DOWNLOAD 2.2.10.2013-09-12-2089-9033.PDF

Download Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). 9. Vol. 2, No. 2, Oktober 2013, ISSN : 2089-9033. PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI E- ...

0 downloads 326 Views 104KB Size
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

9

Vol. 2, No. 2, Oktober 2013, ISSN : 2089-9033

PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI E-VOTING Rahmad Abdillah1, Budi Rahardjo2, Rajesri Govindaraju3 1

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2,3 Institut Teknologi Bandung 1 Jl. H.R. Soebrantas 155 Pekanbaru-Riau 2,3 Jl. Ganesa No. 10 Bandung [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK Electronic voting atau e-voting adalah suatu metode pengalihan pemilihan dari manual menjadi lebih terkoordinir. Hal ini dilakukan dengan kombinasi dari hardware dan software. Pemilih akan berpartisipasi di dalam e-voting dengan syarat mereka tidak akan ditipu. Pemilih ingin mengetahui dan percaya bahwa proses tersebut dapat di pantau oleh masyarakat yang memiliki kemampuan untuk memahami bagaimana sistem dapat bekerja. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian Tsuma dan analisis structural equation modeling untuk menentukan bentuk model. Bentuk model diuji dengan 19 pengujian yaitu Chi-square atau p-value, GFI (Goodness of Fit Index), RMR (Root Mean Square Residual), RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) ECVI (Expected Cross-Validation Index), TLI/NNFI (Non-Normed Fit Index), NFI (Normed Fit Index), PNFI (Parsimony Normed Fit Index), AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), RFI (Relative Fit Index), CFI (Comparative Fit Index), AIC, CAIC, CN (Critical N), IFI(Incremental Fit Index), PGFI(Parsimony Goodness of Fit Index), NCP (Non-centrality Parameter), CMIN/Df dan SRMR (Standardized RMR). Kata kunci : e-voting, model dan structural equation modeling.

1. PENDAHULUAN Proses pemilihan seperti ketua alumni, kepala daerah, perwakilan rakyat bahkan presiden merupakan suatu wujud apresiasi orang, bagaimana mereka diatur didalam sebuah organisasi. Salah satu bentuk pemilihan di Indonesia yaitu pemilihan presiden. Pemilihan presiden pertama kali dilakukan tahun 1955. Berbagai peristiwa telah banyak terjadi pada pemilu di Indonesia, seperti tindakan penggelembungan surat suara. Penggelembungan surat suara tersebut mencapai ribuan, seperti rekap suara di KPU (Komisis Pemilihan Umum) Kecamatan Jailolo. Rekap surat suara tersebut

semula berjumlah 670, saat rekapitulasi pada tingkat provinsi berubah menjadi 1670 suara [1]. Banyak peneliti melakukan analisa tentang keberhasilan dalam mensukseskan suatu teknologi, misalnya e-voting. Penelitian Tsuma melakukan analisa terhadap dampak yang ditimbulkan dari penerapan teknologi e-voting terhadap partisipasi pemilih di Kenya dengan jumlah sampel 277 [2]. Menurut Tsuma, kecenderungan untuk memilih (propensity to vote) tidak memiliki dampak terhadap minat seseorang untuk menggunakan e-voting (intention to use). Tsuma juga menjelaskan kemudahan dalam akses (accessibility) dan kesesuaian (compatibility) tidak memberikan peningkatan terhadap kecenderungan untuk memilih (propensity to vote) dan minat seseorang untuk menggunakan e-voting (intention to use). Namun aspek kenyamanan (convenience) memiliki dampak terhadap minat seseorang untuk menggunakan evoting (intention to use). Penelitian Carter melakukan analisa terhadap dampak dari penerapan internet voting terhadap partisipasi pemilih dengan jumlah sampel 372 [3]. Carter mengatakan kemudahan dalam melakukan akses (accessibility) tidak memberikan dampak signifikan terhadap minat seseorang untuk menggunakan e-voting (intention to use). Namun kesesuaian (compatibility) memberikan dampak signifikan terhadap minat seseorang untuk menggunakan e-voting (intention to use). Identifikasi variabel penelitian meliputi: (1) Variabel provensity to vote dan intention to use diadopsi dari penelitian Tsuma. (2) Variabel political interest di adopsi dari penelitian Tsuma. Menurut Tsuma, Warga negara yang memiliki pengetahun dan peduli terhadap masalah yang terjadi dilingkungan sekitar maupun nasional, lebih memungkinkan untuk terjun langsung dan memberikan dampak terhadap politik daripada mereka yang tidak memiliki pengetahuan sama sekali. (3) Variabel political efficacy di adopsi dari penelitian Tsuma. Menurut Tsuma, political efficacy mengacu kepada keyakinan warga

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

10

Vol. 2, No. 2, Oktober 2013, ISSN : 2089-9033

(4)

(5)

(6)

(7)

terhadap kemampuan mereka untuk mempengaruhi sistem politik Variabel subjective political competence diadopsi dari penelitian Reichert. Subjective political competence merupakan sensasi atau perasaan suatu individu bahwa ia mampu memahami dan mengambil fakta, proses dan pengaruh dari politik [4]. Variabel convenience diadopsi dari penelitian Tsuma. Menurut Tsuma, convenience merupakan kemampuan seseorang dalam menerima layanan, bagaimana dan kapan saja ia inginkan. Variabel compatibility diadopsi dari penelitian Tsuma. Menurut Tsuma, individu cenderung akan mengadopsi suatu teknologi atau inovasi jika konsisten dengan pandangan individu terhadap nilai-nilai, pandangan, keyakinan dan adat istiadat. Technology belief diadopsi dari penelitian İrfan Emrah Kanat and Sevgi Özkan. Technology belief lebih cenderung kepada kemauan untuk yakin terhadap apa-apa yang terdapat didalam inovasi tersebut, baik hasilnya berupa positif atau negatif [5].

Batasan Masalah pada penelitian ini adalah: (1) Menggunakan model penelitian Tsuma, 2011 (Gambar 1). (2) Sampel penelitian berasal dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Riau dan Universitas Islam Riau. Kriteria sampel adalah civitas akademika berusia lebih besar dari 18 tahun, pernah mengikuti pemilihan umum presiden atau pemilihan kepada daerah. Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM), Theory Of Planned Behaviour (TPB) dan Diffusion of Innovation (DOI). Teknik analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dan Linear Structural Relations (LISREL) sebagai alat untuk penerapan analisa SEM tersebut. Dalam menemukan sebuah bentuk model yang sesuai dengan analisa model SEM dibutuhkan beberapa uji terhadap variabel penelitian seperti: uji validitas dan realibilitas.

Gambar 1. Model Penelitian

Pengurangan pada faktor politik yaitu Political mobilization, karena pada akademisi ada peraturan yang tidak mengijinkan untuk beraktivitas politik apalagi yang ada kaitannya dengan partai politik, seperti aturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS. Subjective political compentence adalah sensasi atau perasaan suatu individu bahwa ia mampu memahami dan mengambil fakta, proses dan pengaruh dari politik [4]. Penambahan pada faktor politik yaitu subjective political compentence akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap aktivitas politik terutama pada kecenderungan untuk memilih (provensity to vote). Pengurangan pada faktor teknologi yaitu accessibility, dikarenakan accessibility belum dapat menjadi ukuran untuk penerapan e-voting di Indonesia, sebab dipengaruhi oleh kendala pengadaan infrastruktur seperti mesin e-voting. Penambahan pada faktor teknologi yaitu technology belief, Menurut Tsuma, technology belief berkaitan dengan kesediaan individu ikut berpartisipasi dalam teknologi dengan harapan bahwa teknologi yang akan digunakan dapat diprediksi, diandalkan dan berguna bagi individu tersebut.

2. UJI PENILAIAN MODEL FIT Penilaian model fit berguna untuk menentukan apakah model dapat dikatakan fit atau masuk akal (plausible) dengan bahasa analisis SEM berdasarkan data yang ada. Hasil pengujian nilai model fit dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 2. Model akhir berdasarkan analisa SEM

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

11

Vol. 2, No. 2, Oktober 2013, ISSN : 2089-9033

Tabel 1. Hasil Pengujian Model Penelitian No 1 2 3 4

5

Ukuran Model Fit

Tingkatan Fit Yang Baik

Chi-square p-value GFI (Goodness of Fit Index) RMR (Root Mean Square Residual) RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation)

Nilai yang kecil, mendekati 0; p > 0,05 [6] ≥ 0,90 [7]

ECVI (Expected Validation Index)

Cross-

10 11

TLI/NNFI (Non-Normed Fit Index) NFI (Normed Fit Index) PNFI (Parsimony Normed Fit Index) AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) RFI (Relative Fit Index) CFI (Comparative Fit Index)

12

AIC

13

CAIC

14 15

CN (Critical N) IFI (Incremental Fit Index) PGFI(Parsimony Goodness of Fit Index)

6 7 8 9

16

17

NCP Parameter)

(Non-centrality

18

CMIN/Df

19

SRMR (Standardized RMR)

Hasil Model Final 271.38 (P = 0.00)

Penilaian Model Kurang Baik

0.91

Baik (Good Fit)

0.060

Baik (Good Fit)

0.042

Baik (Good Fit)

(ECVI) = 1.63; Saturated Model = 2.03; Independence Model = 22.83

Baik (Good Fit)

≥ 0,90 [11]

0.98

Baik (Good Fit)

> 0,90 [12]

0.95

Baik (Good Fit)

>0.5 [13]

0.75

Baik (Good Fit)

≥ 0,80 [14]

0.88

Baik (Good Fit)

> 0,90 [15] > 0,9 [16] Nilai yang mendekati AIC saturated atau lebih kecil dari independence model [17] Nilai yang mendekati CAIC saturated atau lebih kecil dari independence model [18] ≥ 200 [19] ≥ 0,90 [20]

0.94 0.98 Default Model = 403.80; Independence = 5683.65; Saturated= 506.00 Independence AIC = 5683.65; Default Model AIC = 405.55; Saturated AIC = 506.00 210.36 0.98

Baik (Good Fit) Baik (Good Fit)

≥0.50 [21]

0.65

Baik (Good Fit)

NCP mendekati nilai 0 [22]

(NCP) = 80.55; 90 Percent Confidence Interval for NCP = (41.48 ; 127.62)

< 0,08 [8] < 0.08 → good fit [9] Nilai yang mendekati ECVI saturated atau lebih kecil dari independence model [10]

≤ 2 Acceptable; ≤ 3 Marginal ; ≤ 5 Marginal [23] <0.08 ; SRMR = 0  Perfect Fit ; [24]

3. PENUTUP Pada Tabel 1 terlihat bahwa hanya ukuran model fit Chi-square (p-value) dan NCP (Non-centrality Parameter) yang memiliki ukuran kurang baik. Jadi secara keseluruhan pengujian dapat dikatakan model telah fit dengan lulus 17 pengujian. Saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai dasar framework untuk penelitian penerimaan teknologi untuk teknologi yang akan dibangun atau dikembangkan, terutama e-voting pada civitas akademika di universitas lainnya.

Baik (Good Fit)

Baik (Good Fit) Baik (Good Fit) Baik (Good Fit)

Kurang Baik

1.499

Baik (Good Fit)

0.044

Baik (Good Fit)

DAFTAR PUSTAKA [1] Henri Siagian. (2011, October) Media Indonesia. [Online]. http://www.mediaindonesia.com/read/2011/10/20/26 9668/284/1/Kecurangan-Pemilu-2009-TerusTerungkap [2] Clive Katiba Tsuma, "Information Communication Technology And Politics: A Synthesized Analysis Of The Impacts Of Information Technology On Voter Participation In Kenya," SOUTHERN UNIVERSITY A&M COLLEGE, Louisiana, Dissertation 2011.

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

12

Vol. 2, No. 2, Oktober 2013, ISSN : 2089-9033

[3] Lemuria D. Carter, "Political Participation in a Digital Age: An Integrated Perspective on the Impacts of the Internet on Voter Turnout ," Virginia Polytechnic Institute and State , USA, Dissertation 2006. [4] Frank Reichert, "Political Competences and Political Participation: On the Role of “Objective” Political Knowledge, Political Reasoning, and Subjective Political Competence in Early Adulthood ," Journal of Social Science Education, vol. 9, pp. 63–81, 2010. [5] İrfan Emrah Kanat and Sevgi Özkan, "Explaining Citizen Adoption Of Government To Citizen Services: A Model Based On Theory Of Planned Behaviour (TBP)," in European and Mediterranean Conference on Information Systems, Izmir, 2009, pp. 1-12. [6] Heshan Sun, "Sellers’ Trust and Continued Use of Online Marketplaces," journal of the association for information system, pp. 182-211, 2010. [7] Jing Fan and Pengzhu Zhang, "Study on EGovernment Information Misuse based on General Deterrence Theory," in Service Systems and Service Management (ICSSSM), 2011 8th International Conference, Tianjin, 2011, pp. 1-6. [8] Tang Jeung-tai E and Chiang Chihui, "Perceived innovativeness, perceived convenience and TAM: Effects on mobile knowledge management," in Third International Conference on Multimedia and Ubiquitous Engineering, Qingdao, 2009, pp. 413420. [9] Mei-Ying Wu, Han-Ping Chou, Yung-Chien Weng, and Yen-Han Huang, "A Study of Web 2.0 Website Usage Behavior Using TAM 2," IEEE Asia-Pacific Services Computing Conference, pp. 1477-1482, 2008. [10] Frank L Bartels, Ha Nam Khanh Giao, and Tim J Ohlenburg, "Asean Multinational Enterprises: A Structural Model Analysis of Strategic Coherence," ASEAN Economic Bulletin, vol. 23, no. 2, pp. 171191, Aug 2006. [11] Susan K. Lippert, "Investigating Postadoption Utilization An Examination Into the Role of Interorganizational and Technology Trust," IEEE TRANSACTIONS ON ENGINEERING MANAGEMENT, pp. 468-483, 2007. [12] Zhengchuan XU, Chenghong ZHANG, and Hong LING, "Examining User Acceptance of Mobile Services," in Wireless Communications, Networking and Mobile Computing, 2008. WiCOM '08. 4th International Conference, Dalian, 2008, pp. 1-4. [13] Ann Spjut, "EFFECTS OF SPIRITUALITY ON JOB SATISFACTION FOR CLINICAL LABORATORY SCIENCE PROFESSIONALS ," University of Phoenix, United Stated, Dissertation 2004. [14] Quan Sun, Chunlei Wang, and Hao Cao, "An Extended TAM for Analyzing Adoption Behavior of

Mobile Commerce," in Eighth International Conference on Mobile Business, Dalian, 2009, pp. 52-56. [15] Hyonsong Chong, "IS- MBNQA: A NEW FRAMEWORK FOR THE RELATIONSHIP BETWEEN INFORMATION SYSTEMS AND ORGANIZATIONAL QUALITY," United State, Dissertation 2003. [16] Cheng-Tsung Lu and Dauw-Song Zhu, "The Study on the Determinants of the Online Consumers’ Intention to Return," in 9th IEEE/ACIS International Conference on Computer and Information Science, Yamagata, 2010, pp. 289-294. [17] Michele Cranwell Schmidt and Jane M Kolodinsky, "MICROENTERPRISE DEVELOPMENT PROGRAM SUCCESS: A PATH ANALYSIS OF FACTORS THAT LEAD TO AND MEDIATE CLIENT SUCCESS," Journal of Developmental Entrepreneurship, pp. 47-69, 2007. [18] Imam Ghozali and Fuad, Structural Equation Modeling Teori, konsep dan aplikasi engan program lisrel 8.8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2008. [19] Qiong Wang, "ASYMMETRICAL BUYERSUPPLIER RELATIONSHIPS: THE ROLE OF PERCEIVED BENEVOLENCE," UNIVERSITY OF FLORIDA , United States, DISSERTATION 2007. [20] A´. Herrero Crespo, I. Rodrı ´guez del Bosque, and M.M. Garcı´a de los Salmones Sa´nchez, "The influence of perceived risk on Internet shopping behavior: a multidimensional perspective," Journal of Risk Research, pp. 259–277, 2009. [21] Wen-Yi Sit, Keng-Boon Ooi, Binshan Lin, and Alain Yee-Loong Chong, "TQM and customer satisfaction in Malaysia’s service sector," Industrial Management & Data Systems, pp. 957-975, 2009. [22] John Overby and Auychai Suvanujasiri, "A Second Order Confirmatory Factor Analysis Of A Leadership competency Model: An Empirical Study conducted in Thailand," Journal of Applied Business Research, pp. 1073-1084, 2012. [23] Zahra Tohidinia and Mohammad Mosakhani, "Knowledge sharing behaviour and its predictors," Industrial Management & Data Systems, pp. 611631, 2010. [24] Trevor E. Murray, "PEER REPORTING OF WORKPLACE DEVIANCE: THE ROLE OF ORGANIZATIONAL JUSTICE AND SOCIAL CONTINGENCY FACTORS," Touro University International, United Stated, Dissertation 2006.