EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS

Download Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan. Siste...

0 downloads 990 Views 4MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 0

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII-A SMP KANISIUS 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: REVITA ANDY HAPSARI NIM: 111414077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII-A SMP KANISIUS 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: REVITA ANDY HAPSARI NIM: 111414077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini khusus kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah membimbing dan mendengarkan segala doaku Bapak Siman Sugiono & Ibu Njoo Tang Siang yang telah merawat dan mendidikku dengan penuh cinta dan kasih sayang

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 September 2015 Penulis

Revita Andy Hapsari

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Nama

: Revita Andy Hapsari

Nomor Mahasiswa : 111414077 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 3 September 2015 Yang menyatakan

Revita Andy Hapsari vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Skripsi Revita Andy Hapsari Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel, serta mengetahui tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang dilakukan. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta yang berjumlah 25 siswa. Instrumen dalam penelitian ini meliputi lembar pengamatan keaktifan siswa, lembar kuisioner tanggapan siswa dan tes hasil belajar siswa. Validitas isi diperoleh melalui uji pakar sedangkan validitas butir soal dan realiabilitas dengan melakukan uji coba instrumen. Butir soal yang tidak valid kemudian direvisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dari hasil belajar siswa tergolong dalam kategori sangat rendah. Keaktifan siswa, efektivitasnya tergolong dalam kategori cukup dan jika dilihat keaktifan dari aspek keterlibatan siswa juga tergolong dalam kategori cukup. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel secara umum baik. Indikator 1 mengenai memahami isi pelajaran mencapai 70%, indikator 2 mengenai memberi kepuasan atas pengetahuan baru mencapai 71%, indikator 3 mengenai meningkatkan aktivitas pembelajaran mencapai 67%, indikator 4 mengenai meningkatkan minat siswa untuk belajar mencapai 76% dan indikator 5 mengenai meningkatkan rasa tanggung jawab mencapai 80%. Secara keseluruhan, 58,3% dari jawaban siswa dapat menerima dan terbantu dengan penggunaan pembelajaran berbasis masalah.

Kata-kata kunci : Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah, Hasil Belajar, Keaktifan, Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT The Effectiveness of Mathematics Problem Based Learning on The Topic of Systems of Linear Equations in Two Variables In Class VIII-A of SMP Kanisius1 Surakarta Academic Year 2014/2015 Thesis Revita Andy Hapsari Sanata Dharma University 2015 This study aims to determine the effectiveness of problem-based learning method towards the learning outcomes and the students’ activity towards the learning mathematics on the topic of systems of linear equations of two variables, as well as to determine the response of students to teaching methods done. This study was classified into descriptive qualitative and quantitative research. The experiment was conducted in the second semester of the academic year 2014/2015 with the subject of two variable systems of linear equations. The research subject were the students of class VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta, which consisted of 25 students. The instruments in this study included the observational student activity sheets, the students’ responses questionnaire sheet and the students' achievement test. The content validity was obtained through the expert testing, while the validity of the items and reliability was obtained through the test instruments. The invalid items were subsequently revised. The results showed that the study of mathematics by problem-based learning method on the subject of the system of linear equations of two variables in the result of students learning were categorized in the very low category. The effectiveness was classified in the enough category and when seen the activeness of the students involvement aspect was also classified in the enough category. In general, the response of the students to the problem-based learning in the subject of mathematics learning system of linear equations in two variables was good. The first indicator on understanding the content reached 70%, the second indicator on gives satisfaction on the new knowledge reached 71%, the third indicator on improving learning activities reached 67%, the fourth indicator on increasing student interest in learning reached 76% and the fifth indicator on increasing the sense of responsibility replied reached 80%. The conclution was 58,3% of students’ could help by using problem-based learning. Key words : Problem Based Learning in Mathematics, Result of Learning, Activeness, Systems of Linear Equations in Two Variables.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan berkat dan rahmatNya kepada kita semua. Serta atas petunjuk dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, selain itu diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terima kasih kepada : 1.

Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika.

2.

Bapak Drs. Thomas Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan segala bantuan, saran dan nasehatnya.

3.

Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan.

4.

Bapak Drs. H. Supriyanta selaku kepala sekolah SMP Kanisius 1 Surakarta dan Ibu Anastasia Retno Adiati, S.Pd. selaku guru matematika SMP Kanisius 1 Surakarta.

5.

Siswa kelas VIII-A dan VIII-B SMP Kanisius 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 yang telah mendukung pelaksanaan penelitian. ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6.

Bapakku Siman Sugiono dan ibuku Njoo Tang Siang terima kasih atas segala dukungan, motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

7.

Terima kasih Hilarius Andhika Heru atas perhatian, doa, dan semangat selama penyusunan skripsi ini.

8.

Teman-teman dan sahabatku: Melati Widya Prasanti, Natalia Merry Dellani, Indah Pertiwi Manurung, Rosalia Oktavin, Maria Kristin dan Monika Widya Prawestri atas kebersamaan, dukungan, semangat, doa dan hiburan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9.

Teman-teman seperjuangan dalam menyusun skripsi: Verseveranda Seruni, Jevi, Yanti, Maria Kristin, Indah Manurung, dan teman-teman di Pendidikan Matematika 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala motivasi, saran dan semangat yang selalu diberikan sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis terbuka terhadap saran dan kritik demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna untuk perkembangan pendidikan dan bagi para pembaca. Yogyakarta, 3 September 2015 Penulis

Revita Andy Hapsari x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................. vi ABSTRAK .................................................................................................................. vii ABSTRACT ................................................................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi DAFTAR TABEL....................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah ................................................................................................ 6 D. Rumusan Masalah .................................................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian...................................................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian.....................................................................................................8 G. Penjelasan Istilah......................................................................................................9 F. Sistematika Penulisan..............................................................................................10 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pembelajaran Berbasis Masalah ......................................................................... 12 2. Keaktifan ............................................................................................................ 17

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Hasil Belajar dan Pengukuran Hasil Belajar ...................................................... 20 4. Efektivitas .......................................................................................................... 22 5. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ............................................................. 23 6. Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ...................................................................................................... 32 B. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 37 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 37 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................................. 38 D. Variabel Penelitian.................................................................................................. 38 E. Bentuk Data ............................................................................................................ 39 F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pembelajaran ...................................................................................... 40 2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................. 43 G. Validasi Instrumen .................................................................................................. 47 H. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 48 I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ......................................................... 49 2. Analisis Data Hasil Belajar ................................................................................. 51 3. Analisis Data Observasi Keaktifan Siswa ........................................................... 53 4. Analisis Data Kuisioner Tanggapan Siswa.......................................................... 54 J. Rencana Penelitian 1. Persiapan Penelitian ............................................................................................ 55 2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 57 3. Mengolah Data .................................................................................................... 58

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian 1. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................................. 60 2. Tes Hasil Belajar ................................................................................................ 67 3. Kuisioner Tanggapan Siswa ............................................................................... 67 B. Uji Coba Instrumen Hasil Belajar 1. Data Uji Coba Hasil Belajar ............................................................................... 68 2. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ............................................... 69 C. Tabulasi Data 1. Data Hasil Belajar ............................................................................................. 74 2. Data Keaktifan Siswa ........................................................................................ 75 3. Data Kuisioner Tanggapan Siswa ..................................................................... 80 D. Analisis Data 1. Analisis Pembelajaran ....................................................................................... 86 2. Analisis Hasil Belajar Siswa ............................................................................. 89 3. Analisis Keaktifan Siswa .................................................................................. 92 4. Analisis Kuisioner Tanggapan Siswa ................................................................ 97 E. Pembahasan 1. Hasil Belajar .................................................................................................... 100 2. Keaktifan Siswa .............................................................................................. 101 3. Kuisioner Tanggapan Siswa ............................................................................ 104 F. Kelemahan Penelitian ........................................................................................... 104 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................................... 105 B. Saran ..................................................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 107 LAMPIRAN ............................................................................................................. 109

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................................... 14 Tabel 2.2 Tabel Penyelesaian ...................................................................................... 26 Tabel 2.3 Kisi-kisi Masalah......................................................................................... 33 Tabel 3.1 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator ........................................... 40 Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar .......................................................................... 44 Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Keaktifan Siswa ........................................................... 44 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuisioner Tanggapan Siswa ......................................................... 47 Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar ............................................................... 52 Tabel 3.6 Kriteria Hasil Belajar .................................................................................. 52 Tabel 3.7 Kriteria Hasil Belajar Secara Kualitatif ...................................................... 53 Tabel 3.8 Distribusi Keaktifan Siswa .......................................................................... 53 Tabel 3.9 Kriteria Keaktifan Siswa ............................................................................. 53 Tabel 3.10 Distribusi Kuisioner .................................................................................. 54 Tabel 4.1 Rangkaian Pengumpulan Data .................................................................... 59 Tabel 4.2 Data Hasil Uji Coba .................................................................................... 68 Tabel 4.3 Perhitungan Validitas Butir Soal ................................................................. 69 Tabel 4.4 Skor Butir Soal × Jumlah Total ................................................................... 70 Tabel 4.5 Hasil Kuadrat Skor Butir Soal ..................................................................... 71 Tabel 4.6 Kriteria Hasil Belajar .................................................................................. 71 Tabel 4.7 Koefisien Korelasi ....................................................................................... 71

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.8 Perhitungan Reliabilitas Butir Soal ............................................................. 72 Tabel 4.9 Perbaikan Soal ............................................................................................. 74 Tabel 4.10 Data Hasil Belajar ..................................................................................... 75 Tabel 4.11 Data Observasi Keaktifan Pertemuan Pertama.......................................... 76 Tabel 4.12 Data Observasi Keaktifan Pertemuan Kedua ............................................ 77 Tabel 4.13 Data Observasi Keaktifan Pertemuan Ketiga ............................................ 80 Tabel 4.14 Data Kuisioner Tanggapan Siswa.............................................................. 80 Tabel 4.15 Hasil Kuisioner Tanggapan Siswa ............................................................. 84 Tabel 4.16 Persentase Skor dan Kriteria Hasil Belajar ............................................... 90 Tabel 4.17 Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa ................................................... 91 Tabel 4.18 Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa Secara Kualitatif ....................... 92 Tabel 4.19 Data Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama ................................................ 93 Tabel 4.20 Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama .......................................... 93 Tabel 4.21 Data Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua .................................................. 94 Tabel 4.22 Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua ............................................. 95 Tabel 4.23 Data Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga .................................................. 96 Tabel 4.24 Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga ............................................. 97 Tabel 4.25 Analisis Kuisioner Tanggapan Siswa ........................................................ 98 Tabel 4.26 Hasil Keaktifan Siswa Tiga Pertemuan ................................................... 100 Tabel 4.27 Persentase Kriteria Keaktifan Siswa ....................................................... 103 Tabel 4.28 Persentase Kriteria Keaktifan Aspek Keterlibatan Siswa ....................... 103

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Grafik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0......................................................................... 25 Gambar 2.2 Dua Garis Berpotongan .......................................................................... 28 Gambar 2.3 Dua Garis Berhimpit .............................................................................. 28 Gambar 2.4 Dua Garis Sejajar ................................................................................... 29

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A Lampiran A1. Surat Ijin Melakukan Penelitian ........................................................ 110 Lampiran A2. Perhitungan Validitas Butir Soal ....................................................... 111 Lampiran A3. RPP .................................................................................................... 118 Lampiran A4. Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 132 Lampiran A5. Instrumen Hasil Belajar ..................................................................... 134 Lampiran A6. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar ...................................................... 136 LAMPIRAN B Lampiran B1. Contoh Jawaban LKS ........................................................................ 141 Lampiran B2. Contoh Jawaban Tes Hasil Belajar..................................................... 142 Lampiran B3. Contoh Hasil Observasi Keaktifan Siswa .......................................... 145 Lampiran B4. Contoh Hasil Angket ......................................................................... 146 Lampiran B5. Foto-foto Penelitian ........................................................................... 148

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Matematika merupakan suatu bidang ilmu yang diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat perkuliahan. Matematika juga merupakan dasar ilmu yang lain, sehingga keberadaannya penting. Banyak manfaat yang bisa didapat dari menguasai matematika karena matematika sangat berguna dalam membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang “tidak menyukai” matematika karena matematika dianggap sebagai ilmu yang abstrak sehingga menyebabkan matematika susah untuk dimengerti. Hal tersebut juga menyebabkan hasil belajar dalam matematika masih sangat rendah. Berdasarkan pengalaman yang dialami peneliti saat mengikuti program pengalaman lapangan di SMP Budya Wacana Yogyakarta, siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran matematika. Para siswa hanya sekedar menerima materi yang disampaikan oleh guru mata pelajaran, selain itu dalam satu kelas hanya beberapa siswa yang berani aktif untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran baru yang dapat membangun keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika agar matematika dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan. Banyak model pembelajaran telah ada tetapi dalam kenyataannya banyak guru yang masih 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

menggunakan pembelajaran konvensional di mana semua materi yang dipelajari berpusat pada guru sehingga siswa tidak mempunyai kesempatan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Berbagai upaya diperlukan untuk meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Salah satu upaya tersebut dengan mempersiapkan pembelajaran menarik yang dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dan berani untuk menanyakan hal yang kurang dimengerti, selain itu siswa juga berani dalam mengemukakan pendapatnya sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Pembelajaran yang akan disajikan harus benar-benar dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan ketidakminatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu model yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis masalah dapat mengajak siswa untuk bersama-sama mengidentifikasi suatu permasalahan yang diberikan dan juga mencari pemecahan dari masalah tersebut. Selain itu dengan model pembelajaran berbasis masalah, guru dapat menyajikan suatu permasalahan nyata yang ada di kehidupan siswa sehingga dapat mempermudah siswa dalam membayangkan pemecahan masalah yang disajikan tersebut. Selain dapat mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran, model ini juga dapat mengajak siswa untuk berpikir kritis dan lebih kreatif dalam menanggapi permasalahan yang disajikan. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di kelas VIII-A dan VIII-B SMP Kanisius 1 Surakarta, peneliti melihat bahwa pembelajaran yang berlangsung sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

cukup baik. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.Guru berusaha untuk mengajak siswanya aktif dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan, selain itu pada saat pembelajaran di kelas selalu berkeliling untuk membimbing siswanya. Saat proses pembelajaran, guru juga memberikan latihan soal yang bertujuan agar para siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Namun yang terjadi, ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan latihan soal yang diberikan. Kondisi tersebut terlihat pada saat diberikan latihan soal,siswa berbincang dengan teman sebangkunya tanpa memperhatikan soal yang telah diberikan. Selain itu, ada siswa kurang antusias dalam pembelajaran di kelas yang terlihat dari siswa-siswa tertentu yang aktif selama proses pembelajaran. Selain itu selama proses pembelajaran, jarang terlihat siswa mau untuk bertanya pada guru tentang hal yang belum dipahami sehingga sulit untuk dapat mengetahui apakah siswa tersebut sudah memahami penjelasan guru. Keaktifan siswa sangat diperlukan pada saat pembelajaran karena tingat keaktifan siswa dalam suatu proses pembelajaran merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri. Segala keaktifan siswa pada proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pencapaian dari tujuan pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melakukan wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMP Kanisius 1 Surakarta pada tanggal 7 Februari 2015, terlihat bahwa hasil belajar dalam matematika sangat rendah karena ketertarikan siswa terhadap matematika yang juga rendah. Kurangnya minat siswa terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

matematika tersebut disebabkan oleh cara penyampaian materi yang monoton sehingga pembelajaran yang disajikan tidak menarik. Selain itu, kemampuan siswa yang beragam juga menyebabkan tingkat pemahaman siswa juga beragam. Siswa yang mempunyai kemampuan menyerap materi yang disampaikan dengan cepat dapat mengikuti dan memahami materi yang disampaikan oleh guru tetapi sebaliknya siswa yang berkemampuan kurang mengalami kesulitan dalam memahai materi sehingga terdapat jurang pemisah yang lebar dalam hal pencapaian hasil belajar. Beberapa usaha yang telah dilakukan oleh guru matematika untuk membuat pembelajaran yang lebih menarik agar siswa dapat terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran, misalnya dengan mengajak siswa untuk berdiskusi, penggunaan metode STAD. Guru masih mengalami banyak kesulitan karena metode pembelajaran yang digunakan hanya sebatas pada hasil belajar siswa yang berupa nilai tetapi hasil yang dicapai belum maksimal. Model pembelajaran berbasis masalah dipilih dalam penelitian ini didasarkan pada salah satu hasil penelitian sebelumnya yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIII SMPN Purworejo”. Penelitian tersebut membahas tentang keefektifan model pembelajaran yang dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa. Karakteristik subyek pada penelitian sebelumnya mempunyai kesamaan dengan subyek penelitian yang akan dilakukan di mana siswa mempunyai hasil belajar yang rendah serta siswa sangat pasif pada saat mengikuti pembelajaran. Hasil penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan

keaktifan dengan tergolong kriteria sangat baik dan baiknya

mencapai 85%, sedangkan untuk hasil belajarnya mencapai 50%. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dipilih oleh peneliti karena materi ini merupakan salah satu materi yang mudah untuk diaplikasikan terhadap kehidupan nyata sehingga memudahkan siswa untuk menemukan permasalahanpermasalah nyata yang berkaitan dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Selain itu, materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel masih dipelajari di bangku SMA sehingga peneliti ingin memulai menyajikan materi ini dengan mengangkat permasalahan nyata yang ada di sekitar siswa sehingga siswa dapat mengerti konsep dasar dan tidak mengalami kesulitan belajar pada materi tersebut. Jadi dengan kata lain matematika tidak disajikan dalam bentuk “jadi”. Alasan lain, setelah peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran materi ini belum diajarkan kepada siswa. Hal ini disebabkan pada saat sekolah menggunakan kurikulum 2013 materi ini diberikan pada semester genap tetapi setelah adanya kebijakan pemerintah yang baru sekolah kembali menggunakan kurikulum 2006 materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel diberikan pada semester ganjil. Berdasarkan pada alasan-alasan yang telah peneliti uraikan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 ” dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

keefektifan dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika 2. Hasil belajar matematika siswa yang rendah dan banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 3. Pembelajaran yang disajikan kurang menarik minat siswa dan hanya berpusat pada guru

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut masalah yang dibahas dibatasi lingkupnya pada tingkat keefektifan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas VIIIdan

tanggapan siswa

mengenai penerapan metode tersebut pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di SMP Kanisius 1 Surakarta pada tahun ajaran 2014/2015. Efektivitas dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Sedangkan untuk tanggapan siswa dibatasi pada seberapa jauh model pembelajaran berbasis masalah ini bisa diterima dan membantu siswa dalam mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas penerapan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran? 2. Bagaimana tanggapan siswa kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, ditinjau dari diterima dan terbantunya siswa melalui model tersebut?

E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui efektivitas penerapan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika kelas VIII SMP Kanisius 1 Surakarta pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ditunjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa 2. Mengetahui tanggapan siswa kelas VIII SMP Kanisius 1 Surakarta terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ditinjau dari diterima dan terbantunya siswa melalui model tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Peneliti Penelitian yang dilakukan dapat menjadi pengalaman untuk peneliti terkait dengan penelitian tentang pembelajaran berbasis masalah. 2. Sekolah Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi dalam pengembangan model pembelajaran yang digunakan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama dalam bidang matematika. 3. Guru Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sehingga guru dapat membuat pembelajaran yang lebih menarik yang mengangkat fenomena atau kasus dari kehidupan nyata yang sesuai dengan materi sistem persamaan linear dua variabel dan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya untuk materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, tetapi juga bisa untuk materi yang lain. 4. Siswa Siswa dilatih untuk menyelesaikan suatu permasalahan nyata yang ada di sekitar yang sesuai dengan materi sistem persamaan linear dua variabel serta mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengutarakan pendapat dan ide-ide

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

kreatif yang berkaitan dengan pembelajaran. Selain itu siswa berlatih untuk saling bekerja sama dan menghargai sesamanya.

G. Penjelasan Istilah Dipaparkan pengertian dan pembatasan istilah yang digunakan dalam penelitian. 1. Efektivitas : tingkat pencapaian dari suatu kegiatan tertentu yang diketahui melalui tingkat keberhasilan (hasil belajar yang dicapai dan keaktifan siswa) dalam setiap kegiatan yang dilakukan 2. Pembelajaran berbasis masalah :sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan permasalah nyata yang kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. 3. Hasil yang dicapai siswa : hasil yang dicapai siswa yang meliputi kemajuan dalam hasil belajar dari aspek pengetahuan serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Pada Materi Sistem Persamaan Dua Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu proses pembelajaran pada model pembelajaran berbasis masalah yang dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa. Pembelajaran berbasis masalah disajikan dengan sebuah masalah nyata yang ada sesuai dengan materi yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

H. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal Skripsi Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan persetujuan publikasi karya, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi Bagian ini terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I

PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah dan sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini yaitu pembelajaran berbasis masalah, keaktifan, hasil belajar dan pengukuran hasil belajar, efektivitas, materi ajar dan kerangka berpikir.

BAB III

METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang aspek-aspek metodologi penelitian yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, bentuk data, instrumen penelitian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

validasi instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan rencana penelitian. BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian dan kelemahan penelitian.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian dan saran-saran yang terkait dengan skripsi.

3. Bagian Akhir Skripsi Pada bagian akhir penulisan, memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 1. Pembelajaran Berbasis Masalah Pada hakikatnya program pembelajaran bertujuan tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa hal itu terjadi”. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pembelajaran pemecahan masalah menjadi sangat penting untuk diajarkan kepada siswa. Pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, keterampilan, pokok bahasan, dan pengaturan diri. (Wahono S, 2013 : 436) Menurut Wena, pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahanpermasalahan. (Wena, 2009) Menurut Michael Hicks (Rusman,2014 : 237), ada empat hal yang harus diperhatikan ketika membicarakan masalah, yaitu : (1) memahami masalah, (2) tidak tahu bagaimana memecahkan masalah tersebut, (3) adanya keinginan

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

memecahkan masalah, dan (4) adanya keyakinan mampu memecahkan masalah tersebut. Dalam pembelajaran berbasis masalah yang disajikan kepada siswa harus dapat membangkitkan pemahaman siswa terhadap masalah, sebuah kesadaran akan adanya kesenjangan, pengetahuan, keinginan memecahkan masalah, dan adanya persepsi bahwa mereka mampu memecahkan masalah tersebut. Berpikir digunakan dalam pembelajaran berbasis masalah ketika siswa merencanakan, membuat hipotesis, menggunakan perspektif yang beragam, dan bekerja melalui fakta dan gagasan secara sistematis. Resolusi masalah juga melibatkan analisis logis dan kritis, penggunaan analogi dan berpikir divergen, integrasi kreatif dan sintesis. Karakteristik pembelajaran berbasis masalah (Wena,2009 : 91) adalah sebagai berikut : a) belajar dimulai dengan suatu permasalahan b) permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata siswa c) mengorganisasikan pembelajaran di seputar permasalahan, bukan di seputar disiplin ilmu d) memberikan tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri e) menggunakan kelompok kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

f) menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajarinya dalam bentuk produk dan kinerja Selain itu, Student centered merupakan salah satu ciri dari pendekatan problem-based learning. Siswa berperan sebagai stakeholder dalam menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan fakta-fakta (apa yang diketahui, apa yang ingin diketahui, apa yang akan dilakukan), membuat pertanyaanpertanyaan sebagai alternatif dalam solusi menyelesaikan masalah. Solso (dalam Wankat & Oreovocz, 1995) mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah : a) Identifikasi permasalahan (indentification the problem) b) Representasi Permasalahan (representation of the problem) c) Perencanaan Pemecahan (Planning the solution) d) Menerapkan/mengimplementasikan perencanaan (execute the plain) e) Menilai perencanaan (evaluate the plan) f) Menilai hasil pemecahan (evaluate the solution) Ibrahin dan Nur (2000: 13) dan Ismail (2002: 1) (Rusman, 2014) mengemukakan bahwa langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 : Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah Fase

Indikator

1

Orientasi siswa pada masalah

2

Mengorganisasi siswa untuk belajar

Tingkah Laku Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

3

Membimbing pengalaman individual/kelompok

4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

5

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan

Menurut Ibrahim dan Nur mengemukakan tujuan pembelajaran berbasis masalah secara lebih rinci, yaitu: a) membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah b) belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata c) menjadi para siswa yang otonom Sebagai suatu strategi pembelajaran, pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan (Sanjaya W, 2006 : 218-219), diantaranya : a) pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran b) pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa c) pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa d) pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

e) pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran f) pemecahan masalah dapat mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya g) pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa h) pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa i) pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru j) pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata k) pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir Di samping keunggulan, pembelajaran berbasis masalah juga memiliki kelemahan, diantaranya : a) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, makan mereka akan merasa enggan untuk mencoba b)

Keberhasilan

strategi

pembelajaran

melalui

membutuhkan cukup waktu untuk persiapan

problem

solving

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

c) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari Dalam penelitian ini pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang diharapkan dapat melatih siswa untuk mandiri dan mampu dalam memecahkan persamalahan yang dihadapi di kehidupan seharihari. Selain itu pembelajaran berbasis masalah menjadikan masalah sebagai fokus pembelajaran yang harus dicari pemecahannya agar siswa menjadi ingin tahu penyebabnya, menyelidiki, mencari solusi dan menyelesaikan keganjilan dalam permasalahan tersebut. Hal ini karena pengetahuan-pengetahuan tidak langsung terbentuk dengan sendirinya tetapi timbul dari pengalamanpengalaman dalam situasi nyata yang dihadapi.. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Keaktifan Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

Jhon Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah. Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekadar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam proses belajar-mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan. Secara harafiah keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti sibuk, giat (KBBI : 17). Sehingga keaktifan yang berasal dari kata aktif dan memperoleh imbuhan ke- dan –an mempunyai arti kesibukan atau kegiatan. Keaktifan belajar adalah kegiatan atau kesibukan siswa dalam proses belajar mengajar. Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran terkadang berjalan lancar, siswa cepat memahami penjelasan pokok bahasan tetapi tidak selalu demikian karena ada saatnya siswa menjadi sangat pasif dan hanya sekedar mendengarkan pokok bahasan yang disampaikan oleh guru. Berjalannya proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa, maka guru di antaranya dapat melaksanakan perilaku-perilaku berikut : a) menggunakan multimetode dan multimedia b) memberikan tugas secara individual dan kelompok c) memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam kelompok kecil (beranggotakan tidak lebih dari 3 orang) d) memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal-hal yang kurang jelas e) mengadakan tanya jawab dan diskusi Menurut Nana Sudjana (dalam Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar : 61), keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dalam hal : a) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya b) terlibat dalam pemecahan masalah c) bertanya pada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi d) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah e) melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru f) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya g) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis h) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

3. Hasil Belajar dan Pengukuran Hasil Belajar Dalam buku Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, yang dimaksud hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. (Degeng, 1989) Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. (Agus Suprijono, 2009 : 5) Gagne (Sudjana, 1990 : 22) membagi lima kategori hasil belajar yakni : a) informasi verbal b) keterampilan intelektual c) strategi kognitif d) sikap e) keterampilan motoris Dalam sitem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu : a) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

c) Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak Kemampuan yang dinilai dalam pembelajaran berbasis masalah adalah kemampuan siswa dalam : (a) menggunakan matematika dalam pemecahan masalah matematika (b) menggunakan matematika di luar matematika, yaitu konteks kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi. Kemampuan siswa yang dinilai pada menggunakan matematika dalam pemecahan masalah matematika dapat terdiri atas kegiatan sebagai berikut : a) menunjukkan pemahaman masalah b) mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam penyelesaian masalah c) menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk d) memilih pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara tepat e) mengembangkan strategi penyelesaian masalah f) membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah g) menyelesaikan masalah yang tidak rutin Menurut teori-teori di atas, hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Hasil belajar sebagai objek penilaian dimana dapat dibedakan menjadi tiga ranah, yakni (a) kognitif, (b) afektif, (c) psikomotoris dan masing-masingnya saling berkaitan. Pengukuran hasil belajar pada pembelajaran berbasis masalah secara garis besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

dilihat dari seberapa bisa siswa menguasai suatu permasalahan yang diberikan dan mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.

4. Efektivitas Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan terdapat empat indikator untuk mempreskripsikannya, yaitu (1) kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, (2) kecepatan unjuk kerja, (3) tingkat alih belajar, (4) tingkat retensi. (Wena M, 2009 : 6) Salah satu keberhasilan proses belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa. Dalam hal ini, aspek yang dilihat antara lain : a) perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya b) kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa c) jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah instruksional yang harus dicapai d) hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam mempelajari bahan berikutnya Dalam penelitian ini efektivitas pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan mencapai tujuan pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Indikator dari efektivitas pembelajaran juga dapat dilihat dari tercapainya indikator pembelajaran pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

5. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan kurikulum 2013 materi sistem persamaan linear dua variabel memiliki kompetensi dasar menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata. a) Persamaan Linear Satu Variabel ( PLSV) Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih variabel dan belum diketahui nilai kebenarannnya. Variabel (peubah) adalah lambang pada kalimat terbuka yang dapat diganti oleh sembarang anggota himpunan yang telah ditentukan. Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol yang menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Persamaan ditulis dengan tanda sama dengan (=). Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar dimana tiap sukunya mengandung konstanta atau perkalian konstanta dengan tanda sama dengan (=) serta variabelnya berpangkat satu. Persamaan Linear Satu Variabel adalah persamaan yang memuat satu variabel dan pangkat variabelnya adalah satu. Bentuk umum persamaan linear satu variabel yakni

𝑎𝑥 + 𝑏 = 0 dengan 𝑎 ≠ 0, 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏,

dimana

𝑥 dinamakan variabel, 𝑎 dinamakan koefisien dan 𝑏 dinamakan konstanta. Bilangan-bilangan real yang menjadikan kalimat terbuka menjadi pernyataan benar atau memenuhi kalimat terbuka dinamakan penyelesaian persamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

Contoh : 1) Persamaan 3𝑥 + 15 = 0 dan 4𝑥 = 12 merupakan PLSV karena hanya memiliki satu variabel, yaitu x dan memenuhi bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏 = 𝑐 2) Misal, Heru membeli 2 pensil seharga Rp 4.000,00. Dapatkah kamu menentukan harga satu pensil jika kedua pensil tersebut harganya sama? Jawab : Jika harga satu pensil dimisalkan 𝑥 maka harga 2 pensil dapat ditulis bentuk PLSV, yaitu 2𝑥 − 4000 = 0. Pada bentuk tersebut, 𝑥 dinamakan variabel, bilangan 2 dinamakan koefisien dari 𝑥, dan 4000 dinamakan

konstanta.

Persamaan

2𝑥 − 4000 = 0

mempunyai

penyelesaian 𝑥 = 2000. Nilai 𝑥 = 2000 dinamakan penyelesaian dari 2𝑥 − 4000 = 0. Kumpulan dari semua penyelesaian suatu persamaan dinamakan himpunan penyelesaian persamaan. Himpunan penyelesaian dari persamaan 𝑏

𝑎𝑥 + 𝑏 = 0, 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ adalah {𝑥|𝑥 = − 𝑎 , 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ}.

b) Persamaan Linear Dua Variabel ( PLDV ) Suatu persamaan yang mempunyai dua variabel dan masing- masing variabel berpangkat satu, dan dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 dengan 𝑎 dan 𝑏 tidak semuanya nol, 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ dinamakan persamaan linear dua variabel. Persamaan ini adalah kalimat terbuka dengan 𝑥 dan 𝑦 sebagai variabel (peubah), 𝑎 dan 𝑏 sebagai koefisien, serta 𝑐 sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

konstanta. Bilangan-bilangan real yang jika disubsitusikan

kalimat

terbukanya menjadi pernyataan benar atau memenuhi kalimat terbuka dinamakan penyelesaian. Himpunan penyelesaiannya adalah kumpulan semua penyelesaian dari persamaan linear dua variabel. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(𝑥, 𝑦)|𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 , 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ }. Secara geometri, persamaan linear dua variabel 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 dengan 𝑎 dan 𝑏 tidak semuanya nol, 𝑎 dan 𝑏 positif, serta 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ adalah sebuah diagram cartesius seperti diperlihatkan pada gambar berikut : Y 𝑐

(0, - 𝑏)

X 𝑐

(- 𝑎 , 0 ) Gambar 2.1. Grafik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 Contoh soal : Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan 2𝑥 + 𝑦 − 4 = 0 a. 𝑥 ∈{ -1,0,1,2,3 } dan 𝑦 ∈{ bilangan bulat } b. 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

Penyelesaian : a. Untuk menentukan pasangan pengganti 𝑥 dan 𝑦 yang mengubah 2𝑥 + 𝑦 − 4 = 0 menjadi pernyataan yang benar, kita tempuh langkah – langkah sebagai berikut : Untuk 𝑥 = -1 , maka 2(-1) + 𝑦 – 4 = 0  𝑦 = 6 𝑥 = 0 , maka 2(0) + 𝑦 – 4 = 0  𝑦 = 4 𝑥 = 1 , maka 2 (1) + 𝑦 – 4 = 0  𝑦 = 2 𝑥 = 2 , maka 2 (2) + 𝑦 – 4 = 0  𝑦 = 0 𝑥 = 3 , maka 2 (3) + 𝑦 – 4 = 0  𝑦 = -2 Tabel 2.2 : Tabel Penyelesaian

𝑥

-1

0

1

2

3

𝑦

6

4

2

0

-2

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(-1,6), (0,4), (1,2), (2,0), (3,-2)}

b. Karena 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ, maka terdapat pasangan berurutan yang tak terhingga banyaknya dalam himpunan penyelesaiannya. Dengan kata lain, persamaan linear dua variabel tersebut mempunyai banyak kemungkinan jawaban. Kita dapat menyatakan dalam notasi pembentuk himpunan sebagai berikut : {( 𝑥, 𝑦)|2𝑥 + 𝑦 − 4 = 0, 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

c) Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦= 𝑐1 {

⋮.

𝑎𝑛 𝑥 + 𝑏𝑛 𝑦= 𝑐𝑛 Bentuk Umum tersebut dinamakan Sistem Persaman Linear Dua Variabel dalam bentuk baku dengan 𝑎1 , 𝑏1 , 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 dinamakan koefisien, 𝑐1 dan 𝑐𝑛 dinamakan konstanta, serta 𝑥 dan 𝑦 dinamakan variabel (peubah). Himpunan penyelesaiannya adalah kumpulan semua penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel itu. Dari uraian diatas, terlihat perbedaannya bahwa persamaan linear dua variabel memiliki sebuah persamaan linear dua variabel , sedangkan sistem persamaan linear dua variabel memiliki dua atau lebih persamaan linear yang merupakan satu kesatuan (sistem). Jika masing - masing persamaan linear tersebut dinyatakan dalam diagram cartesius maka terdapat 3 kemungkinan jawaban sistem persamaan linear, yaitu: 1) Mempunyai satu penyelesaian. Terjadi jika dua garis berpotongan 𝑐

𝑎

dengan 𝑑 ≠ 𝑏, seperti pada gambar 2.2 berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

𝑦 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 = 𝑞

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑝 𝑥

Gambar 2.2 Dua Garis Berpotongan

2)

Mempunyai banyak penyelesaian. Terjadi jika dua garis berimpit 𝑐

𝑎

𝑝

dengan 𝑑 = 𝑏 = 𝑞, seperti pada gambar 2.3 berikut:

𝑦

a𝑥 + b𝑦 – p = c𝑥 + d𝑦 - q 𝑥

Gambar 2.3 Dua Garis Berimpit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

3) Tidak mempunyai penyelesaian. Terjadi jika dua garis sejajar dengan 𝑐 𝑑

𝑎

= 𝑏 dan a,b,c,d positif seperti pada gambar 2.4 berikut : Y

a𝑥 + b𝑦 = p c𝑥 + d𝑦 = q

X

Gambar 2.4 Dua Garis Sejajar Berikut ini adalah contoh soal yang berbentuk soal cerita tentang penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel : Pada suatu hari Budi membeli beberapa keperluan sekolah di Toko Baru. Budi membeli 5 pulpen dan 3 pensil kemudian ia membayar dengan uang Rp 50.000,00 dan mendapatkan kembalian Rp 15.000,00. Sepulang dari sekolah, Anjani juga membeli beberapa keperluan sekolah yang terdiri dari 2 pulpen dan 1 pensil seharga Rp 30.000,00 yang ia beli di toko yang sama. Kemudian Budi bertanya kepada Anjani harga 1 pulpen dan 1 pensil di toko tersebut, tetapi Anjani tidak bisa menjawab dan akhirnya mereka kebingungan. Atika mendengarnya dan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Atika berkata bahwa kasus tersebut merupakan sistem persamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

linear dua variabel dan dapat diselesaikan dengan beberapa cara, yaitu grafik, substitusi, dan eliminasi. Terdapat tiga metode untuk mencari himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear dua variabel antara lain : 1) Metode grafik Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah koordinat titik potong dua garis tersebut. Jika garisgarisnya tidak berpotongan di suatu titik tertentu maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong. Langkah-langkah untuk menyelesaikan sebagai berikut : - Carilah himpunan penyelesaian masing-masing persamaan pada satu bidang koordinat - Gambarlah grafik himpunan penyelesaian masing-masing persamaan pada satu bidang koordinat - Tentukan titik potong kedua grafik tersebut. Kalau kedua garis tidak berpotongan (sejajar), sistem persamaan itu tidak mempunyai penyelesaian - Titik potong kedua grafik tersebut merupakan himpunan penyelesaian sistem persamaan tersebut 2) Metode Substitusi Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi, dengan menyatakan variabel yang satu ke dalam variabel yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

lain dari suatu persamaan, kemudian menyubstitusikan (menggantikan) variabel itu dalam persamaan yang lainnya. Langkah-langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel menggunakan metode substitusi : - Kedua persamaan dalam bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 - Samakan koefisien dari variabel yang akan dihilangkan dengan cara mengalikan dengan bilangan yang sesuai (tanpa memperhatikan tanda) - Kalau koefisien dari variabel bertanda sama (sama positif atau sama negatif) maka kurangkan kedua persamaan tersebut. Kalau koefisien dari variabel yang dihilangkan tandanya berbeda, jumlahkan kedua persamaan tersebut. 3) Metode Eliminasi Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut. Jika variabelnya 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦, untuk menentukan variabel 𝑥 harus mengeliminasi variabel 𝑦 terlebih dahulu, atau sebaliknya. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

- Nyatakan suatu variabel dalam variabel lain, misal menyatakan 𝑥 dalam y atau sebaliknya - substitusikan persamaan yang telah ditemukan dari variabel 𝑥 atau 𝑦 ke salah satu persamaan - Substitusikan nilai yang telah ditemukan dari variabel 𝑥 atau 𝑦 ke salah satu persamaan 4) Metode Gabungan Pada metode ini dilakukan penggabungan metode eliminasi dan metode substitusi. Awalnya carilah nilai salah satu variabel dengan menggunakan metode eliminasi, kemudian gunakan nilai variabel tersebut untuk mendapatkan nilai variabel lain dengan menggunakan metode substitusi.

6. Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Pada kehidupan sehari-hari, banyak masalah perhitungan yang dapat diselesaikan dengan menerapkan sistem persamaan linear dua variabel. Banyaknya masalah dalam kehidupan nyata tersebut dapat diangkat ke dalam proses pembelajaran agar siswa menjadi lebih mudah untuk memahami pokok bahasan tersebut. Siswa dapat menyelesaikan suatu permasalahan dari masalah yang mudah sampai yang paling sulit. Siswa akan diberikan soal tentang Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

Persamaan Linear Dua Variabel yang akan mereka pecahkan sendiri, mulai dari yang mudah sampai yang sulit. Agar memudahkan dalam menyusun soal yang berhubungan dengan materi dan metode, diberikan kisi-kisi masalah-masalah : Tabel 2.3 : Kisi – Kisi Masalah No 1

Masalah a. 4x + 2y = 2 x – 2y – 4 = 0 b. 4x + 2y ≤ 2 x – 2y = 4

Indikator Menentukan mana yang merupakan sistem persamaan linear dua variabel

2

Bu Siska bertanggung jawab atas koperasi sekolah. Koperasi sekolah dibuka setiap hari dan menjual segala kebutuhan siswa. Namun karena mengajar, Bu Siska tidak setiap waktu menjaga koperasi sekolah. Oleh karena itu, Bu Siska memberlakukan “Sistem Kejujuran” setiap siswa yang ingin membeli buku dan pulpen. Siswa hanya tinggal meletakkan uangnya ke dalam “Kotak Kejujuran” yang disediakan. Di koperasi sekolah, harga setiap buku adalah Rp. 2.500,00 dan harga setiap pulpen Rp. 1.500,00. Suatu hari, Bu Siska mendapatkan Rp. 25.000,00 dalam kotak kejujuran. Beliau merasakan kebingungan ketika menentukan harga buku dan pulpen yang terjual. Supaya lebih mudah, Bu Siska membuat dua daftar harga : satu untuk harga buku dan satu lagi untuk harga pulpen. Bu Siska mengira bahwa barang yang terjual adalah 1 buku dan 15 pulpen. Apakah ada kemungkinan lainnya? Di hari yang lain terdapat Rp 15.000,00 dalam kotak kejujuran. Bu Siska tidak dapat menentukan apa saja yang terjual. Bisakah kalian membantu Bu Siska?

Menerapkan konsep persamaan linear dua variabel dalam pemecahan masalah menggunakan metode informal dan formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

Dari soal yang diberikan ini, siswa diberikan suatu permasalahan yang harus bisa mereka pecahkan sendiri dengan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya. Empat (4 ) langkah tersebut yakni : 1. Mengidentifikasi / Memahami masalah Pada langkah tahap pertama ini siswa harus dapat menentukan dengan jeli apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.Kedua hal tersebut dapat menjadi arah pemecahan masalah tersebut. 2. Merencanakan cara penyelesaian / strategi penyelesaian masalah Pada langkah tahap kedua ini diperlukan keterampilan dan pemahaman berbagai perencanaan pemecahan masalah,juga berdasarkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan siswa harus merencanakan cara apa yang akan dilakukan. Apakah dengan mencoba-coba atau mencari pola atau aturan yang cocok. 3. Penyelesaian Masalah Pada langkah tahap ketiga ini perlu dilatih mengenai keterampilan berhitung

dan

manipulasi

aljabar,

serta

membuat

penjelasan

(explanation) dan argumen (reasoning) 4. Presentasi Masalah dan Memeriksa kembali jawaban Pada langkah tahap keempat ini siswa memeriksa kembali jawaban yang dianggap benar, merefleksikan kembali apakah jawaban dan langkahlangkah yang mereka kerjakan sudah jelas dan beralasan dalam proses penyelesaian masalah,kemudian mereka presentasikan di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

B. Kerangka Berpikir Seorang individu akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila yang dipelajari berasal dari pengalaman yang diperolehnya. Matematika merupakan konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Sehingga untuk belajar suatu pokok bahasan matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar dalam pokok bahasan tersebut. Pernyataan tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi para guru untuk memberikan fasilitas belajar terbaik agar tercipta proses belajar mengajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga memberikan hasil belajar terbaik bagi siswanya. Pembelajaran matematika berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel diharapkan dapat membantu siswa dalam menyusun ide atau gagasan dalam pengambilan solusi pemecahan masalah yang disajikan serta dapat membantu siswa untuk lebih memahami pokok bahasan yang dipelajari. Pembelajaran berbasis masalah ini dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis masalah ini merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, siswa lebih dapat untuk berpikir kritis mencari solusi, terampil dalam pemecahan masalah dan juga melatih berbagai sikap yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, siswa diharapkan untuk berani mengajukan pertanyaan, berani mengungkapkan pendapat, aktif menjawab pertanyaan, bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas di kelompoknya. Jadi dengan memilih model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

mengetahui seberapa besar efektivitas model ini terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa dan dalam pembelajaran ini, peneliti beranggapan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan dengan baik dan efektif, maka hasil belajar dan keaktifan siswa akan menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran yang dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menggambarkan kondisi yang sebenarnya tentang proses pembelajaran yang diterapkan di kelas, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang berupa angka-angka.

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kanisius 1 Surakarta yang beralamatkan Jalan Sugiyopranoto No 7 Surakarta, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2015.

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

C. Subjek & Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Kanisius 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015, yang berjumlah 31 orang. Subjek pada penelitian ini dipilih sendiri oleh peneliti dengan mengkonsultasikan dahulu dengan guru mata pelajaran. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah pencapaian hasil belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

D. Variabel Penelitian Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu : 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika dengan materi sistem persamaan linear dua variabel. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, keaktifan siswa dan tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.

E. Bentuk Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan berupa : 1. Data Hasil Belajar Dalam penelitian ini dilakukan pemungutan data hasil belajar siswa berupa nilai yang diperoleh dari tes tertulis. Melalui tes tertulis, peneliti memperoleh hasil belajar siswa yang telah dievaluasi dan kemudian dianalisis berdasarkan nilai dan kriteria ketuntasan minimal.

2. Data Keaktifan Siswa Dalam penelitian ini, dilakukan pemungutan data keaktifan siswa melalui pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti di kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, baik itu yang terlibat aktif dalam pembelajaran maupun yang melakukan hal yang lain.

3. Data Kuisioner Tanggapan Siswa Dalam penelitian ini, dilakukan pemungutan data dengan menyebarkan kuisioner kepada seluruh siswa kelas VIIIA untuk mengetahui tanggapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.

F. Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pemungutan data. Instrumen-instrumen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran berbasis masalah. Di dalam RPP ini termuat : Materi Pembelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Tabel 3.1 : Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Inti 1.

Menghargai menghayati

Kompetensi Dasar dan

ajaran

agama yang dianutnya

1.1

Menghargai menghayati

Indikator dan

ajaran

agama yang dianutnya

1.1.1Merasa

bersyukur

terhadap

karunia

Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan matematika

dalam

kehidupan sehari-hari melalui belajar sistem persamaan linear dua variabel 2.

Menghayati menghayati

dan perilaku

2.1Menunjukkan

sikap

logis, kritis, analitik,

2.1.1Menunjukkan ingin

tahu

sikap dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

jujur, disiplin, tanggung

konsisten,

jawab, peduli (toleransi

bertanggung

dan

responsif,

gotong

santun,

royong),

percaya

dalam

diri,

berinteraksi

secara efektif dengan

dan

teliti, jawab,

dan

tidak

kegiatan

belajar mengajar 2.1.2 Menunjukkan sikap kerja

memecahkan masalah

tanggung jawab ketika

rasa

ingin

lingkungan sosial dan

tahu, percaya diri, dan

alam dalam jangkauan

ketertarikan

pada

pergaulan

matematika

serta

keberadaannya

mengikuti

mudah menyerah dalam

2.2Memiliki

dan

Indikator

sama

bersama

dan

teman satu

kelompok

memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika,

yang

terbentuk

melalui

pengalaman belajar 2.3 Memiliki sikap terbuka, santun,

objektif,

menghargai

pendapat

dan karya teman dalam interaksi

kelompok

maupun

aktivitas

sehari-hari 3.

Memahami

dan

menerapkan, pengetahuan konseptual

3.1

Menentukan variabel

(faktual, dan

linear

nilai

3.1.1 Memberikan contoh

persamaan dua

sistem

variabel

linear dua variabel

dalam konteks nyata

dalam

prosedural) berdasarkan rasa

ingin

tentang

tahunya

persamaan

berbagai

bentuk variabel 3.1.2

Menentukan

ilmu

penyelesaian sistem

pengetahuan, teknologi,

persamaan linear dua

seni,

variabel

budaya

terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

dengan

metode substitusi 3.1.3

Menentukan penyelesaian sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Indikator persamaan linear dua variabel

dengan

metode eliminasi 3.1.4

Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel

dengan

metode gabungan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar

dalam

konkret

(menggunakan,

mengurai,

ranah

merangkai,

memodifikasi,

dan

4.1

Membuat

dan

menyelesaikan

model

matematika masalah berkaitan

nyata

4.1.1

dari

Membuat

model

matematika

dari

masalah sehari - hari

yang

yang

dengan

berkaitan

dengan

sistem

membuat) dan ranah abstrak

persamaan linear dua

persamaan linear dua

(menulis,

variabel

variabel

membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang)

sesuai

4.1.2

Menyelesaikan masalah

sehari-hari

dengan yang dipelajari di

yang

berkaitan

sekolah dan sumber lain

dengan

yang sama dalam sudut

persamaan linear dua

pandang/teori

variabel

sistem

Dalam RPP ini peneliti merencanakan 3 kali tatap muka pembelajaran dengan setiap tatap muka 2 x 45menit. Di dalam RPP terkandung beberapa komponen lain yang mendukung kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut : kelas, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran yang digunakan, rincian langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, dan penilaian. Di bawah ini akan diuraikan rencana kegiatan pembelajaran :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

a) Pertemuan pertama : Membahas materi sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya dengan menggunakan pendekatan informal. Pembelajaran disajikan dengan menampilkan permasalahan sehari-hari di sekitar siswa dan mengajak siswa untuk mencari pemecahan masalah sesuai dengan kreatifitasnya. b) Pertemuan kedua : Membahas materi sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya dengan menggunakan teknik formal yaitu metode eliminasi dan substitusi. Pada pembelajaran ini, siswa diajak untuk dapat mengubah penyelesaian dengan pendekatan informal yang telah ditemukan ke dalam teknik formal. c) Pertemuan ketiga : Tes hasil belajar dan pengisian kuisioner tanggapan siswa RPP penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.

2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data hasil belajar, data keaktifan siswa, data kuisioner tanggapan siswa. a) Data Hasil Belajar Tes ini digunakan untuk melihat pencapaian hasil belajar setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah. Tes hasil belajar ini disusun oleh peneliti sendiri, namun tidak menutup kemungkinan mengadopsi dari berbagai sumber berdasarkan pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Skor tes hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Kisikisi tes hasil belajar adalah sebagai berikut : Tabel 3.2: Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar

Menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata

Indikator Memberikan contoh sistem persamaan linear dua variabel dalam berbagai bentuk variabel Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi Menentukan

No. Soal C1

C2

C3

C4

Jumlah C5

C6

Soal

1a, 1b,

4

1c, 1d

2b, 2a

3b,

4

3c

penyelesaian sistem persamaan linear variabel dengan metode eliminasi

dua

3a

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

Kompetensi Dasar

Indikator

No. Soal C1

C2

C3

C4

Jumlah C5

C6

Soal

Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear

dua

4,5

2

variabel dengan metode gabungan

Keterangan : C1 : Pengetahuan

C4 : Analisis

C2 : Pemahaman

C5 : Sintesis

C3 : Penerapan

C6 : Evaluasi

Instrumen tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran.

b) Data Observasi Keaktifan Siswa Keefektifan model pembelajaran berbasis masalah dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan melakukan diskusi kelompok dengan teman sebayanya. Lembar keaktifan digunakan untuk mencatat perilaku aktif yang dilakukan siswa saat diskusi kelompok pada proses pembelajaran tersebut. Pengamatan dilakukan langsung oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Observasi Keaktifan Siswa No.

Kode

Butir Pengamatan

A

Bertanya

A1

Mengajukan pertanyaan kepada guru secara lisan tentang

1.

materi dan latihan soal A2

Mengajukan pertanyaan kepada teman satu kelompok tentang materi dan soal pekerjaan kelompok

B

Menjawab/Menanggapi

B1

Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru

2.

maupun teman dalam kelompok B2

Memberikan tanggapan atas jawaban teman atau kelompok lain

C

3

Keterlibatan Siswa

C1

Mencari pemecahan masalah

C2

Menyampaikan hasil pekerjaan kelompok

C3

Mengajukan pendapat baik dalam diskusi kelompok maupun dalam kegiatan pembelajaran

Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan pemberian skor pada masing-masing keterlibatan.

c) Data Kuisioner Tanggapan Siswa Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos ( Sugiyono, 2012 : 142).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

Kuisioner ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Dalam penelitian ini kuisioner berisi daftar pertanyaan dengan menggunakan skala penyusunan empat tingkatan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Kuisioner terdiri dari 22 pertanyaan dengan menggunakan kisi-kisi berikut: Tabel 3.4 : Kisi-kisi Kuisioner Tanggapan Siswa No.

Indikator

1

Memahami isi pelajaran

2

Memberi kepuasan atas pengetahuan

Tanggapan Positif

Negatif

4,19

9,16

6,12,20

11,13,17

7,8

2,5

14,18

3,22

1,15

10,21

baru 3

Meningkatkan aktivitas pembelajaran

4

Meningkatkan minat siswa untuk belajar

5

Meningkatkan rasa tanggung jawab

Dari kisi-kisi kuisioner tanggapan siswa, kemudian disusun pertanyaan kuisioner tanggapan siswa yang mengacu pada kisi-kisi tersebut. Kuisioner tanggapan siswa dapat dilihat pada lampiran.

G. Validasi Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sehingga instrumen tersebut dapat diujikan. Kemudian peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

mengujikan instrumen di kelas VIII-B SMP Kanisius 1 Surakarta, hasil yang didapatkan dihitung validitas dan reliabilitasnya dan dikonsultasikan kembali. Berdasarkan kritik, saran, dan arahan yang diberikan, instrumen tersebut diperbaiki dan dinyatakan valid.

H. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu 1.

Tes Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dikumpulkan melalui tes hasil belajar. Tes hasil belajar tersebut diujikan kepada siswa setelah pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel selesai.

2.

Observasi Data keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran matematika diperoleh melalui pengamatan/observasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Keaktifan siswa diamati oleh peneliti yang kemudian dicatat pada lembar pengamatan baik itu selama siswa mengikuti proses pembelajaran, diskusi kelompok maupun presentasi hasil pekerjaan siswa lain.

3.

Kuisioner (Angket) Data kuisioner tentang tanggapan siswa dikumpulkan melalui pembagian lembar pertanyaan (kuisioner) kepada siswa setelah mengikuti pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.

I. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis Instrumen Hasil Belajar Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes hasil belajar siswa. Uji tes berupa soal uraian berjumlah 5 soal, uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal. a) Validitas Soal Validitas bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang kita buat. Agar perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas dengan rumus sebagai berikut : 1) Validitas Butir Soal Untuk mendapatkan instrumen yang baik peneliti melakukan validitas butir soal dengan menggunakan rumus : 𝒓𝒙𝒚 =

𝑵∑𝑿𝒀 − (∑𝑿)(∑𝒀) √(𝑵∑𝑿𝟐 − (∑𝑿)𝟐 )(𝑵∑𝒀𝟐 − (∑𝒀)𝟐 )

Keterangan: N = Banyaknya peserta tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

𝑋 = Nilai hasil uji coba Y

= Nilai rata-rata harian

𝒓𝒙𝒚 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi 𝒓𝒙𝒚 digunakan kriterian Nurgana (Ruseffendi, 1994:144) berikut ini : 0,80 < 𝒓𝒙𝒚 ≤1,00 : sangat tinggi 0,60 < 𝒓𝒙𝒚 ≤0,80 : tinggi 0,40 < 𝒓𝒙𝒚 ≤0,60 : cukup 0,20 < 𝒓𝒙𝒚 ≤0,60 : rendah 𝒓𝒙𝒚 ≤0,20

: sangat rendah

2) Reliabilitas Soal Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau konsistensi suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat keajegan soal ini digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan dinyatakan dengan: 𝑛 Si2 𝑟11 = [ ] [1 − 2 ] 𝑛−1 St Keterangan : n = banyaknya butir soal Si2 = jumlah varians skor tiap item

St2 = varians skor total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

Rumus untuk mencari varians adalah : (∑𝑿)𝟐 ∑𝑿𝟐 − 𝒏 Si = 𝒏 2

Interprestasi

nilai

𝑟11

mengacu

pada

pendapat

Guilford

(Rusffendi,1991b:191) : 0,90 < 𝒓𝟏𝟏 1,00 reliabilitas: sangat tinggi 0,70 < 𝒓𝒙𝒚 0,90 reliabilitas : tinggi 0,40 < 𝒓𝒙𝒚 0,70 reliabilitas : sedang 0,20 < 𝒓𝒙𝒚 0,40 reliabilitas : rendah 𝒓𝟏𝟏 ≤0,20

reliabilitas : sangat rendah

2. Analisis Data Hasil Belajar Data ini diperoleh dari hasil tes tertulis yang disajikan dalam bentuk uraian dan diberikan setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Analisis tes tertulis dilakukan dengan mencocokkan jawaban siswa dengan kunci jawaban dan memberikan nilai pada masing-masing lembar jawaban siswa sesuai pedoman penskoran. Nilai tes tertulis diperoleh dengan rumus sebagai berikut : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

Hasil nilai dari tes tertulis tersebut digunakan untuk menentukan ketuntasan siswa. Tabel 3.5: Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Nilai

Keterangan

Nilai <70

Tidak Tuntas

Nilai ≥70

Tuntas

Kemudian dilakukan perhitungan presentase skor dari masing-masing siswa dengan rumus : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Dari presentase hasil belajar tersebut, kemudian ditentukan kriteria hasil belajar masing-masing siswa dengan kriteria hasil belajar siswa (secara kuantitatif) sebagai berikut : Tabel 3.6: Kriteria Hasil Belajar (Kartika Budi, 2001 : 54) NO

Presentase Keberhasilan

Kriteria Ketuntasan

1

≤ 40

Sangat Rendah

2

41-55

Rendah

3

56-65

Cukup

4

66-79

Tinggi

5

80-100

Sangat Tinggi

Tabel 3.7 : Kriteria Hasil Belajar Secara Kualitatif (Kartika Budi, 2001 : 54) Jumlah yang Memperoleh Nilai ≥8

≥7

≥75% < 75%

≥6

≥5

≥4

Kriteria Sangat Tinggi

≥ 75%

Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

Jumlah yang Memperoleh Nilai ≥8

≥7

≥6

< 75%

≥ 65% < 65%

≥5

Kriteria

≥4

Cukup ≥ 65%

Rendah

< 65%

Sangat Rendah

3. Analisis Data Observasi Keaktifan Siswa Tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dianalisis dari hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan pengamatan dan pengisian instrumen data kuisioner , maka selanjutnya akan dilakukan proses analisis data keaktifan siswa. Berikut ini adalah tabel yang digunakan dalam mengukur keaktifan siswa : Tabel 3.8: Distribusi Keaktifan Siswa Butir Pengamatan Kode Siswa

A

B

Skor

C

1 2 1 2 1 2 3 4 5 6 7

Presentase %

Kriteria

8

01

Tabel 3.9 : Kriteria Keaktifan Siswa (Kartika Budi, 2001 : 53) Skor (%)

Kriteria

≤ 20

Sangat Rendah

21 – 40

Rendah

41 – 60

Cukup

61 – 80

Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

Skor (%)

Kriteria

81 – 100

Sangat Tinggi

4. Analisis Data Kuisioner Tanggapan Siswa Perhitungan hasil data kuisioner dilakukan dengan menggunakan Skala Likert, di mana skala ini biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyo, 2012 : 93). Tabel 3.10: Distrubusi Kuisioner No.

Pernyataan

1

.......

Jawaban SS

S

TS

STS



Keterangan : SS

= Sangat Setuju

diberi skor 4

S

= Setuju

diberi skor 3

TS = Tidah Setuju

diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju

diberi skor 1

Kemudian dengan teknik pengumpulan data kuisioner, maka instrumen tersebut misalnya diberikan kepada 100 orang dan setelah dilakukan analisis hasilnya : 35

orang menjawab

SS

30

orang menjawab

S

25

orang menjawab

TS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

10

orang menjawab

STS

Berdasarkan data tersebut 65 orang (35+30) atau 65% orang menjawab setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas orang setuju.

J. Rencana Penelitian Penelitian ini menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIIIA SMP Kanisius 1 Surakarta, kemudian mengamati dan menganalisis keefektifan metode pembelajaran tersebut yang dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa serta melihat tanggapan siswa mengenai pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari metode tersebut dapat diterima dan membantu siswa. Berikut ini langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti, meliputi: 1. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, sangat perlu diadakan persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan yang dilakukan sebelum mengadakan penelitian, antara lain : a. Datang ke sekolah untuk meminta ijin kepada pihak sekolah yaitu Kepala Sekolah untuk diperbolehkan mengadakan penelitian di sekolah tersebut. b. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi siswa dengan teknik wawancara kepada guru matematika kelas VIII meliputi proses pembelajaran di kelas yang sudah berlangsung dan kondisi SMP Kanisius 1 Surakarta secara umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah. RPP disusun dengan pertimbangan dosen dan guru yang bersangkutan. Selanjutnya RPP ini digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. d. Membuat dan menyiapkan media pembelajaran yang digunakan, yaitu Lembar Kerja Siswa. e. Menyusun dan mempersiapkan soal tes tertulis berbentuk uraian untuk siswa. Soal tes tertulis tersebut dengan pertimbangan dosen dan guru yang bersangkutan. f. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi yang digunakan peneliti untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. g. Mempersiapkan kuisioner tanggapan siswa. h. Mempersiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung. 2. Pelaksanaan dan Penelitian Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel atau terbuka terhadap perubahan – perubahan, namun harus tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah disusun. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

a. Guru bertindak sebagai guru yang melaksanakan kegiatan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. b. Peneliti bertindak sebagai observer yang melakukan pengamatan dan mengambil data keaktifan siswa dengan mengisi instrumen pengamatan yang telah disiapkan oleh peneliti untuk melihat efektivitas model pembelajaran berbasis masalah dan tanggapan siswa terhadap metode tersebut. c. Pada akhir pokok pembahasan sistem persamaan linear dua variabel, siswa diberi tes tertulis yang berupa soal uraian yang dikerjakan secara individu untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran yang digunakan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. d. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada semua siswa kelas VIIIA untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.

3. Mengolah Data Pada tahap ini, peneliti memproses semua data yang telah diperoleh pada saat melaksanakan tindakan dan melakukan pengamatan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis, dibahas dan ditarik kesimpulannya untuk menjawab rumusan masalah. Efektivitas model pembelajaran dari data hasil belajar siswa diperoleh dengan menganalisis nilai tes tertulis siswa pada pokok bahasan sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

persamaan linear dua variabel. Sedangkan untuk keaktifan siswa diperoleh dengan menganalisis hasil skor keaktifan siswa dalam instrumen pengamatan. Data tanggapan siswa mengenai seberapa jauh model pembelajaran berbasis masalah ini bisa diterima dan membantu siswa dalam mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel dengan menganalisis jawaban siswa pada lembar kuisioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisius 1 Surakarta pada kelas VIII-A, pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua varibel. Di bawah ini merupakan uraian pelaksanaan penelitian : Tabel 4.1 : Rangkaian Pengumpulan Data No. 1.

Waktu Jumat, 13 Februari 2015

2.

Rabu, 18 Februari 2015

3.

Kamis, 30 April 2015

4. 5. 6. 7.

Senin, 11 Mei 2015 Rabu, 13 Mei 2015 Jumat, 15 Mei 2015 Senin, 18 Mei 2015

Kegiatan Observasi kelas VIII B dan VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Observasi kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Uji coba instrumen hasil belajar di kelas VIII-B SMP Kanisius 1 Surakarta Pelaksanaan penelitian : Pertemuan I Pelaksanaan penelitian : Pertemuan II Pelaksanaan penelitian : Pertemuan III Tes hasil belajar dan pengisian kuisioner tanggapan siswa

Pada awalnya, pelaksanaan penelitian direncanakan dilaksanakan dalam tiga pertemuan yang terdiri dari dua pertemuan membahas materi dan satu pertemuan tes hasil belajar dan pengisian kuisioner tanggapan siswa, tetapi saat pelaksanaannya penelitian dilakukan sebanyak empat kali dikarenakan ada empat siswa yang tidak mengikuti pembelajaran pada saat pertemuan ketiga. Selain itu, pada rencana penelitian seharusnya guru mata pelajaran yang mengajar tetapi karena

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

adanya sedikit miskomunikasi antara guru dan peneliti menyebabkan pada pelaksanaan penelitian peneliti yang mengajar dan guru mata pelajaran sebagai pengamat. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya dan peneliti sebagai pengajar di kelas. Pelaksanaan penelitian akan diuraikan sebagai berikut : a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 11 Mei 2015 pukul 08.30 – 10.00 pada jam pelajaran ke 3 – 4. Pada hari ini ada satu siswa S24 tidak masuk sehingga hanya ada 30 siswa yang mengikuti pembelajaran. Pertemuan pertama membahas tentang penyelesaian sistem persamaan dua variabel pada konteks nyata menggunakan teknik informal dan di bawah ini akan dijabarkan penerapan pembelajaran berbasis masalah pada pertemuan pertama : 1) Orientasi Masalah Pada Siswa Pertemuan diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengajak siswa untuk mengingat kembali pengertian dan model sistem persamaan linear dua variabel. Selain itu guru menyampaikan kegunaan dari sistem persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari – hari dengan menyajikan fenomena yang sesuai. Untuk orientasi siswa pada masalah, guru memberikan LKS dengan menyajikan suatu permasalahan tentang pembelian di suatu koperasi sekolah dan siswa diajak untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

mencari pemecahannya

sesuai dengan kreativitas masing-masing

kelompok. Pada awalnya, siswa mengalami kesulitan untuk memahami apa yang dimaksudkan dalam LKS, tetapi setelah mendapatkan bimbingan guru siswa mulai memahaminya. 2) Mengorganisasi Siswa untuk Belajar Dalam pembelajaran siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 anggota. Dalam pengerjaannya siswa mendiskusikan permasalahan yang disajikan dalam LKS dan siswa yang sudah memahami mencoba menjelaskan kepada teman satu kelompoknya yang belum memahami dan kemudian mereka mendiskusikannya, tetapi kelompok yang belum mengerti bertanya kepada guru. 3) Membimbing Penyelidikan Individu atau Kelompok Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran yang terjadi terutama saat siswa melakukan diskusi kelompok. Banyak siswa yang bertanya karena tidak memahami atau hanya sekedar meminta konfirmasi tentang pemahamannya mengenai permasalahan yang disajikan dalam LKS. Guru (peneliti) dibantu oleh guru mata pelajaran membimbing proses diskusi kelompok dengan membagi kelompok sama banyak. Setelah mendapat bimbingan, masing-masing kelompok mulai mengerti dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

4) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Setelah menemukan pemecahan dari permasalahan yang disajikan, perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Ada 3 kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan yang disajikan, tetapi 3 kelompok yang lain belum selesai mengerjakan permasalahan yang disajikan oleh guru. Guru meminta satu kelompok saja yang mempresentasikan hasil diskusinya karena mengingat waktu. Salah satu kelompok yang telah selesai mengutus perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. 5) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah Untuk menganalisis dan mengevaluasi jawaban yang dipresentasikan siswa, guru bersama-sama dengan siswa membahas jawaban tersebut. Ada beberapa anak yang menanggapi dan mengatakan jika hasil yang dipresentasikan oleh kelompok sudah tepat. Ada salah satu siswa yang bertanya : S2

: “ Bagaimana kelompokmu menemukan jawabannya?”

S16 : “Pertama sih kita nggak tau apa yang disuruh cari, tapi setelah dijelasin mbaknya jadi tau. Terus dicoba-coba aja. Terus diitung lagi udah bener apa belum.” Setelah semua siswa selasai bertanya dan menanggapi, guru menegaskan kembali hasil yang tepat dan guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah menjelaskan jawabannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

Pada bagian penutup, guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap kegunaan materi sistem persamaan linear dua variabel, siswa diminta untuk mencari kegunaan-keguanaan sistem persamaan linear dua variabel pada kehidupan sehari-hari dan akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Mei 2015 pukul 07.00 – 08.30 pada jam pelajaran ke 1 – 2. Pada pertemuan kedua ini membahas tentang penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel menggunakan metode formal yaitu metode eliminasi dan substitusi. Pada pertemua kedua ini semua siswa masuk sehingga pembelajaran diikuti oleh semua siswa kelas VIII-A. Pembelajaran dimulai dengan guru membahas pekerjaan rumah pada pertemuan sebelumnya mengenai kegunaan sistem persamaan linear dua variabel pada kehidupan sehari-hari. Pada tugas ini, hanya beberapa siswa saja yang berusaha mengerjakan dan mengumpulkannya. Berikutnya akan dijabarkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah : 1) Orientasi pada Masalah Untuk mengawali orientasi pada masalah, siswa diajak untuk mengingat kembali pemecahan masalah koperasi sekolah yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa diberikan suatu permasalahan yang disajikan dalam LKS dan siswa diminta untuk mendiskusikannya. 2) Mengorganisasi Siswa untuk Belajar Dalam pembelajaran siswa diajak untuk masuk dalam kelompoknya kembali. Siswa mendiskusikan permasalahan yang disajikan dalam LKS dan siswa yang lebih memahami menjelaskan kepada teman satu kelompoknya

yang

belum

memahami

dan

kemudian

mereka

mendiskusikannya. 3) Membimbing Penyelidikan Individu atau Kelompok Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran yang terjadi. Pada diskusi ini siswa sudah lebih memahami maksud LKS yang disajikan oleh guru. Guru (peneliti) dibantu oleh guru mata pelajaran membimbing proses diskusi kelompok dengan membagi kelompok sama banyak. Ada salah satu kelompok yang semua anggota kelompoknya mencoba mengerjakan

permasalahan

yang

disajikan.

Kemudian

mereka

mendiskusikan bersama-sama. 4) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Setelah menemukan pemecahan dari permasalahan yang disajikan, perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Pada diskusi kelompok ini, masih ada beberapa kelompok yang belum selesai. Karena waktu pengerjaan yang telah habis, guru meminta satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

kelompok saja yang mempresentasikan hasil diskusinya.Tidak ada perwakilan kelompok yang maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya sehingga guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan kelas. 5) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah Untuk menganalisis dan mengevaluasi jawaban yang dipresentasikan siswa, guru meminta perwakilan kelompok tersebut untuk menjelaskan jawabannya tersebut. Ada beberapa anak yang menanggapi dan mengatakan jika hasil yang dipresentasikan oleh kelompok sudah tepat. Pada pertemuan ini, ada beberapa siswa yang bertanya : S19 : “Mbak, itu kalau kita nyubsitusinya pake yang atas atau bawah hasilnya sama saja atau beda?” Guru : “Bagus pertanyaannya... Ayo, kira-kira kalau disubstitusi ke persamaan 1 atau 2 hasilnya bagaimana? Kalian hitung dulu” S2

: “Hasilnya sama mbak..”

Guru : “ Iya benar. Kalian dapat mensubstitusi ke persamaan 1 atau 2.” Setelah semua siswa selasai bertanya dan menanggapi, guru menegaskan kembali hasil yang tepat dengan menampilkan penyajiannya di power point. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah menjelaskan jawabannya. Guru memberikan latihan soal, tetapi karena waktu habis soal yang dapat dikerjakan dan dibahas bersama hanya satu dan sisanya diminta siswa untuk mengerjakannya di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

c) Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Mei 2015 pukul 07.00 – 08.30 pada jam pelajaran ke 1 – 2. Pada pertemuan ketiga ini seharusnya digunakan untuk tes hasil belajar, tetapi pertemuan ini diganti dengan latihan soal, pembahasan dan tanya jawab mengenai hal – hal yang belum dimengerti oleh siswa. Hal ini disebabkan karena ada dua siswa yang tidak hadir dan dua siswa yang ijin untuk mengikuti kegiatan sekolah. Selain itu, beberapa siswa juga masih mempunyai banyak pertanyaan yang ingin disampaikan kepada guru mengenai materi. Guru memberikan 4 soal yang dikerjakan secara individu oleh siswa. Saat mengerjakan soal yang diberikan, siswa diperbolehkan membuka buku dan berdiskusi dengan teman sebangku. Setelah waktu yang diberikan habis, siswa diminta untuk menukarkan jawabannya dengan teman yang lain untuk diperiksa secara bersama-sama. Guru meminta beberapa siswa untuk maju menuliskan hasil jawabannya di papan tulis kemudian menjelaskan kepada siswa yang lain Ketika ada siswa yang mengalami kebingungan saat menjelaskan jawabannya, guru membantu memberikan rangsangan untuk dapat menjelaskan jawabannya. Kemudian setelah jawaban selesai di jelaskan, guru memberi kesempatan untuk siswa lain menanggapi atau bertanya mengenai penjelasan yang diberikan. Setelah pembahasan dan tanya jawab mengenai soal selesai, guru memberi kesempatan untuk siswa menanyakan hal – hal lain yang masih belum dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

Pada bagian penutup, guru tidak lupa menyampaikan jika pertemuan selanjutnya akan diadakan tes hasil belajar dan guru memberi motivasi agar siswa banyak berlatih.

2. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar dilaksanakan pada hari Senin, 18 Mei 2015 pada pukul 08.30 -

10.00. Tes hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran pada

pertemuan pertama sampai ketiga dan mempunyai tujuan untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa secara individu setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah. Tes hasil belajar diikuti oleh 30 siswa.

3. Kuisioner Tanggapan Siswa Kuisioner tanggapan siswa dilaksanakan pada hari Senin, 18 Mei 2015 setelah siswa menyelesaikan tes hasil belajar. Pengambilan tanggapan siswa membahas tentang apakah metode pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem persamaan linear dua variabel dapat diterima dan membantu siswa dalam memahami penyelesaian dalam komteks nyata menggunakan metode informal dan formal. Kuisioner tanggapan siswa disajikan dalam 22 pernyataan yang tediri dari pernyataan negatif dan positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

B. Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Sebelum melakukan penelitian di kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta dilaksanakan uji coba instrumen hasil belajar di kelas VIII-B SMP Kanisius 1 Surakarta dengan tujuan untuk melihat validitas dan keajegan soal yang akan digunakan dalam penelitian. Sebelum instrumen diuji coba pada kelas uji coba, instrumen hasil belajar tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Pelaksanaan uji coba instrumen hasil belajar berlangsung pada hari Kamis, 30 April 2015 pukul 08.30 – 10.00. Peneliti melakukan uji coba di kelas VIII-B karena mendapat rekomendasi dari guru pendamping. 1. Data Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Hasil uji coba instrumen hasil belajar akan disajikan pada tabel 4.2 dan dengan menyamarkan identitas siswa yang mengikuti tes hasil belajar.

Tabel 4.2 : Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Kode Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15

NOMOR SOAL

1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

2 0 3 5 2 3 2 3 1 7 4 9 2 2 6 3

3 2 10 1 20 7 1 3 1 3 3 3 0 3 1 0

4 1 11 3 12 0 10 9 0 9 3 0 0 9 3 0

5 0 14 10 20 6 15 0 8 13 4 15 5 0 1 0

Jumlah 7 42 22 56 20 32 19 14 36 18 31 11 18 14 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

Kode Siswa S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30

NOMOR SOAL 1 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4

2 1 1 1 1 7 4 6 5 2 4 2 21 4 6 2

3 6 3 3 3 10 10 10 12 1 12 3 18 8 10 2

4 1 2 2 2 13 7 2 15 0 0 3 12 9 9 0

5 1 1 1 1 15 9 15 14 8 16 15 17 14 15 9

Jumlah 13 11 11 11 49 34 35 48 15 36 27 72 39 44 17

2. Analisis Hasil Ujicoba Instrumen Hasil Belajar a) Analisis Validitas Butir Soal Perhitungan validitas butir soal menggunakan rumus : 𝒓𝒙𝒚 =

𝑵∑𝑿𝒀 − (∑𝑿)(∑𝒀) √(𝑵∑𝑿𝟐 − (∑𝑿)𝟐 )(𝑵∑𝒀𝟐 − (∑𝒀)𝟐 )

Keterangan: N = jumlah siswa 𝑋 = skor butir soal Y

= jumlah total

𝒓𝒙𝒚 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Berikut ini hasil perhitungan validitas butir soal : Tabel 4.3 : Perhitungan Validitas Butir Soal Kode Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Σ (Σ𝑥)2

NOMOR SOAL 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 111 12321

2 0 3 5 2 3 2 3 1 7 4 9 2 2 6 3 1 1 1 1 7 4 6 5 2 4 2 21 4 6 2 119 14161

3 2 10 1 20 7 1 3 1 3 3 3 0 3 1 0 6 3 3 3 10 10 10 12 1 12 3 18 8 10 2 169 28561

4 1 11 3 12 0 10 9 0 9 3 0 0 9 3 0 1 2 2 2 13 7 2 15 0 0 3 12 9 9 0 147 21609

5 0 14 10 20 6 15 0 8 13 4 15 5 0 1 0 1 1 1 1 15 9 15 14 8 16 15 17 14 15 9 262 68644

Jumlah (Y)

𝒀𝟐

7 42 22 56 20 32 19 14 36 18 31 11 18 14 7 13 11 11 11 49 34 35 48 15 36 27 72 39 44 17 808 652864

49 1764 484 3136 400 1024 361 196 1225 324 961 121 324 196 49 169 121 121 121 2401 1156 1225 2304 225 1296 729 5184 1521 1936 289 29412

Tabel 4.4 : Skor butir soal x Jumlah total 1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

XY 28 168

XY 0 126

XY 14 420

XY 7 462

XY 0 588

XY 66 112

XY 110 112

XY 22 1120

XY 66 672

XY 220 1120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

XY 80 128 76 56 105 72 124 44 72 42 28 52 44 44

XY 60 64 57 14 245 72 279 22 36 84 21 13 11 11

XY 140 32 57 14 105 54 93 0 54 14 0 78 33 33

XY 0 320 171 0 315 54 0 0 162 42 0 13 22 22

XY 120 480 0 112 455 72 465 55 0 14 0 13 11 11

XY 44 196 136 70 96 60 144 108 288 156 176 68 2883

XY 11 343 136 210 240 30 144 54 1512 156 264 34 4471

XY 33 490 340 350 576 15 432 81 1296 312 440 34 6682

XY 22 637 238 70 720 0 0 81 864 351 396 0 5707

XY 11 735 306 525 672 120 576 405 1224 546 660 153 9669

Jumlah

Tabel 4.5 : Hasil kuadrat skor butir soal

1 X^2

2 X^2

3 X^2

4 X^2

5 X^2

1 X^2

2 X^2

3 X^2

4 X^2

5 X^2

16 16 9 4 16 16 16 16 9 16 16 16 16 9 16 16

0 9 25 4 9 4 9 1 49 16 81 4 4 36 9 1

4 100 1 400 49 1 9 1 9 9 9 0 9 1 0 36

1 121 9 144 0 100 81 0 81 9 0 0 81 9 0 1

0 196 100 400 36 225 0 64 169 16 225 25 0 1 0 1

16 16 16 16 16 4 4 16 16 16 16 16 16 16 423

1 1 1 49 16 36 25 4 16 4 441 16 36 4 911

9 9 9 100 100 100 144 1 144 9 324 64 100 4 1755

4 4 4 169 49 4 225 0 0 9 144 81 81 0 1411

1 1 1 225 81 225 196 64 256 225 289 196 225 81 3524

Jumlah

Tabel 4.6 : Hasil Validitas Butir Soal Nomor Soal Pembilang

1

2

3

4

5

-3198

37978

63908

52434

78374

369

13169

24089

20721

37076

229496

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

Nomor Soal

1

2

3

4

5

Penyebut

9202,39

54974,838

74353

68959,31

92243,12

Validitas

-0,35

0,69

0,86

0,76

0,85

Analisis koefisien korelasi data di atas sebagai berikut : Tabel 4.7 : Koefisien Korelasi Nomor Soal 1 2 3 4 5

Angka Korelasi

Makna koefisien korelasi

-0,35 0,69 0,86 0,76 0,85

Sangat rendah Tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat Tinggi

b) Analisis Reliabilitas Butir Soal Perhitungan reliabilitas butir soal menggunakan rumus : 𝑟11

𝑛 Si2 =[ ] [1 − 2 ] 𝑛−1 St

Keterangan : n = banyaknya butir soal Si2 = jumlah varians skor tiap item St 2 = varians skor total Rumus untuk mencari varians adalah :

Si2 =

(∑𝑿)𝟐 𝒏 𝒏

∑𝑿𝟐 −

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

Hasil perhitungan reliabilitas setiap butir soal akan disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.8 : Perhitungan Reliabilitas Butir Soal

No.

No. Soal

Kode Siswa 1 S1 2 S2 3 S3 4 S4 5 S5 6 S6 7 S7 8 S8 9 S9 10 S10 11 S11 12 S12 13 S13 14 S14 15 S15 16 S16 17 S17 18 S18 19 S19 20 S20 21 S21 22 S22 23 S23 24 S24 25 S25 26 S26 27 S27 28 S28 29 S29 30 S30 Si² St² ΣSi² Reliabilitas Interpretasi

1

2

3

4

5

4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4

0 3 5 2 3 2 3 1 7 4 9 2 2 6 3 1 1 1 1 7 4 6 5 2 4 2 21 4 6 2

2 10 1 20 7 1 3 1 3 3 3 0 3 1 0 6 3 3 3 10 10 10 12 1 12 3 18 8 10 2

1 11 3 12 0 10 9 0 9 3 0 0 9 3 0 1 2 2 2 13 7 2 15 0 0 3 12 9 9 0

0 14 10 20 6 15 0 8 13 4 15 5 0 1 0 1 1 1 1 15 9 15 14 8 16 15 17 14 15 9

0,41 255,00 106,03 0,73 Tinggi

14,6

26,7

23,02

41,20

Skor

7 42 22 56 20 32 19 14 35 18 31 11 18 14 7 13 11 11 11 49 34 35 48 15 36 27 72 39 44 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

Menurut hasil analisis validitas butir soal terdapat satu soal yang tidak valid, yaitu soal nomer 1. Ketidakvalidan soal nomer 1 disebabkan soal yang terlalu mudah sehingga banyak siswa yang mendapatkan skor maksimal. Soal yang tidak valid tersebut diperbaiki membuat soal lebih beragam dan soalnya sedikit dipersulit. Berikut ini disajikan hasil perbaikan soal yang tidak valid : Tabel 4.9 : Perbaikan Soal

Soal Awal 1 a. 4x + 2y = 2 x – 2y = 4 b. 4x + 2y ≤ 2 x – 2y = 4 c. 4x + 2y > 2 x – 2y = 4 d. 4x + 2y -2 = 0 x – 2y – 4 = 0

Soal Perbaikan 1 a. 4x + 2y = 2 x – 2y – 4 = 0 b. 4x + 2y ≤ 2 x – 2y = 4 c. xy + 1 = 0 x+y=1 d. x – 2y = 4 2x – 4y = 8

C. Tabulasi Data 1. Data Hasil Belajar Berikut ini tabulasi data hasil belajar berdasarkan pedoman penskoran tes hasil belajar siswa: Tabel 4.10 : Data Hasil Belajar Kode Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

1 1 4 4 2 3 3 1 3

Skor Siswa Tiap Nomor 2 3 4 1 0 3 30 21 15 1 1 0 0 0 0 27 14 13 7 3 2 3 3 2 8 2 3

5 4 20 0 5 16 5 3 8

Skor Total 9 90 6 7 73 20 12 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

Kode Siswa S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31

1 4 2 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 0 4 3 4 4 3

Skor Siswa Tiap Nomor 2 3 4 8 3 3 5 2 2 5 4 5 5 2 1 14 4 0 10 1 1 3 4 2 14 10 2 19 14 30 12 21 11 7 4 4 12 3 2 11 0 2 21 13 13 5 2 6 5 1 1 2 1 1 0 0 0 3 0 0 6 2 0 6 4 0 4 16 17 3 1 2

5 4 5 5 6 0 13 2 2 6 25 13 5 6 20 24 0 1 0 2 0 0 17 4

Skor Total 22 16 21 17 22 28 13 30 73 72 31 25 22 70 41 10 7 0 9 11 14 58 13

2. Data Keaktifan Siswa Di bawah ini akan disajikan tabulasi hasil observasi yang dilakukan oleh guru pengajar (peneliti) dan guru mata pelajaran pada saat pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran matematika berbasis masalah. a) Pertemuan Pertama Tabulasi data observasi pelaksanaan pembelajaran matematika pada pertemuan pertama:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

Tabel 4.11 : Data Observasi Keaktifan Pertemuan Pertama Kode Siswa

Keaktifan

S1

A1 1

A2 2

B1 1

B2 2

C1 1

C2 1

C3 1

S2

2

2

2

2

2

2

2

S3

1

1

1

2

1

0

1

S4

1

1

0

1

0

0

1

S5

1

2

1

2

1

0

0

S6

1

1

1

1

0

0

1

S7

1

1

0

1

1

1

1

S8

2

2

1

2

0

1

1

S9

0

2

1

2

1

1

2

S10

1

2

1

1

1

0

1

S11

1

2

1

2

1

0

0

S12

0

2

1

2

1

1

0

S13

1

2

2

2

1

1

1

S14

1

2

1

2

1

2

1

S15

2

2

2

1

1

2

2

S16

2

2

1

1

1

1

2

S17

2

1

2

2

0

1

1

S18

1

2

1

2

1

1

1

S19

1

2

1

1

1

2

1

S20

2

2

2

1

2

1

1

S21

1

2

1

2

1

1

1

S22

1

2

1

2

1

1

2

S23

1

1

1

2

1

0

1

1

1

1

1

1

0

1

S24 S25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

Kode Siswa

Keaktifan

S26

A1 1

A2 2

B1 1

B2 2

C1 1

C2 1

C3 1

S27

2

2

2

2

1

1

1

S28

1

2

1

2

1

1

1

S29

1

2

0

2

1

0

1

S30

1

2

1

2

1

0

0

S31

2

2

2

1

1

0

0

Keterangan : Tabel yang diblok : Siswa yang tidak hadir b) Pertemuan Kedua Tabulasi data observasi pelaksanaan pembelajaran matematika pada pertemuan kedua: Tabel 4.12 : Data Observasi Keaktifan Pertemuan Kedua Kode Siswa S1 S2 S3 S4

Keaktifan A1 2

A2 2

B1 1

B2 2

C1 1

C2 1

C3 2

2

2

2

2

2

2

2

1

1

1

1

1

1

1

0

1

0

1

1

0

1

1

2

2

1

1

0

1

1

2

1

2

0

1

2

1

2

1

1

0

1

1

1

2

1

2

1

1

1

1

2

1

2

2

1

1

0

2

1

2

0

0

1

1

2

1

1

1

1

1

1

2

1

2

1

1

1

2

2

1

2

1

1

0

S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

Kode Siswa S14 S15

Keaktifan A1 1

A2 2

B1 2

B2 2

C1 1

C2 1

C3 1

1

2

1

2

1

1

1

1

2

2

1

1

1

1

2

2

1

1

1

2

2

2

2

2

2

1

2

1

2

1

2

2

1

1

2

1

2

1

2

1

1

1

1

2

1

2

1

1

1

2

2

1

2

2

1

1

1

2

1

1

2

1

1

0

1

0

0

1

0

1

1

1

1

2

1

1

0

1

2

1

1

1

1

1

1

2

1

2

0

1

1

1

2

1

2

1

1

2

2

2

1

2

1

0

1

2

1

2

2

1

0

1

1

2

2

1

2

0

1

S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31

Keterangan : Tabel yang diblok : Siswa yang tidak hadir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

c) Pertemuan Ketiga Tabulasi data observasi pelaksanaan pembelajaran matematika pada pertemuan ketiga: Tabel 4.13 : Data Observasi Keaktifan Pertemuan Ketiga Kode Siswa

Keaktifan

S1

A1 1

A2 2

B1 2

B2 2

C1 1

C2 0

C3 2

S2

2

2

2

2

2

2

2

S3

1

1

2

2

1

1

1

S4

1

1

0

0

1

0

1

S5

-

-

-

-

-

-

-

S6

1

2

1

2

1

0

1

S7

1

2

2

1

2

0

1

S8

1

2

1

2

1

1

2

S9

1

2

1

1

1

1

1

S10

2

2

1

2

0

1

1

S11

1

2

2

1

1

1

1

S12

1

2

1

2

1

1

1

S13

0

2

1

2

0

0

1

S14

1

2

2

2

1

1

0

S15

1

2

1

2

1

2

1

S16

2

2

2

1

1

1

1

S17

2

2

1

1

1

1

2

S18

-

-

-

-

-

-

-

S19

2

1

2

2

2

1

2

S20

-

-

-

-

-

-

-

S21

1

2

1

2

1

1

1

S22

1

2

2

2

2

2

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

Keaktifan

Kode Siswa S23

A1 2

A2 2

B1 2

B2 1

C1 1

C2 1

C3 1

S24

2

2

1

1

2

0

1

S25

-

-

-

-

-

-

-

S26

1

1

1

1

1

1

1

S27

1

2

1

2

1

1

1

S28

1

2

1

2

1

1

2

S29

1

1

1

2

1

1

1

S30

2

1

2

2

1

2

1

S31

1

2

1

2

0

0

1

Keterangan : Tabel yang diblok : Siswa yang tidak hadir

3. Data Kuisioner Tanggapan Siswa Data kuisioner tanggapan siswa disajikan pada tabel di bawah ini :

No.

1.

2.

3.

Tabel 4.14 : Data Kuisioner Tanggapan Siswa Jumlah Siswa yang Bentuk Menjawab Pernyataan Pernyataan SS S TS STS Saya selalu mengikuti pembelajaran matematika dengan Positif 5 24 1 0 materi sistem persamaan linear dua variabel Saya kurang bersemangat dalam Negatif 7 8 11 4 mengikuti pembelajaran matematika Saya tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran sistem persamaan linear dua Negatif 3 12 13 2 variabel dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

No.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Pernyataan Saya merasa lebih jelas dalam mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel Saya malas menyampaikan pendapat mengenai pemecahan dari permasalahan yang diberikan guru Saya senang dapat memecahkan permasalahan yang disajikan oleh guru Saya bersemangat untuk menyelesaikan tugastugas yang diberikan oleh guru Saya mencari informasi tentang materi yang belum jelas dari guru Saya tidak memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru tentang materi sistem persamaan linear dua variable Saya merasa terbebani dengan pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel menggunakan pembelajaran berbasis masalah Saya merasa rugi mempelajari sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah nyata Saya senang bisa mengembangkan ide dalam pembelajaran matematika berbasis masalah Saya tidak senang mencari berbagai

Bentuk Pernyataan

Jumlah Siswa yang Menjawab SS S TS STS

Positif

5

15

10

0

Negatif

2

15

11

2

Positif

5

19

6

0

Positif

5

20

3

2

Positif

7

21

2

0

Negatif

0

11

17

2

Negatif

1

12

14

3

Negatif

2

3

19

6

Positif

6

16

7

1

Negatif

2

8

17

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

No.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

Pernyataan informasi untuk memudahkan dalam mencari solusi pemecahan masalah Saya merasa tertantang dalam memecahkan permasalahan yang disajikan oleh guru Saya berusaha untuk mengerjakan latihan dan tugas matematika yang diberikan oleh guru dengan baik Saya tidak terbantu dalam mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah Saya tidak bisa mengembangkan ide dalam pembelajaran matematika berbasis masalah Saya berusaha melatih diri untuk memecahkan masalah lain yang sejenis Saya memahami penerapan materi sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah nyata Saya merasa puas dengan pembelajaran berbasis masalah dalam materi sistem persamaan linear dua variabel Saya malas dalam menyelesaikan tugastugas yang diberikan oleh guru Saya malas mengikuti pembelajaran pada

Bentuk Pernyataan

Jumlah Siswa yang Menjawab SS S TS STS

Positif

0

8

16

6

Positif

7

22

0

1

Negatif

0

11

17

2

Negatif

1

12

15

2

Positif

9

20

1

0

Positif

3

19

8

0

Positif

5

15

10

0

Negatif

2

5

18

5

Negatif

3

4

17

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

No.

Pernyataan

Bentuk Pernyataan

Jumlah Siswa yang Menjawab SS S TS STS

materi sistem persamaan linear dua variabel menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

Tabulasi yang disajikan pada tabel merupakan hasil kuisioner tanggapan yang diperoleh dari jawaban siswa pada kuisioner mengenai pembelajaran matematika berbasis masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

Tabel 4.15 : Hasil Kuisioner Tanggapan Siswa Kode Siswa / Jenis Pernyataan S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29

1 P 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

2 N 3 4 3 1 4 2 3 1 1 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 1 1 3 1 1 2 4

3 N 3 4 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 4

4 P 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 4

5 N 3 4 2 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 4

6 P 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 2 3

7 P 3 3 4 1 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 2 3 2 3

8 P 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3

9 N 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2

10 N 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 4 2 2 3 1 2 2 3

Skor Tiap Nomor 11 12 13 14 N P N N 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 1 1 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 1 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 2 1 3 2 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3

15 P 3 4 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3

16 N 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3

17 N 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 1 3 3 2 3 2 3

18 P 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3

19 P 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3

20 P 2 4 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3

21 N 3 2 4 4 3 4 4 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3

22 N 3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 1 3 3 1 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

S30 S31

3 4

2 2

3 3

3 3

2 2

3 3

3 3

3 4

3 3

3 2

3 4

3 2

Keterangan : P : Pernyataan Positif N : Pernyataan Negatif Tabel yang di blok : Siswa tidak hadir

3 2

3 4

3 3

3 2

3 3

3 4

3 2

3 2

3 2

3 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

D. Analisis Data Analisis data ini berupa analisis data pembelajaran, analisis data hasil belajar, analisis data keaktifan siswa, dan analisis kuisioner tanggapan siswa. Untuk analisis data yang diperoleh, peneliti hanya menganalisis 25 siswa dari 31 siswa yang disebabkan ada 6 siswa yang datanya tidak lengkap. 1. Analisis Pembelajaran Analisis pembelajaran dilakukan dengan membandingkan proses kegiatan pembelajaran saat pelaksanaan penelitian dengan RPP (Rancangan Kegiatan Pembelajaran) yang telah disiapkan sebelumnya. Secara keseluruhan proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan RPP (Rancangan Kegiatan Pembelajaran), hanya saja pada pertemuan ketiga peneliti tidak melaksanakan tes hasil belajar dan pengisian kuisioner tanggapan siswa tetapi menggunakan pertemuan ini untuk latihan soal, membahas jawaban, dan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Hal ini dikarenakan ada empat siswa yang tidak mengikuti proses pembelajaran dan banyak siswa yang merasa tidak siap mengikuti tes hasil belajar yang disampaikan sendiri oleh siswa. Sedangkan tes hasil belajar dan pengisian kuisioner tanggapan siswa dilaksanakan pada pertemuan keempat yaitu pada hari Senin, 18 Mei 2015. Selain itu terjadi perubahan rencana dimana seharusnya guru mata pelajaran yang menjadi pengajar tetapi pada saat pembelajaran peneliti yang menjadi pengajar karena adanya faktor teknis dimana terjadinya miskomunikasi antara guru mata pelajaran dan peneliti pada saat persiapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

penelitian. Hal ini sedikit menjadi hambatan bagi peneliti karena dalam persiapan penelitian, peneliti tidak mempersiapkan diri untuk menyampaikan materi dan juga peneliti menyadari kurangnya kemampuan dalam penguasaan kelas selama proses pembelajaran. Pertemuan pertama yang dilaksanakan pada Senin, 11 Mei 2015 dan kembali terjadi miskomunikasi antara guru dan peneliti, di mana seharusnya pembelajaran dilaksanakan pada jam ke-4 dan jam ke-5 tetapi maju menjadi jam ke-3 dan jam ke-4 karena pada hari tersebut upacara bendera ditiadakan tetapi guru mata pelajaran lupa memberi tahu perubahan jadwal kepada peneliti. Tetapi pada hari tersebut peneliti sudah hadir di sekolah pada pergantian jam pelajaran ke-1 sehingga keterlambatan memulai pembelajaran hanya 5menit saja. Pada pertemuan pertama dan kedua, guru menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah untuk membahas penyelesaian sistem persamaan dua variabel pada konteks nyata dengan menggunakan teknik informal. Awal pertemuan pertama terlihat antusiasme dari beberapa siswa untuk mengikuti pembelajaran, meskipun ada beberapa siswa yang hanya diam dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Pada saat diskusi kelompok, terlihat ada anggota kelompok yang tidak berdiskusi dan hanya diam saja. Dalam kelompok itu terlihat ada siswa yang melihat keluar, ada siswa yang melamun dan ada siswa yang berbicara dengan anggota kelompok lain. Guru berusaha

untuk

membimbing

dan

mengajak

anggota

kelompok

mendiskusikan permasalahan yang diberikan tetapi tidak semua anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

kelompok yang mau mengikuti dan berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut. Selama proses pembelajaran, hanya beberapa siswa yang terlibat aktif dalam menjawab dan menanggapi penjelasan yang diberikan guru. Siswa yang lain cenderung diam, tidak memperhatikan dan cenderung sibuk dengan urusannya sendiri sehingga kondisi kelas pada akhir pembelajaran tidak kondusif. Guru tetap berusaha untuk mengajak siswa memahami dan memperhatikan penjelasanan yang disampaikan dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tetapi siswa yang berusaha mencoba hanya siswa yang sama (aktif dari awal pelajaran). Guru mencoba untuk memberi kesempatan pada siswa lain dengan menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan, ada beberapa siswa yang mampu untuk mengutarakan pendapatnya tetapi tidak sedikit siswa yang tetap diam dan tidak menanggapi. Pada pertemuan kedua kondisi kelas sangat tidak kondusif saat awal pembelajaran. Hanya tiga siswa saja yang mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. Pada saat ditanya alasan mereka tidak mengumpulkan, tidak sedikit siswa yang menjawab lupa kalau ada tugas. Guru memberi kesempatan untuk mengumpulkan tugas tersebut pada pertemuan ketiga. Saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa masih diam dan tidak memperhatikan. Guru tetap berusaha membimbing dan memberikan pengarahan pada siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diajukan. Pertemuan ini siswa lebih cenderung pasif dibandingkan pertemuan sebelumnya, hal ini dibuktikan saat guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya hanya satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

kelompok saja yang bersedia maju ke depan kelas. Guru mempertimbangkan kelompok tersebut sudah sering menyajikan jawaban dan pendapatnya maka guru meminta perwakilan kelompok lain untuk maju tetapi tidak ada satu pun yang bersedia untuk mempresentasikan jawabannya. Akhirnya guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan jawabannya. Pada pertemuan ketiga peneliti mengisi pembelajaran dengan latihan soal, pembahasan serta tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dimengerti siswa. Hal tersebut karena ada empat siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dan beberapa siswa masih mempunyai pertanyaan tentang pembahasan pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan soal latihan yang harus diselesaikan siswa kemudian akan dibahas bersama-sama. Dari pelaksanaan penelitian ada hambatan yang dialami peneliti, hambatan tersebut antara lain adanya perubahan rencana yang terjadi karena adanya faktor teknis, kurangnya LCD sehingga harus membuang waktu untuk menunggu siswa berpindah kelas. Pada saat melakukan pembelajaran, beberapa siswa tidak memperhatikan karena sibuk dengan kegiatannya sendiri, ada juga yang hanya duduk diam dan memperhatikan hal lain.

2. Analisis Hasil Belajar Siswa Tes hasil belajar digunakan untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa secara individu. Peneliti melakukan analisis untuk 25 siswa kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta sesuai dengan teknik analisis yang telah dijabarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

pada bab sebelumnya. Berdasarkan tes hasil belajar siswa, diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 6 dengan rata - rata 27,2. Dari nilai yang telah diperoleh siswa, 3 orang siswa mencapai nilai lebih dari 70 namun kurang dari 99, serta 22 siswa mendapat nilai kurang dari 70. Di bawah ini rincian hasil belajar sebagai berikut: Tabel 4.16 : Presentase Skor dan Kriteria Hasil Belajar Kode Siswa S1 S2 S3 S4 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S19 S21 S22 S23 S27 S28 S29 S30 S31 Jumlah skor dan ketuntasan Rata-rata

Skor Total 9 90 6 7 20 12 24 22 16 21 17 22 28 13 30 73 31 22 70 41 9 11 14 58 13 679

Persentase (%) 9% 90% 6% 7% 20% 12% 24% 22% 16% 21% 17% 22% 28% 13% 30% 73% 31% 22% 70% 41% 9% 11% 14% 58% 13%

Ketuntasan

Kriteria

Tidak Lulus Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus

Sangat Rendah Sangat Tinggi Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Tinggi Sangat Rendah Sangat Rendah Tinggi Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Cukup Sangat Rendah

3

27,2

Nilai hasil belajar siswa juga dianalisis ketuntasan nilainya berdasarkan KKM yang ditetapkan oleh SMP Kanisius 1 Surakarta yaitu 70. Dari 25 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

kelas VIII-A yang dianalisis, berikut ini analisis tingkat pencapaian hasil belajar siswa berdasarkan ketercapaian KKM : 3

a) Persentase siswa yang memenuhi KKM : 25 × 100% = 12% 22

b) Persentase siswa yang tidak memenuhi KKM : 25 × 100% = 88% Persentase skor hasil belajar siswa dianalisis kriteria pencapaian hasil belajar siswa berdasarkan tabel 3.8. Berdasarkan presentase hasil belajar siswa pada tabel 4.16, maka diperoleh kesimpulan : Tabel 4.17 : Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa Kriteria

Jumlah Siswa

Persentase

Sangat Tinggi (ST)

1

4

Tinggi (T)

2

8

Cukup (C)

1

4

Rendah (R)

1

4

Sangat Rendah (SR)

20

80

Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar seluruh siswa adalah sebagai berikut : Tabel 4.18 : Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Secara Kualitatif Jumlah yang Memperoleh Nilai (%) Efektivitas ST

ST+T

ST+T+C

ST+T+C+R

ST+T+C+R+SR

4%

12%

16%

20%

100%

Sangat Rendah

Berdasarkan tabel di atas, tingkat pencapaian hasil belajar siswa adalah sangat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

3. Analisis Keaktifan Siswa a) Pertemuan Pertama Data keaktifan siswa akan disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.19 : Data Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama Kode Siswa

Keaktifan

Skor

Persentase (%)

Kriteria

9

64%

T

S1

A1 1

A2 2

B1 1

B2 2

C1 1

C2 1

C3 1

S2

2

2

2

2

2

2

2

14

100%

ST

S3

1

1

1

2

1

0

1

7

50%

C

S4

1

1

0

1

0

0

1

4

29%

R

S6

1

1

1

1

0

0

1

5

36%

R

S7

1

1

0

1

1

1

1

6

43%

C

S8

2

2

1

2

0

1

1

9

64%

T

S9

0

2

1

2

1

1

2

9

64%

T

S10

1

2

1

1

1

0

1

7

50%

C

S11

1

2

1

2

1

0

0

7

50%

C

S12

0

2

1

2

1

1

0

7

50%

C

S13

1

2

2

2

1

1

1

10

71%

T

S14

1

2

1

2

1

2

1

10

71%

T

S15

2

2

2

1

1

2

2

12

86%

ST

S16

2

2

1

1

1

1

2

10

71%

T

S17

2

1

2

2

0

1

1

9

64%

T

S19

1

2

1

1

1

2

1

9

64%

T

S21

1

2

1

2

1

1

1

9

64%

T

S22

1

2

1

2

1

1

2

10

71%

T

S23

1

1

1

2

1

0

1

7

50%

C

S27

2

2

2

2

1

1

1

11

79%

T

S28

1

2

1

2

1

1

1

9

64%

T

S29

1

2

0

2

1

0

1

7

50%

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

Kode Siswa

Keaktifan

S30

A1 1

A2 2

B1 1

B2 2

C1 1

C2 0

C3 0

S31

2

2

2

1

1

0

0

Skor

Persentase (%)

Kriteria

7

50%

C

8

43%

C

Dari tabel di atas maka keaktifan siswa dianalisis sebagai berikut : Tabel 4.20 : Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama Kriteria SR

Frekuensi 0

Presentase 0%

R

2

8%

C

9

36%

T

12

48%

ST

2

8%

JUMLAH

25

100%

Keterangan tabel 4.19 dan 4.20 : SR : Sangat Rendah

R : Rendah

C : Cukup

T : Tinggi

ST : Sangat Tinggi

Dari persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama ini kriteria tinggi dan sangat tinggi 56%, kriteria sangat tinggi, tinggi dan cukup lebih dari 65% maka dapat disimpulkan bahwa sikap keseluruhan siswa dalam pertemuan pertama ini termasuk dalam kategori cukup.

b) Pertemuan Kedua Data keaktifan siswa akan disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.21 : Data Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua Keaktifan

Kode Siswa

A1

S1

2

A2 B1 2

1

B2

C1

C2

C3

2

1

1

2

Skor

Persentase

Kriteria

11

79%

T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

Keaktifan

Kode Siswa

A1

S2

2

2

S3

1

S4

Skor

Persentase

Kriteria

2

14

100%

ST

1

1

7

50%

C

1

0

1

4

29%

R

2

0

1

2

9

64%

T

1

1

0

1

1

7

50%

C

2

1

2

1

1

1

9

64%

T

1

2

1

2

2

1

1

10

71%

T

S10

0

2

1

2

0

0

1

6

43%

C

S11

1

2

1

1

1

1

1

8

57%

C

S12

1

2

1

2

1

1

1

9

64%

T

S13

2

2

1

2

1

1

0

8

64%

T

S14

1

2

2

2

1

1

1

10

71%

T

S15

1

2

1

2

1

1

1

9

64%

T

S16

1

2

2

1

1

1

1

9

64%

T

S17

2

2

1

1

2

2

2

12

85%

ST

S19

2

1

2

2

1

1

2

11

79%

T

S21

1

2

1

2

1

1

1

9

64%

T

S22

2

2

1

2

2

1

1

11

79%

T

S23

1

2

1

1

2

1

1

9

64%

T

S27

1

2

1

2

0

1

1

8

57%

C

S28

1

2

1

2

1

1

2

10

71%

T

S29

2

2

1

2

1

0

1

9

64%

T

S30

2

1

2

2

1

0

1

9

64%

T

S31

1

2

2

1

2

0

1

9

64%

T

B2

C1

C2

C3

2

2

2

2

1

1

1

1

0

1

0

1

S6

1

2

1

S7

1

2

S8

1

S9

A2 B1

Dari tabel di atas maka keaktifan siswa dianalisis sebagai berikut : Tabel 4.22 : Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua Kriteria SR

Frekuensi 0

Presentase 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

Kriteria R

Frekuensi 1

Presentase 4%

C

5

20%

T

17

68%

ST

2

8%

JUMLAH

25

100%

Keterangan tabel 4.21 dan 4.22 : SR : Sangat Rendah

R : Rendah

C : Cukup

T : Tinggi

ST : Sangat Tinggi

Dari persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama ini kriteria tinggi dan sangat tinggi lebih dari 76% maka dapat disimpulkan bahwa sikap keseluruhan siswa dalam pertemuan pertama ini termasuk dalam kategori tinggi.

c) Pertemuan Ketiga Data keaktifan siswa akan disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.23 : Data Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga

Keaktifan A2 B1 B2 C1

Kode Siswa

A1

S1

1

2

2

2

S2

2

2

2

S3

1

1

S4

1

S6

Skor Persentase Kriteria

C2

C3

1

0

2

10

71%

T

2

2

2

2

14

100%

ST

2

2

1

1

1

8

64%

T

1

0

0

1

0

1

4

29%

R

1

2

1

2

1

0

1

8

57%

C

S7

1

2

2

1

2

0

1

9

64%

T

S8

1

2

1

2

1

1

2

10

71%

T

S9

1

2

1

1

1

1

1

8

57%

C

S10

2

2

1

2

0

1

1

7

64%

T

S11

1

2

2

1

1

1

1

9

64%

T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

Keaktifan A2 B1 B2 C1

Kode Siswa

A1

S12

1

2

1

2

S13

0

2

1

S14

1

2

S15

1

S16

Skor Persentase Kriteria

C2

C3

1

1

1

9

64%

T

2

0

0

1

6

43%

C

2

2

1

1

0

9

64%

T

2

1

2

1

2

1

10

71%

T

2

2

2

1

1

1

1

10

71%

T

S17

2

2

1

1

1

1

2

10

71%

T

S19

2

1

2

2

2

1

2

12

86%

ST

S21

1

2

1

2

1

1

1

9

64%

T

S22

1

2

2

2

2

2

1

12

85%

ST

S23

2

2

2

1

1

1

1

10

71%

T

S27

1

2

1

2

1

1

1

9

64%

T

S28

1

2

1

2

1

1

2

10

71%

T

S29

1

1

1

2

1

1

1

8

57%

C

S30

2

1

2

2

1

2

1

11

79%

T

S31

1

2

1

2

0

0

1

7

50%

C

Dari tabel di atas maka keaktifan siswa dianalisis sebagai berikut : Tabel 4.24 : Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga Kriteria

Frekuensi

Presentase

SR

0

0%

R

1

4%

C

5

20%

T

16

64%

ST

3

12%

JUMLAH

25

100%

Keterangan tabel 4.19 dan 4.20 : SR : Sangat Rendah

R : Rendah

T : Tinggi

ST : Sangat Tinggi

C : Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

Dari persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama ini kriteria tinggi dan sangat tinggi lebih dari 75% maka dapat disimpulkan bahwa sikap keseluruhan siswa dalam pertemuan pertama ini termasuk dalam kategori tinggi.

4. Analisis Kuisioner Tanggapan Siswa Analisis kuisioner tanggapan siswa berpatokan pada penskoran kuisioner Tabel 4.12. Pernyataan yang terdapat pada kuisioner dibagi menjadi pernyataan positif dan pernyataan negatif yang masing-masing mempunyai jumlah yang sama. Di bawah ini akan disajikan analisis kuisioner tanggapan siswa : Tabel 4.25 : Analisis Kuisioner Tanggapan Siswa No.

SS

S

TS

STS

Jumlah

Persen

Jumlah

Persen

Jumlah

Persen

Jumlah

Persen

1

4

16%

19

76%

2

8%

0

0%

2

6

24%

7

28%

9

36%

3

12%

3

3

12%

10

40%

10

40%

2

8%

4

6

24%

11

44%

8

32%

0

0%

5

2

8%

12

48%

8

32%

3

12%

6

5

20%

14

56%

6

24%

0

0%

7

6

24%

15

60%

2

8%

2

8%

8

6

24%

17

68%

2

8%

0

0%

9

0

0%

9

36%

14

56%

2

8%

10

0

0%

11

44%

11

44%

3

12%

11

2

8%

3

12%

14

56%

6

24%

12

5

20%

13

52%

7

28%

0

0%

13

2

8%

6

24%

14

56%

3

12%

14

5

20%

13

52%

7

28%

0

0%

15

7

28%

16

64%

1

4%

1

4%

16

0

0%

7

28%

17

68%

1

4%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

SS

No.

S

TS

STS

Jumlah

Persen

Jumlah

Persen

Jumlah

Persen

Jumlah

Persen

17

1

4%

9

36%

13

52%

2

8%

18

8

32%

16

64%

1

4%

0

0%

19

3

12%

16

64%

6

24%

0

0%

20

5

20%

13

52%

7

28%

0

0%

21

2

8%

3

12%

15

60%

5

20%

22

1

4%

2

8%

15

60%

7

28%

Total

79

14.3%

242

44%

189

34,4%

40

7,3%

Keterangan : kolom yang di blok merupakan pernyataan negatif Berdasarkan tabel 4.25, siswa sangat setuju dengan pembelajaran berbasis masalah sebesar 14,3% dan 44% siswa setuju dengan pembelajaran berbasis masalah yang dilakukan oleh guru. Indikator pernyataan kuesioner nomor 1 mengenai paham atau tidaknya siswa terhadap isi pelajaran. Dari 4 pernyataan yang diajukan, 70 jawaban (pernyataan positif : sangat setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak setuju) menyatakan memahami isi pelajaran sedangkan 30 jawaban menyatakan bahwa tidak memahami isi pelajaran. Jadi, dapat dikatakan bahwa 70% jawaban menyatakan memahami isi pelajaran dan 30% jawaban menyatakan tidak memahami isi pelajaran. Indikator pernyataan kuesioner nomor 2 mengenai puas atau tidaknya siswa setelah memperoleh pengalaman baru. Dari 6 pernyataan yang diajukan, 107 jawaban (pernyataan positif : sangat setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak setuju) menyatakan puas setelah memperoleh pengalaman baru sedangkan 43 jawaban menyatakan bahwa tidak puas setelah memperoleh pengalaman baru. Jadi, dapat dikatakan bahwa 71% jawaban menyatakan puas setelah memperoleh pengalaman baru dan 29% jawaban menyatakan tidak puas setelah memperoleh pengalaman baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

Indikator pernyataan kuesioner nomor 3 mengenai meningkat atau tidaknya aktifitas pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah. Dari 4 pernyataan yang diajukan, 67 jawaban (pernyataan positif : sangat setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak setuju) menyatakan aktifitas pembelajaran meningkat sedangkan 33 jawaban menyatakan bahwa aktifitas pembelajaran tidak meningkat. Jadi, dapat dikatakan bahwa 67% jawaban menyatakan aktifitas pembelajaran meningkat dan 33% jawaban menyatakan aktifitas pembelajaran tidak meningkat. Indikator pernyataan kuesioner nomor 4 mengenai peningkatan minat siswa untuk belajar. Dari 4 pernyataan yang diajukan, 76 jawaban (pernyataan positif : sangat setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak setuju) menyatakan minat siswa untuk belajar meningkat sedangkan 24 jawaban menyatakan bahwa minat siswa untuk belajar tidak meningkat. Jadi, dapat dikatakan bahwa 76% jawaban menyatakan minat siswa untuk belajar meningkat dan 24 % jawaban menyatakan minat siswa untuk belajar tidak meningkat Indikator pernyataan kuesioner nomor 5 mengenai peningkatan rasa tanggung jawab. Dari 4 pernyataan yang diajukan, 80 jawaban (pernyataan positif : sangat setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak setuju) menyatakan rasa tanggung jawab meningkat sedangkan 20 jawaban menyatakan bahwa rasa tanggung jawab tidak meningkat. Jadi, dapat dikatakan bahwa 80% jawaban menyatakan rasa tanggung jawab meningkat dan 20% jawaban menyatakan rasa tanggung jawab tidak meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

E. Pembahasan Di bawah ini akan dijabarkan tentang hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta dengan 25 siswa yang dianalisis : 1. Hasil Belajar Siswa Dalam penelitian ini, efektivitas pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dilihat dari hasil belajar siswa adalah sangat rendah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran matematika di SMP Kanisius 1 Surakarta adalah 70. Dari 25 orang yang mengikuti tes jika hasilnya dikenakan KKM tampak hanya 12% (3 siswa) memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan nilai rata-rata keseluruhan siswa adalah 27,2. Dalam mengerjakan tes hasil belajar, beberapa siswa mengosongkan jawabannya sehingga tidak memperoleh poin sama sekali. Beberapa siswa masih kebingungan dengan maksud soal yang diberikan sehingga apa yang ditanyakan dari soal tersebut tidak diketahuinya. Selain itu pada saat mengerjakan tes hasil belajar ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat disebabkan kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru, tidak adanya rasa ingin mencoba atau latihan soal, tidak belajar lagi saat akan menghadapi tes hasil belajar serta beberapa siswa tidak mempunyai catatan tentang materi yang dibahas. Dapat dilihat bahwa selama proses pembelajaran berlangsung beberapa siswa hanya diam dan sibuk dengan dirinya masing-masing sehingga saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

guru memberikan latihan soal banyak siswa yang tidak mencoba mengerjakan sama sekali. Beberapa faktor dari guru juga dapat mempengaruhi hasil belajar, antara lain kurangnya penguasaan kelas yang dimiliki oleh guru sehingga guru kurang dapat mengatur semua siswa dan kurangnya kreativitas yang dimiliki guru untuk membuat siswa dapat fokus dengan materi yang diajarkan. Selain itu, terdapat beberapa kendala teknis yang sedikit menghambat proses pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal. Setelah mendiskusikan hasil belajar dengan guru mata pelajaran, menurut guru hasil yang telah dicapai oleh siswa sudah lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa yang dicapai sebelumnya, untuk siswa yang mencapai KKM hanya satu siswa saja dan kelas tersebut mempunyai rentang nilai antara nilai yang paling tinggi dan nilai yang paling rendah sangat jauh.

2. Keaktifan Siswa Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas kurang berhasil karena masih belum dapat tercipta suasana belajar yang kondusif. Selama pembelajaran siswa sudah berperan aktif dalam diskusi namun hanya beberapa siswa yang mau berusaha untuk menyelesaikan permasalahan yang telah disajikan. Pada saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa aktif menanyakan materi atau pembahasan yang kurang dimengerti kepada peneliti. Tetapi juga ada siswa yang selama penelitian berlangsung hanya diam dan benar-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

benar tidak mencoba. Selain itu, kebanyakan siswa kurang mempunyai inisiatif untuk mencatat jawaban benar maupun penjelasan guru yang disajikan di papan tulis. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang tidak mempunyai catatan tentang materi yang diberikan meskipun guru sudah mengingatkan siswa untuk mencatat. Hanya beberapa siswa yang kritis menambahkan atau membetulkan jawaban siswa lain yang kurang tepat dalam mengerjakan latihan soal. Keaktifan siswa dihitung ketika proses pembelajaran berlangsung. Berikut ini merupakan tabel hasil keaktifan siswa pada 3 pertemuan. Tabel 4.26 : Hasil Keaktifan Siswa Tiga Pertemuan Jumlah Siswa yang Aktif untuk Setiap Pembelajaran

Kriteria Keaktifan Siswa

Pertemuan I

Pertemuan II

Pertemuan III

Sangat Rendah

0

0

0

Rendah

2

1

1

Cukup

9

5

5

Tinggi

12

17

16

Sangat Tinggi

2

2

3

Tabel 4.27 : Persentase Kriteria Keaktifan Siswa Secara Kualitatif Persentase

ST+T+

ST+T

Pertemuan I

8%

56%

92%

100%

100%

Cukup

Pertemuan II

8%

76%

96%

100%

100%

Tinggi

Pertemuan III

12%

76%

96%

100%

100%

Tinggi

9%

69%

95%

100%

100%

Cukup

dalam diskusi

Rata-rata 3pertemuan

C

ST+T+C+R

ST+T+C+R

ST

+SR

Kategori

Dari tabel di atas terlihat bahwa pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel bisa dikatakan cukup. Hal ini diambil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103

rata-rata keaktifan mulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Rata-rata 3 pertemuan itu dihitung dari rata-rata keaktifan setiap siswa. Berdasarkan tabel 4.28 di atas diperoleh persentase keaktifan. Pada pertemuan pertama kriteria keaktifan Sangat tinggi, tinggi, netral mencapai 92% (≥ 65%), pertemuan kedua Sangat tinggi, tinggi 76% (≥ 75%), pertemuan ketiga Sangat tinggi, tinggi mencapai 76%(≥ 75%), sedangkan untuk rata-rata ketiga pertemuan tersebut adalah Sangat tinggi, tinggi mencapai 69%(< 75%) sehingga bisa disimpulkan bahwa pembelajaran matematika berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel termasuk dalam kategori cukup. Namun jika dilihat dari aspek keterlibatan siswa, tingkat keaktifan siswa pada pertemuan pertama termasuk kategori sangat tinggi, tinggi, cukup mencapai 52%(< 65%), pertemuan kedua

termasuk kategori sangat tinggi, tinggi, cukup mencapai 72%(≥ 65%), pertemuan ketiga termasuk kategori sangat tinggi, tinggi, cukup mencapai 76%(≥ 65%) dan rata-rata ketiga pertemuan pada aspek keterlibatan : Tabel 4.28 : Persentase Kriteria Keaktifan Aspek Keterlibatan Siswa Persentase

ST+T+

ST+T

Pertemuan I

8%

28%

52%

80%

100%

Cukup

Pertemuan II

8%

32%

72%

96%

100%

Tinggi

Pertemuan III

12%

32%

76%

92%

100%

Cukup

9%

31%

67%

89%

100%

Cukup

dalam diskusi

Rata-rata 3pertemuan

C

ST+T+C+R

ST+T+C+R

ST

+SR

Kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104

3. Kuisioner Tanggapan Siswa Kuisioner tanggapan siswa diisi oleh 25 siswa dan akan dipaparkan dalam bentuk deskripsi. Berdasarkan tabel 4.25 dan analisis yang telah dilakukan terhadap hasil kuisioner, tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran berbasis masalah secara umum baik karena lebih dari 50% siswa dapat menerima dan merasa terbantu dengan penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.

F.

Kelemahan Penelitian Berdasarkan pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari terdapat kelemahan dalam penelitian efektivitas pembelajaran matematika berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di Kelas VIII-A SMP Kanisius1 Surakarta yaitu dalam penelitian ini adanya miskomunikasi antara peneliti dengan guru mata pelajaran sehingga pembelajaran sedikit terhambat, terjadinya masalah teknis selama penelitian berlangsung. Pada saat melaksanakan pembelajaran, guru kurang dapat menguasai kelas sehingga selama pembelajaran kurang kondusif yang terlihat beberapa siswa yang ramai dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Guru relatif terlalu cepat dalam menjelaskan sehingga beberapa siswa meminta penjelasan ulang mengenai hal yang sudah dijelaskan. Kebanyakan siswa tidak mau mencatat halhal yang telah dijelaskan baik itu dari guru maupun penyaji meskipun guru sudah beberapa kali mengingatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIIIA SMP Kanisius 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Efektivitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dilihat dari hasil belajar termasuk kategori sangat rendah dengan persentase jumlah siswa yang mempunyai kategori sangat rendah mencapai 80% sedangkan jika dilihat dari KKM yang diterapkan oleh pihak sekolah yaitu ≥70 jumlah siswa yang sudah mencapai KKM 12%. Nilai rata-rata keseluruhan siswa (25 siswa yang mengikuti tes) yaitu 27,2. 2. Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dilihat dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran termasuk dalam kategori cukup. Setiap pertemuan terdapat perbedaan tingkat keaktifan siswa, pada pertemuan pertama mencapai kategori cukup, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga mencapai kategori tinggi. Rata-rata ketiga pertemuan yang telah dilaksanakan mencapai kategori efektivitas yang cukup. 3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel adalah

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

model ini dapat diterima dan membantu pada saat pembelajaran matematika karena lebih dari 50% siswa memberikan tanggapan positif mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

B. Saran Adapun saran yang diberikan agar penelitian mendatang lebih baik adalah : 1. Sebelum penelitian berlangsung, perlu dilakukan persiapan dan pengecekan kembali mengenai hal-hal yang diperlukan untuk penelitian agar menghindari masalah teknis. 2. Penguasaan kelas selama pembelajaran sangatlah penting dimiliki oleh guru pengajar karena pada pembelajaran menggunakan model ini dibentuk kelompok sehingga memungkinkan terbangunnya suasana yang tidak kondusif saat diskusi kelompok berlangsung. Penguasaan kelas sangat dibutuhkan selama proses pembelajaran agar tidak terjadi keributan dan kondisi kelas tetap kondusif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agus Surijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Asep Jihad, Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo. Bayu Adhiwibowo. 2008. Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Dengan Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIIIA SMPN 8 Purworejo. Skripsi JPMIPA. Yogyakarta : Sanata Dharma. Diani.

2012. 4 Langkah Penyelesaian Masalah Menurut Polya. http://dianiveby.blogspot.com/2012/06/4-langkah-penyelesaian-masalahmenurut.html/. Diakses tanggal 13 Mei 2015.

Dimyanti & Mudjiono. 1999. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdikbud & PT Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Kartika Budi. 2001. Berbagi Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka pada Strategi Tersebut. USD : Widya Dharma Edisi April 2001. Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta Timur : PT Bumi Aksara. Nana Sudjana. 1990. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Rusman. 2014. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sugiyo. 2012. Model Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta. Tika Ekamawarni, Cicilia. 2010. Pemanfaatan Model Tutor Teman Sebaya Dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok Di Kelas VIII-C SMP Kanisius Muntilan Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi JPMIPA. Yogyakarta : Sanata Dharma.

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN A Lampiran A1. Surat Ijin Melakukan Penelitian Lampiran A2. Perhitungan Validitas Butir Soal Lampiran A3. RPP Lampiran A4. Lembar Kerja Siswa Lampiran A5. Soal Tes Hasil Belajar Lampiran A6. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran A1.

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran A2 Soal Nomor 1 : Nama

𝑋1

𝑋1 2

𝑌



𝑋𝑌

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Σ

4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 111

16 16 9 4 16 16 16 16 9 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16 16 16 4 4 16 16 16 16 16 16 16 423

7 42 22 56 20 32 19 14 35 18 31 11 18 14 7 13 11 11 11 49 34 35 48 15 36 27 72 39 44 17 808

49 1764 484 3136 400 1024 361 196 1225 324 961 121 324 196 49 169 121 121 121 2401 1156 1225 2304 225 1296 729 5184 1521 1936 289 29412

28 168 66 112 80 128 76 56 105 72 124 44 72 42 28 52 44 44 44 196 136 70 96 60 144 108 288 156 176 68 2883

Diketahui : Σ𝑋1 = 111 Σ𝑌 = 808

Σ(𝑋1 2 ) = 423 Σ 𝑌 2 = 29412

Σ𝑋1 𝑌 = 2883 N = 30

Ditanya : rXY

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jawab : N ∑ 𝑋1 Y − (∑ 𝑋1 )(∑ Y)

rXY =

√[N ∑ 𝑋1 2 − (∑ 𝑋1 )2 ][N ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ] rXY =

30(2883) − (111)(808) √[30(423)(111)2 ][30(29412)(808)²] rXY = -0,35

Soal Nomor 2 : Nama

𝑋2

𝑋2 2

𝑌



𝑋𝑌

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Σ

0 3 5 2 3 2 3 1 7 4 9 2 2 6 3 1 1 1 1 7 4 6 5 2 4 2 21 4 6 2 119

0 9 25 4 9 4 9 1 49 16 81 4 4 36 9 1 1 1 1 49 16 36 25 4 16 4 441 16 36 4 911

7 42 22 56 20 32 19 14 35 18 31 11 18 14 7 13 11 11 11 49 34 35 48 15 36 27 72 39 44 17 808

49 1764 484 3136 400 1024 361 196 1225 324 961 121 324 196 49 169 121 121 121 2401 1156 1225 2304 225 1296 729 5184 1521 1936 289 29412

0 126 110 112 60 64 57 14 245 72 279 22 36 84 21 13 11 11 11 343 136 210 240 30 144 54 1512 156 264 34 4471

Diketahui : Σ𝑋2 = 119

Σ(𝑋2 2 ) = 911

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Σ𝑌 = 808

Σ 𝑌 2 = 29412

Σ𝑋2 𝑌 = 4471

N = 30

Ditanya : rXY Jawab : N ∑ 𝑋1 Y − (∑ 𝑋1 )(∑ Y)

rXY =

√[N ∑ 𝑋1 2 − (∑ 𝑋1 )2 ][N ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ] rXY =

30(4471) − (119)(808) √[30(911)(119)2 ][30(29412)(808)²] rXY = 0,69

Soal Nomor 3 : Nama

𝑋3

𝑋3 2

𝑌



𝑋𝑌

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28

2 10 1 20 7 1 3 1 3 3 3 0 3 1 0 6 3 3 3 10 10 10 12 1 12 3 18 8

4 100 1 400 49 1 9 1 9 9 9 0 9 1 0 36 9 9 9 100 100 100 144 1 144 9 324 64

7 42 22 56 20 32 19 14 35 18 31 11 18 14 7 13 11 11 11 49 34 35 48 15 36 27 72 39

49 1764 484 3136 400 1024 361 196 1225 324 961 121 324 196 49 169 121 121 121 2401 1156 1225 2304 225 1296 729 5184 1521

14 420 22 1120 140 32 57 14 105 54 93 0 54 14 0 78 33 33 33 490 340 350 576 15 432 81 1296 312

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama

𝑋3

𝑋3 2

𝑌



𝑋𝑌

S29 S30 Σ

10 2 169

100 4 1755

44 17 808

1936 289 29412

440 34 6682

Σ(𝑋3 2 ) = 1755

Diketahui : Σ𝑋3 = 169

Σ 𝑌 2 = 29412

Σ𝑌 = 808 Σ𝑋3 𝑌 = 6682 N = 30

Ditanya : rXY Jawab : N ∑ 𝑋3 Y − (∑ 𝑋3 )(∑ Y)

rXY =

√[N ∑ 𝑋3 2 − (∑ 𝑋3 )2 ][N ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ] rXY =

30(6682) − (169)(808) √[30(1755)(169)2 ][30(29412)(808)²] rXY = 0,86

Soal Nomor 4 : Nama

𝑋4

𝑋4 2

𝑌



𝑋𝑌

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14

1 11 3 12 0 10 9 0 9 3 0 0 9 3

1 121 9 144 0 100 81 0 81 9 0 0 81 9

7 42 22 56 20 32 19 14 35 18 31 11 18 14

49 1764 484 3136 400 1024 361 196 1225 324 961 121 324 196

7 462 66 672 0 320 171 0 315 54 0 0 162 42

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nama

𝑋4

𝑋4 2

𝑌



𝑋𝑌

S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Σ

0 1 2 2 2 13 7 2 15 0 0 3 12 9 9 0

0 1 4 4 4 169 49 4 225 0 0 9 144 81 81 0 1755

49 169 121 121 121 2401 1156 1225 2304 225 1296 729 5184 1521 1936 289 29412

0 13 22 22 22 637 238 70 720 0 0 81 864 351 396 0

147

7 13 11 11 11 49 34 35 48 15 36 27 72 39 44 17 808

5707

Σ(𝑋4 2 ) = 1755

Diketahui : Σ𝑋4 = 147

Σ 𝑌 2 = 29412

Σ𝑌 = 808 Σ𝑋4 𝑌 = 5707 N = 30

Ditanya : rXY Jawab : rXY =

N ∑ 𝑋4 Y − (∑ 𝑋4 )(∑ Y) √[N ∑ 𝑋4 2 − (∑ 𝑋4 )2 ][N ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ]

rXY =

30(5707) − (147)(808) √[30(1755)(147)2 ][30(29412)(808)²] rXY = 0,76

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Soal Nomor 5 : Nama

𝑋5

𝑋5 2

𝑌



𝑋𝑌

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Σ

0 14 10 20 6 15 0 8 13 4 15 5 0 1 0 1 1 1 1 15 9 15 14 8 16 15 17 14 15 9 262

0 196 100 400 36 225 0 64 169 16 225 25 0 1 0 1 1 1 1 225 81 225 196 64 256 225 289 196 225 81 3524

7 42 22 56 20 32 19 14 35 18 31 11 18 14 7 13 11 11 11 49 34 35 48 15 36 27 72 39 44 17 808

49 1764 484 3136 400 1024 361 196 1225 324 961 121 324 196 49 169 121 121 121 2401 1156 1225 2304 225 1296 729 5184 1521 1936 289 29412

0 588 220 1120 120 480 0 112 455 72 465 55 0 14 0 13 11 11 11 735 306 525 672 120 576 405 1224 546 660 153 9669

Diketahui : Σ𝑋5 = 262 Σ𝑌 = 808

Σ(𝑋5 2 ) = 3524 Σ 𝑌 2 = 29412

Σ𝑋5 𝑌 = 9669 N = 30

Ditanya : rXY

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jawab : rXY =

N ∑ 𝑋5 Y − (∑ 𝑋5 )(∑ Y) √[N ∑ 𝑋5 2 − (∑ 𝑋5 )2 ][N ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ]

rXY =

30(9669) − (262)(808) √[30(3524)(262)2 ][30(29412)(808)²] rXY = 0,85

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran A3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMP Kanisius 1 Surakarta

Mata Pelajaran : Matematika Kelas

: VIII-A

Semester

: Genap

Materi Pokok

: Persamaan Linier Dua Variabel

Alokasi Waktu

: 6 x 45 menit (3 pertemuan)

A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. 1.

Kompetensi Dasar 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

118

Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1.1Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar sistem persamaan linear dua variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

3.

2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada 3.1 Menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata

2.1.1 Menunjukkan sikap ingin tahu dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar 2.1.2 Menunjukkan sikap kerja sama dan tangung jawab ketika bersama teman satu kelompok

3.1.1 Memberikan contoh sistem persmaan linear dua variabel dalam berbagai bentuk variabel 3.1.2 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi 3.1.3 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi 3.1.4 Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan

C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa menemukan minimal 2 cara informal menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel 2. Siswa menemukan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel melalui teknik formal 3. Siswa dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel melalui pendekatan informal maupun teknik formal

D. Materi Pembelajaran Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel menggunakan pendekatan informal dan teknik formal

E. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran : Tanya-jawab, diskusi kelompok, presentasi Model pembelajaran : Problem Based Learning

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Media Pembelajaran 1. Media

: Papan Tulis, Power Point

2. Alat dan bahan : Laptop, LCD Proyektor, LKS 3. Sumber belajar : Buku Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 (Buku Guru dan Buku Siswa)

G. Langkah-langkah pembelajaran 1. Pertemuan Pertama (2 x 45menit) a. Pendahuluan (5 menit) 1) Guru memberi salam pembuka dan mengajak siswa untuk berdoa. 2) Guru mengecek kehadiran siswa. 3)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi dasar yang dipilih, tujuan pembelajaran adalah siswa menemukan minimal 2 cara informal menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. (Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah)

4) Guru menyajikan permasalahan yang terkait sistem persamaan linear dua variabel dan memotivasi siswa untuk menyampaikan kegunaan dari sistem persamaan linear dua variabel di kehidupan sehari-hari. (Contohnya : Bayu membeli 2 buku dan 2 pensil membayar dengan harga sebesar Rp. 6000,00. Rendra membeli 3 buku dan 1 pensil membayar dengan harga sebesar Rp 7.000,00. Dari sana kita dapat menentukan harga 1 buku dan 1 pensil). (Fase 1 : orientasi siswa pada masalah) 5) Guru menjelaskan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu melalui penyelidikan, kerja kelompok dan presentasi. ( Fase 1 : orientasi siswa pada masalah)

b. Kegiatan Inti (70 menit) 1) Guru memberikan masalah yang disajikan dalam LKS terkait sistem persamaan linear dua variabel, yaitu siswa diminta untuk mencari pemecahan masalah yang dialami oleh penjaga koperasi sekolah 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menggunakan pendekatan informal. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar) 2) Guru mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar) 3) Guru memberi tugas untuk menyelesaikan masalah yang diberikan melalui diskusi kelompok. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar) 4) Guru memberi kesempatan pada kelompok untuk melakukan penyelidikan guna memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diberikan. (Fase 3 : Membimbing penyelidikan secara berkelompok) 5) Guru membimbing siswa dengan memberikan pertanyaan pertanyaan kritis dalam mencari jawaban terkait dengan masalah yang telah diberikan (banyak pensil dan penghapus yang terjual). (Fase 3 : Membimbing siswa secara berkelompok) 6) Guru meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil temuannya dan memberi kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi. (Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 7) Guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap pemecahan masalah terkait pola bilangan yang telah ditemukan siswa. (Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 8) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. (Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 9) Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa. (Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Penutup ( 5 menit) 1) Guru menanyakan “Apa yang kalian pelajari hari ini?” kemudian bertanya “Bagaimana kalian mendapatkan pemahaman tentang pelajaran hari ini?” 2) Setiap kelompok diberikan penghargaan berkaitan dengan aktivitas kelompok 3) Siswa

diberikan

tugas

untuk

mengumpulkan

contoh-contoh

persamaan linear dua variabel 4) Guru menyampaikan bahwa pertemuan berikutnya akan dibahas tentang cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan pendekatan formal

2. Pertemuan Kedua (2 x 45menit) a. Pendahuluan (10 menit) 1) Guru memberi salam pembuka dan mengajak siswa untuk berdoa. 2) Guru mengecek kehadiran siswa. 3) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, siswa diajak mengingat kembali pemecahan masalah mengenai pembelian di koperasi yang telah diselesaikan pada pertemuan sebelumnya. (Fase 1 : orientasi siswa pada masalah) 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi dasar yang dipilih, tujuan pembelajaran adalah a) Siswa menemukan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel melalui teknik formal b) Siswa dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel melalui pendekatan informal maupun teknik formal (Fase 1 : orientasi siswa pada masalah) 5) Guru menjelaskan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu melalui penyelidikan, kerja kelompok dan presentasi. (Fase 1 : orientasi siswa pada masalah)

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Kegiatan Inti (75 menit) 1) Guru mengarahkan siswa untuk masuk ke dalam kelompoknya. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar) 2) Guru bertanya tentang bagaimana mengkaitkan kasus Bu Siska dengan sistem persamaan linear dua variabel. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar) 3) Bila siswa belum mampu menjawab, guru mengingatkan siswa tentang konsep sistem persamaan linear dua variabel. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar) 4) Dengan tanya jawab, siswa diyakinkan bahwa metode penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dapat diterapkan pada penyelesaian permasalahan nyata. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar) 5) Tiap kelompok mendapatkan tugas untuk membuat model matematika serta menentukan penyelesaiannya berdasarkan LKS yang dibagikan. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar) 6) Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya. (Fase 3 : membimbing pengalaman kelompok) 7) Salah satu kelompok diskusi diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. (Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 8) Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok. (Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 9) Guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap pemecahan masalah terkait pola bilangan yang telah ditemukan siswa. (Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 10) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. (Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11) Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai

penyelesaian

sistem

persamaan

linear

dua

variabel

berdasarkan hasil review terhadap hasil presentasi kelompok. (Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 10) Guru memberikan soal yang terkait dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaian masalah dalam kehidupan nyata.

c) Penutup (5 menit) 1) Siswa diminta untuk menyimpulkan tentang bagaimana menentukan sistem persamaan linear dua variabel dan kaitannya dengan penyelesaian masalah dalam kehidupan nyata. 2) Guru memberikan PR beberapa soal mengenai penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah nyata. 3) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan berlatih.

3. Pertemuan Ketiga (2 x 45menit) a. Pendahuluan (5 menit) 1) Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. 2) Mengingatkan kembali materi sistem persamaan linear dua variabel yang telah dipelajari.

b. Kegiatan inti (80 menit) 1)

Guru membagikan soal ulangan dan lembar jawaban.

2) Guru memberikan peraturan dalam mengerjakan soal tes hasil belajar. 3) Siswa mengerjakan soal tes hasil belajar. 4) Guru mengumpulkan lembar jawab siswa setelah waktu pengerjaan habis.

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Penutup (5 menit) 1) Guru menjelaskan secara singkat jawaban dari soal tes hasil belajar. 2) Guru menutup pertemuan dengan salam

H. Penilaian 1. Jenis / teknik penilaian a) Penilaian 1) Jenis / teknik penilaian a. Penilaian Sikap Spiritual  Teknik Penilaian

: Observasi

 Bentuk Instrumen : Lembar observasi  Kisi – Kisi No 1.

:

Hal Yang Dinilai

Kriteria

Bersyukur atas anugerah Tuhan

Mempertebal keyakinan terhadap kebesaran Tuhan setelah memperoleh pengetahuan terkait materi sistem persamaan linear dua variabel Bersyukur kepada Tuhan setelah mampu menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel terkait masalah nyata JUMLAH

Jumlah Butir Instumen 1

1

2

b. Penilaian Sikap Sosial

No



Teknik Penilaian : Observasi



Bentuk Instrumen : Lembar Observasi



Kisi – Kisi

Hal Yang Dinilai 1. Memiliki rasa ingin tahu dan percaya diri

: Kriteria Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika Suka bertanya selama proses pembelajaran

125

Jumlah Butir Instrumen 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tidak menggantungkan diri pada orang lain dalam mengerjakan setiap tugas Berani memberikan pendapat JUMLAH

1

1 4

c. Penilaian Pengetahuan ( Kognitif)

No

1.

 Teknik Penilaian

: Tes

 Bentuk Instrumen

: Uraian

 Kisi – Kisi

:

Hal Yang Dinilai Memberikan contoh sistem persamaan linear dua variabel dalam berbagai bentuk variabel

Soal 1a. 4x + 2y = 2 x – 2y – 4 = 0 1b. 4x + 2y ≤ 2 x – 2y = 4 1c. xy + 1 = 0 x +y=1 1d. x – 2y = 4 2x – 4y = 8

2a. Pak Rudi membeli 4 buah sapu dan 2 buah alat pel seharga Rp. 28.000,00. Harga 1 buah alat pel lebih mahal Rp. 2.000,00 daripada harga 1 buah sapu, tentukanlah : a. Berapa jumlah harga 6 sapu dan 3 alat pel

2

Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi

2b. Apabila sapu dan alat pel dijual kembali dengan keuntungan masing-masing 5%, berapakah harga jual masing-masing barang tersebut? 3b. Harga tiket masuk bioskop untuk anak-anak usia di bawah 17 tahun adalah x rupiah dan harga tiket bioskop untuk dewasa adalah y rupiah. Ada dua keluarga yang sedang membeli tiket bioskop untuk menonton film Fast and Forious 7. Yang pertama adalah Pak Bandrio yang datang membawa keponakannya yang berusia 5 tahun dan 7 tahun diharuskan membayar sebanyak Rp. 80.000,00. Pak Andri juga

126

Tingkat Kesukaran

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

datang untuk menonton bersama istri, anaknya yang berusia 9 tahun dan 19 tahun harus membayar sebanyak Rp. 140.000,00. Dari cerita di atas tentukanlah harga tiket untuk dewasa

3

Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi

Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan

4

JUMLAH

3c. Jika Pak Sarmin membawa uang sebanyak Rp. 640.000,00, berapakah tiket dewasa atau anakanak yang dapat dibeli apabila uangnya harus habis? (temukan jawaban sebanyak mungkin) 3a. Harga tiket untuk anak-anak

Sedang

Sedang

4. Mbah Ngadiman memiliki sebidang tanah yang memiliki selisih antara panjang dang lebar adalah 10m. Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 60m, Berapakah ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut? 5. Harga 5 kaos kaki dan 3 sarung tangan adalah Rp 21.000,00. Jika Badrun membeli 4 kaos kaki dan 2 sarung tangan, maka ia harus membayar Rp 16.000,00. Berapakah harga yang harus dibayar oleh Niko jika ia membeli 10 kaos kaki dan 3 sarung tangan yang sama? 11

Sedang

Sedang

d. Penilaian Keterampilan 

Teknik Penilaian

: Observasi



Bentuk Instrumen

: Lembar Observasi



Kisi-kisi

: Indikator

Jumlah Butir Instrumen

1.

Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel menggunakan pendekatan informal

1

2.

Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel menggunakan metode formal

1

No.

JUMLAH

127

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Bentuk Instrumen dan Pedoman Penskoran (Lampiran) a. Uraian Materi (Lampiran I) b. Lembar Kerja Siswa (Lampiran II) c. Instrumen Penilaian Pengetahuan (Lampiran IIA) d. Petunjuk Penskoran dan Penentuan Nilai (Lampiran IIB)

Yogyakarta, 5 Mei 2015 Peneliti

Revita Andy Hapsari NIM : 111414077

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran I

Rangkuman Materi

1. Perbedaan persamaan linier dua variabel dan SPLDV a) Persamaan linier dua variabel (PLDV) adalah suatu persamaan yang mempunyai dua variabel dan masing-masing variabel berpangkat satu. Bentuk umum persamaannya: ax + by + c = 0 Contoh: 4x + y – 6 = 0. dapat diubah y = -4x + 6. persamaan di atas disebut PLDV karena variabelnya berpangkat paling tinggi yaitu satu dan mengandung dua variabel x dan y b) Sistem persamaan linier dua variabel adalah serangkaian persamaanpersaman linier dua variabel yang membentuk suatu sistem atau dua persamaan linier dua variabel atau lebih yang digabungkan akan membentuk SPLDV Bentuk umum penulisan SPLDV : ax + by + c = 0 px + qy + z = 0

2. Mengenal SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel Varibel yang digunakan dalam SPLDV tidak selalu x dan y tetapi bisa juga menggunakan huruf-huruf kecil yang lain yang terdapat pada abjad. Contoh: a). Lima celana panjang dan delapan kaos harganya Rp. 1.150.000. Harga tiga celana panjang dan lima kaos Rp. 700.000. Jika harga 1 celana panjang = c dan harga 1 kaos = k maka dapat dinyatakan PLDV dengan: 5c + 8k = 1. 150.000 dan 3c + 5k = 700.000 Atau: 5c + 8k = 1.150.000 3c + 5k = 700.000

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b). Andi membeli 5 kg jeruk dan 3 kg Apel seharga Rp. 72.000 Jawab : Misal : 1 kg jeruk = j dan 1 kg apel = a 5j + 3a = 72.000 3. Menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel a) Metode Subsitusi (penggantian) Contoh: 1) Gunakan metode subsitusi untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – y = 4 dan x + y = 5 Jawab: 2x – y = 4...............(1) x + y = 5................(2) Dari persamaan (1) 2x – y = 4 dapat di ubah y = 2x – 4 kemudian nilai y ini disubsitusikan pada persamaan (2) sehingga diperoleh: x+y=5



x + 2x - 4 = 5 3x = 5 + 4 3x = 9 x=3

setelah itu nilai x = 3 disubsitusikan kepersamaan 2x – y = 4 ⇔

2. 3 – y = 4

6–y=4 y=2 Jadi himpunan penyelesaiannya adalah : { (3, 2)}

b) Metode Eliminasi Metode eliminasi adalah usaha untuk membuat koefisien variabel 0 dan variabel tertentu adalah 1. Contoh: Dari sistem persamaan -4x + y = -15 dan 2x + 3y = 25. Tentukan himpuna penyelesaiannya.

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jawab: -4x + y = -15

x1 -4x + y = -15

2x + 3y = 25

x2

4x + 6y = 50 + 7y = 35 y=5

-4x + y = -15

x3 -12x + 3y = -45

2x + 3y = 25

x1

2x + 3y = 25 -14x

= -70 x=5

Jadi Himpunan Penyelesaian = {(5,5)}.

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran A4.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Kelompok : Nama Anggota : 1 .............................. 2 .............................. 3 .............................. 4 .............................. 5 .............................. 6 ..............................

Petunjuk Pengerjaan : a. Bacalah permasalahan di bawah ini dengan seksama! b. Tuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan! c. Tuliskan langkah-langkah yang kelompokmu pikirkan serta cara pengerjaannya untuk menyelesaikan permasalahan di bawah ini! d. Selesaikan permasalahan di bawah ini dengan langkah-langkah serta cara pengerjaan yang telah kelompokmu pikirkan sebelumnya! e. Tuliskan cara pemeriksaan kembali terhadap jawaban yang telah diperoleh!

Bu Siska bertanggung jawab atas koperasi sekolah. Koperasi sekolah dibuka setiap hari dan menjual segala kebutuhan siswa. Namun karena mengajar, Bu Siska tidak setiap waktu menjaga koperasi sekolah. Oleh karena itu, Bu Siska memberlakukan “Sistem Kejujuran” setiap siswa yang ingin membeli pensil dan penghapus. Siswa hanya tinggal meletakkan uangnya ke dalam “Kotak Kejujuran” yang disediakan. Di koperasi sekolah, harga setiap pensil adalah Rp. 2.500,00 dan harga setiap penghapus Rp. 1.500,00.

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Suatu hari, Bu Siska mendapatkan Rp. 10.500,00 dalam kotak kejujuran. Beliau merasakan kebingungan ketika menentukan banyaknya pensil dan penghapus yang terjual. Supaya lebih mudah, Bu Siska membuat dua daftar harga : satu untuk harga pensil dan satu lagi untuk harga penghapus.

Bu Siska mengira bahwa barang yang terjual adalah 3 pensil dan 2 penghapus. Apakah ada kemungkinan lainnya? Di hari yang lain terdapat Rp 15.000,00 dalam kotak kejujuran. Bu Siska tidak dapat menentukan apa saja yang terjual. Bisakah kalian membantu Bu Siska?

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran A5.

INSTRUMEN HASIL BELAJAR

1. Apakah sistem di bawah ini merupakan sistem persamaan linear dua variabel? c. 4x + 2y = 2 x – 2y – 4 = 0 d. 4x + 2y ≤ 2 x – 2y = 4 c. 4x + 2y > 2 x – 2y = 4 d. x – 2y = 4 2x – 4y = 8

2. Pak Rudi membeli 4 buah sapu dan 2 buah alat pel seharga Rp. 28.000,00. Harga 1 buah alat pel lebih mahal Rp. 2.000,00 daripada harga 1 buah sapu, tentukanlah: a. Berapa jumlah harga 6 sapu dan 3 alat pel b. Apabila sapu dan alat pel dijual kembali dengan keuntungan masingmasing 5%, berapakah harga jual masing-masing barang tersebut?

3. Harga tiket masuk bioskop untuk anak-anak usia di bawah 17 tahun adalah x rupiah dan harga tiket bioskop untuk dewasa adalah y rupiah. Ada dua keluarga yang sedang membeli tiket bioskop untuk menonton film Fast and Forious 7. Yang pertama adalah Pak Bandrio yang datang membawa keponakannya yang berusia 5 tahun dan 7 tahun diharuskan membayar sebanyak Rp. 80.000,00. Pak Andri juga datang untuk menonton bersama istri, anaknya yang berusia 9 tahun dan 19 tahun harus membayar sebanyak Rp. 140.000,00. Dari cerita di atas tentukanlah : a. Harga tiket untuk anak-anak b. Harga tiket untuk dewasa

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Jika Pak Sarmin membawa uang sebanyak Rp. 640.000,00, berapakah tiket dewasa atau anak-anak yang dapat dibeli apabila uangnya harus habis? (temukan jawaban sebanyak mungkin)

4. Mbah Ngadiman memiliki sebidang tanah yang memiliki selisih antara panjang dang lebar adalah 10m. Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 60m, Berapakah ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut?

5. Harga 5 kaos kaki dan 3 sarung tangan adalah Rp 21.000,00. Jika Badrun membeli 4 kaos kaki dan 2 sarung tangan, maka ia harus membayar Rp 16.000,00. Berapakah harga yang harus dibayar oleh Niko jika ia membeli 10 kaos kaki dan 3 sarung tangan yang sama?

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran A6.

KUNCI SOAL & PEDOMAN PENSKORAN Jawaban 1. a. Ya b. Tidak c. Tidak d. Tidak Skor Total 2. Diketahui : Harga 4 sapu + Harga 2 alat pel = Rp. 28.000,00 Harga 1 alat pel = Harga sapu + 2000 Ditanya : a. Jumlah harga 6 sapu dan 3 alat pel b. Harga jual sapu dan harga jual alat pel Jawab : a. Misalkan : harga 1 sapu = x harga 1 alat pel = y Sehingga : 4x + 2y = 28.000 y = x + 2000 Harga 1 sapu dan harga 1 alat pel y = x + 2000 ... (1) Substitusikan ke 4x + 2y = 28.000 menjadi 4x + 2y = 28.000 4x + 2(x + 2000) = 28.000 4x + 2x + 4000 = 28.000 6x + 4000 = 28.000 6x = 28.000 – 4.000 6x = 24.000 24.000 x = 6 x = 4.000 x = 4.000 substitusi ke (1) y = x + 2000 y = 4.000 + 2000 y = 6000 Harga 1 sapu adalah Rp. 4.000,00 Harga 1 alat pel adalah Rp. 6.000,00 Jumlah harga 6 sapu dan harga 3 alat pel = 6x + 3y = 6(4000) +3(6000) = 24.000 + 18.000 = 42.000 Jadi jumlah harga 6 sapu dan 3 alat pel adalah Rp. 42.000,00

b. Harga jual sapu dan alat pel - Keuntungan yang diperoleh dari menjual 1 sapu = 5% x 4.000 = 200 Harga jual 1 sapu = harga beli + keuntungan = 4.000 + 200

136

Skor

Skor Total

1 1 1 1

4 4

1 1

3

1

1 1

4

1 1 1

1 1 1 1 1 1

8

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1

1

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

= 4.200 - Keuntungan yang diperoleh dari menjual 1 alat pel= 5% x 6.000 = 300 Harga jual 1 alat pel = harga beli + keuntungan = 6.000 + 300 = 6.300 Jadi harga jual 1 sapu Rp 4.200,00 dan harga jual 1 alat pel Rp 6.300,00 Skor Total 3. Diketahui : Harga tiket anak-anak di bawah 17 tahun = x Harga tiket dewasa =y Ditanya : a. Harga tiket untuk anak-anak b. Harga tiket untuk dewasa c. Banyak kemungkinan tiket yang dapat dibeli Jawab : Modelnya : y + 2x = 80.000 2x + y = 80.000 3y + x = 140.000 atau x+ 3y = 140.000 a. Harga tiket untuk anak-anak 2x + y = 80.000 | x3 | 6x + 3y= 240.000 x + 3y = 140.000| x1 | x + 3y = 140.000 5x

= - 100.000 −100.000 −5

x= x= 20.000 Jadi harga 1 tiket anak-anak adalah Rp 20.000,00 b. Harga tiket untuk dewasa x = 20.000 substitusi ke 2x + y = 80.000 sehingga 2x + y = 80.000 2(20.000) + y = 80.000 40.000 + y = 80.000 y = 40.000 Jadi harga 1 tiket dewasa Rp. 40.000,00 c. Banyak tiket yang mungkin dapat dibeli dengan uang Rp 640.000,00 tanpa sisa adalah - 640.000 : 40.000 = 16 Jadi dapat 16 tiket dewasa - 640.000 : 20.000 = 32 Jadi dapat 32 tiket anak

1 1 7 1 1 1 31 1 2 1

1 1

2

2

1 1

6

1 1 1 1 1 1 1

5

1

1

- 1 tiket dewasa 640.000 – 40.000 = 600.000 600.000 : 20.000 = 30 Jadi dapat 1 tiket dewasa dan 30 tiket anak - 2 tiket dewasa 2 x 40.000 = 80.000 640.000 – 80.000 = 560.000 560.000 : 20.000 = 28 Jadi dapat 2 tiket dewasa dan 28 tiket anak

137

1 1

1 1

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

- 3 tiket dewasa 3 x 40.000 = 120.000 640.000 – 120.000 = 520.000 520.000 : 20.000 = 26 Jadi dapat 3 tiket dewasa dan 26 tiket anak Skor Total 4. Diketahui : panjang – lebar = 10m keliling = 60m Ditanya : Ukuran panjang dan lebar tanah Jawab : Misal : panjang tanah : p lebar tanah : l - Rumus keliling persegi panjang = 2p + 2l Jadi model matematikanya adalah : p – l = 10 2p + 2l =60 Ukuran panjang dan lebarnya 2p + 2l = 60| x1 | 2p + 2l =60 p – l = 10| x2 | 2p - 2l =20 4l = 40 40 l= 4 l = 10

1 1 23 1 2 1 1 1 1

5

1 1

2 1 1

5

1 l = 10  p – l = 10 p – 10 = 10 p = 10 + 10 p = 20 Jadi panjang tanah adalah 20m dan lebar tanah adalah 10m Skor Total 5. Diketahui : Harga 5 kaos kaki + harga 3 sarung tangan = Rp 21.000,00 Harga 4 kaos kaki + harga 2 sarung tangan = Rp 16.000,00 Ditanya : Harga 10 kaos kaki + harga 3 sarung tangan? Jawab : Misalkan = harga kaos kaki : p harga sarung tangan : q Model matematikanya : 5p + 3q = 21.000 ...(1) 4p + 2q = 16.000 ...(2) Eliminasi (1) & (2) maka : 5p + 3q = 21.000 x2 10p + 6q = 42.000 4p + 2q = 16.000 x3 12p + 6q = 48.000 -2p = -6.000

1 1 1 1

4

16 1 1

3

1 1 1

1 1 2 23 1 1

−6.000

p = −2 p = 3.000 p = 3.000  Substitusi ke (1), maka : 5p + 3q = 21.000 5(3.000) + 3q = 21.000 15.000 + 3q = 21.000

1 1 1 1 1

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3q = 21.000 – 15.000 3q = 6.000 6.000 q= 3 q = 2.000 Harga 1 kaos kaki = 3.000 Harga 1 sarung tangan = 2.000 Harga 10 kaos kaki + harga 3 sarung tangan = 10p + 3q = 10(3.000)+3(2.000) = 30.000+6.000 = 36.000 Jadi Niko harus membayar Rp 36.000,00 Skor Total Skor Keseluruhan

139

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN B Lampiran B1. Contoh Jawaban Siswa dalam Tes Hasil Belajar Lampiran B2. Contoh Jawaban LKS Lampiran B3. Contoh Hasil Observasi Keaktifan Siswa Lampiran B4. Contoh Hasil Angket Lampiran B5. Foto-foto Penelitian

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran B1.

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran B2.

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran B3.

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran B4.

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran B5.

148