ISSN : 2088-9321
Vol. 2, No.1, September 2012
AL A
- JURNAL T JURNAL TEKNIK SIPIL
JTS
TEKNIK -
I UN
V
IPIL - FAK S K I UL N K
S TA
JURNAL TEKNIK SIPIL
E
JURNAL TEKNIK SIPIL
ER U K SI T AS SYIAH
Vol. 2
No. 1
Halaman 1 -104
Banda Aceh September 2012
ISSN 2088-9321
Volume 2, Nomor 1, September 2012
ISSN 2088-9321
JURNAL TEKNIK SIPIL JurnalTeknikSipilUnsyiahmerupakanwadahbagiseluruhcivitasakademikadibidangkonstruksidan lingkunganmengembangkandanmenginformasikanperkembanganteknologidanpengetahuan. FrekuensiterbittigakalisetahunpadabulanSeptember,Januari,danMei.
DAFTAR ISI Hujan Efektif Untuk Padi Sawah Daerah Irigasi Krueng Aceh Dirwan, Uswatun Hasanah
1-12
Studi Efisiensi Irigasi Pada Petak Sawah Dalam Upaya Peningkatan Hasil Padi Di Daerah Irigasi Krueng Jreue Rahmi Putri Yanti, Alfiansyah Yulianur Bc, Maimun Rizalihadi
13-24
Penyebab Perubahan Desain Rumah Standar Oleh Konsumen (Studi Kasus: Perumahan Villa Citra Di Bumi Permata Lamnyong) Cut Mutiawati, Buraida
25-32
Kajian Resiko Pada Tahap Pra Bencana Untuk Penentuan Prioritas Proyek Konstruksi Saiful Husin, Nurul Malahayati, Aldalina Anggraini
33-44
Manajemen Penanganan Konstruksi Jalan Raya (Studi Kasus Jalan Syiah Kuala Banda Aceh) Afrizal , Sofyan M. Saleh, Noer Fadhly
45-54
Analisis Dampak Lalu - Lintas (Andalalin) Pada Jalan T.Umar Ditinjau Dari Tata Ruang Kota Banda Aceh Ayuza Jria Puspita, Mirza Irwansyah, Noerfadhly
55-66
Traffic Breakdown Mechanism Of Hidden Bottleneck: A Case Study Of U-Turn Section On An Arterial Road Sugiarto
67 - 76
Pengaruh Variasi Jumlah Agregat Pada Campuran Beton (Mix Design) Terhadap Kuat Tekan Beton Teuku Budi Aulia
77 - 88
Struktur Geologi yang Mempengaruhi Kebocoran Bendungan Embung Leubok, Montasik Aceh Besar Provinsi Aceh Gartika Setiya Nugraha
89 - 96
Hubungan Nilai California Bearing Ratio Dengan Indeks Plastisitas Tanah Desa Neuheun Aceh Besar Marwan, Devi Sundary
97 - 104
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
ISSN 2088-9321 pp. 89- 96
STRUKTUR GEOLOGI YANG MEMPENGARUHI KEBOCORAN BENDUNGAN EMBUNG LEUBOK, MONTASIK ACEH BESAR PROVINSI ACEH Gartika Setiya Nugraha1) 1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111, email:
[email protected] Abstract: Embung Leubok Dam is located in the village of Atong, Montasik District, Aceh. It was built in 1999 year and until 2008 years the Embung Leubok Dam is not yet in operation. Many factors could cause the dam is not in it working and one of them probably due to river water in the weir is not optimal. This may be related to a leak in the dam that may be affected by the structure of Earth Dams Embung Leubok. This is what underlies the researchers to conduct further studies. This study aimed to examine the geological structure and analyis affect Embung Leubok Dam leakage. The methode of this research was study and analysis of field. The research design using survey design field. The results indicate that the geological data processing: rocks found on Dams Embung Leubok consists of Sandstone Unit lempungan Unit, Sandstone, conglomeratic sandstone unit, agglomerates inserts Breccia Unit, Unit and Alluvial deposits. Geological structure of the region and is the dam inundation geological fault structure down. The results of this study it can be concluded that the leakage of water passing the dam can be made possible because of the rocks and fault structures permiabel that there are areas marinade dam. Keywords : dam, geological structure, Embung Leubok, fault structures. Abstrak: Bendungan Embung Leubok terletak di Desa Atong, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh di bangun sejak 1999 akan tetapi sampai tahun 2008 bendungan tersebut masih belum beroperasi. Banyak factor yang menyebabkan bendungan tersebut belum dapat di fungsikan dan salah satunya kemungkinan karena air sungai yang di bendung belum optimal. Hal ini mungkin berkaitan dengan adanya kebocoran pada bendungan yang mungkin dipengaruhi oleh struktur Geologi Bendungan Embung Leubok. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk melakukan kajian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengalisis struktur geologi yang mempengaruhi kebocoran bendungan Embung Leubok. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian dan analisis lapangan dengan rancangan penelitian menggunakan rancangan survey lapangan. Hasil pengolahan data geologi menunjukkan bahwa: batuan yang terdapat pada Bendungan Embung Leubok terdiri dari Satuan Batupasir lempungan, Satuan Batupasir, Satuan Batupasir Konglomeratan, Satuan Aglomerat sisipan Breksi, dan Satuan Endapan Aluvial. Struktur geologi yang terdapat di daerah genangan bendungan dan merupakan struktur geologi sesar turun. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kebocoran yang dapat meloloskan air bendungan dapat dimungkinkan karena faktor batuan yang permiabel dan struktur sesar yang terdapat didaerah rendaman bendungan. Kata kunci : bendungan, struktur geologi, Embung Leubok, struktur sesar
Lokasi Embung Leubok terletak di Desa
tempat dalam rangka mewujudkan rencana
Atong, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh
pembangunan Pesantren Terpadu “Tgk. Syeik
Besar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Empe Awe” seluas ± 100 Ha.
Daerah Irigasi Embung Leubok adalah salah
Bendungan embung leubok di bangun
satu daerah irigasi yang mempunyai potensi
sejak tahun 1999 akan tetapi sampai tahun
areal ± 515 Ha. Pengembangan daerah ini me-
2008 bendungan tersebut masih belum ber-
rupakan salah satu keinginan masyarakat se-
operasi. banyak faktor yang mungkin dapat
Volume 2, Nomor 1, September 2012
- 89
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
menyebabkan bendungan tersebut belum dapat di fungsikan. dan salah satunya kemungkinan karena air sungai yang di bendung belum optimal hal ini mungkin berkaitan dengan adanya kebocoran pada bendungan yang mungkin dipengaruhi oleh struktur geologi bendungan embung leubok. namun untuk membuktikan analisis tersebut membutuhkan kajian lebih lanjut dan hal inilah
yang
mendasari
peneliti
untuk
melakukan kajian mengenai struktur geologi yang mempengaruhi kebocoran bendungan
Gambar 1. Posisi Tektonik dan Peta Struktur Regional Sumatera pada saat ini (Sumber: Crow and Barber, 2005).
Secara geologis, Pulau Sumatera dilalui
Embung Leubok, Montasik Aceh Besar Provinsi Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengalisis struktur geologi
yang
mempengaruhi
kebocoran
bendungan Embung Leubok.
oleh sesar/patahan aktif Sesar Semangko yang memanjang dari Banda Aceh di utara hingga Lampung di selatan. Patahan ini diperkirakan bergeser sekitar 11 cm/tahun dan merupakan daerah rawan gempa dan longsor.
TINJAUAN PUSTAKA
Lokasi daerah penyelidikan merupakan daerah hasil pengendapan batuan Gunung api Lam Teuba yang terdiri dari batuan gunung api andesi hingga dasit, breksi berbatuapung, tuff, agromerat, aliran abu dan terdapat lapisan lahar (sumber: Bennett J.D, Dkk, Derektorat Geologi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung 1981). Sumatra merupakan bagian dari lempeng benua daratan Sunda (Cameron, 1984). Alas Samudera Hindia (lempeng samudera) seka-
Gambar 2. Pola Tektonik Utama Nanggroe Aceh Darussalam (Sumber: Crow and Barber, 2005)
rang lebih kurang bergerak ke utara, menyusup dibawah Jawa dan Sumatra (lempeng benua daratan Sunda) dengan kecepatan sekitar 6,5 cm/tahun (Huchon and Le Pichon 1984).
Khusus untuk Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, posisinya dihimpit oleh dua patahan besar, yakni Patahan Aceh dan Patahan Seulimum. Keduanya merupakan sesar/patahan aktif dan sesungguhnya Kota Banda Aceh dan Aceh Besar merupakan suatu
90 -
Volume 2, Nomor 1, September 2012
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
dataran hasil amblasan sejak Pliosen, mem-
METODE PENELITIAN
Metode dan rancangan penelitian yang
bentuk suatu graben. Aktivitas gempa di Aceh bukanlah suatu
digunakan adalah survey lapangan, yang
hal yang luar biasa, karena wilayahnya
meliputi tahapan: studi literature, kajian dan
memang terletak di jalur gempa. Berdasarkan
analisis
data sejarah gempa selama selama 30 tahun ini
lapangan (peta topografi dan peta geologi),
saja telah terjadi sekitar 100 kali gempa ber-
survei lapangan yang meliputi penentuan titik
skala sekitar 5 Skala Richter. Sebagian besar
lokasi dengan Global Positioning System
gempa-gempa tersebut berkedudukan di laut
(GPS),
sekitar Pulau Seumelue dan Bukit Barisan
struktur primer dan sekunder, dokumentasi,
berarah barat daya-timur laut dan menerus
dan pengolahan data lapangan (secara lengkap
sampai ke Laut Andaman dan Birma. Gempa
dapat dilihat pada gambar 5).
lapangan
deskripsi
mulai
dari
singkapan,
persiapan
penentuan
pada tanggal 26 Desember 2004 adalah gempa terbesar dengan skala 9.0 SR, yang pernah
Lokasi Penelitian
terjadi di daerah ini dengan pusat gempa
Wilayah penelitian terletak kurang lebih
berada sekitar 225 km di selatan Kota Banda
40 km dari Banda Aceh dan 5 km dari
Aceh.
Bandara. Daerah penyelidikan secara adminis-
Daerah penyelidikan terdapat di antara
tratif bagian dari Kecamatan Montasik,
zona lajur kerentanan dan resiko gempa bumi
Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh, tepat-
4 dan 5. Zona gempa bumi 4 memiliki
nya terletak di lokasi Embung Leubok di Desa
intensitas V MMI percepatan maksimum 10
Atong. Secara geografis daerah penyelidikan
gal (0,01g) kecepatan maksimum 2,46 cm/det
terletak pada koordinat : 95o 28.50’ BT s.d 95o
sedangkan zona gempa bumi 5 memiliki
29.75’ BT dan 5o 29.75’ LU s.d 5o 31.25’ LU.
intensitas IV MMI percepatan maksimum 10 gal (0,01g) kecepatan maksimum 1,2 cm/det.
Gambar 3. Peta Zona Kerentanan Bencana Geologi dan Resiko Gempa Bumi (Sumber: Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi 2009).
Gambar 4. Lokasi daerah penyelidikan Bendungan Embung Leubok.
Volume 2, Nomor 1, September 2012
- 91
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus-Oktober 2008.
Dataran Aluvial, Satuan Geomorfologi Dataran Landai, dan Satuan Geomorfologi Perbukitan. Secara umum daerah penyelidikan terdiri atas perbukitan yang hampir meliputi 90 %
Tahapan Penelitian
daerah penyelidikan dengan ketinggian antara mulai dari 50 m sampai 100 m diatas permukaan air laut. a. Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial terletak di sepanjang Sungai Krueng Leubok, yang merupakan hasil pengendapan sungai dengan kemiringan sudut lereng 0o sampai dengan 2o, cakupan satuan geomorfologi dataran aluvial 20% dari daerah penyelidikan.
Foto 1. Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial.
b. Satuan Geomorfologi Dataran Landai Satuan Geomorfologi Dataran Landai terletak setelah Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial yang terdiri dari jenis batuan yang lunak sehingga menghasilkan bentuk morfologi yang landai dengan kemiringan sudut lereng 2o sampai dengan 10o , cakupan satuan Gambar 5. Diagram Alur Tahapan Penelitian.
geomorfologi datarn aluvial 15 % dari daerah
HASIL DAN PEMBAHASAN
penyelidikan. Bentuk lembah sungai yang
Geomorfologi
umumnya berbentuk “V” dan “U”. Proses
Pengamatan morfologi daerah penelitian selain dilakukan secara langsung dilapangan
erosi dan pengendapan terjadi beriringan. Tahapan erosi sungai termasuk dewasa.
juga dilakukan pada peta topografi skala 1 : 2.000. Morfologi daerah penelitian dapat
c. Satuan Geomorfologi Perbukitan Satuan Geomorfologi Perbukitan yang
dibagi menjadi 3 bagian menurut klasifikasi Lobeck (1959) yaitu : Satuan Geomorfologi
meliputi sebagian besar dari daerah penyelidikan yaitu 65 % dari daerah penye-lidikan.
92 -
Volume 2, Nomor 1, September 2012
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
Satuan geomorfologi ini dicirikan oleh
Bentuk lembah sungai berbentuk “V” di-
morfologi yang agak terjal sampai terjal,
bagian hulu sungai dan ke hilir berbentuk sun-
lembah sungai sempit, gawir curam dengan
gainya “U”. Proses erosi lebih dominan
o
sudut lereng sekitar 10 – 30 . Bentuk lembah
dibandingkan proses sedimentasi, sehingga
sungai yang umumnya berbentuk “V” dan
tahapan erosi sungai termasuk tahapan muda.
o
dominan sungai pada satuan geomorfologi ini memiliki percepatan air yang tinggi. Proses erosi cukup tinggi dibandingkan proses pengendapan, proses sedimentasi mulai terlihat di hilir sungai. Tahapan erosi sungai termasuk
Stratigrafi Hasil pengamatan dan penyelidikan di lapangan daerah Bendungan Embung Leubok terbagi dalam 5
bagian kelompok batuan,
yaitu ;
tahapan muda dan dewasa.
a. Satuan Batupasir lempungan Kedudukan lapisan hampir tidak terlihat Foto 2. Satuan Geomorfologi Perbukitan, lokasi EM2 (N5o 30.754’; E95o 28.571’).
karena kondisi singkapan yang sudah agak lapuk dan yang dapat di ukur kedudukan lapisan di lokasi EL05 yaitu N170oE/16oE di
Foto 3. Satuan Geomorfologi Perbukitan, Lokasi EL 18 (N5o 30.689’; E95o 29.473’).
lokasi EL08, EL09, dan EL10 strike lapisan antara N241oE – N251oE dan kemiringan lapisan antara 30o – 39o ke arah barat. Ciri dari
d. Pola Aliran Sungai penyelidikan
satuan batuan ini adalah warna abu-abu s.d
tempat bendungan didirikan Sungai Kr.
abu-abu kehijauan, ukuran pasir halus s.d pasir
Leubok dan cabang-cabang sungai kecilnya
sedang, kekerasan kompak, fragmen mineral
berkembang pola arisan sungai sub dendritik.
mika dan quartz, semen lempung, permea-
Sungai
utama
daerah
bilitas buruk, dan terdapat cangkang moluska. b. Satuan Batupasir Satuan lapisan batupasir lapisannya hampir datar dan hampir tidak terlihat lapisannya, ini disebabkan batuan yang tersingkap sudah mengalami pelapukan yang kuat. Lapisan yang dapat di ukur kedudukan lapisannya pada lokasi EL33, EL34, dan EL34 dengan kedudukan lapisan N205oE/10oW . Ganbar 6. Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar bendungan Embung Leubok Provinsi Aceh (Sumber: Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi 2009).
Satuan lapisan batupasir ini memiliki ciriciri, warna abu-abu kekuningan sampai dengan coklat, ukuran butir pasir halus sampai
Volume 2, Nomor 1, September 2012
- 93
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
dengan pasir sedang, pemilahan sedang,
permeabilitas baik.
fragmen mineral quarsa dan mineral mafik,
Gambar 7. Peta Geologi Daerah Lokasi Embung Leubok terletak di Desa Atong, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
c. Satuan Batupasir Konglomeratan
ini terlihat di lapangan dengan bentuk morfo-
Satuan lapisan batupasir konglomeratan
logi tebing dan lereng yang curam. Satuan ini
lapisannya hampir datar dan kemiringannya
memperlihatkan bidang lapisan di beberapa
secara umum kearah barat daya (NW) dengan
tempat yaitu di lokasi EL03, EL20, dan EL21
besar kemiringan berkisar antara 60 sampai
dengan
0
o
lapisannya o
mampir
datar
satuan
lapisan
dengan 15 . Ciri-ciri satuan lapisan Batupasir
N181 E/26 W.
konglomeratan, warna abu sampai dengan
Aglomerat sisipan breksi, Agromerat ber-
coklat muda, kebundaran menyudut sampai
cirikan warna abu-abu tua, ukuran fragmen
dengan bundar tanggung, pemilahan buruk,
kerikil sampai dengan kerakal, kompak,
fragmen basalt, dasit.
fragmen basalt, dasit, dan mineral mafik,
Ciri-ciri
semen pasir dan tuff (pada lokasi EL20 dan d. Satuan Aglomerat sisipan Breksi
EL21) dan Breksi dicirikan berukuran kerikil
Satuan lapisan Aglomerat sisipan breksi 94 -
Volume 2, Nomor 1, September 2012
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
sampai dengan bongkah, warna abu-abu ke-
e. Satuan Endapan Aluvial
hijauan, kebundaran sangat menyudut sampai
Satuan lapisan Endapan Aluvial tersebar
dengan menyudut, fragmen Andesit, pemi-
di sepanjang aliran sungai Kr. Embung khu-
lahan sangat buruk, tidak ada orientasi lapisan
susnya ke arah hilir dimana proses sedimentasi
dan terdapat kekar (pada lokasi EL04, EL31
lebih dominan di bandingkan proses pengi-
dan EL32).
kisan atau erosi.
Foto 4. Terdapat empat sesar yang semuanya sesar turun yang dapat terlihat dari pergeseran lapisannya, lokasi EL 05 (N5o 30.636’; E95o 28.904’)
berada dibagian tengah daerah penyelidikan.
Struktur Struktur sesar yang berkembang di
Penarikan sesar geser mengiri ini di
daerah penyelidikan Bendungan Embung
ambil dari data pada lokasi EL03 terdapat
Lebok terdapat dua buah sesar yaitu sesar
cermin sesar yang memperlihatkan sesar geser
geser mengiri yang berada di sebelah kanan
dengan kedudukan bidang sesar N350oE/47oE
daerah penyelidikan dan sesar turun yang
dan N355oE/80oE. Data cermin sesar ke-
Volume 2, Nomor 1, September 2012
- 95
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
mudian dikaitkan dengan ada kelurusan tebing
Saran
di sekitarnya sampai pada tubuh bendungan
Harus ada kajian lebih lanjut ada tidak-
yang terjadi kerusakan akibat gempa 2004 di
nya kebocoran pada bendungan akibat sesar
saluran air bendungan, maka menyimpulkan
dan batuan permeable yang berada di kawasan
sesar geser mengiri dengan jurus arah sesar
daerah terendam bendungan Embung Leubok.
350o. Penarikan sesar menurun mengiri di ambil pada lokasi EL 05 (seperti terlihat pada
DAFTAR PUSTAKA
Bennett J.D, Dkk, 1981, Peta Geologi Lebar banda Aceh, Sumatera, Derek-
foto 3 dan 4) yang terdapat empat sesar turun
torat Geologi Pusat Penelitian dan
pada satu lokasi dan di lokasi EL13, EL14
Pengembangan Geologi, Ban-dung
yang banyak kekar juga bidang sesar. Data sesar di lokasi EL05 ada kemungkinan
Crow, M. J. and Barber, A. J, 2005, Structural
menerus sampai ke lokasi EL13 dan EL14
Geological
kemudian dilihat dari kelurusan tebing sekitar
map
of
Sumatra,
Society,
London,
Memoirs
dan perubahan morfologi maka mennyim-
Cameron N.R. dkk, 1984, Peta Geologi
pulkan sesar geser mengiri.
Lembar Banda Aceh, Sumatera, SIMPULAN DAN SARAN
Departemen
Simpulan
Energi, Bandung
Hasil pengolahan data geologi dapat di-
Pertambangan
dan
Departemen Energi Dan Sumber Daya
simpulkan :
Mineral, Badan Geologi (2009),
1.
Batuan yang terdapat pada lokasi
Zona Kerentanan Bencana Geologi
penelitian terdiri dari Satuan Batupasir
dan Resiko Gempa Bumi
lempungan, Satuan
http://atdr.tdmrc.org:8084/jspui/hand
Batupasir
Batupasir, Satuan
Konglomeratan,
Aglomerat sisipan Breksi, dan Satuan
2.
3.
le/123456789/3536?mode=full
Satuan
Hamilton, W (1979), Tectonics of the
Endapan Aluvial.
Indonesian
Struktur geologi terdapat di daerah
Survey Professional Paper, Volume
genangan bendungan dan merupakan
1078),
struktur geologi sesar turun
Document,
Kebocoran yang dapat meloloskan air
Printing Office Washington, D.C
(Geological
Superintendent U.S,
of
Government
bendungan dapat dimungkinkan karena
Huchon P and Le Pichon X, 1984, Sunda
faktor batuan yang permiabel dan
Strait and Central Sumatra Fault; J.
struktur sesar yang terdapat didaerah
Geol. 12 668–672.
rendaman bendungan.
96 -
The
region
Volume 2, Nomor 1, September 2012