yakni sebesar 91,1% citra
tanggapan individu yang didapatkan dari
8 E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun Ke-5 2016
teman
atau
lingkungan
akan
penggunaan media jejaring sosial instagram
berpengaruh terhadap bagaimana individu
dengan citra diri yang memberikan hasil
tersebut
bahwa keduanya berkorelasi positif yaitu
memandang
Pernyataan
sosialnya
dirinya
tersebut
sendiri.
memberikan
apabila
intensitas
penggunaan
instagram
kemungkinan bahwa siswa kelas XI SMA
semakin tinggi maka citra diri juga semakin
Negeri 9 Yogyakarta memiliki pergaulan dan
tinggi
perkembangan sosial yang baik, sehingga
jejaring sosial semakin rendah maka citra diri
siswa mampu menerima aspek sosialnya
juga semakin rendah. Sisi positif dari temuan
dengan baik dan menyebabkan citra diri siswa
tersebut
berada pada kategori tinggi.
membangun citra dirinya melalui media
Berdasarkan
beberapa
intensitas
menunjukkan
penggunaan
bahwa
siswa
yang
jejaring sosial instagram. Hal tersebut sesuai
mempengaruhi citra diri tersebut maka citra
dengan pendapat Yudit Oktaria dan Appril
diri pengguna jejaring sosial instagram selain
Harefa (2011:3) bahwa kepopuleran situs
diukur melalui intensitas penggunaannya, ada
jejaring sosial dalam hal ini adalah instagram
hal lain yang dapat diukur untuk mengetahui
harus dipergunakan secara cerdas untuk
hubungan
membangun self image (citra diri) maupun
atau pengaruhnya
faktor
sebaliknya
penggunaan
jejaring sosial instagram terhadap citra diri
interaksi yang sehat.
seperti faktor komunikasi antar pribadi,
Instagram selain digunakan siswa untuk
keterbukaan diri, narsistic disorder, komentar
membangun citra diri, ada sisi lain yang
positif, persepsi,
keyakinan, komunikasi,
memungkinkan bahwa siswa membangun
teman-teman sebaya, keadaan keluarga, sikap
citra diri hanya terfokus dengan menggunakan
mendidik orang tua, dan perkembangan
instagram saja, padahal citra diri dapat
sosial. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan
dibangun tidak hanya melalui media jejaring
variabel yang dapat mengukur citra diri
sosial
pengguna jejaring sosial instagram selain
berpengaruh pada komunikasi antar pribadi.
faktor intensitas, karena seperti yang sudah
Komunikasi antar pribadi diperlukan remaja
disebutkan sebelumnya bahwa kemungkinan
guna menyesuaikan diri dengan lingkungan
ada responden yang intensitas penggunaan
sosialnya, dalam hal ini adalah lingkungan
media jejaring sosialnya rendah akan tetapi
sosial sekolah dan pertemanan. Komunikasi
memiliki citra diri yang tinggi.
antar pribadi siswa sangat dipengaruhi oleh
instagram.
Kemungkinan
tersebut
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
citra diri siswa. Citra diri yang berkaitan
citra diri siswa semakin tinggi dikarenakan
dengan penerimaan diri akan berpengaruh
intensitas penggunaan media jejaring sosial
dengan bagaimana siswa berkomunikasi di
instagramnya juga tinggi. Hal tersebut dapat
media jejaring sosial instagram. Apabila citra
dilihat pada hasil korelasi antara intensitas
diri
siswa
tinggi
maka
siswa
akan
Citra Diri Ditinjau .... (Iandesi Andarwati)
9
mengembangkan keakraban yang lebih baik,
diri dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor lain
sebaliknya apabila citra diri siswa rendah
tersebut bisa dipengaruhi oleh komunikasi
maka siswa akan mengembangkan rasa iri,
antar pribadi, keterbukaan diri, narsistic
pengekangan diri, serta terlalu berusaha
disorder,
menyenangkan hati orang lain. Hal tersebut
keyakinan, komunikasi, teman-teman sebaya,
sesuai dengan pendapat Holden (2005: 91-95)
keadaan keluarga, sikap mendidik orang tua,
yang menyebutkan bahwa Citra diri sangat
dan perkembangan sosial.
mempengaruhi cara seseorang berhubungan dan
berkomunikasi
dengan
positif,
persepsi,
Berdasarkan dari beberapa pemaparan
lain.
sebelumnya maka diperlukan upaya untuk
Hubungan seseorang dengan orang lain pada
membangun dan mengembangkan citra diri
dasarnya
dari
siswa tanpa tergantung atau terfokus pada
hubungan seseorang dengan dirinya sendiri.
penggunaan media jejaring sosial instagram
Penerimaan diri yang buruk bisa menjadi
saja. Guru Bimbingan dan Konseling dalam
penyebab tingkat kemandirian yang tidak
hal ini berperan penting untuk mengarahkan
sehat, kompetisi, rasa iri, pengekangan diri,
siswa
terlalu berusaha menyenangkan hati orang
instagramnya
lain,
sebaliknya
membangun dan mengembangkan citra diri,
penerimaan diri yang positif bisa membantu
bahwa citra diri yang baik sebenarnya bisa
mengembangkan keakraban yang lebih baik,
dibangun dengan komunikasi antar pribadi
keramahan
dan pergaulan yang baik dengan siapa saja,
merupakan
dan
perpanjangan
penyiksaan
dan
orang
komentar
diri,
kesuksesan
secara
menyeluruh.
yang
intensitas tinggi
penggunaan
dengan
tujuan
serta juga dapat dikembangkan dan dibangun
Dalam hal ini intensitas siswa dalam
melalui keterampilan sosial (social skill) dan
menggunakan jejaring sosial instagram yang
penyesuaian
tinggi dapat membentuk dan mengembangkan
Mulyaningtyas
citra diri siswa, tidak menutup kemungkinan
(2007:62)
bahwa siswa memberi tampilan citra diri yang
kemampuan
tinggi karena menggunakan instagram, maka
semakin penting ketika seseorang sudah
perlu dicari kembali bagaimana citra diri
menginjak masa remaja. Kegagalan remaja
siswa sebenarnya apabila tanpa menggunakan
dalam menguasai keterampilan-keterampilan
instagram.
sosial
Sesuai
dengan
hasil
dari
akan
diri. dan
Menurut Yusup
keterampilan
Purnomo
sosial
penyesuaian
diri
menyebabkan
dan menjadi
remaja
dengan
sulit
sumbangan efektif intensitas penggunaan
menyesuaikan
media jejaring sosial instagram terhadap citra
sekitarnya sehingga dapat menyebabkan rasa
diri pada siswa kelas XI SMA Negeri 9
rendah
Yogyakarta yakni sebesar 8,9%, artinya
cenderung berperilaku yang kurang normatif
persentase sisanya yakni sebesar 91,1% citra
(misalnya
diri,
diri
Renita
dikucilkan
asosial
dari
atau
lingkungan
pergaulan,
antisosial).
10 E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun Ke-5 2016
Guru Bimbingan dan Konseling juga dapat
menujukkan bahwa semakin tinggi intensitas
berperan memberikan bimbingan tentang
penggunaan media jejaring sosial instagram
bagaimana menggunakan instagram secara
maka semakin tinggi pula citra diri siswa
bijak agar tidak cenderung kecanduan dan
kelas
melalaikan tugas-tugas belajar, selain itu guru
demikian juga sebaliknya semakin rendah
Bimbingan dan Konseling dapat memberikan
intensitas penggunaan media jejaring sosial
layanan kepada siswa yang memiliki citra diri
instagram maka semakin rendah pula citra diri
rendah karena tidak menggunakan media
siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta.
jejaring
sosial
instagram
secara
intens.
XI
Citra
SMA
diri
Negeri
siswa
9
Yogyakarta,
pengguna
media
Layanan tersebut dapat berupa bimbingan
jejaring sosial instagram tergolong tinggi,
yang
yaitu sebanyak 62 siswa (62%) siswa berada
berbentuk
bimbingan
kelompok,
permainan, sosiodrama, konseling individual
pada
maupun konseling kelompok. Isi atau materi
menunjukkan bahwa siswa kelas XI SMA
dari
Negeri
layanan
tersebut
dapat
berupa
kategori
9
tinggi.
Hal
Yogyakarta
tersebut
mampu
penerimaan diri, meningkatkan keterampilan
menggambarkan, memahami, dan menerima
sosial, konsep diri, dan materi tentang self
aspek fisik, psikis, dan sosialnya dengan baik.
image atau citra diri itu sendiri.
Siswa yang memiliki citra diri tinggi berarti menghargai dirinya sendiri apa adanya baik
SIMPULAN DAN SARAN
fisik, psisik, atau sosial. Citra diri yang tinggi
Simpulan
akan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
membawa
kepada
kebahagiaan,
kesuksesan, dan kepuasan hidup.
citra diri ditinjau dari intensitas penggunaan
Intensitas penggunaan media jejaring
media jejaring sosial instagram pada siswa
sosial instagram siswa kelas XI SMA Negeri
kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta dapat
9 Yogyakarta tergolong tinggi, yaitu sebanyak
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
76 siswa (76%) siswa berada pada kategori
positif
intensitas
tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan media jejaring sosial instagram
siswa memiliki minat tinggi dan tujuan yang
dengan citra diri pada siswa kelas XI SMA
tetap dalam menggunakan instagram, minat
Negeri
dan tujuan tersebut seperti minat untuk
dan
9
signifikan
Yogyakarta.
antara
Hal
tersebut
ditunjukkan dengan hasil perhitungan analisis
berinteraksi
dengan
orang
lain
melalui
uji korelasi yang menunjukkan Koefisien
instagram, selain itu siswa juga merasa
korelasi (rxy) antara intensitas penggunaan
senang menggunakan instagram, tahu dan
media jejaring sosial instagram dengan citra
paham bagaimana cara menggunakan fitur,
diri sebesar 0,298 dengan taraf signifikansi
konten, serta aplikasi instagram, dan siswa
0,03. Hubungan yang positif dan signifikan
juga memiliki durasi dan frekuensi yang
Citra Diri Ditinjau .... (Iandesi Andarwati)
tinggi
dalam
penggunaan
11
instagram.
instagram tidak hanya untuk memposting
Berdasarkan durasi siswa kelas XI SMA
foto atau video pribadi, bisa untuk
Negeri 9 Yogyakarta tergolong ke dalam
mengikuti dan mencari informasi yang
medium user (pengguna sedang) yaitu siswa
bermanfaat,
yang menggunakan instagram antara 10 – 40
sebagainya.
jam setiap bulannya.
berwirausaha,
dan
lain
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti
Saran
selanjutnya
yang
tertarik
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian,
untuk meneliti citra diri dan intensitas
saran yang diajukan oleh peneliti adalah
penggunaan
sebagai berikut:
instagram, dapat memperhatikan faktor
1. Bagi Pihak Sekolah
lain seperti komunikasi antar pribadi,
media
jejaring
sosial
Kaitannya dengan hasil penelitian
keterbukaan diri (self disclosure), narsistic
yang diperoleh, diharapkan pihak sekolah
disorder, tingkat kecemasan apabila tidak
dalam hal ini kepala sekolah mengatur
menggunakan
kuota atau batasan wi-fi yang ada di
interpersonal, eksistensi diri, prokrastinasi
sekolah karena setiap kelas terhubung
akademik, cyber crime, peran lingkungan,
dengan wi-fi dan wi-fi bisa diakses kapan
percaya
saja dan di mana saja di setiap sudut
kecanduan
instagram,
sekolah.
pengembangan
subjek
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Guru
bimbingan
bisa
persaingan
diuji
komunikasi
kehidupan, persepsi,
penelitian, kembali
dan guna
konseling
pengembangan ilmu pengetahuan. Selain
mengoptimalkan
itu peneliti selanjutnya dapat menggunakan
perannya kembali untuk membimbing dan
metode kualitatif agar mendapatkan data
mengarahkan
bagaimana
yang lebih mendalam mengenai citra diri
menggunakan jejaring sosial instagram
ditinjau dari intensitas penggunaan media
secara bijak, mengembangkan citra diri
jejaring sosial instagram.
diharapkan
mampu
dan
hasilnya
diri,
instagram,
siswa
siswa untuk perkembangan optimal siswa, meningkatkan citra diri siswa yang masih
DAFTAR PUSTAKA
sedang atau rendah, dan membimbing
Aditya Panji. (2014). Hasil Survei Pemakaian Internet Remaja Indonesia. Artikel. Diaksesdarihttp://tekno.kompas.com/read/ 2014/02/19/1623250/Hasil.Survei.Pemaka ian.Internet.Remaja.Indonesia. Pada tanggal 20 Januari 2015, Jam 14.00 WIB.
membangun citra diri yang baik. 3. Bagi Siswa Siswa
diharapkan
selalu
mampu
mengontrol penggunaan jejaring sosial instagram, menggunakan instagram secara bijak dan apa adanya, memanfaatkan
Fristy. (2012). Citra Diri pada Remaja Putri yang Mengalami Kecenderungan Gangguan Body Dismorphic. Skripsi. Universitas Gunadarma.
12 E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun Ke-5 2016
Holden, Robert. (2005). Success Intelligence: Timeless Wisdom for a Maniac Society. (Terjemahan Yuliani Liputo). Bandung: Mizan Pustaka. Ilkido, KOPACZ. (2011). “Say Lovely Things about Me so I Know I am Like That”. The Role of Positive Photo Comments Posted on Social Networking Websites in the Development of The Self Image. Journal Acta Universitaties Sapientiae, Social Analysis; Vol 1, 2 (2011) 300306. Babes-Bolyai Universitiy, ClujNapoca, Romania. Keke Mahardika. (2015). Pengaruh Instagram terhadap Kehidupan Remaja. Artikel.Diaksesdarihttp://www.academia. edu/9797885/pengaruh_instagram_terha dap_kehidupan_remaja. Pada tanggal 17 Mei 2015, Jam 15.00 WIB. Komang Sri dan Yohanes Kartika. (2013). Perbedaan Intensitas Komunikasi Melalui Jejaring Sosial antara Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert pada Remaja. Jurnal Psikologi Udayana; Vol. 1, No.1, 106-115. Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Udayana. Diakses melalui http://download.portalgaruda.org. Norma Lulusiana. (2008). Hubungan antara Minat Membaca Majalah Remaja dengan Citra Diri Pada Remaja Putri. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Renita Mulyaningtyas dan Yusup Purnomo. (2007). Bimbingan dan Konseling untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Yanica Nur Latifa. (2014). Korelasi antara Kebutuhan Afiliasi dan Keterbukaan Diri dengan Intensitas Menggunakan Jejaring Sosial pada Siswa Kelas VII SMP N 15 Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yudit Oktaria dan Appril Harefa. (2011). Studi Literatur Keterbukaan Diri pada Remaja Pengguna Facebook.pdf. Diakses dari http://universitas gunadarma.ac.id. Pada tangggal 28 April 2015, Jam 12.00 WIB.