DEMOTIVASI, PENYEBAB DAN SOLUSI STRATEGI PENGEMBANGAN

Dalam MSDM motivasi itu dapat dijadikan tolok ukur akan keberhasilan atau kegagalan ... Makalah ini mencoba untuk mengukur tingkat motivasi karyawan...

11 downloads 465 Views 81KB Size
TUGAS AKHIR Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis Program : MSDA (Semester III) Dosen : Prof. Dr. Thahier Kasnawi SU

DEMOTIVASI, PENYEBAB DAN SOLUSI STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA AKADEMI MARITIM VETERAN MAKASSAR

HARRY KATUUK NPIM : 200901055

PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA MAKASSAR

2010

Daftar Isi halaman -

Lembar Judul

……………………………………………...

i

-

Daftar Isi

………………………………………………..……...

ii

A. Latar Belakang

…….………………………………..

1

B. Gambaran Umum AMI Veteran Makssar …………………

2

C. Metode Penelitian

………………………………………

5

………………………………………………

6

D. Analisis Data

E. Penyebab Demotivasi F. Kesimpulan

………………………………

6

………………………………………………

9

G. Penyampaian Hasil dan Tindak Lanjut (Solusi) ……….

10

ii

A. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan yang semakin lama semakin cepat akan mendorong organisasi yang bergelut dengan pendidikan untuk meningkatkan kinerja, meningkatkan kemampuan pengelolaan yang handal,

terpercaya

dan

akuntable

terhadap

stakeholder

yang

membutuhkannya. Untuk mencapai pendidikan yang diharapkan masyarakat maka kondisi sumber daya manusia harus mendapat perhatian utama untuk dikembangkan, dinilai, serta diukur sampai sejauhmana kinerja dan pelaksanaan

tugas

termotivasi

sedemikian

rupa

sehingga

tujuan

organisasi dapat tercapai sesuai visi, misi organisasi itu. Dalam teori manajemen sumber daya manusia dikatakan bahwa manusia itu mempunyai nilai-nilai strategis yang dapat diarahkan, dikembangkan dan dibina karena sumber daya itu adalah manusia. Apalagi

manusia

membedakannya

adalah dengan

mahkluk makhluk

bio-kultural, lain,

culture

sehingga

ia

ini

yang

mempunyai

personality (kepribadian) sebagai karakter yang dapat diamati dalam kesehariannya. Banyak pendekatan-pendekatan stratejik yang dapat dipakai untuk mempelajari

personality

dan

karakteristik

manusia.

Menurut

administration approach, manusia selalu cenderung untuk bekerjasama, dan idealnya kerjasama itu dilakukan dalam organisasi dalam konteks pencapaian hasil yang efisien, efektif dan produktif.

Dalam kaitan itu

maka bio-culture menjadi sangat penting untuk meredesign Manajemen By Culture (MBC) menggantikan Manajemen By Objective (MBO). MBC menurut

hemat

penulis

dapat

menjadi

faktor

penentu

terhadap

produktivitas kerja yang mengacu pada pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku. Namun demikian faktor lain yang juga ikut menentukan efisiensi, efektifitas dan produktivitas adalah adanya dorongan internal dalam diri masing-masing orang untuk melakukan aktivitasnya, karena apa saja 1

yang dilakukan manusia pasti ada tujuan, maksud atau sesuatu yang akan dicapai. Dorongan internal ini dikenal dengan “motivasi”. Dalam MSDM motivasi itu dapat dijadikan tolok ukur akan keberhasilan atau kegagalan organisasi

dalam

mengembangkan

dirinya,

apakah

kepribadian

(personality) yang dimiliki menunjang organisasi. Makalah ini mencoba untuk mengukur tingkat motivasi karyawan AMI Veteran Makassar dalam pengembangan organisasinya.

B. Gambaran Umum AMI Veteran Makassar AMI Veteran Makassar binaan Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma (YPTKD) Pusat Makassar saat ini mengelola 3 jurusan yaitu jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga (KPN), Jurusan Nautika dan Jurusan Teknika. Pada Tahun 2004 AMI Veteran mendapat pengakuan (approval) dari

Direktorat

menyelenggarakan

Jenderal program

Perhubungan kepelautan

dan

Laut

(DJPL)

pengakuan

dilanjutkan pada tahun 2010 ini sampai untuk lima tahun

untuk tersebut

ke depan.

Approval dari DJPL merupakan jalan masuk untuk mendapatkan ijasah kepelautan yaitu Ahli Nautika/Teknika Tingkat III (disingkat ANT/ATT-III). Sedangkan dalam pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX ijasah yang diterbitkan adalah Diploma III (Ahli Madya-A.Md). Ijasah kepelautan dijadikan pintu masuk untuk menjadi perwira di atas kapal, dengan jabatan Deck yaitu Nakhoda, Mualim I,II dan III. Sedangkan untuk jabatan Mesin yaitu Chief Engineer, atau Bas I,II dan III. Dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) AMI Veteran mendapat akreditasi B untuk ketiga jurusan dan berakhir masa berlakunya pada tahun 2011. Dalam rangka penjaminan mutu AMI Veteran Makassar juga telah mendapat pengakuan dari Dirjen Dikti sebagai PTS yang telah menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) mulai tahun 2010. 2

Kampus berlantai dua dan berlokasi di Jalan Nuri Baru Nomor 1 Makassar, Kecamatan Mariso, Kelurahan Tamarunang. Kampus mulai ditempati sejak tahun 2001, sebelumnya kampus berlokasi di Jalan Gunung Latimojong (mulai tahun 1962 sampai 2000). Data mahasiswa, dosen dan karyawan adalah sebagai berikut : Tabel 1 Jumlah Mahasiswa Baru Tahun 2005-2009

Tahun

Jurusan

Jumlah

KPN

Teknika

Nautika

2005

17

35

58

110

2006

21

68

56

145

2007

17

97

73

187

2008

26

148

89

263

2009

62

301

246

609

Sumber : BAAK AMI Veteran Makassar Tahun 2010.

Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa dari tahun ketahun jumlah mahasiswa baru secara signifikan mengalami kenaikan, sehingga mahasiswa aktif (yang masih mengikuti kuliah) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Jumlah Mahasiswa Aktif tahun 2005 – 2009 Tahun

Jurusan

Jumlah

KPN

Teknika

Nautika

2005

17 – 15 = 2

35 – 6 = 29

58 – 2 = 56

87

2006

21 – 20 = 1

68

56

125

2007

17 – 15 = 2

97

73

172

2008

26

148

89

263

2009

62

301

246

609

Jumlah

93

643

520

1.256

Sumber : BAAK AMI Veteran Makassar Tahun 2010.

3

Tabel 2 menunjukkan jumlah mahasiswa aktif sebanyak 1.256 mahasiswa. Sejumlah mahasiswa aktif tersebut diasuh oleh dosen sesuai Tabel 3 berikut : Tabel 3 Jumlah Dosen Pengajar Ijazah

Jumlah

Ijazah

Umum

Jumlah

Kepelautan

S1

46

ATT I / II

18

S2

23

ANT I / II

7

S3

1

-

-

Jumlah

70

Jumlah

25

Sumber : BAAK AMI Veteran Makassar Tahun 2010.

Dari data Tabel 3 dapat diketahui bahwa tenaga profesi sebagai tenaga pengajar berlatar belakang ijazah laut sebanyak 25 orang, jumlah ini apabila dibandingkan jumlah mahasiswa yang ada, maka pengajar profesi masih sangat dibutuhkan. Table 4 Jumlah Karyawan Ijazah

Jumlah

Umum

Ijazah

Jumlah

Kepelautan

SLTA

3

-

-

D3

5

ANT III

1

S1

17

ANT/ATT II

3

S2

5

ATT I

1

Jumlah

39

Jumlah

5

Sumber : BAAU AMI Veteran Makassar Tahun 2010.

4

C. Metode Penelitian 1. Penyebaran Kuesioner Pendekatan (metode) yang dipilih dalam penulisan ini adalah metode survei yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner khususnya kepada karyawan tetap. Dari sejumlah 39 orang karyawan maka kuesioner diberikan kepada : 1. Top Manajemen (Direktur) = 1 orang 2. Middle Manajemen = 3 orang 3. Lower Management = 3 orang 4. Staf = 2 orang Jumlah = 9 orang. Dipilih karyawan tetap dan bukan dosen karena karyawan inilah yang secara langsung terlibat dalam perencanaan kerja, pelaksanaan dan evaluasi. 2. Teknik Pengolahan Data Kuesioner (terlampir) yang diberikan kepada karyawan sebanyak 9 orang, setelah dijawab maka jawaban tersebut diolah sebagai berikut :

Responden Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5 Nomor 6 Nomor 7 Nomor 8 Nomor 9 Jumlah

Tabel 5 Tabulasi Pengolahan sebanyak 9 Kuesioner Jawaban Jumlah Ya Tidak 7 33 40 19 21 40 7 33 40 17 23 40 12 28 40 10 30 40 16 24 40 23 17 40 14 26 40 125 235 360 Ratas = 13,8 Ratas= 26,1 % = 34,72 % = 65,27

Sumber : Data diolah, 2010

5

D. Analisis Data Melihat mengatakan

hasil “ya”

pengolahan atas

data

maka

diperoleh

pertanyaan-pertanyaan

yang

34,72

%

diajukan.

Ini

menunjukkan bahwa terdapat demotivasi pada AMI Veteran Makassar, apabila acuan standar jawaban “Ya” adalah 8. Artinya angka di atas angka standar 8, organisasi itu telah mengalami demotivasi. E. Penyebab Demotivasi. Sebagai bahan untuk mengetahui posisi demotivasi, keseluruhan pertanyaan dikonversi ke dalam kategori-kategori yang dianggap ada hubungannya dengan teori yang pernah dikemukakan oleh para ahli. Untuk itu esensi yang terkandung dalam pertanyaan

dimasukkan

kedalam Teori-Teori berikut ini : Tabel 6 Rujukan Teori Teori

Konversi Nomor Pertanyaan

Pemenuhan Kebutuhan Berjenjang

8, 9, 13, 19, 21, 23, 27,

(Teori Maslow)

30, 34

1. 2. 3. 4. 5.

29,

Survival Needs Security Needs Social Needs Esteem Needs Self Actualization

Kebutuhan Nyata

2, 4, 5, 10, 12, 14, 15, 16, 17,

(Mc Clelland)

22, 24, 25, 31, 32, 33, 37, 38

1. Needs for Achievement 2. Needs for Power 3. Needs for Affiliation Kebutuhan Akan Harapan

1, 6, 20, 26, 28, 39, 40

(Teori Vroom) Kebutuhan Akan Keadilan (Stacy)

3, 7, 11, 18, 35, 36,

Sumber :Data diolah, 2010

6

Selanjutnya, untuk mengetahui penyebab demotivasi, berikut ini dijelaskan sebaran pertanyaan sebanyak 40 pertanyaan ditabulasi atas jawaban “ya” dan “tidak” Tabel 7 Jawaban responden No

Ya

Tdk

No

Ya

Tdk

No

Ya

Tdk No

Ya

Tdk

1

1

8

11

1

8

21

3

6

31

1

8

2

3

6

12

6

3

22

4

5

32

4

5

3

3

6

13

1

8

23

4

5

33

1

8

4

4

5

14

0

9

24

3

6

34

2

7

5

3

6

15

5

4

25

6

3

35

3

6

6

3

6

16

3

6

26

7

2

36

4

5

7

3

6

17

0

9

27

1

8

37

1

8

8

4

5

18

9

1

28

4

5

38

1

8

9

1

8

19

3

6

29

1

8

39

2

7

10

6

3

20

7

2

31

2

7

40

2

7

Sumber : Data diolah, 2010

Untuk menentukan akan adanya demotivasi, penulis hanya memilih jawaban “ya” yang melebihi angka 5, karena angka lima melebihi 50% pembagi jumlah responden 9 orang yang menjawab pertanyaan (9 : 2 = 4,5 dibulatkan 5) Untuk itu dapat diketahui jawaban responden yang cenderung demotivasi adalah :

1. Pertanyaan

Nomor 10

: Orang-orang telah menampilkan suatu

kemampuan yang tinggi untuk bekerja dengan baik sekarang nampaknya beralih ke tugas-tugas yang secara minimal dapat diterima dalam kualitas atau kuantitas. Jawaban Nomor 10 ini diperoleh skor ya = 6 tidak = 3.

7

Pada Tabel 6 jawaban Nomor 10 ini berada pada kerangka teori Mc Clelland

terutama pada kebutuhan untuk berprestasi. Hal ini

disebabkan karena mungkin pimpinan tidak memberikan penghargaan atas apa yang pernah dilakukan, mungkin karyawan menganggap berprestasi, tetapi bagi Pimpinan itu hanya pekerjaan biasa saja, rutinitas belaka. 2. Pertanyaan Nomor 12

:

Ada

kecenderungan

menurunnya

perhatian terhadap batas penundaan pelalaian tugas-tugas. Jawaban Nomor 12 ini diperoleh skor ya = 6 tidak = 3. Pada Tabel 6 diketahui bahwa Nomor 12 berada pada Teori Mc Cleland. Hampir sama dengan Nomor 10. Karyawan cenderung acuh tak acuh karena penundaan terhadap pekerjaan yang seharusnya telah selesai masih ditolerir untuk dilakukan dilain waktu.

3. Pertanyaan Nomor 18 :

Keterlambatan

cenderung

meningkat

dikalangan karyawan. Jawaban Nomor 18 ini diperoleh skor ya = 9

tidak = 1.

Tabel 6 menunjukkan bahwa Nomor 18 berada pada Teori Maslow. Pengamatan penulis hal ini sering terjadi karena pengaturan jam kerja tidak dilaksanakan dengan baik. Atau mungkin karena prestasi bukan menjadi ukuran dan pekerjaan hanya yang ringan-ringan saja sehingga fenomena keterlambatan terjadi.

4. Pertanyaan Nomor 20

: Ada keluhan yang tidak proporsional

tentang upah dan gaji Jawaban Nomor 20 ini diperoleh skor ya = 7 tidak = 2. Tabel 6 menununjukkan Nomor 20 ini berada pada Teori Harapan. 8

Karyawan berbuat sesuatu tentu ada harapannya. Kecenderungan akan harapan menyangkut upah atau gaji. Harapan disini tidak berimbang dengan pekerjaan yang ringan, terlambat lagi.

Atau

mungkin terbalik, karena gaji rendah maka pekerjaan juga dikerjakan sesedikit mungkin dan kalau terlambat adalah hal yang wajar karena gaji juga kecil. Namun, diorganisasi manapun hal ini lazim terjadi. 5. Pertanyaan Nomor 25 : Para karyawan menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang relative ringan / simple. Jawaban Nomor 25 ini diperoleh skor ya = 6 tidak = 3. Tabel 6 menunjukkan bahwa No. 25 berada pada Teori Mc Clelland. Rendahnya afiliasi terhadap pekerjaan menjadi faktor utama, dan ketidak mampuan mempengaruhi ikut juga menentukan demotivasi karyawan.

6. Pertanyaan Nomor 26 :

Para

karyawan

sering

membuat

perbandingan tentang bagaimana beruntungnya rekan-rekan dan kenalan mereka pada organisasi lain. Jawaban Nomor 26 ini diperoleh skor ya = 7

tidak = 2.

Tabel 6 menunjukkan Nomor 26 ini berada pada Teori Harapan. Karena mungkin penghasilan orang lain lebih besar dari karyawan, maka penghasilan itu menjadi perbandingan. Pengamatan penulis, gaji telah melebihi standar UMR, bahkan ada bonus secara rutin, pekerjaan relatif ringan/simpel sehingga berimbanglah. Namun, alangkah baiknya kinerja dipacu lebih baik lagi. F. Kesimpulan 1.

Telah terjadi demotivasi karyawan melalui 6 item pertanyaan.

2.

Perlu adanya apresiasi terhadap prestasi karyawan, mungkin bukan dalam bentuk imbalan materi, tetapi tutur sapa dan atensi dapat memberikan semangat untuk termotivasi lebih baik lagi. 9

3.

Pertanyaan Nomor 18 menyangkut keterlambatan harus menjadi perhatian Manajemen.

4.

Karena kategori yang menyangkut Teori Keadilan bukan merupakan pilihan responden di atas angka 5 maka masalah keadilan bukan merupakan esensi terjadinya demotivasi, walaupun ada responden yang memilih sebagai masalah yang perlu dipikirkan di masa yang akan datang.

G. Penyampaian Hasil dan Tindak Lanjut (Solusi) Sebelum tulisan ini disetor kepada dosen pembimbing mata kuliah, terlebih dahulu penulis menyampaikan hasil survey ini kepada Direktur AMI Veteran Makassar. Dan penulis mengemukakan akan adanya demotivasi di kalangan karyawan. Sebagai solusi, demotivasi tersebut akan dicarikan jalan keluarnya dan akan diminimalisir penyebabnya karena: 1. Jumlah Mahasiswa yang akan diterima poada Tahun 2010/2011 berkisar 700 an, sehingga memerlukan performance yang lebih baik untuk seluruh karyawan. 2. Adanya peluang dan tantangan akan kebutuhan tenaga pelaut dunia yang dengan

membutuhkan sekitar 71.000 perwira kapal sampai

tahun

2020,

sehingga

kekuatan

yang

ada

harus

dimaksimalkan sehingga AMI Veteran dapat ikut berpartisipasi dalam mengisi kebutuhan tenaga pelaut dunia. 3. AMI Veteran akan terapproval (diakui sebagai penyelenggara diklat kepelautan oleh IMO) untuk 5 tahun kedua (sampai Tahun 2015) sehingga memang memerlukan kinerja yang baik. Karena di Indonesia,

Perguruan Tinggi Swasta yang terapproval hanya 7

PTS. Dengan demikian daya saing di tingkat nasional memerlukan kinerja, semangat dan kebersamaan diantara karyawan, dan tentunya harus bersinergi dengan dosen, Mahasiswa sebagai pelanggan dan skakeholder sebagai mitra kerja.. 10

4. AMI Veteran Makassar telah terdaftar sebagai 100 Perguruan Tinggi terbaik dalam hal Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal. Ini harus diimplementasikan 5 tahun ke depan. 5. Memang membina Mahasiswa aktif sebanyak 1200-an setiap hari memerlukan keahliah dan keterampilan manajemen, terutama penerapan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) yang harus mengawal pemberlakuan Quality Standard System (QSS) yang telah diterapkan sejak tahun 2003. Dan terlepas dari semua kebijakan

yang

diterapkan,

yang

jelas

sivitas

akademika

membutuhkan pemantik motivasi untuk memacu pengembangan dan itu adalah tugas dan tanggung jawab manajerial AMI Veteran Makssar,

Makassar, 12 Juni 2010

11

1